• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BAURAN PROMOSI ROKOK CLASSMILD DI BANDAR LAMPUNG ( Studi pada konsumen di Gedung Meneng Kecamatan Rajabasa)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS BAURAN PROMOSI ROKOK CLASSMILD DI BANDAR LAMPUNG ( Studi pada konsumen di Gedung Meneng Kecamatan Rajabasa)"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Analisis Bauran Promosi Rokok Classmild di Bandar Lampung

( Studi pada konsumen di Gedung Meneng Kecamatan Rajabasa)

Oleh

Lyndawati

PT DELTA INTERNUSA merupakan anak cabang PT NTI TOBACCO

INDONESIA yang bergerak sebagai distribusi rokok Classmild di wilayah

Lampung. Pemasaran rokok Classmild dilakukan dengan bauran promosi melalui

berbagai cara diantaranya: periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan,

publisitas, dan hubungan masyarakat.

Masalah yang timbul adalah persaingan yang dihadapi oleh perusahaan untuk

mencapai target penjualan melalui bauran promosi rokok Classmild agar dinilai

(2)

Lyndawati

Hasil analisis kualitatif diukur dari nilai rata-rata keseluruhan rentang skor lima

variabel bauran promosi rokok Classmild adalah sebesar 400,87 atau 80,17% dan

dinilai baik oleh responden. Hal ini berdasarkan hasil tabel rekapitulasi

keseluruhan rentang skor lima variabel bauran promosi secara kualitatif sehingga

bauran promosi rokok Classmild di wilayah Gedung Meneng Kecamatan Rajabasa

dinilai baik. Salah satu dari variabel yang memiliki skor terbesar adalah promosi

penjualan dalam proses bauran promosi dengan skor terbesar yaitu 406 atau

81,2% .

Perusahaan selayaknya terus berinovasi dan berkreasi dalam bentuk iklan yang

menarik dan diwujudkan dengan konkret, melakukan penjualan pribadi dengan

pelayanan terbaik mampu menanggapi keluhan konsumen, promosi penjualan

yang dilakukan bukan hanya pada waktu tertentu saja, publisitas dan hubungan

masyarakat dilakukan lebih peduli bukan hanya didaerah Bandar Lampung tetapi

juga di daerah lain sehingga bauran promosi yang dilakukan oleh PT DELTA

INTERNUSA dapat terlaksana dengan tepat dan mampu dinilai baik dalam

(3)
(4)

I

.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasar potensial bagi para

pengusaha untuk memasarkan produknya . Setiap pengusaha berusaha

mengembangkan usaha mereka dengan menghasilkan berbagai macam produk

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan sejumlah penduduk. Salah satu produk

yang peminatnya besar adalah produk rokok.

Rokok merupakan produk olahan dari tembakau yang dikemas sedemikian rupa

sehingga menjadi produk olahan yang diminati oleh konsumen. Bagi sebagian

penduduk rokok adalah kebutuhan pokok. Mereka lebih baik tidak makan dalam

sehari daripada tidak merokok . Bahkan ada opini pada masyarakat terutama

perokok, bila tidak merokok maka mulut terasa asam. Selain itu juga, rokok

merupakan sahabat setia bagi peminum kopi karena lazimnya bila seseorang

merokok maka dia akan mengkonsumsi dan meminum kopi.

Rokok dibagi menjadi tiga jenis yaitu: rokok kretek, rokok filter dan rokok mild.

Rokok Kretek adalah rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau

dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

Rokok Filter (RF) adalah rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.

Rokok Putih adalah rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau

yang diberi saus untuk mendapatkan efek yang beredar rasa dan aroma tertentu.

(5)

Salah satu penyebab rokok mild sangat diminati karena rendah Nikotin dan

rendah TAR dibandingkan rokok jenis lain. Selain itu citarasa rokok mild lebih

disukai perokok sehingga kehadirannya mudah diterima. Beberapa merek rokok

mild yang beredar antara lain Classmild, A Mild, ProMild, U Mild, Glan Mild.

Peredaran rokok mild yang banyak di masyarakat disebabkan oleh promosi yang

dilakukan perusahaan dan harga jual merek rokok mild yang bersaing dipasaran .

Penetapan harga jual rokok mild merupakan hal utama yang sangat vital dalam

memasarkan sebuah produk.

Harga yang ditetapkan merupakan kumpulan dari berbagai macam pertimbangan

dari berbagai unsur yang terkait sehingga harga yang tercantum dalam suatu

produk merupakan nilai akhir produk yang pantas dan sesuai dibayar oleh para

konsumen. Harga yang ditetapkan telah dipertimbangkan dengan unsur-unsur

terkait antara lain: biaya produksi hingga biaya promosi, kualitas produk, harga

produk pesaing, serta kemampuan membeli konsumen.

Berikut daftar harga eceran rokok mild secara nasional berdasarkan penelitian

yang dilakukan pada bulan April 2012 di wilayah Gedung Meneng kecamatan

(6)

3

Tabel 1.1. Merek dan Harga rokok Mild

No Merek rokok Harga Perbungkus (Rp)

1 Class Mild 16 10.000

2 A Mild 16 11.500

3 Pro mild 16 10.500

4 U Mild 16 8.000

5 GlanMild 16 6.050

Sumber : HET rokok 2012

Tabel 1.1., merupakan harga berbagai rokok mild yang terdapat di wilayah

Gedung meneng. Dari pengamatan yang dilakukan ternyata rokok Classmild

mempunyai harga yang cukup terjangkau diantara rokok mild yang lain.

Rokok Classmild merupakan produk rokok mild yang cukup digandrungi.

Produk ini mulai beredar dipasaran sejak tahun 2003 dengan bahan baku cengkeh

dan tembakau kualitas terbaik dengan kemasan 16 batang. Classmild merupakan

rokok mild, yang kadar tar dan nikotinnya rendah (15 mg dan 1 mg) dengan

ditunjang teknologi laser yang canggih sehingga menghasilkan produk yang

berkualitas. Kemudian pada bulan November 2006 terdapat kemasan baru rokok

Classmild isi 12 batang yang tampilannya lebih ramping, lebih praktis untuk

dibawa dan lebih ekonomis bagi kalangan muda.

Dalam memasarkan rokok Classmild, yang menjadi target adalah anak muda dan

berjiwa muda usia produktif mulai dari para remaja sampai orang bekerja. Salah

satu segmentasi rokok Classmild adalah di wilayah Gedung Meneng Kecamatan

(7)

Diwilayah ini mereka dapat membeli rokok Classmild di toko dan warung

terdekat disekitar mereka. Selain rokok Classmild, terdapat pula merek rokok

pesaing yang beredar dengan menawarkan keunggulan produk mereka.

Dalam mempromosikan rokok Classmild Perusahaan harus memperhatikan

volume penjualan tiap bulannya. Penjualan yang berfluktuasi sangat berpengaruh

dalam promosi rokok Classmild. Berikut data penjualan rokok Classmild dan

rokok mild pesaing periode Januari – Mei 2012

Tabel 1.2. Data Penjualan Rokok mild perbatang di Rajabasa periode

Januari - Mei 2012

Merek Januari Februari Maret April Mei

Classmild 2205 2018 2020 2007 2375

A Mild 1656 1535 1540 1541 1677

Pro Mild 567 556 565 560 572

U Mild 157 153 155 152 158

Glan Mild 94 90 90 91 96

Jumlah 4679 4352 4370 4351 4878

Sumber: Survey data penjualan rokok mild periode Januari - Mei 2012 PT. NTI

Indonesia

Tabel 1.2, menunjukan Fluktuasi Penjualan rokok mild pesaing dan rokok

Classmild periode Januari – Mei 2012 yang menyebabkan masing-masing

perusahaan rokok berusaha meningkatkan volume penjualan dengan melakukan

(8)

5

Menurut Kotler (2000:126), Promosi adalah arus informasi satu arah yang akan

dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi pun dapat diartikan sebagai

cara yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu agar

produk dan atau jasanya dapat diterima dan dikonsumsi oleh suatu kelompok atau

masyarakat.

Distributor rokok Classmild di Bandar Lampung adalah PT. DELTA

INTERNUSA yang berada di Jl. Dr. Susilo No. 10 Teluk Betung Bandar

Lampung.

Perusahaan ini bergerak dibidang pendistribusian rokok Classmild yang

menyalurkan produk ke pedagang besar lalu pengecer dan diteruskan ke

konsumen. Dalam memasarkan rokok Classmild, perusahaan melakukan kegiatan

promosi yang memiliki peranan cukup besar dan merupakan bagian strategi

perusahaan dalam menyampaikan kepada masyarakat tentang keunggulan produk

mereka dibandingkan rokok mild yang lain. PT. DELTA INTERNUSA

mempromosikan produknya melalui cara-cara berikut:

a) Periklanan (advertising), yaitu bentuk persentasi dan promosi non pribadi

tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Perusahaan

Melakukan kegiatan periklanan dengan melalui

1) Media elektronik .

Media promosi yang berbentuk media elektronik, seperti; Iklan di Televisi

(TV swasta nasional: Indosiar, Trans-7, Trans-TV, Antv, SCTV ), Iklan

(9)

2) Media cetak .

Media promosi yang berbentuk media cetak, seperti; koran (Lampung

Post, Radar Lampung,Tribun), Billboard, Spanduk.

b) Penjualan pribadi (Personal selling) yaitu promosi yang dilakukan oleh

individu tenaga penjual,bukan lewat surat atau media lainnya. Penjualan

perorangan dilakukan dengan pengenalan produknya kepada outlet dan

memberikan kerjasama penjualan serta memberikan potongan harga dalam

pelaksanaan kerjasama.

c) Promosi Penjualan (Promotion selling), yang direncanakan untuk menambah

dan mengkoordinasi kegiatan penjualan personal dan periklanan. Promosi

penjualan yang dilakukan peromosi penjualan yang dilakukan perusahaan

adalah dengan memberikan potongan harga, pemberian cinderamata yang

diberikan pada pedagang sesuai dengan banyaknya pembelian yang ditetapkan

oleh perusahaan serta pembelian sampel kepada outlet maupun konsumen

d) Publisitas, yaitu usaha untuk memacu permintaan secara non pribadi atau

usaha yang tidak dibiayai oleh orang atau organisasi yang memetik manfaat

dari publikasi.

e) Hubungan masyarakat (Public relation), yaitu usaha terencana oleh

perusahaan untuk mempengaruhi sikap atau pendapat golongan masyarakat

tertentu terhadap produk maupun perusahaan yang bersangkutan.

Setiap perusahaan rokok memikirkan promosi apa yang akan mereka gunakan

untuk dapat memasarkan produk hasil perusahaan dan mampu membuat

(10)

7

membeli produk unggulan mereka. Oleh sebab itu peranan bauran promosi

sangat besar dan merupakan bagian strategi perusahaan dalam memasarkan

produk ke konsumen.

Dari uraian diatas maka disimpulkan skripsi ini diberi judul: “Analisis Bauran

Promosi Rokok Classmild di Bandar Lampung (Studi pada konsumen di Gedung

Meneng Kecamatan Rajabasa)”.

1.2. Permasalahan

Semakin banyaknya merek rokok tersebar di wilayah Gedung meneng kec.

Rajabasa menyebabkan timbulnya persaingan antara perusahaan rokok sehingga

perlu melakukan bauran promosi melalui berbagai media yang dapat

meningkatkan penjualan rokok Classmild di wilayah Gedung meneng kecamatan

Rajabasa.

Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang timbul adalah Apakah bauran

promosi rokok Classmild mempengaruhi persepsi konsumen untuk menilai baik

atau belum dalam meningkatkan target pembelian.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dan kegunaan penulisan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pelaksanaan yang belum sepenuhnya dilaksanakan dalam bauran

promosi rokok Classmild di wilayah Gedung Meneng Kecamatan Rajabasa

2. Sumbangsih pemikiran bagi produsen rokok dalam hal penggunaan media

(11)

1.4 Kerangka Pikir

Kegiatan promosi dilakukan untuk mengenalkan produk yang pada akhirnya guna

mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba, sehingga roda kehidupan

perusahaan dapat berjalan. Semakin banyaknya persaingan usaha ditandai dengan

banyaknya produk yang ditawarkan salah satunya produk rokok mild, maka

perusahaan harus memilih secara cermat bagaimana bauran promosi digunakan

oleh produsen rokok untuk menarik perhatian konsumen agar membuat keputusan

membeli produk yang mereka hasilkan.

Bauran promosi berhubungan langsung dengan pemasaran produk, sehingga

produk yang diproduksi dapat laku atau diterima oleh pasar. Menurut Radiosunu

(1999 :124 ) ada 5 cara perusahaan melakukan bauran pemasaran yaitu :

Periklanan,Penjualan pribadi, Promosi Penjualan, Publisitas, Hubungan

Masyarakat.

Kerangka pemikiran penulisan skripsi sebagai berikut:

Bauran Promosi

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Baik 1.Periklanan (advertising)

2.Penjualan pribadi (Personal selling) 3.Promosi Penjualan (Promotion selling) 4.Publisitas

5.Hubungan masyarakat (Public relation)

Penilaian Konsumen

(12)

II.

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan perekonomian yang ditunjukan untuk menciptakan

nilai ekonomi bagi suatu produk atau jasa yang diarahkan kepada usaha untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui proses pertukaran atau

penjualan. Kegiatan pemasaran dalam prakteknya menyentuh kehidupan setiap

orang dan menjadi sarana untuk menyampaikan dan meningkatkan standar

kehidupan pada prosesnya.

Definisi pemasaran menurut Kotler (2004 : 9)

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dan nilai individu serta kelompok lainnya.

Pengertian ini mempunyai makna bahwa manajemen pemasaran meliputi

perencanaan, pelaksanaan, implementasi dan analisis yang mencakup gagasan,

barang dan jasa untuk mernghasilkan pertukaran yang dapat memuaskan bagi

pihak-pihak yang terlibat.

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah bauran pemasaran yang

berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran

(13)

variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana

dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi para konsumen.

Menurut Kotler (2004 : 9) Bauran Pemasaran adalah proses perencanaan dan

pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi dan penyaluran gagasan,

barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu

dan organisasi.

Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu hal yang dapat perusahaan lakukan

untuk mempengaruhi suatu permintaan. Kemungkinan yang banyak itu dapat

dikelompokan ke dalam empat variabel yang dikenal dengan 4P dan 7P

diantaranya:

2.1.1 Produk

Produk merupakan suatu barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada

pasar. Kotler (2004) berpendapat, Produk adalah Segala sesuatu yang ditawarkan

ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi, yang dapat

memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Dalam merencanakan suatu tawaran pasar, suatu perusahaan perlu mengetahui

tingkatan produk . Ada lima tingkatan produk, yaitu :

a. Manfaat inti, yaitu jasa atau manfaat dasar yang sebenarnya dibeli oleh

seorang pelanggan;

b. Produk dasar, yaitu mencerminkan dasar dari produk;

c. Produk yang diharapkan, yaitu sekumpulan atribut dan kondisi yang biasanya

(14)

11

d. Produk yang ditingkatkan, yaitu memberikan jasa dan manfaat tambahan

sehingga membedakan dengan perusahaan lain;

e. Produk Potensial, yaitu segala peningkatan dan transformasi yang pada

akhirnya akan dialami produk tersebut di masa yang akan datang.

Menurut Kotler dan Amstrong (1997:243), atribut produksian terdiri dari tiga

bagian :

a. Mutu Produksian (Production Quality)

Dalam mengembangkan sebuah produksian, produsen harus menemukan

tingkat mutu yang akan mendukung posisi itu dalam pasar. Mutu adalah

salah satu barang yang penting bagi pasar untuk menjalankan fungsinya.

b. Ciri atau gaya produk (Product Features)

Merupakan salah satu cara untuk dapat memenangkan persaingan karena

dalam hal ini ciri atau gaya produk menjadi suatu alat guna membedakan

produk perusahaan dengan produk pesaing. Dalam menentukan ciri produk

harus disesuaikan dengan selera pembeli.

c. Desain produk (Product Design)

Dimaksudkan untuk menyelaraskan performa dari suatu produk (ciri atau

gaya) dan ciri dari produk tersebut, sehingga ciri dan mutunya dapat

ditonjolkan tanpa mengganggu satu sama lain.

Menurut Phillip Kotler ( 2000 : 396), pemasar biasanya mengklasifikasikan

produk berdasarkan karakteristik produk, daya tahan (durability), keberwujudan

(tangibility) dan penggunaan (user) barang konsumsi/barang industri terdiri dari :

(15)

Barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali

Penggunaan (shampoo, sabun, pasta gigi). Oleh karena barang jenis ini sering

dikonsumsi dan dibeli, maka strategi yang tepat adalah menyediakannya di

berbagai lokasi, membebankan keuntungan yang tidak terlalu besar, dan

memasang iklan besar-besar guna memancing orang untuk mencoba serta

membangun prefernasi.

2. Barang tahan lama ( Durable Goods )

Barang berwujud yang dapat digunakanberkali-kali (pakaian, mesin cuci,

motor). Barang tahan lama ini umumnya memerlukan lebih banyak upaya

penjualan dan pelayanan perorangan memiliki keuntungan yang lebih besar

dan memerlukan lebih banyak garansi dari penjual.

3. Jasa ( Service )

Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis.

Akibatnya jasa biasanya memerlukan lebih banyak pengendalian mutu

kepercayaan kepada penjual, dan kemampuan beradaptasi.

2.1.2 Harga

Harga adalah salah satu unsur dari pemasaran yang menghasilkan penjualan,

unsur lainnya adalah biaya. Kebijaksanaan harga adalah sangat penting karena

sering dijadikan dasar untuk melakukan tindakan baik penjual atau pembeli.

Harga jual barang atau jasa merupakan suatu yang ditawarkan perusahaan kepada

pasar diterima tidaknya tawaran tersebut pasarlah yang menentukan. Dipihak lain,

(16)

13

Oleh karena itu setiap perusahaan harus cermat dalam menentukan kebijaksanaan

harga jual tersebut.

Menurut Kotler (2001 : 493) harga adalah sejumlah uang yang di bebankan atas

suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat

karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Akhirnya perlu diutarakan, bahwa perusahaan bagaimanapun juga harus tetap

sadar bahwa kebijaksanaan harga jual yang telah mereka susun adalah untuk

mencapai tujuan perusahaan. Adapun tujuan perusahaan yang ingin dicapai

dengan kebijaksanaan harga yang mereka susun dapat berupa sejumlah laba

tertentu ataupun manfaat bukan laba seperti peningkatan penjualan, stabilitas

harga, mencegah persaingan ataupun kepuasan para pembeli.

2.1.3 Promosi

Merupakan cara yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu agar produk dan atau jasanya dapat diterima dan dikonsumsi oleh suatu

kelompok atau masyarakat.

Menurut Kotler (2000 : 126), Promosi adalah arus informasi satu arah yang

dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Cara-cara promosi perusahaan sebagai berikut (Radiosunu, 1999:124 ) :

1. Periklanan (advertising), yaitu bentuk persentasi dan promosi non pribadi

tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

2. Penjualan pribadi (Personal selling) yaitu promosi yang dilakukan oleh

(17)

3. Promosi penjualan (Sales promotion), yang direncanakan untuk menambah

dan mengkoordinasi kegiatan penjualan personal dan periklanan.

4. Publisitas, yaitu usaha memacu permintaan secara non pribadi/usaha yang

tidak dibiayai oleh orang/organisasi yang memetik manfaat dari publikasi

5. Hubungan masyarakat (Public relation), yaitu usaha terencana oleh

perusahaan untuk mempengaruhi sikap atau pendapat golongan masyarakat

tertentu terhadap produk maupun perusahaan yang bersangkutan.

2.1.4 Saluran Distribusi

Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau penyalur yang

mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau

jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Alex S Nitisemito, 1999 :102).

Pengertian dan tujuan saluran distribusi ini tidak dapat dipisahkan, yang mana

saluran distribusi merupakan dasar yang penting untuk menyalurkan barang atau

jasa dari produsen ke konsumen.

Banyaknya kesukaran yang timbul karena saluran distribusi ini, bagi produsen

selalu akan timbul pertanyaan bagaimanakah mendapatkan penyelesaian yang

paling baik dan melalui saluran distribusi yang dipakainya dan memutuskan

dengan cepat jika terjadi perubahan-perubahan daripada keadaan pasar, yaitu

dengan memilih saluran distribusi yang paling menguntungkan pada kondisi pasar

tersebut. Pemilihan saluran distribusi tersebut adalah masalah yang sangat penting

oleh karena itu kesalahan dalam penetapan saluran distribusi dari perusahaan akan

mengakibatkan kemunduran bahkan kehancuran perusahaan itu sendiri.

(18)

15

1. Saluran distribusi harus dapat menggerakkan barang atau jasa dan service

secara fisik kepada konsumen, disamping itu harus dapat menyajikan barang

atau jasa untuk melengkapi kebutuhan akan transaksi dipasar secara ekonomis

dan memuaskan.

2. Lembaga-lembaga yang dipilih untuk menyalurkan barang haruslah dapat

bertindak secara progresif dan fleksibel, ini berguna baginya untuk

menyesuaikan diri apabila terjadi perubahan kondisi pasar.

3. Harus dapat menyesuaikan diri dengan kapasitas perusahaan, karena saluran

distribusi mempunyai fungsi sebagai suatu unit yang lebih lengkap untuk

tujuan perusahaan.

4. Saluran dstribusi harus dapat memberikan keterangan yang cukup bagi

konsumen tentang produknya di pasar, ini berguna bagi produsen agar dapat

menyesuaikan diri terhadap permintaan dan keinginan konsumen.

5. Saluran distribusi harus dapat memberikan data tentang jumlah penjualan

yang sebenarnya, demikian juga dalam bidang promosi, ia harus dapat

meyakinkan pembeli sehingga penjualan barang dapat dipercepat terutama

pada ultimate consumer ( konsumen akhir).

Penyaluran suatu produk akan efektif, jika memperhatikan tiga kebijaksanaan,

seperti yang dianjurkan oleh Soehardi Sigit, ( 2001:48 ) yaitu :

1. Intensive Distribution

Dengan cara ini diusahakan sebanyak mungkin kuantitas atau jumlah yang

dijual dengan menggunakan sebanyak mungkin penjual terutama di

daerah-daerah, tempat pembeli potensial.

(19)

Dengan cara ini banyaknya penjual ditentukan terbatas, karena usaha menekan

biaya penjualan, karena pembelinya terbatas pada kalangan tertentu, harga

relatif tinggi

3. Exclusive Distribution

Menentukan satu penjual untuk satu daerah atau wilayah pemasaran tertentu.

Secara umum, para distributor tersebut dimana statusnya ada yang terlepas

dan ada yang terikat dengan produsen yang menunjuknya, misalnya para

distributor tersebut diperbolehkan untuk menjual produk lainnya. Saluran

distribusi tersebut harus mempunyai kualifikasi sebagai berikut :

1. Pengetahuan tentang seluk beluk penjualan;

2. Letaknya strategis;

3. Modal yang mencukupi;

4. Memberikan service kepada konsumen sesudah dan sebelum penjualan.

2.1.5. Proses

Menurut Rambat Lupiyoadi, (2001 : 63): Proses merupakan gabungan semua

aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur , jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas,

dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen .

Elemen proses ini mempunyn arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan

melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumennya. Perusahaan jasa kerja sama antara pemasaran dan operasional

sangat penting dalam elemen proses ini, terutama dalam melayani segala

kebuhrhan dan keinginan kosumen. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen,

(20)

17

Proses dimana jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan merupakan hal

penting dalam bauran pemasaran jasa karena para pelanggan akan seringkali

mempersepsikan sistem penyampaian jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri.

Dengan demikian, keputusan mengenai manajemen operasi sangat penting untuk

menunjang keberhasilan pemasaran jasa.

Seluruh aktivitas kerja adalah proses, proses melibatkan prosedur-prosedur,

tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme-mekanismae, aktivitas-aktivitas dan

rutinitas-rutinitas dengan apa produk ( barang atau jasa) disalurkan ke pelanggan.

Identifikasi manajemen proses sebagai aktivitas terpisah adalah prasyarat bagi

perbaikan jasa. Pentingnya elemen proses ini khususnya dalam bisnis jasa

disebabkan oleh persediaan jasa yang tidak dapat disimpan.

Terdapat tiga proses penting yang bisa dibongkar dan memberi dampak besar bagi

kepuasan pelanggan antara lain :

1. Proses perkembangan produk baru

2. Proses order fulfillment yang biasanya melibatkan banyak fungsi seperti

penjualan, accounting, pengiriman, gudang, bahkan produksi.

3. Proses penanganan masalah pelanggan terutama yang berhubungan dengan

customer complain.

2.16. Sumber Daya Manusia

Menurut Zeithaml dan Bitrer (2000:19), Orang adalah semua pelaku yang

memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi

pembeli. Elemen-elemen dari orang ( people ) adalah pegawai perusahaan, ko

(21)

karyawan danpenampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi

konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service encounter).

Semua karyawan yang berhubungan dengan konsumen dapat disebut sebagai

tenaga penjual. Dengan kata lain dalam pengertian yang lebih luas, pemasaran

merupakan pekerjaan semua personel organisasi jasa. Oleh karena itu penting

kiranya semua perilaku karyawan jasa harus diorientasikan kepada konsumen.

People dalam jasa ini adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam

menjalankan segala aktivitas perusahaan dan merupakan faktor yang Memegang

peranan penting bagi semua organisasi. Oleh perusahaan jasa unsur people ini

bukan hanya memegang peranan penting dalam bidang produksi atau operasional

saja tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen.

Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam

mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan.

2.1.7. Bukti Fisik

Menurut Zeitlnml dan Bitner (2000:20) Bukti fisik adalah suatu hal yang secara

nyata turut memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan

produk jasa yang ditawarkan.

Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan jasa dimana layanan

diciptakan dan dimana penyedia jasa dan pelanggan berinteraksi, ditambah

unsur-unsur berwujud yang ada yang dipakai untuk berkomunikasi atau mendukung

peran jasa. Dalam bisnis jasa pemasar harus berusaha mengimbangi dimensi

ketidak terwujudannya dengan menyediakan petunjuk-petunjuk fisik untuk

(22)

19

Bukti fisik menurut Fandy Tjiptono (2000:164-165) dapat dibagi dua jenis, yaitu:

1. Bukti Fisik Esensial, mewakili keputusan kunci yang dibuat oleh penyedia

jasa mengenai desain dan layout bangunan;

2. Bukti Fisik Peripheral, memiliki nilai bila berdiri sendiri.

Bukti fisik sangat membantu positioning suatu perusahaan jasa dan member

dukungan nyata terhadap pengalaman jasa yang diharapkan. Lovelock (2002:248)

mengemukakan bahwa perusahaan melalui tenaga pemasarnya menggunakan tiga

cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu sebagai berikut :

1. An aftention-Creating Medium.

Perusahaan jasa melakukan diferensiasi dengan pesaing dan membuat sarana

fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target pasarnya.

2. As a message-creating Medium.

Menggunakan simbol atau isyarat untuk mengkomunikasikan secara intensif

kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari produk jasa.

3. An ffict-creating medium.

Baju seragam yang berwarna bercorak, suara dan desain untuk menciptakan

sesuatu yang lain dari produk jasa yang ditawarkan.

2.2. Pengertian Bauran Promosi

Menurut Kotler dan Gary A. dalam Alexander Sindoro (2000) Bauran promosi

adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan

masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan

pemasarannya. Menurut Basu Swastha dalam Marius P. Angipora (1999),

(23)

variabel-variabel Periklanan, Personal Selling dan alat Promosi lainnya, yang kesemuanya

direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Promotion Mix terdiri dari:

1. Pengiklanan.

Pengiklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide,

barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dcngan mendapat bayaran.

2. Promosi Penjualan.

Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan

mencoba atau pembelian produk atau jasa.

3. Penjualan Perorangan.

Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon

pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

4. Hubungan Masyarakat.

Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk

mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

Bauran Promosi merupakan program komunikasi pernasaran total sebuah

perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan

hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan

dan pemasarannya. Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), bauran promosi yang

dipilih oleh suatu perusahaan bagi suatu produk atau jasa tergantung pada

beberapa faktor: sifat produk, tahapan dalam daur hidup produk, karakteristik

target pasar, jenis keputusan pembelian, tersedianya dana untuk promosi dan

(24)

21

Kotler dalam Alexander Sindoro (2000) mengemukakan berbagai faktor dalam

menentukan bauran promosi, yaitu:

1. Tipe Produk/Pasar.

a. Perusahaan barang konsumen

Biasanya mengalokasikan lebih banyak dana untuk iklan, menyusun promosi

penjualan, penjualan perorangan dan kemudian hubungan masyarakat.

b. Perusahaan barang Industri

Menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan

promosi penjualan, iklan dan hubungan masyarakat.

2. Strategi dorong atau tarik.

a. Strategi dorong ( Push Strategy )

Merupakan strategi promosi yang menggunakan tanaga penjual dan promosi

perdagangan untuk "mendorong" produk lewat saluran distribusi. Produsen

mempromosikan produk kepada pedagang besar, pedagang besar kepada

pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada konsumen.

b. Strategi tarik ( Pull Strategy ).

Merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk

periklanan dan promosi konsumen demi memupuk permintaan konsumen.

Apabila strategi tarik berhasil konsumen akan mencari produk dari pengecer,

pengecer akan mencari dari pedagang besar dan pedagang besar akan mencari

dari produsen.

3. Kesiapan Pembeli.

Pengaruh dari alat promosi itu bervariasi untuk tahap kesiapan pembeli yang

(25)

tahap kesadaran dan pengetahuan.

4. Daur hidup Produk.

a. Tahap perkenalan, iklan dan hubungan masyarakat baik untuk

menghasilkan kesadaran tinggi, dan promosi penjualan bermanfaat untuk

tnempromosikan penjualan awal. Penjualan perorangan harus dipakai agar

pedagang man menjual produk tersebut.

b. Tahap pertumbuhan, semua kiat itu dapat diperlambat karena permintaan

memiliki momentumnya sendiri lewat pembicaraan dari mulut kemulut.

c. Tahap kemapanan (dewasa), promosi penjualan, periklanan dan penjualan

perorangan semua bertambah penting, secara berurutan.

d. Tahap kemunduran, promosi penjualan berlangsung kuat, iklan dan

publisitas dikurangi, dan tenaga penjualan hanya memberi perhatian minimal

pada produk itu.

2.3. Pengertian Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm

(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi

daun-daun tembakau yang telah dicacah. (www.id.wikipedia.org). selain itu rokok dapat

diartikan sebagai gulungan tembakau (kira-kira sebesar kelingking) yang

dibungkus (daun nipah, kertas dsb). (Kamus Besar Bahasa Indonesia.1990).

Rokok pada umumnya dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara

agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok dijual dalam

bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan

(26)

23

tersebut juga umumnya disertai pesan/ peringatan dari pemerintah tentang

kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat

ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan

pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan

penggunaan filter pada rokok

1. Rokok berdasarkan bahan pembungkus.

a) Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.

b) Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.

c) Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.

d) Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

2. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.

a) Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau

yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

b) Rokok Kretek: rokok berbahan baku daun tembakau dan cengkeh yang

diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

c) Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun

tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan

efek rasa dan aroma tertentu.

3. Rokok berdasarkan proses pembuatannya.

a) Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan

cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat

bantu sederhana.

(27)

menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam

mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok

berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu

menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang

rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan

mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi

berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin

pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok

dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin

yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter

pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok

dan lingkar ujung rokok sama besar.

Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :

1. SKM FF ( Sigaret Kretek Mesin Full Flavor ): rokok yang dalam proses

pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang Garam

International, Djarum Super dan lain-lain.

2. SKM LM ( Sigaret Kretek Mesin Light Mild ): rokok mesin yang

menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini

jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star

Mild, U Mild, L.A. Lights, Surya Slims dan lain-lain.

4. Rokok berdasarkan penggunaan filter.

a) Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.

b) Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak

(28)

25

2.4. Pengertian Perilaku Konsumen

Dalam setiap organisasi, untuk mencapai harus tujuannya perusahaan harus dapat

memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan mampu memenuhinya

dengan cara yang lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pesaing.

Persaingan perusahaan dalam mempengaruhi keputusan konsumen serta

beragamnya merek yang ditawarkan di pasar membuat konsumen harus memilih

secara selektif produk yang akan dibeli. Mengomsumsi suatu barang, konsumen

tidak lagi didasarkan atas pemenuhan kebutuhan melainkan mencari kepuasaan.

Konsumen lebih tanggap melihat dan membandingkan kualitas suatu produk

yang di tawarkan pada masyarakat.

Menurut Loudon dan Bitta dalam Simamora (2002 : 2)

Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa.

Menurut Swastha dan Handoko (2000: 10)

Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa , termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan

penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 152)

Perilaku konsumen merupakan perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.

Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa untuk melakukan keputusan pembelian

terhadap suatu produk atau jasa, seorangn konsumen menyesuaikan dengan

kebutuhan dan keinginannya juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:159), perilaku konsumen dipengaruhi oleh

faktor berikut:

(29)

2. Sosial, meliputi : kelompok acuan,keluarga ,peran dan status.

3. Pribadi, meliputi : usia dan tahap siklus hidup ,pekerjaan, keadaan na

ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri

4. Psikologis, meliputi: motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.

Menurut Kotler (2008:179), konsumen melewati lima tahap dalam proses

pembelian sebuah produk. Lima tahap ini tidak berlaku untuk pembelian dengan

keterlibatan yang rendah, karena tahapaan ini menampung seluruh cakupan

pertimbangan yang muncul saat seorang konsumen menanggapi pembelian baru

dengan keterlibatan yang tinggi.

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai saat konsumen mengenali sebuah masalah atau

kebutuhan. Kebutuhan konsumen dapat dipengaruhi oleh rangsangan internal atau

eksternal.Pemasar lalu mengeidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan

tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen,pemasar

dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan

suatu kategori produk.

2. Pencarian Informasi

Setelah mengetahui kebutuhannya , maka konsumen akan terdorong untuk

mencari informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih

ringan dinamaknan perhatian yang menguat. Pada tingkat ini seorang hanya

menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk . Pada tingkat selanjutnya,

konsumen itu memasuki pencarian aktif informasi yaitu mencari bahan bacaan,

(30)

27

mengetahui sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan

pengaruh relatif tiap sumber tertentu terhadap keputusan pembelian selanjutnya.

Sumber informasi konsumen digolongkan kedalam empat kelompok yaitu:

 Sumber Pribadi : keluarga, tetangga, teman, kenalan

 Sumber Komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko.

 Sumber Publik : media massa, organisasi penentu peringkat konsumen

 Sumber Pengalaman : penanganan, pengkajian dan pemakaian produk.

3. Evaluasi Alternatif

Tidak ada evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau

oleh satu konsumen dalam situasi pembelian. Terhadap beberapa proses evaluasi

keputusan dan model-model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen

sebagai proses yang berorientasi kognifit. Model tersebutmenganggap konsumen

membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional.

Beberapa konsep dasar untuk memahami proses evaluasi konsumen, yaitu :

1. Konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan

2. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk

3. Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut

dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang

digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk prefensi atas merek-merek dalam

kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli

produk yang paling disukai. Ada dua faktor yang mempengaruhi keputusan

(31)

5. Perilaku Pascapembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau

ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk

dibeli,melainkan berlanjut hingga periode pascapembelian. Pemasar harus

memantau kepuasan pasca membeli, tindakan pascapembelian, dan pemakaian

(32)

28

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Penelitian Pustaka adalah metode penelitian yang dilakukan dengan

mempelajari literatur-literatur dan tulisan-tulisan yang mempunyai kaitan

erat dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian ini menggunakan data primer melalui fasilitas kuesioner yang

meliputi pertanyaan terstruktur.Dengan demikian, kuesioner dimaksudkan

untuk memperoleh data kuantitatif berupa jawaban-jawaban responden

yang kemudian dijadikan informasi sebagai bahan dasar pengambilan

keputusan pemasaran.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan

data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber

data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan

permasalahan yang teliti. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh

langsung dari para Responden yang merokok Classmild atau para responden

yang mengetahui / pernah melihat bauran promosi didaerah gedung meneng

Kec.Rajabasa. Data ini diperoleh melalui penyebaran angket, responden

(33)

diperlukan dalam penelitian ini sebagai pendukung penulisan.Sumber data ini

diperoleh dari berbagai sumber informasi yang telah dipublikasikan baik

jurnal ilmiah yang terkait dengan bidang yang dikaji, dan literatur yang

berhubungan dengan tema penulisan sebagaimana tertera pada referensi serta

data-data mengenai pengguna rokok Classmild. Data mengenai pengguna

rokok mild ini diperoleh dari konsumen di daerah Gedungmeneng Kec.

Rajabasa.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan elemen-elemen unit sampel yang mempunyai

karekteristik yang sama ( Nazir 2003:271). Berdasarkan kualitas dan ciri

tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau obyek

pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi

dalam penelitian ini adalah semua pengguna rokok atau responden yang

pernah melihat promosi yang dilakukan oleh rokok Classmild di daerah

Gedungmeneng kec.Rajabasa. Tidak terdapat data yang pasti mengenai

jumlah pengguna rokok Classmild ,sehingga jumlah populasi pemakai rokok

Classmild tidak diketahui jumlahnya. Untuk itu, semua anggota populasi akan

menjadi responden dalam penelitian ini, sehingga perlu dilakukan

pengambilan sampel. Sampel adalah sebagian dari populasi bisa dianggap

mewakili populasi (Simamora,2002:36), teknik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah accidental sampling. Accidental sampling dilakukan

dengan memberikan kuesioner untuk di isi kepada para pengguna rokok

(34)

30

3.4 Definisi operasional dan skala pengukuran

Dalam melakukan penelitian, peneliti memberikan skala untuk mengukur

variabel-variabel persepsi kualitas yang akan diteliti melalui anggapan responden

dengan menggunakan skala likert, “skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat,dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”

(Sugiyono,2003 :86).

Penentuan skala likert dan pilihan-pilihan jawaban diberi nilai dengan skor 1

sampai dengan 5.

Jika responden menjawab Sangat Baik nilainya 5

Jika responden menjawab Baik nilainya 4

Jika responden menjawab Cukup Baik nilainya 3

Jika responden menjawab Tidak Baik nilainya 2

Jika responden menjawab Sangat Tidak Baik nilainya 1

Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran

(35)

Promosi

Publisitas usaha untuk

memacu permintaan

10.Berita di media massa

11.Berita di televisi 12.Aksi sosial

3.5 Teknik Penentuan Sampel

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan non-probability

sampling melalui metode Judgment Sampling yaitu sampel yang menghandalkan

pada penilaian perorangan dalam proses pemilihan unsur-unsur dan bahwa setiap

unsur populasi akan dimasukan ke dalam sampel. Responden dalam penelitian ini

adalah konsumen yang memiliki ciri pernah mengomsumsi rokok Classmild atau

responden yang pernah melihat bauran promosi rokok Classmild dengan jumlah

sampel yang diambil. Menurut Malhotra yaitu 5-10 jumlah variabel penelitian.

Variabel dalam penelitian ini sebanyak 5 buah dikali 15 yaitu minimum 75

(36)

32

3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji Validitas adalah membandingkan r hitung dengan r tabel dimana r hitung > r

tabel maka hasilnya valid. Uji validitas dimaksudkan untuk memastikan seberapa

baik suatu instrumen mengukur konsep yang seharusnya diukur. Instrumen yang

valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur secara tepat dan benar. Dengan mempergunakan instrumen

penelitian yang memiliki validitas yang tinggi, hasil penelitian mampu

menjelaskan masalah penelitian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen adalah kejituan atau ketepatan instrumen pengukur. Uji

reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan ketepatann pengukuran,

apabila pengukuran dilakukan pada objek yang sama berulang kali dengan

instrumen yang sama.

3.7 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan untuk menganalisa permasalahan yang ada secara

kualitatif berdasarkan konsep manajemen pemasaran, khususnya mengenai

teori-teori tentang kepuasan nasabah dan kualitas pelayanan jasa , melalui penilaian

menggunakan skor dengan rumus rentang skor adalah skor tertinggi dikurangi

skor terendah dibagi jumlah kelas ( Umar , 2003).

Rumus Rentang skor :

(37)

Keterangan :

RS = Rentang Skor

n = Jumlah Sampel

b = Jumlah Kelas

Tabel 3.2. Rentang Skor Penilaian

Rentang Kriteria

100-179 Sangat tidak baik

180-259 Tidak Baik

260-339 Cukup Baik

340-419 Baik

(38)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan ... .. 7

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan ... 7

1.4 Kerangka Pemikiran ... 8

II . LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran ... 9

2.2 Pengertian Bauran Promosi ... 19

2.3 Pengertian Rokok ... 22

2.4 Pengertian Perilaku Konsumen ... 24

III . METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 28

3.3 Populasi dan Sampel ... 29

3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ... 30

3.5 Teknik Penentuan Sampel ... 31

3.6 Pengujian Validitas dan Reabilitas ... 32

3.7 Analisis Kualitatif ... 32

(39)

4.3.1 Analisis Variabel Demografi... 35 4.3.2 Analisa Kualitatif ... 36

V . SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 48 5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(40)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan bauran promosi

belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik yang menggunakan 5 variabel

bauran promosi rokok Classmild ( iklan, penjualan pribadi,promosi

penjualan,publisitas,dan hubungan masyarakat) dan hasilnya menunjukan bahwa

variabel promosi penjualan menempati rentang skor terbesar yaitu 406 atau dinilai

baik oleh responden dan secara keseluruhan bauran promosi yang dilakukan rokok

Classmild dinilai baik dengan skor rata-rata untuk kelima variabel sebesar 400,87

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, maka saran yang

diberikan oleh peneliti tentang bauran promosi penjualan rokok Classmild adalah:

1. Iklan Classmild dibuat lebih kreatif , menarik dan penuh warna sehingga

penampilan iklan lebih menarik perhatian perokok untuk membeli dan

diwujudkan secara konkret tidak hanya terbatas pada spanduk, billboard

tetapi lebih banyak ditampilkan di televisi, internet maupun media massa.

2. Penjualan pribadi dilakukan dengan menambah jumlah karyawan dan

memberikan trainin , serta meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik

sehingga penjualan pada setiap outlet dapat meningkat.

(41)

diskon dilakukan tidak hanya pada waktu tertentu tetapi diberikan setiap

bulan atau per triwulan agar dapat meningkatkan penjualan.

4. Publisitas dan hubungan masyarakat dilakukan bukan hanya terbatas daerah

Bandar Lampung saja tetapi daerah lain yang juga memerlukan bantuan dan

(42)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No.1

GedungMeneng BandarLampung

ANALISIS BAURAN PROMOSI ROKOK CLASSMILD DI

BANDAR LAMPUNG

( Studi pada konsumen di Gedung Meneng Kecamatan Rajabasa)

( Skripsi )

Oleh:

Nama : Lyndawati

NPM : 0341011081

Jurusan : Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Pemasaran Pembimbing I : Aida Sari, S.E., M.Si Pembimbing II : Roslina, S.E., M.Si

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LAMPUNG

(43)

Alex S. Nitisemito. 1999. Marketing. GhaliaIndonesia.Jakarta.

Kotler, P dan Amstrong. 1997. Manajemen Pemasaran, AnalisisPerencanaan ,Implementasi dan pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

Kotler, P ,1997. Manajemen Pemasaran. Edisi bahasa Indonesia jilid 2, PT Prenhallindo, Jakarta.

Kotler. Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid I Edisi ke II. Indeks Prentise Hall.

Kotler. Philip. 2001. Prinsip Pemasaran. Edisi ke 12. Indeks Prentise Hall.

Kotler. Philip. 2002. Maajemen Pemasaran. Edisi Mellenium, Jilid 1. PT Prenhalindo. Jakarta.

Kotler. Philip. 2004. Maajemen Pemasaran. Edisi Mellenium, Jilid 1. PT Prenhalindo. Jakarta.

Kotler, P dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 jilid1.

Erlangga: Jakarta

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran jasa teori dan praktek

.Salemba Empat. Jakarta.

Malholtra, Maresh K. 1999. Marketing Research. Indeks Prentise Hall

Nazir, Moh .2003 . Metode Penelitian. Cetakan IV. Ghalia Indonesia : Jakarta.

Radiosunu. 1999. Manajemen Pemasaran. Tarsito. Bandung.

Swastha, Dharmammesta Basu dan T Hani Handoko. 2000. Manajemen

(44)

Sigit, Suhardi. 2001. Manajemen Pemasaran suatu Pengantar. Liberty. Yogyakarta.

Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen . PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sugiono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.

Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, Andi Offset , Yogyakarta, 2000.

Umar , Husein.2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Valarie A. Zeitmal dan Mary Jo Bitner. 2000. Service Marketing : Intergrating

Customer Focus Across The Firm. The MC Carow Hill Companies.

(45)

Lampiran 1

KUESIONER

Analisis Bauran Promosi Rokok Classmild di Bandar lampung

( Studi pada konsumen di Gedungmeneng Kec.Rajabasa)

No.

Responden:

Dengan Hormat,

Saya adalah Mahasiswa S1 Non Reguler jurusan Manajemean dengan kosentrasi Manajemen Pemasaran , Fakultas Ekonomi, Universitas Lampung ( FE Unila ). Saat ini saya sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusan skripsi sebagai syarat kelulusan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisa Bauran Promosi Rokok Classamild khususnya konsumen di daerah Rajabasa. Oleh karena itu, saya mengharapkan partisipasi anda dengan mengisi kuesioner ini.

Atas Perhatian dan partisipasi Anda, Saya ucapkan terimakasih.

Hormat Saya,

(46)

Lyndawati

0341011081

Petunjuk:

Mohon di jawab dengan jujur dan berikan tanda ( X ) pada jawaban yang anda yang paling sesuai.

IDENTITAS RESPONDEN

1. Alamat :

2. Jenis Kelamin : pr Pria Wanita

3. Usia : 15 – 20 tahun 21 – 25 tahun

25 tahun keatas

4. Pendidikan : SD SMA Sarjana

SMP D3

(47)

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Berilah tanda ( X ) pada jawaban yang anda rasa paling tepat. Adapun alternatif jawaban adalah:

 SB : Sangat Baik  B : Baik

 CB : Cukup Baik  TB : Tidak Baik

 STB : Sangat Tidak Baik

Daftar Pertanyaan Analisa Bauran Promosi Rokok Classmild

No Item Pertanyaan SB B CB TB STB

A Periklanan

1 Pendapat Anda tentang penggunaan bahasa dalam Iklan Rokok Classmild di berbagai media

2 Penilaian Anda tentang gambar rokok ClassMild dalam Iklan

3 Pendapat Anda tentang pesan yang

disampaikan dalam iklan diberbagai media

B Penjualan pribadi

1 Tanggapan Anda tentang pelayanan oleh Wiraniaga rokok ClassMild di berbagai Outlet

(48)

3 Pengetahuan Anda tentang Informasi produk terbaru yang ditawarkan diberbagai outlet

C Promosi Penjualan

1 Penilaian Anda tentang Pemberian Hadiah bagi setiap pemenang pada kegiatan tertentu yang dilakukan Classmild

2 Penilaian Anda tentang Pemberian Diskon pada setiap pembelian per pak rokok ClassMild bagi para pelanggan 3 Penilaian Anda tentang Bonus yang

diberikan pada setiap outlet menjelang hari raya

D Publisitas

1 Pendapat Anda tentang Penyampaian Berita di media massa tentang perkembangan rokok Class Mild

2 Pendapat Anda tentang Berita di Televisi mengenai informasi iklan terbaru rokok ClassMild

3 Pendapat Anda tentang Aksi Sosials yang sering dilakukan di daerah sekitar Anda tinggal

E Hubungan Masyarakat

1 Pendapat Anda tentang Classmild sebagai

Sponsorship aksi sosial di daerah Anda

2 Pendapat Anda tentang Classmild sebagai

Donasi aksi sosial di daerah Anda

3 Pendapat Anda tentang kegiatan Bakti Sosial

(49)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Merk dan Harga rokok Mild ... 3

1.2 Data Penjualanrokok mild di Rajabasa Periode Januari-Mei 2012 4

3.1. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ... 30

3.2. Rentang Skor Penilaian ... 33

4.1. Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin ... .. 35

4.2. Persentase Berdasarkan Usia Konsumen ... 35

4.3. Persentase BerdasarkanPendidikan ... 36

4.4. Tanggapan responden terhadap Variabel Iklan Rokok Clasmild ... 37

4.5. Skor Terhadap Variabel Iklan Rokok Clasmild ... 38

4.6. Tanggapan responden terhadap Variabel Penjualan Pribadi ... 38

4.7. Skor Terhadap Variabel Penjualan Pribadi ... 39

4.8. Tanggapan responden terhadap Variabel Promosi Penjualan ... 40

4.9. Skor Terhadap Variabel Promosi Penjualan ... 41

4.10. Tanggapan responden terhadap Variabel Publisitas ... 42

4.11. Skor Terhadap Variabel Publisitas ... 42

4.12. Tanggapan responden terhadap Variabel Hubungan Masyarakat ... 43

4.13. Skor Terhadap Variabel Hubungan Masyarakat ... 44

4.14. Rentang Skor Penilaian ... 45

Gambar

Tabel 1.2. Data Penjualan Rokok mild perbatang di Rajabasa periode
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
Tabel 3.2.  Rentang Skor Penilaian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Ibnu Arabi (dalam Hudaya, 2008) Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dapat merasakan sebuah pancaran cahaya dalam dirinya disaat seorang tersebut dapat

Kedudukan Jadwal Retensi Arsip dalam manajemen arsip di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi berada dalam tahapan terakhir dari proses manajemen Arsip yaitu penyusutan

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi

Kebanyakan penulis dan manajer yang sukses menyarankan bahwa budaya organisasi yang kuat sangat penting bagi bisnis karena memiliki tiga faktor penting (Shahzad et al,

Metro sebagai ruang terbuka publik Metode deskriptif 7 Desti Rahmiati , Bambang Setioko, Gagoek Hardiman, 2013, Universitas Bandar Lampung Pengaruh Perubahan Fungsi

Metode yang digunakan untuk steganografi dalam penelitian adalah Low Bit Encoding dengan enkripsi

kesesuaian tindakan aktor yang terlibat. • Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan