MENCAPA PROGRAM
MONETER DAN KELUARGA
Tidak ayal badai moneter telah melanda berbagai sektor kehidupan bangsa. Tidak saja dicirikan oleh lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar sejak 1997 yang tetapi juga dampak langsung atau tak langsung terhadap kehidupan di makro (bangsa) dan kehidupan mikro (rurnahtangga). Tidak sedikit perusahaan-perusahaan, dari kelas sarnpai menengah dan kecil
Oleh:
Dr. Ir. Sjafri Mangkuprawira
(Staf Pengajar
MMA
IPB; Dekan Fakultas PertanianIPB)
keluarga semakin besar. Dalam situasi belum diketahui apakah juga akan terjadi PHK terhadap Pembantu Rumahtangga (PRT) secara besar-besaran.
Perilaku lain pada ekonorni keluarga yang signifikan akan tampak pada sisi konsumsi. Tidak kecil kemungkinannya bahwa
keluarga yang akan mengubah pola konsumsi apakah dalam segi jumlah, kualitas maupun frekuensinya. Diversifikasi menu secara terpaksa akan
proses trade off dimana porsi pengeluaran keluarga untuk
akan semakin besar dibanding untuk pendidikan anggota keluarga, rekreasi dan kesehatan. porsi
semakin membengkak, ciri kemakmuran yang semakin rnenurun dicegah. Yang jelas standar gizi keluarga apakah dilihat dari kandungan kalori maupun protein sebagian besar masyarakat akan mengalami penurunan.
Dalam situasi ekonomi yang chaos seperti sekarang, teori hirarki
4 1998
I I
kebutuhan Abraham dan memasarkan
tak perusahaan- perusahaan melakukan secara
Tidak kurang dari sekitar
2 juta orang
sampai
krisis moneter yang menimpa
perusahaan.
Angka
menambah panjang jumlah penganggur
diperkirakan akan
juta orang. Suatu angka
pengangguran yang
fantastis.
dalam tiga dekade terakhir ini bangsa Indonesia tidak
pernah mengalaminya.
bermakna
kebutuhan rnanusia
kebutuhan
pandangan bahwa tidak akan berdaya total Dengan perkataan
pemutusan hubungan (PHK) pekerja
kurang 2 juta
orang tahun
yang terkena PHK moneter yang
akan 8 juta
dalam dekade bangsa pernah
Fenornena secara
oleh pendapatan
anggota keluarga yang terhadap yang
semakin Dengan
terutama pada keluarga
bahan rnakanan tahu dan
perubahan juga
sayur sama Akan pula
kebutuhan
kebutuhan
rasa harga dan akan terujud kebutuhan secara Sekaligus pula,
membantah motto masyarakat lawa
asal kurnpul" dan mengubahnya rnenjadl kurnpul asal rnakan"
yang
Upaya yang keluarga adalah
upaya adalah suatu keluarga harus marnpu mempertahankan
terpaksa aset produksi (seperti diberitakan Kompas 6 Februari 1998, pun jadi penjualan aset keluarga atau bekeria serabutan, termasuk pengerahan tenaga kerja keluarga yang sedang bersekolah. Sedangkan dapat berbentuk tindakan-tindakan dan atau menjadi di perkotaan. Dua yang terakhir ini akan menambah kerumitan sosial saja dan sekaligus menambah sosial masyarakat (Social cost) yang besar.
Distribusi kerja tradisional diantara anggota keluarga semakin Kegiatan mencari nafkah tidak lagi semata-mata diserahkan kepada suami atau bapak kepala keluarga. Dalam kondisi sulit seperti ini, isteri pun akan dari kegiatan
keluarganya yang sedang diterpa kesulitan Namun dalam jangka panjang, efek negatifnya ada kualitas sumberdaya
(pendidikan dan keterampilan) yang kurang handal karena
berkurangnya peluang waktu mereka secara intensif. Yang jelas peta keluarga dan desa tertinggal akan semakin Apa implikasi dari keadaan di bagi upaya pencarian pendekatan-pendekatan pensolusian strategis?
MANAJEMEN KARYA
Fenornena karya bukanlah sesuatu yang baru. Dalam ekonomi dikenal konsep labor intensive sebagai dari capital
tenaga kerja dibanding Dalam situasi seperti ini, posisi tawar pekerja melemah. Bisa jadi status sosial penganggur bersedia
apa pun dan dengan berapa pun. Yang penting asalkan yang bersangkutan tidak
disebut Tetapi
pertanyaannya apakah pekerjaan apa pun tersedia di pasar
Karena diciptakan.
Dengan investasi ekonorni, walaupun ideal, namun sulit berlangsung karena mernang para pengusaha sedang melemah. Begitu pula tabungan pemerintah tidak memadai untuk melakukan investasi di sektor publik. Dalam situasi seperti program karya rnenjadi sebuah alternatif.
karya yang dikenal rumahtangga (domestic domain) dan intensive modal). Unsur produksi akhir-akhir ini lebih bersifat crash masuk dalam kegialan mencari
(public domain) apakah rnenjadi pernbantu rumahtangga atau bahkan sebagai pekerja kasar (pekerja
karya rnerehabilitasi dan saluran air). Orangtua atau mertua isteri pun akan dibuat untuk mernelihara
anak-anak usia sekolah pun, semakin yang rnemanfaatkan waktu senggangnya untuk bekeria di sektor informal. Dapat dibayangkan konvensional seperti pembersih sepatu dan asongan, dan inkonvensional seperti pemberi jasa payung, musik jaianan dan pembawa barang-barang konsumen yang berbelanja di pasar-pasar akan sernakin dilakukan oleh anggota keluarga usia sekolah, khususnya di perkotaan. Tidak sedikit misalnya, yang arnati di perkampungan- perkampungan, sernakin anak usia sekoiah dasar menjajakan barang dagangan berupa es mambo atau makanan kecil sarnbil bersekolah. Dalam situasi seperti ini, patut mengacungkan jempol rnereka terpanggil untuk mernbantu
program atau
tenaga kerja (labor) dan (capital) secara teoritis dapat saling bersubstitusi. Dalam isoproduk (produk sama), bahwa keduanya dapat saling bersubstitusi, Misalnya, untuk menghasilkan produk yang sama lebih tepat menggunakan pendekatan karya di daerah Jawa dan Bali yang tingkat kepadatan penduduk per satuan
pertanian yang jauh lebih tinggi katimbang di luar Di luar jawa yang kepadatan penduduknya relatif masih lebih tepat digunakan
, pendekatan modal.
Pertanyaannya apakah teori tepat diterapkan pada dunia nyata?
Fenomena yang terjadi akhir- akhir ini ialah meningkatnya pengangguran. Dengan perkataan lain, di pasar kerja terdapat
Dari pengamatan
ada
pelaksanaan program
karya akhir-akhir ini belum
sepenuhnya berjalan dengan pas. Ada kesan dengan
kucuran dana sebesar
milyar rupiah, pelaksanaan
program
dilakukan secara sporadis,
serabutan dan kurang dipandu oleh teknis perencanaan
yang handal.
menampung mereka sangatiah langka. Artinya, bisa saja karya terjadi di daerah dan jarang penduduk, Tetapi yang jelas dalam situasi ekonomi yang chaos tidak
daerahnya. Substitusi tenaga kerja dan kapital hampir-hampir tidak terjadi. Yang ada ialah bagaimana dengan program karya dapat mereka yang terkena PHK sebanyak-banyaknya. Dengan perkataan lain, bagaimana pemerintah secepatnya melaksanakan program untuk
masyarakat yang terhadap kondisi ekonomi yang ini. Jika tidak segera disolusikan maka kemungkinan besar akan teriadi gejolak- gejolak sosial politik yang Sedang dalam jangka panjang bagaimana memperkecil kesenjangan
mendesak.
karya, para tenaga kerja khususnya buruh yang terkena
Hubungan
di kesempatan sektor formal untuk
kemakrnuran antara si kaya dan si
Dari pengamatan kasat mata, ada tanda-tanda pelaksanaan program karya akhir-akhir ini belum sepenuhnya berjalan dengan pas. Ada kesan dengan kucuran dana sebesar 33 milyar rupiah, pelaksanaan program karrya dilakukan secara sporadis, serabutan dan kurang dipandu oleh teknis perencanaan yang handal. Beberapa indikasi yang tarnpak antara lain, pertama, bentuk dan jenis kegiatan masih cukup yang tidak berorientasi ekonorni seperti hanya membersihkan selokan-selokan kecil dan di sekitar area permukiman, dan terkesan sporadis. Padahal kegiatan biasanya dilakukan secara royong (kegiatan sosial). kegiatan program lebih berorientasi pada proses
Rp 7.500 rnaka jurnlah total HOK diperkirakan mencapai 1 juta lebih. Jika tiap pekerja diberi kesernpatan bekerja selama 30 HOK maka total pekerja yang dapat dilibatkan dalarn program karya diperkirakan mencapai 4.4 juta orang lebih. angka yang cukup fantastis. Persoalannya bagaimana upaya yang harus dilakukan agar program karya berlangsung optimal. Artinya, pelaksanaan program tidak sekedar berorientasi proses, yang penting dana
habis. Narnun lebih dari apa saja efek yang diperoleh tidak saja terhadap pekerja tetapi pada aspek luaran, lingkungan dan kelembagaan? Efek terhadap hendaknya berupa pengubahan kondisi langsung dan tak langsung dalam aktivitas ekonomi produksi dan distribusi. Sedang pada
perkebunan (PTP) dapat berupa perneliharaan lahan, pembuatan teras, penanaman perluasan
pemadaman kebakaran, dan sebagainya. Pada pekerjaan jenis kegiatan karya dapat berupa perbaikan dan pemeliharaan jalan, membuka jalan baru dan perbaikan saluran irigasi teknis, perluasan dan perneliharaan terbang dan sebagainya. Di sub sektor kehutanan dapat dilakukan kegiatan reboisasi, penghijauan, perhutanan sosial, pemadarnan kebakaran dan sebagainya. Sernentara dalam upaya pemeliharaan lingkungan dapat dilakukan kegiatan pernuilhan hutanlperkebunan yang diakibatkan oleh lahan banjir dan kebakaran peserta
lebih diprioritaskan pada pekerja yang terkena PHK dan katimbang pada
(output) dan efek, penting bagaimana program
belurn jelas lama minimal tiap program karya
luaran
dana habis. berapa
bekeria
Persoalannya bagaimana upaya yang harus dilakukan
agar program
karya berlangsung optimal.
pelaksanaan program tidak sekedar
proses,
yang penting dana
habis. Namun lebih dari
apa saja
efek yang
tidak saja terhadap pekerja
tetapi pada aspek luaran, lingkungan dan kelembagaan?
dan rnasih tampak tidak
seragamnya alokasi waktu yang per pekerja. pola perencanaan dan pengawasan relatif rnasih lemah, dukungan data akurat ketepatanl kelayakan jenis kegiatan dan siapa saja yang diikutsertakan dalarn program. Karena itu, bisa saja proses rekruitrnen pekerja dilakukan secara sernbarangan, yang penting target terpenuhi. Bahkan dapat terjadi peserta karya bukanlah pengangguran, tetapi yang sudah punya pekerjaan.
Kelemahan-kelemahan di hendaknya tidak terjadi lagi di masa datang. Pemerintah sudah begitu serius memperhatikan masaiah pengangguran dan PHK. Karena itu, pemerintah telah rnenyediakan dana sebanyak 1.8 triliun rupiah untuk program karya. Kalau per hari orang kerja (HOK), tiap pekerja bekerja selarna jam dengan
aspek lingkungan, hendaknya program karya menciptakan dan melestarikan lingkungan fisik dan non fisik. Sementara efek terhadap kelembagaan, harus diupayakan agar program karya tidak merusak sosial yang ada, seperti menimbuikan kecemburuan sosial dan konflik sosial serta rnengubah kegiatan sosial seperti royong menjadi kegiatan ekonomi murni.
Untuk sarnpai pada pencapaian-efek di maka program karya rnemperhatikan beberapa pokok berikut ini. jenis kegiatan program harus sedemikian selektifnya, tergantung pada kebutuhan dan kondisi daerah (perkotaan dan perdesaan), kondisi lingkungan, kepentingan ekonomi dan sosial yang ada. Beberapa contoh jenis kegiatan di sektor pertanian
pengangguran dari keluarga
yang terhadap
fenomena sosial ekonomi atau mereka yang terkena hirnpitan ekonomi akibat krisis
pernerataan bendaknya dipertimbangkan agar tidak menimbuikan kecernburuan sosial dan konflik sosial;
Nepotisrne hendaknya dicegah. Karena agaknya pemerataan, peserta program dibatasi untuk kepala keluarga (KK), baik KK yang atau yang perernpuan. diperlukan proses perencanaan, dan pengawasan yang terprograrn dengan dukungan data dan informasi yang akurat. Kiranya diperlukan
lnforrnasi Ketenagakerjaan di tingkat yang bertugas mengarnati, dan menginformasikan kondisi ketenagakerjaan yang ada di daerah sampai tingkat kecamatan. data dan informasi antara lain jenis kerja, angkatan kerja, dan pencari kerja, tingkat pengangguran, tingkat dan sebagainya. pernerintah dan daerah) hendaknya proaktif,
khususnya pemerintah daerah di tingkat sampai kecamatan. Sifat menunggu petunjuk teknis dari sebaiknya dihindari. Respon, inisiatif dan kreativitas pemerintah daerah dituntut, terutama dalam menangkap dini
perrnasalahan PHK dan pengangguran yang ada di daerahnya masing-masing. peranserta pihak perusahaan diperlukan antara lain dalam menginformasikan pekerja yang terkena
PHK untuk memudahkan . pihdk pemerintah menyiapkan langkah- langkah pensolusiannya di tingkat lokal. Semaksimal mungkin perusahaan- perusahaan yang kondisinya masih sehat dapat segera menampung mereka yang terkena PHK untuk dipekerjakan di perusahaannya. dimensi ruang dan waktu harus
meniadi pertirnbangan pula dalam menetapkan jenis kegiatan karya. jadi bentuknya berbeda antara daerah perdesaan dan perkotaan. lagi dikaitkan dengan tingkat kepadatan penduduknya jarang, jarang, medium,
Sedang dari dimensi waktu, perlu dipertimbangkan kaitannya dengan penentuan jenis kegiatan dan berapa HOK per orang diberi kesempatan bekerja. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya fenomena under
utilization dan bentuk baru dari
pengangguran tersembunyi. Memang dalam praktek di tidaklah untuk mencegah terjadinya fenomena tersebut. Tetapi yang jelas dapat diperhitungkan berdasarkan pengalaman. Misalnya, suatu pekerjaan tertentu layaknya diselesaikan
dalam waktu tertentu dengan menggunakan 50 orang tapi dalam kenyataannya menggunakan 80 -100 orang. Dari sudut proses dan
tercapai, tetapi dari sisi produktivitas karena
DAFTAR
Chacko, TI 1997.
Technological and Human Resource Management
John Wiley Son Inc. N Y.
H.J. Sherman. A.W.. 1998.
Managing Human Resources. South
Western Publishing Co USA
1998,