• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DENGAN METODE DRILL TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS MAN 2 TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DENGAN METODE DRILL TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS MAN 2 TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DENGAN METODE DRILL TERHADAP HASIL BELAJAR

AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS MAN 2 TANJUNG PURA TAHUN

PEMBELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

NELLY SYAHRINDA NIM. 7122142013

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)
(4)
(5)

iv ABSTRAK

Nelly Syahrinda. NIM: 7122142013. Pengaruh Model Pembelajaran Learning Together dengan Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS MAN 2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2016/2017. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar Akuntansi siswa kelas XII IPS MAN 2 Tanjung Pura. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Learning Together dengan metode Drill terhadap hasil belajar siswa kelas XII MAN 2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2016/2017.

Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2016/2017 dengan jumlah populasi 74 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Total Sampling, dimana seluruh populasi adalah sampel yaitu kelas XII IPS-1 yang berjumlah 37 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas XII IPS-2 yang berjumlah 37 orang sebagai kelas kontrol.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Tes yang diberikan dalam bentuk pilihan berganda yang berjumlah 20 soal. Sebelum tes diberikan pada sampel yang sebenarnya, maka dilakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal dan daya pembeda soal. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan menghitung uji normalitas menggunakan uji liliefors dan menghitung uji hipotesis dengan menggunakan uji t dengan kriteria jika thitung > ttabel pada α = 0,05, maka hipotesis diterima. ‘

Dari hasil analisis data dan perhitungan diperoleh rata-rata untuk post-tets pada kelas eksperimen sebesar 74,865 dengan standar deviasi 10,960 dan kelas kontrol diperoleh rata-rata post-tets sebesar 67,568 dengan standar deviasi 12,943. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan α = 0,05. Pada post-test hasil belajar diperoleh thitung = 2,60 dan ttabel =1,67 dengan thitung > ttabel sehingga Ha diterima.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan penggunaan Model Pembelajaran Learning Together dengan Metode Drill terhadap hasil belajar Akuntansi iswa kelas XII IPS MAN 2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2016/2017.

(6)

v ABSTRACT

Nelly Syahrinda. NIM: 7122142013. The Effects of Learning Model Learning Together with Drill Method Of Student Accounting Learning Outcomes in Class XII IPS MAN 2 Tanjung Pura at Academic Year 2016/2017. Thesis, Department of Economics Education, Accounting Education Studies Program, Faculty of Economics, State University of Medan.

The problem in this research is the low student’s Accounting learning result in XII IPS Class, MAN 2 Tanjung Pura The purpose of this research is to know the effect of learning Model Learning Together with Drill Method learning result in XII IPS Class MAN 2 Tanjung Pura

This research was implemented in 2 MAN Tanjung Pura at academic Year 2016/2017 by 74 students as populatio. The sampling of the research took by total sampling technique in which the entire population is a sample of class XII IPS-1, which amounted to 37 people as an experimental class and class XII IPS-2 which amounted to 37 people as an control class. The data collection technique was test. Test was given in 20 items of multiple choices. Before the test was given to the real sample, the research instrumen test was did to know the validity, reliability, difficulty level test and different level test. The data analysis technique was by using liliefors test for calculating the normality test and using t test for calculating hypothesis with criteria if thitung > ttabel on α = 0,05, then hypothesis is accepted.

From the data analitycal test and the counting found post-test average value in experiment class is 74,865 with a standard deviation of 10,960 and in control class is 67,568 with a standard deviation of 12,94. Hipotesis test was done by using the t test at α = 0,05. At the learning result of post-test found that tcount = 2,60 and ttable = 1,67 while Ha was accepted.

The research’s resul can be concluded that there was effect of learning learning Model Learning Together with Drill Method toward student’s Accounting learning result in XII IPS Class SMK MAN 2 Tanjung Pura at academic Year 2016/2017.

(7)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran

Learning Together dengan Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa

Kelas XII IPS MAN 2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2016/2017”. Disusun

untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa pada proses penyusunan skripsi ini banyak

mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Universitas Negeri Medan

5. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi

(8)

ii

6. Bapak Drs. La Hanu, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah banyak memberikan petunjuk dan pengarahan selama masa studi.

7. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktu dan pikiran, serta banyak memberikan

pengarahan, bimbingan, petunjuk dan dorongan dengan penuh kesabaran

sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Bapak Tugimin dan Ibu

Khairiah atas pengorbanan materil, moril dan untaian Do’a yang tiada

henti – hentinya diberikan serta segenap cinta dan kasih sayang yang tak

terhingga.

9. Teristimewa mereka sahabat terkasih, Muhammad Roni Sadewa,

Muhammad Jaka Erlangga Syahputra, dan Muhammad Bayu Shandriya,

yang selalu siap membantu dalam situasi dan kondisi apapun. Terimakasih

atas segala perhatian yang kalian berikan.

10.Sahabat yang seperti keluarga sendiri, Ade Irma Suryana, Diyan Hakim,

Dimas Habib, Husnul Arif Dalimunthe, dan Reza Aditia, terimakasih atas

waktu yang telah diberikan untuk menemani penulis dalam mengerjakan

skripsi ini dan terimakasih atas juga dukungan yang diberikan selama ini.

11.Seluruh teman – teman seperjuangan kelas Reguler A Pendidikan

Akuntansi Universitas Negeri Medan atas kerjasama selama proses

perkuliahan berlangsung.

12.Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu yang telah

(9)

iii

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi diri pribadi dan dapat

menjadi sumbangan bagi perkembangan ilmu pendidikan. Semoga ilmu yang

didapat dari skripsi ini dapat bermanfaat dalam kehidupan di dunia maupun di

akhirat. Sejalan dengan harapan ini, penulis menyadari akan kekurangan dan

kekeliruan yang tampak, maka kritik dan saran penulis harapkan untuk

kesempurnaan skripsi ini.

Medan, Agustus 2016

(10)

vi DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Pembatasan Masalah ... 8

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori ... 10

2.1.1 Model Pembelajaran Learning Together ... 10

2.1.2 Metode Drill ... 15

2.1.3 Metode Pembelajaran Konvensional ... 20

(11)

vii

2.1.5 Hasil Belajar Akuntansi ... 27

2.2 Penelitian yang Relevan ... 31

2.3 Kerangka Berfikir ... 34

2.4 Hipotesis ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

3.2 Populasi dan Sampel ... 37

3.2.1 Populasi ... 37

3.2.2 Sampel ... 37

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 38

3.3.1 Variabel Penelitian ... 38

3.4.2 Defenisi Operasional ... 38

3.4 Desain penelitian ... 39

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.6.1 Validitas Tes ... 41

3.6.2 Reliabilitas Tes ... 43

3.6.3 Daya Pembeda Soal ... 44

3.6.4 Tingkat Kesukaran Soal ... 45

3.7 Teknik Analisis Data ... 45

3.7.1 Menghitung Nilai Rata-rata ... 46

3.7.2 Standar Deviasi ... 46

3.7.3 Uji Normalitas Data ... 47

(12)

viii

3.7.5 Uji Hipotesis ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 51

4.2 Analisis Instrumen Penelitian ... 62

4.2.1 Uji Validitas Tes ... 62

4.2.2 Uji Reliabilitas Tes ... 63

4.2.2 Uji Daya Pembeda Tes ... 65

4.2.2 Uji Tingkat KesukaranTes ... 65

4.3 Analisa Data ... 66

4.3.1 Menentukan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi ... 66

4.3.2 Uji Normalitas ... 68

4.3.3 Uji Homogenitas ... 69

4.3.4 Uji Hipotesis ... 70

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 80

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Ulangan Harian Akuntansi Kelas

XI IPS ... 3

Tabel 2.1 Langkah-langkah Metode Pembelajaran Konvensional ... 22

Tabel 2.2 Perbedaan Model Pembelajaran Learning Together dengan

Metode Drill dengan Metode Pembelajaran Konvensional ... 25

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 37

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 38

Tabel 3.3 Desain Penelitian Subjek Random Desain Pretes - Postes

Group ... 40

Tabel 4.1 Nilai Hasil Pre-Test Siswa Pada Kelas Eksperimen ... 51

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif Hasil Pre-Test Pada

Kelas Eksperimen ... 52

Tabel 4.3 Nilai Hasil Post-Test Siswa Pada Kelas Eksperimen ... 53

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif Hasil Post-Test Pada

Kelas Eksperimen ... 54

Tabel 4.5 Data Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 55

Tabel 4.6 Nilai Hasil Pre-Test Siswa Pada Kelas Kontrol ... 56

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif Hasil Pre-Test Pada

Kelas Kontrol ... 57

(14)

x

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif Hasil Post-Test Pada

Kelas Kontrol ... 59

Tabel 4.10 Data Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 60

Tabel 4.11 Data Nilai Hasil Belajar ... 61

Tabel 4.12 Perbedaan Niai Pre-tets Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 66

Tabel 4.13 Perbedaan Niai Post-tets Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 67

Tabel 4.14 Uji Normalitas Data Pre-test ... 68

Tabel 4.15 Uji Normalitas Data Post-test ... 68

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil

Belajar ... 29

Gambar 4.1 Hasil Belajar Pada Kelas Eksperimen ... 56

Gambar 4.2 Hasil Belajar Pada Kelas Kontrol ... 61

Gambar 4.3 Hasil Belajar Pre-test dan Post Pada Kelas Eksperimen dan

(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Sialbus

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3 Materi Pembelajaran

Lampiran 4 Tabel Perhitungan Validitas Tes

Lampiran 5 Perhitungan Validitas Tes

Lampiran 6 Tabel Perhitungan Reliabilitas Tes

Lampiran 7 Tabel Perhitungan Daya Pembeda Tes

Lampiran 8 Perhitungan Daya Pembeda Tes

Lampiran 9 Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

Lampiran 10 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

Lampiran 11 Instrumen Uji Coba

Lampiran 12 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba

Lampiran 13 Instrumen Penelitian

Lampiran 14 Kunci Jawaban Instrumen

Lampiran 15 Daftar Nilai Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen

Lampiran 16 Daftar Nilai Pre-Test dan Post-Test Kelas Kontrol

Lampiran 17 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians

Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas

Lampiran 19 Perhitungan Uji Homogenitas

Lampiran 20 Perhitungan Uji Hipotesis

(17)

xiii

Lampiran 22 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 23 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z

Lampiran 24 Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

Lampiran 25 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F

Lampiran 26 Nilai-Nilai dalam Distribusi t

Lampiran 27 Jadwal Penelitian

(18)

1

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan adalah

sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi

pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam

masyarakat dan kebudayaan.

Mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan nasional adalah salah

satu cita-cita nasional yang harus diperjuangkan oleh bangsa Indonesia. Masa depan

bangsa selain ditentukan oleh sumber alam juga ditentukan oleh kualitas sumber

daya manusia itu sendiri. Upaya untuk membentuk sumber daya manusia yang

cerdas dan berkualitas serta berkepribadian baik adalah bagian dari misi pendidikan

yang menjadi tanggung jawab profesional setiap guru. Sesuai dengan yang

diamanatkan oleh Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang

sistem Pendidikan Nasional dalam Bab II Pasal 3 :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan, membentuk watak, serta peradaban yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sesuai amanat Undang-undang diatas jelaslah bahwa tugas seorang guru tidak

hanya menyampaikan ilmu saja tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan mutu

pendidikan secara menyeluruh mencakup aspek moral, akhlak, budi pekerti,

(19)

2

menguasai berbagai kemampuan sebagai guru yang profesional. Tidak hanya

dituntut untuk memiliki kemampuan dalam teoritis tapi juga harus memiliki

kemampuan praktis. Hal ini penting karena seorang guru dalam pembelajaran tidak

hanya sekedar menyampaikan materi semata tetapi juga harus berupaya agar mata

pelajaran yang disampaikan dapat mudah dipahami siswa dan kegiatan

pembelajaran juga menyenangkan. Apabila guru tidak dapat menyampaikan materi

dengan baik dan menarik, maka dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa,

sehingga hasil belajarnya tidak maksimal. Ketuntasan dan keberhasilan

pembelajaran siswa sangat dipengauhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam

memilih dan menggunakan model serta metode pembelajaran. Namun dalam

pembelajaran dibutuhkan juga partisipasi dari siswa sebagai dasar pengembangan

materi karena pembelajaran pasif akan mengahambat kreatifitas pola pikir siswa

dalam memahami suatu konsep.

Belajar merupakan sebuah aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan

siswa. Proses belajar sangat luas, sebagian besar prilaku siswa diperoleh dari

aktivitas belajar, sebagian besar perkembangan siswa ditentukan oleh faktor belajar.

Hanya sebagian kecil saja perkembangan siswa yang bukan merupakan hasil belajar

Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor intern dan ekstern.

Faktor intern yaitu faktor yang mempengaruhi siswa yang bersumber dari dalam

diri siswa itu sendiri. Sedangkan yang termasuk kedalam faktor ekstern yaitu faktor

yang bersumber dari luar diri siswa. Salah satu faktor tersebut adalah faktor sekolah

dan guru. Disekolah terjadinya proses belajar mengajar yang sistematis dimana

(20)

3

yang diberikan guru, proses tersebut akan membuat hasil belajar siswa akan lebih

baik. Namun, dalam proses belajar mengajar guru harus dituntut lebih kreatif dalam

penyampaian materi dengan penguasaan model dan metode yang tepat saat proses

penyampaian materi. Penggunaan model dan metode yang kurang tepat dan kurang

menarik dapat membuat siswa cenderung merasa bosan ketika materi pelajaran

disampaikan oleh guru.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan dengan guru

bidang studi Akuntansi kelas XII IPS di MAN 2 Tanjung Pura bahwa kemampuan

siswa dalam menyelesaikan mata pelajaran Akuntansi masih tergolong rendah,

siswa kurang dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk melakukan

pembelajaran dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian siswa,

dimana masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Persentase ketuntasan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1

Persentase Ketuntasan Ulangan Harian Akuntansi Kelas XII IPS MAN 2 Tanjung Pura

(21)

4

Dari persentase ketuntasan ulangan harian diatas, dapat dikatakan bahwa

ketuntasan dari hasil belajar siswa masih rendah. Dilihat dari rata-rata ketuntasan

ulangan harian siswa kelas XII IPS hanya 16 siswa atau sebesar 45,04% yang

memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Akuntansi yaitu

70. Sisanya, 21 siswa atau sebesar 54,96% belum memenuhi KKM tersebut.

Rendahnya hasil belajar di sekolah tersebut diduga dipengaruhi oleh

berbagai hal, seperti rendahnya kemampuan belajar siswa, kurangnya perhatian

siswa dalam proses belajar, dan masih banyak siswa menganggap pelajaran

akuntansi adalah pelajaran yang sulit. Siswa juga cenderung bergantung dari catatan

yang diberikan guru karena tidak tersedianya buku paket namun hanya ada LKS

(lembar kerja siswa) yang cenderung memiliki sedikit materi dan latihan.-latihan.

Kelas masih berfokus pada guru, proses pembelajaran masih banyak yang tidak

melibatkan siswa sehingga siswa kurang aktif dan kreatif.

Namun hal yang paling dominan adalah guru masih menggunakan metode

serta model pembelajaran yang lebih memfokuskan pada pengumpulan

pengetahuan dan penuntasan materi menggunakan metode ceramah dan penugasan

dimana guru sebagai pusat informasi menerangkan materi dan siswa hanya duduk

manis mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan, serta hanya sedikit

diselingi tanya jawab maupun diskusi. Selain itu juga tanpa mempertimbangkan

keterampilan proses dan pembentukan sikap dalam pembelajaran, sehingga proses

belajar mengajar cenderung menjadi monoton.

Dengan adanya fenomena tersebut, sudah selayaknya dalam pembelajaran

(22)

5

pembelajaran agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan

mendapatkan hasil yang lebih optimal. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam

memecahkan masalah tersebut. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah

dengan menggunakan model dan metode pembelajaran. Dari berbagai model

pembelajaran, Learning Together adalah model pembelajaran yang diyakini cocok

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran Learning Together dilakukan dengan membagi siswa

menjadi kelompok heterogen yang terdiri dari empat sampai enam orang. Model

pembelajaran Learning Together dimaksudkan untuk membangun kerjasama

individu dalam kelompok, kemampuan analisis, kepekaan sosial serta tanggung

jawab individu dalam kelompok. Model pembelajaran Learning Together

menunjukkan adanya keseimbangan peran antara guru sebagai salah satu sumber

belajar dan peran aktif siswa dalam mengkontruksi pengetahuan secara individual

dan sosial. Selain itu juga interaksi siswa dalam proses belajar mengajar dapat

dilaksanakan secara lebih optimal. Dengan adanya interkasi yang baik maka akan

meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa sehingga hasil belajar akan

meningkat. Interaksi ditandai dengan tujuan saling tergantung dengan individu

yang lain. Bila dalam suatu kelompok siswa diberi tugas, tetapi hanya satu siswa

saja yang mengerjakan semua tugas tersebut dan yang lain tidak mendukungnya,

ini bukanlah suatu belajar yang dilakukan secara berkelompok.

Semua siswa dalam kelompok perlu mengetahui materi yang sedang

dikerjakan dan memberikan kontribusi agar seluruh kelompok berhasil. Karena

(23)

6

kerja sama dalam memecahkan suatu persoalan. Sebuah model pembelajaran yang

memungkinkan siswa belajar dari teman sebayanya dalam sebuah kelompok

belajar.

Model pembelajaran Learning Together sangat cocok diterapkan untuk mata

pelajaran Akuntansi ditingkat SMA. Karena dalam mata pelajaran Akuntansi sangat

dibutuhkan adanya ketelitian dan kesabaran. Maka seorang guru Akuntansi dituntut

untuk tidak hanya menyampaikan materi secara lisan atau ceramah saja tetapi harus

memilih metode yang dapat melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran.

Selain penggunaan model pembelajaran, penggunaan metode juga diperlukan

didalam proses pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dimaksud

adalah metode Drill yang merupakan suatu metode yang mengajarkan siswa untuk

melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau keterampilan

yang lebih tinggi daripada hal-hal yang telah dipelajari. Metode Drill adalah metode

pembelajaran yang mengasah kemampuan atau keterampilan siswa melalui

kegiatan latihan agar siswa lebih menguasai materi yang sudah diajarkan. Metode

Drill menguntungkan siswa, karena siswa diberikan pemahaman secara bertahap,

sehingga materi yang diajarkan dapat lebih melekat dalam pikiran siswa. Drill atau

latihan merupakan metode mengajar yang dapat digunakan untuk mengaktifkan

siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung, karena metode Drill menuntut

siswa untuk selalu belajar dan mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru.

Dengan menggunakan metode Drill, siswa lebih mudah dalam memahami

materi pelajaran yang sedang dibahas sehingga menimbulkan rasa percaya diri pada

(24)

7

mata pelajaran Akuntansi, karena belajar Akuntansi pada dasarnya merupakan hasil

belajar konsep. Penguasaan terhadap konsep Akuntansi memerlukan latihan dan

pengulangan sehingga metode Drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Latihan yang teratur dengan frekuensi yang sering serta runut sesuai dengan pokok

bahasan dalam Akuntansi akan mampu meningkatkan ketuntasan belajar siswa.

Hal ini sejalan dengan studi yang dilakukan oleh Dewi (2015) yang

membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar

Akuntansi antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Learning Together dengan siswa yang mengikuti pembelajaran

konvensional. Hasil tersebut sejalan dengan yang dilakukan oleh Handayani (2014)

menyimpulkan bahwa hasil belajaran dengan menggunakan metode Drill lebih

tinggi daripada menggunakan metode konvensional.

Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan di atas, maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Learning Together dengan Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS MAN 2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2016/2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka identifikasi

masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa?

2. Apakah model pembelajaran Learning Together dengan metode Drill dapat

(25)

8

3. Adakah pengaruh model pembelajaran Learning Together dengan metode

Drill terhadap hasil belajar Akuntansi siswa?

4. Apakah hasil belajar Akuntansi yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran Learning Together dengan Metode Drill lebih tinggi dibanding

hasil belajar Akuntansi yang diajarkan dengan menggunakan metode

pembelajaran konvensional?

1.3 Pembatasan Masalah

Dengan mempertimbangkan segi ketajaman masalah dari beberapa masalah

yang mempengaruhi hasil belajar akuntansi siswa dan agar permasalahan dan

pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas maka penelitian ini dibatasi

pada :

1. Model pembelajaran yang diteliti adalah Model Pembelajaran Learning

Together dengan Metode Drill dan Metode Pembelajaran Konvensional.

2. Hasil Belajar yang diteliti adalah hasil belajar Akuntansi siswa kelas XII IPS

MAN 2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2016/2017 pada materi Jurnal

Khusus.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah hasil belajar Akuntansi yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran Learning Together dengan Metode Drill

lebih tinggi dibanding hasil belajar Akuntansi yang diajar dengan menggunakan

metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas XII IPS MAN 2 Tanjung Pura

(26)

9

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil

belajar Akuntansi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Learning

Together dengan Metode Drill lebih tinggi dibanding hasil belajar Akuntansi yang

diajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas

XII IPS MAN 2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2016/2017.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penilitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan kemampuan penulis mengenai

Model Pembelajaran Learning Together dengan Metode Drill dalam upaya

meningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XII IPS di MAN 2 Tanjung

Pura Tahun Pembelajaran 2016/2017.

2. Sebagai bahan masukan dan juga sebagai pertimbangan untuk sekolah,

terutama bagu guru, khususnya guru bidang studi Akuntansi dalam memilih

metode dan model pembelajaran dan untuk dapat menunggunakan model

pembelajaran Learning Together dan metode Drill sehingga membantu siswa

untuk lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru, serta pada

akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Sebagai referensi dan bahan informasi bagi pihak akademis Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan dan penulis lain yang akan melakukan

(27)

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran Learning Together dengan metode Drill lebih tinggi secara signifikan

dibanding hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan metode Konvensional pada

siswa kelas XII IPS MAN 2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2016/2017. Hal ini

terbukti dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen,

sebelum diberikan perlakuan pembelajaran sebesar 44,595 dan setelah diberikan

perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Learning Together dengan

metode Drill, nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan menjadi 74,865.

Sementara nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol, sebelum diberikan perlakuan

pembelajaran sebesar 43, 784 dan setelah diberikan perlakuan dengan

menggunakan metode pembelajaran konvensional mengalami peningkatan menjadi

67,568. Selanjutnya dari hasil penhujian hipotesis diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu

2,60 > 1,67 pada taraf α = 0,05 dimana Ha diterima dan H0ditolak.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti

mengajukan beberapa saran seperti berikut :

1. Bagi guru khususnya guru bidang studi akuntansi hendaknya agar

(28)

76

dalam mengajarkan mata pelajaran Akuntansi terutama pada standar

kompetensi memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang.

2. Guru hendaknya mampu untuk menarik perhatian siswa agar perhatian siswa

terfokus untuk mengikuti proses pembelajaran dan juga hendaknya guru

memberikan motivasi agar siswa dapat aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran

3. Sebaiknya guru memberikan kesempatan yang sama kepada siswa yang lainnya

untuk mempresentasekan hasil kerja kelompoknya.

4. Guru harus mengoptimalkan waktu dalam mengaplikasikan model

pembelajaran model pembelajaran Learning Together dengan metode Drill

sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan model dan metode ini

dapat berlangsung dengan baik.

5. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis hendaknya

menggunakan model dan metode pembelajaran yang bersangkutan di sekolah

lain atau di wilayah lain dengan materi Akuntansi yang lain, misalnya siklus

akuntansi perusahaan jasa, siklus akuntansi perusahaan dagang dan sebagainya

agar dapat dijadikan studi perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas

(29)

77

DAFTAR PUSTAKA

AICPA. Statement of The Accounting Principles Board No.4. 1970. Dalam Zaki Baridwan. 2012. Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Dewi, Finie Sonia, dkk. 2015. Pengaruh Model Learning Together dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa di SMA. Program Studi

Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. Jurnal Vol. 4 No.9 Tahun 2015.

Dewi, Ni Putu Ari Listya, dkk. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe LT (Learning Together) Pada Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII MIPA2 SMA Negeri 3 Singaraja Tahun Ajaran 2014/2015. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Vol. 4 No. 1 Tahun 2015.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

____________________, dan Zain Aswan. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Handayani, Meta Aditya. 2014. Efektivitas Metode Drill Berbantuan Modul

Pembelajaran dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kompetensi Dasar Jurnal Khusus Perusahaan Dagang pada Siswa Kelas XIII IPS SMA Negeri 10 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014. Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Jurnal Vol. 2 No. 3 Tahun 2014 (ISSN 2252-6544).

Handayani, Sri. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning

Together untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) Kelas X Administrasi Perkantoran 2 SMK Negeri 1 Sragen. Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Vol. 1 No. 1 Tahun 2015 (ISBN: 978-602-8580-19-9).

Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Teori Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Kholik, Muhammad. 2011. Metode Pembelajaran Konvensional.

http://muhammadkholik.wordpress.com (3 Mei 2016)

Lubis, Effi Aswita. 2015. Strategi BelajarMengajar. Medan : Perdana Publishing.

(30)

78

Nurhayati, Fitri, dkk. 2013. Efektifitas Pembelajaran dengan Metode Drill and Practice dan

Learning Cycle 5E disertai Media Pembelajaran Crossword Puzzle terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013. Program Studi Pendidikan Kimia P.MIPA

FKIP UNS Surakarta. Jurnal Vol. 2 No.2 Tahun 2013 (ISSN 2337-9995).

Roestiyah, N.K. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Reeve, James M. et al. 2010. Pengantar Akuntansi – Adaptasi Indonesia. (Damayanti Dian,

Penerjemah). Jakarta : Salemba Empat.

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Sari, Kartika Putri Arum. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe learning

Together dalam Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII Ilmu Pengetahuan Sosial 2 SMA Negeri 1 SukoharjoTahun Pelajaran 2009/2010.

Skripsi. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Slavin, Robert E. 2015. Cooperative Learning : Teori, Riset dan Praktik. (Nurulita Yusron, Penerjemah). Bandung : Nusa Media.

________________. 1995. Cooperative Learning Theory Research and Practice. (Nurulita Yusron, Penerjemah). Dalam Rista Nur Cahyaningtyas. 2010. Studi Komparasi

Penggunaan Metode Pembelajaran NHT (Number Heads Together) dan LT (Learning Together) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Persamaan Reaksi Kelas X Semester Gasal SMA 1 N Colomadu Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Surakarta :

Universitas Sebelas Maret.

Sudjana, Nana. 1995. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Dalam Effi Aswita Lubis. 2015.

Strategi Belajar Mengajar. Medan : Perdana Publishing.

____________. 2010. Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sudjana. 2012. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Surabaya : Pustaka Pelajar.

Surakhmad, Winamo. 1990. Metodologi Pengajaran Nasional. Dalam Lya Veronica Kartikasari. 2010. Implementasi Metode Pembelajaran Drill Sebagai Upaya

Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Pada Siswa Kelas XI-S3 SMA Negeri Surakarta Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Surakarta :

Universitas Sebelas Maret.

Swandayani, Tri. 2011. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Togehter Pada Siswa Kelas X Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta. Skripsi. Surakarta : Universitas Sebelas

(31)

79

Syaerozi, dkk. 2015. Penerapan Metode Pembelajaran Drill Berbantu Multimedia Interaktif

untuk Meningkatkan Keterampilan Mengolah Data Menggunakan Microsoft Excel 2007. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Jurnal

Vol. 2 No. 2 (ISSN 2252-6811).

Gambar

Tabel 4.9   Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif Hasil Post-Test Pada
Gambar 2.1 Faktor - Faktor  yang  Mempengaruhi  Proses dan  Hasil
Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Ulangan Harian Akuntansi Kelas XII IPS

Referensi

Dokumen terkait

mocup body lebih efisien waktu karena proses dilakukan secara otomatis, biaya yang diperlukan akan bisa dipangkas, dan proses pengerjaan mudah karena hanya dengan

Aksara Solopos harus menentukan langkah untuk menghadapi pesaing yang semakin meningkat misalnya dengan meningkatkan kualitas produk dan promosi penjualan pada surat kabar, karena

menemukan bahwa kegiatan sehari-hari yang dilakukan pada saat tinggal di rumah biasa (tidak susun) seringkali terbawa ke lingkungan rumah susun antara

Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana, penulis melakukan penelitian dan membuat karya ilmiah dengan judul “ Kontribusi Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama

1.) Secara teknis pendirian industri keripik nangka di kabupaten Semarang cukup layak karena pasar cukup prospektif, bahan baku tersedia dalam jumlah dan

Knapsack sprayer TASCa mempunyai kapasitas lapang efektif herbiciding sebesar 0,111 ha/jam (Iebih tinggi dibanding ALPHA sebesar 0,098 ha/jam), sehingga penggunaan TAsca akan

Tahapan pada analisis fungsi terdiri atas pemberian rate oleh pengguna, perhitungan rata-rata rate pengguna, perhitungan nilai kemiripan produk menggunakan adjusted cosine

Bahwa dengan demikian Majelis Komisi menilai Terlapor I, Asosiasi Agen Ticketing atau disingkat ASATIN bukan merupakan pelaku usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi