• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA MANIPULATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGURUTKAN POLA WARNA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK SANTA LUSIA MEDAN T.A. 2015/ 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA MANIPULATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGURUTKAN POLA WARNA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK SANTA LUSIA MEDAN T.A. 2015/ 2016."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA MANIPULATIF TERHADAP KEMAMPUAN

KOGNITIF DALAM MENGURUTKAN POLA

WARNA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

DI TK SANTA LUSIA MEDAN

T.A. 2015/ 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

LASNI ROPANAT SIMBOLON

NIM. 1123113010

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

ii ABSTRAK

Lasni Ropanat Simbolon, Nim : 1123113010, Pengaruh Media Manipulatif Terhadap Kemampuan Kognitif dalam Mengurutkan Pola Warna Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Santa Lusia Medan T.A. 2015/2016. SKRIPSI. FIP. UNIMED 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan anak dalam kemampuan mengurutkan pola warna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media manipulatif terhadap kemampuan mengurutkan pola warna pada anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu Posttest-Only Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelompok B yang ada di TK Santa Lusia yang berjumlah 96 0rang Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling, yaitu memilih sampel dengan cara acak dengan membuat undian. Cara undian yang dimaksud adalah dengan mengocok 3 gulungan kertas yang berisi nama kelas TK B Santa Lusia (Grahambell, Montesori dan). Pengambilan pertama terambil satu kelas secara acak yaitu kelas Montesori sebagai kelas eksperimen. Pengambilan kedua terambil satu kelas secara acak yaitu kelas Grahambell sebagai kelas kontrol.. Untuk kelas ekperimen 30 orang anak dengan pembelajaran menggunakan media manipulatif, dan kelas kontrol 30 orang anak hanya menggunakan LKA dengan kegiatan mewarnai.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa anak kelas eksperimen memiliki nilai terendah 31, nilai tertinggi 47 dan nilai rata-rata 39,76 yang lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol yang memiliki terendah 20, nilai tertinggi 36 dan nilai rata-rata 30,33. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mengurutkan pola warna pada anak kelas eksperimen lebih baik dibanding anak kelas kontrol. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung =7,99; nilai ini dibandingkan dengan nilai ttabel (dk =(n1+n2)-2=58; α=0,05). Harga ttabel dengan nilai N=58 diperoleh 1,695. Sehingga diperoleh thitung> ttabel (7,99 > 1,695), dengan demikian hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan “Ada pengaruh yang signifikan dari media manipulatif terhadap kemampuan kognitif dalam mengurutkan pola warna pada anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan T.A 2015/2016”.

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Manipulatif Terhadap Kemampuan Kognitif Dalam Mengurutkan Pola Warna Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Santa Lusia Medan T.A 2015/2016”. Penulisan skripsi ini ajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

Dalam menyusun skripsi ini penulis mengalami banyak kesulitan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED

3. Bapak Prof. Dr.Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr.Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan dan Bapak Drs.Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.. 4. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak

Usia Dini.

(6)

iv

6. Ibu Dra.Sariana Marbun,M.Pd, Bapak Dr.Edward Purba,M.A, Ibu Dra.Nasriah,M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini agar lebih baik.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED yang telah memberikan pengajaran selama penulis duduk sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan. 8. Sr Adriani Simatupang, KSFL selaku kepala sekolah TK Santa Lusia Medan yang

telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di TK serta Ibu Helen, S.Pd. sebagai guru di kelas eksperimen dan Ibu Betti, S.Pd. sebagai guru di kelas kontrol yang telah memberikan izin penelitian dan membantu penulis selama penelitian.

9. Teristimewa untuk Orangtua ku tercinta Ayahanda W.Simbolon dan Ibunda S.Sinaga tersayang yang selalu mendoakan, memberikan nasihat dan semangat, mendidik serta membiayai dan memberikan kasih sayang, motivasi kepada penulis. 10. Saudaraku terkasih buat kakakku Serma Ulipa Simbolon, Nelli Simbolon, abang-abangku Jahissan Simbolon, Jiman simbolon, Julpan Simbolon, Ardi Simbolon serta adikku Harli Simbolon dan abang ipar Jhon Sinaga yang memberikan motivasi, perhatian,bantuan dana dan doa kepada penulis.

11.KTB ku Kelompok Kecil RUT (Berliana Tambunan, Jelita Purba) Penulis senang bisa saling berbagi kondisi suka maupun duka dengan mereka dan PKK ku K’Sartika, K’ Debby, K’Ayu, K’Amel serta Adik kelompokku : Citra, Pida, Rugun,

Yuni yang telah memberikan motivasi, semangat dan doa selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi.

(7)

v

13.Saudaraku terkasih Koordinasi UKMKP UP FIP 2016 (Artha, Nuri, Wiwik, Jelita, Ester, Winda, Jeny dan Johansen)

14.Buat kakak/abang yang pernah tinggal di kos 82 C (K’Asrida, K’Eva, K’Nova, K’Sarah, B’ Benny, B’Sandy, B’Tommy , Roi yang memberikan semangat dan doa

kepada penulis

15.Sahabat-sahabatku J’BerFiYuAsMiE (Jelita, Berliana, Defita, Yunita, Afni, Elisabet) yng selalu mendukung dalam doa, motivasi dan semangat.

16.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu-satu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan , hal ini disebabkan karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran yang bersifat membangun demi menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi pengembangan pendidikan.

Medan, Agustus 2016

Mahasiswa,

(8)

vi

DAFTAR ISI

RIWAYAT HIDUP ...i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 8

1.3Batasan Masalah ... 9

1.4Rumusan Masalah ... 9

1.5Tujuan Penelitian ... 9

1.6Manfaat Penelitian ... 10

1.6.1 Manfaat teoritis ... 10

1.6.2 Manfaat praktis ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Kerangka Teoritis ... 11

2.1.1 Kemampuan kognitif ... 11

2.1.1.1Pengertian kemampuan kognitif ... 11

2.1.1.2Tahapan perkembangan kemampuan kognitif ... 13

(9)

vii

2.1.1.4Faktor-faktor yang mempengaruhi kognitif ... 17

2.1.1.5Klasifikasi pengembangan kemampuan kognitif ... 19

2.1.2 Mengurutkan pola warna ... 20

2.1.2.1Pengertian mengurutkan pola warna ... 20

2.1.2.2Karakteristik mengenal pola ... 23

2.1.3 Media manipulatif ... 25

2.1.3.1Pengertian dan jenis media manipulatif ... 25

2.1.3.2Fungsi dan tujuan media manipulatif ... 27

2.1.3.3Tahap-tahap penerapan media manipulatif ... 29

2.2Kerangka konseptual ... 29

2.3Hipotesis ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Jenis penelitian ... 32

3.2Populasi dan sampel ... 32

3.2.1 Populasi ... 32

3.2.2 Sampel ... 32

3.3Variabel penelitian ... 33

3.4Defenisi operasional ... 33

3.5Rancangan dan prosedur ... 34

3.5.1 Rancangan penelitian ... 34

3.5.2 Prosedur penelitian ... 34

3.6Teknik pengumpulan data ... 35

3.7Instrumen penelitian ... 36

(10)

viii

3.8.1 Uji normalitas ... 38

3.8.2 Uji homogenitas ... 39

3.8.3 Uji hipotesis ... 39

3.9Lokasi dan waktu penelitian ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Deskripsi Hasil Observasi Kemampuan Kognitif Dalam Mengurutkan Pola Warna Anak Usia 5-6 Tahun ... 42

4.1.2 Data Hasil Observasi Kelompok Eksperimen ... 42

4.1.3 Data Hasil Observasi Kelompok Kontrol ... 46

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 49

4.2 1 Perhitungan Uji Normalitas... 49

4.2.2 Perhitungan Uji Homogenitas ... 50

4.2.3 Perhitungan Uji Hipotesis ... 51

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 54

5.2. Saran ... 55 DAFTAR PUSTAKA

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahapan Pra-Operasional Pada Perkembangan Kognitif ... 14

Tabel 3.1 Tabel Rancangan Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Tabel Kisi- Kisi Pedoman Observasi Kemampuan Kognitif Dalam Mengurutkan Pola Warna ... 36

Tabel 3.3 Tabel Jadwal Rencana Penelitian ... 41

Tabel 4.1 Tabel Data Hasil Observasi Kelas Eksperimen ... 43

Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Data Nilai Kemampuan Kognitif Dalam Mengurutkan Pola Warna Kelas Ekperimen ... 44

Tabel 4.3 Tabel Data Hasil Observasi Kelas Kontrol ... 46

Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Data Nilai Kemampuan Kognitif Dalam Mengurutkan Pola Warna Kelas Kontrol ... 48

Tabel 4.5 Tabel Rangkuman Hasil Uji Normalitas Eksperimen dan Kontrol ... 50

Tabel 4.6 Tabel Rangkuman Hasil Uji Homogenitas ... 51

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Grafik Histogram Nilai Kemampuan Kognitif Dalam Mengurutkan Pola Warna Kelas Ekperimen ... 45 Gambar 4.2. Grafik Histogram Nilai Kemampuan Kognitif Dalam Mengurutkan

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rancangan Kegiatan Mingguan dan Rancangan Kegiatan Harian. Lampiran 2. Pedoman Observasi Kemampuan Kognitif Dalam Mengurtkan

Pola Warna Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.

Lampiran 3. Data Mentah Hasil Observasi Kemampuan Kognitif Dalam Mengurtkan Pola Warna Anak Usia 5-6 Tahun di Kelas Eksperimen

Lampiran 4. Data Mentah Hasil Observasi Kemampuan Kognitif Dalam Mengurutkan Pola Warna Anak Usia 5-6 Tahun Kelas Kontrol Lampiran 5. Perhitungan Mean (Rata-rata), Standar Deviasi dan Varians Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol.

Lampiran 6. Menghitung Mean (Rata-rata), Standar Deviasi dan Varians Kelas Eksperimen.

Lampiran 7. Menghitung Mean (Rata-rata), Standar Deviasi dan Varians Kelas Kontrol

Lampiran 8. Perhitungan dan hasil uji normalitas. Lampiran 9. Perhitungan dan hasil uji Homogenitas Lampiran 10. Perhitungan dan hasil uji Hipotesis . Lampiran 11. Tabel Nilai Kritis Uji Lilliefors

Lampiran 12. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z Lampiran 13. Tabel Distribusi F

Lampiran 14. Tabel Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi t Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 16. Surat Izin Penelitian dari Fakultas.

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar dalam sepanjang rentang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan manusia. Pada masa ini ditandai oleh berbagai periode penting yang terjadi dalam kehidupan anak sampai periode akhir perkembangannya. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulus terhadap kepribadian, psikomotorik, kognitif maupun sosialnya. Untuk itu perlu adanya pembinaan melalui pendidikan sejak usia dini. Semakin berkembangnya pendidikan maka saat ini banyak didirikan Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan dengan tegas perlunya penanganan pendidikan anak usia dini, hal tersebut dapat dilihat pada pasal 1 butir 14 yang menyatakan bahwa : “ Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada

anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memililki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut ”.

(15)

2

kelompok A berada pada rentang usia 4-5 tahun, dan anak kelompok B berada pada tahap rentang usia 5-6 tahun. Anak usia tersebut sedang berada pada tahap pertumbuhan dan perkembangan sebagai upaya menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dalam aspek-aspek perkembangannya yaitu fisik motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa, seni, agama dan moral.

Salah satu aspek perkembangan yang perlu dikembangkan pada anak adalah aspek kognitif. Menurut Susanto (2011:48) bahwa “pada dasarnya pengembangan kognitif dimaksudkan agar mampu melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca inderanya, sehingga dengan pengetahuan yang diperolehnya akan dapat melangsungkan hidupnya dan menjadi manusia yang utuh sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk Tuhan”.

Pengembangan kognitif diperoleh melalui kegiatan berhitung, membilang, mengelompokkan, mengenal pola, bentuk, ukuran, warna. Pengembangan kognitif merupakan salah satu materi yang sulit dipahami oieh anak terutama dalam kegiatan mengenal pola. Sebagai seorang pendidik hendaknya dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

(16)

3

meniru pola dengan berbagai bentuk. Dalam kegiatan ini anak akan mengurutkan pola sesuai dengan warna.

Keterampilan anak dalam mengurutkan pola warna dan menyusun suatu urutan pola sangat penting dimiliki oleh anak, karena dengan mengurutkan pola warna anak dapat memperluas pengetahuan mereka tentang persamaan dan perbedaan. Khususnya dalam menyusun pola berurutan yaitu pola ABCD-ABCD. Anak dapat menyusun sebuah pola ABCD-ABCD berdasarkan kriteria ataupun ciri tertentu, seperti: berdasarkan warna, ukuran, bentuk, dan sebagainya. Hal ini hampir serupa dengan kegiatan mengklasifikasi berdasarkan kriteria tertentu. Selain itu, pengenalan pola berulang pada anak dimaksudkan agar anak mampu memperkirakan kejadian, peristiwa, maupun hal-hal pentingnya lain di kehidupannya dengan baik. Contohnya: anak dapat memperkirakan pola waktu dalam satu hari. Perkiraan pola yang seharusnya dimengerti anak pada urutan pola waktu dalam satu hari adalah pagi, kemudian siang, lalu sore, dan terakhir adalah malam. Pola-pola demikian merupakan salah satu contoh dari pentingnya anak mengenal pola berulang, seperti pola AB-AB, ABC-ABC, dan ABCD-ABCD. Dalam hal ini kegiatan menyusun pola ABCD-ABCD berdasarkan kriteria warna dimana anak akan memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk lebih dari 3 pola warna yang berurutan, misal: merah, putih, biru, merah, putih, biru, dsb.

(17)

4

guru yaitu dengan rapi dan mandiri. Hal ini terbukti pada saat guru mengajak anak untuk mengurutkan pola warna dalam LKA, masih banyak anak yang mengurutkannya secara acak dan belum sesuai dengan perintah guru, anak belum bisa melanjutkan pola warna berikutnya dan didapati anak melihat atau mengikuti pekerjaan teman disampingnya. Hal ini disebabkan karena guru hanya menerangkan dan menyuruh anak mengerjakan secara langsung tanpa menggunakan media, kurangnya guru dalam pemanfaatan media yang konkrit yang ada disekitar anak, guru kurang terampil membuat dan menggunakan media yang tepat yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran. dan juga di sebabkan karena metode yang digunakan kurang bervariasi. Selanjutnya pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru juga masih kurang dapat memantau perkembangan anak satu persatu. Agar pembelajaran dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam mengurutkan pola warna maka perlu adanya media pembelajaran yang tepat dan media yang konkrit agar anak tidak bosan dalam belajar dan memudahkan anak mengingat menyusun pola warna selanjutnya.

(18)

5

menjadikan anak kurang kreatif mengembangkan kemampuan mengurutkan pola dan pengadaan maupun pemanfaatan media yang sangat terbatas.

Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Mahdalena (2011) bahwa “masih banyak anak yang mengalami kesulitan dalam mengurutkan pola warna.

Hal ini juga disebabkan karena dalam mengurutkan pola warna anak masih belum bisa mengurutkan pola warna berikutnya, media yang digunakan guru kurang menarik bagi anak, dan belum mendukung terhadap perkembangan kognitif sehingga anak merasa bosan dalam belajar, dan juga di sebabkan karena metode yang digunakan masih sederhana”. Hal ini mengakibatkan kemampuan kognitif anak dalam pembelajaran mengurutkan pola warna tidak mengalami peningkatan. Agar pembelajaran dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam mengurutkan pola warna maka perlu adanya media pembelajaran yang menarik agar anak tidak bosan dalam belajar.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar media digunakan untuk memperlancar komunikasi, dapat disebut sebagai media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran sangat penting dalam berlangsungnya proses belajar mengajar, karena media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar, sehingga komunikasi antara guru dan akan akan berlangsung secara efektif.

Dalam penelitian yang dilakukan Zulfa (Smith & Price, 2012) “When working with manipulative materials children may at first focus on only one

element of repeat, for example producing a chain of alternating colours without

attention to the number of beads of each colour, or having a consistent number of

(19)

6

about these elements they will begin to create more complex patterns”. salah satu media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran mengurutkan pola adalah dengan menggunakan media permainan manipulatif.

Penjelasan tersebut menjelaskan bahwa ketika anak belajar dengan menggunakan media permainan manipulatif, anak akan fokus pada satu unsur pertama. Setelah itu anak akan melakukan pengulangan menjadi pola yang lebih teratur, misalnya ketika anak membuat kalung warna, anak awalnya tidak memperhatikan jumlah manik-manik dari setiap warna dalam merangkai kalung sehingga belum memahami pengulangan warna. Dengan pengalaman yang diulang – ulang dan diskusi tentang unsur-unsur pola sederhana mereka akan mulai memahami pola dan membuat pola yang lebih kompleks.

Penjelasan tersebut juga didukung oleh pendapat Haddens (Allen, 2007) bahwa “penggunaan media manipulatif dalam mengajar dapat membantu anak belajar bagaimana menghubungkan situasi dunia nyata dengan matematika simbolisme dan memungkinkan anak untuk mendiskusikan ide – ide matematika, konsep, dan verbalisasi pemikiran matematika mereka”. Pendapat lain juga mendukung bahwa media permainan manipulatif dapat membantu guru untuk mengajarkan konsep matematika salah satunya tentang pola. Pendapat tersebut diungkapkan oleh Kelly (2006) yang menyatakan bahwa “The term, manipulative,

will be defined as any tangible object, tool, model, or mechanism that may be

used to clearly demonstrate a depth of understanding, while problem solving,

about a specified mathematical topic or topics”. Kelly (2006) juga menambahkan

(20)

7

dampak penggunaan media manipulatif sebagai alat untuk membantu anak belajar matematika secara lebih efisien dan efektif dibanding sebagai mainan. (2) Media manipulatif harus diperkenalkan dalam format rinci untuk menghargai pengetahuan dasar tentang menggunakan media manipulatif dalam pembelajaran matematika. (3) Media manipulatif harus sering dipakai dalam pembelajaran oleh guru untuk membantu anak melihat relevansi dan kegunaannya dalam pembelajaran matematika.

Mengurutkan pola warna pada anak usia dini diperlukan cara-cara yang sesuai dengan prinsip pembelajaran pada anak usia dini. Cara mengurutkan pola warna pada anak, salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan media manipulatif. Media manipulatif merupakan media yang dapat dimanipulasikan dengan tangan yaitu diputar, dipegang, dibalik, dipindah dan diatur/ditata. Melalui media manipulatif, anak dapat lebih aktif dan dapat belajar secara menyenangkan. Anak juga dapat belajar melalui benda-benda konkret, sehingga anak lebih mudah dalam memahami dalam hal mengurutkan pola warna. Anak dapat menyusun atau mengurutkan komponen-komponen yang ada seperti: manik-manik, daun-daun, berupa mainan dan lain-lain sebagai salah satu cara belajar mengurutkan pola warna dengan cara yang menyenangkan. Melalui media manipulatif dengan kegiatan yang dikemas melalui bermain, anak mempunyai pengalaman nyata yang akan membuatnya berfikir dan secara tidak langsung prinsip pembelajaran belajar melalui bermain dapat terpenuhi.

(21)

8

media manipulatif berupa mainan lego. Ketika anak mengurutkan pola warna menggunakan media manipulatif berupa mainan lego maka anak sangat antusias dan memudahkan anak mengurutkan pola warna media manipulatif berupa mainan lego dapat secara langsung disentuh, dipegang, diatur/ ditata oleh anak.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh media manipulatif terhadap kemampuan kognitif anak dalam kegiatan mengurutkan pola warna atau tidak. Dan penelitian yang akan dilakukan ini berjudul “ Pengaruh Media Manipulatif Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Dalam Kegiatan Mengurutkan Pola Warna Usia 5-6 Tahun Di TK Santa Lusia ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasi masalah-masalah pada suatu penelitian. Agar dengan masalah yang jelas akan menjadikan penelitian semakin terarah. Ada beberapa masalah yang dapat di identifikasi, masalah tersebut adalah :

1. Sebagian anak masih mengalami kesulitan dalam mengurutkan pola warna

2. Guru hanya menerangkan dan menyuruh mengerjakan langsung tanpa menggunakan media.

3. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran masih kurang bervariasi 4. Kurangnya guru dalam pemanfaatan media yang konkrit yang ada

(22)

9

5. Guru kurang terampil membuat dan menggunakan media yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

6. Pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru juga masih kurang

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka perlu ada pembatasan masalah. Karena keterbatasan kemampuan, dana dan waktu penelitian yang tidak memungkinkan untuk meneliti semua permasalahan di atas maka penulis membatasi masalah pada kurangnya guru dalam pemanfaatan media yang konkrit yang ada disekitar anak untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam kegiatan mengurutkan pola warna usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media manipulatif meningkatkan

kemampuan kognitif anak dalam mengurutkan pola warna” ?

1.5. Tujuan Penenelitian

(23)

10

1.6 Manfaat Penelitian 1.Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan referensi dibidang pendidikan pada anak usia dini, terutama dalam hal pengembangan kemampuan kognitif anak dalam kegiatan mengurutkan pola warna.

2.Manfaat praktis

Adapun manfaat praktis yang diharapkan pada penelitian ini adalah: a. Bagi guru PAUD

1. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk memperbaiki kulaitas pembelajaran dengan memanfaatkan media yang tepat dalam proses pembelajaran sehingga tercipta pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

2. Dapat menjadi bahan masukan kepada lembaga penyelenggara program PAUD. b. Bagi sekolah

1. Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam menfasilitasi guru c. Bagi Peneliti

1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang betapa pentingnya penggunaan media manipulatif terhadap kemampuan kognitif anak dalam kegiatan mengurutkan pola warna.

(24)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Media manipulatif merupakan media konkrit yang secara langsung disentuh anak berupa mainan lego yang membantu anak memahami dalam hal mengurutkan pola warna. Kemampuan kognitif dalam mengurutkan pola warna dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang menggunakan media manipulatif karena anak sangat antusias dan membantu anak mudah mengerti mengurutkan pola warna. Pembelajaran ini dilakukan sambil bermain sehingga prinsip pembelajaran belajar bermain terpenuhi.

2. Penggunan media manipulatif memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan kognitif dalam mengurutkan pola warna dibandingkan dengan kegiatan mewarnai

(25)

55

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, makan saran dalam penelitian ini ditujukan kepada:

a. Bagi para guru PAUD diharapkan hendaknya guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengurutkan pola warna pada anak terampil membuat media dan menggunakan media dalam proses pembelajaran supaya anak tertarik dalam belajar.

b. Bagi Pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat menambah wawasan guru dalam meningkatkan proses pembelajaran khususnya dalam pengembangan kemampuan kognitif dalam mengurutkan pola warna pada anak.

c. Peneliti lain sebagai bahan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang melakukan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

(26)

56

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.Jakarta :Rineka cipta

Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Tips Pintar PTK. Jogjakarta: Laksana.

Aisyah, Dkk. 2008. Pengembangan Dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Charlesworth, Rosalind. 2005. Experiences In Math For Young Children Fifth Edition. United States: Thomson Delmar Learning.

Elison, dkk. 2008. A Practical Guide to Early Childhood Curriculum

Jackman, Hilda L. 2009. Early Education Curriculum A Child's Connection To The Word. USA: Wadsworth.

Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan dan pengembangan Anak Usia Dini Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

NCTM. (200). Curriculum and Evalutioan Standards for School Mathematics. Reston, VA: NCTM

Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanal R.I No 137 Tahun 2013 Tentang Standar PAUD

Riyana, Cepy, Media Pembelajaran, Jakarta: Direktoral Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2012

Seefeld, Corol dkk, 2008. Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Indeks

Slameto. 2010. Belajardan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi . Jakarta: Rineka Cipta.

Smith, A. & Price (2012). Mathematics in Early Years Education : Third Edition. New York: Routledge.

Sugiyono, (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung: Alfabeta

Sujiono. dkk. 2004. Metode Pengembangan Kognitif. Universitas Terbuka.

(27)

57

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sudjana. (1992), Metode Statistika, Bndung; Tarsito.

Yuliani Nurani Sujiono, Dkk. 2007. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Universitas Terbuka.

Yusuf, Munawir. 2005. Pendidikan Bagi Anak Dengan Problema Belajar . Jakarta : Depertemen Pendidikan Nasional Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi. Allen, C. (2007). An Action Based Research Study on How Using Manipulatives

Will Increase Students’ Achievement In Mathematics. Online Submission.

Diperoleh tanggal 20 Maret 2016 pukul 10.03, diakses melalui www.eric.ed.gov.

Kelly, Catherine A. (2006). Using Manipulatives in Mathematical Problem Solving: A Performance-Based Analysis. The Montana Mathematics Enthusiast.Volume3,no.2.[Online].Tersedia:http://scholar.google.co.id/sch olar?q=Kelly,+Catherine+A.%282006%29.+Using+Manipulative+in+Mat hematical+Problem+Solving+:+A+Performance+Based+Analysis&hl=id& as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart. [1 Maret 2016]

Mahdalena. 2011. Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melaui Kegiatan Mengurutkan Pola Warna di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Batang Anai. (Online)PAUD. FIP. UNP. (http://Kizuka @ yahoo. co. id, diakses 13 Mei 2016

Zulfa. 2015. Peningkatan Kemampuan Mengurutkan Pola Melalui Media Permainan Manipulatif Pada Anak Kelompok A Tk Al Mukhlishin Tegalgede Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015 (Online)PAUD. FIP. UNP. (http://Kizuka @ yahoo. co. id, diakses 13 Maret 2016

http://digilib.uinsuka.ac.id/14251/1/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.p df (di akses tgl 10 Maret 2016 )

http://hirarkiinside.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-fungsi-dan-contoh-media.html (diakses tgl 20 Februari 2016).

http://anggreblacklovers.blogspot.co.id/2013/09/alat-peran-manipulatif.html (diakses 25 Februari 2016 )

Gambar

Tabel 4.5 Tabel Rangkuman Hasil Uji Normalitas Eksperimen dan Kontrol ......... 50
Gambar 4.2.  Grafik Histogram Nilai Kemampuan Kognitif Dalam Mengurutkan

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini akan dikaji sintesis dan sifat dari SAP yang diperoleh melalui graft copolymerization akrilamida (AAm) pada onggok menggunakan

GGT serum dengan kandungan besi hepar pada pasien talasemia beta mayor. Simpulan penelitian ini adalah tidak didapatkan korelasi

Dalam Penulisan Ilmiah ini akan dibahas mengenai sistem penjualan tiket angkutan pulang bagi tenaga kerja Indonesia pada PT CITRA Eksekutifindo bertujuan untuk membantu perusahaan

Adapun kajian teori hasil peneltian yang mendukung netralnya Pegawai Negeri Sipil Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode penelitian dengan memusatkan perhatian

Tujuan dari pelaksanaan praktek Quality Control “ Cara Proses Produksi Baik (CPPB) “ dan Pengendalian Mutu Lempeng Beras di IRT “Lempeng Beras” ini adalah.

“KONTRAK KERJA KONSTRUKSI (Suatu Tinjauan Sistematik Hukum dalam Perjanjian Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan “TUGU” antara Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Sragen dengan

Pada tanah Podsolik selain kondisi tanah yang jenuh air pada saat pengamatan, hal lain yang menyebabkan nilai kekerasan rendah dibandingkan tanah pada lahan

Umpan balik supervisi klinis merupakan karakteristik kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi klinis di SMP Negeri 1 Pedan Klaten dengan cara pembimbingan