• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi Penguasaan Setsuzokushi Bahasa Jepang dengan Kemampuan Menulis Mahasiswa Semester V Pendidikan Bahasa Jepang Tahun 2009.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Korelasi Penguasaan Setsuzokushi Bahasa Jepang dengan Kemampuan Menulis Mahasiswa Semester V Pendidikan Bahasa Jepang Tahun 2009."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

KORELASI PENGUASAAN

SETSUZOKUSHI

BAHASA

JEPANG DENGAN KEMAMPUAN MENULIS

MAHASISWA SEMESTER V PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN BAHASA JEPANG TAHUN 2009

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang

oleh Elis Sugiarti

2302909009

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

vii

ABSTRAK

Sugiarti, Elis. 2012. Korelasi Penguasaan Setsuzokushi Bahasa Jepang dengan Kemampuan Menulis Mahasiswa Semester V Pendidikan Bahasa Jepang Tahun 2009. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1. Silvia Nurhayati, S.Pd.,M.Pd. Pembimbing 2. Andy Moorad Oesman, S.Pd.,M.Ed.

Kata kunci : Korelasi, Setsuzokushi, Menulis

Kemampuan bahasa ada empat macam yaitu kemampuan menyimak, kemampuan berbicara, kemampuan membaca dan kemampuan menulis. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sulit dikuasai oleh pembelajar bahasa. Hal ini dikarenakan kemampuan menulis membutuhkan penguasaan berbagai unsur kebahasaan diantaranya kosakata yang didalamnya adalah

setsuzokushi (kata sambung), tatabahasa, penulisan huruf dan lain sebagainya. Bagi para pembelajar bahasa Jepang dalam kegiatan menulis atau membuat karangan, penguasaan setsuzokushi (kata sambung) mempunyai peranan yang penting. Karena dengan setsuzokushi (kata sambung) kita dapat mengetahui hubungan antar kalimat dengan kalimat, paragraf dengan paragraf maupun dalam karangan. Untuk menguasai setsuzokushi (kata sambung) bahasa Jepang tidaklah cukup hanya dengan mengetahui artinya saja, tetapi juga harus memahami cara penggunaan masing-masing setsuzokushi (kata sambung) sesuai dengan fungsinya. Mengingat pentingnya penguasaan setsuzokushi (kata sambung) dalam menulis bahasa Jepang, diperkirakan terdapat korelasi antara penguasaan

setsuzokushi (kata sambung) bahasa Jepang dengan kemampuan menulis.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara penguasaan setsuzokushi bahasa Jepang dengan kemampuan menulis mahasiswa.

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang memaparkan hubungan antara penguasaan setsuzokushi bahasa Jepang dengan kemampuan menulis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang Tahun 2009. Sampel diambil dengan teknik quota random sampling. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode tes. Metode tes digunakan untuk mengambil data berupa kemampuan penguasaan setsuzokushi bahasa Jepang dan penggunaan setsuzokushi

tersebut dalam menulis. Validitas yang digunakan adalah validitas isi dan untuk menghitung reliabilitas instrument penelitian menggunakan rumus K-R20. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor perlakuan, yaitu jenis tumbuhan (Eichornia crassipes, Salvinia molesta dan kombinasi) dan konsentrasi media

58 Grafik 4.3 Histrogram Data Preetest Keterampilan Sosial Siswa Kelas Kontrol 64 Grafik 4.4 Histrogram Data Postest Keterampilan Sosial Siswa Kelas Kontrol 67 Grafik

lebih lanjut dengan judul: “Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe STAD terhadap Kemampuan berfikir kritis dan Keterampilan Sosial Peserta Didik di. SDN

Pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan menyimak bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

perancangan website sehingga pelanggan dapat melakukan pemesanan dengan. mudah dan dapat memberikan informasi mengenai persediaan barang yang

pada penelitian yaitu dengan mengunjungi sanggar Bedug Yudha yang pada saat. itu semua anggota sanggar Bedug Yudha sedang melakukan rutinitas

Meskipun kedua dimensi keadilan organisasi telah dikaitkan secara positif dengan komitmen (misalnya, McFarlin & Sweeney, 1992), studi penelitian di AS

[r]