ii
Cooperative as one legal entity which is a joint effort and priority to the welfare of members must be properly addressed, both in terms of both services and processing transactions. In the ordinary transactions conducted at Koperasi Citra Mandiri still found constraint in the storage and processing of transaction data that is still using Microsoft Excel. This causes delay in preparing the consolidated transaction savings and loans to its members and the chairman, given the reporting of transactions to be done once a month.
The research method used in the preparation of this paper is to use methods of data collection and system development methods and approaches. Where in the system approach method using a structured approach by using several tools including Flowmap, Context Diagram, DFD, data dictionary, normalization and ERD. While in the system development method use the method prototype. And support software used in designing this program is Microsoft Visual Basic 6.0, Photoshop 7.0, and using SQL Server 2000 database.
With the existence of this database application program, will certainly facilitate the storage and processing all data transactions that occurred in Koperasi Citra Mandiri, because transaction processing will be faster and accurate
i
Koperasi sebagai salah satu badan hukum yang merupakan usaha bersama dan mengutamakan kesejahteraan anggota harus benar-benar diperhatikan, baik dari segi pelayanan maupun pemrosesan transaksinya. Dalam kegiatan transaksi yang dilakukan di Koperasi Citra Mandiri masih ditemukan kendala dalam penyimpanan dan pengolahan data-data transaksinya yaitu masih menggunakan Microsoft Excel. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam penyajian laporan transaksi simpan pinjam kepada para anggota maupun ketua, mengingat pelaporan transaksi harus dilakukan satu bulan sekali.
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini yaitu menggunakan metode pengumpulan data dan metode pendekatan dan pengembangan sistem. Dimana dalam metode pendekatan sistemnya menggunakan metode pendekatan terstruktur dengan menggunakan beberapa alat bantu diantaranya Flowmap, Diagram Konteks, DFD, Kamus Data, Normalisasi dan ERD. Sedangkan dalam metode pengembangan sistemnya menggunakan metode prototype. Dan perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam perancangan program ini yaitu Microsoft Visual Basic 6.0, Photoshop 7.0, dan menggunakan database SQL Server 2000.
Dengan adanya program aplikasi database ini, tentunya akan mempermudah dalam penyimpanan dan pengolahan data seluruh transaksi yang terjadi di Koperasi Citra Mandiri ini, karena pemrosesan transaksinya akan lebih cepat dan akurat.
1 1.1 Latar Belakang Penelitian
Dengan perkembangan teknologi informasi pada saat ini, semakin mempermudah pengguna teknologi informasi dalam menyelesaikan pekerjaannya yang berhubungan dengan teknologi informasi. Sangat wajar apabila sudah banyak perusahaan, instansi pemerintah maupun badan usaha yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Salah satunya dengan menggunakan sistem terkomputerisasi yang digunakan dalam memproses pekerjaannya sehingga mempermudah dan mempercepat penyelesaian pekerjaannya.
Apabila dalam proses pengolahan data dengan jumlah data yang akan diolah cukup banyak dan pengolahan data tersebut dilakukan rutin seperti contohnya satu bulan sekali, tentu pekerjaan tersebut harus terselesaikan dengan tepat waktu. Maka dari itu dibutuhkan cara pemrosesan data yang mudah dan cepat tanpa melupakan ketepatan dari hasil pengolahan data tersebut.
Tabel 1.1 Jumlah Anggota Koperasi Citra Mandiri dari tahun 2003
( Sumber : Dokumen Koperasi Citra Mandiri )
Begitu pula dengan jumlah transaksi simpan pinjam yang mengalami kenaikan. Pertumbuhan jumlah transaksi simpanan anggota tahun 2010 tersaji pada Tabel 1.2
Tabel 1.2 Jumlah transaksi simpan tahun 2010 No Sumber Dana Jumlah Nominal Kontribusi
1 Simpanan Pokok Rp.17.450.000 1.03% 2 Simpanan Wajib Rp.299.034.329 18.15% 3 SimpananBerjangka Rp.1.233.618.168 80.81%
Total Rp.1.550.102.497 100% ( Sumber : Dokumen Koperasi Citra Mandiri )
Sedangkan pertumbuhan jumlah transaksi pinjaman anggota tahun 2010 tersaji pada Tabel 1.3.
No Sumber Dana Plafond/Outsanding Kontribusi 1 Dana Koperasi Rp.572.281.492 16.19% 2 Bank Bukopin Rp.1.484.322.803 41.98% 3 Bank niaga Rp.1.478.937.626 41.83%
Total Rp.3.535.541.921 100% ( Sumber : Dokumen Koperasi Citra Mandiri)
Dalam penyimpanan data anggota, pengolahan transaksi simpan pinjam dan pembuatan laporan transaksi simpan pinjam tiap bulannya, di Koperasi Citra Mandiri ini masih manual dan sebagian masih menggunakan program aplikasi sederhana, yaitu masih menggunakan Microsoft Office Excel. Apabila dilihat dari jumlah anggota yang cukup banyak, tentu transaksi simpan pinjam yang harus diolah pun tidak sedikit. Hal ini menyebabkan penyimpanan dan pengolahan transaksi simpan pinjam serta pembuatan laporan transaksi simpan pinjamnya tidak bisa cepat terselesaikan sesuai dengan waktu yang sebelumnya telah ditentukan.
1.2 Identifikasi dan rumusan masalah
Dari beberapa kajian latar belakang diatas ditemukan beberapa aspek permasalahan yang muncul, maka dari itu penulis mengidentifikasikan permasalahan yang ada pada Koperasi Pasundan Citra Mandiri diantaranya sebagai berikut :
1. Belum efektifnya pencatatan data anggota dan pembuatan laporan data anggota yang menyebabkan keterlambatan penyerahan laporan data anggota kepada pengurus koperasi.
2. Masih digunakannya proses manual pada bagian Unit Simpan Pinjam yang mengakibatkan tidak efektifnya pengolahan, pencarian data dan penyimpanan data, karena banyaknya data yang diolah.
3. Masih sulitnya melakukan pencarian dan menghitung simpanan dan angsuran pinjaman anggota.
4. Belum adanya program aplikasi untuk mengolah seluruh transaksi simpan pinjam yang mengakibatkan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengolah seluruh transaksi simpan pinjamnya.
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem informasi simpan pinjam yang sedang berjalan pada Koperasi Citra Mandiri.
anggotanya sehingga dapat mempermudah dan mempercepat pelaporan transaksi simpan pinjam anggotanya.
3. Bagaimana implementasi dari rancangan sistem informasi simpan pinjam ke bentuk bahasa program dan mempercepat pembuatan laporan transaksi simpan pinjam anggota pada Koperasi Citra Mandiri.
4. Bagaimana pengujian sistem informasi simpan pinjam kepada Unit Simpan Pinjam Koperasi Citra Mandiri.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membangun sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi Citra Mandiri, guna mempermudah dalam pemrosesan kinerja koperasi tersebut.
Sedangkan tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem informasi yang sedang berjalan pada Koperasi Citra Mandiri, sehingga dapat diketahui permasalahan yang ada pada sistem informasi yang sedang berjalan tersebut.
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi simpan pinjam yang dapat mengatasi masalah pada Koperasi Citra Mandiri berkaitan dengan transaksi simpan pinjam.
4. Untuk melakukan pengujian aplikasi sistem informasi simpan pinjam yang sudah dibuat, apakah sudah sesuai dengan yang dibutuhkan dan menjawab permasalahan yang ada atau bahkan tidak dapat memecahkan permasalahan yang ada pada koperasi tersebut.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegiatan penelitian di Koperasi Citra Mandiri ini mempunyai beberapa kegunaan yang diharapkan dapat membantu semua pihak yang dituju. Kegunaan dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis. Dan penjelasannya seperti pada sub bab berikut :
1.4.1 Kegunaan Praktis
Berikut ini merupakan kegunaan yang penulis harapkan dari pihak tempat dilaksanakannya penelitian.
a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan dari masalah yang terkait dengan Sistem Informasi Simpan Pinjam.
b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja dari proses pengolahan data dan transaksi simpan pinjamnya.
1.4.2 Kegunaan Akademis
a. Diharapkan dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.
b. Diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti pada kajian yang sama.
c. Diharapkan dapat berguna dalam menambah wawasan teori maupun praktek, belajar menganalisa serta mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada pada Koperasi Citra Mandiri.
1.5 Batasan Masalah
Pada batasan masalah ini, penulis hanya membahas mengenai penyimpanan dan pengolahan data transaksi simpan pinjamnya saja. Mengingat dalam koperasi tersebut memiliki ruang lingkup yang cukup luas, maka batasan-batasan dari masalah yang dibahas yaitu :
1. Pada sistem yang dibangun, yang bisa menjadi anggota hanya pegawai di Bank Bukopin saja.
2. Sistem yang dibangun dalam pemrosesan transaksi simpanannya meliputi simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan berjangka.
3. Sistem yang dibangun dalam pemrosesan transaksi pinjamannya meliputi pinjaman reguler (uang) dan pembayarannya langsung memotong dari gaji tiap bulannya.
5. Sistem yang dibangun tidak membahas mengenai Sisa Hasil Usaha (SHU).
6. Sistem yang dibangun tidak mencakup pada penghitungan gaji pegawai.
1.6 Lokasi dan waktu penelitian
Tabel 1.4 Jadwal Penelitian
No Aktifitas
Tahun 2011
Maret April Mei Juni Juli
35 3.1 Objek Penelitian
Penulis memilih koperasi Citra Mandiri sebagai objek penelitian yang
mendukung pembahasan mengenai simpan pinjam serta memilih koperasi tersebut
untuk melakukan perancangan program aplikasi simpan pinjam yang akan dibuat.
3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Citra Mandiri
Pada tanggal 23 Desember 1989 muncul gagasan mendirikan koperasi
karyawan yang diprakarsai pimpinan dan karyawan Bank Bukopin, Melalui
beberapa kali rapat anggota Koperasi Citra Mandiri didirikan dan berkantor
sementara di kediaman salah seorang pengurus yang juga salah satu pendiri
koperasi, Ir.Ietje Saanin, Isteri dari Account Officer Bank Bukopin Cabang
Bandung saat itu, Ir.Sjahrial N. Saanin.
Koperasi Citra Mandiri memperoleh badan hukum pada tanggal 13 Februari
1990 dari Kantor Wilayah Departemen Koperasi Jawa Barat dengan akta
pendirian nomor 9202/BH/KWK-10/21, merintis kegiatan usaha simpan pinjam,
pada tahun 1991 menyelenggarakan rapat anggota tahunan untuk pertama kalinya
dengan mengedepankan program peningkatan kesejahteraan anggota dan
3.1.2 Visi dan Misi Koperasi Citra mandiri
Dalam suatu organisasi diperlukannya visi dan misi tertentu sesuai dengan
bidang yang digeluti organisasi tersebut, agar organisasi tersebut dapat berjalan
terarah mengikuti visi dan misi yang telah ditetapkan.
3.1.2.1 Visi Koperasi Citra Mandiri
1. Mewujudkan terpenuhinya kesejahteraan anggota.
2. Membatu dalam program pemberdayaan ekonomi karyawan.
3.1.2.2 Misi Koperasi Citra Mandiri
1. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan kepentingan ekonomi
anggota, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan pendapatan anggota
pada khususnya.
2. Ikut serta membangun tatanan perakonomian nasional dalam rangka
3.1.3 Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI CITRA MANDIRI
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Citra Mandiri
( Sumber : Dokumen Koperasi Citra Mandiri )
3.1.4 Deskripsi Tugas
Berikut ini merupakan deskripsi tugas dari masing-masing bagian pada
Koperasi Citra Mandiri, yaitu sebagai berikut :
1. Rapat Anggota
a) Merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
b) Membuat rencana Anggaran Dasar. Rapat Anggota
Pengurus
Swamitra Unit Simpan Pinjam Administrasi Umum Ketua
c) Memilih anggota, pengurus, dan anggota pengawas jika masa
jabatannya telah habis.
d) Mengesahkan rencana kerja dan rencana anggaran belanja dan
anggaran pendapatan koperasi.
e) Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
f) Mengesahkan neraca dan perhitungan keuangan tahunan.
2. Pengurus
Ialah anggota koperasi yang memperoleh kepercayaan dalam rapat
anggota untuk memimpin jalannya organisasi dan usaha koperasi.
Pengurus koperasi mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Mengelola koperasi dan usahanya
b) Mengajukan rancangan rencana kerja anggaran pendapatan dan
belanja koperasi
c) Menyelenggarakan rapat anggota
d) Mengajukan laporan keuangan dan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas
3. Ketua
a) Bertindak sebagai pimpinan koperasi, atas nama koperasi serta
mewakili koperasi di dalam maupun di luar persidangan.
b) Menyiapkan kebijaksanaan pimpinan/penasehat dalam
c) Menetapkan kebijaksanaan dalam keputusan pada forum rapat
pengurus.
d) Mengkoordinator perumusan dan perencanaan program kerja.
e) Menandatangani surat-surat keluar dan surat-surat berharga
bersama sekretaris.
4. Administrasi umum
a) Mengurus persoalan keuangan koperasi.
b) Membimbing dan mengawasi pemegang kas koperasi.
c) Mengawasi dan menganalisa RAPB koperasi dengan cermat agar
tidak melampaui.
d) Menandatangani surat-surat berharga bersama ketua.
e) Menyimpan dan mengamankan uang, bukti-bukti surat berharga
dan dokumen keuangan koperasi.
f) Menyusun dan menyiapkan neraca dan perhitungan hasil usaha
koperasi.
5. Unit Simpan Pinjam
a) Mengatur, mengkoordinir dan menangani semua aktivitas yang
b) Mengamati posisi setiap pembiayaan, memantau dan memberikan
pembinaan serta mengusahakan agar pelunasan dapat sesuai
dengan perjanjian.
c) Mengikuti perkembangan proses pembiayaan.
d) Menganalisa dan memberikan solusi pada keluhan anggota dalam
kasus pembiayaan.
6. Swamitra
a) Mengatur,menangani aktivitas yang berhubungan dengan pinjaman
umum.
b) Mengamati setiap pembayaran tagihan telepon,tagihan listrik dan
setiap pembiayaan serta memberikan pembinaan agar pembayaran
dan pelunasan tepat waktu.
c) Mengikuti perkembangan proses pembiayaan.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh,
mengumpulkan atau mencatat data yang dapat digunakan untuk faktor-faktor yang
berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran
atas data yang diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode
yaitu metode pengumpulan data dan metode pendekatan dan pengembangan
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam membangun sistem informasi yang berguna, dibutuhkan
metode-metode yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara lebih detail
sehingga informasi yang di hasilkan lebih akurat. Dan dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode deskriptif dan terapan. Deskriptif adalah metode
penelitian yang memberikan gambaran tentang sifat individu, keadaan, gejala
suatu objek dimana dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang
Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Citra Mandiri atas kendala yang
dihadapi serta pemecahan masalahnya. Tujuannya untuk membuat gambaran
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada
suatu obyek penelitian tertentu. Sedangkan metode terapan adalah menguji dan
mengevaluasi suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah – masalah
kehidupan praktis.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ada dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder.
Dalam metode pengumpulan data, yang merupakan data primer adalah observasi
dan wawancara. Sedangkan data sekundernya melalui metode pengumpulan data.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada
subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer dapat diperoleh dengan
data dan keterangan-keterangan yang diperlukan. Dalam penelitian ini penulis
mengumpulkan data primer dengan menggunakan teknik :
1. Observasi (pengamatan)
Observasi merupakan salah satu cara mengumpulkan data yang diperlukan
dengan cara melakukan pengamatan dan meneliti secara langsung gejala atau
peristiwa yang diselidiki oleh penulis. Penulis melakukan observasi secara
langsung ke lapangan yaitu Koperasi Citra Mandiri.
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara melakukan tanya jawab kepada responden. Dalam
melakukan wawancara ini, penulis melakukan tanya jawab kepada pihak yang
terkait, yaitu pengurus koperasi dan anggota koperasi dengan mengajukan
beberapa pertanyaan yang ada kaitannya dengan kebutuhan data yang
dikumpulkan penulis.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Untuk memperoleh data sekunder, penulis menggunakan teknik
pengumpulan data dengan cara studi pustaka yaitu, mengumpulkan data dan
mempelajari atau membaca pendapat ahli yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan di teliti untuk memperoleh data yang diperlukan, serta
untuk landasan teori yang akurat dan menunjang. Baik bersumber dari buku,
tema penelitian yang dilakukan oleh penulis. Selain itu data sekunder juga
diperoleh dari pihak koperasi berupa dokumen-dokumen yang digunakan dalam
transaksi yang dilakukan di koperasi tersebut sebagai penunjang kebutuhan data
yang diperlukan oleh penulis.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan sistem,
metode pengembangan sistem dan alat bantu analisis pengembangan sistem.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Dalam penelitian ini metode pendekatan yang penulis gunakan yaitu
menggunakan pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur memerlukan
prosedur dan pendataan yang baku dan jelas atau paling tidak memerlukan
metodologi yang akan dipakai dalam mengembangkan sistem informasi. Struktur
dapat menentukan perintah serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
terhadap sistem yang rumit. Oleh karena itu struktur merupakan ciri utama pada
desain sistem informasi. Pendekatan terstruktur (Structured Approach)
menggunakan beberapa alat bantu. Dan alat (tools) yang digunakan seperti :
1. Flow Map
2. Diagram Konteks (Context Diagram).
3. DFD (Data Flow Diagram).
4. Kamus Data (Data Dictionary).
5. Normalisasi
7. ERD (Entity Relationship Diagram).
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dengan metode prototype. Dimana dalam tahapan dari kegiatan yang
dilakukannya terbilang cepat, mengingat dalam siklusnya hanya ada 3 tahapan
khusus.
Model prototype sering digunakan untuk membantu dalam membangun
sistem informasi mengingat klien hanya memberikan informasi yang bersifat
umum mengenai sistem yang akan dibangun. Di samping itu, seorang developer
kadang juga merasa bahwa sistem yang akan dibangun mungkin tidak sesuai
dengan yang diinginkan oleh klien karena klien hanya memberikan
informasi-informasi yang bersifat umum mengenai kebutuhan-kebutuhannya. Di sinilah
model prototype sangat diperlukan. Sedangkan tujuan utama pembuatan prototype
secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam 3 bagian yaitu:
a. Membantu pengembangan persyaratan, jika tidak ditentukan
dengan mudah.
b. Mengesahkan persyaratan, khususnya dengan customer, langganan
dan useryang potensial.
c. Menyajikan sebagian tempat pengembangan jika menggunakan
Gambar 3.2 Model Prototyping
(sumber : Agus Mulyanto, 2009, Sistem Informasi Konsep & Aplikasi,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta)
Adapun tahapan atau proses yang akan dilakukan pada model prototype
adalah sebagai berikut:
A. Mendengarkan Pelanggan
1. Mengumpulkan data dengan observasi, wawancara dan studi
pustaka.
Penulis melihat tempat yang akan diteliti untuk mendapatkan
masalah yang nantinya akan dicarikan solusi terbaik untuk
mengatasinya, dan melakukan wawancara kepada orang-orang yang
terkait dengan bahasan penelitian serta melakukan studi pustaka
untuk menambah referensi mengenai teori-teori yang berhubungan
dengan bahasan yang dibahas oleh penulis
2. Mengidentifikasi segala kebutuhan sistem.
Setelah ditemukan permasalahan yang terjadi di tempat yang akan
diteliti, lalu diidentifikasikan segala yang dibutuhkan sistem guna
memperbaiki sistem menjadi lebih baik.
B. Membangun/memperbaiki Market
1. Menganalisis dan merancang proses sistem
a. Merancang Flowmap, DFD, kamus data dan ERD.
Merancang Flowmap, DFD, Kamus Data dan ERD yang
mengacu pada prosedur yang sedang berjalan di tempat yang
akan diteliti.
b. Membuat struktur program, struktur menu dan pengkodean
(coding).
Membuat struktur program, struktur menu dan coding yang akan
diimplementasikan pada aplikasi yang akan dirancang.
c. Membuat rancangan prosedur yang diusulkan.
Membuat rancangan flowmap, DFD, Kamus Data dan ERD
yang mengacu pada prosedur yang diusulkan oleh penulis.
d. Menerapkan rancangan sistem kedalam sebuah aplikasi dengan
menggunakan perangkat lunak pendukung.
Menerapkan rancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam
2. Menganalisis dan merancang Database
Menganalisis database yang dibutuhkan dan kemudian
merancangnya menggunakan SQL Server 2000.
3. Menganalisis dan merancang Infrastuktur
Menganalisis dan merancang infrastruktur yang dibutuhkan.
C. Uji Pelanggan Mengendalikan Market
1. Mengevaluasi prototype yang telah dibuat.
Prototype yang telah dibangun dievaluasi agar terlihat
kekurangannya.
2. Perbaikan untuk memenuhi semua kebutuhan sistem
Memperbaiki prototype untuk memenuhi semua kebutuhan sistem
yang diperlukan.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Dalam perancangan suatu sistem diperlukan beberapa alat bantu yang
merupakan refresentasi grafik dan dapat mempermudah dalam menggambarkan
komponen-komponen yang ada. Alat Bantu yang digunakan diantaranya
Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Tabel
Relasi dan Entity Relation Diagram (ERD). Berikut merupakan penjelasan dari
1. Flowmap
Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan
urutan-urutan prosedur dari suatu program.
[http://theitpower.blogspot.com/Flowmap dan Data Flow Diagram/20-05-2010]
2. Diagram Konteks (Conteks Diagram)
Diagram konteks adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang
menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang
dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan.
mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan
keluaran sistem. Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang
nantinya akan kita buat. Dengan kata lain, bahwa diagram kontek itu berisi
siapa saja yang memberikan data (inputan) ke simstem serta kepada siapa
data informasi yang harus dihasilkan sistem.
[http:www/http://bahar-edukasi.blogspot.com/Diagram Konteks/20-05-2010]
3. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
Menurut Agus Mulyanto (2009 : 277), DFD adalah teknik grafik yang
digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang
bergerak dari pemasukan data (input) hingga ke keluaran (output)
4. Kamus Data (Data Dictionary)
Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi
yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem
store. Pembentukan kamus data didasarkan pada alur data yang terdapat pada
DFD. Alur data pada DFD bersifat global (hanya menunjukkan nama alur
datanya tanpa menunjukkan struktur dari alur data). Untuk menunjukkan
struktur dari alur data secara rinci maka dibentuklah kamus data. Kamus data
terdiri dari :
a. Nama arus data
b. Alias
c. Bentuk data
d. Arus data
e. Atribut
[http://dhamidin.files.wordpress.com/Kamus Data/20 Mei 2010]
5. Perancangan Basis Data
Menurut Agus Mulyanto (2009 : 194), basis data atau databaseadalah sebuah
file yang mengoordinasi file-file data yang saling berhubungan dan memiliki
kepentingan yang sama sehingga akan mempermudah pengolahan data.
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem,
yaitu sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang
saling berhubungan satu dengan yang lain, dan membuatnya tersedia untuk
a. Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam
tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu
organisasi
1. Bentuk normal pertama
Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi dimana
atribut bernilai banyak (Multivalues attribute) telah dihilangkan
sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai
null) pada perpotongan setiap baris dan kolom.
2. Bentuk normal kedua.
Suatu relasi adalah dalam bentuk normal kedua jika dia berada
dalam bentuk normal pertama dan setiap atribut bukan kunci
bergantung penuh pada kunci primer.
3. Bentuk normal ketiga.
Relasi dalam bentuk normal ke tiga adalah jika berada dalam
bentuk normal kedua dan tidak dijumpai kebergantungan
transitif. Kebergantungan transitif dalam suatu relasi adalah
kebergantungan fungsional antara 2 atau lebih atribut bukan
kunci
4. Boyce-codd normal form.
Ketika relasi memilliki lebih dari 1 kunci kandidat,
meskipun relasi yang bersangkutan sudah dalam bentuk normal
ke tiga.
b. Tabel Relasi
Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu
database yang didalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi
satu sama lain. Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum
tabel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang yang ada
pada tabel lain.
c. Entity Relationship Diagram (ERD)
Implementasi ini merupakan transformasi model data dari ERD
menjadi basis data fisik. Tiap entitas yang ada akan menjadi sebuah
tabel yang kemudian akan terjadi peleburan ataupun penambahan
atribut relasi kesalah satu dari kedua entitas tersebut.
3.2.4 Pengujian Software
Menurut Agus Mulyanto (2009 : 266), pengujian atau testing merupakan
proses pengeksekusian program unutk menemukan kesalahan-kesalahan yang
terdapat di dalam sistem, kemudian dilakukan pembenahan. Tahap ini merupakan
tahap yang penting dalam pengembangan sistem karena tahap ini merupakan
juga dilakukan dengan memperhatikan konsep pengembangan. Pengujian
ditujukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada sistem dan memastikan
sistem yang dibangun telah sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya.
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat
lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui
kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin
bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu
mampu mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi analisis, perancangan dan
pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.
Rancangan pengujian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan
metode pengujian black box. Pengujian dengan metode black box menitikberatkan
pada fungsi sistem . Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental
sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini
digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.
Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan
pada spesifikasi perangkat lunak.
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
Pengujian ini memungkinkan analis sistem memperoleh kumpulan kondisi input
yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program. Tujuan metode ini
mencari kesalahan pada:
a) Fungsi yang salah atau hilang
c) Kesalahan pada struktur data atau akses database
d) Kesalahan performansi
54 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem digunakan untuk mengetahui alur kerja pada Koperasi Citra
Mandiri, juga dapat mengevaluasi alur kerja sehingga dapat sesuai dengan
kebutuhan dan dapat mengusulkan perancangannya. Dalam analisis ini, penulis
menganalisis alur kerja pada proses transaksi simpan pinjam dan pembuatan
laporan simpan pinjam pada Koperasi Citra Mandiri.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisis atau mempelajari
dokumen – dokumen yang terdapat pada sebuah sistem, khususnya sistem
informasi simpan pinjam yang selanjutnya digunakan sebagai acuan pada tahap
perancangan atau pengembangan sistem. Berikut adalah dokumen – dokumen
yang digunakan dalam prosedur pengelolaan simpan pinjam.
1. Nama Dokumen
Sebagai bukti pendaftaran anggota baru
Item Data : Nama_anggota,Pekerjaan,Alamat,No_tabungan,Buko
2. Nama Dokumen
Fungsi : Sebagai bukti penyetoran simpanan ataupun
angsuran pinjaman
Item Data : Tanggal_pembukaan,Nama,No_anggota,Alamat,Tel
epon,Tanggal_lahir,No_KTP,Jenis_simpanan,Nomi
nal_simpanan,Jangka_waktu.
Jumlah : 3 lembar.
Periode : Saat menerima penyetoran simpanan atau angsuran
pinjaman dari anggota.
3. Nama Dokumen : Formulir Slip Permohonan Pinjaman Uang
Fungsi : Sebagai pengajuan permohonan peminjaman
Sumber : Unit Simpan Pinjam
Tujuan : Anggota
Item Data : Nama_peminjam,Alamat,No_anggota.
Jumlah : 2 lembar
Periode : Saat anggota mengajukan permohonan pinjaman
4. Nama Dokumen : Rincian Potongan Gaji.
Fungsi : Sebagai laporan yang berisi potongan simpanan dan
pinjaman.
Item Data : Nama_anggota,Bulan,Simpanan_Wajib,Simpanan_
Jumlah : 2 Lembar
Periode : Setiap 1 Bulan
5. Nama Dokumen : Laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan
Fungsi : Sebagai laporan rekapan nilai simpanan anggota.
Item Data : No_simpanan,Nama_anggota,Alamat,Tanggal,Nomi
nal.
Jumlah : 2 Lembar
Periode : 1 Bulan
4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Berdasarkan metode analisis yang digunakan, maka langkah pertama yang
dilakukan yaitu menentukan kebutuhan dari pengguna dengan cara menganalisis
sistem yang sedang berjalan, lalu dievaluasi. Berikut ini merupakan penjelasan
dari prosedur yang sedang berjalan pada Koperasi Citra Mandiri.
A. Prosedur pendaftaran anggota yang sedang berjalan di Koperasi Citra
Mandiri adalah sebagai berikut :
1. Calon anggota yang belum terdaftar, terlebih dahulu memberikan foto
copy ktp dan identitas pegawai kebagian unit simpan pinjam, setelah
menyerahkan foto copy ktp dan identitas pegawai, calon anggota
mendapatkan Formulir Keanggotaan dari bagian unit simpan pinjam
lengkap, Formulir Keanggotaan diserahkan kepada Unit Simpan
Pinjam.
2. Unit Simpan Pinjam mencatat data calon anggota baru, Formulir
Keanggotaan yang sudah di catat di arsipkan pada bagian Unit Simpan
Pinjam.
3. Unit Simpan Pinjam membuat laporan data anggota baru, Laporan Data
Anggota dibuat dibuat (3 rangkap).
4. Laporan Data Anggota yang sudah dibuat (3 rangkap) nantinya
diarsipkan oleh bagian Unit Simpan Pinjam, bagian Administrasi umum
dan Pengurus.
Syarat keanggotaan :
1. Yang bisa menjadi anggota hanya pegawai di Bank Bukopin saja.
2. Menyetor Simpanan Pokok sebesar Rp. 75.000
3. Anggota baru, baru bisa menyimpan setoran Simpanan Wajib dan Simpanan
Berjangka pada bulan berikutnya.
Dari uraian prosedur pendaftaran anggota dan penyetoran simpanan yang
sedang berjalan di Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Citra Mandiri
B. Prosedur penyetoran Simpanan dan Pengambilan Simpanan yang
sedang berjalan di Koperasi Citra Mandiri adalah sebagai berikut :
1. Unit Simpan Pinjam memberikan slip simpanan kepada Anggota,
Anggota mengisi Slip Simpanan (3 rangkap). Setelah diisi lalu
diarsipkan oleh Anggota (1 rangkap), dan (2 rangkap) diserahkan lagi
kepada Unit Simpan Pinjam untuk diarsipkan oleh Unit Simpan Pinjam
dan Administrasi Umum.
2. Unit Simpan Pinjam mencatat transaksi simpanan, dan membuat Data
Slip Simpanan untuk diarsipkan.
3. Setelah Administrasi Umum mendapat Slip Simpanan yang sudah di isi
oleh Anggota, Administrasi Umum membuat Laporan Rekapitulasi
Nilai Simpanan yang nantinya diserahkan kepada Pengurus.
4. Pengurus mengesahkan Laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan, Laporan
rekapitulasi Nilai Simpanan sah diarsipkan oleh Pengurus (1 rangkap)
dan diberikan kepada Bagian Administrasi Umum untuk diarsipkan (1
rangkap).
5. Unit Simpan Pinjam membuat Slip Rincian Pengambilan Simpanan
yang dilihat dari data pengambilan simpanan.
6. Slip Rincian Pengambilan Simpanan (rangkap 1) diberikan kepada
Administrasi umum untuk membuat Laporan Pengambilan Simpanan (2
7. Slip Rincian Pengambilan Simpanan (rangkap 2) diberikan kepada
Pengurus untuk disahkan dan diberikan kepada SDM Bukopin dan
diarsipkan.
Peraturan simpanan dan pengambilan simpanan:
1. Anggota menyetor Simpanan Wajib sebesar Rp.30.000 setiap 1 bulan sekali.
2. Anggota yang menyimpan simpanan berjangka akan mendapat bunga 1.5%
setiap bulannya dari besar simpanan berjangka yang disetorkan.
3. Pengambilan Simpanan Berjangka bisa diambil setelah jangka waktu yang
ditentukan selesai.
4. Pengambilan Simpanan Wajib bisa diambil setelah karyawan tersebut tidak
menjadi anggota lagi di koperasi Citra Mandiri.
5. Untuk Simpanan Berjangka, Minimal penyetoran Simpanan sebesar
Rp.1.000.000, dan batas Simpanan Berjangka minimal 5 bulan.
Dari uraian prosedur Simpanan yang sedang berjalan di Sistem Informasi
Simpan Pinjam pada Koperasi Citra Mandiri diatas disajikan dalam bentuk
flowmap pada gambar 4.2.
C. Prosedur Permohonan Pinjaman dan Pembayaran Angsuran yang
sedang berjalan di Koperasi Citra Mandiri adalah sebagai berikut:
1. Anggota mengisi Slip Permohonan Pinjaman Uang yang diberikan oleh
Bagian Unit Simpan Pinjam, Anggota memberikan kembali Slip
Permohonan Pinjaman Uang beserta Slip gaji.
2. Unit Simpan Pinjam mengecek Slip Permohonan Pinjaman Uang
menghitung besar angsuran tiap bulannya dari jumlah pinjaman.
Apabila permohonan pembiayannya ditolak, maka Unit Simpan Pinjam
membuat Surat Penolakan untuk diserahkan kepada anggota.
3. Setelah Unit Simpan Pinjam menghitung jumlah angsuran dari
pinjaman anggota, lalu membuat Perjanjian Pinjaman, yang nantinya
diserahkan kepada Administrasi Umum dan Pengurus beserta Slip gaji
dan Data Angsuran.
4. Anggota Mendapat Data Angsuran dari Unit Simpan Pinjam untuk
diarsipkan.
Peraturan Pinjaman dan Angsuran Pinjaman :
1. Hanya anggota yang sudah menjadi karyawan tetap Bank Bukopin.
2. Hanya anggota yang sudah mempunyai Simpanan yang boleh Meminjam.
3. Anggota yang masih mempunyai Angsuran tidak bisa meminjam lagi
sebelum Angsuran yang sebelumnya Lunas.
4. Besar Pinjaman tidak Boleh lebih dari 40% dari total gaji Pegawai.
5. Besar Bunga Pinjaman sebesar 2% per bulan.
6. Pembayaran Angsuran Pinjaman dilakukan setiap bulan selama Anggota
masih mempunyai angsuran dengan cara dipotong gaji langsung setiap
bulannya yang diproses oleh bagian USP
7. Tidak ada denda karena secara rutin bagian Unit Simpan Pinjam akan
memproses transaksi angsuran sebelum tanggal 27 setiap bulannya (masa
4.1.2.1 Flowmap
Flowmap menggambarkan aliran dan informasi antar area didalam sebuah
organisasi dan menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara
rinci flowmap menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya,
dan tujuan digunakannya dokumen tersebut. Berikut ini merupakan flowmap dari
sistem informasi simpan pinjam yang berjalan pada Koperasi Citra Mandiri, yang
terdiri dari proses pendaftaran anggota, penyetoran simpanan anggota, pengajuan
Anggota Unit Simpan Pinjam Administrasi Umum Pengurus
anggota Laporan data anggota Fc ktp
Identitas pegawai
Flowmap proses pendaftaran anggota yang sedang berjalan
FK yang
Gambar 4.1 Flowmap Sistem Informasi Simpan Pinjam Proses Pendaftaran
Anggota yang sedang Berjalan
Keterangan :
Anggota Unit simpan pinjam Administrasi umum Pengurus SDM Bukopin
Gambar 4.2 Flowmap Sistem Informasi Simpan Pinjam Proses Simpanan yang sedang Berjalan
Keterangan :
SS : Slip LRNS : Lap. Rekapitulasi Nilai Simpanan
SRPS : Slip Rincian Pengambilan Simpanan LPS : Laporan Pengambilan Simpanan SRPSW : Slip Rincian Potongan Simpanan Wajib LSW : Laporan Simpanan Wajib
Gambar 4.3 Flowmap Sistem Informasi Simpan Pinjam Proses Pinjaman yang sedang Berjalan
Keterangan :
4.1.2.2 Diagram Konteks
Diagram konteks berfungsi untuk mendefinisikan awal dan akhir dari data
yang masuk dan keluar pada suatu sistem. Berikut ini merupakan diagram konteks
pada Sistem Simpan Pinjam Koperasi Citra Mandiri yang sedang berjalan.
Gambar 4.4 Diagram Konteks yang sedang berjalan
4.1.2.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan proses yang menggambarkan suatu
alir informasi yang lebih detail dan terperinci yang merupakan pengembangan
4.1.2.3.1 Data Flow Diagram Level 0
Penggambaran DFD level 0 yang merupakan penjabaran diagram konteks,
hanya pada diagram ini sudah menjurus kepada suatu proses dan merupakan
gabungan secara keseluruhan yang melibatkan semua kesatuan luar secara
lengkap. Pada proses level 0 terdiri dari beberapa proses yaitu proses 1.0
melakukan pendaftaran, proses 2.0 penyetoran simpanan, proses 3.0 proses
pinjaman dan proses 4.0 pembayaran angsuran pinjaman. Pada level 0 proses
tersebut seperti digambarkan pada Gambar 4.5
Dalam gambar 4.5 diatas dijelaskan alur data transaksi simpan pinjam,
antara lain :
Proses 1, merupakan proses pendaftaran anggota baru. Dimana anggota
memberikan data anggota saat melakukan pendaftaran. Lalu
memproses pembuatan Laporan Data Anggota untuk dilaporkan
kepada Pengurus.
Proses 2, merupakan proses saat anggota menyetorkan simpanan dengan
memberikan data simpanan dan sesudah diproses menghasilkan
Laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan untuk dilaporkan kepada
Pengurus.
Proses 3, merupakan proses saat anggota mengajukan pinjaman dengan
menyerahkan data permohonan pinjaman dan bila telah diproses
menghasilkan Laporan Data Pinjaman Sah dan Laporan Rekapitulasi
Saldo Pinjaman untuk dilaporkan kepada Pengurus.
Proses 4, merupakan proses angsuran yang akan diproses oleh Unit Simpan
Pinjam dan menghasilkan Slip Rincian Potongan Gaji Sah yang akan
4.1.2.3.2 Data Flow Diagram Sistem Simpan Pinjam Level 1 proses 1
Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 1 Proses 1.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.6.
Gambar 4.6 Data Flow Diagram (DFD) level 1 proses 1 yang sedang berjalan
Pada gambar 4.6 diatas adalah proses pendaftaran anggota baru, dan arus
datanya adalah sebagai berikut :
Proses 1.1, merupakan proses pencatatan data anggota baru ke file anggota
dilihat dari data anggota yang diberikan oleh anggota.
Proses 1.2, merupakan proses pembuatan Laporan Data Anggota yang akan
4.1.2.3.3 Data Flow Diagram Sistem Simpan Pinjam level 1 proses 2
Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 1 Proses 2.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7.
Anggota
Gambar 4.7 Data Flow Diagram (DFD) level 1 proses 2 yang sedang
berjalan
Pada gambar 4.7 diatas menjelaskan mengenai pencatatan penyetoran
simpanan dari anggota dengan arus data sebagai berikut :
Proses 2.1, merupakan proses pengisian formulir slip simpanan dari anggota ke
dalam slip simpanan.
Proses 2.2, merupakan proses pencatatan transaksi pengambilan simpanan.
Proses 2.3, merupakan proses pembuatan Laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan
Proses 2.4, merupakan proses pembuatan Slip Rincian Pengambilan Simpanan
yang dilaporkan kepada SDM Bukopin.
Proses 2.5, merupakan proses pembuatan Laporan Pengambilan Simpanan yang
dilaporkan kepada Pengurus.
Proses 2.6, merupakanproses Pembuatan Rincian Potongan Simpanan Wajib
yang dilaporkan kepada SDM Bukopin.
4.1.2.3.4 Data Flow Diagram Sistem Simpan Pinjam level 1 proses 3
Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 1 Proses 3.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.8.
Gambar 4.8 Data Flow Diagram (DFD) level 1 proses 3 yang sedang
berjalan
Pada gambar 4.8 diatas menjelaskan mengenai proses transaksi pengambilan
simpanan dengan arus data sebagai berikut :
Proses 3.1, merupakan proses pengisian Slip Pengambilan Simpanan yang diisi
Proses 3.2, merupakan proses pembuatan perjanjian pinjaman yang akan
dilaporkan kepada Anggota.
Proses 3.3, merupakan proses pembuatan Laporan Rekapitulasi Saldo Pinjaman
yang dilaporkan kepada Pengurus.
4.1.2.3.5 Data Flow Diagram Sistem Simpan Pinjam level 1 proses 4
Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 4.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.9.
4.1
Gambar 4.9 Data Flow Diagram (DFD) level 1 proses 4 yang sedang
berjalan
Pada gambar 4.9 diatas merupakan proses dari pinjaman, dengan arus data
sebagai berikut :
Proses 4.2, merupakan proses pembuatan Slip Rincian Potongan Gaji yang
dilaporkan kepada SDM Bukopin.
4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan
Berdasarkan hasil analisis penulis terhadap sistem yang sedang berjalan,
maka masih ditemukannya berbagai kendala dan rencana penyelesaian dari
masalah yang terjadi. Permasalahan yang muncul dan rencana penyelesaian dari
masalah yang ditemukan tersaji pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Evaluasi terhadap sistem yang sedang berjalan
Permasalahan Rencana Penyelesaian
1. Sistem yang digunakan saat ini untuk Menerapkan database untuk
mengelola simpan pinjam masih menyimpan dan mengelola transaksi
dilakukan dalam bentuk pembukuan simpan pinjam yang juga dapat
dan arsip yang kemudian diinputkan mempersingkat waktu dalam
ke Microsoft Excel, dimana proses melakukan pencarian data anggota.
membutuhkan waktu yang cukup lama
dan membutuhkan ketelitian untuk
pencarian data.
2. Sering terjadi keterlambatan dalam Program aplikasi yang dirancang,
membuat dan menyerahkan laporan dapat mempercepat dalam pembuatan
data seluruh transaksi simpan pinjam, laporan seluruh transaksi simpan
dikarenakan proses perekapan data pinjam sehingga tidak ada lagi
yang lambat. keterlambatan dalam pelaporannya.
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem ini dibuat sebagai tahapan untuk mempersiapkan proses
implementasi sistem yang diinginkan, dan untuk menggambarkan secara jelas
proses-proses yang diinginkan oleh pengguna. Sesuai dengan metode pendekatan
yang digunakan yaitu pendekatan secara terstruktur, maka model yang digunakan
untuk menggambarkan seluruh proses beserta objeknya adalah dengan
menggunakan flowmap, diagram konteks, DFD, kamus data, normalisasi data,
tabel relasi dan diagram relasi entitas.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem yang akan dibuat ini adalah untuk
membangun sistem yang lebih baik dibandingkan dengan sistem yang sedang
masih digunakan saat ini.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Sistem informasi yang diusulkan memiliki beberapa keunggulan dan
perbedaan dari sistem yang sedang berjalan. Sistem yang diusulkan telah
terkomputerisasi, lebih mudah digunakan, integritas data terjaga, tidak akan
memakan waktu yang lama dalam menginput dan mengolah data anggota,
simpanan,pengambilan simpanan,pinjaman. Dan didalamnya telah menggunakan
konsep client-server, dimana Bagian Unit Simpan Pinjam dan bagian administrasi
umum berperan memegang server yang dapat menginput, mengedit, menyimpan
dan mencetak laporan transaksi simpan pinjam sedangkan Anggota,pengurus dan
SDM Bukopin berperan sebagai client yang menerima hasil dari pengolahan
transaksi simpan pinjam.
4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan prosedur dari sistem informasi pengelolaan simpan pinjam
pada Koperasi Citra Mandiri akan dituangkan dalam bentuk Flow Map, Diagram
Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data. Dimana dalam prosedur yang
diusulkan dapat terlihat perbedaan dalam penyimpanan dan pengolahan transaksi
simpan pinjamnya dibandingkan dengan pengolahan transaksi simpan pinjam
yang sedang berjalan saat ini. Apabila sistem yang sedang berjalan saat ini,
penghitungan transaksinya masih menggunakan cara manual dalam dan
penyimpanan data-datanya masih menggunakan Microsoft Excel, sedangkan pada
sistem yang diusulkan dalam penghitungan transaksinya sudah menggunakan cara
data-datanya sehingga mempunyai cadangan data selain dari data-data yang
diarsipkan dan meminimalisir kemungkinan kehilangan data-data, selain itu dapat
mempersingkat waktu dalam penyimpanan data-datanya.
Prosedur pengelolaan transaksi simpan pinjam yang penulis usulkan
adalah :
1. Calon anggota menyerahkan Foto Copy KTP dan Kartu identitas ke
Bagian Unit Simpan Pinjam.
2. Bagian Unit Simpan Pinjam Menyerahkan Formulir Keanggotaan kepada
calon anggota.
3. Calon Anggota Menyerahkan Formulir keanggotaan yang sudah diisi
kepada bagian Unit Simpan Pinjam.
4. Bagian Unit Simpan Pinjam menginput data anggota baru.
5. Bagian Unit Simpan Pinjam mencetak Laporan Data Anggota untuk
diarsipkan oleh Administrasi Umum dan pengurus.
6. Bagian unit Simpan pinjam menyerahkan Slip Simpanan kepada anggota.
7. Pengurus mengesahkan laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan untuk
diarsipkan oleh Pengurus Dan administrasi Umum.
8. Bagian unit simpan pinjam menyerahkan Slip Permohonan Pinjaman Uang
kepada Anggota.
9. Anggota menyerahkan Slip Permohonan Pinjaman Uang isi dan Slip Gaji
kepada Bagian Unit Simpan Pinjam.
10. Bagian Unit simpan Pinjam mengecek permohonan pinjaman dan
11. Apabila permohonan pinjaman disetujui, lalu Bagian Unit Simpan Pinjam
mencetak Perjanjian Pinjaman (2 rangkap) dan diserahkan kepada
Pengurus untuk mengesahkan. Setelah di sah-kan oleh Pengurus lalu
diserahkan kembali kepada Bagian Unit Simpan Pinjam.
12. Unit Simpan Pinjam menerima Perjanjian Pinjaman yang sudah di sah-kan
oleh Pengurus lalu mengarsipkan rangkap ke-1 sedangkan rangkap ke-2
diberikan kepada anggota sebagai tanda bukti peminjaman.
13. Bagian Unit Simpan Pinjam mencetak Laporan Rekapitulasi Saldo
Pinjaman lalu diserahkan dan diarsipkan oleh Pengurus dan Administrasi
Umum.
14. Bagian Administrasi Umum mencetak Laporan Data Pinjaman untuk
diserahkan kepada pengurus dan disahkan dan diarsipkan oleh Pengurus
dan Administrasi Umum.
15. Administrasi Umum mencetak Slip Rincian Potongan Gaji untuk
diserahkan kepada Pengurus dan di sah-kan.
16. Slip Rincian Potongan Gaji yang sudah di sah-kan rangkap ke-1 diarsipkan
oleh SDM bukopin,rangkap ke-2 oleh Administrasi Umum,dan rangkap
ke-3 diberikan kepada anggota.
4.2.3.1 Flowmap Sistem Informasi Simpan Pinjam yang diusulkan
Prosedur pemrosesan transaksi simpan pinjam pada Sistem Informasi
Keterangan :
SSI : Slip Simpanan Isi LDA : Lap.Data Anggota SRPG :Slip Rincian Potongan Gaji LRNS : Lap.Rekapitulasi Nilai Simpanan LRSP : Lap.Rekapitulasi Saldo Pinjaman LDA : Lap.Data Pinjaman SPPU : Slip Permohonan Pinjaman Uang
4.2.3.2 Diagram Konteks yang Diusulkan
Pembuatan suatu diagram konteks dari sistem pendekatan terstruktur ini
menggambarkan sistem secara garis besar yang kemudian akan dipecah menjadi
bagian-bagian lebih terperinci. Gambar berikut adalah diagram konteks dari
Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Citra Mandiri.
Gambar 4.11 Diagram Konteks yang Diusulkan
Pada gambar diagram konteks diatas, dapat disimpulan bahwa dalam
sistem informasi simpan pinjam ini terdapat dua entitas yaitu :
1. Entitas eksternal
Entitas eksternal pada Sistem Informasi Simpan Pinjam yaitu : anggota,
data simpanan, data pinjaman serta slip gaji, dan mendapatkan hasil output
berupa data perjanjian pinjaman, data penolakan pinjaman dan data
angsuran. Sedangkan pengurus dan SDM Bukopin mendapatkan hasil
output dari sistem berupa laporan data anggota, laporan rekapitulasi nilai
simpanan, laporan rekapitulasi saldo pinjaman dan laporan Slip rincian
potongan gaji.
2. Entitas Internal
Entitas internal pada Sistem Informasi Simpan Pinjam yaitu semua entitas
yang ikut terlibat dalam proses pengolahan data pada sistem informasi.
Entitas internal tersebut adalah Unit Simpan Pinjam dan Administrasi
Umum.
4.2.3.3 Data Flow Diagram (DFD) yang diusulkan
Data Flow Diagram (DFD) merupakan proses yang menggambarkan suatu
alir informasi yang lebih detail dan terperinci yang merupakan pengembangan
dari diagram konteks.
4.2.3.3.1 DFD Level 0 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang diusulkan
Penggambaran DFD level 0 yang merupakan penjabaran dari konteks
diagram, hanya pada diagram ini sudah menjurus kepada suatu proses dan
merupakan gabungan secara keseluruhan yang melibatkan semua kesatuan luar
1.0 pendaftaran anggota , 2.0 proses simpanan, 3.0 proses pinjaman dan 4.0 proses
angsuran. Pada DFD level 0 proses tersebut dapat disajikan pada gambar 4.11.
3.0 pinjaman 1.0
pendaftaran simpanan2.0 angsuran4.0
Pengurus
Gambar 4.12 DFD level 0 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang diusulkan
Dalam diagram arus data ini dijelaskan arus data pemrosesan transaksi dan
pembuatan laporan, antara lain :
Proses 1, merupakan proses pendaftaran anggota baru dengan cara
menginputkan data anggota dari Formulir Keanggotaan, lalu mencetak
Kartu Anggota serta mencetak Laporan Data Anggota yang nantinya
diserahkan kepada Pengurus.
Proses 2, merupakan proses pengolahan penyetoran simpanan dari anggota yang
data simpanannya dilihat dari Formulir Slip Setoran. Lalu mencetak
Laporan Simpanan Anggota yang nantinya dilaporkan kepada
Proses 3, Merupakan proses pengolahan permohonan pinjaman yang diajukan
oleh anggota.Lalu mencetak Perjanjian Pinjaman,Data Angsuran,Surat
Penolakan dan diserahkan kepada anggota,dan mencetak Laporan
Data Pinjaman,Laporan Rekapitulasi Saldo Pinjaman untuk
diserahkan kepada Pengurus.
Proses 4, Merupakan proses pengolahan angsuran dari pinjaman anggota. Lalu
mencetak Slip Rincian Potongan Gaji untuk dilaporkan kepada SDM
Bukopin.
4.2.3.3.2 DFD Level 1 proses 1 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang
diusulkan
Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 1.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.12.
1.2
Gambar 4.13 DFD level 1 proses 1 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang
Dalam diagram arus data diatas, dijelaskan mengenai proses pendaftaran
anggota sampai pembuatan Laporan Data Anggota untuk Pengurus.
Proses 1.1, menginputkan data anggota dengan melihat data yang telah diisi oleh
anggota, lalu diarsipkan ke File Anggota.
Proses 1.2, proses mencetak Kartu Anggota lalu diserahkan kepada Anggota.
Proses 1.3, proses mencetak Laporan Data Anggota yang nantinya diserahkan
kepada Pengurus.
4.2.3.3.3 DFD Level 1 proses 2 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang
diusulkan
Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 2.
Gambar 4.14 DFD level 1 proses 2 Sistem Informasi Simpan Pinjam
yangdiusulkan
Proses 2.1, merupakan proses mencatat transaksi simpanan.
Proses 2.2, merupakan proses pembuatan Laporan Rekapitulasi Nilai Simpanan
yang dilaporkan kepada Pengurus.
Proses 2.3, merupakan proses pembuatan Slip Rincian Pengambilan Simpanan
yang dilaporkan kepada SDM Bukopin.
Proses 2.4, merupakan proses pembuatan Laporan Pengambilan Simpanan yang
dilaporkan kepada Pengurus.
Proses 2.5, merupakan proses pembuatan Slip Rincian Potongan Simpanan
Wajib yang dilaporkan kepada SDM Bukopin.
Proses 2.6, merupakan proses pembuatan Laporan Potongan Simpanan yang
dilaporkan kepada Pengurus.
4.2.3.3.4 DFD Level 1 proses 3 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang
diusulkan
Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 3.
Gambar 4.15 DFD level 1 proses 3 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang
diusulkan
Proses 3.1, penginputan data pinjaman yang dilihat dari File Simpanan, lalu
diarsipkan ke File Pinjaman.
Proses 3.2, mencetak Perjanjian Pinjaman yang berisi data pinjaman yang telah
valid lalu diserahkan kepada Anggota.
Proses 3.3, mencetak Laporan Rekapitulasi Saldo Pinjaman untuk dilaporkan
kepada Pengurus.
4.2.3.3.5 DFD Level 1 proses 4 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang
diusulkan
Pada gambar berikut ini merupakan turunan dari DFD Level 0 Proses 4.
Gambar 4.16 DFD level 1 proses 4 Sistem Informasi Simpan Pinjam yang
diusulkan
Proses 4.1, merupakan proses penginputan data angsuran dengan melihat data
pinjamannya dari File Pinjaman.
Proses 4.2, merupakan proses mencetak Rincian Potongan Gaji yang mengacu
pada data angsuran di file Angsuran untuk dilaporkan kepada SDM
Bukopin dan Anggota.
4.2.3.4 Kamus Data
Kamus data merupakan kumpulan data yang digunakan serta dihasilkan oleh
perangkat lunak. Berikut daftar yang digunakan dan dihasilkan oleh perangkat
1.
File AnggotaProses 1.1
Proses 1.1File Anggota
File Anggota Proses 1.2
File Anggota Proses 1.3
File Anggota Proses 2.1
File Anggota Proses 3.1
Proses 3.2 File Anggota
File Anggota Proses 4.1
No_anggota, nama_anggota, jabatan, jenis_kelamin,
tmpt_lahir, tgl_lahir, alamat, telepon, foto,
simp_pokok.
Dt_simpanan
Alias :
-Periode : 1 bulan
Volume : 2 buah
Alur Data : AnggotaProses 2.1,
Proses 2.1File Simpanan,
File SimpananProses 2.2,
simp_berjangka, jangka_waktu, bunga, total_simp
3. Nama Arus Data : Dt_pengambilan_simpanan
Alias :
-File pengambilan simpananProses 2.3,
Proses 2.3SDM Bukopin,
File pengambilan simpananProses 2.4,
Proses 2.4Pengurus,
Proses 2.5SDM Bukopin,
Proses 2.6Pengurus
No_ambil, no_simpanan, no_anggota, tgl_ambil,
Jumlah_ambil, keterangan.
:
4. Nama Arus Data : Dt_pinjaman
Alias :
-Periode : 1 bulan
Volume : 3 buah
Aliran : AnggotaProses 3.1,
Proses 3.1 File Pinjaman
File PinjamanProses 3.2,
Proses 3.2Anggota,
File PinjamanProses 3.3,
Atribut : No_pinjaman, No_anggota, tgl_pinjaman, Tgl_selesai,
Jangka_waktu, Besar_pinjaman, bunga, Total_pinjaman,
Besar_angsuran, keterangan.
Proses 4.1File angsuran,
File angsuranProses 4.1,
File angsuranProses 4.2,
Proses 4.2SDM Bukopin,
No_angsuran, No_pinjaman, Tgl_angsuran,
Angsuran_ke, Total_pinjaman, Besar_angsuran,
4.2.4 Perancangan Basis Data
Setelah merancang prosedur sistem yang baru, lalu penulis merancang basis
data untuk sistem ini yang akan memudahkan dalam pembuatan program aplikasi
dan database yang akan dirancang.
4.2.4.1 Normalisasi
Adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan group
elemen yang berulang dan merubah bentuk database atau struktur jaringan
menjadi struktur hubungan yang dijabarkan di bawah ini.
Unnormal :
No_anggota, nama_ anggota, jabatan, jenis_kelamin, tmpt_lahir, alamat, telepon,
foto, keterangan, no_simpanan, no_anggota, nama_anggota, tgl_simpanan,
simp_pokok, simp_wajib, simp_berjangka, jangka_waktu, bunga, total_simp,
keterangan, no_pinjaman, no_anggota, nama_anggota, jabatan, tgl_pinjaman,
tgl_selesai, jangka_waktu, besar_pinjaman, bunga, total_pinjaman,
besar_pinjaman, besar_angsuran, keterangan, no_angsuran, no_pinjaman,
tgl_angsuran, angsuran_ke, total_pinjaman, besar_angsuran, sisa_pinjaman,
terlambat, denda, keterangan, no_ambil, no_simpanan, no_anggota, tgl_ambil,
jumlah_ambil, keterangan.
Normal 1 :
No_anggota, nama_anggota, jabatan, jenis_kelamin, tmpt_lahir, alamat, telepon,
simp_berjangka, jangka_waktu, bunga, total_simp, keterangan, no_pinjaman,
tgl_pinjaman, tgl_selesai, jangka_waktu, besar_pinjaman, bunga, total_pinjaman,
besar_angsuran, sisa_pinjaman, terlambat, denda, keterangan, no_ambil,
tgl_ambil, jumlah_ambil, keterangan.
Normal 2:
a. Anggota
No_anggota*, nama_anggota, jabatan, jenis_kelamin, tmpt_lahir, tgl_lahir,
alamat, telepon, foto, simp_pokok.
b. Simpanan
No_simpanan*, tgl_simpanan, simp_pokok, simp_wajib, simp_berjangka,
jangka_waktu, bunga, total_simp, no_anggota**.
c. Pengambilan Simpanan
No_ambil, tgl_ambil, jumlah_ambil, keterangan, no_simpanan**,
no_anggota**
d. Pinjaman
No_pinjaman*, tgl_pinjaman, tgl_selesai, jangka_waktu, besar_pinjaman,
bunga, total_pinjaman, besar_angsuran, keterangan, no_anggota**
e. Angsuran
No_angsuran*, tgl_angsuran, angsuran_ke, total_pinjaman, besar_angsuran,
4.2.4.2 Relasi Tabel
Tabel relasi ini menggambarkan hubungan antara tabel-tabel yang
terdapat pada database koperasi, yang dimana di dalam tabel tersebut terdapat
field kunci (primary key), dan terdapat kunci tamu (foreign key). Kedua kunci
(key) ini digunakan untuk menghubungkan antara tabel.
4.2.4.3 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan himpunan entitas-entitas
dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah
atribut-atribut yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau, adapun ERD
pada sistem simpan pinjam pada Koperasi Citra Mandiri adalah sebagai berikut :
Gambar 4.17 Entity Relationship Diagram (ERD)
Atribut :
Anggota={No_anggota*, Nama_anggota, Jabatan, Jenis_kelamin, Tmpt_lahir,
Tgl_lahir, Alamat, Telepon, Foto, Simp_pokok}
Simpanan={No_simpanan*,No_anggota**, Tgl_simpanal, Simp_wajib,
Simp_berjangka, Jangka_waktu, Bunga, Total_simp }
Pengambilan Simpanan={No_ambil*, No_simpanan**, No_Anggota**,
Tgl_ambil, Jumlah_ambil, Keterangan}
Pinjaman={No_pinjaman*,No_anggota**, Tgl_pinjaman, Tgl_selesai,
Jangka_waktu, Besar_pinjaman, Bunga, Total_pinjaman,
Angsuran={No_angsuran*,No_pinjaman**,Tgl_angsuran, Angsuran_ke,
Total_pinjaman, Besar_angsuran, Sisa_pinjaman, Terlambat, Denda}
4.2.4.4 Struktur File
Dalam pembuatan program dibutuhkan suatu spesifikasi file yang
dimaksudkan untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam pengaturan
pencarian data dan pembuatan laporan yang dapat memudahkan sistem komputer.
Untuk itu sistem pengolahan data ini membutuhkan spesifikasi file untuk
mempermudah dalam melakukan kegiatan pemrograman komputer. Tujuan dari
perancangan struktur file ini yaitu untuk menentukan nama field, type field, lebar
field dan keterangan dari field tersebut yang ada pada setiap file. Adapun struktur
file pada sistem informasi Pengelolaan Simpan Pinjam yaitu :
1. Nama File : Anggota
Media Penyimpanan : Hardisk
Primary Key : No_anggota
Jumlah Field : 10
Tabel 4.2 Struktur File Tabel Anggota
No Field Name Type Size Description
1 no_anggota varchar 10 Nomor Anggota
2 nama_anggota varchar 50 Nama Anggota
3 jabatan varchar 50 Jabatan Anggota
4 jenis_kelamin varchar 10 Jenis Kelamin Anggota
5 Tempat_lahir varchar 20 Tempat lahir
6 tgl_lahir varchar 20 Tanggal Lahir Anggota
7 alamat varchar 100 Alamat Anggota
9 foto varchar 50 Foto Anggota
10 simp_pokok numeric 9 Simpanan Pokok
2. Nama File : Simpanan
Media Penyimpanan : Hardisk
Primary Key : No_simpanan
Jumlah Field : 10
Tabel 4.3 Struktur File Tabel Simpanan
No Field Name Type Size Description
1 no_simpanan varchar 10 Nomor Simpanan
2 no_anggota varchar 10 Nomor Anggota
3 tgl_simpanan varchar 10 Tanggal Simpanan
4 simp_wajib numeric 9 Simpanan Wajib
5 simp_berjangka numeric 9 Simpanan Berjangka
6 jangka_waktu int 4 Jangka Waktu
7 bunga numeric 9 Bunga
8 total_simp numeric 9 Total Simpanan
3. Nama File : Pengambilan Simpanan
Media Penyimpanan : Hardisk
Primary Key : no_ambil
Tabel 4.4 Struktur File Tabel Pengambilan Simpanan
No Field Name Type Size Description
1 no_ambil varchar 10 Nomor Pengambilan Simpanan
2 no_simpanan varchar 10 Nomor Simpanan
3 no_anggota varchar 10 Nomor Anggota
4 tgl_ambil varchar 10 Tanggal Ambil Simpanan
5 jumlah_ambil numeric 9 Jumlah Ambil
6 keterangan varchar 50 Keterangan
4. Nama File : Pinjaman
Media Penyimpanan : Hardisk
Primary Key : no_pinjaman
Jumlah Field : 10
Tabel 4.5 Struktur File Tabel Pinjaman
No Field Name Type Size Description
1 no_pinjaman varchar 10 Nomor Pinjaman
2 no_anggota varchar 10 Nomor Anggota
3 tgl_pinjaman varchar 10 Tanggal Pinjaman
4 tgl_selesai varchar 10 Tanggal Selesai
5 jangka_waktu int 4 Jangka Waktu
6 besar_pinjaman numeric 9 Besar Pinjaman
7 bunga numeric 9 Bunga
8 total_pinjaman numeric 9 Total Pinjaman
9 besar_angsuran numeric 9 Besar Angsuran
10 keterangan varchar 50 Keterangan
5. Nama File : Angsuran
Media Penyimpanan : Hardisk