PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU POSTPARTUM PRIMIPARA TERHADAP CARA MENGALIHKAN RASA NYERI PERSALINAN KALA I DENGAN
METODE NONFARMAKOLOGI DI KLINIK BERSALIN NURHALMA TEMBUNG
PRATIWI NASUTION 105102057
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2011
Pratiwi Nasution
Pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun
2011
ix + 37 hal + 5 tabel + 1 skema + 7 lampiran
Abstrak
Persalinan merupakan saat yang di nanti-nanti dan sangat bermakna bagi ibu hamil untuk mendapatkan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya. Sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian. Ada banyak cara nonfarmakologis yang dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan yaitu: teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau pijat, teknik visual. Oleh karena pengetahuan dan sikap ibu dalam mengalihkan rasa nyeri saat bersalin sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011. Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel penelitian ini sebanyak 22 ibu postpartum primipara dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil analisis menemukan bahwa dari 22 responden dari segi pengetahuan mayoritas ibu postpartum primipara berpengetahuan cukup sebanyak 17 orang (77,3%), minoritas berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (22,7%), sikap ibu postpartum primipara mayoritas bersikap positif sebanyak 13 orang (59,1%), minoritas ibu postpartum primipara bersikap negatif sebanyak 9 orang (40,9,%). Ibu postpartum yang ingin bersalin lagi agar lebih meningkatkan pengetahuan dengan adanya kerjasama oleh tenaga kesehatan dalam memberikan informasi yang tepat, akurat, serta berkesinambungan melalui penyuluhan tentang cara mengalihkan rasa nyeri Kala I dengan metode nonfarmakologi.
Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, ibu postpartum primipara, nyeri persalinan, metode nonfarmakologi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul Pengetahuan dan Sikap
Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan
Metode Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011.
Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan pengetahuan penulis. Untuk itu dengan
kerendahan hati penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para
pembaca sekalian.
Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara.
3. Nur Asnah Sitohang, S.Kep. Ns. M.Kep selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan penguji II.
4. dr. Sarah Dina, Sp.OG (K) selaku dosen pembimbing dalam penyusunan KTI (Karya
Tulis Ilmiah) dan penguji III.
5. dr. Juliandi Harahap, MA selaku dosen pembimbing akademik dan penguji I.
6. Ibu Klinik Bersalin Nurhalma Hasibuan yang telah memberikan izin penulis untuk
melakukan penelitian
7. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D-IV Bidan Pendidik
9. Ayahanda dan Ibunda tersayang yang telah memberikan dukungan, semangat kepada
peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada peneliti sehingga Karya Tulis
Ilmiah ini selesai.
11. Semua pihak yang mendukung peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata peneliti ucapkan terimahkasih atas semua bantuan yang diberikan, semoga
mendapat anugerah dari Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin.
Medan, Juni 2011
(Pratiwi Nasution)
DAFTAR ISI
2. Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif ... 5
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi pengetahuan ... 6
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Nyeri Dalam Persalinan ... 12
1. Faktor Fisiologis ... 12
2. Faktor Psikologis ... 13
3. Teknik Nonfarmakologi ... 13
F. Teknik Nonfarmakologi ... 13
G. Cara Mengalihkan Nyeri Persalinan Kala I ... 14
1. Teknik Pernafasan Atau Relaksasi ... 14
2. Teknik Posisi ... 15
B. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 21
1. Populasi ... 21
F. Validitas dan Realibilitas Intrumen ... 25
G. Prosedur Pengumpulan Data ... 26
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28
A. Hasil Penelitian... 28
1. Karakteristik Responden ... 28
2. Pengetahuan Responden ... 29
3. Sikap Responden ... 31
B. Pembahasan ... 33
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN………. 36
A. Simpulan ... 36
B. Saran ... 36
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Postpartum Primipara
terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode
Non farmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011
...29
Tabel 5.2 Distribusi Responden Pertanyaan Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara
terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode
Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011
...30
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara
terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode
Non Farmakologi Di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011
...31
Tebel 5.4 Distribusi Responden Pertanyaan Sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap
Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode
Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011
...32
Tebel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Postpartum Primipara
Terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode
Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011
DAFTAR SKEMA
Skema 1.Kerangka Konsep Pengetahuan Dan Sikap Ibu Pospartum Primipara terhadap
Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode
Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 2 : Lembar Kuesioner
Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 4 : Master Data Penelitian
Lampiran 5 : Hasil Out Put Data Penelitian
Lampiran 6 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2011
Pratiwi Nasution
Pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun
2011
ix + 37 hal + 5 tabel + 1 skema + 7 lampiran
Abstrak
Persalinan merupakan saat yang di nanti-nanti dan sangat bermakna bagi ibu hamil untuk mendapatkan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya. Sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian. Ada banyak cara nonfarmakologis yang dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan yaitu: teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau pijat, teknik visual. Oleh karena pengetahuan dan sikap ibu dalam mengalihkan rasa nyeri saat bersalin sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011. Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel penelitian ini sebanyak 22 ibu postpartum primipara dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil analisis menemukan bahwa dari 22 responden dari segi pengetahuan mayoritas ibu postpartum primipara berpengetahuan cukup sebanyak 17 orang (77,3%), minoritas berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (22,7%), sikap ibu postpartum primipara mayoritas bersikap positif sebanyak 13 orang (59,1%), minoritas ibu postpartum primipara bersikap negatif sebanyak 9 orang (40,9,%). Ibu postpartum yang ingin bersalin lagi agar lebih meningkatkan pengetahuan dengan adanya kerjasama oleh tenaga kesehatan dalam memberikan informasi yang tepat, akurat, serta berkesinambungan melalui penyuluhan tentang cara mengalihkan rasa nyeri Kala I dengan metode nonfarmakologi.
Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, ibu postpartum primipara, nyeri persalinan, metode nonfarmakologi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan saat yang di nanti-nanti dan sangat bermakna bagi ibu hamil
untuk mendapatkan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya (Ma kinney, 2000).
Kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa alamiah, tetapi banyak ibu yang
khawatir menghadapinya. Terutama pada nyeri yang teramat hebat yang terjadi pada
saat kontraksi, kerap kali menyebabkan para ibu tegang dan cemas (Musbikin, 2006,
hlm. 211).
World Health Organization (2003, dalam Karya Tulis Bidan, 2010, ¶ 1)
menyatakan bahwa setiap tahun lebih dari 200 juta jiwa wanita hamil. Sebagian besar
kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun
demikian, pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi
menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan
kematian.
Semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, hal ini merupakan proses
fisiologi. Rasa nyeri pada persalinan adalah nyeri konteraksi uterus yang dapat
mengakibatkan peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah,
denyut jantung, pernapasan dan apabila tidak diatasi maka akan meningkatkan rasa
khawatir, tegang, takut, dan stres. (Bennet dan Brown, hlm 186).
Rasa nyeri pada ibu melahirkan berbeda dengan rasa nyeri yang biasa terjadi pada
tubuh saat sakit. Rasa nyeri tidak tertahankan menjelang persalinan disebabakan oleh
dan menjepit pembulu darah, jalan lahir (vagina) disertai jaringan lunak disekitarnya
meregang, rasa takut yang menyebabkan pembuluh-pembuluh arteri yang mengarah ke
rahim berkontraksi dan menegang. Tanpa adanya rasa takut, otot-otot melemas dan
melentur, serviks (leher rahim) dapat menipis serta memebuka secara alami (Dick-read
dalam Mongan, 2007, hlm.53).
Rasa nyeri merupakan suatu hubungan komplek antara berbagai macam faktor
fisik dan psikis. Salah satu dari faktor psikis adalah rasa takut. Rasa takut akan
menghalangi proses persalinan karena ketika tubuh manusia mendapat sinyal rasa takut,
tubuh akan mengaktifkan pusat siaga dan pertahanan. Akibatnya, pusat mengirimkan
darah keseluruh organ yang terlibat untuk suatu proses siaga (running or fighting
process). Karena rahim bukan merupakan organ yang terlibat dalam proses siaga, rahim
hanya mendapat sedikit aliran darah. Oleh karenanya, dapat menghalangi proses
persalinan dan meningkatkan rasa nyeri serta menyebabkan waktu melahirkan menjadi
lebih memanjang (Mander, 2003, dalam Rusdiatin, 2007, hlm 2).
Kekhawatiran dan ketidaktahuan menimbulkan ketegangan, stres, dan kecemasan
yang menyebabkan rasa nyeri menjadi bertambah buruk, dan dapat menciptakan rasa
nyeri yang sebenarnya hanya sedikit sekali terasa. Informasi, pengetahuan, sikap dan
dukungan dapat mengatasi kecemasan dan kekhawatiran, dan juga akan membantu
untuk menghilangkan rasa nyeri (Stoppard, 2002, hlm. 303).
Untuk mengatasi rasa nyeri digunakan manajemen nyeri yaitu secara farmakologis
dan nonfarmakologis. Tindakan farmakologis masih menimbulkan ketakutan bagi
sebagian ibu yang akan bersalin. Oleh karena itu teknik nonfarmakologi merupakan
pilihan lain yang dilakukan ibu pada saat bersalin yang takut akan peredaan nyeri secara
Ada banyak cara nonfarmakologis yang dilakukan untuk mengatasi nyeri
persalinan yaitu: teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau pijat, teknik
visual (Nolan, 2004, hlm.93).
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian tentang pengetahuan dan sikap ibu
postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan
metode nonfarmakologi sangat penting untuk diteliti.
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut yaitu:”Bagaimanakah
pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa
nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin
Nurhalma Tembung tahun 2011 ? ”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap
cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di
Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011 .
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan ibu postpartum terhadap cara mengalihkan rasa
nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin
Nurhalma Tembung tahun 2011.
b. Mengetahui sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa
nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin
D. Manfaat Penelitian 1. Pelayanan Kesehatan
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi yang berguna bagi
pelayanan serta konseling kesehatan khususnya tentang cara mengalihkan rasa
nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi.
2. Peneliti
Menambah wawasan dalam melakukan penelitian dan aplikasi keilmuan
terhadap masalah-masalah yang ada di lapangan.
3. Responden
Menambah wawasan dan melatih kemampuan ibu postpartum primipara tentang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Pengertian
Menurut Notoadmodjo (2007, hlm. 139), pengetahuan (knowledge) adalah hasil
dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yaitu indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang.
2. Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan
(Notoadmodjo, 2007, hlm. 140) yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu diartiakan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, termasuk ke dalam tingkat pengetahuan ini adalah kembali (recall), sesuatu
yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyabutkan,
b. Memahami (comprehention)
Memahami diartiakn sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi secara benar. Orang
yang telah paham secara objek atau materi harus dapat menjelaskan, memberi, memberi
contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
d. Analisis (Analisys)
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi kedalam
komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada
kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi (Evaluasi)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut (Mubarak, 2007, hlm.30) ada tujuh faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang, yaitu :
a. Pendidikan, pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada
dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula
mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan
yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan
nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
b. Pekerjaan, lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung
c. Umur, dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek
psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat
kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya
ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri-ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ.
Pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan
dewasa.
d. Minat, sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu.
Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada
akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
e. Pengalaman, adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang
kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman
terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akn timbul kesan
f. Kebudayaan lingkungan sekitar, apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya
untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat
sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan
g. Informasi, kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat
seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.
B. Sikap 1. Pengertian
Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari sesorang terhadap suatu
stimulasi atau objek. Menurut Newcomb dalam Notoadmodjo (2007, hlm. 142)
menyatakan bahwa sikap merupakan suatu kesiapan atau kesediaan untuk bertindak.
Maanifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya ditafsirkan.
Sikap tidak sama dengan perilaku dan perilaku tidak selalu mencerminkan sikap
seseorang. Sikap dapat menimbulkan pola-pola cara berfikir tertentu dalam masyarakat.
Pola-pola cara berpikir ini mempengaruhi tindakan dan kelakuan masyarakat
(Koentrjaraningrat, 1993 dalam Heri, 2009, hlm. 197).
Dengan sikap secara minimal, masyarakat memiliki pola-pola berpikir tertentu
dan pola berpikir diharapkan dapat berubah dengan diperolehnya pengalaman,
pendidikan, dan pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan. Sikap seseorang juga
dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi yang bermutu (Maulana, 2009,
hlm. 197-198).
2. Tingkatan Sikap
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap juga memiliki berbagai tingkatan
a. Menerima (Receiving)
Dapat diartikan bahwa orang (objek) mau dan memeperhatikan stmulasi yang
diberikan (objek).
b. Merespon (Responding)
Memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang
diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
c. Menghargai (Valving)
Memberikan orang lain untuk mengerjakan/mendiskusikan suatu masalah atau
suatu indikasi sikap.
d. Bertanggung Jawab (responsible)
bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
resiko merupakan sikap yang paling tinggi (Notoadmodjo, 2003).
3. Pengukuran Sikap Model Likert
Skala ini di gunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap gejala-gejala atau
masalah yang ada di masyarakat atau yang dialaminya (Hidayat, 2010, hlm. 102)
Beberapa bentuk jawaban pertanyaan atau pernyataan yang masuk dalam
kategori skala likert adalah sebagai berikut :
Setuju : 1
Ragu-ragu : 2
Tidak setuju : 3
C. Persalinan
1. Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari
rahim melalui jalan lahir. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minngu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan
dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada servik (membuka
dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu
jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan servik (Bobak, et al. 1995, hlm.
215).
2. Definisi Persalinan Kala I
Kala I merupakan suatu kondisi dimulainya kontraksi rahim sampai dengan
pembukaan lengkap (10 cm). Fase ini terbagi atas tiga fase yaitu fase laten, fase aktif,
dan fase transisi (Mc Kinney, et al. 2000, hlm. 364)
a. Fase Laten
Fase laten dimulai pada ibu primipara kurang lebih 6 jam, sedangkan pada ibu
multipara selama 4,5 jam. Pembukaan servik sangat lambat dan kurang lebih 1-3 cm.
Ibu dapat mendengar dan melihat apa yang terjadi di sekelilingnya. Pada saat ini
perhatian mengenai persalinan seperti memberi informasi mengenai pernapasan, posisi
saat mengejan dapat diberikan karena kontraksi ibu terpusat pada persalinan.
Ketidaknyamanan akibat rasa nyeri pada saat ini masih minimal.
b. Fase Aktif
Fase aktif dimulai dengan pembukaan servik 4-8 cm. Kontraksi lebih sering dan
fase laten dan berlangsung kurang lebih 3 jam untuk ibu primipara dan kurang lebih 2
jam untuk ibu multipara. Ibu mulai timbul gelisah dan mulai sering merasa sakit. Saat
ini merupakan masa sulit bagi ibu karena adanya rasa ketidaknyamanan.
c. Fase Transisi
Ketika fase aktif berlalu, tiba fase transisi dimana fase ini akan terjadi pembukaan
servik 8-10 cm, dan telah terjadi dilatasi penuh. Kontraksi lebih sering yaitu setiap 2-3
menit, dan lebih lama 60-90 detik. Bagi ibu, fase ini akan merasa lebih tidak nyaman
dari rasa nyeri yang sangat hebat karena intensitas dan lamanya kontraksi.
D. Nyeri Dalam Persalinan
Nyeri adalah rasa tidak nyaman akibat perangsangan ujung-ujung saraf khusus.
Selama persalinan dan kelahiran pervaginam, nyeri disebabkan oleh kontraksi rahim,
dilatasi servik, dan distensi perineum. Serat saraf aferen viseral yang membawa impuls
sensorik dari rahim memasuki medula spinalis pada segmen torakal kesepuluh,
kesebelas dan keduabelas serta segmen lumbal yang pertama (T10 sampai L1). Nyeri
dari perineum berjalan melewati serat saraf aferen somatik, terutama pada saraf
pudendus dan mencapai medula spinalis melalui segmen sakral kedua, ketiga, dan
keempat (S2 sampai S4). Serabut saraf sensorik yang dari rahim dan perineum ini
membuat hubungan sinapsis pada kornu medula spinalis dengan sel yang memberi
akson yang merupakan saluran spinotalamik. Selama bagian akhir dari kala I dan di
sepanjang kala II, impuls nyeri bukan saja muncul dari rahim tetapi juga perineum saat
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Nyeri dalam Persalinan 1. Faktor Fisiologis
Jalur rasa nyeri bermula di ujung syaraf pengindera di tempat terjadinya trauma.
Impuls tersebut menjalar sepanjang syaraf perasa menuju simpul syaraf belakang
(dorsol root ganglion) dari syaraf belakang yang bersangkutan dan diteruskan ke massa
syaraf belakang (posterior horn) dari kumpulan syaraf tulang punggung (sinal cord),
dikenal dengan neuron pertama (first neuron). (Bennet dan Brown, 1996, hlm. 165)
a. Rasa nyeri yang akut
Sensasi seperti ini dikirimkan melalui serabut delta A yang merupakan serabut
syaraf besar yang menampung rasa nyeri yang akut. Rasa sakit jenis ini akan
dirasakan sebagai nyeri yang menusuk yang dengan mudah dapat dilokalisir oleh
penderitanya.
b. Rasa nyeri yang kronis
Jalur nyeri yang kronis sedikit berbeda, serabut-serabut syaraf yang terlibat
adalah syaraf yang diameternya lebih kecil dan disebut serabut syaraf C. Nyeri
kronis sering digambarkan sebagai sakit yang membakar dan sulit dilokalisir .
c. Neurotransmitter
Pengiriman ransangan syaraf dilakukan atau dihambat oleh zat-zat yang disebut
neurotransmitter. Zat-zat ini bisa bersifat merangsang atau menghambat. Salah
satu contoh dari neurotransmitter ini adalah acetylcholine dan satu contoh dari
inhibitory neurotransmitter ialah enkephaline. Larutan anastesi lokal bertindak
dengan bersaing untuk mencapai reseptor accty-choline pada neurone dan
2. Faktor Psikologis
Salah satu kebutuhan wanita dalam proses persalinan adalah keringanan rasa
sakit. Persepsi rasa sakit, cara yang dirasakan oleh individu dan reaksi terhadap rasa
sakit dipengaruhi oleh beberapa faktor (Bennet dan Brown, 1996, hlm 187), antara lain :
a. Rasa takut atau kecemasan akan meninggikan respon individual terhadap rasa
sakit. Pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan.
b. Keperibadian ibu berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang secara alamiah
tegang dan cemas akan lebih lemah dalam menghadapi stres dibanding wanita
wanita yang rileks dan percaya diri.
c. Kelelahan, ibu yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan, mungkin
sebelumnya sudah terganggu tidurnya oleh ketidaknyamanan dari akhir masa
kehamilannya akan kurang mampu mentolerir rasa sakit.
d. Faktor sosial dan budaya juga berperan penting dalam reaksi rasa sakit. Beberapa
budaya mengatakan sabar dan membiarkannya sedang budaya lain mendorong
keterbukaan untuk menyatakan perasaan.
e. Pengharapan akan memberi warna pada pengalaman. Wanita yang realistis dalam
pengharapannya mengenai persalinan dan tanggapannya terhadap hal tersebut
mungkin adalah persiapan yang terbaik sepanjang ia merasa percaya diri bahwa
ia akan menerima pertolongan dan dukungan yang diperlukannya.
F. Teknik Nonfarmakologi
Metode nonfarmakologi adalah metode atau cara yang digunakan untuk
nonfarmakologi dilakukan dengan teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau
pijat, teknik visual (Mander, 2004, hlm.149).
G. Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I
Cara untuk mengalihkan rasa sakit yaitu dengan mengurangi sakit langsung dari
sumbernya, memberikan ransangan alternatif yang kuat, mengurangi reaksi mental
negatif, emosional dan fisik ibu terhadap rasa sakit (Simskin, dalam Rukiah, et al. 2009,
hlm. 53). Berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan dengan
menggunakan teknik nonfarmakologi :
1. Teknik Pernapasan atau Relaksasi
a. Pengertian Teknik pernapasan atau relaksasi
Teknik pernapasan atau relaksasi di lakukan untuk mengendalikan rasa nyeri dalam
upaya penurunan kecemasan dan ketegangan otot serta menenangkan pikiran saat nyeri.
Teknik Pernapasan atau relaksasi terdiri dari penghirupan udara secara perlahan, tenang
dan lama dari perut yang mengarahkan kembali fokus ibu dan membantu ibu
menghadapi setiap gelombang rahim.
b. Tujuan Teknik Pernapasan atau Relaksasi
Teknik relaksasi bertujuan untuk mencegah otot-otot dari kelelahan, mengatasi sters
pada Persalinan Kala I. Membuat pernapasan ibu, baik menghirup maupun
menghembuskan, menjadi sepanjang mungkin. Ibu membutuhkan teknik ini selama
persalinan kala I untuk mengimbangi setiap gelombang rahim.
c. Teknik Pernapasan atau Relaksasi
Teknik pernapasan Kala I, dilakukan dengan cara tiap kali kontraksi. Dengan cara
letakkan kedua tangan di atas perut sehinnga jari-jari hampir bersentuhan. Hembuskan
napas sebentar untuk membersihkan paru-paru dan saluran hidung ibu. Secara perlahan
dan bertahap tariklah napas hingga hitungan cepat dari 1 sampai dengan 20, seolah-olah
ibu mnggembungkan perut. Hindari menghirup udara secara cepat (Method, 2007, hlm.
126).
2. Teknik Posisi
a. Pengertian Teknik Posisi
Mengusahakan ibu untuk terus bergerak mencoba posisi baru guna mencari posisi
mana yang paling nyaman untuk ibu (Nolan, 2004, hlm.93).
b. Tujuan Teknik Posisi
Mengurangi rasa nyeri kepada ibu dengan cara mengubah posisi sesuai dengan
kenyamanan ibu.
c. Teknik Posisi
1. Berdiri, menyandar kedepan pada meja, punngung kursi, tempat tidur, atau
pendukung kelahiran.
2. Berlutut, menyandar kealas kursi jika ibu berada dalam posisi duduk, atau ke
tumpukan bantal.
3. Posisi merangak dengan kepala mengarah ke bawah.
4. Berbaring (jika ibu merasa lelah dan ingin berbaring) miring ke kiri dengan
sebuah bantal diantara kedua tungkai kaki.
5. Berjongok sambil menopang diri dengan menyandar ke depan menggunakan
3. Teknik Sentuhan atau Pijat a. Pengertian Sentuhan atau Pijat
Melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon atau
ligamentum, untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi atau menigkatkan sirkulasi
(Bennet dan Brown, 1996, hlm.191).
b. Tujuan Teknik Sentuhan atau Pijat
Penelitin Ferrel (1993), mengungkapkan bahwa tujuan utama sentuhan atau pijat
adalah menutup pintu gerbang guna untuk mencegah diterimanya jalur stimulasi rasa
nyeri di pusat tertinggi sistim saraf pusat (SSP)
c. Teknik Sentuhan atau Pijat
Teknik Effluerage yaitu Ibu dalam posisi setengah duduk, letakkan kedua tangan
pada perut dan secara bersamaan digerakkan melingkar dari arah pusat ke simpisis atau
dapat juga dengan menggunakan satu telapak tangan dengan gerakan melingkar atau
satu arah cara ini dapat di lakukan sendiri oleh ibu (Mander, 2004, hlm 164).
4. Teknik Visual
a. Pengertian Teknik Visual
Teknik yang digunakan dengan melibatkan otak kanan, menyimpan memori tentang
keindahan, keyakinan, imajinasi dan fantasi.
b. Tujuan Teknik Visual
Pemberdayaan otak kanan untuk persalinan. Pada dasarnya menanamkan keyakinan
melahirkan itu tidak sakit sehingga ibu merasa lebih nyaman dan tenang dalam proses
c. Teknik Visualisasi
Sebelum melakukan teknik visualisasi yang dapat dilakukan terlebih dahulu adalah
menarik napas agar tubuh rileks, dengan mata terpejam dan membayangkan sesuatu
tentang keindahan, imajinasi, dan fantasi yang dapat mengalihkan rasa sakit (Method,
2007, hlm 142)
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan
variabel-variabel yang akan diamati atau diukur yaitu pengetahuan dan sikap ibu postpartum
primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode
nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011. Hal ini dapat
dilihat dari kerangka konsep penelitian berikut ini :
Skema 1. Kerangka Konsep Pengetahuan
Mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan metode non farmakologi
Sikap
B. Definisi Operasional
No Variabel Defenisi Opersional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1 Pengetahuan Segala sesuatu yang
di ketahui ibu post
partum dalam
dilakukan ibu saat
bersalin agar rasa
nyeri berkurang,
yaitu dengan teknik
pernapasan, teknik
posisi, teknik
sentuhan atau pijat,
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan
dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan
Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun
2011.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum primipara di Klinik
Bersalin Nurhalma Tembung sebanyak 22 orang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu postpartum primipara di Klinik Bersalin
Nurhalma Tembung. Teknik pengambilan sampel menggunakan sistim total sampling
yaitu seluruh populasi yang ada di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung dijadikan
sampel.
Adapun kriteria sampel inklusi adalah:
1. Ibu postpartum primipara di Klinik Nurhalma Tembung
2. Ibu dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia
3. Ibu bersedia diwawancarai dan bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan
4. Ibu bersedia memberikan persetujuan tanpa adanya paksaan atau dengan
sukarela.
Adapun kriteria eksklusi adalah :
1. Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun
interpretasi hasil penelitian.
2. Tidak mengisi kuesioner secara lengkap.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung. Adapun
pertimbangan penelitian lokasi ini adalah kerena pertimbangan banyaknya ibu
postpartum primipara yang dijumpai untuk dijadikan sampel dan lokasi penelitian masih
dapat di jangkau oleh peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai Februari 2011 sampai dengan Juni 2011.
D. Etika Penelitian
Penelitian dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi
pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera
Utara dan izin dari Ibu Klinik Nurhalma Tembung. Dalam penelitian ini terdapat
beberapa hal yang berkaitan dengan prinsip etika penelitian, yaitu: memberikan
penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian, menjelaskan manfaat
Apabila responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk
menendatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka
calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri dari penelitian.
Responden juga berhak mengundurkan diri selama pengumpulan data berlangsung.
Responden berhak mendapat kebebasan dari tindakan yang merugikan atau beresiko,
dan mendapat keadilan tanpa adanya diskriminasi. Kerahasiaan catatan mengenai data
responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen
penelitian.
E. Alat Pengumpulan Data
Untuk memeperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat
pengumpulan data berupa kuesioner yang telah disusun berdasarkan tinjauan pustaka
dan kerangka konsep. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Karakteristik Responden
Data demografi : umur, pendidikan, sumber informasi.
2. Data Pengetahuan
Bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu postpartum
primipara mengenai cara mengalihkan rasa nyeri dengan metode nonfaramakologi.
Terdiri dari 10 pertanyaan tertutup menggunakan pilihan berganda dari pilihan jawaban
a, b, c. Untuk jawaban yang benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0.
Nilai minimum yang mungkin di dapat adalah 0 dan nilai maksimum adalah 10.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus menurut Hidayat (2007, hlm.
Kelas
Banyak Kelas = Jumlah kategori
Rentang kelas sebesar 10 didapat dari nilai tertinggi-nilai terendah (10-0=10) dan
banyak kelas sebanyak 3 kelas maka didapatkan panjang kelas sebesar 4. Jika skor
maksimum adalah 10 dan skor minimum adalah 0 dapat dikategorikan :
1. Baik : 8-10
2. Cukup : 4-7
3. Kurang : 0-3
3. Data Sikap
Bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap ibu postpartum primipara
terhadap cara mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan metode nonfarmakologi.
Terdiri dari 10 pernyataan yang terdiri dari pernyataan mendukung dan tidak
mendukung. Aspek pengukuran sikap dilakukan berdasarkan jawaban responden dari
semua pertanyaan sikap yang diberikan terdiri dari tiga kategori yaitu, Setuju (S),
Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS).
Jika pernyataan positif (+) maka :
Setuju : 3
Ragu-ragu : 2
Tidak setuju : 1
Jika pernyataan negatif (-) pada maka :
Ragu-ragu : 2
Tidak setuju : 3
Total skor diperoleh nilai terendah 10 dan nilai tertinggi 30 jadi, semakin tinggi
skor semakin baik sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa
nyeri persalinan kala I dengan metode nonfarmakologi.
Pengukuran dilakukan dnegan menggunakan rumus menurut Hidayat (2007,
hlm. 104-106).
Kelas Banyak
Rentang P=
Ket : P = Panjang kelas interval
Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah
Banyak Kelas = Jumlah kategori
Di mana diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban tertinggi
dikali jumlah pernyataan (3x10)dan skor minimum diperoleh dari jumlah nilai
jawaban terendah dikali jumlah pernyataan (1x10). Rentang kelas sebesar 20 dan
banyak kelas sebanyak 2 kelas maka didapatkan panjang kelas sebesar 10. Jika skor
maksimum adalah 30 dan skor minimum adalah 10 dapat dikategorikan :
1. Positif : apabila mendapat skor : 20-30
2. Negatif : apabila mendapat skor : 10-19
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Validitas
Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan konten validitas oleh
b. Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau
kekonsistenan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner.
Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil
mengukur dimensi variabel yang diukur jika koefisien reliabilitasnya lebih dari 0,6.
Reliabilitas dilakukan di dua klinik yaitu Klinik Mayen dan Klinik Elisa di Talun Kenas
terhadap 10 ibu postpartum yang memiliki kriteria yang sama dengan responden.
G. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin penelitian dari
program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan
telah mendapat izin dari Klinik Bersalin Nurhalma Tembung.
Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada ibu post
partum sesuai kriteria penelitian. Pada saat penegumpulan data, peneliti menjumpai
responden. Dengan cara, peneliti meninggalkan nomor handphone kepada asisten klinik
untuk memperlancar proses pengumpulan data. Bila peneliti sudah menjumpai
responden maka peneliti menjelaskan tujuan, manfaat penelitian, prosedur penelitian dan
cara pengisian kuesioner. Kemudian peneliti meminta kesedian responden untuk
berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian, bagi yang bersedia dan memenuhi kriteria
penelitian diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent).
Kuesioner diberikan kepada responden selama responden masih berada di Klinik
Bersalin Nurhalma Tembung. Responden diberi waktu untuk pengisian kuesioner
kembali untuk mencegah apabila terdapat kuesioner yang tidak dijawab maka kuesioner
diperbaiki dan dilengkapi dengan melakukan pendataan ulang.
H. Pengolahan Data dan Analisis Data
Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, semua variabel di analisa
secara deskriptif dengan menghitung frekuensinya. Hasil analisis data disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi untuk melihat pengetahuan dan sikap ibu postpartum
primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode
nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011. Langkah-langkah
analisa data adalah sebagai berikut :
1. Editing
Melakukan pengecekan terhadap item isian kuesioner, apakah jawaban sudah
lengkap, bila terdapat kesalahan atau kekurangan maka dilakukan perbaikan.
2. Coding
Data yang telah diedit diubah kedalam angka (kode).
3. Data entry, adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan kedalam
master tabel atau data base komputer, Kemudian membuat distribusi frekuensi
sederhana untuk melihat pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara
terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai
pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri
Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma
Tembung Tahun 2011 dengan jumlah responden sebanyak 22 orang.
Untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu postpartum primrpara
terhadap cara mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan metode nonfarmakologi
di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011 menggunakan kuesioner yang
berisikan 10 pertanyaan pengetahuan dan 10 pernyataan sikap. Berikut ini akan
dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden,
pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri
Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma
Tembung Tahun 2011
1. Karakteristik Responden
Berdasarkan tabel 5.1 karakteristik responden mencakup umur, pendidikan,
sumber informasi. Berdasarkan karakteristik ibu postpartum primipara diketahui ibu
postpartum primipara berumur 20-35 tahun merupakan responden terbanyak yaitu 14
orang (63,6%), pendidikan terbanyak SMA yaitu 17 orang (77,3 %), sumber informasi
yang terbanyak berasal dari tenaga kesehatan yaitu 16 orang (72,7%).
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode
Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011
No Karakteristik F %
2. Pengetahuan Responden
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Berdasarkan tabel 5.2 hasil pilihan jawaban pengetahuan ibu postpartum
sentuhan atau pijat. Metode sentuhan atau pijat dilakukan untuk mengendalikan rasa
nyeri dalam upaya penurunan kecemasan dan ketegangan otot sehingga menghasilkan
relaksasi atau meningkatkan sirkulasi darah. Teknik sentuhan atau pijat dapat dilakukan
ibu dalam posisi duduk, kemudian meletakkan kedua tangan pada perut dan digerakkan
secara melingkar dari arah pusat. Cara ini dapat dilakukan sendiri oleh ibu sehingga rasa
nyeri dapat dialihkan.
Tabel 5.2
Distribusi Responden Pertanyaan Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode
Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
Benar Salah
F % F %
1 Pengertian dari rasa nyeri persalinan? 15 68,2 7 31,8
2 Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri
persalinan?
7 Tujuan dilakukan teknik sentuhan/pijat pada saat
persalinan?
16 72,7 6 27,3
8 Posisi yang dapat dilakukan dalam menyamankan
diri untuk mengatasi rasa nyeri?
13 59,1 9 40,9
9 Pernyataan yang benar tentang teknik visualisasi? 16 72,7 6 27,3
10 Membayangkan suatu hal yang menyenangkan
merupakan pengertian?
Berdasarkan tabel 5.3 kategori pengetahuan menunjukkan mayoritas ibu
postpartum primipara mempunyai pengetahuan cukup terhadap cara mengalihkan rasa
nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi yaitu sebanyak 17 orang
(77,3%).
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode
Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Baik 5 22,7
Cukup 17 77,3
Total 22 100,0
3. Sikap Responden
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan adanya kesesuaian reaksi
terhadap stimulus tertentu.
Berdasarkan tabel 5.4 hasil pilihan jawaban sikap ibu postpartum primipara,
didapat bahwa ibu banyak menjawab pernyatan ragu-ragu tentang teknik untuk
mengatasi rasa nyeri hanya dapat dilakukan pada ibu yang mengalami masalah
kehamilan yaitu sebanyak 81,8%. Untuk mengalihkan rasa nyeri tidak hanya dapat
dilakukan pada ibu yang mengalami masalah kehamilan, pada ibu yang kehamilannya
normal juga dapat menggunakan teknik mengatasi rasa nyeri. Dengan menggunakan
memberikan ransangan alternative yang kuat dan mengurangi reaksi mental yang negatif
terhadap rasa nyeri.
Tabel 5.4
Distribusi Responden Pernyataan Sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi di
Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011
No Pernyataan Pilihan Jawaban
Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju
2. Menurut ibu teknik posisi, relaksasi, teknik pijatan hanya dapat di lakukan pada ibu yang mengalami masalah kehamilan
4 18,2 18 81,8 - -
3. Untuk mengurangi rasa nyeri ibu dapat
melakukannya dengan cara berlari-lari
1 4,5 14 63,6 7 31,8
4. Teknik relaksasi merupakan cara yang membosankan dan
membutuhkan waktu yang lama
9 40,9 10 45,5 3 13,6
5. Menurut ibu pelaksanaan teknik sentuhan atau pijatan membuthkan banyak biaya
6 27,3 12 54,5 4 18,2
6. Teknik untuk mengurangi rasa nyeri persalinan dapat di lakukan atau di bantu oleh suami atau keluarga
7 31,8 13 59,1 2 9,1
7. Ibu tidak perlu berteriak untuk mengurangi rasa nyeri saat bersalin
8 36,4 14 63,6 - -
8. Bila rasa nyeri muncul maka ibu akan menarik napas dalam-dalam dari hidung lalu
menghembuskannya lewat mulut
9. Dalam menyamankan diri pada teknik posisi untuk mengurangi rasa nyeri ibu dianjurkan untuk tidur miring ke kiri dengan sebuah bantal
12 54,5 4 18,2 6 27,3
10. Dengan melakukan teknik pernapasan yang benar maka ibu akan merasa nyaman dalam proses persalinanya
9 40,9 9 40,9 4 18,2
Berdasarkan tabel 5.5 kategori sikap menunjukkan mayoritas ibu postpartum
primipara mempunyai sikap positif terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan
Kala I dengan metode nonfarmakologi yaitu sebanyak 13 orang (59,1%), minoritas ibu
besikap negatif yaitu sebanyak 9 orang (40,9%).
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi di
Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Positif 13 59,1
Negatif 9 40,9
Total 22 100,0
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu postpartum
primipara di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011 diperoleh data yang
Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode nonfarmakologi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 22
ibu postpartum primipara yang diteliti ditemukan mayoritas ibu berpengetahuan cukup
terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi
sebanyak 17 orang (77,3%) dan minoritas ibu berpengetahuan baik terhadap cara
mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi sebanyak 5
orang (22,7%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden masih kurang
mengerti dan memahami tentang tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I
dengan metode nonfarmakologi.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Iswani, 2009) yang menunjukkan
bahwa pengetahuan ibu primigravida tentang cara menghilangkan nyeri pada
Persalianan Kala I memiliki pengetahuan cukup. Dalam penelitiannya mengatakan peran
serta dan kerja sama dari tenaga medis dan tim kesehatan dalam memberikan informasi
yang tepat, akurat, serta berkesinambungan melalui penyuluhan kepada ibu hamil sangat
diperlukan agar mengerti bagaimana menghilangkan nyeri pada persalinan.
Pengetahuan merupakan hasil dari mengingat suatu hal, termasuk mengingat
kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja
dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek
tersebut (Wahit dalam Mubarak, 2007, hlm. 28). Kriteria dalam penelitian ini adalah ibu
yang melahirkan anak pertama maka ibu belum memiliki pengalaman tentang cara
cukup terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode
nonfarmakologi.
2. Sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hampir seluruh ibu postpartum
primipara mempunyai sikap positif tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan
Kala I yaitu sebanyak 13 orang (59,1%), dan minoritas bersikap negatif sebanyak 9
orang (40,9%).
Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat (Notoadmojdo, dalam Saragih, 2009)
yang menyatakan bahwa sikap demikian dapat merupakan sikap sementara dan segera
berlalu akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang bertahan lama. Sikap dapat
dipengaruhi pengalaman di lingkungan kehidupan sehari - hari. Sikap adalah cara
mengkomunikasikan suasana hati (mood) dalam diri sendiri kepada orang lain. Ini sesuai
dengan pendapat (Purnama, dalam Saragih, 2009) bahwa sikap positif dapat terjadi
karena pengaruh orang lain, sumber informasi dan faktor emosi.
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulasi
atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan. Sikap
merupakan kecenderungan yang berasal dari dalam diri individu untuk berkelakuan
dengan pola-pola tertentu, terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan tehadap
objek tersebut. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi
predisposisi tindakan (Koentjaraningrat dalam Mulana, 2009, hlm. 196). Menurut
asumsi penulis bahwa mayoritas responden memiliki sikap yang positif belum tentu hal
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara
mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik
Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Mayoritas pengetahuan responden tentang cara mengalihkan rasa nyeri
Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi adalah cukup sebanyak 17
orang (77,3%).
2. Mayoritas sikap responden tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I
dengan metode nonfarmakologi adalah positif yaitu sebanyak 13 orang (59,1%).
B. Saran
Adapun saran pada penelitian ini yaitu:
1. Untuk Pelayanan Kesehatan
Diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat, akurat, serta
berkesinambungan melalui penyuluhan tentang cara mengalihkan rasa nyeri
Persalinan kala I dengan metode nonfarmakologi
2. Peneliti Lanjut
Peneliti lanjutan agar melakukan penelitan tentang hubungan pengetahuan
dengan tindakan ibu terhadap cara mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I
3. Untuk Ibu
Bagi ibu postpartum yang ingin memiliki anak lagi agar lebih memahami cara
mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi.
Khususnya tentang teknik sentuhan atau pijat yang dapat dilakukan ibu dalam
posisi duduk, kemudian meletakkan kedua tangan pada perut dan digerakkan
secara melingkar dari arah pusat. Cara ini dapat dilakukan sendiri oleh ibu
DAFTAR PUSTAKA
Bennet, V.R., Linda, K.B. (1996). Myles TextBook For Midwives. London : Churchill Livingstone.
Bobak, I.M., Deitra, L.L., Jensen, Margaret, D.J., Shannon, E.P. (1995). Maternity Nursing. Missouri : Mosby.
Chapman, V. (2009). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta : EGC.
Hidayat, A.A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Selemba Medika.
Iswani. (2009). Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Tentang Metode Relaksasi Untuk Menghilangkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I Di Klinik Bersalin Sumiarini Medan. Program D-IV Bidan Pendidik. Universitas Sumatera Utara.
Mander, S. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC.
Manik, M., Nur, A.S., Nur, A. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan : Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Maulana, H.J. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC.
McKinney, E.S. (2000). Maternal-Child Nursing. Philadelphia : W.B. Saunders Company.
Mongan, M.F. (2007). Hypno Birthing: Metode Melahirkan Secara Aman, Mudah, dan Nyaman. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.
Mubarak, W.I. (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Musbikin, I. (2005). Persiapan Menghadapi Persalinan. Jakarta : Mitra Pustaka.
Nolan, M. (2004). Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : Arcan.
Notoadmojdo, S. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
...(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam.(2010). Konsep dan Penerimaan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Saragih, M. (2009). Pengetahuan dan Sikap Keluarga dalam Merawat Pasien depresi di Poloklinik RSJD Propsu Medan. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Suyanto, Ummi, S. (2009). Riset kebidanan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Offset.
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Saya yang bernama Pratiwi Nasution (Nim:105102057) adalah mahasiswa DIV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang
melakukan penelitian tentang “Pengetahuan dan sikap Ibu Postpartum Primipara
terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Non
Farmakologi, penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas
akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan Ibu untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Selanjutnya mohon kesediaan Ibu mengisi kuesioner ini
dengan jujur dan apa adanya. Jika Ibu bersedia, silahkan menandatangani lembar
persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Ibu.
Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Ibu bebas untuk
mengundurkan diri setiap saat tanpa adanya sanksi apapun. Identitas pribadi dan semua
informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan
penelitian ini.
Atas kesediaan dan kerjasama ibu saya ucapkan terima kasih
Medan, Februari 2011
Hormat Saya Responden
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN MENGENAI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU POSTPARTUM PRIMIPARA TERHADAP CARA MENGALIHKAN RASA NYERI PERSALINAN KALA I DENGAN METODE NON FARMAKOLOGI
I. DATA DEMOGRAFI Nama (inisial) :
Umur :
Pendidikan terakhir :
Dari mana ibu mengetahui cara mengatasi rasa nyeri persalinan tersebut ? :
tenaga kesehatan (Dokter, Bidan , Perawat),
Keluarga orangtua/saudara,
MediaMassa/elektronik.
II. Kuesioner tentang cara mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan menggunakan metode non farmakologi
A. Kuesioner Pengetahaun Petunjuk Pengisian
Bacalah pertanyaan berikut dengan baik kemudian pilih salah satu jawaban yang tersedia
dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dirasa sesuai.
1. Apakah pengertian dari rasa nyeri persalinan kala I ?
a. Rasa sakit pada proses persalinan kala I akibat dari salah mengkonsumsi
makanan dan obat-obatan
b. Rasa tidak nyaman yang terjadi selama proses persalinan kala I akibat dari
c. Rasa tidak nyaman yang terjadi saat persalinan kala I pada ibu yang melahirkan
anak pertama
2. Cara apa sajakah yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri saat bersalin?
a. Relaksasi, sentuhan (pijatan), menyamankan diri, teknik visualisasi, teknik posisi
b. Berlari-lari, relaksasi, tidur terlentang, penggunaan air dingin, hipnosis, sentuhan
(pijatan)
c. Berdiam diri, sentuhan (pijatan), menangis, berlari-lari, menjerit, penngunaan air
hangat
3. Pengertian relaksasi dibawah ini adalah, kecuali :
a. Melemaskan Otot-otot
b. Bernafas dalam
c. Berdiam diri atau melamun
4. Tujuan dilaksanakannya teknik relaksasi adalah:
a. Mengatasi stres pada saat bersalin
b. Memperlama proses persalinan
c. Semua jawaban salah
5. Manfaat ibu melakukan teknik relaksasi adalah :
a. Agar ibu tenang dalam menghadapi persalinan
b. Agar ibu tidak sabar menghadapi persalinan
c. Agar ibu kuat untuk mengedan
6. Beberapa teknik sentuhan atau pijat yang dapat dilakukan adalah :
a. Dengan sentuhan atau pijat pada daerah punggung
b. Dengan menggunakan minyak beraroma terapi
7. Tujuan dilaksanakannya sentuhan/pijat pada saat persalinan adalah
a. Menutup pintu gerbang nyeri pada susunan syaraf pusat
b. Dengan adanya sentuhan/pijatan dapat menciptakan empati pada ibu
c. Semua jawaban diatas benar
8. Posisi yang dapat dilakukan dalam menyamankan diri untuk mengatasi rasa nyeri
adalah :
a. Berdiri, menyandar kedepan meja atau tempat tidur
b. Berbaring, dengan posisi kaki diluruskan
c. Semua jawaban diatas salah
9. Manakah pernyataan yang benar tentang pengertian teknik visualisasi di bawah ini :
a. Membayangkan hal yang indah
b. Membawa ke alam bawah sadar
c. Semua jawaban diatas benar
10. Dengan memebayangkan suatu hal yang menyenangkan merupakan pengertian dari :
a. Visualisasi
b. Sentuhan/pijat
B. Kuesioner Sikap Petunjuk Pengisian
Beri tanda checlist (√) pada kolom jawaban yang ada di samping pertanyaan
Setuju : (S)
Ragu-ragu : (RR)
Tidak Setuju : (TS)
Setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, jadi jawablah sesuai dengan
pendapat ibu.
No Pertanyaan S RR TS
1 Apabila rasa nyeri muncul ibu melakukan teknik pijatan
dengan menggunakan tenaga yang besar
2 Menurut ibu teknik posisi, relaksasi, teknik pijatan hanya
dapat di lakukan pada ibu yang mengalami masalah
kehamilan
3 Untuk mengurangi rasa nyeri ibu dapat melakukannya
dengan cara berlari-lari
4 Teknik relaksasi merupakan cara yang membosankan dan
membutuhkan waktu yang lama
5 Menurut ibu pelaksanaan teknik sentuhan atau pijatan
membuthkan banyak biaya
6 Menurut ibu teknik untuk mengalihkan rasa nyeri persalinan
dapat di lakukan atau di bantu oleh suami atau keluarga
bersalin
8 Bila rasa nyeri muncul maka ibu akan menarik napas
dalam-dalam dari hidung lalu menghembuskannya lewat mulut
9 Untuk menyamankan diri pada teknik posisi dalam
mengalihkan rasa nyeri ibu akan tidur miring ke kiri atau
kekanan
10 Dengan melakukan metode non farmakologi seperti teknik
pernapasan yang benar maka ibu akan merasa nyaman dalam
RIWAYAT HIDUP
Nama : Pratiwi Nasution
Tempat/Tanggal Lahir : P.Sidempuan / 6-April-1987
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Al-Azhar Medan