BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Kerja Praktek
Bank yang mempunyai fungsi pokok sebagai agen pembangunan merupakan
salah satu faktor pendukung perkembangan dunia usaha. Perkembangan dunia
perbankan beberapa tahun terakhir ini semakin pesat. Fungsi usaha bank bertambah
dengan semakin meningkatnya permintaan efektifitas penggunaan sumber daya
masyarakat.
Salah satunya dengan pemberian kredit yang ditawarkan oleh bank dan hal ini
pula yang sering menyebabkan bank mengalami kebangkrutan. Pemberian kredit
memang merupakan kegiatan yang beresiko tinggi. Bank harus mampu menganalisa
dan memprediksi suatu permohonan kredit yang diajukan untuk meminimalkan
resiko yang terkandung dalam pemberian kredit tersebut.
Informasi tentang calon nasabah debitur merupakan faktor penting dalam
menentukan tingkat resiko yang akan dihadapi oleh bank. Untuk itu bank harus
mampu menganalisis latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya,
jaminan yang diberikan, dan faktor-faktor lainnya.
Sistem informasi debitur atau SID adalah salah satu langkah yang dilakukan
oleh bank untuk menganalisis kelayakan suatu permohonan kredit yang diajukan,
dengan melakukan pengecekan informasi kredit yang berhubungan dengan calon
pemberi kredit, nilai fasilitas kredit yang telah diperoleh, kelancaran pembayaran,
serta informasi lain yang terkait dengan fasilitas kredit tersebut.
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten.Tbk sebagai salah
satu Bank yang terkemuka mempunyai misi dalam mendorong pertumbuhan
perekonomian di daerah dan pemerataan pembangunan daerah disegala bidang untuk
mencapai taraf hidup rakyat banyak. Oleh karena itu, salah satu produk yang
diberikan oleh PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten.Tbk
merupakan bentuk fasilitas dan layanan yang selalu memberikan kemudahan bagi
nasabahnya. Kepercayaan nasabah dari waktu ke waktu adalah kebahagiaan bagi PT.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten.Tbk. Dengan semangat go spirit
merupakan kunci keberhasilan sehingga menjadikan PT. Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten.Tbk sebagai mitra setia bagi setiap nasabah.
Perkembangan dalam dunia kredit tentunya memerlukan dana pendukung
yang tidak sedikit, dan untuk itu peran PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
Banten dan .Tbk sebagai salah satu sektor perbankan nasional sangat menentukan
dalam perkembangan pemberian kredit bagi para nasabahnya.
Dalam pemberian Kredit tentunya PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten.Tbk telah memperhitungkan resiko yang dapat dialaminya. Untuk
itu sebelum melakukan pencairan kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten.Tbk melakukan pengecekan melalui sistem informasi debitur. Sistem
secara online kepada seluruh bank yang ada Indonesia, termasuk PT. Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten.Tbk
Informasi yang diperoleh melalui Sistem Informasi Debitur (SID) yang
dikelola oleh Bank Indonesia dengan cara mewajibkan setiap bank atau lembaga
pemberi kredit lainnya melaporkan data dan status penerima kredit atau debitur yang
dimilikinya.
Data kredit yang telah terkumpul diolah untuk menghasilkan suatu informasi
yang berguna bagi bank. Informasi Debitur tersebut dapat diakses dan dipergunakan
sebagai informasi pendukung dalam melakukan analisa kredit.
Dalam langkah awal pemberian keputusan mengenai pemberian kredit.
Informasi yang diperoleh dari sistem informasi debitur diharapkan dapat memberikan
manfaat dalam mengetahui kredibilitas (kelayakan) debitur serta untuk mengetahui
calon debitur apakah sedang menerima fasilitas penyediaan dana dari lembaga lain
atau tidak. Informasi tersebut akan membantu PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten.Tbk dalam mempermudah analisa untuk pemberian
kredit.Sehingga dapat memperlancar proses penyediaan dana, dan penerapan
manajemen risiko antara lain untuk menghindari kegagalan membayar pinjaman yang
telah diberikan dan mencegah penipuan.
Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai hal ini, terutama yang berkaitan dengan Sistem Informasi Debitur
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten.Tbk, sehingga penulis
“ TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT DENGAN
MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI DEBITUR PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN.Tbk CABANG UTAMA BANDUNG “.
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah:
1. Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit dengan menggunakan sistem
informasi debitur pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten.Tbk Cabang Utama Bandung.
2. Untuk mengetahui hubungan antara Sistem Informasi Debitur ( BI Cheking )
dengan permohonan kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten.Tbk Cabang Utama Bandung.
3. Untuk mengetahui hambatan pemberian kredit pada PT. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten.Tbk Cabang Utama Bandung.
1.3Kegunaan Kerja Praktek
Dari pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan oleh penulis di PT. Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten.Tbk Cabang Utama Bandung,
mengharapkan banyak manfaat dan kegunaan yang dapat diperoleh baik bagi penulis,
Kegunaan Bagi Penulis
1. Menambah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan prosedur sistem
informasi debitur di PT.Bank Jabar Banten.Tbk Cabang Utama Bandung
2. Kegunaan Bagi Pihak Lain
Diharapkan mampu memberikan hal yang positif untuk senantiasa bertanggung
jawab terhadap kewajiban kredit yang telah diterimanya.
3. Kegunaan Bagi Perusahaan
Diharapkan bagi perusahaan dapat membantu proses persetujuan kredit, serta
menjadi alat untuk pelaksanaan manajemen resiko khususnya resiko kredit,
sehingga secara signifikan angka kredit bermasalah dapat ditekan.
1.4 Metode Kerja Praktek
Dalam menyusun laporan kerja praktek ini, penulis menggunakan metode
block release yaitu penulis melakukan kerja praktek di PT. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten.Tbk Cabang Utama Bandung, selama 25 hari kerja,
terhitung dari tanggal 15 September 2011 – 09 November 2011. Adapun teknik
pengumpulan data yang yang digunakan adalah sebagai berikut:
A. Field Research (Penelitian Lapangan)
1. Observasi Langsung
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengamati dan meninjau secara
2. Interview
Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pegawai dari bagian yang
meminta untuk dilakukannya pengecekkan system informasi debitur, bagi debitur
yang mengajukan kredit sebelum dilakukannya pencairan.
3. Dokumentasi
Yaitu mengumpulkan bahan tertulis berupa data-data yang diperoleh dari bagian
kredit.
B. Library Research (studi pustaka)
Library Research yaitu teknik pengumpulan data yang ada dari berbagai bahan
pustaka (referensi) yang relevan dengan pembahasan laporan kerja praktek ini.
1.5Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek A. Lokasi
Kerja Praktek ini dilaksanakan di lingkungan PT. Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten.Tbk Cabang Utama Bandung yang berlokasi di Jl. Braga
No.12 BANDUNG – 40111, No.Telp 022-4236553, Fax 022-4206944, 4238344,
4231430, 4207017.
Waktu pelaksanaan kerja praktek yaitu selama 3 bulan sebanyak 25 hari kerja
Tabel 1.1
Materi Bimbingan Kerja Praktek
No Bulan Materi Kerja Praktek
1 15 September – 30 September 2011
- Pengenalan
- Penjelasan Mengenai sistem Informasi Debitur ( BI Cheking)
- Membantu pengisian data-data nasabah yang dibutuhkan bank kedalam berkas prosedur kredit.
- Membantu mengakses data informasi debitur melalui melalui Sistem Informasi Debitur (BI Checking ) untuk setiap nasabah yang melakukan permohonan kredit.
- Hasil dari BI Checking mengenai data informasi debitur tersebut kemudian di print. - Memfoto copy data yang dibutuhkan PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung - Menyusun Laporan Keuangan Per- Kantor
Cabang Pembantu
- Menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi
2 05 Oktober – 28 Oktober 2011
- Menyusun Laporan Keuangan Per- Kantor Cabang Pembantu
- Menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi - Membantu pengisian data-data nasabah yang
dibutuhkan bank kedalam berkas prosedur kredit.
- Membantu mengakses data informasi debitur melalui melalui Sistem Informasi Debitur (BI Checking ) untuk setiap nasabah yang melakukan permohonan kredit.
Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung
3 02 November – 09 November 2011
- Menyusun Laporan Keuangan Per- Kantor Cabang Pembantu
- Menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi - Membantu pengisian data-data nasabah yang
dibutuhkan bank kedalam berkas prosedur kredit.
- Membantu mengakses data informasi debitur melalui melalui Sistem Informasi Debitur (BI Checking ) untuk setiap nasabah yang melakukan permohonan kredit.
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Sejarah PT.Bank Jabar Banten.Tbk
Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan
perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan
milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis
(De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya perusahaan tersebut
bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah
nomor 33 tahun 1960 Pemerintah Propinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar
nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184 tanggal 13 Mei 1961 dan
dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat nomor
7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PD Bank Karya Pembangunan
dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp.
2.500.000,00.
Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah
Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor
11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan
Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor
1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, nama PD. Bank Karya Pembangunan Daerah
Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.
Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan
menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11
Tahun 1995 mempunyai sebutan "Bank Jabar" dengan logo baru.
Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka
berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8
April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank
Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan
yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/
18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar
menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual
banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional
dan dengan sistem syariah.
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai dengan
Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 26
Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten serta SK Direksi Nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29
November 2007 maka nama perseroan berubah menjadi PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten dengan sebutan (call name) Bank Jabar Banten.
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS- LB)
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21 April
2010, sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010
perihal Rencana Perubahan Logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor
1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka perseroan telah resmi berubah
menjadi Bank BJB.
Visi
Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.
MISI
1. Penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah.
2. Melaksanakan penyimpanan uang di daerah.
3. Salah satu sumber pendapatan asli daerah
Service : Excellence Ramah, tulus, kekeluargaan Selalu memberikan pelayanan
prima.
Profesionalism : Cepat, tepat, akurat Kompeten dan bertanggungjawab
memahami dan melaksanakan ketentuan perusahaan.
Integrity : Konsisten, disiplin dan penuh semangat Menjaga citra bank melalui
perilaku terpuji dan menjunjung etika.
Respect : Fokus pada Nasabah Peduli lingkungan.
Intellegence : Selalu memberikan solusi yang terbaik Berkeinginan kuat untuk
mengembangkan diri Menyukai perubahan yang positif.
Trust : Menumbuhkan transparansi, kebersamaan dan kerjasama yang sehat serta
menjaga rahasia bank dan perusahaan.
2.2 Struktur Organisasi Sejarah PT.Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten.Tbk Cabang Utama Bandung
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)
dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda
tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian
laporan. Jadi struktur organisasi merupakan hubungan fisik antara anggota yang satu
secara bersama yang telah ditetapkan. Dengan adanya sruktur organisasi, pengaturan
pekerjaan yang tepat dari pimpinan sampai karyawan, batasan dan kekuasaan serta
tanggung jawab setiap bagian dapat digariskan dengan tepat.
Struktur organisasi pada PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung yang
berbentuk organisasi ini, yaitu berarti kekuasaan mengalir dari puncak pimpinan
organisasi sampai pada unit organisasi yang ada di bawahnya, begitu pula dengan
pertanggung jawaban pekerjaan yang menjadi kewajiban karyawan harus mengalir
dari unit yang ada dibawahnya sampai pada tingkat paling atas secara bertahap
berdasarkan tingkatan dan jabatan yang dipegangnya. Struktur organisasi dilihat di
lampiran.
2.3 Deskripsi Jabatan PT.Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten.Tbk Cabang Utama Bandung
1. Head of Branch Office ( Pimpinan Kantor Cabang )
a. Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas Cabang dalam
usaha memasarkan produk dan jasa bank serta memberikan layanan unggul
kepada nasabah.
b. Melaksanakan seluruh tugas pokok Cabang secara efektif dan efisien serta
membina hubungan operasional dan mengamankan kepentingan cabang
khususnya serta bank pada umumnya.
c. Melakukan pengembangan, pengendalian dan pengelolaan administrasi secara
d. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam melaksanakan kepatuhan terhadap
sistem prosedur peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundangundangan
lainnya yang berlaku.
e. Bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan fungsi manajemen secara
utuh, konsisten dan continue.
f. Menyusun, mengusulkan dan menerima penetapan Rencana kerja dan
Anggaran Tahunan Cabang dari Kantor Pusat.
2. Commercial Banking ( Bagian Pemasaran Luar Negeri )
a. Melaksanakan seluruh tugas pokok pada unit kerja yang berada dibawah
penyeliaan Pimpinan Bagian Pemasaran Luar Negeri secara efektif dan efisien
sesuai dengan batasan dan wewenang yang ditetapkan Direksi.
b. Membina hubungan kerja yang baik dengan semua pihak intern maupun
ekstern yang dapat menunjang kelancaran tugas Bidang Pemasaran Luar
Negeri.
c. Membantu Pimpinan Cabang dalam merumuskan dan menyusun Rencana
Kerja dan Anggaran Bagian Pemasaran Luar Negeri serta mengevaluasi
perkembangan pencapaiannya.
d. Memberikan rekomendasi terhadap usulan fasilitas L/C ekspor atau import.
e. Menandatangani surat-surat, laporan-laporan serta dokumen-dokumen lainnya
dalam rangka aktivitas Bagian Pemasaran Luar Negeri sesuai dengan
f. Menandatangani cek atau penarikan dengan cara lainnya atas rekening
nasabah dalam batas wewenang yang diberikan Direksi.
3. Consumer Banking ( Bagian Pemasaran Dalam Negeri )
a. Melaksanakan seluruh tugas pokok pada unit kerja yang berada dibawah
penyelian Pemimpin Bagian Pemasaran Dalam Negeri secara efektif dan
efisien dan wewenang yang diterapkan Direksi serta menyelia dan
berpartisipasi aktif terhadap Seksi Pemasaran Kredit dalam berbagai Kegiatan
Pemasaran Kredit.
b. Membina hubungan kerja yang baik dengan semua pihak intern maupun
ekstern yang dapat menunjang kelancaran tugas Bidang Pemasaran Dalam
Negeri.
c. Membantu Pimpinasn Cabang dalam merumuskan dan menyusun Rencana
Kerja dan Anggaran Tahunan Cabang serta mengevaluasi perkembangan
Pencapaiannya.
d. Menandatangani cek, giro, bilyet atau penarikan dengan cara lainnya atas
rekening nasabah dalam batas wewenang yang diberikan Direksi.
e. Memberikan rekomendasi terhadap Memorandum Pengusulan Analisa Kredit
Komersial Segmen Ritel.
f. Menandatangani surat-surat, laporan-laporan serta dokumen-dokumen lainnya
dalam rangka aktifitas Bidang Pemasaran Dalam Negeri sesuai dengan
4. Operational ( Bagian Operasional )
a. Melaksanakan seluruh tugas pokok pada unit kerja yang berada dibawah
penyeliaan Pimpinan Bagian Operasional secara efektif dan efisien sesuai
dengan batasan dan wewenang yang ditetapkan direksi.
b. Membina hubungan kerja yang baik dengan semua pihak intern maupun
ekstern yang dapat menunjang kelancaran tugas Bidang Operasional.
c. Membantu Pimpinan Cabang dalam merumuskan dan menyusun Rencana
Kerja dan Anggaran Bagian Operasional serta mengevaluasi perkembangan
pencapaiannya.
d. Menutup asuransi atas barang-barang jaminan kredit, harta tetap dan investasi
bank, asuransi jiwa, nasabah atau pegawai Kantor Cabang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
e. Menyetujui pembayaran-pembayaran biaya rutin Cabang, serta biaya
pemeliharaan dan atau perbaikan harta tetap dan investasi Cabang dalam batas
wewenang yang diberikan Direksi.
f. Menyetujui pemberian cuti atau ijin dan ongkos perjalanan cuti kepada
pegawai Cabang sesuai dengan batasan dan kewenangan yang diberikan.
a. Melaksanakan seluruh fungsi pokok pada unit kerja yang berada dibawah
penyelia Wakil Pimpinan Cabang serta efektif dan efisien sesuai dengan
batasan dan wewenang yang ditetapkan oleh Direksi.
b. Membina hubungan kerja yang baik dengan pihak intern maupun ekstern
c. untuk menunjang kelancaran tugas Bidang Pelayanan dan Operasional serta
mengamankan seluruh kepentingan cabang.
d. Menyetujui pemberian Kredit Standar, Garansi Bank Full Cover, serta
menandatangani dokumen-dokumen kredit standar dalam batas wewenang
yang diberikan oleh Direksi.
e. Menyetujui penarikan tunai dan non tunai yang lazim atas rekening nasabah.
f. Menandatangani cek atau penarikan dengan cara lainnya atas rekening pada
Bank Indonesia atau Bank lain dalam batas wewenangnya.
g. Mengusulkan tugas dan tanggung jawab pegawai serta melakukan rotasi
pegawai Cabang dibawah penyeliannnya.
h. Menandatangani surat-surat dalam rangka aktivitas cabang, serta
menandatangani laporan-laporan atas nama cabang, sesuai dengan
kewenangan yang berlaku.
6. Internal Control Branch ( Kontrol Intern Cabang )
a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Unit :
2. Mengkaji Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Unit tahun lalu dan
tahun berjalan.
3. Membuat usulan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun.
b. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap proses kegiatan :
1. Melakukan pemeriksaan secara sampling atas keabsahan voucher, kas,
pemindahbukuan dan kliring, terutama yang menyangkut kewenangan
pejabat serta pelaksanaan kebenaran.
2. Meneliti kecocokan antara saldo rekening neraca dan rekening buku besar,
rekening sub buku besar dan rekening nominatif.
7. Credit Supervision ( Supervisi Kredit )
a. Melaksanakan seluruh tugas pokok pada unit kerja yang berada dibawah
penyeliaan Pimpinan Supervisi Kredit secara efektif dan efisien sesuai dengan
batasan dan wewenang yang ditetapkan Direksi.
b. Membina hubungan kerja yang baik dengan semua pihak intern maupun
ekstern yang dapat menunjang kelancaran tugas Bidang Supervisi Kredit.
c. Membantu Pimpinan Cabang dalam merumuskan dan menyusun Rencana
Kerja dan Anggaran Cabang serta tujuan yang akan dicapai.
d. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap Seksi Supervisi Kredit yang efektif
dalam kegiatan menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran
1. Merencanakan, melakukan serta mengelola penyelamatan kredit
bermasalah segmen ritel.
2. Memproses usulan penyelesaian kredit bersama segmen retail.
2.4 Aspek Kegiatan PT.Bank Jabar Banten.Tbk Cabang Utama Bandung
PT. Bank Jabar Banten didirikan dengan maksud untuk membantu dan
mendorong pertumbuhan perekonomian dan pemerataan pembangunan daerah di
segala bidang agar tercapai peningkatan taraf hidup rakyat. PT Bank Jabar Banten
merupakan salah satu alat kelengkapan otonomi daerah di bidang
keuangan/perbankan yang menjalankan usahanya sebagai bank umum. Dan berikut
ini adalah mengenai aktivitas operasional diantaranya sebagai berikut :
1. Menghimpun dana dalam bentuk sebagai berikut :
a. Deposito (Rupiah dan Valuta asing)
b. Giro (Rupiah dan Valuta Asing)
c. Tabunga Tandamata.
d. Tabungan Simpeda.
e. Tabungan Tabah.
f. Giro Pemda.
2. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit, baik jangka pendek, jangka menengah,
jangka panjang kepada perusahaan atau pengusaha untuk keperluan pengembangan
rehabilitasi dan modernisasi atau perorangan untuk dikonsumsi sendiri seperti :
b. Kredit Modal Kerja Umum
c. Kredit Usaha Kecil dan Menengah
d. Kredit Modal Kerja Konstruksi
e. Kredit Profesi
f. Kredit Guna Bakti (KGB)
g. Kredit Pegawai
h. Kredit Kepemilikan Rumah
i. Placemon (Penempatan Dana Dirksi Bank Lain)
j. Dan Lain-lain.
3. Jasa lainnya berupa :
a. Transfer
b. LLG (Lalu Lintas Giro)
c. Kliring
d. Menerima setoran pajak karena ditunjuk oleh kas negara, karena mendapat
kepercayan dari Dirjen Pajak.
e. Menerima setoran pajak karena ditunjuk oleh kas Negara, karena mendapat
kepercayaan dari Dirjen Pajak
4. Memberikan fasilitas jaminan bank. Maksudnya Bank Jabar Banten menjamin
kredit kotruksi, bank jabar juga meminjam 10 % dari proyek / tender yang
diadakan oleh suatu dinas, untuk debitur yang meyakini dnmengajukan surat
dukungan bank.
6. Valas, dalam hal ini Bank Jabar Banten menyediakan fasilitas dala bentuk funding
maupun landing dan jasa Bank lainnya dengan mata uang asing artinya produk
tabungan maupun pinjaman dalam mata uang asing.
7. Jasa layanan pembayaran BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji)
8. Jasa layanan Devisa antara lain :
a. Bidang kspor melayani pembiayaan dan negoisasi dokumen ekspor dan
penerimaan pajak.
b. Bidang impor melayani pembukuan Letter Of Credit (L/C), pembiayaan kredit
impor dan penerimaan pajak.
c. Jasa luar negeri melayani Giro dan Deposito Valas, transfer dan inkaso luar
negeri serta jual beli valas.
35 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis peroleh
maka dapat disimpulkan :
1. Dalam mengajukan kredit calon debitur harus memenuhi prosedur yang ada
pada Bank Jabar, prosedur tersebut dibedakan antara pinjaman perseorangan
dan badan hukum. Prosedur pemberian kredit antara lain berupa, Debitur
melakukan pengajaun permohonan kredit, setelah itu akan dianalisa dengan
melakukan kunjungan ke lapangan, kemudian asisten analisis kredit harus
selalu mengecek calon debitur yang akan diberikan kredit dengan melihat dari
karakter 5C, sistem informasi debitur ( BI Cheking ) dan melakukan
kunjungan. Apabila hasil kunjungan bagus maka debitur akan menerima
pencairan dana kredit yang telah di ajukan. Pemberian kredit merupakan salah
satu kegiatan perbankan yang sangat penting dan menguntungkan, karena
melalui pemberian kredit kepada nasabah maka pihak bank memperoleh
keuntungan dari bunga kredit.
2. Hubungan pemberian kredit dengan Sistem Informasi Debitur (BI-Checking)
ialah sebagai sarana dalam proses penerapan prinsip kehati-hatian, semua
lembaga keuangan harus memperhitungkan dengan cermat langkah-langkah
investasi yang diambilnya, termasuk dalam penyaluran kredit. Secara umum,
menyetujui permohonan kredit, diantaranya prospek usaha, kinerja debitur dan
tingkat kolektibilitasnya.
3. Hambatan yang ada dalam pemberian kredit ini ialah terjadinya keterlambatan nasabah dalam memberikan aplikasi pengajuan kredit seperti dokumen-dokumen
dan persyaratan-persyaratan lainnya. Kesulitan dalam menilai karakter nasabah
karena karakter ini merupakan faktor dominan dalam pengurangan resiko
pemberian kredit. Serta kurangnya tenaga karyawan
4. 2 Saran
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, maka penulis
menyampaikan saran kepada PT Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung
adalah:
1. Untuk menarik nasabah yang meminjam, bank seharusnya menetapkan
prosedur dan ketentuan-ketentuan kredit yang tidak memberatkan
nasabah misalnya suku bunga tidak terlalu tinggi.
2. Bank seharusnya mengakses data informasi nasabah melalui sistem
informasi debitur ( BI Cheking ) sebelum melakukan proses pemberian
kredit karena untuk menerapkan manajemen resiko yaitu prinsip kehati –
hatian.
3. Bank seharusnya lebih disiplin lagi untuk nasabah yang tidak memenuhi
prosedur yang telah ditentukan, seperti dikenakan denda supaya nasabah
TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI DEBITUR PADA
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN.Tbk CABANG UTAMA BANDUNG
Laporan Kerja Praktek
Diajukan Untuk Memenuhi Laporan Kerja Praktek Pada Program Studi Akuntansi Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
Oleh:
NURMA FITRI PERMANA 21309013
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
37
DAFTAR PUSTAKA
Melayu, Hasibuan, SP. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT. Bumi Aksara Kasmir. 2006.Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
46
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS Data Pribadi
Nama : Nurma Fitri Permana
NIM : 21309013
Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 02 April 1991
Alamat : Jl. Suryakencana, Gg Karimin RT01/08 Sukabumi
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Formal
1998-2003 : SDN Cikole 1 Sukabumi
2003-2006 : SLTP N 5 Kota Sukabumi
2006-2009 : SMA N 4 Kota Sukabumi
2009-Sekarang : D-III Akuntansi,UNIKOM Bandung Pendidikan Informal
2011-Sekarang : Kursus Bahasa Inggris LIEBE Bandung
Pengalaman Organisasi
2000-2003 : PRAMUKA
2003-2006 : OSIS, Teater, Dan Kader Kesehatan Remaja