FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
Universitas Mercu Buana Kampus B Menteng 2014/2015
MEMORI DAN BERPIKIR
Mata Kuliah Psikologi Komunikasi
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, yang telah memberikan izin dan
kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Memori dan Berpikir” ini tepat pada waktunya.
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Komunikasi. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Rahmadya Putra Nugraha, M.Si, selaku
dosen pembimbing kami dan juga semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
per satu yang turut membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya
bagi kami tim penyusun dan umumnya bagi pembaca.
Jakarta, Mei 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI...iii
DAFTAR GAMBAR ...iii
I. PENDAHULUAN... 4
II. ILMU PSIKOLOGI... 5
III. MEMORI ... 5
III. 1. Proses Terjadinya Memori ... 6
III. 2. Mekanisme Kerja Memori ... 8
III. 3. Jenis – Jenis Memori ... 9
III. 3. 1. Sensory Memory ... 9
III. 3. 2. Short Term Memory ... 9
III. 3. 3. Long Term Memory ... 10
IV. BERPIKIR ... 12
IV. 1. Jenis – Jenis Berpikir ... 12
IV. 2. Fungsi Berpikir ... 14
IV. 2. 1. Menetapkan Keputusan (decision making) ... 14
IV. 2. 2. Memecahkan Persoalan (problem solving) ... 15
IV. 2. 3. Berpikir Kreatif (creative thinking) ... 17
V. KEPRIBADIAN MANUSIA DARI SISI PSIKOLOGI ... 19
VI. KESIMPULAN ... 20
DAFTAR PUSTAKA ... 21
I. PENDAHULUAN
Psikologi berhubungan dengan proses mental dan perilaku manusia. Proses mental
mengacu pada kognisi dan afeksi, sedangkan perilaku atau tindakan adalah apa saja
yang dilakukan oleh manusia, termasuk dalam bentuk komunikasi1.
Sebagaimana telah diterangkan pada pembahasan sebelumnya mengenai system
komunikasi intrapersonal, bahwa untuk memahami apa yang terjadi ketika orang
saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan
orang lain.
Proses pengeloalaan informasi dalam komunikasi intrapersonal melalui beberapa
tahapan yakni sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Tahapan-tahapan tersebut
termasuk dalam proses kognisi yang terjadi dalam psikologi manusia.
Proses didapatkannya suatu memori terjadi ketika proses sensasi dan
pengolahannya menjadi suatu persepsi telah berlangsung di dalam otak manusia.
Dalam komunikasi, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi
persepsi maupun cara berpikir.
Dalam makalah ini, akan dijelaskan pula mengenai kepribadian manusia.
Pembahasan kepribadian manusia disini menyangkut karakteristik dari tingkah laku
seseorang dan erat kaitannya dengan proses komunikasi.
II. ILMU PSIKOLOGI
Menurut Richard Mayer (1981) Ilmu psikologi merupakan analisis mengenai proses
mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia. Alasan kami
disini memilih definisi dari Richard Mayer karena psikologi adalah ilmu yang
mempelajari atau memahami perilaku manusia, tidak hanya sekedar memahami
perilaku manusia tetapi harus memiliki cara yang sistematis, melibatkan proses
mental dan struktur daya ingat untuk kita dapat mendalami dan memahami betul
perilaku setiap manusia dengan bukti-bukti yang kuat dan akurat.2
Maka dari itu, ilmu psikologi ini memegang peranan yang sangat penting untuk
berinteraksi dengan sesama manusia (human behavior). Karena melalui ilmu
psikologi kita dapat mengamati karakter dari setiap manusia, sehingga kita dapat
melakukan segala bentuk komunikasi yang kita harapkan berjalan dengan efektif.
III. MEMORI
Memori adalah suatu sistem yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme
sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk
membimbing perilakunya3.
Konsepsi lama tentang memori manusia adalah bahwa memori itu semata-mata
hanya tempat penyimpanan informasi dalam waktu yang lama. Jadi memori adalah
koleksi potongan-potongan kecil informasi yang terlepas-lepas dan tidak saling
berkaitan. Memori juga dapat dikatakan sebagai suatu alat yang berfungsi untuk
menangkap, mengolah dan menggunakannya di lain waktu ketika di butuhkan.4
2
植木理惠, 原來這才是心理學, 商周出版, 2011 3Diyas Prada a,
Sensasi, Persepsi, Memori dan Berpikir , tersedia:
http://diyaspradana.blogspot.com/2011/03/sensasi-persepsi-memori-dan-berpikir.html, diakses pada 7 April 2014
4
Manusia mampu menyimpan ataupun mengingat informasi dari berbagai peristiwa
yang dialaminya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengingat banyak hal,
seperti bahasa, kosa kata, dimana letak dapur dan kamar mandi, bagaimana
menyalakan mobil, bagaimana cara mendapatkan bis dan lain sebagainya. Ini semua
adalah contoh-contoh sederhana. Pada tingkat yang lebih tinggi kita juga mengingat
hal-hal yang lebih membutuhkan kerja otak, seperti acara apa yang di agendakan
untuk kerja esok hari.
III. 1. Proses Terjadinya Memori
Memori berlangsung melalui tiga proses, yaitu:5
a. Proses pengkodean (encoding)
Pada tahap ini terjadi proses memasukkan informasi yang ada dengan
mengubah sifat informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat
organisme, seperti simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu
yang sesuai dengan sifat organisme. Maksudnya, di mana kita mengubah
fenomena fisik menjadi kode-kode yang diterima ingatan (misalnya;
pendengaran, penglihatan, perabaan dan lain-lain), dan kita menyimpannya
ke dalam ingatan kita. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu
informasi disimpan dalam memori, dan kemampuan/kecepatan setiap individu
pada proses ini sangat beragam, ada yang cepat dan ada pula yang lambat.
Ada dua cara pengubahan informasi masuk ke dalam ingatan, yaitu:
Secara sengaja.
Proses pengubahan informasi dilakukan dengan sengaja atau dengan
kesadaran dimasukkan ke dalam ingatan. Contohnya mengamati sesuatu
dengan seksama lalu dengan sengaja memasukkan atau memahaminya
ke dalam ingatan.
Secara tidak sengaja.
Proses pengubahan informasi terjadi dengan tidak sengaja dimasukkan
ke dalam ingatan. Contohnya, jika dipukul akan terasa sakit. Informasi
tersebut akan disimpan sebagai pengertian akan rasa sakit.
5Teguh “uta to, “eluk Beluk I gata Me ori Ma usia’, tersedia:
b. Proses penyimpanan (storage)
Adalah proses penyimpanan dari informasi yang telah diubah pada tahap
encoding. Tahap kedua ini disebut juga retensi. Pada tahap ini terjadi
pengendapan informasi yang telah terkode dalam suatu tempat tertentu.
Ketika kita telah mempelajari sesuatu biasanya akan tersimpan dalam bentuk
jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa
juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak
sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan
kembali bahkan juga hilang, ketika jejak tersebut hilang maka terjadi suatu
fenomena yang kita sebut lupa.
c. Proses mengingat (retrieval)
Adalah proses mengingat kembali dari apa yang telah disimpan pada tahap
kedua tadi. Mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan
menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk suatu keperluan
atau kebutuhan.
Proses mengingat diketahui dengan 4 cara sebagai berikut:6
Recall. Yaitu proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi
secara verbatim (kata demi kata) tanpa adanya petunjuk yang jelas.
Contohnya mengingat merek sebuah mobil tanpa adanya mobil yang
sedang diingatnya tersebut.
Recognition. Yaitu mengenal fakta agak lebih mudah daripada
mengingat kembali. Contohnya Mengingat merek mobil ketika melihat
bendanya atau bentuk mobilnya.
Reintegrative. Yaitu proses merekonstruksi seluruh masa lalu dari satu
petunjuk memori kecil. Petunjuk memori ini bisa berupa warna,
bau-bauan, atau tempat. Contoh dari proses mengingat jenis ini adalah ketika
anda sedang berada di suatu café dan tempat itu mengingatkan anda
tentang kencan pertama dengan mantan kekasih anda.
Relearning. Yaitu proses menguasai kembali pelajaran yang sudah kita
peroleh termasuk pekerjaan memori
III. 2. Mekanisme Kerja Memori
Dari penjelasan mengenai proses berlangsungnya memori, berikut adalah
mekanisme bagaimana otak kita bekerja untuk memproses informasi yang di dapat
melalui rangsangan indra dan menyimpannya menjadi memori, teori ini disebut
dengan The Information Processing Model7
7Kha A ade y,
Information processing model: Sensory, working, and long term memory tersedia: http://www.youtube.com/watch?v=pMMRE4Q2FGk, diakses pada 7 April 2014
Teori ini dikembangkan oleh para ahli psikologi didasarkan pada karya Atkinson dan
Shriffin pada tahun 19688 Fokus dari model ini adalah pada bagaimana informasi disimpan dalam memori. Model ini mengusulkan informasi yang diproses dan
kemudian disimpan dalam 3 jenis memori (sensory, short term & long term memory).
Dalam teori ini, cara bekerja otak kita di asumsikan bekerja seperti mesin komputer,
yakni adanya input – process – output.
III. 3. Jenis – Jenis Memori
III. 3. 1. Sensory Memory
Sensory memory atau bisa juga disebut dengan sensory register adalah
interaksi pertama dengan informasi yang di dapatkan dari lingkungan di sekitar.
Sensory memory ini merupakan record sementara dari informasi yang
dirasakan atau diserap. Sensory memory bertahan dalam periode waktu yang
berbeda-beda, tergantung rangsangan yang diterima dan proses encoding
yang terjadi.
Sensory memory terbagi menjadi 2 komponen, yakni:
a. Iconic memory: memori yang terbentuk dari apa yang kita lihat; umumnya
suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang
disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan9.
8
Wikipedia Atkinson–Shiffrin memory model tersedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Atkinson%E2%80%93Shiffrin_memory_model diakses pada 11 Mei 2014 9Teguh “uta to Je is
Ingatan yang masuk dalam sensory memory diteruskan kepada short term
memory. Short term memory juga memiliki 3 komponen, yaitu:10
a. Visuo-Spatial Sketchpad : memori yang terbentuk dari iconic memory;
berupa visual & spatial information seperti: gambar, wajah manusia, sebuah
tempat
b. Phonological loop : memori yang terbentuk dari echoic memory dan juga
iconic memory; berupa verbal information seperti: nomor telepon, nama
gedung, nama jalan
c. Central Executive: komponen yang mengkoordinasikan visuo-spatial
sketchpad & phonological loop, untuk memproses input yang memiliki
informasi verbal dan visual secara bersamaan. Misalnya saat membaca
peta yang memiliki gambar, nama jalan, dan landmarks.
Ketika Central Executive mengkoordinasikan visuo-spatial sketchpad &
phonological loop untuk memproses informasi verbal dan visual, kemudian
visuo-spatial sketchpad & phonological loop membuat suatu representasi yang
kemudian disimpan dalam episodic buffer. Episodic buffer ini bekerja sebagai
konektor ke Long Term Memory.
III. 3. 3. Long Term Memory
Long term memory adalah suatu proses memori atau ingatan yang bersifat
permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam jangka
waktu yang sangat panjang11.
Long term memory merupakan tahapan akhir dari The Information Processing
Model. Sama halnya dengan sensory & short term memory, long term memory
juga memiliki 2 komponen, yaitu;12
10Kha A ade y,
Information processing model: Sensory, working, and long term memory tersedia: http://www.youtube.com/watch?v=pMMRE4Q2FGk, diakses pada 7 April 2014
11
Teguh “uta to Je is-Je is I gata e ori tersdeia: http://jalurilmu.blogspot.com/2011/11/jenis-jenis-ingatan-memori.html, diakses pada 14 April 2014
12Brai HQ Types of Me ory tersedia:
a. Explicit / declarative memory: memori yang secara sadar terbentuk dari
fakta, peristiwa atau kejadian dan dapat kita ceritakan secara detail. Explicit
memory terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Semantic Memory: memori yang berhubungan dengan kata-kata,
seperti: mengingat nama Ibu Kota suatu Negara, mengingat nama,
mengingat arti kata
Episodic Memory: memori yang berhubungan dengan suatu kejadian
(event). Seperti: mengingat hari pertama kuliah, konser, pesta ulang
tahun
b. Implicit / non–declarative memory: memori yang terbentuk dengan cara
mengulangi kegiatan yang kompleks berulang-ulang sampai semua sistem
saraf yang relevan bekerja sama untuk secara otomatis menghasilkan
aktivitas. Implicit memory juga terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Procedural memory: memori mengenai bagaimana caranya
melakukan sesuatu, seperti: bagaimana cara mengendarai sepeda,
cara mengupas bawang, cara mengikat tali sepatu, cara membuat
origami, dsb
Priming memory: memori yang berasal dari pengambilan
kesimpulan berdasarkan pengalaman yang baru saja terjadi atau
yang paling dialami, seperti: ketika seseorang diminta untuk
IV. BERPIKIR
Proses selanjutnya yang mempengaruhi penafsiran kita terhadap stimuli adalah
berpikir. Dalam berpikir, kita melihat semua proses yang kita sebut diawal, yaitu
sensasi, persepsi dan memori. Berpikir menunjukkan berbagai kegiatan yang
melibatkan penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti objek dan
peristiwa13
Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep di
dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung melalui proses
penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam diri
seseorang yang berupa pengertian-pengertian.
Berpikir kita lakukan untuk memahami realitas dalam rangka pembuatan
keputusan (
Decision making
), memecahkan persoalan (
Problem solving
), dan
menghasilkan yang baru (
creativity
). Memahami realitas berarti menarik
kesimpulan, Meneliti berbagai kemungkinan penjelasan dari realitas eksternal
dan internal. Sehingga dengan singkat Anita Taylor mendefinisikan berpikir
sebagai proses penarikan kesimpulan.
Thingking is a inferring process
.
IV. 1. Jenis – Jenis Berpikir
Secara garis besar ada dua macam berpikir yakni:14
Berpikir autistic melamun, menghayal, berfantasi. Dengan berpikir
demikian orang melarikan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai
gambar-gambar fantastis.
Berpikir realistic disebut juga nalar (reasoning), yakni berpikir dalam
rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata.
13
Er i Izatti “iste Ko u ikasi I traperso al tersedia:
http://notasimediaerni.wordpress.com/2011/05/22/sistem-komunikasi-intrapersonal/, diakses pada 11 Mei 2014
Ruch (dalam Rakhmat,2003) menyebut ada tiga macam bentuk berpikir realistic,
yakni :15
Berpikir Deduktif
Dalam berpikir deduktif, kita mulai mengerucutkan dari hal-hal yang umum
menjadi hal-hal yang lebih khusus. Berpikir deduktif berguna untuk
mengambil kesimpulan dari hal-hal yang umum kepada hal- hal yang
Merupakan kebalikan berpikir deduktif: dimulai dari hal-hal yang khusus dan
kemudian mengambil kesimpulan umum. Disini kita melakukan generalisasi,
contoh:
Saya bertemu dengan Asep, mahasiswa FIKOM. Ia pandai bicara. Saya
berjumpa dengan Heli, Yeni, Hamdan; semuanya mahasiswa FIKOM
dan pandai bicara. Saya menyimpulkan, mahasiswa FIKOM pandai
bicara.
Ketepatan berpikir induktif bergantung pada memadainya kasus yang
dijadikan dasar. Misalnya, apakah lima orang mahasiswa Fikom cukup untuk
dijadikan sampel yang representatif
Berpikir evaluative
Yakni berpikir kritis, menilai baik buruknya, tepat tidaknya suatu gagasan.
Kita menilainya menurut kriteria tertentu.
Hal yang lazim dilakukan orang adalah berpikir analogis, yakni berpikir dengan cara
menggunakan perbandingan atau kontras. Ini bukanlah cara berpikir logis. Bahkan,
studi-studi yang ada menunjukan bahwa tidak hanya kalangan awam para ahli pun
umumnya berpikir analogis.
Misalnya, jika anda mengatakan bahwa kehidupan di Jawa seperti di Kalimantan,
Anda menggunakan perbandingan. Jika anda membandingkan keadaan pedesaan
Indonesia sebelum dan sesudah Orde Baru, anda menggunakan kontras.
Robert J. Stenberg, psikologi dari Yale University, meneliti penggunaan analogi ini
(sternberg, 1977). Ia menulis “Kita berpikir secara analogis setiap kali menetapkan
keputusan tentang sesuatu yang baru dalam pengalaman kita, dengan
menghubungkannya pada sesuatu yang sama pada masa lalu”
Berpikir analogis yang tidak logis paling sering kita gunakan untuk menetapkan
keputusan, memecahkan soal, dan melahirkan gagasan baru.
IV. 2. Fungsi Berpikir
IV. 2. 1. Menetapkan Keputusan (decision making)16
Salah satu fungsi berpikir ialah menetapkan keputusan. Sepanjang hidup kita
harus menentapkan keputusan. Sebagian dari keputusan itu ada yang
menentukan masa depan kita. Setiap keputusan yang diambil, akan disusul
oleh keputusan-keputusan lainnya yang berkaitan.
Contoh: Ketika memutuskan belajar ke luar negeri, Kita juga harus
memutuskan untuk tidak menikah dahulu, untuk meninggalkan keluarga, untuk
hidup sendiri di rantau, dan seterusnya.
Keputusan yang kita ambil beraneka ragam. Akan tetapi, ada tanda-tanda
umumnya, yaitu :
a. keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual
b. keputusan selalu mellibatkan pilihan dari berbagai alternatif, dan
c. keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walupun pelaksanaanya
boleh ditangguhkan atau dilupakan.
Faktor-faktor personal amat menentukan hasil keputusan yang kita ambil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan antara lain: 17
a. Kognisi kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki. Contoh:
Bila kita tahu bahwa suatu daerah itu berbahaya. Maka kita akan
memutuskan untuk tidak datang ke daerah tersebut
b. Motif dan Sikap dorongan-dorongan dalam diri manusia yang
menyebabkan manusia itu berbuat sesuatu. Contoh: Bila kita ingin naik
jabatan atau memperoleh posisi penting di kantor. Kita memutuskan
untuk bergaul dengan orang-orang terkait yang bisa memudahkan kita
memperoleh posisi tersebut
Kognisi, motif dan sikap tidak bisa dilihat secara terpisah karena kemungkinan
ketiga faktor tersebut akan berlangsung sekalilgus.
IV. 2. 2. Memecahkan Persoalan (problem solving)
Masalah timbul ketika rutinitas kita terganggu, apa yang kita pikirkan dan
rencanakan mengenai suatu hal ternyata tidak sesuai dengan
kenyataan.
Proses pemecahan masalah berlangsung 5 tahap, yaitu:
Terjadi peristiwa ketika perilaku yang biasa dihambat karena sebab-sebab tertentu. Anda mula-mula akan mengatasinya dengan
pemecahan yang rutin. Contoh : mobil mogok, Anda starter berkali-kali.
Bila cara biasa ini gagal, masalah timbul
Anda mencoba menggali memori Anda untuk mengetahui cara-cara apa saja yang efektif pada masa yang lalu. Misalnya: Mobil mogok bisa
didorong.
Pada tahap ini Anda akan mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yang pernah Anda ingat atau yang anda pikirkan. Semua Anda coba. Ini
disebut penyelesaian mekanis (mechanical solution) dengan uji coba –
trial and error
Anda mulai menggunakan lambang-lambang verbal dan grafis untuk mengatasi masalah. Anda mencoba memahami situasi yang terjadi,
mencari jawaban, dan menemukan kesimpulan yang tepat. Anda
mungkin menggunakan deduksi, atau induksi; tetapi karena jarang
memeroleh informasi lengkap, Anda lebih sering menggunakan analogi.
Tiba-tiba terlintas didalam pikiran anda suatu pemecahan. “Aha, sekarang saya tahu, mobil saya mati karena air accu nya habis” Kilasan
pemecahan ini disebut Aha Erlebnis (pengalaman Aha), atau lebih lazim
disebut insight solution
Kelima tahap tersebut bisa saja terjadi dalam tiap penyelesaian masalah, tetapi
tentu saja tidak selalu begitu. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
penyelesaian masalah antara lain:18 a. Situasional dan personal
Situasional terjadi, misalnya, pada stimulus yang menimbulkan masalah
pada sifat-sifat masalah: sulit mudah, baru lama, penting-kurang
penting, melibatkan sedikit atau banyak masalah lain
b. Biologis dan sosiopsikologis
Faktor biologis: Manusia kurang tidur mengalami penurunan
kemampuan berpikir; begitu pula bila ia terlalu lelah
Faktor Sosiopsikologis :
Contoh :
Motivasi motivasi yang rendah mengalahkan perhatian. Motivasi yang tinggi membatasi fleksibilitas
Kepercayaan dan sikap yang salah asumsi yang salah dapat menyesatkan kita. Kerangka rujukan yang tidak cermat
menghambat efektivitas pemecahan masalah
Kebiasaan kecenderungan untuk mempertahankan pola berpikir tertentu, atau melihat masalah hanya dari satu sisi saja, atau
kepercayaan yang berlebihan dan tapa kritis pada pendapat
otoritas, menghambat pemecahan masalah yang efisien
Emosi Dalam menghadapi berbagai situasi, kita tanpa sadar sering terlibat secara emosional
IV. 2. 3. Berpikir Kreatif (creative thinking)19
Berpikir kreatif diperlukan mulai dari: komunikator yang harus mendesain
pesannya, insinyur yang harus merancang bangunan, ahli iklan yang harus
menata pesan verbal dan pesan grafis, sampai pada pemimpin masyarakat
yang harus mengembalikan perspektis baru dalam mengatasi masalah sosial.
Berpikir kreatif harus memenuhi tiga syarat :
Kreatifitas melibatkan respons atau gagasan yang baru, atau yang secara statistic sangat jarang terjadi
Dapat memecahkan persoalan secara realistis
Merupakan usaha untuk mempertahankan insight (memahami diri sendiri) yang orisinal, menilai, dan mengembangkannya sebaik mungkin
Guilford membedakan antara berpikir kreatif dan yang tidak kreatif dengan
konsep berpikir Convergent dan Divergentt. Berpikir Convergent adalah
kemampuan untuk memberikan satu jawaban yang tepat pada pertanyaan yang di ajukan. Contoh: Jika anda ditanya, “Apa ibu kota Republik Indonesia?” Anda menjawabnya dengan berpikir Convergent. Sebaliknya, berpikir Divergent jawaban yang di tanyakan bisa banyak. Contoh: Jika anda ditanya , “Apakah perbedaan antara bank dan koperasi? Sebutkan sebanyak mungkin!” Anda menjawabnya dengan berpikir Divergent.
Orang kreatif cenderung ditandai dengan pola berpikir Divergent, yakni,
mencoba menghasilkan sejumlah kemungkinan jawaban. Berpikir Convergent
erat kaitannya dengan kecerdasan sedangkan Divergent, dengan kreativitas.
Proses berpikir kreatif berlangsung 5 tahap, yakni:
Orientasi: Masalah dirumuskan, dan aspek-aspek masalah di identifikasi
Preparasi: Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi
yang relevan dengan masalah
Inkubasi: Pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan
berhadapan dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses pemecahan
masalah berlangsung terus dalam jiwa bawah sadar kita
Iluminasi: Masa inkubasi berakhir ketika pemikir memeroleh semacam
ilham, serangkaian insight yang memecahkan masalah. Ini menimbulkan
Aha Erlebnis.
Verifikasi: Tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis menilai
pemecahan masalah yang diajukan pada tahap keempat
Ada beberapa faktor yang secara umum menandai orang-orang kreatif, yaitu :
Kemampuan kognitif. Termasuk disini kecerdasan di atas rata-rata,
kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang
berlainan, dan fleksibilitas kognitif.
Sikap yang terbuka. Orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli
internal dan eksternal; Ia memiliki minat yang beragam dan luas.
V. KEPRIBADIAN MANUSIA DARI SISI PSIKOLOGI
Kepribadian setiap individu adalah unik dikarenakan banyak faktor yang bisa
mempengaruhi kepribadian seseorang.
Setelah melalui berbagai proses yang diterima individu, akan terbentuk kepribadian
dalam dirinya. Pada dasarnya, semua manusia yang dilahirkan mempunyai sifat
yang sama. Semua bayi yang baru lahir di belahan dunia manapun mempunyai sifat
sama. Perubahan sifat kepribadian orang yang berbeda-beda terjadi karena
pengalaman yang diperoleh pada waktu proses sosialisasi yang bebeda pula. Setiap
individu memiliki kepribadian sebagai hasil sosialisasi sejak ia dilahirkan.
Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat,
berpikir, dan merasakan, khususnya apabila dia berkomunikasi dengan orang lain
atau menanggapi suatu keadaan
Dapat dikatakan bahwa kepribadian sesungguhnya merupakan integrasi dari
kecenderungan seseorang untuk berperasaan, bersikap, bertindak, dan berperilaku
sosial tertentu20.
Dengan demikian, kepribadian memberi watak yang khas bagi individu dalam
kehidupan seharihari. Kepribadian bukanlah perilaku, namun kepribadianlah yang
membentuk perilaku manusia, sehingga dapat dilihat dari cara berpikir, berbicara,
atau berperilaku. Kepribadian lebih berada dalam alam psikis (jiwa) seseorang yang
diperlihatkan melalui perilaku.
Dapat kita pelajari bahwa karakter manusia dapat digolongkan menjadi 4 bagian
dasar, yaitu:21
a. Tipe Sanguinis popular merupakan kelompok orang yang ekstrovert, suka bicara,
optimis, kreatif dan inovatif
b. Tipe Melankolis sempurna merupakan kelompok orang yang introvert, pemikir,
pesimis dan berorientasi jadwal
20Ya Hu s
Kepribadian – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Manusia tersedia: http://sosiologi.yahubs.com/kepribadian/ diakses pada 11 Mei 2014
21
c. Tipe Koleris kuat merupakan orang yang ekstrovert, pelaku, optimis, melihat
seluruh gambaran, mencari pemecahan praktis
d. Tipe Phlegmatis damai merupakan kelompok orang yang introvert, pengamat,
pesimis dan menemukan cara yang mudah
Dari keempat golongan yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap
manusia sangatlah unik dan ajaib, tidak akan mungkin ada 2 orang yang memiliki
kepribadian yang sama walaupun anak kembar sekalipun
Dapat dilihat pula bagaimana karakteristik seseorang ternyata sangat mempengaruhi
emosi, cara bergaul dan cara berpikir seseorang. Oleh karena itu, dalam suatu
hubungan komunikasi kita harus dapat memahami karakter dari si komunikan bukan
hanya komunikator sendiri. Dengan begitu akan kita dapat mencapai suatu
komunikasi yang efektif.22
VI. KESIMPULAN
a. Memori mempunyai peran besar dalam komunikasi intrapersonal yang
mempengaruhi baik persepsi, maupun cara berpikir seseorang
b. Kepribadian yang terbentuk dalam diri seseorang mempengaruhi emosi, cara
berpikir dan cara bergaulnya
c. Dengan memahami karakter/kepribadian dalam diri sendiri (komunikasi
intrapersonal), komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain (komunikasi
intrapersonal) akan berjalan efektif
22
DAFTAR PUSTAKA
Riswandi.(2013). Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Rakhmad, Drs. Jalaludin.(2011). Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung
植木理惠.(2011).原來這才是心理學. 商周出版
心理學經典實驗之9:肯德爾 (Eric Kandel)的海蝸牛實驗
心理學經典實驗之8:羅芙特斯(Elizabeth Loftus) 假記憶實驗
Diyas Pradana, “Sensasi, Persepsi, Memori dan Berpikir”, tersedia:
http://diyaspradana.blogspot.com/2011/03/sensasi-persepsi-memori-dan-berpikir.html,
diakses pada 7 April 2014
Toni Juliantono, “Pengolahan Informasi Dalam Sistem Memori Manusia Dan
Aplikasinya Dalam Belajar”, tersedia:
http://tonijulianto.wordpress.com/2012/12/11/pengolahan-informasi-dalam-sistem-memori-manusia-dan-aplikasinya-dalam-belajar/, diakses pada 7 April 2014
Teguh Sutanto, “Seluk Beluk Ingatan (Memori) Manusia’, tersedia:
http://jalurilmu.blogspot.com/2011/11/seluk-beluk-ingatan-manusia.html, diakses
pada 7 April 2014
Khan Academy, “Information processing model: Sensory, working, and long term memory” tersedia: http://www.youtube.com/watch?v=pMMRE4Q2FGk, diakses pada
7 April 2014
Wikipedia “Atkinson–Shiffrin memory model” tersedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Atkinson%E2%80%93Shiffrin_memory_model diakses
BrainHQ “Types of Memory” tersedia:
http://www.positscience.com/brain-resources/memory/types-of-memory, diakses pada 14 April 2014
Erni Izatti “Sistem Komunikasi Intrapersonal” tersedia:
http://notasimediaerni.wordpress.com/2011/05/22/sistem-komunikasi-intrapersonal/,
diakses pada 11 Mei 2014