l-Y
,ul(
2CC8
LP,
2007
Jlr00
l:
LAPORAN
HASIL PEI\-ELITIAN
KAJIAN AKTIVITAS AI\TITUMOR
DAN PR.EBIOTIK
SEI{YAWA
TURUNAN
EPI
GI'UKAM
(1-+3),(1-+6)-B-GLUKAN
EKSTRASELLULER
DARI
Epicoccum
nigrum
Ehrenb. Ex Schlecht
OIeh
Dr.Ir.
JayusDrs. Nuriman, PhD
Dr.Ir,
Sony Suwasono, MAppScDibiayai
oleh
Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Tinggi,
Departemen
Pendidikan
Nasional,
Surat Perjanjian
PelaksanaanHibah Penelitian
Tahun
Anggaran
2007
Nomor:
040/SP2I{/PP/DP2M/II12007 tertanggal 29
Maret
2007
FAKT]LTAS TENOLOGI PERTANIAN
T]NIYERSITAS
JEMBER
NOPEMBER,2007
LAPORAN HASIL
PENELITIAN
KAJIAN
AKTIVITAS
ANTITUMOR
DAN
PREBIOTIK
SENYAWA
TURUNAN
EPI
GLU
I{AN:
( I-+3),(1 -+6)-
p-GLUKAN
EKSTRASELLULER DARI
Epicoccum
nigrum
Ehrenb. Ex Schlecht
Oleh
Dr.
Ir.
Jayus Drs. Nuriman, PhDDr.
Ir.
Sony Suwasono, MAppScDibiayai
oleh
Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Tinggi,
Departemen
Pendidikan
Nasional,
Surat Perjanjian
PelaksanaanHibah Penelitian
Tahun
Anggaran
2OO7Nomor: 040/SP2HlPPlDP2MlIIlz}}7
tertanggal 29 Maret
2007
FAKULTAS TENOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JBMBER
NOPEMBER,2007
in
] i\ l._ ;\i.3 I I
I
,l
:l
,
1. Judul Penelitian
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap
b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. Jabatan Fungsional
e. Jabatan Struktural f. Bidang keahlian
g. Fak./Jurusan
h. Perguruan Tinggi
3.
Jumlah Tim Peneliti4. Lokasi Penelitian
5. Kerjasama dengan Institusi Lain
a. Nama Instansi
b. Alamat
6. Masa penelitian
7 . Biayayang diperlukan
TIALAMAN
PENGESAHANKAJIAN
AKTIVITAS
ANTITUMOR DAN PREBIOTIK SENYAWA TURUNANEP IGLU KAM ( 1 -+3),( I -+6)-B-GLUKAN
EKSTRASELLULER DARI EPicoccum
nigrum Ehrenb. Ex Schlecht
Dr. Ir. Jayus
Laki-laki
132 003 095
Asisten
Ahli
Bioteknologi Pangan
Teknolo gi Pertanian/Teknologi Hasil
Pertanian
Universitas Jember
3 orang
Lab Mikrobiologi Pangan Fakultas
Teknologi Peftanian Universitas Jember
Laboratorium AntiKanker Proses Radiasi
PATIR BATAN
Jl. Cinere Pasar Jumat Lebak Bulus
Jakarta Selatan
1 tahun
Rp.
38.000.000 (Tiga puluh delapan juta rupiah)Jember, 20 Novembet 2007
Ketua Peneliti
aa
QlpEttDt6)
RINGKASAN DAN SUMMARY
potensi
sifat
antitumordari
senyawa polisakarida ektraselluler(1+3;
1-+6)-B-glukan (epi1-+6)-B-glukan) yang dihasilkan
oleh
Epicoccum nigrum telahdiuji
secata invitro.
Senyawaini
terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker leukemiadengan
nilai
LCso 22,05 trtglL. Meskipun demikianuji
spesifisitas senyawa initerhadap jenis-jenis tumor maupun uji secara in vivo masih belum dilakukan'
Sifat
antitumor
dari
epiglukanyang bersifat sukar
larut
dalam
air,
potensiantitumornya berpeluang untuk bisa ditingkatkan melalui proses modifikasi secara
kimiawi
termasuk proses karboksimetilasi dan sulfatasi seperti senyawa B-glukanyang lain yang memiliki frekuensi percabangan berbeda'
Penelitian
ini
diarahkanpada
pencarianmetode
modifikasi kimiawi
untukmenghasilkan turunan polisakarida yang lebih
aktif
ataumemiliki
fungsionalitasyang lebih baik.
Sulfatasi
dan
karboksilasi merupakanaltemative
yang
dapat dipakai
untukmeningkatkan fungsionalitas polisakarida, seperti yang teiah dibuktikan oleh Zang
and Cheun
g
(2OOZ) pada polisakarida (lentinan) yang dihasilkan oleh Lentinusedodes dan polisakarida yang diproduksi oleh Poria cocos sclerotium (Wang et
al"
2004).
Modifikasi
semacamini
mungkin dapat diterapkanuntuk
meningkatkanfungsionalitas
epiglukan,
dan
tidak
menutup peluang
modifikasi
ini
akanmenghasilkan turunan yang lebih baik dibanding turunan lentinan. Permasalahan
yang sekarang perlu
dikaji
adalah terkait dengan bentuk dan struktur percabanganepiglukan yang berbeda dengan lentinan. Tentu saja, kalau epiglukan mengalami
modifikasi, produk turunannya akan
memiliki
sifat yang berbeda pula dan masihbelum diketahui seberapa besar potensi dan sifat bioaktifnya. Oleh karena itu perlu
dikaji
metode substitusibaik
sulfatasi maupun karboksimetilasi serta hidrolisisenzymatic yang sesuai'untuk menghasilkan turunan epigluknn yang lebih unggul
dan bahkan dapat menghasilkan turunan produk yang memiliki manfaat baru yang
lebih menjanjikan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proses modifikasi epiglukan secara sulfatasi
menghasilkan turunan epiglukan yang memiliki tingkat kelarutan dalam
air
lebihtinggi.
uji
anti tumor
secarain
vitro
menggunakansel
leukemia
L1210menunjukkan adanya penurunan nilai LCso turunan epiglukan secara sulfatasi. Nilai
LCso
dari
senyawa asal, epiglucan, adalah22
p'glL, sedangkannilai
LCso
darisenyawa turunannya
adalah
14
pglL.
Hal
ini
berarti terjadi
peningkatankemampuan turunan epiglukan dalam menghambat pertumbuhan tumor leukemia
cell. Kasus peningkatan sifat antitumor dari senyawa hasil sulfatasi semacam ini
pemah
dilaporkanterjadi
pada
sulfatasi (1-+3)-ct-D-glukandari
Ganodermalucidum oleh Zang et al. (2000).
Turunan epiglukan secara karboksimetilasi mengalami perubahan kelarutan secara
drastis. Epiglukan yang semula sama sekali tidak bisa larut dalam air dingin, setelah
dikarboksimetilasi kelarutannya dalam
air
dingin
sangattinggi.
Selain terjadipeningkatan kelarutan
pada epiglukan
hasil
karboksimetilasi,sifat
aktivitasantitumor
dari
senyawaturunan
ini
juga
sepertinya menunjukkan adanyapeningkatan.
Nilai
LCso dari senyawa asal, epiglucan, adalah 22pglL,
sedangkannilai LC56 dari
senyawa turunannya adalah13 pglL.
Hal
ini
berarti terjadi peningkatan kemampuan turunan epiglukandalam
menghambat pertumbuhantumor
leukemiacell.
Kasus peningkatansifat
antitumor
dari
senyawa hasilkarboksimetilasi semacam
ini
pernah dilaporkan terjadi pada (l+3)-cr-D-glukandari Ganoderma lucidum oleh Zhang et al. (2000).
Produk turunan epiglukan secara sulfatasi dan karboksimetilasi yang
diuji
sifatantitumornya secara
in
vitro
menunjukkan adanya peningkatan kemampuansenyawa turunan ini dalam menghambat pertumbuhan sel tumor tersebut.
Seberapa besar
tingkat
kenaikan kemampuan menghambat pertumbuhan tumorsenyawa turunan epiglukan
ini
hanya dilihat darinilai
LCso dari masing-masingsenyawa turunan.
Melalui
proses sulfatasi dan karboksimetilasi epiglukan akanmengalami proses substitusi pada rantai utama maupun rantai cabang. Derajat
substitusi
ini
akan mempengaruhifitur
struktur dankonformasi
senyawa turunanepiglukan
ini
dalam pelarutair.
Perbedaan struktur dan konformasi inilah yangdiduga berkaitan erat dengan aktivitas biologis dari turunan epiglukan seperti yang
pemah ditunjukkan
oleh Bao
et al.
(2001)
yang
membandingkan aktivitasimmunologi
polisakarida(1+3)-B-D-glukan
dan
beberapa turunannya yangdihasilkan
oleh
spora Ganodermalucidum.
Hasil
pengujiannya menunjukkan:1
I1I
'::',j'i, . :.:.i.1;,_",. il ,' il ii k k
adanya dugaan bahwa derajat substitusi pada rantai utama dan panjang rantaicabang
berkaitan erat dengan bioaktivitas senyawa glukan yang dimaksud.
Meskipun sudah ada beberapa turunan glukan baik yang dilakukan secara sulfatasi
maupun
karboksimetilasiyang
dapat
menghambat pertumbuhansel
tumor,bagaimana sebenarnya mekanisme senyawa
ini
melakukan penghambatan terhadapsel tumor
itu
sendiri masih belum jelas. Hamuro dancihara
(1973) menyatakanbahwa polosakarida mampu mengubah
struktur
cr-heliks serum albumin bovine.Dengan kemampuan
ini
polisakaridamungkin
memiliki
pengaruh signifikanterhadap struktur protein dan karakter dari permukaan sel cell tumor seperti yang
ditunjukkan
oleh
Maedaet al.
(1974).Hasil
penelitian yanglain
menunjukkanterjadinya proses penetralan oleh turunan dextran hasil sulfatasi terhadap muatan permukaan sel-sel
tumor
sehinggaterjadi
kontak antar
sel tumor
yangdapatmenyebabkan sel tumor tersebut berhenti membelah (Ambrose et a1., 1956)'
Liu
etal.
(2000)juga
melaporkan adanya penghambatan adhesi sel-sel tumor payudaracarcinoma (MCF-7 dan
MDA-M8231)
menjadi berbagai substrata sel tumor baru.Terjadinya penghambatan ini diduga karena adanya gugusdn yang tersulfatasi, berat
molekul dan juga struktur polisakarida yang tersufatasitersebut.
Pengujian kelarutan terhadap turunan epiglukan
baik yang
dilakukan
secarasulfatasi maupun
karboksimetilasi menunjukkan adanya peningkatan tingkatkelarutan. Senyawa induk epiglukan yang semula sulit dan sama sekali tidak larut
dalam
air
dingin,
setelah mengalamimodifikasi
baik
secara sulfatasi maupun karboksimetilasi menjadi larut dalam air dingin. Terjadinya peningkatan kelarutanini
diduga karena terjadinya substitusi gususan hidroksil oleh karboksimetil dansulfat yang lebih bersifat polar. Peningkatan kelarutan
inijuga
diduga terjadi akibatadanya penurunan
berat molekul
epiglukan selama proses sulfatasi maupunkarboksimetilasi. Selama proses sulfatasi maupun karboksimetilasi, sebagian
epiglukan dapat mengalami hidrolisis menjadi polisakarida yang panjang rantainya
lebih pendek. Hidrolisis sebagian inididuga akan meningkat jikalau proses sulfatasi
maupun karboksimetilasinya dilakukan pada suhu yang lebih tinggi, seperti yang
terjadi pada proses sulfatasi
(l+3)-o-D-glukan
dati Lentinus Edode's (zhang et al.2002). Proses karboksimetilasi glukan
linier,
curdlan, diatas55'c
juga
dapatkarbon
c-6
akibat munculnya gugusan karboksimetil yanghidrofilik
(Jinet
al.,2006).
Terjadinya peningkatan kelarutan
akibat
proses sulfatasidan
karboksimetilasiterhadap epiglukan dapat menyebabkan viskositas eairannnya menjadi sangat
rendah.
Ini
berarti bahwa turunan epiglukan hasil sulfatasi dan karboksimetilasitidak memiliki potensi sebagai bahan pengental pada produk makanan.
h
.l'f:
,.I
i',