• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN:

t693-7635

JUNNAI,

AITI]NTITil$I I}rIN $I$TNilI

Tll

II

N{lL{}(i

I

I

N

tt(}ltilIrllt

I

Pengaruh lnformasi Akuntansi terhadap Kinerja Manajer (Studi Empiris pada Manajer Koperasi se-Eks Karesidenan durakarta)

Eko Madyo Sutanto & Rosifa

Analisis Faktor-Faktor Audit Delay perusahaan Manufaktur dan Finansial di Bursa Efek lndonesia

Hernawati Pramesti & Kristyana Dananti

Faktor-Faktor yang Mempengaru hi Vol u ntary D i sclosu re Perusahaan Go Public

Tulus Prijanto & Yuni pristiwati Noer Widianingsih

Peran lnternal Audit dan Komite Audit dalam Mewujudkan Good Corporate Governance

Dewi Saptantinah puji Astuti

Pengaruh Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba

lndra Kusumawardhani

Evaluasi sistem lnformasi Akuntansi pada prosedur pembelian Bahan Baku

Mei Wulandari & Djoko Kristianto

Analisis Sifat Machiavellian dan pembelajaran Etika terhadap Sikap Etis Akuntan dan Mahasiswa Akuntansi

Triyana Widyaningrum & Aris Eddy Sarwono

Ownership Retention, Komisaris lndependen, proprietary Cosf, dan

Pengungkapan Intellectual Capitat dalam prospektus lpo

Ririk Yunita Hendry Koesworo Sari

Analisis Komparatif Persepsi Guru Sekolah Menengah Atas terhadap Profesi Akuntan publik dan profesi Lainnya

Sri Marjani

Determinan Prestasi Akademik Mahasiswa Kelas pengantar Bisnis

Anggita Langgeng Wijaya & NikAmah

JTIISI]SAN

AI(I]NTASI

I'AI(ULTAS

I]KONOIII

I] NIINJ

BS

II'AS

S

LIDI

IJT

IIIIiII}I

S U

ITAI{AIITA

JASTI

Vol.

9

No.

I

Halaman

(2)

JTI

IINrII

TIITTINTIINIII

I}IIN

IIIIITIIII

TII

ITNO

I,O{i

I

I

N

I'(}RilIIIII

I

Pelindung

Pemimpin Redaksi/ Penanggung jawab

Redaksi Pelaksana

Dewan Redaksi

: Dekan Fakultas Ekonomi LINISRI Surakarta

Adm. dan Sirkulasi

Penerbit

Periode Terbit

Alamat Redaksi

Email : j astiunisri@hotmail. com

: Rp.25.000,00

.--:

A(untonsi

don

Sistem Teknologi lnformosi (JASII) odoloh iurnol ilmioh yong

:

-;:-<cr

oteh Juruson Akuntonsi Fokultos Ekonomi Universitos Slomet Riyodi (UNlSRl)

,

- :,1-l

-rj-

:-st+(on

untuk mengembongkon kojion okuntonsi

don

sistem teknologi

-

:

- t:

JASTT okon mempublikosikon orlikel-ortikel koiion leoritis moupun empiris

:

,-

:+'i:-:-

dengon mosoloh-mosolOh moupun perkembongo OkuntonSi don

- - ^ - -t^.4

-,- i--_:.1

--o[mosl,

- ,

-

-

-

=-=l-,:

sumbongon tulison, ortikel, korongon don ringkoson hosilpenelition

::-

:

t':

oemboco don pemelhoti mosoloh-mosoloh okunlonsi moupun

-

:

-

-

:-

:

:-

:'

---cnsidonsistemteknologiinformosi.

ISSN: L693-7635

Ketua Pusat Pengbrnbangan Akuntansi

Djoko Kristianto

Suharno

Aris

Eddy Sarwono

Muhammad

Rofiq

Sunarko

Dewi

Saptantinah P. A.

Bambang Widarno

Fadjar

Harimurti

JurusanAkuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Slamet

fuyadi

Surakarta

Sekali setahun pada bulan Oktober

Jl. SumpahPemudaNo.

18

Surakarta 57136 Telp. (0271) 8s5717
(3)

?35

ISSI{:1693-7635

i:Bg

JURtrAL

.#TKUNTAIISI

DAN

SXSTffiXItr

TEKA{OIOGI

INFORNfi.&S$

Volume

9, No.

1"

Oktober

ZALZ

DAFTAR

ISI

Halaman

Pengaruh lnfornnasi Akuntansi terhadap Kinerja Manajen

$tuo]

Empiris pada Manajer Koperasi se-Eks Karesidenan surakarta)

1

1CI

Eko Madyo Sufanto & Rosita

Analisis Faktor-Faktor Audit Delay perusahaan Manr:faktur dan

Finansialdi Bursa Efek

lndonesia

11

_

Zz

Hemawatl Pramesti

&

Kristyana Dananti

Faktor-Faktor yang Mempenga ruhi V ol u nta ry D i scto"s u re

Perusahaan Go

Public

2A

*

31

Tulus Priianto & Yuni

Pristiwati NoerWidianingsfh

Peran lnternal Audit dan Kornite Audit dalam Mewujudka

n

Good

Corporate

Govemance

32

*

4A

Dewi Saptantinah

Puji Astuti

Pengaruh Clrporate Governance, Struktur Kepemilikan dan

Ukuran Per;sahaan terhadap Milnajemen

Laba

4j

_

54

I n d ra Ku s u m aw arc,lh an

i

Evaluasi sistenr lnformasi Akuntansi pada prosedur Fernbelian

Bahan

Baku

SS

_

64

Mei Wulandari &

Dloko Kristianto

Analisis sifat Machravellian dan pembelajaran Etika rterhadap sikap

Etis Akuntan dan Mahasiswa

Akuntansi

65

_

75 Triyana Widyaningrum &

Ans Eddy

Sarwano

ownership Retention, Komisaris lndepenclen, proprietary cosf, dan

Pengungkapan lntellectuatcapitaldalam Frospelctus

tpo

76

-

9c) Ririk Yunita Henclry Koesworo Sari

AnalisisKomparatif Persepsi Guru sekolah Menengah Atas terhadap

ProfesiAkuntan Fublik dan profesi

Lainnya

y *

fiz

SriMarjani

Determinan PrestasiAkademik Mahasiswa Kelas pengantar

Bisnis

103

-

113
(4)

PENGARU

H

CO RPO RAT

E

G OVERN A'VCE, STRU KTU R

KEPEMILIKAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP MANAJEMEN LABA

lndra Kusumawardhani

Fakultas Ekonomi

UpN

.Veteran"

yogyakarta

This research

*tho:Wffi

corporote

sovernance,

ownership structure,

firm

size

alfect

earni,ngs management on

manufacturing companies

listed

in

Indonestan

stoci

Exchange

during

2a06-2010.

-

32

samples obtained

with

purposive

sampling. P,esults show

rhat

corporate governance,

iwiership

structure

and

Jirm

size

simultaneously

affected

earnings

mqnage ment.

corporate

governance and institut ional

ornrrriip

rlo not

partially^affect

earnings management,

while

manageriil

ownership

andfirm

size negatively

afect

earnings management.

Ke.ywords:

corporate

Governance,

institutional

ownership,

managerial

ownership,

.firm

size,

earnings

management.

PENDAHULUAN

. Tegri keagenan menyatakan adanya hubungan keda antara pihak yang

memberi wewenang (prinsipal)

yaitu

investor cle-ngan

pitut

y*g *.n.ri,nl

Y.ewenang (agen)

yaitu

manajer,

dalam bentuk

totrirut

t"4a*suma yan!

disebrrt "h_exus

of contracr"

(pagalung, 200g). Hubungan

antara prinsipal

dan ageir dapat mengarah pada

kJndiri-t"tiau*eimuane;;

informasi karena

agen

memiliki

infonlas.i

yang

lebih

banyak

Lntang

perusahaan

dibandingkan dengan prinsipal. oatam kondisi asimetri.tersedut, ug"n oup;r

mempengaruhi angka-angka

akuntansi

yang

disajikan

dalam-

laporu'

l:uqg*

dengan

cara

melakuk*

m*uj.mJn

laba. sarah satu

ukuran

fh.tju

pensahaan.

yang sering digwakan

sebagai

Jur*

p.rrgambilan

keputusan adalatr

tlba

yang

dihasilk;

(subramaniam

leoa1,

y*[

diuk;

dengan dasar akrual. Laba

fuul

dianggap sebagai ukuran yang

lebih

baik

atas kinerja

perusahaan

dibandingkan

arus

kis

operasi

karena

akrual

mengurangi masalah

waktu dan

ketidaksepdanan (mismatching)

yang

tedapat

dalagr penggunaan arus kas dalam jangka

p*rrd'.t

(Decho#,'

wgqi.

Manajer

melakrrkan pengelolaan

laba

daiarn-

p"rusurram dapat

bersifat

efi^sien

(meningkatkan

keinformatifan

laba aaum

.or.rrgto**ikasikan

informasi

privat)

dan dapat bersifat oportunis (manajemen melaporkari laba
(5)

secara

opoftunis

untuk

memaksimumkan kepent"rngan

pribadinya)

lScott,

2000).

Apabila

pengelolaan

laba bersifat oportunis, maka informasi

laba

tersebut duput menyebabkan pengambilan keputusan

invesksi

yang

salah

bagi invesior. Karena

itu

perlu diketahui faktor-faktof ap;t saja

yang

minpengaruhi

pengelolaan

laba

yang

dilakukan

perusahaan.

Sikap

oportuniJtik

atatr,

efisien

para manajer

daiam

melakukan manajemen laba clapat

dilihat

dari kebijakan atau metoda-metoda yang digunakannya. Sistem

atau

metoda

akuntanii yang

dipilih

untuk

digunakan

oleh

manajer bisa

bcrimplikasi

terhadap

besar kecilnya

nilai

penjualan

dan

pengakuan

biayanya (Rustan,

-

240T.

Manajemen laba bukanlah suatu hal yang merugikan selama dilakukan

clalam

koridor-koriclor peluang,

manajemen

laba

tidak

selalu

diartikan dengan proses manipulasi laporan keuangan karena terdapatnya beberapa

pilihan

metoda

yang

dapat digunakan

dan bukan

sebagai suatu larangan'

-Salah

satu cara

y*g

Oiguttukan untuk memonitor suatu perusahaan masalah

kontrak dan

uniuk

membatasi

perilaku

oportunistik manajemen adalah tata kelola perusahaan (corporat e gov ernance).

Salah

satu

topik

utama dalam tata

kelola

perusahaan adalatr menyangkut

masalah

akunt;bilitas

dan tanggung jawab mandat, khususnya implementasi

pedoman

dan

mekanisme

untuk

memastikan

perilaku yang

baik

dan

mellndungikepentinganpemegangsaham.Corporategol'ernancediarahkan

untuk

**gU*gi

asimetri informasi

antsra

prinsipal dan

agen sehingga

diharapkan-

dapat meminimalkan tindakan

manajemen

laba.

Perilaku

,nanujemen laba dapat dimaksimalkan

melalui

suatu ntekanisme monitoring

yang bertujuan

untuk

mettyelaraskan berbagai kepentingan antara prinsipal

i*n=ug"n. Iiertama dengan memperbesar kepemilikan saham perusahaan oleh

,rlonul.*.r,

(Jensen dan

Meckling

1976), sehingga kepentingan

pemilik

atau

pemegang saham alcan

dapat

disejajarkan dengan kepentingan manajer.

keO"i,

Gpemilikan

saham

oleh

institusional. Semakin

tinggi

keperailikan institusional dalam perusahaan maka semakin

tinggi

pula pengelolaan laba,

karena kepemilikan institusional yang

tinggi

memberikan

fleksibilitas

kepada manajer

untuk

melakukan tindakan peugelolaan laba

yang

efisien

daiam

t*gku

melindungi

perusahaan

dalam

mengantisipasi

kejadlan-kejadian Vang tak terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak.

ketiga,

melalui peran monitoring oleh dewan komisaris.

penelitian

ini

merupakan

replikasi

dari

penelitian

dari

Siregrrr dan

Utama (2005).

Perbedaan

penelitian

ini

adatah

manajemen

laba

pada

penelitian

ini

diproksi

dengan

akrual modal kerja

(TJtami,

2003)

dan

corporate go',ernance

diukur

dengan

jumlah

komisaris -independen, komite

orrdit

d*

iekretafis

perusahaan. Betdasarkan

latar

belakang diatas maka

rumusan rnasalah dalarn penelitian

ini

adalah apakah Corporate Governance,
(6)

sguktur

kepemilikan,

dan

ukuran

perusahaan berpengaruh

terhadap

Manajemen i-aba?

Corporate Governance

Tata kelolu

pjT*aan

(corporete

governance) adalah

rangkaian

proses,

kebiasaarq

kebijakan,

aturan,

tlan

institusi yang

mempengaruhi

pengarahan,

pengelolaan,

serta

pengontrolan

suatu

perusahaan

axau

korporasi.

Tata kelola

genlsahaan

jugi

mencakup hubungan antar

a

para

pemangku kepentingan (stakeholder) yang

terlibat

serta

tujian

p.trg.toiauo

perusahaan. Secara prinsip, corporate governance dalam arti sempit

-"iiprii

dua aspek,

yaifu

aspek governance

structure

atau board

structuri

dan aspek gov e r nnnc e pr o c e s s atau gov e r nanc e me c hqni s m _

corporate

governance

meliputi

serangkaian

hubungan

antara

manajemen

perusatraan,

dewan diieksinya

(diwan

direksi

lan

dewan komisaris), psra pemegang saham dan

staiehoiders lunnya

(oECD,

lggg).

Corporate governance juga merupakan suatu yang memfasilitasi penentuan

sasaran-sasaran

dari

suafu

perusahaan, dan-

se6agai

sarana pencapaian

sasffan

dan

sarana menentukan

teknik monitoriig

kinerja.

'crry;:;";;

governance harus men'berikarr

insentif

yang tepat

bagi

dewan

direksi

dan

manajemen dalam

^ry".*q

mencapai

susurarr,

harus

dapat

memfasilitasi

mgytinlins yang efektif dan

mendorong penggunaan

.urob.,

ouyu

y*!

efektif ( Indri anti, 2007

)

Struktur Kepemilikan

Menurut

Jensen

dT

y:rtring

(1976)

kepemilikan manajerial

dan

kepemilikan institusional

adalah

dia

-mekanisie

corp,orate piovernance

utama yang membantu mengendarikan masalah keagenan( agency cors-*tict).

a.

Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial

merupakan persentase saham

yang

dimiliki

oleh

pihak

manajemen

lihak

manajemen

adalah pengelola

d*rut*rl

seperti direktur,

mal{er,

dan karyawan

(Boediono,2bd;

Manajemen laba sangat ditenfukan oleh motivasi manajer perusahaan.

Motivasi

yarg

berbeda akan menghasilkan besaran manajemen

laba yang

berbeda, seperti antara

manajer yang

juga

sekaligus sebagai pemegang

,utu-

dan

manajer

yang

tidak

sebagai pemegang saham.

uat ini

*Juui?"ng;-rir"*

pengelolaarr perusahaan

dalam

$ua

kriteria, yaitu:

l)

perusahain

y*g

dipimpin

oleh

seo&ug

nanajer

dan

_pemilik

(owney

manager);

2i

f"rusafrau"

,*U

dipimpin

oleh

manaj"l

q*

non

pemilik

(non

o*iti'o,oiager).

Dua

kriteria

ini

akal

mempengaruhi

**u.irri"n

raba"

sebab

kepemilikan seorang manajer

akan

ikut

-*rr"ntol*,

kebijakarr

dan

Pengaruh corwnte Govemance, srruktur Kepemirikan dan ukuran ...

r,*"

(7)

pengambilan keputusan terhadap metode

akuniansi yang

diterapkan pada perusahaan

V*g -*t.ka

heloia'

Secara

umum

dapat dikatakan

bahwa

persentase tertentu

-^t.p"*ilitT

saha.m

oleh pihak

manajemen cenderung

Ir..rp.rg"*rri

tindakaln

mur,uj"*en

laba. Beberapa

penelitian

mendukung

bahwa manipulasi

t*f"t"a"p

einfngjuga

sering dilakukan

cleh

manajemen' penyusunan

rorrir[r'

iiut,rt

un-

oi.tr

**u:"*"n

yang.-lebih

mengetahui

kondisi

cli

dalam

;;;"*

kondisi

tersebut

diprediksi oleh

Dechow

(1gg5)

dalam

ujiaito

dan

pramuka

(2007)

dapat.menimbulkan

masalah

karenanranalemensebugaipihakVangmgmlerikan.infomrasitentang

ilt";rl;

p**rut**

Oi"uifu*i

dan'dihargai

berdasarkan

laporan

yang

dibuatnya

sendiri. Laba

yang kurang berkuatitas bisa

terjadi

karena dalam

menjalankan

bisnis

p"*'ui'un,.

manajemen

bukan

merupakan pemilik

perusahaan. pemisafrJn

trp.*ititan

ini

akan dapat

menimbulkan

konflik

i;il

;;r,genaatia;-

d",

pelaksanaan

pengelolaan neruryha3n

yang

menyebabk

un

p*u*^^ii,

igrtr.iat<

tidak

sesuai dengan

keinginan

para

pemilik.

Konflik

i**

,"l"gi

akibat

pemisahan

kepemilikan

ini

disebut

dengan

konflik

r."Jg.nln

Iieberapa mekanisme yang dapat digunakan untuk

mengatasi

masalat

keagenan

ter_sebut

adalah dengan

meningkatkan

kepemilikan

**4

oi*i-

6;r;;,

dan.Meckl ing, | 97 6). Dengan menin gkatkan

kepemilil:anr"tu*-"f*ft*aou3tt,diharapkan'mlnajqakanbertindaksesuai

dengan

keinginan

;;;

;'4";ph

wniu

manajer akan termotivasi

untuk

meningkatkan kinerja'

Jensenaunvt""t.ting(1976)menyatakanbahwaultukmeminimalkan

konflik

keagenan adalah dengan meningkatkan -kepemilikan

mailajerial

di

dalam

perusahaan.

R;,

et

i

1tll9)

irenyatakan.bahwa semakin

besar

kepemilikan-*uj.-""duluTpe*'ahuu''makamanajemenakarr

cenderung

,r*tot

i"*rahu

m"ningkatkan kinerjanya untuk

kepentingan

pemegang saham

a*

*.t*

kepentiigan sendiri'

Sht"iftr

dan

Vishny

(1986)

dalamUjianthoa*p*-"taQ}}l)-menyataklnbahwa.kepemilikansaham

yang besar

a*i

s.gi^"ifui *f.o"ot"isnya

m"*iliki

insentif untuk

memonitor' Sehingga

p...*iiurr*

-

k.ug*nrn

diasumsikan

atan

|lang

apabila seorang

manajer

adalah

;il;tk;ii"ius

sebagai

seorang.pemilik'

Semakin

besar

proporsi

t"p"*itifi* -*i,",,'"n

pada peruiahaan

maka

manajemen

cenderung

u"*rut

u lebih giat

*tuk

kepentingan pemegang saham yang

juga

termar,rf.

airirryu

gai

ini.menginditasit<an.pentingnya

kepemilikan

manaj eriar auru*^rt

dti*

kepemilikan perusahaan (suprayuga, 2006)'

b.Kepemilikan

Institusional

^-^^-4^^^

--r"om

,,o-o

^irnilik'

Kepemilikan institusional

merupakan persentase. saham yang

dimilikt

oleh investo,

ir"iii".i"nal.

semakin

b"r*^

kepemilikan

intitusional

pada

perusahaan,*un"-'.''ur.inrendahkecenderunganmanajerrnelakukan

aktivitas

n-'*u1"rrln"i"Uu

t

ur*"a

adunyu fungsi

p"ng**utuo

yang

lebih

baik
(8)

dari

investor yang

shopiscated

(Wedari,

20Aq.

Balsam

dkk

(2002)

menemukan adanya hubungan negatif antara akrual diskresioner yang tidak

diekspektasi dcngan

imhal hasil

saharn

di

sekitar tanggal pcngumuman, di mana hubungzur

negatif

tersebut bervariasi tergantung

tingkat

kecanggihan

investor,

di

malu

reaksi

pasar

dari

investor

yang

lebih

canggih

memendahului investor yang

tidak

canggih.

Mitra

(2002),

Koh

(2003),

d*

Midiastuty

&

Machfoedz (2003)

juga

menemukan

bahwa. kehadiran

kepemilikan institusional yang

tinggi

membatasi manajer untuk melakukan pengelolaan laba. Jika pengelolaan laba yang

dilahrkan

perusahaan bersifat

oportunis

maka

kepemilikan instifusional

yang

tinggi

akan

mengurangi pengelolaan laba.

Kepemilikan institusional

memiliki

kemampuan untuk mengendalikan

pihak

manajemen

melalui

proses

monitoring

secara

efektif

sehingga dapat mengurangi manajemen laba. Persentase saham tertentu yang

dimiliki

oieh

institusi

dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang

tidak

menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak

manajemen

(Boediono,

2005).

Menurut Bushee

(1998)

kepemilikan institusional

memiliki

kemampuan

untuk

mengurangi

insentif

para manajer

yang mementingkan

diri

sendiri melalui tingkat

pengawasan

yang

intens.

Kepemilikan institusional dapat menekan kecenderungan manaj emen untuk

memanfaatk an di s cr e t i

onary

dalam laporan keuangan sehingga memberikan

kualitas laba yang

dilaporkan. Pemikiran

ini

didukung oteh

penelitian

Rajgepal dan Vr:rrhatchlam (1998) diur Prutuurt

dkk

(2003) dulam -Boecliono

(2005).

Hasil

penelitian mereka menyimpulkan bahwa

kepemilikan

institusioual

di

perusahaan

dapat

mempengaruhi

kualitas

laua

yang

dilaporkan. Dengan tingginya kepemilikan manajerial,

para

investoi

institusional akan mendapatkan kesempatan

control

perusahaan yang lebih

sedikit.

Ini

berarti

bahwa

hubungan zurtara

kepemilikan manuleriat

aun

kepernilik.an

institusional adalah

negatif

hubungan

ini

sesuai

dengan penelitian

Fitri

dan Mahduh

,

2003).

Risiko

mempunyai hubungan

nrgitir

dan signifikan

terhadap

kepemilikan institusional. Tingginya

risiko

fang

dihadapi perusahaan meningkatkan

risiko

kebangkrutan dan-volatilitas-

dai

pendapatan,

hal

ini

akan

mengurangi

minat institusi untuk

melakukan

investasi pada saham perusahaan

itu

karena

institusi

lebih

mementingkan

ng{1

stabilitas

pendapatan.

Menurur

crutchley et.al

(1999) dalam

Nasir

(2006) pengaruh kebijakan hutang terhadap kepemilikan institusional adalah

positif.

Kebijakan

yang tinggi

menyebabkan perusahaan

dimonitor

oleh

pihak

dehtholclers. Karena

monitoring

dalam perusahaan

yang ketat

tadi

menyebabkan

manajer

akan

bertindak sesuai

dengan

fepentinga_n

debtholders dan shareholders, sehingga kondisi

ini

akan menarik

**ulriyu

kepemilikan instit usional.
(9)

Ukuran

Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui

apakah perusahaan

memiliki aktivitas

operasional

yang lebih

kompleks

sehingga memungkinkan

dilakukan

manajemen

laba. Ukuran

perusahaan

adalah suatu skala

di

rnana dapat

diklasifikasikan

besar

kecil

perusahaan merturut berbagai cara, ilntara

lain

total aktiva,

log

sizc, pcniualan dan nilai

pasar saharn. Keputusan ketua Ilapcpam No.

Kep

I

I/PM/I997

menyebutkan perusahaan

kecil

dan menengah berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah badan

hukum yang

memiliki total

aktiva

tidak lebih dari

seratus

milyar

rupiah, sedangkan perusahaan

besar adalah badan

hukum yang

memiliki

total aktivanya di atas seratus milyar rupiah.

Ukuran

perusahaan merupakan salah satu

indikator yang

digunakan nvestor dalam menilai nset maupun kineria perusahaan. Besar kecilnya suatu perusahaan dapat

dilihat

dari

total

aktiva

(asset) dan

total

penjualan (ner

sales) yang

dimiliki

oleh

perusahaan. Beberapa

penelitian

menggunakan

ukuran aktiva sebagai

wakil

dari ukuran perusahaan. Mawarta (200) dalam

Ekarini

(2006)

mengemukakan

bahwa

perusahaan

yang

berukuran lebih

besar

cenderung

memiliki

informasi

lebih tinggi

dibandingkan

dengan perusahaan

yang

lebih kecil.

Semakin besar

ukuran

perusahaan biasanya

informasi yang

tersedia

untuk

pengambilan keputusan

dalam

perusahaan tersebut semakin banyak. Semakin besar suatu perusahaan, semakin bcsar pula kemampuan untuk mendapat piniaman karena perusahaaan besar

relatif

lebih

mampu

untuk

menghasilkan laba. Pernikiran tersebut didukung hasil

penelitian yrurg dilakukan oleh Siregar dan Utama (2005) dan Ekarini (2006)

yang

menyimpulkan bahwa ukuran

perusahaan

berpengaruh

negatif

signifikan

terhadap pengelolaan

laba. Artinya

semaliin besar

ukuran

perusahaan,

maka semakin

kecil

pengelolaan

laba yang

dilakukan

oleh

pcrusahaan,

di

rnuna

pcrusahlan-pcnrsitlraan

kccil

lcbih

ccnclcrung melakukan pen gelo laan laba dibandin gkan perusahaan bcsar.

Hasil

yang berbeda

ditunjukkan oleh

Nasution dan Setiawan

(2007)

yaitu

ukuran

perusahaan

tidak

berpengaruh

terhadap

manajemen

laba

yang

dilakukan oleh perusahaan perbankan.

Manajemen

Laba

Scott (2000) membagi cara pemahaman atas manajenten laba rnenjadi

dua.

Pertamao

melihatnya

sebagai

perilaku oportunistik

rnanajer

untuk

memaksimumkan

utilitasnya dalam

menghaoapi

kontrak

kompensasi,

kontrak utang

dan

political

costs (Oportunislic Eurnings

Monagement).

Keduq

dengan

memandang

iaba

dari

perspektif elJicient

contracting

(Efficient Earnings

Munagement),

di

mana

manajemen.

lnha

memberi

manajer suatu

fleksibilitas untuk melindungi

diri

mcreka clan perusahaan
(10)

dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga untuk keuntungan

pihak-pihai

yang

terlibat

d"la*

kontrak. Dengan demikian, manajer dapat

1nr*ptng*oiti nitai

pasar

saham perusahaan

melalui

manajemen laba,

misainya dengan membuat perataan

laba

(income smoothing)

dan

pertumbuhan laba sepanjang waktu. Manajemen laba adalah campur tangan

aahm

proses pelapoian keuangan eksternal dengan

tujuan

untuk

menguntungkan

diri iendiri.

Manajemen laba merupakan salah satu

faktor

yant

dapat

mengurangi

kredibilitas

laporan

keuangan, manajemen laba

*"nurnUutt

bias

dalam

laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai

laporan keuangan

yang

mempercayai

angka laba hasil

rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa (Setiawati dan

Na'im,

2000).

-Menurut

Setiawati dan

Na'im

(2000) manajemen laba dapat dilakukan

dengan

tiga

teknik, yaitu:

1)

Memanfaatkan

peluang

untuk'

membuat

estiirasi

akuntansi;

2)

Mengubah metode akuntansi;

3)

Menggeser periode biaya atau pendapatan. Trueman dan Titman (l9SS) dalam Rahmawati,2006 berperrdapat bahwa hanya manajer yang dapat mengobservasi laba ekonomi perusatraan

untuk

setiap periode.

Sebaliknya,

pihak

lain

mungkin

dapat

menarik

kesimpulan

sesuatu

mengenai

laba

ekonomi

dari

laba

yang

dilaporkan oleh perusahaan, sebagaimana yang diungkapkan oleh manajer. Dalam menyiapkan laporan mungkin manajer dapat memindah antarperiode,

pada saat s'ebagian

laba ekonomi diketahui

sebagai

laba

aktrntansi dalam iuporun keuangan. Richardson ( I 99S) dalarn Rahmawati, 2006 menunjukkan

bukti

hubungan

antara

ketidakseimbangan

inlbrmasi

dengan manajemen

laba.

Penelitian terdahulu tentang mekanisme c orpor at e yov ernance, kinerj a

keuangan perusahaan,

strukfur kepemilikan, ukuran

perusahaan

dan

manajemen

laba yang

dilakukan

oleh

Witjaksono

(2005)' Ujiantho

dan

pramuka

(2007),

Siallagan

dan

Machfoedz

(2006), siregar dan

utama

(2005),

Mitra

(2002),

Koh

(2003),

dan

Midiastuty

&

Machfoedz

(2003)'

Warfield

et

al,

(1995), Jensen dan

Meckling

(1976),

Dhalwal

et aI. (1982)'

Mork

et el. (1988) dan Pratama dan Masoud (2003) menunjukkan hasil yang

konsisten bahwa variabel

yang diujikan

berpengaruh terhadap manajemen laba, sehingga mengarah pada hipotesis:

H|:

Corporate

Governsnce, struklur

kepemilikan,

dan

ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap Manajemen laba.

METODE

PENELITI.{I{

Populasi

dalam peneiitian

ini

adalah perusahaan

manufaktur

yang

terdaftar

di

Bursa

Efek

Indonesia

pada

2006-2010. Sampel

penelitian

ini

adalah 32 perusahaan manufaktur yang

memiliki

data lengkap sesuai

kriteria

penyampeian dengan p urpo s iv e s ampl ing.

47

(11)

Variabel dependen dalam penelitian

ini

aeialah Manajemen laba yaitu

tindakan .seorang

manajtr

dengan .menyajikan-

laporan

yang

menaikan

(menurunkan) laba

p'J"i"

Uttt*.9*

unit

usaha yang menjadi tanggung

j awabnya" tanpa

,nJri*Luf

f.an

"kenaikan (penurunani profi tabilitas ekonomi

unit

tersebut

dalarnl;;;

p*Jang (Fiscier

dan Rosenzweig, 1995)- Pada

nenelitian

i"i

*"*jl;il]"i"

lipi"ki

d"ngutt akrual nrodal

ke{a

dengan

penjualan (Utami, 2003):

i,r^it":.*-it

Laba

:

Akrual Modal Kerj a(t)/Penj ual an( t)

Atrual

Modal

Kerja=AAL -AIIL-AKas

Ket:

AAL:

p.*tut

un

uftiva

lancar peride

(t); AHL:

Perub.ahan hutang lancaf

p*i"a, iil;

AKas: p"robulran kas dan ekuivalen kas periode (t)

Variabel independen dalam penelitian

ini

adalah: 1, CorPorute Governance

Corporate

go"'iin'u

merupakan

salah satu

elemen

kunci

dalam

meningkatkan

efisiensi

ekonomis,

yang meliputi

serangkaian hubungan

antaramanajemenperusahaan'yang.meliputiserangkaianhubunganantara

manajemen

p"*.ulr*o,

dewan

direksi

para

pemegang

saham,

dan

stakeholders lainnya

iopcn,

lggg).

?roksi

aras corporate governance

yang

digunakan puau

pJ*iiiun

irriadalah komisaris independen, komite audit dan sekertaris

p"*ruf,uult.'V""g

ai"ryt

dengan pemberian

skor

terhadap setiap perusahaan

dan

s[uai-J"ig*

surat ti.putorun Direksi

PT'

Bursa

Efek

iukuttu, No.KeP-3 05/BEJ/07-2004

(santoso,2005).

r"rir-rir

lndependen:'lidak memiliki

= 0;

Memiliki

tetapi tidak sesuai

p.ru**:

l;-f.4"*ifif.i

dan sesuai

peraturan:2'

Komite

Audit:

Tidak

rnemiliki

:

0; Memiliki

tetapi tidak

sesuai peraturan

:

l;

Memiliki

dansesuaiperaturan:2.SekretarisPerusahaan:Tidakmemiliki:0;

Memiliki =

I

Total

skor

dari

setiaP

Perusahaan

komisaris independen,

komite

audit

maksimal Yang

dimiliki

Perusahaan

dimiliki

Perusahaan adalah 0'

nrerupakan

Penjumlahan

skor

dari

dan

sekertaris perusahaan'

Total

skor adalah

5

dan

total skor minimal

yang

2.

Struktur

KePemilikan

- KePemilikan Institusional

Kepemilikan

instittrsional

$NST)

adalah

kepemilikan

saham perusahaan

oleh

i".tit"ti.

.Kepemitikan

institusional yang

tinggi

akan

menimbulkanusahapengawasanyanqlebihbesarolehpihakinstitusional

sehingga

dapat

#;ffi;;[i

p"r1o-X,r

oporlu'istik

dari

para

nranajer

perusahaan.

f.p..iii[*

insiitusional

diukur

rtengan proporsi saham yang

aA

-

lrt"f

Akuntansi dan Sistem T'eknologi lnformasi Vol 9, No. 1, Oktober 2O12:41
(12)

dimiliki

institusional pada

akhir

tahun dibandingkan dengan

jumlah

saham yang beredar di penrsahaan tersebut

(Moh'd

et

al.

1998).

INST:Jur$lahkep_eJ[Llik€rf ri&aqf _de]Llnstitusio$al

- Kepemilikan Manajerial

'

Kepcmilikan

nranajerial

(Monajerial

ownership) adalah kepemilikan

saham perusahaan oleh pihak manajemen (Budiono,2005). Dalam penelitian

ini

kepemilikan manajerial

diberi simbol MOWN.

Kepemilikan

rnanajerial

diukur dari

jumlah

persentase saham yang

dimiliki

oleh manajer dan dewan komisaris perusahaan (Erni, 2005).

MO WN

:

Jumlah. kepemi li ka.r-r s4haq g

lcLlvlanaierial

Jumlah saham beredar

3.

Ukuran

Perusahaan

Ukuran

perusahaan menggunakan

proksi

total

penjualan

sebagai

dengan sampel menjadi pensahaan besar dan

kecil.

Adapun penggolongan perusahaan berdasarkan total penjualan adalah sebagai berikut (Newbould

&

,Wilson, 1997 dalam

Dewi,

2006):

(l)

Menyusun urutan semua perusahaan

sampel berdasarkan

total

penjualan

sejak

2A06-2010.

(2)

Mengambil

1/3 perusahaan

diurutan

teratas sebagai perusahaan besar

dan

1/3

perusahaan diurutan tetbawah sebagai perusahaan kecil. Bagian tengah diabaikan karena

merupakan perusahaan berskala menengah.

(3)

Kemudian

menggunakan

variabel

dummy,

yaitu

I

untuk

perusahaan besar dan

0

untuk

perusahaan kecil.

Analisis

data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda. Persamaan regresi dalam penelitian

ini

adalah:

Y

:

po+

plcc

+ p 2

INST+

p

3MOWN+

B 4 SIZE+e

Di

mana:

Y

:

Manajenren

laba;

CG

:

Corporate

Got,ernance,'

INST

:

Kepemilikan Institusional;

MOWN

=

Kepemilikan

Manajerial; SIZE

=

ukuran Perusahaan; e

*

error

term

Uji

Asumsi

Klasik

Pengujian

regresi dapat dilakukan

setelah

model penelitian ini

memenuhi syarat-syarat

yaitu lolos

uji

asumsi

klasik,

bahwa data

harus

berdistribusi

normal,

tidak

mengandung

multikolinearitas, heteroskedastisitas

dan

autokorelasi.

untuk

itu

sebelum

melakukan

pengujian

regresi

bergzurd4

terlebih

dahulu dilakukan pengujian

asumsi

klasik.

Hasil

uji

asumsi

klasik pada penelitian

ini

menunjukkan

data
(13)

berdistribusi

normal

dan ticlak

terjadi

multikolinearitas. heteroskedastisitas

dan autokorelasi.

HASIL

DAN

PEMBAI{ASAN

Statistik

DeskriPtif

Statistik deskriptif clalam penelitian

ini

digunakan ttntuk memberikan

informasi mengenai

uu.iob"l-u*iabel

penelitian sebagai berikut:

Tabel I

Desc

rlotlvc

tive StatisticsDtar

N

I&un

.12252

-

3:16

a@

4.2029 -50 Manaiemen laba 160

CG 160

Inst 160

Mown

160

liae

"-"-.---"

Valid N

(listwise)

r60 160

Sumben

a"t"

sek"ntler yang diolah, 2012'

'l-abel 2

t'ue"ltlLltt&qglql

Variabel

t

Constant

I

CGI

Koelisien regresi

| ---

Sis t

*{an|

0.6E5

Inst 0.000 -0.0B0 0.936

Mown

-0.016 -204t 0.043

Size -0.337 :1J_s*1*l o.ut'z

N 160

R square 0.064

Adi.R.square 0.040

F 2.654

Probabilitas 0.035

50

JumalAkuntansi dan Sistem Teknologi lnformasi Vol 9, No. 1, Oktober 2O12:41

-54

Hasil pengujian

HiPotesis

Setelah

dalari

pengujian

asut'si klasik

diperoleh

hasil

yang

,n"n*:uff.*

*oA.i

..grJ.i

yung

baik

yaitu

telah

memenuhi

esumsi'

nonnalitas resiclual tlan

tebas tlirri-multikolinci:ritas'

hctcrokedastisitas dan

autokorelasi, selanjutnya

dilakukan pengujian

hipotesis.

Hasil

analisis

regresi berganda sebagai berikut:

.596516

(14)

Berdasar hasil pengujian regresi terlihat bahwa corporate governance,

kepemilikan institusional, kepemilikan

manajerial

dan ukuran

perusatraan beqpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba dengan probabilitas

0.035.

Secara

parsial variabel corporate

governance

dan

liepemilikan

institusional

tidak

berpengaruh terhadap manajemen

laba

dengan

probabilitas 0.685

dan

0.936. sedangkan

kepemilikan

manajerial

dan

Jize berpengaruh negati

f

signifi kan.

Tabel 2 memperlihatkan probabilitas 0,035

>

0,05 yang berarti bahwa

Corporate governance, struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan secara

simultan berpengaruh

signifikan

terhadap Manajemen laba.

Hasil

ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh

ujianto

dan pramuka

(2002)

yang

menunjukkan

kepemilikan institusional, kepemilikan

manaj.erial,

pioporJ

dewan komisaris, dan

jumlah

dewan komisaris

secara-'bersama-sama

berpengaruh

signifikan

terhadap

manajemen

laba.

Kemudian

untuk

menunjukkan berapa persen manajemen laba dapat dijelaskan oleh variabel independen dapat diketahui Adjusted R2 sebesar 0,040 berarti bahwa sekitar 4Yo variasi dari Manajemen laba dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel-variabel independen yaitu:

cG,INST,

MowN

dan

sIZE.

sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

penilitian

ini.-Jumlah komisaris independen,

komite

audit dan sekretaris perusahaan tidak

terbukti

dapat mempengaruhi manajemen laba.

Hal

ini

berbida dengan

penelitian terdahulu

yang

menggunakan

proporsi dewan

komisaris

independen

dan

jumlah

dewan komisaris

r.uugui

proksi

dad

corporate governance.

Dewan komisaris

independen dan

jumlah

dewan

komisaris berpenganrh secara

signifikan

terhadap manajemen

laba (Ujiantho

dan

Pramuka"

2007).

Perbedaan

yang terjadi

tersebut

karena dewan

direksi sebagai

salah

satu organ

perusahaan

di

mana

setiap

perusahaan yang

didirikan

pasti memiliki

dewan

direksi. sesuai

dengan

kepengurusai

perseroan terbatas

di

Indonesia yang menganut sistem dua

badanlTio-Tiers

Board system)

yaitu

Dewan Komisaris dan Dewan

Direksi

yang

lebih

dulu diberlakukan sehingga

banyak

perusahaan

yang

telah

dapat menerapkan sistem tersebut secara

efektif.

Berbeda dengan peraturan yang berlaku saat

ini di

mana keharusan unturk mengangkat komisaris indepinden dan komite

audit yang baru

diberlakukan

sejak tahun 2001 dan

untuk

sekretaris

perusahaan

baru ada

tahun

2004 mungkin

karena

peraturan

yang

baru

'liberlakukan

tersebut

dan

dibutuhkan penyesuaian

dilam

jangka

rr-*j*g

untuk

menciptakan

keseimbangan

kekuatan diantara

st,*t*

lnt"-J

perusahaan

seperti komisaris

independen,

komite

audit dan

sekretaris perusaha4n

sehingga

belum

efektif

dalam upaya

untuk

mengurangi

manajemen laba.

(15)

Selain

itu

ketentuan

minimum

komisaris

indepeuden sebesar 3004

mungkin belum cukup tinggi untuk menyebabkan para komisaris independen tersebut dalam mendominasi kebiiakan yang

diambil

oleh dewan komisaris sehingga terhambat

untuk

menialankzur tugas pengawasitn dan pemberian nasihat kepada dircksi.

I-tasit anatisis stuktur kepernilikan, untuk variabcl INS't'diperoleh

nilai

signifikansi

0,936

yang

lebih

besar

dari tingkat signifikansi 0,05.

Iral

ini

berarti

tidak

terdapat pengaruh

yang signifikan kepemilikan

institusional terhadap Manajemen laba. Sehingga

hasil

perrelitian

ini

mendukung yang

dilakukan

oleh Mitra

(2002),

Koh

(2003)

dan

Midiastuty

&

Machfoeds

(2003) yang berarti bahwa kepemilikan institusional yang

tinggi

membatasi

manajemen

untuk

meiakukan manajemen

laba

karena adanya

fungsi pengawasan yang lebih baik dari investor yang shrspiscated.

Untuk

variabel

MOWN

diperoleh

nilai

signifikansi

0,043

lebih

kecil

dari

tingkat signilikansi 0,05.

Ilal

ini

berarti

terdapat pengaruh

yang

signifikan antara kepemilikan manajerial dengan Manajemen laba. Sehingga

hasil

penelitian

ini

mendukung

penelitian

yang

dilakukan

Ujiantho

dan

Pramuka

QA\D

yang

menemukan

bahwa

terdapat hubungan

negatif (semakin

tinggi

kepemilikan manajerial maka semakin

kecil

kemungkinan

manajer

untuk

melakukan manajemen laba) antara kepemilikan manaierial dan akrual diskresioncr sebagai uk'tran clari rnana.]::men laba dipandang dari

perilaku oportunistik

yang

dilakukan

manajer clalam tindakan nranajemen laba" Kepemilikan saharn yang besat

dari

segi

nilai

ekonomisnya

memiliki

insentif

untuk memonitor.

Secara

teoritis ketika

kepernilikan manajemen

rendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik

manajer

akan

meningkat. Kepemilikan

manajemen

terhadap

saham

perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan

antara pemegang saham

luar

dcngan mana.iemcn (Jcnscn

dan

Meckling, 1976). Sehingga permasalahan keagenarr cliasumsikan akan

hilang

apabila seorang manajer adalah

juga

sekaligus sebagai seorang

pemilik.

Semakin besar proporsi kepemilikan manajemen pada perusahaan maka manajemen cenderung berusaha

lebih giat

untuk

kepentingan pemegartg saharn yang

juga termasuk dirinya.

Hasil

penelitian

untuk variabel

ukuran petusahaan

(SIZE)

diperoleh

nilai

signifikansi 0,002 lebih

kecil dari

tingkat signilikansi 0,05.

Hal

ini

berarti terdapat pengaruh yang

signifikan

antara

uktran

perusahaan dengan

Manajemen laba. Perusahaan

yang lebih

hesar kurang

memiliki

dorongan

untuk melakukan manajemen laba, karena dipandang

kriti,'

,1-li

pihak luar.

Di

mana

jika

manajemen laba oportunis maka semakin besar perusahaan semakin

kecil

marrajer rnelakukan nranajemen laba, tetapi

iika

nianajemen

laba efi sien (meningkatkan keinformati

lan

I aba clalam mengkomunikasikan
(16)

informasi privat) maka semakin besar ukuran perusahaan semakin besar pula

manajer

melakukan manajemen

laba.

Penelitian

ini

konsisten

dengan

penelitian

Siregar

dan Utama (2005) dalam

penelitiannya

menemukan

bahwa variabel ukuran perusahaan yang diproksi dengan

Natural

Logaritma Marlret

Capitnti-ttion yaitujumlah

lembar saham yang beredar pada

akhir

tahun

dikalikan

dengan harga saham penutupan

akhir

tahun yang hasitnya

kemudian

di

log,

secara

konsisten mempunyai pengaruh

negatif

yang

signifikan

terhadap besaran manajemen

laba yang dilakukan

perusahaan,

artinya semakin besar ukuran perusahaan maka semakin

kecil

pengelolaan labanya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis maka dapat didimpulkan bahwa: Corporate

G overnance, struktur kepemilikam (kepemilikan manaj erial dan epemilikan institusional) dan uliuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Manajemen

Laba.

Secara

parsial, kepemilikan manajerial

dan

ukuran

perusahaan berpengaruh

negatif signifikan

terhadap Manajemen

Laba.

Jika

kepemilikan manajerial

dan

ukuran

perusahaan

tinggi,

maka

manajemen cenderung

tidak

melakukan Manajemen

Laba.

Corporate Goternance dan kepemilikan institusional secara parsial

tidak

berpengaruh

signifikan terhadap Manajemen Laba.

DAFTAR PUSTAKA

Boediono,

G

S.

B.

2005. "Kualitas Laba: Studi

Pengaruh Mekanisme

Corporate

Governance

dan

Dampak Manajemen

Laba

dengan

Menggunakan

Analisa

Jalur,"

Simposium

Nasional Akuntansi

VI[,

Univcrsitas Sebelas Maret, Surakarta.

Dechow, Patricia

M;

Richard

G.

Sloan; and

Amy

P.

Sweeney.

April

1994.

"Detecting Earnings Management." The Accounting Review,

Vol.

70,

No.2. pp.l93-225.

Indrianit4

Beranda. 2007. Corporate Governance

&

IT

Governance,.

Jensen, M.C. (1993). The Modern Industrial revolution,

Exit,

and the Failure

of

Intemal Control System. Journal

of

Finance,

Vol.

48. July,

hal.83l-880.

Jensen,

M

dan

W,

Meckling.

1976, Theory

of

the

Firm:

Managerial Behaviour, Agency,

awl

Ownership Structure.

Journal of

Flnancial

Economic: 305-360.

OECD. 2004.',OECD Principles of Corporate Governance."

Pagalung, Gagaring. 2008. Agency Theory Dalam Pemerintahan Daerah.

Rahmawati,

Yacob

Soepamo,

Nurul

Qomariyah. 2006. Pengaruh

Asimetri

Informasi

Terhadap

Praktik

Manajemen

Laba

Pada

perusahaan
(17)

Perbankan

Publik Yang

Terdaftar

di

Bursa

Efek

iakarta'

Simposium Nasional Akuntansi

lX,

l-28'

Rustan. 200'l . Re kay as a La b a. http ://www. faj ar. co. id/new s. php ?newsid.

Santoso,

E.B.

200j.

Analisis

Peigaruh

Tata

Kelola

Pertrsahaan yang Baik

terhadap

Rasio

Pembayarai

Deviden. Makalah

Msi

&

Doktor

Ilmu-ilmu

Ekonomi

UGM.

Scott,

William R.

2000.

Itinancial

Accounting Thcory.

Second

Edition'

Prentice-Hall Canada Inc.

shleifer,

A.

dan

R.w. vishny.

(1997).

A

Survey

of

corporate Govemance' Joumal of Finance, Vol.52.

No'2'

Juni, hal'737-783'

Siregar, Sylvia

VeronicaN.P

dan Siddharta Utama. 2006. Pengaruh Slruktur

-

iepemilipan,

[Jhtan

Perusahaan,

dan

Corporate

Governance

t e

i

h a da

p

M anai e me n Lab a - Jurnal Skripsi Akuntansi'

Subramanyu*.r.n.r"q96.

"The Pricing

of

discretionary accruals"' Journal oJ'

Account ing antl E c onomi c s 2 2 (Augu s t - D e c e mb e r ) ) : 249'282

Surat Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta'

No:

Kep-305/BEJl07'2004

tentang

Peraturan

No-\A

tentang

Pencatatan

saham

dan

Efek

Bersifi

Eluitas

Selain

Saham

yang Diterhitkan oleh

Perusahaan

Tercatat.

utami,

wiwik.

2005.

Pengaruh Manajemen

l.aba

terhadap

Biaya

Modal

Ek.ritu, (studi

PaJa

Pemsahaan

Publik sektor

Manufaktur)'

Simposiutn nasional Akuntans

i

VI

il,

100-1 16'

Wedari,

Lirrdu

Kusumaning.

2004. "Analisis

Pengaruh

Proporsi

Dewan

Komisaris

dan

Keberadaan

Kornitc

Audit

tcrhadap

Aktivitas

Manajemen Laba pada Perusahaan Publik di Indonesiao'' Tesis 52 tidak

dipublikasikan.

Progru-

Pascasarjana,

universitas

Ga.djah Mada,

Yogyakarta.

World

6*t.

1999.

"Corporale

(]overmmce:

A

Framework

-for ImPlementation."

Gambar

Tabel Irlotlvc tive StatisticsDtar

Referensi

Dokumen terkait

(2) Evaluasi tanaman F1 dan pendugaan parameter genetik kadar capsaicin dan vitamin C pada cabai dengan menggunakan analisis dialel. Pada percobaan 1 dikarakterisasi daya hasil

Baik, jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba atau bertanya dalam proses pembelajaran tetapi masih belum konsisten/ajeg.. Sangat baik, jika menunjukkan adanya usaha

Hasil uji fungsionalitas terhadap aplikasi Accurate Atomic Time for Salat yang dilakukan penulis menghasilkan temuan bahwa aplikasi ini dapat berjalan dengan baik dan

Seperti halnya perubahan kimia lainnya, reaksi redoks juga ditunjukkan oleh persamaan reaksi kimia. Oleh karena itu, persamaan reaksi redoks juga harus disetarakan. Pada

Bangunan dan kawasan tersebut perlu dilestarikan mulai dari saat ini, sehingga generasi yang akan datang dapat tetap mengetahui sejarah angkatan darat dari keberadaan

Pengaruh Shared Value , Komunikasi , Opportunistic Behavior Control Terhadap Kepercayaan Pengguna Internet Banking.. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh shared value

Ayat tersebut memberikan penjelasan kepada kita bahwa Allah mengutus rasul dari kalangan manusia sendiri sehingga dapat diteladani. Umat Islam wajib mengimani seluruh rasul yang

Jika Freg &gt; Ft 5% atau 1% maka hasilnya atau hipotesis yang diajukan signifikan, berarti ada pengaruhnya kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap kinerja guru