PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN
TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN
BERFIKIR KREATIF SISWA DI SMA YAYASAN
SINAR HUSNI TA. 2015/2016
SKRIPSI
OLEH
MILA SARI
NIM. 109151036
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
UNIMED
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Latar Belakang Keluarga :
a. Nama : Mila Sari
b. Tempat, Tanggal Lahir : Belawan, 202 September 1991
c. Nama Ayah : Rahmat
d. Nama Ibu : Mahrani
e. Pekerjaan Orang Tua : Wiraswasta
f. Alamat Orang Tua : Jln Marelan Raya Lingk.17 Gg Mesjid
2. Riwayat Pendidikan :
a. Sekolah dasar : SD Negeri 064006
b. Sekolah Menengah Pertama : MTs. Swasta YASPI Labuhan Deli
ii
ABSTRAK
MILA SARI, NIM 109151036, “PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA DI SMA YAYASAN SINAR HUSNI TAHUN AJARAN 2015-2016”. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving. Rumusan masalah penelitian ini adalah adakah pengaruhlayanan bimbingan kelompok dengan teknik
problem solving terhadapkemampuan berfikir kreatif siswa di SMA Yayasan
Sinar HusniTahun Ajaran 2015/2016? Sedangkan tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompokteknik problem solving. terhadap perkembangan kemampuan berfikir kreatif siswadiSMA Yayasan Sinar Husni TA. 2015/2016.
Subjek penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 SMA Yayasan Sinar Husni TA. 2015/2016 yang berjumlah 29orang siswa. Adapun teknik pengambilan sampel data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 9 orang yang diambil berdasarkan skor total dari pengisian instrumen angket yang mengandung karakteristik karakter kemampuan berfikir kreatifyang disebar pada siswa kelas yang dianggap memiliki tingkat kemampuan berfikir kreatif yang cenderung rendah. Dari penyebaran angket itu diperoleh data 7 orang yang memiliki skor rendah dan yang tinggi 2 orang. Hasil penentuan sampel ini dilakukan oleh peneliti bersama-sama guru BK di sekolah SMA Yayasan Sinar Husni TA. 2015/2016.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum dilaksanakannya penerapan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving (pre test)keadaan kemampuan berfikir kreatif siswa dengan rata-rata 44,55 dan setelah dilaksanakan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving(post test) keadaan kemampuan berfikir kreatif siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata 53,11.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahamat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya
Adapun judul dari skripsi ini adalah “PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING
TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA DI SMA YAYASAN SINAR HUSNI TAHUN AJARAN 2015-2016”. Skripsi ini merupakan suatu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dialami oleh peneliti dalam
menyiapkan skripsi ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tidak
akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS. selaku Dekan Fakutas Ilmu Pendidikan,
Bapak Prof. Dr. Yusnadi MS. selaku Wakil Dekan bidang akademik,
Bapak Dr. Aman Simaremare, MS. selaku Wakil Dekan bidang Keuangan
dan Kepegawaian, dan Bapak Drs Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil
iv
3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons., selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan dan juga Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan.
4. Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS. S.Psi Selaku dosen pembimbing
akademik dan Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetti, MS., Kons., S.Psi. Selaku
penguji yang banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam membuat
skripsi.
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak membantu dalam memberikan pengarahan, bantuan dan
atas kesediaannya untuk memberikan saran dan bimbingan yang sangat
berguna dalam pembuatan skripsi ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan dan
dukungan, saran dan motivasi kepada peneliti selama berada di dalam
maupun di luar perkulihan.
7. Seluruh Staff dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan khususnya ibu Rosanna atas bantuan dan kerjasama yang baik
kepada peneliti terutama dalam keperluan surat-menyurat.
8. Tidak terlupa kepada Ayah tercinta, Rahmat serta Bunda tercinta,
Mahrani, juga Ayah Mertua, Supandi dan Bunda Mertua, Tuminah dan
yang paling teristimewa suami tercinta Hendri Sulistiono dan anak tercinta
kami Zalfa Nadhifa yang selalu memberikan dukungan moril dan materil
v
kesediaannya untuk memberikan dukungan semangat hingga selesainya
skripsi ini.
9. Tak lupa pula pada para penyemangat saya dalam proses penulisan skripsi
ini yang penuh dengan rintangan yang cukup berat hingga mampu dilewati
atas dukungan dan semangat bapak Dr. H. M. Rajab Lubis, MS., bapak
Zulkifli Simatupang, dan teman-teman seperjuangan yaitu Gusman
Lesmana, Asmelita Sari, Nofrika Seven Nenda, dan Tri Swarti.
10.Kepada seluruh keluarga diucapkan terima kasih kepada, Abangda M.
Shufi Amd, Reva Hidayat, seterusnya kakak tercinta Fatimah Wahyudi,
S.Pd., Sofia Aisyah, Siti Aminah, Ratna Agustina dan si bungsu Maya
Mustika, yang seluruhnya telah bersedia meluangkan waktu untuk
memberikan keikhlasan membantu menjaga Zalfa Nadhifa.
11.Kepada seluruh pihak sekolah SMA Sinar Husni yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, juga telah banyak membantu peneliti dalam
melakukan penelitian.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya
dan khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling. Dan apabila dalam
penulisan ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan maka penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Medan, Juni 2016 Penulis
vi
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 6
2.1.1 Kemampuan Berfikir Kreatif ... 9
A. Pengertian Berfikir ... 9
B. Sembilan Prinsip Dasar Berfikir ... 10
C. Berfikir Kreatif ... 12
D. Ciri-ciri Berfikir Kreatif ... 14
E. Manfaat Berfikir Kreatif ... 15
F. Berfikir Kreatif Siswa SMA... 16
2.1.2. Layanan Bimbingan Kelompok ... 17
A. Pengertian Bimbingan ... 17
B. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 17
C. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 19
vii
E. Teknik-teknikBimbingan Kelompok ... 24
F. Teknik Problem Solving ... 25
G. Manfaat dan Tujuan Problem Solving... 28
H. Prosedur Pelaksanaan Problem Solving dan Bimbingan Kelompok... 29
I. Bentuk-bentuk Problem Solving ... 30
J. Kelebihan dan Kekurangan Problem Solving ... 31
K. Faktor-faktor yang mempengaruhi Problem Solving ... 32
2.1.3. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Problem Solving terhadap Peningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa ... 33
2.2Kerangka Berfikir ... 36
2.3Hipotesis ... 38
BAB III. METODE PENELITIAN ... 39
3.1. Jenis Penelitian ... 39
3.2. Subjek Penelitian ... 39
3.3. Desain Penelitian ... 40
3.4. Langkah-langkah Penelitian ... 40
3.5. Kontrol Varians ... 41
3.6. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 42
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.8. Teknik Analisis Data ... 45
3.8. Persiapan Penelitian ... 47
3.9. Jadwal, Lokasi dan Waktu Penelitian ... 48
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 49
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 49
4.2. Analisis Data Penelitian ... 50
viii
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 67
5.1. Kesimpulan ... 67
5.2. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 70
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Varians Variabel Kemampuan Berfikir Kreatif ... 40
Tabel 3.2. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ... 42
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia secara fitrah lahir ke dunia dalam keadaan yang baik secara
keseluruhan. Namun dalam kehidupannya dengan manusia lain, setiap manusia
memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Semua manusia memiliki
kecenderungan dari tiap-tiap insan tersebut untuk berupaya dengan keras
menutupi kekurangannya dengan kelebihan yang dimiliki, sehingga dengan bekal
potensi yang dimiliki tersebut, setiap manusia berusaha untuk menunjukkan
eksistensinya.
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat mempengaruhi kehidupan
suatu masyarakat bangsa dan negara. Dari lahir individu sudah dilatih dan
diajarkan suatu pendidikan yang cukup banyak untuk memodalinya sikap untuk
terjun ke dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya menyampaikan
keterampilan yang sudah dikenal, tetapi harus dapat meramalkan berbagai jenis
keterampilan dan kemahiran yang akan datang dan sekaligus menemukan cara
yang tepat dan cepat supaya dapat dikuasai oleh anak didik untuk dikembangkan
sebagai potensi dirinya. Dalam prosesnya pendidikan berisi tentang usaha yang
sengaja, secara sadar dan terencana secara sistematis untuk membantu
meningkatkan perkembangan potensi dan kemampuan anak agar potensi itu
bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai
warga negara/masyarakat, dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan
2
Dilihat dari sudut perkembangan yang dialami oleh anak, maka usaha yang
sengaja dan terencana tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam
menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang dialaminya dalam
setiap periode perkembangan yaitu dengan potensinya itu sendiri. Dengan kata
lain, pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai
keberhasilan dalam perkembangan anak. Dengan pendidikan, segala tindakan dan
ketrampilan individu dapat diarahkan dan dikembangkan untuk disesuaikan
terhadap suasana dan kebutuhan masyarakat itu.
“Pendidikan ialah usaha yang sengaja diadakan, baik langsung maupun
secara tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai
kedewasaan” (Branata, 1988). Pendapat di atas sejalan dengan pernyataan bahwa
“Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa
kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi
diri sendiri dan bagi masyarakat” (Purwanto, 1987:123). Untuk memperoleh hasil
dari pendidikan yang diikuti, peserta didik akan dihadapkan pada berbagai
masalah dalam bidang belajarnya maupun bidang pribadinya sehingga dituntut
pada dirinya untuk memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah tersebut
sehingga proses untuk mencapai keberhasilan pendidikan itu menjadi lebih
terarah. Dalam mencari solusi dan pemecahan masalah yang terjadi tentu juga
akan menuntut pemikiran siswa untuk berfikir secara kreatif agar solusi yang
dipilih sesuai dengan pengentasan masalah yang dialaminya.
Kemampuan berfikir kreatif dalam diri siswa menjadi kebutuhan pokok
yang sangat penting dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh siswa.
3
dalam konsep, pengertian, penemuan, karya seni” (J.C Coleman dan C.L
Hammen, 1974). Siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif lebih mandiri
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Seorang siswa yang
menghadapi masalah dengan cara yang lebih kreatif akan memudahkan siswa
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kreativitas berfikir yang dimiliki siswa
dalam menyelesaikan masalah tidak dimiliki secara spontan tetapi melalui
berbagai pelatihan dan kebiasaan siswa. Sehingga masalah yang dihadapi siswa
dapat terselesaikan secara mandiri. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup
dengan bantuan orang lain di sekitarnya.
Siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif memiliki kejelasan
sikapnya sehari-hari yang diantaranya adalah memiliki banyak energi dan aktif,
tetapi mereka juga sering terlihat tenang. Selanjutnya cenderung pintar, namun
juga sering menjaga kualitas diri. Selain itu, dirinya memiliki kombinasi antara
bermain dan disiplin, atau tanggungjawab dan tidak bertanggung jawab. Cara
berfikirnya bergantian antara imajinasi, fantasi dan realitas. Selanjutnya sering
berlabuh pada pemikiran yang berlawanan antara keterbukaan dan ketertutupan.
Setelah itu, siswa demikian lebih dominan untuk rendah hati dan berbangga hati
pada saat yang sama. Sampai batas waktu tertentu menghindari streotipe terhadap
gender tertentu dan memiliki kecenderungan berfikir androgini (laki-laki dan
perempuan). Secara umum memberontak dan independen. Bersemangat dengan
pekerjaan mereka, namun sangat objektif terhadap pekerjaan. Lebih sering
melakukan keterbukaan dan sensitivitas dari orang yang berfikir kreatif sering
4
Selain itu, kemampuan berfikir kreatif dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang terbagi dari dua aspek yaitu yang pertama aspek kognitif yang dilihat dari
bagaimana keadaan siswa dalam memikirkan sesuatu dengan kata lain daya dan
kemampuan otak siswa memikirkan sesuatu. Dan yang kedua adalah faktor
kepribadian yang menunjukkan sikap dan prilaku individu dalam memikirkan dan
mengerjakan sesuatu.
Selanjutnya masalah kemampuan berfikir kreatif dibahas dalam penelitian
karena dalam kegiatan observasi dan tinjauan awal langsung ke lapangan,
ditemukan masalah yang berkenaan dengan indikator kemampuan berfikir kreatif
yaitu dari setiap kelas di SMA Sinar Husni, ada saja yang sulit untuk mengikuti
pelajaran dengan ketidakaktifannya mengikuti pelajaran, kurang mampu
mengerjakan soal latihan maupun ujian, nilai kurang bagus, bahkan prestasi
mendapat peringkat bawah karena nilai yang rendah. Setelah ditanya dan
dieksplorasi masalah yang dialaminya adalah sulit untuk cepat berfikir hal-hal
yang rumit seperti soal-soal ujian sekolah, dan dia mengaku lebih sering bertanya
pada teman-teman sekelasnya.
Berkaitan dengan itu, siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif,
akan memiliki kecerdasan dalam menyelesaikan permasalahan dirinya yang
dikenal dengan istilah problem solving. Problem solving adalah suatu proses
mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan
data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat
dan cermat. Problem solving ini berhubungan erat dengan sikap berfikir kreatif
5
dimiliki siswa dalam mengidentifikasi pula terhadap tingkat kreativitas berfikir
seseorang dalam menemukan solusi suatu masalah.
Problem solving merupakan salah satu teknik menemukan masalah yang
difokuskan pada bidang kajian bimbingan dan konseling yang dalam
penerapannya dalam bimbingan konseling yang dapat dilaksanakan dalam bentuk
layanan yang ada. Problem solving dapat menjadi alternatif dalam memahami dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa.
Identifikasi yang terlihat di SMA Sinar Husni dari hasil studi awal
lapangan bahwa 60% siswa terlihat menampakkan rendahnya kemampuan berfikir
kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah, yang diperjelas dengan sikap kurang
aktif dalam belajar, sering mengkhayalkan apa yang tidak jelas, dan lebih sering
diam jika belajar di dalam kelas. Hal ini sama dengan sikap ketidakmauan untuk
maju kedepan mendahului teman yang lain, kurangnya motivasi untuk melakukan
pekerjaan sendiri, tidak mempunyai keterampilan dalam belajar, malas bertindak.
Semua masalah yang terjadi tersebut didasarkan dari pengamatan langsung ke
kelas, hasil wawancara guru BK dan termasuk catatan kasus dari guru BK di SMA
Sinar Husni.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru bimbingan konseling dalam
rangka membantu konseli adalah dengan memberikan pelayanan bimbingan
kelompok Problem Solving. “Bimbingan kelompok merupakan upaya bantuan
kepada individu dalam suasana kelompok yang bersifat bimbingan dan diarahkan
kepada pemberian kemudahan dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya”
(Prayitno, 2004). Sehingga dengan diterapkannya layanan bimbingan kelompok
6
kemampuan berfikir kreatif dan meminimalisir pula sikap malas menyelesaikan
masalah dan mendukung keberhasilan kompetensi belajar itu sendiri.
Berdasarkan pembahasan di atas peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian di SMA Sinar Husni. Setelah melakukan pengumpulan data awal di
SMA Sinar Husni, dengan mewawancarai guru BK serta memberikan angket
kepada siswa di temukan masalah berfikir kreatif siswa dalam memecahkan
masalah di SMA Sinar Husni.
Berdasarkan permasalahan diatas maka judul penelitian ini adalah
“pengaruh penerapan layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem
solving terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa di SMA Yayasan Sinar Husni
Tahun Ajaran 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Beberapa masalah yang di indentifikasi adalah:
1. kurang aktif dalam belajar,
2. sering mengkhayalkan apa yang tidak jelas,
3. sering diam jika belajar di dalam kelas
4. ketidakmauan untuk maju kedepan mendahului teman yang lain,
5. kurangnya motivasi untuk melakukan pekerjaan sendiri,
6. tidak mempunyai keterampilan dalam belajar, malas bertindak.
7. kemampuan berfikir kratif rendah.
8. pelaksanaan tindakan problem solving perlu dilatih dan dikembangkan.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini lebih terarah maka penulis hanya membatasi masalah yang
7
pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving terhadap
kemampuan berfikir kreatif siswa di SMA Yayasan Sinar Husni Tahun Ajaran
2015/2016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka masalah
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Adakah pengaruh layanan
bimbingan kelompok dengan teknik problem solving terhadap kemampuan
berfikir kreatif siswa di SMA Yayasan Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : melihat seberapa besar
pengaruh penerapan layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving
terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa di SMA Yayasan Sinar Husni Tahun
Ajaran 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian maka diharapkan penelitian ini
bermanfaat untuk :
1. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu
bimbingan dan konseling, serta khususnya dalam penerapan layanan
bimbingan kelompok teknik Problem Solving dalam upaya peningkatan
8
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagi siswa mengetahui gambaran keterampilan berfikir kreatif dan dapat
melatih diri memperbaiki kemampuan berfikirnya menjadi lebih kreatif.
b. Bagi Guru BK dapat mengetahui gambaran keterampilan berfikir kreatif
siswa dan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan
BK di sekolah demi meningkatnya keterampilan berfikir kreatif siswa
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Bagi Kepala sekolah sebagai masukan dalam mendukung program BK
dalam upaya meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa.
d. Bagi sekolah tempat penelitian, sebagai bahan masukan dalam
pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok teknik Problem Solving.
e. Program Studi BK mempersiapkan dan meningkatkan kualitas dan mutu
calon guru BK/konselor dalam lingkungan pendidikan terutama dalam
pelayanan BK.
f. Sebagai bahan masukan bagi siswa-siswi SMA Yayasan Sinar Husni
67 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Tingkat kemampuan berfikir kreatif dari siswa di kelas XI IPA 2 SMA
Yayasan Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum diberikan
layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving dapat
dikatakan keadaan kemampuan berfikir kreatif siswa menjadi berubah
berada pada tingkat yang cenderung rendah berada pada skor rata-rata
44,55 yang memiliki arti perlu dilakukan tindakan dan pelayanan
bimbingan konseling yaitu salah satunya dengan layanan bimbingan
kelompok dengan teknik problem solving.
2. Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem
solving, kemampuan berfikir kratif siswa kelas XI IPA 2 SMA Yayasan
Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016 mengalami perubahan yang
meningkat dalam arti positif dengan perubahan rata-rata menjadi 53,11.
3. Pengaruh penerapan layanan bimbingan kelompok teknik problem
solving dan telah diperoleh hasil peningkatan kemampuan berfikir
kreatif di kelas XI IPA 2 SMA Yayasan Sinar Husni Tahun Ajaran
2015/2016. Pengujian hipotesis dilakukan dengan perhitungan uji
wilcoxon. Dari hasil perhitungan diperoleh Oleh karena nilai Asymp.
Sig. = 0,021 <
α =
0,05 maka H1 sehingga hipotesis yang menyatakan68
solving terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa SMA Yayasan Sinar
Husni Tahun Ajaran 2015/2016 dapat diterima. Sesuai dengan kriteria
penerimaan dan penolakan hipotesis, maka hipotesis yang diajukan
diterima pada taraf signifikan 5% yaitu Asymp. Sig. = 0,021 <
α =
0,05.
B. Saran-Saran
1. Saran untuk guru BK
Diharapkan lebih peduli dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa
dengan program-program bimbingan konseling khususnya melalui
layanan yang telah tersedia dalam sehingga anak dapat lebih
membedakan mana perilaku yang baik dan mana perilaku yang buruk.
2. Saran untuk subjek penelitian
Mengingat ditemukannya pengaruh penerapan layanan bimbingan
kelompok teknik problem solving terhadap peningkatan kemampuan
berfikir kreatif yang ada pada diri siswa, maka disarankan kepada siswa
yang memiliki sikap tekad yang kuat untuk mengembangkan diri, agar
mengikuti pelayanan yang dilaksanakan guru BK di sekolah maupun
luar sekolah secara teratur dan serius. Diharapkan juga siswa
meningkatkan dan memperbaiki pola pikir dan mengembangkan
kreativitas dalam berfikir.
3. Saran Kepada Peneliti Lain
Kepada peneliti lain yang menaruh perhatian meneliti tentang potensi
sikap dan perilaku yang ada pada siswa di sekolah, agar lebih
69
keoptimalan perkembangan potensi siswa sepeeti aspek fisik, aspek
moral, aspek pribadi, aspek keluarga dan aspek sosial.
4. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan
kemampuan berfikir kreatif siswa maka selayaknya layanan bimbingan
70
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. (Edisi ke
7/buku dua). Terjemahan Helly Pajitno soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto.
Yogyakarta :Pustaka pelajar
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Branata. 1988. Dalam http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita, Jakarta 2013
Dhajiri, Ahmad Kosasih. 1985. Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-moral-VCT dan
Games dalam VCT. Bandung : Jurusan PMPKn IKIP
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo
http://yuzzlikesonvespalovers.blogspot.com/2012/10/azas-azas-bimbingan-dan-konseling. html
http://seulangga23.blogspot.com/2013/12/makalah-berfikir-kritis-dan -berfikir.html
http://didingnurarifin.blogspot.com/2014/03/makalah-problem-solving.html
http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-problem-solving.html
Mangunhardjono, AM. 1986. Mengembangkan kreativitas. Yogyakarta: Kanisius
Munandar, U. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nurhayati, Eti. 2011. Bimbingan, Konseling & Prikoterapi Inovatif. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan
Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia
Prayitno dan Erman.2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Purwanto (1987:123)
Sardiman, 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Grasindo
71
Syamsu Yusuf & A.Juntika Nurihsan, 2006. Bimbingan dan Konseling di
Institusi Pendidikan, Bandung, Rineka Cipta.
Sukardi, Drs. Dewa Ketut. 2008 Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan
Konseling di Sekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Tohirin, 2009, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi. Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.
Wibowo, Mungin Eddy. 2005 Konseling Kelompok Perkembangan. UNNES PRESS
Winkel dan Hastuti.1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.