• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VB SDN 060954 KEC. MEDAN MARELAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VB SDN 060954 KEC. MEDAN MARELAN TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA

MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V B

SDN 060954 KEC. MEDAN MARELAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

ASTRIA

NIM. 1113111007

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

ASTRIA, 1113111007. “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas VB SDN 060954 Kec. Medan Marelan Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi. Jurusan PPSD-S1, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dikelas VB SDN 0609545 Kec. Medan Marelan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan hubungan gaya, gerak, dan energi dengan menggunakan metode Eksperimen.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN 0609545 Kec. Medan Marelan dengan jumlah siswa 40 orang. Penelitian ini dilakukan untuk bidang studi IPA tentang hubungan gaya, gerak, dan energi. Alat yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi untuk siswa dan guru. Kriteria untuk menentukan peringkat dari hasil motivasi belajar siswa secara individu dengan kategori skor 80-100 tingkat motivasi belajar siswa tinggi, skor 60-79 tingkat motivasi belajar siswa sedang, dan skor 0-59 tingkat motivasi belajar rendah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi awal dilakukan hasil observasi siswa secara individu rata-rata 49,6%, saat siklus I pertemuan I hasil observasi siswa secara individu rata-rata 52,9% sedang pada siklus I pertemuan II rata-ratanya 60,7% dan pada siklus II pertemuan I rata-rata yang dicapai adalah 72,9% sedangkan pada siklus II pertemuan II rata-ratanya adalah 82,1%. Hasil observasi secara klasikal (keseluruhan) pada siklus I pertemuan I rata-ratanya 52,9% sedang pada siklus I pertemuan II rata-ratanya adalah 60,7% dan siklus II pertemuan I rata-rata 72,9% sedangkan pada siklus II pertemuan II rata-ratanya 82,1%.

(6)

DAFTAR ISI 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Rumusan Masalah ... 4

1.5. Tujuan Penelitian ... 5

1.6. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teori ... 6

a. Pengertian Motivasi Belajar ... 6

b. Indikator Motivasi... 7

c. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar ... 9

d. Meningkatkan Motivasi Belajar ... 10

e. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah ... 12

f. Pengertian belajar... 14

g. Hakikat Metode Eksperimen ... 15

h. Prosedur Pemakaian Metode Eksperimen... 16

i. Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Eksperimen ... 17

j. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen ... 19

k. Pengertian Pembelajaran IPA ... 20

l. Hubungan Gaya, Gerak dan Energi melalui Percobaan... 21

2.2. Kerangka Berfikir ... 25

2.3. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 27

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

3.3. Objek dan Subjek Penelitian... 27

3.4. Variabel dan Defenisi Operasional ... 27

3.5. Desain Penelitian... 28

3.6. Prosedur Penelitian... 29

3.6.1 Siklus I ... 29

3.6.2 Siklus II ... 31

3.7. Cara Pengumpulan Data ... 33

3.8. Analisis Data ... 34

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian... 37 4.1.1 Pelaksanaan Penelitian Pada Siklus I Pertemuan I

dengan menggunakan Metode Eksperimen ... 39 4.1.2 Pelaksanaan Penelitian Pada Siklus I Pertemuan II

dengan menggunakan Metode Eksperimen ... 47 4.1.3 Pelaksanaan Penelitian Pada Siklus II Pertemuan I

dengan menggunakan Metode Eksperimen ... 55 4.1.4 Pelaksanaan Penelitian Pada Siklus I Pertemuan I

dengan menggunakan Metode Eksperimen ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 71 5.2 Saran ... 72

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indikator Motivasi Menurut Sardiman 1 ... 33 Tabel 2 Tabel Observasi Kondisi Awal... 38 Tabel 3 Hasil Motivasi pada Siklus I Pertemuan I... 42 Tabel 4 Motivasi Belajar Siswa Secara Klasikal Pada

Siklus I Pertemuan I... 43 Tabel 5 Hasil Motivasi pada Siklus I Pertemuan II ... 49 Tabel 6 Motivasi Belajar Siswa Secara Klasikal Pada

Siklus I Pertemuan II ... 50 Tabel 7 Hasil Motivasi pada Siklus II Pertemuan I ... 57 Tabel 8 Motivasi Belajar Siswa Secara Klasikal Pada

Siklus II Pertemuan I ... 59 Tabel 9 Hasil Motivasi pada Siklus II Pertemuan II ... 63 Tabel 10 Motivasi Belajar Siswa Secara Klasikal Pada

Siklus II Pertemuan II ... 64 Tabel 11 Rekapitulasi Motivasi Siswa Siklus I dan II Secara Klasikal

(9)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Gaya Gravitasi ... 22

Gambar 2.2. Pembuatan Magnet Secara Induksi ... 23

Gambar 2.3. Pembuatan magnet dengan cara digosok ... 24

Gambar 2.4. Pembuatan magnet dengan cara mengalirkan arus listrik ... 24

Gambar 2.5. Langkah-Langkah Metode Eksperimen ... 26

Gambar 2.6 Model Desain Tindakan Kelas Kemmis (dalam Arikunto, 2006:16) (2008:16) ... 29

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dengan pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, peran lembaga pendidikan sangat penting dalam membantu terbentuknya sumber daya manusia yang potensial. Dalam hal ini guru merupakan unsur terpenting dalam proses belajar mengajar yang dituntut memiliki kemampuan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran dikelas. Sebab guru merupakan motivator siswa dalam pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal. Untuk mencapai hasil tersebut guru diharapkan mampu memilih dan menyesuaikan model pembelajaran yang tepat dengan materi yang disampaikan. Dengan demikian akan menciptakan suasana kelas yang aktif.

(11)

2

dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang penting. Dimana guru hanya berceramah dan kurang melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa hanya menerima materi pembelajaran secara pasif sehingga siswa cenderung lebih banyak menunggu sajian materi selanjutnya yang diberikan oleh guru. Kondisi ini terkadang menjadikan siswa enggan untuk belajar, merasakan kejenuhan dan keinginan agar proses belajar mengajar cepat selesai. Ditambah lagi anggapan siswa yang menganggap pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang sulit dan membosankan.

Aktifitas siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang penting. Penggunaan metode mengajar yang kurang variatif tersebut menjadi salah satu penyebab kurangnya motivasi belajar siswa yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.

Rendahnya motivasi belajar tersebut setelah ditelusuri antara lain disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor dari guru, kurang bervariasi dalam penggunaan metode karena minimnya peralatan, dan terlalu sering menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja. Sedangkan faktor dari siswa, kurang melakukan eksperimen yang memadai untuk Kompetensi Dasar yang membutuhkan penalaran dan pembuktian konsep/teori karena kurang tersedianya peralatan eksperimen di sekolah. Akibatnya guru menyampaikan pembelajaran lebih banyak dengan pendekatan ekspositoris, sedangkan siswa hanya dijejali dengan konsep-konsep saja tanpa praktikum. Hal ini menjadikan siswa kesulitan menguasai materi IPA karena pembelajaran yang dilakukan belum mengakomodir secara optimal kebutuhan tersebut.

(12)

3

banyak pasif dalam belajar, karena metode pembelajaran yang dominan digunakan adalah metode ceramah sehingga motivasi belajar siswa rendah, hal ini dikarenakan guru kurang mampu memilih metode yang sesuai dalam menyampaikan materi sehingga siswa kurang berminat untuk belajar IPA. Motivasi sangat penting dalam proses pembelajaran karena motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai.

Berdasarkan kenyataannya dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan motivasi belajar dari 40 orang siswa diperoleh sebagai berikut: sebanyak 32 orang siswa (80%) memiliki motivasi rendah, sebanyak 8 orang siswa (20%) memiliki motivasi sedang, dan tidak terdapat siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar.

(13)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA sehingga menyebabkan siswa lebih banyak pasif dalam kegiatan belajar.

2. Metode yang dominan digunakan dalam pembelajaran IPA adalah metode ceramah dan kegiatannya hanya berpusat pada guru.

3. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran IPA

kurang variatif.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan seperti dikemukakan pada

identifikasi masalah di atas, peneliti perlu membuat batasan masalahnya. Masalah

dalam penelitian ini dibatasi pada Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Metode Eksperimen Pada Mata pelajaran IPA dengan Kompetensi

Dasar mendeskripsikan hubungan gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya

gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) di Kelas VB SDN 060954 Kecamatan Medan

Marelan Tahun Ajaran 2014/2015.

1.4 Rumusan Masalah

(14)

5

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar Siswa dengan menggunakan Metode Eksperimen pada mata pelajaran IPA di Kelas VB SDN 060954 Kecamatan Medan Marelan Tahun Ajaran 2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas diharapkan hasil penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran IPA yang diberikan guru.

2. Bagi guru

Untuk bahan masukan bagi guru SD khususnya guru SDN 060954 Kecamatan Medan Marelan dalam hal memotivasi siswa dalam belajar. 3. Bagi sekolah

Sebagai bahan perbaikan sistem pembelajaran di sekolah. 4. Bagi peneliti

(15)

71

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap upaya meningkatkan motivasi belajar siswa IPA Kelas SDN 060954 Kecamatan Medan Marelan. Peneliti menyimpulkan dengan menggunakan metode eksperimen pada mata pelajaran sains maka siswa.

1. Setelah menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar yang tinggi dalam pembelajaran. Dimana pembelajaran siswa menjadi lebih efektif, kreatif,dan tanggap karena dengan menggunkan metode eksperimen siswa dituntut kerjasama nya dalam tim selain itu pula siswa harus memahami materi secara individu, karena hasil penilaian secara individu juga diadakan, hingga siswa termotivasi dalam belajar.

2. Setelah menggunakan metode eksperimen pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat adanya peningkatan 8 indikator yaitu : (1) Tekun menghadapi tugas (2) Ulet menghadapi kesulitan (3) Minat dalam belajar (4) Kemandirian dalam belajar (5) Tidak cepat bosan terhadap pekerjaan rutin (6) Dapat mempertahankan pendapatnya (7) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

3. Setelah menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru dan peningkatan hasil belajar siswa.

(16)

72

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa hendaknya dapat aktif dalam belajar. Dengan aktif dalam pembelajaran sehingga akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Apabila siswa merasa bosan dengan pembelajaran hendaknya siswa meminta guru agar mengganti metode pengajarannya. Dimana ketika belajar ke hal-hal yang kongkrit bis meningkatkan motivasi belajar.

2. Bagi guru

Guru hendaknya haruslah selalu meningkatkan kreatifitas siswa dan memiliki ide-ide baru dalam meningkatkan mutu pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Guru juga harus jeli melihat apa-apa saja yang mendukung proses pembelajaran dikelas sehingga siswa selalu rindu untuk belajar. Satu hal yang paling penting, guru harus mengembangkan penelitian tindakan kelas karena sangat berguna untuk meningkatkan keterampilan guru dalam memecahkan masalah dikelas. Sehingga akan terciptanya suasana kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan bagi siswa.

3. Bagi sekolah

(17)

73

juga dapat digunakan sebagai alat kontrol kinerja guru dalam mengajar sehingga kompetensi guru akan semakin baik.

4. Bagi peneliti

(18)

74

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah. 2011.Metode Eksperimen. http://gudangilmuabdi.blogspot.com/2011/ 03/metode-eksperimen.html. Diakses tanggal 5 Januari 2014.

Aqib, Zainal. Dkk. 2006.Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widia

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Dewi, Rosmala. 2009. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed

Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri, dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

_____________. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Haryono. 2013. Pembelajaran IPA Yang Menarik dan Mengasyikkan: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Penerbit Kepel Press

Purwanto. 2011.Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar.

Ramyulis. 2005. Penerapan Metode Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sagala, Saiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sardiman, AM. 2014. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

(19)

75

Suhartanti Dwi, Isnani Aziz Zulaikha, dan Yulinda Erma Suryani. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas 5. SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

(20)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Data Pribadi

Nama : ASTRIA

Tempat / Tanggal Lahir : Boluk, 4 November 1993

Alamat : Huta I Nagori Boluk

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Nama Orang Tua

Ayah : Sukarman

Ibu : Winarsih

Alamat Orang tua : Huta I Nagori Boluk

Riwayat Pendidikan :

1. Tahun 1999-2005 : SDN No. 094125 Kec. Bosar Maligas

2. Tahun 2005-2008 : MTs. Islamiyah Mayang

3. Tahun 2008-2011 : SMK Al-Washliyah 2 Perdagangan

Gambar

Gambar 2.1 Contoh Gaya Gravitasi...........................................................

Referensi

Dokumen terkait

The objective of the study is determining the correlation between self-confidence and speaking achievement of the second semester of English Department students of

Formula ekstrak etanol Sambiloto, Sirih Merah, dan Adas konsentrasi 7.5% memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghambat infeksi virus AI H 5 N 1 dan menekan kerusakan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Sistem informasi tanaman pangan yang dilengkapi deteksi penyakit tanaman pangan ini memberi kemudahan dalam proses identifikasi

(2008) yang menyebutkan bahwa dengan adanya peningkatan suhu dari 16°C.. Oleh karena faktor suhu dan cairan penyari akuades berperan penting dalam proses isolasi ekstraksi

Panitia Tata Pengaturan Air Propinsi Daerah Tingkat I mempunyai forum Membantu Gubernur dalam melaksanakan wewenang koordinasi tata pengaturan air yang berdasarkan Pasal 8

Universitas

Dari aspek pemilihan data training, ada hal yang cukup menarik adalah adanya fakta bahwa pemilihan ucapan sebagai data pelatihan secara acak akan memberikan akurasi sistem yang

Tujuan umum dari karya tulis ilmiah ini adalah memberikan pengalaman yang nyata kepada penulis dalam penatalaksanaan dan pendokumentasian asuhan keperawatan pada