• Tidak ada hasil yang ditemukan

memory manusia pada psikologi kognitif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "memory manusia pada psikologi kognitif"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MEMORY Makalah

Disajikan untuk memenuhi tugas makalah psikologi kognitif

Oleh

Riche Evyrawati (511304783) Tria Meitaningsih (511304924) Fida Rahmania (511304830) Nasirul Khoiri (511104554) M Fadloli (511 )

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

A. Pengertian dan Sejarah Munculnya Teori Memori.

Dalam bahasa sehari hari, masyarakat umumnya mengartikan memori sebagai ingatan. Pioner dari penelitian tentang memori manusia adalah H. Ebbinghaus, yang memulai eksperimennya (1885), dengan 13 seri huruf yang tidak mempunyai arti (DAX, BUP, LOC, Dll).

 Ia kemudian mencoba untuk merecall setelah 20 menit, 1 jam, 8-9 jam, 1 hari, 2 hari dan 31 hari.

 Selanjutnya dibuat grafik interval ingatan. Kesimpulan yang diperoleh : proses penu-runan ingatan (lupa) paling cepat terjadi pada 9 jam pertama setelah mempelajari ma-teri, dan masih berlangsung selama 30 hari berikutnya. Teknik dari rangkaian belajar yang dilakukan oleh Ebbinghaus telah menjadi standar belajar untuk beberapa tahun kemudian. Hal tersebut dinamakan prosedur belajar untuk beberapa tahun kemudian. Hal tersebut dinamakan prosedur belajar oleh Ebbinghaus, juga dinamakan metode untuk membedakan short-term memory dari long-term memory.

 Walaupun penemuan Ebbinghaus sangat bermanfaat, tetapi masih mengandung ke-lemahan. Ebbinghaus kurang berhasil mengidentifikasi mekanisme yang mendasari efek waktu belajar dan interval ingatan.

(3)

subyek, tetapi mempunyai perbedaan-perbedaan individual yang luas.

 Memori mempunyai sifat dualistik yaitu permanen dan transitori. Akan tetapi sampai 75 tahun kemudian, tidak ada data-data penelitian yang mampu membuktikannya.

Kemudian dalam perkembangannya, tetatnya pada abad XIX, beberapa penelitian yang berlangsug bertahun-tahun memperoleh bukti bahwa manusia memiliki beberapa macam memori.

Short Term Memory (STM) atau Working MemoryProspective Memory

Episodic MemoryImplicit MemorySemantic Memory

Long Term Memory (LTM)

Dari sejarah terbentuknya teori teori tentang memori diatas, beberapa ahli mendefinisikan memori sebagai berikut.

Chaplin, 2002 , memori (ingatan, daya ingatan) diartikan sebagai:

1. Fungsi yang terlibat dalam mengenang atau mengalami lagi pengalaman masa lalu.

2. Keseluruhan pengalaman masa lampau yang dapat diingat kembali. 3. Satu pengalaman masa lalu yang khas.

(4)

untuk menerima, menyimpan, dan mengingat kembali informasi-informasi yang memiliki kekhususan.

(Syah, 2004), memori yang biasanya kita artikan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi mental yang menangkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan storage system, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di dalam otak manusia. Memori merupakan sistem kerja otak manusia untuk menangkap dan menyimpan pengetahuan.

(Fauzi, 2004), mengingat merupakan pengetahuan sekarang tentang pengalaman masa lampau. Memori dalam pengertian ini lebih menekankan pada kemampuan kognitif seseorang, yaitu kemampuan untuk menyebutkan atau menghafal suatu kegiatan yang pernah dilakukan pada masa lalu.

B. Proses Memori.

Memori ialah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang semuanya terpusat dalam otak. (Bruno dalam Syah, 2004: 72) Semua aktivitas memori berpusat di otak dan ada tiga kegiatan dalam memori, yaitu:

1. Pengkodean (encoding).

Pada tahap awal informasi-informasi yang diterima terlebih dahulu diberi kode atau tanda atau pengelompokkan. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori. Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:  Tidak sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh inderanya

dimasukkan dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya. Contohnya dapat kita lihat pada anak-anak yang umumnya menyimpan pengalaman yang tidak disengaja, misalnya bahwa ia akan mendapat apa yang diinginkan jika ia menangis keras-keras sambil berguling-guling.

(5)

sebagai mahasiswa, dimana dengan sengaja kita memasukkan segala hal yang dipelajarinya di perguruan tinggi.

2. Penyimpanan (storage).

Setelah informasi tersebut diberi kode, kemudian akan diteruskan ke tempat penyimpanan. Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak - jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan bisa hilang. Hal ini yang disebut dengan kelupaan.

Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal yang penting yang dapat dicatat, yaitu mengenai interval atau waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali. Masalah interval dapat dibedakan atas lama interval dan isi interval:

 Lama interval, yaitu berkaitan dengan lamanya waktu pemasukan bahan (act of remembering). Lama interval berkaitan dengan kekuatan retensi. Makin lama intervalnya, makin kurang kuat retensinya, atau dengan kata lain kekuatan retensinya menurun.  Isi interval, yaitu berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang terdapat

atau mengisi interval. Aktivitas-aktivitas yang mengisi interval akan merusak atau mengganggu memory traces, sehingga kemungkinan individu akan mengalami kelupaan.

3. Pemanggilan kembali (retrival).

Fungsi ketiga ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal-hal yang disimpan dalam ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari.

(6)

Menimbulkan kembali ingatan yang sudah disimpan dapat menggunakan cara:

 Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajari di masa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yang dimaksud.

 Recognize, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang saat ia berjumpa dengan orang yang bersangkutan.

 Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks. Proses mengingat reintegrative terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama, misalnya Siti Nurbaya (tokoh sinetron), maka akan teringat banyak hal dari tokoh tersebut karena orang tersebut telah menontonnya berkali-kali.

Ingatan merupakan hubungan antara pengalaman dengan masa lalu. Proses manusia memunculkan kembali tiap kejadian pengalaman pada masa lalunya membutuhkan kemampuan mengingat kembali yang baik. Dengan kemampuan mengingat pada manusia, maka ini menunjukan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang dialaminya. Menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang pernah dialami, sama halnya dengan memunculkan kembali sesuatu yang pernah terjadi dan tersimpan dalam ingatan. Jadi, memori adalah keseluruhan proses fungsi mental yang berpusat di otak untuk memunculkan kembali pengetahuan tertentu tentang pengalaman masa lalu melalui tahapan menangkap atau menerima, memberi kode, menyimpan, mereproduksi, dan memanggil atau memunculkan kembali.

C. MODEL- MODEL MEMORY

(7)

Memori jangka pendek atau sering disebut dengan short term memory atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Memori jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada memori jangka pendek.

Jumlah informasi yang bisa disimpan dalam memori jangka pendek sangat terbatas. George Miller mengatakan bahwa kapasitas manusia dalam mengingat adalah tujuh chunk (potongan). Artinya hanya ada 7 informasi yang dapat berada dalam memori jangka pendek sekaligus. Setiap kali kita memberikan perhatian ke informasi baru yang masuk, kita harus mengeluarkan sesuatu yang telah kita perhatikan sebelumnya.

Misalnya, jika ada sesuatu yang mengganggu konsentrasi anda ketika berlatih mengulang nomor telepon sebelum informasi nomor tersebut mencapai ke memori jangka panjang, maka informasi akan terlempar keluar dan anda harus melihat dan mengingat kembali. Ingatan jangka pendek terdiri dari tiga unit terpisah; putaran fonologi (phonological loop), gambaran penglihatan-ruang (visuo-spatial sketchpad), dan pelaksana pusat (central executive).

(8)

Memori jangka pendek bukan hanya sebuah tempat penyimpanan ingatan sementara, tetapi juga lokasi berpikir secara aktif, tempat menyaring, memilah, dan menggabungkan informasi lama dengan informasi yang baru, lalu mengambil keputusan. Proses ini disebut penemuan mental. Penemuan mental merupakan salah satu fungsi terpenting dalam ingatan jangka pendek. Misalnya, bayangkan sebuah segitiga, lingkaran, dan empat persegi panjang. Gabungkan ketiganya, gambarlah objek yang anda ciptakan tersebut. Kini, secara mental anda telah menciptakan objek baru yang mungkin menyerupai atau tidak menyerupai objek yang anda kenal. Proses kreatif ini merupakan versi sederhana seorang seniman atau musisi dalam menciptakan karyanya.

2. Memori Jangka Panjang.

Memori jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori atau ingatan yang bersifat permanen yaitu informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang tidak terbatas. Memori jangka panjang merupakan gundang informasi yang dimiliki manusia. Memori jangka panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan. Kehilangan ingatan pada ingatan jangka panjang dapat terjadi apabila seseorang mengalami kerusakan fungsional dari sistem ingatannya.

(9)

Sebelum masuk ke memori jangka panjang, informasi yang telah disaring pada memori jangka pendek perlu dilakukan proses semantic atau imagery coding. Dalam proses ini arti dari informasi dianalisis lebih jauh lagi. Misalnya saat kita mendengar seseorang yang mengatakan, “Atun dihina oleh Nana sampai sakit hati”, maka kita tidak hanya mengerti arti masing-masing kata dalam kalimat tersebut, tetapi kita juga berusaha mengerti apa yang terjadi sebenarnya dari keseluruhan kalimat tersebut. Sebaliknya bila kita mendengar kata-kata lain yang unsurnya sama, seperti “Nana dihina Atun sampai sakit hati”, maka kita tahu bahwa yang terjadi sekarang berbeda dari yang pertama. Dalam kedua kalimat tersebut kalau kita mengingat arti dari kata-kata dalam keseluruhan kalimat itu, maka kita sedang melakukan semantic coding; tetapi kalau kita membayangkan reaksi dari Atun atau Budi dalam peristiwa itu, maka kita melakukan imagery coding.

(10)

Berdasarkan ketiga pendapat tersebut ada tiga jenis memori yang tersimpan pada long term memory, yaitu:

 Memori semantik.

Memori ini menyimpan tentang pengertian suatu obyek yang diketahui seseorang baik berupa kata, konsep, peraturan, maupun ide-ide abstrak. Memori ini penting bagi seseorang untuk menerapkan informasi yang telah diketahuinya dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Ketika seorang siswa mampu menghubungkan antara konsep Qur’an dan agama Islam; Al-Qur’an merupakan kitab suci agama Islam, maka siswa tersebut telah menggunakan memori semantiknya. Sebagian besar hal-hal yang dipelajari di sekolah disimpan dalam memori semantik.

 Memori episodik

Memori inilah yang menyimpan informasi tentang peristiwa-peristiwa masa lalu, sehingga seseorang dapat mengingat kembali kejadian-kejadian yang pernah dialaminya. Ketika seseorang mengingat masa sekolahnya di sekolah dasar, maka orang tersebut sedang menggunakan informasi yang tersimpan dalam memori episodiknya. Memori episodik merupakan pengalaman personal, sebuah gambaran mental tentang hal-hal yang dilihat atau didengar.

 Memori prosedural

Procedural memory menunjukkan pada ”knowing how” (Khadijah 2011:140). Ketika seorang anak mampu membuka dan melepas baju, maka anak tersebut telah menggunakan memori prosedural.

D. Lupa

(11)

Khadijah (2011: 142), ”Lupa (forgetting) adalah hilangnya kemampuan untuk menyebutkan atau memunculkan kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari.” Otak tidak mempunyai kemampuan untuk menampilkan kembali informasi yang telah dipelajari sebelumnya. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan lupa terhadap sesuatu yang pernah dialami: karena tidak pernah digunakan lagi, ada hambatan-hambatan yang terjadi karena gejala-gejala/isi jiwa yang lain, dan represi (Purwanto, 1995: 112). Syah (2004: 169-171) menyebutkan bahwa ada enam faktor penyebab lupa, yaitu:

1. gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam sistem memori siswa.

2. tekanan terhadap item yang telah ada baik sengaja ataupun tidak.

3. Perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat kembali.

4. perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu.

5. materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafalkan siswa.

6. perubahan urat syaraf otak.

Informasi yang baru diterima mengganggu informasi yang lama atau sebaliknya informasi yang baru terganggu oleh informasi yang lama. Dalam hal informasi yang baru mengganggu informasi yang lama, maka informasi yang lama akan sulit diingat atau dimunculkan. Dalam hal informasi baru terganggu oleh informasi lama, maka yang akan terjadi adalah informasi yang baru akan sulit diterima atau disimpan. Hal ini bisa terjadi karena jarak waktu antara informasi baru dan informasi lama relatif dekat.

(12)

Siswa yang hanya menerima materi di kelas, kemungkinan besar akan susah mengingatnya kembali jika sudah ada di lapangan.

Referensi

Dokumen terkait

• untuk mengetahui perbedaan lebih dari dua kelompok sampel yang saling berhubungan... Analisa

Lamintang, Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia , (Bandung: Sinar Baru, 2000), hlm.. Menurut Simon, pengertian “Tindak Pidana” yaitu sejumlah aturan-aturan dan keharusan-keharusan

The general objective of this research was to know and analyze the correlation of pattern activity, food consumption, nutritional status and health of street

“setelah diperiksa tersangka yang menyimpan delapan kilo- gram ganja mengaku mendapat barang haram itu dari rekan- nya sPN (DPO), yang sampai sekarang masih dikejar,” kata

Pada kajian ini pengkaji akan melakukan interaksi langsung dengan subyek kajian yaitu ketua dan anggota Tim Pelaksana Kegiatan Desa, pengurus dan anggota kelompok pemanfaat dana

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laboratorium Klinik XYZ masih mencapai tingkat capability level 0 pada process area Service Delivery yang berarti proses-proses pada area

a. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kenyamanan pejalan kaki dalam pemanfaatan jalur trotoar, ternyata berada pada taraf kriteria yang kurang baik, untuk

Pelaksanaan pengawasan merupakan tugas dari Majelis Pengawas Notaris di Kota Jambi sesuai dengan Pasal 1 ayat (7) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik