Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 2, No. 2 (2013)
HUBUNGAN KETERGANTUNGAN
PROSESANTARA
PROSESSPLITTING DAN DISTILASI PAI}A INDUSTRI
OLEOKIMIA
Muhammad Yusuf Ritonga
Ilepartemen Teknik Kimia, Fakultas TekniL, Univcrsitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia Email : yusufri t@gmall.c om
Abslrok
Target tingkat pro&tksi normal suata distillqt asam lemak (DAL) atau Distillat Asam Lemak Mtnyak Kelapa Sawit (DALMKS) gagal untuk dicapai dan mendorong untuk melakukan suatau analisa dan studi
-
merryelesaikan masalah ini pada skala in&tstri. DAI /lKS dibuat melalui proses degumming, splitting dan distillasi. Tingkat produksi ditingkatkan pada studi ini dengan metode trial and error. Tingkat hidorolisa splitting yang ditingkatkan - menjadi 98 o/o sangatme*banht mensikkan tingkat produksi DALMKS menjadi 93 ok (target normal). Fakta ini
memtnjuklmn terdapat htbmgan antol proses yang satgat kuat antara ploses splitting dan distillasi.
Esta hunci: tinglrat hidrolisa, hi&olisa, tingkat prodtksi, target, distillasi. Abstract
The ntrmal prodnction yield target of a fatty acid distillated products ffAOP) or DPOFA (Distilled Palm Oil Fatty Acid)'s fail to be achieved, and lead to do a particular analysis and
study
-
to solve ihe problemin
fudustrial scale. The DPOFA's mwrufocared through degurnming, splitting and distillation ptocesss. The prduction yield's improved in this study bywing trial and error method. Ihe imprwed splitting degree (98 96 minimum) helped much better DPOFA production yield - cone to be 93 o% (normal target). There are strong processes
interrelationship between splitting and distillation process.
Kelv'or& : splitting degree, lrydrolysis, pro&tctionyield, target, distillation
Pendahuluan
Pada proses diversifftasi pembuatan dan
pemurnian produk asan lemak (AL) DPOFA
ditemukan kesulitan
untuk
mendapatkan tar get tinglat produksinya (p rodu ction yie ld)di
bawahnoflnal,
khususnya pada prosesdistillasi. Kondisi ini menyebabkan kapasitas
dan jadwal produksi
AL
lernak terganggu.Tingkat produksi
AL
turun sigrifftan [9]. Masalah ini selalu timbul pada distilasi AL,relatif
beberapa waletu setelah t€qadimasalah penurunan tingkat hidrolisa g plitting
degree, SDJ minyak kelapa sawit (Crude
Palm
Oil,
CPO).
Masalahini
jtgu menyebabkpn mutu DPOFA yang dihasilkan menurun, tapi tidak disinggung dalam artikel ini.Teori
Tahapan proses pembuatan DPOFA
Pembuatan produk
AL
ini
mengikutialur proses ; degumming (memisahkan /race
logam dwr gum dari CPO), splitting (konversi CPO menjadi asam lemak Splitted Palm Oil Fatty Acid, atau SCPOFA) [4] dan destillasi.
Tahap akhir
ini
untuk memisahkan bahanpenyebab warna salah satunya
[7].
lugamemisahkan bahan
-
bahan bertitik didihlebih rendah dari Crr dan lebih tinggi dari
CrE) dari SCPOFA (umpan distillasi), untuk
menghasilkan DPOFA. Sernua bahan
-
bahanini
terkandung dalam CPO, tentu jugaSCPOFA.
Hidrolisa minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawit (trigliserida) yang
dihidrolisa sesuai reaksi yang umum berlaku
pada minyak &lemak (MDL), pada suhu 250
-
26A "C dan 55 bar [5]. Dilakukan denganair berlebih. Reaksi hidrolisa, adalah reaksi
keseimbangan
dengan
mekanismaditampilkan
di
bawahini
tlll
Terjadipembentukan parsial gliserida(glsd);
di
-,
mono gliserida dan sisa trigliserida.
trqbd-=:r ts-
di=llo=Ai-
"". 1icigkd-
aru *----
usragk*="{L,..Ii
mo$+glsi-er--:
.{,L-gls*r:u .. -i, x:s-bc-i
er
-i .{] -*;ers
..:'
Tingkat hidrolisa O*
*iututryu
Tingkat hidrolisa menyatakan jwnlah AL yang terbertuk pada hidrolisa MDL dan
dinyatakan dengan hubungan maternatik
sederhana
{SD =
Bilangan
asam,(AV)/Bilangan penyabunan
(SV))
[5].
Ini juga menyatakan jumlah bagian MDL yangberubah menjadi
AL
pada hidrolisa MDL.Jurnal TeknikKimiaUSU, Vol. 2,No. 2QA13)
Tingkat hidrolisa yang cenderung tinggi menyatakan
jumlah
AL
terbentuk jtogasemakin banyak pada hidrolisa dernikian sebaiiknya atau
MDL
tersisa cenderungsemakin rendah. Tingkat hidrolisa ymg
tinggi, adalah zuatu keberhasilan, sebaliknya
merupakan suatu kegagalan ata,o masalah
proses produksi oleo kimia. Target tingkat hidrolisa yang umum, adalah 98 % minimum
[5,9]. Sedikit penunrnan di bawah nilai ini,
merupakan awal masalah dalam hidrolisa. Penurunan tingkat hidrolisa selalu disedai dengan kenaikan level kadar air pada AL yang dihasilkan, karena
ai
yang disupplai tidak terpakai dan terpisahkan dengan baikpada reaktor hidrolisa (splitter).
Hal
inidisebabkan kegagalan satu atau beberapa
berbagai faktor pedukung reaksi hidrolisa
(tidak dibahas dalam artikel ini)- Kenaikan kadar air ini menyebabkan kernurnian umpan
AL
yang
digunakanuntuk
destillasiberkurang.
Titik didih asam lernak dalam campuranasam
lemak dan (MDL)
Asam lemak dapat bercampur dalam
segala proporsi dengan
MD
L.
Dengandernikian
AL
hasil hidrolisa dan MDL sisahidrolisa (dalam bentuk tri-,
di
Aanmono-gliserida
-
lihat reaksiI
hingga 3di
atas)bercampur dengan baik. Keduanya dapat dipisahkan dengan distillasi. Trigliserida
{C3I{5(OOCR)} merupakan ester dari gliserin (C:ilso3) dan
AL
(R-COOH), rasio1
:
3. Berdasarkan halini
trigliserida mempunyatitik
didih (Td) yang lebih tinggi dari ALdengan guzus alkil (R) yang sama. Dengan
demikian hidrolisa MDL yang melghasilkan
AL kasar memiliki Td yang lebih rendah dari MDL asal, juga dari di -dan mono- gliserida, sebab dipisahkan
dmi
giiserin.Jika
ALmengandung lebih banyak sisa
MDL,
Td campuranini
akan bertambah atau jikasebaliknya,
Td
campuranini
lebih tinggi,demikian
setraliknya.Analog
dengankenaikan Td AL, karena kenaikan jumlah AL yang ber - Td lebih tinggi [3, 6].
Perubahan performa distillasi
Kondisi proses destillasi asam lemak selalu direncantkan sesuai karakter AL murni
(r.ader ak 0,1 Yo makstmum dan kadar MDL
3 %
maksimum)untuk
mengolah danmemurnikan
AL,
demikian juga pendukungproses destillasi. Perubahan pada kmakter AL
umpan yang dipakai pada proses destillasi akan
menyebabkan perubahan perforrna destillasi.
Ini
sesuai teori destillasi [1,8]. Perubahankarakler umpan, karena SD memrrun pada masalah hidrolisa di atas. Hal ini diperkirakan
akan berdampak pada penurunan memperoleh
jurnlah asam lernak yang akan diperoleh Qroduction yield), cenderung lebih rendah.
Bukankah
jumlah
AL
berkurang, MDLbertambah, karena
SD
menurun. Kenaikan jumlah sisa MDL pada umpanAL
destillasi akan menyulitkan pemisahanAL
dari padaumpan AL (campuran asam lemak dan MDL), diperlukan
suhu
pemanasdan
kapasitaspemanas
yang
lebih
tinggr.
Kesulitan memisahkanAL
akan
semakin rhgg1,disebabkan kenaikan kadar ur padaumpan AL SCPOFA.
Air
memilikititik
didih yang jauhlebih rendah
dari
AL
UZ).
Asam lernakdipisahkan pada suhu
di
atas 200'C.
Padasuhu
ini
dan tekanan vakumair
menguapdengan sangat cepat dan membuat tekanan vakum sangat
labil,
menurunkan tekananvakum" Pemisahan
AL
tidak bisa dilakukan dengan baik dan akan mengurangi perolehanAL.
Bisakan analisa ini menjawab masalah
yang timbul? Untuk menjawab
ini
harusdilakukan studi langzung, research terkait
splitting dan destillasi berbasis CPO.
Metodologi Penelitian
Bahan yang dipergunakan pada studi
ini,
adalah CPO @ilangan penyabunan SV2o6 mg KOrVg), SCPOFA (Splitted CPO
Fatty Acid), uap bertekanart 55 bar, 12bar,6
bar, air pendingin
30
'C,
55
'C
dan Oil thermal heater. Metode yang digrmakan, [image:2.612.349.526.559.644.2]adalah metode
trial
and ewor. Bllangan penyabunan (SV1 dianalisa dengan AOCS Official method No.Cd 3 -25
dan bilangan asam (AV) dengan AOCS Afficial method No. TelA44[2].
Gambar 1. Diagram alir percobaan.
Ket:
A:
tangki CPO, B = tangki SCPOFA,C:
tangki fraksi ringan, D = tangki DPOFA, E
:
tangki residu AL, F = ialur drain air tangki
SCPOFA (destilbsi gaya Feld and Eanh\ l9l.
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 2, No. 2 QOl3>
Prosedur
Tingkat hidrolisa CPO lebih
dulu
dicoba untuk diperbaiki dan dipertahankan98
%minimum.
1- Kapasitas pemakaian umpatr SCPOFA
pada destillasi dibuat lebih rendah dari
produksi SCPOFA pada bagian hidrolisa. Ini mencoba untuk menaikkan AV umpan
SCPOFA.
2.
Ai
pada tangki SCPOFA selalu dibuangdari dasar tangki, hitgga habis, mencoba
mengurangi
beban
tekanan
vakumdestilasi.
3. Diambil
dan
dianalisaAV
umpandistillasi
nry a
ja,m, sezuai waktu reaksi hidrolisa. Mixer pada tangki umpan selaluaktif beroperasi, dicoba menaikkan AV umpan secara merata.
4.
Kondisi destillasi dicoba dan dijaga tetappada kapasitas rendah
dan
normal.Bilangan asam (AV) residu .AL dianalisa tiap 4 jarn dan dicatat. Berproduksi sambil membilasunitid.
5,
Dicoba rmtuk melalnrkan penambahankapasitas umpan,
jika
terjadi kenaikanindikasi tingkat
perolehan DPOFAdanJatau
AV
residu
AL
berkurang dwlatauAV
SCPOFA bedambah- Leiberarti kondisi
membaik.
Tingkat produksi DPOFA dan residuAL
dicatattiap 2 jarn
6.
Langkah ke -5 dilakukan sampai kapasitasdestillasi seimbang dengan hidrolisa CPO.
Indikasi Makin mendekati akhir paska pembilasan dan produksi makin mengarah ke kondisi normal.
Dibuat trend grafik, terutarc,a antara
data kenalkan
AV
SCPOFA dan tingkatproduksi DPOFA dan dianalisa.
Ini
berguna untuk melihat hubrmgan proses hidrolisadengan destillasi. Hasil
Perubahan perbaikan AV SCPOFA pada tangki umpan destillasi, tingkat produksi DPOFA dan AV residu AL dapat diperhatikan pada Tabel 1. Satuan AV dalam mgKOWg. Keraikan
AV
SCPOFA berdampak padakenaikan tingkat produksi DPOFA. Kenaikan tingkat produksi DPOFA berdampak pada
p$rlrrrman tinglat produksi serla
AV
residu asam lemak" yang sangat diharapkan padadestillasi asam lemak.
Keadaan
ini
diperoleh dengan relatif tetap mempertahankan suhu destillasi padakisman standar. Tekanan vakum cederung
lebih reirdah (tidak drtrmjukkan dalam artikel
ini),
karena
kenaikaa
AV
SCPOFA mengurangi kadar ar dalam umpan SCPOFA., sehingga beban ejektor vakum (alat pembuatvakum) iebih rendah. Tekanan vakum yang lebih rerdah ke arah
3
-
5
mbar (standarnormal) pada kolom utama, ke arah
I -
3 mbar pada kolom residu membuat asam lemakDPOFA
lebih
banyak
teruapkan sertamengurangi tingkat produksi dan
AV
asamlernak residu. Kenaikan
AV
SCPOPFA iugamenyebabkan sisa gliserida semakin sedikit
dalam
SCPOFAdan
berdampak padapenurunan
titik
didih SCPOFA. Penurunantitik
didih
ini
juga menyebabkan DPOFAlebih banyak teruapkan pada suhu destillasi
yamg relatif tetap d4aga. Pada data tsrakhir
(no.
9)
merupakan akhir paska pembilasan peralatan destillasi dengan SCPOFA, sehinggadiperoleh tingkat produksi DPOFA dan AV residu
AL
sesuai standar*
diperoleh kondisi normal destillasi. KenaikanAV
SCPOFA berdampak positif bagi kondisi dan tingkatproduksi DPOFA.
Tabel 1. I)ata
-
data SD hidrolisa, AV SCPOFA"tingkat produksi DPOFA dan AV residu AL
Catalan
'.
*Target standm;
SD:
98
% minimum, AY = 2A-
4A mgKOTl/g $Olt
.l !6 l
x2mi
rll &^:
i
j
a5o .r<a:
aP
i9.sm i
pg.E i
ii
s{- so i
oi
i
0246810
SarPel ke
-Garnbar
2,
Kecenderungan perbaikan SD SCPOFA & hidrolisa, tingkat produksi DPOFA&
residu, AV residu AL. Indikasi hubunpan yang kuat antara proses hidrolisa dan destillaslffi""ffi
=* -:
ii!'- ---_ ---_
*"+;r Ti!*dproft*TiDPOPA e5) ---:+- '' Tindkdgro&*doi&t N-9'oj
"**@ AVBiduAL ('!CI(oI{/S)
+ 8D hi&dli@C?O (!r'o)
**r* sD s,oFA (96)
[image:3.612.331.519.390.708.2]N o SD hidrol is ('t")* SCPOFA Thsk at pro<tr ksi DPOF ^(v.) TirEkat prod*si raidu M lemk ('/") r*idu 6ffi 1etrBk 5D (Y.)*
98^0 97.8 96.0: 3l a, Sri-0
2 98,5 93-0 96.1 8&2 0,3 77,0
98,0 198,j 96-34 ai '70,3
4 99,0 l99J q6.8ri 9q0 8,5 63,5
r oso 201,5 9'1,a| 90,3 8,: 61,4
6 98,5 93.06 91.5 51 I
98.5 203-0 93 54 91.0 5-5 4a-7
B ot5 203,0 98,5.1 qt 5 6,0 45,0
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 2, No. 2 QOl3)
Kesimpulan
Hubungan antara proses hidrolisa dan
destillas sangat
kuat.
Sangat disarankanmenggunakan dua tangki penyimpan bagi produk intermediat SCPOFA, umpan destillasi. Jika terjadi ganggaafl penurunan SD hidrolisa
CPO, SCPOFA dapal dialihkan dan disimpan pada tangki penyimpan kedua dan destillasi
terus menCfiasilkan DPOFA dengan tingkat produksi yang normal sesuai target dan tanpa
menggangu
jadwal
produksi,dari
tangkipenyimpan perlarna (AV yang sesuai target normal). Bllangan asam SCPOF A pada tan$i
penyimpan kedua dapat diperbaiki dengan
salah salah satu metode,
trial
and error,seperti yang dilakukan pada studi ini.
Ucapan terimakasih
Ucapan
terimakasih disampaikankepada PT. FSC yang telah mengizinkan dan
memfasilitasi penulis untuk melakukan dan menyelesaikan studi diversifrkasi produk ini.
Ilaftar Pustaka
tll A
Kayode Coker, Ludwig's appliedprocess design
for
chemical and petrochemical plants, Volume 1, Fourth Edition" Gulf Professional Publishing, Burlington, MA 01803, USA" 2007 12] David.F.,
Official
Method
AndRecommended Practices of the AOCS, sft Edition, 2nd Printing. AOCS Press,
usA,2006.
t3l
Fereidoon Shahidi, Bailey's Industrial Oil and Fat Products, 6th edition. JohnWiley &. Sons, Hoboken, N,J, 2005,.
t4l
Feld and HanH GmbH., Splitting, PT.FSC, Medan, 1998.
[5]
Greeven, Oil Pretreatment and Spilitting, Lurgi, GmbH, Jakarta" Indonesi41990.16] Ketaren. 5., Minyak dan Lemak Pangan,
UI
Press, Jakarta, 2009"I71 Muhammad
Yusuf.R.,
Optimasi PembuatanAsam
Stearat BerbasisRefined Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS) Yang Stabil Sesuai Standar Mutu, Disertasi Doktor, FMIPA,
USU, Medan, Hal. 24, 2010.
Muhammad Yususf.
R.,
Optimisingrefined
bleached deodorized palmstearin
for
its crude stearic acid iodine value to provide the stable specification of blended steaic acid distillate iodine value, Indian Journalof
Science andTechnology.
5
(9)
(Sep. 2012), Hal.3296,2012.
PT. FSC, Fatty Acid Plant Produetian
Repofi, Tg. Morawa, Medan,2OO4.
[10] PT.
FSC,Daily
Process&
UtilityAnalysis Report, Quality Assurance, Tg.
Morawa, Medan,2004.
[11] Rolf Brockmarm, Gunter Dernmering,
Udo Kreutzer, Manfred Lindemann,
Jurgen Platinka, Udo Steinberner, Fatly
Ac ids, Henkel KGaA, Federal Republic of German. 1987.
[12] Unichema International, Fatty Acid Data Book, 2nd Edition, Franldurt, Republic
Federal German, 1998.
t8l
tel
T
/Z
LEillBAR
lIASll-
FENILAI.{I\. SIJAWAT SEBII}ANGA'Ii\U
PEER REyIEWKARYA
IL&llAH
: Jl.iRl(AL. IL&IIAHJudul .Iumal limiah (Aftikel)
Peruiis Jul'nal llmiah
ideutrtas Jui'nai llrniah
l{ateg,:r*i Publikasi Jruxal lltnia}t
(br:i
i
v i:ada kategori \ ang tei)ai )Hasil Peniiaian Peer /?er,teu' :
Hubungan Ketergantungan Proses fuitara Ploses Splitting dan tr)istillasi Pada lrrdustri
llleckilnia
Ilr:. Ir. L,luhalnrr"rad Yus*f. Ritcnga N,{T a. Nama.lumal ; Jtntal
'fekrik
Kirnia h.l{ornor/Volume
:27
c. Edisi {bulan/tahun} : 2013
d. Penelbit : Deparlernen T'eknik Kirnia -
tistr
e. Jumlah
halaman
:4l
il
.irunal lkniah Internasio;tall*l,rJur-nal llrrriah \asiortal Telal,reditasi
ffi
J,,onai llrniah Nasicnai Tidak TerakleditasiKomponen Yang Dinilai
Nilai Maksimal Jurrral Ilmiah 10
Nilai Akhir
Yang Diperaleh
l*ternasioual
tf
Nasional Ter*kreditasi
tl
Nasion*l
Tidak
T r rakredj{asi
M
a. Keiengkapan tmsur isi buku ( l0%)
T/"
o,7
tr. Ruang lingkup dan kedalarnan pembahasan
{30%)
e7/,
),7
c" Kecukuparr dat: ketnutahilan datalinfonnasi dan
rnetodrrlosi i3tl%)
2?
7"),/
d.Kelengkapafi unsur rlan kualitas penerbit (3O-iyo)
2r%
2,{
Tetal =
{I00%}
o,1
/2J( 0,,-
Se/y
hianra
\iTD : 195284 1 898002 1 {.}t}1
Komponen Yang Dinilai
Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah 10
Nilai
Akhir
Yang Diperoleh Internasional
tl
Ifasional Terakreditasi
I
Nasional Tidak Terakreditasi
Nl'
a. Kelengkapan unsur isi buku U0%)
87,
ot
b. Ruang Iingkup dan kedalarnan pembahasan
(30%)
).0
z
2r!
c. Kecukupan dan kemutahiran datalinfarmasi dan
metodologi (30%\
er7
2,r
d,Kelengkapan unsur dan kualitas penelbit $A%)
2f
7o
arf
Total
:
(1009/0)E
-LEMBAR
HASIL PET{ILAIAN SEJAWAT
SEBID,{\GATAU
PEER REWEW K-ARYAILMIAH
: JURI{AI.IL${IAH
Judul Jurnal
Itmiah
(tutikel)
Penulis Jurnal llmiah
Identitas Jurnal Ilmiah
Kategori Publikasi Jurnal Iimiah
(bei
lpadakategori
yang tepat)Hasil Penilaian Peer Review :
Hubungan Ketergantungan Proses Antara Proses Splitting dan
Disti llasi Pada Industri Oleokimia
Dr. Ir. Muhammad Yusuf. Ritonga,
MT
a. Nama Juraal : Jumal Teknik Kinria
b.
Nomor/Volume
:212 c. Edisi(bulan/tahun)
: 2013d. Penerbit : Departemen Teknik Kimia - USU e. Jumlah
halaman
:41Jumal Ilmiah lntemasional
'Jumal Ilmiah Nasional Terakreditasi Jurnal llmiahNasional Tidak Terakreditasi
Medan, .,
..*?-...:...{{...==
2$14Reviewer 2
fr'ld
/
Nama
: Prof'. Dr. Rosdanelli. Hasibuan.NIP
:
19980808 199403 2 003Unit
keq'a
:TEKNIK
KIMIA
-
USUn
Jt
M