• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat dalam Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Garis Bilangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat dalam Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Garis Bilangan"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

PERAGA GARIS BILANGAN

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi S 1 Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :

NAMA : AKHMAD FAUZI

NIM : 4102904093

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN : MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

Akhmad Fauzi, 4102904093 “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat dalam Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Garis Bilangan” Skripsi, Semarang, FMIPA. Program studi SI Pendidikan Matematika, UNNES.

Alasan pemilihan judul dalam penelitian ini adalah karena perolehan nilai ulangan harian, mid semester, maupun semester dari tahun ke tahun untuk pokok bahasan bilangan bulat belum memenuhi syarat untuk dikatakan tuntas belajar. Dari mulai tahun 2003 saat peneliti pertama kali mengajar di kelas VII, nilai rata-ratanya hanya 5,7 dan tahun 2004 mulai meningkat 6,0. Harapannya setelah peneliti memberikan perlakuan sesuai dengan prosedur PTK pada tahun 2005 ini, nilai rata-rata siswa kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat dapat meningkat menjadi 7,5 sebagai syarat dikatakan tuntas belajar.

Dari tahun ke tahun masalah yang dihadapi oleh siswa hampir sama, yaitu pada operasi hitung pengurangan, pembagian dan perkalian. Siswa banyak mengalami kesulitan pada saat menyelesaikan soal pengurangan yang dirubah menjadi penjumlahan dengan lawan bilangan pengurang. Tapi untuk penjumlahan rata-rata siswa dapat menyelesaikan dengan baik. Apalagi jika menggunakan garis bilangan.

Rumusan masalah dari penelitian tindakan kelas ini apakah dengan menggunakan alat peraga garis bilangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat dalam pokok bahasan bilangan bulat?

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat dalam operasi hitung bilangan bulat melalui pemanfaatan alat peraga garis bilangan. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kelas yang terdiri dari tiga siklus dimana tiap siklus meliputi perencanaan, tahap pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII D semester I MTs Nurul Ulum Jembayat Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2004/2005 yang terdiri dari 40 siswa dimana terdapat 21 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.

Berdasarkan hasil penelitian, partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar pada siklus I terdapat 30% siswa acuh, 40% siswa sedang, dan 30% siswa aktif. Sedangkan pada siklus II terdapat 20% siswa aktif, 32,5% siswa sedang, dan 47,5% siswa aktif. Pada siklus III terdapat 5% siswa acuh, 12,5% siswa sedang, dan 82,5% siswa aktif.

(3)

bulat negatif, dan 18% siswa tidak dapat membagi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif. Pada siklus III terdapat 10% siswa tidak dapat menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, 12% siswa tidak dapat mengalikan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, dan 11% siswa tidak dapat membagi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif.

Simpulan yang dapat diambil adalah bahwa melalui pemanfaatan alat peraga

(4)

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII D MTs Nurul Ulum

Jembayat Dalam Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pemanfaatan Alat Peraga

Garis Bilangan telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada:

Pada :

Hari : Jum’at

Tanggal : 25 Agustus 2006

Panitia Ujian :

Ketua Sekretaris

Drs. Kasmadi Imam S., M.S Drs. Supriyono, M.Si NIP. 130781011 NIP. 130815345

Pembimbing Utama Ketua Penguji

Walid, S.Pd., M.Si Drs. Amin Suyitno, M.Pd NIP. 132299121 NIP. 130604211

Pembimbing Pendamping Anggota Penguji

Fajar Safa’atullah, S.Si.,M.Si Fajar Safa’atullah, S.Si.,M.Si NIP. 132231408 NIP.132231408

Anggota Penguji

(5)

MOTTO

“Kecuali orang-orang yang sabar terhadap bencana dan mengerjakan amal-amal

shalih. Mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar”. (QS.11:11)

“Lebih baik berbuat sesuatu dengan hasil yang kurang sempurna dari pada

menghendaki sesuatu yang serba sempurna tetapi tidak berbuat apapun sama

sekali”.

“Kesulitan adalah batu asahan kehidupan, setiap puncak karier dicapai dengan

jalan mengatasi kesulitan-kesulitan. Orang-orang yang berhasil adalah mereka

yang bercita-cita dan mempunyai daya kemauan untuk memperkembangkan diri

sendiri. Mereka itu tak banyak jumlahnya. Selamanya kegagalan adalah hal yang

biasa, sukses adalah luar biasa”.

“Mengagumi seseorang berarti berkeinginan menjadi sama dengan yang dikagumi

itu, merasa iri hati kepada seseorang berarti berkehendak untuk

menyingkirkannya” (Pierre Riverdy)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya ini untuk :

1. Ayahanda dan Ibunda Tersayang.

2. Kakak-Kakakku dan Adikku Terkasih .

(6)

Segala puji hanyalah milik Allah. Sholawat dan salam semoga selalu

dicurahkan kepada Rasulullah, keluarganya, dan para sahabatnya. Alhamdulillah atas

semua karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun skripsi.

Dalam kesempatan yang baik ini, penulis menghaturkan rasa syukur dan

penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. DR. AT. Soegito, SH., MM. Rektor Univesitas Negeri Semarang.

2. Drs. Kasmadi Imam S, M.Si. Dekan FMIPA Univesitas Negeri Semarang.

3. Drs. Supriyono, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Univesitas Negeri

Semarang.

4. Drs. Amin Suyitno, M.Pd. Dosen Wali Senter Tegal B Jurusan Matematika

Univesitas Negeri Semarang.

5. Walid, S.Pd., M.Si, Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi.

6. Fajar Safa’atullah, S.Si., M.Si, Pembimbing Pendamping yang telah banyak

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi.

7. Khosi’in, Kepala MTs Nurul Ulum Jembayat Kecamatan Margasari Kabupaten

Tegal yang telah memberikan ijin untuk penelitian di MTs Nurul Ulum Jembayat

ini.

8. Sahabat-sahabat guru MTs Nurul Ulum Jembayat yang telah membantu

(7)

Sebagai insan biasa, tentu penulis masih banyak memiliki kekurangan

dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu dengan segala keterbukaan penulis

sangat mengharapkan masukan, saran, dan pendapat dari semua pihak.

Akhirnya penulis sangat mengharapkan semoga skripsi ini akan dapat

memberikan kontribusi yang positif bagi pembaca demi perbaikan mutu

pendidikan di tanah air tercinta.

Semarang, Penulis

Akhmad Fauzi NIM. 4102904093

(8)

ABSTRAK ……….

HALAMAN PENGESAHAN ………...

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………..

KATA PENGANTAR ………...

DAFTAR ISI ………..

DAFTAR LAMPIRAN ………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul ………... .

B. Rumusan Masalah ……….…

C. Penegasan Istilah ………...

D. Tujuan Penelitian ………...

E. Manfaat Penelitian ………

F. Sistimatika Skripsi ……….…

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori ………...

1. Pengertian Belajar ………...

2. Pengertian Prestasi Belajar ………..

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ………

4. Bilangan Bulat ……….

5. Alat Peraga ………..

6. Kerangka Berfikir ………...

B. Hipotesis Tindakan ………

ii iv v vi viii ix 1 4 4 5 4 6 8 8 9 10 12 19 21 22

(9)

D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data ………..

E. Tolok Ukur Keberhasilan ………

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ………

B. Pembahasan ……….

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ………..

B. Saran ………

DAFTAR PUSTAKA ………..

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………..

DOKUMENTASI ………..………..

30

31

32

33

39

39

40

41

(10)

Lampiran 2 : Alokasi Waktu ……….

Lampiran 3 : Distribusi Waktu ……….

Lampiran 4 : Daftar Nama Siswa Sebagai Objek Penelitian …………

Lampiran 5 : Rencana Pembelajaran Siklus I ………..

Lampiran 6 : Kisi-Kisi Penulisan Soal Tes Formatif I ..………….….

Lampiran 7 : Lembar Soal Tes Formatif I ……….….

Lampiran 8 : Kunci Jawaban ……….………..

Lampiran 9 : Pedoman Penskoran ………

Lampiran 10 : Tabel Analisis Hasil Tes Formatif ………...

Lampiran 11 : Tabel Identifikasi Kesalahan Siswa ……….

Lampiran 12 : Tabel Pengamatan Partisipasi Siswa dalam KBM ……..

Lampiran 13 : Tabel Pengamatan Oleh Guru Lain ……….

Lampiran 14 : Lembar Soal Perbaikan dan Pengayaan ……….

Lampiran 15 : Rencana Pembelajaran Siklus 2 ………..

Lampiran 16 : Kisi-Kisi Penulisan Tes Formatif 2 ………

Lampiran 17 : Lembar Soal Tes Formatif 2 ………..

Lampiran 18 : Kunci Jawaban ………..………….

Lampiran 19 : Pedoman Penskoran ………

Lampiran 20 : Tabel Analisis Hasil Tes Formatif 2 ………....

Lampiran 21 : Tabel Identifikasi Kesalahan Siswa ……….

Lampiran 22 : Tabel Pengamatan Partisipasi Siswa dalam KBM ……...

Lampiran 23 : Tabel Pengamatan Oleh Guru Lain ……….

Lampiran 24 : Lembar Soal Perbaikan dan Pengayaan ………..

Lampiran 25 : Rencana Pembelajaran Siklus 3 ………..

Lampiran 26 : Kisi-Kisi Penulisan Tes Formatif 3 ………

Lampiran 27 : Lembar Soal Tes Formatif 3 ………..

Lampiran 28 : Kunci Jawaban ………..………….

Lampiran 29 : Pedoman Penskoran ………

(11)

Lampiran 33 : Tabel Pengamatan Oleh Guru Lain ……….

Lampiran 34 : Lembar Soal Perbaikan dan Pengayaan ………..

Lampiran 34 : Surat Keterangan Penelitian ………….………..

Lampiran 35 : Dokumentasi dalam proses KBM …….………..

105

107

108

(12)

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam

skripsi ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Semarang, 25 Agustus 2006

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia

seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan

ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani. Kepribadian yang mantap dan

mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk

mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya yang terencana, terarah, terpadu,

dan berkesinambungan. Salah satu upaya tersebut adalah tersedianya prasarana

dan sarana yang memadai.

Tujuh puluh persen penduduk Indonesia bermukim di pedesaan dan

bermata pencaharian sebagai petani. Itu pun tidak memiliki lahan sendiri.

Sebagian besar adalah sebagai buruh tani atau penggarap. Demikian juga latar

belakang keadaan sosial, ekonomi, dan budaya siswa MTs Nurul Ulum

Jembayat Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal.

Hal inilah yang sangat berpengaruh terhadap kualitas peserta didik.

Mereka yang berprestasi lebih menjatuhkan pilihannya ke sekolah negeri

(14)

tempat belajar bagi anak-anak yang bermasalah. Mereka umumnya memiliki

masalah di bidang ekonomi, prestasi belajar, dan perilaku sosial. Kondisi sosial

ekonomi para tua/wali jelas sangat berpengaruh terhadap kondisi siswa di

sekolah. Minat belajar siswa menjadi rendah. Hal ini karena tidak ada kontrol

dari orang tua/wali. Pengawasan orang tua/wali masih sebatas keberangkatan

putra-putrinya ke sekolah. Tetapi pengawasan terhadap aktivitas belajar anak di

sekolah maupun di rumah masih rendah. Misalnya, para orang tua/wali tidak

mengontrol buku catatan anaknya, dan tidak mengingatkan untuk belajar saat di

rumah. Dari situasi seperti inilah kerapkali muncul siswa bermasalah.

Hampir setiap hari selalu saja ada siswa yang datang terlambat ke

sekolah. Tiap kali diberi tugas rumah selalu dijumpai siswa yang tidak

mengerjakan. Tentu perilaku siswa tersebut sedikit banyak akan mengganggu

proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Hal ini lebih disebabkan oleh

peran orang tua siswa yang kurang respon terhadap pendidikan yang sedang

dijalani oleh putra-putrinya. Akibatnya prestasi belajar siswa tidak sesuai

dengan indikator kurikulum. Kesimpulannya, kondisi sosial ekonomi

masyarakat akan berbanding lurus terhadap prestasi akademik yang dicapai

oleh putra-putrinya. Bukti dari semuanya ini adalah daya serap siswa terhadap

mata pelajaran matematika kurang memuaskan.

Memang selama ini ada anggapan jika matematika merupakan pelajaran

yang sangat sulit. Apalagi dengan gaya dan penampilan guru mapel yang

bersangkutan sering terlihat angker, sehingga menjadikan matematika sebagai

(15)

bagi siswa kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat adalah Pokok Bahasan

Bilangan Bulat. Pada Pokok Bahasan ini ada 6 sub Pokok Bahasan, yaitu:

Bilangan Bulat dan Lambangnya, Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian,

Pembagian, dan Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar. Peneliti menganggap

pembelajaran pada pokok bahasan ini bermasalah karena nilai rata-rata dari

ulangan harian hanya mencapai 5,8. Padahal dalam sistem penilaian Kurikulum

Berbasis Kompetensi siswa dianggap tuntas belajar apabila mendapat nilai

minimal 7,5 untuk ranah kognitif.

Sehingga peneliti menganggap bahwa pembelajaran Pokok bahasan

Bilangan Bulat penting untuk diteliti. Mengingat aplikasi dari Bilangan Bulat

tidak hanya ditingkat MTs saja tetapi hingga Perguruan Tinggi masih tetap

digunakan. Harapannya setelah diteliti maka dapat meningkatkan nilai rata-rata

siswa pada Pokok bahasan tersebut. Dan tentunya ke depan dapat dijadikan

sebagaiu model pembelajaran yang efektif. Pada penelitian tindakan kelas ini

peneliti mangambil judul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas

VII D MTs Nurul Ulum Jembayat dalam Operasi Hitung Bilangan Bulat

Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Garis Bilangan. Diharapkan dengan adanya

alat peraga berupa garis bilangan akan mudah menerima konsep operasi hitung

bilangan bulat. Tentunya alat peraga tersebut di desain semenarik mungkin agar

selain mengandung nilai edukatif juga terdapat unsur rekreatif.

Ada 3 alasan kenapa peneliti melakukan penelitian terhadap

pembelajaran operasi hitung bilangan bulat. Pertama, nilai ulangan harian untuk

(16)

belajar. Kedua, belum ditemukan model pembelajaran yang efektif untuk materi

tersebut. Ketiga, mencari solusi agar siswa dapat menguasai materi tersebut

dengan baik. Meskipun dalam pokok bahasan bilangan bulat terdapat enam sub

pokok bahasan, namun karena keterbatasan tempat, waktu, dan biaya sehingga

penulis hanya mengambil satu sub pokok bahasan, yaitu penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan bulat.

B. Rumusan Masalah

Apakah dengan menggunakan alat peraga garis bilangan dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat dalam pokok

bahasan bilangan bulat?

C. Penegasan Istilah

Agar tidak menimbulkan salah pengertian terhadap judul di atas, maka

penulis jelaskan beberapa istilah yang terdapat pada judul tersebut di atas.

1. Upaya adalah usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,

memecahkan persoalan, mencari jalan keluar (Kamus besar bahasa

indonesia, Balai Pustaka ,1991:1109)

2. Prestasi adalah hasil yang telah di capai dari yang telah dilakukan,

dikerjakan (Penyusun kamus besar bahasa indonesia, 1999 : 787)

3. Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Kamus besar

bahasa indonesia, Balai Pustaka, 1991:14)

4. Bilangan adalah suatu idea. Sifatntya abstrak. Bilangan bukan simbol atau

(17)

keterangan mengenai banyaknya anggota suatu himpunan (Ensiklopedia

Matematika, ST.Negoro - B.Harahap, 1985:42)

5. Bilangan Bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan bulat positif,

bilangan nol, dan bilangan bulat negatif.

6. Alat peraga adalah merupakan benda-benda konkret sebagai model dan

ide-ide matematika untuk penerapannya ( Tim PKG).

D. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII D

MTs Nurul Ulum Jembayat dalam operasi hitung bilangan bulat melalui

pemanfaatan alat peraga garis bilangan.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi siswa

a. Siswa diharapkan akan lebih mudah memahami konsep operasi hitung

bilangan dengan pemanfaatan alat peraga garis bilangan.

b. Dengan pemanfaatan alat peraga, siswa menjadi tidak jenuh dalam

mengikuti proses belajar mengajar.

c. Prestasi belajar siswa akan lebih meningkat khususnya pada pokok

bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

2. Manfaat bagi guru

a. Guru akan lebih percaya diri dan makin berani mengambil resiko dalam

(18)

b. Pengetahuan dan pengalaman yang semakin banyak dalam PTK akan

terhimpun menjadi sebuah teori praktik yang sangat berharga bagi

pengembangan peserta didik.

c. Menjadikan guru lebih mandiri. Memiliki keberanian untuk menyusun

model pembelajaran sendiri.

3. Manfaat bagi sekolah

a. Sekolah akan dapat memberikan pelayanan yang profesional terhadap

peserta didik, sehingga program-program sekolah dapat ditingkatkan

kualitasnya.

b. Sekolah akan dapat merespons permasalahan aktual pembelajaran.

c. Dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan.

F. Sistimatika Skripsi

Dalam skripsi ini secara garis besar di bagi menjadi tiga bagian, yakni

bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir skripsi.

1. Bagian awal

Bagian awal skripsi ini secara berturut-turut berisi halaman judul,

abstrak, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata

pengantar, daftar isi, dan daftar lampiran-lampiran.

2. Bagian isi

Bagian isi terdiri dari lima bab yakni :

BAB I PENDAHULUAN, berisi alasan pemilihan judul, permasalahan,

(19)

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN, berisi

teori yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini yang merupakan

tinjauan dari buku-buku pustaka. Dalam bagian ini peneliti membahas

tentang belajar menurut beberapa ahli dalam beberapa sumber buku. Bagian

selanjutnya peneliti mengajukan hipotesis tindakan yang merupakan

jawaban sementara dan memerlukan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN, memuat lokasi penelitian yang

digunakan dalam penelitian, rancangan penelitian yang terdiri dari tiga

siklus setiap siklus terdiri dari tiga tahap yakni perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Bab ini juga berisi tolok ukur keberhasilan,

instrumen penelitian, cara pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi tentang

pelaksanaan siklus 1, siklus 2, siklus 3, dan selanjutnya dibahas hasil

penelitian tersebut.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN, berisikan simpulan dari hasil

penelitian ini maka dikemukakan saran-saran dan penutup.

3. Bagian akhir skripsi

Pada bagian skripsi ini berisikan daftar pustaka yang memberikan

informasi tentang buku sumber yang digunakan sebagai acuan dalam

penulisan skripsi ini, dan lampiran-lampiran dari hasil penelitian dan

instrumen penelitian.

(20)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kebutuhan setiap orang. Siapapun pasti menjalani

dan mengalami proses belajar. Hampir semua pengetahuan, kecakapan,

keterampilan, kegemaran, dan sikap seseorang terbentuk dan berkembang

melalui proses belajar. Proses belajar tidak hanya terjadi di dalam suatu

lembaga pendidikan, akan tetapi dapat berlangsung di luar lembaga

pendidikan. Mengingat hal yang demikian, maka wajarlah apabila

pengertian belajar menurut beberapa tokoh tidaklah sama meskipun secara

garis besar tidak jauh berbeda. Berikut ini peneliti kemukakan beberapa

pendapat mengenai pengertian belajar sebagaimana dikutip oleh Kuswandi

(2001:20):

a. Belajar adalah usaha dalam menuntut ilmu atau mencari ilmu.

b. Menurut Higrard dan Bower belajar itu berhubungan dengan perubahan

tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu, situasi tersebut dialami

oleh orang itu secara berulang ulang. Perubahan tingkah laku itu

didasarkan pada situasi-situasi sesaat yang dialami seseorang.

c. Menurut Robert M Gagne belajar adalah berubahnya perbuatan dan isi

ingatan seseorang setelah ia mengalami dan terpengaruh oleh situasi

(21)

d. Menurut Lindgren telah terjadi apabila terlihat adanya beberapa

perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil latihan atau pengalaman

dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi akibat

belajar disebabkan karena seseorang telah menghadapi suatu situasi

secara berulang-ulang.

Berpijak pada beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dengan

kemauan seseorang untuk menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri

sendiri dari pengetahuan baru dan ketrampilan baru.

2. Pengertian Prestasi Belajar

Pengertian belajar telah diterangkan peneliti di atas. Adapun

pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang berupa

kemampuan pengetahuan dan pemahaman, ketrampilan serta sikap setelah

proses belajar. Sedangkan menurut Munandar (dalam Sugeng

Hariyadi,1987:21) perwujudan dari bakat dan kemampuan adalah prestasi.

Bakat dan kemampuan menentukan prestasi seseorang. Orang yang

memiliki bakat matematika, dapat diperkirakan atau diharapkan untuk

mencapai prestasi menonjol di bidang matematika, dan prestasi yang

menonjol di suatu bidang dapat merupakan cerminan dari bakat yang

dimiliki untuk bidang tersebut. Tetapi karena bakat masih merupakan

potensi, orang yang berbakat belum tentu mampu mencapai prestasi yang

(22)

Demikian halnya orang yang menunjukkan prestasi menonjol dalam

bidang tertentu, selalu merupakan perwujudan dari bakat khusus yang

dimiliki. Hanya bakat khusus yang memperoleh kesempatan untuk

berkembang sejak dini melalui latihan, di dukung oleh fasilitas, dan disertai

minat yang tinggi sehingga akan terealisasikan dalam kemampuan dan

menghasilkan prestasi unggul.

Dengan demikian prestasi belajar dapat diartikan kemampuan dan

bakat seseorang yang menonjol di bidang tertentu. Sehingga dipereoleh

perubahan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Maka akan diperoleh

pengetahuan baru yaitu penguasaan, penggunaan, maupun penilaian

mengenai sikap dan kecakapan yang merupakan perilaku dari berbagai

keadaan sebelumnya.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Perkembangan budaya yang sangat pesat mempengaruhi perkembangan

masyarakat secara komprehenship. Perkembangan dalam pendidikan dan

sosial ekonomi memunculkan pandangan baru tentang persekolahan.

Pandangan dalam dunia pendidikan ini antara lain adalah penyediaan

kesempatan untuk berkembang secara optimal bagi setiap siswa dan

perlunya pembinaan perseorangan agar perkembangannya mencapai

harapan yang diinginkan.

Kenyataan menunjukkan bahwa semakin majunya kebudayaan dan

semakin berkembangnya masyarakat memberikan dampak semakin

(23)

banyak orang yang dihinggapi masalah kesehatan mental. Kondisi ini

mendorong kebutuhan akan bimbingan pendidikan guna membantu para

siswa dalam memecahkan masalah moral sosial dan pendidikan.

Di sekolah di samping banyak siswa yang berhasil secara gemilang

dalam belajar, sering pula dijumpai adanya siswa yang gagal, seperti angka

raportnya rendah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir dan sebagainya.

Secara umum siswa-siswa seperti itu dipandang mengalami masalah

belajar. Menurut Bimo Walgito (1995:120) faktor-faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah sebagai berikut.

a. Faktor Internal

1) Keterlambatan akademik

Keadaan siswa yang diperkirakan memiliki inteligensi cukup

tinggi tetapi tidak dapat memanfaatkannya.

2) Ketercepatan belajar

Keadaan siswa yang memiliki bakat akademik sangat tinggi,

tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi

kebutuhan dan belajarnya yang amat tinggi.

3) Ketercepatan belajar

Keadaan siswa yang memilki bakat akademik kurang memadai,

dan perlu mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.

4) Kurang motivasi belajar

Keadaan siswa yang memiliki yang kurang semangat dalam

(24)

5) Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar

Kondisi siswa yang kegiatan belajarnya sehari-hari antagonistik

dengan yang seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas,

mengulur-ngulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya

untuk hal-hal yang tidak diketahui dan sebagainya.

b. Faktor Eksternal

1) Lingkungan keluarga, seperti ketidakharmonisan hubungan antara

ayah dan ibu serta kesulitan ekonomi keluarga.

2) Lingkungan masyarakat, seperti wilayah perkampungan kumuh, dan

teman sepermainan yang nakal.

3) Lingkungan sekolah, seperti kondisi dan letak gedung yang kurang

nyaman, kondisi guru dan alat-alat belajar yang berkualitas rendah.

4) Kebijakan penilaian tentang hasil belajar merupakan puncak

harapan siswa. Secara kejiwaan terpengaruh hasil belajar, oleh

karena itu guru harus aktif dan bijaksana dalam penilaian.

4. Bilangan Bulat

a. Pengertian Bilangan Bulat

Dalam M. Cholik, Sugijono, D.Subroto (2000:37) disebutkan bahwa bilangan yang pertama kali dikenal dan digunakan oleh manusia

dalam kebutuhannya untuk membilang adalah bilangan 1,2,3,4,5 dan

seterusnya yang disebut bilangan himpunan asli dilambnagkan dengan

A. Dalam perkembangan sistem bilangan, bilangan asli saja yang dapat

(25)

bilangan nol (nol). Selain itu dengan bilangan nol maka dapat

dibedakan bilangan-bilangan dengan sistem numerasi nilai tempat pada

bilangan Hindu-Arab, misalnya 32, 46, dan 250. Gabungan antara

himpunan bilangan asli dengan bilangan 0 disebut himpunan bilangan

cacah, yang sering digunakan banyak anggota suatu himpunan.

Himpunan bilangan cacah dilambangkan dengan C. Ternyata

himpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan asli belum mampu

mencatat semua kejadian yang ada, misalnya untuk mencatat suhu-suhu

yang sangat dingin seperti di Jepang, puncak pegunungan Himalaya,

Bosnia, di daerah kutub dan lain sebagainya, yang suhunya selalu di

bawah nol derajat Celcius. Untuk keperluan tersebut akhirnya

dipergunakan bilangan tersendiri yang disebut bilangan negatif. Jadi

himpunan bilangan bulat adalah merupakan gabungan dari bilangan

asli, bilangan cacah, dan bilangan negatif. Dilambangkan dengan huruf

B. Apabila ditulis anggota-anggotanya adalah B ={…, -3, -2, -1, 0, 1, 2,

3, …}. Dalam garis bilangan dengan arah mendatar, bilangan bulat

dapat dinyatakan sebagai berikut.

Bilangan bulat negatif Bilangan bulat Positif

(26)

b. Operasi Hitung Bilangan Bulat

1) Penjumlahan Dua Bilangan Bulat Dengan Garis Bilangan

Penjumlahan dua bilangan bulat dapat ditunjukkan dengan

menggunakan garis bilangan.

Contoh 1:

-4 + (-3) = -7

-3 -4

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

-7

Contoh 2:

-4 + (3) = -1

3

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

-1

Contoh 3:

5 + 2 = 7 5 2

(27)

Contoh 4:

5 + (-3) = 2

- 3

5

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

2

Bilangan bulat positif ditunjukkan dengan anak panah ke arah kanan

tapi jika bilangan bulat negatif maka ditunjukkan dengan anak panah

ke arah kiri. Sedangkan hasil penjumlahan ditunjukkan oleh anak

panah yang paling bawah yang selalu dihitung dari bilangan nol.

2) Pengurangan Dua Bilangan Bulat dengan Garis Bilangan

Sebelum menggunakan garis bilangan untuk mencari hasil

pengurangan bilangan bulat maka perlu mengetahui terlebih dahulu

invers jumlah atau lawan suatu bilangan.

Contoh:

1 invers dari -1

-2 invers dari 2

5 invers dari -5

Pasangan bilangan di atas merupakan invers atau lawan satu sama

lain.

Secara umum dapat ditulis:

(28)

Penggunaan garis bilangan pada pengurangan bilangan bulat pada

dasarnya sama saja dengan penggunaannya pada penjumlahan.

Contoh 1:

6 - 8 = 6 + (-8) = -2

- 8

6

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

- 2

Contoh 2:

(-4) - 3 = (-4) + (-3) = -7

-3 -4

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

- 7

3) Perkalian Bilangan Bulat

Perkalian diartikan sebagai penjumlahan berulang. Misalnya 4 x 5

dibaca “empat kali lima” artinya 4 x 5 = 5 + 5 + 5 + 5 = 20,

sedangkan 5 x 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 20. Jadi, 5 x 4 = 4 x 5 = 20.

Tetapi pengertian 5 x 4 berbeda dengan 4 x 5. Untuk lebih

memahami arti dari perkalian bilangan bulat, dibawah ini disajikan

(29)

Daftar 1 Daftar 2

Hasil perkalian pada daftar 1, jika bilangan 12, 9, 6, 3, 0, …

dilanjutkan, ini berarti 3 x (-1) = -3, 3 x (-2) = -6 dan

4 x (-3) = -12

Daftar 3

3 x 4 = 12

3 x 3 = 9

3 x 2 = 6

3 x 1 = 3

3 x 0 = 0

3 x (-1) = ……

3 x (-2) = ……

3 x 4 = 12

2 x 4 = 8

1 x 4 = 4

0 x 4 = 0

(-1) x 4 = -4

(-2) x 4 = ……

(-3) x 4 = ……

(-3) x 4 = - 12

(-3) x 3 = - 9

(-3) x 2 = - 6

(-3) x 1 = - 3

(-3) x 0 = 0

(-3) x (-1) = …

(-3) x (-2) = …

(-3) x (-3) = …

(30)

Hasil perkalian pada daftar 3, jika bilangan –12, -9, -6, -3, 0, …

dilanjutkan maka akan diperoleh bilangan 3, 6, 9, 12, … ini

berarti (-3) x (-1) = 3

(-3) x (-2) = 6, (-3) x (-3) = 9, dan (-3) x (-4) = 12

Jadi secara umum dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

Jika a dan b bilangan bulat, maka:

a. a x (-b) = - (a x b)

b. (-a) x b = - (a x b)

c. (-a) x (-b) = a x b

Contoh 1 :

Tuliskan arti perkalian berikut.

a. 4 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 +

b. 7 x 8 = 8 + 8 + 8 + 8 + 8 + 8 + 8 + 8

c. 5 x p = p + p + p + p + p

Contoh 2 :

Hitunglah:

a. 4 x (-3) = (- 3) + (-3) + (-3) + (-3) = 12

b. -7 x (-8) = -(-8) + -(-8) +-(- 8) +- (-8) +-(- 8) +-( 8) +-( 8) = 56

c. 5 x (-2) = (-2) + (-2) + (-2) + (-2) + (-2) = -10

4) Pembagian Sebagai Operasi Kebalikan dari Perkalian

10 : 2 = b, untuk menentukan nilai b maka kalimat matematika

tersebut dapat diubah menjadi “2 kali berapa agar sama dengan 10”.

(31)

pengganti b = 5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kalimat 10 : 2

⇔ 2 x b = 10, artinya bahwa pembagian merupakan operasi

kebalikan dari perkalian.

Secara umum dapat ditulis:

Misalkan a, b, c ∈ B, b faktor dari a dan b ≠ 0, maka a : b = c ⇔ a = b x c

Contoh:

a. 18 : (-3) = p ⇔ p x (-3) = 18, maka p = -5 b. c x (-6) = -42 ⇔ -42 : (-6) = c, maka c = 7 c. 28 x d = 7 ⇔ d x 7 = 28, maka d = 4

5) Alat Peraga

Menurut Arif S. Sadiman (2001:175) dikatakan proses belajar

mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses

penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu

kepada penerima pesan dan penerima pesan adalah

komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan disampaikan adalah

isi ajaran/didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa

berupa guru, orang lain, siswa ataupun penulis buku atau skenario.

Salurannya media pendidikan, dan penerima pesannya adalah siswa

atau juga guru.

Sedangkan menurut Darhim (dalam Sugiarto dan Isti Hidayah

(32)

dan mengajar) merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa.

Sebagai komunikan pada proses pembelajaran di atas adalah siswa,

sedangkan komunikatornya adalah guru dan siswa. Jika sekelompok

siswa menjadi komunikator terhadap siswa lainnya dan guru sebagai

fasilitator, maka akan terjadi proses interaksi dengan kadar

pembelajaran yang tinggi.

Seorang guru harus menyadari bahwa proses komunikasi

tidak selalu dapat berjalan dengan lancar, bahkan komunikasi dapat

menimbulkan kebingungan, salah pengertian, atau bahkan salah

konsep. Kesalahan komunikasi bagi seorang guru akan dirasakan oleh

siswanya sebagai penghambat pembelajaran. Kesalahan komunikasi

dalam pembelajaran dapat terjadi karena faktor,

a. Siswa;

b. Guru;

c. Guru dan siswa

Komunikasi yang efektif banyak ditentukan juga pada keefektifan

penerima (komunikan). Feed back (mental maupun fisik) dari

komunikan dapat dijadikan sebagai alat kontrol komunikator untuk

mengevaluasi diri. Sehingga memungkinkan komunikator melakukan

perbaikan-perbaikan cara komunikasi yang telah dilakukan. Untuk

menghindari terjadinya kemungkinan-kemungkinan terjadinya salah

(33)

membantu proses komunikasi. Sarana tersebut selanjutnya disebut

media.

(a) Pengertian Media Pembelajaran

Beberapa telah menjelaskan pengertian tentang media pengajaran

dalam pernyataan yang tidak sama, pengertian-pengertian tersebut

adalah:

(1) Menurut Darhim: Alat peraga yang penggunaannya

diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang telah

tertuang dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran

(GBPP) dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

(2) Menurut Anderson: Alat peraga sebagai media atau

perlengkapan yang digunakan untuk membantu guru

mengajar.

(3) Menurut Briggs: Media pembelajaran meliputi objek (benda

nyata), model, suara langsung, rekaman radio, pembelajaran

terprogram, televisi, dan slide.

(4) Menurut Tim PKG: Alat peraga merupakan benda-benda

kongkret sebagai model dan ide-ide matematika untuk

penerapannya.

6) Kerangka Berfikir

Operasi hitung bilangan bulat dalam pengajaran matematika

(34)

Namun bagi sebagian siswa kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat

mengalami kesulitan untuk mengoperasikan bilangan bulat. Hal ini

ternyata masih menjadi permasalahan yang serius bagi mereka.

Berdasarkan realitas di atas, maka perlu dicarikan alternatif untuk

mempermudah dalam mengoperasikan bilangan bulat dengan

menggunakan garis bilangan.

B. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori di atas, hipotesis tindakan adalah sebagai berikut.

Melalui pemanfaatan alat peraga garis bilangan prestasi belajar siswa kelas VII

D MTs Nurul Ulum Jembayat pada pokok bahasan operasi hitung bilangan

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Nurul Ulum Jembayat Kecamatan Margasari

Kabupaten Tegal berdiri sejak tahun 1984 tersebut terus berbenah seiring

dengan perkembangan zaman. Saat ini terdapat 633 siswa. Dengan rincian :

Kelas VII 200 siswa, kelas VIII 266 siswa dan kelas IX 207 siswa. Sedangkan

sarana penunjang proses belajar mengajar terdapat 15 ruang kelas, 1 ruang

laboratorium IPA, 1 ruang laboratorium Komputer, 1 ruang perpustakaan, 1

ruang guru, dan 1 ruang tata usaha. Dengan tenaga pengajar berkualifikasi

sarjana. Tentu kondisi demikian cukup menunjang proses belajar mengajar bagi

sekolah yang terletak paling selatan di Kabupaten Tegal ini.

Apalagi lokasi madrasah berada di dekat jalan Provinsi arah Tegal –

Purwokerto. Sehingga sangat mudah untuk dijangkau dengan kendaraan umum.

Selama ini masih terdapat dua Kecamatan, yaitu: Kecamatan Margasari dan

Kecamatan Balapulang yang masih menyuplai siswa setiap tahun pelajaran

baru. Meskipun di Kecamatan Margasari terdapat 3 SMP Negeri, 3 SMP

Swasta, dan 3 MTs Swasta. Namun demikian image yang terbentuk di tengah

masyarakat seolah-olah Madrasah adalah lembaga pendidikan “kelas dua”.

Hal ini jika melihat data pekerjaan orang tua/wali yang memilih MTs

Nurul Ulum Jembayat sebagai tempat belajar bagi putra-putrinya. Dari 200

(36)

pedagang, 5% sebagai PNS, dan 24% adalah buruh. Sedangkan tingkat

pendidikan orang tua/wali adalah sebagai berikut. Lulus SD/MI 52,5%, lulus

SMP/MTs 15%, lulus SMA/Aliyah 12,5% lulus sarjana 5% dan 10% tidak

lulus SD/MI. Apalagi dengan diberlakukannya tes seleksi penerimaan siswa

baru tanpa standar NEM. Tentu para orang tua dan putra-putrinya akan

“mengadu nasib” untuk lebih memilih sekolah yang dianggap favorit.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah kelas VII D semester I di MTs Nurul Ulum

Jembayat Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2004/2005.

Jumlah siswa kelas VII D pada tahun ajaran ini, adalah 40 siswa yang terdiri

dari 19 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan.

C. Prosedur Kerja yang Diteliti

Prosedur dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang terdiri

dari tiga siklus dan masing-masing siklus meliputi perencanaan (planning),

pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation) dan reflection.

a. Rencana Tindakan

Alat peraga garis bilangan sebagai upaya pemecahan masalah dalam

mengoperasikan bilangan bulat meliputi sejumlah rencana tindakan yang

(37)

1) Rencana Tindakan Siklus 1

(a) Rencana (Planning)

(1) Guru menyiapkan soal-soal yang harus dikembangkan dan

diajukan oleh siswa secara tertulis yang dikerjakan melalui

kelompok-kelompok kecil. Guru mengoreksi hasil pekerjaan

kelompok selanjutnya mencatat sejumlah kelompok yang

pekerjaannya benar secara meyakinkan.

(2) Dokumentasi kondisional meliputi data hasil ulangan pokok

bahasan operasi hitung bilangan bulat tahun pelajaran

2004/2005, angket dan observasi guru terhadap pembelajaran

matematika yang akan berlangsung.

(3) Identifikasi masalah dan klasifikasi semua masalah-masalah

yang dihadapi oleh siswa dan guru dalam kegiatan belajar

mengajar.

(4) Menggunakan alat peraga garis bilangan sebagai upaya

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam operasi hitung

bilangan bulat.

(b) Tindakan Siklus 1

(1) Guru menyiapkan pengajaran.

(2) Guru memberikan soal-soal pada siswa.

(3) Guru mengevaluasi tingkat daya serap siswa terhadap proses

(38)

Sesuai yang diinginkan guru, maka rencana penelitian ini

berupa prosedur kerja dalam penelitian tindakan yang akan

dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan tindakan siklus 1

yang direncanakan, yaitu :

(1) Permasalahan diidentifikasi dan masalah dirumuskan.

Hal ini guru menggunakan alat peraga garis bilangan

pada pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat.

(2) Merencanakan pembelajaran dengan menerangkan

materi tentang pokok bahasan operasi hitung bilangan

bulat dilanjutkan dengan contoh soal-soal.

(3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan

aktif dalam proses pembelajaran seperti bertanya,

mengungkapkan pendapat, diskusi, dan sebagainya.

(4) Guru memberikan soal-soal latihan setiap sub pokok

bahasan selesai.

(5) Guru memberikan soal-soal tes pada akhir siklus.

(c) Observasi/pengamatan

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data aktivitas

pembelajaran, baik data pembelajaran guru (peneliti) maupun data

pembelajaran siswa. Guru menyiapkan tes observasi yang dilakukan

(39)

(d) Refleksi

Data dikumpulkan kemudian dianalisis oleh peneliti. Analisis

dilakukan dengan cara mengukur, baik secara kuantitatif maupun

kualitatif.

(1) Apakah terjadi peningkatan prestasi belajar sebelum digunakan

alat peraga garis bilangan?

(2) Apakah penggunaan alat peraga cukup efektif?

(3) Berapakah jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil

belajar? Sudahkah mencapai target yang diinginkan sesuai

dengan yang diharapkan?

(4) Sudahkah guru menerapkan struktur pengajaran Matematika

yang baik?

2) Rencana Tindakan Siklus 2

(a) Perencanaan Ulang

Berdasarkan refleksi 1 maka diadakan perencanaan ulang yang

meliputi:

(1) Identifikasi Masalah

Masalah siklus 1 yang belum berhasil pada pokok bahasan

operasi hitung bilangan bulat.

(2) Rencana Tindakan

Penggunaan alat peraga harus lebih sering dilakukan agar siswa

(40)

(b) Tindakan siklus 2

(1) Guru melakukan tindakan pada siklus 1.

(2) Guru memberikan soal-soal latihan.

Tindakan siklus 2 sesuai dengan perencanaan yang

diprogramkan yaitu:

(1) Dasar dari siklus 1, maka permasalahan dapat diidentifikasi

dan dirumuskan.

(2) Mengontrol siswa yang kurang aktif dengan cara

pendekatan dan bimbingan khusus.

(3) Guru menerangkan kembali materi yang kurang dipahami

siswa beserta contoh-contohnya.

(4) Merencanakan kembali pembelajaran dengan pemanfaatan

alat peraga.

(5) Siswa diberi soal-soal latihan untuk dibahas kembali.

(6) Guru memberikan soal-soal pada akhir siklus 2.

(c) Observasi/pengamatan

Peneliti melakukan tindakan ulang pada siklus 1

(d) Refleksi

Peneliti menganalisis semua tindakan pada siklus 1 dan siklus 2,

kemudian melakukan refleksi dengan adanya metode yang

dilakukan dalam tindakan kelas. Siswa mengalami peningkatan

(41)

dalam tindakan kelas berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa

dalam mengoperasikan bilangan bulat.

3) Rencana Tindakan Siklus 3

(a) Perencanaan Ulang

Berdasarkan analisis dan refleksi 2 maka diadakan perencanaan

ulang yang meliputi:

(1) Identifikasi Masalah

Masalah siklus 2 yang belum berhasil pada pokok bilangan

kelipatan persekutuan terkecil.

(2) Rencana Tindakan

Guru menyiapkan kembali soal-soal tertulis yang akan

dikembangkan siswa untuk dikerjakan secara perorangan. Guru

mengoreksi pekerjaan siswa. Selanjutnya menginventarisir

jawaban siswa yang pekerjaannya benar secara meyakinkan.

Guru memberi kesempatan kepada siswa yang telah menjawab

pertanyaan dengan benar untuk menunjukkan kepada

teman-temannya di depan kelas.

Melalui tanya jawab guru mengulang kembali penyelesaian soal

tersebut secara bersama-sama untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa sesuai dengan pengembangan soal yang

(42)

(3) Rencana Pengamatan

Pengamat mengamati jalannya pembelajaran dan menilai

kemampuan siswa dalam mengembangkan model soal dan

menyampaikan hasil pekerjaan di depan kelas. Pengamat turut

serta dalam menilai tes formatif.

(4) Rencana Refleksi

Refleksi pada siklus 3 digunakan untuk melihat apakah hipotesis

tindakan tercapai atau tidak. Pada akhir siklus 3 ini, melalui

pemanfaatan alat peraga garis bilangan diharapkan prestasi

belajar siswa kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat

Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dapat ditingkatkan.

D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data 1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Hasil tes formatif

2) Interview guru dengan siswa

3) Literatur.

4) Angket

2. Pengambilan Data

Cara pengambilan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Tes formatif digunakan untuk mengukur prestasi siswa dalam

pembelajaran matematika pokok bahasan operasi hitung bilangan

(43)

2) Tes formatif pertama dilaksanakan pada akhir siklus 1.

3) Tes formatif kedua dilaksanakan pada akhir siklus 2.

4) Tes formatif ketiga dilaksanakan pada akhir siklus 3.

5) Membuat lembar pengamatan (observasi).

6) Membuat soal-soal tes formatif.

3. Materi Tes

Materi tes disesuaikan dengan materi eksperimen meliputi sub pokok

bahasan.

1) Bilangan Bulat dan Lambangnya

2) Penjumlahan

3) Pengurangan

4) Perkalian

5) Pembagian

6) Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar

E. Tolak Ukur Keberhasilan

Siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal latihan

dalam mengoperasikan bilangan bulat dengan pemanfaatan alat peraga garis

bilangan. Kemampuan siswa dapat dikatakan meningkat dalam penelitian ini

(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Selama tiga Siklus adalah sebagai berikut

1. Partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar

Siklus I Siklus II Siklus III Partisipasi

Siswa Jumlah

Siswa Persentase

Jumlah

Siswa Persentase

Jumlah

Siswa Persentase

Acuh 12 30% 8 20% 2 5%

Sedang 16 40% 13 32,5% 5 12,5%

Aktif 12 30% 19 47, % 33 82,5%

Jumlah 40 100% 40 100% 40 100%

2. Partisipasi siswa dalam menyerap materi pelajaran

Siklus I Siklus II Siklus III Prestasi

Siswa Jumlah

Siswa Persentase

Jumlah

Siswa Persentase

Jumlah

Siswa Persentase

Nilai ≤ 60 Nilai > 60

23 17 77% 23% 16 24 40% 60% 6 34 12 % 88 %

Siklus I Siklus II Siklus III Partisipasi

Siswa

Jumlah

Siswa Persentase

Jumlah

Siswa Persentase

Jumlah

Siswa Persentase Tuntas

Belajar 17 23% 24 4% 34 88% Tidak

Tuntas Belajar

23 77% 16 60% 6 12%

Nilai

Rata-rata 2460 : 40 = 61,5 % 2650 : 40 = 66,26 2900 : 40 = 72,5 Taraf

Serap

61,5 x 100 % = 61,5%

66,25 x 100% = 66,25%

(45)

3. Kemampuan Siswa dalam Memahami soal

Tingkat Pemahaman Soal Pembagian Siklus I

Siklus II

Siklus III 1. Siswa tidak dapat menjumlahkan bilangan

bulat positif dengan bilangan bulat negatif.

2. Siswa tidak dapat mengalikan bilangan

bulat positif dengan bilangan bulat negatif

3. Siswa tidak dapat membagi bilangan bulat

positif dengan bilangan bulat negatif.

52 %

48 %

45 %

27 %

21 %

18 %

10 %

12 %

11 %

4. pengamatan KBM oleh guru lain selama dua siklus adalah sebagai berikut

Item yang diamati Siklus I Siklus II Siklus III

1. Pendahuluan 2. Pengembangan 3. Penerapan 4. Penutup C C C B B B C A B B B

RATA-RATA C B A

B. PEMBAHASAN

Dengan melihat tabel di atas maka perlu peneliti jelaskan bahwa :

1. Siklus I

Dari 40 Siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan

(46)

disebabkan karena siswa belum memahami konsep operasi hitung bilangan

bulat dan kurang menguasai dalam prasyarat.

Dalam mengikuti pembelajaran pokok bahasan bilangan bulat siswa

harus diberi motivasi agar lebih semangat dalam proses belajar mengajar yaitu

dengan diberi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang

disampaikan. Bila siswa menjawab dengan benar guru memberi penguatan

agar siswa merasa senang.

Dengan melihat hasil prestasi siswa ternyata dari 40 siswa terdapat

23 siswa yang dapat dikategorikan tidak tuntas belajar yaitu yang mendapat

nilai kurang dari 60 sedang siswa yang tuntas belajar ada 17 siswa dengan

perolehan nilai rata-rata 61,5 dan daya serap 61,5 % terhadap materi

pembelajaran.

Dengan melihat tabel pengamatan guru lain dapat dijelaskan bahwa

dalam siklus pertama penguasaan guru terhadap materi pelajaran perlu

ditingkatkan lagi, perhatian guru kurang merata pada seluruh siswa, belum

muncul pertanyaan yang efektif untuk mengarahkan siswa pada pemahaman

materi yang sedang disampaikan, masih banyak siswa yang kurang aktif dan

sibuk bermain sendiri. Hal itu disebabkan karena kurangnya penguasaan

guru terhadap materi.

2. Siklus II

Pada siklus ini siswa yang kurang aktif sudah berkurang jika

dibandingkan dengan siklus I. Dari hasil prestasi siswa juga terjadi

(47)

siswa yang tidak tuntas belajar 16 orang, hal ini disebabkan karena motivasi

belajar siswa masih kurang. Namun peneliti tetap berusaha untuk selalu

memberi motivasi dan bimbingan kepada siswa tersebut di luar jam pelajaran.

Sedangkan siswa yang tuntas belajar ada 24 orang dengan nilai rata-rata pada

siklus kedua adalah dengan taraf serap 66,25%. Berarti ada peningkaan

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung bilangan bulat.

Sedangkan pengamatan KBM oleh guru lain, kegiatan guru sudah ada

peningkatan dibanding siklus I yaitu perhatian guru sudah menyeluruh dan

siswa yang pasif mulai termotivasi untuk belajar atau bertanya dengan

teman-temannya yang sudah dianggap paham oleh gurunya. Pertanyaan-pertanyaan

yang mengarahkan siswa pada materi pelajaran sudah cukup produktif

sehingga siswa menjadi aktif.

Tindakan-tindakan yang harus dilakukan pada siswa yang mengalami

kesulitan adalah siswa diberi bimbingan dan memberikan cara penyelesaian

dengan menggunakan garis bilangan untuk bilangan-bilangan yang nilainya

kecil. Kemudian dapat ditempuh dengan cara mengumpamakan, jika negatif

adalah hutang, sedangkan positif adalah membayar. Dengan cara ini

diharapkan siswa akan lebih mudah untuk menyelesaikan penjumlahan

bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif atau bilangan bulat

negatif dengan bilangan bulat negatif. Sedangkan untuk pengurangan, siswa

diminta terlebih dahulu untuk mengubah kalimat pengurangan tersebut

menjadi kalimat penjumlahan dengan invers jumlah (lawan) dari bilangan

(48)

siswa dengan sabar dan penuh empati adalah merupakan kata kunci untuk

dapat meraih kesuksesan dalam mengajar. Setelah itu siswa diberi soal yang

terstruktur dan lebih sederhana.

3. Siklus III

Pada siklus II siswa yang aktif hanya 47 %, sedangkan pada siklus III

siswa yang aktif telah meningkat menjadi 82,5% siswa yang acuh telah

menurun dibandingkan dengan siklus II. Dari hasil prestasi siswa juga terjadi

peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 16

siswa yang tidak tuntas belajar pada siklus II, tinggal 6 orang pada siklus III,

hal ini disebabkan karena siswa telah termotivasi untuk belajar dan siswa

sudah memahami materi yang disampaikan. Siswa yang tuntas belajar ada 34

orang dengan nilai rata-rata kelas 72,5, pada siklus ketiga daya serap 72,5%.

Berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal pada

materi bilangan bulat. Sedangkan pengamatan KBM oleh guru lain, kegiatan

guru sudah meningkat dibanding siklus kedua yaitu perhatian guru sudah

menyeluruh, penggunaan alat peraga cukup efektif, dan siswa yang belum

paham memiliki ketrampilan bertanya yang cukup baik, siswa menjadi lebih

aktif bertanya.

Dengan melihat hasil penelitian di kelas VII D MTs Nurul Ulum

Jembayat tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa :

Faktor-faktor yang paling banyak menyebabkan siswa mengalami kesulitan

dalam memahami materi yang ada pada pokok bahasan bilangan bulat ini

(49)

1. Siswa tidak paham jika menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan

bilangan bulat positif.

2. Siswa tidak paham jika mengurangkan bilangan bulat negatif dengan

bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat

negatif.

3. Siswa tidak paham jika membagi bilangan bulat negatif dengan bilangan

bulat positif, bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif.

Tindakan-tindakan yang harus dilakukan pada siswa yang mengalami

kesulitan adalah siswa diberi bimbingan dan memberikan cara penyelesaian

dengan langkah-langkah yang lambat agar siswa tersebut dapat memahami

dan dapat mengikuti serta diberikan soal yang terstruktur dan lebih sederhana.

Kriteria Keberhasilan siswa dalam mempelajari materi sub pokok

bahasan pembagian adalah :

1. Secara individu bila mereka sudah dapat mencapai nilai 65 atau lebih

berarti sudah menyerap materi yang telah diajarkan sebesar 65 % atau

lebih dikatakan tuntas belajar.

2. Jumlah siswa dalam kelas dapat menyerap materi 75% dari jumlah siswa

keseluruhan dengan nilai rata – rata kelas mencapai lebih dari 75.

3. Dengan melihat tabel pengamatan oleh guru lain dalam KBM dapat

dijelaskan bahwa dalam siklus ketiga penguasaan guru terhadap materi

pelajaran sudah baik, tetapi perhatian guru kurang merata di seluruh kelas

sehingga ada beberapa siswa yang pasif dan sibuk bermain sendiri. Pada

(50)

siswa yang belum tuntas belajar untuk memahami materi cukup antusias,

siswa mau bertanya tentang kesulitan yang dialaminya. Pada silkus ke III

kegiatan guru dalam KBM sudah cukup baik. Perhatiannya sudah merata

(51)

BAB V PENUTUP A. SIMPULAN

Berdasarkan pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas di kelas VII D MTs

Nurul Ulum Jembayat, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal dapat

disimpulkan bahwa dengan pemanfaatan alat peraga garis bilangan, prestasi

belajar siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung bilangan bulat dapat

ditingkatkan.

B. SARAN - SARAN

Dalam pembelajaran cara menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat

guru disarankan agar lebih memiliki empati serta kesabaran dalam membimbing

siswa, khususnya siswa yang mengalami kesulitan belajar dan menelaah soal-soal

yang ada agar siswa benar-benar dapat memahami dan dapat belajar dengan

seoptimal mungkin sehingga dapat tercapai tujuan yang dikehendaki yaitu dapat

(52)

Daftar Pustaka

Arif S. Sadiman. 2001. Bunga Rampai Dan Psikologi Pembelajaran. Semarang. WRI (Walisongo Research Institute).

Bimo Walgito. 1995. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta. Andi Offset.

Cholik, Sugijono, D. Subroto. 2000. Matematika untuk SLTP Kelas 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Darhim (dalam Sugiarto, Isti Hidayah). 2004. Workshop Pendidikan Matematika. Semarang: FPMIPA UNNES.

Kuswandi. 2001. Pembelajaran Siswa SLTP. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.

Sugeng Hariadi dan Kawan-Kawan. 1993. Perkembangan Peserta Didik. Semarang: CV. IKIP Semarang Press.

Sugiarto, Isti Hidayah. 2004. Workshop Pendidikan Matematika. Semarang: FPMIPA UNNES.

(53)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Pertemuan ……….

Lampiran 2 : Alokasi Waktu ………..

Lampiran 3 : Distribusi Waktu ………

Lampiran 4 : Daftar Nama Siswa Sebagai Objek Penelitian ………..

Lampiran 5 : Rencana Pembelajaran Siklus I ……….

Lampiran 6 : Kisi-Kisi Penulisan Soal Tes Formatif I ..………

Lampiran 7 : Lembar Soal Tes Formatif I ………

Lampiran 8 : Kunci Jawaban ……….……….

Lampiran 9 : Pedoman Penskoran ………..

Lampiran 10 : Tabel Analisis Hasil Tes Formatif ……….

Lampiran 11 : Tabel Identifikasi Kesalahan Siswa ………...

Lampiran 12 : Tabel Pengamatan Partisipasi Siswa dalam KBM …….

Lampiran 13 : Tabel Pengamatan Oleh Guru Lain ………

Lampiran 14 : Lembar Soal Perbaikan dan Pengayaan ………...

Lampiran 15 : Rencana Pembelajaran Siklus 2 ………

Lampiran 16 : Kisi-Kisi Penulisan Tes Formatif 2 ……….

Lampiran 17 : Lembar Soal Tes Formatif 2 ………

Lampiran 18 : Kunci Jawaban …..……….………..

Lampiran 19 : Pedoman Penskoran ………..

Lampiran 20 : Tabel Analisis Hasil Tes Formatif 2 ………..

Lampiran 21 : Tabel Identifikasi Kesalahan Siswa ………...

Lampiran 22 : Tabel Pengamatan Partisipasi Siswa dalam KBM …….

Lampiran 23 : Tabel Pengamatan Oleh Guru Lain ………...

Lampiran 24 : Lembar Soal Perbaikan dan Pengayaan ………

Lampiran 25 : Rencana Pembelajaran Siklus 3 ………

Lampiran 26 : Kisi-Kisi Penulisan Tes Formatif 3 ………..

Lampiran 27 : Lembar Soal Tes Formatif 3 ………

(54)

Lampiran 29 : Pedoman Penskoran ………..

Lampiran 30 : Tabel Analisis Hasil Tes Formatif 3 ……….

Lampiran 31 : Tabel Identifikasi Kesalahan Siswa ………...

Lampiran 32 : Tabel Pengamatan Partisipasi Siswa dalam KBM …….

Lampiran 33 : Tabel Pengamatan Oleh Guru Lain ………...

Lampiran 34 : Lembar Soal Perbaikan dan Pengayaan ………

Lampiran 35 : Dokumentasi dalam proses KBM …….……… 107

109

111

112

115

117

(55)

Lampiran 1

JADWAL PERTEMUAN

No Tanggal Kegiatan

1.

2.

3.

17 Oktober 2005

21 Oktober 2005

22 Oktober 2005

24 Oktober 2005

28 Oktober 2005

29 Oktober 2005

14 Nopember 2005

18 Nopember 2005

19 Nopember 2005

Siklus 1

Membahas Memahami Bilangan Bulat

Membahas Mengurut Bilangan Bulat

Ulangan Harian

Perbaikan dan Pengayaan

Siklus 2

Membahas Penjumlahan Bilangan Bulat

Membahas Pengurangan Bilangan Bulat

Ulangan Harian

Perbaikan dan Pengayaan

Siklus 3

Membahas Perkalian Bilangan Bulat

Membahas Pembagian Bilangan Bulat

Ulangan Harian

(56)

Lampiran 2

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

KELAS : VII (TUJUH)

SEMESTER : GASAL

TAHUN PELAJARAN : 2004/2005

A. Alokasi Waktu

No Bulan Banyak Minggu Efektif Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7. Juli

Agustus

September

Oktober

Nopember

Desember

Januari

2

5

4

3

4

4

2

20 minggu efektif

(57)

Lampiran 3

A. Distribusi Waktu

No Pokok Bahasan Alokasi

Waktu 1. 1. Bilangan Bulat

A. Mengenal Bilangan Bulat 1. Memahami Bilangan Bulat 2. Mengurut Bilangan Bulat 3. Menjumlahkan Bilangan Bulat

4. Memahami Lawan (Invers Tambah) Bilangan Bulat

5. Mengurangkan Bilangan Bulat

6. Memahami Sifst-Sifat Operasi Jumlah pada Bilangan Bulat

7. Mengalikan Bilangan Bulat

8. Memahami Sifat-Sifat Perkalian Bilangan Bulat 9. Membagi Bilangan Bulat

2. Bilangan Pecahan A. Mengenal Pecahan

1. Memahami Pecahan dan Lambangnya

2. Memahami Sifat-Sifat Operasi pada Pecahan

3. Mengurut Pecahan

B. Mengenal Perbandingan Desimal, Persen, dan Permil 1. Memahami Perbandingan

2. Memahami Desimal 3. Memahami Persen 4. Memahami Permil

5. Menghitung Pecahan-Pecahan dengan Huruf 6. Memahami Bentuk Baku

3. Aljabar dan Aritmatika Sosial A. Menjumlahkan dan Mengalikan

1. Menjumlah dan Mengurangi Suku-Suku Sejenis 2. Menyatakan perkalian sebagai Jumlah dan Selisih

B. Memahami Bentuk Aljabar dalam Pecahan 1. Memahami Operasi pada Bentuk Aljabar 2. Pecahan, pecahan Desimal, dan Persen C. Mengenal Aritmatika Sosial

30

20

(58)

1. Mengenal Uang dalam Perdagangan 2. memahami Persentase Untung dan Rugi 3. Mengenal rabat, Bruto, Neto, Tara, dan Bonus 4. Menghitung Bunga Tabungan

4. Persamaan

A. Memahami Kalimat Terbuka B. Memahami Persamaan

5. Pertidaksamaan Linear Satu Variabel A. Mengenal Ketidaksamaan

B. Memahami Pertidaksamaan Linear.

15

15

(59)

Lampiran 4

DAFTAR NAMA SISWA SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN

Jenis Kelamin NO KODE

SISWA NAMA L P

1 001 ADI SUPRIYADI V

2 002 ADITIA PRAMESTA V

3 003 AINUN NAJIB V

4 004 AKHMAD ZUBAEDI V

5 005 ALI SIDIK V

6 006 AS’ARI V

7 007 DANI JAYANTI V

8 008 DEDI SUSANTO V

9 009 DWI LESTARI PEBRIANI V

10 010 EDI GUNAWAN V

11 011 EPI YUNINGSIH V

12 012 FALIKUL ISBAH V

13 013 FITRI LESTARIAWATI V

14 014 FITRIYANI V

15 015 IANATUL SHOFIYANA V

16 016 IDA ARYANTI V

17 017 INDAH PADLUL MAULA V

18 018 LUKNI NURHUDA V

19 019 M. AGUNG PRAMONO V 20 020 M. MUSFIK AMRULLOH V 21 021 M. NAILUL FATKHUL . M V

22 022 MUH. MIFTAKHUDIN V

23 023 MUH. YAHYA ALI. R V 24 024 MUHAMMAD HABIBI V

25 025 MURNI V

26 026 NUR LIZAYANTI V

27 027 NURALISAH V

28 028 NURKHOLIDAH V

(60)

30 030 RENI ROSIYANI V

31 031 SEPUDIN V

32 032 SITI NURKHIKMAH V

33 033 SITI UMAROH V

34 034 SLAMET ABDUL MANAP V

35 035 SULAIMAN HADI W V

36 036 TORIK V

37 037 TOTO ARI WIBOWO V

38 038 ULFATUN NASIKHA V

39 039 UMROTUL IZATI V

40 040 YUYUN KHERONISA V

(61)

Lampiran 5

SILABUS

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

KELAS/SEMESTER : VII (TUJUH) / GASAL

WAKTU : 2 X 45 MENIT (1X PERTEMUAN)

PELAKSANAAN : SENIN, 17 OKTOBER 2005

I. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Standar Kompetensi

Melakukan operasi hitung bilangan bulat serta dapat menggunakannya dalam

pemecahan masalah.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Menyelesaikan operasi bilangan bulat dan mengenal sifat operasi bilangan

bulat.

II. MATERI PEMBELAJARAN

A. Pokok-pokok materi pembelajaran

1. Memahami Bilangan Bulat

Himpunan bilangan cacah dilambangkan dengan C. Ternyata himpunan

bilangan cacah dan himpunan bilangan asli belum mampu mencatat

semua kejadian yang ada, misalnya untuk mencatat suhu-suhu yang

sangat dingin seperti di Jepang, puncak pegunungan Himalaya, Bosnia, di

daerah kutub dan lain sebagainya, yang suhunya selalu di bawah nol

derajat Celcius. Untuk keperluan tersebut akhirnya dipergunakan bilangan

tersendiri yang disebut bilangan negatif. Jadi himpunan bilangan bulat

adalah merupakan gabungan dari bilangan asli, bilangan cacah, dan

(62)

anggota-anggotanya adalah B ={…, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, …}. Dalam garis

bilangan dengan arah mendatar, bilangan bulat dapat dinyatakan sebagai

berikut.

Bilangan bulat negatif Bilangan bulat Positif

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

2. Mengurut Bilangan Bulat

Urutan bilangan bulat positif dapat dilihat pada garis bilangan.

Contoh:

1 < 3, karena pada garis bilangan, 1 terletak di kiri 3.

5 > 4, karena pada garis bilangan, 5 terletak di kanan 4.

Jika dengan menggunakan garis bilangan terlihat sebagai berikut.

Bilangan bulat negatif Bilangan bulat Positif

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

Demikian juga pada bilangan bulat negatif, bilangan yang nilai lebih

besar maka berada di kanan bilangan tersebut.

Contoh:

-3 < -2, karena pada garis bilangan, -3 terletak di kiri -2.

(63)

B. Media dan Sumber Pembelajaran

Media : Gambar garis bilangan

Sumber Pembelajaran : Buku Matematika 1a untuk Sekolah Menengah

Pertama, Balai Pustaka

III.KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Metode : Peragaan, tanya jawab, ekspositori

B. Pendekataan : Melalui alat peraga garis bilangan

C. Langkah-langkah kegiatan

1. Pra Kegiatan ( ± 5 menit )

a. Menyiapkan alat-alat pembelajaran

b. Mengondisikan siswa agar siap menerima pelajaran

2. Pra Awal ( ± 5 menit )

Apersepsi : tanya jawab yang mengarah pada materi pelajaran

3. Kegiatan Inti ( ± 45 menit )

a. Penjelasan guru tentang pengertian bilangan bulat

b. Siswa memperhatikan penjelasan guru

c. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami

d. Guru menyuruh beberapa siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis

e. Siswa mengerjakan tugas secara individu

4. Kegiatan Akhir ( ± 20 menit )

a. Guru menyimpulkan pelajaran secara keseluruhan

b. Siswa mengerjakan soal-soal tes

c. Guru menganalisa hasil tes

5. Kegiatan tindak lanjut ( ± 5 menit ) a. Perbaikan

Guru mengulang pelajaran bagi siswa yang mendapat nilai kurang

dari 7,5

b. Pengayaan

(64)

IV.EVALUASI

A. Prosedur Penilaian

1. Tes awal : -

2. Tes proses : Ada pada kegiatan inti

3. Tes Akhir : Ada pada kegiatan akhir

B. Jenis tes : Tes tertulis

C. Bentuk tes : Uraian

D. Alat Tes : Soal-soal tes, kunci jawaban dan penskoran terlampir

Jembayat, 17 Oktober 2005 Penyusun

(65)

Lampiran 6

KISI-KISI PENULISAN SOAL

JENIS SEKOLAH : MTs NURUL ULUM JEMBAYAT

MATA PELAJARAN

: MATEMATIKA

KELAS : VII (tujuh) SEMESTER : GASAL

STANDAR KOMPETENSI : MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SERTA DAPAT MENGGUNAKANNYA DALAM

PEMECAHAN MASALAH.

NO SK MATERI

POKOK KLS/SMT INDIKATOR

SOAL NO

1 Melakukan operasi bilangan dalam pemecahan masalah 1. Memahami Bilangan Bulat 2. Mengurut Bilangan Bulat VII/I Siswa dapat: 1. Menentukan bilangan bulat di antara –5 dan 2.

(66)

tanda

ketidaksamaan pada kalimat 1 -10 7. Mengganti

variabel dengan bilangan bulat sehingga kalimat

ketidaksamaan menjadi benar 8. Menentukan

pengganti x dari kalimat x ≥ -1, x anggota bilangan bulat kurang dari 4 9. Menentukan

pengganti x yang memenuhi –8 ≤ 2 x ≤ 4 10.Menentukan

pasangan bilangan yang menyatakan suhu lebih tinggi.

7

8

9

(67)

Lampiran 7

LEMBAR SOAL TES FORMATIF KE I

JENIS SEKOLAH : MTs NURUL ULUM JEMBAYAT

MATA PELAJARAN

: MATEMATIKA

KELAS : VII (tujuh) SEMESTER : GASAL

STANDAR KOMPETENSI : MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SERTA DAPAT MENGGUNAKANNYA DALAM PEMECAHAN MASALAH.

WAKTU : 60 MENIT

PELAKSANAAN : JUM’AT

Gambar

TABEL IDENTIFIKASI KESALAHAN
TABEL PENGAMATAN PARTISPASI SISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SIKLUS  I
TABEL PENGAMATAN OLEH GURU LAIN DALAM KBM
TABEL IDENTIFIKASI KESALAHAN
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba..

9.4.3 Mengenal pasti alat pengubah tenaga yang lain dengan menyatakan perubahan bentuk tenaga yang berlaku menggunakan persembahan multimedia melalui aktiviti dalam

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat, rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Perancangan dan Implementasi Tes Seleksi

The dynamictwo-phase equations are solved numeri- cally by finite difference with alternating direction implicit method algorithm, and then applied to simulate humidity and

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

besar dengan rahang yang sangat kuat, bentuk tonjolan kening tebal, bentuk hidung.. tebal, tidak memiliki dagu dan bagian belakang kepala

The Javanese house is an artificial environment of the manifestation of cultural values that contains values of function, meaning and symbol.. Physically, the house contains

wanita hamil diluar nikah adalah laki-laki yang menghamilinya, KUA Kecamatan. Karangtengah Kabupaten Demak mengunakan cara yang mudah, yaitu