• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI WARGA MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN OBJEK WISATA BUKIT GUNDALING KECAMATAN BERASTAGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PARTISIPASI WARGA MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN OBJEK WISATA BUKIT GUNDALING KECAMATAN BERASTAGI."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PARTISIPASI WARGA MASYARAKAT TERHADAP

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA BUKIT

GUNDALING KECAMATAN BERASTAGI

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

IRMA MARIATI Br TAMBA

NIM. 1123371007

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

A.

Biodata Pribadi

1. Nama : Irma Mariati Br Tamba

2. Tempat/Tanggal Lahir : Sidangar, 20 Juli 1994

3. Alamat : Jl. Melati No.9 Kisaran

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Anak Ke : 8 dari 9 bersaudara

6. Agama : Kristen Protestan

B.

Data Orangtua Nama orangtua

1. Ayah : Hasiholan P Tamba

2. Ibu : Kristina Situmorang

Pekerjaan Orang Tua

1. Ayah : Wiraswasta

2. Ibu : Ibu Rumah Tangga

3. Alamat Orang Tua : Jl. Melati No.9 Kisaran

C. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan SD : SD Negeri 017106 Kisaran

Tahun 2000-2006

2. Pendidikan SMP : SMP Swasta Panti Budaya Kisaran

Tahun 2006-2009

3. Pendidikan SMA : SMA Negeri 2 Kisaran

(6)

i

ABSTRAK

Irma Mariati Tamba, NIM 1123371007. PARTISIPASI WARGA

MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN OBJEK

WISATA BUKIT GUNDALING KECAMATAN BERASTAGI. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan, Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Medan, 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1. Masyarakat yang berdomisili dan berjualan kurang mendukung dalam upaya pengembangan pariwisata. Padahal sebenarnya kegiatan objek wisata Bukit Gundaling adalah suatu keuntungan bagi peningkatan perekonomian individu, 2. Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata, seperti parkiran, transportasi, telepon umum, tempat makan dan penerangan, 3. Warga masyarakat kurang memelihara sapta pesona objek wisata Bukit Gundaling, 4. Sudah adanya wadah untuk masyarakat, namun warga masyarakat masih kurang mendukung program sadar wisata yang ada pada Kecamatan Berastagi, 5. Kurang optimalnya partisipasi warga masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengembangan objek wisata Bukit Gundaling.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori partisipasi warga masyarakat yang dikemukakan oleh Joppy (2014:35) partisipasi masyarakat adalah keikutsertaaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel yang diambil dari penelitian ini sebanyak 62 KK/orang yang bertempat tinggal di Gundaling I serta masyarakat yang berkaitan langsung dengan kegiatan wisata di Gundaling I Kecamatan Berastagi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket (kuesioner) dan teknik analisis datanya menggunakan rumus P= F

NX 100 %.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Partisipasi Warga Masyarakat terhadap Pengembangan Objek Wisata Bukit

Gundaling Di Kecamatan Berastagi”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

di Universitas Negeri Medan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengalami

kesulitan dan penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Maka dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.Faber Simorangkir, MS selaku

Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan

kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Penulis sangat berharap

semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan

terima kasih.

Medan, 11 Agustus 2016

Irma Mariati Tamba

(8)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan Syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas kasih dan karunia-Nya yang telah menganugerahkan kesehatan dan petunjuk

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai

pihak baik moril maupun materil. Penulis banyak menerima masukan, bimbingan

serta dorongan untuk menyelesaikan penulisan skripsi tersebut. Oleh sebab itu,

penulis sampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga serta penuh keikhlasan

kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan

3. Bapak Prof.Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

4. Dr. Aman Simare-mare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

5. Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Universitas Negeri Medan

7. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd, selaku sekeretaris Jurusan Pendidikan Luar

(9)

iv

8. Bapak Drs. Faber Simorangkir, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi

maupun sebagai orangtua yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan

dan pengalaman kepada penulis

9. Prof.Dr. Yusnadi, M.Pd, Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si, dan Drs. Elizon

Nainggolan, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan

serta saran-saran mulai dari perencanaan penelitian hingga selesainya

penyusunan skripsi

10. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan

yang telah memberikan ilmu selama mengikuti perkuliahan dan seluruh staf

tata usaha Fakultas Ilmu Pendidikan yang banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

11. Kakak Surya Indrawati, M.Pd yang baik hati telah banyak membantu dan

memotivasi dalam penyelesaian skripsi dan administrasi mahasiswa dalam

surat menyurat

12. Bapak Ijin Gurusinga, SP dan Kaksina Sembiring, SH selaku Kepala

Kecamatan Berastagi dan Kepala Lurah Gundaling yang telah memberikan

izin untuk melakukan penelitian dan telah memberikan data yang akurat

sehingga penelitian penulis dapat selesai dengan tepat waktu

13. Yang teristimewa kepada Ayah dan Ibu yang begitu banyak memberikan

kasih sayang, doa, dorongan, motivasi, semangat serta dukungan moral

maupun moril kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di

UNIMED

14. Saudara/i kandung Abang Herbinson Tamba, S.P, Kakak Hernawati Tamba,

(10)

v

Ita Purnama Sari Tamba, SE, Riris Marito Tamba, S.Pd, adik Tigor M

Tamba, Amd dan keponakkan tercinta yang telah memberi semangat dan

selalu menghibur penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

15. Terkhusus buat Best Friends cantik manis yang setia Osnalda Srimonang

Sitanggang, S.Pd, Tiurma Gultom dan Yovita Simangunsong yang selalu

ada berbagi rasa suka duka, selalu ada ketika penulis menghadapi hambatan

dan selalu memberikan bantuan berupa dukungan maupun doa, tetap

semangat dalam menyelesaikan skripsi semoga kita tetap bersama dan buat

sahabat baik Sabri Simanungkalit yang setia membantu dan memberikan

saran-saran yang mendukung penulis

16. Pria tampan Ronius Pasaribu, S.Pd sebagi abang, sahabat dan teman hidup

penulis yang selalu ada dihati, baik suka dan duka. Semoga kita dapat

berkarya atas gelar yang sudah kita terima

17. Adik- adik manis Sondang Sitanggang, Elfa Silalahi, Tiurma Lingga,

Novita, Lesmaria Pasaribu serta abang busuk yang baik hati Ronal

Panggabean, Paulus Sembiring, Randi Sidabariba, S.Si, Andri Simbolon dan

Henri Silalahi tetap semangat dalam menjalani hidup

18. Abangda Safri Sihite, S.Pd, Ferdinand Sihotang, kakak Desi Kyunata Solin,

S.Pd dan kakak/abang stambuk PLS 2009-2011 yang tak bisa disebutkan

satu per satu, yang memberikan ilmu ular dan pengalaman kepada penulis

19. Selir Muhammad El Alawi, S.Pd mantan komting yang setia dan

teman-teman Seperjuangan PLS 2012 serta adik Tiur Lidya Gultom, Marieta

(11)

vi

20. Teman-teman seperjuangan stambuk 2012 Jurusan PGSD, BK dan

PG-PAUD

21. Kakak Nova Hutagalung, S.Pd, abang Roni Sitinjak, S.Pd dan

pengurus/anggota UKMKP yang selalu memberikan motivasi dan doa

kepada penulis

Terima kasih atas bantuan, doa dan bimbingan yang telah penulis terima

selama ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan berkat-Nya kepada

kita semua. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Medan,11Agustus 2016

Irma Mariati Tamba

(12)

vii

2.1.1.1. Prasyarat Partisipasi………..……..……….... 14

2.1.1.2. Tipe-tipe Partisipasi…………... 16

2.1.1.3. Bentuk Partisipasi ………….……….. 17

2.1.1.4. Tahap-tahap dalam Partisipasi………. 18

2.1.2. Pengertian Pariwisata………... 22

2.1.2.1. Wisatawan……….... 23

2.1.2.2. Objek Wisata………... 24

2.1.2.3. Sarana dan Prasarana………... 27

(13)

viii

2.1.2.5. Sapta Pesona………. 32

2.1.3. Partisipasi Masyarakat terhadap Pengembangan Objek Wisata. 35 2.2. Kerangka Berpikir…..………...…………... 36

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional……….…... 41

3.3.1. Variabel Penelitian………... 41

3.3.2. Defenisi Operasional…………... 41

3.4. Teknik Pengumpulan Data………... ... 42

3.5. Teknik Analisis Data………...…... 43

3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian………... 44

3.6.1. Lokasi Penelitian………... 44

3.6.2. Waktu Penelitian………... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN ……… 45

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……….. 45

4.1.1. Letak Geografis dan Keadaan Penduduk……… 45

4.1.1.1. Letak Geografis………... 45

4.1.1.2. Keadaan Penduduk……….. 46

4.1.1.3. Sarana dan Prasarana Umum……… 49

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian………. 50

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian………. 56

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ………. 63

5.1. Kesimpulan………... 63

5.2. Saran………. 63

(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(15)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi Penelitian .……….. 40

Tabel 3.2 Sampel Penelitian .……… 41

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner ………... 43

Tabel 3.4 Pelaksanaan Penelitian ………. 44

Tabel 4.1 Jumlah Pendudukuk Kecamatan Berastagi Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin……….. 46

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan……… 47

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama……… 48

Tabel 4.4 Jumlah Sarana Pendidikan……… 49

Tabel 4.5 Jumlah Sarana Kesehatan………. 49

Tabel 4.6 Jawaban Responden Berdasarkan Partisipasi Tahap Perencanaan……… 51

Tabel 4.7 Jawaban Responden Berdasarkan Partisipasi Tahap Pelaksanaan……… 52

Tabel 4.8 Jawaban Responden Berdasarkan Partisipasi Tahap Pemanfaatan Hasil………. 54

(16)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket Penelitian .…..……….. 40

Lampiran 2 Hasil Analisis Data .…………..……… 41

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

berarti terhadap pembangunan, karena melalui pariwisata dapat diperoleh dana

dan jasa bagi pembangunan, diantaranya dapat dilihat dalam bentuk devisa, pajak

dan retribusi yang di peroleh dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang

pariwisata. Dalam perencanaan pengembangan suatu daerah, sektor pariwisata

memberikan peranaan besar terhadap peningkatan daerah.

Salah satu faktor dalam pengembangan pariwisata adalah adanya

keterlibatan masyarakat dalam proses pengembangan pariwisata itu sendiri.

Partisipasi masyarakat tersebut berlangsung secara sukarela dan adanya

keberlanjutan. Partisipasi yang dimaksud adalah partisipasi yang memandang

masyarakat sebagai subjek dari segala aturan pembangunan bukan sebagai objek

pembangunan. Pelibatan masyarakat ini secara utuh dilakukan melalui pola pikir

pembangunan yang memandang masyarakat sebagai subyek peraturan dengan

keanekaragaman perilaku. Melalui proses pelibatan partisipasi masyarakat mulai

dari tahap perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang akan

muncul suatu sistem evaluasi dari kegiatanpengembangan pembangunan yang

telah dilakukan dan menjadi masukan bagi proses pengembangan selanjutnya.

Jumlah kunjungan wisatawan nusantara diperkirakan 94,2 juta orang

dengan pengeluaran lebih dari 9 triliun rupiah, dengan demikian diharapkan akan

(18)

2

Objek wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya

alam yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik yang

diusahakan sebagai tempat yang menarik banyak wisatawan (Pendit, 2000).

Masyarakat sebagai komponen utama dalam pembangunan pariwisata

mempunyai peranan yang penting dalam menunjang pembangunan pariwisata

daerah yang ditujukan untuk mengembangkan potensi lokal yang bersumber dari

alam, sosial budaya ataupun ekonomi masyrakat. Menurut UU Nomor 10 Tahun

2009 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa masyarakat memiliki

kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam

penyelenggaraan kepariwisataan. Peran serta masyarakat dalam memelihara

sumber daya alam dan budaya yang dimiliki merupakan andil yang besar dan

berpotensi menjadi daya tarik pariwisata.

Partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan sumber daya alam yang

dimiliki merupakan andil yang besar dan berpotensi menjadi objek wisata. Selain

itu, dengan mengikut sertakan masyarakat dalam proses dan usaha pengembangan

pariwisata sangat penting, sehingga dari masyarakat itu sendiri memiliki rasa

tanggung jawab untuk menjaga kelestarian potensi sumber daya alam yang

dimiliki daerahnya. Dengan memiliki rasa tanggung jawab ini maka masyarakat

akan menjadi masyarakat yang sadar akan potensi sumber daya alam yang ada

sehingga masyarakat didaerah tersebut merawat dan memelihara kelestarian objek

wisata yang ada didaerahnya.

Pengembangan kepariwisataan di suatu daerah tujuan wisata harus

didasarkan pada perencanaan, pengembangan, dan arah pengelolaan yang jelas

(19)

3

secara optimal. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam

pembangunan dan pengembangan pariwisata, karena sumber daya manusia yang

berkualitas akan mampu meningkatkan sumber daya alam yang ada.

Peran masyarakat diperlukan dalam hal menciptakan lingkungan indah dan

suasana yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan,

karena itu masyarakat harus senantiasa menjaga sapta pesona suatu objek wisata.

Sapta pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik

minat wisatawan berkunjung kesuatu daerah atau wilayah di Negara kita. Sapta

pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah

tamah dan kenangan.

Dilihat dari letak geografisnya, Indonesia merupakan negara kepulauan

yang kaya akan sumber daya alam. Hal ini merupakan modal untuk

mengembangkan industri pariwisata dengan memanfaatkan potensi alam dan

budaya yang besar. Pemandangan alam gunung, lembah, air terjun, hutan, sungai,

danau, goa, dan pantai merupakan sumber daya alam yang memiliki potensi besar

untuk area wisata alam. Dengan demikian, perekonomian negara dapat meningkat

seiring meningkatnya sektor pariwisata.

Kabupaten Karo adalah daerah pegunungan yang mempunyai kekayaan

sumber daya alam dan manusia yang memungkinkan memberikan kesejahteraan

dan kemakmuran rakyat. Dikenal sebagai daerah penghasil produk pertanian dan

juga sebagai daerah tujuan wisata di Indonesia dengan Kota Berastagi sebagai

pusat kepariwisataan berjarak 66 Km dari Kota Medan dan 11 Km dari Kota

Kabanjahe sebagai Pusat Pemerintahan. Kabupaten Karo selain memiliki

(20)

4

pariwisata. Hal ini dikarenakan banyaknya potensi sumber daya alam yang

mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Karo.

Salah satu objek wisata yang memiliki keindahan nuansa alam pada

Kecamatan Berastagi adalah Objek Wisata Bukit Gundaling. Bukit Gundaling

merupakan tempat wisata dengan pohon yang rindang dan bunga-bunga yang

sudah dikenal sejak jaman penjajahan Belanda. Dari Puncak Bukit Gundaling

terlihat panorama Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung serta Kota Berastagi.

Jarak dari Kota Berastagi ke Bukit Gundaling ± 2 Km dapat menggunakan bus

ukuran besar. Selain pemandangan indah di Bukit Gundaling para wisatawan juga

bisa berkeliling dengan menunggangi kuda atau kereta sado, berbelanja

souvenir/cendera mata khas Bukit Gundaling dan Khas Kota Berastagi, hal lain

yang bisa di lakukan yaitu adanya tempat untuk beristirahat dan aneka makanan

dan minuman.

Dalam usaha pengembangan objek wisata Bukit Gundaling partisipasi

masyarakat sangat dibutuhkan. Dimana terdapat efek berganda dari

pengembangan Objek Wisata Bukit gundaling. Dimana industri wisata akan

menggerakkan ekonomi masyarakat terutama pada sektor informal.

Namun apa yang harus dilakukan untuk dapat merealisasikan potensi

tersebut sehingga dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin? Jawabanya ada pada

pemerintahan dan masyarakat setempat. Pemerintah harus mengkoordinasikan

masyarakat serta merubah paradigma masyarakatnya, tentang pentingnya

pariwisata bagi perkembangan daerah dan potensi yang dapat digali dan

(21)

5

mendukung pariwisata memulainya dari hal terkecil yaitu menjaga kebersihan

alam.

Perkembangan kegiatan pada objek wisata Bukit Gundaling tidak dapat

dipisahkan oleh wisatawan dan berbagai sarana prasarana pendukung pariwisata.

Kegiatan pariwisata akan membawa dampak terhadap pembangunan di suatu

daerah tersebut, berupa dampak ekonomi, sosial-budaya, maupun lingkungan.

Dampak akibat kegiatan pada objek wisata tersebut dapat dilihat dari masyarakat

di Kecamatan Berastagi. Hal ini dikarenakan masyarakat sekitar objek wisatalah

yang paling merasakan dampaknya, baik dampak positif ataupun dampak negatif.

Dalam hal ini masih sangat minim terlihat partisipasi masyarakat dalam

pengembangan wisata Gundaling, hal ini dikarenakan masyarakat setempat

kurang memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan objek

wisata didaerahnya dan kurang memberikan dampak yang baik terhadap

perkembangan objek wisata Bukit Gundalung hanya mengambil keuntungan dari

objek wisata tanpa memeliharanya. Hal ini terlihat dari tata ruang pengelolaan

objek yang belum baik seperti rumah makan, toko-toko souvenir, pondok, yang

belum tertata rapi sehingga kurang nyaman untuk dipandang. Dari segi parkir di

bukit Gundaling manajemen parkir belum sepenuhnya tertata dengan baik.

Dari segi parkir di bukit Gundaling manajemen parkir belum sepenuhnya

tertata dengan baik. Jika dilihat dari dimensi lingkungan, pengelolaan sampah

yang masih memperihatinkan, terlihat dari beberapa lokasi di areal Bukit

Gundaling masih terlihat sampah yang berserakan sampai tertanam oleh

(22)

6

yang memberikan bau yang tak sedap dan pepohonan yang tidak terawat dipinggir

jalan yang membuat jalan semakin sempit.

Dari segi pemeliharaan infrastruktur pendukung, pemeliharaan

proyek-proyek infrastruktur yang dibangun masih belum terpelihara dengan baik dan

rusak. Hal ini terlihat dari patung, sapo angin, geriten yang kurang terpelihara.

Dari segi kuliner, di bukit Gundaling belum terdapat makanan dan minuman khas

yang memunculkan minat wisatawan untuk berkunjung. Pada hari libur atau

hari-hari tertentu masyarakat lokal pelaku wisata juga belum membuat attraksi wisata

buatan yang dapat menarik segmen wisatawan massal. Ini dilihat dari hasil

pra-penelitian selama seminggu mulai tanggal 02 s/d 08 Januari 2016.

Penyebab lain yaitu tidak adanya kemampuan finansial dan keahlian yang

berkualitas untuk mengelola dan memelihara objek wisata yang ada di daerahnya.

Keahlian disini maksudnya menyangkut dalam mutu pelayanan masyarakat

terhadap wisatawan, kurang baiknya kesiapan masyarakat sekitar menerima

wisatawan dari berbagai etnis dan memberikan pelayanan yang kurang baik bagi

wisatawan dalam segi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh

wisatawan dan transaksi jual-beli/transportasi dengan memberikan harga yang

tidak sesuai menimbulkan ketidakpuasan terhadap wisatawan. Hal ini akan

berdampak pada menurunya niat wisatawan untuk berkunjung kembali pada objek

wisata Bukit Gundaling.

Pemerintah mendukung keberadaan objek wisata Bukit Gundaling dalam

meingkatkan pendapatan daerah dengan menyediakan fasilitas yang berupa

(23)

7

Akan tetapi fasilitas umum milik pemerintah terlihat kurang terawat dengan baik

terdapat adanya coretan-coretan pada dinding pondok-pondok dan toilet.

Dalam pengembangan pariwisata desa Budaya Lingga (sekitar Bukit

Gundaling) sangat erat dengan partisipasi warga masyarakat desa Budaya Lingga

dalam pemeliharaan dan pengembangan pariwisata budaya lingga. Partisipasi

masyarakat di desa Budaya Lingga menyangkut pemeliharaan Rumah adat

tradisional karo, pembuatan kerajinan tangan khas Karo, pemeliharaan dan

pengembangan museum Karo Lingga. Untuk pengembangan objek wisata sangat

di utamakan peran serta warga masyarakat dalam pengembangan pariwisata suatu

desa wisata.

Partisipasi masyarakat disini adalah bentuk kegiatan yang menunjang

industri pariwisata dengan kegiatan yang makin memperkokoh kekhasan wisata,

misalnya membuat cendera mata khas Bukit Gundaling Berastagi dan kerajinan

tangan, ikut menjaga kelestarian alam, keindahan, kebersihan lingkungan,

menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung wisata Bukit Gundaling.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Partisipasi warga masyarakat terhadap pengembangan

objek wisata Bukit Gundaling di Kecamatan Berastagi”. Untuk mengatasi

permasalahan tersebut, dibutuhkan partisipasi warga masyarakat yang sangat baik

terhadap pengembangan objek wisata Bukit Gundaling.

1.2.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka beberapa

(24)

8

1. Masyarakat yang berdomisili dan berjualan kurang mendukung dalam

upaya pengembangan pariwisata. Padahal sebenarnya kegiatan objek

wisata Bukit Gundaling adalah suatu keuntungan bagi peningkatan

perekonomian individu.

2. Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata, seperti

parkiran, transportasi, telepon umum, tempat makan dan penerangan.

3. Warga masyarakat kurang memelihara sapta pesona objek wisata Bukit

Gundaling.

4. Sudah adanya wadah untuk masyarakat, namun warga masyarakat masih

kurang mendukung program sadar wisata yang ada pada Kecamatan

Berastagi.

5. Kurang optimalnya partisipasi warga masyarakat.

1.3.

Batasan Masalah

Memfokuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini,

diperlukan pembatasan masalah. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh lebih

jelas dan terarah. Maka batasan masalah dalam penelitian ini ingin mengetahui

atau menelit partisipasi warga masyarakat terhadap pengembangan objek wisata

Bukit Gundaling Kecamatan Berastagi.

1.4.

Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Seberapa baik partisipasi warga masyarakat terhadap

(25)

9

1.5.

Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting karena

setiap penelitian yang dilakukan harus mempunyai tujuan tertentu. Sesuai dengan

rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : untuk

mengetahui partisipasi warga masyarakat terhadap pengembangan objek wisata

Bukit Gundaling Kecamatan Berastagi.

1.6. Manfaat Penelitian

Yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah setempat khususnya Dinas

Pariwisata Kabupaten Karo dalam Pengembangan Pariwisata Gundaling

Berastagi Kabupaten Karo.

2. Sebagai masukan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan bagi warga

masyarakat (tempat penelitian) guna meningkatkan pemahaman tentang

pariwisata dalam mewujudkan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan

berkembangnya kepariwisataan di kelurahan Gundaling.

3. Sebagai bahan masukkan bagi UNIMED untuk membuat penulisan

karya ilmiah tentang partisipasi warga masyarakat terhadap

pengembangan objek wisata disuatu daerah agar mempermudah

pendidik maupun yang didik dalam membuat karya ilmiah di masa yang

akan datang.

4. Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan

melakukan penelitian yang sama mengenai partisipasi warga

(26)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Partisipasi warga masyarakat

terhadap pengembangan objek wisata Bukit Gundaling Kecamatan Berastagi,

dapat disimpulkan bahwa partisipasi warga masyarakat terhadap pengembangan

objek wisata Bukit Gundaling Kecamatan Berastagi dapat dilihat dari 4 hal

sebagai berikut :

1.

Partisipasi warga masyarakat dalam perencanaan pengembangan objek

wisata Bukit Gundaling dinilai baik

2.

Partisipasi warga masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan objek

wisata Bukit Gundaling dinilai baik

3.

Partisipasi warga masyarakat dalam pemanfaatan hasil pengembangan

objek wisata Bukit Gundaling dinilai sangat baik

4.

Partisipasi warga masyarakat dalam evaluasi pengembangan wisata Bukit

objek Gundaling dinilai baik

5.2.

Saran

Berdasarkan temuan data di lapangan dan kesimpulan penelitian ini, saran

dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Perlunya meningkatkan partisipasi warga masyarakat Bukit Gundaling

terhadap pengembangan objek wisata Bukit Gundaling, karena

(27)

64

sendiri. Jadi hal ini bukan tanggung jawab pemerintah saja melainkan

tanggung jawab bersama guna mencapai tujuan bersama.

2. Perlu adanya perhatian dan kerja sama yang baik antara warga masyarakat

dengan pemerintahan daerah dalam mengembangkan objek wisata Bukit

Gundaling.

3. Warga masyarakat agar lebih lagi dalam memelihara dan melestarikan

(28)

63

DAFTAR PUSTAKA

Akbar. 2010. Pentingnya membangun Partisipasi Masyarakat dalam

Pengembangan Desa Wisata. Dalam

http://buletinbetungkerihun.wordpress.com//pentingnya-membangun-partisipasi-masyarakat-dalam-pengembangan-desa-wisata/ diakses pada tanggal 12 Februari 2016

Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Aries, 2008. Sapta Pesona Pariwisata Indonesia. Dalam http://ariesaksono.wordpress.com/2008/11/12/sapta-pesona-pariwisata indonesia/ diakses 13 Februari 2016

Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo. 2015. Berastagi Dalam Angka 2015. Berastagi: BAPPEDA Kabupaten Karo

Banowati. 2014. Geografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Basuki. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Reneka Cipta

BPS. 2014. Potensi pariwisata Bukit Gundaling. Dalam

http://karokab.go.id/in/index.php/potensi-daerah/pariwisata/tujuan-wisata/459-bukit-gundaling/ diakses pada tanggal 12 Februari 2016

Budianda Luhur. 2000. Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata(Suatu Studi terhadap Partisipasi Masyarakat di Objek Wisata Pantai Air Manis Kelurahan Air Manis Kota Padang). Skripsi. Universitas Indonesia

Dalimunte N. 2007. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Potensi Wisata Bahari Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Skripsi. Medan. Universitas Sumatera Utara

Damardjati. 1995. Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita

Faisal Muhammad. 2009. Partisipasi Masyarakat Dalam Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Jalan di Kecamatan Lawang. Malang

Fakultas Ilmu Pendidikan. 2015. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan

Ginting Ismail R. 2011. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Kawasan Wisata Bukit Gundaling Kabupaten Karo. Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro

(29)

64

Kariangan, Hendrea. 2011. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Keuangan Daerah. Bandung: Alumni

Muhammad Achmadi. 2014. Analisis Sikap Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Desa Wisata. Cirebon. Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Pendit, Nyoman. 2006. Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita

Purwanti Dwi. 2009. Strategi Pemulihan Citra Wisata Alam. Yogyakarta: Gava Media

Rochmah, dkk. 1996. Individu Dalam Masyarakat; Buku Teks Mengenai Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta

Sari Puspita N. 2012. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Obyek Wisata Oleh Kelompok Sadar Wisata Dewabejo Di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta

Sastropoetro, Santoso, 1986. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin Dalam Pembangunan Nasional. Bandung. Alumni.

Sinulingga Joppy. 2014. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata (Studi Pada Gundaling Berastagi dan Desa Budaya Lingga Kecamatan Simpang Empat Kbupaten Karo). Skripsi. Medan. Universitas Sumatera Utara

Soekartu. 1983. Pribadi dan Masyarakat. Bandung: Alumni Offset

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sumanto. 2005. Pedoman Teknik Penulisan Skripsi. Jakarta: Bumi Angkasa

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan

Referensi

Dokumen terkait

Fenomena inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata di Desa Rawabogo Ciwidey

“Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa Tanjung” pada tahun 2018. Dari penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana partisipasi masyarakat

Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk-bentuk (wujud) partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata ini ada tiga dari buku Talizidhuhu Ndraha, yang berjudul

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan berkaitan dengan bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata di Desa Jembul, Kecamatan Jatirejo,

Bentuk-bentuk partisipasi dari penulis mengarahkan pada pengembangan desa wisata yaitu partisipasi buah pikir dengan pelibatan masyarakat dalam sumbangan ide-ide

Partisipasi masyarakat dalam pengembangan daya tarik wisata Pantai Pandawa untuk mengetahui tahapan dan tingkatan partisipasi masyarakat yang diterapkan pada daya tarik

HASIL PENELITIAN Adapun hasil penelitian tentang dampak pengembangan objek wisata pulau terhadap kehidupan masyarakat lokal di Sungai Pisang Kecamatan Bungus Teluk Kabung sebagai

Masyarakat dan pemerintah sudah melakukan pelaksanaan yang sudah disusun oleh dari rencana selanjutnya bahwa masyarakat ikut serta dalam melaksanakan pengembangan objek wisata sehingga