1 1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dalam bidang industri maupun jasa sampai dengan saat ini
sedemikian pesatnya, hal ini menimbulkan persaingan antar perusahaan dalam
memberikan yang terbaik untuk konsumen dalam hal kualitas barang maupun
jasa, yang meliputi hasil produksi dan pelayanan yang baik kepada konsumen.
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, maka perusahaan
harus sekuat tenaga menggunakan sumber daya manusia dengan seefektif dan
seoptimal mungkin agar konsumen dapat loyal kepada perusahaan tersebut.
Perusahaan memiliki tujuan yang bermacam-macam. Ada yang
berpendapat bahwa tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang
sebesar-besarnya. Pendapat lain mengatakan tujuan perusahaan adalah
meningkatkan nilai perusahaan demi untuk kemakmuran pemiliknya. Dikatakan
makmur apabila pemegang saham memperoleh keuntungan dari setiap lembar
saham atas investasi yang ditanamkannya. Keuntungan yang diperoleh antara lain
bisa berasal dari laba bersih perusahaan dan bisa berasal dari peningkatan harga
saham bursa efek. Meningkatnya harga saham perusahaan berarti meningkatnya
nilai perusahaan itu sendiri. Nilai perusahaan yang semakin meningkat
PT. Astra Internasional Tbk merupakan salah satu perusahaan besar di
Indonesia yang bergerak di bidang otomotif , agrobisnis, dan lain sebagainya. Di
bidang otomotif meliputi penjualan, suku cadang (sperepart), dan servis mobil. Untuk servis mobil, ada berbagai jenis layanan, seperti misalnya Toyota Home Servis (THS) khusus untuk mobil merk Toyota. Untuk Isuzu, yaitu layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), dan untuk BMW, yaitu layanan BMW 24 jam, dan
lain sebagainya. Kemudian di bulan Februari tahun 2001, PT Astra Internasional
Tbk mendirikan sales operation baru yaitu AstraWorrld sales operation yang bergerak dibidang membership dan layanan darurat di jalan yang dikenal dengan sebutan Emergency Roadside Assistance (ERA).
Layanan Emergency Assistance (ERA) merupakan layanan yang diajukan untuk pelanggan Astra, dimana pelanggan tidak dikenai biaya di tahun 2002-2003
untuk kendaraan merk Astra yaitu BMW, Dihatsu, Isuzu, Peugeot, dan Toyota,
dimana pembelian mobil tidak harus di cabang PT. Astra Internasional Tbk, bisa
di direct ataupunindirect Astra. Baru mulai bulan Maret 4004 dikenakan biaya bagi pengguna jasa pelayanan, tetapi biayanya berbeda antara yang anggota
(member) dengan yang bukan anggota (member) AstraWorld. Dengan AstraWorld, dimana pun dan kapan pun kendaraan pelanggan bermasalah,
pelanggan tinggal menghubungi call centre AstraWorld maka pelanggan akan didatangi dan dibantu oleh mekanik (Servis Agent) AstraWorld. Bantuan yang diberikan oleh AstraWorld bermacam-macam, tergantung jenis bantuan yang
dibutuhkan oleh pelanggan, misalnya bantuan jumper aki, pemasangan ban
5 kota besar di Indonesia yaitu: Surabaya, Bandung, Semarang, Denpasar serta
Medan.
Kemampuan perusahaan dalam beroperasi dapat terlihat dalam kinerja
yang diperolehnya yaitu melalui laporan keuangan yang berisi tentang data-data
keuangan.
Dalam kondisi seperti ini, interprestasi dan analisis laporan keuangan
suatu perusahaan sangat diperlukan. Ukuran yang sering digunakan untuk
menganalisis laporan keuangan adalah rasio. Pengertian rasio itu sebenarnya
hanyalah alat yang dinyatakan dalam “arithmatical terms”. Yang dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansial.
Seperti yang telah kita ketahui diatas pada umumnya setiap lembaga
keuangan standarnya memiliki laporan keuangan, karena laporan keuangan
merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi yang berhubungan
dengan konidisi keuangan dan hasil-hasil kegiatan perusahaan. Semua kegiatan
yang berkaitan dengan transaksi keuangan harus dicatat dan secara periodic dibuat
laporan untuk kepentingan internal maupun eksternal. Perputaran Aktiva ( Total
Asset Turn Over ) dapat digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yaitu
digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan PT.Astra Internasional Tbk yang
tujuan laporan ini dapat memperlihatkan perkembangan atau penurunan
Salah satu rasio keuangan yang digunakan adalah rasio aktivitas. Menurut
Harapa (2002:308) Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan,
pembelian dan kegiatan lainnya. Sedangkan Menurut Kasmir (2008:172) Rasio
Aktivitas merupaka rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
Jika piutang dan perputaran persediaan cepat maka arus kas dari customer
dapat diinvestasikan untuk pengembalian yang akan meningkat pendapatan
bersih. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio aktivitas memiliki
hubungan dengan perubahan laba.
Kemampuan PT.Astra Internasional Tbk dalam upaya memenuhi
kewajiban finansialnya yang harus segera terpenuhi serta upaya memperoleh
gambaran tentang seberapa efektif perusahaan tersebut mengelola aktivanya dan
pengaruhnya terhadap perkembangannya perlu dilakukan analisis keuangan
khususnya aktivitas keuangan perusahaan tersebut dengan menggunaka rasio
aktivitas yang salah yang menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan
dalam memanfaatkan aktiva yang dimikinya atau perputaran (turnover) dari aktiva-aktiva. Rasio aktivitas dapat diproksikan dengan : Receivable Turnover (RT), Inventory Turnover (IT), Average Collection Period (ACP), Total Asset Turnover (TAT).
Konsep Analisis Perputaran Aktiva ( Total Asset Turn Over ) merupakan
usahanya . Analisis Perputaran Aktiva ( Total Asset Turn Over ) dapat diterapkan
pada semua perusahaan atau Badan Usaha lain.
PT. Astra Internasional Tbk melakukan usaha penjualan, tetapi di dalam
penjualan itu terkadang mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan itu
disebabkan oleh adanya permintaan konsumen yang tinggi sehingga penjualan
tersebut mempengaruhi kepada total aktiva. Sedangkan penurunan terjadi karena
daya beli masyarakatnya turun serta adanya persaingan dengan perusahaan lain.
Tingginya tingkat persaingan diantara perusahaan otomotif memaksa para
produsen-produsen dari berbagai jenis merk berlomba-lomba memasarkan
produk-produk unggulan mereka dengan berbagai strategi, baik strategi
pemasaran, maupun strategi manajemen. Dengan berbagai ciri khas yang
ditampilkan oleh masing-masing produk tersebut, strategi merupakan kekuatan
utama yang harus dimiliki untuk menghadapi tingginya tingkat persaingan yang
diharapkan mampu mendapatkan pangsa pasar seluat-seluasnya yang merupakan
tujuan utama nya. Tanpa adanya strategi-strategi yang matang dan terencana para
produsen akan sangat kesulitan untuk memperkenalkan dan memasarkan produk
mereka ke masyarakat sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Maka dari itu penulis tertarik ingin mengkaji lebih jauh dalam melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk Studi Kasus Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2013”.
1.2.1 Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan memiliki penjualan, total aktiva, dan
total asset turnover diatas mengalami penurunan penjualan dan total aktiva
pada tahun 2007 yang diikuti pula dengan penurunan total asset turnover yang
diperoleh oleh perusahaan. Menurunnya Total Asset Turnover perusahaan yang
menyebabkan menurunnya jumlah penjualan dan total aktiva perusahaan.
1.2.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perkembangan Penjualan dan Total Aktiva Pada PT Astra
Internasional Tbk periode 2005-2013.
2. Bagaimana Analisis Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Pada PT
Astra Internasional Tbk periode 2005-2013.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data – data,
informasi serta gambaran umum mengenai Total Asset Turn Over (Perputaran
Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan yang dicapai dengan dilakukannya berdasarkan uraian pada
masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perkembangan Penjualan dan Total Aktiva Periode
2. Untuk menganalisis Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Periode
2005-2013.
1.4 Kegunaan Penelitiaan
Adapun kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.4.1 Kegunaan Praktisi
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat berguna sebagai tolak ukur kegiatan
operasional dan bukti yang mendukung tentang Total Asset Turn
Over (Perputaran Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk.
b. Bagi Pihak Lain
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
informasi yang diperlukan mengenai Total Asset Turn Over
(Perputaran Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk.
1.4.2 Kegunaan Akademis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan informasi serta
memberika manfaat untuk mendalami pemahaman terhadpa materi
c. Bagi Peneliti Lain
Dapat sebagai bahan acuan dan referensi, khususnya bagi
pihak-pihak yang berkaitan dengan Total Asset Turn Over (Perputaran
Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.5.1 Lokasi
4 Pengumpulan data & analisis data
5
Bimbingan 6
9 BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Laporan Keuangan
Laporan keuangan digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu
perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan. Pada dasarnya, laporan keuangan
merupakan hasil dari proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan dari
kejadian-kejadian yang bersifat keuangan dengan cara setepat-tepatnya sebagai
alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap laporan keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah
(Munawir, 2004) :
1. Pemilik perusahaan
Pemilik perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada manajer,
memerlukan laporan keuangan untuk menilai kinerja manajer dalam memimpin
perusahaannya dan kesuksesan seorang manajer diukur/dinilai dari laba yang
diperoleh perusahaan. Berdasarkan hasil analisis laporan keuangan, jika hasil
yang dicapai oleh manajemen perusahaan tidak memuaskan, maka pemilik
perusahaan dapat mengambil suatu tindakan seperti mengganti manajemennya
atau bahkan menjual saham-saham yang dimilikinya.
2. Manajer
Bagi seorang manajer, laporan keuangan merupakan alat
kepadanya. Selain itu, laporan keuangan digunakan untuk mengukur tingkat biaya
dari berbagai kegiatan perusahaan, menilai hasil kerja tiap-tiap divisi yang telah
diberi wewenang dan tanggung jawab terhadap tugasnya dan menentukan
kebijakan atau prosedur baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.
3. Kreditur
Para kreditur sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak
permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengetahui terlebih dulu posisi
keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan diperlukan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang, beban bunga,
juga untuk mengetahui apakah kredit yang akan diberikan itu cukup mendapat
jaminan dari perusahaan tersebut.
4. Investor
Para investor berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan
sebagai penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya, apakah perusahaan
mempunyai prospek yang baik dan akan memperoleh keuntungan yang baik.
Prospek keuntungan dimasa mendatang dan perkembangan perusahaan
selanjutnya dipakai untuk mengetahui jaminan investasinya
5. Pemerintah
Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan
untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan tersebut.
6. Karyawan
Karyawan memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan
pemberian bonus cukup layak dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang
dicapai perusahaan pada periode tertentu.
2.1.2 Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010;35), analisis laporan keuangan adalah analisis
laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada
hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi
keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Harahap (2009:190), analisis laporan keuangan berarti menguraikan
akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang
satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat
penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Sedangkan menurut
Sundjaja dan Barlian (2001:37), analisis laporan keuangan perusahaan pada
dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan
perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di masa depan.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dilakukan
untuk melihat prospek dan resiko perusahaan. Prospek untuk mengetahui tingkat
keuntungan (profitabilitas) sedangkan resiko untuk mengetahui perusahaan
Hanafi dan Halim (2005) mengemukakan bahwa untuk menganalisis laporan
keuangan, seorang analis keuangan harus melakukan beberapa hal:
(1) Menentukan tujuan dari analisis keuangan
(2) Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan
keuangan dan rasio-rasio keuangan dari laporan keuangan tersebut.
(3) Memahami kondisi ekonomi dan bisnis yang mempengaruhi usaha perusahaan
tersebut.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis
laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar
dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi
dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data
keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan,
sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dalam
melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan,
dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat menentukan
suatu keputusan yang akan diambil.
2.1.2.1 Penjualan
Menurut Winardi (1991:2), penjualan adalah proses dimana sang penjual
memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik
bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang
William G. Nickels (1998:10), penjualan tatap muka adalah interaksi antar
individu, saling bertemu muka yang ditujukkan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling
menguntungkan dengan pihak lain.
2.1.2.2 Total Aktiva
Menurut Margaretha (2003:108) Total aktiva adalah total atau jumlah
keseluruhan dari kekayaan perusahaan yang terdiri dari aktiva tetap, aktiva lancar
dan aktiva lain-lain, yang nilainya seimbang dengan total kewajiban dan ekuitas.
Total aktiva dalam penelitian ini diketahui dengan menjumlahkan aktiva
lancar dan aktiva tidak lancar perusahaan. Aktiva lancar seperti yang telah
diuraikan sebelumnya adalah uang kas dan aktiva lain yang diharapkan dapat
dicairkan menjadi uang tunai dalam periode berikutnya ( paling lama satu tahun).
Rekening yang termasuk dalam aktiva lancar antara lain kas, investasi jangka
pendek, piutang wesel, piutang usaha, persediaan, dan biaya dibayar dimuka.
2.1.3 Analisis Rasio Keuangan
Menurut Harahap (2009:297), rasio keuangan merupakan angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun
lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Menurut
Simamora (2002:357), analisis rasio merupakan cara penting untuk menyatakan
laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio
yang akan menjelaskan atau menggambarkan kepada penganalisa baik atau
buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan.
Sedangkan menurut Riyanto (2010:329), dalam mengadakan analisis rasio
keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan 2 macam cara
pembandingan, yaitu :
a. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari
waktu-waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk
waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama. Dengan cara
pembanding ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan dari rasio tersebut dari
tahun ke tahun. Jika diketahui perubahan dari angka rasio tersebut maka dapatlah
diambil kesimpulan mengenai tendensi atau kecenderungan keadaan keuangan
serta hasil operasi perusahaan yang bersangkutan.
b. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio semacam
dari perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio industri/rasio standar) untuk
waktu yang sama. Dengan cara ini akan dapat diketahui apakah perusahaan yang
bersangkutan dalam aspek keuangan tertentu berada di atas rata-rata industri,
berada pada rata-rata atau terletak dibawah rata-rata industri.
Menurut Riyanto (2010:330), apabila dilihat dari sumber darimana rasio
ini dibuat, maka dapat digolongkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
1. Rasio neraca (Balance Sheet Ratios), yang digolongkan dalam katagori ini
2. Rasio-rasio laporan laba-rugi (Income Statement Ratios), yang tergolong dalam
katagori ini adalah semua data yang diambil dari laba-rugi.
3. Rasio-rasio antar laporan (Interstatement Ratios), yang tergolong dalam
katagori ini adalah semua data yang diambil dari neraca dan laporan laba-rugi.
Menurut Riyanto (2010:331), umumnya rasio dapat dikelompokkan dalam
4 (empat) tipe dasar, yaitu :
1. Rasio Likuiditas, adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
2. Rasio Solvabilitas, adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban utang jangka panjangnya.
3. Rasio Rentabilitas, adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada.
4. Rasio Aktivitas, adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan
menggunakan sumber dananya.
2.1.3.1 Tujuan dan Kegunaan Analisis Rasio Keuangan
Tujuan dari analisis rasio keuangan adalah membantu manajer dalam
memahami apa yang perlu dilakukan perusahaan sehubungan dengan informasi
yang berasal keuangan yang sifatnya terbatas. Dengan menggunakan rasio-rasio
tertentu manajer akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan
kelemahan perusahaan dibidang keuangan. Dari informasi tersebut, manajer dapat
membuat keputusan-keputusan penting dimasa yang akan datang. Bagi pihak
ekstern, analisis rasio keuangan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
memutuskan apakah akan membeli, menahan atau menjual saham perusahaan
tersebut. Apabila dari hasil analisis perusahaan memiliki kesehatan atau
perkembangan keuangan kurang baik, maka investor akan lebih berhati-hati.
Manfaat dari analisis rasio keuangan dapat diketahui adanya
kelemahan-kelemahan dari tahun-tahun sebelumnya. Manfaat lain adalah dapat memberikan
informasi apakah perusahaan dalam aspek keuangan tertentu berada diatas
rata-rata, pada rata-rata atau dibawah rata-rata. Apabila diketahui bahwa perusahaan
dibawah rata-rata maka pimpinan perusahaan akan mencari faktor-faktor yang
menyebabkannya untuk kemudian diambil kebijakan keuangan sehingga dapat
meningkatkan rasio keuangan.
2.1.3.2 Jenis Analisis Rasio Keuangan
Pada dasarnya banyak sekali angka rasio itu karena rasio dibuat menurut
kebutuhan penganalisa. Namun demikian angka-angka rasio dapat digolongkan
menjadi dua yaitu berdasarkan sumber data keuangan dan berdasarkan tujuan
penganalisa. Berdasarkan sumber datanya angka rasio dibedakan menjadi :
a. Rasio-rasio neraca (Balance sheet ratio)
b. Rasio-rasio laporan laba-rugi (Income statement ratio) c. Rasio-rasio antar laporan (Inter statement ratio)
Berdasarkan tujuan penganalisa angka rasio dapat digolongkan antara lain
(1) rasio-rasio likuiditas, (2) rasio-rasio solvabilitas, (3) rasio-rasio rentabilitas, (4)
rasio-rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisa misalnya rasio-rasio
Rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan ruang
lingkup atau tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
A. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Menurut Harahap (2009:301), rasio likuiditas merupakan rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Untuk dapat memenuhi kewajibannya yang sewaktu-waktu ini, maka perusahaan
harus mempunyai alat-alat untuk membayar yang berupa aset-aset lancar yang
jumlahnya harus jauh lebih besar dari pada kewajiban-kewajiban yang harus
segera dibayar berupa kewajiban-kewajiban lancar.
B. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio)
Rasio Solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban utang jangka panjangnya atau keajiban-kewajibannya
apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya
jangka panjang seperti aktiva tetap dan utang jangka panjang.
C. Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio Rentabilitas atau disebut juga Profitabilitas menggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah
cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio.
D. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Menurut Harahap (2009:308), rasio aktivitas menggambarkan aktivitas
penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya. Rasio ini dinyatakan sebagai
perbandingan penjualan dengan berbagai elemen aset. Elemen aset sebagai
pengguna dana seharusnya bisa dikendalikan agar bisa dimanfaatkan secara
optimal. Semakin efektif dalam memanfaatkan dana semakin cepat perputaran
dana tersebut, karena rasio aktivitas umunya diukur dari perputaran
masing-masing elemen aset. Mengenai rasio-rasio aktivitas dapat dilihat pada uraian
sebagai berikut:
1. Receivable Turnover ( Perputaran Piutang )
Piutang yang dimiliki oleh koperasi mempunyai hubungan yang erat
dengan volume kredit yang diberikan. Posisi hutang dan taksiran waktu
pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang
tersebut, yaitu dengan membagi total kredit yang diberikan dengan piutang rata-
rata.
Semakin tinggi rasio perputaran menunjukkan modal kerja yang ditanamkan
dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisis lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada
perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit. Receivable Turnover dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
2. Inventory Turnover ( Perputaran Persediaan)
Rasio ini menunjukan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus
produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa Receivable Turnover = Penjualan Kredit bersih setahun x 1 kali
kegiatan penjualan berjalan cepat. Inventory Turnover dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
3. Average Collection Period (Periode Perputaran Piutang)
Angka ini menunjukan berapa lama perusahaan melakukan penagihan
piutang. Semakin pendek periodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan
informasi yang digambarkan Receivable Turnover. Average Collection Period
dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
4. Total Asset Turnover (Perputaran Aktiva)
Total Asset Turnover (Perputaran Aktiva) merupakan salah satu dari rasio
aktivitas. Rasio ini menunjukkan perbandingan banyaknya penjualan yang terjadi
tiap satuan asset yang dimiliki. Dengan rasio ini dapat dilihat seberapa efektif
investasi yangdilakukan pada waktu pembuatan laporan keuangan, sehingga dapat
diperkirakan apakah perusahaan dikelola oleh manajemen yang mampu
mengefektifkan modal yang ada.
Average Collection Period = Jumlah Hari dalam Setahun x 1 hari Perputaran Piutang
Atau
Average Collection Period = Piutang x Jumlah Hari dalam Setahun x 1 hari
Penjualan Kredit Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan x 1 kali
Rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva
perusahaan di dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Lukman
Syamsudin (2007).
Untuk menentukan besarnya penjualan dan total aktiva dapat dilakukan
dengan dilihat menghitung informasi pada laporan keuangan. Penjualan dapat
dilihat pada laporan laba rugi dan total aktiva dapat dilihat pada neraca. Brigham
& Houston (2010:150).
Total Asset Turnover (Perputaran Aktiva) mengukur aktivitas aktiva dan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui penggunaan
aktiva tersebut. Rasio ini juga mengukur seberapa efisien aktiva tersebut telat
dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan. Dwi Prastowo (2011:94).
Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan penjualan berdasarkan aset yang dimiliki perusahaan. Menurut
Harahap (2009:309), semakin besar rasio ini semakin baik karena perusahaan
tersebut dianggap efektif dalam mengelola asetnya. Total Asset Turnover dapat
dihitung dengan rumus :
2.1.3.2 Fluktuasi Ekonomi
Fluktuasi ekonomi adalah kenaikan secara relatif penurunan aktifitas ekonomi
secara relatif dibandingkan dengan trend pertumbuhan jangka panjang dari
ekonomi. Fluktuasi ini atau Bussines Cycle (siklus bisnis), bervariasi dalam intensitas dan jangka waktunya. Kenaikan dna penurunan biasanya meliputi
negara dan bahkan dunia, dan mempengaruhi seluruh dimensi dari kegiatan
ekonomi, tidak hanya tingkat pengangguran dan produksi.
Ekspansi (Ekspansion) adalah suatu keadaan dimana penyehat perekonomian telat
terjadi dari kondisi sebelumnya yaitu resesi atau bahkan depresi. Tahap ini
ditandai dengan meningkatkan kesepakatan kerja, meningkatnya pendapatan, dan
pengeluaran konsumsi masyarakat. Sektor perusahaan mengalami kenaikan
produksi barang dan jasa, kenaikan penjualan, dan laba perusahaan. Iklim
investasi berubah dan pesimisme menjadi optimis. Karena permintaan konsumen
mengalami kenaikan produksi barang dan jasa juga mengalami kenaikan.
Sehingga terjadi kenaikan kapasitas produsi dan pengangguran tenaga kerja.
Dalam perdagangan internasional digunakan lebih dari satu mata uang. Hal
tersebut dapat menimbulkan resiko fluktuasi antar nilai mata uang.
Menurut Surya Yohanes (2007:4) Fluktuasi adalah perubahan naik turunnya suatu
variabel yang terjadi sebagai akibat dari mekanisme pasar. Secara tradisional
fluktuasi dapat diartikan sebagai perubahan nilai. Berdasarkan uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa fluktuasi adalah suatu perubahan variabel tertentu yang
umumnya terjadi karena mekanisme psar. Perubahan tersebut dapat berupa
kenaikan atau penurunan nilai tersebut. Tiga faktor utama mengenai fluktuasi
ekonomi :
1. Fluktuasi dalam perekonomian sifatnyantidak teratur dan tidak dapat
diramalkan.
3. Saat hasil produksi turun, tingkat pengangguran naik.
Untuk menghitung fluktuasi dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
Rp Fluktuasi = (Rp tahun x) – (Rp tahun x-1)
% Fluktuasi = Fluktuasi X 100
Jumlah tahun x-1
2.2 Kerangka Pemikiran
Menurut Munawir (2010;35), analisis laporan keuangan adalah analisis
laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada
hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi
keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan penjualan berdasarkan aset yang dimiliki perusahaan. Menurut
Harahap (2009:309), semakin besar rasio ini semakin baik karena perusahaan
tersebut dianggap efektif dalam mengelola asetnya.
Menurut Winardi (1991:2) Penjualan adalah proses dimana sang penjual
memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik
bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang
menguntungkan kedua belah pihak.
Menurut Margaretha (2003:108) Total aktiva adalah total atau jumlah
keseluruhan dari kekayaan perusahaan yang terdiri dari aktiva tetap, aktiva lancar dan
merupakan salah satu langkah dalam perencanaan strategi. Berdasarkan kerangka
pemikiran diatas maka dapat disusun skema kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran PT Astra Internasional Tbk
Laporan Keuangan
Rasio Aktivitas
Analisis Total Asset Turnover (Perputaran Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk Studi Kasus Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2013
24 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Objek
penelitian menurut Sugiyono (2005:13) adalah sebagai berikut :
“Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu).”
Objek Penelitian ini dilakukan pada PT Astra Internasional Tbk Studi
Kasus Bursa Efek Indonesia Jalan Veteran No.10 Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian memiliki pengertian sebagai cara kerja untuk dapat
memahami suatu objek penelitian. Peneliti yang baik harus memenuhi syarat
penelitian ilmiah yang ditujukan dengan bagaimana kepatuhan peneliti terhadap
metode ilmiah yg memiliki pengertian yaitu penggunaan cara-cara yang telah
sebelumnya di tetapkan dan membentuk menghubungkan pernyataan teoritis
tentang kejadian tertentu dengan memprediksi kejadian yang belum di ketahui.
Metode yg digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.
Pada pendekatan penelitian ini, penulis menggunakan metode Deskriptif
Kuantitatif. Metode penelitian adalah cara peneliti dalam memilih model dan
Menurut Sugiyono (2005) menyatakan bahwa :
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah
cara-cara yang dilakukan penulis dalam melakukan pemeriksaan atau pengujian
terhadap penelitian yang dilakukannya, sehingga penelitian tersebut dapat
tersusun dengan baik dan sistematis.
Metode deskriftif akan mengamati secara seksama aspek-aspek tertentu
yang berkaitan erat dengan masalah yang di teliti , sehingga di peroleh data
primer dan sekunder yang di analisis berdasarkan teori yang ada dan akhirnya
menghasilkan suatu kesimpulan.
Menurut Sugiono (2005) menyatakan bahwa :
Data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka. Sedangkan data
kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.
Penulis menggunakan metode tersebut karena penelitian ini di tujukan
untuk menggambarkan dengan jelas bagaimana Analisis Total Asset Turnover
(Perputaran Aktiva) pada PT. Astra Internasional Tbk.
3.2.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian adalah rancangan penelitian yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan
berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena
langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang
Definisi dari desain penelitian menurut Moh. Nazir (2003:11) adalah :
“Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian
mulai tahap persiapan sampai tahap penyusunan laporan”.
Sedangkan menurut Husein Umar (2005:54-55) desain penelitian adalah :
“Rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian”.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
No
Desain Penelitian Tujuan Penelitian Metode yang
Digunakan
Descriptive Survey Primer dan Sekunder
2
Untuk menganalisis Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Periode 2005-2013
Descriptive Survey Primer dan Sekunder
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Pengertian variabel menurut Sugiyono (2010:31) adalah :
“Sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.”
“Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada
suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau
menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut”.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Rasio Aktivitas rasio aktivitas
menggambarkan aktivitas
yang dilakukan perusahaan
dalam menjalankan
operasinya baik dalam
kegiatan penjualan,
pembelian, dan kegiatan
lainnya. Rasio ini
dinyatakan sebagai
perbandingan penjualan
dengan berbagai elemen
aset.
Total Asset Turnover = Penjualan Bersih x 1 kali
Total Aktiva
Rasio
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1Sumber Data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari observasi langsung serta
wawancara dengan karyawan perusahaan.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen
perusahaan buku-buku, serta data lainnya yang berhubungan dengan
objek penelitian.
3.2.3.2Teknik Penentuan Data (Penentuan Sampel)
Dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan data – data yang
dibutuhkan diperlukan teknik – teknik dalam pengumpulan data. Oleh
karena itu, peneliti memerlukan populasi dari data yang akan diteliti.
Tetapi dalam menentukan populasi tersebut tidak semua kita ambil, kita
hanya akan mengambil sample yang akan kita jadikan bahan dalam
menentukan kesimpulan dari variabel – variabel yang peneliti ambil.
Adapun teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010:61) pengertian populasi, yaitu:
“Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
populasi adalah seluruh individu atau sekumpulan objek yang yang
dijadikan bahan penelitian dan mempunyai karakteristik sama dan akan
digunakan dalam suatu penelitian.
keseluruhan subjek penelitian yang dapat ditarik kesimpulan. Populasi
dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dari PT Astra Internasional
Tbk.
2. Sampel
Menurut Sukandarrumidi, yang dimaksud sampel adalah bagian
dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang
merupakan sumber data.
Sampel dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan PT
Astra Internasional Tbk yang berupa Penjualan dan Total Aktiva dari
Tahun 2005-2013.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ( Observasi, wawancara, Dokumentasi ) Mengumpulkan data merupakan pekerjaan penting dalam penelitian.
Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian lapangan (field research)
Yaitu penelitian yang di lakukan secara langsung di PT Astra
Internasional Tbk yang menjadi objek penelitian. Data yang di peroleh
merupakan data primer yang di peroleh dengan cara :
a. Observasi (pengamatan langsung)
Yaitu teknik pengumpulan data yang di laksanakan dengan
melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang di teliti. Teknik ini
di maksudkan untuk mendapatkan keyakinan bahwa data yang di peroleh
sebelumnya adalah benar dan juga untuk memperoleh gambaran secara
b. Wawancara (Interview)
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara /
Tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berhubungan dengan
objek yang sedang diteliti.
c. Dokumentasi
Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti mencari data
mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku dan sebagainya,
teknik ini digunakan untuk mengambil data internal PT Astra Internasional
Tbk, seperti sejarah, profil, struktur organisasi, dan sebagainya.
2. Penelitian kepustakaan (library research)
Dengan maksud untuk menggali teori-teori yang berhubungan
dengan penulis agar dapat dijadikan data sekunder dengan cara membaca
dan mempelajari buku-buku yang dapat membantu kelancaran penulis.
3.2.5 Rancangan Analisis
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data kedalam kategori, melakukan sintesa.
Setelah data dikumpulkan secara lengkap, langkah selanjutnya yang
dilakukan adalah melakukan analisis data. Dalam menganalisis data ini, metode
yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah analisis deskriptif,
yaitu metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian sebagai suatu upaya
untuk mencegah masalah atau menjawab permasalahan yang dihadapi dalam
menganalisa mengenai masalah yang sedang diteliti.
Pada penelitian ini, digunakan satu jenis analisis yaitu analisis deskriptif
dengan variabel yang bersifat kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk
melihat penyebab dari permasalahan dan upaya yang akan dilakukan.
1. Merumuskan masalah dan sasaran penelitian. Ratusan dapat dikumpulkan
dan diteliti dalam suatu penelitian, tetapi penelitian yang bermanfaat bagi
PT Astra Internasional Tbk harus didasarkan atas permasalahan keputusan
yang dihadapi oleh PT Astra Internasional Tbk. Dalam hal itu penulis
merumuskan masalah yaitu, bagaimana untuk mengetahui perkembangan
Total Asset Turnover di PT Astra Internasinal Tbk.
2. Menentukan suatu informasi yang dibutuhkan dengan cara yang efisien,
biasanya di tempuh dengan cara mengumpulkan data primer dan data
sekunder. Dari penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan
pengumpulan data sekunder.
3. Mengumpulkan data dan informasi dengan cara penulis mendatangani
langsung objek penelitian dan mewawancara secara langsung salah satu
pegawai atau pihak yang berwenang di PT Astra Internasional Tbk.
4. Menganalisis perkembangan Total Asset Turnover periode 2005 - 2013 dan menganalisis Total Asset Turnover pada PT Astra Internasional Tbk. 5. Menarik kesimpulan perkembangan Total Asset Turnover dan upaya
32 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Astra Internasional Tbk didirikan pada tahun 1957 di Bandung dan
dikelola serta dipimpin oleh William Soeryadjaja, Tjien Kian Tie dan Liem peng
Hong. Pada tahun 1965 PT. Astra Internasional memusatkan kantor pusatnya di
Jakarta, dan kantor Bandung dijadikan sebagai cabang pertama. Dengan nama PT.
Astra Incorporated. Perseroan domisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat
di Jl. Gaya Moto Raya No. 8, Senter II, Jakarta. PT.Astra Internasional resmi
berdiri secara hukum dan disahkan dihadapan Notaris Sie Kwan Djioe dengan
akte notaris No. 67 tanggal 20 Februari 1957 di Jakarta, dan dalam keputusan
menteri kesehatan RI No.J.A/53/5 tanggal 1 Juli 1957 dan terdaftar di paniteran
pengadilan negeri di Jakarta serta di umumkan dalam tambahan No.01117 berita
Negara RI No.85 tangal 22 Oktober 1957.
Perusahaan ini awalnya bergerak dibidang usaha permobilan, yaitu Toyota,
Daihatsu, Isuzu, Nissan Truck, dan pada bidang lainnya seperti :
PT. Federal, bergerak dibidang pemasaran seperda motor Honda dan sepeda
Federal.
United Traktor, bergerak dibidang mesin berat pertanian seperti : Traktor,
Bidang usaha perkantoran dan perdagangan mesin Foto Copyan Xerox,
minyak pelumas dan Specialis Caltec.
Astra argo bergerak dibidang usaha pertania, perkebunan dan perkayuan.
Pada tanun 1969 mulai mengalihkan usaha import alat-alat berat dan
barang-barang teknik. Makin luasnya usaha tersebut dikarenakan PT. Astra makin
memperoleh kepercayaan dari pada investor luar negeri untuk memasarkan
produk-produk otomotif. Pada tahun 1990, perusahaan mengubah namanya
menjadi PT Astra Internasional Tbk. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran dasar
Perseroan, ruang lingkup kegiatan perseroan adalah perdagangan umum,
perindustran, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, dan
jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perushaan meliputi perakitan
dan penyaluran mobil, sepeda motor beriku suku cadangnya, penjualan dan
penyewaan alat-alat berat, pertambangan dan jasa terkait pengembangan
perkebunan. Pt Astra Internasionak Tbk atau lebih dikenal dengan Astra Group
April 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jardine Cycle
dan Carriage, Singapura.
PT Astra Internasional Tbk merupakan suatu Badan Usaha Swasta yang juga
merupakan perusahaan public, yang kini memiliki enam divisi, yaitu :
1. Vehicle Division
2. Heavy Equipment Division
3. Property Division
5. Finance Division dan System Division
Divisi-divisi yang memasarkan produk astra kemudian satu persatu
memisahkan diri dan berkembang dan juga memiliki cabang di daerah.
4.1.2 Jenis Usaha
Jenis usaha yang bekerja sama dengan PT Astra Internasional Tbk. TSO
antara lain Leasing dan Asuransi jiwa.
Leasing terbagi menjadi 2 yaitu :
Astra Credit Company atau disingkat ACC
ACC terdiri dari 5 perusahaan Multifinance yang paling besar adalah PT.
General Astra Sedaya Finance. ACC menyediakan pembiayaan untuk pembelian
kendaraan baru dan bekas. Dibentuk melalui hubungan dengan otomatis jaringan
distribusi di seluruh Indonesia.
1. Federal Internastional Finance atau disingkat FIF
FIF sebagai perusahaab pembiayaan sepeda motor terdepan,
menanggapi kebutuhan tersebut dengan memperkenalkan skema
pembiayaan dan mudah terjangkau tapi mampu memberikan
keuntungan yang maksimal tapi mampu memberikan keuntungan
yang maksimal dan nyaman bagi jutaan pemilik sepeda motor di
seluruh negeri.
Dulunya adalah Astra CMG/astra CMG Life. Perusahaan asuransi
jiwa dengan nama Astra Jardine. Astra CMG merupakan joint venture antara Astra Internasional dan Banl Commonwealt Australia. Astra
CMG juga bekerja sama dengan Citibank, Permata Bank, Bank NISP,
Bank Commonwealt, Bank Ekonomi dan Bank Danamon dalam
Program Bancasurrance Astra CMG Lift.
4.1.3 Struktur Organisani
Struktur adalah Badan (teoritis) yang terdiri atas unsur unsur yang
berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. Organisasi adalah suatu
kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Struktur organisasi
yang baik adalah yang didalamnya menggambarkan tugas dan wewenang yang
harus dijalankan sesuai dengan posisinya dalam perusahaan tersebut. Hal ini
penting agar tidak terjadinya penyerobotan wewenang dan pelemparan tanggung
STRUKTUR ORGANISASI PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK
Sumber : www.google.co.id/search.struktur-organisasi Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT Astra Internasional Tbk Board of Commissioners
Board of Direction
Corporate Organisation & Human Capital Development
Chief Executive Officer
Corpotare Secretary
Corpotare Finance, Accounting & tax Michael D. Ruslim
Corporate Security, Envircement and Social Responbility
Simon J. Mawson
Corporate Business Process
Group Treasury
Group Internal Audit & Risk Managemenet Remuration and Nomination Committee
Struktur Organisasi PT. Astra Internasional Tbk. Sesuai dengan Anggaran Dasar
Perseroan, Perseroan diurus dan dipimpin oleh 9(sembilan) orang direksi yang
terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Direktur dan 8 (delapan) orang Direktur, yang
didalam melaksanakan tugasnya berada dibawah pengawasan 11(sebelas) Dewan
Komisaris dan 10(sepuluh) anggota Dewan Komisaris. Untuk masa jabatan
terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai berakhirnya jangka waktu yang
ditentukan oleh Anggaran Dasar Perseroan.
4.2 Pembahasan Penelitian
4.2.1 Perkembangan Penjualan dan Total Aktiva Pada Tahun 2005-2013 Pada PT Astra Internasional Tbk.
Perhitungan total asset perusahaan untuk mengetahui perkembangan
perusahaan kerja yang cukup atau tidak, dimana tahun 2005 ditetapkan sebagai
tahun dasar yang dimana nantinya akan dibandingkan dengan tahun yang
dianalisis yaitu tahun 2005-2013 untuk dilihat penurunan dan kenaikan pada
setiap tahunnya.
Tabel 4.2.1
Perhitungan Perkembangan Penjualan dan Total Aktiva Periode 2005-2013
Tahun Penjualan Total Aktiva Total Asset Turnover
Perkembangan
2006 Rp. 4.593.008 Rp. 57.929.290 0,79 0,73
2007 Rp. 3.870.625 Rp. 63.520.000 0,06 (0,73)
2008 Rp. 4.886.000 Rp. 80.740.000 0,55 0,49
2009 Rp. 4.800.000 Rp.88.938.000 0,05 (0,05)
2010 Rp. 6.230.000 Rp. 112.857.000 0,05 0,05
2011 Rp. 6.603.000 Rp. 153.521.000 0,04 (0,01)
2012 Rp. 7.886.000 Rp. 182.274.000 0,04 0,01
2013 Rp. 8.163.000 Rp. 213.994.000 0,03 (0,01)
Fluktuasi adalah perubahan naik turunnya suatu variabel yang terjadi
sebagai akibat dari mekanisme pasar.
Pada tabel perkembangan Penjualan dan Total Aktiva diatas PT Astra
Internasional Tbk terjadi penurunan pada tahun 2007. Pada tahun 2008
perusahaan mengalami kenaikan angka. Pada tahun 2009 mengalami penurunan
dan mengalami keseimbangan pada tahun 2010, setelah mengalami keseimbangan
pada tahun 2011 mengalami penurunan kembali sama juga seperti tahun
sebelumnya tahun 2012 mengalami keseimbangan seperti halnya tahun 2011 dan
tahun 2013 pun mengalami penurunan kembali. Meningkatnya penjualan sangat
berpengaruh kepada total aktiva, meningkatnya jumlah penjualan karena adanya
permintaan konsumen yang tinggi, sedangkan akibat penurunan dikarenakan daya
beli masyarakat yang menurun karena penjualannya berkurang serta adanya
4.2.2 Analisis Total Asset Turnover Pada Tahun 2005-2013 Pada PT Astra Internasional Tbk.
Perhitungan total asset turnover perusahaan untuk menganalisis
perusahaan kerja yang cukup atau tidak, dimana tahun 2005 ditetapkan sebagai
tahun dasar yang dimana nantinya akan dibandingkan dengan tahun yang
dianalisis yaitu tahun 2005-2013 untuk dilihat penurunan dan kenaikan pada
2012 = 7.886.000 182.274
= 0,04
2013 = 8.163.000
213.994
= 0,03
Total Asset Turnover (Perputaran Aktiva) merupakan bagian dari rasio
aktivitas. Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan penjualan berdasarkan aset yang dimiliki perusahaan.
Menurut Harahap (2009:309), semakin besar rasio ini semakin baik karena
perusahaan tersebut dianggap efektif dalam mengelola asetnya.
Pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2013 Total Asset Turnover
mengalami kenaikan dan penurunan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pada tahun 2005 sampai ke tahun 2006 Total Asset Turnover mengalami
kenaikan sebesar 0,85 hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya
total aktiva mempengaruhi meningkatnya penjualan PT. Astra
Internasional Tbk.
b. Pada tahun 2007 PT. Astra Internasional Tbk mengalami penurunan
sebesar 0,73 hal ini disebabkan oleh terjadinya penurunan penjualan maka
mempengaruhi pada tingkat total aktiva.
c. Pada tahun 2008 PT. Astra Internasional Tbk mengalami kenaikan sebesar
0,63 hal ini disebabkan karena penjualan meningkat maka mempengaruhi
kepada total aktiva.
d. Pada tahun 2009 mengalami penurunan, namun pada tahun 2010 PT. Astra
Laporan Keuangan yang dihitung mengalami keseimbangan penjualan
maupun total aktiva.
e. Pada tahun 2011 mengalami penurunan, namun pada tahun 2012 PT. Astra
Internasional Tbk dikategorikan sehat, karena berdasarkan dari data
Laporan Keuangan yang dihitung mengalami keseimbangan penjualan
maupun total aktiva.
f. Pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,01 hal ini disebabkan
karena penjualan yang menurun mengakibatkan total aktiva menurun juga
dikarenakan daya beli masyarakatnya berkurang.
Sumber : Laporan Keuangan ( Data diolah kembali ) Grafik 4.2.2
Analisis Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk Studi Kasus Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2005-2013
0 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000
50,000,000
60,000,000
70,000,000
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Penjualan
42 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis di PT. Astra
Internasional Tbk, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Total Aktiva pada PT. Astra Internasional Tbk mengalami kenaikan pada
tahun 2005 s/d tahun 2006 dan mengalami penurunan pada tahun 2007 s/d
tahun 2008 dan mengalami kenaikan lagi pada tahun 2009 s/d 2013
dikarenakan penjualan pada tahun tersebut meningkat.
2. PT Astra Internasional Tbk terjadi penurunan pada tahun 2007. Pada tahun
2008 perusahaan mengalami kenaikan angka. Pada tahun 2009 mengalami
penurunan dan mengalami keseimbangan pada tahun 2010, setelah
mengalami keseimbangan pada tahun 2011 mengalami penurunan kembali
sama juga seperti tahun sebelumnya tahun 2012 mengalami keseimbangan
seperti halnya tahun 2011 dan tahun 2013 pun mengalami penurunan
kembali. Meningkatnya penjualan sangat berpengaruh kepada total aktiva,
meningkatnya jumlah penjualan karena adanya permintaan konsumen
yang tinggi, sedangkan akibat penurunan dikarenakan daya beli
masyarakat yang menurun karena penjualannya berkurang serta adanya
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka dapat di kemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Pihak PT. Astra Internasional Tbk harus lebih banyak lagi menjualkan
barang atau produk yang ada di perusahan tersebut karena penjualan
tersebut sangat mempengaruhi total aktiva di perusahaan tersebut, semakin
meningkat nya penjualan maka semakin meningkat juga total aktiva.
2. PT.Astra Internasional Tbk harus membuat strategi yang lebih baik karena
tanpa adanya strategi yang matang dan terencana para produsen akan
sangat kesulitan untuk memperkenalkan dan memasarkan produk mereka
ke masyarakat sesuai dengan tujuan yang diinginkan, karena pada saat ini
Analysis Of Total Asset Turnover (Asset Turnover) In PT. Astra International Tbk. Case Study Bursa Efek Indonesia Period 2005-2013
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh Jenjang D3 Program Studi Keuangan dan Perbankan
Oleh :
LUSIANI SEPTIA ANDRIYANI 21512004
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
vi 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 6
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 6
1.2.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7
1.3.1 Maksud Penelitian ... 7
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 7
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 8
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 9
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 9
vii
2.1.3Pengertian Analisa Rasio Keuangan ... 13
2.2 Kerangka Pemikiran ... 22
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 24
3.2 Metode Penelitian ... 24
3.2.1 Desain Penelitian ... 25
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 26
3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data ... 27
3.2.3.1 Sumber Data ... 27
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 28
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.2.5 Rancangan Analisis ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 32
4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 32
4.1.2 Jenis Usaha ... 34
4.1.3 Struktur Organisasi ... 35
4.2 Pembahasan Penelitian ... 37
4.2.1 Analisis Total Asse Turnover ... 37
4.2.2 Perkembangan Total Asset Turnover ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 42
5.2 Saran ... 43 LAMPIRAN - LAMPIRAN
Fadhilanalisis, 2011:10, Analisis Laporan Keuangan
http://fadhilanalisis.blogspot.com/2011/10/analisis-laporan-keuangan.html
Margaretha, Farah. 2003. ‘Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Struktur Modal Perusahaan Go Public’. Dalam Media Riset Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Universitas Trisakti. No. 3. Hal. 98-115.
Nazir, Moh, Ph.D. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
S. Munawir, 2004, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-Empat, Liberty, Yogyakarta
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV Alfabeta: Bandung.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, shalawat serta salam teruntuk Nabi
Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik tugas akhir
ini dengan judul “ANALISIS TOTAL ASSET TURNOVER (PERPUTARAN AKTIVA) PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK. STUDI KASUS BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2013” Tugas Akhir ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat ujian sidang guna memperoleh gelar Ahli Madya
pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Dalam proses penyusunan Tugas
Akhir ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Dalam penyajian Tugas
Akhir ini penulis menyadari masih adanya kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas
Akhir ini , diantaranya yaitu kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Ekonomi Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic. selaku Dekan Fakultas
iv
3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Manjemen Pemasaran serta Keuangan dan Perbankan.
4. Ibu Trustorini Handayani, SE., M.Si. selaku dosen pembimbing yang
dengan sabar telah memberikan bimbingan, saran, dan petunjuk dalam
penyusunan Tugas Akhir ini, sehingga Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Ibu Lita Wulantika, M.Si. selaku dosen wali yang selalu memberikan
arahan serta bimbingan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu dosen yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang
telah memberikan ilmu serta pengetahuan kepada penulis selama masa
perkuliahan.
7. Terimakasih Kepada Ayahanda dan Ibundaku tercinta serta adik ku
tercinta M.Iqbal sebagai sumber kehidupan dan kebahagian, Ayahanda
dan Ibundaku yang telah membesarkan dan mendidik penulis serta
memberikan dukungan baik moril maupun materil dan do’a yang tak
pernah terhenti sehingga perkuliahan dan penyusunan tugas akhir ini
terlaksana dengan baik.
8. Terimakasih Kepada Kakek dan Nenek serta keluarga yang selalu mendo’akan penulis setiap saat.
9. Terimakasih Kepada sahabatku Regina Rahmah selalu memberikan semangat, do’a, canda tawa, dan kebersamaan.
10.Terimakasih Kepada teman seperjuanganku KP-1 UNIKOM 2012
v
kebersamaan, cerita, canda tawa selama dalam menempuh jenjang
Diploma ini.
11.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas semua doa dan dukungan
yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir
ini.
Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penyusunan Tugas Akhir ini. Harapan penulis, semoga Tugas Akhir ini
memenuhi maksud dan tujuan serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca
umumnya, serta untuk kemuliaan ALLAH Yang MahaEsa.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bandung, Juli 2015
Lusiani Septia Andriyani
Alamat : Jln Hegarmanah No. 152 Komplek Ganesha T8 RT/RW 04/07 Secapa AD
Tempat/Tgl.Lahir : Bandung, 03 September 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Telp : 081223420762
Riwayat Pendidikan :
1999-2000 : TK Kartika
2000-2006 : SD Negeri Cidadap 1 Bandung 2006-2009 : SMP Negeri 29 Bandung 2009-2012 : SMA Pasundan 2 Bandung
2012-Sekarang: Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
Bandung, Agustus 2015