ii ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS
ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh SUDARWATI
Pendidikan dasar harus dapat memberikan peluang kepada anak untuk mengembangkan berbagai kemampuannya secara optimal, seperti kemampuan berpikir, bereksplorasi dan bereksperimen demikian juga mampu untuk bertanya dan berpendapat.
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : ”Bagaimana peningkatan aktivitas dan prestasi belajar Matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas V SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu?”.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan prestasi belajar Matematika melaui pembelajaran cooperative tipe student teams achivement division dengan standar kompetensi “standar kompetensi “memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun” dan kompetensi dasarnya adalah “mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar” dan “menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana”.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Data penelitian diperoleh melalui lembar observasi dan tes prestasi belajar. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa presentase aktivitas siswa siklus I sebesar 62,60% meningkat menjadi 78,60% pada siklus II. Sedangkan rata-rata prestasi belajar pada siklus I sebesar 66 meningkat menjadi 79 pada siklus II sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebanyak 29 siswa (100%).
i
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS
ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU
( Skripsi )
Oleh SUDARWATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
xi
Lembar Pengesahan ... iv
Pernyataan ... v
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar ... 7
B. Pengertian Aktivitas Belajar ... 8
C. Pengertian Prestasi Belajar ... 10
D. Konsep Pembelajaran Kooperatif ... 11
E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 14
F. Pembelajaran Matematika SD ... 16
xii BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Siklus I ... 27 B. Hasil Penelitian Siklus II ... 32
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 34 B. Saran ... 34
DAFTAR PUSTAKA
viii MOTTO
“Kebahagian bukan terletak pada hasil yang telah dicapai dalam hidup, tetapi bagaimana kita mensyukuri
segala yang dimiliki dalam hidup”
iv
PENGESAHAN
1. Tim Penguji
Penguji : Drs. Maman Surahman, M.Pd. ...
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Sugiyanto, M.Pd. ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003
v
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division pada Siswa Kelas V SD Negeri 5 Pringsewu Barat
Kabupaten Pringsewu“ adalah benar-benar karya saya sendiri. Dalam menyusun skripsi ini saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku pada masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini saya bersedia menanggung akibat dan sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada pengakuan dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Pringsewu, Juli 2012 Penulis,
Materai Rp.
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini kepada
1. Suami tercinta yang selalu memberikan dukungan
2. Kedua orang tuaku, yang saya banggakan dan selalu memberi dukungan
3. Serta putra-putriku tercinta (Dhany Zaid Rizqulloh, Alyssa Dwi Kuncoro)
iii
PERSETUJUAN
Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA MELALUI
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU
Nama Mahasiswa : SUDARWATI
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013119190
Program Studi : S.1 PGSD Dalam Jabatan
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Maman Surahman, M.Pd
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program S1 PGSD Universitas
Lampung
4. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., selaku pembimbing dengan sabar
memberikan bimbingannya serta arahan kepada penulis
5. Bapak Drs. Sugiyanto, M.Pd., selaku pembahas yang telah memberikan
sumbangan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh dosen yang telah mendidik dan membimbing penulis selama
menyelesaikan studi
7. Ibu Hj. Jumrochani, selaku Kepala SD Negeri 5 Pringsewu Barat, Kab.
Pringsewu yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian
8. Bapak Ibu Dewan guru SD Negeri 5 Pringsewu Barat yang telah memberikan
x
9. Teman-teman program S1 PGSD dalam jabatan yang telah memberikan
semangat, bantuan serta rasa persahabatan dan kekeluargaan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Tidak sedikit
kekurangan dan kelemahan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya skripsi ini.
Pringsewu, Juli 2012 Peneliti
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dasar harus dapat memberikan peluang kepada anak untuk
mengembangkan berbagai kemampuannya secara optimal, seperti
kemampuan berpikir, bereksplorasi dan bereksperimen demikian juga
mampu untuk bertanya dan berpendapat. Proses belajar yang tidak
mengakomodasi kebutuhan berbagai aspek perkembangan kemampuan
anak, memberikan pengalaman belajar yang kurang bermakna akibatnya
anak menjadi tidak kreatif, kurang inisiatif, dan tidak termotivasi untuk
belajar aktif.
Proses pembelajaran dikatakan baik jika siswa aktif melibatkkan diri dalam
keseluruhan proses, baik secara mental maupun fisik. Menurut Buchori
(2001:5) bahwa Pendidikan Matematika adalah pendidikan yang bersifat
antis matematikatoris yaitu para siswa harus dapat dipersiapkan untuk
menghadapi tiga tugas kehidupan yaitu pertama untuk dapat hidup kedua
untuk mengembangkan kehidupan bermakna, dan ketiga untuk memuliakan
2
Kurikulum tingkat satuan pendidikan menekankan pada pembelajaran
kontekstual, pengalaman belajar yang tidak hanya pada ranah kognitif saja
tetapi harus mencakup ranah afektif dan psikomotorik yang bertujuan
membekali siswa dengan pengetahuan yang secara fleksibel dapat
diterapkan dari satu permasalahan ke permasalahan lain. Melihat pentingnya
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia perlu dilakukan penataan
pendidikan yang menyangkut inovasi pembelajaran dan penerapan metode
pembelajaran di kelas, yang mampu meningkatkan mutu proses dan hasil
belajar siswa.
Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar merupakan proses pendidikan
yang berhubungan dengan keseharian siswa sehingga siswa mampu
mengerti dan memahami kehidupan dirinya sebagai makhluk sosial dan
tampil hidup di lingkungannya. Pelajaran Matematika berkaitan erat dengan
kehidupan anak baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat. Untuk
mencapai tujuan tesebut, model pembelajaran kooperatif tipeStudent Teams
Achievement Division (STAD) sangat membantu agar proses pembelajaran
berjalan lebih bermakna. Strategi pembelajaran ini tidak mengharuskan
siswa menghafal, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa untuk
menemukan pengetahuan dibenak mereka sendiri.
Berdasarkan hasil dari dokumentasi diketahui bahwa siswa kelas V yang
memperoleh nilai kurang dari 55 sebanyak 19 orang siswa (70,37%)
sedangkan siswa yang memperoleh nilai lebih dari 55 sebanyak 8 orang
3
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 % siswa telah mencapai nilai 55 atau
lebih.
Berdasarkan pembelajaran yang digunakan dalam pelajaran kelas V SD
Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu adalah kurang menarik,
sehingga prestasi belajar yang diperoleh belum maksimal, karena metode
pembelajaran tersebut belum menciptakan suasana yang dapat merangsang
keinginan siswa untuk belajar secara optimal dan siswa kurang antusias
dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan masalah tersebut di atas maka di perlukan suatu model
pembelajaran yang mampu menciptakan keaktifan siswa saat proses
pembelajaran. Salah satu upaya menciptakan keaktifan siswa yaitu dengan
penerapan pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif ini
menempatan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama, sehingga
dengan bekerja secara bersama-sama diantara anggota kelompok akan
meningkatkan prestasi belajar. Melalui kerja kelompok, maka siswa banyak
terlibat dalam pembelajaran dan memiliki banyak pengalaman yang dapat
berimbas pada meningkatkan prestasi belajar. Salah satu model
pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah model pembelajaran
koopertif tipe Student Teams Achivement Division (STAD), merupakan
salah satu tipe pembelajaran koolperatif yang paling sederhana, dimana
siswa akan lebih mudah dalam menemukan dan menangani konsep-konsep
yang sulit jika mereka mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya.
4
oleh temannya yang memiliki wawasan yang lebih tinggi, sedangkan siswa
yang lebih tinggi kemampuannya mempunyai kesempatan untuk menjadi
tutor sebaya sehingga pemahamannya semakin baik.
Berdasarkan uraian di atas maka agar prestasi belajar Matematika kelas V
SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu meningkat, perlu
kiranya untuk dilakukan penelitian dengan judul tentang: “Meningkatkan
Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division pada Siswa Kelas V
SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Sebagian besar 19 siswa (70,37%) prestasi belajar Matematika masih di
bawah KKM yaitu 55
2. Sebagian besar siswa masih kurang aktif belajar.
3. Pembelajaran Matematika kurang menarik, karena sering menggunakan
metode ceramah.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :”Bagaimana
5
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas V SD Negeri 5 Pringsewu
Barat Kabupaten Pringsewu?”.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan:
1. Peningkatan aktivitas belajar Matematika melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD) pada siswa
kelas V SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu.
2. Peningkatan prestasi belajar Matematika melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD) pada siswa
kelas V SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian tindakan kelas ini diperuntukan:
1. Bagi Siswa, diharapkan menjadi motivasi untuk meningkatkan prestasi
dan aktivitas belajar pada Mata Pelajaran Matematika.
2. Bagi Guru, diharapkan menjadi salah satu alternatif bagi guru dalam
memilih model pembelajaran sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar.
3. Bagi Sekolah, menjadi informasi dan sumbangan pemikiran dalam upaya
6
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian adalah aktivitas dan prestasi
belajar siswa akan meningkat dengan signifikan apabila menggunakan
pendekatan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten
Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan
Mei 2012.
B. Subjek Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti, Subjek
penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 5 Pringsewu
Barat Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 27
siswa. terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui observasi catatan lapangan, dan tes.
1. Observasi, dilakukan untuk mengamati kegiatan pengajar dan aktivitas
siswa selama penelitian sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian
perencanaan tindakan dengan tindakan. Data diperoleh dengan
20
tanda “√”. Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar
siswa yang meliputi:
a. Memperhatikan penjelasan guru.
b. Siswa bertanya dan menjawab pertannyaan dari guru.
c. Mengerjakan LKS atau tugas
d. Berdiskusi antar siswa dalam kelompok
e. Mempresentasikan hasil diskusi atau menanggapi diskusi kelas.
2. Tes, diberikan adalah tes awal dan tes pada setiap akhir siklus. Tes awal
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap
konsep yang telah dikuasai oleh siswa. Hasilnya akan digunakan untuk
menentukan keanggotaan kelompok. Tes tiap akhir siklus dilakukaan
untuk menentukan poin peningkatan individu yang menentukan status
suatu kelompok dalam pemberian penghargaan. Tes ini juga dimaksudkan
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari setiap siklusnya.
D. Prosedur Penelitian
Menurut Wardhani (2007: 1.4) bahwa penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Sesuai dengan metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur penelitian yang akan dilakukan
adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari 4
21
perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan
(observing),dan (4) refleksi(reflecting).
E. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh pada setiap tahapan tindakan penelitian dianalisis
dengan menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Analisis data
dilakukan oleh peneliti sejak awal pada setiap aspek penelitian. Data yang
dianalisis adalah data aktivitas dan hasil belajar siswa. Untuk menganalisis
data siswa yang aktif setiap pertemuan dilakukan perhitungan sebagai berikut:
1. Menentukan siswa aktif dilakukan dengan mendata melalui lembar
observasi aktivitas pada setiap pertemuan.
2. Menghitung presentase siswa aktif dengan rumus :
Keterangan :
A = Presentase aktivitas siswa Na = Jumlah siswa yang aktif N = Jumlah siswa hadir
3. Menghitung presentase siswa tuntas belajar pada setiap siklus dengan
rumus :
Keterangan :
Yj = Presentase ketuntasan belajar pada siklus ke-j
22
a. Pelaksanaan Tindakan
1. Tahap Pratindakan
Tahap pratindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Menentukan tes awal atau pendahuluan yang skornya digunakan sebagai
skor dasar (skor awal). Nilai tes awal diambil dari nilai semester ganjil
tahun pelajaran 2011/2012.
b) Skor tes awal kemudian diurutkan dari skor tertinggi ke skor terendah,
setelah itu dilakukan pembentukan kelompok yang beranggotakan 4-6
orang dengan beberapa pengaturan sehingga terbentuk kelompok yang
heterogen baik dari segi kemampuan akademik maupun jenis kelamin.
c) Mengumpulkan seluruh siswa dan menjelaskan maksud serta
langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan menjelaskan ketentuan-ketentuan yang harus
diperhatikan oleh siswa dalam suatu kelompok.
Adapun ketentuan-ketentuan tersebut adalah :
a) Pada saat pembelajaran, setiap anggota kelompok duduk membentuk
lingkaran dan saling berhadap-hadapan sesuai dengan kelompoknya.
Setiap kelompok berjumlah 4-6 siswa.
b) Pada proses pembelajaran, setiap anggota kelompok saling berdiskusi
tentang materi yang diberikan dalam proses pembelajaran dengan
berpedoman pada lembar kerja yang telah disediakan. Anggota
kelompok yang memiliki kemampuan lebih akan menjadi tutor dalam
23
c) Hasil kerja kelompok dicatat dan hasil tersebut dikomunikasikan pada
kelompoknya baik secara lisan maupun tulisan.
d) Setiap anggota kelompok harus berani menyampaikan pendapat,
gagasan, dan pertanyaan serta mendengarkan dengan baik penjelasan
temannya pada saat belajar dalam kelompok.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun
dalam perancanaan dengan standar kompetensi “memahami sifat-sifat
bangun dan hubungan antar bangun” dan kompetensi dasarnya adalah “
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar” dan “menentukan jaring-jaring
berbagai bangun ruang sederhana”. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan
24
Adapun urutan kegiatan secara garis besar dapat dilihat pada skema berikut :
Gambar 3.1. Skema Tahap Pelaksanaan Tindakan (Dimyati dan Mulyono, 2002:124).
a. Tahap perencanaan, menyusun rancangan pembelajaran dan
menyusun lembar kegiatan yang akan diberikan kepada siswa saat
belajar kelompok, mempersiapkan model, merancang alat penelitian
yang akan diterapkan dengan mempersiapkan RPP, mesia pembelajaran
LKS dan lain sebagainya.
b. Tahap pelaksanaan, kegiatan ini berupa penerapan kegiatan
pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan dengan standar
kompetensi “memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun”
25
dan “menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana”.
Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam skenario
pembelajaran.
Adapun Langkah-langkah pembelajaran model Student Teams
Achivement Division(STAD) adalah:
1) Peserta didik dibagi kedalam kelompok kecil 4-5 orang secara
heterogen menurut prestasi, jenis kelamin, ras, atau suku.
2) Peserta didik menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik
3) Guru menyajikan bahan pelajaran dan peserta didik bekerja dalam
tim.
4) Guru membimbingkan kelompok peserta didik
5) Peserta didik diberi tes tentang materi yang telah diajarkan
6) Memberikan penghargaan.
3. Observasi/Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap siswa, yang meliputi kegiatan yang
dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung di antaranya
dengan mempergunakan lembaran observasi dan soal tes formatif.
4. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan membuat
kesimpulan setelah proses belajar-mengajar berlangsung. Refleksi
26
menentukan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar
perbaikan selanjutnya.
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini secara umum yaitu :
1. Presentase jumlah siswa yang aktif mencapai sekurang-kurangnya 75 %.
2. Presentase jumlah siswa yang tuntas belajar atau mencapai KKM
34
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas V
SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu dapat disimpulkan
bahwa :
1. Hasil aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Matematika
dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Student Teams Achivment
Division dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil
observasi aktivitas siswa pada siklus I rata-rata 62,20%, sedangkan pada
siklus II rata-rata 78,60% dari jumlah siwa yang ada.
2. Prestasi belajar siswa dalam pelajaran Matematika dengan model
pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivment Division pada
setiap siklusnya ada peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat
bahwa rata-rata prestasi belajar pada siklus I sebesar 66 dan pada siklus II
rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 79.
B. Saran
1. Kepada siswa, untuk senantiasa membudayakan belajar berhitung, guna
memperkaya ilmu pengetahuan dan memperoleh hasil belajar yang lebih
35
2. Kepada Orang tua, untuk selalu membimbing dan memotivasi
putra-putrinya agar rajin belajar dan kelak menjadi anak yang berguna bagi
orang tua, bangsa dan negara.
3. Kepada guru, untuk senantiasa menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achivment Division dalam setiap proses
pembelajaran, karena dengan adanya model pembelajaran, siswa-siswa
lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
4. Kepada Sekolah, agar dapat melengkapi sarana dan prasarana yang masih
belum ada agar proses pembelajaran dapat berlangsung lebih baik
sehingga prestasi belajar dapat meningkat.
5. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dapat lebih
memahami tugas seorang guru sekolah dasar dalam upaya meningkatkan
mutu pendidikan dasar dan dapat mengetahui permasalahan-permasalahan
yang muncul di sekolah, sehingga dapat menjadi acuan sebagai calon guru
DAFTAR PUSTAKA
Adjie, Nahrowi. 2006. Pemecahan Masalah Matematika. Universitas Pendidikan Indonesia
( UPI ). Jakarta.
Ainy, Chusnul. 2000. Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dalam Pengajaran
Matematika di Sekolah Dasar. Tesis Pada PPS UNESA Surabaya.
Arikunto, Suharsimi. 1991. Dasar–dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bina Aksara.
... 2001. Dasar–Dasar evaluasi Pendidikan ( Edisi Revisi ). PT. Bina Aksara. Jakarta.
Asma, Nur. 2006.Model Pembelajaran Kooperatif. Dirjen Dikti. Jakarta.
Azwar, Saifuddin. (2006). Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Kasbolah, Kasihani, 1999.Penelitian Tindakan Kelas. Depdiknas. Malang
Larasati, Riska. 2005. Analisis metode pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan pengaruhnya terhadap upaya peningkatan hasil belajar Akutansi pada pokok bahasan pencatatan transaksi perusahaan dagang mata pelajaran Akutansi pada siswa kelas II semester I SMU Negeri 7 Purworejo, Universitas Negeri Semarang. Semarang
Muncarno, 2007. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Mahasiswa S-1 PGSD FKIP UNILA UPP METRO Semester IIB pada Pokok Bahasan
Koofisien Korelasi dan Regresi Linear Sederhana. Laporan Hibah
Pembelajaran. Unila.
Sardiman, AM. (1994). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo. Bandung
Suharjana, Agus. 2008. Pengenalan Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya.Depdiknas : Jakarta
Susanti, Yeni. 2009. Penerapan pendekatan ketrampilan proses untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Rama
Nirwana,Universitas Lampung. Lampung.
Suwangsih, Erna. 2006. Model Pembelajaran Matematika. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Unila. 2006. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Wardhani, IGAK. Dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta