BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Kuliah Kerja Praktek merupakan suatu kegiatan studi mahasiswa dalam
memenuhi salah satu mata kuliah, yang dimaksudkan bahwa mahasiswa dapat
berinteraksi langsung dengan kegiatan dunia usaha. Kuliah Kerja Praktek dapat
memberikan gambaran dan pengalaman kerja dalam mempersiapkan diri pada
persaingan global, untuk itu Kuliah Kerja Praktek yang dilakukan penulis dapat
memberikan klasifikasi atas masalah yang hendak dijadikan Laporan Kerja Praktek
tersebut.
Saat ini, listrik berkembang menjadi kebutuhan primer manusia untuk
mendukung berbagai aktivitasnya, baik digunakan untuk bekerja, belajar, dan
berbagai aktivitas lainnya, dimana hampir semua kegiatan manusia didukung oleh
listrik. Sehingga dapat dikatakan bahwa listrik memegang peranan yang sangat vital
dalam kehidupan manusia saat ini dan masa yang akan datang.
Di Indonesia terdapat perusahaan berupa Badan Umum Milik Negara
(BUMN) yang bergerak dalam bidang pelayanan, penyediaan, dan pendistribusian
tenaga listrik, yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN), dimana PLN ini merupakan
PT. PLN (Persero) mempunyai tugas mengelola tenaga listrik mulai dari
pembangkitan listrik sampai ke pengguna jasa listrik terakhir (user) baik untuk
kebutuhan rumah tangga, sekolah, instansi-instansi pemerintahan,
perusahaan-parusahaan yang menggunakan jaringan tegangan tinggi, maupun tegangan rendah.
Semua ini merupakan tugas dari PT. PLN (Persero) dan semua itu dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan serta kepuasan para pelanggannya.
Setiap perusahaan termasuk PT. PLN, tidak terlepas dari adanya sistem arus
kas yaitu kas receipt dan kas imprest. Tetapi pada PT. PLN kas receipt terakhir
digunakan adalah pada bulan Maret 2011. Kas imprest di suatu perusahaan bersifat
terus menerus. Jika dilihat dari karakteristik tersebut kas menjadi asset perusahaan
yang paling banyak mengandung resiko. Oleh karena itu, sistem pengelolaan kas
imprest perlu diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah menganalisa dan meninjau kembali sistem pengendalian intern agar
pengelolaan kas imprest dapat teratur dengan baik dan terhindar dari berbagai
penyimpangan.
Dengan adanya Pengelolaan Kas Imprest pada PT. PLN (Persero) maka
biaya-biaya operasional dapat diefisiensikan dan diefektifkan sehingga pengeluaran
kas terkoordinir dengan baik. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk
mengambil judul “ SISTEM PENGELOLAAN KAS IMPREST (KAS KECIL)
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan penulis melakukan kerja praktek pada PT. PLN (Persero) Unit
Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Bandung Utara adalah :
1. Untuk mengetahui analisa laporan keuangan di PT. PLN (Persero)
2. Untuk mengetahui tentang kas imprest (kas kecil) di PT. PLN (Persero)
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan kas imprest (kas kecil)
di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Kegunaaan yang akan di peroleh dari hasil kerja praktek ini di harapkan
dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut :
1.3.1 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembang Ilmu Akuntansi
Hasil kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan referensi atau masukan
dalam pengembang kajian akuntansi keuangan, dalam hal Sistem Pengelolaan
Kas Imprest (Kas Kecil) Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan
Bandung Utara.
2. Bagi Peneliti
Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai Sistem Pengelolaan Kas
Imprest (Kas Kecil) Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan
3. Bagi Peneliti Selajutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan hal Sistem Pengelolaan Kas Imprest (Kas
Kecil) Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara.
1.3.2 Kegunaan Praktis
Bagi penulis kerja praktek ini berguna sebagai salah satu syarat mata kuliah
program S1 jurusan Akuntansi.
Adapun kegunaan Praktis antara lain :
1. Memperoleh pemahaman tentang kegiatan ilmu yang telah di dapat selama
mengikuti perkuliahan terutama tentang analisa laporan keuangan.
Mengetahui keguanaan dan cara Pengelolaan Kas Imprest (Kas Kecil) Pada
PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara.
2. Di harapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang memerlukannya di
masa yang akan datang.
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Penulis melakukan kerja praktek pada Bagian Administrasi dan Keuangan
pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Unit Pelayanan dan
Penulis melaksanakan penelitian mulai tanggal 1 Agustus 2011 s.d. 26 Agustus
2011 dengan waktu kerja mengikuti ketentuan jam kerja yang berlaku untuk pegawai
di lingkungan PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara.
Tabel 1.1
Aktivitas PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara
Tabel 1. 3
Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek
Tahap
Kegiatan
Juni1.Mengambil surat izin KP 2.Mencari tempat KP
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero)
Di Indonesia cahaya listrik mulai bersinar pada akhir abad XIX, yakni pada
jaman pemerintahan Hindia Belanda. Kelistrikan awal mulanya dibangun di
Palembang dalam kaitannya dengan usaha pertambangan minyak, sementara di
Ambon dan Makasar untuk kepentingan militer. Sejak awal abad ke-20, listrik
terutama digunakan sebagai ganti lampu-lampu gas. Pada saat itu perusahaan
penguasaan pelistrikan Indonesia masih dipegang dan di selenggarakan secara
monopoli oleh perusahaan swasta Belanda.
Pada tahun 1905,Pemerintah Hindia Belanda memberikan izin kepada
Bndoengsche Electriciet Maatschappij (BEM) untuk mendirikan listrik di Bandung
yang bertugas dalam Bidang pembuatan jaringan-jaringan listrik untuk kota Bandung
dan sekitarnya.
Pada tahun 1919, perusahaan BEM dihapuskan dan digabungkan dalam suatu
perusahaan Perseroan Terbatas dengan nama Gemmeenshapp lijke Elektriciteit
Bsdrijf En Omstreken (GEBEO NV) dengan cakupan daerah kerja meliputi Bandung
Pada tahun 1942 sampai tahun 1945, pada masa penjajahan jepang,
perusahaan distribusi tenaga listrik dikelola oleh Djawa Djigyo Sha Bandoeng
Chisa. Sedangkan pembangkitan dan penyaluran gardu-gardu dilaksanakan oleh dua
instansi yaitu oleh Seibu Denki Djigya Sha tahun 1942 sampai 1943 dan oleh Denki
Kosha sejak tahun 1943-1945 dengan wilayah kerja di seluruh pulau Jawa.
Pada masa revolusi perjuangan fisik, yaitu dari tahun 1945-1946 pelaksanaan
distribusi tenaga listrik untuk Jawa barat khususnya dan Indonesia umumnya
dilaksanakan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Jawatan Listrik.
Pada tahun 1948, Belanda masuk ke Indonesia maka pemerintah RI hijrah ke
Yogyakarta, sehingga pengusahaan distribusi tenaga listrik khususnya di Jawa Barat
termasuk Jakarta diusahakan kembali oleh GEBEO NV. Sedangkan usaha pembangkitan dan penyaluran tetap dikuasai RI yaitu Perusahaan Negara untuk
Pembangkit Listrik, yang disingkat PENUMPETEL, dengan wilayah kerja meliputi seluruh Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Tanggal. 27 Desember 1957, dalam rangka perjuangan pembebasan Irian
Barat, GEBEO NV sebagai perusahaan milik asing diambil alih oleh para karyawan yang berkewarganegaraan Indonesia dan dirubah namanya menjadi Perusahaan
Listrik Negara (PLN). Hal ini dikuatkan dengan hadirnya Peraturan Pemerintah No.
52 tahun 1958 yang menetapkan bahwa perusahaan Belanda yang ada di Indonesia
negara tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada
masyarakat Indonesia dan juga memperkokoh keamanan dan ketahanan negara
Republik Indonesia.
Pada tahun 1961, semua perusahaan listrik di Indonesia disatukan ke dalam
satu Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN). Sebagai wadah
kesatuan pimpinan PLN, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.67 tahun 1961,
tugasnya mendistribusikan listrik di Indonesia dan tenaga pembangkitnya dipegang
oleh PLN pusat di Jakarta.
Dalam penjelasan dan pengumuman tentang pembentukan kabinet
Pembangunan (29 maret 1978) Perusahaan Umum Listrik Negara yang semula
bernaung di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dialihkan ke
bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi.
Dalam perkembangannya kemudian, Perusahaan Umum Listrik Negara di
bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi mengalami perubahan status
dari Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi PT. PLN (Persero). Dengan
diterbitkannya PP No. 23 tahun 1994 tentang pengalihan bentuk perusahaan Umum
(Perum) menjadi Perseroan Terbatas (Persero). Perubahan bentuk hukum perusahaan
juga mengakibatkan terjadinya perombakan secara struktural pada tingkat
berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan sebutan PT.PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juni 1994 sesuai Akte Pendirian.
2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Pelayan dan Jaringan
2. Supervisor Penyambungan dan Pemutusan.
3. Supervisor Cater dan Pengelolaan Rekening.
5. Supervisor Admnistrasi dan Keuangan.
6. Supervisor Operasi dan Distribusi.
7. Supervisor Dallos dan Penertiban.
8. Supervisor Pemeliharaan Konstruksi.
b. Supervisor mengawasi staff baik pegawai dan outsourching sesuai dengan
fungsi masing-masing.
2.3 Visi dan Misi PT. PLN (Persero)
Visi PT PLN (Perseo)
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh –kembang, Unggul
dan Terpercaya, dengan bertumpu pada potensi Insani.
Misi PT PLN (Persero)
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait.
2. Berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan
pemegang saham.
3. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
4. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
2.4 Uraian Tugas Perusahaan Pada Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Bandung Utara
1) Manajer Unit Pelayanan dan Jaringan
Bertanggungjawab dan mengawasi kinerja SPV dalam peyelenggaraan fungsi
masing-masing, seperti pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan inovasi
sistem pelayanan, peningkatan pemasaran, pembacaan meter, kepemilikan dan
pengelolaan Alat Pengukur & Pembatas (APP), penagihan dan administrasi serta
keuangan untuk target kinerja pengusahaan (terrmasuk penurunan piutang ) dan
kepuasan pelanggan.
Tugas Pokok:
1. Menetapkan rencana kerja dan anggaran UPJ.
2. Melakukan analisa dan evaluasi kinerja UPJ.
3. Menerbitkan work order untuik disampaikan kepada UPT.
2) Fungsi Pelayanan Pelanggan (PP) dan pemasaran
Bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan kepada pelanggan melalui
pengembangan inovasi sistem pelayanan, peningkatan pemasaran, untuk
meningkatkan pendapatan dalam rangka pencapaian target kenerja pengusahaan dan
kepuasan pelanggan.
1. Menyusun pola operasional pelayanan pelanggan guna menjamin
kepuasan pelanggan dan memonitor pelaksanaannya.
2. Menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik dan menginformasikan
kepada manajer UPJ.
3. Mengupayakan peningkatan pemasaran dan memonitor usaha peningkatan
penjualan TL (pendapatan).
4. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pelanggan.
5. Bertanggung jawab terhadap Data Induk Langganan (DIL).
6. Bertanggung jawab atas mutasi Perubahan Data Langganan (PDL).
7. Bertanggung jawab atas pembukuan langganan.
8. Melaksanakan proses administrasi tindak lanjut penyelesaian P2TL.
9. Menyiapkan laporan pelayanan dan program pemasaran seperti sarling,
dan pendirian stand.
10. Menyiapkan dokumen-dokumen PB, TD, Migrasi dan permohonan lain,
seperti PK, BA, SIP, SPJBTL pelanggan baik yang lewat call center 123
(CC 123) atau yang dating langsung.
3) Fungsi Pembacaan Meter dan Pengelolaan Rekening
Bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pembacaan meter dengan
melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pembacaan meter serta membina petugas
baca meter dengan sasaran akurasi baca meter.
a. Menyusun rencana dan mengendalikan pembacaan meter.
b. Melaksanakan baca meter untuk pelanggan potensial.
c. Mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas pembacaan meter.
d. Mengawasi pelaksanaan input data pemakaian energi listrik pelanggan ke
dalam komputer.
e. Menyusun anggaran biaya pembacaan meter pelanggan.
f. Melaksanakan pemeliharaan RBM yang ada dan pembuatan RBM baru.
g. Menginformasikan / menindaklanjuti hasil baca meter yang tidak normal.
h. Menginformasikan peralatan APP yang rusak kepada UPJ/ fungsi terkait.
i. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pembacaan meter.
j. Bertanggungjawab terhadap akurasi hasil baca meter.
k. Melakukan pembinaan petugas baca meter baik intern maupun pihak
ketiga.
l. Membuat laporan kegiatan pembacaan meter.
4) Fungsi Pengendalian Penagihan
Bertanggungjawab atas penyelenggaraan dan pengendalian kegiatan
penagihan, pelayanan pembayaran rekening serta penekanan piutang pelanggan
menuju ke tingkat nol (0) rupiah dan nol (0) lembar.
Tugas pokok:
a) Menyusun pola penagihan rekening yang memudahkan pelanggan dan
b) Menyusun anggaran biaya operasional penagihan (fee pihak ketiga,
pemutusan / penyambungan,dll).
c) Menyelenggarakan dan mengendalikan proses pembuatan, pendistribusian
rekening dan pengawasan / pembinaan payment point.
d) Bertanggungjawab atas pelayanan pembayaran rekening bulan berjalan
maupun tunggakan, piutang ragu-ragu usulan penghapusan, koreksi
rekening, restitusi, dan lainnya.
e) Mencari metoda dan mengajukan usulan penagihan piutang pelanggan
untuk menekan rasio piutang ke tingkat nol (0) rupiah dan nol (0) lembar.
f) Menyiapkan proses administrasi atas sanksi piutang pelanggan dan work
order kepada UPT.
g) Melakukan evaluasi kegiatan penagihan untuk menemukan metode yang
efektif dan efisien.
h) Membuat laporan kegiatan penagihan secara berkala.
5) Fungsi keuangan dan administrasi
Bertanggungjawab atas penyusunan anggaran, pengelolaan keuangan dan
akuntansi, penyelenggaraan kesekretariatan dan rumah tangga kantor, pengelolaan
SDM dan penyelenggaraan kegiatan kehumasan.
Tugas pokok:
a) Menyusun rencana anggaran biaya dan pendapatan dan laporan keuangan
b) Melaksanakan pengelolaan keuangan baik pengeluaran dan pemasukan
serta pajak sesuai prosedur.
c) Melaksanakan transaksi dengan pihak ketiga sesuai dengan
kewenangannya.
d) Mengelola dan mengembangkan SDM sesuai kompetensinya.
e) Mengelola kesekretariatan, rumah tangga kantor, administrasi hukum dan
kehumasan.
f) Mengendalikan penggunaan sumber daya.
6) Fungsi Sambungan Pelanggan (Sampel)
Bertanggungjawab atas terlaksananya perencanaan penyambungan baru,
perubahan daya, pemutusan sementara dan bongkar rampung, sesuai target kinerja
pengusahaan dan kepuasan pelanggan.
Tugas pokok:
a. Merencanakan penyambungan baru, perubahan daya, pemutusan
sementara, dan bongkar rampung.
b. Menetapkan penyambungan baru dan perubahan daya.
c. Merencanakan kebutuhan material untuk penyambungan baru.
d. Melaksanakan pemutusan sementara sampai dengan bongkar rampung.
e. Mengelola up-dating rayon card.
f. Membuat laporan pelaksanaan penyambungan, pemutusan sementara, dan
g. Bertanggungjawab atas pemeliharaan alat ukur dan MCB.
7) Fungsi Operasi Distribusi
Bertanggungjawab atas konstruksi, operasi, dan pemeliharaan jaringan.
Tugas pokok:
1. Bertanggungjawab atas data pengukuran tegangan dan beban.
2. Bertanggungjawab atas pelaksanaan survei data teknik untuk
penyambungan baru dan perubahan daya.
3. Bertanggungjawab atas pelaksanaan survei jaringan untuk perluasan.
4. Mengendalikan pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan jaringan dan
gardu distribusi.
5. Menyiapkan SOP untuk pengoperasian jaringan dan gardu distribusi.
6. Mengendalikan operasi jaringan dan piket.
7. Melaksanakan dan mengendalikan P2TL.
8) Fungsi Dallos dan Penertiban
Bertanggungjawab atas pelaksanaan penertiban atas kecurangan atau
pencurian listrik maupun penyambungan listrik illegal (P2TL), menentukan target
operasi (TO) P2TL dan mengkoordinir pencatatan MDI & kWh penjulang.
9) Pemeliharaan KOnstruksi
Bertanggungjawab atas mengkoordinir dan membuat RAB, melaksanakan
pengawasan perluasan jaringan, membuat wilayah Kawasan Terang, menekan
2.5 Kegiatan PT. PLN (Persero)
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) secara umumnya
meliputi hal-hal berikut :
 Produksi transmisi dan distribusi tenaga listrik
 Perencanaan dan pembangunan bidang kelistrikan
 Pengendalian dan pengembangan tenaga listrik
 Pengusaha Jasa-jasa di bidang tenaga listrik
Sedangkan kegiatan usaha yang berhubungan dengan penyediaan tenaga
listrik . antara lain :
a. Pembangunan Jaringan
Merupakan pembangunan hantaran udara, yang meliputi. Tegangan rendah,
Tegangan menengah, dan jaringan dibawah tanah (Kabel TR dan TM).
b. Pembangunan gardu-gardu Distribusi
Pembangunan gardu yang mendistribusikan Kwh atau menyalurkan tenaga
aliran listrik kepada pelanggan melalui jaringan tegangan rendah atau TR,
termasuk perlengkapan Kwh.
c. Pembangunan Tiang
d. Pemeliharaan gardu jaringan, sambungan rumah dan memelihara gedung.
e. Penyambungan baru
Mengadakan kegiatan pemasangan atau penyambungan ;istrik rumah-rumah
f. Tambah daya
Mengadakan perubahan beban penambahan maupun penurunan daya.
g. Perubahan Tarif
Merupakan perubahan tarif dari pelanggan umum ke kelompok lainnya atau
sebaliknya, misalnya dari rumah tinggal ke tarif industri atau usaha.
h. Pelayanan Kepada Pelanggan
 Permintaan sambungan baru dan perubahan daya
 Permintaan Penerangan sementara
 Permintaan perbaikan atau pembongkaran sambungan rumah
i. Pembacaan Meteran Listrik
Melakukan pencatatan stan meter.
j. Pembuatan Rekening Listrik
Pembuatan rekening listrik atas pemakaian tenaga listrik.
 Pengusaha Jasa-Jasa yang dikenakan objek pajak penghasilan pasal 23
Kegiatan-kegiatan usaha yang diterima yang akan dikenakan objek pajak
penghasilan pasal 23 antara lain :
a. Jasa Pemasangan SR (Sambungan Rumah) 1 Phasa
b. Jasa Pembuatan jurusan baru sehubungan overload
c. Jasa Bongkar rampung & Penurunan tunggakan
e. Jasa Pemasangan SUTR, SKTR, & Instalasi TM/TR sehubungan tambah
daya
f. Jasa Pemasangan belalai
g. Jasa Perluasan SUTR, SKTR
h. Jasa Penggantian tiang bengkok
i. Jasa Penggantian kabel jurusan jasa
j. Jasa Penyeimbang beban fasa jasa
k. Jasa Penggantian tiang keropos
l. Jasa Perbaikan JTR & Penyeimbang
m. Jasa Pergantian APP
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa penulis melaksanakan kerja
praktek di PT. PLN (Persero) unit pelayanan dan jaringan Bandung Utara, sedangkan
spesifikasi bidang pelaksanaannya, penulis ditempatkan di Bagian Administrasi
Keuangan, mencakup kegiatannya antara lain yaitu :
1. Pelayanan Kepegawaian
2. Pencatatan Keuangan
3. Melayani masalah Rumah Tangga dan Umum
4. Pengelolaan Bank Operasi dan Investasi, per desember 2011 rekening Bank
Investasi ditutup.
5. Menangani Masalah Kesekretariatan
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Saat melaksanakan kerja praktek di PT.PLN (Persero) Unit Pelayanan dan
Jaringan Bandung Utara, penulis diberi tugas sebagai berikut :
1. Memposting kas imprest, bank operasi dan bank investasi dengan
menggunakan sistem berbasis komputer dengan SIMKEU (Sistem Informasi
2. Mencatat pembukuan kas imprest.
3. Melayani melalui telepon untuk memberikan informasi tagihan listrik.
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek 3.3.1 Analisa Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disusun dan disajikan di PT. PLN (Persero) Unit
Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara dilakukan setiap sebulan sekali setiap tanggal
1 awal bulan. Laporan keuangan merupakan inti dari laporan tahunan yang
didalamnya terperinci mengenai kemampuan perusahaan dalam jangka waktu satu
tahun anggaran.
Laporan keuangan di PT. PLN (Persero) unit pelayanan dan jaringan Bandung
Utara disusun oleh pihak manajemen perusahaan untuk dilaporkan kepada pihak yang
berkepentingan, sebagai pertanggungjawaban dan pengelolaan keuangan perusahaan
selama satu periode, termasuk untuk keperluan pemeriksaan tahunan.
Bentuk dan isi laporan keuangan pada PT. PLN (Persero) unit pelayanan dan
jaringan Bandung Utara didasarkan pada pedoman penyusunan laporan keuangan dari
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disesuaikan dengan aktivitas perusahaan.
Adapun laporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen perusahaan terdiri
1. Laporan Arus Kas (Cash Flow)
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran
kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama satu bulan.
Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang
menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan
perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional,
kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.
Setiap komponen laporan keuangan harus diferifikasi secara jelas, pada tiap
halaman laporan keuangan harus disajikan:
 Nama Perussahaan
 Tanggal periode yang dicakup oleh laporan keuangan
 Satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan Arus
Kas dan pos-pos perkiraannya pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan
dan Jaringan Bandung Utara terdiri dari:
o Rincian Realisasi Pendapatan
o Rincian Realisasi Pengeluaran
o Rincian Realisasi Dropping Dana Imprest
o Rincian Realisasi Remise Masuk Dana Imprest
o Rincian Realisasi Biaya Kepegawaian
o Rincian Realisasi Biaya Pegawai lainnya
o Rincian Realisasi Biaya Pemakaian Material
o Rincian Realisasi Biaya Jasa Borongan
o Rincian Realisasi Biaya Administrasi
o Rincian Realisasi Biaya Pengelolaan Pelanggan
o Rincian Realisasi Biaya Baca Meter
o Rincian Realisasi Biaya Penagihan (Collection Fee)
o Rincian Realisasi Biaya Honorarium
o Rincian Realisasi Biaya Pos dan Telekomunikasi
o Rincian Realisasi Biaya Pajak/Retribusi
o Rincian Realisasi Biaya Administrasi dan Umum lain-lain
2. Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi Bank di PT. PLN (Persero) UPJ Bandung Utara yaitu rekon
antara di Bank dan Sistem. Rekon di Bank berupa rekening Koran dengan
rekon yang di sistem yaitu saldo yang ada di perusahaan. Setiap awal bulan
tanggal satu rekonsiliasi Bank tersebut dicetak dan dicek untuk transaksi
masuk dan keluar serta untuk saldo akhirnya dari kedua rekonsiliasi Bank
tersebut harus balance. Prosedur mencocokkan saldo kas menurut catatan
perusahaan dan catatan bank dan catatan perusahaan disebut rekonsiliasi bank.
Rekonsiliasi bank dilakukan untuk mengungkapkan setiap kesalahan dan
ketidak wajaran yang ada pada catatan perusahaan di bank. Prosedur
terjadi antara saldo menurut catatan bank dan catatan perusahaan. Selain itu,
rekonsiliasi bank berguna untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam
rekening kas dan catatan bank. Rekonsiliasi juga berguna untuk mengetahui
penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi belum dicatat
oleh perusahaan.
Rekonsiliasi Bank Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan
Bandung Utara dilakukan setiap sebulan sekali. Rekonsiliasi Bank pada PT.
PLN terdiri dari Rekonsiliasi Bank Operasi dan Rekonsiliasi Bank Investasi.
3.3.2 Pengertian Kas Imprest
Kas Imprest (Pengeluaran Kas) adalah transaksi yang mengakibatkan
berkurangnya saldo kas tunai dan bakn milik perusahaan baik karena pembelian
tunai, pembayaran hutang maupun pengeluaran-pengeluaran lainnya.
Kas imprest digunakan untuk mencatat semua biaya untuk keperluan operasi
dan kepegawaian maupun kegiatan investasi yang sumber dananya berasal dari
alokasi dana anggaran dari PT. PLN (Persero) Kantor Pusat melalui PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten atau saham-saham yang setingkat berupa
penetapan anggaran operasi dan anggaran investasi.
Dalam melaksanakan pembayaran pengeluaran kas dan bank pada PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagian besar menggunakan cek/bilyet
relatif kecil dibayar dengan tunai. Maka semua pengeluaran itu dicatat dalam bukti
pengeluaran kas (Kas Imprest).
Biasanya kas kecil ini diisi dengan sejumlah uang yang telah ditetapkan untuk
keperluan pembayaran-pembayaran selama jangka waktu tertentu, misalnya satu
minggu, dua minggu, ataupun sebulan. Bilamana jangka waktunya telah habis dan
jumlah uang dalam kas kecil pun telah menipis, maka kas kecil diisi kembali dengan
menarik dana dari kas besar sampai dengan jumlah dana yang telah ditetapkan
besarnya. Untuk setiap pengisian kembali dana kas kecil, pemegagang kas kecil
selalu melampirkan kas kecil serta bukti-bukti pendukungnya.
Walaupun secara teoritis ada dua sistem pengelolaan dana kas kecil, tetapi
dalam kenyataanya hampir semua perusahaan yang telah membentuk dana kas,
mengelolanya dengan sistem imprest dengan alasan untuk mempermudah
pengawasan.
Dari penjelasan tersebut maka jelaslah bahwa dana kas kecil yang dikelola
dengan sistem Imprest Fund menghasilkan beberapa keuntungan bagi pihak
perusahaan yaitu untuk mempermudah pengawasan, perhitungan dan pertaggung
jawaban (Accountabilities).
3.3.3 Sistem Pengelolaan Kas Imprest Pada PT. PLN (Persero)
Yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara adalah:
2. Pencatatan pengeluaran kas dilaksanakan berdasarkan barang dan dan jasa
yang benar-benar diterima
3. Pencatatan pengeluaran kas harus ada otorisasi dari pejabat yang berwenang
4. Transaksi pengeluaran kas yang dicatat adalah yang benar-benar terjadi
5. Pencatatan pengeluaran kas dinilai dengan benar
6. Pengeluaran kas dicatat dengan tepat pada waktunya
7. Transaksi pengeluaran kas dicatat dan dimasukkan dalam buku tambahan
utang dan diikhtisarkan dengan benar
8. Adanya verifikasi dan pemeriksaan pengeluaran kas
9. Adanya cash flow
10.Adanya prosedur pengeluaran kas
11.Adanya budget (anggaran) kas.
Dari point diatas, terdapat dua cara yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero),
untuk mengelola Kas Imprest, yaitu:
1. Setiap terjadi pengeluaran kas dilakukan pencatatan dengan baik dan tertib
disesuaikan dengan kode-kode perkiraanya.
2. Pengeluaran kas dilakukan sesuai budget (anggaran) yang telah ditetapkan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, maka penulis mencoba
mengambil kesimpulan tentang fungsi pelayanan sehingga penulis mengetahui
kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Administrasi dan keuangan di PT. PLN
(Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara.
1. Analisa Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disusun dan disajikan di PT. PLN (Persero) Unit
Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara dilakukan setiap sebulan sekali setiap tanggal
1 awal bulan. Laporan keuangan merupakan inti dari laporan tahunan yang
didalamnya terperinci mengenai kemampuan perusahaan dalam jangka waktu satu
tahun anggaran.
2. Pengertian Kas Imprest
Kas imprest digunakan untuk mencatat semua biaya untuk keperluan operasi
dan kepegawaian maupun kegiatan investasi yang sumber dananya berasal dari
alokasi dana anggaran dari PT. PLN (Persero) Kantor Pusat melalui PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten atau saham-saham yang setingkat berupa
penetapan anggaran operasi dan anggaran investasi.
Dua cara yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero), untuk mengelola Kas
Imprest, yaitu:
1. Setiap terjadi pengeluaran kas dilakukan pencatatan dengan baik dan tertib
disesuaikan dengan kode-kode perkiraanya.
2. Pengeluaran kas dilakukan sesuai budget (anggaran) yang telah ditetapkan
sebelumnya.
1.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah penulis tuangkan pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat dijadikan
masukkan bagi perusahaan untuk langkah-langkah perbaikan selanjutnya, antara lain:
1. Tetap mempertahankan kinerja yang sudah ada yaitu untuk semua Droping
dan transaksi pengeluaran tetap harus dilakukan dengan dua metode manual di
buku dan sistem agar lebih rinci dan mudah dilakukan pengecekan.
2. Semua biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan agar dicatat dengan baik,
sehingga dapat diketahui biaya yang dikeluarkan selama masa periode tertentu
SISTEM PENGELOLAAN KAS IMPREST (KAS KECIL) PADA
PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN
BANDUNG UTARA
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Sarjana (S1) Program Studi Akuntansi
Oleh :
NAMA : AMELLIA ATASSYA ACHYAR NIM : 21108050
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR PUSTAKA
Arif Nurhuda. (2009). Laporan Arus Kas. Diakses pada Bulan Juni, 2009 melalui
World Wild Web http://dasar-akuntansi.blogspot.com
Muttaqin Hasyim. (2009). Pengertian dan Fungsi Dana Kas Kecil (Petty Cash
Fund). Diakses pada tanggal 14 Mei, 2009 melalui World Wild Web
http://mutaqqinhasyim.wordpress.com
Sijenius. (2004). Prosedur dan Bentuk Rekonsiliasi Bank. Diakses pada tanggal 7
Juni, 2011 melalui World Wild Web http://sijenius.wordpress.com
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Amellia Atassya Achyar
Tempat tanggal lahir : Ambon, 30 Mei 1990
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Sekeloa Loa II No 91C/31B RT02/02
DATA PENDIDIKAN
SD Negeri Mustika Jaya III Bekasi 1996 - 2002
SMP Negeri 26 Bekasi 2002 - 2005
SMA Teratai Putih Global Bekasi 2005 - 2008
Sampai sekarang masih tercatat sebagai Mahasiswi di UNIVERSITAS
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek.
Laporan kerja praktek ini penulis susun berdasarkan hasil kerja praktek yang
dilakukan di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara yang
berjudul “Sistem Pengelolaan Kas Imprest (Kas Kecil) Pada PT. PLN
(Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara”. Laporan ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menempuh
Program Studi Akuntansi Strata 1 Fakultas Ekonomi Universitas Komputer
Indonesia (UNIKOM).
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini
masih banyak kekurangannya, mengingat keterbatasan kemampuan, pengalaman
dan pengetahuan penulis, baik dalam hal penyajian maupun dalam penggunaan
tata bahasa. Tetapi penulis berupaya menyusun sebaik mungkin dengan harapan
laporan kerja praktek ini bermanfaat bagi semua pihak. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Selama penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa petunjuk, bimbingan,
pengarahan, maupun bantuan moril dan materil. Oleh karena itu, dalam
yang sebesar-besarnya terutama kepada kedua orangtuaku yang selalu
memberikan doa dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta
pengorbanan yang tiada hentinya, mendorong dan selalu memberi semangat
penulis untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M. Sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M. Si., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Sri Dewi Anggadini, SE., M. Si., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
4. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia.
5. Inta Budi Setya Nusa, SE., M. Ak., selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan
memberikan petunjuk demi selesainya Laporan Kerja Praktek ini.
6. Ely Suhayati, S.E., Ak., M.Si., selaku Dosen Wali Kelas Akuntansi-2.
7. Lilis Ligawati selaku Supervisor Adm dan Keuangan di PT. PLN
(Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Bandung Utara yang telah
memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan kerja
8. Staf Subbagian Adm dan Keuangan PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan
dan Jaringan Bandung Utara (Teh Nisa, Teh Yuni, Teh Uning) terima
kasih atas bantuannya.
9. Sekretariat Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Komputer Indonesia.
10.Seluruh StafDosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis
dengan pengetahuan.
11.Kakakku Farah dan adik-adikku tersayang Vicky dan Nadia yang telah
memberikan doa dan semangatnya untuk meyelesaikan laporan kerja
praktek ini.
12.Untuk spupuku Fachrul trimakasih atas doa dan dukungannya.
13.Untuk semua keluargaku terima kasih telah memberikan doa dan
dukungannya.
14.Untuk Iponk terima kasih atas doa, dukungan dan semangatnya.
15.Untuk sahabat-sahabatku Rani, Aini, Kartika, Kirana, Fiki, Intan, Dani
terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
16.Semua teman-teman kelas Akuntansi 2 angkatan 2008 terimakasih atas
dukungan dan bantuannya.
17.Seluruh pihak-pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini
Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, Desember 2011
Penulis