• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTERISTIK PENYESUAIAN DIRI SISWA SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TEKNIK PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTERISTIK PENYESUAIAN DIRI SISWA SEKOLAH DASAR."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNIK PERMAINAN KELOMPOK UNTUK

MENGEMBANGKAN KARAKTERISTIK PENYESUAIAN

DIRI SISWA SEKOLAH DASAR

(Penelitian Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh

Salamah Mutmainah 0901426

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

Oleh

Salamah Mutmainah 0901426

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Salamah Mutmainah Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

KARAKTERISTIK PENYESUAIAN DIRI SISWA

(Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Nandang Rusmana, M.Pd NIP.19600501 198603 1 004

Pembimbing II

Dr. Ipah Saripah, M.Pd NIP. 19771014 200112 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Salamah Mutmainah. (2014). Teknik Permainan Kelompok untuk Mengembangkan Karakteristik Penyesuaian Diri Siswa” (Penelitian Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Penelitian dilatarbelakangi oleh kecenderungan rendahnya penyesuaian diri siswa di Sekolah Dasar. Penelitian bertujuan menguji efektivitas teknik permainan kelompok ntuk mengembangkan penyesuaian diri siswa. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan metode penelitian pra eksperimen pretest-postest one group design.. Subjek penelitian yaitu siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 yang ditentukan dengan random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen penyesuaian diri siswa Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukkan: 1) mayoritas siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 berada pada kategori sedang, artinya perkembangan penyesuaian diri siswa belum optimal; 2) Pelaksanaan teknik permainan kelompok menunjukkan adanya peningkatan skor penyesuaian diri siswa secara signifikan pada setiap aspek; 3) Program permaian kelompok efektif untuk mengembangkan penyesuaian diri siswa. Rekomendasi dari hasil penelitian adalah guru mata pelajaran/wali kelas dapat mengimplementasikan program permainan kelompok dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan lingkungan kelas yang efektif.

(5)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Salamah Mutmainah. (2014). Group Playing Technique to Develop Student Self-Adjustment” (Pre-Experiment Research of Students in Class VI at Harapan 1-2 Primary School Bandung Learned Years 2013/2014)

The background of this research is inclined of lowness student self-adjustment in primary school. Purpose of this research is to examine the effectiveness group playing technique to develop student self-adjustment. Phenomenological that used is quantitative phenomenological, with pre-experiment research method pretest-postest one group design. Sixth grade student in Harapan 1-2 primary school Bandung learned years 2013/2014 is used for subject that taken by random sampling. Instrument that used is primary school student self-adjustment. Result of this research shows: 1) the majority of students in class VI at Harapan 1-2 primary school Bandung learned years 2013/2014 is in the average category, it means that the development of student self-adjustment had not optimum; 2) Implementation of group playing technique show that score of student self-adjustment increase significantly in each aspects; 3) Group playing program is effective to develop student self-adjustment. Recommendation of this research is teachers or homeroom teacher can apply this group playing program in study activity to create effective class surroundings.

(6)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Penelitian

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian E. Struktur Organisasi

BAB II PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAM DIRI SISWA SEKOLAH DASAR

A. Konsep Dasar Permainan Kelompok dan Penyesuaian Diri 1. Konsep Dasar Permainan Kelompok

2. Konsep Dasar Penyesuaian Diri B. Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

B. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitiaan C. Definisi Operasional Variabel

D. Pengembangan Instrumen dan Program Permainan Kelompok untuk Mengembangkan Penyesuaian Diri Siswa Sekolah Dasar

E. Teknik Pengumpulan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

(7)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Gambaran Umum Penyesuaian Diri Siswa SD Negeri

Harapan 1-2 Bandung Permainan Kelompok

2. Rancangan Program Permainan Kelompok untuk mengembangkan Penyesuaian Diri Siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung

3. Gambaran Efektivitas Permainan Kelompok untuk mengembangkan Penyesuaian Diri Siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung Setelah Memperoleh Permainan Kelompok

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan Gambaran Umum Penyesuaian Diri Siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014

2. Pembahasan Program Permainan Kelompok untuk Mengembangkan Penyesuaian Diri Siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung

3. Pembahasan Keefektifan Teknik Permainan Kelompok untuk Mengembangkan Penyesuaian Diri Siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung

C. Keterbatasan Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

(8)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

No Hal

3.1 Format Penilaian Angket 43

3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penyesuaian Diri Siswa Sebelum

Judgement

44

3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penyesuaian Diri Siswa Setelah Judgement 45

3.4 Hasil Uji Validitas Penyesuaian Diri Siswa 47

3.5 Kisi-Kisi Instrumen Penyesuaian Diri Siswa Sekolah Dasar

Setelah Uji Coba 47

3.6 Tabel Interpretasi Nilai r 49

3.7 Teknik Pengumpulan Data 51

3.8 Kualifikasi Keterampilan Penyesuaian Diri Siswa Sekolah Dasar 52 3.9 Rancangan Operasional Permainan Kelompok untuk

Mengembangkan Penyesuaian Diri Siswa Kelas IV SD Negeri

Harapan 1-2 Bandung 54

3.10 Klasifikasi N-Gain 57

4.1 Gambaran Umum Penyesuaian Diri Siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 Sebelum

Memperoleh Permainan Kelompok 59

4.2 Perubahan Skor Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Sebelum dan Sesudah Memperoleh Permainan Kelompok 64 4.3 Perubahan Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest

Skor Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa 65

(9)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Hal

Siswa Berdasarkan Aspek-Aspek Penyesuaian Diri 66 4.5 Deskripsi Kebutuhan Penyesuaian Diri Siswa Kelas IV SDN

Harapan 1-2 69

4.6 Rencana Operasional Program Permainan Kelompok untuk Mengembangkan Penyesuaian Diri Siswa Kelas IV SD Negeri

Harapan 1-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 74

4.7 Tabel Evaluasi Keberhasilan Permainan Kelompok terhadap

Aspek Proses dan Aspek Hasil 78

4.8 Hasil Uji Normalitas Data Pre-test dan Post-test Tests of

Normality

80

4.9 Hasil Uji Dua Buah Rata-Rata 81

4.10 Perubahan Skor Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Sebelum dan Sesudah Memperoleh Permainan Kelompok 82 4.11 Perbedaan Tingkat Penyesuaia Diri Siswa Sebelum dan

Sesudah dilakukan Permainan Kelompok 83

4.12 Hasil Jurnal Kegiatan Harian 84

4.13 Rekapitulasi Hasil Penimbangan Program Permainan Kelompok untuk Mengembangkan Penyesuaian Diri Siswa

(10)

xii

DAFTAR GAMBAR

No Hal

2.1 Ilustrasi Hubungan antara Motivasi, Perasaan-Perasaan Negatif,

Frustrasi, Dan Penyesuaian 18

3.1 Rumus Pengambilan Sampel 38

(11)

xii

DAFTAR GRAFIK

No Hal

4.1 Gambaran Aspek-aspek Penyesuaian Diri Siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung Sebelum Memperoleh Permainan Kelompok 60 4.2 Gambaran Tingkat Pencapaian Skor Setiap Aspek Penyesuaian Diri

(12)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan upaya pengembangan sumber daya manusia yang bermutu, dan juga sebagai penyelenggara proses konseptual dalam menyiapkan manusia memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntunan masyarakat, serta manusia yang mau belajar sepanjang hayat. Banyak sekali faktor yang turut berpengaruh dalam berlangsungnya proses perkembangan anak. Unsur-unsur bawaan maupun unsur-unsur pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan sama-sama memberikan kontribusi terhadap arah dan laju perkembangan anak saat ini.

(13)

Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang berperan meletakkan dasar pengetahuan, keterampilan, baik kognitif, afektif dan psikomotor yang berguna bagi pengembangan diri sebagai pribadi. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No. 20 pasal 3 tahun 2003 sebagai berikut :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Siswa Sekolah Dasar merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jenjang sekolah formal. Masa Sekolah Dasar ini ditandai dengan keluarnya anak dari lingkungan keluarga dan mulai memasuki lingkungan luar atau sekolah (Suherman, 2008:157). Pada masa sekolah ini anak akan mulai menyesuaikan dengan lingkungan yang baru. Mengacu pada Undang-Undang di Indonesia, yang wajib mengikuti pendidikan dasar ialah setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan 15 tahun (UU SPN No.20 Tahun 2003 Pasal 6 Ayat 1).

Suherman (2008:158) menambahkan bahwa secara kronologis siswa Sekolah Dasar pada umumnya anak berusia antara enam sampai tiga belas tahun atau sampai tiba saat menjadi matang secara seksual. Masa siswa di Sekolah Dasar di sebut juga masa intelektual, atau masa keserasian bersekolah di karena pada umur enam sampai tujuh tahun anak dianggap sudah matang untuk memasuki sekolah. Anak pada masa Sekolah Dasar merupakan masa pertumbuhan baik dari fisik atau pun mental. Secara fisik dan mental, anak memasuki Sekolah Dasar ketika menginjak usia enam tahun, seperti dijelaskan Hurlock (1978:351), ”All physically and mentally normal children must go to

school when they are six years old”.

(14)

selanjutnya. Pendidikan dasar penting diterima anak karena sekitar 50% kapabilitas kecerdasan manusia terjadi pada saat anak berumur 4 tahun, 80% terjadi ketika anak berumur 8 tahun dan mencapai titik kulminasi ketika anak mencapai umur sekitar 18 tahun.

Sudrajat, (2008: 1) masa kelas tinggi di Sekolah Dasar ialah masa siswa berada di kelas IV sampai VI SD. Usia umum masa kelas tinggi ialah antara sembilan atau 10 sampai 12 atau 13 tahun. Kelas tinggi ditandai dengan ciri-ciri: 1) minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret; 2) amat realistik, dan memiliki rasa ingin tahu serta ingin belajar; 3) menjelang akhir masa kelas tinggi, terdapat minat kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus; 4) sampai usia 11 tahun, anak membutuhkan guru atau orang dewasa lain untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas usia 11 tahun pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya sendiri; 5) memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat mengenai prestasi sekolahnya; dan 6) gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama.

Anak pada tahap ini merupakan masa transisi dari masa kelas rendah menuju kelas atas, hal ini menuntut anak-anak untuk mampu menyesuaiakan diri dengan lingkungan sekitar. Anak yang siap secara sosial akan mudah menyesuaikan diri dengan harapan-harapan dan aturan-aturan di sekolah. Menurut Haditono, (Wiwik, 2005) kesiapan sosial anak dapat dilihat dari kemampuan menyesuaikan diri terhadap orang yang baru dikenal, seperti guru dan teman barunya. Oleh karena itu anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik maka sosialnya pun akan baik pula.

Proses penyesuaian diri pada anak dengan lingkungan baru di sekolah dihadapkan pada 2 kebutuhan yang seringkali menimbulkan konflik yaitu kebutuhan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan kebutuhan perawatan dan perlindungan dari orang tua. Anak akan mengalami kecemasan pada awal masuk sekolah jika anak tersebut tidak dapat menangani konflik di antara kedua kebutuhan, (Schneider, 1964:98).

(15)

anak cukup siap untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Dasar namun sebagian lagi belum siap mengikutinya. Tingkat kesiapan anak relatif tidak terseleksi karena biasanya Sekolah Dasar menampung semua calon siswa yang masuk.

Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamika yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku terjadi hubungan yang selaras antara dirinya dan lingkungannya. Dalam melakukan penyesuaian dengan lingkungan, siswa terkadang dihadapkan pada kondisi sulit, pola perilaku yang dikembangkan di rumah, menimbulkan kesulitan hubungan sosial di luar rumah, rumah kurang memberikan teladan yang baik bagi perilaku anak, kurangnnya motivasi untuk belajar menyesuaiakan diri.

Elizabeth B. Hurlock (1992:213) mengemukakan bahwa salah satu tugas perkembangan tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian diri. Dikatakan tersulit karena meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial, dan nilai-nilai baru dalam memilih pemimpin.

Melihat banyaknya fenomena siswa Sekolah Dasar pada kelas atas yang mengalami penyesuaian diri yang kurang begitu baik dikarnakan masa peralihan dari kelas rendah menuju kelas atas. Maka dari itu diperlukannya penyesuaian diri terhadap siswa tersebut terutama dalam lingkungan sekolah, lingkungan kelas, guru dan teman-teman dikelas. Karena ketika anak sudah mulai masuk Sekolah Dasar maka anak tersebut akan dihadapkan dengan berbagai situasi, di antaranya: peraturan-peraturan sekolah, teman-teman yang baru, guru kelas, dan mata pelajaran yang bermacam-macam.

(16)

pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional, memiliki kemampuan untuk belajar, mampu memanfaatkan terkait pengalaman masa lalu, dan bersikap objektif dan realistik untuk kebutuhan dan masalah.

Fenomena yang terjadi pada siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar ditunjukkan dengan hasil dari penyebaran instrumen penyesuaian diri pada siswa kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung menunjukan bahwa 10% (4 siswa dengan rentang skor > 37) memiliki tingkat penyesuaian diri yang berada pada kategori tinggi, 72% (28 siswa dengan rentang skor 22-36) memiliki tingkat penyesuaian diri yang berada pada kategori sedang, dan 18% (7 siswa dengan rentang skor < 21) memiliki tingkat penyesuaian diri yang berada pada kategori rendah.

Siswa yang berada pada kategori rendah dan sedang menunjukan bahwa siswa tersebut belum maksimal dalam menyesuaiakan dirinya sehingga perlu upaya pengembangan penyesuaian diri terhadap siswa kelas IV melalui kegiatan Bimbingan dan Konseling.

Bimbingan dan konseling sebagai salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan di sekolah merupakan bagian yang penting dalam membantu siswa mengembangkan kemampuan penyesuaian diri di lingkungan sekolah.

Salah satu layanan bimbingan untuk mengembangkan penyesuaian diri siswa Sekolah Dasar yaitu, teknik permainan kelompok. Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Melalui bermain anak dapat melakukan eksperimen atau menyelidiki, mencoba, dan mengenal hal-hal yang baru. Bermain juga dapat memunculkan rasa bangga pada diri anak. Anak secara optimal menggunakan energi fisiknya, merangsang penggunaan inderanya bahkan menambah wawasannya serta lebih mengenal lingkungan.

(17)

literatur terapi bermain. Menurut Schaefer, Charles & Reid (2001), bermain merupakan suatu perilaku yang muncul secara alamiah yang dapat ditemukan dalam kehidupan setiap manusia. Aktivitas sukarela dan spontan yang tidak memiliki titik akhir atau tujuan tertentu. Bermain secara intrinsik dapat di dorong oleh hasrat untuk bersenang-senang.

Permainan kelompok sangat penting untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri, karena dengan permainan kelompok, konselor dapat melihat ekspresi dari sejumlah proses kognisi, afektif dan interpersonal siswa. Permainan merupakan alat bagi siswa untuk menjelajahi duniannya, dari yang tidak ia kenali sampai pada yang ia ketahui dan dari yang tidak dapat diperbuatnya, sampai mampu melakukannya (Rusmana, 2009:16).

Menanggapi pentingnya penyesuaian diri bagi siswa di sekolah maka penelitian ini difokuskan pada bagaimana upaya untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri yang baik siswa Sekolah Dasar. Salah satu upaya Bimbingan dan Konseling yang dapat digunakan untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri yang baik siswa Sekolah Dasar adalah dengan menggunakan teknik permainan kelompok. Maka penelitian ini dibuat dengan mengangkat judul “Teknik Permainan Kelompok untuk Mengembangkan Karakteristik Penyesuaian Diri Siswa Sekolah Dasar (Pra-Eksperimen pada Siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Tahun Ajaran 2013/2014)”.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Awal masa sekolah merupakan saat penting yang akan menentukan tahapan kehidupan anak selanjutnya. Anak perlu mengembangkan kemampuan penyesuaian diri degan baik sehingga tahapan kehidupan selanjutnya akan berjalan lancar. Setelah menyelesaikan pendidikan di kelas rendah yakni kelas rendah, anak anak akan dihadapkan dengan berbagai mata pelajaran yang sebelumnya tidak diberikan.

(18)

merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu bimbingan dan konseling sangat penting untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan penyesuaian diri di lingkungan sekolah secara optimal.

Minimnya guru bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar khususnya Negeri menjadi kendala dalam pencapaian perkembangan siswa disekolah. Maka dari itu guru kelas maupun guru mata pelajaran dituntut mempunyai keterampilan lain agar siswa-siswanya mencapai tugas perkembangan secara optimal.

Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri 1-2 Harapan Bandung pada Kelas IV ditemukan siswa-siswa yang masih kurang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar atau kelas, dan masalah yang berkaitan dengan penyesuain akademik, sosial dan emosional. Untuk itu dibutuhkannya bimbingan untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri yang baik siswa tersebut melalui teknik permainan.

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, pertanyaan umum yang menjadi acuan penelitian ini adalah: Apakah teknik permainan kelompok efektif untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri yang baik untuk siswa Kelas IV SD Negeri 1-2 Harapan Bandung Tahun ajaran 2013/2014?

Berdasarkan pertanyaan umum di atas, diturunkan tiga pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran awal karakteristik penyesuaian diri siswa Kelas IV SD Negeri 1-2 Harapan Bandung Tahun ajaran 2013/2014?

2. Bagaimana rancangan program teknik permainan kelompok berdasarkan gambaran awal karakteristik penyesuaian diri siswa Kelas IV SD Negeri 1-2 Harapan Bandung Tahun ajaran 2013/2014?

3. Bagaimana keefektifan teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa Kelas IV SD Negeri 1-2 Harapan Bandung Tahun ajaran 2013/2014?

(19)

Tujuan umum penelitian ialah menguji secara empirik teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa Sekolah Dasar.

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah memperoleh data empirik tentang:

1. gambaran awal karakteristik penyesuaian diri siswa Kelas IV SD Negeri 1-2 Harapan Bandung Tahun ajaran 2013/2014;

2. rumusan program teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa Kelas IV SD Negeri 1-2 Harapan Bandung Tahun ajaran 2013/2014; dan

3. gambaran efektivitas teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa Kelas IV SD Negeri 1-2 Harapan Bandung Tahun ajaran 2013/2014.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoretis

Penelitian diharapkan memberikan manfaat bagi pengembangan konsep-konsep keilmuan dan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah berkaitan dengan penyesuaian diri siswa awal masuk Sekolah Dasar. 2. Manfaat praktis

a. Bagi Guru/Wali Kelas

Manfaat penelitian bagi Guru/Wali kelas adalah membantu mereka dalam menyelesaikan permasalahan tentang penyesuaian diri siswa di Sekolah Dasar, terutama ketika proses belajar mengajar di kelas.

b. Peneliti Selanjutnya

Manfaat bagi peneliti selanjutnya adalah dapat melakukan penelitian yang

lebih mendalam terkait membandingkan gambaran umum tingkat penyesuaian

diri siswa pada setiap jenjang pendidikan khususnya pada masa peralihan

jenjang tingkat sekolah SMP, SMA dan PT, dilihat dari pola asuh orang tua,

faktor lingkungan dan sosial budaya dalam menyesuaiakan diri yang baik

(20)
(21)

E. Struktur Organisasi

Penelitian ini terdiri dari: Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi.

Bab II berisi kajian pustaka mencakup konsep dasar penyesuaian diri dan konsep dasar permainan kelompok, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

Bab III berisi metodologi penelitian yang terdiri dari lokasi dan subjek populasi/sampel, desain penelitian, definisi oprasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari dua hal, yakni: pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan penelitian; pembhasan dan analisis hasil temuan.

(22)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian adalah SD Negeri Harapan 1-2 Bandung yang terletak di Jalan Pak Gatot Raya Bandung. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SD Negeri Harapan Bandung 1-2 Tahun Ajaran 2013/2014.

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2010). Secara spesifik, sampel penelitian ini adalah siswa kelas IV yang ditentukan dengan teknik penentuan sampel secara acak (random sampling). Adapun pertimbangan dalam menentukan populasi dan sampel pada penelitian di SDN Harapan 1-2 adalah sebagai berikut.

1. Siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam rentang usia anak yaitu usia 9-10 tahun, anak sedang mengalami masa transisi di sekolah, yaitu masa peralihan dari kelas rendah ke kelas tinggi sehingga siswa tersebut di tuntut untuk memiliki kemampuan penyesuaiakan diri yang baik.

2. Siswa kelas IV merupakan kelas tinggi. Pada tahap ini anak masih bergantung pada orang tuanya.

3. Siswa yang memiliki penyesuaian diri dengan katagori rendah, sedang dan batas nilai penyesuaian diri terbawah pada kategori tinggi.

(23)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada tingkatan yang signifikan adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Gambar 3.1

Gambar Rumus Pengambilan Sampel

(Arjatmo, 1979; Zuriah, 2009: 131)

Keterangan:

d = penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang diinginkan

Z = standar deviasi normal, biasanya ditentukan pada 1,95 atau 2,0 yang sesuai dengan derajat kemaknaan 95%

p = proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi. Apabila tidak diketahui proporsi tersebut, maka p = 0,05 q = 1,0 – p

(24)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N = besarnya populasi

n = besarnya sampel

Untuk Sampel penelitian peserta didik yang menperoleh intervensi dipilih sebanyak 20 peserta didik berdasarkan standar kelompok ideal dengan jumlah anggota pada setiap kelompok 5-10 anggota.

B. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Weak Experiments (Pra-Eksperimen) yaitu metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variable sama sekali (Sukmadinata, 2005). Metode pra-eksperimen adalah suatu metode penelitian yang belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010: 109)

(25)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian melalui pendekatan penyebaran angket, penggunaan pedoman obsevasi dan pedoman wawancara yang diberikan kepada kepala sekolah dan guru.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain satu kelompok subjek (one group pre-post design). Desain satu kelompok subjek (one group

pre-post design) adalah eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok

saja tanpa kelompok kontrol, dengan alasan bahwa pre-test memberikan landasan untuk membuat komparasi perubahan yang dialami oleh subjek yang sama sebelum dan sesudah dilaksanakan eksperimen treatment (Arikunto (2010: 212).

Gambar 3.2 Desain Penelitian

Keterangan :

X : Permainan Kelompok O1 : Penyesuaian Diri

O2 : Peningkatan Penyesuaian Diri

Dimana O1 adalah hasil pengukuran yang dilakukan sebelum perlakuan (treatment), X adalah pemberian perlakuan (treatment), dan adalah hasil pengukuran setelah pemberian perlakuan (treatment).

(26)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Variabel pada penelitian ini terdapat dua variabel utama, yakni Penyesuaian diri dan permainan kelompok. Adapun uraian definisi operasional variabel adalah sebagai berikut.

1. Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung dalam menyelaraskan diri dengan tuntutan sekolah dan lingkungan sekitarnya agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan dapat menghadapi persoalan-persoalan di lingkungan sekolah.

Schneiders (1964:51) mendefinisikan penyesuaian sebagai proses yang meliputi respon mental dan perilaku yang merupakan usaha individu untuk mengatasi dan menguasai kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, frustrasi, dan konflik-konflik agar terdapat keselarasan antara tuntutan dari dalam dirinya dengan tuntutan atau harapan dari lingkungan di tempat ia tinggal.

Secara Operasional yang dimaksud penyesuaian dalam penelitian merupakan keseluruhan dari aspek-aspek dan indikator-indikator penyesuaian diri siswa di sekolah. Adapun aspek-aspek dan indikatornya adalah sebagai berikut.

a) Terhindar dari ekspresi emosi yang berlebih-lebihan

(27)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang tidak baik dan mengarah pada penyesuaian diri yang buruk. Adapun indikatornya adalah mampu mengendalikan amarah, mampu mengekspresikan emosi secara wajar.

b) Terhindar dari mekanisme-mekanisme psikologis

Individu yang dapat memberi reaksi yang wajar terhadap masalah yang dihadapi. Seseorang yang ketika meghadapi masalah akan melakukan rasionalisasi, proyeksi, dan kompensasi, maka individu tersebut dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang buruk. Indikatornya adalah mampu menghadapi permasalahan di sekolah, bertanggung jawab terhadap masalah yang dimiliki.

c) Terhindar dari perasaan frustrasi

Penyesuaian dir yang normal ditandai dengan tidak ada frustrasi yang dapat membuat individu mengalami kesulitan untuk bereaksi secara wajar terhadap situasi atau masalah yang dihadapi. Indikatornya adalah terhindar dari kekecewaan, tidak mudah putus asa.

d) Memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional

Memiliki pertimbangan rasional, yaitu mempu memecahkan dan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil. Indikatornya mampu menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi,mampu menjaga sikap dan sopan santun.

e) Memiliki kemampuan untuk belajar

(28)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengatasi situasi tanpa menimbulkan konflik, frustrasi dan stres. Melalui belajar secara terus menerus individu akan mengembangkan kualitas diri, terutama dalam menghadapi tuntutan hidup sehari-hari. Indikatornya berprestasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas, memiliki motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar di sekolah.

f) Mampu memanfaatkan terkait pengalaman masa lalu

Bercermin dari masa lalu baik yang terkait dengan keberhasilan maupun kegagalan untuk mengembangkan kualitas hidup yang lebih baik. Jika individu tidak mampu memanfaatkan pengalamannya maka individu tersebut akan kesulitan untuk menghadapi situasi dan kondisi yang sama. Indikatornya adalah dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian, memiliki sikap optimis terhadap masa depan.

g) Bersikap objektif dan realistik

Kegagalan dalam menilai kualitas diri yang tidak terlepas dari perasaan curiga akan mempersulit individu dalam bereaksi secara normal dalam situasi dengan dihadapi. Indkatornya adalah mengetahui kekuatan dan menerima keterbatasan diri, memiliki kesadar akan pentingnya peraturan di sekolah.

2. Permainan Kelompok

(29)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dirinya, mereka belajar karena mereka dipersilahkan berkomunikasi dengan bahasa mereka, belajar mendengar dan mengamati persepsi konselor dan siswa-siswa lain terhadap mereka. Siswa-siswa belajar bahwa menjadi seseorang dengan jati diri mandiri bukan hanya dianjurkan dan diterima melainkan juga dinilai dengan penghargaan. Selain itu permainan merupakan hubungan dinamik antara terapis-siswa melalui permainan sehingga mereka mampu mengeksplorasi dan mengekspresikan diri. Sebagai konselor tentu harus memanfaatkan situasi ini untuk mengeksplor dan mengembangkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.

Proses pelaksanaan permainan kelompok pada penelitian ini dilakukan melalui permainan di dalam dan di luar ruangan/di lapangan. Permainan kelompok yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan aspek dan indikator penyesuaian diri.

Mekanisme pelaksanaan permainan kelompok ini terdiri atas empat langkah kegiatan yaitu; a) Eksperientasi, b) Identifikasi, c) Analisis, d) Generalisasi.

D. Pengembangan Instrumen dan Program Permainan Kelompok untuk

Mengembangkan Penyesuaian Diri Siswa Sekolah Dasar

1. Proses Pengembangan Instrumen

(30)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan skala Guttman. Melalui skala Guttman, data yang diharapkan berada dalam ukuran yang jelas (tegas) dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan (Sugiyono, 2010:139)

Instrumen yang dibuat berupa angket disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat, kemudian jawaban item pernyataan penyesuaian diri siswa dalam bentuk “YA” atau “TIDAK”. Jawaban “Ya” untuk pernyataan yang sesuai dengan diri siswa sedangkan jawaban “Tidak” untuk pernyataan yang tidak sesuai dengan diri siswa. Adapun format penilaian angket dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1

Format Penilaian Angket

Pernyataan Ya Tidak

Positif (+) 1 0

Negatif (-) 0 1

a. Penyusunan Kisi-kisi Instrumen

Kisi-kisi instrumen untuk mengungkap tingkat penyesuaian diri siswa sekolah dasar dikembangkan dari definisi operasional variable penelitian. Sebelum angket diberikan kepada responden, kisi-kisi instrumen ini di

judgement oleh 3 pakar bimbingan dan konseling. Adapun kisi-kisi instrumen

(31)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penyesuaian Diri Siswa Sekolah Dasar Sebelum Judgement

(32)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran di kelas

7. Bersikap objektif dan realistik

Adapun kisi-kisi instrumen penyesuaian diri siswa sekolah dasar setelah

judgement tersaji pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.3

(33)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu psikologis solusi untuk masalah yang dihadapi

(23) (24,25,26) 4

b. Mampu menjaga sikap dan sopan santun

(6,27) (28.29) 4

5. Memiliki

kemampuan untuk belajar

a. Berpretasi dalam kegiatan pembelajaran dikelas

(13,30) (31,32,33) 5

b. Memiliki motivasi untuk meningkatkan prestasi

a. Dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian

(37,38) (39) 3

b. Memiliki sikap optimis terhadap masa depan

(40,41) (42) 3

7. Bersikap objektif dan realistik

a. Mengetahui kekuatan dan menerima keterbatasan diri

(44) (45) 2

b. Memilki kesadaran akan pentingnya peraturan di sekolah

(9,46,47) (48,49) 5

Jumlah 50

(34)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1) Uji Validitas Rasional

Uji validitas yang dilakukan terdiri atas uji validitas rasional dan empiris. Uji validitas rasional bertujuan untuk mengetahui tingkat keayakan instrumen dari segi bahasa, konstruk dan isi. Uji validitas rasional dilakukan dengan meninta pendapat dosen ahli, kemudian penilaian dosen ahli dilakukan dengan memberikan penilaian pada setiap item dengan kualifikasi Memadai (M) dan Tidak Memadai (TM). Item yang diberi nilai M menyatakan bahwa item tersebut bisa digunakan, dan item yang diberi nilai TM menyatakan dua kemungkinan yaitu item tersebut tidak bisa digunakan atau diperlukan revisi pada item tersebut.

Langkah selanjunya dilakukan Uji keterbacaan item yaitu dilakukan kepada lima orang siswa kelas IV SD, dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana instrumen tersebut dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Setelah itu untuk pernyataan-pernyataan yang tidak dipahami kemudian direvisi dan kemudian dilakukan uji validitas.

2) Uji Validitas Empiris

Uji validitas alat pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur”. Semakin tinggi nilai validasi maka menunjukan semakin valid instrumen yang akan digunakan, Sugiyono (2010: 267).

(35)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r pbis =

Keterangan. :

Mp = Rata-rata siswa yang menjawab benar Mt = Rata-rata total

St = Standar Deviasi Total

p = Proporsi untuk orang yang menjawab benar q = 1 – p

(Sudjana, 2005)

Berdasarkan pengolahan data, hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari 50 item pernyataan dari angket penyesuaian diri siswa terdapat 39 item pernyataan yang valid dan 11 item pernyataan yang tidak valid. (Hasil perhitungan validitas terlampir). Berikut disajikan item-item pernyataan setelah validasi.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Penyesuaian Diri Siswa

Signifikansi No.Item Jumlah

Valid 2,4,5,7,6,8,9,10,11,13,15,16,18,20,21,22,25,26,27,28,29 ,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,42,43,44,46,47,48,49

39

Tidak Valid 1,3,12,14,17,19,23,24,41,45,50 11

(36)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun kisi-kisi instrumen penyesuaian diri siswa sekolah dasar setelah uji coba tersaji pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Penyesuaian Diri Siswa Sekolah Dasar Setelah Uji Coba solusi untuk masalah yang dihadapi

(25,26) 2

d. Mampu menjaga sikap dan sopan santun

(6,27) (28.29) 4

12.Memiliki

kemampuan untuk belajar

c. Berpretasi dalam kegiatan pembelajaran dikelas

(13,30) (31,32,33) 5

d. Memiliki motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar di sekolah

(37)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 13.Mampu

memanfaatkan pengalaman masa lalu

c. Dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian

(37,38) (39) 3

d. Memiliki sikap optimis terhadap masa depan

(40) (42) 2

14.Bersikap objektif dan realistik

c. Mengetahui kekuatan dan menerima keterbatasan diri

(44) 1

d. Memilki kesadaran akan pentingnya peraturan di sekolah

(9,46,47) (48,49) 5

Jumlah 39

3) Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen menunjukkan instrumen penelitian dapat dipercaya atau derajat keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang berbeda. Arikunto

(2006: 178) mengungkapkan “suatu instrumen dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat data karena instrumen tersebut sudah baik”. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dipercaya, karena berapa kali pun data diambil hasilnya akan tetap sama.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah rumus Alpha Cronbach dengan memanfaatkan program

Microsoft Office Excel 2007. Pengujian reliabilitas alat pengumpul data

(38)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

r11= reliabilitas instrumen

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)

pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item

S = standar deviasi tes

(Sudjana, 2005) Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan klasifikasi rentang koefisien reliabilitas disajikan pad Tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6

Tabel Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

0,000 – 0,199 0,200 – 0,399 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,00

Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi

Sangat Tinggi

(39)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengolahan data, hasil perhitungan memperlihatkan dari 39 item pernyataan, menunjukkan koefisien reliabitas (konsistensi internal) instrumen penyesuaian diri sebesar 0.9116 artinya , tingkat korelasi dan derajat instrumen penyesuaian diri berada pada kategori sangat tinggi.

2. Proses Pengembangan Program Permainan Kelompok untuk

Mengembangkan Penyesuaian Diri Siswa Sekolah Dasar

a. Perancangan dan Pengembangan

Perencanaan program meliputi need assment berdasarkan gambaran umum penyesuaian diri siswa sekolah dasar yang didapatkan dari instrument penyesuaian diri siswa berdasarkan aspek dan indikator. Sasaran program bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan penyesuaian diri siswa yaitu peserta didik kelas IV SDN Harapan 1-2 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

Program dirancang untuk membantu peserta didik agar dapat lebih mengembangkan penyesuaian diri lebih baik. sehingga pada saat di kelas siswa dapat menyesuaiakan diri dengan lingkungannya.

Selanjutnya program hipotetik permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuin diri siswa sekolah dasar di validasi oleh tiga dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Adapun yang menjadi penilaiannya yaitu rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan, sasaran, kompetensi pelaksana program, rencana operasional, pengembangan satuan layanan dan evaluasi.

(40)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Pelaksanaan

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan rancangan operasional yang telah disusun dan divalidasi. Pelaksanaan program dilakukan selama satu bulan sesuai dengan rancangan yang sudah disusun.

c. Evaluasi

(41)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan angket. Teknik pengumpulan data melalui angket adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010 :151). Penelitian menggunakan skala guttment dalam pengumpulan datanya. Dalam pengumpulan data terlebih dahulu menentukan sumber data, kemudian jenis data, teknik pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan. Teknik pengumpulan data secara lengkap dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7

Teknik Pengumpulan Data

No Sumber Data Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1. Peserta didik Kemampuan penyesuaian diri

Pre test dan Post test

Angket

F. Prosedur Pengolahan Data

Pada penelitian ini telah dirumuskan tiga pertanyaan penelitian pada rumusan masalah. Secara berurutan masing-masing pernyataan akan dijawab dengan cara sebagai berikut.

(42)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rendah. Pengkatagorian tersebut dilakukan dengan mengubah skor mentah menjadi skor matang, Tahapan-tahapan yang ditempuh dalam menentukan siswa ke dalam tiga kategori tersebut adalah sebagai berikut.

a. Menentukan Z Score, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan :

x = skor responden yang hendak diubah menjadi skor T x = rata-rata skor kelompok

s = standar deviasi skor kelompok

(Azwar, 2011:156)

b. Data instrumen ditransformasikan ke dalam data interval, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan :

Skor T = Skor matang yang dicari

50 = konstanta nilai tengah sebagi rata-rata 10 = konstanta standar deviasi

(Azwar, 2011:109)

T = 50 + 10 x Z

Score d

x x

Z

s

(43)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.8

Kualifikasi Keterampilan Penyesuaian Diri Siswa Sekolah Dasar

Skor Kategori Keterangan

>=50 Tinggi Siswa pada kategori tinggi menunjukkan telah mempunyai keterampilan penyesuaian diri yang baik. Artinya siswa mampu terhindar dari ekspresi emosi yang berlebih-lebihan, terhindar dari mekanisme-mekanisme psikologis, terhindar dari perasaan frustrasi, memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional, memiliki kemampuan untuk belajar, mampu memanfaatkan terkait pengalaman masa lalu, dan bersikap objektif dan realistik untuk kebutuhan dan masalah.

(44)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersikap objektif dan realistik untuk kebutuhan dan masalah.

(45)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Rancangan Operasional Permainan Kelompok Untuk Mengembangkan Penyesuaian Diri Siswa Kelas IV

SDN Harapan 1-2 Bandung

Aspek Tujuan Permainan Indikator

Balon emosi 1. Siswa mampu mengendalikan

Transfer Karet 1.Siswa mampu terhindar dari kekecewaan 2.Siswa tidak mudah

putus asa

4 Memiliki pertimbangan

1.Membantu siswa agar mampu

(46)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan

(47)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu agar memilki

kesadaran akan pentingnya peraturan di sekolah

kesadaran akan pentingnya peraturan di sekolah

3. Pertanyaan penelitian ketiga mengenai keefektifan teknik bimbingan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian diri siswa sekolah dasar. Untuk mengetahui efektivitas teknik permainan kelompok, maka terdapat tahapan-tahapan yang ditempuh adalah sebagai berikut.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah normal atau tidaknya distribusi data. Pengujian normalitas ini menggunakan bantuan software SPSS

versi 20 for windows dengan uji statistik One-Sampel Kolmogorov-Smirnov.

Hasil uji normalitas tersebut digunakan untuk menentukan metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian. Jika setelah di uji data berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah parametrik, dan jika data yang dihasilkan berdistribusi tidak normal, maka statistik yang digunakan adalah non parametrik.

Adapun hipotesis uji normalitas skor pre-test dan post-test penyesuaian

diri siswa adalah sebagai berikut.

(48)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika Sig. ≥ 0.05 maka H0 diterima.

Jika Sig < 0.05 maka H0 ditolak.

b) Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Uji perbedaan rata-rata skor pre-test dan post-test bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor sebelum dan sesudah diberikan permainan kelompok. Uji perbedaan rata-rata ini menggunakan uji

Mann-Whitney. Adapun hipotesis uji perbedaan dua rata-rata skor pre-test dan

post-test penyesuaian diri siswa adalah:

H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata data pre-test dan post-test H1 : Terdapat perbedaan rata-rata data pre-test dan post-test Dengan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Jika Sig. ≥ 0.05 maka H0 diterima.

Jika Sig < 0.05 maka H0 ditolak.

c) Uji Gain Ternormalisasi

Uji Gain ternormalisasi bertujuan untuk mengetahui kualitas dari skor peningkatan sampel penelitian. Adapun rumus yang digunakan untuk mengethui skor peningkatan dari setiap sampel adalah sebagai berikut.

Gain ternormalisasi =

(49)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan N-Gain ≤ 1, skor maksimal adalah 39 dan kategori N-Gain-nya adalah sebagai berikut.

Tabel 3.10 Klasifikasi N-Gain

Indeks Gain Klasifikasi

N – Gain > 0,7 Tinggi

0,30 < N – Gain 0,7 Sedang

N –Gain ≤ 0,3 Rendah

Uji N-Gain yang diperoleh untuk melihat peningkatan penyesuaian diri siswa, jika terdapat peningkatan penyesuaian diri siswa, maka pelaksanaan permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian diri siswa di katakan efektif, namun apabila tidak terdapat peningkatan penyesuaian diri siswa setelah diberikan permainan kelompok maka layanan tersebut dapat dikatakan tidak efektif.

d) Observasi

(50)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(51)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Prosedur Penelitian

Prosedur pada penelitian ini meliputi tiga tahapan, yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan, dengan deskripsi sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

a. Penyusunan proposal penelitian dan mengkonsultasikan proposal pada dosen pengampu mata kuliah Metode Riset Bimbingan Konseling kemudian disahkan dengan persetujuan dari dewan skripsi, dosen pembimbing skripsi serta ketua jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

b. Pengajuan permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada tingkat fakultas yang telah disahkan oleh dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2 serta ketua jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. c. Pengajuan permohonan izin penelitian dari jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan yang memberikan rekomendasi untuk melanjutkan ke tingkat fakultas untuk disahkan kemudian disampaikan kepada pihak Sekolah Dasar Negeri Harapan 1-2 Bandung.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melakukan pre-test sebagai pengumpulan data studi pendahuluan dengan menyebarkan instrumen pada siswa kelas IV SDN Harapan 1-2 Bandung. b. Menentukan sampel penelitian yaitu sebanyak 21 siswa kelas IV SDN

Harapan 1-2 Bandung..

c. Melaksanakan permainan kelompok sebagai proses eksperimen untuk mengembangkan penyesuaian diri siswa.

(52)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tahap Akhir

(53)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan analisis yang disesuaikan dengan pembahasan data empiris penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kemampuan penyesuaian diri siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 mayoritas berada pada kategori tinggi. Siswa pada kategori tinggi mampu mengekspresikan emosi secara wajar, mampu menghadapi permasalahan di sekolah, tidak mudah putus asa, memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional, memiliki kemampuan untuk belajar, mampu memanfaatkan terkait pengalaman masa lalu, dan bersikap objektif dan realistik untuk kebutuhan dan masalah. 2. Pelaksanaan teknik permainan kelompok untuk mengembangkan

penyesuaian diri siswa Kelas IV SD Negeri Harapan 1-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 menunjukkan adanya peningkatan skor penyesuaian diri siswa secara signifikan pada setiap aspek yaitu aspek mengontrol emosi, terhindar dari mekanisme-mekanisme psikologis, terhindar dari perasaan frustrasi, memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional, memiliki kemampuan untuk belajar, mampu memanfaatkan terkait pengalaman masa lalu, dan bersikap objektif dan realistik.

(54)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

(55)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru Mata Pelajaran/Wali Kelas

Guru mata pelajaran/wali kelas dapat mengembangkan strategi permainan kelompok dalam proses pembelajaran yang dapat mengembangkan penyesuaian diri siswa. Adapun strateginya adalah sebagai berikut.

a. Guru mata pelajaran/wali kelas dapat menerapkan pembelajaran bernuansa bimbingan di kelas.

b. Guru mata pelajaran/wali kelas dapat menggunakan permainan kelompok dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan lingkungan kelas yang efektif dan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan serta siswa dapat menyesuaikan diri di lingkungan sekolah dengan guru, teman sebaya dan peraturan sekolah.

c. Mengadakan kegiatan di luar kelas agar siswa tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran di antaranya melalui program ekstrakurikuler atau pengembangan diri siswa lainnya agar terciptanya interaksi dengan lingkungan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Berdasarkan temuan di lapangan bahwa kemampuan penyesuaian diri ternmasuk dalam katagori sedang yakni cukup, maka diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut.

a. Memperdalam faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya penyesuaian diri pada siswa di sekolah.

(56)

Salamah Mutmainah, 2014

Teknik permainan kelompok untuk mengembangkan karakteristik penyesuaian diri siswa sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Tabel 3.1 Format Penilaian Angket
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penyesuaian Diri Siswa Sekolah Dasar
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penyesuaian Diri Siswa Sekolah Dasar
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Penyesuaian Diri Siswa
+5

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

(2012) Pengaruh Kinerja keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Struktur Good Corporate Governance sebagai variabel

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dulu meminta izin kepada pihak sekolah dan wali kelas pada kelas yang bersangkutan. Melakukan wawancara kepada

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

In this story is told an arrogant mouse deer invited race competition with a slow road of the snail.. One day there is a mouse deer ran in the jungle, once time has met with a

boleh membuka komputer, menaip teks, menggunakan printer untuk mencetak, menggunakan scanner dan lCD, mampu memindahkan gambar/ ’grafik dari kamera’ kepada komputer

[r]

yang merupakan tersangka vektor di Desa Modu Waimaringu, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat dengan uji ELISA dari potongan kepala- dada.. BAHAN DAN