• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS

ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh SUDARWATI

Pendidikan dasar harus dapat memberikan peluang kepada anak untuk mengembangkan berbagai kemampuannya secara optimal, seperti kemampuan berpikir, bereksplorasi dan bereksperimen demikian juga mampu untuk bertanya dan berpendapat.

Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : ”Bagaimana peningkatan aktivitas dan prestasi belajar Matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas V SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu?”.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan prestasi belajar Matematika melaui pembelajaran cooperative tipe student teams achivement division dengan standar kompetensi “standar kompetensi “memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun” dan kompetensi dasarnya adalah “mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar” dan “menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana”.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Data penelitian diperoleh melalui lembar observasi dan tes prestasi belajar. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa presentase aktivitas siswa siklus I sebesar 62,60% meningkat menjadi 78,60% pada siklus II. Sedangkan rata-rata prestasi belajar pada siklus I sebesar 66 meningkat menjadi 79 pada siklus II sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebanyak 29 siswa (100%).

(2)

i

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS

ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU

( Skripsi )

Oleh SUDARWATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

xi

Lembar Pengesahan ... iv

Pernyataan ... v

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar ... 7

B. Pengertian Aktivitas Belajar ... 8

C. Pengertian Prestasi Belajar ... 10

D. Konsep Pembelajaran Kooperatif ... 11

E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 14

F. Pembelajaran Matematika SD ... 16

(4)

xii BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Siklus I ... 27 B. Hasil Penelitian Siklus II ... 32

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 34 B. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA

(5)

viii MOTTO

Kebahagian bukan terletak pada hasil yang telah dicapai dalam hidup, tetapi bagaimana kita mensyukuri

segala yang dimiliki dalam hidup

(6)

iv

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Maman Surahman, M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Sugiyanto, M.Pd. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003

(7)

v

PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division pada Siswa Kelas V SD Negeri 5 Pringsewu Barat

Kabupaten Pringsewu“ adalah benar-benar karya saya sendiri. Dalam menyusun skripsi ini saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku pada masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini saya bersedia menanggung akibat dan sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada pengakuan dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Pringsewu, Juli 2012 Penulis,

Materai Rp.

(8)

vii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada

1. Suami tercinta yang selalu memberikan dukungan

2. Kedua orang tuaku, yang saya banggakan dan selalu memberi dukungan

3. Serta putra-putriku tercinta (Dhany Zaid Rizqulloh, Alyssa Dwi Kuncoro)

(9)

iii

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU

Nama Mahasiswa : SUDARWATI

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013119190

Program Studi : S.1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Maman Surahman, M.Pd

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program S1 PGSD Universitas

Lampung

4. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., selaku pembimbing dengan sabar

memberikan bimbingannya serta arahan kepada penulis

5. Bapak Drs. Sugiyanto, M.Pd., selaku pembahas yang telah memberikan

sumbangan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh dosen yang telah mendidik dan membimbing penulis selama

menyelesaikan studi

7. Ibu Hj. Jumrochani, selaku Kepala SD Negeri 5 Pringsewu Barat, Kab.

Pringsewu yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

8. Bapak Ibu Dewan guru SD Negeri 5 Pringsewu Barat yang telah memberikan

(11)

x

9. Teman-teman program S1 PGSD dalam jabatan yang telah memberikan

semangat, bantuan serta rasa persahabatan dan kekeluargaan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Tidak sedikit

kekurangan dan kelemahan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya skripsi ini.

Pringsewu, Juli 2012 Peneliti

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dasar harus dapat memberikan peluang kepada anak untuk

mengembangkan berbagai kemampuannya secara optimal, seperti

kemampuan berpikir, bereksplorasi dan bereksperimen demikian juga

mampu untuk bertanya dan berpendapat. Proses belajar yang tidak

mengakomodasi kebutuhan berbagai aspek perkembangan kemampuan

anak, memberikan pengalaman belajar yang kurang bermakna akibatnya

anak menjadi tidak kreatif, kurang inisiatif, dan tidak termotivasi untuk

belajar aktif.

Proses pembelajaran dikatakan baik jika siswa aktif melibatkkan diri dalam

keseluruhan proses, baik secara mental maupun fisik. Menurut Buchori

(2001:5) bahwa Pendidikan Matematika adalah pendidikan yang bersifat

antis matematikatoris yaitu para siswa harus dapat dipersiapkan untuk

menghadapi tiga tugas kehidupan yaitu pertama untuk dapat hidup kedua

untuk mengembangkan kehidupan bermakna, dan ketiga untuk memuliakan

(13)

2

Kurikulum tingkat satuan pendidikan menekankan pada pembelajaran

kontekstual, pengalaman belajar yang tidak hanya pada ranah kognitif saja

tetapi harus mencakup ranah afektif dan psikomotorik yang bertujuan

membekali siswa dengan pengetahuan yang secara fleksibel dapat

diterapkan dari satu permasalahan ke permasalahan lain. Melihat pentingnya

peningkatan mutu pendidikan di Indonesia perlu dilakukan penataan

pendidikan yang menyangkut inovasi pembelajaran dan penerapan metode

pembelajaran di kelas, yang mampu meningkatkan mutu proses dan hasil

belajar siswa.

Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar merupakan proses pendidikan

yang berhubungan dengan keseharian siswa sehingga siswa mampu

mengerti dan memahami kehidupan dirinya sebagai makhluk sosial dan

tampil hidup di lingkungannya. Pelajaran Matematika berkaitan erat dengan

kehidupan anak baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat. Untuk

mencapai tujuan tesebut, model pembelajaran kooperatif tipeStudent Teams

Achievement Division (STAD) sangat membantu agar proses pembelajaran

berjalan lebih bermakna. Strategi pembelajaran ini tidak mengharuskan

siswa menghafal, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa untuk

menemukan pengetahuan dibenak mereka sendiri.

Berdasarkan hasil dari dokumentasi diketahui bahwa siswa kelas V yang

memperoleh nilai kurang dari 55 sebanyak 19 orang siswa (70,37%)

sedangkan siswa yang memperoleh nilai lebih dari 55 sebanyak 8 orang

(14)

3

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 % siswa telah mencapai nilai 55 atau

lebih.

Berdasarkan pembelajaran yang digunakan dalam pelajaran kelas V SD

Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu adalah kurang menarik,

sehingga prestasi belajar yang diperoleh belum maksimal, karena metode

pembelajaran tersebut belum menciptakan suasana yang dapat merangsang

keinginan siswa untuk belajar secara optimal dan siswa kurang antusias

dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan masalah tersebut di atas maka di perlukan suatu model

pembelajaran yang mampu menciptakan keaktifan siswa saat proses

pembelajaran. Salah satu upaya menciptakan keaktifan siswa yaitu dengan

penerapan pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif ini

menempatan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama, sehingga

dengan bekerja secara bersama-sama diantara anggota kelompok akan

meningkatkan prestasi belajar. Melalui kerja kelompok, maka siswa banyak

terlibat dalam pembelajaran dan memiliki banyak pengalaman yang dapat

berimbas pada meningkatkan prestasi belajar. Salah satu model

pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah model pembelajaran

koopertif tipe Student Teams Achivement Division (STAD), merupakan

salah satu tipe pembelajaran koolperatif yang paling sederhana, dimana

siswa akan lebih mudah dalam menemukan dan menangani konsep-konsep

yang sulit jika mereka mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya.

(15)

4

oleh temannya yang memiliki wawasan yang lebih tinggi, sedangkan siswa

yang lebih tinggi kemampuannya mempunyai kesempatan untuk menjadi

tutor sebaya sehingga pemahamannya semakin baik.

Berdasarkan uraian di atas maka agar prestasi belajar Matematika kelas V

SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu meningkat, perlu

kiranya untuk dilakukan penelitian dengan judul tentang: “Meningkatkan

Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division pada Siswa Kelas V

SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagian besar 19 siswa (70,37%) prestasi belajar Matematika masih di

bawah KKM yaitu 55

2. Sebagian besar siswa masih kurang aktif belajar.

3. Pembelajaran Matematika kurang menarik, karena sering menggunakan

metode ceramah.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :”Bagaimana

(16)

5

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas V SD Negeri 5 Pringsewu

Barat Kabupaten Pringsewu?”.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan:

1. Peningkatan aktivitas belajar Matematika melalui model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD) pada siswa

kelas V SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu.

2. Peningkatan prestasi belajar Matematika melalui model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD) pada siswa

kelas V SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian tindakan kelas ini diperuntukan:

1. Bagi Siswa, diharapkan menjadi motivasi untuk meningkatkan prestasi

dan aktivitas belajar pada Mata Pelajaran Matematika.

2. Bagi Guru, diharapkan menjadi salah satu alternatif bagi guru dalam

memilih model pembelajaran sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar.

3. Bagi Sekolah, menjadi informasi dan sumbangan pemikiran dalam upaya

(17)

6

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian adalah aktivitas dan prestasi

belajar siswa akan meningkat dengan signifikan apabila menggunakan

pendekatan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement

(18)

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten

Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Mei 2012.

B. Subjek Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti, Subjek

penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 5 Pringsewu

Barat Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 27

siswa. terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui observasi catatan lapangan, dan tes.

1. Observasi, dilakukan untuk mengamati kegiatan pengajar dan aktivitas

siswa selama penelitian sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian

perencanaan tindakan dengan tindakan. Data diperoleh dengan

(19)

20

tanda “√”. Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar

siswa yang meliputi:

a. Memperhatikan penjelasan guru.

b. Siswa bertanya dan menjawab pertannyaan dari guru.

c. Mengerjakan LKS atau tugas

d. Berdiskusi antar siswa dalam kelompok

e. Mempresentasikan hasil diskusi atau menanggapi diskusi kelas.

2. Tes, diberikan adalah tes awal dan tes pada setiap akhir siklus. Tes awal

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap

konsep yang telah dikuasai oleh siswa. Hasilnya akan digunakan untuk

menentukan keanggotaan kelompok. Tes tiap akhir siklus dilakukaan

untuk menentukan poin peningkatan individu yang menentukan status

suatu kelompok dalam pemberian penghargaan. Tes ini juga dimaksudkan

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari setiap siklusnya.

D. Prosedur Penelitian

Menurut Wardhani (2007: 1.4) bahwa penelitian tindakan kelas adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui

refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,

sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Sesuai dengan metode

Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur penelitian yang akan dilakukan

adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari 4

(20)

21

perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan

(observing),dan (4) refleksi(reflecting).

E. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh pada setiap tahapan tindakan penelitian dianalisis

dengan menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Analisis data

dilakukan oleh peneliti sejak awal pada setiap aspek penelitian. Data yang

dianalisis adalah data aktivitas dan hasil belajar siswa. Untuk menganalisis

data siswa yang aktif setiap pertemuan dilakukan perhitungan sebagai berikut:

1. Menentukan siswa aktif dilakukan dengan mendata melalui lembar

observasi aktivitas pada setiap pertemuan.

2. Menghitung presentase siswa aktif dengan rumus :

Keterangan :

A = Presentase aktivitas siswa Na = Jumlah siswa yang aktif N = Jumlah siswa hadir

3. Menghitung presentase siswa tuntas belajar pada setiap siklus dengan

rumus :

Keterangan :

Yj = Presentase ketuntasan belajar pada siklus ke-j

(21)

22

a. Pelaksanaan Tindakan

1. Tahap Pratindakan

Tahap pratindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Menentukan tes awal atau pendahuluan yang skornya digunakan sebagai

skor dasar (skor awal). Nilai tes awal diambil dari nilai semester ganjil

tahun pelajaran 2011/2012.

b) Skor tes awal kemudian diurutkan dari skor tertinggi ke skor terendah,

setelah itu dilakukan pembentukan kelompok yang beranggotakan 4-6

orang dengan beberapa pengaturan sehingga terbentuk kelompok yang

heterogen baik dari segi kemampuan akademik maupun jenis kelamin.

c) Mengumpulkan seluruh siswa dan menjelaskan maksud serta

langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan menjelaskan ketentuan-ketentuan yang harus

diperhatikan oleh siswa dalam suatu kelompok.

Adapun ketentuan-ketentuan tersebut adalah :

a) Pada saat pembelajaran, setiap anggota kelompok duduk membentuk

lingkaran dan saling berhadap-hadapan sesuai dengan kelompoknya.

Setiap kelompok berjumlah 4-6 siswa.

b) Pada proses pembelajaran, setiap anggota kelompok saling berdiskusi

tentang materi yang diberikan dalam proses pembelajaran dengan

berpedoman pada lembar kerja yang telah disediakan. Anggota

kelompok yang memiliki kemampuan lebih akan menjadi tutor dalam

(22)

23

c) Hasil kerja kelompok dicatat dan hasil tersebut dikomunikasikan pada

kelompoknya baik secara lisan maupun tulisan.

d) Setiap anggota kelompok harus berani menyampaikan pendapat,

gagasan, dan pertanyaan serta mendengarkan dengan baik penjelasan

temannya pada saat belajar dalam kelompok.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun

dalam perancanaan dengan standar kompetensi “memahami sifat-sifat

bangun dan hubungan antar bangun” dan kompetensi dasarnya adalah “

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar” dan “menentukan jaring-jaring

berbagai bangun ruang sederhana”. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan

(23)

24

Adapun urutan kegiatan secara garis besar dapat dilihat pada skema berikut :

Gambar 3.1. Skema Tahap Pelaksanaan Tindakan (Dimyati dan Mulyono, 2002:124).

a. Tahap perencanaan, menyusun rancangan pembelajaran dan

menyusun lembar kegiatan yang akan diberikan kepada siswa saat

belajar kelompok, mempersiapkan model, merancang alat penelitian

yang akan diterapkan dengan mempersiapkan RPP, mesia pembelajaran

LKS dan lain sebagainya.

b. Tahap pelaksanaan, kegiatan ini berupa penerapan kegiatan

pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan dengan standar

kompetensi “memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun”

(24)

25

dan “menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana”.

Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam skenario

pembelajaran.

Adapun Langkah-langkah pembelajaran model Student Teams

Achivement Division(STAD) adalah:

1) Peserta didik dibagi kedalam kelompok kecil 4-5 orang secara

heterogen menurut prestasi, jenis kelamin, ras, atau suku.

2) Peserta didik menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik

3) Guru menyajikan bahan pelajaran dan peserta didik bekerja dalam

tim.

4) Guru membimbingkan kelompok peserta didik

5) Peserta didik diberi tes tentang materi yang telah diajarkan

6) Memberikan penghargaan.

3. Observasi/Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap siswa, yang meliputi kegiatan yang

dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung di antaranya

dengan mempergunakan lembaran observasi dan soal tes formatif.

4. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan membuat

kesimpulan setelah proses belajar-mengajar berlangsung. Refleksi

(25)

26

menentukan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar

perbaikan selanjutnya.

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini secara umum yaitu :

1. Presentase jumlah siswa yang aktif mencapai sekurang-kurangnya 75 %.

2. Presentase jumlah siswa yang tuntas belajar atau mencapai KKM

(26)
(27)

34

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas V

SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu dapat disimpulkan

bahwa :

1. Hasil aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Matematika

dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Student Teams Achivment

Division dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil

observasi aktivitas siswa pada siklus I rata-rata 62,20%, sedangkan pada

siklus II rata-rata 78,60% dari jumlah siwa yang ada.

2. Prestasi belajar siswa dalam pelajaran Matematika dengan model

pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivment Division pada

setiap siklusnya ada peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat

bahwa rata-rata prestasi belajar pada siklus I sebesar 66 dan pada siklus II

rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 79.

B. Saran

1. Kepada siswa, untuk senantiasa membudayakan belajar berhitung, guna

memperkaya ilmu pengetahuan dan memperoleh hasil belajar yang lebih

(28)

35

2. Kepada Orang tua, untuk selalu membimbing dan memotivasi

putra-putrinya agar rajin belajar dan kelak menjadi anak yang berguna bagi

orang tua, bangsa dan negara.

3. Kepada guru, untuk senantiasa menggunakan model pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Teams Achivment Division dalam setiap proses

pembelajaran, karena dengan adanya model pembelajaran, siswa-siswa

lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

4. Kepada Sekolah, agar dapat melengkapi sarana dan prasarana yang masih

belum ada agar proses pembelajaran dapat berlangsung lebih baik

sehingga prestasi belajar dapat meningkat.

5. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dapat lebih

memahami tugas seorang guru sekolah dasar dalam upaya meningkatkan

mutu pendidikan dasar dan dapat mengetahui permasalahan-permasalahan

yang muncul di sekolah, sehingga dapat menjadi acuan sebagai calon guru

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Adjie, Nahrowi. 2006. Pemecahan Masalah Matematika. Universitas Pendidikan Indonesia

( UPI ). Jakarta.

Ainy, Chusnul. 2000. Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dalam Pengajaran

Matematika di Sekolah Dasar. Tesis Pada PPS UNESA Surabaya.

Arikunto, Suharsimi. 1991. Dasardasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bina Aksara.

... 2001. DasarDasar evaluasi Pendidikan ( Edisi Revisi ). PT. Bina Aksara. Jakarta.

Asma, Nur. 2006.Model Pembelajaran Kooperatif. Dirjen Dikti. Jakarta.

Azwar, Saifuddin. (2006). Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Kasbolah, Kasihani, 1999.Penelitian Tindakan Kelas. Depdiknas. Malang

Larasati, Riska. 2005. Analisis metode pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan pengaruhnya terhadap upaya peningkatan hasil belajar Akutansi pada pokok bahasan pencatatan transaksi perusahaan dagang mata pelajaran Akutansi pada siswa kelas II semester I SMU Negeri 7 Purworejo, Universitas Negeri Semarang. Semarang

Muncarno, 2007. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Mahasiswa S-1 PGSD FKIP UNILA UPP METRO Semester IIB pada Pokok Bahasan

Koofisien Korelasi dan Regresi Linear Sederhana. Laporan Hibah

Pembelajaran. Unila.

Sardiman, AM. (1994). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo. Bandung

Suharjana, Agus. 2008. Pengenalan Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya.Depdiknas : Jakarta

(30)

Susanti, Yeni. 2009. Penerapan pendekatan ketrampilan proses untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Rama

Nirwana,Universitas Lampung. Lampung.

Suwangsih, Erna. 2006. Model Pembelajaran Matematika. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Unila. 2006. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Wardhani, IGAK. Dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta

Gambar

Gambar 3.1. Skema Tahap Pelaksanaan Tindakan(Dimyati dan Mulyono, 2002:124).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika,setelah digunakan pendekatan kooperatif tipe STAD.Peningkatan

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas

prestasi belajar matematika antara siswa yang menggunakan pembelajaran. kooperatif tipe TAI dengan siswa yang

Disisi lain, pada masing-masing model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan tipe STAD, prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan kubus dan balok yang mempunyai

Prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Proses Pantai melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD mengalami peningkatan, yang mana hal tersebut

Dengan demikian disimpulkan bahwa Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IVA SDN 2 Bobotsari6. Kata kunci : Hasil Belajar, Matematika, Kooperatif

iv UNIVERSITAS BUNG HATTA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION STAD BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 13 PAYAKUMBUH

Rumusan masalah penelitian ialah bagaimana Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions STAD bisa meningkatkan hasil belajar pada muatan matematika materi