• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Bagian Akuntansi Dan Verifikasi Di RSUP H.Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Bagian Akuntansi Dan Verifikasi Di RSUP H.Adam Malik Medan"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN

AKUNTANSI DAN VERIFIKASI DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN

OLEH:

IVORY M M SITOHANG 080503204

PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul :

“Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Bagian Akuntansi dan Verifikasi

di RSUP H.Adam Malik Medan”

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah

dimuat, dipublikasi atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan

skripsi level Program S1 Reguler Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas,

benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya

bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh universitas.

Medan, 10 Maret 2012 Yang membuat pernyataan,

(3)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan Bagian Akuntansi dan Verifikasi di RSUP H. Adam Malik Medan. Faktor – faktor tersebut yaitu lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan. Karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan memberikan dampak positif bagi organisasi, sehingga tujuan organisasi tercapai.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 34 karyawan Bagian Akuntansi dan Verifikasi di RSUP H. Adam Malik Medan. Analisis yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, dan uji hipotesis, dengan bantuan komputer program SPSS versi 15 menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa hasil uji F dengan nilai 47.097 menunjukkan bahwa variabel yang terdiri dari lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan dapat dipakai untuk mengestimasi motivasi kerja karyawan pada Bagian Akuntansi dan Verifikasi RSUP H.Adam Malik Medan.Hasil uji signifikan t (Uji t) menyatakan bahwa variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan adalah variabel Karakteristik Pekerjaan (X2), dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Sedangkan variabel Lingkungan Kerja (X1) juga memiliki pengaruh yang signifikan dengan tingkat signifikan 0,050 = 0,05. Akan tetapi harus ditingkatkan kembali agar dapat mengestimasi motivasi kerja karyawan Bagian Akuntansi dan Verifikasi di RSUP H.Adam Malik Medan. Hasil koefisien determinan (R2)adalah 0,867 memilki makna bahwa variabel lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan memiliki hubungan yang erat terhadap motivasi kerja karyawan. Adjusted R Square sebesar 0,736 berarti 73,6% peningkatan motivasi kerjakaryawan dapat dijelaskan oleh variabel lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan, sedangkan sisanya 26,4% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(4)

ABSTRACT

This research aimed to find factors that affect employee motivation of Accounting and Verification Department of H. Adam Malik Public Hospital Medan. Those factors were work environment and job characteristics. Employees who have a high motivation to work will have a positive effect for the organization, therefore organization purpose reached.

Hypothesis examination carries out by spreads the questionnaire about 34 employees of Accounting and Verification Department of H. Adam Malik Medan Public Hospital Medan. The analysis used the test of validity, reliability test, and hypothesis test supported by SPSS computer program version 15 by using multiple linear regression analysis.

The result of this research shows that the result of F-test, which consists of 47.097, indicates that the variables consisting of the working environment and job characteristics, can be used to estimate the employee’s motivation of Accounting and Verification Department of H. Adam Malik Public Hospital Medan. The significant results of t test (t test) shows that the variables have a significant effect of job characteristic variable (X2), with a significant level of 0.000 <0.05. While the Working Environment variables (X1) also has a significant effect with a significant level of 0.050 = 0.05. However, it must be able to estimate the employee motivation of Accounting and Verification Department of Adam Malik Public Hospital Medan. The results of the determinant coefficient (R2) is 0.867, has a meaning that work environment and job characteristics have a close relation with the employee’s motivation. Adjusted R Square is 0.736, it means that 73.6% of the improvement of the employee’s motivation can be explained by variable work environment variable and job characteristics, while the remaining 26.4% can be explained by other variables not examined in this research.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

limpahan kasih dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN

KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI DAN VERIFIKASI DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN”.

Penulis menyadari bahwa terselesainya penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan, petunjuk, dan saran dari semua

pihak. Untuk itu, penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan

banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan

skripsi ini khususnya kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu mencurahkan kasih dan berkat-Nya

kepada penulis.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi S1

Akuntansi dan sebagai dosen pembimbing yang telah banyak

membantu memberikan pengarahan dan motivasi kepada penulis dari

awal hingga selesainya skripsi ini.

4. Ibu Mutia Ismail, M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi

(6)

telah membantu penulis dalam memberikan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Keluarga terkasih yang senantiasa memotivasi penulis, teristimewa

kepada kedua orangtua penulis, Reinjaya Sitohang dan Ratna Sinaga

serta kakak tercinta Christiany Nurcahaya Hartati Sitohang.

6. Kepala Bagian Akuntansi dan Verifikasi RSUP H. Adam Malik Medan

yaitu Walden, SE, MM dan seluruh staf yang telah memberikan

kesempatan untuk melakukan riset.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan serta saran

yang membangun demi kebaikan skripsi ini.

Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

turut serta memberikan motivasi, saran, ide, dan kritikan yang bersifat konstruktif.

Semoga Tuhan memberkati kita semua.

Medan, Maret 2012 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Lingkungan Kerja ... 7

2.1.1 Pengertian Lingkungan Kerja ... 7

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Lingkungan kerja ... 8

2.2 Karakteristik Pekerjaan ... 13

2.2.1 Pengertian Karakteristik Pekerjaan ... 13

(8)

2.3 Motivasi Kerja ... 16

2.3.1 Pengertian Motivasi Kerja ... 16

2.3.2 Teori Motivasi Kerja ... 17

2.4 Kerangka Konseptual ... 19

2.5 Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Jenis Penelitian ... 22

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.3 Batasan Operasional ... 23

3.4 Definisi Operasional ... 23

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 25

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

3.7 Jenis Data ... 26

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 27

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 27

3.10 Teknik Analisis ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Hasil Penelitian ... 33

4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 35

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Responden... 35

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 37

(9)

4.1.3.1 Uji Normalitas ... 48

4.1.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 51

4.1.3.3 Uji Multikolinearitas ... 52

4.1.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 53

4.1.5 Uji Hipotesis ... 54

4.1.5.1 Uji F (Signifikansi Simultan) ... 54

4.1.5.2 Uji t (Signifikansi Parsial)... 56

4.1.6 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 57

4.2 Pembahasan ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

(10)

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Instrumen Skala Likert ... 25

TABEL 4.1 Uji Validitas... 34

TABEL 4.2 Uji Reliabilitas ... 35

TABEL 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 36

TABEL 4.4 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Lingkungan Kerja ... 37

TABEL 4.5 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Karakteristik Pekerjaan..42

TABEL 4.6 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Motivasi Kerja ... 45

TABEL 4.7 Uji Normalitas – Kolmogrov Smirnov Test ... 50

TABEL 4.8 Uji Multikolinearitas – Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 52

TABEL 4.9 Analisis Regresi Linier Berganda ... 53

TABEL 4.10 Hasil Uji - F ... 55

TABEL 4.11 Hasil Uji – t ... 56

(11)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Kerangka Konseptual ... 20

GAMBAR 4.1 Uji Normalitas – Histogram ... 49

GAMBAR 4.2 Uji Normalitas – Scatter Plot ... 49

(12)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan Bagian Akuntansi dan Verifikasi di RSUP H. Adam Malik Medan. Faktor – faktor tersebut yaitu lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan. Karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan memberikan dampak positif bagi organisasi, sehingga tujuan organisasi tercapai.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 34 karyawan Bagian Akuntansi dan Verifikasi di RSUP H. Adam Malik Medan. Analisis yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, dan uji hipotesis, dengan bantuan komputer program SPSS versi 15 menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa hasil uji F dengan nilai 47.097 menunjukkan bahwa variabel yang terdiri dari lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan dapat dipakai untuk mengestimasi motivasi kerja karyawan pada Bagian Akuntansi dan Verifikasi RSUP H.Adam Malik Medan.Hasil uji signifikan t (Uji t) menyatakan bahwa variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan adalah variabel Karakteristik Pekerjaan (X2), dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Sedangkan variabel Lingkungan Kerja (X1) juga memiliki pengaruh yang signifikan dengan tingkat signifikan 0,050 = 0,05. Akan tetapi harus ditingkatkan kembali agar dapat mengestimasi motivasi kerja karyawan Bagian Akuntansi dan Verifikasi di RSUP H.Adam Malik Medan. Hasil koefisien determinan (R2)adalah 0,867 memilki makna bahwa variabel lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan memiliki hubungan yang erat terhadap motivasi kerja karyawan. Adjusted R Square sebesar 0,736 berarti 73,6% peningkatan motivasi kerjakaryawan dapat dijelaskan oleh variabel lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan, sedangkan sisanya 26,4% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(13)

ABSTRACT

This research aimed to find factors that affect employee motivation of Accounting and Verification Department of H. Adam Malik Public Hospital Medan. Those factors were work environment and job characteristics. Employees who have a high motivation to work will have a positive effect for the organization, therefore organization purpose reached.

Hypothesis examination carries out by spreads the questionnaire about 34 employees of Accounting and Verification Department of H. Adam Malik Medan Public Hospital Medan. The analysis used the test of validity, reliability test, and hypothesis test supported by SPSS computer program version 15 by using multiple linear regression analysis.

The result of this research shows that the result of F-test, which consists of 47.097, indicates that the variables consisting of the working environment and job characteristics, can be used to estimate the employee’s motivation of Accounting and Verification Department of H. Adam Malik Public Hospital Medan. The significant results of t test (t test) shows that the variables have a significant effect of job characteristic variable (X2), with a significant level of 0.000 <0.05. While the Working Environment variables (X1) also has a significant effect with a significant level of 0.050 = 0.05. However, it must be able to estimate the employee motivation of Accounting and Verification Department of Adam Malik Public Hospital Medan. The results of the determinant coefficient (R2) is 0.867, has a meaning that work environment and job characteristics have a close relation with the employee’s motivation. Adjusted R Square is 0.736, it means that 73.6% of the improvement of the employee’s motivation can be explained by variable work environment variable and job characteristics, while the remaining 26.4% can be explained by other variables not examined in this research.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Skripsi ini akan membahas mengenai pengaruh lingkungan kerja dan

karakteristik pekerjaan terhadap motivasi kerja karyawan bagian akuntansi dan

verifikasi di RSUP Adam Malik Medan. Tema ini penting dibahas karena sumber

daya manusia merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai

dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya lainnya

yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Pengelolaan sumber daya manusia

tidak lepas dari faktor karyawan yang diharapkan dapat berprestasi sebaik

mungkin demi mencapai tujuan organisasi pemerintah. Karyawan merupakan

asset utama organisasi dan mempunyai peran yang strategis didalam organisasi

yaitu sebagai pemikir, perencana pekerjaan dan pengendali aktivitas organisasi.

Sehingga setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia tersebut dapat

dikelola dengan baik.

Demi tercapainya tujuan organisasi, karyawan memerlukan motivasi untuk

bekerja lebih rajin. Melihat pentingnya karyawan dalam organisasi, maka

karyawan diperlukan perhatian lebih serius terhadap tugas yang dikerjakan

sehingga tujuan organisasi tercapai. Dengan motivasi kerja yang tinggi, karyawan

akan bekerja lebih giat didalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya degan

motivasi kerja yang rendah karyawan tidak mempunyai semangat bekerja, mudah

(15)

memiliki informasi yang jelas apakah pekerjaan mereka memiliki dampak positif

terhadap para penerima manfaatnya yaitu individu atau kelompok yang dilayani

organisasi ( Blau & Scott, 1962, Katz & Kahn, 1966 ).

Dalam meningkatkan kinerja karyawannya perusahaan menempuh

beberapa cara misalnya melalui pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi

yang layak, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan pemberian motivasi.

Melalui proses-proses tersebut, karyawan diharapkan akan lebih memaksimalkan

tanggung jawab atas pekerjaan mereka karena para karyawan telah terbekali oleh

pendidikan dan pelatihan yang tentu berkaitan dengan implementasi kerja mereka.

Sedangkan pemberian kompensasi, contohnya para karyawan yang mendapat

pekerjaan tambahan atau lembur, perusahaan memberikan apresiasi berupa

tunjangan lembur. Lingkungan kerja yang baik, bersih, tempat bekerja yang

nyaman serta pemberian motivasi pada dasarnya adalah hak para karyawan dan

merupakan kewajiban dari pihak perusahaan untuk mendukung kontribusi para

karyawannya. Misalnya karyawan yang mendapat pekerjaan tambahan atau

lembur, perusahaan memberikan apresiasi berupa tunjangan lembur.

Prestasi kerja pegawai bukanlah suatu kebetulan saja, tetapi banyak faktor

yang mempengaruhi diantaranya pemberian kompensasi dalam karakter

pekerjaannya dan kondisi lingkungan kerja yang baik. Prestasi kerja akan dapat

dicapai jika didahului dengan perbuatan yaitu melaksanakan tugas yang

dibebankan. Para karyawan akan lebih termotivasi untuk melakukan tanggung

(16)

betul akan kebutuhan para karyawan yang pada dasarnya adalah mereka bekerja

untuk mendapatkan uang, dalam hal ini berbentuk gaji.

Setiap anggota dari suatu organisasi mempunyai kepentingan dan tujuan

sendiri ketika ia bergabung pada organisasi tersebut. Bagi sebagian karyawan,

harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya alasan untuk bekerja,

namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari banyak

kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa

lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang tidak bekerja.

Untuk menjamin tercapainya keselarasan tujuan, pimpinan organisasi bisa

memberikan perhatian dengan memberikan kompensasi, karena kompensasi

merupakan bagian dari hubungan timbal balik antara organisasi dengan sumber

daya manusia.

Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang

langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa

yang diberikan kepada perusahaan (Hasibuan, 1996:55). Tujuan pemberian

kompensasi antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja,

pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat

buruh dan pemerintah.

Kompensasi juga merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik

langsung maupun tidak langsung, financial maupun non financial yang adil

kepada karyawan atas sumbangan mereka dalam mencapai tujuan organisasi,

sehingga pemberian kompensasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan manapun

(17)

adalah gaji, tunjangan, bonus,dan komisi. Sedangkan untuk kompensasi

non-financial diantaranya pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas

kinerja serta lingkungan kerja yang mendukung.

Tidak hanya faktor pemberian kompensasi saja yang perlu diperhatikan

oleh perusahaan guna menigkatkan kinerja karyawan, akan tetapi perusahaanharus

memperhatikan faktor kondisi lingkungan kerja. Pegawai dapat melaksanakan

tugasnya secara maksimum antara lain ditentukan oleh motivasi yang mendorong

pegawai itu bekerja dengan tekun, serta disiplin yang diterapkan sehingga dapat

tercapai tujuan perusahaan di bawah kepemimpinan yang dapat menciptakan

suasana kondusif terhadap lingkungan kerja tersebut. Setiap pegawai belum tentu

bersedia mengerahkan prestasi kerja yang dimilikinya secara optimal, sehingga

masih diperlukan adanya pendorong agar seseorang mau menggunakan seluruh

potensinya untuk bekerja. Daya dorong tersebut disebut motivasi.

Oleh karena, itu salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kapasitas

kinerja karyawan adalah dengan menghubungkan kompensasi dengan

perkembangan karyawan dalam lingkungan kerjanya. Jika program kompensasi

dirasakan adil dan kompetitif oleh karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah

untuk menarik karyawan yang potensial, mempertahankannya dan memotivasi

karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat.

Pada akhirnya, suatu organisasi bukan hanya unggul dalam persaingan, namun

juga mampu meningkatkan profitabilitas.

Pada skripsi ini, subjek penelitian yang akan penulis teliti adalah RSUP

(18)

menunjukkan kemandiriannya dengan kemajuan dalam pelayanan kesehatan

masyarakat. Dengan kata lain pelayanan masyarakat perlu ditingkatkan bukan saja

melalui perbaikan sistem prosedur Rumah Sakit yang ada, tetapi hal yang lebih

penting lagi adalah dengan meningkatkan motivasi kerja pegawai instansi Rumah

Sakit. Untuk itu pimpinan Rumah Sakit Adam Malik Medan harus mampu

memanfaatkan sumber daya manusia, dalam hal ini adalah para karyawan.

1.2 Perumusan Masalah :

Persoalan mendasar yang hendak diteliti adalah :

1. Kondisi lingkungan kerja yang bagaimana yang dapat meningkatkan

motivasi kerja karyawan bagian Akuntansi dan Verifikasi di RSUP. Adam

Malik Medan?

2. Apakah karakteristik pekerjaan seperti peningkatan gaji/upah pegawai

dapat meningkatkan motivasi kerja?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian : 1.3.1 Tujuan Penelitian :

Tujuan penulis membahas mengenai hubungan faktor–faktor motivasi

kerja terhadap kepuasan kerja karyawan adalah ingin menjawab

pertanyaan-pertanyaan mendasar penelitian tersebut, sehingga pada akhirnya dapat terungkap

melalui uraian-uraian dan penjelasan-penjelasan yang mendukung. Klasifikasi

penelitian yang digunakan adalah berdasarkan tujuan penelitian, yakni Penelitian

(19)

karena data dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian dan diukur sendiri

oleh peneliti. Pengumpulan data dikirimkan secara langsung ke perusahaan tempat

karyawan tersebut bekerja.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat

sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui arti

pentingnya lingkungan kerja yang solid dan nyaman, karakteristik pekerjaan

seperti pemberian gaji yang sesuai dengan kebutuhan yang dapat memberikan

motivasi pada kinerja karyawan.

Sedangkan bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama dalam

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lingkungan Kerja

2.1.1 Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan situasi dan tempat kerja pegawai. Seorang

individu yang berada pada lingkungan kerjanya akan senantiasa berinteraksi

sesama rekan sekerja maupun dengan atasan. Di sini seorang pegawai dapat

dimotivasi oleh rekan kerjanya atau oleh atasannya. Penghargaan yang

diberikan oleh atasan baik dalam bentuk materi maupun non materi akan

meningkatkan motivasi kerja seorang pegawai.

Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan

pekerjaannya sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa

aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerjaoptimal.

Dari defenisi diatas, maka lingkungan kerja dapat didefenisikan sebagai

faktor yang sangat penting dalam memotivasi pegawai dalam menjalankan

pekerjaannya. Oleh karena itu pimpinan organisasi harus dapat menciptakan

lingkungan kerja yang solid, menyenangkan, serta adanya kenyamanan agar

para pegawai dapat termotivasi dalam mengerjakan pekerjaannya.

Dalam lingkungan kerja diperlukan aspek-aspek psikologis karena

lingkungan kerja merupakan tempat para pegawai berinteraksi dengan sesame

(21)

apabila ia mendapat dorongan positif dari rekan kerjanya dan penghargaan

dari prestasi kerjanya baik berupa materi ataupun non materi dari atasannya.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Aspek-aspek psikologis yang dapat mempengaruhi lingkungan

kerja adalah antara lain:

1. Motivasi manusia dalam membangun hubungan kerja

Motivasi kerja terbentuk dari sikap (attitude) individu

dalam menghadapi situasi kerja (situation) di organisasi. Motivasi

merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri individu

yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap

mental individu yang pro dan positif terhadap situasi kerja Tim

itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja

maksimal.

Sikap mental individu dalam tim kerja haruslah memiliki

sikap mental yang siap sedia secara psikofisik (siap secara mental,

fisik, situasi dan tujuan). Artinya individu tersebut dalam tim kerja

secara mental siap, fisik sehat, memahami situasi dan kondisi

organisasi dan berusaha keras mencapai target kerja yaitu sebagai

tujuan utama organisasi. Begitu pula motivasi untuk menciptakan

kebersamaan dalam tim kerja akan terwujudnya tim kerja yang

solid, yang saling menghargai, tolong menolong dan saling

memberikan kontribusi positif dalam memerankan fungsinya sesuai

(22)

2. Hubungan relasi di lingkungan kerja

Hubungan relasi di tempat kerja perlu diciptakan agar iklim

kerja dalam organisasi menjadi kondusif. Pimpinan, manajer dan

karyawan perlu memahami bahwa mereka memliki peran dalam

menciptakan situasi yang penuh dengan pengelolaan emosi secara

efektif. Pimpinan dan manajer yang brilian jika tidak memiliki

keterampilan cara berkomunikasi efektif dan produktif dalam

membangun hubungan kerja, maka mereka akan sulit mecapai

tujuan organisasi. Oleh karena itu agar tercipta hubungan relasi

kerja yang harmonis dan efektif, pimpinan perlu :

a. Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung sinergi

dan partisipasi kelompok;

b. Menyusun kebijaksanaan yang layak dan adil yang tidak

menimbulkan pertentangan antara karyawan dan pimpinan;

c. Menghilangkan prasangka terhadap individu dan kelompok

kerja;

d. Meluangkan waktu untuk mempelajari aspirasi-aspirasi

emosional karyawan dan bagaimana mereka berhubungan

dengan tim kerja;

e. Memilih orang-orang yang sesuai untuk peran dalam tim

dan mengangkat pimpinan tim yang memiliki kemampuan

(23)

f. Menitikberatkan pada orang-orang sebagai prioritas utama

dalam organisasi;

g. Memberikan penghargaan atas kemajuan tim;

h. Membersihkan perusahaan dari pengaruh negatif yang

menghancurkan antusiasme tim;

i. Menyusun nilai inti dan standar perilaku yang bias diterima

oleh kelompok;

j. Menyelenggarakan pemeriksaan kecerdasan emosional;

k. Menciptakan suasana saling memperhatikan dan

memotivasi kreativitas;

l. Pengembangan mentalitas “pelayanan sepenuh hati” dalam

hubungan dengan karyawan dan konsumen.

Dalam hubungan relasi di lingkungan kerja diperlukan empat sikap yang

harus diterapkan oleh pegawai, yaitu :

1. Mengendalikan Hubungan Kerja

Kita perlu menyadari bahwa kita berhubungan dengan orang lain

karena adanya kebutuhan. Begitu pula, orang lain mau menjalin

hubungan dengan kita karena adanya kebutuhan. Demikian pula adanya

hubungan kerja dengan rekan kerja, bawahan maupun atasan karena

adanya saling membutuhkan.

Kunci utama dari keberhasilan suatu hubungan yang produktif

adalah adanya unsur timbal balik. Artinya masing-masing pihak harus

(24)

2. Mengelola Hubungan Kerja

Mengelola hubungan dengan orang lain diperlukan antara lain :

a. Pengaturan waktu

b. Tahu posisi diri

c. Adanya kecocokan

d. Menjaga keharmonisan

e. Pengendalian desakan dalam diri

f. Memahami dampak kata-kata atau tindakan pada diri orang lain

g. Jangan mengatur orang lain sampai tidak mampu mengatur diri

sendiri

h. Tidak mengumbar kemarahan pada orang lain

i. Bersikap bijak dan bijaksana

3. Keterampilan Interpersonal

Ada tiga keterampilan interpersonal untuk mengefektifkan kerja

yaitu :

a. Keterampilan Menginterpretasikan Perilaku Orang Lain

(Interpreting Other People’s Behavior).

Keterampilan ini sangat berhubungan dengan kemampuan persepsi,

yaitu sejauhmana seseorang mampu memaknakan sesuatu dengan

tepat sesuai dengan obyek yang diterimanya. Persepsi mencakup

penafsiran objek, penerimaan stimulus, pengorganisasian stimulus,

dan penafsiran terhadap stimulus yang telah diorganisasikan

(25)

b. Presenting Yourself

Pengendalian diri terhadap perilaku orang lain, karena perilaku

yang dimunculkan mereka sering diterima tidak tepat yang

berhubungan dengan sikap, emosi dan motif. Begitu pula, mimic,

gerakan tubuh, dan suara dapat pula mempengaruhi perilaku kita

dan orang lain.

c. Keterampilan Pengarahan Efektif (Effective Coaching Skill)

Coaching atau pengarahan lebih berhubungan dengan cara

bagaimana sesuatu dikerjakan dan apa yang harus dikerjakan.

Coaching dapat memberikan hasil yang besar karena adanya relasi

yang mendukung antara coacher (pengarah) dan orang yang

diarahkan (coachee).

4. Komunikasi Dalam Menciptakan Hubungan Tim Kerja

Keterampilan utama kecerdasan emosional adalah mengetahui cara

berkomunikasi dengan menggunakan intelektual dan perasaan. Masalah

yang terbesar dalam komunikasi adalah kesalahpahaman yang terjadi

karena orang gagal menyampaikan apa yang mereka pikirkan dan yang

mereka rasakan. Oleh karena itu, pegawai harus memiliki kemampuan

yang baik dalam berkomunikasi dengan rekan sekerja maupun dengan

(26)

2.2Karakteristik Pekerjaan

2.2.1 Pengertian Karakteristik Pekerjaan

Karakteristik pekerjaan merupakan dimensi inti pekerjaan yang berisi

sifat-sifat tugas yang ada dalam suatu pekerjaan. Sementara itu karakteristik

pekerjaan merupakan atribut-atribut tugas bersifat yang ada di dalam pekerjaan.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik pekerjaan adalah dimensi inti

pekerjaan yang berisi sifat-sifat tugas yang memiliki karakter khusus yang berada

di dalam semua pekerjaan dan dirasakan oleh para pekerja dan dianggap dapat

mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap pekerjaan. Dalam hal ini

karakteristik pekerjaan berhubungan dengan persoalan keuangan seperti

pengupahan dan peningkatan gaji pegawai. Dengan pengupahan yang baik

berpengaruh positif pada motivasi kerja (Mangkunegara 2006 : 163).

Ditinjau dari penjabaran fungsi dan tugas pokok organisasi, pekerjaan

dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Pekerjaan pokok yaitu pekerjaan yang merupakan penjabaran

langsung dari fungsi, tugas pokok dan kegiatan organisasi ke dalam

pekerjaan yang dianalisis.

2. Pekerjaan tidak pokok yaitu pekerjaan yang menunjang fungsi dan

pekerjaan pokok organisasi, tetapi penjabaran langsung dari fungsi

dan tugas pokok organisasi tersebut sebenarnya ke dalam pekerjaan

(27)

3. Pekerjaan tambahan yaitu pekerjaan yang tidak merupakan penjabaran

fungsi, tugas pokok dan kegiatan organisasi, tetapi perlu dilaksanakan

juga karena sebab-sebab tertentu.

Dari penjabaran fungsi pekerjaan diatas, dapat diketahui bahwa pekerjaan

yang dilakukan oleh pegawai bukan hanya pekerjaan pokok saja. Untuk itu,

organisasi harus memperhatikan pengupahan untuk pegawai sesuai dengan

pekerjaan maupun prestasi yang dicapai oleh pegawai.

2.2.2 Teori Upah

Sistem pengupahan disuatu negara didasarkan kepada sistem

perekonomian negara tersebut. Teori yang mendasari sistem pengupahan pada

dasarnya dapat dibedakan menjadi :

1. Teori Upah Menurut Nilai dan Pertentangan Kelas

Sistem pengupahan dan pelaksanaannya berdasarkan pandangan

Karl Max adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan konsumsi tiap-tiap orang macam dan jumlahnya hamper

sama. Nilai (harga) setiap barang hampir sama, maka upah tiap-tiap

orang kira-kira sama.

b. Sistem pengupahan tidak memberikan insentif yang sangat perlu

menjamin peningkatan produktivitas kerja dan pendapatan nasional.

c. Sistem kontrol yang sangat ketat diperlukan untuk menjamin setiap

orang betul-betul mau kerja menurut kemampuannya.

Sistem pengupahan menurut teori Karl Marx didasarkan pada teori

(28)

bahwa hanya buruh yang merupakan sumber nilai dari jasa buruh atau dari

jumlah waktu kerja yang digunakan untuk memproduksi suatu barang.

Sedangkan dari pendapat lainnya dari teori Karl Marx adalah pertentangan

kelas yang artinya bahwa kapitalis selalu berusaha menciptakan

barang-barang modal untuk mengurangi penggunaan buruh. Akibatnya adanya

pengangguran besar-besaran sehingga menurunkan upah.

2. Teori Upah menurut Pertambahan produk Marginal

Teori Neo Klasik mengemukakan bahwa dalam rangka

memaksimumkan keuntungan tiap-tiap pengusaha menggunakan

faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga tiap faktor-faktor produksi yang

dipergunakan menerima atau diberi imbalan sebesar nilai pertambahan

hasil marginal dari faktor produksi tersebut. Pengusaha memperkerjakan

sejumlah karyawan sedemikian rupa sehingga nilai pertambahan hasil

marginal seorang sama dengan upah yang diterima orang tersebut. Tingkat

upah yang dibayarkan oleh pengusaha adalah :

W = WMPPL = MPPL x P

Keterangan :

W = tingkat upah yang dibayarkan perusahaan kepada

karyawan

P = harga jual barang (hasil produksi, dalam rupiah per unit

(29)

WMPPL = margin physical product of labour atau pertambahan

hasil marginal pekerja, diukur dalam unit barang per unit

waktu

MPPL = volume of marginal physical product of labour atau nilai

pertambahan hasil marginal pekerja atau karyawan

Dalam teori Neoklasik menyatakan bahwa karyawan memperoleh

upah senilai dengan pertambahan hasil marginalnya. Upah berfungsi

sebagai imbalan atas usaha kerja yang diberikan seseorang tersebut kepada

pengusaha. Upah dibayar oleh pengusaha sesuai atau sama dengan usaha

kerja (produktivitas) yang diberikan kepada pengusaha.

Menurut teori Neo Klasik karyawan memperoleh upah senilai

dengan pertambahan hasil marginalnya. Atau, upah dalam hal ini berfungsi

sebagai imbalan atas usaha kerja yang diberikan seseorang tersebut kepada

pengusaha. Untuk memaksimumkan keuntungan pengusaha memberikan

imbalan kepada setiap faktor produksi sebesar nilai tambahan hasil marginal

masing-masing faktor produksi tersebut.

2.3 Motivasi Kerja

2.3.1 Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi kerja merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang

terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Motivasi

mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar

(30)

keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Motivasi sangat penting

diberikan kepada karyawan karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu

karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja

yang tinggi.

2.3.2 Teori Motivasi

Dalam pengembangan konsep-konsep motivasi, telah berkembang

teori-teori motivasi yang dapat memberikan penjelasan mengenai motivasi kerja para

anggota organisasi, mulai dari teori motivasi seperti Teori Kepuasan (Content

Theory), Teori Kebutuhan Model Maslow, dan Teori X dan Y oleh Mc Gregor

yang seluruhnya berdasarkan kebutuhan individu.

1. Teori Kepuasan (Content Theory)

Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri

orang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung dan menghentikan

perilakunya. Teori ini mencoba menjawab pertanyaan kebutuhan apa yang

memuaskan dan mendorong semangat bekerja seseorang. Hal yang

memotivasi semangat bekerja seseorang adalah untuk memenuhi

kebutuhan dan kepuasan materiil maupun nonmaterial yang diperolehnya

dari hasil pekerjaannya.

Jadi pada dasarnya teori ini mengemukakan bahwa seseorang

akan bertindak (bersemangat kerja) untuk dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan (inner needs) dan kepuasannya. Semakin tinggi standar

kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan, maka semakin giat orang itu

(31)

2.Teori X dan Teori Y

Kajian klasik lainnya dilakukan oleh Douglas Murray McGregor

dari Institut Teknologi Massachusetts. Dia melukiskan dua teori tentang

manajemen dan implikasinya bagi motivasi : Teori X dan Teori Y.

Teori X McGregor pada dasarnya mempunyai lima premis : (1)

Kebanyakan manusia, dari wataknya, tidak suka bekerja. (2) Kebanyakan

manusia tidak bersemangat dan membutuhkan alat pendorong berupa

ongkos untuk membuat mereka mau bekerja. (3) Kebanyakan manusia

lebih suka diperintah apa yang harus dikerjakan. (4) Kebanyakan manusia

menolak adanya perubahan. (5) Kebanyakan manusia mudah tertipu dan

tidak cerdas.

Teori Y sebaliknya, lebih “berorientasi pada manusia” dan

mempunyai empat dasar : (1) Manusia tidak membenci kerja bahkan

mungkin mencari pekerjaan secara aktif. (2) Manusia tidak membutuhkan

jenis kepemimpinan yang otoritatif, namun lebih menyukai jenis

manajemen yang partisipatif. (3) Manusia lebih suka menentukan

tujuan-tujuannya sendiri daripada menyuruh orang lain untuk menentukannya. (4)

Manusia tidak melakukan tanggung jawab, namun lebih bertanggung

jawab.

Terbukti bahwa Teori X dan Teori Y memiliki sudut pandang yang

bertentangan. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa Teori X,

(32)

kasus, namun Teori Y, pendekatan yang berorientasi pada manusia,

mungkin lebih efektif lagi.

3.Teori Tingkat Kebutuhan Model Maslow

Maslow mengemukakan kerangka gagasan dalam “tingkat

kebutuhan” nya yang terkenal dan operasional, dia memaparkan

motif-motif individu dalam tingkatan-tingkatan bersusun. Manakala kebutuhan

seseorang dari tingkat yang lebih rendah terpenuhi, kebutuhan-kebutuhan

yang lain pada tingkat yang lebih tinggi segera timbul. Kebutuhan yang

telah terpenuhi tidak dapat berfungsi lagi sebagai motivator.

Diakui bahwa masing-masing dari kita mempunyai kebutuhan

dasar tertentu, kaitannya dengan aktivitas kita dalam organisasi sosial.

Tingkat kebutuhan menurut Maslow mencakup (1) Kebutuhan fisiologis,

(2) Kebutuhan akan rasa aman (3) Kebutuhan sosial (4) Kebutuhan akan

harga diri, dan (5) Kebutuhan akan pemenuhan diri (self-realization).

2.4 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis hubungan

antara variabel yang akan diteliti. Hal ini merupakan jaringan hubungan

antarvariabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari

perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara,

observasi, dan survei literatur. Pada umumnya suatu organisasi akan berusaha

meningkatkan produktifitas karyawan dalam organisasinya dengan cara

(33)

Lingkungan Kerja (X1)

Motivasi Kerja (Y)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

suatu organisasi yang karakter tiap pekerjanya tidak solid serta karyawan

merasakan ketidaknyamanan dalam organisasi maka akan berdampak negatif pada

motivasi kerja bagi karyawannya. Begitu juga dengan karakteristik pekerjaan,

apabila persoalan keuangan dalam organisasi seperti pengupahan dan peningkatan

gaji bagi karyawan dapat berjalan lancer dan adil, maka karyawan akan

termotivasi dalam bekerja.

Oleh karena itu kondisi lingkungan kerja dan karakteristikpekerjaan harus

seiring dan berdampak positif dengan motivasi kerja sehingga setiap karyawan

didalam melakukan pekerjaan akan tercapai secara maksimal agar produktifitas

karyawan dapat tercapai dengan baik. Secara skematis, kerangka konseptual

dalam penelitian ini dapat dilihat pada :

2.5 Hipotesis

Setelah melakukan observasi melalui pendistribusian kuisioner terhadap

para pegawai bagian Akuntansi dan Verifikasi di RSUP. Adam Malik Medan,

maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : Karakteristik

(34)

1. Kondisi lingkungan kerja dan karakter tiap pekerjanya yang solid,

menyenangkan, serta adanya kenyamanan terbukti dapat mempengaruhi

peningkatan kerja pegawai keuangan.

2. Karakteristik pekerjaan seperti menangani persoalan keuangan serta

peningkatan gaji dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai bagian

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian :

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah kuantitatif, berjenis

deskriptif dan asosiatif. Dikatakan pendekatan kuantitatif sebab pendekatanini

berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman

peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi

permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan

untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris

di lapangan atau lebih sering disebut penelitian survei (field research). Dimana

penelitian ini dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang

dipelajarai adalah data dari sampel dan hasilnya digeneralisasikan.

Penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan

kepastian data numerik.Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji

suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk

menunjukkan hubungan antarvariabel,Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif karena bertujuan membuat pencanderaan/ lukisan/ deskripsi mengenai

fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi atau daerah tertentu secara sistematik,

faktual dan teliti (Ginting, 2008:55). Sedangkan dikatakan sebagai penelitian

asosiatif karena penelitian ini menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting,

(36)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian :

Penelitian ini dilakukan pada RSUP Adam Malik Medan yang beralamat

di Jalan Bunga Lau No. 17 Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari

2012 sampai dengan bulan Maret 2012.

3.3 Batasan Operasional :

Batasan Operasional variabel digunakan untuk menghindari kesalahan

dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, dapat

dibagi dalam suatu batasan operasional antara lain :

a. Yang menjadi variabel dependen (X) adalah Lingkungan Kerja

(X1) dan Karakteristik Pekerjaan (X2).

b. Dan yang menjadi variabel dependen (Y) yaitu Motivasi Kerja.

3.4 Definisi Operasional :

Definisi operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan

bagaimana caranya mengukur suatu variabel yang sama.

Defenisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah:

a. Variabel Independen (X)

1. Lingkungan Kerja ( X1 )

Lingkungan Kerja adalah lingkungan

dimanapegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari.

Lingkungan kerja yang kondusifmemberikan rasa aman dan

(37)

optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi

pegawai. Jika pegawaimenyenangi lingkungan kerja

dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betahdi

tempatkerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu

kerja dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja

pegawai juga tinggi.

2. Karakteristik Pekerjaan ( X2 )

Pekerjaan merupakan komponen dasar struktur

organisasi dan merupakan alat untuk mencapai tujuan

organisasi. Karakteristik pekerjaan merupakan dimensi inti

pekerjaan yang berisi sifat-sifat tugas yang memiliki

karakter khusus yang berada di dalam semua pekerjaan dan

dirasakan oleh para pekerja dan dianggap dapat

mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap

pekerjaan. Karakteristik pekerjaan dalam hal ini

berpengaruh positif terhadap motivasi kerja dalam bidang

pengupahan pada karyawan.

b. Variabel Dependen ( Y )

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah motivasi

kerja.

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam

menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi

(38)

yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi

perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap

situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk

mencapai kinerja maksimal”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka motivasi merupakan

respon pegawai terhadap sejumlah pernyataan mengenai

keseluruhan usaha yang timbul dari dalam diri pegawai agar

tumbuh dorongan untuk bekerja dan tujuan yang dikehendaki oleh

pegawai tercapai.

3.5 Skala pengukuran variabel :

Skala pengukuran variabel yang digunakan penulis adalahmenggunakan

Skala Likert, yaitu dengan menyusun pertanyaan atau pernyataan yang

masing-masing item diberi range skor. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan

Skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:

Tabel 3.1

Instrumen Skala Likert

No. Skala Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 TIdak Setuju (TS) 2

(39)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian :

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa

orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya

atau menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di

Bagian Akuntansi dan Verifikasi RSUP Adam Malik Medan yang berjumlah 42

orang.

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi. Jumlah sampel

yang akan dipergunakan untuk suatu penelitian perlu dipertimbangkan dengan

baik. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil digunakan rumus

Slovin (Ginting, 2008:132), yaitu:

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi

e = Tingkat kesalahan = 10 %

3.7Jenis Data :

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer

Merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dari objek

penelitian dan diukur sendiri oleh peniliti. Pengumpulan data

direncanakan dilakukan melalui kuisioner yang dikirimkan secara

(40)

2. Data sekunder

Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dandisajikan oleh

pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini diperoleh melalui

profil organisasi dan studi dokumentasi yang diperoleh dari buku,

jurnal, dan internet yang dapat menjadi referensi bagi penelitian ini.

3.8 Metode pengumpulan data :

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

cara-cara berikut :

1. Kuisioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberikan sejumlah daftar pernyataan atau pernyataan yang

tertulis kepada responden untuk dijawab.

2. Wawancara (Interview)

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

percakapan dua arah atas inisiatif pewawancara untuk memperoleh

informasi dari responden.

3.9 Uji validitas dan reliabilitas :

Sebelum melakukan penelitian maka terlebih dahulu diadakan uji validitas

dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah

(41)

yang digunakan (kuesioner). Uji validitas ini dilakukan kepada 34

orang karyawan Bagian Akuntansi dan Verifikasi RSUP H. Adam

Malik Medansebagai responden. Metode yang digunakan adalah

dengan membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung dari

variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas dan

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software

SPSS (Statistic Package for Social Science) 15.0 for Windows.

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah

sebagai berikut:

1. Jika rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid.

2. Jika rhitung< rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang

digunakan yaitu kuesioner menujukkan konsistensi dalam

mengukur gejala yang sama.Pertanyaan yang telah dinyatakan

valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya

dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika ralpha positif atau > dari rtabel maka pertanyaan reliabel.

2. Jika ralpha negatif atau < dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.

3.10 Teknik Analisis :

(42)

1. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan kegiatan menyimpulkan data

mentah dalam jumlah yang besar sehingga hasilnya dapat ditafsirkan.

Mengelompokkan, atau memisahkan komponen atau bagian yang relevan

dari keseluruhan data, juga merupakan salah satu bentuk analisis untuk

menjadikan data mudah dikelola.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bisa

dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus

dipenuhi, yaitu:

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi

sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan

Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan

5% maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5%

artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang,

2010:151).

b. Uji Heteroskedastisitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap

nilai tertentu variabel independen (Homokedastisitas). Model

regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

(43)

pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi

terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya

diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi

tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam

model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna.

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat

dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation

Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas

variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1

atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas

(Situmorang, 2010:153).

3. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh kompetensi komunikasi, kecerdasan

emosional dan budaya organisai terhadap kinerja pegawai maka dilakukan

pengujian dengan menggunakan:

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi

linier berganda. Persamaan yang digunakan adalah:

(44)

Keterangan:

Y = Motivasi Kerja

a = Konstanta

b1; b2 = Koefisien regresi berganda

X1 = Skor dimensi Lingkungan Kerja

X2 = Skor dimensi Karakteristik Pekerjaan

e = Standar error

b. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1, b2, b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Ha : b1, b2, b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

H0 diterima jikaFhitung< Ftabel pada α = 5%

(45)

c. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap

variasi variabel dependen. kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel

dependen.

Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel

dependen.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0 diterima jika thitung< ttabel pada α = 5%

Ha ditolak jika thitung> ttabel pada α = 5%

d. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

besar kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu)

menunjukkan semakin baik kemampuan variabel X menerangkan

variabel Y dimana 0 < R2< 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil

(mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh

variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti

model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh

(46)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1.Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah

penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan

(kuesioner). Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

bantuan software SPSS (Statistic Package for Social Science ) 15.0 for windows

dengan cara one shot method artinya pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner

cukup dilakukan sekali.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 dengan

kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid.

b. Jika r hitung< r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

c. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 34 responden. Nilai rtabeldengan ketentuan df = jumlah kasus =

34dengan ketentuan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka yang

diperoleh = 0.329.Setelah melakukan pengujian validitas seluruh pernyataan

dinyatakan valid karena r hitung diatas r tabel. Kemudian berikutnya dengan hasil

(47)

Tabel 4.1. Uji Validitas

Variabel Indikator r hitung r table Validitas

Lingkungan Kerja

Indikator 1 0,817

0,329 Valid

Indikator 2 0,788

Indikator 3 0,751

Indikator 4 0,663

Indikator 5 0,805

Indikator 6 0,801

Indikator 7 0,838

Indikator 8 0,882

Indikator 9 0,816

Indikator 10 0,815

Indikator 11 0,793

Indikator 12 0,748

Indikator 13 0,642

Indikator 14 0,763

Indikator 15 0,886

Karakteristik Pekerjaan

Indikator 1 0,875

0,329 Valid

Indikator 2 0,827

Indikator 3 0,801

Indikator 4 0,856

Indikator 5 0,871

Indikator 6 0,840

Indikator 7 0,891

Indikator 8 0,843

Indikator 9 0,833

Indikator 10 0,859

Motivasi Kerja

Indikator 1 0,935

0,329 Valid

Indikator 2 0,920

Indikator 3 0,860

Indikator 4 0,852

Indikator 5 0,830

Indikator 6 0,827

Indikator 7 0,900

Indikator 8 0,871

Indikator 9 0,909

Dari tabel hasil uji validitas memperlihatkan nilai r hitung setiap indikator

variabel lingkungan kerja, karakteristik pekerjaan dan motivasi kerja lebih

(48)

digunakan oleh masing-masing variabel dinyatakan valid untuk digunakan

sebagai alat ukur variabel.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah indikator atau kuesioner

yang digunakan dapat dipercaya atau handal sebagai alat ukur variabel.Jika

butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan

ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria jika nilai Cronbach's Alpha >0.80

maka pertanyaan reliabel.Secara keseluruhan hasil uji reliabilitas dapat dilihat

hasilnya pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

.918 .915 34

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

Pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha

(Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0.918. ini berarti 0.918 > 0.80 sehingga

dapat dinyatakan bahwa kuesioner yang digunakan variabel lingkungan kerja,

karakteristik pekerjaan dan motivasi kerja telah reliabel dan dapat disebarkan

kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

4.1.2.Analisis Deskriptif

4.1.1.1. Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan

(49)

responden penelitian. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 34

orang pegawai pada Bagian Akuntansi dan Verifikasi RSUP H.Adam

Malik Medan. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin yang

membedakannya.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan identifikasi menurut jenis kelamin akan dilihat jumlah

distribusi karyawan laki-laki dan perempuan, yang hasilnya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis

Kelamin

Jumlah Responden

Persentase (%)

Laki-laki 18 52.9

Perempuan 16 47.1

Jumlah 34 100

Dari tabel terlihat bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak (52,9%)

dibandingkan responden perempuan (47,1%). Perbandingan ini tidak

terlalu jauh karena antara laki-laki dan perempuan tidak mempengaruhi

kinerja pada Bagian Akuntansi dan Verifikasi RSUP H.Adam Malik

(50)

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Variabel a. Variabel Lingkungan Kerja (X1)

Tabel 4.4

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Lingkungan Kerja

No. Pernyataan STS TS N S SS

F % F % F % F % F %

1. Pekerjaan anda sekarang, menyenangkan

0 0 0 0 5 14.7 22 64.7 7 20.6

2. Tugas-tugas dalam pekerjaan Anda tidak membuat Anda bosa

0 0 0 0 13 38.2 19 55.9 2 5.9

3. Dengan mudah Anda dapat menyelesaikan tugas-tugas Anda

0 0 3 8.8 15 44.1 14 41.2 2 5.9

4. Tugas-tugas yang harus Anda selesaikan relative sesuai dengan

kemampuan Anda

0 0 0 0 8 23.5 23 67.6 3 8.8

5. Pekerjaan bidang

keuangan yang sekarang Anda tekuni sesuai dengan minat Anda

0 0 0 0 4 11.8 29 85.3 1 2.9

6. Anda mencintai pekerjaan Anda dalam bidang keuangan yang sekarang

0 0 0 0 1 2.9 30 88.2 3 8.8

7. Jika Anda harus keluar dari organisasi yang sekarang, Anda akan berusaha mencari pekerjaan seperti

pekerjaan yang sekarang Anda lakukan

0 0 4 11.8 14 41.2 16 47.1 0 0

8. Rekan-rekan di bagian keuangan mudah

(51)

No. Pernyataan STS TS N S SS

F % F % F % F % F %

10. Tingkat persaingan antar pegawai di organisasi Anda relative ketat

1 2.9 2 5.9 19 55.9 12 35.3 0 0

11. Anda merasa tidak ada suasana “saling sikut” di kalangan pegawai dimana Anda bekerja

0 0 2 5.9 21 61.8 10 29.4 1 2.9

12. Atasan selalu

mengkomunikasikan dengan bawahan segala sesuatu yang

berhubungan dengan usaha pencapaian tugas

0 0 0 0 2 5.9 23 67.6 9 26.5

13. Anda merasa bahwa Anda bias berkarier dimana Anda

0 0 1 2.9 18 52.9 13 38.2 2 5.9

14. Anda merasa bahwa Anda bias berkarier dengan baik di organisasi dimana Anda bekerja sekarang

0 0 0 0 11 32.4 20 58.8 3 8.8

15. Anda bisa menerima peraturan atau kebijakan yang selama ini

diterapkan organisasi dalam hal karier pegawainya

0 0 0 0 3 8.8 28 82.4 3 8.8

1. Pada pernyataan pertama, 20.6% responden menyatakan sangat setuju,

64.7% menyatakan setuju, 14.7% menyatakan netral dan tidak ada

responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa pekerjaannya

menyenangkan.

2. Pada pernyataan kedua, 5.9% responden menyatakan sangat setuju, 55.9%

menyatakan setuju, 38.2% menyatakan netral dan tidak ada responden

(52)

responden merasa tugas-tugas dalam pekerjaan mereka tidak membuat

para responden bosan.

3. Pada pernyataan ketiga, 5.9% responden menyatakan sangat setuju, 41.2%

menyatakan setuju, 44.1% menyatakan netral, 8.8% menyatakan tidak

setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal

ini berarti mayoritas responden merasa untuk dapat menyelesaikan

tugas-tugas dalam pekerjaan tidaklah mudah.

4. Pada pernyataan keempat, 8.8% responden menyatakan sangat setuju,

67.6% menyatakan setuju, 23.5% menyatakan netral. Hal ini berarti

responden merasa tugas-tugas yang diselesaikan sesuai dengan

kemampuan masing-masing responden.

5. Pada pernyatan kelima, 2.9% responden menyatakan sangat setuju, 85.3%

menyatakan setuju, 11.8% menyatakan netral. Hal ini berarti mayoritas

responden merasa pekerjaan yang sedang ditekuni sesuai dengan minat

para karyawan.

6. Pada pernyataan keenam, 8.8% responden menyatakan sangat setuju,

88.2% menyatakan setuju, 2.9% menyatakan netral dan tidak ada

responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden mencintai pekerjaannya dalam

bidang keuangan.

7. Pada pernyataan ketujuh, 47.1% responden menyatakan setuju, 41.2%

menyatakan netral, 11.8% menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti

(53)

akan berusaha mencari pekerjaan seperti pekerjaan yang sekarang.

8. Pada pernyataan kedelapan, 23.5% responden menyatakan sangat setuju,

67.6% menyatakan setuju, 8.8% menyatakan netral, dan tidak ada

responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini berarti

rekan-rekan dalam bidang keuangan dapat dengan mudah dimintai

pertolongan.

9. Pada pernyataan kesembilan, 23.5% responden menyatakan sangat setuju,

67.6% menyatakan setuju, dan 8.8% menyatakan netral. Hal ini berarti

rekan kerja dalam bidang keuangan dapat diajak bekerja sama dengan

baik.

10.Pada pernyataan kesepuluh, 35.3% responden menyatakan setuju, 55.9%

menyatakan netral, 5.9% menyatakan tidak setuju, 2.9% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini berarti responden merasa di dalam organisasi

ini tingkat persaingan tidak terlalu ketat.

11.Pada pernyataan kesebelas, 2.9% responden menyatakan sangat setuju,

29.4% menyatakan setuju, 61.8% menyatakan netral, dan 5.9%

menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti seluruh responden merasa tidak

ada suasana “saling sikut” di kalangan karyawan di organisasi ini.

12.Pada pernyataan kedua belas, 26.5% responden menyatakan sangat setuju,

67.6% menyatakan setuju, dan 5.9% menyatakan netral. Hal ini berarti

mayoritas responden merasa atasan selalu mengkomunikasikan dengan

bawahan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian

(54)

13.Pada pernyataan ketiga belas, 5.9% responden menyatakan sangat setuju,

38.2% menyatakan setuju, 52.9% menyatakan netral, 2.9% menyatakan

tidak setuju. Hal ini berarti mayoritas responden menyatakan netral bahwa

atasan selalu memberikan penghargaan bila karyawan yang menjalankan

pekerjaan dengan memuaskan.

14.Pada pernyataan keempat belas, 8.8% responden menyatakan sangat

setuju, 58.8% menyatakan setuju, dan 32.4% menyatakan netral. Hal ini

berarti mayoritas responden merasa bahwa mereka dapat berkarier dengan

baik di organisasi tempat mereka bekerja sekarang.

15.Pada pernyataan kelima belas, 8.8% responden menyatakan sangat setuju,

82.4% menyatakan setuju, 8.8% menyatakan netral, dan tidak ada

responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini

berarti mayoritas responden bisa menerimaperaturan atau kebijakan yang

selama ini diterapkan organisasi.

Berdasarkan hasil distribusi tanggapan responden terhadap motivasi kerja

terlihat bahwa persentase terbesar pada pernyataan “Anda mencintai

pekerjaan Anda dalam bidang keuangan yang sekarang”. Hal tersebut

menunjukkan bahwa mayoritas karyawan mencintai pekerjaannya dalam

(55)

b. Variabel Karakteristik Pekerjaan (X2) Tabel 4.5

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Karakteristik Pekerjaan

No. Pernyataan STS TS N S SS

F % F % F % F % F %

1. Dengan/gaji upah yang sekarang Anda terima, Anda bisa menabung

0 0 0 0 12 35.3 22 64.7 0 0

2. Anda merasa gaji/upah yang Anda terima sesuai dengan upaya yang diberikan organisasi kepada Anda, lebih baik

0 0 1 2.9 13 38.2 19 55.9 1 2.9

3. Dibanding organisasi lain yang sejenis, gaji/upah yang akan diberikan organisasi kepada Anda, lebih baik

0 0 0 0 10 29.4 23 67.6 1 2.9

4. Anda merasa system pemberian gaji / upah yang diberikan oleh organisasi sudah relative adil

0 0 0 0 19 55.9 15 44.1 0 0

5. Di organisasi dimana sekarang Anda bekerja, gaji/upah diberikan sesuai dengan prestasi kerja individu

0 0 3 8.8 21 61.8 10 29.4 0 0

(56)

No. Pernyataan STS TS N S SS

F % F % F % F % F %

9. Dengan penghasilan Anda yang sekarang Anda keberatan untuk meninggalkan

pekerjaan

0 0 0 0 15 44.1 17 50.0 2 5.9

10. Gaji / upah yang diberikan organisasi relative memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar (makan, minum, pakaian)

0 0 1 2.9 18 52.9 14 41.2 1 2.9

1. Pada pernyataan pertama, 64.7% responden menyatakan setuju, 35.3%

menyatakan netral. Hal ini berarti mayoritas responden bisa menabung

dengan gaji/upah yang mereka terima.

2. Pada pernyataan kedua, 2.9% responden menyatakan sangat setuju, 55.9%

menyatakan setuju, 38.2% menyatakan netral, 2.9% menyatakan tidak

setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal

ini berarti bahwa mayoritas responden merasa gaji yang mereka terima

sesuai dengan upaya yang telah dikeluarkan.

3. Pada pernyataan ketiga, 2.9% responden menyatakan sangat setuju, 67.6%

menyatakan setuju, 29.4% menyatakan netral dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini berarti

mayoritas responden merasa gaji yang diberikan organisasi lebih baik

dibanding organisasi lain yang sejenis.

4. Pada pernyataan keempat, 44.1% responden menyatakan setuju dan 55.9%

menyatakan netral. Hal ini berarti mayoritas responden merasa sistem

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert
Tabel 4.1.
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fasilitas lainnya yaitu adanya staff atau administrator yang dapat menambah, merubah, dan menghapus data menu pada

Skenario yang digunakan untuk menghitung daya tampung Kali Surabaya adalah skenario yang kondisi di hulu sesuai dengan kondisi existing yaitu skenario 2

Sedangkan metode penelitian yang digunakan pada tahun ke-2 ini (kegiatan implementasi) menggunakan pendekatan quasi eksperimen. Lokasi untuk kegiatan penelitian ini

Surat Keputusan Pengesahan Akta Pendirian koperasi hasil peleburan (koperasi baru) dan Keputusan Pembubaran Koperasi yang melaksanakan peleburan diumumkan dalam Berita Negara RI

Suryani (2008) menyatakan bahwa jumlah dan panjang akar perpengaruh terhadap tinggi dan jumlah daun pada tanaman dimana dengan banyak dan panjangnya akar maka

mengambil sampel dengan memilih kader Partai Golkar dan beberapa masyarakat di Kabupaten Sragen. Dengan demikian akan didapatkan data dan keterangan yang akurat

Apabila ada peneliti atau penulis yang mempublikasi dua artikel atau lebih, yang memba- has sifat atau karakter yang berbeda dari kelompok ternak yang dipelihara pada waktu yang

menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara suhu udara dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Wonokusumo.. Rata-rata suhu optimum untuk