PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP
KEGIATAN PEMBINAAN MASYARAKAT DESA HUTAN
PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL, KALIMANTAN TIMUR
QOIMAN BILQISTI
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PT. ITCI Hutani Manunggal, Kalimantan Timur adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2014
Qoiman Bilqisti
ABSTRAK
QOIMAN BILQISTI. Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PT. ITCI Hutani Manunggal, Kalimantan Timur. Dibimbing oleh DODIK RIDHO NURROCHMAT
Program Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan saat ini telah berjalan dengan baik, namun tetap perlu memperhatikan keberlanjutan program yang ada. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui tingkat persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap PMDH. Penelitian dilakukan di tiga desa sekitar hutan PT ITCI Hutani Manunggal dengan melakukan wawancara 90 orang responden dari tiga desa dengan 30 responden pada setiap desa. Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat persepsi maupun partisipasi masyarakat berbeda karena perbedaan faktor umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga, pendapatan, luas kepemilikan lahan, lama kelola lahan, lama tinggal dan pekerjaan. Hal ini perlu diperhatikan guna mengoptimalkan pelaksanaan program PMDH.
Kata kunci: pembinaan masyarakat, persepsi, partisipasi, tanggung jawab
ABSTRACT
QOIMAN BILQISTI. Public Perception and Partiscipation of Forest Village Community Development PT. ITCI Hutani Manunggal, East Kalimantan. Supervised by DODIK RIDHO NURROCHMAT
Forest Village Community Development Programme (PMDH) as a form of corporate social responsibility have been going well, but this still need to consider the sustainability of existing programs. This research aim to understand the general levels of perception and community participation toward PMDH. Research was carried out in the three villages arround the forest of PT. ITCI Hutani Manunggal by interviewing 90 respondents from three villages with 30 respondents in each village. This research shows that the level of perception, as well as community participation are varies because of different factors that are age, education, income, number of family members, size of land ownership, long length of stay and work. These need to be considered in order to optimize the implementation of PMDH programme.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Manajemen Hutan
PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP
KEGIATAN PEMBINAAN MASYARAKAT DESA HUTAN
PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL, KALIMANTAN TIMUR
QOIMAN BILQISTI
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Judul Skripsi : Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PT. ITCI Hutani Manunggal, Kalimantan Timur
Nama : Qoiman Bilqisti
NIM : E14090053
Disetujui oleh
Dr.Ir.Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F.Trop Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Ahmad Budiaman, MSc.F.Trop Ketua Departemen
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 ini ialah persepsi dan partisipasi, dengan judul Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PT. ITCI Hutani Manunggal, Kalimantan Timur.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr.Ir.Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F.Trop selaku pembimbing, serta ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, seluruh keluarga, serta sahabat atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Kerangka Pikir 1
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
METODE 3
Pemilihan Daerah Contoh dan Jumlah Responden 3
Jenis Data yang Dikumpulkan 3
Pengolahan dan Analisis Data 3
HASIL DAN PEMBAHASAN 9
Program Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) di PT. ITCI Hutani
Manunggal Kalimantan Timur 9
Karakteristik Responden 12
Persepsi Masyarakat terhadap PMDH dan Faktor yang Memengaruhinya 16 Partisipasi Masyarakat terhadap PMDH dan Faktor yang Memengaruhinya 20
SIMPULAN DAN SARAN 26
Simpulan 26
Saran 26
DAFTAR PUSTAKA 27
LAMPIRAN 28
DAFTAR TABEL
1 Skor pertanyaan pada persepsi 4
2 Kategori tingkat persepsi 4
3 Skor pertanyaan partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan 5 4 Kategori tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan 5 5 Skor pertanyaan partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan 6 6 Kategori tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan 6 7 Skor pertanyaan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan 7 8 Kategori tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap pemanfaatan 7 9 Kategori tingkat partisipasi masyarakat terhadap eksistensi PMDH 7
10 Data dan pengolahan karakteristik responden 8
11 Rencana Pembinaan Masyarakat Desa Hutan periode 2008 - 2017 10
12 Distribusi responden berdasarkan umur 12
13 Distribusi responden berdasarkan pendidikan 13
14 Distribusi responden berdasarkan jumlah anggota keluarga 13
15 Distribusi responden berdasarkan pendapatan 14
16 Distribusi responden berdasarkan luas lahan pribadi 14 17 Distribusi responden berdasarkan lama mengelola lahan 15
18 Distribusi responden berdasarkan lama tinggal 15
19 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan 16
20 Kategori tingkat persepsi 16
21 Tingkat persepsi masyarakat terhadap PMDH 17
22 Rata-rata tingkat persepsi masyarakat terhadap PMDH 17
23 Faktor yang memengaruhi persepsi 17
24 Kategori tingkat partisipasi tahap perencanaan 18
25 Tingkat partisipasi tahap perencanaan masyarakat terhadap PMDH 19 26 Rata-rata tingkat partisipasi tahap perencanaan masyarakat terhadap
PMDH 19
27 Faktor yang memengaruhi partisipasi tahap perencanaan 20 28 Kategori tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan 21 29 Tingkat partisipasi tahap pelaksanaan masyarakat terhadap PMDH 21 30 Rata-rata tingkat partisipasi tahap pelaksanaan masyarakat terhadap
PMDH 21
31 Faktor yang memengaruhi partisipasi tahap pelaksanaan 22 32 Kategori tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan 23 33 Tingkat partisipasi tahap pemanfaataan masyarakat terhadap PMDH 23 34 Rata-rata tingkat partisipasi tahap pemanfaatan masyarakat terhadap
PMDH 24
35 Faktor yang memengaruhi partisipasi tahap pemanfaatan 24
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran penelitian 2
2 Rapat kegiatan penyuluhan 11
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner Penelitian 28
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perusahaan-perusahaan kehutanan di Indonesia diharapkan memiliki kegiatan yang terencana untuk mempertahankan eksistensinya dan menjadi good business. Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan tujuan perusahaan. Salah satu contohnya adalah kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH). Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan bersama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Pemerintah Daerah serta pihak terkait lainnya. PMDH merupakan salah satu program kerja sama dalam mengelola hutan yang memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang hidup di dalam dan di sekitar hutan.
Pelaksanaan PMDH bukan hanya untuk merealisasikan kewajiban yang bersifat tanggung jawab moral, tetapi diharapkan juga mampu menjadi salah satu bentuk kekuatan investasi sosial (social investment) yang dapat menghadirkan ketenangan berusaha serta meningkatkan interaksi sosial, ekonomi, dan budaya antara masyarakat dengan unit manajemen perusahaan dan diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta terjaganya fungsi perlindungan dan keamanan hutan.
Pada kenyataannya, terkadang PMDH belum berjalan sesuai rencana sehingga belum dirasakan manfaatnya secara optimal oleh perusahaan dan masyarakat. Untuk mengetahui apakah program PMDH sudah memberikan manfaat optimal bagi perusahaan dan masyarakat diperlukan penggalian informasi dengan melakukan penelitian untuk mengkaji persepsi masyarakat terhadap PMDH dan partisipasi masyarakat dalam mengikuti PMDH. Penggalian informasi terhadap persepsi dan partisipasi masyarakat membantu perusahaan dalam mengetahui serta mengevaluasi kegiatan PMDH yang sudah dilakukan.
Kerangka Pikir
PT. ITCI Hutani Manunggal (IHM) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kehutanan. Tidak hanya bertujuan untuk mengumpulkan profit, perusahaan ini juga memiliki kewajiban dalam menyejahterakan masyarakat di sekitar hutan melalui program Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH). PMDH merupakan suatu upaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada di dalam atau sekitar areal hutan dan usaha meningkatkan kualitas sumber daya di dalam dan sekitar hutan. Kerjasama dalam pelaksanaan program PMDH ini tidak hanya dilakukan perusahaan dengan masyarakat saja, namun perusahaan dan masyarakat dapat pula bekerjasama dengan pihak-pihak terkait yang mempunyai tujuan dan berperan mendorong proses optimalisasi serta berkembangnya PMDH.
2
Masyarakat sekitar hutan (pelaku)
lain yang terlibat di dalamnya. Kerangka pemikiran penelitian ditunjukkan pada Gambar 1.
.
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mempelajari penerapan program PMDH di PT. IHM
2. Menganalisis persepsi serta partisipasi dengan karakteristik masyarakat pada penerapan program PMDH yang dilakukan oleh PT. IHM
3. Menguraikan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat persepsi dan partisipasi masyarakat
Manfaat Penelitian
Memberikan informasi kepada PT. IHM tentang persepsi serta partisipasi masyarakat dalam kegiatan berbasis PMDH, serta memberikan informasi faktor- faktor internal dan eksternal yang memengaruhi persepsi masyarakat untuk
3 berpartisipasi dalam kegiatan PMDH dalam rangka mewujudkan Pengelolaan Hutan Lestari.
METODE
Pemilihan Daerah Contoh dan Jumlah Responden
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 di Kalimantan Timur. Pemilihan responden dilakukan dengan cara purpossive sampling yaitu pengambilan contoh secara sengaja sesuai dengan tujuan penelitian. Pengambilan responden berdasar pada daerah contoh yaitu di desa sekitar kawasan hutan PT. IHM. Responden yang diteliti adalah masyarakat desa hutan. Secara keseluruhan jumlah responden yang diwawancarai berjumlah 90 orang yang meliputi tiga desa, yaitu Desa Bumi Harapan, Desa Karang Jinawi, dan Desa Pemaluan. Jumlah responden yang dipilih per desa sesuai dari standar minimal penelitian survey
adalah sebanyak 30 orang (Singarimbun 1995 dalam Budiarti 2011). Responden yang diwawancarai tersebut dipilih secara purposive. Selain itu, pada pihak pengelola (instansi terkait) juga diambil data mengenai proses kegiatan pengelolaan hutan PT IHM.
Jenis Data yang Dikumpulkan
Data yang diambil untuk mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap PMDH PT. IHM, Kalimantan Timur adalah:
1. Data primer, terdiri dari data identitas responden seperti nama, umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anggota keluarga. Data wawancara dari responden serta pihak-pihak yang berkaitan tentang kegiatan PMDH di PT. IHM.
2. Data sekunder, terdiri data yang dikumpulkan dengan mencatat dan mengutip data yang tersedia pada instasi-instasi yang terkait dengan penelitian ini, misalnya: kondisi umum tempat dilaksanakannya penelitian, informasi mengenai sosial ekonomi masyarakat meliputi jumlah penduduk, pendidikan, profesi, stakeholder yang terlibat dan juga luasan lahan.
Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan menjadi beberapa tahapan yaitu:
1. Kegiatan pengelolaan PMDH PT. IHM
4
2. Persepsi masyarakat terhadap kegiatan PMDH PT. IHM
Persepsi masyarakat terhadap kegiatan PMDH PT. IHM diukur berdasarkan jumlah skor dari 10 pertanyaan dari kuesioner dengan menggunakan skala likert. Menurut Supranto (2000) Interval didapatkan dengan cara:
C = Xn-X1
Masing-masing pertanyaan memiliki skor seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1 Skor pertanyaan pada persepsi
No Kategori Skor didapatkan minimal skor 10. Minimal skor didapatkan dari perhitungan jumlah pertanyaan yaitu 10 dikalikan dengan skor terkecil pada Tabel 1 yaitu 1. Selanjutnya dihitung interval dengan cara :
5
3. Partisipasi masyarakat terhadap eksistensi PMDH
Partisipasi masyarakat (responden) diukur berdasarkan jumlah skor dari 17 pertanyaan dengan menggunakan skala likert. “tidak pernah melakukan” berarti masyarakat tidak pernah melaksanakan satupun kegiatan. Selanjutnya “pernah melakukan” yang berarti masyarakat mengikuti kegiatan selama satu kali saja. “jarang melakukan” berarti mengikuti kegiatan dua sampai tiga kali kegiatan. “sering melakukan” berarti hanya tidak mengikuti satu kali kegiatan, dan “selalu melakukan” berarti masyarakat selalu mengikuti kegiatan. Menurut Supranto (2000) Interval didapatkan dengan cara:
Kegiatan partisipasi dalam kegiatan PMDH meliputi: a. Partisipasi Masyarakat dalam Tahap Perencanaan
Partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan terdapat 6 pertanyaan yang masing-masing pertanyaan memiliki skor seperti Tabel 3 dan Tabel 4.
Tabel 3 Skor pertanyaan partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan
No Kategori Skor
Tabel 4 Kategori tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan
6
Setiap kategori di Tabel 4 didapatkan interval 4,8. Kategori dimulai dari minimal skor dilanjutkan dengan interval sebesar 4,8 disetiap kategori.
b. Partisipasi Masyarakat dalam Tahap Pelaksanaan
Partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan kegiatan terdapat 6 pertanyaan yang masing-masing pertanyaan memiliki skor seperti Tabel 5 dan Tabel 6 :
Tabel 5 Skor pertanyaan partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan
No Kategori Skor
Tabel 6 Kategori tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan
No Kategori Skor didapatkan minimal skor 6. Minimal skor didapatkan dari perhitungan jumlah pertanyaan yaitu 6 dikalikan dengan skor terkecil pada Tabel 5 yaitu 1. Selanjutnya dihitung interval dengan cara :
C = Xn-X1 K = 30 - 6 5 = 4,8
Setiap kategori di Tabel 6 didapatkan interval 4,8. Kategori dimulai dari minimal skor dilanjutkan dengan interval sebesar 4,8 disetiap kategori.
c. Partisipasi Masyarakat dalam pemanfaatan
7
Tabel 7 Skor pertanyaan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan
No Kategori Skor
Tabel 8 Kategori tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap pemanfaatan
No Kategori Skor didapatkan minimal skor 5. Minimal skor didapatkan dari perhitungan jumlah pertanyaan yaitu 5 dikalikan dengan skor terkecil pada Tabel 7 yaitu 1. Selanjutnya dihitung interval dengan cara :
C = Xn-X1 skor dilanjutkan dengan interval sebesar 4 disetiap kategori. Tingkat partisipasi masyarakat diketahui dengan menjumlahkan partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemafaatan yang kemudian dilakukan penentuan skor untuk menentukan kategori tingkat partisipasi pada Tabel 9.
Tabel 9 Kategori tingkat partisipasi masyarakat terhadap eksistensi PMDH
9
*Sajogyo (1977), garis kemiskinan berdasarkan kebutuhan minimum rumah tangga adalah 2.140 kg beras per tahun di pedesaan. Harga beras di Balikpapan Rp 8.800/kg, jadi batas garis kemiskinan adalah Rp 18.832.000,- /tahun
5. Uji Korelasi dan Hubungan antar Peubah
Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan metode integratif yaitu metode penelitian yang menggunakan gabungan metode kuantitatif deskriptif dan metode kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan untuk melihat besarnya hubungan antar peubah yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi tingkat perspesi dan partisipasi dengan menggunakan program komputer
Microsoft Excel dan IBMSPSS 18.0.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Program Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) di PT. ITCI Hutani Manunggal Kalimantan Timur
10
oleh Sungai Mahakam di sebelah Utara, di sebelah Selatan oleh Sungai Karnaen, Teluk Balikpapan dan dengan HPH PT BFI (Balikpapan Forest Indonesia). Di sebelah Timur berbatasan dengan jalur Samarinda – Balikpapan sedangkan di sebelah Barat dengan HPH ITCI. Perusahaan sendiri memiliki desa-desa binaan berjumlah 37 desa.
Departemen Kehutanan (2000) menjelaskan bahwa Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) adalah kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh pemegang IUPHHK-HA/IUPHHK-HTI dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, melalui terbukanya lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta tumbuhnya ekonomi pedesaan yang berwawasan lingkungan, tersedianya sarana dan prasarana sosial ekonomi yang memadai, serta terciptanya kesadaran dan perilaku positif masyarakat dalam pelestarian sumberdaya hutan. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi lahirnya PMDH diantaranya sebagai berikut:
1. PMDH sebagai upaya untuk mengendalikan perladangan berpindah. 2. PMDH sebagai upaya untuk memenuhi tuntutan dan tekanan masyarakat
internasional, khususnya negara-negara maju importir kayu tropis.
3. PMDH sebagai upaya untuk menciptakan mekanisme distribusi sebagian keuntungan, dimana pihak perusahaan telah memperoleh keuntungan dari perusahaan pemanfaatan sumberdaya hutan, oleh karena itu sangat wajar apabila pihak perusahaan mengeluarkan sebagian keuntungannya untuk kepentingan masyarakat.
Kesadaran perusahaan bahwa pembangunan masyarakat desa sekitar hutan merupakan bagian dari keberhasilan pembangunan kehutanan itu sendiri. Oleh karena itu PT. IHM memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan program PMDH. Dalam mewujudkan tujuan PMDH, disusun rencana jangka panjang dengan konsultan yang berpengalaman menangani masalah sosial masyarakat sekitar hutan yaitu dengan CSF (Centre for Social Forestry) Universitas Mulawarman dan PT. Bidara.
Pada aplikasi program jangka pendek dilaksanakan kegiatan pembinaan masyarakat desa untuk dapat menjadi pengusaha yang berkaitan dengan aktifitas perusahaan, seperti supplier sarana persemaian, pengusaha batu pecah, penyedia tenaga kerja, penyedia jasa angkutan kayu dan tenaga kerja, penyedia jasa penerangan di barak - barak kerja berupa genset (diesel), pengusaha katering di setiap base camp, dan bantuan-bantuan lain yang bersifat insidentil yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di setiap desa di sekitar IUPHHK Hutan Tanaman PT. IHM. Selain itu perusahaan juga membuat program pembinaan dalam skala makro. Pada Tabel 11 disajikan rencana Pembinaan Masyarakat Desa Hutan.
Tabel 11 Rencana pembinaan masyarakat desa hutan periode 2008 - 2017
No Kegiatan Satuan Rencana
1 Peningkatan pendapatan, tumbuhnya ekonomi masyarakat pedesaan yang berwawasan :
Tumpang sari / bantuan benih palawija kg 28
Pohon kehidupan batang 11.800
Bantuan modal koperasi/usaha kpl 10
11 Tabel 11 Lanjutan
No Kegiatan Satuan Rencana
2 Penyediaan sarana dan prasarana
Bantuan rehabilitasi jalan desa km 32
Bantuan fasilitas kesenian Set 5
Bantuan sarana olahraga buah 6
Bantuan rehabilitasi mesjid/mushola buah 6
Bantuan rehabilitasi gereja buah 5
Bantuan rehabilitasi umum buah 6
Bantuan prasarana olahraga set 18
Fasilitas pendidikan pkt 17
Pemanfaatan fasilitas poliklinik set 5
3 Penciptaan kesadaran dan perilaku positif serta pelestarian SDM
Penyuluhan kehutanan kali 4
Penyuluhan pertanian/peternakan kali 16
Penyuluhan kesehatan kali 6
Penyuluhan agama kali 16
Bantuan hari besar nasional kali 49
Bantuan hari besar agama kali 100
Bantuan lain-lain non program kali 22
Training guru kali 1
Sumber : RKU PT. IHM (2008)
Selain program yang telah direncanakan (Tabel 11) juga terdapat program
charity dengan pengajuan proposal. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan maka dilakukan empat kegiatan, antara lain tumpang sari/bantuan palawija sebagai tanaman jangka pendek, seperti padi, labu, jagung, dan tomat. Disamping itu ditanam pula pohon kehidupan untuk jangka panjang seperti karet, mahoni, durian, sawit, dan pisang. Selain bantuan tanaman tumpang sari terdapat pula bantuan berupa modal usaha/koperasi, serta bantuan modal peternakan.
12
Gambar 2 Rapat kegiatan penyuluhan Gambar 3 Pemaparan di lapang
Tujuan akhir dari kegiatan kelola sosial yang dilakukan PT. IHM sendiri adalah peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat sekitar. Untuk mewujudkan tujuan tersebut perusahaan melakukan membentuk koperasi melalui program penguatan kelembagaan.
Karakteristik Responden
Umur
Responden di desa sekitar hutan PT. IHM terdiri dari berbagai tingkatan umur. Sebaran umur responden sebagian besar (50,00%), (43,33%), dan (40,00%) terdapat pada selang umur antara 26 sampai dengan 35 tahun (Tabel 12). Umur responden mempengaruhi kemampuan dalam melakukan aktivitas, curahan tenaga serta kematangan dalam bertindak. Menurut Undang Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003 umur produktif adalah umur yang berada antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa responden pada umumnya masih produktif untuk bekerja. Hal ini sangat sesuai dengan kondisi di lapangan bahwa responden pada umumnya masih produktif untuk bekerja. Distribusi responden berdasarkan kelompok umur tertera pada Tabel 12.
Tabel 12 Distribusi responden berdasarkan umur
Kelompok umur Responden
Desa Pemaluan Desa Bumi Harapan Desa Karang Jinawi
n % n % n %
Umur 12-16 tahun 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Umur 26-35 tahun 15 50,00 13 43,33 12 40,00
Umur 36-45 tahun 8 26,67 6 20,00 14 46,67
Umur 46-65 tahun 3 10,00 7 23,33 3 10,00
Umur > 65 tahun 4 13,33 4 13,33 1 3,33
Pendidikan
13 rendah disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: ketidakmampuan orang tua untuk menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena memiliki tingkat pendapatan yang rendah sehingga penghasilan yang diperoleh dari usahatani diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pokok, rendahnya tingkat kesadaran akan pentingnya sekolah, dan aksesibilitas ke sekolah yang sulit.
Perbandingan persentase responden menurut tingkat pendidikan terakhir tertera pada Tabel 13.
Tabel 13 Distribusi responden berdasarkan pendidikan Kelompok
pendidikan
Responden
Desa Pemaluan Desa Bumi Harapan Desa Karang Jinawi
n % n % n %
Sebagian besar responden memiliki jumlah anggota keluarga 3-4 orang (Tabel 14). Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden tidak memiliki tanggungan keluarga yang besar sehingga pembagian pendapatan di keluarga tidak terlalu besar. Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lain yang hidup dari pengelolaan sumberdaya yang sama. Jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi pengeluaran rumah tangga, semakin banyak anggota keluarga maka semakin banyak pula pengeluaran rumah tangga orang tersebut dan begitu pun sebaliknya, semakin sedikit anggota keluarga maka akan sedikit pula pengeluaran rumah tangga orang tersebut dan hal ini akan berpengaruh terhadap partisipasi terhadap kegiatan PMDH.
Tabel 14 Distribusi responden berdasarkan jumlah anggota keluarga Kelompok
jumlah anggota
Responden
Desa Pemaluan Desa Bumi Harapan Desa Karang Jinawi
14
per tahun. Sedangkan pada sebagian besar responden di Desa Karang Jinawi (46,67%) berpenghasilan Rp 32 juta sampai Rp 40 juta (Tabel 15).
Hasil penelitian menunjukkan penghasilan rata-rata responden di Desa Karang Jinawi yang lebih besar dibandingkan dengan penghasilan rata - rata responden di kedua desa lainnya dapat disebabkan karena akses Desa Karang Jinawi lebih dekat menuju pusat ekonomi desa sehingga dalam menggerakkan perekonomiannya dapat lebih cepat dan murah dibandingkan dengan kedua desa lainnya.
Tabel 15 Distribusi responden berdasarkan pendapatan Kelompok
pendapatan (rupiah per tahun)
Responden
Desa Pemaluan Desa Bumi Harapan Desa Karang Jinawi
n % n % n % kepemilikan lahan. Sebagian besar responden di Desa Pemaluan (50,00%) memiliki luas lahan kurang dari 0,6 Ha. Pada sebagian besar responden di Desa Bumi Harapan (36,67%) memiliki lahan seluas 2,4 Ha sampai 3,0 Ha. Sedangkan pada sebagian besar responden di Desa Karang Jinawi (30%) memiliki lahan kurang dari 0,6 Ha, 0,6 sampai 1,2 Ha, dan 2,4 sampai lebih dari 3,0 Ha (Tabel 16).
Responden di Desa Bumi Harapan memiliki lahan yang lebih luas daripada kedua desa lainnya karena sebagian besar masyarakatnya merupakan warga asli yang mendapatkan lahan dari warisan.
Tabel 16 Distribusi responden berdasarkan luas kepemilikan lahan
Kelompok luas lahan (Ha)
Responden
Desa Pemaluan Desa Bumi Harapan Desa Karang Jinawi
n % n % n %
15 ladang berpindah. Oleh karena itu masyarakat yang ada saat ini telah beralih dari ladang berpindah menjadi mengelola lahan.
Tabel 17 Distribusi responden berdasarkan lama mengelola lahan Kelompok
lama waktu (tahun)
Responden
Desa Pemaluan Desa Bumi Harapan Desa Karang Jinawi
n % n % n % tinggal selama 1 tahun sampai 11 tahun.
Di Desa Bumi Harapan sebagian besar merupakan penduduk asli, sedangkan di dua desa lainnya merupakan penduduk pendatang. Distribusi responden berdasarkan lama tinggal di desa sekitar hutan PT IHM dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18 Distribusi responden berdasarkan lama tinggal Kelompok
lama waktu (tahun)
Responden
Desa Pemaluan Desa Bumi Harapan Desa Karang Jinawi
16
Tabel 19 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan Kelompok
Pekerjaan (tahun)
Responden
Desa Pemaluan Desa Bumi Harapan Desa Karang Jinawi
n % n % n %
Usaha tani 13 43,33 16 53,33 12 40,00
Non usaha tani 17 56,67 14 46,67 18 60,00
Persepsi Masyarakat terhadap PMDH dan Faktor yang Memengaruhinya
Lubis et al (2009) menjelaskan bahwa persepsi adalah memberi makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Makna informasi inderawi melibatkan sensasi, atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori. Hal tersebut mengungkapkan bahwa persepsi adalah proses dimana suatu individu berhubungan dengan berbagai hal di luar dirinya lalu mencoba memberi makna yang dikaitkan dengan kondisi dirinya dan dimana dia berada. Intinya, seseorang mempersepsi sesuatu karena dia mampu menangkap sesuatu tersebut melalui inderanya. Dengan kata lain, seseorang dapat mempersepsi sesuatu karena dia memiliki berbagai kerangka rujukan yang memungkinkannya untuk menginterpretasikan, memahaminya, dan memberi makna terhadap sesuatu tersebut.
Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui persepsi dan partisipasi yang dilakukan masyarakat pada kegiatan PMDH. Pengukuran tingkat persepsi masyarakat terhadap PMDH diukur berdasarkan skala likert seperti tercantum dalam Tabel 20.
5 Sangat negatif 10≤x<18
17 Tabel 21 Tingkat persepsi masyarakat terhadap PMDH
Kategori Desa Pemaluan Desa Bumi Harapan Desa Karang Jinawi
n1 % n2 % n3 %
Tabel 22 Rata-rata tingkat persepsi masyarakat terhadap PMDH
No Responden Skor rata-rata Tingkat persepsi
1 Desa Pemaluan 38,33 Positif
2 Desa Bumi Harapan 40,47 Positif
3 Desa Karang Jinawi 38,67 Positif
4 Total 39,16 Positif
Persepsi masyarakat desa sekitar hutan secara keseluruhan terhadap PMDH termasuk kategori positif dengan skor rata-rata sebesar 39,16 sedangkan persepsi berdasarkan masing – masing desa memiliki skor rata-rata yang berbeda namun masih dalam satu level persepsi positif pada umumnya. Masyarakat desa sekitar hutan umumnya memiliki persepsi positif terhadap manfaat PMDH.
Tabel 23 Faktor yang memengaruhi persepsi Faktor Internal dan
Eksternal
Koefisien Korelasi terhadap Persepsi Karang Jinawi Bumi Harapan Pemaluan
Umur 0,34 0,26 -0,04
** korelasi signifikan pada taraf nyata 0,01 (2-tailed) * korelasi signifikan pada taraf nyata 0,05 (2-tailed) * umur dibatasi hanya pada usia produktif
18
faktor pendapatan dan lahan berpengaruh nyata positif dengan koefisien korelasi sebesar 0,40 dan 0,39 terhadap pembentukan persepsi.
Pada hasil pengujian, dapat diketahui bahwa masyarakat di Desa Bumi Harapan yang memiliki pendapatan tinggi memiliki persepsi yang lebih positif daripada masyarakat yang pendapatannya rendah. Masyarakat yang berpenghasilan tinggi pada umumnya memiliki akses informasi yang lebih baik terhadap perusahaan dan desa. Hal ini menyebabkan masyarakat yang memiliki pendapatan tinggi memiliki persepsi yang lebih positif daripada masyarakat yang berpendapatan rendah. Hal yang serupa terjadi pada masyarakat yang memiliki lahan yang luas, memiliki persepsi yang lebih positif daripada masyarakat yang memiliki lahan yang sempit. Pada Desa Pemaluan, faktor lama tinggal berpengaruh negatif terhadap pembentukan persepsi. Pada penelitian diketahui bahwa masyarakat yang lebih lama tinggal sebelumnya sempat dikecewakan oleh perusahaan yang membuat persepsi masyarakat yang tinggal lebih lama cenderung negatif. Hal yang membuat masyarakat lebih lama tinggal sebelumnya dikecewakan adalah karena terdapat beberapa program dari perusahaan yang tidak berjalan sampai selesai.
Partisipasi Masyarakat terhadap PMDH dan Faktor yang Memengaruhinya
Menurut Nasdian (2003) dalam Budiarti (2011) partisipasi diartikan sebagai proses aktif dimana inisiatif diambil oleh masyarakat sendiri, dibimbing oleh cara berpikir sendiri, dengan menggunakan sarana dan proses (lembaga dan mekanisme) dimana mereka dapat melakukan kontrol efektif. Definisi ini memberikan penjelasan bahwa masyarakat diberi kemampuan untuk mengelola potensi yang dimiliki secara mandiri.
Partisipasi dalam Tahap Perencanaan
Pengukuran tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan terhadap PMDH diukur berdasarkan skala likert pada partisipasi tahap perencanaan seperti tercantum dalam Tabel 24.
Tabel 24 Kategori tingkat partisipasi tahap perencanaan
19 minimal skor dilanjutkan dengan interval sebesar 4,8 disetiap kategori. Berdasarkan hasil penjumlahan skor pertanyaan untuk partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan didapatkan hasil tingkat partisipasi masyarakat sekitar terhadap PMDH (Tabel 25). Rata-rata tingkat partisipasi tahap perencanaan masyarakat tertera dalam Tabel 26.
Tabel 25 Tingkat partisipasi tahap perencanaan masyarakat terhadap PMDH Kategori Desa Pemaluan Desa Bumi Harapan Desa Karang
Jinawi
Tabel 26 Rata-rata tingkat partisipasi tahap perencanaan masyarakat terhadap PMDH
No Responden Skor rata-rata Tingkat partisipasi
1 Desa Pemaluan 10,20 Sangat rendah
2 Desa Bumi Harapan 10,73 Sangat rendah
3 Desa Karang Jinawi 11,00 Rendah
4 Total 10,64 Sangat rendah
Partisipasi di tahap perencanaan pada masyarakat desa sekitar hutan secara keseluruhan terhadap PMDH termasuk kategori sangat rendah dengan skor rata-rata sebesar 10,64 sedangkan partisipasi dan berdasarkan region memiliki skor rata-rata tingkat partisipasi yang berbeda. Desa Pemaluan dan Desa Bumi Harapan memiliki tingkat partisipasi yang sangat rendah, sedangkan Desa Karang Jinawi memiliki tingkat pertisipasi yang rendah.
Masyarakat desa sekitar hutan tidak seluruhnya mengikuti partisipasi pada tahap perencanaan PMDH. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi partisipasi masyarakat (Pangestu 1995 dalam Ramadyanti 2009) adalah:
1. Faktor internal, yaitu mencakup karakteristik individu yang dapat memengaruhi individu tersebut untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Karakteristik individu mencakup umur, tingkat pendidikan, jumlah beban keluarga, jumlah pendapatan, dan pengalaman berkelompok.
20
Tabel 27 Faktor yang memengaruhi partisipasi tahap perencanaan Faktor internal dan
eksternal
Koefisien korelasi terhadap partisipasi perencanaan Karang Jinawi Bumi Harapan Pemaluan
Umur 0,17 0,01 0,26
** korelasi signifikan pada taraf nyata 0,01 (2-tailed) * korelasi signifikan pada taraf nyata 0,05 (2-tailed) * umur dibatasi hanya pada usia produktif
Pada hasil pengujian faktor yang memengaruhi partisipasi masyarakat desa sekitar hutan terhadap PMDH pada tahap perencanaan (Tabel 27) diketahui untuk Desa Bumi Harapan tidak ada faktor yang memengaruhi partisipasi dalam tahap perencanaan secara signifikan. Tingkat partisipasi masyarakat di Desa Bumi Harapan mungkin dipengaruhi oleh faktor lain diluar faktor yang diuji pada penelitian ini. Sedangkan di Desa Karang Jinawi luas kepemilikan lahan berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat desa yang memiliki lahan yang luas akan lebih berpartisipasi pada tahap perencanaan. Hal ini terjadi karena di Desa Karang Jinawi masyarakat yang memiliki lahan yang lebih luas akan lebih disegani sehingga memiliki kesempatan mengikuti kegiatan dalam proses perencanaan PMDH yang dilaksanakan oleh perusahaan. Di Desa Pemaluan, pendapatan total responden berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan masyarakat maka partisipasi dalam tahap perencanaan akan lebih tinggi daripada masyarakat dengan pendapatan yang lebih rendah. Kegiatan perencanaan PMDH hanya dihadiri oleh orang-orang tertentu, yang memiliki pengaruh yang kuat, yaitu salah satunya adalah orang yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi sehingga terjadi perbedaan partisipasi pada tingkat perencanaan. Partisipasi dalam Tahap Pelaksanaan
21 Tabel 28 Kategori tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan
No Kategori Skor didapatkan minimal skor 6. Minimal skor didapatkan dari perhitungan jumlah pertanyaan yaitu 6 dikalikan dengan skor terkecil yaitu 1. Selanjutnya dihitung minimal skor dilanjutkan dengan interval sebesar 4,8 disetiap kategori. Berdasarkan hasil penjumlahan skor pertanyaan untuk partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan didapatkan hasil tingkat partisipasi masyarakat sekitar terhadap PMDH (Tabel 29). Rata-rata tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan PMDH tertera dalam Tabel 30.
Tabel 29 Tingkat partisipasi tahap pelaksanaan masyarakat terhadap PMDH Kategori Desa Pemaluan Desa Bumi Harapan Desa Karang Jinawi
n1 % n2 % n3 %
Tabel 30 Rata-rata tingkat partisipasi tahap pelaksanaan masyarakat terhadap PMDH
No Responden Skor rata-rata Tingkat partisipasi
1 Desa Pemaluan 19,67 Sedang
2 Desa Bumi Harapan 25,40 Sangat tinggi
3 Desa Karang Jinawi 20,67 Tinggi
4 Total 21,91 Tinggi
22
memiliki tingkat partisipasi yang sedang, Desa Bumi Harapan memiliki tingkat partisipasi yang sangat tinggi, sedangkan Desa Karang Jinawi memiliki tingkat pertisipasi yang tinggi.
Tabel 31 Faktor yang memengaruhi partisipasi tahap pelaksanaan Faktor internal dan
eksternal
Koefisien korelasi terhadap partisipasi pelaksanaan Karang Jinawi Bumi Harapan Pemaluan
Umur 0,20 0,55** 0,39*
** korelasi signifikan pada taraf nyata 0,01 (2-tailed) * korelasi signifikan pada taraf nyata 0,05 (2-tailed) * umur dibatasi hanya pada usia produktif
Hasil pengujian faktor yang memengaruhi partisipasi tingkat pelaksanaan masyarakat desa sekitar hutan terhadap PMDH (Tabel 31) diketahui untuk Desa Karang Jinawi, faktor luas lahan, lama kelola lahan dan lama tinggal berpengaruh nyata positif dengan koefisien korelasi sebesar 0,55, 0,41 dan 0,57. Hal ini menunjukkan bahwa semakin luas lahan masyarakat, semakin lama dalam mengelola lahan, serta semakin lama tinggal, maka partisipasi masyarakat terhadap kegiatan PMDH dalam tahap pelaksanaan cenderung semakin tinggi. Sedangkan di desa Bumi Harapan faktor umur, luas lahan, kelola lahan dan lama tinggal berpengaruh nyata positif dengan koefisien korelasi sebesar 0,55, 0,47, 0,52 dan 0,59 terhadap partisipasi dalam tahap pelaksanaan PMDH. Berbeda dengan faktor - faktor sebelumnya, faktor pendidikan dan pekerjaan berpengaruh nyata negatif dengan koefisien korelasi sebesar -0.68 dan -0.69 terhadap partisipasi dalam tahap pelaksanaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka tingkat partisipasi cenderung semakin rendah, serta pada pekerjaan, masyarakat yang memiliki pekerjaan non petani akan semakin rendah tingkat partisipasinya..
23 terhadap perusahaan, yaitu karena terdapat beberapa program dari perusahaan yang tidak berjalan sampai selesai.
Partisipasi dalam Tahap Pemanfaatan
Pengukuran tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap pemanfaatan terhadap PMDH diukur berdasarkan skala likert dari skor total terhadap 5 pertanyaan valid penduga partisipasi tahap pelaksanaan seperti tercantum dalam Tabel 32.
Tabel 32 Kategori tingkat partisipasi dalam tahap pemanfaaatan
No Kategori Skor didapatkan minimal skor 5. Minimal skor didapatkan dari perhitungan jumlah pertanyaan yaitu 5 dikalikan dengan skor terkecil yaitu 1. Selanjutnya dihitung minimal skor dilanjutkan dengan interval sebesar 4 disetiap kategori. Berdasarkan hasil penjumlahan skor pertanyaan untuk partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan PMDH didapatkan hasil tingkat partisipasi masyarakat sekitar terhadap PMDH (Tabel 33). Rata-rata tingkat partisipasi tahap perencanaan masyarakat tertera dalam Tabel 34.
Tabel 33 Tingkat partisipasi tahap pemanfaataan masyarakat terhadap PMDH Kategori Desa Pemaluan Desa Bumi Harapan Desa Karang Jinawi
24
Tabel 34 Rata-rata tingkat partisipasi tahap pemanfaatan masyarakat terhadap PMDH
No Responden Skor rata-rata Tingkat partisipasi
1 Desa Pemaluan 15,97 Sedang
2 Desa Bumi Harapan 20,13 Tinggi
3 Desa Karang Jinawi 18,30 Tinggi
4 Total 18,13 Tinggi
Partisipasi di tahap pemanfaatan pada masyarakat desa sekitar hutan secara keseluruhan terhadap PMDH termasuk kategori tinggi dengan skor rata-rata sebesar 18,13 sedangkan partisipasi di masing - masing desa memiliki skor rata-rata yang berbeda. Desa Pemaluan memiliki tingkat partisipasi yang sedang, Desa Bumi Harapan dan Desa Karang Jinawi memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dalam tahap pemanfaatan PMDH.
Tabel 35 Faktor yang memengaruhi partisipasi tahap pemanfaatan Faktor Internal dan
Eksternal
Koefisien Korelasi terhadap Partisipasi Pemanfaatan Karang Jinawi Bumi Harapan Pemaluan
Umur 0,31 0,56** 0.20
** korelasi signifikan pada taraf nyata 0,01 (2-tailed) * korelasi signifikan pada taraf nyata 0,05 (2-tailed) * umur dibatasi hanya pada usia produktif
Tidak ada faktor yang berpengaruh nyata terhadap tingkat partisipasi masyarakat di Desa Pemaluan dalam pemanfaatan PMDH. Sedangkan di Desa Karang Jinawi luas lahan, dan lama tinggal berpengaruh nyata positif dengan koefisien korelasi sebesar 0,64 dan 0,60 terhadap tingkat partisipasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin luas lahan masyarakat maka tingkat partisipasi dalam tahap pemanfatan semakin tinggi. Hal serupa juga terjadi pada lama tinggal, semakin lama masyarakat tinggal maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi masyarakat terhadap PMDH dalam tahap pemanfaatan. Di Desa Pemaluan, faktor lama tinggal menunjukkan korelasi yang berbeda dengan kedua desa lainnya. Hal tersebut disebabkan masyarakat yang tinggal lebih lama sebelumnya memiliki kekecewaan terhadap perusahaan, karena terdapat beberapa program dari perusahaan yang tidak berjalan sampai selesai, ini berpengaruh terhadap generasi selanjutnya sehingga partisipasinya cenderung rendah.
25 0,46. Hal ini menunjukkan kecenderungan bahwa semakin tinggi umur, semakin luas lahan yang dimiliki, semakin lama dalam mengelola lahan dan semakin lama tinggal maka partisipasi masyarakat dalam tahap pemanfaatan juga semakin tinggi. Faktor pendidikan dan pekerjaan berpengaruh nyata negatif dengan koefisien korelasi sebesar -0,63 dan -0,51 terhadap partisipasi dalam tahap pelaksanaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka tingkat partisipasi semakin rendah. Demikian pula dengan masyarakat yang memiliki pekerjaan non petani akan semakin rendah tingkat partisipasinya pada tahap pemanfaatan PMDH.
26
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Pada umumnya masyarakat disekitar hutan PT. IHM memiliki persepsi positif terhadap kegiatan PMDH. Faktor pendapatan dan luas lahan memengaruhi pembentukan persepsi responden di Desa Bumi Harapan secara signifikan, sedangkan untuk responden di Desa Karang Jinawi tidak ada faktor yang memengaruhi pembentukan persepsinya terhadap PMDH secara signifikan. Di Desa Pemaluan diketahui bahwa masyarakat yang lebih lama tinggal sebelumnya sempat dikecewakan oleh perusahaan sehingga cenderung memiliki persepsi negatif terhadap program PMDH. Tingkat partisipasi di tahap perencanaan PMDH termasuk ke dalam kategori sangat rendah. Partisipasi tahap perencanaan masyarakat Desa Karang Jinawi dipengaruhi oleh faktor luas lahan secara signifikan, pada desa Bumi Harapan tidak ada faktor yang memengaruhi secara signifikan. Di Desa Pemaluan, faktor pendapatan berpengaruh secara signifikan. Tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan PMDH termasuk ke dalam kategori tinggi. Partisipasi masyarakat Desa Karang Jinawi dipengaruhi oleh faktor luas lahan, lama kelola lahan, dan lama tinggal secara signifikan. Di Desa Bumi Harapan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan PMDH dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, luas lahan, lama kelola lahan, lama tinggal, serta pekerjaan dan di Desa Pemaluan, faktor umur, pendidikan, luas lahan, lama kelola lahan, dan pekerjaan berpengaruh secara signifikan. Partisipasi masyarakat di Desa Karang Jinawi dipengaruhi oleh faktor luas lahan, lama kelola lahan, dan lama tinggal secara signifikan, sedangkan di Desa Bumi Harapan dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, luas lahan, lama kelola lahan, lama tinggal, serta pekerjaan. Di Desa Pemaluan, tidak ada faktor yang memengaruhi partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan PMDH secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa walau dalam satu kawasan tetapi akan terdapat faktor - faktor yang berbeda pada setiap daerah.
Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
Budiarti S. 2011. Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Desa Sekitar Hutan terhadap Sistem PHBM di Perum Perhutani (kasus di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat) [Skripsi]. Bogor (ID): Departemen Manajemen Hutan. Institut Pertanian Bogor.
Departemen Kehutanan. 2000. Pedoman Praktis Pengelolaan Pembinaan Hutan Bersama Masyarakat Desa Hutan. Jakarta (ID)
Departemen Kesehatan RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta (ID)
[IHM] ITCI Hutani Manunggal. 2008. Rencana Kegiatan Sepuluh Tahun. Jakarta (ID): IHM
Lubis DP, Mugniesyah SS, Purnaningsih N, Riyanto S, Kusumastuti YI, Hadiyanto, Saleh A, Sumardjo, Agung SS, Amanah S, Fatchiya A. 2009.
Dasar – Dasar Komunikasi. Hubeis AVS, editor. Bogor (ID): Sains KPM IPB Press.
Ramadyanti, M N. 2009. Tingkat partisipasi masyarakat dalam Program
Corporate Social Responcibility (CSR) PT. Unilever Indonesia (Studi Kasus ProgramJakarta Green and Clean (JGC) 2007) [Skripsi]. Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Bogor (ID): Fakultas Ekologi Manusi. InstitutPertanian Bogor.
Sajogyo. 1977. Garis miskin dan kebutuhan minimum pangan. Lembaga Penelitian Sosiologi Pedesaan (LPSP). Bogor (ID): Institut pertanian Bogor. Sarwono J. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. Bandung (ID):
Andi Media.
Supranto J. (2000). Statistik Teori dan Aplikasi. Jilid 1 Edisi 6. Erlanggga: Jakarta.
Syafii M. 1998. Hutan Rimbawan dan Masyarakat. Bogor (ID): IPB Press
28
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Panduan wawancara penelitian
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Wawancara ini dilakukan hanya untuk kepentingan penelitian sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Jawaban dari hasil wawancara akan dirahasiakan. Terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah anda berikan untuk menjawab pertanyaan dari wawancara ini. Semoga apa yang anda berikan dapat bermanfaat.
I. Data Responden Nama :
Umur : Agama : Jenis kelamin :
Jumlah anggota keluarga : Pendidikan :
Pekerjaan : Pendapatan :
Lama Kelola Lahan : Lama Tinggal :
29
2. Anda mengetahui lokasi kantor pengurus PMDH Jawaban : ( ) Sangat Setuju
( ) Setuju ( ) Ragu-Ragu ( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
3. Keberadaan PMDH memberikan pengaruh positif bagi kehidupan masyarakat Jawaban : ( ) Sangat Setuju
( ) Setuju ( ) Ragu-Ragu ( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
4. Keberadaan PMDH dapat meningkatkan kesejahteraan hidup Jawaban : ( ) Sangat Setuju
( ) Setuju ( ) Ragu-Ragu ( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
5. Keberadaan PMDH dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga Jawaban : ( ) Sangat Setuju
( ) Setuju ( ) Ragu-Ragu ( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
6. Keberadaan PMDH dapat memberikan pengalaman dan ilmu pengetahuan baru
30
( ) Setuju ( ) Ragu-Ragu ( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
8. Kehadiran PMDH dapat meningkatkan sarana dan prasarana di desa Jawaban : ( ) Sangat Setuju
( ) Setuju ( ) Ragu-Ragu ( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
9. Kehadiran PMDH dapat memperbaiki permasalahan yang ada di desa Jawaban : ( ) Sangat Setuju
( ) Setuju ( ) Ragu-Ragu ( ) Tidak Setuju
( ) Sangat Tidak Setuju
10. Keberadaan PMDH memberikan lapangan pekerjaan Jawaban : ( ) Sangat Setuju
1. Masyarakat terlibatan dalam penyusunan rencana kegiatan PMDH Jawaban : ( ) Selalu Melakukan
( ) Sering Melakukan ( ) Jarang Melakukan ( ) Pernah Melakukan ( ) Tidak Pernah Melakukan
2. Masyarakat terlibatan dalam menghadiri pertemuan dalam penentuan pelaksanaan kegiatan PMDH
3. Masyarakat ikut serta dalam memberikan masukan kepada pengelola Jawaban : ( ) Selalu Melakukan
31 ( ) Jarang Melakukan
( ) Pernah Melakukan ( ) Tidak Pernah Melakukan
4. Masyarakat ikut dalam penentuan bagi hasil / sharing Jawaban : ( ) Selalu Melakukan
( ) Sering Melakukan ( ) Jarang Melakukan ( ) Pernah Melakukan ( ) Tidak Pernah Melakukan
5. Masyarakat secara aktif terlibat dalam meningkatkan kegiatan perencanaan Jawaban : ( ) Selalu Melakukan
( ) Sering Melakukan ( ) Jarang Melakukan ( ) Pernah Melakukan ( ) Tidak Pernah Melakukan
6. Masyarakat ikut serta dalam rapat yang di adakan Jawaban : ( ) Selalu Melakukan
2. Masyarakat ikut dalam kegiatan PMDH yang situasional Jawaban : ( ) Selalu Melakukan
( ) Sering Melakukan ( ) Jarang Melakukan ( ) Pernah Melakukan ( ) Tidak Pernah Melakukan
3. Masyarakat ikut mengaplikasikan pembinaan yang diberikan Jawaban : ( ) Selalu Melakukan
32
( ) Pernah Melakukan ( ) Tidak Pernah Melakukan
4. Masyarakat ikut dalam kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana yang diberikan oleh pihak PMDH
Jawaban : ( ) Selalu Melakukan ( ) Sering Melakukan ( ) Jarang Melakukan ( ) Pernah Melakukan ( ) Tidak Pernah Melakukan
5. Masyarakat ikut dalam rapat pelaksanaan kegiatan Jawaban : ( ) Selalu Melakukan
( ) Sering Melakukan ( ) Jarang Melakukan ( ) Pernah Melakukan ( ) Tidak Pernah Melakukan
6. Masyarakat ikut dalam kegiatan pembentukan KTH (Kelompok Tani Hutan)
Jawaban : ( ) Selalu Melakukan ( ) Sering Melakukan ( ) Jarang Melakukan ( ) Pernah Melakukan ( ) Tidak Pernah Melakukan D. Partisipasi tahap Pemanfaatan
1. Masyarakat berkunjung ke tempat diadakannya pembinaan Jawaban : ( ) Selalu Melakukan
( ) Sering Melakukan ( ) Jarang Melakukan ( ) Pernah Melakukan ( ) Tidak Pernah Melakukan
2. Masyarakat mendapatkan manfaat dari PMDH pada kehidupan sehari hari Jawaban : ( ) Selalu Melakukan
33 3. Masyarakat menikmati pembinaan yang diberikan oleh pihak PMDH
Jawaban : ( ) Selalu Melakukan ( ) Sering Melakukan ( ) Jarang Melakukan ( ) Pernah Melakukan ( ) Tidak Pernah Melakukan
4. Masyarakat bebas berargumentasi dalam diskusi Jawaban : ( ) Selalu Melakukan
( ) Sering Melakukan ( ) Jarang Melakukan ( ) Pernah Melakukan ( ) Tidak Pernah Melakukan
5. Masyarakat menikmati manfaat ekologis dari keberadaan hutan yang dikelola
34
Pihak Pengelola
A. Aspek Pengenalan PMDH
1. Apakah kegiatan penyuluhan mengenai pembangunan dan pengembangan PMDH pernah diadakan ? Jika pernah, kepada siapa kegiatan penyuluhan tersebut dilakukan dan kapan waktu pelaksanaannya ? Menurut anda sebaiknya bentuk PMDH seperti apa yang diperlukan ? kenapa ?
... ... ...
B. Aspek Pemanfaatan Hasil PMDH
2. Kedepannya apakah ada bentuk pengembangan kegiatan pemanfaatan hasil dari PMDH terhadap lingkungan sekitar ? Bagaimana bentuk kegiatannya ? Sebaiknya dilakukan kegiatan pemanfaatan yang seperti apa ?
... ... ...
3. Apakah terdapat perencanaan kegiatan pemanfaatan PMDH di sekitar kawasan hutan PT ITCI Hutani Manunggal ? Bagaimana bentuk perencanaannya ? Menurut anda sebaiknya seperti apa ?
... ... ...
4. Apakah terdapat pengorganisasian dalam perencanaan pelaksanaan pemanfaatan hasil dari kegiatan PMDH ? Bagaimana bentuk pengorganisasiannya dan menurut anda sebaiknya seperti apa ?
... ... ...
C. Aspek Pengelolaan PMDH
35 ... ... ...
6. Bagaimana pendapat anda, apakah masyarakat perlu dilibatkan dalam pengelolaan dan pemeliharaan hutan perusahaan kedepannya ? Jika perlu, bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam melakukan hal tersebut ?
... ... ...
7. Menurut pendapat anda, bagaimanakah usaha dan peran dari Pemerintah dalam upaya sosialisasi pengembangan dan pengelolaan PMDH ?
... ... ...
8. Menurut pendapat anda, sebaiknya kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan yang bagaimana terhadap kawasan hutan PT ITCI Hutani Manunggal ? Bagaimana bentuk pengelolaan dan pemeliharaan kedepannya?
36
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tangga 23 Oktober 1991 dari ayah Yudi Indra Permata dan ibu Henni Suhaeni. Penulis adalah putra pertama dari tiga bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari SMAN 2 Kota Bogor dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima pada Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan.