• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan pendampingan psikososial ekonomi korban gempa bumi 2 September 2009 di Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan pendampingan psikososial ekonomi korban gempa bumi 2 September 2009 di Provinsi Jawa Barat"

Copied!
225
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

 

LAP ORAN

P EN D AMP IN GAN P S IKOS OS IAL EKON OMI

KORB AN GEMP A B U MI 2 S EP TEMB ER 2 0 0 9

D I P ROVIN S I J AW A B ARAT

Editor:

Euis Sun arti

PUSAT STUDI BENCANA LEMBAGA PENELITIAN DAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

 

P RAKATA

Puji syukur Kam i pan jatkan kepada Allah SWT yan g telah m em berikan kesem patan sehin gga kam i dapat m elaksan akan kegiatan serta m en yusun laporan kegiatan ”Pendam pingan Ekon om i Korban Bencana Gem pa Bum i 2 Septem ber 20 0 9 di Provinsi J awa Barat”. Laporan in i m enyajikan hasil kegiatan pendam pingan ekon om i yang telah dilakukan di em pat kabupaten terpilih. Kegiatan yan g telah dilakukan berupa pendam pingan ekonom i bagi keluarga korban ben cana serta fasilitasi dan a stim ulan kerja bersam a “Cash For W ork s”

bagi m asyarakat di lin gkun gan tem pat pen dam pin gan . Substan si laporan in i m en cakup existing condition serta pem ban gkitan inform asi m elalui kegiatan pendam pingan yang dilakukan disertai an alisis tem uan n ya. Den gan dem ikian rekom en dasi dari tem uan dan pem belajaran (lesson learned) dari kegiatan ini diharapkan m en jadi bahan bagi pen gem ban gan kebijakan dan pen guatan program rehabilitasi dan rekonstruksi aspek psikososial ekonom i pasca bencana di In don esia.

Kam i m enyadari bahwa laporan in i m asih m em butuhkan pen gayaan m en gin gat luasnya dim ensi dan ruan g lin gkup aspek ekonom i dalam rehabilitasi dan rekon struksi pasca ben can a. Un tuk itu saran dan m asukan yan g m em ban gun dari berbagai pihak dalam pen yem purn aan laporan in i san gat Kam i harapkan . Mudah-m udahan kegiatan yan g dilaksan akan serta laporan hasilnya dapat m em berikan m an faat, khususn ya bagi pen gem bangan kebijakan dan program rehabilitasi rekonstruksi pasca bencan a, dan um um nya bagi pem ban gun an sistem nasion al pen an ggulangan ben can a di In don esia.

Bogor, Maret 20 11 Kepala Pusat Studi Ben cana

IPB

(4)

 

U CAP AN TERIMAKAS IH

Kegiatan pen dam pingan ekonom i korban bencana sebagai bagian program rehabilitasi rekonstruksi pasca ben cana gem pa bum i 2 Septem ber 20 0 9 di Provin si J awa Barat in i dapat terselenggara atas kepercayaan, dukungan, partisipasi berbagai pihak. Oleh karenanya ucapan terim akasih kam i sam paikan kepada berbagai pihak berikut ini :

1 Drs. Udjwalapran a Sigit, MM, M.Si, Kepala Badan Pen an ggulangan Ben can a Daerah

Provin si J awa Barat; serta Dra Ern a Erm ilia, Kasubag Peren can aan Program , BPBD Provin si J awa Barat;

2 Ir. Bam bang Sulistianto, MM. Plt Deputi Rehabilitasi Rekonstruksi, Badan Nasion al

Penanggulangan Bencana Nasional; serta Ir. Siswanto Budi Prasodjo, M.M. sebagai Direktur Pem ulihan dan Pen in gkatan Sosial Ekonom i dan drg Maria Sidan g Doki, M. Kes sebagai Direktur Penilaian Kerusakan Kerugian Akibat Ben cana;

yang telah m em beri kepercayaan, saran dan m asukan, juga ikut serta m enjaga kualitas kegiatan pendam pingan psikososial ekonom i korban pasca bencana. Dem ikian juga kam i m engucapkan term akasih kepada berbagai pihak berikut ini :

1. Para Tenaga Ahli yaitu Ir. H . Agus Siswanto, AAAIJ , ME.I, Ir. Dadang Rahm at

Nugraha, Ir. Said Fakhruddin, Irni Rahm ayani J ohan, SP. MM, Yuliansyah, SE yang telah m elaksan akan pendam pin gan dan m en yediakan catatan lapan g sebagai bahan penyusun an laporan kegiatan, serta Ir. Nursyam su Mahyuddin, MS dan Yeka H en dra Fatika, SP sebagai n arasum ber;

2. Para Tenaga Lapang yang m elaksanakan kegiatan keseharian di lapang yaitu:

Fitriani, S.IKk, Khoerini Rifki Saputri, S.KPm , Rani Maulan asari, S.Ikk, Rahayu Lestari, S.Si, Aliyatur Ropiah, S.KPm , Siti Sartika Hardiyanti, STP, Gina Gin anjarsari, S.Si, Masikah Maylan Dewi, S.Pi, Asep Saepulm ilah, S.KPm , Dedi Mulyan a, S.KPm , Galuh Adriani, dan Adi Gun awan , A.Md, dan J un ita Sari Syahrin i, S.Si; Koordin ator lapan g, ten aga kesekretariatan , dan ten aga pen dukun g lainn ya yang telah m em ban tu kelancaran kegiatan keseluruhan;

3. Pem erin tah Daerah yan g telah m endukun g dan m erespon dengan baik kegiatan

pendam pingan rehabilitasi rekon struksi korban bencana aspek psikososial ekonom i, yaitu Pem erintah Daerah Kecam atan Cisayong Kabupaten Tasikm alaya; Kecam atan Ban jarsari, Kecam atan Ciam is; Kecam atan Banjaran , Kabupaten Ban dun g; Kecam atan Sindangbarang Kabupaten Cianjur, dan BPBD.

Sem oga kegiatan pen dam pingan psikososial ekonom i pasca bencana yang telah dilakukan serta laporan hasil pelaksan aannya dapat m em beri m anfaat yan g sebesar-besarnya bagi pem ban gun an sistem n asion al ben can a di In don esia.

Bogor, Maret 20 10 Kepala Pusat Studi Ben cana IPB

(5)

 

RIN GKAS AN EKS EKU TIF

Gem pa bum i pada 2 Septem ber 20 0 9 yan g m en ggun cang Provinsi J awa Barat m en yebabkan kerusakan dan kerugian sen ilai 7.9 triliun , m enyebabkan 50 ,964 keluarga atau sejum lah 196,10 7 jiwa m engun gsi, 264.0 0 0 rum ah rusak (berat, sedang, dan ringan ). Rehabilitasi rekonstruksi pasca bencan a bertujuan un tuk m en gem balikan kehidupan korban serta lin gkun gan infrastruktur fisik dan non fisik kem bali n orm al, bahkan m em bangun kehidupan kem bali yang lebih baik

(build back better). Un dan g Undang n o 24 tahun 20 0 7 tentan g Penan ggulangan

Ben can a (PB), PP no 21 tahun 20 0 8 ten tang pen yelenggaraan PB, dan Peraturan Kepala BNPB No 11 tahun 20 0 8 ten tan g Pedom an Rehabilitasi dan Rekon struksi m en gam an atkan pen tin gnya pelaksan aan rehabilitasi dan rekon struksi pasca ben can a. Berdasarkan am anat tersebut, m aka pen dam pin gan psikososial ekonom i sebagai bagian dari program rehabilitasi dan rekonstruksi pen ting dilakukan .

Kegiatan pendam pingan rehabilitasi dan rekonstruksi aspek ekonom i korban gem pa bum i di Provin si J awa Barat m eliputi: (1) pendam pingan ekonom i bagi keluarga korban bencan a, dan (2) fasilitasi dan a stim ulan kerja bersam a “cash

for w ork s”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di em pat kabupaten (dian taranya tiga

kabupaten terparah), dim an a dari m asin g m asin g kabupaten tersebut dipilih kecam atan terparah sehin gga lokasi kegiatan terpilih adalah Kecam atan Ban jaran (Kabupaten Bandung), Kecam atan Cisayon g (Kabupaten Tasikm alaya), Kecam atan Sin dangbaran g (Kabupaten Cianjur), dan Kecam atan Banjarsari (Kabupaten Ciam is).

Sasaran program pendam pingan psikososial ekonom i adalah keluarga korban gem pa bum i yan g m em iliki in dustri rum ah tangga (IRT). Sebagian besar sasaran program (92.5 %) adalah keluarga yan g rum ahn ya rusak dan atau m engalam i kerugian usaha karen a gem pa bum i. Peserta pen dam pin gan sebanyak 148 IRT dari em pat lokasi yaitu 34 IRT (di Kecam atan Banjarsari Kabupaten Ciam is), 35 IRT (Kecam atan Sin dangbaran g Kabupaten Cian jur), 43 IRT (Di Kecam atan Cisayong Kabupaten Tasikm alaya), dan 37 IRT (Di Kecam atan Ban jaran Kabupaten Bandung). S sebanyak 10 2 (70 %) m erupakan IRT pangan dan 46 un it (30 %) m erupakan in dustri n on pan gan . IRT Keragaan IRT peserta pendam pingan adalah: (1) en am dari sepuluh pem ilik IRT berpen didikan ren dah (lam a pen didikan kuran g dari 9 tahun ), (2) berada dalam rentan g usia yan g lebar (23-8 0 tahun, den gan rataan 47 tahun); (3) ren tan g lam a m en ikah yang lebar (0 .5 hin gga 57 tahun); (4) lebih dari seten gahn ya m em iliki keluarga kecil (57.8 %); dan (5) lebih dari seten gah pem ilik IRT peserta pendam pingan adalah laki-laki, dem ikian juga gam baran di tiga lokasi pendam pingan, kecuali di Kecam atan Cisayong Kabupaten Tasikm alaya.

(6)

 

rupiah; (2) hasil an alisis m en un jukkan terjadi pen urun an rataan pen dapatan keluarga setelah gem pa bum i pada sepertiga (31.5%) IRT bin aan karen a aktivitas produksi usaha sem pat terhenti; (3) terdapat perubahan nilai rum ah sasaran pasca gem pa bum i; dan (4) data m enun jukkan terdapat pen ingkatan pin jam an sasaran pasca gem pa bum i karen a kebutuhan industri rum ah tangga terhadapa m odal un tuk kem bali m em ulai aktivitas kehidupan term asuk usaha.

Pen dam pin gan dilakukan m enggun akan tekn ik in dividu, kelom pok kecil, dan kelom pok besar, dan m etode pen dam pingan m engacu Prahalad (20 0 5) yaitu

know n problem s kn ow n solutions, know n problem s kn ow n unique solutions.

Kegiatan pendam pingan m eliputi pelatihan in dustri rum ah tangga, klinik bisn is, pendam pingan lapang, dan pendam pingan khusus. Ruan g lin gkup pendam pingan ekon om i m eliputi kewirausahaan , perm odalan usaha dan pem bukuan sederhan a, m an ajem en usaha, tekn ik produksi yaitu cara produksi m akanan yan g baik (CPPB), proposal usaha, pem asaran, kepuasan pelan ggan , dan m anajem en keuan gan keluarga. Klin ik usaha dilakukan secara in dividual atau kelom pok kecil sebagai upaya lebih lan jut un tuk m en gelaborasi m asalah in dividual atau kelom pok serta solusin ya. H asil elaborasi perm asalahan IRT m en jadi salah satu dasar pengalokasian dana pendam pin gan .

IRT peserta pendam pingan term asuk usaha berskala m ikro, yan g sebagian besar m asih dihadapkan pada berbagai ken dala usaha dan m em erlukan ban tuan pihak lain dalam pen gem ban gan usahan ya. Masalah usaha yan g dirasakan oleh IRT pangan un tuk m en jalan kan usaha den gan skalan ya adalah m odal dan san itasi (m asin g-m asin g oleh 54 dan 57%), alat kerja, izin , dan tekn ik produksi (m asing-m asin g oleh sepereasing-m pat IRT), asing-m an ajeasing-m en (38 %), peasing-m asaran (28 %), sedan gkan m asalah harga han ya dirasakan oleh sedikit IRT (6%). Sedan gkan m asalah yang dihadapi IRT n on pangan sedikit berbeda yaitu pem asaran, tekn ik produksi, dan san itasi (m asin g-m asin g oleh seperlim a IRT), alat kerja (53%) dan m odal (63%), izin (33%) dan m an ajem en (37%). En am dari sepuluh IRT pem asaran nya m elalui ten gkupak, di sekitar desa dan kecam atan, dan delapan dari sepulih IRT m em iliki pem asaran sam pai tingkat kabupaten . Terdapat 54 IRT pan gan dan 67 persen IRT n on pan gan yan g m en yatakan bahwa m odal m erupakan m asalah yang dihadapi un tuk m en jalan kan usaha dengan kapasitas saat in i, n am un persen yan g lebih besar (8 3% IRT pan gan dan n on pan gan ) yan g m enyatakan bahwa m odal m erupakan ken dala un tuk m engem ban gkan usaha.

(7)

 

Aspek pem bin aan CPPB m eliputi (1) lingkungan dan lokasi usaha (2) ban gun an dan fasilitas unit usaha, (3) fasilitas dan kegiatan sanitasi (4) sistem pengendalian ham a (5) higin e karyawan , (6) pen gen dalian proses, m eliputi bahan baku, bahan tam bahan pan gan (btp), diagram alir proses, kem asan, label, dan penyim panan (7) m anajem en pen gawasan , dan (8 ) pencatatan dan dokum en tasi. Pen dam pin gan CPPB m endapat sam butan positif dan dapat m en um buhkan kesadaran akan pentin gn ya serta pem aham an akan m anfaat penerapan CPPB. Pen erapan CPPB oleh IRT m erupakan prasyarat jam in an keam an an pan gan yan g dapat m em ban tu m eyakin kan kon sum en sehingga m em perluas pasar. Keberhasilan pem bin aan CPPB ditun jukkan oleh adan ya perubahan positif yaitu peningkatan jum lah IRT yan g; (1) m em iliki tem pat usaha terkategori baik (dari 30 m enjadi 37%), m en jaga kebersihan tem pat usaha (dari 45% m en jadi 77%), m enata tem pat usaha yan g baik ( dari 68 % jadi 8 7%), m en erapkan sanitasi ruan gan yan g baik (62% m enjadi 8 3%), perbaikan kem asan dan pen can tum an label (dari 12,7% jadi 43,7%). Pem bin aan un tuk penerapan cara produksi pan gan yang baik perlu dilakukan secara persuasif terhadap IRT, khususn ya bila m en yangkut hal yang berkaitan langsun g den gan biaya produksi, m isaln ya terhadap pen ggun aan sisa m inyak goren g yan g secara berulang terus m en erus kerap dilakukan dengan alasan pen ghem atan , m eskipun dapat m en guran gi m utu produk pan gan yan g baik.

Pen etapan besaran dan a ban tuan setiap IRT didasarkan atas berbagai pertim ban gan , dan dim an faatkan secara efektif untuk berbagai keperluan sesuai kebutuhan dan perm asalahan usaha yang dihadapi, disertai pem antauan penggun aan n ya. Dana tersebut digun akan un tuk pem belian bahan baku (oleh 78 %), pem belian alat produksi (oleh 55%), pem belian bahan pen olong (oleh 30 %), perbaiki tem pat usaha (oleh 28 %), pem belian bahan kem asan (9%), dan alat kem asan (5%). Pem an faatan ban tuan dana dan pen dam pingan yan g diterim a oleh IRT m em berikan dam pak terhadap peningkatan kapasitas produksi. Sebagian besar IRT (134 oran g atau 91% IRT) m erasakan adanya pen ingkatan kapasitas produksi, den gan besaran pen ingkatan produktivitas yan g bervariasi m ulai dari 20 persen sam pai lebih dari 10 0 persen.

(8)

 

SIUP (8 IRT), TDP (10 IRT), TDI (1 IRT), NPWP (8 IRT), dan PIRT (8 IRT). Pen am bahan perizin an berasal dari tiga lokasi pen dam pin gan kecuali Kabupaten Cianjur.

Kegiatan pen dam pin gan berhasil m enin gkatkan pengetahuan dan keteram pilan m an ajem en usaha (khususnya CPPB), m enin gkatkan sem an gat usaha, m en dorong terciptan ya pertukaran in form asi, sem an gat dan jalin an kerjasam a usaha dari IRT pesera pen dam pin gan. Pem binaan pasca ben cana terhadap industri rum ah tagga sebagai salah satu pelaku ekonom i dapat m em berikan

m ultipler effect terhadap kegiatan ekonom i lain n ya di lin gkun gan IRT berada.

Walau dalam skala terbatas, m elalui pem ulihan dan pen ingkatan kegiatan produksi IRT m am pu m en ingkatkan pen yerapan ten aga kerja, m endorong tum buhn ya perdagan gan dari aktivitas pen gadaan bahan baku dan pen jualan hasil produksi, serta pen in gkatan pen dapatan m endorong tum buhn ya kegiatan ekon om i di wilayah IRT peserta pen dam pin gan berada. Program pendam pingan m em beri m anfaat lain yaitu penin gkatan kesadaran kepada para pejabat kecam atan untuk lebih m engenal m asyarakat dan kegiatan ekon om in ya, m en dalam i kedudukan pelaku usaha, struktur ekon om i m asyarakat, dan pelayan an kepada m asyarakat. Man faat lain n ya adalah terban gun nya kom un ikasi dan hubungan kerja an tara pelaku usaha di tin gkat kecam atan . Sem en tara itu program in i m em ber m an faat berupa pen ingkatan pengetahuan kepada BPBD Kabupaten m engenai keluasan dan kedalam an program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca ben cana, bukan han ya aspek fisik tapi m eliputi aspek psikososial ekon om i.

(9)

 

perlu distim ulasi untuk bangkit dan m elakukan kerja bersam a m em perbaiki lin gkun gann ya. Kegiatan stim ulasi kerja bersam a m am pu m en jadi m edia perekat dan pem bangkitan kem bali nilai gotong royong di ten gah m asyarakat, jika dilakukan den gan m etode yan g tepat.

Agar hasil pen dam pingan dapat berkelanjutan, dilakukan beberapa upaya term in asi program pen dam pingan yang dim un gkin kan yaitu m elalui cara: (1) pelibatan pem uda sebagai peserta pendam pingan , (2) wahan a pem asaran m elalui web site serta pihak yan g m en gelola selam a tiga tahun setelah kegiatan pendam pingan , (3) pen gem bangan jejarin g usaha, (4) pen yerahan in form asi com pan y profile IRT peserta pen dam pin gan kepada lem baga keuan gan di lokasi pendam pingan agar bisa ditin daklan juti, (5) penyerahan laporan kegiatan khususn ya com pany profile IRT peserta pen dam pingan kepada pejabat dan BPBD setem pat untuk dapat digun akan dalam peren can aan program pem bangunan regular.

(10)

 

2.2.H asil An alisis Kerusakan dan Kerugian... 16

2.3.Landasan Teoritis dan Strategis... 20

2.4. Lan dasan H istoris... 22

2.5.Dasar Pem ikiran Pen etapan Program ... 29

III. Keragaan Wilayah dan Sasaran ... 31

3.1. Keragaan Wilayah... 31

3.2.Keragaan Sosial Ekonom i IRT Peserta Pendam pingan... 35

3.3.IRT peserta pen dam pingan yan g Men derita Kerusakan dan Kerugian Akibat Bencan a... 46

IV. PELAKSANAAN PENDAMPINGAN... 49

4.1.Pendekatan, Tekn ik, dan Metode Pendam pingan... 49

4.2. Program Pendam pingan Um um ... 50

4.3. Program Pen dam pingan Khusus ... 53

V. ASPEK KELEMBAGAAN PEMBINAAN USAH A DAN PERMODALAN... 61

5.1. Kelem bagaan Pem binaan Usaha... 61

5.2. Gam baran Kelem bagaan Pem bin aan Usaha In dustri Rum ah Tangga Binaan (IRT peserta pen dam pingan) ... 68

5.3.Mekanism e Perm odalan Usaha... 70

VI. CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA... 75

6.1. J um lah dan Keragam an Industri Rum ah Tangga Binaan ... 61

6.2. Pen erapan CPPB bagi In dustri Rum ah Tan gga Pangan... 77

6.3. Kon disi Pen erapan CPPB pada IRT peserta pendam pingan... 79

VII. MANAGEMEN USAH A... 133

7.1. Defin isi In dustri, Pelaku Usaha, dan Man ajem en Usaha……….. 133

7.2.Masalah Usaha yan g Dihadapi IRT Bin aan ………. 134

(11)

 

VIII. STIMULAN KERJ A BERSAMA... 151

8 .1. Stim ulan Kerja Bersam a... 151

IX. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 161

9.1. Kesim pulan... 161

9.2. Rekom en dasi... 163

DAFTAR PUSTAKA... 169

(12)

 

D AFTAR TABEL

No Uraian H al

1 Indikator capaiaan rehabilitasi aspek sosial dan ekonom i... 16

2 Pan gsa J awa Barat dalam perekon om ian n asion al………... 16

3 Sebaran persentase tenaga kerja m enurut lapan gan usaha di Daerah Ben cana Gem pa 2 Septem ber 20 0 9 di Provin si J awa Barat………... 18

12 Sebaran IRT (%) m en urut rata-rata kelebihan pendapatan dan n ilai tertin ggi kelebihan pendapatan... 40

13 Sebaran IRT (%) m enurut kepem ilikan an ak usia sekolah... 41

14 Sebaran IRT (%) m enurut pem en uhan luas rum ah per kapita... 41

15 Sebaran IRT (%) m enurut m asalah kebutuhan pokok yang dihadapi... 42

16 Sebaran IRT (%) m en urut m asalah kebutuhan pokok yang dihadapi... 43

17 Sebaran IRT (%) m en urut perilaku copin g dalam pem enuhan pangan ... 44

18 Sebaran IRT (%) m enurut praktek pengelolaan keuangan keluarga... 45

19 Sebaran IRT (%) m enurut status rusak/ tidak rusak rum ah setelah gem pa nilai rum ah sebelum ... 46

20 Sebaran IRT (%) m en urut n ilai n om in al kerusakan setelah ben can a... 47

21 Sebaran IRT (%) m en urut n ilai n om in al kerugian setelah ben cana... 48

22 Sebaran IRT (%) m enurut jen is kerusakan yang dialam i... 48

23 Sebaran IRT (%) m en urut Status Rusak dan Rugi Setelah Ben cana (n=148 )... 48

24 Materi pelatihan budidaya dan pem asaran guram e... 57

25 Lem baga pem bin aan usaha yang ada di lokasi pen dam pin gan... 68

26 Sebaran kelem bagaan perm odalan yang terdapat di lokasi IRT peserta pendam pingan... 71

27 Sebaran IRT pangan (%) m en urut n ilai pin jam an di em pat lokasi kegiatan ... 73

28 Sebaran IRT Non Pan gan (%) m en urut n ilai pin jam an di em pat lokasi kegiatan ... 73

29 Pengetahuan IRT peserta pen dam pingan (%) terkait program Kredit Usaha Rakyat... 73

(13)

 

31 Sebaran IRT pangan peserta pen dam pingan m enurut jen is industri di lokasi

pen dam pin gan... 76

32 Sebaran IRT n on pangan peserta pen dam pin gan m enurut jen is industri di lokasi pen dam pin gan... 77

33 Sebaran IRT (%) m en urut kondisi bangunan dan fasilitas tem pat usaha IRT peserta pendam pingan sebelum dan setelah pem binaan... 8 2 34 Sebaran IRT (%) m enurut keberadaan dan kondisi fasilitas sanitasi sebelum dan setelah pem binaan... 93

35 Sebaran IRT (%) m en urut kondisi dan kegiatan san itasi sebelum dan setelah pem bin aan... 94

36 Daftar stan dar m utu produk (SNI) yan g dapat digun akan sebagai patokan dalam kegiatan produksi IRT secara nasional... 10 0 37 Syarat m utu Kerupuk Kulit m enurut SNI 0 1-430 8 -1996... 10 0 45 Syarat m utu Dodol Sirsak (SNI 0 1-4297-1996)... 10 5 46 Syarat m utu Wajik (SNI 0 1-4272-1996)... 10 6 47 Syarat m utu Yoghurt (SNI 298 1-20 0 9)... 10 7 48 Syarat m utu Gula Kelapa (SNI.0 13743.1995)... 10 8 49 Syarat m utu Keripik J am ur Kancin g (SNI 0 1-430 3-1996 )... 10 8 50 Ciri Khas Kultivar J am ur Merang Segar... 10 9 51 Klasifikasi jam ur m eran g berdasarkan ukuran bobot... 10 9 52 Persyaratan m utu J am ur Meran g Segar (SNI 0 1-6945-20 0 3)... 10 9 53 Spesifikasi persyaratan m utu Beras (SNI NO 6128 20 0 8 )... 110

54 Spesifikasi dan syarat m utu Kopra (SNI 0 1-3946-1995)... 111

55 Pengen dalian bahan baku yan g dilakukan IRT peserta pen dam pin gan produk pangan ... 112

56 Pengen dalian bahan baku yan g dilakukan IRT peserta pen dam pin gan produk n on pangan ... 113

57 Bahan pengawet yang diizinkan penggunaannya pada m akanan... 117

58 Daftar zat pewarna alam i yang diizinkan di Indonesia... 118

59 Daftar zat pewarna sintetis yang diizin kan di In donesia... 118

60 Bahan tam bahan m akan an (flour treatm ent agent) yang diijinkan...……… 120

61 Bahan pengem ulsi, pem antap, pen gental yang diizin kan pen ggunaan nya pada bahan pangan ... 120

62 Bahan pengeras yan g diizin kan pen ggun aan nya pada bahan pangan... 121

63 Beberapa bahan an tioksidan sebagai tam bahan m akanan yang diizinkan... 121

(14)

 

pangan ... 122

66 Beberapa penggunaan bahan tam bahan pangan oleh IRT di em pat lokasi... 125

67 Sebaran IRT m enurut penggunaan kem asan prim er dan sekunder... 126

68 Sebaran IRT m enurut penggunaan label pada produk sebelum dan setelah pem bin aan... 127

69 Karakteristik lim bah cair in dustri tem pe... 129

70 Kandungan pencem ar lim bah tahu... 129

71 Aspek-aspek perusahaan dalam in dustri rum ah tangga... 133

72 Sebaran IRT produk pan gan (%) m en urut m asalah yan g dihadapi em pat lokasi (n =10 2)... 134

73 Sebaran IRT n on pangan (%) m enurut m asalah yang dihadapi di em pat lokasi (n =46)... 135

74 Sebaran IRT peserta pen dam pin gan m en urut perubahan kepem ilikan aspek legal sebelum dan sesudah pen dam pin gan di Kecam atan Ban jaran , Kabupaten Bandun g... 136

75 Sebaran IRT peserta pen dam pin gan m en urut perubahan kepem ilikan aspek legal sebelum dan sesudah pen dam pin gan di Kecam atan Ban jarsari, Kabupaten Ciam is... 137

76 Sebaran IRT peserta pen dam pin gan m en urut perubahan kepem ilikan aspek legal sebelum dan sesudah pen dam pin gan di Kecam atan Cisayon g, Kabupaten Tasikm alaya... 138

77 Sebaran IRT peserta pen dam pin gan m en urut aspek organ isasi dan m an agem en sebelum dan sesudah pen dam pin gan di Kecam atan Banjaran Kabupaten Bandun g... 139

78 Sebaran IRT peserta pen dam pin gan m en urut aspek organ isasi dan m an agem en sebelum dan sesudah pen dam pin gan di Kecam atan Banjarsari, Kabupaten Ciam is... 140

79 Sebaran IRT peserta pen dam pin gan m en urut aspek organ isasi dan m an agem en sebelum dan sesudah pen dam pin gan di Kecam atan Cisayon g Kabupaten Tasikm alaya... 140

8 0 Sebaran IRT m enurut aspek organ isasi dan m an agem en IRT peserta pen dam pin gan Kecam atan Sindangbarang Kabupaten Cianjur... 141

8 1 Sebaran IRT m enurut perubahan aspek ten aga kerja sebelum dan sesudah pendam pingan di Kecam atan Banjaran Kabupaten Bandung... 142

8 2 Sebaran IRT m enurut perubahan aspek ten aga kerja sebelum dan sesudah pen dam pin gan di Kecam atan Sin dan gbaran g Kabupaten Cian jur... 142

8 3 Sebaran IRT m enurut perubahan aspek ten aga kerja sebelum dan sesudah pen dam pin gan di Kecam atan Ban jarsari Kabupaten Ciam is... 143

8 4 Sebaran IRT m enurut perubahan aspek ten aga kerja sebelum dan sesudah pendam pingan di Kecam atan Cisayong Kabupaten Tasikm alaya... 143

8 5 Sebaran IRT (%) m en urut wilayah pem asaran ... 144

8 6 Sebaran IRT (%) m en urut prom osi yan g dilakukan sebelum pendam pingan... 145

(15)

 

8 8 Sebaran IRT m enurut H PP (harga pokok produksi, ribu rupiah) produk

pangan ... 147

8 9 Sebaran IRT m enurut H PP (harga pokok produksi dalam ribu rupiah) produk n on pangan ... 147

90 Sebaran IRT pangan (%) m enurut keuntungan (dalam ribu rupiah)... 148

91 Sebaran IRT n on pangan (%) m en urut keun tungan (dalam ribu rupiah)... 148

92 Sebaran IRT (%) m enurut peningkatan produktivitas (N=134)... 149

93 Sebaran IRT (%) m enurut kendala yang dihadapi... 149

94 Perhitun gan kebutuhan H ari Orang Kerja (H OK) dalam CFW... 156

(16)

 

3 Upaya Pem ulihan Mata Pen caharian dan Berkelan jutan (Benson & Twigg, 20 0 7)..………...

21

4 Kajian “In tegrasi Pen gurangan Risiko Ben can a Dalam Strategi Pen guran gan Kem iskin an ” (Ben son & Twigg, 20 0 7)………...

21

5 Rangkum an m asalah psikososial ekonom i dam pak pasca

ben can a………..

28

6 Kerangka fikir liv elihood recov ery Korban Ben cana Tasikm alaya (Sun arti, 20 10 )………...

29

7 Kerangka berfikir penetapan Program Pem ulihan Mata Pen caharian Korban Gem pa Bum i di Provin si J awa Barat………... 12 Kon disi ban gunan dan fasilitas pen golahan pada IRT (setelah

pem bin aan)... 8 3 13 Pen ataan ruang produksi, pem bersihan ruan gan dan perbaikan pencahayaan

pada IRT peserta pen dam pingan (Ibu Neneng, Produksi Kue), Desa Kian g

Roke Kec. Banjaran , Kab. Bandung... 8 5

14 Pen ataan dan perbaikan lantai dan ban gunan ruang produksi,

penutupan/ pem indahan saluran lim bah pada IRT peserta pendam pingan (Wawan Riswandi, Produksi Keripik), Desa Banjaran wetan Kec. Ban jaran ,

Kab. Bandun g... 8 6 15 Perbaikan lantai (sem en / keram ik)dan bangunan ruang produksi, pen ataan

layout tem pat peralatan (IRT Bapak Lili Ruhli, Produksi Gula Aren, Kec.

Cisayong, Kab. Tasikm alaya)... 8 7 16 Perbaikan lan tai dan atap ruang produksi, pem berian sekat pem isah dan

pem in dahan kan dang ternak (usaha Bapak Nan dan g, Produksi Opak

kelon tong, Kec. Cisayong Kab. Tasikm alaya)... 8 8 17 Perbaikan lan tai (sem en / keram ik)dan bangunan ruang produksi, Pen ataan

layout tem pat pralatan (Bapak Ade Wawan,Produksi Gulakelapa, Kec.

Banjarsari, Kab. Ciam is... 8 9 18 Perbaikan kebersihan dan pem buatan penam pungan lim bah cair sebelum

(17)

 

layout tem pat peralatan (Bapak En ggan , Produksi Gula Aren , Desa. Ciakar,

Kec. Sindan gbarang, Kab. Cianjur... 91

20 Perbaikan lan tai dan pen ataan ruan g produksi (IRT Bapak Kosim , Produksi Keripik, Kec. Sindangbarang, Kab. Cianjur)... 92

21 Perubahan tem pat produksi pem buatan gula (Pak Lili Ruhli) sebelum dan setelah pem binaan... 94

22 Con toh perubahan ban gun an tem pat usaha sebelum dan setelah pem bin aan... 95 23 Merapikan dan m em bersihkan tem pat usaha pem buatan Keripik Pisan g di Kec. Sindan g Barang Cianjur, J awa Barat (sebelum dan setelah pem bin aan)... 95

24 Merapikan dan m em bersihkan tem pat usaha pem buatan Gula Merah (san itasi dan pen cahayaan ) di Kec. Ban jarsari, Kabupaten Ciam is, J awa Barat (sebelum dan setelah pem binaan)... 96

25 Diperlukan pen in gkatan kesadaran kebersihan dan m en erapkan pola kerja yang baik bagi pekerja pada IRT pangan... 97

26 Pen gen alan pakaian dan perlen gkapan kerja bagi pekerja pada IRT pangan ... 98

27 Bagian Beras... 110

28 Penggantian alat produksi IRT yang rusak atau sudah usang... 114

29 Pen gadaan alat kem asan (han d sealer) bagi IRT pangan ... 114

30 H in dari pen ggunaan m inyak tengik dan perlu pem biasaan m em perbaharui m inyak pen ggoregan pada IRT pangan... 115

31 Pen ggunaan alat spin er salah satu cara m en guran gi m inyak dalam produk... 115

32 Perbaikan tem pat pen jem uran den gan m enggun akan rak penjem uran ... 116

33 Pen ggunaan pewarn a m akan an pada IRT pan gan ... 118

34 Con toh pen ggun aan bahan pen gawet pada in dustri rum ah tangga... 124

35 Con toh kem asan dan label pada IRT………. 127

(18)

 

D AFTAR KOTAK

No Uraian H al

1 Moto dan Misi IRT peserta pen dam pin gan (Bapak Asep, Kue

Errysa)... 139 2 Motto dan Misi IRT peserta pen dam pin gan (Tiram Ruswan di, Keripik

J am ur)... 140 3 Visi, Misi dan Motto IRT peserta pen dam pin gan (Ali Sadikin,

(19)

 

D AFTAR LAMP IRAN

H al 1 Daftar In dustri Rum ah Tan gga dan Peta Sebaran

Kerja... 171

1.1 Daftar IRT peserta pen dam pin gan Kecam atan Ban jaran Kabupaten Bandung... 171

1.2 Peta Sebaran IRT peserta pendam pingan Kecam atan Ban jaran Kabupaten Bandung... 172

1.3 Daftar IRT peserta pendam pingan Kecam atan Sindangbaran g Kabupaten Cianjur... 173

1.4 Peta Sebaran IRT Kecam atan Sin dan gbaran g Kabupaten Cian jur... 174

1.5 Daftar IRT peserta pen dam pin gan Kecam atan Ban jarsari Kabupaten Ciam is... 175

1.6 Peta Sebaran IRT peserta pendam pingan Kecam atan Ban jarsari Kabupaten Ciam is... 176

1.7 Daftar IRT peserta pendam pingan Kecam atan Cisayong Kabupaten Tasikm alaya... 177

1.8 Peta Sebaran IRT peserta pen dam pin gan Kecam atan Cisayon g Kabupaten Tasikm alaya... 178

2 Sebaran IRT peserta pendam pin gan produk pan gan dan n on pan gan m enurut jen is industri di em pat kecam atan/ kabupaten ... 179

2.1 Sebaran IRT peserta pen dam pin gan m en urut jen is industri di em pat kecam atan/ kabupaten... 179

2.2 Sebaran IRT peserta pendam pingan produk n on pan gan m enurut jenis industri di em pat kecam atan/ kabupaten... 18 0 3 Neraca bahan IRT peserta pen dam pingan produk pan gan dan n on pan gan m enurut jen is industri di em pat kecam atan/ kabupaten ... 18 1 3.1 Neraca Bahan Produksi Beras... 18 2 3.2 Neraca Bahan Produksi Guram e... 18 3 3.3 Neraca Bahan Produksi Chrispy J am ur... 18 4 3.4 Neraca Bahan Produksi Cincau... 18 5 3.5 Neraca Bahan Produksi Coklat Kue... 18 6 3.6 Neraca Bahan Produksi Cucur... 18 7 3.7 Neraca Bahan Produksi Dodol... 18 8 3.8 Neraca Bahan Produksi Aneka Kue/ Donat... 18 9 3.9 Neraca Bahan Produksi Gula Aren... 190

3.10 Neraca Bahan Produksi J am ur Tiram ... 191

3.11 Neraca Bahan Produksi Kolontong... 192

3.12 Neraca Bahan Produksi Keripik Singkong/ Pisang... 193

3.13 Neraca Bahan Produksi Kerupuk... 194

3.14 Neraca Bahan Produksi Kerupuk Kulit... 195

3.15 Neraca Bahan Produksi Kerupuk Mie... 196

3.16 Neraca Bahan Produksi Kerupuk Ran ggin an g... 197

(20)

 

3.18 Neraca Bahan Produksi Kerem es Ubi... 199

3.19 Neraca Bahan Produksi Kue Kering... 20 0 3.20 Neraca Bahan Produksi Kutu Mayan g... 20 1 3.21 Neraca Bahan Produksi Min yak Kelapa... 20 2 3.22 Neraca Bahan Produksi Molen Sale Pisang... 20 3 3.23 Neraca Bahan Produksi J arangking/ Im pun ... 20 4 3.24 Neraca Bahan Produksi Opak... 20 5 3.25 Neraca Bahan Produksi Sale Pisang... 20 6 3.26 Neraca Bahan Produksi Rem peyek... 20 7 3.27 Neraca Bahan Produksi Roti Rancis... 20 8 3.28 Neraca Bahan Produksi Sirkam ... 20 9 3.29 Neraca Bahan Produksi Sistik... 210

3.30 Neraca Bahan Produksi Tahu... 211

3.31 Neraca Bahan Produksi Tape Singkong... 212

3.32 Neraca Bahan Produksi Telur Asin... 213

3.33 Neraca Bahan Produksi Tem pe... 214

3.34 Neraca Bahan Produksi Teng-teng... 215

3.35 Neraca Bahan Produksi Wajit Ketan... 216

3.36 Neraca Bahan Produksi Yoghurt... 217

3.37 Neraca Bahan Produksi An yam an Bam bu... 218

3.38 Neraca Bahan Produksi Arang... 219

3.39 Neraca Bahan Produksi Aseupan... 220

3.40 Neraca Bahan Produksi Batu Bata Merah... 221

3.41 Neraca Bahan Produksi Besek... 222

3.42 Neraca Bahan Produksi Bilik... 223

3.43 Neraca Bahan Produksi Boboko Besar dan Kecil... 224

3.44 Neraca Bahan Produksi Boneka... 225

3.45 Neraca Bahan Produksi Bongsang Ayam ... 226

3.46 Neraca Bahan Produksi Gipsum ... 227

3.47 Neraca Bahan Produksi Gitar... 228

3.48 Neraca Bahan Produksi J aket... 229

3.49 Neraca Bahan Produksi Kancin g dari Batok Kelapa... 230

3.50 Neraca Bahan Produksi Kerajinan Lidi... 231

3.51 Neraca Bahan Produksi Keram ba Ayam ... 232

3.52 Neraca Bahan Produksi Kertas Daur Ulang... 233

3.53 Neraca Bahan Produksi Meubel... 234

3.54 Neraca Bahan Produksi Lukisan... 235

3.55 Neraca Bahan Produksi Lukisan Kaca... 236

3.56 Neraca Bahan Produksi Piring, Boboko... 237

3.57 Neraca Bahan Produksi Sangkar Burung... 238

3.58 Neraca Bahan Produksi Tam pah... 239

3.59 Neraca Bahan Produksi Tanam an H ias... 240

3.60 Neraca Bahan Produksi Tas... 241

(21)

 

4 Pelatihan dan pendam pingan di em pat kabupaten... 243

4.1 Pelatihan dan pen dam pingan di Kecam atan Ban jaran , Kabupaten Bandung... 243

4.2 Pelatihan dan pen dam pin gan di Kecam atan Sin dan gbarang, Kabupaten Cianjur... 244

4.3 Pelatihan dan pen dam pingan di Kecam atan Ban jarsari, Kabupaten Ciam is... 245

4.4 Pelatihan dan pen dam pin gan di Kecam atan Cisayon g, Kabupaten Tasikm alaya... 246

4.5 Uji preferen si konsum en di Kecam atan Ban jarsari Kabupaten Ciam is... 247

4.6 Uji preferen si kon sum en di Kecam atan Cisayon g Kabupaten Tasikm alaya... 247

5 Modul pendam pingan tenaga lapang... 249

6 Kegiatan pendam pingan di em pat kabupaten... 263

6. 1 Kegiatan pen dam pingan di Kecam atan Ban jaran Kabupaten Ban dun g……… 263

6.2 Kegiatan pendam pin gan di Kecam atan Sin dan gbarang Kabupaten Cianjur... 263

6. 3 Kegiatan pendam pin gan di Kecam atan Ban jarsari Kabupaten Ciam is... 264

6.4 Kegiatan pendam pin gan di Kecam atan Cisayong Kabupaten Tasikm alaya... 264

7 Pelatihan pem bibitan jam ur... 265

8 H asil studi ban ding pelatihan pem bibitan guram i... 267

9 Web di em pat kabupaten... 269

9.1 Web IRT peserta pen dam pin gan di Kecam atan Ban jaran , Kabupaten Bandung... 269

9.2 Web IRT peserta pen dam pin gan di Kecam atan Sindangbaran g, Kabupaten Cianjur... 270

9.3 Web IRT peserta pen dam pin gan di Kecam atan Banjarsari, Kabupaten Ciam is... 271

9.4 Web IRT peserta pendam pingan di Kecam atan Cisayon g, Kabupaten Tasikm alaya... 272

10 CFW (Cash for Work) di em pat Kabupaten... 273

10 .1 CFW (Cash for Work) di Kecam atan Banjaran, Kabupaten Bandung... 273

10 .2 CFW (Cash for Work) di Kecam atan Sin dan gbarang, Kabupaten Cian jur……… 279 10 .3 CFW (Cash for Work) di Kecam atan Ban jarsari, Kabupaten

Ciam is... 28 1 10 .4 CFW (Cash for Work) di Kecam atan Cisayong, Kabupaten

(22)

 

I P EN D AH U LU AN

1.1 La ta r B e la ka n g

Gem pa bum i 7.3 SR di Provin si J awa Barat pada tanggal 2 Septem ber 20 0 9 m en datan gkan kerusakan dan kerugian yang diperkirakan m in im al m en capai 7,8 99 triliun rupiah. Dari total nilai perkiraan kerusakan dan kerugian tersebut 8 0 6.7 m ilyar rupiah (10 ,21%) adalah perkiraan kerusakan dan kerugian aset pem erin tah dan 7,0 92 triliun rupiah (8 9,79%) adalah perkiraan kerusakan dan kerugian aset m asarakat dan n on -pem erintah. Dam pak sektoral gem pa bum i dirasakan pada -sektor: perum ahan , infrastruktur, sosial, ekonom i produktif, dan lin tas sektor. Dari sebaran kom ponen kerusakan dan kerugian, nilai perkiraan kerusakan dan kerugian terbesar adalah pada sektor perum ahan , yaitu 6,969 triliun rupiah (8 8 ,22%), disusul oleh sektor sosial sebesar 755 m iliar rupiah (9,56%), dan sektor pem erin tahan 156.21 m iliar rupiah (1,98 %)1. Besarn ya nilai kerusakan rum ah (8 8 .22%) berkaitan dengan besarn ya jum lah rum ah rusak karena bencana yaitu sebanyak 264.0 30 un it. H al tersebut m en un jukkan ban yakn ya jum lah keluarga yang tergan ggu ekonom in ya karena m em butuhkan perbaikan rum ah.

Bencana selain m enyebabkan kerusakan fisik seperti rum ah, bangunan, jalan, dan in frastruktur lain n ya, juga m en yebabkan kerugian ekon om i dan gan gguan psikososial. Kehilangan dan perubahan dalam kehidupan keluarga dan m asyarakat m erupakan sum ber tekan an yan g dapat m enyebabkan stress dan depresi. Sem entara itu dukungan sosial sebagai salah satu coping strategy yang tersedia pada kondisi n orm al, berubah seiring bencana. Oleh karenan ya selain rehabilitasi dan rekon struksi pasca ben cana yang bersifat fisik, dipandang pentin g m elakukan rehabilitasi dan rekon struksi aspek sosial ekon om i pasca bencan a. Kegiatan rehabilitasi rekon struksi aspek sosial ekon om i diperlukan oleh korban ben can a yang m engalam i perubahan kehidupan terutam a penurun an dukungan sosial H al tersebut diharapkan dapat m em ban tu m em percepat pem ulihan para korban bencana.

Pem berdayaan ekonom i dim aksudkan untuk m em ban tu m em ulihkan bahkan m eningkatkan ekonom i keluarga dan m asyarakat korban ben cana. Pem berdayaan ekon om i korban ben can a yaitu pem ulihan m ata pencaharian

(liv elihood recov ery) pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascaben cana

(23)

 

Pen dam pin gan atau pem berdayaan ekon om i terutam a ditujukan kepada korban yan g m em iliki usaha den gan skala m ikro dan kecil. Nam un dem ikian tidak m en utup kem un gkin an ditujukan pula kepada pem ilik usaha m enengah dengan jen is ban tuan dan pendam pingan yang berbeda, con tohn ya adalah ban tuan pendam pingan un tuk m em peroleh akses perm odalan dari lem baga keuangan atau perban kan . Pola gangguan ben can a terhadap pelaku sektor in form al bervariasi terkait jenis usaha. Gan gguan bersum ber dari terputusnya kegiatan usaha baik karena m en jadi korban bencana m aupun karen a penurun an kegiatan usaha. H al tersebut m enyebabkan pen urun an atau kehilangan m odal usaha karen a digun akan biaya hidup sehari-hari, atau biaya pengobatan karen a gan gguan kesehatan .

Pem berdayaan ekon om i korban ben can a dari status sosial ekonom i ren dah san gat diperlukan m en gin gat kelom pok tersebut tergolon g kelom pok yang m em iliki kerentan an sosial ekon om i yan g tin ggi. Keragaan sosial ekonom i korban ben cana pen erim a program pen dam pin gan psikososial yan g telah dilakukan di em pat kabupaten di Provinsi J awa Barat (Kabupaten Bandung, Kabupaten Ciam is, Kabupaten Garut, dan Kabupaten tasikm alaya) m en un jukkan: (1) ham pir seten gah con toh berpen dapatan keluarga yan g ren dah yaitu an tara 20 0 .0 0 0 sam pai 50 0 .0 0 0 rupiah per bulan . H asil an alisis m en un jukkan terjadi penurun an rataan pendapatan keluarga setelah gem pa bum i; (2) terjadi pen in gkatan rata-rata pen geluaran keluarga setelah bencan a yan g disebabkan pen in gkatan pen geluaran untuk m engganti perabotan dan perbaikan rum ah yan g rusak; (3) terdapat pen urun an rata-rata asset yang dim iliki keluarga setelah ben can a; dan (4) data sekilas m en un jukkan terdapat penurun an jum lah contoh yang m em iliki hutang an tara sebelum dan sesudah ben can a, n am un sebetuln ya dari 10 0 persen con toh yan g berhutan g sebelum bencana, sekitar 10 -16 persen m em ang m enjadi tidak berhutang, nam un sekitar em pat kali lipatnya (36%-46%) justru m em iliki hutan g den gan jum lah yang m en in gkat dan m en jual asset keluarga.

H asil pen dam pin gan psikososial korban ben can a yan g dilakukan di em pat kabupaten di Provin si J awa Barat pada tahun 20 10 m en unjukkan pen tin gnya dan m en desakn ya pem berdayaan ekon om i. H al tersebut dian taranya ditun jukkan oleh strategi kopin g yan g dilakukan oleh korban ben can a berupa pen urun an kualitas pan gan ketika m en ghadapi gangguan ekonom i keluarga akibat ben cana. Besarn ya gangguan ekonom i keluarga akibat ben can a m en yebabkan keluarga m en urun kan kon sum si pangan baik m en urunkan kualitas (dilakukan oleh 50 % sasaran program ) m aupun kuan titas pangan (m engurang porsi m akan dilakukan oleh 18 % sasaran program ).

(24)

 

jasa, in dustri non pan gan, an eka kerajinan dan industri rum ah tan gga (IRT) pangan . Contoh berbagai in dustri pangan dan n on pan gan skala rum ah tangga dan m ikro yang m enyebar di beberapa kabupaten di J awa Barat diantaranya adalah : m inyak atsiri, dan batu bata (Sub sektor industri non pan gan ), dodol, wajit, kerupuk, tahu, tem pe, berbagai m acam keripik, ran gginang, opak, dll (IRT pangan ) dan berbagai m acam an eka kerajin an. Kelom pok usaha lain nya yang perlu m endapat perhatian adalah sektor in form al.

H asil an alisis sin tesis kebutuhan pengem bangan program dan aksi prioritas bagi pem ulihan dan atau perbaikan m ata pen caharian korban ben cana dari kegiatan pendam pingan psikososial yang telah dilakukan pada Tahun 20 10 di em pat kabupaten di Provin si J awa Barat m en un jukkan pen tin gn ya dilakukan pem ulihan m ata pencaharian pen duduk korban ben can a yang bertum pu kepada tiga sector utam a yaitu pertan ian, industry perdesaan, dan jasa serta perdagangan . Prasyarat pen dukun g un tuk keberhasilan program dan aksi prioritas tersebut berua keberadaan dan kin erja lem baga dan jasa keuangan , infrastruktur perdesaan dan industry UKM, dan kelem bagaan m asyarakat. Nam un dem ikian un tuk berhasiln ya sem ua program dan aksi prioritas juga efektivitas prasyarat pendukung, akan sangat tergan tun g kepada pem enuhan prasyarat dasarnya yaitu kualitas sum berdaya m an usia m eliputi paketpen getahuan , keteram pilan , juga adan ya tran sfer in ovasi dan teknologi. Beberapa program pem ulihan ekon om i di bidang pertan ian adalah diferen siasi produk prim er pertan ian dan pen etapan kom oditas un ggulan berbasis ekonom i wilayah. Sem entara di bidang jasa dan perdagan gan berupa pen gem ban gan jasa um um yang berfungsi m en in gkatkan fasilitas kehidupan m asyarakat serta Mem bangun pasar dan m em perluas jasa perdagangan produk industri hasil pertan ian , terutam a yan g m en jadi kom oditas un ggulan wilayah. Sem entara itu beberapa program pem ulihan ekonom i di bidan g in dustri perdesaan adalah pem berian n ilai tam bah pada produk pertan ian serta m em ilih kom oditas yang m udah diolah, m em ilih tekn ologi yan g m udah diadopsi dan m em ilih lokasi pilot

project. Men gin gat terbatasn ya lingkup kegiatan, m aka pendam pingan ekonom i

korban gem pa bum i di provin si J awa Barat difokuskan pada sektor industri, yaitu industry rum ah tangga, baik industry pan gan m aupun n on pan gan .

1.2 Tu ju a n

Secara um um kegiatan ini bertujuan un tuk m en yediakan ban tuan stim ulasi, fasilitasi, dan pendam pin gan kepada korban ben can a gem pa bum i di bidang ekon om i, adapun tujuan khususn ya adalah:

1. Mem fasilitasi pendam pingan usaha ekon om i keluarga dan m asyarakat un tuk m em ulihkan , m en guatkan, dan m em perluas pola n afkah sehin gga dapat m enin gkatkan pen dapatan dan kesejahteraan keluarga dan m asyarakat;

(25)

 

1.3 Ke lu ara n

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan rehabilitasi rekonstruksi aspek psikososial ekon om i adalah:

1. Rum usan rekom en dasi dari hasil pen dam pin gan ekon om i keluarga dan m asyarakat korban ben cana

2. Perbaikan san itasi lin gkun gan dan saran a kegiatan social, ekon om i, dan saran a um um m asyarakat

3. Tersusunnya laporan kegiatan rehabilitasi rekon struksi aspek psikososial ekonom i korban ben can a gem pa di Provin si J abar.

1.4 Lo ka s i Ke gia ta n

Kegiatan rehabilitasi rekonstruksi aspek psikososial ekon om i dilaksan akan di em pat wilayah terken a gem pa bum i yaitu di :

1. Kecam atan Ban jarsari Kabupaten Ciam is 2. Kecam atan Sindangbarang Kabupaten Cianjur 3. Kecam atan Cisayong Kabupaten Tasikm alaya 4. Kecam atan Ban jaran Kabupaten Ban dun g.

1.5 Pe laks a n a a n Ke gia ta n

(26)

 

Gam bar 1 Pelaksan aan kegiatan

1.5 .1 P e rs iap a n

1. Penyusun an Instrum en , Protokol Lapang, dan In dikator Keberhasilan

(27)

 

lapangan disusun sedem ikain rupa berbentuk protokol lapang sehingga dapat berjalan efektif dan efisien. Rencana kerja disusun m ulai dari saat peren canaan kegiatan , pelaksanaan , m on itoring dan evaluasi. In dikator keberhasil program pendam pingan dibuat un tuk dapat m engukur m an faat dan keberhasilan program pendam pingan , den gan m elihat kondisi IRT sebelum pen dam pin gan, proses pendam pingan dan post pen dam pin gan.

2. Penjajakan dan Pen etapan Lokasi

Pen jajakan calon lokasi kegiatan dilakukan den gan m em perhatikan kriteria yaitu 1) wilayah yan g m em iliki jum lah rum ah rusak berat dan sedang yan g tinggi 2) belum m em peroleh kegiatan sejen is, 3) pen erim a program adalah korban ben can a baik korban langsun g yan g rum ahn ya rusak yang terdaftar dalam daftar penerim a dan a bantuan perbaikan rum ah, m aupun korban tidak lan gsun g yan g usahan ya tergan ggu karen a kejadian ben cana, atau in dustry rum ah tan gga yang produkn ya m em iliki ciri khas dan prospek pen gem ban gan yan g baik, 4) m ata pencaharian korban ben can a yan g m em un gkin kan dilakukan pen dam pingan (wilayah yan g sebagian besar korban bencananya bukan buruh tani atau buruh pabrik), 5) terdapat prasyarat pendukung yan g dapat m elan jutkan program pendam pingan pem ulihan m ata pencaharian korban ben can a, 6) terdapat kebutuhan perbaikan san itasi lin gkun gan dan perbaikan saran a ekon om i, social, dan saran a um um yan g dapat dilakukan m elalui kegiatan kerja bersam a.

Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 12 calon lokasi pelaksan aan pendam pingan ekon om i yaitu tiga kecam atan di m asing-m asin g kabupaten . Setelah dilakukan penjajakan dan pen ilaian daya dukung lokasi terkait kegiatan pendam pingan ekonom i keluarga korban ben can a, m aka ditetapkan em pat kecam atan di em pat kabupaten sebagai lokasi kegiatan yaitu :

- Kecam atan Ban jaran Kabupaten Ban dun g - Kecam atan Cisayong Kabupaten Tasikm alaya - Kecam atan Ban jarsari Kabupaten Ciam is - Kecam atan Sindangbaran g Kabupaten Cian jur

Berikut ini gam baran kerusakan rum ah akibat gem pa 2 Septem ber 20 0 9 di lokasi kegiatan :

− Di Kecam atan Banjaran terdapat 3.236 Rum ah rusak berat dan ringan (1.164 Rusak berat) dan 2.0 72 (rum ah rusak rin gan)

− Di Kecam atan Ban jarsari terdapat 4.435 rum ah rusak terdiri atas 1.315 rum ah rusak berat, 1.8 70 rum ah rusak sedang, dan 1.250 rum ah rusah ringan

− Di Kecam atan Cisayong terdapat 3.690 rum ah rusak terdiri atas 1.0 15 rusak berat dan 2.675 rusak rin gan

− Di Kecam atan Sindangbaran g terdapat 4.340 rum ah rusak terdiri atas 1.736 rusak berat, 1.560 rusak sedan g, dan 1.0 44 rusak rin gan

(28)

 

Banjarsari), Kopon tren Fatiyah (di Kecam atan Cisayon g), dan BRI, BPRS, dan BMT (di Kecam atan Sin dangbaran g).

3. Rekrutm en dan Pelatihan Tenaga m adya Pendam pingan

Perekrutan tenaga m adya dilakukan un tuk m em peroleh sum berdaya yang berkom peten sesuai yang prasyaratan untuk suksesnya tugas tenaga lapang. Prasyarat ten aga m adya sebagai pendam ping lapan g adalah sarjan a yan g telah lulus m ata kuliah pen gantar kewirausahaan , kewirausahaan , dan m an ajem en . H asil seleksi m en etapkan 12 ten aga m adya yang di tem patkan di em pat lokasi (3 oran g ten aga m adya per lokasi).

Pelatihan Ten aga Madya pen dam pin g kegiatan lapan g dilakukan un tuk m en yam akan persepsi m en gen ai filosophy dasar, tujuan , ruan g lin gkup, output dan target yan g diin gin dicapai dari kegiatan pen dam pingan ekonom i bagi korban bencana. Untuk m endukung keberhasilan tugasn ya, dilakukan pelatihan bagi ten aga lapang dengan m ateri :

- Kewirausahaan yan g m eliputi: 1) prospek dan tan tan gan kewirausahaan, 2) rahasia pen gusaha sukses, dan 3) karakteristik pengusaha

- Profil Industri yan g m eliputi: 1) sejarah in dustri, 2) pen gertian dan jen is in dustry (berdasarkan tem pat bahan baku, dan berdasarkan pem ilihan lokasi), 3) pen gertian dan lingkup usaha m ikro, kecil dan m en en gah, 4) bentuk usaha, 5) klasifikasi industri m en urut ISIC, 6) aspek legal usaha, organ isasi dan m an ajem en , pem asaran , produksi, keuangan 7) iden tifikasi in dustri.

- Man ajem en bisn is un tuk pem berdayaan m asyarakat yang m eliputi: 1) prin sip dalam pem buatan produk, 2) kualitas produk, 3) dim ensi kualitas, 4) harga , 5) kem asan, 6) pen gem ban gan produk, 7) m em aham i kebutuhan , kon sum si, dan perilaku kon sum en di In don esia, 8 ) tren d pasar, 9) m odel pasar, 10 ) proses pem berdayaan

- Man ajem en produksi yang m eliputi: 1) pengertian m an ajem en , 2) m an ajem en produksi, 3) fungsi-fun gsi m anajem en, 4) faktor produksi, 5) pen gertian m an ajem en operasi, 6) fungsi perencanaan: keputusan pen ting dalam m anajem en produksi, lan gkah perancan gan sistem produksi, pen en tuan kapasitas, pem ilihan lokasi, 7) fun gsi pengorgan isasian: m an ajem en SDM, pen goperasian sistem produksi, siklus pen jadwalan , 8 ) fungsi pengawasan dan pengen dalian: pengendalian m utu produksi

- Kelem bagaan dan perm odalan bisn is yan g m eliputi: 1) tujuan rehabilitasi ekonom i, 2) pem berdayaan ekonom i desa, 3) fakta dan hasil yan g in gin dicapai, 4) peran pen dam pin g bisnis, 5) kelem bagaan bisn is di desa, 6) proses pen gesahan hokum koperasi, 7) aspek pen ting dalam pen yusun an akta perkoperasian , 8 ) keten tuan KUR, 9) BUMDES, 10 ) con toh-contoh m ateri pelatihan

(29)

 

evolusi m an ajem en pem asaran , 6 )siklus pasar, 7) produk, 8 ) persaingan, 9) prom osi on lin e.

- Pan duan praktis m en yusun proposal bisn is yan g m eliputi: 1) tujuan pem buatan proposal bisn is, 2) prinsip, 3) isi proposal bisn is.

Un tuk m en guatkan keteram pilan dan m em an tapkan pen guasaan m ateri yang disam paikan pada pelatihan , dilakukan coachin g tam bahan bagi ten aga lapang un tuk m em bahas indikator pen capaian keberhasilan pen dam pin gan , m ekan ism e dan tekn is pen gum pulan data dan in form asi di lapang, serta keteram pilan sosial berhubungan dengan pem erin tah daerah dan m asyarakat.

4. Kon solidasi dan Koordin asi an tar Ten aga Ahli

Kon solidasi dan koordin asi antar ten aga ahli dilakukan un tuk m enyam akan filosophy, tujuan , target dan hasil yan g diharapkan dari kegiatan . Dem ikian pula dilakukan pem bagian lin gkup substan si yang m enjadi tugas dari m asin g-m asing tim ahli, pem bagian tugas pen yusun an bahan -bahan pelatihan ten aga lapang, m ateri coachin g ten aga lapang, m ateri pelatihan bagi industri rum ah tangga, jadwal kun jun gan lapan g, dan sistem evaluasi.

5. Sosialisasi, Kon solidasi, dan Koordin asi den gan Pem erin tah Daerah

Sosialisasi, konsolidasi, dan koordinasi dengan pem erin tah daerah dilakukan sejak m elakukan penjajakan sam pai kem udian m engkom unikasikan keputusan penetapan lokasi kegiatan, dan seterusnya dalam setiap kegiatan, terutam a berhubungan den gan pen etapan IRT calon bin aan dan dalam pelaksan aan pelatihan dan pen dam pin gan . Koordin asi terutam a dilakukan den gan pihak kecam atan tem pat kegiatan dilaksanakan. Sem entara itu kom un ikasi dengan BPBD tingkat kabupaten atau perwakilan n ya di lapan g, dilakukan sam bil berjalan nya persiapan dan pelaksan aan kegiatan.

6. Penelusuran Data dan In form asi Keragaan Calon IRT peserta pendam pin gan

(30)

 

data korban ben can a di kecam atan Sin dan gbarang yang tidak tersedia di kan tor kecam atan .

H asil pen elusuran data dan in form asi in dustri rum ah tangga sasaran kegiatan , diperoleh jum lah dan keragam an jenis in dustri rum ah tangga peserta pendam pingan ekonom i pasca gem pa 2 Septem ber 20 0 9 di lokasi kegiatan yaitu (data IRT di em pat lokasi terlam pir pada Lam piran 1 dan Lam piran 3):

− Di Kabupaten Ciam is Kecam atan Ban jarsari: Peserta Pendam pingan

berjum lah 34 industri rum ah tan gga berasal dari 9 Desa yaitu Desa Sukasari, Desa Sindangkasih, Desa Cikaso, Desa Ratawan gi, Desa Ciheran g, Desa Cibadak, Desa Kawasen , Desa Sindangrasa, dan Desa Sin dan gsari;

− Di Kabupaten Cian jur Kecam atan Sindangbaran g: Peserta pendam pingan berjum lah 35 industri rum ah tangga, berasal dari 6 Desa yaitu Desa Saganten , Desa Girim ukti, Desa Muaracikadu, Desa Sirn agalih, Desa Telagasari, dan Desa J ayagiri;

− Di Kabupaten Tasikm alaya Kecam atan Cisayong: Peserta pendam pingan berjum lah 43 industri rum ah tan gga, berasal dari 10 desa yaitu Desa Sukaraharja, Desa Nusawangi, Desa J atihurip, Desa Mekarwangi, Desa Cisayon g, Desa Sukasetia, Desa Sukam ukti, Desa Sukasukur, Desa Sukajadi, dan Desa Cikadu;

− Di Kabupaten Ban dun g Kecam atan Ban jaran; Peserta pen dam pingan berjum lah 37 in dustri rum ah tangga dari 6 desa yaitu Desa Ban jaranwetan , Desa Kian groke, Desa Neglasari, Desa Tarajusari, Desa Ciapus, dan Desa Margahurip.

1.5 .2 Ta h a p an Ke gia ta n d a la m P e n d a m p in ga n

1. Elaborasi Gam baran Um um Wilayah Lokasi Kegiatan. Pada tahap in i dikum pulkan in form asi m en genai keragaan wilayah kecam atan yan g m en jadi lokasi pendam pingan. Nam un dem ikian terdapat beberapa inform asi penting yang diharapkan dapat diperoleh di kantor kecam atan, n am un tidak tersedia karena berbagai hal. Ringkasan keragaan wilayah yan g m en jadi lokasi kegiatan diuraikan pada Bab Keragaan Wilayah.

2. Pengum pulan data dasar in dustri Rum ah Tan gga Binaan . Data dasar industri rum ah tangga calon bin aan dikum pulkan untuk m em peroleh gam baran atau keragaan IRT sebagai dasar pen dam pin gan yan g akan dilaksanakan.

(31)

 

Neraca bahan tersebut m enjadi salah satu dasar pertim ban gan pengalokasian dana pen dam pingan ekon om i pasca ben can a.

4. Penilaian Kebutuhan Pen dam pin gan . Walaupun sudah bisa diduga

sebelum n ya perm asalahan um um yan g dihadapi industry rum ah tan gga serta ruang lingkup pendam pingan atau pem bin aan yan g diduga dibutuhkan , n am un pen ilaian kebutuhan pen dam pingan dapat ditem ukan setelah m em peroleh data dasar (term asuk m asalah yan g dihadapi) dan n eraca bahan produksi. Kondisi tersebut diperbandin gkan den gan kon disi/ situasi yang sebaikn ya dim iliki oleh in dustry rum ah tan gga agar usahanya bisa survive bahkan berkem bang di era persaingan usaha sekarang ini.

5. Penilaian Kebutuhan Dan a Pendam pingan . Pen ilaian kebutuhan dan a pen dam pin gan didasarkan pada n eraca bahan produksi, kon disi fasilitas dan alat usaha, serta upaya pengem ban gan yan g dapat terjan gkau dari batasan dana yang tersedia dari kegiatan pen dam pingan.

6. Pelatihan In dustri Rum ah Tan gga. Pertem uan IRT peserta binaan sekaligus pelatihan kepada pem ilik in dustri rum ah tan gga dilaksan akan di em pat lokasi kegiatan . Pertem uan di em pat lokasi kegiatan dilaksan akan di aula kecam atan dan diikuti oleh IRT calon bin aan den gan antusias. Selain pelatihan yan g bersifat m issal kepada seluruh peserta, dilakukan juga klin ik usaha yan g m engelaborasi lebih lan jut m an ajem en usaha, tekn ik produksi, dan perm asalahan -perm asalahan spesifik yan g dihadapi m asin g-m asin g IRT.

Topik pelatihan um um diberikan kepada sem ua IRT, sedan gkan topik khusus diberikan kepada IRT yang relevan. Topik pelatihan kewirausahaan, m an ajem en usaha, m an ajem en produksi secara um um diberikan kepada seluruh peserta IRT. Topik GMP (Good m anufacturing practices) hanya diberikan kepada IRT Pangan . Sem entara itu topik proposal bisn is han ya diberikan kepada IRT yan g sedan g m em butuhkan atau dipan dang akan m em butuhkan nya. Dem ikian haln ya den gan topik pem bukuan usaha.

7. Klinik Usaha. Klin ik usaha dilakukan secara in dividual atau kelom pok kecil yang m em iliki jenis usaha yang sam a juga kesam aan keragaan usahan ya. Klinik usaha m erupakan upaya lebih lan jut un tuk m en gelaborasi m asalah in dividual atau kelom pok serta solusinya.

(32)

 

hygiene pekerja, 4) pen gem bangan lain nya seperti studi banding, pelatihan spesifik, dan atau dalam rangka m em ban gun n etworkin g usaha.

Pengalokasian dana pen dam pin gan dilakukan sebelum pertem uan atau pelatihan pertam a, nam un diklarifikasi dan verifikasi ulan g saat pendistribusian dana tersebut saat klin ik usaha. Dan a pen dam pin gan yang diberikan tidak sam a jum lahn ya tergantun g jen is usaha, m asalah yang dihadapi serta solusi yan g dibutuhkan , serta kebutuhan un tuk pen gem bangan produk yan g m em iliki prospek pem asaran yang lebih luas.

9. Identifikasi dan Perbaikan Kon disi Sanitasi Produksi dan H igien e Pekerja. H asil iden tifikasi kondisi san itasi produksi dan hygien e karyawan m enun jukkan m asih kurangnya dan m asih burukn ya san itasi produksi dan hygiene pekerja. Beberapa contoh sanitasi yang tidak m em adai diantaranya adalah pem buan gan lim bah pen golahan yang tidak m em adai, tem pat produksi yan g kotor, tem pat produksi pan gan berdekatan dengan kan dang tern ak, peralatan yan g korot, pen ggun aan lap yan g kotor, tem pat usaha yang gelap dan pengap, dll. Sem en tara itu para pekerja (term asuk pem ilikn ya) bekerja tan pa m em enuhi hygien e yan g baik contohnya adalah tidak m en utup kepala, tidak m en ggunakan pakaian saat bekerja, belum diterapkan n ya praktek cuci tan gan saat produksi m akan an . Iden tifikasi kon disi san itasi dilan jutkan den gan perbaikan san itasi produksi dan praktek hygien e usaha sebagai tin dak lan jut pen ggun aan dan a pen dam pingan dan pem binaan lan jutan . Pendam pingan dilakukan dengan m en gacu kepada rencana kerja perbaikan tem pat dan saran a usaha yan g dilakukan oleh setiap IRT yan g dibuat saat klinik bisnis.

10 .Identifikasi Kebutuhan Izin dan Penelusuran Persyaratann ya. H asil pen dataan m en un jukkan han ya sedikit IRT yan g m em iliki perizin an usaha (SITU, H O, SIUPP). Terlebih lagi izin kesehatan PIRT. H al tersebut dikaren akan m ikron ya skala usaha dan terbatasn ya atau m asih lokaln ya pem asaran hasil usaha. Dari hasil pen elusuran pen gurusan izin diperoleh in form asi besaran dana yang diperlukan untuk pengurusan izin usaha rata-rata sebesar 1.3 juta rupiah, sedangkan pen gurusan izin PIRT sebesar 50 0 .0 0 0 rupiah. Proses dalam pengurusan izin PIRT yan g cukup m en yita waktu selain jadwal pem eriksaan juga adalah keharusan m en gikuti dua kali pelatihan (sem inar) dim ana para IRT harus m en inggalkan usahanya, di lain pihak pelaksanaan pen gurusan m en un ggu sam pai jum lah terten tu yang m enyebabkan jadwal pelatihan belum dapat dipastikan , sehingga m em butuhkan sikap pro aktif IRT un tuk m engikuti proses tersebut. H al tersebut yan g m en yebabkan beberapa IRT yan g m en gin gin kan PIRT m engalam i kesulitan.

(33)

 

peserta pen dam pin gan agar para ten aga lapan g dapat m endalam i kin erja para IRT, perm asalahan dan kebutuhan , serta proses pen dam pin gan un tuk m encapai tujuan yan g diharapkan , yakn i dilakukan m odifikasi m etode pen dam pin gan sesuai dengan karakteristik peserta di m asin g-m asing lokasi. Topik pen dam pin gan adalah topik/ m ateri yang telah diren can akan , m en gelaborasi m en gapa pen tin g m em perhatikan topik tersebut, apa saja ruan g lingkup yan g perlu diperhatikan , apa konsekuen si jika pengusaha rum ah tan gga tidak m em perhatikan hal tersebut, serta apa m anfaat yang akan diperoleh jika pen gusaha rum ah tan gga m em perhatokan atau m engim plem entasikan hal tersebut. Pen dam pin gan m an ajem en usaha yang dilakukan adalah pendam pingan pem buatan pem bukuan , m em ban u pen gurusan perizin an usaha (bagi yan g m em erlukan ), dan m em ban tu pem buatan proposal usaha (bagi yang m em butuhkan).

12. Pen dam pin gan tekn ik produksi. Pen dam pin gan tekn ik produksi dilakukan sesuai perm asalahan dan kebutuhan yang teridentifikasi dari setiap jen is usaha. Pen dam pin gan tekn is produksi dikelom pokan un tuk dua jen is usaha yaitu usaha pangan dan n on pan gan . Pen dam pin gan tekn is produksi pangan m enitikberatkan kepada CPMB (Cara Produksi Makan an yan g Baik), sedangkan pendam pin gan tekn is produksi usaha n on pan gan lebih m enitikberatkan kepada efisien si kerja dan sen tuhan disain produk (jika dibutuhkan pasar).

13. Pelatihan Spesifik. Pelatihan spesifik dilakukan sesuai kebutuhan pen gem ban gan serta fasilitasi yan g dim un gkinkan , dian taranya adalah pelatihan pem bibitan jam ur dan pelatihan pen gelolaan usaha guram e. Pelatihan pem bibitan jam ur bekerjasam a den gan PT Dafa yang m em iliki usaha kultur jarin gan, dilaksan akan di PT Dafa (Bogor), kepada IRT jam ur tiram dan m eran g, serta m en gikutsertakan pem uda yang diharapkan dapat m engem ban gkan usaha tersebut di kem udian hari. Sedangkan studi banding dan pelatihan budidaya guram e diberikan kepada IRT di tasikm alaya yang m engalam i m asalah usaha guram e. Studi ban ding dan pelatiahan pem bibitan dan pem besaran guram i bekerjasam a dengan Pusat Pelatihan Pertan ian dan Pedesaan Swadaya (P4S) yang berlokasi di Desa Cibeuten g Muara Kecam atan Ciseen g Kabupaten Bogor.

(34)

 

15. Fasilitasi Dan a Stim ulasi Kerja Bersam a (Cash For Works). Kegiatan CFW didesain sebagai stim ulus bagi korban gem pa dalam perbaikan fasilitas um um . Kegiatan CFW dilakukan di em pat kabupaten yakn i Kecam atan Banjaran Kabupaten Bandung, Kecam atan Sin dan gbarang Kabupaten Cianjur, Kecam atan Ban jarsari Kabupaten Ciam is, dan Kecam atan Cisayong Kabupaten Tasikm alaya.

1.5 .3 P e m b u a ta n Lap o ra n d an P e la ks a n a a n S e m in ar

(35)

 

II KERAN GKA FIKIR

Bab in i m en guraikan keran gka fikir rehabilitasi dan rekon struksi pasca ben cana khususn ya program pen dam pin gan psikososial ekon om i korban gem pa bum i 2 Septem ber 20 0 9 di Provin si J awa Barat. Bab in i m eliputi lan dasan regulasi, hasil penilaian kerusakan kerugian ben cana gem pa 2 Septem ber 20 0 9 di J awa Barat, landasan teoritis dan strategis, lan dasan historis, dan dasar pem ikiran penetapan program .

2 .1. La n d a s a n Re gu la s i

Landasan regulasi program rehabilitasi dan rekon struksi pasca ben can a program pendam pingan psikososial ekonom i korban gem pa bum i 2 Septem ber 20 0 9 di Provinsi J awa Barat, m eliputi UU No 24 Tahun 20 0 7, PP No 21 Tahun 20 0 8 , dan Perka BNPB No 11 Tahun 20 0 7. Lan dasan regulasi m em bahas ten tang defin isi ben can a, pen gertian korban bencan a, tanggung jawab pem erin tah terkait penan ggulangan ben can a.

2 .1.1 U U N o 2 4 Tah u n 2 0 0 7

UU No 24 Tahun 20 0 7 pada Bab 1 Ketentuan Um um Pasal 1 m endefen isikan ben can a sebagai peristiwa atau ran gkaian peristiwa yan g m en gancam dan m en ggan ggu kehidupan dan penghidupan m asyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan / atau faktor non alam m aupun faktor m an usia sehingga m en gakibatkan tim buln ya korban jiwa m anusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dam pak psikologis. Korban ben can a adalah oran g atau sekelom pok orang yan g m enderita atau m en inggal dun ia akibat ben can a.

Pen yelen ggaraan pen an ggulangan ben cana adalah serangkaian upaya yang m eliputi penetapan kebijakan pem bangunan yan g berisiko tim bulnya ben cana, kegiatan pen cegahan ben can a, tan ggap darurat, dan rehabilitasi. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pem ulihan sem ua aspek pelayan an publik atau m asyarakat sam pai tin gkat yan g m em adai pada wilayah pascabencan a dengan sasaran utam a un tuk norm alisasi atau berjalan n ya secara wajar sem ua aspek pem erin tahan dan kehidupan m asyarakat pada wilayah pascaben can a. Rekon struksi adalah pem bangun an kem bali sem ua prasaran a dan saran a, kelem bagaan pada wilayah pascaben cana, baik pada tingkat pem erin tahan m aupun m asyarakat dengan sasaran utam a tum buh dan berkem bangnya kegiatan perekonom ian , sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban , dan bangkitn ya peran serta m asyarakat dalam segala aspek kehidupan berm asyarakat pada wilayah pascabencana.

(36)

 

secara adil dan sesuai den gan stan dar pelayan an m in im um ; (d) pem ulihan kondisi dari dam pak bencan a; (e) pen galokasian an ggaran penanggulangan bencan a dalam Anggaran Pen dapatan dan Belanja Negara yang m em adai; (f) pengalokasian an ggaran pen anggulan gan bencana dalam ben tuk dan a siap pakai; dan (g) pem eliharaan arsip/ dokum en oten tik dan kredibel dari an cam an dan dam pak ben can a.

Pen yelen ggaraan pen an ggulan gan ben cana dilaksanakan berdasarkan 4 (em pat) aspek m eliputi: (a) sosial, ekon om i, dan budaya m asyarakat; (b) kelestarian lin gkun gan hidup; (c) kem an faatan dan efektivitas; dan (d) lin gkup luas wilayah (Bab VII Penyelen ggaraan Pen an ggulan gan Ben can a Pasal 31). Pen yelenggaraan penanggulangan bencana pada tahap pascaben cana sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 33 huruf c m eliputi: (a) rehabilitasi; dan (b) rekonstruksi (Pasal 57). Rehabilitasi dilakukan m elalui kegiatan : (a) perbaikan lin gkun gan daerah bencan a; (b) perbaikan prasaran a dan sarana um um ; (c) pem berian ban tuan perbaikan rum ah m asyarakat; (d) pem ulihan sosial psikologis; (e) pelayan an kesehatan ; (f) rekon siliasi dan resolusi kon flik; (g) pem ulihan sosial ekon om i budaya; (i) pem ulihan keam an an dan ketertiban ; (j) pem ulihan fungsi pem erin tahan ; dan (k) pem ulihan fun gsi pelayan an publik (Pasal 58 ). Rekonstruksi dilakukan m elalui kegiatan pem ban gunan yan g lebih baik, m eliputi: (a) pem bangunan kem bali prasaran a dan saran a; (b) pem ban gun an kem bali sarana sosial m asyarakat; (c) pem bangkitan kem bali kehidupan sosial budaya m asyarakat; (d) pen erapan ran cang ban gun yan g tepat dan pen ggun aan peralatan yang lebih baik dan tahan bencan a; (e) partisipasi dan peran serta lem baga dan organ isasi kem asyarakatan, dun ia usaha, dan m asyarakat; (f) pen in gkatan kondisi sosial, ekonom i, dan budaya; (g) pen in gkatan fungsi pelayan an publik; dan (h) penin gkatan pelayan an utam a dalam m asyarakat (Pasal 59).

2 .1.2 . P P N o 2 1 Ta h u n 2 0 0 8

(37)

 

Perbaikan lin gkun gan dan prasaran a dan saran a um um daerah ben can a juga m erupakan salah satu hal yang diatur ketentuannya dalam PP. Pasal 61 Ayat 1 m em aparkan perbaikan lingkungan daerah ben can a m erupakan kegiatan fisik perbaikan lin gkun gan untuk m em enuhi persyaratan tekn is, sosial, ekon om i, dan budaya serta ekosistem suatu kawasan . Pasal 64 Ayat 1 m em aparkan perbaikan prasaran a dan saran a um um m erupakan kegiatan perbaikan prasaran a dan saran a um um un tuk m em en uhi kebutuhan transportasi, kelancaran kegiatan ekon om i, dan kehidupan sosial budaya m asyarakat. Perbaikan -perbaikan yang dilakukan den gan m em perhatikan dokum en ren can a tekn is yan g disusun secara optim al m elalui survei, in vestigasi, dan desain dengan m em perhatikan kondisi lin gkun gan, sosial, ekon om i, budaya, adat istiadat, dan stan dar kon struksi bangun an (Pasal 65 Ayat 2).

Perbaikan pasca ben can a juga m encakup aspek pem ulihan sosial ekonom i budaya seperti dipaparkan pada Pasal 71, yaitu pem ulihan sosial ekonom i budaya sebagaim an a dim aksud dalam Pasal 56 ayat 1 huruf g, ditujukan un tuk m em ban tu m asyarakat terken a dam pak ben cana dalam ran gka m em ulihkan kondisi kehidupan sosial, ekonom i, dan budaya seperti pada kondisi sebelum terjadi ben cana. Kegiatan pem ulihan sosial, ekon om i, dan budaya sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) dilakukan den gan m em ban tu m asyarakat m enghidupkan dan m en gaktifkan kem bali kegiatan sosial, ekonom i, dan budaya m elalui: (a) layanan advokasi dan konselin g; (b) bantuan stim ulan aktivitas ekonom i; dan (c) pelatihan. Pelaksan aan kegiatan pem ulihan sosial, ekonom i, dan budaya sebagaim an a dim aksud pada ayat 2 dilakukan oleh in stan si/ lem baga terkait berkoordin asi den gan BPBD.

(38)

 

Pelaksan aan pen ingkatan kon disi sosial, ekon om i, dan budaya sebagaim an a dim aksud pada ayat 2 dilakukan oleh instan si/ lem baga yan g terkait berkoordin asi den gan BNPB dan BPBD (Pasal 8 8 Ayat 1-3).

2 .1.3 . P e rka B N P B N o 11 Th n 2 0 0 8

Peraturan kepala BNPB No 11 Tahun 20 0 8 m em aparkan ten tang aspek-aspek rehabilitasi pasca ben cana yan g m eliputi aspek sosial, ekon om i, dan budaya beserta in dikator capaiann ya. Program pendam pingan ekon om i korban gem pa bum i 2 Septem ber 20 0 9 di Provin si J awa Barat m en gacu pada capaian in dikator aspek sosial, ekon om i dan budaya. Melalui program pen dam pin gan ekonom i diharapkan m am pu m en capai indikator aspek sosial, ekonom i, m aupun budaya (Tabel 1).

Tabel 1 In dikator capaiaan rehabilitasi aspek sosial dan ekonom i

Aspek In dikator Capaian

Sosial 1. Terselenggaranya kegiatan sosial kem asyarakat dan keagam aan.

2. Berfungsi lem baga-lem baga sosial kem asyarakatan dan keagam aan.

3. Menin gkatnya jum lah peserta kegiatan sosial kem asyarakatan dan

keagam aan .

Ekon om i 1. Terselenggaranya kegiatan produksi dan distribusi baran g-baran g

bernilai ekonom i baik perorangan m aupun lem baga.

2. Terselenggaranya transaksi ekonom i baik di pasar m aupun di luar

pasar baik perorangan m aupun lem baga.

3. Menin gkatn ya jum lah produksi dan distribusi barang-baran g bern ilai

ekon om i baik peroran gan m aupun lem baga.

4. Menin gkatnya jum lah anggota m asyarakat dan atau lem baga ekonom i

yang terlibat dalam kegiatan produksi dn distribusi barang-barang ekon om i.

2 .2 . H as il An alis is Ke ru s a ka n d a n Ke ru gia n

Lan dasan besarn ya kebutuhan dan pen tin gnya program pem ulihan ekonom i korban ben cana adalah hasil pen ilaian kerusakan dan kerugian akibat gem pa bum i di Provin si J awa Barat sebagaim ana uraian dalam sub bab in i yang diam bil dari laporan pen ilaian kerusakan dan kerugian serta pen ilaian kebutuhan akibat gem pa bum i di Provin si J awa Barat (Sun arti dkk 20 10 ).

Gambar

Tabel 3 Sebaran persentase tenaga kerja menurut lapangan usaha di Daerah Bencana Gempa 2 September 2009 di Provinsi Jawa Barat
Gambar 5 Rangkuman masalah psikososial ekonomi dampak pasca bencana
Gambar 6 Kerangka fikir livelihood recovery Korban Bencana Tasikmlaya (Sunarti, 2010)
Gambar 7  Kerangka berfikir penetapan Program Pemulihan Mata Pencaharian  Korban Gempa Bumi di Provinsi Jawa Barat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Akan mengabdi kepada Universitas Andalas setelah menyelesaikan studi sekurang- kurangnya selama dua kali masa studi ditambah satu tahun (2n+1);.. Demikian surat pernyataan ini

Pelaksanaan destination image ini diharapkan dapat memberikan perubahan akan tingkat kunjungan melalui keputusan yang diambil oleh wisatawan Indonesia.. Yuriko

menimba ilmu agama Islam bagi para pelajar atau santri.

Memori jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori atau ingatan yang bersifat permanen yaitu informasi yang disimpan sanggup bertahan

The research results which show that external locus of control is directly related to organizational commitment, acceptance of audit dysfunctional behavior and audit qual

Berdasarkan hasil observasi PPL 1, kaitannya dengan pembelajaran bidang studi Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Semarang, saran yang dapat diberikan oleh praktikan adalah sarana

Piwulang undha-usuk wonten ing umur menika, dipunkajengaken supados siswa wiwit alit sampun limrah ngginaaken basa ingkang sae anggenipun nindhakaken pacelathon, lan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau tambahan pengetahuan dan teknologi seleksi berbagai genotip gandum, dalam rangka untuk memperoleh