• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKTKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA DI SMP SWASTA ERIA MEDAN T.A 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKTKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA DI SMP SWASTA ERIA MEDAN T.A 2014/2015."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA

DI SMP SWASTA ERIA MEDAN T.A 2014/2015

Oleh:

Halfina Binti Jafar NIM. 4112111007

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala berkat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Penerapan Model Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa di SMP Swasta ERIA Medan Tahun Ajaran 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. W. Rajagukguk, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. P. Siagian, M.Pd, Bapak Drs. W. L. Sihombing, M.Pd, dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Bapak Dr. M. Manullang, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran–saran dalam perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis dan memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

(4)

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang tersayang Jafar Umar dan Ibunda tercinta Afrida yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, doa, dorongan, semangat, dan pengorbanan yang tak ternilai harganya. Serta Adik kesayang M. Nizam Bin Jafar, yang begitu banyak memberikan do’a dan motivasi, semangat serta dukungan moral kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED serta seluruh keluarga yang tak hentinya memberikan doa, dukungan, semangat dan kasih sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

Terima kasih juga buat sahabat penulis yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta memberikan semangat dan dukungan yaitu Rika Novita, Teguh Aga Putra, Selvy Rahayu Fitri, Sri Wahyuni Lbs, Fifin Ananda H.S, Raisyah Hutapea, Dian Novita, Sherly Aprilia, Asty Anggraini, Endes dan semua teman–teman sekelas Matematika Reguler Dik B’11 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang senantiasa mendukung dan menemani penulis dalam suka maupun duka, dalam tangis maupun tawa. Terima kasih juga kepada teman-teman PPLT Unimed 2014 di SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam beserta guru pamong Ibu Miska Khairani Lbs beserta staf yang selalu memberi dukungan dan berbagi pengalaman bersama penulis.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2015 Penulis

(5)

PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA

DI SMP SWASTA ERIA MEDAN T.A 2014/2015

Halfina Binti Jafar (NIM. 4112111007)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penalaran matematika siswa dengan menerapkan model inkuiri yang menggunakan media power point di Kelas VII-2 SMP Swasta Eria Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah 44 siswa kelas VII-2 SMP Swasta Eria Medan dan objek penelitian ini adalah model inkuiri yang menggunakan media power point.

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui penalaran dan ketuntasan belajar siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan persegi panjang dan persegi, dan lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran ketika model inkuiri diterapkan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus, dimana siklus pertama terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus ke dua terdiri dari 1 kali pertemuan. Sebelum memberikan tindakan, terlebih dahulu diberikan tes awal dan setiap akhir siklus diberikan tes kemampuan penalaran matematika. Dari hasil analisis data tes awal diperoleh tidak ada siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari tes awal yaitu 0 dari 44 siswa atau 0% dengan rata-rata kelas 30,7 yang artinya tingkat penalaran siswa berada pada kualifikasi cukup. Hasil analisis data pada siklus I setelah dilakukan model inkuiri menunjukkan banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 24 dari 44 siswa atau 55% dengan rata-rata kelas 68 dimana tingkat penalaran siswa berada pada kualifikasi baik. Hasil analisis data akhir siklus II dengan pembelajaran yang sama diperoleh 39 siswa mencapai ketuntasan belajar yaitu sebesar 89% dengan rata-rata kelas 79 dimana tingkat penalaran siswa berada pada kualifikasi baik. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I hingga siklus II. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal maka pembelajaran ini telah mencapai target ketuntasan belajar, dengan peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II sebesar 0,09 yang berarti kualifikasi berada pada kategori rendah.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pembelajaran Matematika 7

2.1.2. Penalaran Matematika 9

2.1.3. Model Pembelajaran 11

2.1.4. Model Inkuiri 12

2.2. Materi Persegi Panjang dan Persegi 16

2.2.1. Persegi Panjang 16

2.2.2. Persegi 17

2.3. Penelitian yang Relevan 18

2.4. Kerangka Konseptual 19

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 21

3.1.1. Lokasi Penelitian 21

3.1.2. Waktu Penelitian 21

3.2. Jenis Penelitian 21

3.3. Subjek dan Objek Penelitian 22

3.3.1. Subjek penelitian 22

3.3.2. Objek Penelitian 22

3.4. Teknik Pengumpulan Data 22

3.5. Prosedur Penelitian 25

3.6. Teknik Analisis Data 32

3.6.1. Reduksi Data 32

3.6.2. Memaparkan Data 33

3.6.3. Kesimpulan 33

3.7. Indikator Keberhasilan 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I 37

4.1.1 Permasalahan I 37

4.1.2 Alternatif Pemecahan Masalah I 42

4.1.3 Pelaksanaan Tindakan I 42

4.1.4 Tahap Observasi Siklus I 44

4.1.5 Analisis Siklus I 45

4.1.5.1 Analisis Data Hasil Observasi Guru I 45 4.1.5.2 Analisis Data Hasil Observasi Siswa I 45 4.1.5.3 Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Penalaran I 45

4.1.6 Refleksi I 50

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II 52

4.2.1 Permasalahan II 52

4.2.2 Alternatif Pemecahan Masalah II 52

(8)

4.2.4 Tahap Observasi Siklus II 55

4.2.5 Analisis Siklus II 55

4.2.5.1 Analisis Data Hasil Observasi Guru II 55 4.2.5.2 Analisis Data Hasil Observasi Siswa II 55 4.2.5.3 Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Penalaran II 56

4.2.6 Refleksi II 57

4.3 Pembahasan Penelitian 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 61

5.2 Saran 61

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP I Model Inkuiri Siklus I 64

Lampiran 2 RPP II Model Inkuiri Siklus I 69

Lampiran 3 RPP I Model Inkuiri Siklus II 74

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 1 79

Lampiran 5 Alternatif Penyelesaian (LKS) -1 86

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 2 89

Lampiran 7 Alternatif Penyelesaian (LKS) -2 92

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa 3 93

Lampiran 9 Alternatif Penyelesaian (LKS) -3 97

Lampiran 10 Kisi-kisi Tes Awal Kemampuan Penalaran 99

Lampiran 11 Tes Awal Kemampuan Penalaran 100

Lampiran 12 Kunci Jawaban Tes Awal Kemampuan Penalaran 101

Lampiran 13 Lembar Validasi 103

Lampiran 14 Kisi-kisi Tes Kemampuan Penalaran Matematika I 106 Lampiran 15 Tes Kemampuan Penalaran Matematika I 107 Lampiran 16 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Penalaran Matematika I 108

Lampiran 17 Lembar Validasi 110

Lampiran 18 Kisi-kisi Tes Kemampuan Penalaran Matematika II 113 Lampiran 19 Tes Kemampuan Penalaran Matematika II 114 Lampiran 20 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Penalaran Matematika II 115

Lampiran 21 Lembar Validasi 118

Lampiran 22 Validator Tes 121

Lampiran 23 Daftar Nama Siswa 122

Lampiran 24 Nilai Hasil Belajar Siswa pada Setiap Siklus 124

Lampiran 25 Analisis Tes Awal 126

Lampiran 26 Analisis Tes Kemampuan Penalaran I 128 Lampiran 27 Analisis Tes Kemampuan Penalaran II 130

(10)

Lampiran 29 Nama Kelompok Siklus II 133

Lampiran 30 Lembar Observasi Guru Siklus I 134

Lampiran 31 Lembar Observasi Guru Siklus I 136

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Jawaban Siswa 3

Gambar 2.1. Persegi Panjang 16

Gambar 2.2. Persegi 17

Gambar 3.1. Alur dalam Penelitian Tindakan Kelas 32 Gambar 4.1. Deskripsi Tingkat Penalaran Siswa pada Tes Awal 38 Gambar 4.2. Deskripsi Tingkat Penalaran Siswa pada TKP I 47 Gambar 4.3. Deskripsi Tingkat Penalaran Siswa pada TKP II 57

Gambar 4.4. Deskripsi Peningkatan Penalaran 59

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu berubah lantaran mengikuti perkembangan zaman, teknologi, dan budaya masyarakat. Pendidikan mengalami kemajuan yang sangat pesat, demikian juga piranti pendidikan yang canggih, oleh sebab itu perubahan yang terjadi ditengah masyarakat adalah diakibatkan oleh majunya dunia pendidikan (Martinis, 2010:1). Pendidikan menurut John Dewey (dalam Masnur, 2011:67) adalah “proses pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia”.

Salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah matematika, karena dapat menumbuh kembangkan kemampuan bernalar yaitu berpikir sistematis, logis, dan kritis dalam mengkomunikasikan gagasan atau ide dalam memecahkan masalah. Cockroft (dalam Mulyono, 2009:253) mengemukakan :

“Matematika perlu diajarkan karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan ketrampilan matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang”.

Belajar matematika adalah melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan. Menurut Setyono (dalam Khairunnisa, 2012 : 2) materi matematika dan penalaran matematika merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu materi matematika dipahami melalui penalaran, dan penalaran dipahami dan dilatihkan melalui belajar materi matematika.

Menurut Mulyono (2009 : 251) banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan

(13)

2

masalah kehidupan sehari-hari. Seperti halnya bahasa, membaca, dan menulis, kesulitan belajar matematika harus diatasi sedini mungkin. Kalau tidak, siswa akan menghadapi banyak masalah karena hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

Liebeck (dalam Mulyono, 2009:253) mengatakan “ada dua macam hasil matematika yang harus dikuasai oleh siswa, perhitungan matematis (mathematics

calculation) dan penalaran matematis (mathematics reasoning)”.

Salah satu kemampuan yang erat kaitannya dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan berpikir logis (penalaran), yaitu kemampuan menemukan suatu kebenaran berdasarkan aturan, pola atau logika tertentu. Kemampuan ini perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika, karena dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematika. Dari sini dapat dikatakan bahwa upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis dapat menjembatani pada peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pemahaman yang benar terhadap konsepkonsep matematika.

Kepentingan pembelajaran penalaran juga direkomendasikan oleh NCTM (dalam Khairunnisa, 2012 : 2) yaitu untuk matematika sekolah kelas 5-8 agar siswa dapat: (1) mengenal dan menerapkan penalaran induktif dan deduktif, (2) memahami dan menggunakan proses penalaran dengan perhatian khusus pada penalaran keruangan serta penalaran dengan proporsi dan grafik, (3) membuat dan mengevaluasi konjektur dan argumentasi matematika, (4) memvalidasi pikiran mereka sendiri, dan (5) menghargai kegunaan serta kekuatan penalaran sebagai bagian dari matematika.

(14)

3

Begitu juga hasil wawancara peneliti dengan guru matematika kelas VII SMP Swasta Eria Medan (Yose Rizal, 2015) menyatakan:

“Sebagian besar siswa mengalami kesulitan jika diberikan soal yang bervariasi atau berbeda dari contoh yang telah diberikan”.

Ini menunjukkan bahwa penalaran siswa dalam menjawab soal masih rendah. Hal di atas didukung dari hasil tes yang diberikan peneliti pada saat observasi di kelas VII-2 SMP Swasta Eria Medan dengan soal-soal yang menguji penalaran siswa. Salah satu soal yang digunakan yaitu: Diketahui luas persegi panjang adalah 480 cm2 dan lebarnya adalah 16 cm. Hitunglah keliling persegi panjang tersebut!

Gambar 1.1. Jawaban Siswa

Berdasarkan hasil jawaban tes yang diberikan sebagian besar siswa hanya terfokus mencari keliling dengan menggunakan luas persegi panjang tersebut sebagai panjangnya, yaitu K = 2(480 + 16) tanpa mencari nilai panjangnnya terlebih dahulu. Padahal untuk menyelesaikan soal tersebut haruslah dicari nilai panjangnya terlebih dahulu dengan menggunakan rumus untuk mencari luas persegi panjang dimana luas persegi panjang tersebut dibagi dengan lebarnya maka, didapatlah nilai panjangnya. Setelah nilai panjangnya didapat, barulah digunakan rumus untuk mencari keliling persegi panjang.

(15)

4

langkah-langkah penyelesaian yang diberi guru, siswa beranggapan bahwa jawaban guru yang paling benar. Siswa merasa takut mengemukakan ide atau cara mereka sendiri karena dalam penalaran itu selalu ada kendala untuk mengembangkan kemampuan penalaran.

Proses bernalar perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika, sebagai mana tertera dalam Permendiknas No. 22 (Depdiknas 2006) tentang standar isi, pelajaran matematika salah satunya bertujuan agar siswa menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan penyataan matematika.

Dalam mengajarkan materi persegi panjang dan persegi yang mengalami kesulitan untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan persegi panjang dan persegi tersebut. Masih banyak siswa yang tidak dapat menggunakan rumus-rumus dengan maksimal untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan persegi panjang dan persegi.

Untuk itu guru harus memilih model pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan pokok bahasan ini. Banyak model pembelajaran yang ditawarkan oleh para ahli pendidikan matematika yang bertujuan membuat siswa menjadi aktif, kreatif, dan mengembangkan penalaran matematika siswa.

Berdasarkan pengertian penalaran menurut Suriasimantri (dalam Dian. et al. 2009 : 2) menyatakan salah satu kemampuan yang erat kaitannya dengan hasil

(16)

5

Dengan kata lain model inkuiri dapat menjadi pilihan untuk mengembangkan berpikir logis siswa dengan cara penyampaian pelajaran dengan penelaahan yang bersifat ilmiah.

Dalam penggunaan pembelajaran inkuiri, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleg setiap guru segabai berikut. Pertama, berorientasi pada pengembangan intelektual. Kedua, prinsip interaksi. Ketiga, prinsip bertanya. Keempat, prinsip belajar untuk berpikir. Kelima, prinsip keterbukaan. (Al Rasyidin, 2011 : 142).

Melalui model inkuiri, penalaran siswa akan berkembang sehingga siswa terpancing untuk berpikir, menganalisa, bertanya, dan berdiskusi dengan baik dengan guru maupun temannya sendiri. Belajar inkuiri juga dapat membantu siswa memahami materi bangun datar dan untuk meningkatkan penalaran matematika siswa karena dalam proses belajar ini siswa terlibat langsung dalam menemukan rumus sehingga rumus yang ditemukan akan lebih lama diingat siswa.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Penerapan Model Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Siswa Di SMP Swasta ERIA Medan Tahun Pelajaran 2014/2015

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Siswa kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang

berkaitan dengan aspek penalaran.

2. Kemampuan penalaran matematis siswa rendah.

3. Guru di sekolah ini belum menggunakan model inkuiri dalam

(17)

6

1.3Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian, maka masalah dibatasi pada meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa melalui model inkuiri di kelas VII-2 SMP Swasta Eria Medan.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada batasan masalah di atas maka perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: apakah penggunakan model inkuiri dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematika siswa pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi di SMP Swasta Eria Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematika siswa di SMP Swasta Eria Medan.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh sesudah melakukan penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa, melalui model unkuiri diharapkan siswa dapat meningkatkan

kemampuan penalaran matematika.

2. Bagi guru, memberikan alternatif untuk memilih model inkuiri.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas

pengajaran serta menjadi perimbangan untuk meningkatakan hasil belajar siswa khususnya dalam pelajaran matematika.

4. Bagi peneliti, memberikan kesempatan untuk melihat secara langsung masalah yang dihadapi siswa dan guru dalam permasalahan matematika. 5. Bagi peneliti berikutnya, sebagai bahan perbandingan untuk penelitian

(18)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil observasi dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menerapkan pendekatan model inkuiri dapat meningkatkan penalaran matematika siswa dengan melihat hasil tes kemampuan penalaran siswa pada materi persegi panjang dan persegi di SMP Swasta ERIA Tahun Ajaran 2014/2015. Dengan tingkat peningkatan penalaran matematika siswa dari siklus I dan II termasuk pada kategori rendah, yakni peningkatan yang terjadi sebesar 0,09. Hal ini dapat dilihat dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa siswa sebesar 34%, peningkatan nilai rata-rata siswa sebesar 11 dan peningkatan rata-rata hasil lembar observasi kegiatan pembelajaran sebesar 0,91 untuk guru dan 0,87 untuk siswa. Pada siklus II telah tercapai tingkat ketuntasan belajar dan peningkatan penalaran matematika siswa sehingga penelitian berhenti sampai siklus II.

5.2.Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang perlu disampaiakan yaitu:

1. Dengan melihat peningkatan hasil tes kemampuan penalaran siswa telah menerapakan model inkuiri, maka guru dapat mencoba menerapakan model inkuiri untuk meningkatkan penalaran matematika siswa dilihat dari hasil tes kemampuan penalaran siswa.

2. Kepada pengelola pendidikan matematika disarankan untuk memberikan kesempatan dan peluang kepada guru untuk melakukan perubahan dalam usaha meningkatkan hasil belajar dan penalaran matematika siswa.

3. Untuk peneliti berikutnya yanng ingin melakukan penelitian sejenis agar memperbaiki kesalahan dan kegagalan yang dilakukan peneliti, sehingga penelitian yang dilakukan semakin lebih baik.

(19)

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto,S. ,dkk. (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Elvis, E. Napitupulu. 2008. Developing Reasoning Skills and Problem Solving Through Problem Based Learning. Jurnal Pendidikan Matematika. 1: 33-48.

Hariyati. 2010. Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Depok Selatan Dalam Pembelajaran MatematikavMelaluivPendekatanvInvestigasi.vhttp://eprints.uny.ac.id/1 812. Diakses pada tanggal 23 Januari 2015.

Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: UNM.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran. Medan: Media Persada.

Jihad, Asep, dkk. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Persada.

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Khairunnisa. 2012. Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pendekatan Open-Ended Berdasarkan Gender Siswa. Unimed: Tesis.

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensioanl. Jakarta: Bumi Aksara.

Ningrum, Marina Sulistya. 2013. Penerapan Pendekatan Open-Ended Berbantuan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematik dan Aktivitas Aktif Siswa Kelas VIII SMP. Unimed: Tesis.

Rasyidin, Al dan Wahyuddin Nur Nasution. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan : Perdana Publishing.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Bandung: PT. Rajagrafindo Persada.

(20)

63

Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta: Penerbit Kencana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineke Cipta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kharisma Putra Utama.

Usdiyana, Dian. et al. 2009. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Jurnal Pengajaran MIPA. 13: 1-4.

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1 &cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Ftugasblog pertama.googlecode.com%2Ffiles%2FJurnal%2520MIPAl%2520_Dian %2520Baru_.pdf&ei=lhvCVPz_G42n8AXshYKYCg&usg=AFQjCNFN o4_MKNqMgv2SJtifQyXysFrXaA&bvm=bv.84349003,d.dGc. Diakses pada tanggal 23 Januari 2015.

Wade, Carol dan Carol Travis. 2007. Psikologi. Jakarta: Erlangga.

Wulandari, Enika. 2011. Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui Pendekatan Problem Posing Dikelas VIII A SMP Negeri 2 Yogyakarta.vhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&sourc e=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F %2Feprints.uny.ac.id%2F1709%2F1%2FEnika_Wulandari.pdf&ei=SBr CVJ3tAYiS8QXPxoGwCQ&usg=AFQjCNEzOV6bVZWXS8hRzo0vZ K0eaEzeGA&bvm=bv.84349003,d.dGc. Diakses pada tanggal 23 Januari 2015.

Gambar

Gambar 1.1. Jawaban Siswa
Gambar 1.1. Jawaban Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji beda dua mean antara pengrajin shuttlecock yang sebagai pekerjaan pokok dengan pekerjaan sampingan dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan

1) Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I, kemampuan guru peneliti dalam mengelola kelas dapat dikatakan masih kurang hal tersebut dikarenakan guru masih terlihat

bukan kualitas jawaban, menjadi sangat umum ( leniency error ) dan member skor tinggi pada jawaban hanya karena peserta tes mendapat skor tinggi pada item lain. ( halo efect

Senyawa kom pleks/ senyawa koordinasi dibent uk dari gabungan antara asam Lew is yang berupa logam/ ion logam dengan basa lew is yang berupa molekul netral atau ion negatif (

[r]

Di hadapan Anda terdapat 4 macam sampel produk Nugget lele dengan penggunaan konsentrasi Rumput Laut yang berbeda.. Cium aroma dari masing-masing sampel secara

Judul Skripsi : Sistem Informasi Geografis Pelelangan Sewa Tanah Bengkok Desa (Studi Kasus di Desa jati Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus).. Menyatakan dengan

Pengadaan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh?. penduduk dan sesuai dengan persyaratan gizi, merupakan