• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Ketergantungan Proses Antara Proses Splitting dan Distilasi pada Industri Oleokimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Ketergantungan Proses Antara Proses Splitting dan Distilasi pada Industri Oleokimia"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 2, No. 2 (2013)

HUBUNGAN KETERGANTUNGAN

PROSES

ANTARA

PROSES

SPLITTING DAN DISTILASI PAI}A INDUSTRI

OLEOKIMIA

Muhammad Yusuf Ritonga

Ilepartemen Teknik Kimia, Fakultas TekniL, Univcrsitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia Email : yusufri t@gmall.c om

Abslrok

Target tingkat pro&tksi normal suata distillqt asam lemak (DAL) atau Distillat Asam Lemak Mtnyak Kelapa Sawit (DALMKS) gagal untuk dicapai dan mendorong untuk melakukan suatau analisa dan studi

-

merryelesaikan masalah ini pada skala in&tstri. DAI /lKS dibuat melalui proses degumming, splitting dan distillasi. Tingkat produksi ditingkatkan pada studi ini dengan metode trial and error. Tingkat hidorolisa splitting yang ditingkatkan - menjadi 98 o/o sangat

me*banht mensikkan tingkat produksi DALMKS menjadi 93 ok (target normal). Fakta ini

memtnjuklmn terdapat htbmgan antol proses yang satgat kuat antara ploses splitting dan distillasi.

Esta hunci: tinglrat hidrolisa, hi&olisa, tingkat prodtksi, target, distillasi. Abstract

The ntrmal prodnction yield target of a fatty acid distillated products ffAOP) or DPOFA (Distilled Palm Oil Fatty Acid)'s fail to be achieved, and lead to do a particular analysis and

study

-

to solve ihe problem

in

fudustrial scale. The DPOFA's mwrufocared through degurnming, splitting and distillation ptocesss. The prduction yield's improved in this study by

wing trial and error method. Ihe imprwed splitting degree (98 96 minimum) helped much better DPOFA production yield - cone to be 93 o% (normal target). There are strong processes

interrelationship between splitting and distillation process.

Kelv'or& : splitting degree, lrydrolysis, pro&tctionyield, target, distillation

Pendahuluan

Pada proses diversifftasi pembuatan dan

pemurnian produk asan lemak (AL) DPOFA

ditemukan kesulitan

untuk

mendapatkan tar get tinglat produksinya (p rodu ction yie ld)

di

bawah

noflnal,

khususnya pada proses

distillasi. Kondisi ini menyebabkan kapasitas

dan jadwal produksi

AL

lernak terganggu.

Tingkat produksi

AL

turun sigrifftan [9]. Masalah ini selalu timbul pada distilasi AL,

relatif

beberapa waletu setelah t€qadi

masalah penurunan tingkat hidrolisa g plitting

degree, SDJ minyak kelapa sawit (Crude

Palm

Oil,

CPO).

Masalah

ini

jtgu menyebabkpn mutu DPOFA yang dihasilkan menurun, tapi tidak disinggung dalam artikel ini.

Teori

Tahapan proses pembuatan DPOFA

Pembuatan produk

AL

ini

mengikuti

alur proses ; degumming (memisahkan /race

logam dwr gum dari CPO), splitting (konversi CPO menjadi asam lemak Splitted Palm Oil Fatty Acid, atau SCPOFA) [4] dan destillasi.

Tahap akhir

ini

untuk memisahkan bahan

penyebab warna salah satunya

[7].

luga

memisahkan bahan

-

bahan bertitik didih

lebih rendah dari Crr dan lebih tinggi dari

CrE) dari SCPOFA (umpan distillasi), untuk

menghasilkan DPOFA. Sernua bahan

-

bahan

ini

terkandung dalam CPO, tentu juga

SCPOFA.

Hidrolisa minyak kelapa sawit

Minyak kelapa sawit (trigliserida) yang

dihidrolisa sesuai reaksi yang umum berlaku

pada minyak &lemak (MDL), pada suhu 250

-

26A "C dan 55 bar [5]. Dilakukan dengan

air berlebih. Reaksi hidrolisa, adalah reaksi

keseimbangan

dengan

mekanisma

ditampilkan

di

bawah

ini

tl

ll

Terjadi

pembentukan parsial gliserida(glsd);

di

-,

mono gliserida dan sisa trigliserida.

trqbd-=:r ts-

di=llo=Ai-

"". 1i

cigkd-

aru *----

usragk*="{L,..

Ii

mo$+glsi-er

--:

.{,L-gls*r:u .. -i, x:s-bc-

i

er

-i .{] -

*;ers

..

:'

Tingkat hidrolisa O*

*iututryu

Tingkat hidrolisa menyatakan jwnlah AL yang terbertuk pada hidrolisa MDL dan

dinyatakan dengan hubungan maternatik

sederhana

{SD =

Bilangan

asam,

(AV)/Bilangan penyabunan

(SV))

[5].

Ini juga menyatakan jumlah bagian MDL yang

berubah menjadi

AL

pada hidrolisa MDL.
(2)

Jurnal TeknikKimiaUSU, Vol. 2,No. 2QA13)

Tingkat hidrolisa yang cenderung tinggi menyatakan

jumlah

AL

terbentuk jtoga

semakin banyak pada hidrolisa dernikian sebaiiknya atau

MDL

tersisa cenderung

semakin rendah. Tingkat hidrolisa ymg

tinggi, adalah zuatu keberhasilan, sebaliknya

merupakan suatu kegagalan ata,o masalah

proses produksi oleo kimia. Target tingkat hidrolisa yang umum, adalah 98 % minimum

[5,9]. Sedikit penunrnan di bawah nilai ini,

merupakan awal masalah dalam hidrolisa. Penurunan tingkat hidrolisa selalu disedai dengan kenaikan level kadar air pada AL yang dihasilkan, karena

ai

yang disupplai tidak terpakai dan terpisahkan dengan baik

pada reaktor hidrolisa (splitter).

Hal

ini

disebabkan kegagalan satu atau beberapa

berbagai faktor pedukung reaksi hidrolisa

(tidak dibahas dalam artikel ini)- Kenaikan kadar air ini menyebabkan kernurnian umpan

AL

yang

digunakan

untuk

destillasi

berkurang.

Titik didih asam lernak dalam campuranasam

lemak dan (MDL)

Asam lemak dapat bercampur dalam

segala proporsi dengan

MD

L.

Dengan

dernikian

AL

hasil hidrolisa dan MDL sisa

hidrolisa (dalam bentuk tri-,

di

Aan

mono-gliserida

-

lihat reaksi

I

hingga 3

di

atas)

bercampur dengan baik. Keduanya dapat dipisahkan dengan distillasi. Trigliserida

{C3I{5(OOCR)} merupakan ester dari gliserin (C:ilso3) dan

AL

(R-COOH), rasio

1

:

3. Berdasarkan hal

ini

trigliserida mempunya

titik

didih (Td) yang lebih tinggi dari AL

dengan guzus alkil (R) yang sama. Dengan

demikian hidrolisa MDL yang melghasilkan

AL kasar memiliki Td yang lebih rendah dari MDL asal, juga dari di -dan mono- gliserida, sebab dipisahkan

dmi

giiserin.

Jika

AL

mengandung lebih banyak sisa

MDL,

Td campuran

ini

akan bertambah atau jika

sebaliknya,

Td

campuran

ini

lebih tinggi,

demikian

setraliknya.

Analog

dengan

kenaikan Td AL, karena kenaikan jumlah AL yang ber - Td lebih tinggi [3, 6].

Perubahan performa distillasi

Kondisi proses destillasi asam lemak selalu direncantkan sesuai karakter AL murni

(r.ader ak 0,1 Yo makstmum dan kadar MDL

3 %

maksimum)

untuk

mengolah dan

memurnikan

AL,

demikian juga pendukung

proses destillasi. Perubahan pada kmakter AL

umpan yang dipakai pada proses destillasi akan

menyebabkan perubahan perforrna destillasi.

Ini

sesuai teori destillasi [1,8]. Perubahan

karakler umpan, karena SD memrrun pada masalah hidrolisa di atas. Hal ini diperkirakan

akan berdampak pada penurunan memperoleh

jurnlah asam lernak yang akan diperoleh Qroduction yield), cenderung lebih rendah.

Bukankah

jumlah

AL

berkurang, MDL

bertambah, karena

SD

menurun. Kenaikan jumlah sisa MDL pada umpan

AL

destillasi akan menyulitkan pemisahan

AL

dari pada

umpan AL (campuran asam lemak dan MDL), diperlukan

suhu

pemanas

dan

kapasitas

pemanas

yang

lebih

tinggr.

Kesulitan memisahkan

AL

akan

semakin rhgg1,

disebabkan kenaikan kadar ur padaumpan AL SCPOFA.

Air

memiliki

titik

didih yang jauh

lebih rendah

dari

AL

UZ).

Asam lernak

dipisahkan pada suhu

di

atas 200

'C.

Pada

suhu

ini

dan tekanan vakum

air

menguap

dengan sangat cepat dan membuat tekanan vakum sangat

labil,

menurunkan tekanan

vakum" Pemisahan

AL

tidak bisa dilakukan dengan baik dan akan mengurangi perolehan

AL.

Bisakan analisa ini menjawab masalah

yang timbul? Untuk menjawab

ini

harus

dilakukan studi langzung, research terkait

splitting dan destillasi berbasis CPO.

Metodologi Penelitian

Bahan yang dipergunakan pada studi

ini,

adalah CPO @ilangan penyabunan SV

2o6 mg KOrVg), SCPOFA (Splitted CPO

Fatty Acid), uap bertekanart 55 bar, 12bar,6

bar, air pendingin

30

'C,

55

'C

dan Oil thermal heater. Metode yang digrmakan, [image:2.612.349.526.559.644.2]

adalah metode

trial

and ewor. Bllangan penyabunan (SV1 dianalisa dengan AOCS Official method No.Cd 3 -

25

dan bilangan asam (AV) dengan AOCS Afficial method No. Te

lA44[2].

Gambar 1. Diagram alir percobaan.

Ket:

A:

tangki CPO, B = tangki SCPOFA,

C:

tangki fraksi ringan, D = tangki DPOFA, E

:

tangki residu AL, F = ialur drain air tangki

SCPOFA (destilbsi gaya Feld and Eanh\ l9l.

(3)

Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 2, No. 2 QOl3>

Prosedur

Tingkat hidrolisa CPO lebih

dulu

dicoba untuk diperbaiki dan dipertahankan

98

%

minimum.

1- Kapasitas pemakaian umpatr SCPOFA

pada destillasi dibuat lebih rendah dari

produksi SCPOFA pada bagian hidrolisa. Ini mencoba untuk menaikkan AV umpan

SCPOFA.

2.

Ai

pada tangki SCPOFA selalu dibuang

dari dasar tangki, hitgga habis, mencoba

mengurangi

beban

tekanan

vakum

destilasi.

3. Diambil

dan

dianalisa

AV

umpan

distillasi

nry a

ja,m, sezuai waktu reaksi hidrolisa. Mixer pada tangki umpan selalu

aktif beroperasi, dicoba menaikkan AV umpan secara merata.

4.

Kondisi destillasi dicoba dan dijaga tetap

pada kapasitas rendah

dan

normal.

Bilangan asam (AV) residu .AL dianalisa tiap 4 jarn dan dicatat. Berproduksi sambil membilasunitid.

5,

Dicoba rmtuk melalnrkan penambahan

kapasitas umpan,

jika

terjadi kenaikan

indikasi tingkat

perolehan DPOFA

danJatau

AV

residu

AL

berkurang dwlatau

AV

SCPOFA bedambah- Lei

berarti kondisi

membaik.

Tingkat produksi DPOFA dan residu

AL

dicatat

tiap 2 jarn

6.

Langkah ke -5 dilakukan sampai kapasitas

destillasi seimbang dengan hidrolisa CPO.

Indikasi Makin mendekati akhir paska pembilasan dan produksi makin mengarah ke kondisi normal.

Dibuat trend grafik, terutarc,a antara

data kenalkan

AV

SCPOFA dan tingkat

produksi DPOFA dan dianalisa.

Ini

berguna untuk melihat hubrmgan proses hidrolisa

dengan destillasi. Hasil

Perubahan perbaikan AV SCPOFA pada tangki umpan destillasi, tingkat produksi DPOFA dan AV residu AL dapat diperhatikan pada Tabel 1. Satuan AV dalam mgKOWg. Keraikan

AV

SCPOFA berdampak pada

kenaikan tingkat produksi DPOFA. Kenaikan tingkat produksi DPOFA berdampak pada

p$rlrrrman tinglat produksi serla

AV

residu asam lemak" yang sangat diharapkan pada

destillasi asam lemak.

Keadaan

ini

diperoleh dengan relatif tetap mempertahankan suhu destillasi pada

kisman standar. Tekanan vakum cederung

lebih reirdah (tidak drtrmjukkan dalam artikel

ini),

karena

kenaikaa

AV

SCPOFA mengurangi kadar ar dalam umpan SCPOFA., sehingga beban ejektor vakum (alat pembuat

vakum) iebih rendah. Tekanan vakum yang lebih rerdah ke arah

3

-

5

mbar (standar

normal) pada kolom utama, ke arah

I -

3 mbar pada kolom residu membuat asam lemak

DPOFA

lebih

banyak

teruapkan serta

mengurangi tingkat produksi dan

AV

asam

lernak residu. Kenaikan

AV

SCPOPFA iuga

menyebabkan sisa gliserida semakin sedikit

dalam

SCPOFA

dan

berdampak pada

penurunan

titik

didih SCPOFA. Penurunan

titik

didih

ini

juga menyebabkan DPOFA

lebih banyak teruapkan pada suhu destillasi

yamg relatif tetap d4aga. Pada data tsrakhir

(no.

9)

merupakan akhir paska pembilasan peralatan destillasi dengan SCPOFA, sehingga

diperoleh tingkat produksi DPOFA dan AV residu

AL

sesuai standar

*

diperoleh kondisi normal destillasi. Kenaikan

AV

SCPOFA berdampak positif bagi kondisi dan tingkat

produksi DPOFA.

Tabel 1. I)ata

-

data SD hidrolisa, AV SCPOFA"

tingkat produksi DPOFA dan AV residu AL

Catalan

'.

*Target standm

;

SD

:

98

% minimum, AY = 2A

-

4A mgKOTl/g $Ol

t

.l !6 l

x2mi

rll &^:

i

j

a5o .r

<a:

aP

i

9.sm i

pg.E i

ii

s{- so i

oi

i

0246810

SarPel ke

-Garnbar

2,

Kecenderungan perbaikan SD SCPOFA & hidrolisa, tingkat produksi DPOFA

&

residu, AV residu AL. Indikasi hubunpan yang kuat antara proses hidrolisa dan destillasl

ffi""ffi

=* -:

ii!'- ---_ ---_

*"+;r Ti!*dproft*TiDPOPA e5) ---:+- '' Tindkdgro&*doi&t N-9'oj

"**@ AVBiduAL ('!CI(oI{/S)

+ 8D hi&dli@C?O (!r'o)

**r* sD s,oFA (96)

[image:3.612.331.519.390.708.2]

N o SD hidrol is ('t")* SCPOFA Thsk at pro<tr ksi DPOF ^(v.) TirEkat prod*si raidu M lemk ('/") r*idu 6ffi 1etrBk 5D (Y.)*

98^0 97.8 96.0: 3l a, Sri-0

2 98,5 93-0 96.1 8&2 0,3 77,0

98,0 198,j 96-34 ai '70,3

4 99,0 l99J q6.8ri 9q0 8,5 63,5

r oso 201,5 9'1,a| 90,3 8,: 61,4

6 98,5 93.06 91.5 51 I

98.5 203-0 93 54 91.0 5-5 4a-7

B ot5 203,0 98,5.1 qt 5 6,0 45,0

(4)

Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 2, No. 2 QOl3)

Kesimpulan

Hubungan antara proses hidrolisa dan

destillas sangat

kuat.

Sangat disarankan

menggunakan dua tangki penyimpan bagi produk intermediat SCPOFA, umpan destillasi. Jika terjadi ganggaafl penurunan SD hidrolisa

CPO, SCPOFA dapal dialihkan dan disimpan pada tangki penyimpan kedua dan destillasi

terus menCfiasilkan DPOFA dengan tingkat produksi yang normal sesuai target dan tanpa

menggangu

jadwal

produksi,

dari

tangki

penyimpan perlarna (AV yang sesuai target normal). Bllangan asam SCPOF A pada tan$i

penyimpan kedua dapat diperbaiki dengan

salah salah satu metode,

trial

and error,

seperti yang dilakukan pada studi ini.

Ucapan terimakasih

Ucapan

terimakasih disampaikan

kepada PT. FSC yang telah mengizinkan dan

memfasilitasi penulis untuk melakukan dan menyelesaikan studi diversifrkasi produk ini.

Ilaftar Pustaka

tll A

Kayode Coker, Ludwig's applied

process design

for

chemical and petrochemical plants, Volume 1, Fourth Edition" Gulf Professional Publishing, Burlington, MA 01803, USA" 2007 12] David.

F.,

Official

Method

And

Recommended Practices of the AOCS, sft Edition, 2nd Printing. AOCS Press,

usA,2006.

t3l

Fereidoon Shahidi, Bailey's Industrial Oil and Fat Products, 6th edition. John

Wiley &. Sons, Hoboken, N,J, 2005,.

t4l

Feld and HanH GmbH., Splitting, PT.

FSC, Medan, 1998.

[5]

Greeven, Oil Pretreatment and Spilitting, Lurgi, GmbH, Jakarta" Indonesi41990.

16] Ketaren. 5., Minyak dan Lemak Pangan,

UI

Press, Jakarta, 2009"

I71 Muhammad

Yusuf.

R.,

Optimasi Pembuatan

Asam

Stearat Berbasis

Refined Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS) Yang Stabil Sesuai Standar Mutu, Disertasi Doktor, FMIPA,

USU, Medan, Hal. 24, 2010.

Muhammad Yususf.

R.,

Optimising

refined

bleached deodorized palm

stearin

for

its crude stearic acid iodine value to provide the stable specification of blended steaic acid distillate iodine value, Indian Journal

of

Science and

Technology.

5

(9)

(Sep. 2012), Hal.

3296,2012.

PT. FSC, Fatty Acid Plant Produetian

Repofi, Tg. Morawa, Medan,2OO4.

[10] PT.

FSC,

Daily

Process

&

Utility

Analysis Report, Quality Assurance, Tg.

Morawa, Medan,2004.

[11] Rolf Brockmarm, Gunter Dernmering,

Udo Kreutzer, Manfred Lindemann,

Jurgen Platinka, Udo Steinberner, Fatly

Ac ids, Henkel KGaA, Federal Republic of German. 1987.

[12] Unichema International, Fatty Acid Data Book, 2nd Edition, Franldurt, Republic

Federal German, 1998.

t8l

tel

(5)

T

/Z

LEillBAR

lIASll-

FENILAI.{I\. SIJAWAT SEBII}ANG

A'Ii\U

PEER REyIEW

KARYA

IL&llAH

: Jl.iRl(AL. IL&IIAH

Judul .Iumal limiah (Aftikel)

Peruiis Jul'nal llmiah

ideutrtas Jui'nai llrniah

l{ateg,:r*i Publikasi Jruxal lltnia}t

(br:i

i

v i:ada kategori \ ang tei)ai )

Hasil Peniiaian Peer /?er,teu' :

Hubungan Ketergantungan Proses fuitara Ploses Splitting dan tr)istillasi Pada lrrdustri

llleckilnia

Ilr:. Ir. L,luhalnrr"rad Yus*f. Ritcnga N,{T a. Nama.lumal ; Jtntal

'fekrik

Kirnia h.

l{ornor/Volume

:27

c. Edisi {bulan/tahun} : 2013

d. Penelbit : Deparlernen T'eknik Kirnia -

tistr

e. Jumlah

halaman

:

4l

il

.irunal lkniah Internasio;tal

l*l,rJur-nal llrrriah \asiortal Telal,reditasi

ffi

J,,onai llrniah Nasicnai Tidak Terakleditasi

Komponen Yang Dinilai

Nilai Maksimal Jurrral Ilmiah 10

Nilai Akhir

Yang Diperaleh

l*ternasioual

tf

Nasional Ter*kreditasi

tl

Nasion*l

Tidak

T r rakredj{asi

M

a. Keiengkapan tmsur isi buku ( l0%)

T/"

o,7

tr. Ruang lingkup dan kedalarnan pembahasan

{30%)

e7/,

),7

c" Kecukuparr dat: ketnutahilan datalinfonnasi dan

rnetodrrlosi i3tl%)

2?

7"

),/

d.Kelengkapafi unsur rlan kualitas penerbit (3O-iyo)

2r%

2,{

Tetal =

{I00%}

o,1

/2J( 0,,-

Se/y

hianra

\iTD : 195284 1 898002 1 {.}t}1

(6)

Komponen Yang Dinilai

Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah 10

Nilai

Akhir

Yang Diperoleh Internasional

tl

Ifasional Terakreditasi

I

Nasional Tidak Terakreditasi

Nl'

a. Kelengkapan unsur isi buku U0%)

87,

ot

b. Ruang Iingkup dan kedalarnan pembahasan

(30%)

).0

z

2r!

c. Kecukupan dan kemutahiran datalinfarmasi dan

metodologi (30%\

er7

2,r

d,Kelengkapan unsur dan kualitas penelbit $A%)

2f

7o

arf

Total

:

(1009/0)

E

-LEMBAR

HASIL PET{ILAIAN SEJAWAT

SEBID,{\GATAU

PEER REWEW K-ARYA

ILMIAH

: JURI{AI.

IL${IAH

Judul Jurnal

Itmiah

(tutikel)

Penulis Jurnal llmiah

Identitas Jurnal Ilmiah

Kategori Publikasi Jurnal Iimiah

(bei

lpadakategori

yang tepat)

Hasil Penilaian Peer Review :

Hubungan Ketergantungan Proses Antara Proses Splitting dan

Disti llasi Pada Industri Oleokimia

Dr. Ir. Muhammad Yusuf. Ritonga,

MT

a. Nama Juraal : Jumal Teknik Kinria

b.

Nomor/Volume

:212 c. Edisi

(bulan/tahun)

: 2013

d. Penerbit : Departemen Teknik Kimia - USU e. Jumlah

halaman

:41

Jumal Ilmiah lntemasional

'Jumal Ilmiah Nasional Terakreditasi Jurnal llmiahNasional Tidak Terakreditasi

Medan, .,

..*?-...:...{{...==

2$14

Reviewer 2

fr'ld

/

Nama

: Prof'. Dr. Rosdanelli. Hasibuan.

NIP

:

19980808 199403 2 003

Unit

keq'a

:

TEKNIK

KIMIA

-

USU

n

Jt

M

Gambar

Gambar 1. tangki tangki SCPOFA Ket: A: Diagram alir percobaan.tangki CPO, B = tangki SCPOFA, C:fraksi ringan, D = tangki DPOFA, E :residu AL, F = ialur drain air tangki(destilbsi gaya Feld and Eanh\ l9l.
Tabel 1. I)ata - data SD hidrolisa, AV SCPOFA"tingkat produksi DPOFA dan AV residu AL

Referensi

Dokumen terkait

Pada ibu hamil dengan defisiensi besi produksi eritropoetin ini secara drastis lebih tinggi dibandingkan normal sebagai respon pengambilan cadangan penyimpanan besi, kondisi

Pada hari 1 dimana intensitas matahari rendah di awal waktu pemanasan tetapi setelah ini mengikuti kondisi normal, hingga akhir waktu pendinginan diperoleh penggunaan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja antara lain: motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan employability pada mahasiswa tingkat akhir.. Subjek dalam

Dari hasil optimasi sasaran memimalkan biaya total produksi terpenuhi pada kondisi pemotongan putaran 1600 rpm dan kedalaman potong 1,00 mm memerlukan biaya total

Hasil penelitian menunjukan bahwa akseptor suntik 3 bulan yang mengalami kenaikan berat badan melebihi batas normal dengan tingkat stres ringan sebanyak 17

Gizi kurang pada remaja berdampak pada keadaan kesehatan atau kondisi gizi seorang wanita diantaranya anemia, penurunan konsentrasi belajar, dan berpengaruh terhadap

Pada hari 1 dimana intensitas matahari rendah di awal waktu pemanasan tetapi setelah ini mengikuti kondisi normal, hingga akhir waktu pendinginan diperoleh penggunaan