KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Studi Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
AFRIANA CARLINA P 10107894
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii
1.4 Batasan Masalah ………. 1.5 Metode Penelitian ………...………...
2.1.1 Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia………... 8
2.1.2 Fasilitas Yang Tersedia………. 13
2.1.3 Logo Instansi ……….………... 17
2.1.4 Struktur Organisasi... 19
2.1.5 Job description Biro Aset dan Fasilitas UPI... 20
2.2 Landasan Teori ... 20
2.2.1 Konsep Dasar Sistem ... 20
2.2.2 Karakteristik Sistem ... 21
iii
2.2.8 DFD (Data Flow Diagram) ... 28
2.2.9 ERD (Entity Relational Diagram) ... 30
2.2.10 Kamus Data ... 31
2.2.11 Spesifikasi Proses ... 32
2.3 Alat Bantu Pendukung Pembangun Perangkat Lunak (Tools)... 33
2.3.1 Delphi ... 33
2.3.2 MySql ... 35
2.3.3 Database Desktop ... 37
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ………... 3.1 Analisis Sistem ………... 39
3.1.1 Sejarah Singkat perusahaan...……….. 39
3.1.2 Analisis Masalah….……….. 40
3.1.3 Analisis Kebutuhan………... 41
3.2 Perancangan... ... ……….. 41
3.2.1 Perancangan Databse... ………... 42
3.2.2 ERD... ……….. 3.2.3 Context Diagram ... 42 44 3.3.4 Data Flow Diagram Level_0 ……… 45 3.3.5 Data Flow Diagram Level_1 ……… 3.3.5 Data Flow Diagram Level_2 ………
Achun (2008). Persediaan. From http:// http://zulidamel.wordpress.com/2008/01/02/persediaan/, 30 Desember 2010
Jogiyanto HM, Akt MBA. (2005) Analisis dan Desain Sistem Informasi; pendekatan terstruktur teeori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Jogiyanto HM, Akt MBA. (2005). Pengenalan Komputer Dasar ilmu Komputer, Pemrograman Sistem Informasi da Integensi Buatan. Yogyakarta: Penerbit
C.V Andi Offset.
Pressman, Roger S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak; Pendekatan Prektisi (Buku 1) . Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.
Raharjo, Budi. (2007). Langkah dan Proses Tercepat Menjadi Programer Kylix dan Delphi. Bandung : Informatika Bandung.
Rusnandar, Diki. (2010). Perancangan Sistem Informasi Barang Persediaan Berbasis Komputer Biro Aset dan Fasilias UPI, Bandung.
Setiawan, Yudha C. (2004). Panduan Object Oriented Programming (Dasar Pemrograman Delphi). Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta.
Witarto. (2004). Memahami Sistem Informasi; Pendekatan Praktis Rekayasa Sistem Informasi Melalui Kasus-kasus Sistem Informasi di Sekitar Kita.
i
Alhamdulilahirrobilalamin puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA sehingga dapat menyusun laporan Kerja Praktek ini.
Adapun judul laporan Kerja Praktek” SISTEM INFORMASI BARANG PERSEDIAAN BERBASIS KOMPUTER PADA BIRO ASET DAN FASILITAS UPI.”
Dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini, penulis menyadari bahwa sepenuhnya laporan Kerja Praktek ini jauh dari sempurna masih terdapat kekurangan-kekurangan baik dari segi penulisan, penyusunan maupun tata bahasa. Oleh karena itu penulis menerima dengan senang hati kritik maupun saran dari semua pihak untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis.
Dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini, penulis banyak mendapat bimbingan, arahan, dan masukkan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-NYA, Maha Besar Allah Tidak ada kata Melebihi rasa syukur.
ii
5. Bapak Galih Hermawan, S.Kom. Selaku dosen wali dan dosen pembinmbing Kerja Praktek yang telah memberikan pengarahan dan bantuan sehingga terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini,
6. Seluruh dosen dan staff pengajar yang telah membantu dan membimbing dalam pelaksanaan penyusunan laporan Kerja Praktek ini.
7. Seluruh sahabat-sahabatku kelas IF-17K yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Sebagai penutup, penulis mengharapkan semoga laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat baik bagi penulis khususnya, bagi pembaca umumnya. Tak lupa penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik guna memperbaiki kekurangan laporan Kerja Praktek ini.
Wassalamu`alaikum Wr, Wb.
Bandung, Januari 2012 Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Biro Aset dan Fasilitas merupakan salah satu biro yang ada didalam Universitas Pendidikan Indonesia yang dimana deskripsi kerjanya menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan aset dan fasilitas. Fungsi dari Biro Aset dan Fasilitas UPI adalah: Menyelenggarakan penyusunan rencana kegiatan pengelolaan aset dan fasilitas, Menyelenggarakan kegiatan pengadaan dan penghapusan, serta operasi dan pemeliharan aset dan fasilitas, Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengadaan dan penghapusan, serta operasi dan pemeliharaan aset dan fasilitas, Mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengadaan dan penghapusan, serta operasi dan pemeliharaan aset dan fasilitas, Menyelenggarakan administrasi aset dan fasilitas, Melaporkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengelolaan aset dan fasilitas fisik kepada Pembantu Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya.
Penerapan Sistem Informasi terkomputerisasi sangat diperlukan oleh banyak perusahaan sekarang ini. Dengan menerapkan sistem informasi terkomputerisasi perusahaan akan mempunyai nilai lebih dalam menghadapi persaingan bisnis di era globalisasi ini. Keunggulan perusahaan yang menerapkan komputerisasi antara lain adalah adanya perubahan proses manual menjadi terotomatisasi, sehingga perusahaan dapat mengurangi penggunaan tenaga kerja manusia, mempercepat proses operasi dan mengurangi penggunaan dokumentasi kertas menjadi dokumentasi file, selain itu komputerisasi juga dapat menghasilkan informasi yang terkini yang lebih cepat dan akurat dalam membantu pengambilan keputusan sehingga akhirnya perusahaan dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan dan meningkatkan efisiensi operasi.
Berdasarkan Analisis " SISTEM INFORMASI BARANG PERSEDIAAN BERBASIS KOMPUTER PADA BIRO ASET DAN FASILITAS UPI " yang saya dapatkan dari Sodara Diki Rusnandar yang dimana beliau sedang kuliah di Universitas Komputer Indonesia jurusan Teknik Informatika , maka dari itu saya tertarik untuk mengembangkannya ke suatu aplikasi program.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah yang diangkat pada Kerja Praktek ini, antara lain :
1. Sistem yang sudah ada belum mencangkup pengolahan data persediaan untuk barang habis pakai.
3. mengembangkan dari suatu analisis menjadi suatu aplikasi desktop informasi barang yang dapat digunakan untuk pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan pelaporan data inventory barang di Universitas Pendidikan Indonesia.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Maksud dari pembuatan Pengembangan Sistem ini, adalah untuk melakukan pengolahan barang persediaan habis pakai beserta penyajian laporan persediaan yang dapat dipertanggungjawabkan secara akuntable. 1.3.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan analisis ini adalah: 1. Memudahkan dalam pengelolaan, pencatatan, penyimpanan dan
pelaporan data barang persediaan.
2. Sebagai pelengkap bahan laporan keuangan Universitas Pendidikan Indonesia disetiap semester dan disetiap tahunnya
1.4 Batasan Masalah
Sistem ini dioperasikan pada komputer stand alone. Pengguna akan berinteraksi dengan sistem melalui antarmuka GUI (Graphical User Interface), dengan piranti input menggunakan keyboard, Barcode reader dan mouse. Adapun Batasan masalah dari Pengembangan Analisis dan Perancangan Aplikasi Sistem barang persediaan, antara lain:
1. Manajemen data master yang meliputi: simpan, ubah, dan hapus data data user_id, data barang, data supplier, data unit, data pembelian, dan data pemakaian.
2. Pencatatan, pengolahan, dan penyimpanan data inventory barang, meliputi transaksi:
a) Pembelian
Setiap kali melakukan pembelian akan dilakukan pencatatan dan penyimpanan untuk data-data dan informasi yang diperlukan, seperti nama supplier, nomor kontak, harga barang, tanggal pengiriman, dam sumber dana.
b) Pemakaian
Pemakaian merupakan proses pendistribusian barang kepada unit terkait dikarenakan sebelumnya ada permintaan, dan kemudian pendistribusian barang dilakukan oleh petugas gudang.
3. Pelaporan, meliputi:
a) Laporan Data Barang
b) Laporan Pembelian
Laporan mengenai transaksi pembelian barang berdasarkan range tanggal yang diinginkan.
c) Laporan Pemakaian
Laporan mengenai transaksi pengeluaran barang ke setiap unit terkait berdasarkan range tanggal yang diinginkan.
d) Laporan Unit
Laporan mengenai data unit yang akan memakai barang. e) Laporan Supplier
Laporan mengenai data supplier.
1.5 Metode Penelitian
Penulis mendapatkan bimbingan dari pihak institusi dalam melakukan kerja praktek. Pada saat kerja praktek, penulis mendapatkan arahan dan bimbingan dalam hal manajemen dan alur kerja institusi.
1. Metode Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara berupa tanya jawab secara langsung dengan pihak instansi tersebut untuk memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan.
2. Metode Studi Pustaka
Merupakan kegiatan pengumpulan data dengan mempelajari buku - buku, website, dan koleksi perpustakaan yang berkaitan dengan materi bahasan dalam penulisan laporan ini.
3. Metode Observasi
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan
Pada Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada Bab ini memuat informasi mengenai profil perusahaan tempat kerja praktek, sejarah instansi, logo instansi, Fasilitas yang tersedia, struktur organisasi dan job description, serta landasan teori yang dipakai.
Bab III Pembahasan Analisis dan Perancangan
Pada Bab ini berisi gambaran sistem dan deskripsi hasil analisis sistem dalam bentuk uraian maupun menggunakan tools, serta memberikan gambaran sistem yang akan dirancang dan deskripsi sistem hasil perancangan dalam bentuk uraian maupun menggunakan tools.
Bab IV Kesimpulan Dan Saran
Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk pengembangan sistem selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Profil Tempat Kerja Praktek
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tampil menjadi satu-satunya lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang secara konsisten berkiprah dalam bidang pendidikan. Dalam menanggapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, tuntutan masyarakat dan perubahan global. UPI tampil mengambil inisiatif mengembangkan inovasi pendidikan. Dengan segenap potensi dan sumber daya yang dimiliki.
2.1.1 Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia
Gedung utama UPI bermula dari puing sebuah villa yang bernama Villa Isola, merupakan gedung bekas peninggalan masa sebelum Perang Dunia II. (Pada masa perjuangan melawan penjajah, gedung ini pernah dijadikan markas para pejuang kemerdekaan). Puing puing itu dibangun kembali dan kemudian menjelma menjadi sebuah gedung bernama Bumi Siliwangi yang megah dengan gaya arsitekturnya yang asli.
Di sinilah untuk pertama kalinya para pemuda mendapat gemblengan pendidikan guru pada tingkat universitas, sebagai realisasi Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia (Nomor 35742 tanggal 1 September 1954 tentang pendirian PTPG/Perguruan Tinggi Pendidikan Guru).
Pada mulanya PTPG dipimpin oleh seorang Dekan yang membawahi beberapa jurusan dan atau balai, yakni:
Ilmu Pendidikan
Ilmu Pendidikan Jasmani;
Bahasa dan Kesusastraan Indonesia;
Bahasa dan Kesusastraan Inggris;
Sejarah Budaya;
Pasti Alam;
Ekonomi dan Hukum Negara; dan
Sejalan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No. 40718/S pada waktu itu, yang menyatakan bahwa PTPG dapat berdiri sendiri menjadi perguruan tinggi atau perguruan tinggi dalam universitas, maka seiring dengan berdirinya Universitas Padjadjaran (UNPAD), pada tanggal 25 November 1958 PTPG diintegrasikan menjadi fakultas utama Universitas Padjadjaran dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Untuk memantapkan sistem pengadaan tenaga guru dan tenaga kependidikan, berbagai kursus yang ada pada waktu itu, yaitu pendidikan guru B I dan B II, diintegrasikan ke dalam FKIP melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 1961. Selanjutnya FKIP berkembang menjadi FKIP A dan FKIP B. Pada saat yang sama, berdiri pula Institut Pendidikan Guru (IPG), yang mengakibatkan adanya dualisme dalam lembaga pendidikan guru. Untuk menghilangkan dualisme tersebut, pada tanggal 1 Mei 1963 dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 1 tahun 1963, yang melebur FKIP dan IPG menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) sebagai satu satunya lembaga pendidikan guru tingkat universitas. FKIP A/FKIP B dan IPG yang ada di Bandung akhirnya menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung (IKIP Bandung).
Teknik. Kebutuhan akan tenaga guru kian mendesak, demikian pula tumbuhnya hasrat untuk meningkatkan dan memeratakan kemampuan para guru. Hal ini mendorong IKIP Bandung membuka ekstension, antara tahun 1967 1970 IKIP Bandung membuka ekstension di hampir seluruh kabupaten di Jawa Barat.
Peranan IKIP Bandung di tingkat nasional semakin menonjol, setelah pemerintah menetapkan bahwa IKIP Bandung menjadi IKIP Pembina yang diserahi tugas membina beberapa IKIP di luar Pulau Jawa, yaitu IKIP Bandung Cabang Banda Aceh, Palembang, Palangkaraya, dan Banjarmasin. Sesuai dengan kebijaksanaan Departemen P dan K, pada awal tahun 1970 an, secara bertahap ekstension tersebut ditutup dan cabang cabang IKIP di daerah menjadi fakultas di lingkungan universitas di daerah masing masing.
Untuk meningkatkan mutu tenaga pengajar, pada tahun 1970 IKIP Bandung membuka program Pos Doktoral melalui pembentukan Lembaga Pendidikan Pos Doktoral (LPPD) PPS yang mengelola Program S2 dan S3. Pada tahun 1976 LPPD diubah namanya menjadi Sekolah Pasca Sarjana, pada tahun 1981 berubah menjadi Fakultas Pasca Sarjana dan tahun 1991 menjadi Program Pascasarjana (PPS).
1991, diselenggarakan Program D II Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selain diselenggarakan di Kampus Bumi Siliwangi program ini juga diselenggarakan di Unit Pelaksana Program (UPP) pada beberapa sekolah eks SPG yang diintregarasikan ke IKIP. Guna meningkatkan kualifikasi Guru Taman Kanak-kanak atau play group pada tahun 1996/1997 IKIP Bandung membuka Program D II PGTK.
Seiring dengan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan tinggi yang memberikan perluasan mandat bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang harus mampu mengikuti tuntutan perubahan serta mengantisipasi segala kemungkinan dimasa datang , IKIP Bandung diubah menjadi Universitas Pendidikan Indonesia melalui Keputusan Presiden RI No. 124 tahun 1999 tertanggal 7 Oktober 1999.
Untuk memperluas jangkauan dalam mendukung pembangunan nasional, UPI harus mampu berdiri sendiri dan berkiprah. Kebulatan tekad ini menumbuhkan keyakinan akan kemampuan yang telah dimilikinya. Tekad ini memberi keyakinan kepada pemerintah bahwa UPI telah dapat bediri sendiri dan dapat diberikan tanggung jawab yang lebih besar. Dengan kepercayaan ini, melalui Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2004. UPI diberi otonomi dan menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN).
Bank (IDB) tengah merancang dan menata pembangunan gedung kampus yang megah, modern dan representatif sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Bermodalkan kemampuan yang dimiliki Universitas Pendidikan Indonesia bertekad menjadikan lembaga pendidikan ini terdepan dan menjadi Universitas Pelopor dan Unggul (a Leading and Outstanding University).
2.1.2 Fasilitas Yang Tersedia
Untuk menunjang kegiatan akademik dan kokurikuler, UPI menyediakan berbagai fasilitas yang memadai, modern dan representatif. Fasilitas yang dimiliki UPI saat ini antara lain:
1. Ruang Kuliah berjumlah 123 kelas yang dipergunakan mulai pukul 07.00-17.00. Di samping ruang kuliah juga terdapat sekitar 70 ruang laboratorium yang tersebar di enam fakultas dan Sekolah Pascasarjana yang ada di UPI.
o Perpustakaan dengan koleksi 69802 judul buku atau sekitar
143.836 eksemplar dengan waktu layanan mulai pukul 08.00 - 17.00 kecuali hari Sabtu hanya sampai dengan pukul 12.30.
o Micro teaching, yang berfungsi sebagai sarana :
Pengembangan dan Pembinaan pribadi praktikan sebagai
calon guru/pendidik..
Pengembangan dan Pembinaan kemampuan dan/atau
Untuk mempersiapkan praktikan sebelum mengikuti Program Latihan Profesi (PLP)
o Balai Bahasa dengan Laboratorium Bahasa, dilengkapi dengan
sarana elektronik dan hasil-hasil rekamannya, menyediakan fasilitas untuk belajar Bahasa Asing khususnya untuk sivitas akademika UPI terutama bagi tenaga-tenaga edukatif yang akan melanjutkan studinya ke luar negeri. Begitu pula bagi tenaga administrasi/mahasiswa asing yang ingin belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa asing.
o Unit Pelaksana Teknis Bimbingan dan Konseling, memberikan
layanan bagi mahasiswa yang kesulitan belajar, ingin mengetahui bakat, minat dsb.
o Fasilitas Internet (UPInet), memberikan layanan internet bagi
sivitas akademika.
o Mesjid Al-Furqan yang megah yang senantiasa menghidupkan
kampus dengan berbagai kegiatan keagamaan dan saat ini sedang merancang untuk pembentukan Pusat Studi Islam (Cental For Islamic Studies)
o Asrama disediakan untuk mahasiswa putra dan putri, yang terdiri
o Training Center Universitas Pendidikan Indonesia dengan nama
Isola Resort dengan fasilitas Hotel dan Meeting Service yang terletak di kampus UPI.
o Beasiswa untuk mahasiswa yang berprestasi di antaranya, beasiswa
Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM), Bantuan Pendidikan Mahasiswa (BPM), Supersemar, PT Gudang Garam, PT Jarum, Toyota Astra, PT Aji Dharma Bhakti, Yayasan Salim, Bank Indonesia, Yayasan Hutasoit, Yayasan Santoso, Japan Air Lines (JAL), Pindad, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, yayasan Ilmu-ilmu Sosial dan lain-lain.
o Poliklinik yang senantiasa memberikan layanan kesehatan umum
dan kesehatan gigi bagi segenap sivitas akademika.
o BNI'46 yang senantiasa siap membantu sivitas akademika
khususnya dalam melayani mahasiswa yang akan membayar SPP. BNI '46 umumnya melayani berbagai keperluan seperti tabungan dan kegiatan perbankan lainnya.
o Kantin/kafetaria yang tersebar hampir di semua fakultas
menyediakan jajanan murah, bervariasi.
o Kendaraan dinas berupa kendaraan operasional kijang, minibus,
o Sarana olahraga berupa gedung olahraga, lapangan sepak bola,
lapangan bola voli, lapangan bulu tangkis, lapangan bola basket, lapangan soft ball, lapangan tenis, kolam renang dan sebagainya, merupakan tempat mengembangkan bakat para mahasiswa.
o Balai Pertemuan dengan kapasitas 2.000 orang selalu padat dipakai
kegiatan penalaran, kesenian dan kreativitas oleh mahasiswa dan dapat dipergunakan untuk kepentingan umum.
o Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) adalah tempat untuk
mengembangkan kemampuan kreativitas manajerial para mahasiswa untuk mengakomodasikan kegiatan-kegiatan mahasiswa.
o Teater Terbuka untuk pentas berbagai kreasi seni para mahasiswa,
kegiatan keolahragaan dll.
o KABUMI grup kesenian Keluarga Besar Bumi Siliwangi yang
2.1.3 Logo Instansi
Gambar dibawah ini menjelaskan arti tiap komponen logo instansi
Gambar 2.1 Logo Universitas Pendidikan Indonesia
Deskripsi Logo Universitas Pendidikan Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Bentuk logo yang bulat penuh, selain melambangkan pengakuan yang penuh atas kemahabesaran dan kemahasempurnaan Allah, juga melambangkan (menyatakan) bahwa segenap warga Universitas Pendidikan Indonesia telah bertekad bulat dan sepakat untuk bersama-sama melaksanakan tugas masing-masing dengan penuh rasa tanggung jawab.
b. Tiga warna pokok di atas warna dasar putih, yaitu merah-hitam-kuning, merupakan warna khas PTPG, menyiratkan kilasan historis akan masa-masa awal berdirinya Perguruan Tinggi Pendidikan Guru di tanah air tercinta ini. Ketiga warna ini menyiratkan juga asas kehidupan kampus yang edukatif, ilmiah, dan religious.
PENA
TINTA EMAS/ MATAHARI
BUKU YANG TERBUKA
GARIS LURUS VERTIKAL MAHKOTA BUNGA
DUA BUAH DAUN
c. Warna merah yang berpadu dengan warna dasar putih menyiratkan Dwiwarna Sang Merah Putih sebagai bendera Negara Indonesia yang melambangkan wawasan kebangsaan serta semangat kesatuan dan persatuan yang harus selalu dibina dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Buku yang terbuka, dan tinta emas (bulatan kecil) mengisyaratkan bahwa Universitas Pendidikan Indonesia merupakan tempat diselenggarakannya pendidikan formal. Buku yang terbuka, pena dan logo digambarkan putih, tanpa warna, menyatakan bahwa ilmu yang digambarkan dan dikembangkan itu murni, jernih, bebas dari kontaminasi dan muatan kepentingan yang sempit.
e. Sepasang daun berwarna hitam dan sepasang mahkota bunga serta kepala putik berwarna merah menyiratkan bahawa Universitas Pendidikan Indonesia merupakan persemaian dan berseminya tunas-tunas bangsa serta kader-kader pemimpin bangsa.
2.1.4 Struktur Organisasi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Universitas Pendidikan Indonesia
Struktur Organisasi Biro Aset dan Fasilitas Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
2.1.5Job Description Biro Aset dan Fasilitas
Biro Aset dan Fasilitas mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan aset dan fasilitas. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan penyusunan rencana kegiatan pengelolaan aset dan fasilitas.
2. Menyelenggarakan kegiatan pengadaan dan penghapusan, serta operasi dan pemeliharan aset dan fasilitas.
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengadaan dan penghapusan, serta operasi dan pemeliharaan aset dan fasilitas.
4. Mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengadaan dan penghapusan, serta operasi dan pemeliharaan aset dan fasilitas.
5. Menyelenggarakan administrasi aset dan fasilitas.
6. Melaporkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengelolaan aset dan fasilitas fisik kepada Pembantu Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya.
2.2 Landasan Teori
Adapun beberapa landasan teori yang dipakai dalam penyusunan Laporan Analisis dan Pengembangan Sistem Aset dan Fasilitas adalah sebagai berikut:
2.2.1 Konsep Dasar Sistem
menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai berikut :
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
[Jogyanto HM:1999:1-6].
2.2.2Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya :
a. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk sustu kesatuan.
b. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem yang berpengaruh terhadap operasi sistem.
d. Penghubung Sistem (Interface)
e. Masukan Sistem (Input)
Masukan sistem adalah data ataupun energi yang dimasukkan ke dalam sistem baik berupa masukan perawatan maupun sinyal.
f. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari data atau energi yang diolah. Pengolahan Sistem Pengolah akan mengubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan-bahan baku menjadi keluaran berupa barang jadi.
g. Sasaran dan Tinjauan (objectives and goal)
Suatu sistem harus mempunyai sasaran tertentu yang harus dicapai. Sasaran ini dijadikan sebagai tolak ukur baik tidaknya sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila sasaranya tercapai.
2.2.3Aplikasi
2.2.4Pengertian Database
Database dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa file yang sejenis. Database dalam Database Managemen System mengandung arti
“Sekumpulan data yang saling berhubungan dan berkaitan satu dengan yang
lainnya digunakan oleh suatu organisasi”.
Database merupakan “Kumpulan data-data yang mempunyai kaitan antara satu data dengan data lain sehingga membentuk satu bangunan data
untuk menginformasikan suatu perusahaan atau instansi dalam batasan
tertentu”, sedangkan program pengelolaannya disebut sebagai Database
Managemen System (DBMS).
Banyak sekali pengertian tentang basisi data, diantaranya adalah:
1. Basisdata adalah system terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
2. Basisdata adalah kumpulan informasi yang bermanfaat yang diorganisasikan kedalam tatacara khususus.
3. Basisdata adalah system berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan data.
Peralatan dalam hal ini berupa perangkat keras (Hardware) yang digunakan, tenaga pelaksana yaitu bagian keuangan yang menggunakan sistem informasi ini, dan prosedur data yaitu berupa perangkat lunak (Software) yang digunakan dan dipakai untuk dialokasikan dalam pembuatan sistem informasi pengolahan database.
2.2.5Pengertian Persediaan
Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau untuk diproses selanjutnya dijual. Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap untuk dijual).
Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai pengertian fasilitas dapat dirumuskan bahwa fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapatmemudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum loboratorium dan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar.
mempunyai efek langsung terhadap laba perusahaan. Kesulitan dalam penentuan besarnya persediaan akan dapat menekan laba perusahaan yang akan diperoleh.
2.2.6 Konsep Pemodelan Waterfall
Waterfall model merupakan model lama namun sangat beralasan digunakan ketika kebutuhan dari sistem telah dipahami dengan baik. Gambaran dari konsep pemodelan waterfall dapat dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.4 Pemodelan Waterfall
1. Requirements analysis and definition: Mengumpulkan kebutuhan secara
2. System and software design: Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.
3. Implementation and unit testing: desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.
4. Integration and system testing: Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).
5. Operation and maintenance: mengoperasikan program dilingkungannya
dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.
Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus lengkap dan selesaisebelum mengerjakan fase berikutnya.
Masalah dengan waterfall :
1. Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku.
2.2.7Konsep Basis Data
Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai , markas atau gudang, tempat bersarang/ berkumpul, sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai), peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar.
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.
Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang : a. Himpunan kelompok data (arsip) yang salng berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling behubungan yang disimpan secara sedemikian rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file/ arsip/ tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
utamanya membantu, meng-update,dan menyajikan informasi yang ada dalam database.
Beberapa fungsi DBMS, yaitu :
1. Menyediakan layanan penyimpanan, meng-update dan mengakses database
2. Menyediakan mekanisme untuk pengendalian proses concurrent, integrity dan security untuk suatu database
3. Menyediakan mekanisme untuk mengakses karakteristik suatu database (cara interprestasi dan deskripsi lainnya).
Kekurangan:
1. Sistem lebih rumit, jadi memerlukan tenaga ahli dalam disain, program dan implementasi
2. Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi 3. Lebih mahal
4. Karena semua data di tempat terpusat, kerusakan softwaredan hardware dapat terjadi
5. Proses pemeliharaan dapat memakan waktu karena ukurannya yang besar 6. Proses back up data memakan waktu
2.2.8 DFD (Data Flow Diagram)
DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat
lunak pada setiap abstraksi. DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat-tingkat yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal.
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Selain itu, DFD juga cukup popular sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur. Notasi dasar digunakan dalam DFD :
1. External Entity/ Entitas Luar (kesatuan luar)
External Entity yaitu sebuah elemen sistem (misalnya perangkat keras,
seseorang, program yang lain) atau sistem yang lain yang menghasilkan informasi bagi transformsi oleh perangkat lunak atau menerima informasi yang dihasilkan oleh perangkat lunak.
Gambar 2.5 Entitas luar
2. Data Flow (arus data)
Arus data merupakan data yang menjadi input atau output ke atau dari proses. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity).
nama arus data
3. Process (proses)
Proses merupakan kegiatan transfer informasi (fungsi) yang diaplikasikan
ke data store (atau kontrol) dan mengubahnya dengan berbagai macam cara.
Gambar 2.7 Proses
4. Data Store (simpanan data)
Data store merupakan penyimpanan data yang ditunjukan (file/ database)
untuk penggunaan selanjutnya. Simpanan data di DFD di simbolkan dengan sepasang garis horizontal.
Gambar 2.8 Data Store
2.2.9 ERD (Entity Relational Diagram)
Entity Relational Diagram adalah suatu model jaringan yang menjelaskan
penyimpanan data pada abstraksi level tinggi. Karena ERD memodelkan struktur data dan hubungan antar data, maka pengujian model dengan ERD dilakukan dengan tanpa mengabaikan proses yang dilakukan, komponen yang penting dalam pembuatan ERD adalah :
Tabel 2.1 Komponen – komponen ERD
No. Simbol Keterangan
1 Entity/Tipe Objek merupakan sekumpulan objek dunia nyata
yang masing – masing mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
Memiliki identitas yang unik
Mempunyai peranan dalam sistem, sehingga sistem tidak
dapat bekerja tanpa mengakses anggotanya
Dapat dilukiskan oleh satu atau lebih elemen
2 Relationship (keterhubungan) menggambarkan hubungan
antara objek – objek dalam ERD
3 Atribut merupakan fungsi pemetaan dari entity ke domain
4 Primary Key merupakan kandidat key yang dipilih untuk
membedakan setiap entity dengan entity lain dalam entity set
2.2.10 Kamus Data
Kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang tegar dan teliti sehingga pemakai dan analis sistem akan memiliki pemahaman yang umum mengenai input, output, komponen penyimpanan, dan bahkan kalkulasi inter-mediate.
Kamus data terdiri dari dua macam, yaitu kamus data komposit dan kamus data elementer. Sebagian besar kamus data berisi informasi sebagai berikut:
Name – nama sebenarnya dari data atau item kontrol, penyimpanan data
atau entitas eksternal.
Aliasi – nama lain yang digunakan untuk entri pertama.
Where-used/how-used – suatu daftar dari proses yang menggunakan data
atau item kontrol dan bagaimana dia digunakan (misalnya, input ke proses, output dari proses, sebagai suatu penyimpanan, sebagi suatu entitas eksternal).
Content description – suatu notasi untuk merepresentasikan isi.
Supplementary information – informasi lain mengenai tipe data, harga
perset (bila diketahui), batasan, dll.
2.2.11 Spesifikasi Proses
spesifikasi persyaratan perangkat lunak dan sebagai penuntun bagi desain komponen program yang akan mengimplementasikan program.
2.3 Alat Bantu Pendukung Pembangun Perangkat Lunak (Tools)
Pada tahap perancangan, ada beberapa perangkat lunak yang dipergunakan di antaranya :
2.3.1 Delphi
Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan perangkat lunak. Produk ini dikembangkan oleh Borland (sebelumnya dikenal sebagai Inprise). Bahasa Delphi, yang sebelumnya dikenal sebagai object pascal (pascal dengan ekstensi pemrograman berorientasi objek (PBO/OOP)) pada mulanya ditujukan hanya untuk Microsoft Windows, namun saat ini telah mampu digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk Linux dan Microsoft .NET framework (lihat di bawah). Dengan menggunakan Free Pascal yang merupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk membuat program yang
berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows CE.
Delphi 2, dirilis setahun kemudian, mendukung lingkungan windows 32-bit, dan versi c++, C++Builder, dirilis beberapa tahun kemudian. Pada tahun 2001 sebuah versi linux yang dikenal sebagai Kylix tersedia. Dengan satu rilis baru setiap tahunnya, pada tahun 2002 dukungan untuk Linux (melalui Kylix dan CLX component library) ditambahkan dan tahun 2003 .NET mulai didukung dengan munculnya Delphi.Net (Delphi 8). Kini sudah keluar juga untuk versi .NET terbaru yaitu RAD Studio 2007 dan Turbo Delphi .NET dengan versi desktopnya yaitu Delphi 2007 for win 32 dan Turbo Delphi.
Chief Architect yang membidangi Delphi, dan pendahulunya Turbo
Pascal, adalah Anders Hejlsberg sampai kemudian ia pindah ke Microsoft tahun 1996 di mana ia sebagai chief designer C# dan termasuk orang kunci dalam perancangan Microsoft .Net Framework. Dukungan penuh untuk .Net ditambahkan pada Delphi 8 (dirilis pada bulan Desember 2003) dengan penampilan user interface (look and feel) mirip dengan Microsoft Visual Studio .NET.
Delphi 2005 (nama lain dari Delphi 9) mendukung code generation baik untuk win32 maupun .NET, dan seperti yang telah dikenal, fitur-fitur manipulasi data secara live dari database secara design-time. Ia juga membawa banyak pembaruan pada IDE secara signifikan.
delphi ini didistribusikan dalam beberapa rancangan: Personal, Professional, Enterprise (sebelumnya Client/Server) dan Architect.
Delphi mempunyai komponen-komponen yang dipakai untuk mengakses tabel dan metode untuk memanipulasi record. Delphi memberikan fasilitas untuk memanipulasi database yang kompleks. Dalam hal ini fasilitas database Delphi memberikan Tools untuk membuat Form yang menghubungkan field dalam tabel ke field lain dalam form. Fasilitas ini dinamakan database Form Wizard.
Database lokal merupakan jenis database standar yang digunakan delphi seperti Paradox dan Dbase, sdangkan format database yang dapat digunakan bersama disebut database server.
2.3.2 My SQL
MYSQL merupakan software yang sangat cepat, yang dapat diandalkan, dan mudah diandalkan, dan mudah digunakan. MYSQL dikembangkan untuk menangani database yang berukuran sangat besar. Hal tersebut lebih cepat dari pada menyediakan solusi dan telah berhasil digunakan dalam menghasilkan kebutuhan yang tinggi untuk beberapa tahun. Dalam perkembangannya yang sangat konstan, pada saat ini MYSQL menawarkan lebih banyak fungsi fungsi yang sangat berguna.
(Structure Query Language). Ada beberapa definisi MYSQL untuk menjelaskan pengertian tentang software ini :
1. MYSQL adalah sistem pengaturan database seperti proses untuk menyimpan data dalam komputer database, pengaksesan, dan penambahan.
2. MYSQL adalah pengaturan relational database, menyimpan data dalam bentuk tabel tabel yang kemudian akan diletakannya semua data dalam satu ruang penyimpanan yang besar.
3. MYSQL adalah open source software (perangkat lunak) artinya bahwa software tersebut memungkinkan untuk digunakan dan dimodifikasi oleh siapa saja
4. MYSQL menggunakan GPL (General Public License) untuk menentukan apakah seseorang memenuhi persyaratan untuk menggunakan software tersebut dalam situasi yang berbeda
5. MYSQL adalah sistem client/server yang terdiri dari Multi-Threated Server Sql yang menyokong perbedaan back-end,
beberapa perbedaan program program dan libraries client, administrative tools dan beberapa pemrograman interface.
2.3.3 Database Desktop
Delphi dirancang seutuhnya untuk menjadi sebuah klien database dan tidak terbatas pada format database yang dipakai, karena Delphi dikemas dengan produk borland yang lain yaitu database desktop (DBD). Database desktop menyediakan metode untuk
membuat, melihat, mengedit, mengubah struktur, mengindeks, mengurutkan, membuat query dan memanipulasi dalam format paradox, Dbase dan SQL, Database desktop dapat dianggap sebagai versi mini paradox Dbase untuk windows.
Definisi dari database desktop adalah program database yang canggih penuh fasilitas pendukung, bahkan juga mudah dipelajari dan digunakan. Adapun kemudahan yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:
1. Mengubah properti objek dengan menggunakan kotak dialog baru yang dimiliki teks.
2. Penambahan fasilitas Toolsbar yang dapat dipindah-pindah letak posisinya.
3. Perlengkapan menu yang mempermudah dalam meneruskan perintah yang dibutuhkan.
4. Perlengkapan penanganan file menggunakan kotak dialog windows untuk kenyamanan dan kompusibilitas tempat.
6. Perlengkapan on-line field yang memudahkan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan.
7. Perlengkapan SQL yang dapat langsung bekerja dengan tabel SQL pada antar muka pengguna Database Desktop (DBD).
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1. Analisis Sistem
Pada sub berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai analisis sistem barang persediaan di bagian perlengkapan Universitas Pendidikan Indonesia, seperti yang telah dijelaskan secara singkat pada bab 1. Dalam analisis ini akan diberikan gambaran lebih jelas mengenai sistem instansi saat ini, permasalahan yang muncul serta kebutuhan instansi.
3.1.1 Analisis Sistem Instansi
Secara garis besar adapun proses bisnis perusahaan saat ini adalah sebagai berikut :
1.Pembelian
Setiap kali melakukan pembelian akan dilakukan pencatatan secara manual yaitu untuk data-data dan informasi yang diperlukan, seperti nama supplier, nomor kontrak, harga barang, tanggal pengiriman, dan sumber dana.
2.Pemakaian
barang oleh petugas gudang. 3.Laporan
Laporan yang akan dibuat yaitu :
Laporan Data barang
Laporan Pembelian
Laporan Pengeluaran
Laporan Data Unit
Laporan Data Supplier
3.1.1 Analisis Masalah
Permasalahan bagian perlengkapan UPI saat ini banyak disebabkan karena prose-proses yang dikerjakan saat ini masih secara manual dan proses yang membutuhkan waktu yang sangat lama. Berikut ini adalah permasalahan yang sering muncul :
Para Pegawai yang bekerja di Gudang kewalahan dalam
mengerjakan proses pembelian dan pengeluaran barang dalam jumlah besar.
Untuk stok barang dalam jumlah yang cukup besar, seringkali
terjadi kesalahan dalam menghitung jumlah barang yang masuk dan jumlah barang yang keluar.
Dikhawatirkan terjadinya kecurangan yang dilakukan pegawai
misalnya pencarian barang tertentu.
3.1.2 Analisis Kebutuhan
Dari permasalahan yang muncul , maka beberapa hal berikut ini dibutuhkan dalam pembuatan sistem aplikasi barang persediaan dalam melakukan kontrol barang :
Komputerisasi untuk proses pembelian dan pemakaian barang,
sehingga meskipun jumlah transaksi yang cukup besar maka masih tetap dapat menanganinya dengan baik.
Perhitungan jumlah stok barang secara akurat, sehingga aliran
keluar dan masuk barang dapat diketahui dengan jelas.
Pencataan pegawai yang melakukan pengeluaran barang.
Sarana pengkodean barang yang jelas sehingga memudahkan
dalam melakukan pencarian barang.
3.2 Perancangan
Database adalah kumpulan banyak data dan bisa bentuk tabel-tabel yang perlu diorganisasikan satu sama lainnya. Perancangan database merupakan suatu hal yang penting. Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana cara perancangan yang harus dilakukan hingga dapat memenuhi kebutuhan pada saat ini dan masa yang akan datang. Perancangan konseptual ini perlu dilakukan disamping perancangan model fisik.
3.2.1.1 ER Diagram
ER-Diagram dibuat untuk mengetahui relasi tabel yang digunakan. Berikut ini adalah ER-Diagram pada Analisis Aplikasi Persediaan :
diagram tersebut menjadi skema relasional database. Skema relasional database membentuk tabel – tabel dengan field-nya masing – masing. Tabel – tabel itulah yang akan dipakai untuk menyimpan data yang diperlukan dalam software.
User
Gambar : 3.2 Skema Relasional / Physical Data Model
3.2.2 Perancangan Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) digunakan dalam perancangan perangkat
SI
Barang Persediaan User
Dt_supplier
Dt_unit
Dt_pembelian
Dt_pemakaian Dt_barang
Dt_user
info_data_user
info_data_barang
info_data_supplier
info_data_unit
info_data_pembelian
info_data_pemakaian
User_id
Pesan_error
2
Gambar : 3.4 Data Flow Diagram Aplikasi Persediaan Level 1
user
user
Gambar : 3.6 Data Flow Diagram Aplikasi Persediaan Level 2 Proses Pengolahaan Proses Pembelian
user
1.1
Gambar : 3.8 Data Flow Diagram Aplikasi Persediaan Level 3 Proses Pengolahaan Data Barang
2.1
3.2.3 Kamus Data
Kamus Data digunakan untuk mendeskripsikan rincian dari aliran data atau informasi yang mengalir dalam sistem, elemen-elemen data, file maupun basis data.
Tabel : 3.1 Kamus Data Tabel user
Nomor 1
Nama Tabel User_id
Fungsi Menyimpan data user yang akan mengakses aplikasi ini
Struktur Data
Field Type Data
User_id Integer (Autonumber)
nama_user Text (30)
password Text (20)
Tabel : 3.2 Kamus Data Tabel Barang
Nomor 2
Nama Tabel Barang
Fungsi Menyimpan data barang yang berfungsi sebagai acuan dalam input pembelian dan input pemakaian
Struktur Data
Field Type Data
kode_barang Integer
nama_barang Text (30)
satuan Text (6)
Tabel : 3.3 Kamus Data Tabel Supplier
Nomor 3
Nama Tabel supplier
Fungsi Menyimpan data supplier Struktur Data
Field Type Data
kode_supplier Text (10) nama_supplier Text (30)
Alamat Text (50)
kontak Text (20)
Tabel : 3.4 Kamus Data Tabel Unit
Nomor 4
Nama Tabel Unit
Fungsi Menyimpan data unit penerima atau pemakai barang persediaan
Struktur Data
Field Type Data
kode_unit Text (6)
nama_unit Text (20)
Tabel : 3.5 Kamus Data Tabel Pembelian
Nomor 5
Nama Tabel pembelian
Fungsi Menyimpan data pembelian barang Struktur Data
Field Type Data
Nomor_kontrak Text(15)
kode_barang Integer
Nama_barang Text (30)
Harga Real
Jumlah Integer
Sumber_dana Text(8)
Tgl_pembelian Date
Nama_supplier Text (30)
Tabel : 3.6 Kamus Data Tabel Pemakaian
Nomor 6
Nama Tabel Pemakaian
Fungsi Menyimpan data pemakaian barang Struktur Data
Field Type Data
Nomor_bon Integer
kode_barang Integer
Nama_barang Text (30)
Jumlah Integer
kode_unit Text (6)
nama_unit Text (20)
Tanggal_terima date
3.2.4 Spesifikasi Proses
secara terperinci yang nampak pada level terbawah. Berikut adalah spesifikasi proses untuk aplikasi persediaan.
Tabel : 3.7 Spesifikasi Proses Login User Proses 1.1.1 (Sub Proses 1.1 Pengelolaan Data User)
Nama Proses Login User
Deskripsi Validasi Data user yang masuk ke perangkat lunak
Input - id_user
- password - grup_user
Output Login Valid atau Tidak Valid Logika Proses Begin
Input (id_user, password);
Cari pada tabel user dimana id_user = input;
Tabel : 3.8 Spesifikasi Proses Pengolahan data User Proses 1.1.2 (Sub Proses 1.1 Pengelolaan Data User)
Nama Proses Kelola data user
Deskripsi Menambah, mengedit, dan menghapus data user yang ada pada database
Input - tambah/edit/hapus data user - id_user
Output Data Tabel user berubah Logika Proses Begin
Input Status (tambah/edit/hapus); Cek (Status);
If (Status = “tambah” ) Then
Insert value (id_user,nama_user, password,jabatan);
Proses 1.1.2 (Sub Proses 1.1 Pengelolaan Data User)
Tabel : 3.9 Spesifikasi Proses Pengolahan data Barang Proses 1.2.1 (Sub Proses 2.1 Pengelolaan Data Barang ) Nama Proses Kelola data barang
Deskripsi Menambah, mengedit, dan menghapus data barang yang ada pada database
Input - tambah/edit/hapus data barang - kode_barang
Output Data Tabel barang berubah Logika Proses Begin
Input Status (tambah/edit/hapus); Cek (Status);
If (Status = “tambah” ) Then
Insert value (kode_barang,nama_barang, satuan);
If (Status = “edit” ) Then Begin
Input (kode_barang);
Update value (kode_barang,nama_barang, satuan);
End;
If (Status = “hapus” ) Then Begin
Input (kode_barang);
delete value (kode_barang,nama_barang, satuan);
Tabel : 3.10 Spesifikasi Proses Pengolahan data Supplier
Proses 1.2.2 (Sub Proses 2.2 Pengelolaan Data Supplier ) Nama Proses Kelola data Supplier
Deskripsi Menambah, mengedit, dan menghapus data supplier yang ada pada database
Input - tambah/edit/hapus data barang - kode_barang
Output Data Tabel supplier berubah Logika Proses Begin
Input Status (tambah/edit/hapus); Cek (Status);
Tabel : 3.11 Spesifikasi Proses Pengolahan data Unit Proses 1.2.3 (Sub Proses 2.3 Pengelolaan Data Unit)
Nama Proses Kelola data unit
Deskripsi Menambah, mengedit, dan menghapus data unit yang ada pada database
Input - tambah/edit/hapus data barang - kode_barang
Output Data Tabel unit berubah Logika Proses Begin
Input Status (tambah/edit/hapus); Cek (Status);
If (Status = “tambah” ) Then
Insert value (kode_unit,nama_unit,kepala_unit); If (Status = “edit” ) Then
Proses 1.2.3 (Sub Proses 2.3 Pengelolaan Data Unit)
Tabel : 3.13 Spesifikasi Proses Pengolahan data Pembelian Proses 1.3.1 (Sub Proses 3.1 Pengelolaan Data Pembelian) Nama Proses Kelola transaksi pembelian
Deskripsi Menambah, mengedit, dan menghapus data pembelian yang ada pada database
Input - tambah/edit/hapus data pembelian - kode_barang
- nama_barang - nama_supplier
Output Data Tabel pembelian berubah Logika Proses Begin
Input Status (tambah/edit/hapus); Cek (Status); nama_barang, harga, jumlah, sumber_dana, tgl_pembelian ,nama_supplier);
End;
If (Status = “hapus” ) Then Begin
Input (kode_unit);
Delete value (nomor_kontrak, kode_barang, nama_barang, harga, jumlah, sumber_dana, tgl_pembelian ,nama_supplier);
Tabel : 3.13 Spesifikasi Proses Pengolahan data Pemakaian Proses 1.3.2 (Sub Proses 3.2 Pengelolaan Data Pemakaian) Nama Proses Kelola transaksi pemakaian
Deskripsi Menambah, mengedit, dan menghapus data pemakaian yang ada pada database
Input - tambah/edit/hapus data pemakaian - kode_barang
- nama_barang - kode_unit - nama_unit
Output Data Tabel pembelian berubah Logika Proses Begin
Input Status (tambah/edit/hapus); Cek (Status);
Delete value (no_bon,kode_barang,nama_barang, jumlah,kode_unit,nama_unit,tanggal_terima); End.
Tabel : 3.14 Spesifikasi Proses pembuatan Laporan Proses 1.4.1 (Sub Proses 1.4 Pembuatan Laporan)
Nama Proses Pembuatan Laporan
Deskripsi Membuat laporan di setiap tengah tahun dan akhir tahun
Input Jenis_Laporan
tanggal
Output - Preview Laporan - Print Laporan Logika Proses Begin
Proses 1.4.1 (Sub Proses 1.4 Pembuatan Laporan) Begin
Load (pembelian); Order pembelian by date; Create (laporan_pembelian); Cetak (laporan_pembelian); End
If (Status = “pemakaian” ) Then Begin
Load (pemakaian); Order pemakaian by date; Create (laporan_pemakaian); Cetak (laporan_pemakaian); End
End.
Tabel : 3.15 Spesifikasi Proses pembuatan Kartu Stock Proses 1.4.1 (Sub Proses 1.4 Pembuatan kartu stock)
Nama Proses Pembuatan kartu stock
Deskripsi Membuat kartu stock di setiap opname fisik gudang
Input Kode_barang
tanggal
Output - Preview Laporan - Print Laporan Logika Proses Begin
OK CANCEL USERNAME
PASSWORD LOGIN PROGRAM
APLIKASI BARANG PERSEDIAAN
SETUP DATA TRANSAKSI LAPORAN KELUAR
3.2.5 Perancangan Antarmuka
Perancangan ini dibagi kedalam beberapa halaman yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman dan nantinya pengimplementasian aplikasi barang persediaan ini.
a. Form LogIn, merupakan alat pintu masuk user kedalam software
Gambar 3.9 Perancangan Antarmuka Menu login
b. Form Menu, merupakan tampilan form kerja utama tempat memanggil semua jenis form
SETUP DATA BARANG
SIMPAN
UBAH
HAPUS
BATAL
KELUAR KODE BARANG
NAMA BARANG
SATUAN
SETUP DATA SUPPLIER
SIMPAN
UBAH
HAPUS
BATAL
KELUAR KODE SUPPLIER
NAMA SUPPLIER
ALAMAT
KONTAK
c. Form setup data barang, merupakan tampilan form kerja utama tempat menyimpan, merubah, dan menghapus data barang.
Gambar 3.11 Perancangan Antarmuka Menu setup data barang
SETUP DATA UNIT
Gambar 3.12 Perancangan Antarmuka Menu setup data supplier e. Form setup data unit, merupakan tampilan form kerja utama tempat
menyimpan, merubah, dan menghapus data unit.
Gambar 3.13 Perancangan Antarmuka Menu setup data unit
f. Form transaksi Pembelian, merupakan tampilan form kerja utama tempat menyimpan, merubah, dan menghapus data pembelian barang
TRANSAKSI PEMAKAIAN
SIMPAN
UBAH
HAPUS
BATAL
KELUAR NOMOR BON
KODE BARANG
NAMA BARANG
JUMLAH
KODE UNIT
NAMA UNIT
TGL DISTRIBUSI
g. Form transaksi Pemakaian, merupakan tampilan form kerja utama tempat menyimpan, merubah, dan menghapus data pemakaian barang.
3.2.6 Implementasi Sistem 3.2.6.1. Menu Utama.
Masukan User Name dan Password, jika berhasil makan tampilannya sebagai berikut:
3.2.6.3. Menu Setup Data
3.2.6.3.2. Setup Data Unit
3.2.6.3.4. Setup Data User
3.2.6.5. Transaksi Pembelian
Kualifikasi Pendidikan
No. Tingkat/Tahun Sekolah
1 SMA
( 2002 - 2005 ) SMU Negeri 5 Sukabumi
2 SMP
( 1999 - 2002 ) SLTP Negeri 5 Sukabumi
3 SD
( 1993 - 1999 ) SD Negeri Nyomplong Sukabumi
No. Tahun Sekolah
1 ( 2005 - 2007 ) Diploma NIIT & Telkom Center Bandung
Latar Belakang Organisasi
No. Tahun Organisasi
1 2002 – 2003 PASKIBRA SMUN 5 Sukabumi
2 1999 – 2000 PMR SLTPN 5 Sukabumi Tempat & Tanggal
Lahir : Sukabumi, 03 April 1987 Kebangsaan : Indonesia
Status Pernikahan: Belum Menikah Jenis Kelamin : Wanita
Bahasa Asing yang
dikuasai : English
Alamat 1 : Jl. Nyomplong Gg.Masjid No. 04 Rt.03 Rw.09 Sukabumi 43131
Alamat 2 : Jl. Titiran Dalam II No.13/151c Bandung Telepon : 081802082134
Windows Vista/7
Macromedia Dream weaver
7 Microsoft Office
Microsoft Word
No. Nama Proyek Aplikasi yang digunakan
1 Simple Chatting Application Java, Edit Plus, Ms.Visio
2 Gramedia Online JSP & Edit Plus, SQL Server, Ms. Visio
3 Penjadwalan Online VB.Net , SQL Server 2000, Ms Visio 4 Web Aplikasi Simrenbangda Pemda
Tasikmalaya
VB.Net, SQL Server 2000, Ms Visio, Rational Rose
Pengalaman Kerja
No. Jabatan dan Tanggung Jawab Lokasi
1 Marketing Counselor
4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis sistem ini dapat ditarik beberapa kesimpulan:
a) Tidak adanya duplikasi terhadap kode dan nomor bukti yang digunakan.
b) Aplikasi ini dapat membantu dalam memecahkan permasalahan pengelolaan data barang habis pakai;
c) Perubahaan terhadap alur dokumen, yang mana setelah perbaikan sistem ternyata lebih cepat, akurat, dan baik karena sudah dilakukan dengan pengelolahan data secara komputer.
d) Berfungsi sebagai alat kontrol untuk melakukan tindakan selanjutnya. Seperti melakukan kontrol terhadap kondisi barang di gudang.
e) Sangat membantu dalam hal pelaporan keuangan. Khususnya dapat menyajikan jumlah atau nilai barang persediaan dalam nominal rupiah.
sistem informasi barang persediaan ini adalah :
a) Perlu kesadaran dan tanggung jawab yang penuh terhadap sistem ini khususnya terhadap operator unit pembantu.
b) Perlunya pelatihan diadakan terhadap operator yang akan menggunakan komputer ini.