• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Pengetahuan di CV Sinergy Cipta Grafika Menggunakan Pendekatan Knowledge Management

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelolaan Pengetahuan di CV Sinergy Cipta Grafika Menggunakan Pendekatan Knowledge Management"

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

F-1

BIODATA

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Ihsan Muhammad Fauzi

Tempat Lahir : Bandung

Tanggal Lahir : 28 Desember 1992

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Status : Mahasiswa

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Anggrek blok I no 161 nata endah sadang RT 01 RW

16 Kabupaten Bandung Kodpos 40225

Telepon : 085863636718

Email : aasanzsanz@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

- SDPN Pajagalan 58 Bandung (1998-2004)

- SMPN 3 Bandung (2004-2007)

- SMAN 8 Bandung (2007-2010)

- POLITEKNIK NEGERI BANDUNG (2010-2011)

(5)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

OLEH:

IHSAN MUHAMMAD FAUZI

10111322

PROGRAM STURI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENGELOLAAN PENGETAHUAN DI CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KNOWLEDGE MANAGEMENT”.

Penyusunan skripsi ini tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa mendapat

bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan

ucapan terimakasih kepada :

1. Kedua orangtua tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa serta

semangat yang tiada henti demi kesuksesan penulis sehingga mampu

menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom. selaku dosen pembimbing yang

telah banyak memberikan arahan, kritik dan masukan yang bermanfaat

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T.. selaku dosen reviewer seminar yang telah banyak

memberikan arahan serta masukan yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Irawan Afrianto, S.T., M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Bandung.

5. Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si. Selaku Dosen Wali yang telah memberikan

arahan kepada penulis selama mengikuti kegiatan akademik di kampus ini.

6. Bapak dan ibu dosen yang telah mengajarkan dan memberikan ilmu yang

bermanfaat bagi penulis sesuai dengan bidang keilmuan di program studi

Teknik Informatika.

7. Bapak Momon Budiman dan rekan-rekan pada CV. SINERGY CIPTA

GRAFIKA yang telah banyak membantu dalam proses penyusunan skripsi.

8. Taufiqih, Derian, Purwanugraha, Ahmad dan Yayan yang telah banyak

(7)

iv

9. Teman-teman seperjuangan di kelas IF-8 pada program studi Teknik

Informatika.

10. Serta Dea Sudawati yang selalu memberikan semangat untuk mengerjakan

skripsi ini dengan baik.

11. Serta pihak lain yang secara tidak langsung membantu dalam menyelesaikan

tugas akhir ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa/i

Universitas Komputer Indonesia maupun pihak yang lain .

Bandung, Agustus 2016

(8)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Pembatasan Masalah ... 2

1.5 Metode Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Tinjauan Perusahaan ... 9

2.1.1 Sejarah CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA... 9

2.1.2 Logo CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA ... 10

2.2 Struktur Organisasi CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA ... 10

2.2.1 Deskripsi Tugas ... 12

2.3 Landasan Teori ... 14

(9)

vi

2.3.4 SWOT ... 19

2.3.5 Text Mining ... 26

2.3.6 Perhitungan TF-IDF ... 27

2.3.7 Stemming ... 29

2.3.7.1 Algoritma Nazief -Adriani... 29

2.3.8 PHP ... 32

2.3.9 MySQL ... 32

2.3.10 Analisis Perancangan Terstruktur ... 33

2.3.10.1 Diagram Konteks ... 33

2.3.10.2 Data Flow Diagram ... 33

2.3.10.3 Entity Relationship Diagram ... 33

2.3.10.4 Kamus Data ... 34

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 35

3.1 Analisis Sistem ... 35

3.1.1 Analisis Masalah ... 35

3.1.2 Analisis Sistem yang sedang bejalan ... 35

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 37

3.1.3.1 Aturan Bisnis Pada Sistem yang Sedang Berjalan ... 37

3.1.3.2 Aturan Bisnis yang Diusulkan ... 37

3.1.4 Analisis Penentuan Solusi ... 37

3.1.4.1 Syarat Solusi ... 37

(10)

vii

3.2. Analisis Knowledge Management System ... 38

3.2.1 Analisis Infrastruktur ... 38

3.2.1.1 Analisis Infrastruktur yang Tersedia ... 38

3.2.1.1.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 38

3.2.1.1.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak... 39

3.2.1.1.3 Analisis Jaringan ... 40

3.2.1.2 Penyelarasan Knowledge Management dengan Strategi Bisnis .. 41

3.2.1.2.1 Analisis SWOT di CV SINERGY CIPTA GRAFIKA ... 41

3.2.2 Analisis KMS, Desain dan Pengembangan ... 50

3.2.2.1 Desain Infrastruktur KM ... 50

3.2.2.1.1 Model Konversi Knowledge menggunakan SECI ... 54

3.2.2.1.2 Preprocessing ... 55

3.2.2.1.3 Analyzing ... 59

3.2.2.2 Membangun Knowledge Management Tim ... 62

3.2.2.3 Membangun sistem Knowledge Management System ... 65

3.2.2.3.1 Analisis Pengguna... 66

3.2.2.3.2 Analisis Basis Data ... 66

3.2.2.3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 68

3.2.2.3.4 Perancangan Data ... 84

3.2.2.3.5 Perancangan struktur menu ... 89

3.2.2.3.6 Perancangan Antarmuka ... 92

3.2.2.3.7 Perancangan pesan ... 131

3.2.2.3.8 Perancangan Jaringan Semantik ... 132

3.2.2.3.9 Perancangan Prosedural ... 135

(11)

viii

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 146

4.1.4 Implementasi Antarmuka Admin ... 149

4.1.5 Implementasi Antarmuka Kepala Bagian ... 149

4.1.6 Implementasi Antarmuka Pegawai ... 150

4.2 Pengujian ... 150

4.2.1 Pengujian Black Box ... 150

4.2.1.1 Kasus dan Hasil Pengujian ... 151

4.2.2 Pengujian Beta ... 165

4.2.2.1 Wawancara Pengguna ... 165

4.2.2.2 Kesimpulan Pengujian Beta... 172

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 175

5.1 Kesimpulan ... 175

5.2 Saran ... 175

(12)

177

DAFTAR PUSTAKA

[1] P. L. Tobing, Knowledge Management Konsep, Arsitektur dan Implementasi,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

[2] S. M. S. LITA WULANTIKA, “KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM

MENINGKATKAN KREASI DAN INOVASI PERUSAHAAN,” majalah ilmiah unikom, vol. 10 No 2, pp. 263-270.

[3] A. Tiwana, The Knowledge Management Toolkid: Practical Technique For

Building a Knowledge Management System, London: Prentice-Hall,Inc,

1999.

[4] M. I. Al Hafidz, “PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT

SYSTEM DI SMP AL FALAH DAGO,” Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA), vol. 1 Edisi 1, 2016.

[5] F. Rangkuti, Analisis Swot: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 1997.

[6] A. Firdaus , E. dan A. Vatresia, “APLIKASI PENDETEKSI KEMIRIPAN PADA DOKUMEN TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA NAZIEF &

ADRIANI DAN METODE COSINE SIMILARITY,” Jurnal Teknologi Informasi, vol. 10 nomor 1, pp. 96-109, 2014.

[7] F. Amin, “IMPLEMENTASI SEARCH ENGINE (MESIN PENCARI)

MENGGUKANA METODE VECTOR SPACE MODEL,” Dinamika Teknik, vol. V No 1, pp. 45-48, 2011.

[8] L. Agusta, “Perbandingan Algoritma Stemming Porter dengan Algoritma

Nazief & Adriani untuk Stemming Dokumen Teks Bahasa Indonesia,”

konferensi Nasional sistem dan informatika, pp. 196-201, 2009.

[9] A. Khadir, Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP,

Yogyakarta: Andi, 2007.

[10] A. Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha

(13)

[11] A. E. Wijaya, “MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS

TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME(STUDI KASUS STMIK

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA merupakan sebuah perusahaan yang

bergerak dibidang garment yang berdiri pada tahun 2010. Keberhasilan suatu

perusahaan tidak luput dari peran sumber daya manusia yang dimilikinya .Sumber

daya manusia (SDM) adalah salah satu aset penting yang dimiliki perusahaan untuk

kelangsungan roda bisnis perusahaan. Perusahaan harus memiliki sumber daya

manusia yan berkualitas baik agar dapat bersaing menghadapi persaingan global

yang semakin ketat. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kinerja suatu

perusahaan dan menjadikan perusahaan dapat berkembang pesat serta menguasai

pasar garment yang dapat diakui.

CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA memiliki dua bagian yaitu bagian produksi

dan bagian marketing. Penelitian ini dilakukan pada bagian produksi yang

berlokasi di Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pegawai terdapat

keluhan bahwa tidak adanya dokumentasi yang dibuat oleh bagian produksi

terhadap penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan

oleh para pegawai bagian produksi. Contohnya ketika terjadi printing (bagian

dalam sering menabrak printhead) pegawai bertanya kepada rekan kerja atau

Kepala Bagian yang lebih berpengalaman untuk mendapatkan solusi yang tepat

pada permasalahan tersebut. Akibatnya pegawai harus menunggu rekan kerjanya

terlebih dahulu untuk mendapatkan solusi yang mengakibatkan bertambahnya

waktu pekerjaan yang dilakukan sehingga produksi barang menjadi terhambat.

Berdasarkan data pada tahun 2015 jumlah pegawai yang masuk sekitar 15

orang pegawai dan 13 orang pegawai diantaranya mengundurkan diri dari

(15)

pegawai yang berpengalaman dalam memecahkan sebuah masalah yang terjadi

dalam hal pekerjaan. Kehilangan pegawai berakibat juga pada terhambatnya proses

pekerjaan,

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah sistem

informasi manajemen pengetahuan untuk menampung materi pembelajaran dan

berbagi pengalaman yang dimiliki pegawai tersebut agar dapat berguna bagi

seluruh pegawai dan juga memudahkan pegawai untuk melakukan pencarian data

pengalaman berdasarkan isi dari data pengalaman tersebut dengan tepat, yaitu

dengan penggunaan text mining, sedangkan untuk pengukuran tingkat similaritas

isi data pengalaman dengan kata kunci (keyword) yang dicaridigunakan algoritma

TF/IDF(Term Frequency-Inversed Document Frequency).

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, permasalahan

yang terjadi yaitu bagaimana mendokumentasikan pengalaman dan pencarian

solusi terhadapa masalah dibagian produksi bagi pegawai dari suatu permasalahan

dengan menggunakan knowledge management system.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah Menerapkan Knowledge Management

System pada CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA. Adapun tujuan yang ingin dicapai

pada penelitian ini, yaitu membantu pegawai di bagian produksi dalam

mendokumentasi dan mencari solusi penyelesaian masalah yang terjadi di

perusahaan bagian produksi melalui forum dan pencarian pengalaman tentang

penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pekerjaan di bagian produksi.

1.4Pembatasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan mencapai sasaran yang

ditentukan, maka diperlukan suatu pembatasan masalah atau ruang lingkup kajian

yang meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Pembuatan Knowledge Management System hanya untuk bagian produksi.

(16)

3

3. Sistem yang akan dibuat berbasis web.

4. Proses knowledge conversion menggunakan metode

SECI(Socializatio-Externalization-Internalization-Combination).

5. Sistem yang akan dibangun memfokuskan pada explicit berupa materi baik itu

materi SOP tentang menggunakan mesin dan tacit berupa pengalaman untuk

menemukan solusi dalam memecahkan masalah.

6. Pembuatan pengalaman untuk menemukan solusi dalam memecahkan masalah

harus menggunakan bahasa Indonesia.

7. Kata yang digunakan dalam pencarian pengalaman hanya dapat menggunakan

bahasa Indonesia.

8. Metode pencarian pengalaman solusi penyelesaian masalah menggunakan

algoritma TF-IDF (Term Frequency-Inversed Document Frequency) untuk menghitung

bobot antara data pengalaman dengan keyword berbahasa indonesia.

9. Proses stemming menggunakan algoritma Nazief & Adriani untuk mengubah

kata yang sudah tercampur kembali menjadi kata dasar karena mempunyai

keakuratan yang lebih baik dengan algoritma lainnya.

10.Materi hanya dapat diupload oleh para Kepala Bagian saja dan Ekstensi file

modul yang dapat diupload adalah .doc, .pdf, .xls, .ppt.

11.Sistem yang akan dibangun menggunakan pendekatan terstruktur.

1.5Metode Penelitian

Metode penelitian adalah sebuah langkah yang telah ditentukan dalam

melakukan sebuah penelitian yang menjadi sebagai pedoman dalam melakukan

proses penelitian agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

(17)

Desain Infrastruktur KM

Pengujian

Kesimpulan dan saran

Observasi Wawancara Studi Literatur

Analisis Infrastruktur

Penyelarasan KM dengan strategi bisnis

Desain tim KM

Analisis Pengguna

Analisis kebutuhan fungsional Analisis masalah

Analisis basis data

Perancangan data, Struktur menu, antarmuka, Pesan,

Jaringan semantik, dan perancangan proses

Implementasi KM

Tahapan KM Pengumpulan data

(18)

5

1. Analisis Masalah

Pada tahap kedua, analisis masalah yang dimaksud adalah

mengidentifikasi masalah yang terjadi pada CV. SINERGY CIPTA

GRAFIKA.

2. Pengumpulan Data

Pada Tahap Pertama, Pengumpulan ini terbagi menjadi tiga yaitu

observasi, wawancara dan kajian literatur.

A.Observasi

Observasi dilakukan untuk mendapatkan sebuah informasi berupa

data sekunder. Data ini adalah hasil dari studi lapangan ke CV. Sinergy

Cipta Grafika berupa data yang berkaitan dengan profil perusahaan

seperti visi, misi dan struktur Organisasi.

B. Wawancara

Mengadakan sesi wawancara dengan para pegawai dan manager

bapak Momon terkait masalah yang akan dijadikan penelitian.

C.Studi Literatur

Studi literatur ini merupakan mencari dan mempelajari literatur yang

berkaitan dengan knowledge management system, melalui buku,

jurnal, dan internet.

3. Analisis Infrastruktur

Pada langkah pertama yang akan dilakukan dalam tahapan KMS

adalah menganalisis infrastruktur yang berada di CV. Sinergy Cipta

Grafika. Hasil dari analisis ini dapat mengindentifikasi dan mengetahui

sebuah infrastruktur yang akan menjadi bagian dari sebuah KMS yang akan

digunakan.

4. Penyelarasan KM dengan strategi bisnis

Langkah ini menyesuaikan Knowledge Management dengan strategi

bisnis yang ada di CV. Sinergy Cipta Grafika. Penyesuaian Knowledge

dengan strategi di CV. Sinergy Cipta Grafika yang sudah dicantumkan

dalam misi perusahaan yaitu untuk meningkatkan sumber daya manusia,

(19)

ini adalah perekomendasian penyelerasan KM dengan strategi bisnis yang

digunakan untuk tahap berikutnya. Tool yang digunakan untuk

penyelarasan KM ini adalah dengan mengidentifikasi visi dan misi CV.

Sinergy Cipta Grafika dan analisis SWOT.

5. Desain Infrastruktur KM

Langkah ini adalah untuk merancang infrastruktu yang akan menjadi

bagian arsitektur KMS yang akan dibangun. Infrastruktur KM yang akan

dibuat akan disesuaikan dengan hasil dari analisis infrastruktur dan

penyelarasan KMS dengan strategi bisnis yang berada di CV. Sinergy Cipta

Grafika agar dapat digunakan ditahap berikutnya.

6. Desain Tim KM

Langkah ini adalah tahap dimana membuat sebuah tim KM yang

bertugas untuk merancang, membangun, mengimplementasikan dan

menjalankan KM ketika sudah dibangun.

7. Analisis Pengguna

Langkah ini adalah tahap menganalisis pengguna yang akan

digunakan didalam sistem tersebut.

8. Analisis Basis Data

Langkah ini adalah tahap dimana menganalisis data yang akan

digunakana kedalam sistem yang akan dibangun

9. Analisis Kebutuhan Fungsional

Langkah ini adalah tahap analisis kebutuhan fungsional yan dimana

didefinisikan sebagai sebuah penggambaran, perencanaan dan pembuatan

suatu sistem yang akan dibuat.

10.Impelementasi Knowledge Management System

Langkah ini adalah dilakukannya sebuah penerapan dalam sistem

dari hasil analisis, perancangan dan pembuatan Knowledge Management

(20)

7

11.Pengujian

Langkah ini adalah untuk melakukan pengujian kepada sistem yang

telah dibuat untuk dapat mengidentifikasi kapakah hasil ini sesuai dengan

yang diharapkan atau tidak. Pengujian ini melakukan pengujian beta.

12.Kesimpulan dan saran

Langkah ini adalah untuk memberikan kesimpulan dan saran kepada

tim km untuk membuat sistem ini menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang

penelitian yang akan dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini meguraikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah

yang akan dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian yang kemudian

diikuti dengan pembatasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik

penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis

permasalahan serta tinjauan terhadap penlitian-penelitian serupa yang telah pernah

dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis

sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan

perangkat lunak yang digunakan, selain itu juga terdapat perancangan antarmuka

(21)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini membahas implementasi kebutuhan perangkat keras dan

perangkat lunak, implementasi basis data, implementasi antarmuka dan tahap-tahap

dalam melakukan pengujian perangkat lunak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penelitian untuk

(22)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Perusahaan

Tahap tinjauan perusahaan ini merupakan peninjauan terhadap penelitian

studi kasus yang dilakukan di CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA.

2.1.1 Sejarah CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA

CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA didirikan di Bandung pada tahun 2010

yang didirikan oleh Bapak Taufik Herdiyana yang berlokasi di jalan Pungkur

Kecamatan Regol – Kota Bandung dengan surat izin perusahaan nomor : 510/1-BR42/BPPT. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis pakaian olahraga seperti

pakaian memancing, jogging, dan lain-lain. Kantor pemasaran CV. SINERGY

CIPTA GRAFIKA terletak di Bandung dijalan Raden Sumarno Kelurahan

Balonggede.

Perusahaan yang berdiri pada tahun 2010 dan mulai beroperasi dengan

membuka pabrik di Bandung. Walaupun masih berumur muda CV. SINERGY

CIPTA GRAFIKA dapat bersaing dengan perusahaan di dalam bidang yang sama.

CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA diawali dengan hanya memperkejakan 15 orang

saja dan hanya memakan 2 jenis bahan saja dalam pembuatannya yaitu Run lite dan

hexa fit, pada tahun 2013 perusahaan ini semakin berkembang di bidangnya dengan

menambah beberapa macam bahan yang digunakan oleh perusahaan. Pada tahun

2015 perusahaan ini sudah mendapatkan banyak pesaana dari beberapa wilayah,

bukan hanya wilayah jawa barat saja akan tetapi sudah hampir mencakup seluruh

wilayah Jawa, Sumatra dan Kalimantan.

Berikut adalah visi misi dari perusahaan CV. Sinergy Cipta Grafika :

1. Visi

Untuk menjadi sebuah perusahaan kelas dunia, yang menjadi tolak ukur

(23)

2. Misi

1. Untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan mempertahankan

harga yang kompetitif.

2. Untuk menyediakan dan memelihara layanan pelanggan yang terbaik

terhadap klien kami.

3. Untuk meningkatkan sumber daya manusia, teknologi dan proses secara

terus menerus.

4. Untuk menjaga akuntabilitas sosial terhadap pegawai kami dengan

menyediakan wilayah kerja yang ramah lingkungan dan sadar kesehatan..

2.1.2 Logo CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA

Logo CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA dapat dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2. 1 Logo CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA

2.2Struktur Organisasi CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA

Sebagaimana yang kita ketahui, umumnya setiap organisasi perusahaan terdiri

dari tingkatan manajemen, dimulai dari tingkat paling bawah yaitu manajemen garis

pertama, manajemen madya, dan manajemen puncak. Untuk semua tingkatan

manajemen, masing-masing departemen dipimpin oleh seorang pegawai atau

manajer dari Indonesia.

Struktur organiasai CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA penilitian ini hanya

digambarkan struktur organisasi CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA.

Struktur organisasi ini secara keseluruhan ditampilkan, hanya sebagian besar

dan tetap menampilkan struktur dimana penulis membuat penelitian,. Struktur

(24)

11

(25)

2.2.1 Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi CV. Sinergy Cipta Grafika pada

gambar 2.2 maka berikut adalah deskripsi tugas dari perusahaan CV.

Sinergy Cipta Grafika :

1. Direktur

Direktur merupakan bagian tertinggi Perusahaan. Tugas utama dari

DIrektur adalah mengawasi kebijakan General Manager dalam mengelola

perusahaan dan memberikan saran kepada General Manager mengenai

hal-hal sebagaimana dijelaskan dalam Anggaran Dasar Perusahaan Direktur

menerima laporan secara berkala dari General Manager selama setahun

terkait kinerja Perusahaan.

Direktur saat ini diisi oleh Bapak Taufik selaku pemegang

perusahaan itu sendiri.

2. General Manager

General Manager bertanggung jawab penuh untuk mengelola dan

menjalankan Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan serta

memellihara, mengendalikan, dan mengelola asset Perusahaan bagi

kepentingan Perusahaan.’

General Manager ini diisi oleh Bapak Momon Budiman yang

langsung di tunjuk langsung oleh Bapak Taufik selaku direktur atau

pemegang perusahaan itu sendiri.

3. Kepala Produksi

Kepala Produksi disini bertanggung jawab untuk mengelola bagian produksi dengan baik agar tidak adanya kualitas barang yang tidak sesuai

dengan yang di inginkan.

Kepala produksi ini di isi oleh Bapak Rizal Ramdani yang ditunjuk

langsung oleh bapak taufik selaku direktur.

Bagian produksi ini juga memiliki beberapa bagian lainnya yang

(26)

13

1. Kepala Bagian Grading

Kepala grading disini bertanggung jawab untuk mengelola seluruh

bagian grading untuk menilai kualitas yang didapat.

Kepala Bagian Grading diisi oleh ibu gita yang ditunjuk langsung

oleh bapak taufik selaku direktur perusahaan.

2. Kepala Bagian Printing

Kepala printing disini bertanggung jawab untuk mengelola seluruh

bagian grading untuk menilai hasil print yang didapat kualitasnya.

Kepala Bagian Printing diisi oleh Bapak Muhammad Munawar

yang ditunjuk langsung oleh bapak taufik selaku direktur perusahaan.

3. Kepala Bagian Cutting

Kepala cutting disini bertanggung jawab untuk mengelola seluruh

bagian grading untuk menilai kualitas dari hasil potongan yang dilakukan

oleh staff nya.

Kepala Bagian Cutting diisi oleh bapak dimas yang ditunjuk

langsung oleh bapak taufik selaku direktur perusahaan.

4. Kepala Bagian Pressing

Kepala pressing disini bertanggung jawab untuk mengelola seluruh

bagian pressing untuk mengatur dan menilai kualitas yang didapat dari

bagian pressing yang nanti akan d lanjutkan ke tahap berikutnya.

Kepala Bagian Pressing diisi oleh bapak Imam nurdin yang ditunjuk

langsung oleh bapak taufik selaku direktur perusahaan.

5. Kepala Bagian Sewing

Kepala sewing disini bertanggung jawab untuk mengelola seluruh

bagian sewing untuk menilai kualitas yang didapat.

Kepala Bagian Sewing diisi oleh bapa Endang yang ditunjuk

langsung oleh bapak taufik selaku direktur perusahaan.

6. Kepala Bagian Quality Control

Kepala QC disini bertanggung jawab untuk mengelola seluruh

bagian QC untuk menilai kualitas yang didapat agar dapat diberikan kepada

(27)

Kepala Bagian Quality Control diisi oleh bapa Dedi yang ditunjuk

langsung oleh bapak taufik selaku direktur perusahaan.

2.3 Landasan Teori

Dalam penelitian skripsi ini digunakan landasan teori yang berisi teori-teori

yang bisa dijadikan dasar dan acuan dalam perancangan Knowledge Management

System pada CV. SINERGY CIPTA GRAFIKA.

2.3.1 Definisi Knowledge

Knowledge adalah informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang, hal itu

terjadi ketika informasi tersebut menjadi dasar untuk bertindak, atau ketika

informasi tersebut memampukan seseorang atau intitusi untuk mengambil tindakan

yang berbeda atau tindakan yang lebih efektif. [1]

2.3.1.1Tipe Knowledge

knowledge terbagi menajadi kategori yaitu Tacit dan Explicit knowledge.

Perbedaan kedua knowledge tersebut adalah:

1. Explicit Knowledge

Explicit Knowledge adalah sebuah bentuk knowledge yang sudah

didokumentasikan.

2. Tacit Knowledge

Tacit Knowledge adalah sebuah pengetahuan yang tersimpan oleh otak masing-

masing orang yang didapat dari sebuah pengalaman dalam berkerja.

Kedua jenis (Tacit dan Explicit ) Knowledge dapat dikonversi melalui empat

proses konversi, yaitu : Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi dan Internalisasi.

(28)

15

1. Socialization yaitu : Proses yang berupa sharing kepada seseorang berupa

pengalaman yang disharingkan itu sendiri, seperti dari tacit ke tacit

knowledge.

2. Externalization yaitu : proses transfer knowledge berdasarkan dialog dan

refleksi, menyebabkan pengartikulasian tacit knowledge menjadi explicit

knowledge.

3. Combination yaitu : proses transfer knowledge berdasarkan konversi

explicit knowledge menjadi explicit knowledge yang baru melalui

sistemasi dan pengaplikasian explicit knowledge.

4. Internalization yaitu : proses transfer knowledge berdasarkan

pembelajaran dan akuisisi knowledge yang dilakukan oleh anggota

organisasi terhadap explicit knowledge yang disebarkan ke seluruh

organisasi melalui pengalaman sendiri sehingga menjadi tacit knowledge

anggota organisasi.

(29)

2.3.2 Knowledge Management

Knowledge management adalah pendekatan-pendekatan sistemik yang

membantu muncul dan mengalirnya informasi dan knowledge kepada orang yang

tepat pada saat yang tepat untuk menciptakan nilai. [1]

2.3.3 Knowledge Management System

Knowledge Management System adalah mekanisme dan proses yang

terpadu dalam penyimpanan, pemeliharaan, pengorganisasian informasi bisnis dan

pekerjaan yang berhubungan dengan penciptaan berbagai informasi menjadi aset

intelektual organisasi yang permanen. [1]

Adapun komponen dari KMS dapat dibagi menajadi beberapa sub

komponen diantaranya : [4]

1. Repositories

Repositori merupakan media untuk menyimpan pengetahuan formal dimana

pengetahuan tersebut dapat diakumulasikan, divalidasi, dipelihara, ditambahkan

dengan pengetahunan yang baru, dan didistribusikan.

2. Collaborative platforms

Collaborative platforms merupakan platform yang mendukung dalam proses

pendistribusian pengetahuan dimana platform ini berkaitan dengan bagaimana

pengetahuan dibagikan, seperti apa pengetahuan disimpan dan bagaimana cara

mengkomunikasikan pengetahuan tersebut.

3. Network

Jaringan mendukung dalam komunikasi dan percakapan. Fokus dari jaringan

yaitu berkaitan dengan infrastruktur jaringan yang dimiliki oleh perusahaan.

Berikut ini adalah fase dan tahapan dari knowledge management roadmap: [3]

Fase 1: Evaluasi infrastruktur terdiri dari kegiatan

1. Menganalisa infrastruktur yang tersedia

Langkah pertama, harus memahami variasi komponen yang sesuai dengan KM

strategy dan kerangka kerja teknologi.

(30)

17

Knowledge mendorong adanya strategi dan strategi mendorong KM. Langkah

kedua dalam 10-langkah roadmap mengizinkan adanya hubungan antara:

menaikkan KMS ke tingkat strategi bisnis dan menarik strategi ke tingkat desain

sistim.

Fase 2: KM systemanalysis, design, and development terdiri dari kegiatan

3. Mendesain infrastruktur knowledgemanagement

Langkah ketiga adalah memilih komponen infrstruktur untuk menyusun

arsitektur KMS.

4. Melakukan audit dan analisis knowledge management

Proyek KM harus dimulai dengan apa yang telah difahami perusahaan. Langkah

keempat ini adalah mengaudit dan menganalisis knowledge.

5. Mendesain knowledgemanagement tim

Langkah kelima dalam KM roadmap adalah mendesain tim KM yang akan

mendesain, membangun, mengimplementasikan dan menempatkan sesuai

ketentuan dari KM perusahaan. Untuk mendesain tim yang efektif harus

mempertimbangkan kemampuan teknis dan manajerial dari sumberdaya internal

maupun eksternal.

6. Membuat knowledgemanagementblueprint

Tim KM yang diidentifikasi dalam langkah 5, harus membangun cetak biru

dengan menyiapkan perencanaan KMS.

7. Membangun knowledgemanagementsystem

Setelah membuat cetak biru langkah selanjutnya adalah:

1. Mengembangkan lapis antar muka.

2. Mengembangkan akses dan lapis otentikasi. keamanan data, mengendalikan

akses, dan mendistribusikan kontrol.

3. Mengembangkan kolaboratif filtering dan lapis kecerdasan, menggunakan

agen cerdas dan kolaboratif filtering sistem.

4. Mengembangkan dan menggabungkan lapis aplikasi dengan lapis

kecerdasan dan transportasi.

5. Mengembangkan middleware

(31)

Fase 3: Deployment / pelaksanaan, terdiri dari kegiatan

8. Melaksanakan kegiatan knowledge management, menggunakan metode

penambahan hasil

9. Memanage perubahan, budaya, dan struktur reward

Fase 4: Evaluasi terdiri dari kegiatan

10. Mengevaluasi performance, mengukur ROI, dan meningkatkan KMS

(32)

19

2.3.4 SWOT

SWOT merupakan pendekatan yang dapat dipergunakan sebagai instrumen

dalam pemilihan strategi dasar. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor

secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis ini didasarkan

pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(weakness) dan ancaman (threats). [5]

Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT :

1. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan lain yang

berhubungan dengan pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani

oleh perusahaan.

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya

keterampilan dan kapabilitiaas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan,

keterbatasan dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan

manajemen dan keterampilan dalam pemasaran.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam sebuah lingkungan

perusahaan, keenderungan tersebut dapat menjadi sebuah sumber peluang, seperti

perubahan teknologi dan meningkatnyha sebuah hubungan antara perusahaan

dengan pembeli.

4. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan

perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau

yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru

atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

Analisisi SWOT dilakukan untuk mengetahui sebuah kondisi perusahaan

saat ini. Analisis SWOT merupakan sebuah strategi organisasi yang meliputi

(33)

Strength (Kekuatan) dan Weakness (kelemahan). Sedangkan eksternal yaitu berada

diluar lingkungan perusahaan seperti opportunity (peluang) dan Threats (ancaman).

Langkah-langkah dalam melakukan analisis SWOT yaitu, menentukan faktor

internal dan eksternal,setelah itu membuat matriks internal dan eksternal. matrik

faktor penentu keberhasilan dan pemilihan alternatif sebagai berikut: [5]

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada didalam organisasi, faktor

internal terdiri dari kekuatan organisasi, dan kelemahan organisasi

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang ada diluar organisasi, faktor internal

terdiri dari peluang organisasi, dan ancaman organisasi

3. Matrik faktor strategi internal

Analisis faktor strategis internal adalah analisis yang menilai prestasi/kinerja

yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan

organisasi. Seperti halnya pada Analisis Faktor Strategis Eksternal, maka dengan

cara yang sama menyusun tabel Faktor-faktor Strategis Internal (InternalStrategic

Factors AnalysisSummary/IFAS)., dengan langkah-langkah sebagai berikut : [5]

1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan.

2. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis koperasi. (semua bobot tersebut

jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.00).

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi koperasi yang

bersangkutan, variabel yang bersifat positif ( semua variabel yang masuk

kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai +4 dengan

membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama.

(34)

21

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh

faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi

mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1.0 (poor).

5. Jumlah skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

internalnya.

4. Matrik faktor strategi eksternal.

Analisis faktor strategis eksternal difokuskan pada kondisi yang ada dan

kecenderungan yang muncul dari luar, tetapi dapat memberi pengaruh kinerja

organisasi. Setelah mengetahui faktor-faktor strategi eksternal, selanjutnya susun

tabel faktor-faktor Strategis Eksternal (External Strategic Factors

AnalysisSummary/EFAS), dengan langkah sebagai berikut :

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan.

b. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis koperasi. (semua bobot tersebut

jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi koperasi yang

bersangkutan, variabel yang bersifat positif ( semua variabel yang masuk

kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai +4 dengan

membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama.

Sedangkan variabel yang bersifat negative, kebalikannya.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh

faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi

mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1.0 (poor).

e. Jumlah skor pembobotan ( pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

(35)

bagaimana koperasi tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

internalnya.

5. Membuat matrik posisi startegi dan evaluasi tindakan

6. Matrik Internal Eksternal (IE)

Matrik internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (

GE-Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal

perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini

adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.

Gambar 2. 5 Diagram Matrik IE

Diagram pada gambar 2.9 dapat mengidentifikasi 9 sel strategi perusahaan,

tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokan menjadi tiga strategi

utama, yaitu: [5]

1. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri ( sel 1,2

dan 5 ) atau upaya diversifikasi ( sel 7 dan 8 ).

2. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi

(36)

23

3. Retrenchment strategy ( sel 3, 6 dan 9 ) adalah usaha memperkecil atau

mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.

Untuk memperoleh penjelasan secara lebih detail mengenai kesembilan

strategi yang terdapat yang terdapat pada Sembilan sel IE matrik tersebut diatas ,

berikut ini akan dijelaskan tindakan dari masing-masing strategi tersebut : [5]

1. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy)

Strategi ini didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset,

profit, maupun kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara

menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau

jasa, atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan

adalah dengan cara meminimalkan biaya (minimize cost) sehingga dapat

meningkatkan profit. Cara ini merupakan strategi terpenting apabila kondisi

perusahaan tersebut berada dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat

kecenderungan pesaing untuk melakukan perang harga dalam usaha untuk

meningkatkan pangsa pasar. Dengan demikian, perusahaan yang belum mencapai

critical mass (mendapat profit dari large-scale production) akan mengalami

kekalahan, kecuali jika perusahaan ini dapat memfokuskan diri pada pasar tertentu

yang menguntungkan.

2. Strategi Pertumbuhan melalui Konsentrasi dan Diversifikasi

Ada dua strategi dasar dari pertumbuhan pada tingkat korporat, yaitu

konsentrasi pada satu industri atau diversifikasi ke industri lain. Berdasarkan hasil

penelitian, perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung mengadakan

konsentrasi, sedangkan perusahaan yang relatif kurang memiliki kinerja yang baik

cenderung mengadakan diversifikasi agar dapat meningkatkan kinerjanya. Jika

perusahaan tersebut memilih strategi konsentrasi, dia dapat tumbuh melalui

integrasi (integration) horizontal maupun vertikal, baik secara internal melalui

sumber dayanya sendiri atau secara eksternal dengan menggunakan sumber daya

dari luar. perusahaan tersebut memilih strategi diversifikasi, dia dapat tumbuh

melalui konsentrasi atau diversifikasi konglomerat, baik secara internal melalui

pengembangan produk baru, maupun eksternal melalui akuisisi. Contoh strategi

(37)

3. Konsentrasi melalui Integrasi Vertikal (Sel 1)

Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai melalui integrasi vertikal

dengan cara backward integration (mengambil alih fungsi supplier) atau dengan

cara forward integration (mengambil alih fungsi distributor). Hal ini merupakan

strategi utama untuk perusahaan yang memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat

(high market share) dalam industri yang berdaya tarik tinggi. Agar dapat

meningkatkan kekuatan bisnisnya atau posisi kompetitifnya, perusahaan ini harus

melaksanakan upaya meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efisien untuk

mengontrol kualitas serta distribusi produk. Integrasi vertikal dapat dicapai baik

melalui sumber daya internal maupun eksternal. Henry Ford, misalnya,

menggunakan sumber daya internal untuk membangun pabriknya di luar Detroit. la

mengintegrasikan proses manufaktur, mulai dari masukan berupa biji besi sampai

keluaran berupa produk mobil. Sebaliknya, Du Pont, sebuah perusahaan kimia

raksasa, jalur eksternal untuk integrasi vertikal ke belakang (backward vorrical

integration) dengan cara mengambil alih Conoco untuk memenuhi kebutuhan

minyak yang diperlukan dalam memproduksi produk sintetis Du Pont. Integrasi

vertikal pada umumnya terdapat dalam industri perminyakan, kimia dasar, mobil,

serta produk yang memanfaatkan hasil hutan. Sebagaimana ditunjukkan dalam

tabel di atas, beberapa keuntungan dari integrasi vertikal ini adalah turunnya biaya

serta meningkatnya koordinasi dan kontrol. Hal ini merupakan cara terbaik bagi

perusahaan yang kuat dalam rangka meningkatkan competitive advantage di dalam

industri yang atraktif.

4. Konsentrasi melalul integrasi Horizontal (Sel 2 dan 5)

Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal adalah suatu kegiatan untuk

memperluas perusahaan dengan cara membangun di lokasi yang lain, dan

meningkatkan jenis produk serta jasa. Jika, perusahaan tersebut berada dalam

industri yang sangat atraktif (sel 2), tujuannya adalah untuk meningkatkan

penjualan dan profit, dengan cara memanfaatkan keuntungan economics of scale

baik dalam produksi maupun pemasaran. Sementara jika perusahaan ini berada

dalam moderate attractive industry, strategi yang diterapkan adalah konsolidasi (sel

(38)

25

kehilangan profit. Perusahaan yang berada di sel ini dapat memperluas pasar,

fasilitas produksi, dan teknologi melalui pengembangan internal maupun eksternal

melalui akuisisi atau joint ventures dengan perusahaan lain dalam industri yang

sama. Contohnya, American Airlines pada tahun 1990 memilih strategi integrasi

horizontal melalui pembentukan Asian Division (Pan American Airlines). Maytag

corporation juga memilih integrasi horizontal dengan cara akuisisi.

5. Diversifikasi Konsentris (sel 7)

Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya dilaksanakan oleh

perusahaan yang memiliki kondisi competitive position sangat kuat, tetapi nilai

daya tarik industrinya sangat rendah. Perusahaan tersebut berusaha memanfaatkan

kekuatannya untuk membuat produk baru secara efisien karena perusahaan ini

sudah memiliki kemampuan manufaktur dan pemasaran yang baik. Prinsipnya

adalah untuk menciptakan sinergi (2 + 2 = 5) dengan harapan bahwa dua bisnis

secara bersama-sama dapat menciptakan lebih banyak profit daripada jika

melakukannya sendiri-sendiri.

6. Diversifikasi Konglomerat (Sel 8)

Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan

dapat dilakukan jika perusahaan menghadapi competitive position yang tidak begitu

kuat (average) dan nilai daya tarik industrinya sangat rendah.

Kedua faktor tersebut memaksa perusahaan itu melakukan usahanya ke dalam

perusahaan lain. Tetapi, pada saat perusahaan tersebut mencapai tahap matang,

perusahaan yang hanya memiliki competitive position rata-rata cenderung akan

menurun kinerjanya. Untuk itu strategi diversifikasi konglomerat sangat

diperlukan. Tekanan strategi ini lebih pada sinergi finansial daripada product

market sinergy (seperti yang tardapat pada strategi diversifikasi konsentris).

7. Matrik SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan adalah

matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang

dan ancaman eksternal yang dihadapai perusahaan dapat disesuaikan dengan

(39)

set kemungkinan alternatif strategis. Pada gambar 2.10 dapat dilihat 4 set alternatif

dari Matriks SWOT. [5]

Gambar 2. 6 Matrik SWOT [5]

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar - besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan

untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha untuk

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.3.5 Text Mining

Text mining adalah proses menganalisis teks untuk mengekstrak informasi

yang berguna untuk tujuan tertentu. Text mining memiliki tugas yang lebih

(40)

27

(Fuzzy). Secara umum, basis data didesain untuk program dengan tujuan melakukan

pemrosesan secara otomatis, sedangkan teks ditulis untuk dibaca langsung oleh

manusia. [6]

2.3.6 Perhitungan TF-IDF

Metode Term Frequency-Inverse Document Frequency (TF-IDF) adalah

cara pemberian bobot hubungan suatu kata ( term) terhadap dokumen. Untuk

dokumen tunggal tiap kalimat dianggap sebagai dokumen. Metode ini

menggabungkan dua konsep untuk perhitungan bobot, yaitu Term frequency (TF)

merupakan frekuensi kemunculan kata (t) pada kalimat (d). Document frequency

(DF) adalah banyaknya klaimat dimana suatu kata (t) muncul. Frekuensi

kemunculan kata di dalam dokumen yang diberikan menunjukkan seberapa penting

kata itu di dalam dokumen tersebut. [7]

Contoh perhitungan bobot dokumen dengan tf-idf dapat dilihat pada tabel

2.4.

tabel 2. 1 Tabel perhitungan TF

Token tf df

Q D1 D2 D3

Sistem 1 1 0 0 2

Kumpul 0 1 1 0 2

Elemen 0 1 1 0 2

Saling 0 0 1 0 1

interaksi 0 0 1 1 2

Capai 0 0 0 1 1

tuju 0 0 0 1 1

setelah hasil perhitungan tf didapatkan, langkah selanjutnya dilakukan perhitungan

inverse document frequency (idf) tiap token untuk menghitung bobot token.

Rumus idf

(41)

Keterangan :

N = jumlah dokumen dalam korpus

Melalui perhitungan idf didapatkan tabel hasil perhitungan idf dapat dilihat pada

tabel 2.5 .

tabel 2. 2 Perhitungan idf

Token tf df D/df IDF=log(D/DF)

Q D1 D2 D3

Sistem 1 1 0 0 2 1.5 0.176

Kumpul 0 1 1 0 2 1.5 0.176

Elemen 0 1 1 0 2 1.5 0.176

Saling 0 0 1 0 1 3 0.477

interaksi 0 0 1 1 2 1.5 0.176

Capai 0 0 0 1 1 3 0.477

Tuju 0 0 0 1 1 3 0.477

Selanjutnya, setelah nilai tf dan idf telah didapatkan, kemudian dimasukan dalam

perhitungan tf-idf weighting untuk menghitung bobot hubungan suatu token

didalam dokumen.

Rumus tf-idf weighting

���,� = ���,�∗ ���� Keterangan :

d = dokumen ke-d

t = kata ke-t dari kata kunci

(42)

29

Hasil perhitungan tf-idf weighting bisa dilihat pada tabel 2.6

tabel 2. 3 Perhitungan tf-idf

Token tf df D/df IDF=

mentransformasi kata-kata yang terdapat dalam suatu dokumen ke kata-kata

akarnya (root word) dengan menggunakan aturan-aturan tertentu [8]. Contohnya

adalah dimana kata yang seperti perbandingan, membandingkan akan distem ke

root wordnyayaitu “banding”. Proses stemming bahasa indonesia berbeda dengan

stemming pada teks berbahasa inggris. Pada teks bahasa inggris, proses yang

diperlukan hanya proses menghilangkan sufiks. Sedangkan pada teks berbahasa

indonesia , selain sufiks, prefiks, dan konfiks juga dihilangkan [8].

2.3.7.1Algoritma Nazief -Adriani

Algoritma Nazief & Adriani adalah sebuah algoritma untuk mencari sebuah

kata dasar atau lebih yang dikenal dengan istilah stemming. Proses stemming antara

satu bahasa tidak sama dengan dengan proses stemming yang lainnya karena

mempunyai struktur morfologi yang berbeda. Algoritma Nazief & Adriani

merupakan algoritma khusus untnuk bahasa indonesia yang lebih banyak digunakan

oleh para praktisi maupun para pegiat akademik, karena algoritma Nazief & Adriani

(43)

Algoritma yang disusun oleh Bobby Nazief dan Mirna Adriani memiliki

tahap-tahap sebagai berikut [8] :

Cari kata yang akan di cari kata dasarnya dalam kamus. Jika ditemukan

maka diasumsikan bahwa kata tersebut adalah root word. Maka algoritma berhenti.

1. Inflection suffixes (“-lah”, “-kah”, “-ku”, “-mu”, atau “-nya”) dibuang. Jika berupa particles (“-lah”, “-kah”, “-tah” atau “-pun”) maka langkah ini diulangi lagi untuk menghapus prossessive pronouns (“-ku” , “-mu” atau“-nya”), jika ada.

2. Hapus derivation suffixes (“-i”, “-an” atau “-kan”). Jika kata ditemukan dikamus, maka algoritma berhenti. Jika tidak maka ke langkah 3a.

a. Jika “-an” telah dihapus dan huruf terakhir dari kata tersebut adalah “-k”,

maka “-k” juga ikut dihapus. Jika kata tersebut ditemukan dalam 7 kamus maka algoritma berhenti. Jika tidak ditemukan maka lakukan langkah 3b.

b. Akhiran yang dihapus (“-i”, “-an” atau “-kan”) dikembalikan, lanjut ke langkah 4.

3. Hapus derivation prefix. Jika pada langkah 3 ada sufiks yang dihapus maka

pergi ke langkah 4a, jika tidak pergi ke langkah 4b.

a. Periksa tabel kombinasi awalan-akhiran yang tidak diijinkan. Jika

ditemukan maka algoritma berhenti, jika tidak pergi ke langkah 4b.

b. For i = 1 to 3, tentukan tipe awalan kemudian hapus awalan. Jika root word

belum juga ditemukan lakukan langkah 5, jika sudah maka algoritma

berhenti. Catatan : jika awalan kedua sama dengan awalan pertama

algoritma berhenti.

4. Melakukan recording.

5. Jika semua langkah telah selesai tetapi tidak juga berhasil maka kata awal

diasumsikan sebagai root word. Proses selesai.

Adapun langkah-langkah untuk menentukan tipe awalan adalah sebagai

berikut [8] :

(44)

31

2. Jika awalannya adalah “te-”, “me-”, “be-”, atau “pe-” maka dibutuhkan sebuah proses tambahan untuk menentukan tipe awalannya.

3. Jika dua karakter pertama bukan “di-”, “ke-”, “se-”, “te-”, “be-”, “me-”, atau

“pe-” maka berhenti.

4. Jika tipe awalan adalah “none” maka berhenti. Jika tipe awalan adalah bukan

“none” maka awalan dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan 2.2. Hapus awalan jika

ditemukan.

Tabel 2. 4 Kombinasi Awalan Akhiran yang Tidak Diijinkan

Tabel 2. 5 Cara Menentukan Tipe Awalan pada Kata diawali “Te-“

Tabel 2. 6 Jenis Awalan Berdasarkan Tipe Awalan

Berdasarkan langkah-langkah penentuan tipe awalan yang telah

dijelaskan,untuk mengatasi keterbatasan pada algoritma di atas, maka ditambahkan

(45)

1. Aturan untuk reduplikasi

a. Jika kedua kata yang di hubungkan oleh kata penghubung adalah kata yang

sama maka root world adalah bentuk tunggalnya, contoh pada kata “buku

-buku” root word-nya adalah “buku”.

b. Kata lain, misalnya “bolak-balik”, “berbalas-balasan”, dan

”seolaholah”.Untuk mendapatkan root word-nya, kedua kata diartikan secara terpisah. Jika keduanya memiliki root word yang sama maka diubah

menjadi bentuk tunggal, contoh : kata “berbalas-balasan”, “berbalas” dan

“balasan” memiliki root word yang sama yaitu “balas”, maka root word

“berbalas-balasan” adalah “balas”. Sebaliknya, pada kata “bolakbalik”,

“bolak” dan “balik” memiliki root word yang berbeda, maka root word-nya

adalah “bolak-balik”.

2. Tambahan bentuk awalan dan akhiran serta aturannya

a. Untuk tipe awalan “mem-”, kata yang diawali dengan awalan “memp-”

memiliki tipe awalan “mem-”.

b. Tipe awalan “meng-”, kata yang diawali dengan awalan “mengk-” memiliki

tipe awalan “meng-”.

2.3.8 PHP

PHP adalah sebuah bahasa pemrograman berbasis web yang mempunyai

banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemrograman web yang lain [9].

PHP merupakan sebuah bahasa pemrograman yang bersumber Perl. Sedangkan Perl

merupakan pengembangan bahasa C. Fungsi yang dimiliki oleh PHP sangat

lengkap sehingga tidak perlu membuat fungsi sendiri karena daftar fungsi PHP yang

lengkap menjadikan baris perintah semakin efisien.

2.3.9 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manahemen basis data SQL

atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh

dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis

(46)

33

dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaanya tidak cocok

dengan penggunaan GPL.

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti apache, dimana perangkat lunak

dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki

oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah

perusahaan komersial asal Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta

hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia

yang mendirikan MySQL AB adalah : David Axmark, Allan Larsson, dan Michael

Monty” Widenius [9].

2.3.10 Analisis Perancangan Terstruktur

Analisis merupakan salah satu tahapan yang dilakukan sebelum melakukan

perancangan. Analisi terstruktur merupakan tahapan-tahapan alat membantu

perancangan secara terstruktural. [10]

2.3.10.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem. Ia akan

memberikan gambarang tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh

boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store

dalam diagram konteks. [10]

2.3.10.2 Data Flow Diagram

Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan

pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan

diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai

bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. [10]

2.3.10.3 Entity Relationship Diagram

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model jaringan

menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD

(47)

menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan

hubungan antar data. Terdapat tiga simbol yang digunakan yaitu : [10]

1. Entitas, adalah suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan

pemakai, sesuaatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan

dibuat.

2. Atribut, Entitas mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi

mendeskripsikan karakter etntitas.

3. Hubungan, Entitas dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini dinamakan

relationship. Sebagaimana halnya entity maka dalam hubungan juga harus

dibedakan antara hubungan dan isi hubungan.

2.3.10.4 Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan

aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemet data yang digunakan dalam

sistem secara persis sehingga pemakan dan penganalisis sistem mempunyai dasar

(48)

35

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penjelasan dari sebuah sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang

terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan suatu perbaikan

yang baik.

1.1.1 Analisis Masalah

Analisis masalah merupakan sebuah asumsi dari masalah yang akan diuraikan

dalam prosedur. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan suatu

permasalahan yaitu tidak adanya dokumentasi tentang penyelesaian masalah oleh

para pegawai bagian ptoduksi sehingga sulitnya untuk menemukan solusi

penyelesaian masalah yang terjadi di pekerjaan di bidang produksi yang berakibat

terhambatnya proses pekerjaan.

3.1.2 Analisis Sistem yang sedang bejalan

Berikut adalah Prosedur Training yang dilakukan oleh CV SINERGI

CIPTA GRAFIKA :

1. General manager membuat jadwal training

2. Kepala Bagian dan kepala produksi menerima jadwal training

3. Kepala bagian produksi membuat daftar peserta training kemudian

mengirimkan daftar peserta training ke general manager

4. General manager membuat surat pemberitahuan training kemudian diberikan

ke peserta

5. Kepala Bagian menyiapkan materi-materi training kemudian diberikan kepada

peserta

6. Peserta melakukan proses training

7. Kepala produksi memberikan penilaian kepada peserta training

(49)

9. General manager menerima laporan hasil training

(50)

37

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis

Analisis aturan bisnis terbagi menjadi dua, yaitu aturan bisnis pada sistem

yang sedang berjalan dan aturan bisnis pada sistem yang akan dibangun.

3.1.3.1 Aturan Bisnis Pada Sistem yang Sedang Berjalan

1. Training hanya dilakukan untuk pegawai baru

2. Masa kerja minimal 6 bulan

3. Tidak pernah absen

4. Training dilakukan selama 2 hari

5. Pelaksanaan training 8 jam/hari

3.1.3.2 Aturan Bisnis yang Diusulkan

1. Training dilakukan oleh pegawai baru, akan tetapi pegawai lama dapat

memperoleh materi-materi training.

2. Pegawai yang dapat menghapus, dan mengedit sebuah pengalaman ataupun

forum hanya dapat dilakukan oleh pegawai itu sendiri.

3. Pegawai yang dapat mengupload sebuah materi kedalam sistem hanya

Kepala Bagian saja yang diperbolehkan.

3.1.4 Analisis Penentuan Solusi

Analisis penentuan solusi yaitu analisis yang dilakukan dalam menentukan

solusi untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi .

3.1.4.1 Syarat Solusi

Adapun syarat-syarat untuk mencari solusi adalah sebagai berikut :

1. Data pengalaman sudah terdapat didalam database.

2. Kata kunci menggunakan bahasa Indonesia.

3. Komentar yang diberikan didalam forum sudah ada yang memberikan like.

3.1.4.2 Kriteria Solusi

Adapun kriteria solusi yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Solusi yang didapat akan sesuai dengan kata kunci yang dimasukan.

(51)

3.2. Analisis Knowledge Management System

Berdasarkan analisis dari metodologi 10 steps knowledge management

roadmap, digunakan hingg tahap mengimplementasikan KMS itu sendiri maka

akan dilakukan pengolahan data dan analisis data untuk membuat perancangan

knowledge management system pada CV SINERGY CIPTA GRAFIKA . Data yang

diperoleh berasal dari dokumen pelatihan training, Standard Operation Procedure

(SOP) dan pengalaman dari Kepala Bagian maupun pegawai lainnya.

3.2.1 Analisis Infrastruktur

Pada fase ini terdapat dua kegiatan utama yakni menganalisa infrastruktur

yang tersedia dan menyelaraskan knowledge management dengan strategi bisnis.

3.2.1.1Analisis Infrastruktur yang Tersedia

Analisis infrastruktur yang tersedia dilakukan untuk menghasilkan rincian

tentang hal-hal yang dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Adapun beberapa

bagian yang termasuk kedalam analisis infrastruktur yang tersedia yaitu analisis

kebutuhan perangkat keras, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis jaringan

dan analisis pengguna.

3.2.1.1.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Berikut ini merupakan spesifikasi kebutuhan perangkat keras yang

digunakan dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Kebutuhan Perangkat Keras yang Digunakan No. Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor 2.0 GHz

2 RAM 2 GB

3 Hardisk 400 GB

(52)

39

Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk

mendukung aplikasi yang akan dibangun dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3. 2 Kebutuhan Perangkat Keras yang diusulkan No. Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor 2.5 GHz

2 RAM 2 GB

3 Hardisk 400 GB

4 Monitor LCD 20”

3.2.1.1.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Berikut ini merupakan kebutuhan perangkat lunak yang digunakan dapat

dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3. 3 Perangkat Lunak yang digunakan No. Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows 7

2 Aplikasi Perangkat Kerja Microsoft Open Office 3.0

3 Web Browser Mozilla Firefox

4 Koneksi Akses Internet

Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat lunak yang diusulkan dapat dilihat

pada tabel 3.4.

Tabel 3. 4 Perangkat Lunak yang diusulkan No. Perangkat Keras Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows 10

2 Aplikasi Perangkat Kerja Microsoft Open Office 3.0

3 Web Browser Google Chrome

(53)

3.2.1.1.3 Analisis Jaringan

Jaringan yang digunakan oleh CV SINERGY CIPTA GRAFIKA

pada bagian produksi dapat dilihat pada gambar 3.2.

server

internet

firewall

Switch

printing

cutting

grading

pressing

sewing

(54)

41

Berikut adalah penjelasan jaringan yang terdapat pada bagian produksi :

Tabel 3. 5 analisis jaringan CV SINERGY CIPTA GRAFIKA

No Jumlah perangkat Jenis perangkat Detail perangkat

1 8 PC - Divisi grading

- Divisi printing

- Divisi cutting

- Divisi pressing

- Divisi sewing

- Divisi QC

Switch

Modem wireless Speed internet

10Mbps

3.2.1.2 Penyelarasan Knowledge Management dengan Strategi Bisnis

Knowledge management system yang akan dikembangkan harus sama

dengan stategi organisasi agar bisa sesuai dengan kemampuan dari apa yang

dibutuhkan oleh organisasi. Penyelarasan dimulai dengan melakukan analisis

SWOT..

3.2.1.2.1 Analisis SWOT di CV SINERGY CIPTA GRAFIKA

Knowledge management system yang dikembangkan harus sama dengan

stategi organisasi agar sesuai dengan kemampuan dari apa yang dibutuhkan oleh

organisasi. Penyelarasan dimulai dengan melakukan analisis SWOT. Analisis

SWOT dimulai dengan menentukan faktor internal dan faktor eksternal.

Selanjutnya membuat suatu matrik faktor strategi internal dan eksternal yang

didapat dari faktor internal dan eksternal yang telah dilakukan pada tahap

sebelumnya. Setelah membuat matrik faktor strategi internal dan eksternal maka

akan dibuat matrik faktor strategi internal-eksternal untuk memperoleh strategi

bisni. Langkah selanjutnya membuat matrik posisi strategi dan evaluasi untuk

mengetahui posisi CV SINERGY CIPTA GRAFIKA. Matrik SWOT adalah

langkah berikutnya dengan mencocokan identifikasi internal dan eksternal, serta

Gambar

Gambar 2. 4 Model KM roadmap Menurut Amrit Tiwana [3]
Gambar 2. 5 Diagram Matrik IE
tabel 2. 1  Tabel perhitungan TF
tabel 2. 2 Perhitungan idf
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembangunan aplikasi ini dimulai dengan studi literatur dimana mempelajari penelitian dengan kajian yang sama, kemudian mengumpulkan data atribut dari

siya>sah tentang Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2016 dalam penelitian

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dua siklus, dengan menggunakan media animasi pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta

Kondisi kesehatan BMT Muda dilaporkan setiap tiga bulan sekali dan dijelaskan bahwa pada tiga bulan awal BMT Muda beroperasi (Maret 2102), kemampuan BMT Muda dalam membayar

Menindaklanjuti hasil evaluasi terhadap penawaran yang telah saudara ajukan pada paket pekerjaan Pengadaan Bibit Kelapa Sawit Zona III , maka bersama ini Pokja

Tahap yang pertama adalah tahap desain perancangan alat, setelah melakukan desain perancangan alat, tahap selanjutnya adalah persiapan alat dan bahan, disini semua alat

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam menganyam pada mata pelajaran SBK

menyembunyikan perahu nelayan dan lokasi dengan aktifitas masyarakat yang tinggi yaitu dekat dermaga yang padat aktifitas, sehingga dapat dilihat