• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I -BAB IV PROG TAHUNAN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I -BAB IV PROG TAHUNAN 2014"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemahaman bersama tentang pelaksanaan tugas pengawas satuan pendidikan sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan yakni :1) Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 Tentang Guru bahwa kewajiban guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan sesuai dengan pasal 15 ayat (4) huruf (d) adalah melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan professional guru dan tugas pengawasan. 2) Tugas pokok pengawas satuan pendidikan dalam Permendiknas Nomor 39 tahun 2009 pasal 4 ayat (2) yaitu melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial meliputi pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar nasional Pendidikan dan penilaian pada sejumlah satuan pendidikan yang ditetapkan. Serta 3) Permendiknas Nomor 12 tahun 2007

tentang Standar Kompetensi Pengawas Satuan Pendidikan, bahwa tugas pengawas satuan pendidikan dalam melakukan pembimbingan dan pelatihan professional guru dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran/pembimbingan, dan membina tenaga kependidikan lainnya baik pada satuan pendidikan maupun melalui KKG/MGMP/MKKS atau bentuk lain yang dapat meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan lainnya perlu ada rambu-rambu yang jelas agar pada tataran implementasi tidak terjadi multiinterpretasi.

Untuk pemahaman tersebut maka disusun suatu model pola pembimbingan terhadap guru maupun kepala sekolah melalui model perangkat pengawasan baik pengawasan akademik maupun pengawasan manajerial, dalam rangka implementasi tugas pengawasan sesuai dengan Permendiknas nomor 39 tahun 2009 dan Permendiknas Nomor 12 tahun 2007, yakni adanya Pengawas Sekolah yang memiliki kemampuan manajerial, yaitu: (1) Pengawas Sekolah yang mampu melakukan supervise/kepengawasan pendidikan, (2) Pengawas Sekolah yang mampu atau memiliki kompetensi sebagai pengawas, (3) Pengawas Sekolah memiliki kinerja yang baik, (4) Pengawas Sekolah yang mampu menyusun program kerja kepengawasan, dan (5) Pengawas Sekolah yang mampu menilai kinerja sekolah.

(2)

Pengawas Sekolah menuangkannya dalam bentuk model perangkat pengawasan berupa program kerja kepengawasan, yakni Program Tahunan Kepengawasan Sekolah, Program Semester Kepengawasan Sekolah, Program Rencana Kepengawasan Akademik dan Rencana Kepengawasan Manajerial beserta lampiran yang diperlukan.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, pasal 50, ayat (3) tentang

penyelenggaran Pendidikan Bertaraf Internasional

2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Kewenangan Pemerintah (Pusat) dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.

3. Keputusan Mentri Penertibatan Aparatur Negara No. 118 tahaun 1986 tentang Tugas dan Fungsi Pengawas Sekolah.

4. Keputusan Mentri Pendidikan Nasional No. 020 tahun 1998 Tentang Tugas dan Fungsi Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.

5. Kep. Men. PAN. No. 91 / Kep/ Men Pan/10/2001 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 Tentang

Wajib Belajar

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 Tentang

Pendanaan Pendidikan

10.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang

Guru

11.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah

12.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah

13.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

(3)

15.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

16.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan

17.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

18.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

19.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Sd/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)

20.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi Tenaga Perpustakaan

Sekolah/Madrasah;

21.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah; 22.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun

2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan

23.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah

24.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor ….... Tahun 2012 Tentang

Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/MTs (SMP/MTs) Tahun Pelajaran 2012/2013

25.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang

Standar Isi (SI)

26.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2009 Tentang

(4)

27.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi Tenaga Perpustakaan

Sekolah/Madrasah;

28.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi Tenaga Laboratorium

Sekolah/Madrasah;

29.Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

30.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 78 Tahun 2009 tentang

Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

31.Permendiknas Nomor 39 tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas

32.Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelanggaraan Pendidikan

C. Visi, Misi dan Strategi

1. Visi

Pengawas Pendidikan Kabupaten Purwakarta mempunyai visi sebagai pengawas visioner, Berkepribadian unggul dan berakhlakul karimah.”

2. Misi

a. Meningkatkan profesionalisme dan kreatifitas dalam memotivasi satuan pendidikan.

b. Mengembangkan sikap empati dan simpati dalam kepengawasan.

c. Menjalin kemitraan dengan unit satuan pendidikan/lembaga/badan/instansi pemerintah.

d. Merespon terhadap perkembangan IPTEK dan tanggap pada permasalahan e. Menumbuhkembangkan sikap familiar.

3. Strategi

(5)

b. Mengikuti berbagai kegiatan yang dapat menambah wawasan.

c. Menumbuhkembangkan kreativitas dan inovasi dalam bidang pendidikan melalui IHT, DIKLAT, dan Lokakarya ( Workshop ).

d. Mengembangkan sikap ihlas, dalam membantu kepada setiap yang membutuhkan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan kemampuan.

e. Meningkatkan koordinasi, konsultasi dengan berbagai lembaga baik intern maupun ekstern.

f. Mengikuti perkembangan IPTEK dan TIK

g. Meningkatkan kerjasama dan kekeluargaan antar pengawas.

D. Ruang Lingkup Pengawasan

Ruang lingkup kepengawasan mencakup:

1. Pembinaan terhadap sumber daya manusia pendidikan, yakni: kepala sekolah, guru, staf TU dan tenaga lainnya yang turut serta dalam pengelolaan sekolah.

2. Pemantauan terhadap semua kegiatan sekolah seperti perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran , pelaksanaan evaluasi baik ulangan harian ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, maupun ujian sekolah dan ujian nasional . PSB dan pemantauan berbagai kegiatan lainnya yang diselenggarakan sesuai dengan program yang bersangkutan.

3. Penilaian dilakukan terhadap hasil proses pembelajaran ataupun terhadap hasil kerja dari semua personil sekolah misalnya hasil proses belajar mengajar dan bimbingan, peningkatan sumberdaya manusia, kemajuan pendidikan, pelaksanaan kurikulum, lingkungan belajar dan yang lainnya.

E. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

a. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembinaan dan penilaian terhadap teknis dan administrasi pendidikan di sekolah.

(6)

c. Memberikan pedoman dan kejelasan bagi pengawas untuk menindaklanjuti program selanjutnya

d. Sebagai masukan bagi sekolah atau dinas pendidikan untuk program tahun berikutnya.

2. Sasaran

a. Kepala sekolah

b. Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

c. Wakil kepala sekolah/pembantu kepala sekolah/ketua jurusan d. Guru mata pelajaran/rumpun mata pelajaran

e. Guru BP/BK

f. Pustakawan/pengelola laboratorium

Tenaga lainnya yang membantu operasional sekolah

BAB II

IDENTIFIKASI HASIL PENGAWASAN

DAN KEBIJAKAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN

(7)

Identifikasi hasil pengawasan tahun sebelumnya sangat diperlukan untuk menentukan langkah-langkah pengawasan selanjutnya, adapun komponen yang menjadi dasar mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). Hasil identifikasi terhadap delapan Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut :

1. Standar Isi

a. Sekolah pada umumnya belum memiliki perangkat KTSP yang lengkap terutama dokumen II yang berisi kelengkapan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

b. Pemahaman tentang standar isi belum merata di tiap sekolah.

2. Standar Proses

a. Perangkat administrasi guru masih seadanya, tidak sesuai dengan acuan yang berlaku.

b. Pelakanaan proses pembelajaran tidak sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru.

c. Pelaksanaan proses pembelajaran masih berpusat pada guru.

d. Masih terdapat guru yang tidak membawa RPP ketika melaksanakan proses pembelajaran di kelas dan hanya cukup membawa LKS.

3. Standar Kompetensi Lulusan

a. Daya serap dan ketuntasan belajar belum optimal. b. Penilaian sikap masih kurang mendapat perhatian. c. Peningkatan nilai akademik masih belum optimal

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Guru cukup banyak mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya b. Disiplindan pengawasan kerja guru masih lemah

c. Motivasi, kreativitas, loyalitas dalam melaksanakan tugas belum maksimal d. Jumlah tenaga pendidik dan jumlah tenaga kependidikan tidak sebanding dengan

jumlah rombongan belajar

5. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan

(8)

c. Persediaan ATK belum memadai

d. Kebersihan lingkungan kurang terpelihara

6. Standar Pengelolaan

a. Pembagian tugas guru dan tenaga kependidikan belum merata

b. Pembagian tugas guru, tenaga kependidikan tidak sesuai dengan keahliannya. c. Program kerja jangka menengah dan jangka panjang belum jelas.

d. Penggunaan dana keuangan belum efektif

7. Standar Pembiayaan

a. Dana yang diterima tidak sesuai dengan dana yang dikeluarkan. b. Dana yang diterima tidak sesuai

c. Dana dari masyarakat yang mampu tidak ada

8. Standar Penilaian

a. Sistem penilaian yang dilaksanakan belum sesuai dengan ketentuan b. Guru masih belum mengembangkan system penilaian.

c. Penilaian oleh pendidik masih belum bervariasi

B. Masalah Dalam Kepengawasan

Permasalahan yang terjadi di sekolah pada umumnya berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil kerja yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ( SNP )

1. Standar Isi

Sosialisasi tentang standar isi tidak merata dan kurangnya tindak lanjut dari sekolah tentang tatacara penyusunan buku I dan buku II, serta kurangnya bimbingan dalam penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran oleh kepala sekolah

2. Standar Proses

(9)

3. Standar Kompetensi Lulusan

Pemahaman tentang standar kompetensi lulusan kurang dipahami oleh para guru sehingga dalam pelaksanaan penilaian tidak sesuai dengan yang diharapkan Guru tidak mengembangkan system penilaian, guru tidak memahami criteria ketuntasan minimal, daya serap, ketuntasan belajar, dan mengaitkannya dengan penilaian sikap tidak dikembangkan

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan khususnya dalam proses pembelajaran serta meningkatkan disiplin kerja yang sesuai dengan garapan atau tugas dan fungsinya masing-masing. Meningkatkan motivasi kreativitas dan loyalitas kerja serta menambah tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan kebutuhan.

5. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan

Kelengkapan sarana dan prasarana perlu disiapkan terutama sarana dan prasarana yang berhubungan dengan proses kegiatan belajar mengajar dan terselenggaranya kegiatan operasional sekolah

6. Standar Pengelolaan

Jumlah guru tidak sebanding dengan jumlah rombongan belajar yang tersedia dan kelayakan pendidikan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Penyusunan program sekolah perlu pemahaman yang sama diantara pengelola sekolah sehingga tersusun program yang sesuai dengan yang diharapkan.

7. Standar Pembiayaan

Semua pembiayaan kegiatan sekolah disesuaikan RAPBS yang dibuat oleh sekolah bersama-sama dengan personil sekolah yang ditunjuk. Pencairan dana dari pemerintah diharapkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan serta dana bantuan masyarakat perlu direalisasikan

8. Standar Penilaian

Guru masih belum banyak memahami system penilaian yang sesuai dengan acuan yang ditentukan oleh BSNP yang tertuang dalam Standar Nasional Pendidikan

(10)

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 39 dan pasal 41 mengamanatkan bahwa tenaga kependidikan memiliki tugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Untuk menjamin penyelenggaraan proses pendidikan pada satuan pendidikan. Untuk menjamin penyelenggaraan proses pendidikan yang bermutu, pemerintah dan pemerintah daerah memiliki kawajiban memfasilitasi satuan pendidikan, pendidik, dan tenaga kependidikan

Paradigma kemajuan yang harus dikembangkan dalam rangka kemajuan pendidikan yang bermutu adalah melakukan upaya secara terus menerus yang tidak pernah berhenti pada satu titik keberhasilan. Oleh karena itu seluruh aspek relevan harus kondusif untuk menynjang pencapaian hasil yang optimal.

Berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan telah digulirkan melalui berbagai kebijakan diantaranya telah digulirkannya Undang-undang Sistem Pendidikan nasional Nomor 19 tahun 2005 dan Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005. Kebijakan lain pemerintah dalam peningkatan operasional sekolah menggulirkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ( MPMBS ) dan Bantuan operasiaonal sekolah ( BOS ) baik dari tingkat pusat, propinsi maupun daerah yang kesemuanya bertujuan agar peningkatan mutu pendidikan segera terwujud .

Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga menggulirkan berbagai kebijakan yang didasarkan kepada Perda Pendidikan No 2 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan SIstem Pendidikan di Kabupaten Purwakarta, Pergub No 22 tahun 2006 tentang Alih Tugas Guru di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta serta Permendiknas No 33 tahun 2007 tentang Kepala Sekolah sebagai berikut :

1. Periodisasi Jabatan Kepala Sekolah

a. Mendorong terjadinya perbaikan kinerja kepala sekolah b. Mendorong terjadinya regenerasi kepala sekolah secara sehat c. Mendorong peningkatan profesionalisme kepala sekolah d. Mendorong peningkatan mutu pendidikan

e. Mendorong filter penggunaan keuangan

2. Merger Sekolah Dasar

(11)

b. Meningkatkan mutu layanan pendidikan untuk masyarakat dalam arti layanan pendidikan yang bermutu menuju sekolah bertarap internasional

3. Implementasi

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tentang Wajib Belajar dan Nomor 48 tentang Pendanaan Pendidikan serta penyelenggaraan sekolah gratis dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat menengah.

4. Penguatan dan peningkatan mutu t

Bertujuan untuk mewujudkan pendidikan karakter yang tepat dalam rangka mewujudkan manusia yang mempunyai jati diri yang kuat, semangat dan daya juang yang tinggi, serta cerdas dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan

BAB III

DESKRIPSI PROGRAM PENGAWASAN

A. Program Penilaian

1. Melaksanakan pengolahan analisis data hasil belajar siswa

2. Melaksanakan pengolahan analisis kemampuan guru dalam PBM (penyusunan perangkat)

(12)

4. Melaksanakan penilaian akreditasi sekolah

5. Melaksanakan evaluasi pengawasan mata pelajaran siswa dari seluruh sekolah.

B. Program Pembinaan

1. Menyusun kisi-kisi soal US, UKK, Praktek, UH, MID 2. Menyusun butir soal US, UKK, Praktek, UH, MID 3. Mengumpulkan data sumber daya pendidik

4. Mengumpulkan data proses belajar 5. Mengumpulkan data lingkungan sekolah 6. Menyusun laporan semester dan tahunan

7. Pembinaan lain selain Proses Belajar Mengajar yakni: PSB (Penerimaan Siswa Baru, Ujian Nasional, Wajar Dikdas, akreditasi sekolah, lingkungan Sekolah Berkeunggulan Lokal)

8. Melaksanakan analisis sederhana hasil belajar siswa 9. Analisis komprehensif hasil belajar siswa

10. Memberi contoh PBM

11. Memberi saran kemampuan guru kepada kepala sekolah 12. Menyusun laporan hasil pengawasan sekolah

13. Melaksanakan evaluasi pengawasan seluruh sekolah 14. Member saran penyelesaian kasus

15. Melaksanakan pengembangan profesi 16. Memberi arahan pelaksanaan PBM

C. Program Pemantauan

1. Melaksanakan monitoring awal sekolah (refleksi awal) 2. Melaksanakan pemantauan ujian sekolah

3. Melaksanakan pemantauan Ujian Nasional

4. Melaksanakan pemantauan pada MGMP mata pelajaran Fisika baik SMP, SMA maupun SMK

5. Melaksanakan pemantauan pada sekolah binaan (Rencana Tindak Lanjut).

D.Matrik Kegiatan Supervisi Akademik

1. Monitoring

1) Proses dan hasil belajar siswa 2) Penilaian hasil belajar

3) Ketahanan Pemelajaran

4) Standar mutu hasil belajar siswa 5) Pengembangan profesi guru

6) Pengadaan dan Pemanfaatan sumber-sumber belajar

2. Supervisi

6) Penggunaan media, alat bantu dan sumber belajar 7) Kemajuan belajar siswa

8) Lingkungan belajar

(13)

3) Sistem penilaian

4) Pelaksanaan inovasi pemelajaran

5) Kegiatan peningkatan kemampuan profesi guru

4. Pembinaan/ Pengembangan

1) Guru dalam pengembangan media dan alat bantu pemelajaran

2) Memberikan contoh inovasi pemelajaran

3) Guru dalam pemelajaran/bimbingan yang efektif 4) Guru dalam meningkatkan kompetensi professional 5) Guru dalam melaksanakan penilaian proses dan hasil

belajar

6) Guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas 7) Guru dalam meningkatkan kompetensi pribadi, social

dan paedagogik

5.Pelaporan dan Rencana Tindak Lanjut

1) Kinerja guru dalam melaksanakan pemelajaran 2) Kemajuan belajar siswa

3) Pelaksanaan dan hasil inovasi pemelajaran 4) Pelaksanaan tugas kepengawasan akademik

5) Rencana Tindak lanjut hasil pengawasan untuk program pengawasan selanjutnya.

E. Matrik Kegiatan Supervisi Manajerial

1. Perencanaan Sekolah

1) Sekolah memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah yang jelas;

2) Warga sekolah memahami dan mengimplementasikan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah dengan baik; 3) Sekolah memiliki rencana strategis;

4) Sekolah memiliki rencana operasional (Renop) yang dikembangkan dari renstra.

2. Implementasi Manajemen

Sekolah

1) Kepala sekolah menerapkan prinsip-prinsip MBS; 2) Kegiatan sekolah tersusun secara proporsional untuk

satu tahun pelajaran;

3) Penugasan guru sesuai dengan tuntutan minimal; 4) Kuantitas dan kualitas guru dan staf sesuai dengan

kebutuhan sekolah;

5) Tenaga yang ada dimanfaatkan secara optimal;

6) Sekolah memiliki rencana pengembangan karier guru dan staf;

(14)

8) Sekolah memiliki perencanaan fasilitas sesuai dengan kebutuhan;

9) Sekolah memiliki program peningkatan mutu pendidikan

10) Sekolah mengembangkan keterbukaan secara proporsional

11) Kepala sekolah mengelola keuangan sekolah dengan transparan.

3. Implementasi Ruang Lingkup

Manajemen Berbasis Sekolah

1) Rencana dan program melibatkan guru dan perangkat sekolah

2) Melaksanakan program MBS secara aktif dan efisien dengan prinsip TQM dan manajemen system

3) Melakukan evaluasi pencapaian kisaran MBS yang telah ditetapkan setiap akhir tahun pemelajaran. Hasilnya untuk menentukan sasaran baru MBS tahun berikutnya

4) Menyusun laporan pelaksanaan MBS beserta hasilnya secara lengkap dan benar untuk disampaikan kepada Disdik, Komite Sekolah atau Yayasan bagi sekolah swasta

5) Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan MBS kepada stakeholders

4. Kepemimpinan Sekolah

1) Pengambilan keputusan diambil secara partisipatif 2) Pengambilan keputusan bersifat objektif sesuai

kebutuhan di lapangan

3) Pengambilan keputusan relevan dengan konsidi siswa 4) Dibangun keakraban antara kepala sekolah, guru, staf

dan siswa.

5) Kepala sekolah terbuka menerima kritik dan saran 6) Kepala sekolah terbuka terhadap informasi dalam

system pendidikan

7) Kejelasan pendelegasian tugas, semua anggota, kepala sekolah, guru dan tata usaha

8) Kepala sekolah member kesempatan yang sama pada semua guru dan staf untuk pengembangan diri

9) Kepala sekolah memiliki tujuan yang jelas (visioner)

(15)

Sekolah

2) Kepala sekolah terbuka terhadap inovasi dalam system pendidikan

3) Kejelasan pendelegasian tugas pada kepala sekolah, guru dan staf tata usaha

4) Kepala sekolah member kesempatan yang sama pada semua guru dan staf untuk pengembangan diri

5) Kepala sekolah memiliki tujuan kea rah yang jelas (visioner)

6. Pengawasan Sekolah

1) Monitoring kegiatan sekolah secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku tepat sasaran

2) Semua kegiatan berjalan lancar dan semua sumber daya sudah dimanfaatkan secara efektif dan efisien

7. Peningkatan Kompetensi Supervisi Kepala

Sekolah

1) Merencanakan program supervise akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru

2) Melaksanakan supervise akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervise yang tepat

3) Tindaklanjut hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

8. Supervisi Peningkatan

Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah

1) Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan

2) Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan

3) Memimpin sekolah dalam rangka mendayagunakan sumber daya sekolah secara optimal

4) Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pemelajaran yang efektif

5) Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik

6) Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal

7) Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka pendayagunaan secara optimal

(16)

9) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan pengembangan kapasitas peserta didik

10) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelakaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional

11) Mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan dan efisien 12) Mengelola ketatausahaan sekolah dan mendukung

pencapaian tujuan sekolah

13) Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah

14) Mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan 15) Memanfaatkan kemajuan tekhnologi informasi bagi

peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah 16) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan, program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutan

9. Administrasi Sekolah

1) Program ketatalaksanaan terencana dengan baik 2) Kegiatan ketatalaksanaan terkoordinasi dengan baik 3) Ketatalaksanaan didukung oleh kuantitas dan kualitas

sarana yang memadai

4) Sekolah memiliki sistem database yang memadai 5) Sekolah memiliki dokumen ketatalaksanaan yang

(17)

BAB IV

PENUTUP

Dalam tugas pokok pengawas sekolah tidak hanya membimbing, membawa dan mengarahkan pada satuan pendidikan negeri atau swasta yang sudah ditentukan sesuai dengan pembagian tugas di sekolah binaannya, tetapi juga melaksanakan supervisi akademik pada guru mata pelajaran/rumpun mata pelajaran yang diampu, sehingga kompetensi guru terintegrasi dan berkesinambungan akan meningkatkan kinerja guru secara optimal. Dalam melaksanakan tugas supervisi dan pembinaan pengawas sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan mengembangkan relasi interpersonal yang bersifat membantu dari level kelas maupun dari level sekolah.

(18)

supervisi manajerial dan akademik dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh pengawas sekolah.

Pengawas Sekolah mempunyai tanggung jawab untuk membawa penyelenggaraan pendidikan agar dapat melaksanakan 8 (delapan) standar nasional pendidikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standan Nasional Pendidikan.

Referensi

Dokumen terkait

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Hak Bebas Royalti Non Ekskusif

kami melakukan analisa untuk mengevaluasi keamanan data seperti: kerentanan akses root, kerentanan bootloader yang tidak dikunci, kunci perangkat, versi Android OS, versi

• Posisi saldo rekening dana cadangan penjaminan Pemerintah pada akhir tahun 2017 sebesar Rp3.124,15 miliar (akumulasi alokasi APBN 2013, 2014, 2016 dan 2017 (alokasi TA 2015

|jejakseribupena.com, Soal dan Solusi Simak UI Matematika IPA, 2013

This paper presents some preliminary results from research on monitoring the urban growth of Shenzhen in China. Agriculture is still the pillar of national economies in many

Indicator dari perbuatan melawan hukum pada main hakim sendiri terlihat dari tidak dilaksanakannya ketentuan hukum yang telah ada terkait dengan perlakuan terhadap

Berikut adalah faktor risiko terjadi RFS, yaitu pasien anoreksia nervosa, puasa berkepanjangan, alkoholik kronis, tanpa makan > 7 hari, pasien post- operasi, menjalani

Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perlakuan dilanjutkan dengan Duncan