MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
THINK TALK WRITE DI KELAS V SD NEGERI 101776 SAMPALI
T.A. 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar
OLEH
HANAH MARIAH SILAEN 1133311112
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Hanah Mariah Silaen, NIM : 1133311112, “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model Think Talk write di Kelas V SD Negeri 101776 Sampali Tahun Ajaran 2016/2017.”
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model pembelajaran think talk write dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan materi gaya gerak dan energi di kelas V SDN 101776 Sampali dengan menggunakan model pembelajaran think talk write T.A 2016/2017.
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VB dan selanjutnya untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada mata pelajaran IPA dengan materi Gaya Gerak dan Energi pada siswa kelas V SD Negeri 101776 Sampali.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN 101776 Sampali yang berjumlah 44 orang, 19 orang siswa laki-laki dan 25 orang siswa perempuan. Alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar observasi dan angket. Adapun yang dianalisis dalam lembar observasi adalah aktivitas belajar siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya yang sudah dilimpahkan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Skripsi ini berjudul “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model Think Talk write di Kelas V SD Negeri 101776 Sampali T.A. 2016/2017.”
Dalam penyusunan dan penulis skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom,M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Prof.Dr.Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik.
4. Bapak Drs.Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
7. Ibu Dr.Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD
8. Bapak Drs.Wesly Silalahi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing saya yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
9. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Bapak Robenhart Tamba, M.Pd dan Ibu Dra.Sorta Simanjuntak, M.S selaku dosen penguji saya yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis.
10.Bapak dan Ibu dosen FIP dan seluruh staf pegawai FIP UNIMED yang telah memberikan informasi dan layanan demi terselesaikannya skripsi ini.
iii
12.Ibu Srimulyani, S.Pd selaku Guru Kelas VB SDN 101776 Sampali yang merupakan mitra kolaborasi dalam penelitian ini.
13.Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Ayahanda tercinta S.Silaen dan Ibunda R.br Pane yang selalu banyak memberikan doa, motivasi dan bantuan secara moril maupun materil. Serta untuk abangku Posma C.P.Silaen,Bramandita Silaen yang tidak bosan-bosannya untuk memberikan motivasi serta kakakku Dina Silaen, Desya Silaen ,Putri H Sitorus, Eflyn Purba dan Edaku Neva Purba yang tidak pernah lupa untuk memberi semangat serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
14.Sahabat yang terkasih (Gitafor Simaremare, Rahut Siahaan, Khairunnisa, dan Nelly Simarmata) yang telah berbagi suka dan duka selama kuliah dan dalam penyusunan skripsi ini.
15.Pria tertampan Indra S Gultom yang tidak bosan-bosannya untuk memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
16.Teman-teman seperjuangan kelas A Ekstensi 2013 yang telah berbagi suka dan duka bersama penulis selama mengikuti perkuliahan.
17.Teman-teman PPLT 2016, Evi, Salamah, Khairunnisa, Gitafor, Rahut, Zikri, Usi dan bunda Shafiatun yang telah berbagi suka dan duka selama PPLT serta memberikan doa dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
18.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penullis, pembaca dan kita semua.
Medan, 13 Maret 2017
viii
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar ... ....12
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran ...13
2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ...14
2.1.6 Jenis-Jenis Model Pembelajaran Kooperatif ...15
2.1.7 Model Pembelajaran Think Talk Write ...16
2.1.8 Pengertian Pembelajaran IPA di SD...20
2.1.9 Materi Pembelajaran...21
2.1 Kerangka Berpikir .. ...28
2.2 Hipotesis ... ...29
ix
3.2Subjek dan Objek Penelitian... ... ...30
3.3Tempat dan Waktu Penelitian ...30
3.4Operasional Variabel Penelitian ...30
3.5Desain Penelitian ...31
3.6Prosedur Penelitian ...32
3.7Teknik Pengumpulan Data ...37
3.8Teknik Analisis Data ...38
3.9Jadwal Penelitian ...40
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1Deskripsi Gambar Umum Lokasi Penelitian ...42
4.2Deskripsi Kondisi Awal ...43
4.3Hasil Penelitian Siklus I ...46
4.4Hasil Penelitian Siklus II ...66
4.5Pembahasan Hasil Penelitian ...83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ...91
5.2Saran ...92
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi angket aktivitas belajar ...38
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian...41
Tabel 4.1. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kondisi Awal ...43
Tabel 4.2. Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Kondisi Awal ...45
Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 ...55
Tabel 4.4. Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 ...56
Tabel 4.5. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1...58
Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2 ...59
Tabel 4.7. Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2 ...60
Tabel 4.8. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2 ...62
Tabel 4.9. Hasil Angket Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ...63
Tabel 4.10. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 ...73
Tabel 4.11. Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 ...74
Tabel 4.12. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1 ...75
Tabel 4.13. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 ...77
Tabel 4.14. Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 ...78
Tabel 4.15. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2 ...79
Tabel 4.16. Hasil Angket Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ...80
Tabel 4.17. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Secara Individual ...85
Tabel 4.18. Rekapitulasi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...86
Tabel 4.19. Peningkatan Persentase Hasil Observasi Kegiatan Guru ...87
Tabel 4.20. Peningkatan Angket Aktivitas Belajar Siswa Secara Individual ...88
`1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Dorongan sebagai suatu bentuk gaya ...22
Gambar 2.2 Ember dapat terangkat karena suatu gaya ...22
Gambar 2.3 Kelapa jatuh dipengaruhi oleh gaya gravitasi ...23
Gambar 2.4 Bola yang menggelinding lama-kelamaan akan berhenti...24
Gambar 2.5 Sepotong magnet dapat menarik serbuk besi...25
Gambar 2.6 Pola garis-garis gaya magnet ...27
Gambar 2.7 Kompas ...27
Gambar 2.8 Bagan Kerangka Berpikir ... ...29
Gambar 3.9 Desain Peneliti Skema Pelaksanaan Tidakan Kelas ...32
Gambar 4. Lokasi Penelitian ...42
Gambar 5. Guru membagi kelompok ...48
Gambar 6. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) ...49
Gambar 7. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru ...49
Gambar 8. Siswa membaca dan memahami soal LKS ...50
Gambar 9. Siswa menyampaikan ide dengan teman sekelompok ...51
Gambar 10. Siswa menuliskan ide dan gagasan yang diperolehnya ke dalam LKS .51 Gambar 11. Siswa membacakan hasil diskusi kelompok dihadapan kelompok lain..52
Gambar 12. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran ...52
Gambar 13. Siswa melakukan percobaan menjatuhkan uang logam dan uang kertas ...53
Gambar 14. Siswa membacakan hasil dari percobaan yang dilakukan ...54
Gambar 15. Siswa mengisi angket siklus I ...54
Gambar 16. Peneliti sedang melakukan apersepsi ...67
Gambar 17. Siswa sedang mengerjakan LKS ...68
Gambar 18. Siswa menulis ide dan gagasan ke dalam LKS ...69
Gambar 19. Siswa membacakan hasil diskusi kelompoknya dihadapan kelompok Lain ...70
Gambar 20. Guru melihatkan kepada siswa magnet dan benda bersifat plastik ...71
Gambar 21. Siswa menjawab dari pertanyaan oleh guru ...71
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1. Persentase siswa aktif dan tidak aktif kondisi awal ...46
Diagram 2. Persentase siswa aktif dan tidak aktif pada siklus I pertemuan 1 ...57
Diagram 3. Persentase siswa aktif dan tidak aktif pada siklus I pertemuan 2 ...61
Diagram 4. Persentase Angket Siklus I ...64
Diagram 5. Persentase siswa aktif dan tidak aktif pada siklus II pertemuan 1 ...75
Diagram 6. Persentase siswa aktif dan tidak aktif pada siklus II pertemuan 2 ...79
Diagram 7. Persentase Angket Siklus II ...82
Diagram 8. Persentase Peningkatan Keberhasilan Aktivitas Belajar Siswa ...87
Diagram 9. Persentase Hasil Observasi Kegiatan Guru ...88
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) ...94
Lampiran 2 Lembar Observasi Aktivitas Guru ...106
Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...114
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pedidikan merupakan suatu pintu utama bagi peserta didik untuk
membangun pengetahuan sebagai usaha mmenciptakan manusia berkualitas yang
memiliki kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial maupun kedewasaan
moral sekaligus mampu bertahan hidup dan memiliki daya bersaing dalam
menghadapi kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
berkembang pesat dari waktu kewaktu. Salah satu mata pelajaran yang sangat
perlu dikuasai oleh peserta didik sebagai usaha mempersiapkan diri menghadapi
perkembangan pengetahuan dan teknologi ialah mata pelajaran IPA.
Pelajaran IPA atau Sains merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib
dipelajari ditingkat SD kemudian akan dilanjutkan ditingkat SMP, SMA bahkan
sampai ke Perguruan Tinggi. Pelajaran IPA pada hakekatnya merupakan pelajaran
yang sangat menyenangkan dan memiliki keunikannya tersendiri. Keunikannya
dapat dirasakan secara langsung karena bersifat dekat dengan banyak hal yang
kita alami sehari-hari. Mata pelajaran IPA atau Sains merupakan ilmu yang
mempelajari alam dan segala isinya. Secara umum, Sains dapat disebut sebagai
pengetahuan tentang alam yang mempelajari segala sesuatu tentang alam dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Pelajaran IPA sangat erat kaitannya
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan
2
Pelajaran IPA di Sekolah Dasar mempunyai peranan yang sangat penting
bagi siswa dalam membangun dan menumbuhkembangkan kemampuan berpikir,
bekerja, serta menalar secara ilmiah serta dapat mengkomunikasikan bahkan
mewujudkannya sebagai aspek penting dalam kehidupan. Jika dilihat dari segi
sudut pandang manapun pelajaran IPA sangat penting dan berkaitan dengan
kehidupan keseharian yang ada dilingkungan kita. Selain itu pembelajaran IPA
juga berkaitan dengan proses penemuan secara langsung sehingga diharapkan
dapat menjadi wahana bagi siswa untuk dapat mmempelajari diri sendiri dan
lingkungan sekitarnya, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal itu, siswa
diharapkan memiliki suatu pengetahuan dan pemahaman yang dibangun secara
langsung melalui pengalaman nyata yang dialami siswa, yang hal ini dapat
dilakukan mmelalui pengamatan, observasi, maupun percobaan.
Pembelajaran IPA dikelas sangat membutuhkan keaktifan siswa, oleh
karena itu hal paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran yang
dialami siswa adalah adanya aktivitas siswa. Menurut Sardiman (2009:97) dalam
kegiatan belajar subjek didik/siswa harus aktif berbuat, sebab pada prinsipnya
belajar itu adalah berbuat “learning by doing “ . dengan adanya keterlibatan siswa
dalam berbagai aktivitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung maka akan
sangat memungkinkan terjadi proses belajar yang baik. Oleh karena itu guru
dituntut untuk mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
secara sistematis dengan berpedoman pada kurikulum serta dapat menciptakan
suasana belajar mengajar yang kondusif dan efektif yang dapat membuat siswa
3
Dengan demikian diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
maksimal.
Berdasarkan pengalaman yang diperoleh peneliti selama peneliti
mendapatkan kesempatan menyelesaika program PPLT di SD Negeri 101776
sampali selama kurang lebih dari tiga bulan, keadaan dan kondusi yang ada
menunjukkan bahwa proses pembelajaran disekolah terkadang dirasakan masih
kurang dalam hal memicu aktivitas peserta didik, kegiatan pembelajaran yang
terjadi terkhusus pada mata pelajaran IPA yang seharusnya menarik minat siswa
untuk belajar membangun pengetahuannya melalui pembelajaran yang
menyenangkan, disertai berbagai aktivitas cenderung tidak ada karena
pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher center).
Ketika pembelajaran berlangsung guru kurang mengefektifkan
penggunaan media atau alat dan bahan pembelajaran yang sebenarnya sudah
tersedia dan dapat mendukung materi pelajaran, meskipun tidak semua materi
telah dilengkapi dengan media atau alat peraga yang relevan, namun beberapa alat
ataupun media pembelajaran telah disediakan disekolah. Namun terkadang alat
atau media belajar yang ada kurang dimaksimalkan penggunaannya oleh guru dan
bahkan kadang tidak dipergunakan.
Dalam proses pembelajaran IPA, guru dituntut untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif dan efisien. Variasi metode pengajaran mengakibatkan
bahan pelajaran IPA lebih menarik minat siswa, mudah diterima oleh siswa, dan
siswa lebih termotivasi untuk belajar sehingga menjadi lebih hidup. Agar tujuan
tersebut dapat tercapai dengan efektif dan efisien, maka IPA perlu diajarkan
4
dalam pembelajaran agar pembelajaran IPA lebih efektif dan efisien. Apalagi
pembelajaran IPA di SD akan lebih efektif apabila siswa aktif berpartisipasi atau
melibatkan diri dalam pembelajaran karena dalam melibatkan diri siswa , siswa
bisa lebih menerima pembelajaran secara nyata dan akurat. Namun kenyataannya
banyak siswa yang tidak termotivasi belajar IPA dan kebanyakan siswa lebih
banyak diam dan tidak melakukan apa-apa selama dalam pembelajaran
berlangsung.
Hal ini dikarenakan penggunaan strategi pembelajaran yang tidak
tepat. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah saja. Dimana dengan
metode ceramah siswa lebih banyak mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru
dan sedikit diberi kesempatan dalam menyampaikan apa yang mereka pikirkan,
serta siswa juga kurang dilibatkan dalam pembelajaran. Hal ini mengakibatkan
proses belajar jadi monoton dan suasana kelas tidak kondusif. Sehingga aktivitas
siswa kebanyakan datang,duduk,diam, dan pulang.
Selain dari penggunaan metode yang tidak tepat, guru juga kurang
memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar. Sehingga ketika proses belajar
mengajar berlangsung, siswa banyak yang bermain, bercerita dengan temannya
yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar yang mereka peroleh. Padahal dalam
pembelajaran, guru tidak hanya sekedar memberi materi, tetapi juga sebagai
motivator yaitu guru harus berusaha membuat siswa terdorong dan tertarik akan
materi IPA.
Selain itu sering sekali pembelajaran IPA yang diberikan guru kurang
menekankan pemahaman akan proses dan lebih bersifat hafalan dan sebagai
5
sebagai kumpulan penguasaan pengetahuan yang hanya berisi konsep-konsep atau
fakta-fakta saja. Padahal yang seharusnya pembelajaran yang dilakukan mampu
merangsang pemahan siswa akan proses pemahaman suatu pengetahuan meningat
materi IPA mancakup kejadian sehari-hari yang bersifat dinamis.
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mencoba menggunakan model
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, model
pembelajaran yang akan digunakan pada pokok bahasan ini adalah Think Talk
Write (TTW). dimana model embelajaran Think Talk Write (TTW) ini merupakan
suatu model pembelajaran untuk melatih keterampilan peserta didik dalam
menulis. Think Talk Write (TTW) menekan perlunya peserta didik
mengkomunikasikan hasil pemikirannya. Huinker dan Laughlin (dalam Arenawa,
2008:123) menyebutkan bahwa aktivitas yang dapat dilakukan untuk
menumbuhkembangkan kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi peserta
didik adalah dengan penerapan pembelajaran Think Talk Write (TTW).
Dalam hal ini penulis mengangkat judul penelitiannya yaitu
Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran Think Talk Write SD Negeri No. 101776 Sampali Tahun Ajaran 2016/2017.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas yang menjadi
permasalahannya adalah sebagai berikut:
1 Rendahnya minat belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran, karena
kegiatan pembelajaran yang monoton dan membosankan.
6
3 Kurangnya kreatifitas siswa dalam belajar karena hanya menggunakan
metode ceramah.
4 Pendekatan/metode yang digunakan guru tidak tepat sehingga pembelajaran
menjadi terpusat pada guru sendiri (teacher center).
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, tidak semua diteliti karena
keterbatasan kemampuan, tenaga, dan biaya yang dimiliki oleh peneliti, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi, sehingga yang menjadi batasan masalah
adalah “Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VB pada mata pelajaran IPA
materi pokok Gaya Gerak dan Energi. melalui model pembelajaran Think Talk
Write SD Negeri No. 101776 Sampali Tahun Ajaran 2016/2017”.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan Model
Pembelajaran Think Talk Write dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
mata pelajaran IPA materi pokok Gaya Gerak dan Energi di kelas VB SD Negeri
No. 101776 Sampali Tahun Ajaran 2016/2017?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada rumusan masalah diatas maka yang menjadi
tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write pada mata pelajaran
IPA materi pokok energi dan perubahannya di kelas VB SD Negeri No. 101776
7
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dilakukan adalah :
1.Bagi peserta didik, dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk
write dapat meningkatkan semangat dan antusias belajar siswa serta
pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA .
2.Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
menggunakan model pembelajaran Think Talk Write sekaligus sebagai
masukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses
pembelajaran.
3.Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh kepala sekolah
maupun pihak sekolah sebagai referensi untuk memperbaiki proses
pembelajaran IPA disekolah.
4.Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti dalam
menjalankan tugas sebagai pengajar dimasa yang akan datang dan untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan.
5.Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang relevan dengan
91 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan temuan peneliti, maka diperoleh
kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write
(TTW) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA
materi gaya gerak dan energi kelas VB SD Negeri 101776 Sampali Tahun
Pelajaran 2016/2017. Hal ini terbukti dari:
1. Pada kondisi awal, diperoleh nilai ketuntasan klasikal aktivitas belajar
siswa melalui lembar observasi sebanyak 11 orang siswa atau 25%
dengan kategori tidak aktif. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I
pertemuan 1 diperoleh nilai ketuntasan klasikal aktivitas belajar siswa
sebanyak 13 orang siswa yaitu 29,5% yang masih dalam kategori
tidak aktif. Pada siklus I pertemuan 2 terjadi peningkatan aktivitas
belajar siswa yaitu 15 orang siswa atau sekitar 34,1% yang aktif. Pada
siklus II pertemuan 1 meningkat menjadi 72,7% dengan jumlah siswa
yang aktif sebanyak 32 orang siswa. Pada siklus II pertemuan 2 sangat
meningkat menjadi 90,9% siswa yang aktif yaitu dengan jumlah siswa
sebanyak 40 orang siswa. Hasil angket aktivitas belajar siswa pada
siklus I yaitu 45,4% dengan jumlah 20 orang siswa yang teraktivitas.
Pada siklus II meningkat menjadi 88,6% dengan jumlah siswa yang
teraktivitas 39 orang.
2.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
92
belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi gaya gerak dan energi di
kelas VB SD Negeri 101776 Sampali Tahun Ajaran 2016/2017.
5.2Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa hendaknya dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan tekun, berani dan saling bekerja sama dengan teman
sekelompok dalam melakukan berdiskusi.
2. Bagi guru diharapkan dapat menerapkan model Think Talk Write
(TTW) sebagai alternatif dalam kegiatan pembelajaran, model ini
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran
IPA materi gaya gerak dan energi serta dapat memotivasi siswa
dalam belajar serta melatih siswa untuk belajar aktif.
3. Bagi pihak sekolah agar kiranya menambahkan pengetahuan pada
guru-guru tentang model-model pembelajaran inovatif, yang dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa, khususnya dengan
menggunakan model Think Talk Write (TTW).
4. Bagi peneliti selanjutnya jika ingin melakukan jenis penelitian
yang sama sebaiknya dilakukan lebih dari satu siklus, agar tercapai
hasil belajar yang lebih efektif dan efisien.
5. Bagi peneliti sendiri, kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini
dapat dijadikan sebagai suatu keterampilan serta pengetahuan
untuk menambah wawasan dalam medidik siswa, khususnya siswa
93
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi Dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Dewi, Rosmala .2015.Penelitian Tindakan Kelas, Medan: Unimed Press
Hamalik,Oemar.2010. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara
Ibnu Badar Al-Tabany, Trianto.2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,Progresif, dan Kontekstual, Jakarta: Kencana
Purwanto.2011.Evaluasi Hasil Belajar, Jakarta: Pustaka Pelajar
Sanjaya,W.2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendiddikan, Jakarta: Kencana
Sardiman,A.M.2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sarini, Mita. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Think Talk write Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V. http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php//JJPGSD/article/viewFile/5629/41 02
Shoimin,Aris.2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta: Pustaka Belajar
Slameto.2010.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta
Sulistyowati & Sukarno. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam kelas V SD, Jakarta : Pusat Perbukuan.
Zubaedi. 2011. Desain Pendiddikan Karakter. Jakarta: Kencana