616 .979.2 Modul Pelatihan Intervensi Ind
I Perubahan Perilaku
PAKET 1
MMODUl
. NILAI-NILAI
Departemen Kesehatan RI
Jakarta
KAlA PENGANTAR
. Program
ーセョ。ョァァオャ。ョァ。ョ@
IMS, HIV dan AIDS telah berjalan di Indonesia kurang. lebih selama 20 tahun sejak ditemu kannya kasus AIDS yang pertama pada 1983. Hingga kini program penanggulangan telah berkembang pesat meliputi pencegahan hingga pengobatan perawatan dan dukungan. Perkembangan program ini menunjukkan pula pemahaman yang lebih baik para penyelenggara dan pelaksana program terhadap persoalan IMS, HIV dan AIDS
serta berkembangnya ragam, besaran dan percepatan respon untuk . mengatasinya.
Secara garis besar hingga saat ini, terdapat dua tipe intervensi dalam program penanggulangan IMS, HIV dan AIDS yakni: Intervensi Perubahan Perilaku dan
Intervensi Biomedis. Keduanya merupakan komponen penting dalam upaya penanggulangandan saling melengkapi. Pemahaman mengenai program
.
penanggulangan yang komp reh ensif biasanya juga merujuk pad a lengkap tidaknya kedua komponen tersebut dihadirkan dalam disain dan implementasinya. Meski keduanya dianggap sebagai komponen yang sama penting, intervensi biomedis lebih luas dikenal, menjanjikan penyelesaian klinis dan medis yang lebih pasti, serta memiliki konsep dan instrumen yang jelas dan mudah untuk diobservasi.
Intervensi perubahan perilaku sendiri dengan teknik dan metode yang berbeda sebetulnya mempunyai standar proses, dan (protokol) tahapan implementasi yang jelas. Akan tetapi ragam intervensi perubahan perilaku kurang dikenal dan kurang dipahami dengan baik. Konsepnya sering dianggap abstrak, dan tidak banyak yang menguasai metode, teknik hingga instrumennya. Hal ini antara lain disebabkan belum tersedianya modul pelatihan yang secara
komprehensif dapat memberikan bekal ' pengetahuan sekaligus
k2terampilan kepada petugas lapangan (outreach worker).
Dalam rangka meningkatkan kualitas intervensi di tingkat lapangan yang dapat membekali pengetahuan sekaligus keterampilan penerapan intervensi efektiftelah dikembangkan DUA paket modullntervensi Perubahan Perilaku komprehensif. Kedua paket ini disebut sebagai Modul Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku (lPP) untuk Pencegahan Penularan IMS dan HIV melalui Transmisi Seksual. Paket SATU menekankan pada peletakan dasar pengetahuan yang kuat mengenai program IMS, HIV, AIDS serta isu terkait /ainnya. Sedangkan Paket OUA bertujuan membekali petugas dengan keterampilan komunikasi sekaligus penerapan intervensi efektif.
Satu set buku yang disajikan pad a bagian ini khusus memuat Modul Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku Paket SATU.
Seluruh modul pada Paket SATU ini disusun berdasarkan pedoman Intervensi Perubahan Perilaku yang disiapkan oleh Program Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI dan Departemen Kesehatan. Pada wilayah kerja Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI, paket modul ini sudah diujicobakan dan digunakan untuk melatih kurang lebih 600 petugas lapangan yang bekerja pada 60an LSM, tersebar di delapan provinsi yaitu OKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Papua dan Papua Barat. Pelatihan diberikan bagi petugas lapangan yang mendampingi berbagai kelompok berperilaku risiko tinggi seperti: Wanita Pekerja Seks (WPS), LakiIaki yang berhubungan Seks dengan LakiIaki lain (LSL),Waria,·serta Pria berperilaku risiko tinggi.
Development Programme Goverment of Indonesia melalui proyek United 's Capacity Development to The Global Fund's Principle Recipient in Indonesia yang telah mendanai kegiatan finalisasi modul ini.
Ucapan terima kasih disampaikan khusus kepada Tim BCI (Behavior Change Intervention/lntervensi Perubahan Perilaku) Aksi Stop AIDS (ASA) / FHI dan para konsultan yang telah memberikan bantuan keahlian untuk menyelesaikan buku yang sangat penting ini.
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, koreksi dan masukan dari pembaca sangat diharapkan.
Editor
:.
SAMBUTAN SEI(RETARIS JENDERAL DEPARTEMEN KESEHATAN RI
Perkembangan epidemi HIV dan AIDS di dunia telah menyebabkan HIV dan AIDS menjadi masalah glcbal Jdn semaklin nyata menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Dalam rangka mempercepat akselerasi upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, sangatlah pen t ing untuk memadukan upaya pencegahan dengan upaya perawatan, dukungan serta pengobatan dimana keduanya merupakan komponen penting dan saling melengkapi.
Kurang disadarinya risiko penularan IMS, HIV dan AIDS oleh kelompok berisiko serta masih rendahnya kesadaran untuk mengetahui status HIVnya yang ditunjukkan dengan masih cukup besarnya kasus AIDS yang ditemukan pada stadium lanjut di Rumah Sakit sehingga menyebabkan tingginya tingkat kematian kasus AIDS merupakan isu strategis yang digunakan sebagai sasaran respon pengendalian epidemi HIV dan AIDS.
Upaya perawatan, dukungan serta pengobatan yang juga dikenal dengan intervensi biomedis telah berjalan dengan baik dan mampu menyelesaikan permasalahan klinis dan medis yang lebih pasti sedangkan upaya pencegahan khususnya intervensi perubahan perilaku belum dikenal dan dipahami dengan baik.
Intervensi perubahan perilaku sangat penting dilakukan untuk mengubah pengetahuan, sikap, keyakinan, perilaku atau tindakan individu maupun populasi untuk mengurangi perilaku berisiko terinfeksi HIV. Berdasarkan tingkat epidemi HIV di Indonesia yang terkonsentrasi maka sasaran 'lltama upaya
intervensi perubahan perilaku ini ditujukcn kepada kelompok populasi berisiko tinggi yang berperilaku tidak aman terhadap penularan HIV.
Untuk mendukung kegiatan intervensi perubahan perilaku (lPP) yang berkualitas di lapangan maka perlu disusun bukubuku panduan IPP termasuk paket modul pelatihan IPP bagi petugas lapangan.
Sepatutnyalah kami menyampaikan penghargaan yang setinggitingginya kepada semua pihak baik perorangan atau institusi yang telah berperan serta dalam penyusunan dan penyempurnaan modul pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku untuk Pencegahan Penularan IMS,HIV dan AIDS melalui Hubungan Seksual, 2009.
Semoga modullPP ini dapat bermanfaat dalam program pengendalian HIV/ AIDS di Indonesia.
Sekretaris Jenderal DepkesRI
DAFTAR lSI
MODUL
Kata pengantar ... i
Sambutan Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan RI ... v
Daftar lsi ... vii
I. Deskripsi Singkat ... ... 1
II. Tujuan Pembelajaran ... 2
III. Pokok Pembahasan dan Sub Pokok Pembahasan ... 2
IV. Waktu ... 3
V. Metode ...;.3
VI. Alat Bantu dan Media ... 3
VII. LangkahIangkah Pembelajaran ... 3
Bahan Pembelajaran ... 10
Referensi ... 17
LampiranIampiran: Lampiran 1 Lembar Aktivitas 1: Permainan Garis Nilai ... 19
Lembar Aktivitas 2: NilaiNilai Kelompok Dampingan ... 23
Lampiran 2: Evaluasi Akhir Modul ... 25
Lampiran 3: Slide presentasi ... 26
. Daftar Istilah ... ... 33
NllAI - NllAI
I. Oeskripsi Singkat
Manusia merupakan sosok yang terdiri dari unsur yang terli hat dan tidak terlihat oleh mata. Salah satu yang tidak terlihat oleh mata adalah nilainilai yang ada dalam dirinya. Sesuatu yang menjadi dasar sikap dan ml mgkin juga perilakunya, sesuatu yang sangat mempengaruhi kehidupal'},sosial dan interaksinya dengan manusia lain.
Pengetahuan tentang nilainilai yang dimiliki oleh kelompok dampingan (KD), baik nilai individu atau nilai kelompok dari KD sangat penting bagi petugas lapangan (PL), agar mampu memahami bagaimana sikap petugas lapangan yang seharusnya terhadap nilainilai KD, yang mung kin saja sangat berbeda dengan nilai individu PL tersebut. Pembahasan materi ini dalam pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku (IPP), diharapkan memberikan bekal yang memadai bagi petugas lapangan tentang nilainilai yang dimiliki oleh KD serta mampu menunjukkan sikap menerima kondisi tersebut.
Moduli akan membahas tentang: nHai, meliputi pengertian nilai, pengertian
nilai individu dan pengertia'n nilai kelompok; nilai kelompok dampingan,
meliputi nilai yang dimiliki oleh kelompok dampingan
secara individu serta ni1ai yang dimiliki oleh
kelompok dampingan secara kelompo'k dan sikap
petugas lapangan dalam menerima kondisi
nilai-nilai kelompok dampingan.
II. Tujuan Pembelajaran
A. Tujuim Pembelajaran Umum Sete'lah mempelajari materi ini peserta mampu menunjukkan sikap menerima kondisi nilainilai kelompok dampingan. B. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari materi ini peserta mampu: 1. Menjelaskan pengertian nilai. 2. Menjelaskan pengertian nilai individu. 3. Menjelaskan pengertian nilai kelompok. 4. Menyebutkan nilai yang dimiliki oleh kelompok セ@ 、。セーゥョァ。ョ@ secara individu. 5. Menyebutkan nilai yang dimiliki oleh kelompok dampingan secara kelompok. 6. Menjelaskan sikap petugas lapa'ngan menghaqapi nilai 1 . yang dimiliki oleh kelompok dampingan. 7. Menunjukkan sikap menerima kondisi nilainilai kelompok dampingan.• III. Pokok Bahasan
dan Sub Pokok Bahasan
1. Nilai a. Pengertian nilai. b. Pengertian nilai individu.c.
Pengertian nilai kelompok. 2. Nilai Kelompok Dampingan::l , セゥャ。ゥ@ yang dimiliki o!eh kelompok dampingan secara individu. b. Nilai ケ。ョセ@ dimiliki oleh kelompok
IV. Waktu
5 Jam Pelatihan (2 25 menit)
V. Metode
1. Permainan gari s nilai. 2. Curah pendapat . 3. Ce ramah tanya jawab.
4. Diskusi kelompok (World kafe). 5. Bermain peran (rol e play).
セ
セN LMセセ
セ
ᆳ
イ@ セMャ@
' ,-, . I
l .' )
, tI.4J I
セL@ セセ@
,
/:
VI. Alat Bantu dan Media
Selotip kertas.
2. Kertas fiipchart.
3. Spidol.
4 . Gunting.
5. Metaplan.
6. Lem kertas.
7. LCD. 8. Laptop.
9. Lembar pernyataan permainan garis nilai.
10. Lembar Aktivitas 1: Permainan garis nilai. 11. Lembar Aktivitas 2: Diskusi nilainilai kelompok dampingan (world cafe) dan role play. 12. Slide penugasan . 13. Slide presentasi.
VII. Langkah-Iangkah Pembelajaran
Sesi 1: Pengkondisian (10 menit)
Langkah 1:
Sapa peserta dengan ramah dan ucapkan salam. Apabila fasilitator belum berkenal an dengan peserta maka sebaiknya fasilitator memperkenalkan diri dan minta semua peserta menyeb utkan na ma satu persatu. Apabila diperlukan fasilitator bisa mengajak peserta melaku kan kegiatan untuk
penyegaran dan membangun suasana atau melakukan energizer.
Langkah 2:
Katakan dan jelaska n pada peserta
tentang topiktopik yang akan dibicarakan dalam sesi ini .
Jelaskan pada peserta mengapa
topiktopik ini penting untuk dibicarakan dan didiskusikan.
Jelaskan tujuan sesi dengan menggunakan
slide presentasi tujuan pembelajaran.
Langkah 3:
Tanya peserta apakah sudah siap untuk
berdiskusi tentang topiktopik ini. Apabila ya, mulailah dengan sesi 2.
SESI 2: Pembahasan Pokok bahasan 1, Sub Pokok Bahasan Pengertian Nilai, Nilai Individu dan Nilai Kelompok (120 menit).
Langkah 1:
Jelaskan bahwa akan dilakukan
..
.
.pe rmai nan gar is nilai. Jelaskan permalnan, sesuai de ng an pandu a n pada Lembar Aktivita s 1 (LA 1 terlampir} .
Langkah 2:
Setelah mengerjakan LA 1 tanya pe serta apa yan g d irasakan ketik a melakukan pe rmainan tadi. Tulis kata ku nc i jawaban peserta di kertas f1ipchart.
lang kah 3:
Tanya peserta apa yang dirasakan ketika
langkah 4:
Jela skan dengan slide presentasi tentang Pengertian Nilai, Nilai Individu, Nilai
Kelompok dan Beberapa Pandangan Tenta ng Nilai .
Beri kesem patan pada peserta untuk be rtanya apa bila ada yang
bel um dime ngerti. Jawablah semua pertanyaan dengan singkat dan jelas. Apabila ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab fasilitator maka jangan paksakan untuk menjawab dengan perkiraan saja,
katakan anda akan mencarikan informasi tersebut lebih dalam dan akan
menyampaikan pada peserta tersebut apabila sudah mendapatkan informasi yang benar.
Langkah 5:
Ingatkan kembali peserta pada pernyataanpernyataan yang tadi dib acakan dalam permainan garis nilai. Untuk mempermudah proses, tayangkan pernyataanpernyataan tersebut dengan
slide dan bacakan ulang satu persatu .
Minta peserta mengingat kembali pilihan mereka apakah setuju atau tidak setuju
pada setiap pernyataan tersebut.
Lan g kah 6:
. Tanya peserta pernyataan apa yang paling mudah dan yang pa lin g sulit bagi peserta untuk menentukan pilihan setuju atau tidak setuju serta apa yang menyebabkannya. Beri kesempatan pad a semua peserta untuk menjawab dan mengemukakan ide.
Langkah 7:
Jelaskan pada peserta bahwa ada beberapa pernyataan yang akan menjadi bahan diskusi sesuai catatan yang dibuat cofasilitator ketika permainan garis nilai dilakukan.
Langkah 8:
Mulailah dengan membaca pernyataan pertama.
Minta peserta yang setuju dan peserta yang tidak setuju untuk memberikan
masing untuk saling mempengaruhi. Beri waktu yang cukup pada peserta untuk mendiskuiskan isu ini.
Apabila dibutuhkan, fasilitator bisa mengemukakan wacana yang relevan untuk membantu peserta melihat isu dari sudut pandang program.
Langkah 9:
Lanjutkan seperti langkah 8 pada
pernyataan berikutnya sampai semua pernyataan didiskusikan atau waktu yang tersedia habis.
Langkah 10:
Jelaskan (bisa dengan slide presentasi)
tentang pentingnya bagi petugas lapangan memahami isuisu, yang tadi menjadi topik diskusi dari sudut pandang program.
Tekankan tentang sudut pandang yang
ditawarkan oleh program yang harapannya adalah semua petugas lapangan memahami dan bisa menerima sudut pandang tersebut karena itulah
nilainilai yang ada dalam program ini. Beri kesempatan pada peserta untuk bertanya apabila ada yang belum dirr.·?ngerti.
Jawablah semua pertanyaan dengan
sing kat dan jelas. Apabila ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab fasilitator maka jangan paksakan untuk menjawab
dengan perkiraan saja, katak::ln Anda akan mencarikan informasi tersebut lebih dalam dan akan menyampaikan padc peserta tersebut apabila sudah
mendapatkan informasi yang benar.
Langkah 11:
Sampaikan rangkuman sesi, termasuk
tentang pentingnya memahami dan
menunjukkan sikap yang positif menghadapi berbagai nilai yang ada di kelompok dampingan dalam upaya melaksanakan program IPP. セセセセセセMMセセセ Z@ i
SESI 3: Pembahasan Pokok Bahasan 2, : Sub Pokok Bahasan Nilai-Nilai E
Individu dan Nilai-Nilai Kelompok
セ@
Dari Kelompok Dampingan (65 menit)"1
Langkah 1:
Jelaskan, sesi akan dimulai dengan diskusi kelompok tentang nilainilai kelompok dampingan.
Jelaskan tugas kelompok sesuai dengan panduan pada Lembar Aktivitas 2
(LA 2 terlampir).
Langkah 2:
Setelah mengerjakan LA 2, tanya peserta tentang hal menarik apa yang dirasakan dari aktivitas tadi.
Tulis kata
kunci jawaban peserta di kertas flipchart .·
" " "セ@
·
" " " " " "i
" "·
" " " "·
·
" " " " " Langkah 3:Jelaskan dengan slide presentasi tentang Nilai Individu Dari Kelompok Dampingan dan Nilai Kelompok Dari Kelompok Oampingan.
Beri kesempatan pada peserta untuk bertanya apabila ada yang belum dimengerti .
langkah 4: langkah 3:
Sampaikan rangkuman sesi . Jelaskan dengan slide presentasi tentang
slkcp petugas lapangan dalam menerima kondisi nilainilai kelompok dampingan.
SESI4: Pembahasan Pokok Beri kesempatan pada peserta untuk
Bahasan 3, Sikap Petugas lapangan
Dalam Menerima Kondisi Nilai-Nilai bertanya apabila ada yang belum dimengerti.
Kelompok Dampingan (20 menit). Jawablah semua pertanyaan dengan
sing kat dan jelas. Apabila ada pertanyaan
langkah 1: yang tidak bisa dijawab fasilitator maka
Ingatkan kembali peserta tentang jangan paksakan untuk menjawab dengan
nilainilai kelompok dampingan, baik nilai perkiraan saja, katakan Anda akan individu maupun nilai kelompok. mencarikan informasi tersebut lebih
Tanya peserta tentang bagaimana sikap ddlam dan akan menyampaikan pada
petugas lapangan dalam menerima peserta tersebut apabila sudah
kondisi nilai nilai kelompok dampingan. mendapatkan informasi yang benar.
Tulis kunci jawaban peserta pada
kertas f1ipchart.
Beri kesempatan peserta saling menanggapi.
langkah 2:
Ajaklah peserta untuk membuat
langkah 4:
Sampaikan rangkuman sesi.
SESI 5: Rangkuman dan Pembulatan.
(10 menit).
langkah 1:
Lakukan evaluasi akhir modul (panduan terlampir).
langkah 2:
Sampaikan rangkuman dari keseluruhan materi nilainilai.
langkah 3:
Katakan pada peserta bahwa informasi lebih lanjut bisa dibaca pada bahan pembelajaran dan bisa ditanyakan pada fasiliator di luar kelas selama pelatihan berlangsung .
BAHAN
PEMBELAJARAN
NllAI - NllAI
A. Nilai
1. Pengertian Niiai.
Nilai dipahami sebagai keyakinan hati dan diri yang menjadi dasar atas sikap . dan perbuatan. Pada dasarnya nilai atau value adalah halhal yang secara
psikologis memberikan dorongan kepada pribadi seseorang dalam
menghadapi kehidupan. Nilainilaj tersebut apabila sudah tertanam dalam jiwa kita, akan membentuk suatu keyakinan, dan keyakinan inilah yang melandasi seseorang dalam melakukan tindakan.
Secara individual nilai yang dianut seseorang bisa berbeda.
BAHAN
PEMBELAJARAN
alkohol, dan lainlain.
,. Nilai Individu dalam dari Kelompok
Dampingan. .
BAHAN
PEMBElAJARAN
NILAI· NILAIyang menjadi sasaran dari kegiatan intervensr adalah nilai tentang pemakaian . kondom, nilai tentang mabuk saat hubungan seksual, nilai tentang kesetaraan dalam
transaksi seksual, nilai tentang perilaku aman, nilai tentang' pemeliharaan kesehatan yang benar, dan lainlain.
Mengapa nilai indivi?u menjadi sasaran? Nilai individu adalah pijakan bagi seseorang sehingga perubahan perilaku akan semakin cepat terjadi ketika nilai yang dimiliki mengalami pergeseran atau perubahan kearah yang diinginkan sesuai arah program penanggulangan IMS, HIV dan AIDS. Terutama pada orangorang yang sangat
\
invidual yang tidak terpengaruh oleh norma kelompok atau nilai kelompok dari kelompok manapun dalam komunitasnya. Sosok orang seperti ini cukup ba,nyak ditemui pada komunitas pekerja seks non lokalisasi, kalangan LSL, waria bukan pekerja seks yang jarang sekali bergabung atau berinteraksi dengan kelompok waria yang ada, lakiIaki pembeli seks yang kebanyakan tidak berkelompok.
2. Nilai Kelompok Dari Kelompok Dampingan.
Adalah Keyakinqn hati dan diri yang menjadi dasar atas sikap dan perbuatan yang dimiliki secara kelompok oleh suatu kelompok dari kelompok dampingari.
BAHAN
PEMBELAJARAN
kelompok lainnya. Bentuk sanksi bisa bermacammacam, dari yang ringan misalnya digunjingkan sampai sanksi yang cukup berat misalnya dikucilkan dari pergaulan atau dibuang dari kelompoknya.
p。セ。@ beberapa bentuk intervensi efektif yang dicoba dilakukan oleh pengelola program, pembentukan norma kelompok yang positif yang mendukung upaya penanggulangan IMS, HIV dan AIDS merupakan sasaran jangka panjang.
Misalnya perilaku penggunaan kondom セ。ョァ@ konsisten, kebiasaan mencari dan mendapatkan pelayanan dan pengobatan yang benar, dan lainlain.
Mereduksi nilainilai yang tidak mendukung pada upaya penanggulangan IMS, HIV . dan AIDS sebenarnya menjadi bagian dari sebuah kegiatan inervensi, yang perlu
diingat adalah jangan sampai kegiatan intervensi tersebut mengganggu nilainilai dasar dari kelompok tersebut, misalnya nilai kelompok tentang perilaku seks diluar nikah, perilaku hubungan seks sejenis pada kelompok LSL, perilaku yang dianggap tidak sesuai dengan kodrat pada kelompok waiia, perilaku jajan p3da kelompok lakiIaki pembeli seks, dan lainlain. Contoh nilai kelompok yang menjadi sasaran dari kegiatan intervensi adalah nilai tentc:mg pemakaian kondom, nilai tentang mabuk saat hubungan seksual, nilai tentang kesetaraan dalam transaksi seksual, nilai tentang perilaku aman, nilai tentang pemeliharaan kesehatan yang benar, dan lainlain.
BAHAN
· PEMBELAJARAN
NllAI NllAI
melaksanakan nilai yang dianut oleh kelompok dimana dia menjadi bag ian dari kelompok tersebut, sebagai bukti kesetiaan dan solidaritas sesama.
Keberhasilan dalam mempengaruhi nilai kelompok dari suatu kelompok akan memacu perubahan di tingkat individunya.
c.
Sikap Petugas Lapangan Dalam Menerima .Kondisi Nilai-Nilai Kelompok
Dampingan.
Salah satu komponen penting dalam pembicaraan tentang nilai kelompok dampingan adalah sikap dari petugas I?pangan dalam menyikapi dan menerima nilainilai kelompok dampingan yang ada. Perlu kesiapan dari petugas lapangan, terutama petugas lapangan yang baru bergelut dalam isu ini, untuk berhadapan dengan nilainilai yang mungkin saja sangat berbeda bahkan
bertolak belakang dengan nilai individu atau nilai kelompok yang dimiliki oleh petugas lapangan. Tidak ada paksaan sama sekali pada p.etugas lapangan untuk mengikuti atau mengadopsi nilainilai kelompok dampingan dan sebaliknya tidak dibenarkan pada petugas lapangan untuk melakukan tindak an
pelecehan, penekanan dan
BAHAN
PEMBELAJARAN
Beberapa anjuran pad a petugas lapangan yang bisa dijadikan acuan dalam melakukan tugasnya di lapangan adalah :
1. Menghormati dan menghargai nilai individu dan nilai kelompok dari KD. 2. Berpikiran terbuka terhadap nilai individu dan nilai kelompok dari KD. 3. Tidak memaksa KD untuk mengubah nilainya untuk mengikuti nilai PL.
4. Menyikapi secara arif terhadap nilainilai yang dianut oleh KD yang sama sekali berbeda dengan nilai PL.
Beberapa anjuran pada petugas lapangan yang bisa dijadikan acuan dalam melakukan tugasnya di lapangan adalah :
1. Menghormati dan menghargai nilai individu dan nilai kelompok dari KD. 2. Berpikiran terbuka terhadap nilai individu dan nilai kelompok dari KD. 3. Tidak memaksa KD untuk mengubah nilainya untuk mengikuti nilai PL.
A • • • • I I • • • • • • • • • • I I I • • • • • • • • • • • • iNiNセ@
·
·
·REFERENSI
·
- 1 • • •.1 • I • • • • I • • • , • • • • I • • • I • • I • • • • • • I "
..
LAMPIRAN
LEMBAI( AKTIVITAS 1
PERMAINAN-GARIS NllAI
Panduan
Langkah 1:
.,.
Minta semua peserta berairi dan membentuk barisan di tengah ruangan kelas.
Langkah 2:
Jelaskan aturan main permainan garis nilai:
o Fasilitator akan membacakan
beberapa pernyataan selama permainan secara bergantian. o Setiap pernyataan akan dibacakan sebanyak 2 kali. o Setiap setelah pernyataan selesai dibacakan, peserta diminta menentukan sikapnya, apakah setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Peserta yang setuju diminta untuk berbaris di sisi kiri yang ditandai metaplan bertuliskan kata "setuju': Peserta yang tidak setuju diminta untuk berbaris di sisi kanan yang ditandai meta plan bertuliskan kata "tidak setuju': (catatan fasilitator : Untuk mempermudah proses gunakan 2 lembar metaplan bertuliskan setuju dan tidak setuju, tempelkan metaplan tersebut di lantai sebagai petunjuk arah bagi peserta ketika peserta menentukan sikapnya)
• Apabila peserta belum paham dengan pernyataan yang dibacakan bisa meminta pada fasilitator untuk mengulang sekali lagi.
o Dalam permainan ini setiap peserta
berperan secara individu, setiap peserta menyuarakan dirinya sendiri. • Tidak diijinkan pada semua peserta
LEMBAR AKTIVIT AS 1
PERMAINAN GARIS NILAI
lAM PI RAN
1
sepanjang proses berjalan. • . Semua peserta diminta untuk
hening selama proses berlangsung. • Setiap peserta dilarang mengajak
atau memaksa peserta lain untuk mengikutinya.
Langkah 3:
Tanya peserta apakah sudah paham
dengan aturan mainnya.
Jika ya, mulailah permainan dengan membacakan pernyataan pertama.
Bacakan pernyataan pertama dengan
jelas sebanyak dua kali. Beri jeda setiap membacakan pernyataan atau bisa 、・セァ。ョ@ ditandai kata: "Saya ulangi. ..."
Langkah 4:
Ketika pernyataan selesai dibacakan sebanyak dua kali, persilakan peserta untuk menentukan sikapnya apakah
.
setuju atau tidak setuju.Apabila ada peserta meminta pernyataan tersebut dibacakan ulang, bacakanlah.
Yakinkan semua peserta menentukan
sikapnya dan mematuhi aturan main .
Catatan fasilitator :
Catat jumlah peserta yang setuju dan jumlah peserta yang tidak setuju. Hal ini bisa dilakukan fasilitator yang lain agar fasilitator yang bertugas membacakan pernyataan bisa tetap fokus dan tidak terganggu konsentrasinya.
Langkah 5:
Apabila semua peserta sudah menentukan . sikapnya, la·njutkan dengan membacakan
pernyataan kedua dan seterusnya.
LAMPIRAN
1
lEMBAR AKliVIT AS 1
PERMAINAN GARIS NILAI
Langkah 6:
Apabila semua pernyataan sudah dibacakan, katakan, bahwa permainan ini selesai. Minta semua peserta untuk duduk kembali. Lanjutkan dengan langkah sesi 2 pada LangkahLangkah Pembelajaran modul.
Beberapa contoh pernyataan.
• Tidak mau bergaul atau berteman dengan orang yang melakukan hubungan seks di luar penikahan. • Tidak mau promosi dan menyediakan
kondom karena menyebabkan tingkat perilaku seks di luar nikah akan meningkat.
. Perempuan tak pantas merokok. • Tidak mau bergaul dengan waria .
. Tempattempat prostitusi sebaiknya ditutup saja.
• Pekerja seks memiliki derajat yang lebih rendah daripada yang bukan pekerja seks.
. LakiIaki berkuasa atas perempuan. • OOHA sepatutnya dikarantina saja. • Perempuan pantang menyatakan cinta
lebih dulu .
• Kebiasaan seks tanpa kondom adalah masalah yang besar dalam masyarakat kita. • Kebiasaan seks tanpa kondom adalah kegiatan yang manusiawi. • . Melakukan hubungan seks adalah hak setiap orang.
lAMPIRAN
1
lEMBAR AKTIVIT AS 1
PERMAINAN GARIS NILAI
mengurangi dampak buruk kebiasaan hubungan seks tanpa kondom. • Tidak mau menggunakan alat kerja
bersama dengan OOHA.
• Tempattempat prostitusi harus ditutup saja. • Gay,lesbi dan waria adalah penyimpangan
sehingga harus disembuhkan.
• Tidak mau menggunakan toilet yang juga digunakan oleh OOHA.
• Tidak bersedia merawat セohaN@
• Kalau tidak mau mabuk bareng dengan teman geng, artinya tidak setia
pada kelompok.
lEMBAR AKTIVIT AS 2
DISKUSI KElOMPOK
NILAI-NllAI KElOMPOK DAMPINGAN
Panduan
Langkah 1:
Bagi peserta menjadi beberapa kelompok berdasarkan kelompok dampingan. Minta semua peserta segera berkumpul dalam kelompoknya masingmasing. Langkah 2: Sampaikan tugas peserta. Untuk membantu kemudahan proses, tampilkan tugas dengan slide. Tugas kelompok • Sebutkan beberapa nilai individu yang dimiliki oleh kelompok dampingan anda secara personal. Manakah dari nilai tersebut yang menjadi sasaran perubahan dalam program intervensi perubahan perilaku? • Sebutkan beberapa nilai kelompok yang dimiliki oleh kelompok dampingan Anda . Manakah dari nilai tersebut yang menjadi sasaran perubahan dalam program intervensi perubahan perilaku? I
lAMPIRAN
1
(Perankan cara anda untuk
melakukan peru ba han tersebut. • Waktu diskusi 10 men it.
• Tulislah hasil diskusi pada kertas flipchart.
Langkah 3:
Minta semua kelompok untuk menempelkan kertas flipchart yang berisi hasil diskusi kelompok pad a dinding atau papan flipchart yang sudah ditentukan posisinya oleh fasilitator . Tulis kata kunci jawaban peserta di kertas flipchart.
Langkah 4:
Minta setiap kelompok menunjuk 2 orang anggota kelompok untuk menjadi penjaga kertas flipchartnya.
Langkah 5:
lAMPIRAN
1
Tugas penjaga kertas flipchart
• Menjaga kertas flipchart milik kelompoknya.
• Memberikan respon (menjawab, menerangkan, memberikan
argumentasi) terhadap pertanyaan, kritik dan masukan dari peserta kelompok lain .
• Menambahkan, mengurangi atau mengganti pernyataan pada kertas flipchart apabila ada selama proses world cafe berlangsung.
Tugas anggota kelompok lainnya
• 8erkeliling menghampiri kertas flipchart kelompok lain selama waktu yang ditentukan dan diatur oleh fasilitator. • Memberikan pertanyaan, kritik dan masukan pada kelompok lain sesuai isi kerta s flipchart kelompok tersebut. M M MM MMMMMM MMMMMMMMMMMMセ O@ Tanya peserta apakah sudah paham
dengan aturan mainnya. Apabila ya, berilah abaaba untuk memulai kegiatan ini.
lEMBAR AKTIVIT AS 2.
OISKUSI KELOMPOK
NllAI-NllAI KElOMPOK OAMPINGAN
Hentikan kegiatan ini setelah 15 men it.
Minta semua peserta untuk kembali ke tempat duduknya.
Langkah 6:
Katakan,sekarang kita akan mencoba
untuk memerankan bagaimana cara PL menghadapi KD yang mempunyai nilai yang berbeda dengan nilai yang
dianut PL.
Berikan kesempatan kepada kelompok
lAMPIRAN
EVAlUASI
AKHIR MODUl
Panduan
• Sampaikan pertanyaan pada peserta secara lisan beberapa pertanyaan tentang NilaiNilai.
• Sampaikan pertanyaan satu persatu. • Hindari dominasi dari peserta tertentu. • Hindari menunjuk orang tertentu. • Adanya souvenir sederhana akan
membuat semakin menarik perhatian peserta.
.J
Pertanyaan
1. Apa pengertian nilai ?
2. Apa pengertian nilai individu ? 3. Apa pengertian nilai kelompok ?
4. Sebutkan beberapa contoh pernyataan nllai.
s .
.A.pa dan bagaimana sikap PLlAMPIRAN
SLIDE PRESENTASI
I .
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM:
Setelah mempelajari materi
peserta mampu
menunjukkan sikap
menerima kondisi nilainilai
kelompok dampingan
セMMM
-.
- -LAMPIRAN 3
SLIDE PRESENTASI
TUJUAN PEMBELAJAR8N KHUSUS
.
Setelah mempelajari materi peserta mampu:
• Menjelaskan pengertian nilai
• Menjelaskan pengertian nilai individu • Menjelaskan pengertian nilai kelompok
• Menyebutkan nilai yang dimiliki oleh KD secara individu • Menyebutkan nilai yang dimiliki oleh KD secara kelompok • Menjelaskan sikap PL menghadapi nilai yang dimiliki oleh
KD
• Menunjukkan sikap menerima kondisi nilainilai KD
NILAI
セ@Keyakinan hati dan diri yang
menjadi dasar atas sikap dan
perbuatan
•
セ@" . , セ@ " I' r. • .... .LAMPIRAN
3
SLIDE PRESENTASI
NILAIINDIVIDU
Keyakinan hati dan diri yang
menjadi dasar atas sikap dan
perbuatan ya,ng dimiliki secara
personal oleh seseorang
NllAI KElOMPOK
•
• Keyakinan hati dan diri yang menjadi dasar
atas sikap dan perbuatan yang dimiliki oleh
sebuah
ォ・ャッセーッォyang menjadi acuan bagi
semua anggotanya
lAMPIRAN
3
SLIDE PRESENTASI
PANDANGAN TENTANG-NllAI-l
·
• Setiap orang memiliki nilai yang belum tentu
sama, sekalipun dalam satu kelompok yang
sama
• Nilai dibentuk oleh pengetahuan,
pengalaman, budaya dan nilainilai sosial
.
PANDANGAN TENTANG NllAI-2
• Nilai
ュ・ョ・エ。ー
セ ォオ。エ@
• Nilai tidakmudah berubah
LAMPIRAN 3
SLIDE PRESENTASI
NILAIINDIVIDU - NILAI KELOMPOK KD (1)
• Sering tidak ada
ー・イ「・、。。セ@yang mencolok
di antara keduanya
• Nilai individu dipengaruhi oleh nilai
kelompok.
• Menjadi sasaran intervensi sesuai arah
program
MMMセ
•
pt'.t,I, ,.,'P'P pNiNNLLセ@ 1
NILAIINDIVIDU - NILAI KELOMPOK KD (2)
Intervensi mendorong pembentukan norma
positif untuk mendukung upaya
penanggulangan IMS, HIV dan AIDS
• Misal: nilai dalam penggunaan kondom yang
konsisten, nilai dalam kebiasaan mencari dan
mendapatkan pelayanan dan pengobatan
yang benar dan lainlain
•
MMセMMセMセ@lAMPIRAN3
SLIDE PRESENTASI
SIKAP PL MENGHADAPI NILAI YANG
DIMILIKI OLEH KD
.
Menghormati dan m2nghargai nilai
individu dan nilai kelompok dari kelompok
dampingan
Berpikiran terbuka terhadap nilai individu
dan nilai kelompok dari KD
Tidak memaksa KD untuk mengubah
nilainya dan mengikuti nilai PL
LA LSL LSM MK MP MSM MSW NA NAPZA NGO ODHA OHIDHA OR P( M P(RS PO PE Penasun PJ PL PM PMS PO PP PRI PRK PS PSK RNA RTL SA Sknning SOP S11 UN VeT WHO WPS : Lembar Aktivitas : Laki Iaki yang berhubungan Seks dengan Laki-: Lembaga Swadaya Masyarakat : Manajer Kasus : Manajer Program : Men who have Sex with Men : Male Sex Worker : Need Assessment "Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Non Governmental Organization Orang Dengan HIV/AIDS Orang Hidup dengan HIV/AIDS (istri, suami, keluarga ODHA) "Outreach : Prevention Case Management : Partner Counseling and Referral Services : Program Director : Peer Educator : Pengguna Narkoba Suntik Zp・ョ。ョァァオョァj。キ。セ@ : Petugas Lapangan : Program Manager : Penyakit Menular Seksual : Petugas Outreach : Panduan Pembelajaran : Penilaian Risiko Individu : Penilaian Risiko Kelompok : Pekerja Seks : Pekerja Seks Komersial : Rapid Need Assessment "Rencana Tindak Lanjut : Sub Agreement (proposal keqa sama) "Penapisan (screening) : Standard Operating Procedure : Sexually Transmitted Infection
: United Agency (Perserikatan BangsaBangsa / PBB) :Voluntary Counseling and Testing
: World Health Organization : Wan ita Pekerja Seks
DAFTAR PENYUSUN DAN KONTRIBUTOR
Penyusun:
1. Ciptasari Prabawanti, SPsi, MSc 2. Erlian Rista Aditya, SSos
3. Meytha Nurani, SKM 4. Ida Bagus Sutakertya, MSi 5. Henri Puteranto, SSos 6. Tetty Rachmawati, MSW 7. Supriyanto Siamet, SE 8. Drs. Made Efo Suarmiartha 9. Stephanie T. Pirolo, MEd 10. Dr. Tjutjun Maksum, MPH
Kontributor:
1. Ir. Niniek Suharini 2. Drg. Yusra, Mkes
3. Ir. Anis Abdul Muis, Mkes 4. TH Irawati, SKM, Mkes
5. Bayu Aji, SKM, MPPM 6. Intan Endang, SKM, Mkes 7. Drg. Angger Rina Widowati, MKM 8. Drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH 9. Dr. Asik Surya, MPPM 10. Dr. Jeanne Uktolseja, M.Epid 11 . Victoria Indrawati. SKM, MSc 12. Dr. Enda'ng Budi Hastuti 13. Dr. Hariadi Wisnu Wardhana 14. Eko Saputro, SKM,M.Epid 15. Eli Winardi, SKM,M.Epid 16. Dimas Budi W,SKM 17. Rachma Febriana, SKM 18. Eva Muzdalifah, SKM 15. Fadia Miralka
16. Zahra Eka Putri, SKM
PPKMI Pusat Promkes Depkes Pusat Promkes Depkes Pusat Promkes Depkes Pusat Promkes Depkes Pusat Promkes Depkes Pusdiklat SDM Kesehatan Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS Subdit AIDS & PMS