ANALISIS PENGARUH OPINI AUDITOR,
AUDIT
REPORT LAG
DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
OLEH
GERHAT PARDOSI
080503106
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : “ Analisis Pengaruh Opini Audit, Audit Report Lag dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI” adalah benar hasil karya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan dan diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan Skripsi Program Strata-1
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara
Medan, Mei 2012
Yang membuat pernyataan,
Gerhat Pardosi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa yang mahakuasa atas
segala berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, AUDIT REPORT
LAG DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI” dengan baik.
Penulisan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program strata-1 (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara. Penulisan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dar berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Jhon Tafbu Ritonga,M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs. Firman Syarif,Msi.Ak selaku Ketua Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM.Ak selaku sekretaris Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Drs. Sucipto MM.Ak selaku dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan arahan, saran dan bimbingan kepada peneliti sampai skripsi ini selesai
4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar Msi.Ak selaku dosen Pembaca yang telah memberikan penilaian atas skripsi ini
hingga penyelesaian skripsi ini. Kakak dan Adek yang saya cintai yang selalu mendoakan penulis
6. Sahabat- sahabat penulis yang tidak bisa disebut satu per satu, terimakasih buat dukungan dan kebersamaannya selama ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan penulis dan pengulasan terhadap skripsi ini. Oleh karena itu penulis akan dengan senang hati apabila ada kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnnya. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Medan, Mei 2012
Penulis,
Gerhat Pardosi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris dari pengaruh
jenis opini audit, audit report lag dan kantor akuntan publik terhadap harga saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun
2008 hingga tahun 2010
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive
sampling dan diperoleh 34 perusahaan yang akan menjadi objek penelitian. Data
yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang
dipublikasikan melalu
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial jenis opini audit
dan audit report lag tidak berpengaruh terhadap harga saham. Dan ukuran KAP
secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham. Dan secara simultan
jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP berpengaruh terhadap harga
saham.
Hipotesis penelitian diuji dengan
menggunakan regresi berganda
ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the impact of auditor opinion,
audit delay and Public Accountant Size toward stocks price in manufacture
company that listed on Indonesia Stocks Exchange.
Sampling method that used is purposive sampling and the result are 34
firms as sample. This research is done for 2008 2010 periode. Data that used in
this research is financial statements from each company, published through
website
classic assumption before hyphotesis test. Software SPSS version 17 for windows
is used to test in this research
The result of this research show that independent variables simultaneously
influenced of dependent variable. Partially, auditor opinion and audit delay do
not effecting stocks price.
The public accountant size, have positive influence stocks price
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Perumusan Masalah... 9
1.3 Tujuan Penelitian... 10
1.4 Manfaat Peneltian... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan... 12
2.1.2 Harga Saham... 13
2.1.3 Opini Audit... 15
2.1.4 Audit Report Lag... 16
2.1.5 Kantor Akuntan Publik... 18
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu... 19
2.3 Kerangka Konseptual... 21
2.4 Hipotesis Penelitian... 22
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 24
3.2 Batasan Operasional... 24
3.4 Skala Pengukuran Variabel... 27
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian... 27
3.6 Jenis Data... 31
3.7 Metode Pengumpulan Data... 32
3.8 Teknik Analisis... 32
3.8.1 Statistik Deskriptif... 32
3.8.2 Uji Asumsi Klasik... 33
3.8.2.1 Uji Normalitas... 33
3.8.2.2 Uji Multikolinieritas... 34
3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas... 35
3.8.2.4 Uji Autokorelasi... 36
3.8.3 Pengujian Hipotesis... 36
3.8.3.1 Uji Regresi Parsial (Uji Statistik t)... 37
3.8.3.2 Uji Hipotesis Analisis Simultan (Uji F).. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum... 40
4.2 Hasil Penelitian... 40
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif... 40
4.2.2 Uji Asumsi Klasik... 42
4.2.2.1 Uji Normalitas... 42
4.2.2.2 Uji Multikolinieritas... 47
4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas... 48
4.2.2.4 Uji Autokorelasi...50
4.3 Persamaan Regresi... 51
4.4 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi... 52
4.5 Hasil Uji Hipotesis... 54
4.5.1 Uji t (t test)... 54
4.5.2 Uji F (F test)... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan... 59
5.2 Saran... 60
DAFTAR PUSTAKA... 61
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Halaman
2.1 Tinjauan penelitian terdahulu... 20
3.1 Defenisi operasional dan pengukuran variabel... 27
3.2 Daftar Populasi dan sampel Perusahaan... 28
3.3 Jadwal Peneltian... 39
4.1 Analisis Deskriptif... 41
4.2 Uji Normalitas sebelum data di transformasi ... 42
4.3 Uji Normalitas setelah data di transformasi... 45
4.4 Uji Multikolinieritas... 48
4.5 Uji Autokorelasi... 50
4.6 Uji Regresi Data... 51
4.6 Uji Korelasi dan Determinasi... 53
4.7 Uji t...54
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka konseptual... 21
4.1 Histogram sebelum data ditransformasi... 43
4.2 P-plot Normalitas sebelum data di transformasi... 44
4.3 Histogram setelah data di transformasi...46
4.4 P-plot Normalitas setelah data di transformasi... 47
LAMPIRAN
1. Daftar pemilihan sampel... 63
2. Daftar jenis opini audit, audit report lag, ukuran KAP dan harga saham...66
3. Uji deskriptif data... 69
4. Uji normalitas dengan grafik... 69
5. Uji normalitas dengan statistik... 70
6. Uji multikolinieritas data... 70
7. Uji heterokedastisitas data... 71
8. Uji autokorelasi data... 71
9. Uji regresi data... 72
10.Uji korelasi dan determinasi... 72
11.Uji t data... 73
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris dari pengaruh
jenis opini audit, audit report lag dan kantor akuntan publik terhadap harga saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun
2008 hingga tahun 2010
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive
sampling dan diperoleh 34 perusahaan yang akan menjadi objek penelitian. Data
yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang
dipublikasikan melalu
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial jenis opini audit
dan audit report lag tidak berpengaruh terhadap harga saham. Dan ukuran KAP
secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham. Dan secara simultan
jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP berpengaruh terhadap harga
saham.
Hipotesis penelitian diuji dengan
menggunakan regresi berganda
ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the impact of auditor opinion,
audit delay and Public Accountant Size toward stocks price in manufacture
company that listed on Indonesia Stocks Exchange.
Sampling method that used is purposive sampling and the result are 34
firms as sample. This research is done for 2008 2010 periode. Data that used in
this research is financial statements from each company, published through
website
classic assumption before hyphotesis test. Software SPSS version 17 for windows
is used to test in this research
The result of this research show that independent variables simultaneously
influenced of dependent variable. Partially, auditor opinion and audit delay do
not effecting stocks price.
The public accountant size, have positive influence stocks price
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ekonomi yang pesat telah membawa dampak yang besar
dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah sektor finansial atau keuangan.
Kompleksitas kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat seiring dengan
perkembangan jaman membuat sektor keuangan menjadi sangat penting, hal
tersebut dapat dilihat dari perkembangan pesat pasar modal diberbagai negara
khususnya di indonesia.
Berkembangnya pasar modal secara otomatis akan berpengaruh terhadap
peran akuntan publik. Sedangkan peranan pasar modal dalam perekonomian dapat
dilihat dari peningkatan perputaran investasi, hal tersebut terjadi karena pasar
modal dapat memfasilitasi antara orang orang yang memiliki kelebihan dana
dengan orang orang yang kekurangan dana untuk melakukan suatu transaksi.
Para pemilik modal dapat menginvestasikan dananya melalui pasar modal
dengan harapan memperoleh manfaat atau keuntungan di masa yang akan datang,
demikian juga dengan perusahaan-perusahaan yang kekurangan dana dapat
memperoleh kemudahan untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk
Salah satu kelebihan yang diperoleh seseorang yang membutuhkan dana
melalui cara seperti ini adalah tidak ada pembebanan atas bunga kepada investor
melainkan berupa dividen yang dibayarkan setiap periode tertentu.
Dengan adanya kemudahan tersebut mendorong berbagai perusahaan
untuk go public, artinya bahwa perusahaan tersebut menjual saham sahamnya
melalui pasar modal untuk dibeli oleh mereka pemilik modal (investor).
Kebutuhan akan laporan keuangan salah satunya disebabkan oleh
keinginan oleh setiap perusahaan untuk memposisikan perusahaannya sebagai
perusahaan yang memiliki nilai lebih di mata setiap investor. Investor dapat
memprediksi perusahaan-perusahaan yang memungkinkan dapat memberikan
keuntungan bagi mereka dimasa yang akan datang melalui laporan keuangan
perusahaan yang bersangkutan.
Akan tetapi luasnya ruang lingkup usaha yang dilakukan dan kompleksitas
masalah yang di hadapi oleh perusahaan pada saat ini membuat proses audit
terhadap perusahaan tidaklah mudah, hal ini dikarenakan proses untuk melakukan
dan menyelesaikan audit memerlukan waktu yang membuat reaksi laba yang
lambat karena pengumuman laba dan penyampaian laporan keuangan yang
terlambat.
Disinilah pentingnya kualitas audit sebagai alat yang dapat diandalkan
untuk melihat dan menguji sejauh mana informasi keuangan perusahaan tersebut
menyangkut pada penyampaian laporan keuangan dan laporan auditor yang tepat
waktu dan kewajaran informasi yang dihasilkan.
Laporan keuangan dibuatkan untuk kepentingan investor dan kreditor,
salah satu kegunaannya bagi mereka adalah untuk mengetahui tingkat
prediktibilitas perusahaan tersebut apakah layak atau tidak untuk berinvestasi di
dalamnya ditinjau dari berbagai hal termasuk manfaat yang akan diperoleh dimasa
yang akan datang .
Selain itu juga laporan keuangan diterbitkan untuk pihak pihak yang
memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut, seperti masyarakat dan
pemerintah.sedangkan laporan keuangan bagi perusahaan perusahaan milik
negara diterbitkan sebagai sarana pertanggungjawaban atau akuntabilitas dan
transparansi kinerja perusahaan tersebut kepada rakyat.
Laporan keuangan terdiri dari beberapa komponen antara lain laporan laba
rugi, neraca, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan
keuangan.namun yang menjadi perhatian utama adalah laporan laba rugi yaitu
menggambarkan jumlah laba atau rugi yang diperoleh suatu perusahaan pada
periode tertentu.
Laporan keuangan disajikan sekurang kurangnya sekali dalam setahun
untuk memenuhi kebutuhan terhadap orang orang yang berkepentingan.banyak
faktor faktor yang harus dipertimbangkan dalam proses pembuatan laporan
keuangan oleh manajemen perusahaan supaya informasi keuangan yang
tertarik untuk melakukan investasi pada perusahaan melalui pembelian saham atau
surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan.
Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan kegiatan investasi,
seorang investor tidak serta merta melakukan pembelian saham atau surat
berharga tanpa pertimbangan yang matang. Karena bagaimanapun setiap investor
dalam melakukan suatu kegiatan investasi tujuannya tidak lain supaya mendapat
keuntungan di masa depan.
Investor menginginkan supaya investasi awalnya dikemudian hari
mengalami peningkatan, oleh karena itu sebelum mengambil keputusan, investor
dengan jeli akan memperhatikan apakah laporan keuangan tersebut dapat
diandalkan untuk mengambil keputusan atau tidak.
Salah satu yang harus diperhatikan adalah apakah laporan keuangan yang
diterbitkan tersebut memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan.
Berdasarkan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan standar
akuntansi keuangan (IAI,2007), laporan keuangan harus memenuhi empat
karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas informasi laporan keuangan yang
berguna bagi para pemakainya. Ke empat karakteristik tersebut adalah dapat
dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan
Akan tetapi untuk mendapatkan informasi yang relevan, beberapa kendala
yang dapat ditemui, salah satunya adalah masalah ketepatan waktu. Hal ini sesuai
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam laporan ,maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
Semakin banyaknya perusahaan yang go public membuat kebutuhan akan
audit akan semakin meningkat, oleh karena itu badan penyempurnaan modal
(BAPEPAM) mengadakan penyempurnaan peraturan mengenai penyampaian
laporan keuangan tahunan. Keputusan ketua BAPEPAM No.kep.36/PM/2003,No
peraturan X.K.2 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala
menyatakan bahwa laporan keuangan berkala disertai dengan laporan auditor
independen disampaikan kepada BAPEPAM selambat lambatnya pada akhir
bulan ke tiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan.hal ini berarti merubah
peraturan sebelumnya yang semula selambat lambatnya seratus dua puluh hari
menjadi selambat lambatnya sembilan puluh hari setelah tanggal laporan
keuangan tahunan.dengan adanya perubahan peraturan tersebut, auditor dituntut
untuk lebih cepat dalam menyelesaikan laporan keuangan auditannya
Oleh karena itu relevansi informasi keuangan suatu perusahaan menjadi
salah satu penentu ketertarikan investor untuk melakukan kegiatan pembelian
saham atau surat berharga yang diterbitkan perusahaan tersebut.ketika relevansi
informasi keuangan tersebut tidak diragukan lagi dan juga memperhatikan faktor
lainnya maka secara otomatis pemintaan akan saham akan meningkat.
Semakin banyak permintaan investor terhadap suatu saham maka harga
saham tersebut akan mengalami kenaikan dan juga sebaliknya apabila permintaan
saham diperjualbelikan diatas par valuenya berarti saham tersebut dijual dengan
premi, dan apabila diperjualbelikan dibawah par valuenya berarti saham tersebut
dijual dengan diskon.
Setiap perusahaan menginginkan harga sahamnya naik. Perusahaan akan
selalu mengusahakan bagaimana supaya harga sahamnya meningkat,minimal
diatas par value nya.karena selain demi keuntungan yang di dapat harga saham
juga merefleksikan nilai suatu perusahaan dimata orang orang yang
berkepentingan.
Informasi keuangan pada tahun berjalan diumumkan untuk mendapatkan
reaksi dari investor, agar mendapat reaksi yang positif dari investor maka
informasi keuangan harus berkualitas.
Laporan keuangan dikatakan berkualitas apabila dipublikasikan dengan
tepat waktu kepada pasar dan informasi yang ada didalamnya dijamin kebenaran
dan kewajarannya. Reaksi investor terhadap informasi keuangan tersebut dapat
terlihat dari perubahan harga saham, apabila reaksi investor positif maka secara
umum harga saham akan naik dan demikian juga sebaliknya.
Ketepatan waktu pelaporan, kewajaran informasi yang ada didalamnya
adalah bagian dari Kualitas audit. Imaniar (2011) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa kualitas audit secara parsial terdapat hubungan yang kuat
dengan harga saham
Harga saham tidak dapat dipisahkan dari Earning response
berbanding lurus terhadap harga saham. Riyatno (2007) menyatakan bahwa
Ukuran KAP berpengaruh terhadap ERC perusahaan. Dimana dalam hal ini KAP
yang berukuran besar (Big four) dipersepsikan sebagai KAP yang berkualitas.oleh
karena itu dari penelitian tersebut diambil kesimpulan bahwa secara tidak
langsung Ukuran KAP berpengaruh terhadap harga saham.
Hal tersebut juga diperkuat oleh Hussainey (2009) yang menyatakan
bahwa kantor akuntan besar menyediakan kualitas laporan keuangan yang lebih
tinggi dari pada akuntan publik biasa, sehingga investor secara umum cenderung
lebih bereaksi positif apabila laporan keuangan yang dipublikasikan di audit oleh
kantor akuntan publik besar, dalam hal ini kantor akuntan publik yang termasuk
dalam KAP Big Four.
Sehingga tingkat keyakinan investor terhadap laporan keuangan yang di
audit oleh KAP big four lebih tinggi dari pada laporan keuangan yang di audit
KAP lainnya. Hal tersebut tidaklah mengherankan mengingat bahwa secara umum
KAP Big four memiliki karyawan yang lebih terampil dan profesionalitas yang
lebih tinggi, karena selain ukuran KAP yang lebih besar juga didukung oleh dana
operasional yang lebih memadai sehingga dapat melakukan kegiatan audit secara
profesional.
Dengan demikian apakah reaksi investor terhadap laporan keuangan yang
diaudit oleh kantor akuntan publik Big Four berpengaruh signifikan terhadap
Syarat utama yang di inginkan oleh investor untuk bersedia menyalurkan
dananya atau melakukan investasi adalah perasaan aman akan investasi yang
dilakukan dan tingkat retur saham yang akan diperoleh dari investasi tersebut
dimasa depan. Agustin (2011) menyatakan perasaan aman tersebut diperoleh
apabila investor memperoleh informasi yang jelas, wajar dan tepat waktu sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasinya.
Adanya suatu informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan
baru dikalangan investor. Kepercayaan baru tersebut akan mengubah harga saham
melalui tingkat supply dan demand nya.
Berkaitan dengan opini auditor, bahwa opini audit terhadap laporan
keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap
proses pengambilan keputusan investor untuk melakukan kegiatan investasinya,
dimana jenis opini tersebut akan merefleksikan tingkat kewajaran laporan
keuangan dalam hal penyajiannya. Meiden (2008) menemukan bahwa opini WTP
berpengaruh terhadap volume perdagangan saham pada industri non manufaktur
yang terdaftar di BEJ secara keseluruhan namun tidak pada kelompok bank, real
estate, dan sekuritas, oleh karena itu melalui penelitian Meiden dapat ditarik
kesimpulan bahwa opini WTP akan berpengaruh terhadap harga saham pada
industri non manufaktur yang terdaftar di BEJ namun tidak berpengaruh terhadap
harga sahampada kelompok bank, real estate, dan sekuritas.
Opini Auditor, audit report lag, dan kantor akuntan publik merupakan
opini auditor akan laporan keuangan suatu perusahaan akan berpengaruh positif
atau tidak terhadap harga saham. Penulis juga ingin mengetahui apakah
perusahaan yang memiliki audit report lag yang cepat atau lama mempengaruhi
harga saham, demikian juga dengan pengaruh KAP yang mengaudit laporan
keuangan terhadap harga saham. seperti halnya pada tahun 2010, laporan
keuangan Budi Acid Jaya Tbk memiliki opini audit unqualified opinion dan audit
report lag nya 82 hari serta diaudit oleh non big four memiliki harga saham Rp
220. Astra International Tbk memiliki opini audit selain unqualified opinion dan
audit report lag nya 83 hari serta diaudit oleh big four memiliki harga saham Rp
54550. Dan Citra Tubindo Tbk memiliki opini audit unqualified opinion dan audit
report lag nya 48 hari memiliki harga saham Rp 2500. Dari ke tiga sampel
tersebut tidak dapat diambil kesimpulan apakah jenis opini audit, Audit report lag,
dan kantor akuntan publik berpengaruh terhadap harga saham. Sehingga variabel
ini perlu di kaji lebih dalam.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI)
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti
menemukan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah opini auditor berpengaruh terhadap harga saham?
3. Apakah kantor akuntan publik(KAP) yang melakukan audit berpengaruh
terhadap harga saham?
4. Apakah opini auditor, audit report lag, dan kantor akuntan publik(KAP) secara
simultan berpengaruh terhadap harga saham?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah menentukan bukti empiris tentang :
1. Apakah ada pengaruh opini auditor terhadap harga saham
2. Apakah ada pengaruh audit report lag terhadap harga saham
3. Apakah ada pengaruh kantor akuntan publik(KAP) terhadap harga saham
4. Apakah ada pengaruh opini auditor, audit report lag dan kantor akuntan
publik(KAP secara simultan terhadap harga saham
1.4 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian diatas,manfaat penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya
mengenai pengaruh faktor eksternal terhadap harga saham.
2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan
referensi didalam melakukan penelitian sejenis serta menambah pengetahuan
dengan memberikan gambaran dan bukti empiris mengenai harga saham dan
3. Bagi auditor, membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses
audit, dengan mengetahui faktor faktor utama penyebab audit report lag
4. Bagi bidang akademik, dapat memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu
akuntansi terutama yang berkaitan dengan faktor faktor eksternal yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No. 1 paragraf 07
(SAK:2007) merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan
(seperti laporan arus kas), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk
skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi atau suatu
proses pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang dilaksanakan oleh suatu
perusahaan.dalam proses ini diidentifikasikan berbagai macam transaksi atau
peristiwa yang merupakan aktivitas ekonomi perusahaan yang dilakukan melalui
pengukuran, pencatatan, penggolongan, dan pengiktisaran sedemikian rupa
sehingga hanya informasi yang relevan dan saling berhubungan satu dengan yang
lain mampu memberikan gambaran secara layak tentang keadaan perusahaan.
Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan(PSAK)No.1, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan
keuangan harus menerapkan PSAK secara benar disertai pengungkapan yang
diharuskan PSAK dalam catatan atas laporan keuangan.
Informasi lain tetap disajikan untuk menghasilkan penyajian yang wajar
walaupun pengungkapan tersebut tidak diharuskan oleh Standar Akuntansi
Keuangan(PSAK No.1.Par 10), laporan keuangan merupakan media komunikasi
yang digunakan oleh pihak manajemen kepada pihak luar perusahaan yang
memiliki kepentingan. Kualitas suatu informasi yang dipublikasikan tergantung
pada kualitas laporan keuangan.
2.1.2 Harga Saham
Menurut Susilo et all ( 1999: 200), secara sederhana saham dapat di
defenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan.
Harga saham pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan penawaran dan
permintaan akan saham tersebut, sama seperti hukum ekonomi dimana apabila
permintaan terhadap saham naik maka harga saham tersebut secara otomatis akan
mengalami kenaikan juga, demikian sebaliknya apabila permintaan terhadap
saham tersebut menurun akan membuat harga saham tersebut turun.
Ekspektasi para investor terhadap kinerja saham dimasa yang akan datang
ditawarkan oleh suatu perusahaan. Apabila laporan keuangan dapat memberikan
keyakinan yang cukup maka akan membuat ekspektasi investor menjadi positif
dan akan melakukan pembelian terhadap saham tersebut dengan harapan akan
memperoleh keuntungan terhadap investasinya dimasa yang akan datang.
Ditinjau dari segi klaim dan cara peralihannya, saham dibedakan menjadi
beberapa jenis (Darmadji dan Fakhrudin, 2006: 7):
1. Saham biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan
pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen dan
hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi
2. Saham Preferen (preferred stock), yaitu saham yang memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap, tetapi juga bisa tidak mendatangkan
hasil seperti yang dikehendaki investor
3. Saham atas unjuk (bearer stock), artinya pada saham tersebut tidak
tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu
investor ke investor yang lain
4. Saham atas nama (registered stock), merupakan saham dengan nama
pemilik yang ditulis secara jelas dan cara peralihannya.
Menurut ikatan akuntan indonesia (IAI), 2001:SA seksi 110, Paragraf
01:Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya
adalah untuk mengatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia.
Opini audit disampaikan dalam paragraf pendapat yang termasuk dalam
bagian laporan audit. Dengan demikian opini audit tidak dapat dipisahkan dari
laporan audit.laporan audit sangatlah penting dalam sebuah proses audit untuk
menginformasikan kepada pengguna informasi keuangan tentang kesimpulan
yang diperoleh auditor. Opini audit harus didasarkan pada standar auditing dan
temuan temuannya,(IAI,2001:SA Seksi 508,paragraf 03). Opini audit diberikan
oleh auditor melalui berbagai tahapan audit sehingga auditor dapat memberikan
kesimpulan atas kewajaran laporan keuangan yang di auditnya.
Dalam IAI, (2001): SA Seksi 508 dijelaskan bahwa ada beberapa tipe
pendapat auditor, antara lain:
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia
2. Bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya
pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan 4. Pendapat tidak wajar
pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia
5. Pernyataan tidak memberikan pedapat
pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.
2.1.4 Audit Report Lag
Menurut Rahmawati (2011:5), Audit report lag adalah rentang waktu
penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan yang diukur
berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor
independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, sejak tanggal tutup
tahun buku perusahaan yaitu per 31 desember sampai tanggal yang tertera pada
laporan auditor independen.
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal, No.Kep 36/PM/2003 yang
menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan
laporan auditor independen harus disampaikan kepada BAPEPAM selambat
lambatnya 90 hari setelah tanggal laporan keuangan. Dalam peraturan ini
dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati
batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan maka hal tersebut
Keterlambatan dalam penyelesaian penyajian pelaporan keuangan dapat
memberikan indikasi yang positif maupun negatif mengenai informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan, faktor faktor tersebut tidak hanya terbatas
pada faktor finansial saja namun juga faktor non finansial.
Keterlambatan publikasi laporan keuangan sangat merugikan investor
karena dapat meningkatkan asimetri informasi dipasar, insider trading dan
memunculkan rumor yang membuat pasar menjadi tidak pasti. Keterlambatan
publikasi laporan keuangan keuangan bisa mengindikasikan adanya masalah
dalam laporan keuangan emiten sehingga memerlukan waktu yang lama dalam
penyelesaian audit.
Audit report lag yang panjang mengindikasikan bahwa sedang terjadi
sesuatu dalam perusahaan sehingga menjadi pertimbangan auditor dalam
pemberian opini audit going concern (Aruan :2011). Dalam standar umum ketiga
menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan
ketelitian, demikian juga dalam standar pekerjaan lapangan pertama dan ketiga,
mengatakan bahwa audit harus direncanakan dengan matang dan pengumpulan
bukti bukti yang cukup memadai.dengan adanya standar ini, proses pengauditan
membutuhkan waktu yang relatif lama, akibatnya laporan keuangan terlambat
untuk dipublikasikan.
Penelitian menunjukkan bahwa auditor sering memberikan opini going
concern ketika laporan audit terlambat disampaikan (Januarsi dan
antara ketepatan informasi dengan berita bagus (good news) atau berita buruk
(bad news). Perusahaan yang mengalami kerugian akan meminta auditor untuk
mengatur waktu auditannya lebih lama dibandingkan dengan yang biasanya,
sebaliknya bila perusahaan melaporkan laba yang tinggi maka perusahaan akan
mempercepat waktu auditornya sehingga good news tersebut dapat segera
disampaikan kepada investor dan pihak pihak lain yang berkepentingan.
2.1.5 Kantor Akuntan Publik
Satu hal yang sangat terkait dalam hal informasi laba pada khususnya dan
laporan keuangan pada umumnya adalah peran Auditor eksternal atau Kantor
akuntan publik untuk memberikan jasa atestasi terhadap laporan keuangan suatu
perusahaan. Auditor akan memberikan opini terhadap tingkat kewajaran penyajian
laporan keuangan berdasarkan Prinsip akuntansi berterima umum.
DeAngelo (1981) dalam Riyatno (2007) menyatakan kualitas audit yang
dilakukan akuntan publik dapat dilihat dari ukuran KAP yang melakukan audit.
KAP besar (Bif four accounting firm) dipersepsikan akan melakukan audit dengan
lebih berkualitas dibandingkan KAP kecil (non Big four accounting firm). Hal
tersebut karena didasarkan pada alasan bahwa KAP besar memiliki lebih sumber
daya dan jumlah klien sehingga mereka tidak tergantung pada satu atau beberapa
klien saja,selain itu karena reputasi mereka telah dianggap baik oleh masyarakat
Menurut Bawono (2010:10) Kantor akuntan publik big four di indonesia
terdiri terdiri dari :
1. Kantor akuntan publik PricewaterhouseCoopers, yang bekerja sama dengan KAP Haryanto Sahari&CoTanuredja,Wibisana&Co
2. Kantor akuntan publik KPMG yang bekerjasama dengan kantor akuntan publik Sidharta dan wijaya
3. Kantor akuntan publik Ernst dan young, yang bekerja sama dengan kantor akuntan publik Drs.sarwoko dan sanjoyo
4. Kantor akuntan publik Deloitte Tauche Thomatshu, yang bekerjasama dengan kantor akuntan publik Oesman Bing Satrio&Co
2.2 Tinjauan penelitian terdahulu
Berikut adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan harga saham
yang ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2.1
Tinjauan penelitian terdahulu
N o
Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian 1 Imaniar,
Kualitas audit secara parsial terdapat hubungan yang kuat terhadap harga saham, kepemilikan institusional secara parsial tidak terdapat hubungan terhadap harga secara parsial tidak terdapat hubungan terhadap harga saham.komisaris
institusional, kepemilikan kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh
2.3 kerangka konseptual
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Opini auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor independen di
dalam laporan audit sebagai kesimpulan atas laporan keuangan yang telah
diauditnya dan disampaikan kepada puihak pihak yang berkepentingan. opini
audit dilihat apakah merupakan unqualified dan selain unqualified.
Audit report lag yang lama cenderung dialami oleh perusahaan yang
menerima opini audit diluar unqualifief opinion daripada perusahaan yang
menerima unqualified opinion.
Ukuran kantor akuntan publik secara umum dilihat berdasarkan jumlah
karyawan, jumlah klien, serta reputasinya, kantor akuntan publik besar secara
umum memiliki jumlah karyawan yang lebih banyak daripada kantor akuntan
biasa.demikian juga dengan soal reputasinya, kantor akuntan publik besar lebih Opini Auditor (X1)
Audit Report Lag (X2)
Kantor akuntan publik (X3)
teruji dalam hal profesionalitas dalam melakukan kegiatan audit sehingga
perusahaan perusahaan cenderung lebih mempercayai kantor akuntan publik besar
untuk mengaudit perusahaan mereka.
Audit report lag sangat berpengaruh berpengaruh terhadap nilai informasi
keuangan yang dilaporkan. Hal tersebut mencerminkan pentingnya ketepatan
waktu(timeless) penyajian laporan keuangan kepada publik, oleh karena itulah
perusahaan diharapkan menghindari penundaan penyajian laporan keuangan
karena dapat menyebabkan berkurangnya manfaat informasi yang disajikan.
Keputusan BAPEPAM No.Kep-36/MM/2003,No. Peraturan X.K.2
menyatakan bahwa laporan keuangan disertai dengan laporan auditor independen
disampaikan kepada BAPEPAM selambat lambatnya pada akhir bulan ketiga
setelah tanggal laporan keuangan tahunan.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara yang harus diuji
kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dan
menganalisisnya. Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, tinjauan
penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini
adalah sebagai berikut:
HI : Terdapat pengaruh opini auditor terhadap harga saham
H3 : Terdapat pengaruh ukuran KAP terhadap harga saham
H4 : Terdapat pengaruh opini auditor, Audit report lag dan ukuran KAP secara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yakni penelitian
dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel
atau lebih.sedangkan penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan
menjelaskan hubungan variabel-variabel yang diteliti yaitu opini auditor, Kantor
Akuntan Publik, audit report lag sebagai variabel independen dan harga saham
sebagai variabel independen
3.2 Batasan Operasional
Batasan Penelitian yang dibuat oleh peneliti supaya tujuan penelitian ini
dapat tercapai antara lain:
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)
2. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2008 sampai dengan tahun 2010
3. Faktor-faktor yang diteliti yang diperkirakan dapat berpengaruh terhadap harga
3.3 Defenisi Operasional
Menurut Erlina (2008) “Defenisi operasional adalah menjelaskan
karakteristik dari objek kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang
menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasikan kedalam penelitian”.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (independen variabel) merupakan variabel mempengaruhi
variabel-variabel yang lain. Variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
a. Opini auditor (X1)
Opini auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor independen atas
laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Dalam penelitian ini opini
auditor diukur dengan melihat jenis opini yang diberikan oleh auditor
independen terhadap laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia(BEI) Pada tahun 2008-2010.dalam penelitian ini
pendapat auditor dibedakan menjadi dua kelompok yaitu perusahaan yang
menerima pendapat unqualified opinion diberi kode 1 dan perusahaan yang
menerima pendapat selain unqualified opinion diberi kode 0.
b. Audit report lag (X2)
Menurut Halim (2000), “Audit report lag adalah rentang waktu
perusahaan sampai dengan tanggal yang tertera dalam laporan auditor
independen”.
Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan hal yang penting
dan harus diperhatikan oleh perusahaan karena dapat mempengaruhi tingkat
relevansi dan reabilitas laporan keuangan. Dalam hal ini audit report lag
dihitung dari lama waktu penyelesaian audit mulai dari tanggal penutupan
tahun buku hingga laporan auditor independen atas laporan keuangan auditor.
Sesuai dengan keputusan ketua BAPEPAM No.kep-36/PM/2003,
No.peraturan X.K.2 tentang perubahan peraturan penyampaian laporan
keuangan tahunan yang semula selambat lambatnya seratus dua puluh hari
menjadi selambat lambatnya sembilan puluh hari setelah tanggal laporan
keuangan.
Adapun rentang waktunya dapat dihitung dengan rumus berikut:
Audit report lag = tanggal laporan audit – tanggal laporan keuangan.
c. Kantor akuntan publik (X3)
Dalam penelitian ini Kantor akuntan publik diukur dengan melihat KAP
yang mengaudit laporan keuangan perusahaan tersebut. Dimana dalam
penelitian ini ukuran KAP digolongkan menjadi dua macam yaitu perusahaan
yang menggunakan jasa KAP the big four diberi kode 1 dan perusahaan yang
tidak menggunakan jasa KAP non big four diberi kode 0.
2. Variabel terikat (dependent variable), adalah variabel yang dijelaskan atau
variabel dependen adalah harga saham, dimana variabel dependen disimbolkan
dengan “Y”. Dalam hal ini harga saham dapat dilihat harga saham pada
closing price.
3.4.Skala pengukuran variabel
Tabel 3.1
Defenisi operasional dan pengukuran variabel
Variabel yang diukur
Indikator Skala Sumber
Data
Harga saham Harga pasar perlembar saham pada periode tertentu
Rasio Sekunder
Opini auditor Unqualified opinion/selain unqualified opinion
Nominal Sekunder
Audit report lag
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah perusahaan
manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan
sampling menggunakan purposive sampling yang dipilih berdasarkan
kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan menyampaikan laporan keuangan yang lengkap dari tahun 2008
sampai 2010 di Bursa Efek Indonesia
2. Perusahaan mempunyai aset lebih dari 500 M
3. Perusahaan yang memiliki laporan auditor independen dalam laporan keuangan
pada tahun 2008-2010
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut diatas maka yang menjadi sampel
dalam penelitian ini berjumlah 34 dari 134 perusahaan yang terdaftar dari tahun
2008-2010 sehingga total sampel dalam penelitian ini berjumlah 102 perusahaan.
Tabel 3.2
Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan
95 Ricky Putra Globalindo Tbk ─ √ √
3.6 Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data-data tersebut
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang
digunakan dalam penelitian adalah laporan auditan perusahaan dari
3.7 Metode pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara
yaitu melalui studi pustaka dengan mengumpulkan buku-buku yang berkaitan
dengan penelitian ini dan dokumentasi penelitian terdahulu sebagai referensi.
Selain itu diperoleh dari media internet dengan mengunduh data yang dibutuhkan
melalui
3.8 Teknik Analisis
Seluruh data yang telah terkumpul selanjutnya akan dianalisis sehingga
dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik.
Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang tercermin
dari nilai rata-rata (mean), Standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
sum, range, kurtosis, san skewness (kemencengan distribusi), sehingga
secara kontekstual dapat lebih mudah dimengerti.
3.8.2 Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa sampel yang
diteliti terbebas dari gangguan multikolonieritas, autokorelasi,
heteroskedastisitas dan normalitas.
3.8.2.1Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi,variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal
atau mendekati normal (Ghozali, 2006). Pengujian normalitas ini
dapat dilakukan melalui :
1. Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
dengan hanya melihat histogram dapat membingungkan, khususnya
untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan
adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan
keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut:
a. Jika data meyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal. Model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal serta tidak menunjukkan pola distribusi
normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis statistik
Untuk mendeteksi normalitas data, dapat pula dilakukan melalui
analisis statistik Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Uji K-S dilakukan
dengan membuat hipotesis :
H0= Data residual terdistribusi normal
H1= Data residual tidak terdistribusi normal
Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut:
a. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik
ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal.
b. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistik
3.8.2.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen
tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas
dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance Value dan Variance
Inflation Factor (FIV). Kedua ukuran ini menunjukkan variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih
yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai FIV yang tinggi. Nilai cut-off
yang umum adalah:
1. Jika nilai tolerance>10 persen dan nilai VIF<10,maka dapat
disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel independen
dalam model regresi.
2. Jika nilai tolerance<10 persen dan nilai VIF>10,maka dapat
disimpulkan ada multikolinieritas antar variabel independen dalam
model regresi.
3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu
yang digunakan dalam mengetahui adanya heterokedastisitas dapat
dilihat melalui grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan
residualnya. Heterokedastisitas dapat diketahui dari hasil analisis
dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika ada pola tertentu,seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan terjadi heterokedastisitas.
2) Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
3.8.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dilakukan dengan Run Test untuk
menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi.
3.8.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analisis
regresi berganda karena dalam penelitian ini terdapat satu variabel terikat
dan lebih dari satu variabel bebas. Analisis regresi berganda bertujuan untuk
Analisis regresi berganda menunjukkan arah hubungan variabel dependen
dan variabel independen.
Persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai
berikut: Y= a+ b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan :
Y = Harga saham X1 = Opini Auditor X2 = Audit report lag X3 = Kantor akuntan publik b = Koefisien regresi a = Konstanta
e = Faktor pengganggu
3.8.3.1 Uji Regresi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen
(Ghozali,2005). Adapun mengenai hipotesis-hipotesis yang dilakukan
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1) Jika prob < 0,05 atau t hitung > t tabel maka variabel X secara
individu (parsial) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel Y.
2) Jika prob > 0,05 atau t hitung < t tabel maka variabel X secara
parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
3.8.3.2 Uji Hipotesis Analisis Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama sama terhadap variabel dependen (Ghozali,2005).
Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi (a)
sebesar 5 persen atau 0,05. Kriteria penerimaan atau penolakan
hipotesis akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi. Jika
nilai probabilitas signifikansi < 0,05, maka hipotesis diterima. Hal ini
berarti model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel
dependen. Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka hipotesis
ditolak.hal ini berarti model regresi tidak dapat digunakan untuk
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei 1
Pengajuan
Proposal
2
Penyetujuan
Proposal
3
Penyelesaian
Proposal
4
Penulisan
Skripsi
5
Penyelesaian
Skripsi
6
Ujian
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Bab ini akan akan menyajikan analisis terhadap data yang diperoleh
selama penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Dari tahun 2008-2010 jumlah perusahaan yang
terdaftar di BEI adalah sebanyak 135 perusahaan. Kemudian keseluruhan data
diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan berdasarkan purposive
sampling dan terkumpul jumlah data sebanyak 34 perusahaan. Terhadap ke 34
perusahaan tersebut dilakukan pengujian-pengujian yang meliputi statistik
deskriptif, uji asumsi klasik dan hipotesis penelitian.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari
2010 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis opini audit, audit report lag dan ukuran
dependen. Statistik deskriptif variabel dari sampel perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI selama 2008-2010 disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Analisis deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Jenis_Opini 102 .00 1.00 .6961 .46222
Audit_Report_Lag 102 30.00 105.00 73.1373 13.70484
KAP 102 .00 1.00 .6667 .47373
Harga_Saham 102 50.00 274950.00 11349.7843 35259.50681
Valid N (listwise) 102
Sumber: SPSS 17, Data diolah 2012
Berikut ini adalah perincian deskriptif dari data yang diolah:
1. Variabel jenis opini audit memiliki nilai minimum 0,nilai maksimum 1
dan rata-rata 0,6961 dengan jumlah sampel 102
2. Variabel audit report lag memiliki nilai minimum 30, nilai maksimum
105 dan rata-rata 73,1373 dengan jumlah sampel 102
3. Variabel KAP memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 1 dan rata-rata
0,6667 dengan jumlah sampel 102
4. Variabel harga saham memiliki nilai minimum 50, nilai maksimum
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.2.1Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji non
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis :
H0 : data residual berdistribusi normal
Ha : data residual tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikansinya > 0,05 maka H0
diterima,sedangkan jika signifikansinya < 0,05 maka H0 ditolak.
Tabel 4.2
Uji normalitas sebelum Data Ditransformasi One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Std. Deviation 35259.50681
Most Extreme
Differences
Absolute .374
Positive .347
Negative -.374
Kolmogorov-Smirnov Z 3.780
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
b. Calculated from data.
Dari hasil pengolahan data tersebut,besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 3,780 dan signifikansi pada 0,000 maka disimpulkan
data tidak terdistribusi secara normal karena p = 0,000 < 0,05. Data
yang tidak terdistribusi secara normal tersebut juga dapat dilihat
melalui grafik histogram dan grafik normal plot data berikut.
Gambar 4.1
Histogram (sebelum data ditransformasi)
Dengan membandingkan data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal, dari grafik diatas dapat disimpulkan
bahwa distribusi data tidak normal karena grafik histogram
menunjukkan distribusi data tidak mengikuti garis diagonal yaitu
Demikian juga dengan hasil iji normalitas dengan
menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, terlihat penyebaran
titik-titik agak menjauh dari diagonal sehingga dapat disimpulkan
bahwa data dalam metode regresi tidak terdistribusi normal. Dari hasil
uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram,
Kolmogorov-Smirnov (K-S) dan garis normal plot menunjukkan data tidak
terdistribusi secara normal.
Data tidak berdistribusi normal dapat disebabkan oleh adanya
data yang outlier, yaitu data yang memiliki nilai yang sangat
menyimpang dari nilai data lainya. Ada beberapa cara mengatasi data
outlier,yaitu:
1. Melakukan transformasi data ke bentuk lainya
3. Melakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke
suatu nilai tertentu
Dari ketiga cara tersebut, penulis memutuskan untuk melakukan
transformasi data terhadap semua variabel menjadi bentuk Logaritma
Natural (Ln), agar variabel-variabel dalam penelitian ini memenuhi
asumsi normalitas. Transformasi data ke dalam bentuk Ln
menyebabkan data yang bernilai negatif tidak dapat ditransformasi
sehingga menghasilkan missing values. Setiap data yang terdapat
missing values akan diganti dengan data mean (rata-rata). Setelah itu
dilakukan pengujian ulang dengan metode statistik.
Tabel 4.3
Uji Normalitas setelah Data Ditransformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LNHARGASAHAM
N 102
Normal Parametersa,,b Mean 7.1877
Std. Deviation 2.07436
Most Extreme Differences Absolute .088
Positive .088
Negative -.057
Kolmogorov-Smirnov Z .893
Asymp. Sig. (2-tailed) .403
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil pengujian K-S diatas,nilai K-S yang diperoleh
adalah 0,893, dan signifikan pada 0,403. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data terdistribusi normal dimana nilai p > 0,05. Dengan
demikian secara keseluruhan bahwa nilai observasi telah terdistribusi
normal. Pada histogram,dapat dilihat bahwa distribusi data tidak
menceng (skewness) ke kiri atau ke kanan.
Gambar 4.2
Histogram ( setelah data ditransformasi)
Pada grafik normal plot, dapat dilihat titik-titik menyebar
disekitar garis diagonal dan mendekati garis diagonal sehingga dapat
Gambar 4.3
Grafik Normal P-Plot (setelah data ditransformasi)
4.2.2.2Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk membuktikan
apakah variabel bebas dalam penelitian ini dapat saling berintervensi
ketika dibuat pemodelan dengan variabel terikat. Kriteria di nyatakan
variabel bebas tidak saling intervensi satu sama lain ketika:
1. Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai FIV < 0,10 maka dapat
disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel independen
2. Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai FIV > 0,10 maka dapat
disimpulkan ada multikolinieritas antar variabel independen
dalam model regresi
Tabel 4.4 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Jenis_Opini .910 1.099
Audit_Report_Lag .919 1.088
KAP .878 1.139
a. Dependent Variable: LNHARGASAHAM
Sumber: SPSS17 Data diolah 2012
Dari tabel hasil uji multikolinieritas diatas, diperoleh harga VIF
tidak ada yang melebihi nilai 10 dan tolerance < 0,10. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat
masalah multikolinieritas antar variabel independen dalam model
regresi.
4.2.2.3Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah
bersifat heterogen, menyebabkan model regresi tidak dapat
meramalkan secara akurat, karena memiliki residu yang tidak teratur.
Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya masalah
heterokedastisitas digunakan Scatter plot. Kriterianya adalah apabila
titik-titik pada scattter plot atau diagram pencar tidak membentuk pola
tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari
masalah heterokedastisitas.
Gambar 4.4 Uji heterokedastisitas
Berdasarkan grafik scatter plot diatas, dapat di simpulkan bahwa
model regresi tidak terkendala heterokedastisitas, karena titik-titik
4.2.2.4Uji Autokorelasi
Masalah autokorelasi pada umumnya terjadi pada penelitian
yang data nya berkaitan dengan unsur waktu (time series). Penelitian
ini adalah termasuk penelitian yang menggunakan data time series,
yakni data yang diperoleh antara tahun 2008-2010, sehingga peneliti
merasa perlu untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan
terganggu oleh autokorelasi atau tidak
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui masalah
heterokedastisitas adalah apabila harga Dw diantara Du sampai
dengan (4 – Du).
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Data
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Audit_Report_Lag, Jenis_Opini, KAP b. Dependent Variable: LNHARGASAHAM
Sumber: SPSS 17 Data diolah 2012
Penelitian ini memiliki 3 variabel independen dan 1 variabel
dependen, nilai DW berdasarkan tabel diatas adalah 1,794. Nilai ini
akan dibandingkan dengan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 102
dan jumlah variabel 3 sehingga k= 3. Berdasarkan harga tersebut
bahwa batas Du adalah 1,613 dan 2,387 (4- Du). Dengan demikian
maka diketahui bahwa nilai DW > 1,613 dan DW < 2,387. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terganggu
oleh autokorelasi.
4.3 Persamaan Regresi
Penelitian ini menggunakan regresi linier, dilakukan dengan metode enter,
semua variabel dimasukkan kemudian akan diregresikan untuk mencari korelasi
variabel dependen dan independen. Dari uji asumsi klasik yang telah dilakukan
disimpulkan bahwa model regres layak dipakai dalam pengolahan data. Untuk
menguji hipotesis digunakan uji regresi berganda. Berdasarkan pengolahan data
yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 17, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6 Uji Regresi Data
Coefficientsa
Dependent Variable: LNHARGASAHAM
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
HS = 5,634+0,051AO+0,004AR+1,800KAP
Maksudnya adalah:
1. Konstanta sebesar 5,634 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel opini
audit,audit report lag dan KAP maka harga sahamnya adalah 5.634
2. Setiap terjadi kenaikan pada variabel opini audit akan diikuti kenaikan pada
pada variabel harga saham sebesar 0,051 satuan dan variabel lainnya
dianggap konstan.
3. Setiap terjadi kenaikan pada variabel audit report lag akan diikuti kenaikan
pada variabel harga saham sebesar 0,004 satuan dan variabel lainnya
dianggap konstan
4. Setiap terjadi kenaikan pada variabel ukuran KAP akan diikuti kenaikan pada
variabel harga saham sebesar 1,800 satuan dan variabel lainnya dianggap
konstan
4.4 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi
Nilai koefisien korelasi (R) besaran korelasi atau hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dinyatakan kuat apabila
nilai R > 0 atau mendekati 1.
Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel
0 sampai 1. Apabila R square mendekati 1 dapat disimpulkan variabel-variabel
independennya dapat memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
mendeteksi variasi variabel dependennya. Sebaliknya semakin kecil nilai R
square, kemampuan variabel independennya untuk menjelaskan variabel
dependennya semakin terbatas.
Tabel 4.7 Uji Korelasi dan Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .617a .381 .355 1.67129 1.794
a. Predictors: (Constant), Audit_Report_Lag, Jenis_Opini, KAP
Dependent Variable: LNHARGASAHAM
Sumber: SPSS 17 Data diolah 2012
Pada tabel model summary diatas nilai R= 0,617, hal ini menjelaskan
bahwa hubungan atau korelasi antara variabel independen dan variabel dependen
kuat karena berada diatas 0,5.
Pada tabel tersebut juga diketahui nilai koefisien determinasi atau adjusted
R square nya 0,355, hal ini berarti bahwa 35,5% variasi atau perubahan dalam
harga saham dapat dijelaskan dengan variasi jenis opini audit, audit report lag dan
4.5 Hasil Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji asumsi dan menyatakan bahwa model regresi
diasumsikan tidak terganggu oleh masalah normalitas, multikolinieritas,
heterokedastisitas dan autokorelasi, maka analisis regresi linier dapat dilakukan.
Untuk mengetahui apakah variabel independen memiliki pengaruh terhadap
variabel dependen dalam model regresi, maka dilakukan uji (t test) dan uji (f test).
4.5.1 Uji t (t- test)
Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi konstanta dan setiap
variabel independennya.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.634 1.295 4.350 .000
Jenis_Opini .051 .435 .011 .118 .906
Audit_Report_Lag .004 .015 .029 .298 .766
Tabel 4.8 Uji t
Untuk variabel jenis opini audit, dari tabel tersebut dapat dilihat
bahwa t hitung= 0,118 dan t tabel = 1,9835 (data t-tabel df = 102 pada
tingkat signifikansi α = 5 % adalah 1,9835), maka t hitung< t tabel maka
jenis opini audit secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Signifikansi penelitian menunjukkan nilai signifikansi yang lebih besar dari
0,05 (0,906>0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga jenis opini
audit tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Untuk variabel audit report lag, t hitung = 0,298, dengan t tabel =
1,9835, maka t hitung< t tabel, maka secara parsial audit report lag tidak
berpengaruh terhadap harga saham. Signifikansi penelitian juga
menunjukkan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,766> 0,05).
Maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga audit report lag tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Untuk variabel ukuran KAP, t hitung = 4,167, dengan t tabel =1,9835,
maka t hitung> t tabel, maka secara parsial ukuran KAP berpengaruh
terhadap harga saham. Signifikansi penelitian juga menunjukkan nilai
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,00<0,05). Maka H1 diterima dan
H0 diterima, sehingga ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap harga
saham
Dependent Variable: LNHARGASAHAM
4.5.2 Uji f (f Test)
Uji f digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen
.
Tabel 4.9 Uji f
Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test diatas, diperoleh f hitung =
6,332 dengan tingkat signifikansi 0,001. f tabel = 2,697 dengan signifikansi
0,05. Dengan demikian jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP
secara simultan berpengaruh terhadap harga saham karena f hitung> f tabel
(6,332> 2,697) dan nilai signifikansi penelitian< tingkat signifikansi
(0,001<0,05)
4.6 Pembahasan Hasil Peneltian
Pada tabel 4.1 telah dijelaskan bahwa variabel harga saham memiliki nilai
minimum 50, nilai maksimum 274950 dan nilai rata-rata 11350. Variabel jenis
opini audit memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 1 dan nilai rata-rata 0,696.
Variabel audit report lag memiliki nilai minimum 30 hari, nilai maksimum 105
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 70.563 3 23.521 6.332 .001a
Residual 364.038 98 3.715
Total 434.601 101
a. Predictors: (Constant), KAP, Audit_Report_Lag, Jenis_Opini
Dependent Variable: LNHARGASAHAM