• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK DALAM PEMBUATAN AKTE KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK DALAM PEMBUATAN AKTE KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN MOJOKERTO"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat

oleh penyelenggara negara. Negara didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja

dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya

negara dalam hal ini pemerintah (birokrat) haruslah dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat. Kebutuhan dalam hal ini bukanlah kebutuhan secara individual akan

tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat1.

Sedangkan menurut UU pelayanan publik adalah segala jenis penyediaan dan

pemenuhan kebutuhan dasar dan umum masyarakat yang diberikan baik oleh negara

melalui pemerintah atau badan hukum lain milik pemerintah maupun sektor swasta

dalam rangka memenuhi hak-hak masyarakat.

Salah satu agenda penting reformasi sejak tahun 1998 adalah perbaikan

pelayanan publik. Tantangan menuju pelayanan publik yang lebih adil dan berkualitas

tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perubahan pada tataran peraturan,

struktur, paradigma, serta kultur perlu dilakukan dan ini membutuhkan waktu yang

cukup lama. Reformasi pelayanan publik perlu dipahami dalam arti luas, lebih dari

1

(2)

sekedar mengubah pandangan dan mental aparat birokrasi di negeri ini yang masih

melihat pelayanan publik sebagai “pekerjaan yang dilayani” bukan “pekerjaan untuk

dilayani”. Bicara pelayanan publik yang adil dan berkualitas adalah bicara mengenai

tanggung jawab negara pada rakyatnya. Negara yang baik adalah negara yang mampu

memenuhi dan melindungi hak-hak penduduknya. Parameternya dapat dilihat dari

keluaran proses kebijakan yang ada, yaitu pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Adalah tugas negara (dalam hal ini dijalankan pemerintah) untuk mewujudkan

kesejahteraan rakyatnya.

Pemerintah sebagai pengelola negara didorong untuk memperbaiki dirinya

guna mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance). Inti dari good

governance adalah pemerintah memiliki kewajiban melayani masyarakatnya.

Pelayanan publik dalam konteks mewujudkan good governance ini dapat dilihat

melalui 3 langkah stategis. Pertama, Pelayanan publik selama ini menjadi ranah

dimana negara yang diwakili oleh pemerintah berinteraksi dengan lembaga-lembaga

non-pemerintah. Dalam ranah ini terjadi pergumulan yang sangat intensif antara

pemerintah dengan warganya. Buruknya praktik governance dalam penyelenggaraan

pelayanan publik sangat dirasakan oleh warga dan masyarakat luas. Ini berarti jika

terjadi perubahan yang signifikan pada ranah pelayanan publik dengan sendirinya

dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh warga dan masyarakat luas.

Kedua, berbagai aspek good governance dapat diartikulasikan secara relatif

lebih mudah dalam ranah pelayanan publik. Sebagai contoh, aspek kelembagaan

(3)

interaksi antara pemerintah dengan warga atau dengan pasar, yaitu bagaimana

keterlibatan aktor di luar pemerintah dapat memberi masukan, kritik atau respon

terhadap bentuk pelayanan yang diberikan. Sementara, nilai-nilai good governance

seperti efektifitas, efisiensi, non diskriminatif, berkeadilan, berdaya tanggap tinggi

dan akuntabilitas yang tinggi dapat direalisasikan dalam pelayanan publik. Nilai-nilai

tersebut menjadi mudah terlihat dan teraplikasikan pada pelayanan publik dalam

kerangka good governance.

Ketiga, pelayanan publik melibatkan semua kepentingan yang berada di

dalam negara. Pemerintah, masyarakat, dan mekanisme pasar memiliki kepentingan

terhadap pelayanan publik yang lebih baik. Nasib sebuah pemerintahan, baik di pusat

maupun di daerah, tergantung dari pelayanan publik yang dibangun karena

kepercayaan dan legitimasi kekuasaan mereka berasal dari pengguna layanan, yaitu

masyarakat. Dalam iklim keterbukaan politik dan sistem pemilihan pemimpin secara

langsung saat ini, masyarakat dapat menentukan pilihan dan dukungan kepada rezim

yang mampu atau tidak mampu dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada

masyarakat. Legitimasi kekuasaan saat ini ditentukan pada keberpihakan pemerintah

kepada rakyatnya secara langsung. Bentuk pelayanan yang buruk menimbulkan

ketidakpercayaan masyarakat atas sebuah rezim pemerintahan2.

2

(4)

Pelayanan sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Memiliki dasar hukum yang jelas dalam penyelenggaraanya.

2. Memiliki kelompok kepentingan yang luas termasuk kelompok sasaran

yang ingin dilayani.

3. Memiliki tujuan sosial.

4. Dituntut akuntabel pada publik.

5. Memiliki konfigurasi indikator kinerja yang perlu kelugasan.

6. Seringkali menjadi sasaran isu politik3.

Tujuan dari pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat.

Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari:

1. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat

diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara

memadai serta mudah dimengerti.

2. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan

pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip

efisiensi dan efektifitas.

3

(5)

4. Partisipatif, yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat

dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,

kebutuhan dan harapan masyarakat.

5. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat

dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial dan

lain-lain.

6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang

mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima

pelayanan publik4.

Pelayanan publik diartikan pemberian layanan (melayani) keperluan orang

atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan

aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Kepmenpan

No.63/KEP/M.PAN/7/2003, publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Oleh sebab itu, sistem pelayanan terhadap masyarakat harus dilakukan

secara maksimal dan sesuai dengan dasar-dasar pelayanan publik. Secara filosofis

pelayanan publik merupakan salah satu alasan dan tujuan dibentuknya negara, dengan

demikian negara sebagai pemegang mandat dari rakyat bertanggung jawab untuk

menyelenggarakan pelayanan publik sebagai usaha pemenuhan hak-hak dasar rakyat.

4

(6)

Artinya bahwa kebijakan publik itu selalu mempunyai tujuan tertentu atau merupakan

tindakan yang berorientasi pada tujuan. Karena pelayanan publik merupakan aktifitas

atau kegiatan organisasi publik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta

dengan memberikan pelayanan yang disediakan oleh lembaga dan aktor-aktor dalam

rangka mengamalkan dan mengabdikan diri kepada publik dan masyarakat.

Namun pada pelaksanaan di lapangan berbeda dengan apa apa yang telah

diatur dalam konstituen tentang pelayanan publik Pada berbagai kasus, pelayanan

publik di Indonesia kurang memenuhi garapan publik karena hanya di desain oleh

penyedia layanan tanpa pernah menanyakan keinginan, kebutuhan, keluhan para

pelanggan atau pengguna layanan. Masih banyak masyarakat yang mengalami

kekecewaan terhadap pelayanan yang mereka terima dari birokrasi publik.

Kekecewaan dan keluhan warga atas buruknya kualitas dari pelayanan yang

diselenggarakan oleh birokrasi publik merupakan fenomena yang sangat jamak

sekali. Kondisi seperti ini seringkali melahirkan pelayanan publik yang kurang sesuai

dengan harapan para pengguna. Padahal sesungguhnya pelayanan publik ini

berorientasi pada pelayanan umum yang dapat memberikan kepuasan akan kebutuhan

pelanggan.

Pelayanan publik di Indonesia kurang memenuhi harapan publik karena hanya

di desain oleh penyedia layanan tanpa pernah menanyakan keinginan, kebutuhan,

maupun keluhan para pelanggan atau pengguna layanan. Kondisi seperti ini seringkali

melahirkan pelayanan publik yang kurang sesuai dengan harapan warga pengguna,

(7)

saat ini, masih dihadapkan pada sistem pelayanan dari aparatur pemerintahan yang

belum maksimal dalam pelayanan publik yang efisien dan efektif.

Begitu pula dengan yang terjadi dengan pelayanan publik di Propinsi Jawa

Timur. Kondisi umum penyelenggara pelayanan publik di Propinsi Jawa Timur.

Masih dihadapkan pada sistem pelayanan dari aparatur pemerintah yang belum

maksimal dalam pelayanan publik yang efektif dan efisien. Hal ini terlihat dari masih

banyaknya keluhan dan pengaduan dari masyarakat., baik secara langsung maupun

melalui media massa tentang rendahnya kualitas pelayanan publik yang diterima

masyarakat, prosedur yang berbelit-belit, tidak ada kepastian jangka waktu tentang

penyelesaian, besarnya biaya yang harus dikeluarkan, persyaratan yang tidak

transparan, sikap petugas yang kurang responsif, dan masih adanya beberapa oknum

yang memanfaatkan kelemahan sistem pelayanan publik yang menyebabkan

banyaknya praktek-praktek illegal dalam mengurus kepentingan sektor publik bagi

masyarakat dan masih banyak beberapa contoh kasus lainya yang mengindikasikan

betapa rendahnya kualitas penyelenggaraan pelayanan publik saat ini. Berbagai

contoh fenomena buruknya pelayanan publik dapat ditemui dari berbagai kasus,

seperti terkait pembuatan akte kelahiran, pada umumnya pelayanan dalam pembuatan

akte kelahiran digunakan untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan akte

kelahiran dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, tetapi kenyataanya masih

terdapat kesulitan dalam pengurusanya. Sampai sekarang ini masih banyak

masyarakat di Kabupaten Mojokerto yang mengeluhkan tentang rendahnya kualitas

(8)

prosedur yang harus dilalui dalam mengurus pembuatan akte kelahiran tersebut.

Akibatnya dari rumitnya prosedur pengurusanya, maka biaya yang dikeluarkan pun

semakin besar, dan waktu yang diperlukan pun menjadi lama. Persyaratan yang

diwajibkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil pun seringkali masih sangat

berat untuk dipenuhi oleh masyarakat. Belum lagi dari sikap dan kedisiplinan yang

ditunjukkan oleh petugas pelayanan itu sendiri dalam melayani masyarakat.

Selama ini respon publik belum mendapat perhatian serius dari penyelenggara

pelayanan publik. Belum ada saluran yang mudah bagi masyarakat untuk

menyampaikan keluhan atas pelayanan publik yang diterimanya. Apabila dalam

pengurusan pembuatan akte kelahiran terdapat kesalahan dari pihak Dinas, maka hal

pertama yang akan dilakukan adalah melakukan pengajuan keluhan pada loket bagian

informasi yang kemudian ditanggapi oleh bagian pengaduan yang ada di Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Mojokerto. Pengajuan keluhan sering

diwujudkan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui surat, media massa

atau melalui kantor pengolahan data elektro yang ada di masing-masing Pemerintah

Daerah baik Kabupaten/Kota.

Pelayanan publik harus sesuai dengan standarisasi pelayanan yang

keseluruhanya sudah diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur nomor 11

tahun 2005 tentang pelayanan publik. Hal ini dikarenakan banyaknya tuntutan yang

menginginkan sistem pelayanan yang maksimal dalam arti bahwa pelayanan yang

diberikan sesuai dengan ketentuan yang ada dan tidak sebaliknya. Penyelenggaraan

(9)

sipil setiap warga negara. Hal ini merupakan amanah konstitusi UUD 1945,

khususnya pada Pasal 22 s/d 28 UUD 1945 yang mengamankan bahwa pelayanan

dasar bagi publik sebagai pemenuhan HAM yang wajib dipenuhi oleh negara

(pemerintah,masyarakat dan swasta).

Oleh karena itu, DPRD Jawa Timur telah membuat gebrakan dengan adanya

aturan mengenai pelayanan publik. Perda pelayanan publik yang disahkan pada tahun

2005 menegaskan bahwa pelayanan publik yang harus diberikan oleh petugas atau

aparat dalam perda ini harus memiliki paradigma melayani masyarakat

sebaik-baiknya. Telah diatur mengenai hak dan kewajiban antara penyedia dan pengguna

layanan, adanya peran serta masyarakat dalam pelayanan publik, adanya lembaga

independen dalam pelayanan publik. Bahkan lembaga pengawas yang independen

tersebut bernama Komisi Pelayanan Publik telah memiliki otoritas yang memadai

untuk menindak-lanjuti berbagai keluhan yang dihadapi oleh masyarakat hingga pada

pemutusan perkara kepada penyedia layanan. Kewenangan yang luar biasa tersebut

nantinya akan memaksa aparat pelayanan publik untuk terus memperbaiki kinerja dan

meningkatkan mutu pelayanan.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto dengan tujuan

untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memberikan kemudahan

dalam pembuatan akte kelahiran. Salah satu bentuk pelayanan publik adalah

pelayanan dalam bidang pembuatan akte kelahiran. Masyarakat seringkali

mengeluhkan layanan yang diberikan PEMDA setempat mulai dari layanan yang

(10)

pembuatan akte kelahiran. Oleh karena itu, sejumlah Pemerintah Daerah semakin

menyadari betapa pentingnya memberikan pelayanan yang tidak berbelit-belit, cepat,

dan biaya yang jelas kepada masyarakat. Banyaknya ketidak transparansi dalam

menjalankan prosedur pembuatan akte kelahiran membuat masyarakat melakukan

protes. Akan tetapi pihak yang bersangkutan masih belum melakukan perbaikan

terhadap permasalahan tersebut. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengambil judul OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK DALAM PEMBUATAN AKTE KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN MOJOKERTO “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti

menentukan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana pelayanan publik dalam pembuatan akte kelahiran di Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto?

2. Bagaimana kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pembuatan akte kelahiran

di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto?

3. Apa saja kendala dalam pelayanan pembuatan akte kelahiran di Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pernyataan tentang apa yang dituju dengan

kegiatan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan rumusan masalah yang telah

(11)

1. Untuk mendeskripsikan pelayanan pembuatan akte kelahiran di Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto.

2. Untuk mendeskripsikan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pembuatan

akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

Mojokerto.

3. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam pelayanan pembuatan akte

kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto.

D. Manfaat Penelitian

Setelah mengetahui rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah

diuraikan diatas, manfaat yang ingin diperoleh melalui penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Aspek praktis

a. Bagi pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan di masa mendatang.

b. Bagi peneliti berharap dapat mendapatkan sebuah pengetahuan, wawasan,

kreativitas serta pengalaman untuk memahami prosedur dan optimalisasi

pelayanan pembuatan akte kelahiran.

c. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sebuah gambaran kepada

(12)

2. Aspek Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian pustaka dan

dokumentasi dalam penelitian bidang pelayanan publik khususnya dalam pembuatan

akte kelahiran. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu sarana

pembelajaran riil mengenai pelayanan publik dalam Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil.

E. Definisi Konseptual

Definisi konsep adalah sesuatu yang memberikan batasan penelitian dari

berbagai istilah-istilah yang ada dalam judul skripsi. Hal semacam ini sangat penting,

karena untuk menghindari adanya berbagai penafsiran yang berbeda atas inti dan

maksud dari sebuah judul. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu Optimalisasi

Pelayanan Publik Terkait Pembuatan Akte Kelahiran di Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto. Maka definisi konsep yang perlu dijabarkan

adalah:

1. Optimalisasi

Secara umum yang dimaksud dengan optimalisasi adalah pencarian nilai

terbaik dari yang tersedia dari beberapa fungsi yang diberikan pada suatu konteks5.

atau bisa juga diartikan sebagai suatu cara atau proses kegiatan yang bertujuan untuk

menjadikan suatu kegiatan tersebut menjadi lebih baik6.

5

Http:/oktafita.Com/pengertian optimalisasi.Htm

6

(13)

2. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat

oleh penyelenggara negara. Negara didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja

dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya

negara dalam hal ini pemerintah (birokrat) haruslah dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat. Kebutuhan dalam hal ini bukanlah kebutuhan secara individual akan

tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat.7

3. Akte Kelahiran

Akte kelahiran adalah bukti sah mengenai status anak yang dikeluarkan oleh

Catatan Sipil, atau lebih jelasnya suatu dokumen pengakuan resmi orang tua kepada

anaknya dan Negara. Akte kelahiran dicatat dan disimpan di Kantor Kependudukan

dan Catatan Sipil, akte kelahiran juga mempunyai arti penting bagi diri seorang anak

tentang kepastian hukum si anak itu sendiri. 8

F. Definisi Operasional

Definisi operasional mempunyai tujuan untuk menjelaskan identifikasi konsep

yang lebih akurat untuk diamati. Dimana berkaitan dengan kegiatan apa saja yang

harus dilakukan dalam memperoleh data atau indikator yang menunjukkan konsep

yang dimaksud. Maka dari itu dapat dirumuskan beberapa indikator penelitian

sebagai berikut:

7

Sinambela, Prof. Dr. Lijan Poltak. 2010. Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan, dan Implementasi. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Hlm. 5-6.

8

(14)

1. Mekanisme pelayanan publik dalam pembuatan akte kelahiran di Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto:

a. Prosedur pembuatan akte kelahiran

b. Waktu dan biaya

2. Peningkatan sarana dan prasarana sebagai pendukung pelayanan publik:

a. Unit pelayanan dan pengaduan

b. Ruang tunggu

c. Teknologi

3. Sumber daya manusia dalam pelaksanaan pelayanan publik:

a. Perilaku birokrat

b. Memiliki pengetahuan dan komitmen kerja

G. Metode Penelitian

Metode peneletian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan

atau memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian perlu dibedakan dari

teknik pengumpulan data yang merupakan teknik yang lebih spesifik untuk

memperoleh data.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dapat dikategorikan dalam penelitian deskriptif dengan

menggunakan pendekatan kualitatif, dengan alasan agar dapat menggali informasi

(15)

memberikan gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau

lebih.9

Pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) dalam buku

Moleong adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang perlu diamati. Sedangkan

menurut (Denzin dan Lincoln 1987) dalam buku Moleong juga menyatakan bahwa

penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan

maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan

berbagai metode yang ada.10

2. Teknik Pengambilan Data

Dalam rangka pelaksanaan pengambilan data penelitian dilakukan dalam tiga

tahap kegiatan, yaitu:

a. Proses memasuki lokasi penelitian, dalam hal ini peneliti harus mampu

beradaptasi di lokasi penelitian. Kemampuan tersebut dapat mempermudah

peneliti dalam mengumpulkan data.

b. Ketika berada di lokasi penelitian, dalam hal ini peneliti harus memahami

situasi dan kondisi yang sedang terjadi di lokasi penelitian.

c. Mengumpulkan data, adalah hal terpenting dalam melakukan penelitian,

karena peneliti harus mengumpulkan data-data yang dibutuhkan sesuai

dengan fokus penelitian.

9

Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hlm. 35.

10

(16)

Adapun teknik yang digunakan dalam melakukan penelitian yaitu:

a. Wawancara (interview)

Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden,

dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape

recorder). Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau

tidak terbiasa membaca dan menulis, termasuk anak-anak. Wawancara juga dapat

dilakukan melalui telepon11.

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu12.

b. Observasi

Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk

melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan disini diartikan lebih

sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak

mengajukan pertanyaan-pertanyaan13.

Dalam menggunakan metode observasi, cara yang paling efektif adalah

melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format

11

Ibid. Hlm. 67-68

12

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hlm. 186.

13

(17)

yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan

akan terjadi.14

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai

macam, tidak hanya dokumen resmi15.

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda, dan sebagainya.16

3. Subjek Penelitian

Peneliti telah menetapkan para informan penelitian yang dipandang dapat

memberikan informasi, keterangan serta pengalaman yang seluas-luasnya terutama

berhubungan dengan pelayanan publik dalam pembuatan akte kelahiran yang

dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto, subyek

penelitian diantaranya adalah:

a. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto

b. Kepala Seksi Kelahiran dan Kematian

c. Petugas pelayanan pembuatan akte kelahiran

14

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik). PT. Rineka Cipta. Jakarta. Hlm. 229.

15

Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hlm.70

16

(18)

d. Dua orang masyarakat yang memakai jasa pelayanan pembuatan akte

kelahiran

4. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan untuk

mendapatkan informasi serta data-data yang diperlukan oleh peneliti untuk

menunjang penelitian ini. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto. Alasan pengambilan lokasi tersebut dengan

pertimbangan bahwa di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mampu memberikan

gambaran yang lebih jelas tentang permasalahan yang diangkat, kemudahan akses

informasi data dan subyek utama penelitian dilakukan.

5. Sumber Data

a.Data Primer

Data primer adalah salah satu sumber data yang diperoleh secara langsung

peneliti dari nara sumber yang dapat dipercaya dalam memberikan informasi yang

berkaitan dengan judul peneliti. Data primer dalam penelitian ini seperti orang (aparat

desa) yang terlibat langsung didalamnya, yaitu Kepala Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil, Kepala Seksi Kelahiran dan Kematian serta masyarakat yang mengurus

pembuatan akte kelahiran pada saat melakukan penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer.

Data sekunder tersebut adalah dokumen-dokumen resmi, Koran-koran maupun

(19)

penelitian ini serta masyarakat umum yang juga menjadi bagian penting dalam

penelitian ini.

6. Analisis Data

Analisis Data Kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikanya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 17

Di pihak lain, Analisis Data Kualitatif (Seiddel, 1998), prosesnya berjalan sebagai

berikut:

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar

sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat

ikhtisar, dan membuat indeksnya.

3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,

mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat

temuan-temuan umum.18

Selanjutnya menurut Janice McDrury (Collaborative Group Analysis of Data,

1999) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:

17

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hlm.248. 18

(20)

a. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada

dalam data.

b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal

dari data.

c. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan.

d. Koding yang telah dilakukan.

Dari definisi-definisi tersebut dapatlah kita pahami bahwa ada yang

mengemukakan proses, ada pula yang menjelaskan tentang komponen-komponen

yang perlu ada dalam sesuatu analisis data 19.

Adapun analisis data yang digunakan adalah metode data deskriptif kualitatif

dari Matthew B. Miles dan Michael Huberman (1992:15-20) meliputi empat

komponen, diantaranya:

1) Pengumpulan data,

2) Reduksi data,

3) Penyajian data,

4) Penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Seperti pada konsep analisa data kualitatif tersebut dapat terlihat pada diagram

berikut ini:

19

(21)
[image:21.612.107.499.202.399.2]

Gambar 1.1

Komponen analisa data model interaktif

Sumber: Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisa data Kualitatif dalam Wahyuni. 2006. Kebijakan Pemerintah Dalam Pelaksanaan Rencana Umum Tata Ruang Perkotaan di Kota samarinda. Skripsi

Keterangan :

a). Pengumpulan data yaitu data pertama atau data mentah yang dikumpulkan dalam

suatu penelitian.

b). Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek,

membuat fokus, membuang hal yang tidak penting, dan mengatur data

sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. Reduksi data

berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung.

c). Penyajian data adalah menyusun informasi dengan cara tertentu sehingga

memungkinkan penarikan kesimpulan atau pengambilan data ini membantu untuk

Pengumpulan dat a

Penyajian dat a

Reduksi Dat a

(22)

memahami peristiwa yang terjadi dan mengarah pada analisa atau tindakan lebih

lanjut berdasarkan pemahaman.

d). Kesimpulan-kesimpulan atau verifikasi adalah sebagai langkah terakhir yang

meliputi pemberian makna data yang telah disederhanakan dan disajikan kedalam

penyajian data dengan cara logis dan metodologi konfigurasi yang

(23)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk

Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun oleh : Ferdiana Dwi Budi Affani

07230015

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG

(24)

Nama : Ferdiana D.B.A

NIM : 07230015

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Optimalisasi pelayanan publik dalam pembuatan akte kelahiran di

(25)

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Optimalisasi pelayanan publik dalam pembuatan akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto.

Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP)

(26)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ferdiana Dwi Budi Affani

NIM : 07230015

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Menyatakan bahwa karya ilmiah (Skripsi) dengan Judul: Optimalisasi pelayanan publik dalam pembuatan akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto adalah bukan karya tulis ilmiah (Skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Malang, 27-Juli- 2011

Yang menyatakan

(27)

NIM : 07230015

Fakultas : FISIP

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Program Studi : Strata. 1 (S-1)

Judul Skripsi : Optimalisasi pelayanan publik dalam pembuatan akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto.

Pembimbing : 1. Drs. Jainuri. M.Si

2. Dr. Vina Salviana, DS.M.Si

Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing Keterangan

I II

Tanggal 12 April 2011 Revisi Bab I /Proposal

Tanggal 29 April 2011 ACC Bab I

Tanggal 06 Mei 2011 Seminar

Tanggal 16 Mei 2011 Revisi Bab II/III

Tanggal 12 Juni 2011 ACC Bab II/III

Tanggal 19 Juni 2011 Bimbingan Bab IV/V

Tanggal 24 Juni 2011 Revisi Bab IV/V

Tanggal 04 Juli 2011 ACC Bab IV dan V

Malang, Juli 2011

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(28)

hanya dengan ridho dan rahmat-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan penelitian

dengan judul Optimalisasi pelayanan publik dalam pembuatan akte kelahiran di

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto dengan lancar. Hasil

dari penelitian ini peneliti harapkan dapat menjadi masukan bagi

Mahasiswa-Mahasiswi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berikutnya dalam meneliti

fenomena-fenomena terkini, yang tentunya peneliti harapkan harus lebih baik dari penelitian ini.

Dalam Penyusunan Penelitian ini tentunya tidak akan lepas dari segala

kekurangan dan kelemahan yang tidak dengan sengaja atau kesadaran. Oleh

karenanya dalam perbaikan dan penyempurnaan kedepan, alangkah baiknya saran

dan kritik yang membangun dari pihak-pihak yang tertarik terhadap hal ini sangat

berarti bagi peneliti.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada para

pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga

penelitian ini bisa peneliti selesaikan tepat pada waktunya.

1. Kedua orang tuaku, karena pengorbanan dan motivasinya, sehingga kami

dapat menyelesaikan perkuliahan sekaligus penulisan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Jainuri. M.Si, kepada beliau kami sampaikan terima kasih dan

rasa simpati saya atas motivasi dan pengorbanannya dalam penyelesaian

(29)

4. Bapak Drs. Saiman, M.Si, selaku penguji terimakasi atas masukan yang

diberikan dalam perbaikan skripsi ini

5. Bapak Drs. Krishno Hadi, selaku penguji terimakasi atas masukan dan

kritikan dalam perbaikan skripsi ini

6. Teman-teman seperjuangan di jurusan Ilmu Pemerintahan, thanks friends for

all.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan seluruh pihak-pihak yang telah

memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini dapat

terselesaikan dengan sempurna, Amin.

Akhirnya peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

siapapun yang membacanya khususnya bagi mahasiswa Ilmu Pemerintahan dan

kalangan yang tertarik dengan kajian pelayanan publik.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Malang, 27-Juli- 2011

(30)

dalam pembuatan akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto”, Pembimbing I: Drs. Jainuri. M.Si; Pembimbing II: Dr. Vina Salviana, DS.M.Si.

Selama ini respon publik belum mendapat perhatian serius dari penyelenggara pelayanan publik. Belum ada saluran yang mudah bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan atas pelayanan publik yang diterimanya. Apabila dalam pengurusan pembuatan akte kelahiran terdapat kesalahan dari pihak Dinas, maka hal pertama yang akan dilakukan adalah melakukan pengajuan keluhan pada loket bagian informasi yang kemudian ditanggapi oleh bagian pengaduan yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Mojokerto. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memberikan kemudahan dalam pembuatan akte kelahiran. Salah satu bentuk pelayanan publik adalah pelayanan dalam bidang pembuatan akte kelahiran. Masyarakat seringkali mengeluhkan layanan yang diberikan PEMDA setempat mulai dari layanan yang berbelit-belit, ketidak transparanan, dan tidak jelasnya masalah biaya dalam pembuatan akte kelahiran. Oleh karena itu, sejumlah Pemerintah Daerah semakin menyadari betapa pentingnya memberikan pelayanan yang tidak berbelit-belit, cepat, dan biaya yang jelas kepada masyarakat. Banyaknya ketidak transparansi dalam menjalankan prosedur pembuatan akte kelahiran membuat masyarakat melakukan protes. Akan tetapi pihak yang bersangkutan masih belum melakukan perbaikan terhadap permasalahan tersebut.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.

(31)

akte kelahiran yang telah berintegrasi dengan sistem informasi kependudukan dan catatan sipil. Selain itu juga diwujudkan dalam bentuk Webset dispenduk Kabupaten Mojokerto untuk menampung aspirasi atau pengaduan melalui kotak saran dan melalui media internet yang mudah di akases untuk evaluasi dan perbaikan kualitas pelayanan berstandart. Sedangkan optimalisasi sarana prasarana lainnya adalah dengan memperbaiki kamar mandi, kantin dan ruang tunggu yang memadai. Karena selama ini fasilitas sarana prasarana disini sudah dapat dikatakan cukup baik, hanya perlu pembenahan dan kebersihan agar masyarakat yang meminta pelayanan merasa nyaman. Sedangkan dalam aspek teknologi Dinas Kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Mojokerto telah menggunakan teknologi komputerisasi dalam pembuatan akte untuk mencapai pelayanan cepat, tepat dan sesuai aturan yang ada walaupun secara umum belum menerapkan sepenuhnya teknologi hanya pada pengetikan dan pebuatan kutipan akte kelahiran sudah menerapkan teknologi komputerasiasi. Sedangkan untuk proses pemeriksaan masih menggunakan cara konvensional atau manual. (3) Sumber daya manusia dalam pelaksanaan pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Mojokerto selalu berusaha menjalankan tugas dan fungsi organisasi dengan mengedepankan rasa tanggap, mendahulukan kepentingan masyarakat serta memberikan pelayanan yang baik. Untuk mengoptimalkan pengetahuan dan komitmen kerja dalam pelayanan terhadap masyarakat Dinas Kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Mojokerto mengadakan pelatihan dan diklat untuk pengetahuan dan komitmen kerja baik didiklat sebelum pra jabatan maupun diklat dalam jabatan antara lain: Sosialisasi SIAK di Jakarta, Pembekalan teknis data base SIAK di Jakarta, Advokasi dan sosialisasi NIK dan e-KTP di Jakarta, Rakernas administrasi kependudukan di Batam, Bimbingan teknis SIAK di Surabaya dan Pelayanan SOP (Standar Operasional).

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Jainuri. M.Si Dr. Vina Salviana, DS.M.Si

(32)

Civil Mojokerto District", Supervisor I: Drs. Jainuri. M. Si; Supervisor II: Dr. Vina Salviana, DS.M.Si

So far, public response has not received serious attention from public service providers. There is not an easy channel for the public to submit complaints on public services it receives. If in the management of the manufacture of a birth certificate from the Department there are errors, then the first thing to do is to make filing a complaint at the information counter which is then addressed by the complaint that is in the Department of Population and Civil Mojokerto regency. Department of Population and Civil Mojokerto District with the aim to improve services to the community by providing ease of manufacture of a birth certificate. One form of public service is service in the field of manufacture of a birth certificate. Communities often complain about the service provided local authorities ranging from a convoluted, lack transparency, and there is no clear cost issues in the manufacture of a birth certificate. Therefore, some local governments are increasingly recognizing the importance of providing services that are not convoluted, fast, and a clear cost to society. The amount of lack of transparency in the procedure of making a birth certificate made public protest. However, the parties concerned are still not doing repairs to the problem.

The research was conducted using a qualitative approach with descriptive methods. Techniques of data collection is done through: Observations and interviews and documentation. After examination validity, data were analyzed by way of presenting the data at once analyzed and inferences.

(33)

evaluation and improvement of service quality berstandart. While the optimization of facilities and other infrastructure is to fix the bathroom, cafeteria and waiting room are adequate. Because during this workshop facilities can be said here is pretty good, just need improvement and hygiene so that people feel comfortable asking for service. While the technological aspects of the Department of Population and civil Mojokerto District has been using computerized technology in the manufacture of deed to achieve a speedy service, accurate and appropriate the existing rules in general, although not yet fully implemented only in typing technology and manufacture quotes birth certificate has been applying technology computerization. As for the inspection process is still using conventional means or manually. (3) Human resources in the implementation of public service in the Department of Population and civil records Mojokerto regency always tried to exercise the duties and functions of the organization by promoting a sense of responsiveness, put the interests of society as well as providing good service. To optimize the knowledge and commitment to community service work in the Department of Population and civil records Mojokerto regency training and training for the knowledge and commitment to good work before pre-term training in the office include: Socialization SIAK in Jakarta, technical briefing SIAK data base in Jakarta , Advocacy and dissemination of NIK and e-ID card in Jakarta, Batam Conggress population administration, technical guidance SIAK in Surabaya and Service SOP (Standard Operating).

(34)

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan ... iii

Lembar Persembahan ... iv

Kata pengantar ... v

Abstraksi ... vi

Daftar Isi ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian... 10

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Definisi Konseptual ... 12

F. Definisi Operasional ... 10

G. Metode Penelitian ... 14

1. Jenis Penelitian ... 14

2. Teknik Pengambilan Data ... 15

3. Subjek Penelitian ... 17

4. Lokasi Penelitian ... 18

5. Sumber Data ... 18

6. Teknik Analisa Data ... 19

BAB II KAJIAN TEORI A. Pelayanan Publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.. ... 23

1. Konsep Pelayanan Publik ... 23

(35)

A. Gambaran Kabupaten Mojokerto ... 49

1. Kondisi Geografis ... 49

2. Topografi ... 49

3. Jumlah Penduduk ... 51

4. Topografi Mojokerto ... 52

B. Pemerintah Kabupaten Mojokerto ... 53

C. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto ... 55

BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Mekanisme pelayanan publik dalam pembuatan akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto ... 62

1. Prosedur pembuatan akte kelahiran ... 62

2. Waktu dan biaya... 67

B. Peningkatan sarana dan prasarana sebagai pendukung pelayanan publik ... 73

1. Unit pelayanan dan pengaduan ... 73

2. Ruang tunggu ... 76

3. Teknologi ... 79

C. Sumber daya manusia dalam pelaksanaan pelayanan publik ... 84

1. Perilaku birokrat ... 84

2. Memiliki pengetahuan dan komitmen kerja ... 88

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 97

B. Saran ... 99

(36)

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik). PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Barnes, Tony, Kaizen Strategis For Succesful Leadership, Interaksa, Jakarta,1997. (terjemahan)

Dwiyanto, Agus. 2008. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Karjadi, M. 1989, Kepemimpinan (Leadership), PT. Karya Nusantara, Bandung,

Kartono, Kartini, 1998. Pemimpin dan kepemimpinan, Grafindo, Jakarta

Kurniawan, Luthfi J. & Najih, Mokhammad. 2008. Paradigma Kebijakan Pelayanan Publik. In-TRANS: Malang.

Menpan. 1993. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81 Tahun 1993 Tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum, Bagian Organisasi Setwilda TK II Sidoarjo

Moenir. 2001. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesi. Jakarta : Bumi Aksara

Moleong, Lexy J, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Roedakarya: Bandung.

MZ.Lawang, 2002. Pengantar Administrasi Negara, Universitas Terbuka, Jakarta

Negak,Kurt, The Six Key To Company Succes, Elex Media Komputindo, Jakarta,1995. (terjemahan).

Osborne, David &Gaebler, Ted, Mewirausahakan Birokrasi, PPM, Jakarta, 1992, (terjemahan)

(37)

Sinambela, Prof. Dr. Lijan Poltak. 2010. Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan, dan Implementasi. PT Bumi Aksara: Jakarta

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian, 1995. Metode Penelitian Survey,

PT.Pustaka, Jakarta, cet II.

Simamora, Henry, 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE TKPN, Yogyakarta,

Soehartono, Ismail. 2008. Metode Penelitian Sosial. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Sri Wahyudi, Agustinus, 1996. Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Strategis, Binarupa Aksara, Jakarta

Thoha. Miftah., Perilaku Organisasi, Rajawali Pers, Jakarta, 1999 (cetakan X)

Wahyuni. 2006. Kebijakan Pemerintah Dalam Pelaksanaan Rencana Umum Tata Ruang Perkotaan di Kota Samarinda. Skripsi

Utomo, Warsito dan Abidin Zainal, Hand Out Analisis Organisai Publik, MAP-UGM, Yogyakarta,1998

Sumber Lain:

http://oktafita.com/pengertianoptimalisasi.htm

http:www.artikata.com/arti-128755-optimal.html

http://www.pekka.or.id/keadilanuntuksemua/docs/panduan%20AKTE%20KELAHIR

(38)

Nama : Jabatan : Tgl wawancara:

1. Apakah selama ini kinerja aparatur Kantor Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto dilihat dari aspek responsifitas dan aspek inovasi telah menjalankan tugas dan fungsi organisasi ?

2. Bagaimana kemampuan petugas dalam mencermati aspirasi masyarakat dan kemajuan teknologi dengan pelayanan cepat?

3. Adakah model baru dalam pelayanan dengan mendasarkan kepada kebutuhan masyarakat? Seperti apa?

4. Bagaimana mekanisme pelayanan publik dalam pembuatan akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto?

5. Bagaimana prosedur pembuatan akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto?

6. Bagaimana dengan masalah waktu dan biaya dalam pembuatan akte kelahiran? 7. Apakah selama ini ada peningkatan sarana dan prasarana sebagai pendukung

pelayanan publik?

8. Seperti apakah unit pelayanan dan pengaduan masyarakat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto?

9. Apakah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto telah menerapkan pelayanan berbasis teknologi?

10.Bagaimana kondisi Sumber daya manusia dalam pelaksanaan pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto?

11.Sejauh mana pegawai memiliki pengetahuan dan komitmen kerja dalam melayani masyarakat?

(39)

Gambar

Gambar 1.1

Referensi

Dokumen terkait

HALIM WIDYA NUGRAHA. Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jepara dalam Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran. Program Studi Ilmu Administrasi

Berdasarkan fenomena bahwa masih ada masyarakat yang belum memiliki akta kelahiran dan membludaknya jumlah pemohon di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya.

DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Studi Kasus Pelayanan Administrasi Pembuatan Akta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan khususnya dalam pengurusan Akta

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui kualitas pelayanan pembuatan akta kelahiran anak di luar nikah pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya dan

Berdasarkan uraian hasil analisis mengenai kualitas pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Surabaya khususnya pada pembuatan KTP-el yang sudah

Skripsi yang berjudul : Strategi Peningkatan Layanan Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar (Studi Pada Kepemilikan Akta Kelahiran)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung, penulis menggambarkan bahwa kualitas pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Deli Serdang