• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen Di Dhapu Khupi Banda Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen Di Dhapu Khupi Banda Aceh"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT KEMASAN PRODUK KOPI

ACEH TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI DHAPU

KUPI BANDA ACEH

NOVI TRIA MARDALENA

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Analisis Pengaruh Atribut Produk Kemasan Kopi Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen Di Dhapu

Kupi Banda Aceh” adalah benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah digunakan skripsi atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2014

Novi Tria Mardalena

(4)

ABSTRAK

NOVI TRIA MARDALENA. Analisis Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen Di Dhapu Kupi Banda Aceh. Di bawah

bimbingan MA’MUN SARMA.

Di Indonesia produk kopi sangat beraneka ragam macam dan mereknya. Salah satu kota penghasil kopi terbesar adalah Aceh. Kopi Aceh telah menjadi andalan Indonesia dalam hal produksi dan keunggulan mutu. Kedai kopi yang terkenal di Aceh adalah kedai kopi Dhapu Kupi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan secara simultan dan secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Dhapu Kupi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner lalu diolah alat analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan perangkat lunak IBM SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20. Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel merek, jaminan dan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Sedangkan variabel pengemasan, harga, desain dan kualitas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen kedai kopi Dhapu Kupi.

Kata kunci: atribut produk, kedai kopi dhapu kupi, kepuasan konsumen

ABSTRACT

NOVI TRIA MARDALENA. Analysis of the Influence of the Aceh Coffee Product Attributes to the Satisfaction of the Consumer at Dhapu Kupi Banda Aceh.Under guidance of MA’MUN SARMA.

Coffee products are very diverse and range of the brand In Indonesia. One of the largest coffee producer is Aceh. Aceh coffee has become Indonesia top-seeded production and quality excellence. The famous coffe shop in Aceh is the Dhapu Kupi coffee shop. This research was conducted to analyze the product attributes that include brand products covering packaging, price, design, assurance, quality, service and partially influence to Dhapu Kupi customer satisfaction. The data used are the primary data obtained from the questionnaire results processed by multiple linear regression analysis tool by using the IBM SPSS (Statistical Product and Service Solution) Version 20. The research results show the brand products, assurance and service variables influence significantly to the customer satisfaction. Other variables of packaging, price design and quality do not influence significantly to customer satisfaction Dhapu Kupi coffee shop.

(5)

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT KEMASAN PRODUK KOPI

ACEH TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI DHAPU

KUPI BANDA ACEH

NOVI TRIA MARDALENA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen

Di Dhapu Khupi Banda Aceh

Nama : Novi Tria Mardalena NIM : H24100009

Disetujui oleh

Dr Ir Ma’mun Sarma, MS, MEc

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib, STP, MSi

Ketua Departemen

(8)
(9)
(10)

PRAKATA

Segala puji senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam senantisa kita limpahkan kehadirat manusia paling mulia di muka bumi Rasulullah Muhammad

SAW, semoga kita mendapatkan safa’atul udzma diakhirat nanti, amin.

Skripsi berjudul Analisis Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen Di Dhapu Kupi Banda Aceh merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian mengenai atribut produk kopi sepengetahuan penulis belum terlalu banyak, hal ini yang mendorong penulis untuk mencoba menelitinya sehingga menjadi informasi yang berguna bagi seluruh stake holder pertanian kopi Indonesia terutama di bagian hilir produksi. Persaingan yang ketat antara kedai kopi semakin memperketat bisnis di bidang ini.

Penulis berpendapat kepuasan konsumen menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong terdongkraknya omset pebisnis di masa yang akan datang, dengan mempelajari dan memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen serta memilih strategi pemasaran yang tepat diharapkan pebisnis dapat bersaing dengan pebisnis kedai kopi lainnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan kendala yang dihadapi. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya penelitian berikutnya sebagai penyempurna skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan dukungan pemikiran bagi semua pihak yang berkepentingan.

Bogor, Maret 2014

Novi Tria Mardalena

(11)
(12)

vi

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 4

Ruang Lingkup Penelitian 4

METODE 4

Kerangka Pemikiran 4

Lokasi dan Waktu Penelitian 5

Pengumpulan Data dan Sumber Data 6

Metode Pengumpulan Data 7

Uji Validitas 8

Uji Reliabilitas 8

Uji Asumsi Klasik 9

Analisis Data 12

HASIL DAN PEMBAHASAN 12

Gambaran Umum Dhapu Kupi Banda Aceh 12

Karakteristik Responden 13

Analisis Deskriptif Responden 14

Regresi Linear Berganda 20

Pengujian Secara Simultan (Uji F) 21

Pengujian Secara Parsial (Uji t) 21

Implikasi Manajerial 23

SIMPULAN DAN SARAN 24

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN 26

(13)

DAFTAR TABEL

1. Kota penghasil kopi di Aceh 2

2. Skala pengukuran 7

3. Batas penelitian 8

4. Uji multikolinearitas 10

5. Uji linieritas 11

6. Uji heteroskedestisitas 11

7. Karakteristik responden 13

8. Persepsi responden terhadap atribut produk 15

9. Penilaian responden terhadap merek 15

10. Penilaian responden terhadap pengemasan 16

11. Penilaian responden terhadap harga 16

12. Penilaian responden terhadap desain 17

13. Penilaian responden terhadap jaminan 18

14. Penilaian responden terhadap kualitas 18

15. Penilaian responden terhadap pelayanan 19

16. Penilaian responden terhadap kepuasan konsumen 19

17. Regresi linier berganda 19

18. Pengujian secara simultan 21

19. Pengujian secara parsial 22

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka pemikiran 5

2. Uji normalitas 9

DAFTAR LAMPIRAN

1. Uji validitas 26

2. Uji reliabilitas 27

(14)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manusia telah mengenal buah kopi sejak zaman dahulu. Buah kopi dapat digunakan sebagai bahan makanan, bahan dasar obat, serta minuman. Buah kopi yang setelah dinikmati dalam bentuk bubuk dapat dibuat minuman. Kopi memang telah menjadi bagian erat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kopi pada dasarnya merupakan sesuatu yang menarik untuk dibicarakan, karena kopi merupakan salah satu komoditi terlaris saat ini, yang selalu diburu para penikmat kopi dimanapun ia berada (Nurazizi 2013). Kopi sebagai minuman keluarga dapat pula dijadikan tema promosi karena mengkonsumsi kopi merupakan bagian dari kebiasaan keluarga (Wahyudin 2003). Banyak orang beranggapan bahwa kopi dapat membuat orang tetap terjaga dalam waktu lama. Selain itu juga memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Kopi sudah menjadi sesuatu yang mendarah daging disebagian orang, rasanya satu hari tidak meminum kopi terasa ada yang kurang. Oleh karena itu kopi adalah sebuah bisnis yang sangat potensial.

Jenis kopi yang dibudidayakan yakni kopi arabika dan robusta. Sementara itu, ada juga jenis kopi liberika yang merupakan perkembangan dari jenis robusta (Spillane 1990). Kopi jenis arabika sangat baik ditanam di daerah yang berketinggian 1000-2100 meter di atas permukaan laut (dpl). Tanaman kopi jenis robusta memiliki adaptasi yang lebih baik dibandingkan dengan kopi jenis arabika. Kopi jenis robusta dapat tumbuh di ketinggian yang lebih rendah dibandingkan dengan lokasi perkebunan arabika. Sedangkan jenis kopi liberika karakteristik bijinya hampir sama dengan jenis arabika yang merupakan pengembangan dari jenis arabika. Kelebihan jenis kopi liberika ini lebih tahan terhadap serangan hama Hemelia vastratixi dibandingkan dengan kopi jenis arabika (Panggabean 2010).

Di Indonesia produk kopi sangat beraneka ragam macam dan mereknya. Kecintaan masyarakat Indonesia yang beraneka ragam terhadap kopi tidaklah didominasi oleh beberapa kalangan saja, tetapi juga hampir semua kalangan mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Mereka yang mempunyai pendidikan dan yang tidak berpendidikan juga dapat menikmati kopi. Kedai kopi juga terbilang cukup banyak di Indonesia. Salah satu kota yang memiliki kedai kopi terbanyak dan mempunyai cita rasa kopi yang khas adalah Aceh.

Aceh adalah satu provinsi di Indonesia yang memiliki 23 kabupaten dengan beraneka ragam jenis budaya. Aceh sangat terkenal dengan cita rasa kopi Aceh. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Aceh hanya untuk menikmati kopi Aceh. Kopi Aceh memang telah menjadi andalan Indonesia dalam hal produksi dan keunggulan mutu. Selain itu Aceh juga merupakan salah satu sentra penghasil kopi yang terbesar di Indonesia.

(15)

2

dengan produksi 35.694 ton/tahun. Tabel 1 menyajikan kota penghasil kopi di Nanggroe Aceh Darussalam.

Tabel 1 Kota penghasil kopi di Aceh

No Kabupaten Kecamatan Jenis Kopi

Kuta Cane A

Sumber : Buku pintar kopi (2010) Keterangan : A: Arabika

R: Robusta

Produk kopi di Aceh memiliki banyak jenisnya. Di setiap kedai kopi yang terletak di Aceh, memiliki produk kopi tersendiri untuk dinikmati oleh para konsumennya. Aceh sangat terkenal dengan cita rasa kopinya. Kedai kopi tradisional di Aceh awalnya adalah minuman kopi yang direbus, lalu menggunakan saringan pada saat menyajikannya. Kedai kopi tradisional digolongkan sebagai generasi pertama. Generasi kedua adalah kedai kopi yang dikembangkan dengan waralaba. Generasi ketiga adalah kedai kopi yang memberikan fasilitas tidak hanya minuman dan makanan, tetapi juga musik, televisi satelit, dan akses internet. Kedai kopi yang termasuk generasi ketiga adalah Dhapu Kupi, Solong Coffe, Yellow Corner, Tower Coffe, 3in1, Cut Nun Coffe, Zakir Kupi, Black Jack coffe, Haba coffe, dan masih banyak lagi kedai kopi yang lainnya. Kedai kopi yang memiliki konsumen yang cukup banyak adalah Dhapu Kupi.

Dhapu kupi (DK) merupakan salah satu kedai kopi yang terletak di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam. Kedai kopi ini cukup terkenal di kalangan warga Banda Aceh. Terletak di Simpang Surabaya menjadikan DK selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat Aceh. Kedai kopi ini memiliki 2 cabang di Banda Aceh. Dhapu Kupi berasal dari bahasa aceh, yang berarti Dapur Kopi. Kenikmatan kopi yang khas membuat para konsumennya kerap datang untuk membeli kopi di DK. Di sana kita juga dapat melihat atraksi yang menarik saat pelayan membuat kopi untuk pelanggannya (Wonderful Indonesia 2013).

(16)

3

ini yang membuat DK lebih banyak dikunjungi oleh para pelanggannya untuk membeli kopi dibandingkan dengan warung kopi yang lainnya.

Atribut produk merupakan hal yang paling penting didalam memasarkan suatu produk. Penempatan posisi produk yang tepat dibenak konsumen, terutama melalui pengembangan atribut produk menjadi salah satu kunci keberhasilan pemasaran dari sebuah produk (Anggipura 2012). Produk menduduki urutan yang terpenting dalam suatu bauran pemasaran. Atribut yang dimililki oleh suatu produk harus berbeda dengan produk lain agar konsumen dapat membedakan produk yang satu dengan produk yang lainnya (Tjiptono 2007). Begitu pula dengan produk kopi, kopi yang memiliki atribut produk yang profesional akan membuat konsumen tertarik dan memiliki kepuasan tersendiri sehingga lebih banyak mengunjungi kedai kopi tersebut.

Atribut produk kopi sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, dalam hal ini adalah membeli kopi di DK. Atribut produk yang berbeda dan menarik lebih banyak mendapatkan pelanggan atau konsumen.

Konsumen yang memiliki kepuasan terhadap suatu produk akan membeli lagi dan memberitahu orang lain tentang pengalaman baik mereka. Konsumen lah yang berhak memilih produk mana yang lebih layak dibeli diantara produk yang lain (Kotler 2008). Kepuasan konsumen akan menjadi penentu keberhasilan suatu bisnis. Berdasarkan hal ini diperlukan penelitian atribut produk yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen DK?

2) Apakah atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen DK?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Maka tujuan penelitian ini adalah:

(17)

4

2) Menganalisis atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen DK.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Maka berdasarkan tujuan penelitian, manfaat dari penelitian sebagai berikut:

1) Bagi pemilik kedai kopi

Untuk membantu dalam memberikan informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan konsumen DK.

2) Bagi Akademisi

Dapat menambah buku referensi dan masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan dan memerlukan informasi mengenai pengaruh atribut produk dalam kepuasan konsumen.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada analisis pengaruh atribut kemasan produk kopi aceh terhadap kepuasan konsumen di lingkungan masyarakat Aceh. Sedangkan yang menjadi objek dalam pengkajian ini adalah masyarakat aceh yang membeli kopi. Penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner diberikan kepada masyarakat aceh yang membeli kopi di DK. Penelitian dilakukan pada kedai kopi DK yang beralamat di jalan Dr. Mohd. Hasan Simpang Surabaya, Banda Aceh dan kedai kopi DK di Punge, Banda Aceh.

METODE

Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka pemikiran merupakan sebuah penjelasan awal terhadap fenomena-fenomena yang terjadi pada objek permasalahan dalam penelitian. Berdasarkan kerangka pemikiran, dapat diketahui tentang atribut-atribut produk kopi DK yang berpengaruh kepuasan konsumen DK.

Atribut-atribut produk dalam penelitian ini meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan. Atribut-atribut produk dalam penelitian ini mengacu pada teori atribut produk Kotler dan Amstrong serta Tjiptono.

(18)

5

akan menghasilkan peluang untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah diuraikan dimuka mengenai variabel merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan serta pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen DK, maka kerangka pemikiran teoritis yang diajukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Kerangka pemikiran

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan survei terhadap konsumen Dhapu Kupi yang membeli produk Dhapu Kupi secara langsung pada Kedai Kopi DK. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Agustus-Oktober 2013 di Kedai Kopi DK Banda Aceh yang beralamat di Jalan Dr. Mohd. Hasan Simpang Surabaya Banda Aceh dan di Punge Banda Aceh.

Kepuasan Konsumen Dhapu Kupi

(Y)

Merek (X1)

Harga (X3) Pengemasan

(X2)

Desain (X4)

Jaminan (X5)

Kualitas (X6)

Pelayanan (X7)

Teori Atribut Produk (Kotler dan Amstrong) Teori Atribut Produk (Tjiptono)

(19)

6

Pengumpulan Data dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dengan cara melakukan penelitian langsung terhadap responden, yaitu konsumen kedai kopi DK Banda Aceh dengan metode kuesioner dan wawancara.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh langsung dari pihak entitas usaha DK yaitu berupa laporan-laporan pendukung seperti gambaran awal berdirinya entitas tersebut, struktur entitas maupun profil entitas DK yang menjadi objek penelitian, buku-buku, teori yang terkait serta literatur-literatur lain.

Populasi dan Sampel

Dalam menentukan populasi dan jumlah sampel yang akan diteliti, peneliti harus memahami konsep dan teori dari populasi dan sampel itu sendiri, serta bagaimana cara penetepan dari variabel tersebut.

Penetapan Populasi

Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak dapat diketahui secara pasti, maka besarnya sampel ditentukan dengan mengkalikan 25 dengan variabel independen, di mana hal ini mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Ferdinand (2006) yaitu penelitian multivariate (termasuk yang menggunakan analisis regresi multivariat) besarnya sampel ditentukan sebanyak 25 kali variabel independen. Berdasarkan ketentuan tersebut maka besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 7 x 25 = 175 responden

Penetapan Sampel

Pengambilan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan metode

non-probability sampling dengan teknik judgement sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan terlebih dahulu merumuskan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebagai acuan penarikan sampel. Kriteria konsumen yang dijadikan akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Konsumen yang membeli kopi di kedai kopi DK dan bersedia untuk mengisi kuesioner yang dibagikan.

2) Responden berusia di atas 17 tahun karena diyakini telah cakap dalam memberikan tanggapan.

3) Dalam satu kelompok hanya akan diambil responden sebanyak 1 orang pada saat penelitian dilakukan.

(20)

7

Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan menggunakan metode survei, yaitu dengan cara melakukan penelitian langsung terhadap responden. Adapun metode seurvei yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi:

1) Wawancara

Peneliti mengadakan wawancara langsung dengan manajemen kedai DK dan juga dilakukan kepada konsumen yang berkunjung di kedai DK pada saat penelitian berlangsung secara tidak terstruktur yang terkait dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian. 2) Kuesioner

Peneliti menyebarkan kuisioner yang telah berisi pertanyaan-pernyataan yang berhubungan dengan variabel yang diteliti kepada konsumen DK. Responden diminta untuk menentukan alternatif pilihan jawaban mereka terhadap masing-masing pertanyaan/pernyataan terkait. Jenis data penelitian ini adalah cross sectional data dimana data yang dikumpulkan hanya satu kali pada waktu yang bersamaan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan langsung menyerahkan kuisioner pada responden yang dituju dengan pertanyaan-pertanyaan terstruktur. Data yang diperoleh melalui kuisioner dengan menggunakan 5 (lima) skala likert dalam bentuk interval. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Skala pengukuran

Keterangan (Pilihan) Skor

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Kurang Setuju 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Untuk mengetahui

range maka selisih antara bobot nilai terendah adalah 5 – 1 = 4, dan untuk mengetahui jumlah interval kelas dan besar interval kelas dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut:

� = �� = = 0,8

Keterangan:

(21)

8

Berdasarkan ketentuan di atas maka penulis mengelompokkan tanggapan responden berdasarkan batas-batas penelitian terhadap bagian-bagian yang dievaluasi sehingga dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 3 Batas penelitian

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari, dan mengutip dari berbagai sumber buku, jurnal, dan artikel untuk memperoleh landasan teori dan penunjang yang berkaitan dengan materi penelitian.

Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana instrumen yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya di ukur. Untuk mengetahui apakah instrumen yang telah disusun memiliki validitas atau tidak, sehingga instrumen yang diharapkan konsisten. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Pearson Product Moment Coefficient of Correlation dengan bantuan IBM SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20.

Untuk item pernyataan yang berhubungan dengan merek (X1) diperoleh nilai korelasi antara skor alternatif pilihan jawaban responden terhadap item pernyataan pertama (dilambangkan dengan a1) dengan total skor semua pernyataan dalam variabel tersebut sebesar 0,773, sedangkan nilai korelasi tabel dengan n = 30 menunjukkan angka sebesar 0,361 dan seluruh item pernyataan pada variabel tersebut dianggap valid karena nilai r kritis hitung > nilai r kritis tabel dan dapat dimasukkan dalam uji selanjutnya yaitu uji reliabilitas. Hal yang serupa juga terjadi pada item-item pernyataan variabel selanjutnya yaitu variabel pengemasan (X2), harga (X3), desain (X4), jaminan (X5), kualitas (X6), pelayanan (X7), dan kepuasan konsumen (Y) dimana seluruh item pernyataan dari ketujuh variabel tersebut valid dan juga dapat dimasukkan dalam uji selanjutnya yaitu uji reliabilitas. Adapun hasil pengujian terhadap 30 responden penelitian untuk masing-masing pernyataan disajikan pada Lampiran 1.

Uji Realibilitas

(22)

9

kelompok tertentu, kemudian dihitung skornya dan di uji konsistensinya terhadap berbagai item yang ada dalam kelompok tersebut. Pengujian reliabilitas terhadap instrumen penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha ().

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel merek (X) yang mewakili 4 item pernyataan memiliki nilai sebesar 0,781. Dikarenakan nilai yang diperoleh diatas kriteria cronbach alpha yang ditetapkan yaitu > 0,60 dan dianggap variabel tersebut dianggap reliabel. Selanjutnya, untuk item pernyataan variabel pengemasan (X2) yang mewakili 3 item pernyataan menunjukkan nilai

cronbach alpha sebesar 0,711 yang berarti reliabel. Hasil serupa juga dapat dilihat pada variabel harga (X3) dimana nilai conbrach aplha yang diperoleh sebesar 0,727, nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel desain (X4) sebesar 0,793, nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel jaminan (X5) sebesar 0,799, nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel kualitas (X6) sebesar 0,809, nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel pelayanan (X7) sebesar 0,685, dan nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel kepuasan konsumen (Y) sebesar 0,827 sehingga dapat disimpulkan bahwa keenam variabel tersebut dianggap reliabel. Dengan demikian, seluruh variabel dalam penelitian ini dapat digunakan untuk diuji lebih lanjut dengan menggunakan Regresi Linear Berganda. Hasil pengujian dengan menggunakan teknik cronbach alpha disajikan pada Lampiran 2.

Uji Asumsi Klasik

Untuk menjaga akurasi model hasil regresi linier berganda yang diperoleh, maka dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu analisis regesi. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji linieritas dan uji heteroskedestisitas.

Uji Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal atau tidak, hal ini dapat dilakukan dengan melihat sebaran standarized pada kurva P-P plots, bila standarized residual berada pada kisaran garis normal maka data mempunyai terdistribusi secara normal (Santoso 2000). Adapun uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

(23)

10

Pada Gambar 2 dapat disimpulkan bahwa distribusi data adalah normal karena garis yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti dan tersebar di sekitar garis diagonalnya.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolinearitas.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam suatu model regresi, maka dapat dilakukan dengan beberapa cara dimana salah satunya dengan nilai toleransi (Tolerance, TOL) dan faktor inflasi varians (Variance Inflation Factor). Jika nilai Tolerance-nya yang diperoleh lebih kecil dari 0,10 dan nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi masalah multikolinieritas. Pengujian multikolinieritas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan antara nilai Tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Adapun hasil pengujian multolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas dalam penelitian yang dilakukan. Hal ini karena nilai Tolerance

yang diperoleh pada variabel merek adalah sebesar 0,533 atau > dari 0,10 dan nilai VIF yang diperoleh adalah sebesar 1,877 atau < dari 10. Hal yang serupa terjadi pada variabel pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan desain dimana nilai Tolerance-nya yang diperoleh lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.

Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara nilai observasi yang berurutan dari variabel bebas. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan Durbin Watson statistik.

(24)

11

pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah autokorelasi dalam penelitian ini karena du<d<4-du.

Uji Linieritas

Menurut Siregar (2013) tujuan dilakukan uji linieritas adalah untuk mengetahui apakah antara variabel tak bebas (Y) dan variabel bebas (X) mempunyai hubungan linier. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah jika nilai probabilitas > 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah linear. Begitu juga sebaliknya jika nilai probabilitas < 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah tidak linear. Adapun hasil uji linieritas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Berdasarkan hasil uji linieritas yang pada Tabel 6 diperoleh nilai Fhitung = 1,581 > Ftabel = 3,05 dan nilai probabilitas yang diperoleh sebesar 0,125 > 0,05 sehingga hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel X dengan Y adalah linear.

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain (Umar 2011). Model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser. Adapun uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Uji heteroskedastisitas

(25)

12

Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hal tersebut dikarenakan nilai signifikansi variabel merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan terhadap absolut residual diperoleh sebesar <0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini.

Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear berganda dimana dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas (independen) mempengaruhi variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kepuasan konsumen DK, sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini diolah dan dianalisis menggunakan bantuan perangkat lunak IBM SPSS (Statistical Package for the Social Science) versi 20. Model persamaan regresi linear berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + ε . . . (1)

Keterangan:

y = Kepuasan konsumen Dhapu Kupi a = Konstanta

b = Koefisien regresi X1 = Merek

X2 = Pengemasan X3 = Harga X4 = Desain X5 = Jaminan X6 = Kualitas X7 = Pelayanan

ε = Error term

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Dhapu Kupi Banda Aceh

(26)

13

DK adalah menjadikan kedai kopi DK sebagai tempat dan rasa untuk dikenang bagi para pelanggan. Sedangkan misi dari kedai kopi DK adalah menjaga standarisasi dalam menyediakan minuman kopi yang sehat, lezat, sehat dan higienis dengan harga yang murah dan bersaing, dan berkeyakinan bahwa kepuasan pelanggan adalah kunci keberhasilan kedai kopi DK dalam mempertahankan keberadaan dan mencapai pertumbuhan.

Kedai kopi DK ini telah terdaftar dan memiliki izin dalam menjalankan usahanya dengan SPP IRT NO: 169/1171/2009 untuk mengedarkan produknya kepada konsumen. Jenis produk kopi yang dipasarkan kepada konsumen yaitu kopi dalam kemasan goodie bag dan kopi dalam kemasan kotak. Produk kopi dalam kemasan goodie bag memiliki berat bersih (netto) 200 gram dengan harga Rp 25.000,-. Sedangkan dalam kemasan kotak memiliki berat bersih (netto) 250 gram dengan harga Rp 28.000,-. Jenis kopi yang dipasarkan oleh kedai kopi DK adalah bubuk kopi robusta. Adapun macam-macam produk kopi DK di sajikan pada Lampiran 3.

Karakteristik Responden

Responden berasal dari konsumen yang membeli kopi di kedai kopi DK Banda Aceh. Responden yang diteliti sebanyak 175 responden. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, usia, status pekerjaan, pendapatan dan frekuensi kunjungan. Penjelasan lebih lanjut mengenai karakteristik responden penelitian dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Karakteristik responden

No Karakteristik

Responden Jumlah Frekuensi

1 Jenis Kelamin

3 Status Pekerjaan Responden

Pelajar/Mahasiswa 122 69,70%

(27)

14

Lanjutan Tabel 7 Karakteristik responden

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 7, diperoleh hasil bahwa konsumen kedai kopi DK secara mayoritas berjenis kelamin pria, yaitu sebanyak 94 orang dengan persentase 53,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata konsumen kedai kopi di Aceh adalah pria.

Berdasarkan usia responden diperoleh hasil bahwa konsumen kedai kopi DK mayoritas berusia 21-30 tahun yaitu sebanyak 85 orang dengan persentase 48,60%. Hal ini menunjukkan bahwa usia 21-30 tahun lebih banyak menghabiskan waktu di kedai kopi dibandingkan dengan usia lainnya.

Ditinjau berdasarkan status pekerjaan responden diperoleh hasil bahwa konsumen kedai kopi DK mayoritas pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 122 orang dengan persentase 69,7%. Hal ini menunjukkan bahwa status pekerjaan pelajar/mahasiswa lebih sering mengunjungi kedai kopi DK dibandingkan dengan pekerjaan yang lain.

Ditinjau berdasarkan pendapatan responden diperoleh hasil bahwa rata-rata pendapatan konsumen kedai kopi DK adalah < Rp 500.000 yaitu sebanyak 56 orang dengan presentase 32 %. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan yang <Rp 500.000 mayoritas mengunjungi kedai kopi DK. Pendapatan yang diperoleh oleh responden-responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini yang mayoritas merupakan mahasiswa berusia 21-30 tahun rata-rata masih berasal dari uang saku yang diberikan oleh orang tuanya. Akan tetapi, responden-responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini juga memiliki pekerjaan sebagai penjual barang secara internet (E-commerce), dan bekerja sebagai Even Organizer (EO) sebuah acara tertentu seperti pagelaran musik dan seni-seni lainnya yang tidak mengganggu kualitas waktu mereka dalam menjalankan studinya di universitas.

Sementara, jika ditinjau berdasarkan dari frekuensi pembelian responden diperoleh hasil bahwa frekuensi kunjungan terbesar adalah jarang (2x) yaitu sebanyak 70 orang dengan persentase 40%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen kedai kopi DK tidak sering mengunjungi kedai kopi DK.

Analisis Deskriptif Responden terhadap Atribut Produk

Atribut produk terdiri dari 7 indikator, yakni merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan. Penelitian ini menunjukkan bagaimana pengaruh dari atribut produk terhadap kepuasan konsumen DK Banda Aceh. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.

No Karakteristik

Responden Jumlah Frekuensi

5 Frekuensi Kunjungan Responden (dalam 1 bulan terakhir)

Sekali (1x) 41 23,40%

Jarang (1-2x) 70 40,00%

(28)

15

Tabel 8 Persepsi responden terhadap atribut produk

Atribut Produk Nilai Interpretasi

Merek 3,52 Setuju

Berdasarkan Tabel 8 dari ketujuh indikator atribut produk diketahui bahwa rataan skor tertinggi dengan skor 3,76 terdapat dalam jaminan. Untuk penjelasan lebih lanjut yang berkenaan dengan variabel-variabel atribut produk dapat dilihat sebagai berikut:

a. Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk yang lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Adapun persepsi responden terhadap merek dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Persepsi responden terhadap merek

(29)

16

b. Pengemasan

Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Adapun persepsi responden terhadap pengemasan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Penilaian responden terhadap pengemasan

No Indikator SS S KS TS STS Rataan berkenaan dengan pengemasan rata-rata responden berpendapat bahwa kopi DK memiliki keamanan yang memadai dalam kemasan produk.

c. Harga

Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Adapun persepsi responden terhadap harga dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Penilaian responden terhadap harga

(30)

17 berkenaan dengan harga rata-rata responden berpendapat bahwa kopi DK memiliki kesesuaian harga dengan produk dan mempengaruhi kepuasan konsumen.

d. Desain

Desain atau rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi produk dari segi kebutuhan pelanggan. Adapun persepsi responden terhadap desain dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Penilaian responden terhadap desain

No Indikator SS S KS TS STS Rataan berkenaan dengan desain rata-rata responden berpendapat bahwa kopi DK memiliki ciri khas produk tersendiri dibanding produk kopi lain.

e. Jaminan

(31)

18

tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan dan dijanjikan. Adapun persepsi responden terhadap jaminan dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Penilaian responden terhadap jaminan

No Indikator SS S KS TS STS Rataan berkenaan dengan jaminan rata-rata responden berpendapat bahwa kopi DK halal dikonsumsi.

f. Kualitas

Kualitas merupakan kemampuan suatu produk dalam memberikan kinerja sesuai dengan fungsinya. Adapun persepsi responden terhadap kualitas dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Penilaian responden terhadap kualitas

(32)

19

Berdasarkan Tabel 14 diketahui bahwa dalam hal atribut produk yang berkenaan dengan kualitas rata-rata responden berpendapat bahwa kopi DK memiliki citra aroma yang khas dan sesuai dengan selera konsumen.

g. Pelayanan

Pelayanan adalah upaya memberikan kesenangan-kesenangan kepada pelanggan dengan adanya kemudahan-kemudahan agar pelanggan dapat memenuhi kebutuhannya. Adapun persepsi responden terhadap pelayanan dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Penilaian responden terhadap pelayanan

No Indikator SS S KS TS STS Rataan berkenaan dengan pelayanan rata-rata responden berpendapat bahwa kopi DK memberi kemudahan transaksi kepada konsumen secara tunai maupun dengan kartu Debit/Kredit.

Analisis Deskriptif Responden terhadap Kepuasan Konsumen

(33)

20

Tabel 16 Penilaian responden terhadap kepuasan konsumen

No Indikator SS S KS TS STS Rataan berkenaan dengan kepuasan konsumen rata-rata responden berpendapat bahwa Produk Dhapu Kupi telah melekat di hati konsumen.

Regresi Linear Berganda

Regresi linear adalah hubungan secara linear antara variabel dependen dengan variabel independen yang digunakan untuk memprediksi atau meramalkan suatu nilai variabel dependen berdasarkan variabel independen. Dari hasil analisis regresi, lihat pada output model summary dan disajikan pada tabel 17 berikut:

Tabel 17 Model Summary pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .742a .551 .532 2.245

a. Predictors: (Constant), Pelayanan, Pengemasan, Harga, Desain, Merek, Jaminan, Kualitas b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen

(34)

21

meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan sedangkan sisanya sebesar 44,9% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Uji F

Uji secara simultan atau uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara bersama-sama atau tidak terhadap variabel dependen. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan antara nilai Fhitung dan Ftabel. Jika nilai Fhitung > dari Ftabel atau nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (<5%) maka seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya, jika Fhitung < dibandingkan dengan Ftabel atau nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (>5%) maka variabel-variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel dependennya secara bersama-sama. Adapun hasil penelitian yang baik adalah apabila hasil menunjukkan signifikansi atau jika nilai Fhitung > dari nilai Ftabel. Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18 Hasil uji F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1031.151 7 147.307 29.218 .000b

Residual 841.958 167 5.042

Total 1873.109 174

a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen

b. Predictors: (Constant), Pelayanan, Pengemasan, Harga, Desain, Merek, Jaminan, Kualitas

Nilai Fhitung sebagaimana terlihat dari Tabel 18 menunjukkan angka sebesar 29,218 dengan tingkat signifikansi 0,000 sementara nilai Ftabel yang diperoleh adalah sebesar 3,05 pada tingkat signifikansi 0,05 (5%). Karena nilai Fhitung > Ftabel dan nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (<5%), maka secara keseluruhan variabel atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap kepuasan konsumen DK yang diartikan bahwa hipotesis alternatif (Ha1) dalam penelitian ini diterima dan menolak hipotesis nol (H01). Hal ini mengindikasikan bahwa dengan adanya atribut-atribut produk yang baik, konsumen akan mendapatkan kepuasan tersendiri dalam menikmati produk tersebut, yang dalam hal ini adalah produk kopi DK. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tingginya kepuasan dari konsumen maka kualitas atribut produk kopi DK akan semakin meningkat pula.

Uji t

(35)

22

a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen

Variabel X1 yaitu merek memiliki nilai sig 0,009, nilai tersebut lebih kecil dari pada nilai alpha yang digunakan yaitu 5% (0,05). Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa merek memiliki pengaruh nyata terhadap kepuasan konsumen DK. Begitu juga dengan variabel X5 (jaminan) dan X7 (pelayanan) diketahui memiliki nilai sig 0,001 dan 0,000. Variabel-variabel ini dapat dinyatakan memiliki pengaruh nyata terhadap kepuasan konsumen DK. Variabel X2 (pengemasan), X3 (harga), X4 (desain), X6 (kualitas) masing-masing mempunyai nilai sig 0,353, 0,437, 0,788, dan 0,070 maka variabel-variabel ini dapat dinyatakan tidak memiliki pengaruh nyata terhadap kepuasan konsumen DK karena nilai sig nya lebih besar dari alpha yang digunakan. Bahkan pada X2, X3, X4 akan memberi pengaruh negatif terhadap kepuasan konsumen karena nilai koefisien regresinya bernilai negatif.

Hasil regresi linear berganda diatas dapat ditulis dalam persamaan berikut ini:

y = 2,512 + 0,241 X1 – 0,111 X2 – 0,078 X3 + 0,024 X4 + 0,343 X5 + 0,229 X6 + 0,544 X7

Berdasarkan persamaan regresi linear berganda yang dihasilkan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 2,512 mengandung makna besarnya nilai Y jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0) maka nilai variabel terikat kepuasan konsumen (Y) adalah sebesar 2,512.

2) Nilai koefisien dari variabel merek (X1) diperoleh nilai koefisien sebesar 0,241 yang mengandung makna bahwa setiap peningkatan variabel merek (X1) satu satuan maka variabel kepuasan konsumen (Y) akan naik sebesar 0,241 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

(36)

23

4) Nilai koefisien variabel harga (X3) diperoleh sebesar 0,078 dan bertanda negatif menunjukkan bahwa variabel harga (X3) mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan risiko sistematis. Hal tersebut mengandung makna bahwa setiap kenaikan variabel harga (X3) satu satuan maka variabel kepuasan konsumen (Y) akan turun sebesar 0,078 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

5) Nilai koefisien dari variabel desain (X4) diperoleh nilai koefisien sebesar 0,024 yang mengandung makna bahwa setiap peningkatan variabel desain (X4) satu satuan maka variabel kepuasan konsumen (Y) akan naik sebesar 0,024 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

6) Nilai koefisien dari variabel jaminan (X5) diperoleh nilai koefisien sebesar 0,343 yang mengandung makna bahwa setiap peningkatan variabel jaminan (X5) satu satuan maka variabel kepuasan konsumen (Y) akan naik sebesar 0,343 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

7) Nilai koefisien dari variabel kualitas (X6) diperoleh nilai koefisien sebesar 0,229 yang mengandung makna bahwa setiap peningkatan kualitas (X6) satu satuan maka variabel kepuasan konsumen (Y) akan naik sebesar 0,229 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

8) Nilai koefisien dari variabel pelayanan (X7) diperoleh nilai koefisien sebesar 0,544 yang mengandung makna bahwa setiap peningkatan pelayanan (X7) satu satuan maka variabel kepuasan konsumen (Y) akan naik sebesar 0,544 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

Implikasi Manajerial

Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar pengunjung kedai kopi Dhapu Kupi (DK) berusia 21-30 tahun dan mayoritas merupakan mahasiswa. Sebagian besar pengunjung memiliki kepentingan untuk membeli dan menikmati kopi saat mengunjungi kedai kopi DK.

(37)

24

produk tersendiri dibandingkan produk kopi yang lain. Kemudian DK perlu mencantumkan izin produksi dan alamat produksi agar konsumen percaya bahwa produk yang mereka beli bukan merupakan barang illegal dan dapat dipertanggung jawabkan oleh produsen yaitu pihak kedai kopi DK. Selanjutnya pada harga, sebaiknya kedai kopi DK dapat menetapkan harga dibawah standar harga kopi pada umumnya, bagi konsumen sensitif harga yang murah merupakan sumber kepuasan yang penting.

Menurut Tjiptono (2007), atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk yang baik tentu akan meningkatkan kepuasan konsumen kedai kopi DK sedangkan atribut produk yang buruk tidak akan meningkatkan kepuasan sehingga kedai kopi DK perlu memperhatikan faktor yang mempengaruhi konsumen agar dapat meningkatkan kepuasannya.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1) Atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Dhapu Kupi (DK) dengan nilai F hitung yang diperoleh sebesar 29,218 dengan tingkat signifikansi 0,000.

2) Atribut produk yang meliputi merek, jaminan, dan pelayanan dengan nilai sig 0,009, 0,001, dan 0,000 memiliki pengaruh nyata terhadap kepuasan konsumen, namun atribut produk yang meliputi pengemasan, harga, desain dan kualitas dengan nilai sig 0,353, 0,437, 0,788 dan 0,070 tidak memiliki pengaruh nyata terhadap kepuasan konsumen DK.

Saran

Untuk menambah referensi penelitian selanjutnya, ada beberapa saran yang dikemukakan sebagai berikut:

1) Diharapkan pihak manajemen DK dapat terus meningkatkan strategi pemasaran produknya yang berhubungan dengan atribut produk di mana atribut produk yang meliputi pengemasan, harga, desain, dan kualitas masih perlu diperhatikan dengan seksama bagi kepuasan konsumen terhadap produk yang dipasarkan.

(38)

25

DAFTAR PUSTAKA

Anggipura EA. 2012. Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Motor Suzuki Satria Fu 150cc. Jurnal Manajemen Bisnis Universitas Negeri Malang. [internet]. [diunduh 2013sep22]. Tersedia pada: http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/viewFile/165/128 Aritonang R. 2005. Kepuasan Pelanggan. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka

Utama.

Ferdinand A. 2006. Metode Penelitian : Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kotler P, G Amstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta (ID): PT Prehallindo

Kotler P. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Arianto, penerjemah; Fety, editor. Jakarta (ID): Erlangga.

Nurazizi R. 2013. Kedai Kopi Dan Gaya Hidup Konsumen. Jurnal Sosiologi Fisip Universitas Brawijaya Malang. [internet]. [diunduh 2013des10]; (1): 59-72. Tersedia pada: http://www.academia.edu/4409625/JURNAL

Panggabean E. 2010. Buku Pintar Kopi. Jakarta (ID): PT Agromedia Pustaka. Santoso S, Tjiptono F. 2007. Riset Pemasaran. Jakarta (ID): PT Elex Media

Komputindo.

Siregar S. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta (ID): PT Bumi Aksara.

Spillane J. 1990. Komoditi Kopi Peranannya dalam Perekonomian Indonesia. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Umar H. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta (ID): PT RajaGrafindo Persada.

Wahyudin. 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Kopi dan Analisis Pemetaan Beberapa Merek Kopi dan Implikasinya pada Pemasaran Kopi. Jurnal Manajemen dan Agribisnis. (1): 55-68

(39)

26

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil uji validitas

(40)

27

Lampiran 2 Hasil uji reliabilitas

Variabel Jumlah

Item

Cronbach

Alpha Keterangan

Merek 4 0,781 Reliabel

Pengemasan 3 0,711 Reliabel

Harga 3 0,727 Reliabel

Desain 4 0,793 Reliabel

Jaminan 4 0,779 Reliabel

Kualitas 3 0,809 Reliabel

Pelayanan 3 0,685 Reliabel

Kepuasan Konsumen 5 0,827 Reliabel

Lampiran 3 Produk kopi dhapu kupi

(1) Kopi Kemasan Kotak (250gr)

Tampak Depan Tampak Belakang

(2) Kopi Kemasan Goodie Bag (200gr)

(41)

28

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Novi Tria Mardalena lahir pada tanggal 8 November 1992 di Meulaboh, Aceh. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan H. Marzuki Yasin, SE dengan Hj. Herlina.

Penulis mengikuti pendidikan formal pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Drien Rampak, Aceh Barat dan lulus pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri Model, Aceh Barat dan lulus pada tahun 2007. Pendidikan tingkat atas diselesaikan penulis pada tahun 2010 di Sekolah Menengah Atas Negeri 1, Aceh Barat.

Gambar

Gambar 1 Kerangka pemikiran
Tabel 8 Persepsi responden terhadap atribut produk
Tabel 11 Penilaian responden terhadap harga
Tabel 12 Penilaian responden terhadap desain
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian tampak bahwa deteksi kuman Mycobacterium tuberculosis dari cairan efusi pleura dengan menggunakan teknik PCR lebih sensitif bila dibandingkan dengan

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 73 Pekanbaru yang berlokasi di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan 6 kali

Implikasi penelitian, diharapkan kepada pedagang sembako agar lebih banyak mengetahui tentang pelaksanaan jual beli yang sesuai dengan ekonomi Islam, karena ekonomi

Pengujian arus dan tegangan pada pembangkit listrik tenaga surya yang menggunakan reflector dan tidak menggunaka reflector adalah untuk mengetahui daya keluaran yang

Karakteristik soal berbasis HOTs yaitu (1) dapat mengukur keterampilan berfikir tingkat tinggi, (2) menggunakan permasalahaan yang menarik atau permasalahan dalam

Opеrating lеvеragе dapat diartikan sеbagai kеmampuan pеrusahaan dalam mеnggunakan biaya opеrasional tеtap untuk mеmpеrbеsar pеngaruh dari pеrubahan volumе

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi sifat-sifat toleran pada bibit tebu asal kultur jaringan yang diberikan cekaman genangan air yaitu dengan pertumbuhan

Kepuasan kerja adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong yang dialami karyawan dalam bekerja (Mangkunegara, 2016, hal. Kepuasan kerja akan mendorong karyawan untuk