• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan Dan Sikap Ibu Postpartum Primipara Terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I Dengan Metode Nonfarmakologi Di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengetahuan Dan Sikap Ibu Postpartum Primipara Terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I Dengan Metode Nonfarmakologi Di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU POSTPARTUM PRIMIPARA TERHADAP CARA MENGALIHKAN RASA NYERI PERSALINAN KALA I DENGAN

METODE NONFARMAKOLOGI DI KLINIK BERSALIN NURHALMA TEMBUNG

PRATIWI NASUTION 105102057

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2011

Pratiwi Nasution

Pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun

2011

ix + 37 hal + 5 tabel + 1 skema + 7 lampiran

Abstrak

Persalinan merupakan saat yang di nanti-nanti dan sangat bermakna bagi ibu hamil untuk mendapatkan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya. Sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian. Ada banyak cara nonfarmakologis yang dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan yaitu: teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau pijat, teknik visual. Oleh karena pengetahuan dan sikap ibu dalam mengalihkan rasa nyeri saat bersalin sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011. Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel penelitian ini sebanyak 22 ibu postpartum primipara dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil analisis menemukan bahwa dari 22 responden dari segi pengetahuan mayoritas ibu postpartum primipara berpengetahuan cukup sebanyak 17 orang (77,3%), minoritas berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (22,7%), sikap ibu postpartum primipara mayoritas bersikap positif sebanyak 13 orang (59,1%), minoritas ibu postpartum primipara bersikap negatif sebanyak 9 orang (40,9,%). Ibu postpartum yang ingin bersalin lagi agar lebih meningkatkan pengetahuan dengan adanya kerjasama oleh tenaga kesehatan dalam memberikan informasi yang tepat, akurat, serta berkesinambungan melalui penyuluhan tentang cara mengalihkan rasa nyeri Kala I dengan metode nonfarmakologi.

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, ibu postpartum primipara, nyeri persalinan, metode nonfarmakologi

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul Pengetahuan dan Sikap

Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan

Metode Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011.

Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak

terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan pengetahuan penulis. Untuk itu dengan

kerendahan hati penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para

pembaca sekalian.

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara.

3. Nur Asnah Sitohang, S.Kep. Ns. M.Kep selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan penguji II.

4. dr. Sarah Dina, Sp.OG (K) selaku dosen pembimbing dalam penyusunan KTI (Karya

Tulis Ilmiah) dan penguji III.

5. dr. Juliandi Harahap, MA selaku dosen pembimbing akademik dan penguji I.

6. Ibu Klinik Bersalin Nurhalma Hasibuan yang telah memberikan izin penulis untuk

melakukan penelitian

7. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D-IV Bidan Pendidik

(5)

9. Ayahanda dan Ibunda tersayang yang telah memberikan dukungan, semangat kepada

peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada peneliti sehingga Karya Tulis

Ilmiah ini selesai.

11. Semua pihak yang mendukung peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata peneliti ucapkan terimahkasih atas semua bantuan yang diberikan, semoga

mendapat anugerah dari Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin.

Medan, Juni 2011

(Pratiwi Nasution)

(6)

DAFTAR ISI

2. Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif ... 5

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi pengetahuan ... 6

(7)

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Nyeri Dalam Persalinan ... 12

1. Faktor Fisiologis ... 12

2. Faktor Psikologis ... 13

3. Teknik Nonfarmakologi ... 13

F. Teknik Nonfarmakologi ... 13

G. Cara Mengalihkan Nyeri Persalinan Kala I ... 14

1. Teknik Pernafasan Atau Relaksasi ... 14

2. Teknik Posisi ... 15

B. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 21

1. Populasi ... 21

F. Validitas dan Realibilitas Intrumen ... 25

G. Prosedur Pengumpulan Data ... 26

(8)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Hasil Penelitian... 28

1. Karakteristik Responden ... 28

2. Pengetahuan Responden ... 29

3. Sikap Responden ... 31

B. Pembahasan ... 33

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN………. 36

A. Simpulan ... 36

B. Saran ... 36

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Postpartum Primipara

terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode

Non farmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

...29

Tabel 5.2 Distribusi Responden Pertanyaan Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara

terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode

Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

...30

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara

terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode

Non Farmakologi Di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

...31

Tebel 5.4 Distribusi Responden Pertanyaan Sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap

Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode

Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

...32

Tebel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Postpartum Primipara

Terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode

Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

(10)

DAFTAR SKEMA

Skema 1.Kerangka Konsep Pengetahuan Dan Sikap Ibu Pospartum Primipara terhadap

Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode

Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembar Kuesioner

Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 4 : Master Data Penelitian

Lampiran 5 : Hasil Out Put Data Penelitian

Lampiran 6 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU

(12)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2011

Pratiwi Nasution

Pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun

2011

ix + 37 hal + 5 tabel + 1 skema + 7 lampiran

Abstrak

Persalinan merupakan saat yang di nanti-nanti dan sangat bermakna bagi ibu hamil untuk mendapatkan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya. Sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian. Ada banyak cara nonfarmakologis yang dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan yaitu: teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau pijat, teknik visual. Oleh karena pengetahuan dan sikap ibu dalam mengalihkan rasa nyeri saat bersalin sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011. Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel penelitian ini sebanyak 22 ibu postpartum primipara dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil analisis menemukan bahwa dari 22 responden dari segi pengetahuan mayoritas ibu postpartum primipara berpengetahuan cukup sebanyak 17 orang (77,3%), minoritas berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (22,7%), sikap ibu postpartum primipara mayoritas bersikap positif sebanyak 13 orang (59,1%), minoritas ibu postpartum primipara bersikap negatif sebanyak 9 orang (40,9,%). Ibu postpartum yang ingin bersalin lagi agar lebih meningkatkan pengetahuan dengan adanya kerjasama oleh tenaga kesehatan dalam memberikan informasi yang tepat, akurat, serta berkesinambungan melalui penyuluhan tentang cara mengalihkan rasa nyeri Kala I dengan metode nonfarmakologi.

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, ibu postpartum primipara, nyeri persalinan, metode nonfarmakologi

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan merupakan saat yang di nanti-nanti dan sangat bermakna bagi ibu hamil

untuk mendapatkan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya (Ma kinney, 2000).

Kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa alamiah, tetapi banyak ibu yang

khawatir menghadapinya. Terutama pada nyeri yang teramat hebat yang terjadi pada

saat kontraksi, kerap kali menyebabkan para ibu tegang dan cemas (Musbikin, 2006,

hlm. 211).

World Health Organization (2003, dalam Karya Tulis Bidan, 2010, ¶ 1)

menyatakan bahwa setiap tahun lebih dari 200 juta jiwa wanita hamil. Sebagian besar

kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun

demikian, pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi

menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan

kematian.

Semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, hal ini merupakan proses

fisiologi. Rasa nyeri pada persalinan adalah nyeri konteraksi uterus yang dapat

mengakibatkan peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah,

denyut jantung, pernapasan dan apabila tidak diatasi maka akan meningkatkan rasa

khawatir, tegang, takut, dan stres. (Bennet dan Brown, hlm 186).

Rasa nyeri pada ibu melahirkan berbeda dengan rasa nyeri yang biasa terjadi pada

tubuh saat sakit. Rasa nyeri tidak tertahankan menjelang persalinan disebabakan oleh

(14)

dan menjepit pembulu darah, jalan lahir (vagina) disertai jaringan lunak disekitarnya

meregang, rasa takut yang menyebabkan pembuluh-pembuluh arteri yang mengarah ke

rahim berkontraksi dan menegang. Tanpa adanya rasa takut, otot-otot melemas dan

melentur, serviks (leher rahim) dapat menipis serta memebuka secara alami (Dick-read

dalam Mongan, 2007, hlm.53).

Rasa nyeri merupakan suatu hubungan komplek antara berbagai macam faktor

fisik dan psikis. Salah satu dari faktor psikis adalah rasa takut. Rasa takut akan

menghalangi proses persalinan karena ketika tubuh manusia mendapat sinyal rasa takut,

tubuh akan mengaktifkan pusat siaga dan pertahanan. Akibatnya, pusat mengirimkan

darah keseluruh organ yang terlibat untuk suatu proses siaga (running or fighting

process). Karena rahim bukan merupakan organ yang terlibat dalam proses siaga, rahim

hanya mendapat sedikit aliran darah. Oleh karenanya, dapat menghalangi proses

persalinan dan meningkatkan rasa nyeri serta menyebabkan waktu melahirkan menjadi

lebih memanjang (Mander, 2003, dalam Rusdiatin, 2007, hlm 2).

Kekhawatiran dan ketidaktahuan menimbulkan ketegangan, stres, dan kecemasan

yang menyebabkan rasa nyeri menjadi bertambah buruk, dan dapat menciptakan rasa

nyeri yang sebenarnya hanya sedikit sekali terasa. Informasi, pengetahuan, sikap dan

dukungan dapat mengatasi kecemasan dan kekhawatiran, dan juga akan membantu

untuk menghilangkan rasa nyeri (Stoppard, 2002, hlm. 303).

Untuk mengatasi rasa nyeri digunakan manajemen nyeri yaitu secara farmakologis

dan nonfarmakologis. Tindakan farmakologis masih menimbulkan ketakutan bagi

sebagian ibu yang akan bersalin. Oleh karena itu teknik nonfarmakologi merupakan

pilihan lain yang dilakukan ibu pada saat bersalin yang takut akan peredaan nyeri secara

(15)

Ada banyak cara nonfarmakologis yang dilakukan untuk mengatasi nyeri

persalinan yaitu: teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau pijat, teknik

visual (Nolan, 2004, hlm.93).

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian tentang pengetahuan dan sikap ibu

postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan

metode nonfarmakologi sangat penting untuk diteliti.

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut yaitu:”Bagaimanakah

pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa

nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin

Nurhalma Tembung tahun 2011 ? ”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap

cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di

Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011 .

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengetahuan ibu postpartum terhadap cara mengalihkan rasa

nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin

Nurhalma Tembung tahun 2011.

b. Mengetahui sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa

nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin

(16)

D. Manfaat Penelitian 1. Pelayanan Kesehatan

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi yang berguna bagi

pelayanan serta konseling kesehatan khususnya tentang cara mengalihkan rasa

nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi.

2. Peneliti

Menambah wawasan dalam melakukan penelitian dan aplikasi keilmuan

terhadap masalah-masalah yang ada di lapangan.

3. Responden

Menambah wawasan dan melatih kemampuan ibu postpartum primipara tentang

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Pengertian

Menurut Notoadmodjo (2007, hlm. 139), pengetahuan (knowledge) adalah hasil

dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yaitu indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang.

2. Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan

(Notoadmodjo, 2007, hlm. 140) yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartiakan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, termasuk ke dalam tingkat pengetahuan ini adalah kembali (recall), sesuatu

yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima.

Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang rendah. Kata kerja untuk

mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyabutkan,

(18)

b. Memahami (comprehention)

Memahami diartiakn sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi secara benar. Orang

yang telah paham secara objek atau materi harus dapat menjelaskan, memberi, memberi

contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

d. Analisis (Analisys)

Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi kedalam

komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada

kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluasi)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut (Mubarak, 2007, hlm.30) ada tujuh faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu :

a. Pendidikan, pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada

(19)

dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula

mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan

yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan

menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan

nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

b. Pekerjaan, lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak

langsung

c. Umur, dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek

psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat

kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya

ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri-ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ.

Pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan

dewasa.

d. Minat, sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu.

Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada

akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

e. Pengalaman, adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang

kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman

terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akn timbul kesan

(20)

f. Kebudayaan lingkungan sekitar, apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya

untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat

sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan

g. Informasi, kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat

seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

B. Sikap 1. Pengertian

Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari sesorang terhadap suatu

stimulasi atau objek. Menurut Newcomb dalam Notoadmodjo (2007, hlm. 142)

menyatakan bahwa sikap merupakan suatu kesiapan atau kesediaan untuk bertindak.

Maanifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya ditafsirkan.

Sikap tidak sama dengan perilaku dan perilaku tidak selalu mencerminkan sikap

seseorang. Sikap dapat menimbulkan pola-pola cara berfikir tertentu dalam masyarakat.

Pola-pola cara berpikir ini mempengaruhi tindakan dan kelakuan masyarakat

(Koentrjaraningrat, 1993 dalam Heri, 2009, hlm. 197).

Dengan sikap secara minimal, masyarakat memiliki pola-pola berpikir tertentu

dan pola berpikir diharapkan dapat berubah dengan diperolehnya pengalaman,

pendidikan, dan pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan. Sikap seseorang juga

dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi yang bermutu (Maulana, 2009,

hlm. 197-198).

2. Tingkatan Sikap

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap juga memiliki berbagai tingkatan

(21)

a. Menerima (Receiving)

Dapat diartikan bahwa orang (objek) mau dan memeperhatikan stmulasi yang

diberikan (objek).

b. Merespon (Responding)

Memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang

diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

c. Menghargai (Valving)

Memberikan orang lain untuk mengerjakan/mendiskusikan suatu masalah atau

suatu indikasi sikap.

d. Bertanggung Jawab (responsible)

bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala

resiko merupakan sikap yang paling tinggi (Notoadmodjo, 2003).

3. Pengukuran Sikap Model Likert

Skala ini di gunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap gejala-gejala atau

masalah yang ada di masyarakat atau yang dialaminya (Hidayat, 2010, hlm. 102)

Beberapa bentuk jawaban pertanyaan atau pernyataan yang masuk dalam

kategori skala likert adalah sebagai berikut :

Setuju : 1

Ragu-ragu : 2

Tidak setuju : 3

(22)

C. Persalinan

1. Definisi Persalinan

Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari

rahim melalui jalan lahir. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia

kehamilan cukup bulan (setelah 37 minngu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan

dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada servik (membuka

dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu

jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan servik (Bobak, et al. 1995, hlm.

215).

2. Definisi Persalinan Kala I

Kala I merupakan suatu kondisi dimulainya kontraksi rahim sampai dengan

pembukaan lengkap (10 cm). Fase ini terbagi atas tiga fase yaitu fase laten, fase aktif,

dan fase transisi (Mc Kinney, et al. 2000, hlm. 364)

a. Fase Laten

Fase laten dimulai pada ibu primipara kurang lebih 6 jam, sedangkan pada ibu

multipara selama 4,5 jam. Pembukaan servik sangat lambat dan kurang lebih 1-3 cm.

Ibu dapat mendengar dan melihat apa yang terjadi di sekelilingnya. Pada saat ini

perhatian mengenai persalinan seperti memberi informasi mengenai pernapasan, posisi

saat mengejan dapat diberikan karena kontraksi ibu terpusat pada persalinan.

Ketidaknyamanan akibat rasa nyeri pada saat ini masih minimal.

b. Fase Aktif

Fase aktif dimulai dengan pembukaan servik 4-8 cm. Kontraksi lebih sering dan

(23)

fase laten dan berlangsung kurang lebih 3 jam untuk ibu primipara dan kurang lebih 2

jam untuk ibu multipara. Ibu mulai timbul gelisah dan mulai sering merasa sakit. Saat

ini merupakan masa sulit bagi ibu karena adanya rasa ketidaknyamanan.

c. Fase Transisi

Ketika fase aktif berlalu, tiba fase transisi dimana fase ini akan terjadi pembukaan

servik 8-10 cm, dan telah terjadi dilatasi penuh. Kontraksi lebih sering yaitu setiap 2-3

menit, dan lebih lama 60-90 detik. Bagi ibu, fase ini akan merasa lebih tidak nyaman

dari rasa nyeri yang sangat hebat karena intensitas dan lamanya kontraksi.

D. Nyeri Dalam Persalinan

Nyeri adalah rasa tidak nyaman akibat perangsangan ujung-ujung saraf khusus.

Selama persalinan dan kelahiran pervaginam, nyeri disebabkan oleh kontraksi rahim,

dilatasi servik, dan distensi perineum. Serat saraf aferen viseral yang membawa impuls

sensorik dari rahim memasuki medula spinalis pada segmen torakal kesepuluh,

kesebelas dan keduabelas serta segmen lumbal yang pertama (T10 sampai L1). Nyeri

dari perineum berjalan melewati serat saraf aferen somatik, terutama pada saraf

pudendus dan mencapai medula spinalis melalui segmen sakral kedua, ketiga, dan

keempat (S2 sampai S4). Serabut saraf sensorik yang dari rahim dan perineum ini

membuat hubungan sinapsis pada kornu medula spinalis dengan sel yang memberi

akson yang merupakan saluran spinotalamik. Selama bagian akhir dari kala I dan di

sepanjang kala II, impuls nyeri bukan saja muncul dari rahim tetapi juga perineum saat

(24)

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Nyeri dalam Persalinan 1. Faktor Fisiologis

Jalur rasa nyeri bermula di ujung syaraf pengindera di tempat terjadinya trauma.

Impuls tersebut menjalar sepanjang syaraf perasa menuju simpul syaraf belakang

(dorsol root ganglion) dari syaraf belakang yang bersangkutan dan diteruskan ke massa

syaraf belakang (posterior horn) dari kumpulan syaraf tulang punggung (sinal cord),

dikenal dengan neuron pertama (first neuron). (Bennet dan Brown, 1996, hlm. 165)

a. Rasa nyeri yang akut

Sensasi seperti ini dikirimkan melalui serabut delta A yang merupakan serabut

syaraf besar yang menampung rasa nyeri yang akut. Rasa sakit jenis ini akan

dirasakan sebagai nyeri yang menusuk yang dengan mudah dapat dilokalisir oleh

penderitanya.

b. Rasa nyeri yang kronis

Jalur nyeri yang kronis sedikit berbeda, serabut-serabut syaraf yang terlibat

adalah syaraf yang diameternya lebih kecil dan disebut serabut syaraf C. Nyeri

kronis sering digambarkan sebagai sakit yang membakar dan sulit dilokalisir .

c. Neurotransmitter

Pengiriman ransangan syaraf dilakukan atau dihambat oleh zat-zat yang disebut

neurotransmitter. Zat-zat ini bisa bersifat merangsang atau menghambat. Salah

satu contoh dari neurotransmitter ini adalah acetylcholine dan satu contoh dari

inhibitory neurotransmitter ialah enkephaline. Larutan anastesi lokal bertindak

dengan bersaing untuk mencapai reseptor accty-choline pada neurone dan

(25)

2. Faktor Psikologis

Salah satu kebutuhan wanita dalam proses persalinan adalah keringanan rasa

sakit. Persepsi rasa sakit, cara yang dirasakan oleh individu dan reaksi terhadap rasa

sakit dipengaruhi oleh beberapa faktor (Bennet dan Brown, 1996, hlm 187), antara lain :

a. Rasa takut atau kecemasan akan meninggikan respon individual terhadap rasa

sakit. Pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan.

b. Keperibadian ibu berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang secara alamiah

tegang dan cemas akan lebih lemah dalam menghadapi stres dibanding wanita

wanita yang rileks dan percaya diri.

c. Kelelahan, ibu yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan, mungkin

sebelumnya sudah terganggu tidurnya oleh ketidaknyamanan dari akhir masa

kehamilannya akan kurang mampu mentolerir rasa sakit.

d. Faktor sosial dan budaya juga berperan penting dalam reaksi rasa sakit. Beberapa

budaya mengatakan sabar dan membiarkannya sedang budaya lain mendorong

keterbukaan untuk menyatakan perasaan.

e. Pengharapan akan memberi warna pada pengalaman. Wanita yang realistis dalam

pengharapannya mengenai persalinan dan tanggapannya terhadap hal tersebut

mungkin adalah persiapan yang terbaik sepanjang ia merasa percaya diri bahwa

ia akan menerima pertolongan dan dukungan yang diperlukannya.

F. Teknik Nonfarmakologi

Metode nonfarmakologi adalah metode atau cara yang digunakan untuk

(26)

nonfarmakologi dilakukan dengan teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau

pijat, teknik visual (Mander, 2004, hlm.149).

G. Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I

Cara untuk mengalihkan rasa sakit yaitu dengan mengurangi sakit langsung dari

sumbernya, memberikan ransangan alternatif yang kuat, mengurangi reaksi mental

negatif, emosional dan fisik ibu terhadap rasa sakit (Simskin, dalam Rukiah, et al. 2009,

hlm. 53). Berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan dengan

menggunakan teknik nonfarmakologi :

1. Teknik Pernapasan atau Relaksasi

a. Pengertian Teknik pernapasan atau relaksasi

Teknik pernapasan atau relaksasi di lakukan untuk mengendalikan rasa nyeri dalam

upaya penurunan kecemasan dan ketegangan otot serta menenangkan pikiran saat nyeri.

Teknik Pernapasan atau relaksasi terdiri dari penghirupan udara secara perlahan, tenang

dan lama dari perut yang mengarahkan kembali fokus ibu dan membantu ibu

menghadapi setiap gelombang rahim.

b. Tujuan Teknik Pernapasan atau Relaksasi

Teknik relaksasi bertujuan untuk mencegah otot-otot dari kelelahan, mengatasi sters

pada Persalinan Kala I. Membuat pernapasan ibu, baik menghirup maupun

menghembuskan, menjadi sepanjang mungkin. Ibu membutuhkan teknik ini selama

persalinan kala I untuk mengimbangi setiap gelombang rahim.

c. Teknik Pernapasan atau Relaksasi

Teknik pernapasan Kala I, dilakukan dengan cara tiap kali kontraksi. Dengan cara

(27)

letakkan kedua tangan di atas perut sehinnga jari-jari hampir bersentuhan. Hembuskan

napas sebentar untuk membersihkan paru-paru dan saluran hidung ibu. Secara perlahan

dan bertahap tariklah napas hingga hitungan cepat dari 1 sampai dengan 20, seolah-olah

ibu mnggembungkan perut. Hindari menghirup udara secara cepat (Method, 2007, hlm.

126).

2. Teknik Posisi

a. Pengertian Teknik Posisi

Mengusahakan ibu untuk terus bergerak mencoba posisi baru guna mencari posisi

mana yang paling nyaman untuk ibu (Nolan, 2004, hlm.93).

b. Tujuan Teknik Posisi

Mengurangi rasa nyeri kepada ibu dengan cara mengubah posisi sesuai dengan

kenyamanan ibu.

c. Teknik Posisi

1. Berdiri, menyandar kedepan pada meja, punngung kursi, tempat tidur, atau

pendukung kelahiran.

2. Berlutut, menyandar kealas kursi jika ibu berada dalam posisi duduk, atau ke

tumpukan bantal.

3. Posisi merangak dengan kepala mengarah ke bawah.

4. Berbaring (jika ibu merasa lelah dan ingin berbaring) miring ke kiri dengan

sebuah bantal diantara kedua tungkai kaki.

5. Berjongok sambil menopang diri dengan menyandar ke depan menggunakan

(28)

3. Teknik Sentuhan atau Pijat a. Pengertian Sentuhan atau Pijat

Melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon atau

ligamentum, untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi atau menigkatkan sirkulasi

(Bennet dan Brown, 1996, hlm.191).

b. Tujuan Teknik Sentuhan atau Pijat

Penelitin Ferrel (1993), mengungkapkan bahwa tujuan utama sentuhan atau pijat

adalah menutup pintu gerbang guna untuk mencegah diterimanya jalur stimulasi rasa

nyeri di pusat tertinggi sistim saraf pusat (SSP)

c. Teknik Sentuhan atau Pijat

Teknik Effluerage yaitu Ibu dalam posisi setengah duduk, letakkan kedua tangan

pada perut dan secara bersamaan digerakkan melingkar dari arah pusat ke simpisis atau

dapat juga dengan menggunakan satu telapak tangan dengan gerakan melingkar atau

satu arah cara ini dapat di lakukan sendiri oleh ibu (Mander, 2004, hlm 164).

4. Teknik Visual

a. Pengertian Teknik Visual

Teknik yang digunakan dengan melibatkan otak kanan, menyimpan memori tentang

keindahan, keyakinan, imajinasi dan fantasi.

b. Tujuan Teknik Visual

Pemberdayaan otak kanan untuk persalinan. Pada dasarnya menanamkan keyakinan

melahirkan itu tidak sakit sehingga ibu merasa lebih nyaman dan tenang dalam proses

(29)

c. Teknik Visualisasi

Sebelum melakukan teknik visualisasi yang dapat dilakukan terlebih dahulu adalah

menarik napas agar tubuh rileks, dengan mata terpejam dan membayangkan sesuatu

tentang keindahan, imajinasi, dan fantasi yang dapat mengalihkan rasa sakit (Method,

2007, hlm 142)

(30)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan

variabel-variabel yang akan diamati atau diukur yaitu pengetahuan dan sikap ibu postpartum

primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode

nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011. Hal ini dapat

dilihat dari kerangka konsep penelitian berikut ini :

Skema 1. Kerangka Konsep Pengetahuan

Mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan metode non farmakologi

Sikap

(31)

B. Definisi Operasional

No Variabel Defenisi Opersional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1 Pengetahuan Segala sesuatu yang

di ketahui ibu post

partum dalam

dilakukan ibu saat

bersalin agar rasa

nyeri berkurang,

(32)

yaitu dengan teknik

pernapasan, teknik

posisi, teknik

sentuhan atau pijat,

(33)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan

dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan

Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun

2011.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum primipara di Klinik

Bersalin Nurhalma Tembung sebanyak 22 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu postpartum primipara di Klinik Bersalin

Nurhalma Tembung. Teknik pengambilan sampel menggunakan sistim total sampling

yaitu seluruh populasi yang ada di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung dijadikan

sampel.

Adapun kriteria sampel inklusi adalah:

1. Ibu postpartum primipara di Klinik Nurhalma Tembung

2. Ibu dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia

3. Ibu bersedia diwawancarai dan bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan

(34)

4. Ibu bersedia memberikan persetujuan tanpa adanya paksaan atau dengan

sukarela.

Adapun kriteria eksklusi adalah :

1. Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun

interpretasi hasil penelitian.

2. Tidak mengisi kuesioner secara lengkap.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung. Adapun

pertimbangan penelitian lokasi ini adalah kerena pertimbangan banyaknya ibu

postpartum primipara yang dijumpai untuk dijadikan sampel dan lokasi penelitian masih

dapat di jangkau oleh peneliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai Februari 2011 sampai dengan Juni 2011.

D. Etika Penelitian

Penelitian dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi

pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera

Utara dan izin dari Ibu Klinik Nurhalma Tembung. Dalam penelitian ini terdapat

beberapa hal yang berkaitan dengan prinsip etika penelitian, yaitu: memberikan

penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian, menjelaskan manfaat

(35)

Apabila responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk

menendatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka

calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri dari penelitian.

Responden juga berhak mengundurkan diri selama pengumpulan data berlangsung.

Responden berhak mendapat kebebasan dari tindakan yang merugikan atau beresiko,

dan mendapat keadilan tanpa adanya diskriminasi. Kerahasiaan catatan mengenai data

responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen

penelitian.

E. Alat Pengumpulan Data

Untuk memeperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat

pengumpulan data berupa kuesioner yang telah disusun berdasarkan tinjauan pustaka

dan kerangka konsep. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian yaitu:

1. Karakteristik Responden

Data demografi : umur, pendidikan, sumber informasi.

2. Data Pengetahuan

Bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu postpartum

primipara mengenai cara mengalihkan rasa nyeri dengan metode nonfaramakologi.

Terdiri dari 10 pertanyaan tertutup menggunakan pilihan berganda dari pilihan jawaban

a, b, c. Untuk jawaban yang benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0.

Nilai minimum yang mungkin di dapat adalah 0 dan nilai maksimum adalah 10.

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus menurut Hidayat (2007, hlm.

(36)

Kelas

Banyak Kelas = Jumlah kategori

Rentang kelas sebesar 10 didapat dari nilai tertinggi-nilai terendah (10-0=10) dan

banyak kelas sebanyak 3 kelas maka didapatkan panjang kelas sebesar 4. Jika skor

maksimum adalah 10 dan skor minimum adalah 0 dapat dikategorikan :

1. Baik : 8-10

2. Cukup : 4-7

3. Kurang : 0-3

3. Data Sikap

Bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap ibu postpartum primipara

terhadap cara mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan metode nonfarmakologi.

Terdiri dari 10 pernyataan yang terdiri dari pernyataan mendukung dan tidak

mendukung. Aspek pengukuran sikap dilakukan berdasarkan jawaban responden dari

semua pertanyaan sikap yang diberikan terdiri dari tiga kategori yaitu, Setuju (S),

Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS).

Jika pernyataan positif (+) maka :

Setuju : 3

Ragu-ragu : 2

Tidak setuju : 1

Jika pernyataan negatif (-) pada maka :

(37)

Ragu-ragu : 2

Tidak setuju : 3

Total skor diperoleh nilai terendah 10 dan nilai tertinggi 30 jadi, semakin tinggi

skor semakin baik sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa

nyeri persalinan kala I dengan metode nonfarmakologi.

Pengukuran dilakukan dnegan menggunakan rumus menurut Hidayat (2007,

hlm. 104-106).

Kelas Banyak

Rentang P=

Ket : P = Panjang kelas interval

Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah

Banyak Kelas = Jumlah kategori

Di mana diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban tertinggi

dikali jumlah pernyataan (3x10)dan skor minimum diperoleh dari jumlah nilai

jawaban terendah dikali jumlah pernyataan (1x10). Rentang kelas sebesar 20 dan

banyak kelas sebanyak 2 kelas maka didapatkan panjang kelas sebesar 10. Jika skor

maksimum adalah 30 dan skor minimum adalah 10 dapat dikategorikan :

1. Positif : apabila mendapat skor : 20-30

2. Negatif : apabila mendapat skor : 10-19

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Validitas

Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan konten validitas oleh

(38)

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau

kekonsistenan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner.

Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil

mengukur dimensi variabel yang diukur jika koefisien reliabilitasnya lebih dari 0,6.

Reliabilitas dilakukan di dua klinik yaitu Klinik Mayen dan Klinik Elisa di Talun Kenas

terhadap 10 ibu postpartum yang memiliki kriteria yang sama dengan responden.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin penelitian dari

program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan

telah mendapat izin dari Klinik Bersalin Nurhalma Tembung.

Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada ibu post

partum sesuai kriteria penelitian. Pada saat penegumpulan data, peneliti menjumpai

responden. Dengan cara, peneliti meninggalkan nomor handphone kepada asisten klinik

untuk memperlancar proses pengumpulan data. Bila peneliti sudah menjumpai

responden maka peneliti menjelaskan tujuan, manfaat penelitian, prosedur penelitian dan

cara pengisian kuesioner. Kemudian peneliti meminta kesedian responden untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian, bagi yang bersedia dan memenuhi kriteria

penelitian diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent).

Kuesioner diberikan kepada responden selama responden masih berada di Klinik

Bersalin Nurhalma Tembung. Responden diberi waktu untuk pengisian kuesioner

(39)

kembali untuk mencegah apabila terdapat kuesioner yang tidak dijawab maka kuesioner

diperbaiki dan dilengkapi dengan melakukan pendataan ulang.

H. Pengolahan Data dan Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, semua variabel di analisa

secara deskriptif dengan menghitung frekuensinya. Hasil analisis data disajikan dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi untuk melihat pengetahuan dan sikap ibu postpartum

primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode

nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011. Langkah-langkah

analisa data adalah sebagai berikut :

1. Editing

Melakukan pengecekan terhadap item isian kuesioner, apakah jawaban sudah

lengkap, bila terdapat kesalahan atau kekurangan maka dilakukan perbaikan.

2. Coding

Data yang telah diedit diubah kedalam angka (kode).

3. Data entry, adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan kedalam

master tabel atau data base komputer, Kemudian membuat distribusi frekuensi

sederhana untuk melihat pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara

terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode

(40)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai

pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri

Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma

Tembung Tahun 2011 dengan jumlah responden sebanyak 22 orang.

Untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu postpartum primrpara

terhadap cara mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan metode nonfarmakologi

di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011 menggunakan kuesioner yang

berisikan 10 pertanyaan pengetahuan dan 10 pernyataan sikap. Berikut ini akan

dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden,

pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri

Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma

Tembung Tahun 2011

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan tabel 5.1 karakteristik responden mencakup umur, pendidikan,

sumber informasi. Berdasarkan karakteristik ibu postpartum primipara diketahui ibu

postpartum primipara berumur 20-35 tahun merupakan responden terbanyak yaitu 14

orang (63,6%), pendidikan terbanyak SMA yaitu 17 orang (77,3 %), sumber informasi

yang terbanyak berasal dari tenaga kesehatan yaitu 16 orang (72,7%).

(41)

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode

Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

No Karakteristik F %

2. Pengetahuan Responden

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera

manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Berdasarkan tabel 5.2 hasil pilihan jawaban pengetahuan ibu postpartum

(42)

sentuhan atau pijat. Metode sentuhan atau pijat dilakukan untuk mengendalikan rasa

nyeri dalam upaya penurunan kecemasan dan ketegangan otot sehingga menghasilkan

relaksasi atau meningkatkan sirkulasi darah. Teknik sentuhan atau pijat dapat dilakukan

ibu dalam posisi duduk, kemudian meletakkan kedua tangan pada perut dan digerakkan

secara melingkar dari arah pusat. Cara ini dapat dilakukan sendiri oleh ibu sehingga rasa

nyeri dapat dialihkan.

Tabel 5.2

Distribusi Responden Pertanyaan Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode

Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Benar Salah

F % F %

1 Pengertian dari rasa nyeri persalinan? 15 68,2 7 31,8

2 Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri

persalinan?

7 Tujuan dilakukan teknik sentuhan/pijat pada saat

persalinan?

16 72,7 6 27,3

8 Posisi yang dapat dilakukan dalam menyamankan

diri untuk mengatasi rasa nyeri?

13 59,1 9 40,9

9 Pernyataan yang benar tentang teknik visualisasi? 16 72,7 6 27,3

10 Membayangkan suatu hal yang menyenangkan

merupakan pengertian?

(43)

Berdasarkan tabel 5.3 kategori pengetahuan menunjukkan mayoritas ibu

postpartum primipara mempunyai pengetahuan cukup terhadap cara mengalihkan rasa

nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi yaitu sebanyak 17 orang

(77,3%).

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode

Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Baik 5 22,7

Cukup 17 77,3

Total 22 100,0

3. Sikap Responden

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap

suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan adanya kesesuaian reaksi

terhadap stimulus tertentu.

Berdasarkan tabel 5.4 hasil pilihan jawaban sikap ibu postpartum primipara,

didapat bahwa ibu banyak menjawab pernyatan ragu-ragu tentang teknik untuk

mengatasi rasa nyeri hanya dapat dilakukan pada ibu yang mengalami masalah

kehamilan yaitu sebanyak 81,8%. Untuk mengalihkan rasa nyeri tidak hanya dapat

dilakukan pada ibu yang mengalami masalah kehamilan, pada ibu yang kehamilannya

normal juga dapat menggunakan teknik mengatasi rasa nyeri. Dengan menggunakan

(44)

memberikan ransangan alternative yang kuat dan mengurangi reaksi mental yang negatif

terhadap rasa nyeri.

Tabel 5.4

Distribusi Responden Pernyataan Sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi di

Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju

2. Menurut ibu teknik posisi, relaksasi, teknik pijatan hanya dapat di lakukan pada ibu yang mengalami masalah kehamilan

4 18,2 18 81,8 - -

3. Untuk mengurangi rasa nyeri ibu dapat

melakukannya dengan cara berlari-lari

1 4,5 14 63,6 7 31,8

4. Teknik relaksasi merupakan cara yang membosankan dan

membutuhkan waktu yang lama

9 40,9 10 45,5 3 13,6

5. Menurut ibu pelaksanaan teknik sentuhan atau pijatan membuthkan banyak biaya

6 27,3 12 54,5 4 18,2

6. Teknik untuk mengurangi rasa nyeri persalinan dapat di lakukan atau di bantu oleh suami atau keluarga

7 31,8 13 59,1 2 9,1

7. Ibu tidak perlu berteriak untuk mengurangi rasa nyeri saat bersalin

8 36,4 14 63,6 - -

8. Bila rasa nyeri muncul maka ibu akan menarik napas dalam-dalam dari hidung lalu

(45)

menghembuskannya lewat mulut

9. Dalam menyamankan diri pada teknik posisi untuk mengurangi rasa nyeri ibu dianjurkan untuk tidur miring ke kiri dengan sebuah bantal

12 54,5 4 18,2 6 27,3

10. Dengan melakukan teknik pernapasan yang benar maka ibu akan merasa nyaman dalam proses persalinanya

9 40,9 9 40,9 4 18,2

Berdasarkan tabel 5.5 kategori sikap menunjukkan mayoritas ibu postpartum

primipara mempunyai sikap positif terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan

Kala I dengan metode nonfarmakologi yaitu sebanyak 13 orang (59,1%), minoritas ibu

besikap negatif yaitu sebanyak 9 orang (40,9%).

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi di

Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Positif 13 59,1

Negatif 9 40,9

Total 22 100,0

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu postpartum

primipara di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011 diperoleh data yang

(46)

Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode nonfarmakologi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 22

ibu postpartum primipara yang diteliti ditemukan mayoritas ibu berpengetahuan cukup

terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi

sebanyak 17 orang (77,3%) dan minoritas ibu berpengetahuan baik terhadap cara

mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi sebanyak 5

orang (22,7%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden masih kurang

mengerti dan memahami tentang tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I

dengan metode nonfarmakologi.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Iswani, 2009) yang menunjukkan

bahwa pengetahuan ibu primigravida tentang cara menghilangkan nyeri pada

Persalianan Kala I memiliki pengetahuan cukup. Dalam penelitiannya mengatakan peran

serta dan kerja sama dari tenaga medis dan tim kesehatan dalam memberikan informasi

yang tepat, akurat, serta berkesinambungan melalui penyuluhan kepada ibu hamil sangat

diperlukan agar mengerti bagaimana menghilangkan nyeri pada persalinan.

Pengetahuan merupakan hasil dari mengingat suatu hal, termasuk mengingat

kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja

dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek

tersebut (Wahit dalam Mubarak, 2007, hlm. 28). Kriteria dalam penelitian ini adalah ibu

yang melahirkan anak pertama maka ibu belum memiliki pengalaman tentang cara

(47)

cukup terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode

nonfarmakologi.

2. Sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hampir seluruh ibu postpartum

primipara mempunyai sikap positif tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan

Kala I yaitu sebanyak 13 orang (59,1%), dan minoritas bersikap negatif sebanyak 9

orang (40,9%).

Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat (Notoadmojdo, dalam Saragih, 2009)

yang menyatakan bahwa sikap demikian dapat merupakan sikap sementara dan segera

berlalu akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang bertahan lama. Sikap dapat

dipengaruhi pengalaman di lingkungan kehidupan sehari - hari. Sikap adalah cara

mengkomunikasikan suasana hati (mood) dalam diri sendiri kepada orang lain. Ini sesuai

dengan pendapat (Purnama, dalam Saragih, 2009) bahwa sikap positif dapat terjadi

karena pengaruh orang lain, sumber informasi dan faktor emosi.

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulasi

atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan. Sikap

merupakan kecenderungan yang berasal dari dalam diri individu untuk berkelakuan

dengan pola-pola tertentu, terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan tehadap

objek tersebut. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi

predisposisi tindakan (Koentjaraningrat dalam Mulana, 2009, hlm. 196). Menurut

asumsi penulis bahwa mayoritas responden memiliki sikap yang positif belum tentu hal

(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara

mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik

Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Mayoritas pengetahuan responden tentang cara mengalihkan rasa nyeri

Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi adalah cukup sebanyak 17

orang (77,3%).

2. Mayoritas sikap responden tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I

dengan metode nonfarmakologi adalah positif yaitu sebanyak 13 orang (59,1%).

B. Saran

Adapun saran pada penelitian ini yaitu:

1. Untuk Pelayanan Kesehatan

Diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat, akurat, serta

berkesinambungan melalui penyuluhan tentang cara mengalihkan rasa nyeri

Persalinan kala I dengan metode nonfarmakologi

2. Peneliti Lanjut

Peneliti lanjutan agar melakukan penelitan tentang hubungan pengetahuan

dengan tindakan ibu terhadap cara mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I

(49)

3. Untuk Ibu

Bagi ibu postpartum yang ingin memiliki anak lagi agar lebih memahami cara

mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi.

Khususnya tentang teknik sentuhan atau pijat yang dapat dilakukan ibu dalam

posisi duduk, kemudian meletakkan kedua tangan pada perut dan digerakkan

secara melingkar dari arah pusat. Cara ini dapat dilakukan sendiri oleh ibu

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Bennet, V.R., Linda, K.B. (1996). Myles TextBook For Midwives. London : Churchill Livingstone.

Bobak, I.M., Deitra, L.L., Jensen, Margaret, D.J., Shannon, E.P. (1995). Maternity Nursing. Missouri : Mosby.

Chapman, V. (2009). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta : EGC.

Hidayat, A.A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Selemba Medika.

Iswani. (2009). Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Tentang Metode Relaksasi Untuk Menghilangkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I Di Klinik Bersalin Sumiarini Medan. Program D-IV Bidan Pendidik. Universitas Sumatera Utara.

Mander, S. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC.

Manik, M., Nur, A.S., Nur, A. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan : Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Maulana, H.J. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC.

McKinney, E.S. (2000). Maternal-Child Nursing. Philadelphia : W.B. Saunders Company.

Mongan, M.F. (2007). Hypno Birthing: Metode Melahirkan Secara Aman, Mudah, dan Nyaman. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.

Mubarak, W.I. (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Musbikin, I. (2005). Persiapan Menghadapi Persalinan. Jakarta : Mitra Pustaka.

Nolan, M. (2004). Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : Arcan.

Notoadmojdo, S. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

...(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam.(2010). Konsep dan Penerimaan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

(51)

Saragih, M. (2009). Pengetahuan dan Sikap Keluarga dalam Merawat Pasien depresi di Poloklinik RSJD Propsu Medan. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suyanto, Ummi, S. (2009). Riset kebidanan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Offset.

(52)

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bernama Pratiwi Nasution (Nim:105102057) adalah mahasiswa DIV

Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang

melakukan penelitian tentang “Pengetahuan dan sikap Ibu Postpartum Primipara

terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Non

Farmakologi, penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas

akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan Ibu untuk menjadi

responden dalam penelitian ini. Selanjutnya mohon kesediaan Ibu mengisi kuesioner ini

dengan jujur dan apa adanya. Jika Ibu bersedia, silahkan menandatangani lembar

persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Ibu.

Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Ibu bebas untuk

mengundurkan diri setiap saat tanpa adanya sanksi apapun. Identitas pribadi dan semua

informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan

penelitian ini.

Atas kesediaan dan kerjasama ibu saya ucapkan terima kasih

Medan, Februari 2011

Hormat Saya Responden

(53)

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN MENGENAI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU POSTPARTUM PRIMIPARA TERHADAP CARA MENGALIHKAN RASA NYERI PERSALINAN KALA I DENGAN METODE NON FARMAKOLOGI

I. DATA DEMOGRAFI Nama (inisial) :

Umur :

Pendidikan terakhir :

Dari mana ibu mengetahui cara mengatasi rasa nyeri persalinan tersebut ? :

tenaga kesehatan (Dokter, Bidan , Perawat),

Keluarga orangtua/saudara,

Media

Massa/elektronik.

II. Kuesioner tentang cara mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan menggunakan metode non farmakologi

A. Kuesioner Pengetahaun Petunjuk Pengisian

Bacalah pertanyaan berikut dengan baik kemudian pilih salah satu jawaban yang tersedia

dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dirasa sesuai.

1. Apakah pengertian dari rasa nyeri persalinan kala I ?

a. Rasa sakit pada proses persalinan kala I akibat dari salah mengkonsumsi

makanan dan obat-obatan

b. Rasa tidak nyaman yang terjadi selama proses persalinan kala I akibat dari

(54)

c. Rasa tidak nyaman yang terjadi saat persalinan kala I pada ibu yang melahirkan

anak pertama

2. Cara apa sajakah yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri saat bersalin?

a. Relaksasi, sentuhan (pijatan), menyamankan diri, teknik visualisasi, teknik posisi

b. Berlari-lari, relaksasi, tidur terlentang, penggunaan air dingin, hipnosis, sentuhan

(pijatan)

c. Berdiam diri, sentuhan (pijatan), menangis, berlari-lari, menjerit, penngunaan air

hangat

3. Pengertian relaksasi dibawah ini adalah, kecuali :

a. Melemaskan Otot-otot

b. Bernafas dalam

c. Berdiam diri atau melamun

4. Tujuan dilaksanakannya teknik relaksasi adalah:

a. Mengatasi stres pada saat bersalin

b. Memperlama proses persalinan

c. Semua jawaban salah

5. Manfaat ibu melakukan teknik relaksasi adalah :

a. Agar ibu tenang dalam menghadapi persalinan

b. Agar ibu tidak sabar menghadapi persalinan

c. Agar ibu kuat untuk mengedan

6. Beberapa teknik sentuhan atau pijat yang dapat dilakukan adalah :

a. Dengan sentuhan atau pijat pada daerah punggung

b. Dengan menggunakan minyak beraroma terapi

(55)

7. Tujuan dilaksanakannya sentuhan/pijat pada saat persalinan adalah

a. Menutup pintu gerbang nyeri pada susunan syaraf pusat

b. Dengan adanya sentuhan/pijatan dapat menciptakan empati pada ibu

c. Semua jawaban diatas benar

8. Posisi yang dapat dilakukan dalam menyamankan diri untuk mengatasi rasa nyeri

adalah :

a. Berdiri, menyandar kedepan meja atau tempat tidur

b. Berbaring, dengan posisi kaki diluruskan

c. Semua jawaban diatas salah

9. Manakah pernyataan yang benar tentang pengertian teknik visualisasi di bawah ini :

a. Membayangkan hal yang indah

b. Membawa ke alam bawah sadar

c. Semua jawaban diatas benar

10. Dengan memebayangkan suatu hal yang menyenangkan merupakan pengertian dari :

a. Visualisasi

b. Sentuhan/pijat

(56)

B. Kuesioner Sikap Petunjuk Pengisian

Beri tanda checlist (√) pada kolom jawaban yang ada di samping pertanyaan

Setuju : (S)

Ragu-ragu : (RR)

Tidak Setuju : (TS)

Setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, jadi jawablah sesuai dengan

pendapat ibu.

No Pertanyaan S RR TS

1 Apabila rasa nyeri muncul ibu melakukan teknik pijatan

dengan menggunakan tenaga yang besar

2 Menurut ibu teknik posisi, relaksasi, teknik pijatan hanya

dapat di lakukan pada ibu yang mengalami masalah

kehamilan

3 Untuk mengurangi rasa nyeri ibu dapat melakukannya

dengan cara berlari-lari

4 Teknik relaksasi merupakan cara yang membosankan dan

membutuhkan waktu yang lama

5 Menurut ibu pelaksanaan teknik sentuhan atau pijatan

membuthkan banyak biaya

6 Menurut ibu teknik untuk mengalihkan rasa nyeri persalinan

dapat di lakukan atau di bantu oleh suami atau keluarga

(57)

bersalin

8 Bila rasa nyeri muncul maka ibu akan menarik napas

dalam-dalam dari hidung lalu menghembuskannya lewat mulut

9 Untuk menyamankan diri pada teknik posisi dalam

mengalihkan rasa nyeri ibu akan tidur miring ke kiri atau

kekanan

10 Dengan melakukan metode non farmakologi seperti teknik

pernapasan yang benar maka ibu akan merasa nyaman dalam

(58)
(59)
(60)
(61)
(62)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Pratiwi Nasution

Tempat/Tanggal Lahir : P.Sidempuan / 6-April-1987

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Al-Azhar Medan

Gambar

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu
Tabel 5.2 Distribusi Responden Pertanyaan Pengetahuan Ibu
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perancangan sistem pengkondisian udara di dalam ruangan, perhitungan beban kalor merupakan salah satu tahap yang harus dilakukan, karena perhitungan beban

Selanjutnya, dilakukan analisis regresi linier sederhana yang digunakan untuk melihat ada tidaknya pengaruh motorik kasar terhadap perkembangan kreatifitas anak usia

Akan tetapi yang membedakan antara individu yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan yang rendah adalah keinginan dirinya untuk dapat menyelesaikan sesuatu dengan lebih

Environmental performance tidak berpengaruh terhadap economic performance sedangkan environmental disclosure memiliki pengaruh positif signifikan terhadap economic

ANALISIS METODE PENGGUNAAN JAM BENCET DALAM PENENTUAN AWAL WAKTU SHALAT DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI-IEN..

Dari tanggapan di atas menunjukkan bahwa 8,42% siswa atau 8 siswa menyatakan selalu berpakaian yang baik sesuai tata tertib, 27,37% atau 26 siswa menyatakan sering, 63,16% atau

Schematic diagram of operant conditioning match-to-sample task of the experiment in baseline (a) and test trials (b). First, we showed sample stimulus to subject; after that, we

Barkley,E dkk (2012 :5) menyatakan bahwa dalam pembelajaran kolaboratif semua anggota kelompok harus ikut berperan untuk meraih tujuan yang telah ditentukan. Seandainya