• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS KELAS X SEMESTER I SMA N 3 MEDAN T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS KELAS X SEMESTER I SMA N 3 MEDAN T.P 2015/2016."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL

SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTE R I SMA

NEGER I 3 MEDAN T.P 201 5/20 16

Oleh :

Fahruroji NIM 409121025

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Fahruroji dilahirkan di Desa Sei Alim Hasak, Asahan pada tanggal 07

November 1991. Ayah bernama Hamdan Panjaitan dan Ibu bernama Fauziah dan

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk

sekolah di SD Negeri 013840 Sei Alim Hasak, dan lulus pada tahun 2003. Pada

tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sei Dadap, Asahan dan

lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMA

Negeri 2 Kisaran, Asahan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis

diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Pada tahun 2012 penulis

menikah dengan seorang wanita istimewa yang bernama Rosmiati Saragih dan

diahkir tahun 2013 penulis mendapatkan amanah seorang anak yang diberi nama

Farisa Aulia Panjaitan. Dari tahun 2012 hingga sekarang penulis aktif melatih

(4)

iii

PENGAR UH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS KELAS

X SEMESTER I SMA N 3 MEDAN T.P 2015/2016

Fahruroji (NIM 409121025)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap pengetahuan konseptual siswa pada materi pokok kinematika gerak lurus. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 3 Medan yang berjumlah 11 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang untuk kelas eksperimen dan 43 orang untuk kelas kontrol.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Sebelum pembelajaran diberikan pada kedua kelas terlebih dahulu dilakukan pretes. Untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 44,7619 dan untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 45,9302. Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas pretes siswa diperoleh bahwa data kedua kelas sampel adalah berdistribusi normal dan homogen dengan uji t diperoleh bahwa kemampuan awal kedua kelas sama. Selanjutnya, diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Setelah pembelajaran diberikan kemudian pada kedua kelas sampel dilakukan postes. Diperoleh nilai rata-rata 75,8333 untuk kelas eksperimen dan nilai rata-rata 64,5349 untuk kelas kontrol. Dari hasil uji normalitas dan homogenitas postes siswa diperoleh bahwa data kedua kelas sampel adalah berdistribusi normal dan homogen.

Dari hasil uji hipotesis thitung = 4,1096 dengan taraf nyata α = 0,05

diperoleh ttabel = 1,6662 (thitung > ttabel) yang berarti Ha diterima, sehingga disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X semester I SMA N 3 Medan T.P. 2015/2016.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

penulisan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi

ini berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) Terhadap Pengetahuan Konseptual Siswa pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA N 3 Medan T.P. 2015/2016”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Dr. Ridwan Abdullah Sani, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu dan banyak memberikan bimbingan serta saran-saran kepada

penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Dr. Nurdin Siregar, M.Si, Bapak Drs. Abdul

Hakim, M.Si dan Bapak Al Kahfi Mas Siregar, M.Si sebagai penguji I, II, dan III

yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian

sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan

kepada Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.

Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada ibu Alkahfi mas siregar, M.Si

selaku ketua Jurusan Fisika, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf

dan pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu

penulis. Ucapan terima kasih di sampaikan juga kepada Bapak Prof. Drs. Asrin

Lubis M.Si selaku dekan FMIPA Unimed. Ucapan terima kasih di sampaikan

kepada Bapak Sahlan Daulay, M.Pd sebagai Kepala Sekolah dan Bapak Drs.

Tiambun Roswati M.Si, sebagai guru mata pelajaran Fisika SMA N 3 Medan

yang telah banyak membantu selama penelitian.

Teristimewa rasa terima kasih penulis ucapkan kepada bidadari tak

bersayap (kedua orang tua penulis) yaitu Ayahanda Hamdan Panjaitan dan Ibunda

Fauziah, Istri tercinta dan anak tersayang ( Rosmiati Saragih dan Farisa Aulia),

(6)

v

memberikan cinta dan kasih sayang, dukungan doa dan dana serta motivasi dalam

penulisan skripsi ini. Teristimewa Sahabat terbaik Nasiruddin daulay, serta

teman-teman seperjuangan di kelas Pendidikan Fisika A 2009 yang selalu mendukung

dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

dalam penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Pebruari 2016

Penulis,

Fahruroji

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teori 7

2.1.1 Hakikat Belajar Mengajar 7

2.1.2 Aktivitas Belajar 8

2.1.3 Pengertian Hasil Belajar 9

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI 9

2.1.5 Pembelajaran Konvensional 17

2.1.6 Kajian Materi 19

2.1.7 Penelitian Terdahulu 27

2.2 Kerangka Konseptual 30

2.3 Hipotesis Penelitian 31

BAB III METODE PENELITIAN 32

3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 32

3.2 Populasi dan Sampel 32

3.3 Variabel Penelitian 32

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 32

3.5 Prosedur Penelitian 33

3.6 Teknik Pengumpulan Data 34

3.7 Instrumen Penelitian 34

3.7.1 Tes Hasil Belajar Siswa 35

3.7.2 Validitas Tes 36

(8)

vii

3.8.1 Menghitung mean dari Pretes dan Postes 36

3.8.2 Uji Normalitas 37

3.8.3 Uji Homogenitas 37

3.8.4 Uji Hipotesis 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41

4.1. Hasil Penelitian 41

4.1.1 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 41

4.1.2 Data Hasil Belajar Kelas Kontrol 42

4.1.3 Hasil Pengujian Analisis Data 43

4.1.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian 44

4.2. Pembahasan 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 49

5.1. Kesimpulan 49

5.2. Saran 49

DAFTAR PUSTAKA 50

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Posisi 19

Gambar 2.2 Jarak dan Perpindahan 19

Gambar 2.3 Spedometer 20

Gambar 2.4 Gerak Lurus dengan Kecepatan Konstan 21

Gambar 2.5 Grafik Kecepatan Terhadap Waktu 22

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan

Kelompok Belajar Konvensional 11

Tabel 2.2 Penelitiaan Terdahulu 27

Tabel 3.1 Two Group Pretes-Posttes Design 33

Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Tes Pengetahuan Konseptual 35

Tabel 3.3 Kriteria Kemampuan Siswa 36

Tabel 4.1 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen 41

Tabel 4.2 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen 42

Tabel 4.3 Data Nilai Pretest Kelas Kontrol 42

Tabel 4.4 Data Nilai Postest Kelas Kontrol 43

Tabel 4.5 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians 43

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol 44

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data 44

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 48

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 87

Lampiran 3 Kisi–Kisi Instrumen Penelitian 93

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Siswa 106

Lampiran 5 Kunci Jawaban 116

Lampiran 6 Tabulasi Data Pretes Kelas Eksperimen 117

Lampiran 7 Tabulasi Data Pretes Kelas Eksperimen 123

Lampiran 8 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen (X) 129

Lampiran 9 Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol (Y) 131

Lampiran 10 Perhitungan Statistika Dasar 133

Lampiran 11 Perhitungan Uji Normalitas 139

Lampiran 12 Perhitungan Uji Homogenitas 142

Lampiran 13 Perhitungan Uji Hipotesis 144

Lampiran 14 Daftar Nilai Kritis R Product Moment 148

Lampiran 15 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 149

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka

mempengaruhi siswa agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan

lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya. Sistem

pendidikan yang baik juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi

pendidikan. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas

pendidikan, diantaranya pengembangan atau penyempurnaan kurikulum, melengkapi

sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan kualitas guru melalui sertifikasi,

pengembangan sistem penilaian hasil belajar dan sebagainya. Sebagaimana yang

tertera dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa:

“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran

2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.”(Permendikbud Nomor 69

tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMA/MA)

Pengembangan kurikulum 2013 ini, merupakan bukti bahwa pemerintah

sangat memperhatikan kualitas pendidikan, seperti yang diharapkan oleh para

pendidik dan juga siswa. Namun, sangat disayangkan jika sistem pendidikan yang

berubah-ubah ini membingungkan guru dan siswa dalam pelaksanaannya di sekolah.

Kualitas pendidikan seringkali dipandang tergantung pada peran guru dalam

pengelolaan komponen-komponen pengajaran yang digunakan dalam proses belajar

mengajar yang menjadi tanggung jawab sekolah. Kualitas pada pendidikan dapat

(13)

2

Pembelajaran merupakan kegiatan utama dalam lingkungan sekolah yang

menjadi penentu kualitas sumber daya manusia. Oleh sebab itu, upaya peningkatan

kualitas pembelajaran menjadi kebutuhan yang penting. Refleksi keseluruhan dari

pembelajaran ditunjukkan oleh hasil belajar yang dicapai siswa. Dalam hal ini,

pembelajaran fisika adalah bagian dari sains yang pada hakikatnya adalah kumpulan

pengetahuan, cara berfikir, dan penyelidikan. Sains adalah suatu kumpulan

pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum

terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya

kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Sikap ilmiah ini

ingin dikembangkan pada siswa dalam pembelajaran untuk mencari tahu kebenaran

atau pengetahuan. Untuk mengembangkan sikap ilmiah siswa, maka diperlukan suatu

model pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Melalui model ini siswa

dapat mempelajari konsep dengan baik dan juga dapat mencari hal-hal baru.

Salah satu karakteristik fisika adalah mempunyai objek yang bersifat real

(nyata). Sifat real ini merupakan salah satu faktor pendukung yang dapat membantu

siswa mempelajari fisika. Akan tetapi kenyataannya, seperti yang peneliti alami saat

menjalani Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMKN 1 Lubuk

Pakam menunjukkan bahwa fisika termasuk mata pelajaran tersulit di Sekolah.

Sehingga, kebanyakan siswa tidak menyukainya. Apalagi melihat kurangnya

pendidik dalam menerapkan konsep fisika. Karena pembelajaran fisika yang

diajarkan oleh guru di sekolah ini masih bersifat teacher-centered, yang berarti guru

hanya menyampaikan fisika tersebut sebagai pelajaran yang menghapal rumus saja.

Akibatnya siswa merasa bosan dan tidak tertarik untuk mempelajarinya.

Kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan fisika ke

dalam situasi kehidupan sehari-hari. Siswa kurang diberikan kesempatan untuk

mengemukakan ide-ide yang berkaitan dengan fisika, sehingga anak cepat lupa dan

tidak dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tidak dibiasakan

untuk mengembangkan potensi berfikirnya. Hal ini mengakibatkan banyak siswa

(14)

3

menerangkannya. Contohnya saja, pada saat siswa ditanya mengenai sebuah

pertanyaan hanya ada beberapa siswa saja yang aktif untuk menjawabnya, sementara

siswa yang lainnya hanya diam.

Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu guru yang mengajar di

sekolah tersebut yaitu Ibu Eva Panjaitan, beliau menyatakan bahwa:

“Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran fisika karena dianggap sebagai pelajaran yang paling sulit dibandingkan pelajaran sains yang lain seperti matematika, biologi, dan kimia. Sehingga timbul kebosanan dan malas belajar fisika, karena secara umum pelajaran fisika sulit dimengerti dan dipahami siswa”.

Kemudian, berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada tanggal 5 dan

7 Januari 2015 di Sekolah SMAN 3 Medan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti

kepada salah satu guru bidang studi fisika yang mengajar di SMAN 3 Medan yaitu

Ibu Dra. Tiambun Roswati M.Si mengatakan bahwa:

“Siswa cepat bosan dalam belajar fisika. Sehingga menyebabkan nilai nilai

siswa masih banyak yang di bawah KKM yaitu dengan nilai KKM 70”.

Berdasarkan observasi, metode pembelajaran yang beliau lakukan

merupakan metode yang sederhana. Sehingga siswa kurang tertarik untuk belajar

fisika. Oleh karena itu, perlu adanya suatu inovasi dalam pembelajaran fisika yakni

perubahan dalam model pembelajaran. Adapun model pembelajaran yang dapat

menyiapkan siswa untuk mampu berpikir logis, kritis, kreatif serta dapat

berargumentasi di depan kelas dengan baik adalah dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe GI.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya dalam

jurnal (Fauzi.Ahmad, 2012 : 53) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe GI (Group Investigation) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi

Pokok Listrik Dinamis di Kelas IX Semester I SMP AN-NIZAM Medan T.P

2012/2013” Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan Model

Kooperatif Tipe GI sebelum diberikan perlakuan rata-rata 41,88 dan setelah diberikan

(15)

4

siswa setelah menerapkan model Kooperatif Tipe GI 37,50% kategori amat baik,

46,875% kategori baik, 9,375% cukup baik, 6,25% kurang baik, disimpulkan bahwa

rata-rata siswa yang aktif dalam belajar memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi

dibandingkan siswa yang kurang aktif. 2) Ada perbedaan pengaruh dengan Model

Kooperatif Tipe GI pada materi pokok listrik dinamis dengan thitung > ttabel = 6,901 >

1,670 pada taraf signifikan α = 0,05. Namun, penelitian ini harus dicobakan kepada siswa juga. Kemudian penelitian seperti judul peneliti, juga pernah dilakukan oleh

(Salomo Leonardus Simanjuntak, 2013 : 65) dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group Investigation) Terhadap Hasil Belajar

Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 11

Medan T.P 2012/2013” dalam penelitian diperoleh bahwa: 1) Aktivitas belajar siswa

selama menggunakan model pembelajaran GI mengalami peningkatan pada

pertemuan I yaitu 51% , pertemuan II 62% dan pada pertemuan III 75%. 2) Rata-rata

pretes 32,88 dan setelah diberikan perlakuan meningkat menjadi 76,00. Hal ini

manunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan,

berarti ketuntasan belajar secara klasikal tercapai, namun memiliki kelemahan dalam

melakukan penelitian yaitu masih diperoleh kesulitan-kesulitan yang dialami siswa

dalam mempelajari pokok bahasan himpunan dan juga kurang memperhatikan alokasi

waktu yang dipergunakan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian tentang “Pengaruh

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Pengetahuan Konseptual Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus di SMAN 3 Medan T.P 2015/2016.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalah yang sesuai dengan penelitian ini adalah:

1. Pengetahuan konseptual siswa untuk pelajaran fisika masih rendah,

2. Kesulitan siswa dalam mengemukakan pendapat pada saat berdiskusi,

(16)

5

4. Metode pembelajaran yang digunakan masih mengaktifkan pada siswa

yang pintar saja.

1.3 Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu

dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengetahuan konseptual siswa pada materi kinematika gerak lurus di

Sekolah SMA N 3 Medan,

2. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa

dalam mengajukan pendapat,

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah yang telah dikemukakan pada batasan masalah,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe GI terhadap pembelajaran konvensional

pada materi pokok kinematika gerak lurus?

2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe GI

terhadap pengetahuan konseptual siswa kelas X pada materi pokok

kinematika gerak?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengetahuan konseptual siswa sebelum dan sesudah

menerima model pembelajaran kooperatif tipe GI pada materi pokok

kinematika gerak lurus.

2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe GI untuk meningkatkan pengetahuan konseptual siswa pada materi

(17)

6

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi alternative penggunaan pemilihan model

pembelajaran pada materi pokok kinematika gerak di SMA/MAN.

2. Sebagai bahan informasi untuk merencanakan pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif tipe GI.

3. Menambah pengalaman dan pengetahuan peneliti sebagai calon guru

fisika tentang model pembelajaran kooperatif tipe GI.

1.7 Definisi Operasional

Definisi operasional diberikan untuk menghindari terjadinya persepsi yang

berbeda mengenai istilah-istilah yang ada yaitu:

1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) merupakan

salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang menekankan pada

partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi)

pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia.

2. Pengetahuan Konseptual adalah pengetahuan yang menunjukkan saling

keterkaitan antara unsur – unsur dasar dalam struktur yang lebih besar dan

(18)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengetahuan konseptual Fisika dengan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Group Investigation (GI) pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus

di Kelas X Semester I di SMAN 3 Medan T.P. 2015/2016, setelah

diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 75,8333 sudah

terlampaui.

2. Ada perbedaan pengetahuan konseptual siswa akibat pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) pada materi pokok

Kinematika Gerak Lurus di Kelas X Semester I di SMAN 3 Medan T.P.

2015/2016.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran :

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe GI agar dapat memperhatikan siswa saat

melakukan fase implementasi, fase analisis dan sintesis karena siswa sulit

untuk mendapatkan informasi tambahan yang ada di luar sumber belajar.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe GI lebih lanjut agar pada fase presentasi

dapat menggunakan waktu dengan baik, supaya seluruh kelompok dapat

(19)

50

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z (2013). Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung : Penerbit Yrama Widya

Arends, R (2008). Learning To Teach.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Arikunto, S (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Bastian, A (2012). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group Investigation) dengan Pembelajaran Konvensional Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 1 Kec, Binjai T,A 2011/2012. Skripsi. Medan : FMIPA, Universitas Negeri Medan,

Daryanto (2010). Belajar dan Mengajar. Bandung : Penerbit Yrama Widya

Djamarah, S. B dan Zain, A (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta Penerbit Rineka Cipta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univesitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed

Fauzi, A (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group Investigation)Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas IX SMP AN-NIZAM Medan T,P, 2012/2013, Skripsi, FMIPA , Universitas Negeri Medan

Hewitt, G.P (2006). Conceptual Physics Tenth Edition. Sanfransisco : Addison Wesley

Istarani (2012). Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. Medan : Penerbit CV. Iscom Medan

Joyce,B,; Weil,M, & Calthoan,E (2009). Models of Teaching, Model-Model Pengajaran Edisi Kedelapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Kamajaya (2013). Fisika 1 untuk SMA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Sains. Bandung : Penerbit Grafindo Media Pratama

Leonardus, S (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group Investigation)Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T,P, 2012/2013, Skripsi, FMIPA , Universitas Negeri Medan

(20)

51

Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMA/MA

Purwanto, B (2011). Theory and Application of Physics.Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Sani, R.A (2013). Inovasi Pembelajaran.Jakarta : Penerbit Bumi Aksara

Sardiman (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar. Jakarta : PT Raja

Grafindo

Slavin, R. E (2005), Cooperatif Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung : Penerbit Nusa Media

Sudjana (2002). Metoda Statistika. Bandung : PT Tarsito Bandung

Sudjana, N (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sunardi, E, (2011). Fisika Bilingual. Bandung : Yrama Widya

Trianto (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif–Progresif. Jakarta :

Gambar

Gambar 2.1.  Posisi Gambar 2.2  Jarak dan Perpindahan

Referensi

Dokumen terkait

BAGIAN D : Masa mulai berlaku: Amendemen Ketujuh ini mul ai berlaku segera setelah ditandatangani oleh Para Pihak... IN WITNESS WHEREOF, USAID and the Grantee,

Dari data nilai viskositas instrinsik pada minggu ke-0 dari empat komposisi film poliblen PCL dengan PGA, komposisi 50%:50% merupakan poliblen PCL dengan PGA dengan bobot

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA AAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

[r]

Berdasarkan dari deskripsi data, analisis hipotesis dan pembahasan, maka simpulan penelitian adalah: Pertama , uji kecenderungan data variabel supervisi akademik

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media papan flanel dapat meningkatkan pengenalan huruf pada anak usia 4 – 5 tahun di

Tahap Aplikasi Adsorben dalam Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai terdiri dari proses filtrasi minyak goreng bekas pakai yang digunakan pada tahap kajian pengaruh

PP ini diha- an pemerintah maupun pemerintah rapkan menjadi dasar untuk melaku- i daerah yang ironinya, di satu sisi, ma- kan tata hutan nasional, perencanaan : sih