UJI EFEKTIVITAS VARIASI MASSA DAN LAMA MASERASI EKSTRAK DAUN TEMBAKAU, BIJI MAHONI, BIJI SIRSAK DAN BATANG
BROTOWALI SEBAGAI INSEKTISIDA ALAMI TERHADAP HAMA LALAT BUAH YANG MENYERANG TANAMAN
JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)
Oleh:
Laila Zahrina NIM 4123210021 Program Studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
UJI EFEKTIFITAS VARIASI MASSA DAN LAMA MASERASIEKSTRAK DAUN TEMBAKAU, BIJI MAHONI, BIJI SIRSAK, DAN BATANG
BROTOWALI SEBAGAIINSEKTISIDA ALAMI TERHADAP HAMA LALAT BUAH YANG MENYERANG TANAMAN
JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)
Laila Zahrina NIM 4123210021
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi dari variasi massa ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak, dan batang brotowali dan lama maserasi ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak, dan batang brotowali terhadap tingkat mortalitas lalat buah (bactrocera dorsalis) pada pengamatan 24 jam. Pada ekstrak daun tembakau mengandung alkaloid jenis nikotin yang berfungsi untuk membunuh serangga lalat buah, pada ekstrak biji mahoni mengandung flavonoid yang berfungsi melemahkan saraf dan spirakel lalat buah, pada biji sirsak mengandung alkaloid yang bersifat insektisida dan penghambat makan, dan pada batang brotowali mengandung alkaloid yang bersifat anti serangga. Untuk mengetahui adanya kandungan alkaloid dan flavonoid pada daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak dan batang brotowali maka dilakukan uji skrining fitokimia. Hasil yang ditunjukkan pada uji mayer, dragendorff dan wagner yaitu positif adanya kandungan alkaloid pada daun tembakau, biji sirsak, dan batang brootowali begitu pula hasil yang ditunjukkan dengan uji flavonoid pada biji mahoni yang positif mengandung flavonoid. Untuk mengetahui mortalitas lalat buah pada penelitian ini maka digunakan rancangan faktorial 3x3 dengan tiga perlakuan variasi massa ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak dan batang brotowali yang diulang sebanyak tiga kali. Diketahui faktor A (variasi massa ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak dan batang brotowali) dengan 3 taraf yaitu 3:1:3:1, 3:4:3:4 dan 4:3:4:3 serta pada faktor B (lama waktu maserasi daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak dan batang brotowali) dengan 3 taraf yaitu 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Pelarut yang digunakan untuk maserasi adalah etanol yang bersifat polar. Dari data pengamatan selama 24 jam mortalitas lalat buah maka ada pengaruh variasi massa ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak dan batang brotowali yaitu 4:3:4:3, ada pengaruh lama waktu maserasi ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak dan batang brotowali yaitu selama 72 jam. Namun, tidak ada interaksi diantara variasi massa dan lama waktu maserasi ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak dan batang brotowali
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah yang tak terhingga kepada Allah SWT atas segala
rahmat, hidayah, dan ridho-Nya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Uji Efektivitas Variasi Massa dan Lama Maserasi Ekstraksi Daun Tembakau, Biji Mahoni, Biji Sirsak, dan Batang Brotowali Sebagai Insektisida
Alami Terhadap Hama Lalat Buah yang Menyerang Tanaman Jambu Biji ( Psidium Guajava. L)” Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada bapak Drs. Jasmidi, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran atau masukan, waktu diskusi,
dan bantuan media informasi melalui jurnal-jurnal internasional dan nasional
diberikan kepada penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Agus Kambaren, S.Si, M.Si
selaku ketua jurusan kimia, Ibu Dr. Murniaty Simorangkir, M.S, Drs.Jamalum
Purba, M.Si, dan Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd, M.Pd sebagai penguji ujian
skripsi yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan
penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Bapak Drs. Marudut Sinaga,
MSi selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan
bimbingan, saran dan motivasi dalam perkuliahan. Kepada Bapak Dr. Asrin
Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Ucapan terima kasih kepada seluruh dosen-dosen jurusan kimia yang telah banyak
memberikan banyak ilmu dan motivasi kepada penulis.
Ucapan terima kasih yang teristimewa kepada kedua orang tua penulis yaitu
Ayahanda Erijonsyah ST., MM dan Ibunda tercinta Cut Zahara yang telah banyak
v
Al Farisin dan Isra Khatami yang selalu memberikan dukungan, motivasi,
semangat, masukan serta doa kepada saya.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Abangda Ibnu Sina
yang selalu setia memberi semangat, masukan, doa dan perhatian, pengertiannya
serta menghibur penulis saat mengalami kejenuhan. Terima kasih juga kepada
Hanum Fauziah yang ikut serta membantu penulis dalam menyelesaikan tugas
akhir, seluruh teman-teman jurusan Kimia khususnya Kimia Nondik stambuk
2012, sahabat-sahabatku Ira Dwi Yana, Lia Febrina, Andy Budy Cahyady, Bima
Primanda Chaniago serta teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu
yang telah memberikan motivasi dan saran-saran kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Medan, September 2016
Penulis,
Laila Zahrina
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Batasan Masalah 4
1.3. Rumusan Masalah 5
1.4. Tujuan Penelitian 5
1.5. Manfaat Penelitian 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Insektisida 7
2.1.1. Penggolongan Insektisida 7
2.1.2. Insektisida Alami 9
2.2. Pengenalan Tanaman 11
2.2.1. Deskripsi Tembakau (Nicotiana tobacum) 11
2.2.2. Kandungan Kimia Daun Tembakau 12
2.2.3. Deskripsi Mahoni (Swietenia mahagoni) 13
2.2.4. Kandungan Kimia Biji Mahoni 14
2.2.5. Deskripsi Sirsak (Annona muricata Linn.) 15
2.2.6. Kandungan Kimia Biji Sirsak 16
2.2.7. Deskripsi Brotowali (Tinospora rumphii) 17
2.2.8. Kandungan Kimia Batang Brotowali 17
2.2.9. Deskripsi Jambu Biji (Psidium guajava L.) 18
vii
2.2.11. Hama Pada Tanaman Jambu Biji 20
2.3. Pengenalan Lalat Buah (Bactrocera dorsalis) 21
2.3.1. Taksonomi Lalat Buah 21
2.3.2. Siklus Hidup Lalat Buah 22
2.3.3. Gejala Serangan Lalat Buah 23
2.4. Ekstraksi 24
2.5. Skrining Fitokimia 25
2.6. Uji Toksisitas 26
2.7. Kerangka Berfikir 27
2.8. Hipotesis Penelitian 28
BAB III. METODE PENELITIAN 29
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 29
3.2. Populasi dan Sampel 29
3.3. Alat dan Bahan 29
3.3.1. Alat 29
3.3.2. Bahan 29
3.3.3. Rancangan Penelitian 29
3.4. Prosedur Kerja 31
3.4.1. Tahap Persiapan Pembuatan Larutan 31
3.4.2. Preparasi Sampel 31
3.4.3. Ekstraksi 32
3.4.4. Uji Skrining Fitokimia 32
3.4.5. Pengujian Ekstrak Terhadap Serangga Lalat Buah 33
3.6. Diagram Alir Penelitian 34
3.6.1. Preparasi Sampel 34
3.6.2. Proses Ekstraksi 35
3.6.3. Uji Alkaloid 36
3.6.4. Uji Flavonoid 37
viii
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 39
4.1. Preparasi Sampel 39
4.2. Penyiapan Ekstrak Dengan Metode Maserasi 40
4.3. Skrining Fitokimia 41
4.4. Toksisitas Ekstrak Daun Tembakau, Biji Mahoni, Biji Sirsak dan Batang
Brotowali 46
4.5. Dugaan Mekanisme Asam Lemak Sebagai Insektisida 51
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 52
5.1. Kesimpulan 52
5.2. Saran 52
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Daun Tembakau (Nicotiana tobacum) 12
Gambar 2.2. Struktur Nikotin (C10H14N2) 13
Gambar 2.3. Biji Mahoni (Swietenia mahagoni) 14
Gambar 2.4. Struktur senyawa flavanoid 15
Gambar 2.5. Biji Sirsak 16
Gambar 2.6. Batang Brotowali (Tinospora crispa, L.) 17
Gambar 2.7. Buah Jambu Biji (Psidiumguajava L.) 19
Gambar 2.8. Lalat buah (Bactrocera dorsalis) 22
Gambar 2.9. Buah jambu biji yang terserang Bactrocera spp 23
Gambar 3.1. Skema Preparasi Sampel 34
Gambar 3.2. Skema Maserasi Insektisida Dari Bahan Alam 35
Gambar 3.3. Skema Uji Alkaloid 36
Gambar 3.4. Skema Uji Flavonoid 37
Gambar 3.5. Skema Uji Efektivitas Ekstrak pada Lalat Buah yang Menyerang
Tanaman Jambu Biji 38
Gambar 4.1. Reaksi Alkaloid dengan Pereaksi Mayer 43
Gambar 4.2. Reaksi Hidrolisis Bismut 43
Gambar 4.3. Reaksi Alkaloid dengan Pereaksi Dragendorff 44
Gambar 4.4. Reaksi Alkaloid dengan Pereaksi Wagner 45
Gambar 4.5. Reaksi Uji Flavonoid 45
Gambar 4.6. Grafik Pengaruh Variasi Massa Ekstrak daun tembakau, biji mahoni,
biji sirsak dan batang brotowali Terhadap Mortalitas Lalat Buah
Pada Pengamatan 24 Jam 49
Gambar 4.7. Pengaruh Waktu Maserasi Terhadap Mortalitas Lalat Buah Pada
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kandungan Gizi pada Jambu Biji 20
Tabel 3.1. Hasil Pengamatan 24 jam Mortalitas Lalat Buah Dengan Variasi Massa
Ekstrak Daun Tembakau, Biji Mahoni, Biji Sirsak, Batang Brotowali
dan Lama Waktu Maserasi Daun Tembakau, Biji Mahoni, Biji Sirsak,
Batang Brotowali 30
Tabel 4.1. Hasil Uji Skrining Fitokimia 42
Tabel 4.2. Hasil Pengamatan 24 jam Mortalitas Lalat Buah Dengan Variasi Massa
Ekstrak Daun Tembakau, Biji Mahoni, Biji Sirsak, Batang Brotowali
dan Lama Waktu Maserasi Daun Tembakau, Biji Mahoni, Biji Sirsak,
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Penentuan Kadar Air 59
Lampiran 2. Pembuatan Reagen 60
Lampiran 3. Data Perhitungan Analisis 61
Lampiran 4. Tabel Nilai Distribusi F 69
Lampiran 5. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t 70
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah tropis yang memiliki
keragaman dan keunggulan cita rasa yang cukup baik. Cita rasa dan beragamnya
jenis buah-buahan di Indonesia menyebabkan buah-buahan lokal dapat bersaing
dengan buah-buahan impor. Selain itu, buah-buahan lokal memiliki harga yang
lebih terjangkau bila dibandingkan dengan buah-buahan impor. Tingginya
kebutuhan terhadap buahan lokal membuat pengembangan tanaman
buah-buahan di Indonesia mengalami peningkatan. Namun, dalam pengembangannya
eksport buah-buahan lokal mengalami kendala penyediaan benih bermutu,
budidaya sampai penanganan panen. Faktor-faktor kendala dalam budidaya
tanaman buah-buahan adalah faktor iklim, penyakit dan adanya serangan hama
lalat buah (Astriyani, 2014).
Lalat buah termasuk hama yang menimbulkan kerugian besar bagi petani di
Indonesia, terutama petani buah dan sayuran. Menurut Siwi (2004), di Indonesia
bagian barat, terdapat 89 jenis lalat buah yang termasuk jenis lokal (indigenous)
tetapi hanya 8 termasuk hama penting yaitu Bactrocera albistrigata (De Maijere),
B. Carambolae Drew and Hancock, B. Papayae Drew and Hancock, B. Umbrosa
(Fabricius), B. (Zeugodacus) caudata (Fabricius) dengan sinonim Bactrocera (Z)
tau (Walker), Bactrocera (Z) cucurbitace (Coquillete), Dacus (Callantra)
longicornis (Wiedemann) dan lalat buah (Bactrocera dorsalis). Lalat buah
(Bactrocera dorsalis) ini yang dapat menyebabkan buah busuk atau jatuh sebelum
waktunya, sehingga kualitasnya menurun. Hama lalat buah ini juga yang menjadi
faktor menurunnya produksi jambu biji di Sumatera Utara.
Saat ini di Sumatera Utara jambu biji dikembangkan karena memiliki nilai
ekonomis, dan permintaan pasar yang tinggi (BPTP Sumut, 2008). Produksi
jambu biji (Psidium guajava L.) di Indonesia mengalami ketidakstabilan setiap
2
tahun 2011 terjadi peningkatan menjadi 211.836 ton. Dan pada tahun 2012 terjadi
penurunan produksi jambu biji menjadi 208.151 ton (BPS, 2013).
Serangan lalat buah pada tanaman jambu biji dapat dikendalikan dengan
penyemprotan insektisida, baik insektisida sintetik (kimia) ataupun insektisida
alami. Pada umumnya, petani melakukan pengendalian dengan menggunakan
insektisida sintetik (kimia) dengan asumsi bahwa insektisida sintetik lebih efektif
untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman. Jika dikaji secara mendalam
insektisida sintetik (kimia) dapat menimbulkan dampak residu dan mengakibatkan
terjadinya pencemaran pada tanah, air dan udara. Dalam penerapan di bidang
pertanian, ternyata tidak semua insektisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya
20% insektisida mengenai sasaran sedangkan 80% lainnya jatuh ke tanah.
Akumulasi residu pestisida sintetik tersebut mengakibatkan pencemaran lahan
pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida
dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker (Sa’id, 1994 dalam Sofia, 2001).
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 6 tahun 1995 pasal 3 ditetapkan bahwa
perlindungan tanaman dilaksanakan melalui sistem pengendalian hama terpadu
(PHT); selanjutnya dalam pasal 19 dinyatakan bahwa penggunaan pestisida dalam
rangka pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan
alternatif terakhir dan dampak yang ditimbulkan harus ditekan seminimal
mungkin. Oleh karena itu, perlu dicari cara pengendalian yang efektif terhadap
hama sasaran namun aman terhadap organisme bukan sasaran dan lingkungan.
Mengacu pada hal tersebut maka salah satu cara pengendalian hama yang ramah
lingkungan adalah dengan menggunakan tanaman sebagai bahan pembuatan
pestisida alami yang bersifat ramah lingkungan. Selain itu penggunaan pestisida
alami dinilai sangat ekonomis karena bahan yang digunakan dalam pembuatan
pestisida alami mudah diperoleh dan biaya yang dibutuhkan relatif murah,
sehingga petani dapat menekan biaya produksi. Salah satu alternatif untuk
menekan penggunaan pestisida yang tinggi adalah dengan memanfaatkan
3
Salah satu kearifan lokal yang bersifat ramah lingkungan dan tepat sasaran
adalah pemanfaatan tanaman yang alami. Tanaman tembakau, mahoni, sirsak dan
brotowali merupakan tanaman yang efektif untuk dimanfaatkan sebagai
insektisida alami.
Pada daun tembakau mengandung senyawa alkaloid, yaitu nikotin. Nikotin
yang terdapat pada daun bawah adalah 0,16%-2,89%, pada daun tengah
0,3%-3,75%, pada daun atas 0,5%-4,0%. Nikotin merupakan organik kimia yang
merupakan zat beracun dan mempunyai daya toksik yang cepat menimbulkan
gejala keracunan dan dapat dipakai sebagai obat pembasmi serangga (Bambang.
C, 1998). Syafiq, M (2009) membuktikan hasil penelitian, bahwa ekstrak daun
tembakau dapat digunakan untuk membunuh kecoa dengan tingkat kematian 20%
hingga 30%. Penelitian Hadikusumo (2007) memanfaatkan ekstrak daun
tembakau untuk membunuh rayap kayu kering sebagai serangga uji dengan hasil
kematian rayap kayu kering sebesar 61%.
Pada biji mahoni mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid dapat
menyebabkan kelemahan pada saraf dan spirakel serangga yang mengakibatkan
serangga tidak bisa bernafas sehingga menyebabkan serangga mati. Menurut
Oktavia, G (2013) membuktikan hasil penelitian, ekstrak biji mahoni dapat
mengendalikan bakteri Escherichia colise dengan daya hambat sebesar 2,33 mm
dan 2,13 mm. Selain itu, Rhodiyah, dkk (2013) membuktikan variasi biji mahoni
dan batang brotowali juga berpengaruh terhadap mortalitas dan aktivitas makan
ulat grayak pada tanaman cabe rawit dengan konsentrasi paling efektif 55 ml/L.
Pada biji sirsak mengandung senyawa asetogenin yang bersifat insektisidal
dan penghambat makan (anti-feedant). Berdasarkan penelitian Masnae et al.
(2006) bahwa ekstrak biji sirsak berpengaruh nyata meningkatkan mortalitas larva
dan menghambat perkembangan hidup Plutella xylostella. Susanti (2007)
melaporkan bahwa ekstrak biji sirsak berpengaruh terhadap ulat kubis
Crocidolomia binotalis Zell dengan nilai LC50 atau kematian 50% larva uji
dicapai pada konsentrasi 710 cc/l.
Pada batang brotowali mengandung senyawa alkaloid yang bersifat anti
4
batang brotowali dan biji mahoni berpengaruh terhadap mortalitas dan aktivitas
makan ulat grayak pada tanaman cabe rawit dengan konsentrasi paling efektif 55
ml/L.
Dari literatur di atas dapat dimanfaatkan daun tembakau, biji mahoni, biji
sirsak, dan batang brotowali sebagai insektisida alami karena pada daun
tembakau, biji sirsak dan batang brotowali mengandung senyawa alkaloid. Pada
biji mahoni mengandung senyawa flavonoid. Pada penelitian Aisyah (2013)
membuktikan bahwa variasi komposisi ekstrak daun sirsak–brotowali sangat efektif terhadap hama insekta pada cabai dengan variasi paling optimum 3:1 pada
waktu 48 jam sebesar 83,33%. Pada penelitian Rhodiyah, dkk (2013)
membuktikan bahwa kombinasi biji mahoni dan batang brotowali berpengaruh
terhadap mortalitas dan aktivitas makan ulat grayak pada tanaman cabe rawit
dengan konsentrasi paling efektif 55 ml/L. Pada penelitian Lena (2014)
membuktikan bahwa variasi massa ekstrak daun tembakau dan biji mahoni sangat
efektif sebagai insektisida alami pada tanaman jambu biji dengan variasi paling
optimum 3:1 pada waktu 48 jam sebesar 63,3%.
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang pemanfaatan insektisida alami dengan mengangkat judul penelitian yaitu
“Uji Efektivitas Variasi Massa Dan Lama Maserasi Ekstrak Daun Tembakau, Biji Mahoni, Biji Sirsak Dan Batang Brotowali Sebagai Insektisida Alami Terhadap Hama Lalat Buah Yang Menyerang Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L.)”.
1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun tembakau,
biji mahoni, biji sirsak dan batang brotowali yang optimal sebagai insektisida
alami terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis) yang menyerang
tanaman Jambu biji (Psidium guajava L.) ditinjau dari variasi massa ekstrak daun
tembakau, biji mahoni, biji sirsak dan batang brotowali 3:1:3:1; 3:4:3:4; 4:3:4:3
5
1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh variasi massa ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji
sirsak dan batang brotowali manakah yang berfungsi optimum terhadap
tingkat mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis) dengan waktu pengamatan
24 jam?
2. Bagaimana pengaruh lama waktu maserasi ekstrak daun tembakau, biji
mahoni, biji sirsak dan batang brotowali pada pengamatan 24 jam lalat buah
mengkonsumsi insektisida terhadap tingkat mortalitas lalat buah (Bactrocera
dorsalis)?
3. Bagaimana interaksi antara variasi massa ekstrak daun tembakau, biji mahoni,
biji sirsak dan batang brotowali dengan lama waktu maserasi ekstrak daun
tembakau, biji mahoni, biji sirsak dan batang brotowali?
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pengaruh variasi massa ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak dan
batang brotowali yang berfungsi paling optimum terhadap tingkat mortalitas
lalat buah (Bactrocera dorsalis).
2. Pengaruh lama waktu maserasi ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji
sirsak dan batang brotowali pada pengamatan 24 jam lalat buah
mengkonsumsi insektisida terhadap tingkat mortalitas lalat buah (Bactrocera
dorsalis).
3. Interaksi antara variasi massa ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak
dan batang brotowali dengan lama waktu maserasi ekstrak daun tembakau,
6
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang pengaruh variasi massa ekstrak daun
tembakau, biji mahoni, biji sirsak dan batang brotowali dan pengaruh lama
waktu maserasi terhadap tingkat mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis).
2. Menambah khasanah informasi ilmiah/data ilmiah, khususnya bagi petani dan
umumnya untuk masyarakat umum yang berkaitan dengan insektisida alami.
3. Sebagai bahan pertimbangan kepada para peneliti lanjutan yang terkait
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan :
1. Pengaruh variasi massa ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak
dan batang brotowali yang optimal terhadap tingkat mortalitas lalat buah
(Bactrocera dorsalis) adalah 4:3:4:3 pada pengamatan 24 jam.
2. Pengaruh lama maserasi ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak
dan batang brotowali efektif terhadap tingkat mortalitas lalat buah
(Bactrocera dorsalis) adalah 72 jam pada pengamatan 24 jam.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan :
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk memvariasikan lama waktu
maserasi ekstrak daun tembakau, biji mahoni, biji sirsak dan batang
brotowali untuk mengoptimalkan hasil kandungan alkaloid dan
flavonoid yang terdapat dalam masing-masing ektrak.
2. Perlu adanya analisa kuantitatif dari daun tembakau, biji mahoni, biji
sirsak dan batang brotowali untuk mengetahui kadar dan kualitas
53
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti. (2013). Modifikasi Variasi Komposisi Ekstrak Daun Sirsak– Brotowali Sebagai Pestisida Nabati dan Uji Efektifitas Terhadap Hama Insekta Pada Cabai (Capsicum annum L.). Skripsi. FMIPA Unimed. Medan
Anonim. (2006). Petunjuk Praktis Pengendalian Lalat Buah. Direktorat Bina Tanaman Pangan dan Hortikultura, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian. Bogor
Astriyani, Ni Kadek Nita Karlina. (2014). Keragaman Dan Dinamika Populasi Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) Yang menyerang Tanaman Buah-Buahan Di Bali. Tesis. Program Sarjana Universitas Udayana. Denpasar
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. (2008). Profil PRIMA TANI Kabupaten Deli Serdang. BPTP. Sumatera Utara
Bambang. (2010). Insektisida Pengendalian Hama Tanaman. Angkasa. Bandung
Badan Pusat Statistik. (2013). Produksi Jambu Biji Tahun 2010. Badan Pusat Statistik. Jakarta
Basyir, Abu Umar. (2006). Mengapa Ragu Tinggalkan Rokok. Pustaka At-Tazkia. Bandung
Cahyono, Bambang. (1998). Tembakau: Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta
CoData, Tim Indonesia. (2000). Tanaman Obat Indonesia. http://www.iptek.net.id/ind/pdtanobat/view.php?id=263. diakses tanggal 18 Februari 2016
Deptan. (2007). Pengenalan Lalat Buah. [Online]. at http://ditlin.holtikultura.go.id/buku_peta/bagian_03.html. diakses tanggal 18 Februari 2016.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan Petama. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
54
Djojosumarto, Panut. (2008). Pestisida dan Aplikasinya. Agromedia Pustaka. Jakarta
Gondodiputro, Sharon. (2007). Bahaya Tembakau dan Bentuk-Bentuk Sediaan Tembakau. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Bandung
Habibi. (2012). Info Hama dan Penyakit Tumbuhan. [Online]. http://infohama penyakittumbuhan.blogspot.com/2012/04/lalat-buah-bactrocera-sp.html. diakses tanggal 19 Februari 2016
Hadikusumo, Achmad Sutjipto. (2007). Pengaruh Ektrak Tembakau Terhadap Serangan Rayap Kayu Kering (Cryptotermes cynocephalus Light) Pada Bambu Apus (Gigantochloa apus Kurz). Jurnal Ilmu Kehutanan. 1(2): 47-54
Harborne, Jeffrey Barry. (1987). Metode Fitokimia: Penuntun dan Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Alih bahasa: Padmawanata, K. dan I. Soediro. ITB, Bandung
Harianja. (2008). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Cetakan kelima. Penebar Swadaya. Jakarta
Hendromono. (2001). Mindi Melia azerdarach L. Balitbang Kehutanan Departemen Kehutanan. Jakarta
Hernani dan Rahmawati N. (2009). Aspek Pengeringan dalam Mempertahankan Kandungan Metabolit Sekunder pada Tanaman Obat. Perkembangan Teknologi TRO 21(2) ISSN 1829-6289
Hukkanen, Janne, Jacob III Peyton. & Neal L. Benowitz. (2005). Metabolism and Disposition Kinetics of Nicotine. The American Society for Pharmacology and Experimental Therapeutics. 57(1): 79-115
Indriyani Putu, Luh Ni. (2012). The Growth Evaluation of Two Annona Species at Seedling Phase. APRN Journal of Agricultural and Biological Science. 7(7). ISSN 1990-6145
Kardinan, Agus. (2002a). Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. PT. Penebar Swadaya. Jakarta
Kardinan, Agus. (2004b). Pestisida Nabati: Ramuan dan Aplikasi. PT. Penebar Swadaya. Yogyakarta
55
PESTISIDA NABATI http://www.softwarelabs.com. Diakses tanggal 18 Februari 2016
Lena. (2014). Uji Efektivitas Variasi Massa Ekstrak Daun Tembakau Dan Biji Mahoni Sebagai Insektisida Alami Pada Tanaman Jambu Biji. Skripsi. FMIPA Unimed. Medan
Lenny, Sovia. (2006). Senyawa Flavonoida, Fenil Propanoida dan Alkaloida. Karya Ilmiah. FMIPA USU. Medan
Marliana, Venty Suryanti, dan Suyono. (2005). Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol. Jurnal Biofarmasi. 3(1): 29.
Maryani. (1995). Toksisitas Ekstrak Kasar Biji Sirsak (Annona muricata Linn.) dan Daun Saliara (Lantana camara Linn.) secara Tunggal Maupun Campurannya terhadap Larva Spodoptera exigua Hubner (Lepidoptera: Noctuidae) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum Linn.) di Laboratorium. Tesis. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Bandung
Masnae, Nur Yasin dan Agus Muhammad Hariri. (2006). Mortalitas dan Perkembangan Hidup Plutella xylostella L. Akibar Perlakuan Ekstrak Biji Sirsak (Annona muricata L.). [online]. http://pustakailmiah. unila.ac.id/2006/07/04/mortalitas-perkembangan-hidup-plutellaxylostella -l-akibat-perlakuan-ekstrak-biji-sirsak-annona-muricata-l/. (diakses tanggal 11 Februari 2016)
Mitsui Toatsu, Shinji Atsusawa., K. Ohsawa., I. Yamamoto., T. Miyake and T. Umehara. (1991). Search For Insect Growth Regulators In Pesticides and the future: Toxicological Studies of Risks and Benefits. Rev. Pestic. Toxicol. I. North Carolina State University. Raleigh. North Carolina
Naria, Evi. (2005). Insektisida Nabati Untuk Rumah Tangga. Departemen Kesehatan Lingkungan. FKM USU. IX(1): 28-32
Novizan. (2002). Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta
Oktavia, Geby. (2013). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahagoni) terhadap Penghambatan Pertumbuhan Escherichia coli dengan Metode Difusi Cakram. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya
56
Pujiastuti. (2007). Populasi dan Serangan Lalat Buah (Bactrocera Spp.) serta Potensi Parasitoidi\Iya pada Pertanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L.) di Daerah Dataran Sedang Sumatera Selatan. Tanaman Tropika 10(2): 17–28
Robinson, Trevor. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Terjemahan: K. Padmawinata. ITB. Bandung
Rodhiyah, Eka Septian, Isnawati dan Evie Ratnasari. (2013). Pengaruh Kombinasi Ekstrak Biji Mahoni dan batang Brotowali terhadap Mortalitas dan Aktivitas Makan Ulat Grayak pada Tanaman Cabai Rawit. Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Biologi 2(1): 107-112
Rosyidah. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia, Konsep Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik. Graha Ilmu. Yogyakarta
Sa’id E.G. (1994). Dampak Negatif Pestisida, Sebuah Catatan bagi Kita Semua. Agrotek. IPB. Bogor. 2(1): 71-72
Septerina, Niken. (2002). Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Insektisida Rasional Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Paprika Varietas Bell Boy. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang
Silitonga, P.M. (2006). Statistik. FMIPA Unimed. Medan
Siwi. (2004). Jenis-jenis lalat buah penting di Indonesia dan macam tanaman inangnya. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian. Bogor
Sofia, Diana. (2001). Pengaruh Pestisida dalam Lingkungan Pertanian. USU digital library. Universitas Sumatera Utara
Sri, Sugati Syamsuhidayat dan Johnny Ria Hutapea. (1991). Inventaris Tanaman Obat (I). Balitbangkes Depkes RI. Jakarta
Sudarmo, Subiyakto. (1991). Pestisida. Kanisius. Yogyakarta
Sudjadi. (1986). Metode Pemisahan. Kanisius. Yogyakarta
Sukrasno dan Tim Lentera. (2003). Mengenal Lebih Dekat Mimba Tanaman Obat Multifungsi. Agromedia Pustaka. Jakarta
57
Suputa, Cahyanti, Kustaryati A, Railan M, Issusilaningtyas & Taufiq A. (2006). Pedoman Identifikasi Lalat Buah (Diptera: Tephritidae). Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
Susanti. (2007). Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Aktif Insektisida dari Biji Sirsak (Annona muricata) Serta Rekayasa Formulasi Ekstraknya Untuk Pengendalian Ulat Kubis (Crocidolomia binotalis Zell). [online]. http://pustakailmiah.unila.ac.id/2007/ 03/04/karakterisasi-senyawa-aktif- insektisida-dari-biji-sirsak-annona-muricata-serta-rekayasa-formulasi-ekstraknya-untuk-pengendalian-ulat-kubis-crocidolomia-binotalis-zell/ (diakses tanggal 11 Februari 2016)
Syafiq, Mohamad. (2009). Uji Potensi Ekstrak Etanol Daun Tembakau (Nicotina tabacum) Sebagai Insektisida Terhadap Kecoa (Periplaneta americana). FKUB. Malang
Svehla. (2010). Vogel Buku Teks Analisa Kuantitatif Anorganik. Edisi V. Jakarta: Kalman Media Pustaka
Thamrin Muhammad, Syaiful Asikin, dan Destika Cahyana. (2012). Flora Rawa Pengendali Hama Serangga Ramah Lingkungan. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Kalimantan Selatan
Tjitrosoepomo, Gembong. (1991). Taksonomi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta
Tohir, Aji Mohamad. (2010). Teknik ekstraksi dan aplikasi beberapa pestisida nabati untuk menurunkan palatabilitas ulat grayak (spodoptera litura fabr.) di Laboratorium. Buletin Teknik Pertanian 15(1): 37-40
Vijaysegaran, Drew RAI. (2006). Fruit Fly Spesies of Indonesia. Hot Range and Distribution. ICMPFF. Griffith University
Wikardi, Ellyda Abas, Trisawa Anggraeni dan Hernani. (1992). Potensi Berbagai Jenis Pestisida Alami. Laporan Hasil Penelitian ARMP 1991/1992. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor
Wikipedia. (2008a). Tembakau. http://id.wikipedia.org/wiki/tembakau diakses tanggal 12 Februari 2016
58
Yuliani. (2010). Kajian Aktivitas Antioksidan Fraksi Etanol Jintan Hitam (Nigella sativa L.). Skripsi. Malang: Jurusan Kimia Fakultas farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta