ABSTRAK
Analisis Bauran Promosi Rokok Classmild di Bandar Lampung
( Studi pada konsumen di Gedung Meneng Kecamatan Rajabasa)
Oleh
Lyndawati
PT DELTA INTERNUSA merupakan anak cabang PT NTI TOBACCO
INDONESIA yang bergerak sebagai distribusi rokok Classmild di wilayah
Lampung. Pemasaran rokok Classmild dilakukan dengan bauran promosi melalui
berbagai cara diantaranya: periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan,
publisitas, dan hubungan masyarakat.
Masalah yang timbul adalah persaingan yang dihadapi oleh perusahaan untuk
mencapai target penjualan melalui bauran promosi rokok Classmild agar dinilai
Lyndawati
Hasil analisis kualitatif diukur dari nilai rata-rata keseluruhan rentang skor lima
variabel bauran promosi rokok Classmild adalah sebesar 400,87 atau 80,17% dan
dinilai baik oleh responden. Hal ini berdasarkan hasil tabel rekapitulasi
keseluruhan rentang skor lima variabel bauran promosi secara kualitatif sehingga
bauran promosi rokok Classmild di wilayah Gedung Meneng Kecamatan Rajabasa
dinilai baik. Salah satu dari variabel yang memiliki skor terbesar adalah promosi
penjualan dalam proses bauran promosi dengan skor terbesar yaitu 406 atau
81,2% .
Perusahaan selayaknya terus berinovasi dan berkreasi dalam bentuk iklan yang
menarik dan diwujudkan dengan konkret, melakukan penjualan pribadi dengan
pelayanan terbaik mampu menanggapi keluhan konsumen, promosi penjualan
yang dilakukan bukan hanya pada waktu tertentu saja, publisitas dan hubungan
masyarakat dilakukan lebih peduli bukan hanya didaerah Bandar Lampung tetapi
juga di daerah lain sehingga bauran promosi yang dilakukan oleh PT DELTA
INTERNUSA dapat terlaksana dengan tepat dan mampu dinilai baik dalam
I
.
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasar potensial bagi para
pengusaha untuk memasarkan produknya . Setiap pengusaha berusaha
mengembangkan usaha mereka dengan menghasilkan berbagai macam produk
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan sejumlah penduduk. Salah satu produk
yang peminatnya besar adalah produk rokok.
Rokok merupakan produk olahan dari tembakau yang dikemas sedemikian rupa
sehingga menjadi produk olahan yang diminati oleh konsumen. Bagi sebagian
penduduk rokok adalah kebutuhan pokok. Mereka lebih baik tidak makan dalam
sehari daripada tidak merokok . Bahkan ada opini pada masyarakat terutama
perokok, bila tidak merokok maka mulut terasa asam. Selain itu juga, rokok
merupakan sahabat setia bagi peminum kopi karena lazimnya bila seseorang
merokok maka dia akan mengkonsumsi dan meminum kopi.
Rokok dibagi menjadi tiga jenis yaitu: rokok kretek, rokok filter dan rokok mild.
Rokok Kretek adalah rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Filter (RF) adalah rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
Rokok Putih adalah rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek yang beredar rasa dan aroma tertentu.
Salah satu penyebab rokok mild sangat diminati karena rendah Nikotin dan
rendah TAR dibandingkan rokok jenis lain. Selain itu citarasa rokok mild lebih
disukai perokok sehingga kehadirannya mudah diterima. Beberapa merek rokok
mild yang beredar antara lain Classmild, A Mild, ProMild, U Mild, Glan Mild.
Peredaran rokok mild yang banyak di masyarakat disebabkan oleh promosi yang
dilakukan perusahaan dan harga jual merek rokok mild yang bersaing dipasaran .
Penetapan harga jual rokok mild merupakan hal utama yang sangat vital dalam
memasarkan sebuah produk.
Harga yang ditetapkan merupakan kumpulan dari berbagai macam pertimbangan
dari berbagai unsur yang terkait sehingga harga yang tercantum dalam suatu
produk merupakan nilai akhir produk yang pantas dan sesuai dibayar oleh para
konsumen. Harga yang ditetapkan telah dipertimbangkan dengan unsur-unsur
terkait antara lain: biaya produksi hingga biaya promosi, kualitas produk, harga
produk pesaing, serta kemampuan membeli konsumen.
Berikut daftar harga eceran rokok mild secara nasional berdasarkan penelitian
yang dilakukan pada bulan April 2012 di wilayah Gedung Meneng kecamatan
3
Tabel 1.1. Merek dan Harga rokok Mild
No Merek rokok Harga Perbungkus (Rp)
1 Class Mild 16 10.000
2 A Mild 16 11.500
3 Pro mild 16 10.500
4 U Mild 16 8.000
5 GlanMild 16 6.050
Sumber : HET rokok 2012
Tabel 1.1., merupakan harga berbagai rokok mild yang terdapat di wilayah
Gedung meneng. Dari pengamatan yang dilakukan ternyata rokok Classmild
mempunyai harga yang cukup terjangkau diantara rokok mild yang lain.
Rokok Classmild merupakan produk rokok mild yang cukup digandrungi.
Produk ini mulai beredar dipasaran sejak tahun 2003 dengan bahan baku cengkeh
dan tembakau kualitas terbaik dengan kemasan 16 batang. Classmild merupakan
rokok mild, yang kadar tar dan nikotinnya rendah (15 mg dan 1 mg) dengan
ditunjang teknologi laser yang canggih sehingga menghasilkan produk yang
berkualitas. Kemudian pada bulan November 2006 terdapat kemasan baru rokok
Classmild isi 12 batang yang tampilannya lebih ramping, lebih praktis untuk
dibawa dan lebih ekonomis bagi kalangan muda.
Dalam memasarkan rokok Classmild, yang menjadi target adalah anak muda dan
berjiwa muda usia produktif mulai dari para remaja sampai orang bekerja. Salah
satu segmentasi rokok Classmild adalah di wilayah Gedung Meneng Kecamatan
Diwilayah ini mereka dapat membeli rokok Classmild di toko dan warung
terdekat disekitar mereka. Selain rokok Classmild, terdapat pula merek rokok
pesaing yang beredar dengan menawarkan keunggulan produk mereka.
Dalam mempromosikan rokok Classmild Perusahaan harus memperhatikan
volume penjualan tiap bulannya. Penjualan yang berfluktuasi sangat berpengaruh
dalam promosi rokok Classmild. Berikut data penjualan rokok Classmild dan
rokok mild pesaing periode Januari – Mei 2012
Tabel 1.2. Data Penjualan Rokok mild perbatang di Rajabasa periode
Januari - Mei 2012
Merek Januari Februari Maret April Mei
Classmild 2205 2018 2020 2007 2375
A Mild 1656 1535 1540 1541 1677
Pro Mild 567 556 565 560 572
U Mild 157 153 155 152 158
Glan Mild 94 90 90 91 96
Jumlah 4679 4352 4370 4351 4878
Sumber: Survey data penjualan rokok mild periode Januari - Mei 2012 PT. NTI
Indonesia
Tabel 1.2, menunjukan Fluktuasi Penjualan rokok mild pesaing dan rokok
Classmild periode Januari – Mei 2012 yang menyebabkan masing-masing
perusahaan rokok berusaha meningkatkan volume penjualan dengan melakukan
5
Menurut Kotler (2000:126), Promosi adalah arus informasi satu arah yang akan
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi pun dapat diartikan sebagai
cara yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu agar
produk dan atau jasanya dapat diterima dan dikonsumsi oleh suatu kelompok atau
masyarakat.
Distributor rokok Classmild di Bandar Lampung adalah PT. DELTA
INTERNUSA yang berada di Jl. Dr. Susilo No. 10 Teluk Betung Bandar
Lampung.
Perusahaan ini bergerak dibidang pendistribusian rokok Classmild yang
menyalurkan produk ke pedagang besar lalu pengecer dan diteruskan ke
konsumen. Dalam memasarkan rokok Classmild, perusahaan melakukan kegiatan
promosi yang memiliki peranan cukup besar dan merupakan bagian strategi
perusahaan dalam menyampaikan kepada masyarakat tentang keunggulan produk
mereka dibandingkan rokok mild yang lain. PT. DELTA INTERNUSA
mempromosikan produknya melalui cara-cara berikut:
a) Periklanan (advertising), yaitu bentuk persentasi dan promosi non pribadi
tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Perusahaan
Melakukan kegiatan periklanan dengan melalui
1) Media elektronik .
Media promosi yang berbentuk media elektronik, seperti; Iklan di Televisi
(TV swasta nasional: Indosiar, Trans-7, Trans-TV, Antv, SCTV ), Iklan
2) Media cetak .
Media promosi yang berbentuk media cetak, seperti; koran (Lampung
Post, Radar Lampung,Tribun), Billboard, Spanduk.
b) Penjualan pribadi (Personal selling) yaitu promosi yang dilakukan oleh
individu tenaga penjual,bukan lewat surat atau media lainnya. Penjualan
perorangan dilakukan dengan pengenalan produknya kepada outlet dan
memberikan kerjasama penjualan serta memberikan potongan harga dalam
pelaksanaan kerjasama.
c) Promosi Penjualan (Promotion selling), yang direncanakan untuk menambah
dan mengkoordinasi kegiatan penjualan personal dan periklanan. Promosi
penjualan yang dilakukan peromosi penjualan yang dilakukan perusahaan
adalah dengan memberikan potongan harga, pemberian cinderamata yang
diberikan pada pedagang sesuai dengan banyaknya pembelian yang ditetapkan
oleh perusahaan serta pembelian sampel kepada outlet maupun konsumen
d) Publisitas, yaitu usaha untuk memacu permintaan secara non pribadi atau
usaha yang tidak dibiayai oleh orang atau organisasi yang memetik manfaat
dari publikasi.
e) Hubungan masyarakat (Public relation), yaitu usaha terencana oleh
perusahaan untuk mempengaruhi sikap atau pendapat golongan masyarakat
tertentu terhadap produk maupun perusahaan yang bersangkutan.
Setiap perusahaan rokok memikirkan promosi apa yang akan mereka gunakan
untuk dapat memasarkan produk hasil perusahaan dan mampu membuat
7
membeli produk unggulan mereka. Oleh sebab itu peranan bauran promosi
sangat besar dan merupakan bagian strategi perusahaan dalam memasarkan
produk ke konsumen.
Dari uraian diatas maka disimpulkan skripsi ini diberi judul: “Analisis Bauran
Promosi Rokok Classmild di Bandar Lampung (Studi pada konsumen di Gedung
Meneng Kecamatan Rajabasa)”.
1.2. Permasalahan
Semakin banyaknya merek rokok tersebar di wilayah Gedung meneng kec.
Rajabasa menyebabkan timbulnya persaingan antara perusahaan rokok sehingga
perlu melakukan bauran promosi melalui berbagai media yang dapat
meningkatkan penjualan rokok Classmild di wilayah Gedung meneng kecamatan
Rajabasa.
Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang timbul adalah Apakah bauran
promosi rokok Classmild mempengaruhi persepsi konsumen untuk menilai baik
atau belum dalam meningkatkan target pembelian.
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dan kegunaan penulisan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pelaksanaan yang belum sepenuhnya dilaksanakan dalam bauran
promosi rokok Classmild di wilayah Gedung Meneng Kecamatan Rajabasa
2. Sumbangsih pemikiran bagi produsen rokok dalam hal penggunaan media
1.4 Kerangka Pikir
Kegiatan promosi dilakukan untuk mengenalkan produk yang pada akhirnya guna
mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba, sehingga roda kehidupan
perusahaan dapat berjalan. Semakin banyaknya persaingan usaha ditandai dengan
banyaknya produk yang ditawarkan salah satunya produk rokok mild, maka
perusahaan harus memilih secara cermat bagaimana bauran promosi digunakan
oleh produsen rokok untuk menarik perhatian konsumen agar membuat keputusan
membeli produk yang mereka hasilkan.
Bauran promosi berhubungan langsung dengan pemasaran produk, sehingga
produk yang diproduksi dapat laku atau diterima oleh pasar. Menurut Radiosunu
(1999 :124 ) ada 5 cara perusahaan melakukan bauran pemasaran yaitu :
Periklanan,Penjualan pribadi, Promosi Penjualan, Publisitas, Hubungan
Masyarakat.
Kerangka pemikiran penulisan skripsi sebagai berikut:
Bauran Promosi
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Baik 1.Periklanan (advertising)
2.Penjualan pribadi (Personal selling) 3.Promosi Penjualan (Promotion selling) 4.Publisitas
5.Hubungan masyarakat (Public relation)
Penilaian Konsumen
II.
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan perekonomian yang ditunjukan untuk menciptakan
nilai ekonomi bagi suatu produk atau jasa yang diarahkan kepada usaha untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui proses pertukaran atau
penjualan. Kegiatan pemasaran dalam prakteknya menyentuh kehidupan setiap
orang dan menjadi sarana untuk menyampaikan dan meningkatkan standar
kehidupan pada prosesnya.
Definisi pemasaran menurut Kotler (2004 : 9)
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dan nilai individu serta kelompok lainnya.
Pengertian ini mempunyai makna bahwa manajemen pemasaran meliputi
perencanaan, pelaksanaan, implementasi dan analisis yang mencakup gagasan,
barang dan jasa untuk mernghasilkan pertukaran yang dapat memuaskan bagi
pihak-pihak yang terlibat.
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah bauran pemasaran yang
berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana
dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi para konsumen.
Menurut Kotler (2004 : 9) Bauran Pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi dan penyaluran gagasan,
barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu
dan organisasi.
Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu hal yang dapat perusahaan lakukan
untuk mempengaruhi suatu permintaan. Kemungkinan yang banyak itu dapat
dikelompokan ke dalam empat variabel yang dikenal dengan 4P dan 7P
diantaranya:
2.1.1 Produk
Produk merupakan suatu barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada
pasar. Kotler (2004) berpendapat, Produk adalah Segala sesuatu yang ditawarkan
ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi, yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Dalam merencanakan suatu tawaran pasar, suatu perusahaan perlu mengetahui
tingkatan produk . Ada lima tingkatan produk, yaitu :
a. Manfaat inti, yaitu jasa atau manfaat dasar yang sebenarnya dibeli oleh
seorang pelanggan;
b. Produk dasar, yaitu mencerminkan dasar dari produk;
c. Produk yang diharapkan, yaitu sekumpulan atribut dan kondisi yang biasanya
11
d. Produk yang ditingkatkan, yaitu memberikan jasa dan manfaat tambahan
sehingga membedakan dengan perusahaan lain;
e. Produk Potensial, yaitu segala peningkatan dan transformasi yang pada
akhirnya akan dialami produk tersebut di masa yang akan datang.
Menurut Kotler dan Amstrong (1997:243), atribut produksian terdiri dari tiga
bagian :
a. Mutu Produksian (Production Quality)
Dalam mengembangkan sebuah produksian, produsen harus menemukan
tingkat mutu yang akan mendukung posisi itu dalam pasar. Mutu adalah
salah satu barang yang penting bagi pasar untuk menjalankan fungsinya.
b. Ciri atau gaya produk (Product Features)
Merupakan salah satu cara untuk dapat memenangkan persaingan karena
dalam hal ini ciri atau gaya produk menjadi suatu alat guna membedakan
produk perusahaan dengan produk pesaing. Dalam menentukan ciri produk
harus disesuaikan dengan selera pembeli.
c. Desain produk (Product Design)
Dimaksudkan untuk menyelaraskan performa dari suatu produk (ciri atau
gaya) dan ciri dari produk tersebut, sehingga ciri dan mutunya dapat
ditonjolkan tanpa mengganggu satu sama lain.
Menurut Phillip Kotler ( 2000 : 396), pemasar biasanya mengklasifikasikan
produk berdasarkan karakteristik produk, daya tahan (durability), keberwujudan
(tangibility) dan penggunaan (user) barang konsumsi/barang industri terdiri dari :
Barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
Penggunaan (shampoo, sabun, pasta gigi). Oleh karena barang jenis ini sering
dikonsumsi dan dibeli, maka strategi yang tepat adalah menyediakannya di
berbagai lokasi, membebankan keuntungan yang tidak terlalu besar, dan
memasang iklan besar-besar guna memancing orang untuk mencoba serta
membangun prefernasi.
2. Barang tahan lama ( Durable Goods )
Barang berwujud yang dapat digunakanberkali-kali (pakaian, mesin cuci,
motor). Barang tahan lama ini umumnya memerlukan lebih banyak upaya
penjualan dan pelayanan perorangan memiliki keuntungan yang lebih besar
dan memerlukan lebih banyak garansi dari penjual.
3. Jasa ( Service )
Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis.
Akibatnya jasa biasanya memerlukan lebih banyak pengendalian mutu
kepercayaan kepada penjual, dan kemampuan beradaptasi.
2.1.2 Harga
Harga adalah salah satu unsur dari pemasaran yang menghasilkan penjualan,
unsur lainnya adalah biaya. Kebijaksanaan harga adalah sangat penting karena
sering dijadikan dasar untuk melakukan tindakan baik penjual atau pembeli.
Harga jual barang atau jasa merupakan suatu yang ditawarkan perusahaan kepada
pasar diterima tidaknya tawaran tersebut pasarlah yang menentukan. Dipihak lain,
13
Oleh karena itu setiap perusahaan harus cermat dalam menentukan kebijaksanaan
harga jual tersebut.
Menurut Kotler (2001 : 493) harga adalah sejumlah uang yang di bebankan atas
suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat
karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Akhirnya perlu diutarakan, bahwa perusahaan bagaimanapun juga harus tetap
sadar bahwa kebijaksanaan harga jual yang telah mereka susun adalah untuk
mencapai tujuan perusahaan. Adapun tujuan perusahaan yang ingin dicapai
dengan kebijaksanaan harga yang mereka susun dapat berupa sejumlah laba
tertentu ataupun manfaat bukan laba seperti peningkatan penjualan, stabilitas
harga, mencegah persaingan ataupun kepuasan para pembeli.
2.1.3 Promosi
Merupakan cara yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu agar produk dan atau jasanya dapat diterima dan dikonsumsi oleh suatu
kelompok atau masyarakat.
Menurut Kotler (2000 : 126), Promosi adalah arus informasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Cara-cara promosi perusahaan sebagai berikut (Radiosunu, 1999:124 ) :
1. Periklanan (advertising), yaitu bentuk persentasi dan promosi non pribadi
tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2. Penjualan pribadi (Personal selling) yaitu promosi yang dilakukan oleh
3. Promosi penjualan (Sales promotion), yang direncanakan untuk menambah
dan mengkoordinasi kegiatan penjualan personal dan periklanan.
4. Publisitas, yaitu usaha memacu permintaan secara non pribadi/usaha yang
tidak dibiayai oleh orang/organisasi yang memetik manfaat dari publikasi
5. Hubungan masyarakat (Public relation), yaitu usaha terencana oleh
perusahaan untuk mempengaruhi sikap atau pendapat golongan masyarakat
tertentu terhadap produk maupun perusahaan yang bersangkutan.
2.1.4 Saluran Distribusi
Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau penyalur yang
mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau
jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Alex S Nitisemito, 1999 :102).
Pengertian dan tujuan saluran distribusi ini tidak dapat dipisahkan, yang mana
saluran distribusi merupakan dasar yang penting untuk menyalurkan barang atau
jasa dari produsen ke konsumen.
Banyaknya kesukaran yang timbul karena saluran distribusi ini, bagi produsen
selalu akan timbul pertanyaan bagaimanakah mendapatkan penyelesaian yang
paling baik dan melalui saluran distribusi yang dipakainya dan memutuskan
dengan cepat jika terjadi perubahan-perubahan daripada keadaan pasar, yaitu
dengan memilih saluran distribusi yang paling menguntungkan pada kondisi pasar
tersebut. Pemilihan saluran distribusi tersebut adalah masalah yang sangat penting
oleh karena itu kesalahan dalam penetapan saluran distribusi dari perusahaan akan
mengakibatkan kemunduran bahkan kehancuran perusahaan itu sendiri.
15
1. Saluran distribusi harus dapat menggerakkan barang atau jasa dan service
secara fisik kepada konsumen, disamping itu harus dapat menyajikan barang
atau jasa untuk melengkapi kebutuhan akan transaksi dipasar secara ekonomis
dan memuaskan.
2. Lembaga-lembaga yang dipilih untuk menyalurkan barang haruslah dapat
bertindak secara progresif dan fleksibel, ini berguna baginya untuk
menyesuaikan diri apabila terjadi perubahan kondisi pasar.
3. Harus dapat menyesuaikan diri dengan kapasitas perusahaan, karena saluran
distribusi mempunyai fungsi sebagai suatu unit yang lebih lengkap untuk
tujuan perusahaan.
4. Saluran dstribusi harus dapat memberikan keterangan yang cukup bagi
konsumen tentang produknya di pasar, ini berguna bagi produsen agar dapat
menyesuaikan diri terhadap permintaan dan keinginan konsumen.
5. Saluran distribusi harus dapat memberikan data tentang jumlah penjualan
yang sebenarnya, demikian juga dalam bidang promosi, ia harus dapat
meyakinkan pembeli sehingga penjualan barang dapat dipercepat terutama
pada ultimate consumer ( konsumen akhir).
Penyaluran suatu produk akan efektif, jika memperhatikan tiga kebijaksanaan,
seperti yang dianjurkan oleh Soehardi Sigit, ( 2001:48 ) yaitu :
1. Intensive Distribution
Dengan cara ini diusahakan sebanyak mungkin kuantitas atau jumlah yang
dijual dengan menggunakan sebanyak mungkin penjual terutama di
daerah-daerah, tempat pembeli potensial.
Dengan cara ini banyaknya penjual ditentukan terbatas, karena usaha menekan
biaya penjualan, karena pembelinya terbatas pada kalangan tertentu, harga
relatif tinggi
3. Exclusive Distribution
Menentukan satu penjual untuk satu daerah atau wilayah pemasaran tertentu.
Secara umum, para distributor tersebut dimana statusnya ada yang terlepas
dan ada yang terikat dengan produsen yang menunjuknya, misalnya para
distributor tersebut diperbolehkan untuk menjual produk lainnya. Saluran
distribusi tersebut harus mempunyai kualifikasi sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang seluk beluk penjualan;
2. Letaknya strategis;
3. Modal yang mencukupi;
4. Memberikan service kepada konsumen sesudah dan sebelum penjualan.
2.1.5. Proses
Menurut Rambat Lupiyoadi, (2001 : 63): Proses merupakan gabungan semua
aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur , jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas,
dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen .
Elemen proses ini mempunyn arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan
melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumennya. Perusahaan jasa kerja sama antara pemasaran dan operasional
sangat penting dalam elemen proses ini, terutama dalam melayani segala
kebuhrhan dan keinginan kosumen. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen,
17
Proses dimana jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan merupakan hal
penting dalam bauran pemasaran jasa karena para pelanggan akan seringkali
mempersepsikan sistem penyampaian jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri.
Dengan demikian, keputusan mengenai manajemen operasi sangat penting untuk
menunjang keberhasilan pemasaran jasa.
Seluruh aktivitas kerja adalah proses, proses melibatkan prosedur-prosedur,
tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme-mekanismae, aktivitas-aktivitas dan
rutinitas-rutinitas dengan apa produk ( barang atau jasa) disalurkan ke pelanggan.
Identifikasi manajemen proses sebagai aktivitas terpisah adalah prasyarat bagi
perbaikan jasa. Pentingnya elemen proses ini khususnya dalam bisnis jasa
disebabkan oleh persediaan jasa yang tidak dapat disimpan.
Terdapat tiga proses penting yang bisa dibongkar dan memberi dampak besar bagi
kepuasan pelanggan antara lain :
1. Proses perkembangan produk baru
2. Proses order fulfillment yang biasanya melibatkan banyak fungsi seperti
penjualan, accounting, pengiriman, gudang, bahkan produksi.
3. Proses penanganan masalah pelanggan terutama yang berhubungan dengan
customer complain.
2.16. Sumber Daya Manusia
Menurut Zeithaml dan Bitrer (2000:19), Orang adalah semua pelaku yang
memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi
pembeli. Elemen-elemen dari orang ( people ) adalah pegawai perusahaan, ko
karyawan danpenampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi
konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service encounter).
Semua karyawan yang berhubungan dengan konsumen dapat disebut sebagai
tenaga penjual. Dengan kata lain dalam pengertian yang lebih luas, pemasaran
merupakan pekerjaan semua personel organisasi jasa. Oleh karena itu penting
kiranya semua perilaku karyawan jasa harus diorientasikan kepada konsumen.
People dalam jasa ini adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam
menjalankan segala aktivitas perusahaan dan merupakan faktor yang Memegang
peranan penting bagi semua organisasi. Oleh perusahaan jasa unsur people ini
bukan hanya memegang peranan penting dalam bidang produksi atau operasional
saja tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen.
Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam
mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan.
2.1.7. Bukti Fisik
Menurut Zeitlnml dan Bitner (2000:20) Bukti fisik adalah suatu hal yang secara
nyata turut memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan
produk jasa yang ditawarkan.
Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan jasa dimana layanan
diciptakan dan dimana penyedia jasa dan pelanggan berinteraksi, ditambah
unsur-unsur berwujud yang ada yang dipakai untuk berkomunikasi atau mendukung
peran jasa. Dalam bisnis jasa pemasar harus berusaha mengimbangi dimensi
ketidak terwujudannya dengan menyediakan petunjuk-petunjuk fisik untuk
19
Bukti fisik menurut Fandy Tjiptono (2000:164-165) dapat dibagi dua jenis, yaitu:
1. Bukti Fisik Esensial, mewakili keputusan kunci yang dibuat oleh penyedia
jasa mengenai desain dan layout bangunan;
2. Bukti Fisik Peripheral, memiliki nilai bila berdiri sendiri.
Bukti fisik sangat membantu positioning suatu perusahaan jasa dan member
dukungan nyata terhadap pengalaman jasa yang diharapkan. Lovelock (2002:248)
mengemukakan bahwa perusahaan melalui tenaga pemasarnya menggunakan tiga
cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu sebagai berikut :
1. An aftention-Creating Medium.
Perusahaan jasa melakukan diferensiasi dengan pesaing dan membuat sarana
fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target pasarnya.
2. As a message-creating Medium.
Menggunakan simbol atau isyarat untuk mengkomunikasikan secara intensif
kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari produk jasa.
3. An ffict-creating medium.
Baju seragam yang berwarna bercorak, suara dan desain untuk menciptakan
sesuatu yang lain dari produk jasa yang ditawarkan.
2.2. Pengertian Bauran Promosi
Menurut Kotler dan Gary A. dalam Alexander Sindoro (2000) Bauran promosi
adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan
masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan
pemasarannya. Menurut Basu Swastha dalam Marius P. Angipora (1999),
variabel-variabel Periklanan, Personal Selling dan alat Promosi lainnya, yang kesemuanya
direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Promotion Mix terdiri dari:
1. Pengiklanan.
Pengiklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide,
barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dcngan mendapat bayaran.
2. Promosi Penjualan.
Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau pembelian produk atau jasa.
3. Penjualan Perorangan.
Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon
pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
4. Hubungan Masyarakat.
Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
Bauran Promosi merupakan program komunikasi pernasaran total sebuah
perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan
hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan
dan pemasarannya. Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), bauran promosi yang
dipilih oleh suatu perusahaan bagi suatu produk atau jasa tergantung pada
beberapa faktor: sifat produk, tahapan dalam daur hidup produk, karakteristik
target pasar, jenis keputusan pembelian, tersedianya dana untuk promosi dan
21
Kotler dalam Alexander Sindoro (2000) mengemukakan berbagai faktor dalam
menentukan bauran promosi, yaitu:
1. Tipe Produk/Pasar.
a. Perusahaan barang konsumen
Biasanya mengalokasikan lebih banyak dana untuk iklan, menyusun promosi
penjualan, penjualan perorangan dan kemudian hubungan masyarakat.
b. Perusahaan barang Industri
Menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan
promosi penjualan, iklan dan hubungan masyarakat.
2. Strategi dorong atau tarik.
a. Strategi dorong ( Push Strategy )
Merupakan strategi promosi yang menggunakan tanaga penjual dan promosi
perdagangan untuk "mendorong" produk lewat saluran distribusi. Produsen
mempromosikan produk kepada pedagang besar, pedagang besar kepada
pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada konsumen.
b. Strategi tarik ( Pull Strategy ).
Merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk
periklanan dan promosi konsumen demi memupuk permintaan konsumen.
Apabila strategi tarik berhasil konsumen akan mencari produk dari pengecer,
pengecer akan mencari dari pedagang besar dan pedagang besar akan mencari
dari produsen.
3. Kesiapan Pembeli.
Pengaruh dari alat promosi itu bervariasi untuk tahap kesiapan pembeli yang
tahap kesadaran dan pengetahuan.
4. Daur hidup Produk.
a. Tahap perkenalan, iklan dan hubungan masyarakat baik untuk
menghasilkan kesadaran tinggi, dan promosi penjualan bermanfaat untuk
tnempromosikan penjualan awal. Penjualan perorangan harus dipakai agar
pedagang man menjual produk tersebut.
b. Tahap pertumbuhan, semua kiat itu dapat diperlambat karena permintaan
memiliki momentumnya sendiri lewat pembicaraan dari mulut kemulut.
c. Tahap kemapanan (dewasa), promosi penjualan, periklanan dan penjualan
perorangan semua bertambah penting, secara berurutan.
d. Tahap kemunduran, promosi penjualan berlangsung kuat, iklan dan
publisitas dikurangi, dan tenaga penjualan hanya memberi perhatian minimal
pada produk itu.
2.3. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang telah dicacah. (www.id.wikipedia.org). selain itu rokok dapat
diartikan sebagai gulungan tembakau (kira-kira sebesar kelingking) yang
dibungkus (daun nipah, kertas dsb). (Kamus Besar Bahasa Indonesia.1990).
Rokok pada umumnya dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara
agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok dijual dalam
bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan
23
tersebut juga umumnya disertai pesan/ peringatan dari pemerintah tentang
kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan
pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan
penggunaan filter pada rokok
1. Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
a) Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
b) Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
c) Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
d) Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
2. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
a) Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
b) Rokok Kretek: rokok berbahan baku daun tembakau dan cengkeh yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
c) Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan
efek rasa dan aroma tertentu.
3. Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
a) Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan
cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat
bantu sederhana.
menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam
mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok
berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu
menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang
rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan
mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi
berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin
pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok
dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin
yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter
pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok
dan lingkar ujung rokok sama besar.
Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :
1. SKM FF ( Sigaret Kretek Mesin Full Flavor ): rokok yang dalam proses
pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang Garam
International, Djarum Super dan lain-lain.
2. SKM LM ( Sigaret Kretek Mesin Light Mild ): rokok mesin yang
menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini
jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star
Mild, U Mild, L.A. Lights, Surya Slims dan lain-lain.
4. Rokok berdasarkan penggunaan filter.
a) Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
b) Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
25
2.4. Pengertian Perilaku Konsumen
Dalam setiap organisasi, untuk mencapai harus tujuannya perusahaan harus dapat
memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan mampu memenuhinya
dengan cara yang lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pesaing.
Persaingan perusahaan dalam mempengaruhi keputusan konsumen serta
beragamnya merek yang ditawarkan di pasar membuat konsumen harus memilih
secara selektif produk yang akan dibeli. Mengomsumsi suatu barang, konsumen
tidak lagi didasarkan atas pemenuhan kebutuhan melainkan mencari kepuasaan.
Konsumen lebih tanggap melihat dan membandingkan kualitas suatu produk
yang di tawarkan pada masyarakat.
Menurut Loudon dan Bitta dalam Simamora (2002 : 2)
Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa.
Menurut Swastha dan Handoko (2000: 10)
Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa , termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 152)
Perilaku konsumen merupakan perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.
Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa untuk melakukan keputusan pembelian
terhadap suatu produk atau jasa, seorangn konsumen menyesuaikan dengan
kebutuhan dan keinginannya juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:159), perilaku konsumen dipengaruhi oleh
faktor berikut:
2. Sosial, meliputi : kelompok acuan,keluarga ,peran dan status.
3. Pribadi, meliputi : usia dan tahap siklus hidup ,pekerjaan, keadaan na
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri
4. Psikologis, meliputi: motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.
Menurut Kotler (2008:179), konsumen melewati lima tahap dalam proses
pembelian sebuah produk. Lima tahap ini tidak berlaku untuk pembelian dengan
keterlibatan yang rendah, karena tahapaan ini menampung seluruh cakupan
pertimbangan yang muncul saat seorang konsumen menanggapi pembelian baru
dengan keterlibatan yang tinggi.
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat konsumen mengenali sebuah masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan konsumen dapat dipengaruhi oleh rangsangan internal atau
eksternal.Pemasar lalu mengeidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan
tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen,pemasar
dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan
suatu kategori produk.
2. Pencarian Informasi
Setelah mengetahui kebutuhannya , maka konsumen akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih
ringan dinamaknan perhatian yang menguat. Pada tingkat ini seorang hanya
menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk . Pada tingkat selanjutnya,
konsumen itu memasuki pencarian aktif informasi yaitu mencari bahan bacaan,
27
mengetahui sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan
pengaruh relatif tiap sumber tertentu terhadap keputusan pembelian selanjutnya.
Sumber informasi konsumen digolongkan kedalam empat kelompok yaitu:
Sumber Pribadi : keluarga, tetangga, teman, kenalan
Sumber Komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko.
Sumber Publik : media massa, organisasi penentu peringkat konsumen
Sumber Pengalaman : penanganan, pengkajian dan pemakaian produk.
3. Evaluasi Alternatif
Tidak ada evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau
oleh satu konsumen dalam situasi pembelian. Terhadap beberapa proses evaluasi
keputusan dan model-model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen
sebagai proses yang berorientasi kognifit. Model tersebutmenganggap konsumen
membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional.
Beberapa konsep dasar untuk memahami proses evaluasi konsumen, yaitu :
1. Konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan
2. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk
3. Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut
dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk prefensi atas merek-merek dalam
kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli
produk yang paling disukai. Ada dua faktor yang mempengaruhi keputusan
5. Perilaku Pascapembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau
ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk
dibeli,melainkan berlanjut hingga periode pascapembelian. Pemasar harus
memantau kepuasan pasca membeli, tindakan pascapembelian, dan pemakaian
28
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Penelitian Pustaka adalah metode penelitian yang dilakukan dengan
mempelajari literatur-literatur dan tulisan-tulisan yang mempunyai kaitan
erat dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini.
2. Penelitian Lapangan
Penelitian ini menggunakan data primer melalui fasilitas kuesioner yang
meliputi pertanyaan terstruktur.Dengan demikian, kuesioner dimaksudkan
untuk memperoleh data kuantitatif berupa jawaban-jawaban responden
yang kemudian dijadikan informasi sebagai bahan dasar pengambilan
keputusan pemasaran.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber
data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan
permasalahan yang teliti. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh
langsung dari para Responden yang merokok Classmild atau para responden
yang mengetahui / pernah melihat bauran promosi didaerah gedung meneng
Kec.Rajabasa. Data ini diperoleh melalui penyebaran angket, responden
diperlukan dalam penelitian ini sebagai pendukung penulisan.Sumber data ini
diperoleh dari berbagai sumber informasi yang telah dipublikasikan baik
jurnal ilmiah yang terkait dengan bidang yang dikaji, dan literatur yang
berhubungan dengan tema penulisan sebagaimana tertera pada referensi serta
data-data mengenai pengguna rokok Classmild. Data mengenai pengguna
rokok mild ini diperoleh dari konsumen di daerah Gedungmeneng Kec.
Rajabasa.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah kumpulan elemen-elemen unit sampel yang mempunyai
karekteristik yang sama ( Nazir 2003:271). Berdasarkan kualitas dan ciri
tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau obyek
pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua pengguna rokok atau responden yang
pernah melihat promosi yang dilakukan oleh rokok Classmild di daerah
Gedungmeneng kec.Rajabasa. Tidak terdapat data yang pasti mengenai
jumlah pengguna rokok Classmild ,sehingga jumlah populasi pemakai rokok
Classmild tidak diketahui jumlahnya. Untuk itu, semua anggota populasi akan
menjadi responden dalam penelitian ini, sehingga perlu dilakukan
pengambilan sampel. Sampel adalah sebagian dari populasi bisa dianggap
mewakili populasi (Simamora,2002:36), teknik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah accidental sampling. Accidental sampling dilakukan
dengan memberikan kuesioner untuk di isi kepada para pengguna rokok
30
3.4 Definisi operasional dan skala pengukuran
Dalam melakukan penelitian, peneliti memberikan skala untuk mengukur
variabel-variabel persepsi kualitas yang akan diteliti melalui anggapan responden
dengan menggunakan skala likert, “skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat,dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”
(Sugiyono,2003 :86).
Penentuan skala likert dan pilihan-pilihan jawaban diberi nilai dengan skor 1
sampai dengan 5.
Jika responden menjawab Sangat Baik nilainya 5
Jika responden menjawab Baik nilainya 4
Jika responden menjawab Cukup Baik nilainya 3
Jika responden menjawab Tidak Baik nilainya 2
Jika responden menjawab Sangat Tidak Baik nilainya 1
Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran
Promosi
Publisitas usaha untuk
memacu permintaan
10.Berita di media massa
11.Berita di televisi 12.Aksi sosial
3.5 Teknik Penentuan Sampel
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan non-probability
sampling melalui metode Judgment Sampling yaitu sampel yang menghandalkan
pada penilaian perorangan dalam proses pemilihan unsur-unsur dan bahwa setiap
unsur populasi akan dimasukan ke dalam sampel. Responden dalam penelitian ini
adalah konsumen yang memiliki ciri pernah mengomsumsi rokok Classmild atau
responden yang pernah melihat bauran promosi rokok Classmild dengan jumlah
sampel yang diambil. Menurut Malhotra yaitu 5-10 jumlah variabel penelitian.
Variabel dalam penelitian ini sebanyak 5 buah dikali 15 yaitu minimum 75
32
3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji Validitas adalah membandingkan r hitung dengan r tabel dimana r hitung > r
tabel maka hasilnya valid. Uji validitas dimaksudkan untuk memastikan seberapa
baik suatu instrumen mengukur konsep yang seharusnya diukur. Instrumen yang
valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur secara tepat dan benar. Dengan mempergunakan instrumen
penelitian yang memiliki validitas yang tinggi, hasil penelitian mampu
menjelaskan masalah penelitian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen adalah kejituan atau ketepatan instrumen pengukur. Uji
reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan ketepatann pengukuran,
apabila pengukuran dilakukan pada objek yang sama berulang kali dengan
instrumen yang sama.
3.7 Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dilakukan untuk menganalisa permasalahan yang ada secara
kualitatif berdasarkan konsep manajemen pemasaran, khususnya mengenai
teori-teori tentang kepuasan nasabah dan kualitas pelayanan jasa , melalui penilaian
menggunakan skor dengan rumus rentang skor adalah skor tertinggi dikurangi
skor terendah dibagi jumlah kelas ( Umar , 2003).
Rumus Rentang skor :
Keterangan :
RS = Rentang Skor
n = Jumlah Sampel
b = Jumlah Kelas
Tabel 3.2. Rentang Skor Penilaian
Rentang Kriteria
100-179 Sangat tidak baik
180-259 Tidak Baik
260-339 Cukup Baik
340-419 Baik
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iii
I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Permasalahan ... .. 7
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan ... 7
1.4 Kerangka Pemikiran ... 8
II . LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran ... 9
2.2 Pengertian Bauran Promosi ... 19
2.3 Pengertian Rokok ... 22
2.4 Pengertian Perilaku Konsumen ... 24
III . METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 28
3.2 Jenis dan Sumber Data ... 28
3.3 Populasi dan Sampel ... 29
3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ... 30
3.5 Teknik Penentuan Sampel ... 31
3.6 Pengujian Validitas dan Reabilitas ... 32
3.7 Analisis Kualitatif ... 32
4.3.1 Analisis Variabel Demografi... 35 4.3.2 Analisa Kualitatif ... 36
V . SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 48 5.2 Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan bauran promosi
belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik yang menggunakan 5 variabel
bauran promosi rokok Classmild ( iklan, penjualan pribadi,promosi
penjualan,publisitas,dan hubungan masyarakat) dan hasilnya menunjukan bahwa
variabel promosi penjualan menempati rentang skor terbesar yaitu 406 atau dinilai
baik oleh responden dan secara keseluruhan bauran promosi yang dilakukan rokok
Classmild dinilai baik dengan skor rata-rata untuk kelima variabel sebesar 400,87
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, maka saran yang
diberikan oleh peneliti tentang bauran promosi penjualan rokok Classmild adalah:
1. Iklan Classmild dibuat lebih kreatif , menarik dan penuh warna sehingga
penampilan iklan lebih menarik perhatian perokok untuk membeli dan
diwujudkan secara konkret tidak hanya terbatas pada spanduk, billboard
tetapi lebih banyak ditampilkan di televisi, internet maupun media massa.
2. Penjualan pribadi dilakukan dengan menambah jumlah karyawan dan
memberikan trainin , serta meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik
sehingga penjualan pada setiap outlet dapat meningkat.
diskon dilakukan tidak hanya pada waktu tertentu tetapi diberikan setiap
bulan atau per triwulan agar dapat meningkatkan penjualan.
4. Publisitas dan hubungan masyarakat dilakukan bukan hanya terbatas daerah
Bandar Lampung saja tetapi daerah lain yang juga memerlukan bantuan dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No.1
GedungMeneng BandarLampung
ANALISIS BAURAN PROMOSI ROKOK CLASSMILD DI
BANDAR LAMPUNG
( Studi pada konsumen di Gedung Meneng Kecamatan Rajabasa)
( Skripsi )
Oleh:
Nama : Lyndawati
NPM : 0341011081
Jurusan : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Pemasaran Pembimbing I : Aida Sari, S.E., M.Si Pembimbing II : Roslina, S.E., M.Si
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LAMPUNG
Alex S. Nitisemito. 1999. Marketing. GhaliaIndonesia.Jakarta.
Kotler, P dan Amstrong. 1997. Manajemen Pemasaran, AnalisisPerencanaan ,Implementasi dan pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.
Kotler, P ,1997. Manajemen Pemasaran. Edisi bahasa Indonesia jilid 2, PT Prenhallindo, Jakarta.
Kotler. Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid I Edisi ke II. Indeks Prentise Hall.
Kotler. Philip. 2001. Prinsip Pemasaran. Edisi ke 12. Indeks Prentise Hall.
Kotler. Philip. 2002. Maajemen Pemasaran. Edisi Mellenium, Jilid 1. PT Prenhalindo. Jakarta.
Kotler. Philip. 2004. Maajemen Pemasaran. Edisi Mellenium, Jilid 1. PT Prenhalindo. Jakarta.
Kotler, P dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 jilid1.
Erlangga: Jakarta
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran jasa teori dan praktek
.Salemba Empat. Jakarta.
Malholtra, Maresh K. 1999. Marketing Research. Indeks Prentise Hall
Nazir, Moh .2003 . Metode Penelitian. Cetakan IV. Ghalia Indonesia : Jakarta.
Radiosunu. 1999. Manajemen Pemasaran. Tarsito. Bandung.
Swastha, Dharmammesta Basu dan T Hani Handoko. 2000. Manajemen
Sigit, Suhardi. 2001. Manajemen Pemasaran suatu Pengantar. Liberty. Yogyakarta.
Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen . PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sugiono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, Andi Offset , Yogyakarta, 2000.
Umar , Husein.2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
Valarie A. Zeitmal dan Mary Jo Bitner. 2000. Service Marketing : Intergrating
Customer Focus Across The Firm. The MC Carow Hill Companies.
Lampiran 1
KUESIONER
Analisis Bauran Promosi Rokok Classmild di Bandar lampung
( Studi pada konsumen di Gedungmeneng Kec.Rajabasa)
No.
Responden:
Dengan Hormat,
Saya adalah Mahasiswa S1 Non Reguler jurusan Manajemean dengan kosentrasi Manajemen Pemasaran , Fakultas Ekonomi, Universitas Lampung ( FE Unila ). Saat ini saya sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusan skripsi sebagai syarat kelulusan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisa Bauran Promosi Rokok Classamild khususnya konsumen di daerah Rajabasa. Oleh karena itu, saya mengharapkan partisipasi anda dengan mengisi kuesioner ini.
Atas Perhatian dan partisipasi Anda, Saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Lyndawati
0341011081
Petunjuk:
Mohon di jawab dengan jujur dan berikan tanda ( X ) pada jawaban yang anda yang paling sesuai.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Alamat :
2. Jenis Kelamin : pr Pria Wanita
3. Usia : 15 – 20 tahun 21 – 25 tahun
25 tahun keatas
4. Pendidikan : SD SMA Sarjana
SMP D3
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Berilah tanda ( X ) pada jawaban yang anda rasa paling tepat. Adapun alternatif jawaban adalah:
SB : Sangat Baik B : Baik
CB : Cukup Baik TB : Tidak Baik
STB : Sangat Tidak Baik
Daftar Pertanyaan Analisa Bauran Promosi Rokok Classmild
No Item Pertanyaan SB B CB TB STB
A Periklanan
1 Pendapat Anda tentang penggunaan bahasa dalam Iklan Rokok Classmild di berbagai media
2 Penilaian Anda tentang gambar rokok ClassMild dalam Iklan
3 Pendapat Anda tentang pesan yang
disampaikan dalam iklan diberbagai media
B Penjualan pribadi
1 Tanggapan Anda tentang pelayanan oleh Wiraniaga rokok ClassMild di berbagai Outlet
3 Pengetahuan Anda tentang Informasi produk terbaru yang ditawarkan diberbagai outlet
C Promosi Penjualan
1 Penilaian Anda tentang Pemberian Hadiah bagi setiap pemenang pada kegiatan tertentu yang dilakukan Classmild
2 Penilaian Anda tentang Pemberian Diskon pada setiap pembelian per pak rokok ClassMild bagi para pelanggan 3 Penilaian Anda tentang Bonus yang
diberikan pada setiap outlet menjelang hari raya
D Publisitas
1 Pendapat Anda tentang Penyampaian Berita di media massa tentang perkembangan rokok Class Mild
2 Pendapat Anda tentang Berita di Televisi mengenai informasi iklan terbaru rokok ClassMild
3 Pendapat Anda tentang Aksi Sosials yang sering dilakukan di daerah sekitar Anda tinggal
E Hubungan Masyarakat
1 Pendapat Anda tentang Classmild sebagai
Sponsorship aksi sosial di daerah Anda
2 Pendapat Anda tentang Classmild sebagai
Donasi aksi sosial di daerah Anda
3 Pendapat Anda tentang kegiatan Bakti Sosial
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Merk dan Harga rokok Mild ... 3
1.2 Data Penjualanrokok mild di Rajabasa Periode Januari-Mei 2012 4
3.1. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ... 30
3.2. Rentang Skor Penilaian ... 33
4.1. Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin ... .. 35
4.2. Persentase Berdasarkan Usia Konsumen ... 35
4.3. Persentase BerdasarkanPendidikan ... 36
4.4. Tanggapan responden terhadap Variabel Iklan Rokok Clasmild ... 37
4.5. Skor Terhadap Variabel Iklan Rokok Clasmild ... 38
4.6. Tanggapan responden terhadap Variabel Penjualan Pribadi ... 38
4.7. Skor Terhadap Variabel Penjualan Pribadi ... 39
4.8. Tanggapan responden terhadap Variabel Promosi Penjualan ... 40
4.9. Skor Terhadap Variabel Promosi Penjualan ... 41
4.10. Tanggapan responden terhadap Variabel Publisitas ... 42
4.11. Skor Terhadap Variabel Publisitas ... 42
4.12. Tanggapan responden terhadap Variabel Hubungan Masyarakat ... 43
4.13. Skor Terhadap Variabel Hubungan Masyarakat ... 44
4.14. Rentang Skor Penilaian ... 45