• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

ACEH SINGKIL

SKRIPSI

Oleh :

NIM : 081000016

LINDA HANDAYANI ADNUR

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

ACEH SINGKIL

SKRIPSI

Diajukan Sebagai salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

NIM : 081000016

LINDA HANDAYANI ADNUR

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ACEH SINGKIL

Nama : Linda Handayani Adnur

Nomor Induk Mahasiswa : 081000016

Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Peminatan : Biostatistik dan Informasi Kesehatan Tanggal Lulus : 8 Februari 2013

Disahkan Oleh Komisi Pembimbing

(4)

ABSTRAK

Sistem informasi rekam medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil merupakan sistem yang bertujuan untuk mengelolah data pasien yang mendaftar untuk berobat hingga pasien tersebut keluar dari rumah sakit pada periode tertentu. Dalam hal ini sistem informasi sangatlah penting untuk dirancang karena untuk mencegah terjadinya kesalahan prosedur dalam pelaksanaan pendaftaran dan pengolahan data agar dapat dilakukan sebaik-baiknya. Pengelolahan data rekam medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil masih bersifat manual sehingga pelayanan pasien menjadi lambat dan rekam medis pasien sering hilang atau tidak ditemukan.

Perancangan sistem informasi rekam medis pasien ini bertujuan untuk merancang sistem informasi rekam medis pasien berbasis Visual Basic agar mempermudah proses pendaftaran dan dalam membuat laporan rekapitulasi kunjungan pasien.

Dalam perancangan sistem informasi rekam medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil ini menggunakan metode SDLC atau siklus hidup perkembangan sistem yang terdiri dari perencanaan sistem, analisis sistem, rancangan sistem secara konseptual, evaluasi pemilihan sistem, rancangan sistem secara fungsional, dan implementasi sistem.

Perancangan sistem ini menghasilkan sebuah aplikasi dari pendaftaran pasien hingga pasien tersebut keluar dari rumah sakit yang terdiri dari dua bentuk laporan yaitu laporan bulanan rekapitulasi kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan, dan laporan tahunan rekapitulasi penyakit tertinggi.

Perancangan sistem informasi rekam medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil ini diharapkan dapat mempermudah proses pendaftaran pasien dan dalam membuat laporan di rumah sakit sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

(5)

ABSTRACT

Patient medical record information system at the Aceh Singkil Local General Hospital was a system that aimed to manage the patient’s data that registered for treatment until the patient leaved the hospital at a certain period. In this case, information system was so important to be designed for preventing from the errors in the implementation of the registration procedures and data processing in order to use it as well as possible. Administration of medical records of patients at the Aceh Singkil Local General Hospital was still manual so that the patient service become slow and patient medical records were often lost or not found.

Designing of patient medical record information system aimed to design the patient medical record information systems based on Visual Basic in order to ease the registration process and to make recapitulation reports of patient visits.

In designing of patient medical record information systems at the Aceh Singkil Local General Hospital was using SDLC method or system development life cycle that consists of system planning, system analysis, system design conceptually, the evaluation of the system selection, a functional system design, and system implementation.

The design of this system produces an application of the patient registration until the patient leave the hospital consists of three forms, namely monthly summary report visit of inpatients and outpatients, and summary annual reports of the highest diseases.

The design of patient medical record information systems at Aceh Singkil Local General Hospital was expected to ease patient registration process and to make a report at the hospital so that the hospital can produce accurate data.

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : LINDA HANDAYANI ADNUR

Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 30 Oktober 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Anak ke : 2 dari 4 Bersaudara Status Perkawinan : Belum Menikah

Alamat Rumah : Jl. Raya Menteng Gg. Budi No. 29 Pasar Merah, Medan

Riwayat Pendidikan

Tahun 1996 – 2002 : SD Negeri 3 Aceh Singkil Tahun 2002 – 2005 : SMP Negeri 1 Aceh Singkil

Tahun 2005 – 2008 : SMA Negeri 1 Plus MATAULI Pandan

Tahun 2008 – 2012 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Riwayat Organisasi

Tahun 2009 – 2010 : Anggota Dana dan Usaha Panitia Hari Besar Islam (PHBI) FKM USU.

Tahun 2010 – 2011 : Bendahara Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) FKM USU.

(7)

KATA PENGANTAR

Ba’da tahmid dan sholawat, tiada ungkap seindah untaian segala puji bagi Allah Rabbul’Alamin bersama iringan salam kepada Rasulullah SAW yang telah membawa pesan untuk kesempurnaan akhlak manusia di masa lalu, kini, dan yang akan datang.

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Sumatera Utara. Skripsi ini didedikasikan untuk orang tua tercinta, Ayahanda Adnil AM. S.H, Ibunda Nurleli Tanjung, orang yang selalu membangkitkan semangat dan inspirasiku. Terima kasih atas doa, kasih sayang, serta dukungan moril maupun materil yang telah ayah bunda berikan setiap saat.

1.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

2. Bapak Heru Santosa, Ph.D. selaku Ketua Departemen Kependudukan dan Biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

(8)

3. Ibu Dr. Ir. Erna Mutiara M.Kes. selaku Dosen Pembimbing I sekaligus Ketua Penguji yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran, bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini dan selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memperhatikan penulis selama mengikuti pendidikan di FKM USU..

4. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II sekaligus Penguji I yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes. selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan bimbingan, saran serta masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.

6. Ibu Maya Fitria, SKM, M.Kes. selaku Dosen Dosen Penguji III yang telah memberikan bimbingan, saran serta masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Staf di FKM USU yang telah banyak membantu dan memberikan bekal ilmu selama penulis mengikuti pendidikan.

8. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil beserta para stafnya.

9. Kepala Bidang Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

(9)

11. Teristimewa untuk seseorang yang sangat dicintai dan disayangi Ulim April Kurniawan yang selalu mendukung, memotivasi, dan mendoakan dalam penyelesaian skripsi.

12. Sahabat-sahabat seperjuangan “sejak kecil” yang tiada henti memberikan dukungan, do’a, serta menemani saat menyelesaikan skripsi (Melisah Pitri Siregar, Evi Novrina Runasmi, Sri Ulia Sari, Sri Lestari, Winni R.E Tumanggor, Annisa Surto Siregar). Terima kasih untuk semuanya.

13. Teman-teman dan keluarga pada saat PBL di Dusun VI Kebun Kelapa Seicanggang (Kak Fatimah, Kak Ana, Kak Netty, Bang Oswal, Yogi, Putri, Ibu abar, Pak Ayub, dan Dek Tina), terimakasih banyak atas bantuannya.

14. Rekan-rekan seperjuangan stambuk 2008 FKM USU terkhusus peminatan Biostatistik (Iin, Arifa, Suryati, Agnes, Nia, Dani, Amenk, Pivit, Ayu, Syafni, Alista, Rahmi dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu), terimakasi atas bantuannya selama masa perkuliahan.

15. Keluarga An-Nahl (Kak Ainun, Kak Gema, Dek Sofi) terimaksih atas do’a dan dukungan disaat detik-detik akhir pada perkuliahan.

16. Para kru dilapangan, Bang Afriadi dan Bang Adi, terimakasih banyak atas bantuannya.

17. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya, terimakasih atas bantuannya.

(10)

membangun dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2013 Penulis,

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Kesehatan ... 7

2.2 Sistem Informasi Rumah Sakit ... 9

2.3 Rekam Medis ... 9

2.3.1 Pengertian Rekam Medis ... 9

2.3.2 Tujuan Rekam Medis ... 10

2.3.3 Kegunaan Rekam Medis ... 11

2.3.4 Rekam Medis Elektronik ... 12

2.3.5 Pasien ... 13

2.3.6 Rumah Sakit ... 15

2.4 Sistem Informasi Berbasis Komputer ... 15

2.4.1 Database ... 18

2.4.2 Microsoft Visual Basic 6.0 ... 19

2.4.3 Pemrograman Berorientasi Objek (OOP) ... 23

2.4.4 Komplikasi Kode ... 23

2.4.5 Bagan Alir (Flowchart) ... 25

BAB III PENGEMBANGAN SISTEM 3.1 Metode Pengembangan Sistem Informasi Manajemen ... 27

3.2 Fase Perencanaan ... 27

3.2.1 Aspek Teknis ... 28

(12)

3.2.3 Aspek Operasional ... 29

3.2.4 Aspek Jadwal ... 29

3.3 Fase Analisis ... 30

3.4 Fase Perancangan ... 30

3.4.1 Perancangan Sistem Secara Umum ... 30

3.4.2 Perancangan Sistem Secara Terinci ... 31

3.4.2.1 Perancangan Input ... 31

3.4.2.2 Perancangan Database ... 37

3.4.2.3 Perancangan Output ... 38

3.5 Fase Implementasi ... 41

3.5.1 Uji Coba Sistem ... 41

3.5.2 Instalasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 41

3.5.3 Sosialisasi Sistem ... 42

3.6 Fase Pemakaian ... 42

BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ACEH SINGKIL 4.1 Sejarah Umum Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil ... 43

4.2 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil ... 43

4.2.1 Visi ... 43

4.2.2 Misi ... 43

4.2.3 Tujuan ... 44

4.2.4 Sasaran ... 44

4.3 Jenis Pelayanan dan Fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil ... 44

4.4 Ketenagaan/Kepegawaian Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil ... 45

4.5 Gambaran Tempat Penyimpanan Data Rekam Medis Pasien ... 45

BAB V HASIL PENGEMBANGAN SISTEM 5.1 Sistem Informasi Rekam Medis ... 47

5.2 Cara Kerja Program Sistem Informasi Rumah Sakit Pasien ... 47

5.3 Flowchart ... 63

5.3.1 Flowchart Sistem ... 63

5.3.2 Flowchart Program ... 64

(13)

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keuntungan Sistem Informasi Rekam Medis

Pasien dengan Menggunakan Komputer ... 69 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ciri-Ciri Kemampuan Komputer dan Kemampuan Manusia ... 16

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pengembangan Sistem ... 29

Tabel 3.2 Data Pasien ... 32

Tabel 3.3 Identitas Dokter ... 32

Tabel 3.4 Ruang Rawat Inap ... 33

Tabel 3.5 Poliklinik ... 33

Tabel 3.6 Data Penyakit ... 33

Tabel 3.7 Transaksi Pendaftaran Rawat Jalan ... 34

Tabel 3.8 Transaksi Pendaftaran Rawat Inap ... 35

Tabel 3.9 Data Pasien Keluar Poliklinik Rawat Jalan ... 35

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus Hidup Pengembang Sistem ... 27

Gambar 3.2 Perancangan Sistem Secara Umum ... 31

Gambar 3.3 Perancangan Database ... 37

Gambar 3.4 Laporan Bulanan Rekapitulasi Kunjungan Pasien Rawat Jalan ... 39

Gambar 3.5 Laporan Bulanan Rekapitulasi Kunjungan Pasien Rawat Inap 40 Gambar 3.6 Laporan Rekapitulasi Data Penyakit ... 41

Gambar 5.1 Tampilan Form Pengguna ... 48

Gambar 5.2 Tampilan Form Login ... 48

Gambar 5.3 Tampilan Form Menu Utama ... 49

Gambar 5.4 Tampilan Form Data Pasien ... 51

Gambar 5.5 Tampilan Form Data Identitas Dokter ... 52

Gambar 5.6 Tampilan Form Data Penyakit ... 53

Gambar 5.7 Tampilan Form Data Kamar Rawat Inap ... 54

Gambar 5.8 Tampilan Form Data Poliklinik ... 55

Gambar 5.9 Tampilan Form Pendaftaran Pasien Rawat Inap ... 56

Gambar 5.10 Tampilan Form Pendaftaran Pasien Rawat Jalan ... 58

Gambar 5.11 Tampilan Form Data Pasien Keluar Rawat Inap ... 59

Gambar 5.12 Tampilan Form Data Pasien Keluar Rawat Jalan ... 61

Gambar 5.13 Tampilan Laporan Bulanan Rekapitulasi Kunjungan Pasien Rawat Inap ... 62

Gambar 5.14 Tampilan Laporan Bulanan Rekapitulasi Kunjungan Pasien Rawat Jalan ... 63

Gambar 5.15 Tampilan Laporan Tahunan Rekapitulasi Data Penyakit ... 63

Gambar 5.16 Flowchart Sistem ... 64

Gambar 5.17 Flowchart Menu Utama ... 65

Gambar 5.18 Flowchart Menu Pencatatab Data ... 66

Gambar 5.19 Flowchart Menu Pendaftaran Pasien ... 66

Gambar 5.20 Flowchart Menu Data Pasien Keluar ... 67

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian Dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Surat Pemberian Izin Penelitian Dari Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil.

Lampiran 3. Surat Telah Selesai Penelitian Dari Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil.

Lampiran 4. Hasil Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil.

Lampiran 5. Hasil Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil.

(17)

ABSTRAK

Sistem informasi rekam medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil merupakan sistem yang bertujuan untuk mengelolah data pasien yang mendaftar untuk berobat hingga pasien tersebut keluar dari rumah sakit pada periode tertentu. Dalam hal ini sistem informasi sangatlah penting untuk dirancang karena untuk mencegah terjadinya kesalahan prosedur dalam pelaksanaan pendaftaran dan pengolahan data agar dapat dilakukan sebaik-baiknya. Pengelolahan data rekam medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil masih bersifat manual sehingga pelayanan pasien menjadi lambat dan rekam medis pasien sering hilang atau tidak ditemukan.

Perancangan sistem informasi rekam medis pasien ini bertujuan untuk merancang sistem informasi rekam medis pasien berbasis Visual Basic agar mempermudah proses pendaftaran dan dalam membuat laporan rekapitulasi kunjungan pasien.

Dalam perancangan sistem informasi rekam medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil ini menggunakan metode SDLC atau siklus hidup perkembangan sistem yang terdiri dari perencanaan sistem, analisis sistem, rancangan sistem secara konseptual, evaluasi pemilihan sistem, rancangan sistem secara fungsional, dan implementasi sistem.

Perancangan sistem ini menghasilkan sebuah aplikasi dari pendaftaran pasien hingga pasien tersebut keluar dari rumah sakit yang terdiri dari dua bentuk laporan yaitu laporan bulanan rekapitulasi kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan, dan laporan tahunan rekapitulasi penyakit tertinggi.

Perancangan sistem informasi rekam medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil ini diharapkan dapat mempermudah proses pendaftaran pasien dan dalam membuat laporan di rumah sakit sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

(18)

ABSTRACT

Patient medical record information system at the Aceh Singkil Local General Hospital was a system that aimed to manage the patient’s data that registered for treatment until the patient leaved the hospital at a certain period. In this case, information system was so important to be designed for preventing from the errors in the implementation of the registration procedures and data processing in order to use it as well as possible. Administration of medical records of patients at the Aceh Singkil Local General Hospital was still manual so that the patient service become slow and patient medical records were often lost or not found.

Designing of patient medical record information system aimed to design the patient medical record information systems based on Visual Basic in order to ease the registration process and to make recapitulation reports of patient visits.

In designing of patient medical record information systems at the Aceh Singkil Local General Hospital was using SDLC method or system development life cycle that consists of system planning, system analysis, system design conceptually, the evaluation of the system selection, a functional system design, and system implementation.

The design of this system produces an application of the patient registration until the patient leave the hospital consists of three forms, namely monthly summary report visit of inpatients and outpatients, and summary annual reports of the highest diseases.

The design of patient medical record information systems at Aceh Singkil Local General Hospital was expected to ease patient registration process and to make a report at the hospital so that the hospital can produce accurate data.

(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia yang dikaruniai akal dan budi akan selalu berusaha dalam menemukan dan menggunakan teknologi untuk mengeksploatasi alam dalam kehidupannya. Perkembangan dalam menemukan dan menggunakan teknologi yang diperoleh melalui ilmu pengetahuan sejalan dengan perkembangan kebudayaan manusia dengan ruang dan waktunya (Kusumadewi, 2009).

Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemprosesan informasi (Sutabri, 2005). Teknologi informasi sangat berhubungan dengan teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi. Implementasi teknologi informasi telah banyak digunakan dalam hal meningkatkan pelayanan di bidang pelayanan kesehatan. Implementasi teknologi informasi di bidang pelayanan kesehatan meliputi dalam bidang pelayanan medis dan pelayanan non medis.

(20)

kesehatan yang cepat, akurat, dan sesuai dengan kemajuan teknologi kedokteran agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau bagi setiap orang di rumah sakit seperti yang ada pada Undang-Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 perlu mengandalkan informasi secara intensif. Informasi memainkan peranan vital dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat digunakan sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan (pasien). Saat ini masih belum banyak dijumpai informasi tentang mutu pelayanan rumah sakit di negara kita. Hal ini terjadi karena di rumah sakit ternyata masih kurang diperhatikannya konsep mutu itu sendiri, masih kurang seriusnya pengelolaan sistem informasi manajemen serta belum banyaknya dibuat standar mutu pelayanan di rumah sakit.

Dalam bidang pelayanan medis, penerapan teknologi telah berkembang pesat, seperti EKG, USG, Rontgen, dan lain-lain. Tetapi hal ini berbanding terbalik dengan penerapan teknologi informasi dalam hal pelayanan non medis di rumah sakit. Masih banyak rumah sakit dalam hal pengolahan datanya masih secara manual, tidak terkomputerisasi (Saputra, 2011).

(21)

Sistem administrasi pelayanan kesehatan merupakan salah satu sistem yang digunakan dalam sarana pelayanan kesehatan, sistem ini didayagunakan untuk mengelolah finansial, personal, material, fasilitas, dan sumber daya lainnya dalam sarana pelayanan kesehatan. Salah satunya sistem pendaftaran pasien, sistem ini meliputi aktifitas pasien masuk-keluar rujuk (admission-discharge-transfer), lama rawat (length of stay), data demografik, dan cara pembayaran. Dengan implementasi teknologi berdasarkan sistem pendaftaran pasien hingga pasien keluar ini maka dapat dibentuk suatu sistem informasi rekam medis.

Sistem informasi rekam medis merupakan salah satu bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit yang berperan penting dalam peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dalam beberapa aspek seperti aspek administrasi, hukum, keuangan, dokumentasi, riset dan edukasi. Dengan sistem informasi rekam medis secara terkomputerisasi dapat mengurangi kesalahan manusia (human error) dalam melakukan kegiatannya dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien. Oleh karena itu, penggunaan sistem informasi rekam medis di suatu rumah sakit sangat penting dalam melaksanakan kegiatan pelayanan terhadap pasien.

(22)

menyimpan berkas juga semakin luas. Sementara itu sistem penyimpanan menurut nomor yang digunakan yaitu sistem angka akhir (Filling System).

Dengan pencatatan secara manual sering ditemui kelemahan-kelemahan pada Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil seperti penomoran ganda, ketidakefisienan waktu, kesulitan memperoleh informasi pasien, serta kesulitan membuat laporan karena data yang diperlukan untuk membuatnya tidak tersusun dengan baik sehingga menyulitkan dalam proses pembuatannya. Selain itu, sistem penomoran dan penyimpanan rekam medis yang tidak teratur juga menyulitkan petugas dalam pencarian status pasien ketika pasien berobat ulang dan lupa membawa kartu berobat.

Berdasarkan kondisi di atas, sangatlah tepat jika sistem informasi rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil mengadakan sisi kemajuan komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya guna mempermudah pengolahan data pasien rawat jalan dan rawat inap yang sebelumnya dilakukan secara manual.

Bahasa pemrograman yang akan digunakan dalan rancangan program Sistem Informasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil ini adalah

Microsoft Visual Basic 0.6 karena penggunaan pada program tersebut sangat mudah digunakan terutama bagi pengguna yang baru mengenal bahasa pemrograman komputer (Andi, 2002).

1.2 Rumusan Masalah

(23)

rekam medis pasien pada saat melakukan registrasi dan sulitnya mendapatkan informasi pasien rawat inap dan rawat jalan dengan metode pencatatan yang ada saat ini.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Membuat rancangan sistem informasi rekam medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil dengan menggunakan program komputer Microsoft Visual Basic 6.0.

1.3.2 Tujuan Khusus 1. Membuat form login.

2. Membuat form identitas Pasien. 3. Membuat form identitas dokter.

4. Membuat form pendaftaran pasien rawat inap. 5. Membuat form data pasien keluar ruang rawat inap. 6. Membuat form pendaftaran pasien rawat jalan.

7. Membuat form data pasien keluar poliklinik rawat jalan.

8. Membuat laporan bulanan rekapitulasi kunjungan pasien rawat jalan. 9. Membuat laporan bulanan rekapitulasi kunjungan pasien rawat inap. 10. Membuat laporan tahunan rekapitulasi data penyakit.

1.4Manfaat

(24)

2. Memberikan kemudahan bagi Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil terutama bagian rekam medis dalam membuat laporan rekapitulasi kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan.

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Kesehatan

Menurut Kusumadewi, dkk (2009) yang mengutip pendapat Van de Velde (2003) dan Degoulet, Sistem Informasi Kesehatan dapat dibedakan dalam berbagai perspektif yaitu perspektif fungsional dan perspektif arsitektur teknologi. Dimana dua perspektif ini bersifat generic dan tidak hanya berlaku untuk Sistem Informasi Kesehatan saja, tetapi juga untuk sistem informasi lainnya.

Menurut Kusumadewi, dkk (2009), secara fungsional Sistem Informasi Kesehatan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam Sistem Informasi, yaitu :

1. Sistem Informasi Rumah Sakit, sistem ini merupakan sistem yang mampu melakukan integritas dan komunikasi aliran informasi baik di dalam maupun di luar rumah sakit. Sistem informasi ini meliputi : sistem rekam medis elektronik, sistem informasi laboratorium, dan lain sebagainya yang terdapat pada fungsi dukung operasional dan medis di ruang lingkup rumah sakit.

2. Sistem Informasi Kesehatan Publik, jika Sistem Informasi Rumah Sakit terbatas pada fungsi dukung operasional dan medis dilingkup rumah sakit, Sistem Informasi Kesehatan Publik mempunyai cakupan yang lebih luas. Kantor-kantor pemerintah yang mengurusi kesehatan dan lembaga layanan kesehatan non rumah sakit.

(26)

meningkatkan kualitas layanan kepada pasien. Sistem Informasi Kesehatan Klinis dapat didukung dengan sistem pendukung keputusan, yang diantaranya membantu dalam diagnosa penyakit dan menentukan tindakan medis.

Sementara Menurut Kusumadewi, dkk (2009), dalam perspektif arsitektur teknologi pada era teknologi informasi yang semakin lebih dekat ke arah mobilitas pengguna, ada tiga pengembangan terpenting dalam Sistem Informasi Kesehatan yaitu:

1. Sistem Informasi Berbasis Komponen Objek, teknologi bebasis pada komponen objek mengubah paradigma teknologi berbasis pada perpindahan data (data-driven technology) menjadi arsitektur berbasis pada pengetahuan (knowledge-driven technology) yang menekankan pada proses penyelesaian masalah.

2. Sistem Terdistribusi, dalam era keterbukaan dan era keterhubungan, maka diperlukan mekanisme yang dapat menghubungkan antar satu sistem dengan sistem yang lain.

3. Teknologi Mobile, saat ini teknologi mobile seperti handphone, PDA (personal digital assistant), dan berbagai macam teknologi wireless lainnya memungkinkan proses komputasi dan pemanfaatan Sistem Informasi Kesehatan dipergunakan oleh pengguna yang secara fisik tidak terhubung secara langsung dengan sistem. Sistem ini memungkinkan akses terhadap Sistem Informasi Kesehatan secara

(27)

2.2 Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem Informasi Kesehatan sangat erat kaitannya dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (Hospital Information System atau HIS). Sistem informasi rumah sakit adalah sistem yang mampu melakukan integrasi dan komunikasi aliran informasi baik di dalam maupun di luar rumah sakit (Kusumadewi, 2009).

Salah satu sub sistem dari sistem informasi kesehatan adalah sistem rekam medis. Perekaman data pasien mutlak diperlukan untuk menunjang proses peningkatan perawatan kesehatan terhadap pasien. Electronic Medical Record (EMR) adalah suatu media elektronik yang digunakan untuk menyimpan informasi klinis. Fungsi utama EMR adalah untuk merekam informasi, mengakses informasi, membantu pengambilan keputusan, menggunakan data atau informasi secara bersama-sama, identifikasi pasien, menangani keamanan dan otentifikasi data, serta membantu auditing. Melalui sistem perekam medis yang baik dan efektif diharapkan kualitas perawatan kesehatan bagi seorang pasien juga akan meningkat, memudahkan manajemen dan profesional dalam menetapkan keputusan.

2.3 Rekam Medis

2.3.1 Pengertian Rekam Medis

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008, Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

(28)

segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Kalau diartikan secara dangkal, seakan-akan hanya merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan pasien. Namun kalau dikaji lebih dalam rekam medis mempunyai makna lebih luas dari pada hanya catatan biasa, karena didalam catatan tersebut sudah tercermin segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar didalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada seorang pasien yang datang ke rumah sakit.

Rekam medis juga sebagai satu sistem penyelenggaraan rekam medis. Sedangkan pencatatan rekam medis hanya sebagai salah satu kegiatan dari penyelenggaraan rekam medis. Menurut Muslihuddin (1997), penyelenggaraan rekam medis mempunyai arti proses kegiatan dimulai dari diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data medik pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani permintaan atau peminjaman apabila dari pasien atau untuk keperluan lainnya.

2.3.2 Tujuan Rekam Medis

(29)

Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan didalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tujuan rekam medis secara rinci akan terlihat dan analog dengan kegunaan rekam medis itu sendiri.

2.3.3 Kegunaan Rekam Medis

Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek yang akan diuraikan dibawah ini, yaitu :

1. Aspek Administrasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

2. Aspek Medis

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien.

3. Aspek Hukum

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.

4. Aspek Keuangan

(30)

5. Aspek Penelitian

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.

6. Aspek Pendidikan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran dibidang profesi sipemakai.

7. Aspek Dokumentasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.

2.3.4 Rekam Medis Elektronik

(31)

Sistem informasi rekam medis memungkinkan pengguna untuk mengisikan, menyimpan, memanggil ulang, mentransmisikan, dan memanipulasi/mengelolah data pasien secara spesifik, baik per individu maupun secara kelompok, termasuk data klinis, administratif, dan demografi. Hal ini akan meminimalkan potensi duplikasi data, dan mengurangi biaya dalam pengelolahan.

Sistem informasi ini digunakan di lingkungan rumah sakit atau lembaga penyedia layanan kesehatan lain yang menangani pasien secara langsung. Pada masa yang akan datang, sistem informasi ini seharusnya dapat terjadi inter-operabilitas

antar rumah sakit. Rekam medis ini terkait dengan banyak aktivitas pelayanan kesehatan dan pengembangan sistem informasi kesehatan lain.

2.3.5 Pasien

patient dari

Patient diturunkan daripatiens yang memiliki

kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya "menderita".

Menurut Iskandar (1998), yang dimaksud dengan pasien adalah orang sakit (yang dirawat dokter), penderita (sakit). Pasien dalam praktek sehari-hari sering dikelompokkan kedalam berikut ini:

1. Pasien dalam, yaitu pasien yang memperoleh pelayanan tinggal atau dirawat pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu, atau dapat juga disebut dengan pasien yang dirawat di rumah sakit.

(32)

3. Pasien opname, yaitu pasien yang memperoleh pelayanan kesehatan dengan cara menginap dan dirawat di rumah sakit atau disebut juga denga pasien rawat inap.

Dimana pasien dalam memperoleh pelayanan kesehatan memiliki dua hak yaitu dapat dilihat di bawah ini :

1. Hak atas pelayanan kesehatan, yaitu perawatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan atas dasar kemampuan dan kecakapannya dalam menerapkan ilmu dan teknologi kesehatan.

2. Hak mandiri sebagai manusia atau hak untuk menentukan nasib sendiri, yaitu hak atas pelayanan kesehatan merupakan aspek sosial, sedangkan hak untuk menentukan nasib sendiri merupakan aspek pribadi.

Salah satu kunci penunjang keberhasilan pelayanan kesehatan adalah terjalinnya komunikasi yang serasi antara pasien dengan pihak tenaga kesehatan, oleh karena itu pasien harus menyerahkan kepercayaan kepada kemampuan profesional tenaga kesehatan. Sebaliknya pihak tenaga kesehatan yang menerima kepercayaan itu memberikan pelayanan sesuai dengan standar profesi serta berpegang teguh pada kerahasiaan profesi.

Untuk menjamin terjalinnya komunikasi yang serasi antara pasien dengan pihak tenaga kesehatan maka diperlukan pengaturan tentang berbagai hal, seperti mengenai penjelasan informasi, perjanjian kesehatan, hak dan kewajiban pasien, euthanasia,

(33)

2.3.6 Rumah Sakit

Batasan dari rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik dilakukan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Rumah sakit itu sendiri mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Tempat menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan penunjang, pelayanan keperawatan, pelayanan rehabilitasi, dan pelayanan pencegahan penyakit.

b. Tempat pendidikan medis maupun paramedis.

c. Tempat penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran. 2.4 Sistem Informasi Berbasis Komputer

Menurut Parker yang dikutip oleh Kumorotomo dan Margono 1994, sistem informasi berbasis komputer (computer-based management information system) terdiri dari manusia, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, dan prosedur-prosedur organisasi yang saling berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi yang tepat pada waktunya kepada pihak-pihak di dalam maupun di luar organisasi yang berkompeten.

(34)

merupakan perkakas yang sangat penting di dalam Sistem Informasi Manajemen moderen yaitu:

1. Kemampuan komputer untuk mengolah data.

[image:34.612.108.478.288.567.2]

Perangkat otomatis ini dalam beberapa hal ternyata lebih unggul sebagai penyerap atau pencatat data jika dibandingkan dengan daya ingat manusia, sekalipun keputusan tetap dilakukan oleh manusia. Dimana ciri-ciri kemampuan komputer dan kemampuan manusia dapat diuraikan pada tabel di bawah ini yaitu :

Tabel 2.1 Ciri-Ciri Kemampuan Komputer dan Kemampuan Manusia Kemampuan Komputer. Kemampuan Manusia

Pengolahan cepat. Instuisi dan penilaian. Akurasi. Fleksibilitas dan adaptivitas. Kapasitas penyimpanan (storage)

yang besar.

Responsif terhadap kejadian-kejadian yang tidak terduga. Efektif untuk tugas-tugas yang

berulang-ulang (repetitif).

Pemikiran abstrak.

Otomatis. Perencanaan dan penetapan tujuan

(goal-setting). Dapat berfungsi secara terus

menerus.

Mampu mengenali pola tindakan.

Teliti dalam mendeteksi situasi menyimpang.

Mampu menetapkan prossedur dan kontrol.

Dapat diperbaiki dan ditingkatkan (up-grade).

Dapat mengemukakan argumentasi.

Bekerja hanya kalau diperintah. Dapat membaca majalah

“Newsweek”.

(35)

fantastis di dalam mengelolah informasi, penggunaan informasi itu tetap tergantung kepada manusianya.

2. Teknologi otomatis melalui komputerisasi sudah tersedia dimana-mana dan dapat diperoleh dengan mudah dan murah.

Pengadaan data dan informasi di dalam organisasi merupakan suatu sistem. Secara garis besar Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer mengandung unsur-unsur berikut:

1. Manusia. Setiap Sistem Informasi Manajemen yang berbasis komputer harus memperhatikan unsur manusia supaya sistem tetap bermanfaat. Hendaknya diingat bahwa manusia merupakan penentu dari keberhasilan suatu Sistem Informasi Manajemen dan manusialah yang akan memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Manajemen. Unsur manusia dalam hal ini adalah para staff komputer profesional dan para pemakai (computer users).

2. Perangkat keras (hardware). Perangkat ini merupakan perangkat mesin yang terkadang disebut sebagai CPU (central processing unit) beserta semua perangkat pendukungnya yaitu perkakas keluaran (output devices), perkakas penyimpanan (memory), dan perangkat komunikasi.

(36)

4. Data. Hal ini merupakan fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat. Data inilah yang akan dipilahkan, dimodifikasi, atau diperbarui oleh program-program supaya dapat menjadi informasi tersebut.

5. Prosedur. Hal ini merupakan peraturan peraturan yang menentukan operasi sistem komputer.

Secara teknis pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer meliputi empat bagian, yakni input, pengolahan, penyimpanan (di dalam storage devices maupun di dalam memory). Dimana perkakas input berfungsi untuk menyediakan data mentah ke komputer sistem. Data itu kemudian diolah/diproses oleh CPU (Central Processing Unit) sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan oleh perangkat lunaknya. Setelah itu, informasi dihasilkan dan diberikan kepada perangkat output. Pada saat komputer menjalankan fungsinya, komputer tersebut mengalirkan, memakai, dan menimpan data dalam ruang elektronik yang disebut

memory.

2.4.1 Database

Menurut Murdick (1986) yang dikutip oleh Kumorotomo dan Margono (1994), di dalam organisasi-organisasi publik, tuntutan akan pengelolahan data yang semakin besar juga mengakibatkan keharusan untuk mengelolah suatu database. Secara sederhana database dapat didefenisikan sebagai koleksi terpadu dari data yang disusun secara logis dan dikendalikan secara sentral.

(37)

data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (controlled redundancy) dengan cara tertentu sehingga mudah ditampilkan atau digunakan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

2.4.2 Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan dari Basic

sejak tahun 1962 dengan bahasa pemrograman yang populer. Bertujuan untuk membuat program cepat dengan tampilan GUI (Graphical User Interface), yang sering disebut dengan RAD (Rapid Application Development). Sampai saat ini program Visual Basic masih bertahan kuat karena kemudahan, ringan, dan kehandalannya (Supardi, 2011).

Adapun terminologi perkembangan Visual Basic adalah sebagai berikut (Supardi, 2011; Leong, 2006).

1. Bahasa Basic mulai dikembangkan mulai tahun 1963.

Akronim dari Basic adalah Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code

yang hingga sekarang masih digunakan untuk menyusun aplikasi. 2. Visual Basic 1.0 (Versi 1) dirilis tahun 1991.

(38)

3. Visual Basic 2.0 (Versi 2) tahun 1992.

Dibandingkan dengan versi 1.0, Visual Basic 2.0 dibuat dengan penambahan pada kecepatan dan lebih mudah. Selain dirilis dalam edisi standar dan profesional juga tersedia Primer Edition yang gratis.

4. Visual Basic 3.0 (Versi 3) tahun 1993.

Pada Visual Basic 3.0 menggunakan teknologi DAO (Data Access Object) sehingga dapat mengakses database secara langsung ketika membuat program.

5. Visual Basic 4.0 (Versi 4) tahun 1995.

Visual Basic versi 4.0 mendukung sistem operasi yang berjalan 16 bit (Windows 3.1) dan 32 bit (Windows 95) dan memiliki fasilitas baru, yaitu

Visual Basic Scripting (VBScript) yang banyak digunakan untuk web. 6. Visual Basic 5.0 (Versi 5) tahun 1997.

Visual Basic versi 5.0 mengalami perubahan tampilan utama program yang disebut IDE (Intergrated Development Environment). Pada versi ini juga digabungkan dalam satu paket dengan Visual C dan Visual FoxPro menjadi paket Visual Studio yang dikemas dalam tiga edisi, yaitu standar, profesional, dan enterprise. Selain itu, juga tersedia Control Creation Edition yang merupakan versi gratisnya.

7. Visual Basic 6.0 (Versi 6) tahun 1998.

(39)

banyak, kemampuan untuk membuat kontrol sendiri, dan wizard yang menyebabkan versi ini sangat populer dan bertahan lama.

Visual Basic terdiri dari tiga edisi yang menunjukkan fasilitas dan kemampuannya (Hanafi, 2010).

1. Visual Basic Learning Edition

Versi ini digunakan bagi mereka yang hanya sekedar ingin mencoba dan mempelajari bahasa Visual Basic. Versi ini sekaligus mengemas sekumpulan kontrol- kontrol standar dan memperbolehkan kita membuat program .EXE

dan COM DLL.

2. Visual Basic Professional Edition

Versi ini ditujukan bagi mereka yang membuat aplikasi atau program yang

sederhana. Versi ini terdiri dari banyak kontrol-kontrol standard dan sekaligus

mengemas model objek ADO yang lebih lengkap dibandingkan dengan versi

learning edition yang hanya menyertakan ADO Data Control. Versi ini

mampu menghasilkan native code .EXE, ActiveX Control, ActiveX Document

dan Active EXE atau DLL. Pada versi ini juga terdapat wizard yang membantu

dalam pengembangan aplikasi.

3. Visual Basic Enterprise Edition

Versi ini mencakup semua fasilitas fitur yang terdapat di dalam Visual Basic

Proffessional Edition dan juga tools lain yang dapat membantu untuk

menghasilkan suatu aplikasi enterprise yang lebih kompleks. Versi ini

ditujukan untuk mereka yang akan membangun sebuah aplikasu yang lebih

(40)

datang dengan banyak kontrol-kontrol standard dan juga SQL Server 6.5

Developer Edition, Microdoft Transaction Server, Visual SourceSave, Visual

Database Tools, Intergrated T-SQL Server Debugger, dan lain-lain.

Microsoft Visual Basic 6.0 mempunyai banyak kelebihan dibandingkan

software atau bahasa pemrograman lainnya, di antara kelebihan dari Visual Basic

adalah sebagai berikut (Hanafi, 2010).

1. Kurva pembelajaran dan pengembangan yang lebih singkat dibandingkan bahasa pemrograman yang lain seperti C/C++, Delphi atau bahkan

PowerBuilder sekalipun.

2. Menghilangkan kompleksitas pemanggilan fungsi Windows API, karena banyak fungsi-fungsi tersebut sudah di-embedded ke dalam syntax Visual Basic.

3. Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi/ program yang bersifat

Rapid Application Development.

4. Sangat cocok digunakan untuk membuat program atau aplikasi bisnis.

5. Digunakan oleh hampir seluruh Microsoft Office sebagai bahasa macro dan segera akan diikuti yang lainnya.

6. Dapat membuat ActiveX Control.

7. Dapat menggunakan OCX atau komponen yang disediakan oleh pihak ketiga

(Third Party) sebagai tools pengembang.

8. Menyediakan wizard yang sangat berguna untuk mempersingkat atau mempermudah pengembangan aplikasi.

(41)

10.Dapat diintegrasikan dengan internet, baik itu sisi client maupun pada sisi

server.

11.Dapat membuat ActiveX Automation Server.

12.Integrasi dengan Microsoft Transaction Server.

13.Dapat menjalankan server tersebut dari mesin yang sama atau bahkan dari mesin atau komputer lain.

2.4.3 Pemrograman Berorientasi Objek (OOP)

Pemrograman berorientasi objek adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika untuk menghadapi masalah-masalah dengan bantuan komputer. OOP tidak seperti pendahulunya (pemrograman terstruktur), mencoba melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata yang setiap objeknya adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu. Hal ini kontras dengan pemrograman terstruktur yang struktur data dan fungsinya didefinisikan secara terpisah dan tidak berhubungan secara erat. Pada perkembangannya, filosofi OOP menciptakan sinergi yang luar biasa sepanjang siklus pengembangan perangkat lunak (perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, serta pengujian) (Nugroho, 2011). 2.4.4 Kompilasi Kode

Pada dasarnya ada dua jenis yang menerjemahkan bahasa pemrograman, yaitu

(42)

yang singkat, sedangkan compiler unggul di dalam menjalankan program yang sudah jadi (.exe).

Bahasa interpreter harus menterjemahkan setiap baris dari source code ke

dalam bahasa mesin (1 dan 0), setiap kali baris kode tersebut dieksekusi. Jadi jika ada

sebuah baris kode yang dieksekusi 100 kali maka interpreter harus

menerjemahkannya 100 kali pula. Untuk menulis bahasa interpreter, perlu dituliskan

baris source-codenya dan menjalankannya.

Bahasa compiler akan menerjemahkan semua baris source code sekaligus ke

dalam bahasa mesin. Untuk menulis program yang bersifat compiler kita hanya

tinggal menuliskan source-codenya, melakukan compile dan menghubungkannya lalu

kemudian menjalankan.

P-Code adalah gabungan dari bahasa interpreter dan compiler. Program akan

melakukan compile source code dan membentuk suatu baris dari kode yang

mempunyai lima kata ke dalam satu atau dua karakter. Ketika menjalankan program

tersebut, maka interpreterP-Code akan menerjemahkan setiap baris tersebut kedalam

bahasa mesin.

Visual Basic juga mempunyai kemampuan untuk menghasilkan file native

code .exe yang dapat meningkatkan tampilan dari aplikasi yang menggunakan

perhitungan yang intensif. Atau juga dapat menghasilkan native code untuk membuat

(43)

2.5Bagan Alir (Flowchart)

[image:43.612.107.535.224.659.2]

Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menggambarkan urutan instruksi proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya menggunakan simbol-simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi (Yakub, 2012).

Tabel 2.2 Simbol flowchart

No Simbol Keterangan

1 Proses, digunakan untuk pengolahan aritmatika dan

pemindahan data

2 Terminal, digunakan untuk menunjukkan awal dan

akhir dari program

3 Preparation, digunakan untuk memberikan nilai awal pada suatu variabel

4 Keputusan, digunakan untuk mewakili operasi

perbandingan logika

5 Proses terdefinisi, digunakan untuk proses yang

detailnya dijelaskan terpisah

6 Penghubung, digunakan untuk menunjukkan hubungan

arus proses yang terputus masih dalam halaman yang sama

7 Penghubung halaman lain, digunakan untuk

menunjukkan hubungan arus proses yang terputus masih dalam halaman yang sama

8 Manual, untuk menyatakan suatu tindakan (proses)

yang tidak dilakukan oleh komputer (manual)

9 Terminal, untuk menyatakan permulaan atau akhir

(44)
[image:44.612.108.530.92.487.2]

Sumber: Yakub, 2012; Ladjamudin, 2005

Tabel 2.2 Lanjutan

No Simbol Keterangan

10 Off-line storage, untuk menunjukkan bahwa data

dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu.

11 Manual input, untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard

12 Input-Output, untuk menyatakan proses input dan

output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya 13 Punched Card, untuk menyatakan input berasal dari

kartu atau output ditulis ke kartu

14 Disk storage, untuk menyatakan input berasal dari disk

atau output disimpan ke disk

15 Document, untuk mencetak laporan ke printer

16 Display, untuk menyatakan peralatan output yang

digunakan berupa layar.

(45)

BAB III

PENGEMBANGAN SISTEM

3.1 Metode Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

[image:45.612.128.523.340.488.2]

Pengembangan sistem informasi manajemen pendaftaran pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil dirancang dengan menggunakan metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem yang terdiri atas lima fase (fase perencanaan, fase analisis, fase perancangan, fase implementasi, fase pemakaian), dimana empat fase pertama disediakan untuk pengembangan dan yang kelima untuk penggunaan (Nugroho, 2008).

Gambar 3.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem 3.2 Fase Perencanaan

Perencanaan sistem merupakan tahapan awal dalam pengembangan sistem. Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terdapat pada sistem informasi rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil.

(46)

menemukan informasi jumlah pasien masuk dan pasien keluar setiap harinya, serta sulitnya menemukan data pasien dan rekam medis pasien apabila pasien datang kembali untuk berobat. Selain itu, keterbatasan sumber daya juga menjadi salah satu penyebab timbulnya permasalahan.

Pada fase ini perlu dilakukan studi kelayakan untuk melihat apakah sistem yang akan dirancang dapat berjalan dengan baik. Adapun 4 aspek yang perlu dipertimbangkan, yaitu :

3.2.1 Aspek Teknis

Aspek teknis menyangkut ketersediaan hardware (perangkat keras) dan

software (perangkat lunak) yang dibutuhkan untuk implementasi sistem. Dimana perangkat keras yang perlu dipersiapkan dalam perancangan program ini adalah CPU (pentium 3 atau yang terbaru), layar monitor VGA, piranti input (mouse dan

keyboard). Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam perancangan program ini adalah sistem operasi Microsoft Visual Basic 6.0.

Di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil ini pada bagian rekam medisnya terdapat 1 unit komputer yang terdiri dari CPU pentium 4, layar monitor VGA, dan piranti input (mouse dan keyboard). Komputer ini yang disiapkan untuk menjalankan program ini nantinya.

3.2.2 Aspek Legal

(47)

3.2.3 Aspek Operasional

Mengenai aspek ini perlu dipertimbangkan apakah program yang akan dikembangkan akan menerima dukungan dari para pemakai di rumah sakit tersebut. Dukungan yang dimaksud adalah adanya petugas yang mampu mengoperasi program

Microsoft Visual Basic 6.0 tersebut. Di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil sendiri khususnya di bagian rekam medis terdapat 3 orang petugas yang akan menjalankan program tersebut.

3.2.4 Aspek Jadwal

[image:47.612.114.512.425.613.2]

Perencanaan jadwal diperlukan untuk melihat berapa banyak waktu yang diperlukan dalam merancang program ini dengan tahapan yang sudah direncanakan. Berikut akan disajikan jadwal pengembangan sistem mulai dari perencanaan sampai pemakaian.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pengembangan Sistem

No Fase Pelaksanaan

Jadwal Pelaksanaan Satu Bulan

1 2 3 4

(48)

3.3 Fase Analisis

Fase analisis pada dasarnya adalah fase untuk menentukan input dan output

yang diperlukan untuk diimplementasikan pada program. Input yang dimaksud disini adalah proses penggalian kebutuhan informasi yang terkait dengan program yang akan dirancang. Proses penggalian informasi di rumah sakit ini dapat dilakukan dengan wawancara langsung dan observasi terhadap data-data yang ada di bagian rekam medis. Input yang ingin didapatkan terkait dengan program pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil ini adalah data pasien, data dokter, data petugas rekam medis, data diagnosa, data poliklinik, data ruang rawat inap, dan data transaksi pendaftaran. Sedangkan output yang ingin dihasilkan dari program ini adalah laporan rekapitulasi kunjungan pasien rawat inap dan pasien rawat jalan, dan juga laporan rekapitulasi data penyakit.

3.4 Fase Perancangan

Fase ini merupakan tindak lanjut dari hasil pada fase analisis. Informasi tentang data-data yang sudah didapatkan dari Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil serta gambaran output yang ingin dihasilkan akan lebih dirincikan dengan desain yang akan dibuat pada fase ini.

3.4.1 Perancangan Sistem Secara Umum

(49)
[image:49.612.125.513.69.198.2]

Gambar 3.2 Perancangan Sistem Secara Umum 3.4.2 Perancangan Sistem Secara Terinci

3.4.2.1Perancangan Input

Desain input pada sistem informasi rekam medis pendaftaran pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil berupa data pasien, data dokter, data penyakit, data poliklinik, data ruangan, data transaksi pendaftaran, dan data pasien keluar.

Untuk data input di bawah ini disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari nama field, lebar maksimal dari field, dan keterangan dari field tersebut. Adapun

input yang dimasukkan pada database yaitu : a. Tabel Data Pasien

(50)
[image:50.612.113.533.98.352.2]

Tabel 3.2 Data Pasien

No Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *No_RM Text 8 Nomor rekam medis

2 Nama_pasien Text 25 Nama

3 Tgl_Lahir Date Tanggal lahir

4 Umur Number 2 Umur

5 JK Text 10 Jenis kelamin

6 Agama Text 10 Agama

7 Pendidikan Text 15 Pendidikan terakhir

8 Pekerjaan Text 20 Pekerjaan

9 Alamat Text 20 Alamat rumah

10 No_Telp_Pasien Text 12 Nomor telepon

11 Bangsa Text 10 Bangsa

12 Gol_Darah Text 2 Golongan darah

13 Status Text 15 Status pernikahan

14 Nama_Ortu Text 25 Nama orang tua

15 Pekerjaan_Ortu Text 25 Pekerjaan orang tua 16 Nama_Suami_Istri Text 25 Nama suami/istri b. Tabel Data Dokter

Tabel data dokter berfungsi untuk menyimpan master datadokter yang dinas dan bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil. Berikut struktur tabel data dokter sebagai berikut:

Tabel 3.3 Identitas Dokter

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *ID_Dokter Text 15 Identitas dokter

2 Nama_Dokter Text 25 Nama dokter

3 Spesialis Text 10 Spesialis dokter

4 JK Text 10 Jenis kelamin dokter

5 Tempat_Lahir Text 15 Tempat lahir dokter

6 Tgl_Lahir Date Tanggal lahir dokter

7 Alamat Text 20 Alamat dokter

(51)

c. Tabel Ruang Rawat Inap

[image:51.612.111.526.212.295.2]

Tabel ruang rawat inap berfungsi untuk menyimpan data ruang rawat inap yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil. Berikut struktur tabel ruang rawat inap sebagai berikut :

Tabel 3.4 Ruang Rawat Inap

No Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *Kode_Ruang Text 5 Kode ruangan

2 Nama_Ruangan Text 15 Nama ruangan rawat inap

3 Klas Text 10 Klasifikasi ruang

4 Jlh_TT Number 2 Jumlah tempat tidur

d. Tabel Poliklinik

[image:51.612.114.525.432.478.2]

Tabel poliklinik berfungsi untuk menyimpan data poliklinik yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil. Berikut struktur tabel poliklinik sebagai berikut :

Tabel 3.5 Poliklinik

No Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *Kode_Poli Text 5 Kode poliklinik

2 Nama_Poli Text 10 Nama poliklinik

e. Tabel Data Penyakit

Tabel data penyakit merupakan tabel yang berfungsi sebagai penyimpan mengenai diagnosa yang akan diberikan oleh dokter. Berikut struktur tabel diagnosa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Data Penyakit

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *Kode_DTD Text 5 Kode Document Type Definition

(52)

f. Tabel Transaksi Pendaftaran Rawat Jalan

Tabel transaksi pendaftaran rawat jalan ini berfungsi untuk menyimpan data transaksi pendaftaran rawat jalan setiap pasien sehingga riwayat kunjungan semua pasien yang berobat di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil disimpan di dalam tabel ini. Berikut struktur tabel transaksi pendaftaran rawat jalan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Transaksi Pendaftaran Rawat Jalan

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *No_Masuk Number No urut pasien masuk poliklinik

2 No_RM Text 8 Nomor rekam medis pasien

3 Nama_Pasien Text 25 Nama pasien

4 Tgl_Kunjungan Date Tanggal kunjungan pasien 5 Keluhan Text 20 Keluhan yang dirasakan pasien 6 Poliklinik Text 10 Poliklinik tujuan pasien

7 Asal_rujukan Text 10 Asal rujukan pasien

8 Pembayaran Text 15 Jenis pembayaran berobat pasien 9 No_Asuransi Text 30 Nomor unit asuransi

pembayaran yang digunakan g. Tabel Transaksi Pendaftaran Rawat Inap

(53)
[image:53.612.112.534.93.383.2]

Tabel 3.8 Transaksi Pendaftaran Rawat Inap

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *No_Masuk Number No urut pasien masuk ruangan

2 No_RM Text 8 Nomor rekam medis

3 Nama_Pasien Text 25 Nama pasien

4 Tgl_Masuk Date Tanggal masuk pasien

5 Cara_Masuk Text 15 Cara masuk pasien

dirujuk/tidak

6 Diagnosa_Sementara Text 20 Diagnosa sementara pasien

7 Ruangan Text 15 Ruangan pasien

8 Kls_Ruangan Text 10 Kelas ruangan pasien 9 Pembayaran Text 15 Jenis pembayaran berobat

pasien

10 No_Asuransi Text 30 Nomor unit asuransi

pembayaran yang digunakan 11 Nama_Penanggung Text 25 Nama penanggung jawab

12 Hubungan Text 15 Hubungan pasien dengan

penanggung jawab

13 Alamat_Penanggung Text 20 Alamat penanggung jawab 14 No_Tlp_Penanggung Text 12 No telepon penanggung jawab h. Tabel Pasien Keluar Poliklinik

Tabel pasien keluar poliklinik dibuat dengan maksud yaitu data pasien yang telah berobat ditiap poliklinik dapat disimpan dan dapat digunakan semaksimal mungkin sehingga memudahkan dokter dalam melihat riwayat penyakit dari setiap pasien yang dilayaninya. Berikut struktur tabel pasien keluar poliklinik adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9 Pasien Keluar Poliklinik Rawat Jalan

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *No_Keluar Number No urut pasien keluar poliklinik 2 No_Masuk Number 15 No urut pasien masuk poliklinik

3 No_RM Text 8 Nomor rekam medis pasien

4 Nama_Pasien Text 25 Nama pasien

(54)

Tabel 3.9 Lanjutan

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

8 Asal_rujukan Text 15 Asal rujukan pasien

9 Pembayaran Text 15 Jenis pembayaran berobat pasien

10 Diagnosa Text 20 Diagnosa pasien

11 Kode_DTD Text 5 Kode Document Type Definition

12 Tindak_Lanjut Text 15 Tindak lanjut yang akan dilakukan

13 ID_Dokter Text 15 Identitas dokter

14 Nama_Dokter Text 25 Nama dokter

i. Tabel Pasien Keluar Ruang Rawat

[image:54.612.115.534.424.702.2]

Tabel pasien keluar ruang rawat dibuat dengan maksud untuk menyimpan data pasien yang telah dirawat di tiap ruang rawat dan dapat digunakan semaksimal mungkin sehingga memudahkan dokter dalam melihat riwayat penyakit dari setiap pasien yang dilayaninya. Berikut struktur tabel pasien keluar ruang rawat adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10 Pasien Keluar Ruang Rawat

No Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan

1 *No_Keluar Number No urut pasien keluar ruangan 2 No_Masuk Number 15 No urut pasien masuk ruangan

3 No_RM Text 8 Nomor rekam medis

4 Nama_Pasien Text 25 Nama pasien

5 Tgl_Masuk Date Tanggal masuk pasien

6 Cara_Masuk Text 15 Pasien masuk dirujuk/tidak. 7 Diagnosa_Sementara Text 20 Diagnosa sementara pasien

8 Ruangan Text 15 Ruangan pasien

9 Kls_Ruangan Text 10 Kelas ruangan pasien 10 Pembayaran Text 15 Jenis pembayaran yang

digunakan pasien

11 Tgl_Keluar Date Tanggal pasien keluar

12 Lama_Rawat Number 2 Lama pasien dirawat 13 Keadaan_Keluar Text 15 Keadaan pasien keluar

14 Diagnosa Text 20 Diagnosa

15 Kode_DTD Text 5 Kode Document Type Definition

16 ID_Dokter Text 15 Identitas dokter

(55)

3.4.2.2Perancangan Database

[image:55.612.170.464.508.661.2]

Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Perancangan database program sistem pendaftaran pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3 Perancangan Database Pendaftaran Pasien Rawat Inap Sementara itu untuk perancangan database program sistem pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil adalah sebagai berikut :

(56)

3.4.2.3Perancangan Output

Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat.

Output digunakan untuk menjawab kebutuhan bentuk-bentuk informasi yang diinginkan oleh pemakainya.

Desain output pada program sistem informasi rekam medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil adalah bentuk tabel. Tabel berupa tabel laporan bulanan rekapitulasi kunjungan pasien rawat jalan, laporan bulanan rekapitulasi kunjungan pasien rawat inap dan laporan tahunan rekapitulasi data penyakit.

a. Laporan Bulanan Rekapitulasi Kunjungan Pasien Rawat Jalan

Laporan kunjungan pasien rawat jalan merupakan laporan berupa jumlah pasien yang berkunjung atau datang berobat di layanan Instalasi Rawat Jalan dalam periode tertentu. Periode laporan kunjungan pasien rawat jalan yaitu per bulan berdasarkan pembayaran, poliklinik, dan tindakan. Di dalam laporan kunjungan pasien rawat jalan terdiri dari:

a. Tanggal Kunjungan b. Nomor Rekam Medis c. Nama Pasien

(57)

Untuk format tampilan laporan kunjungan pasien rawat jalan yang telah dirancang adalah sebagai berikut :

Gambar 3.4 Laporan Bulanan Rekapitulasi Kunjungan Pasien Rawat Jalan b. Rekapitulasi Laporan Bulanan Rekapitulasi Kunjungan Pasien Rawat Inap

Laporan kunjungan pasien rawat inap merupakan laporan berupa jumlah pasien yang masuk atau dirawat di layanan Instalasi Rawat Inap dalam periode tertentu. Periode laporan kunjungan pasien rawat inap yaitu per bulan berdasarkan pembayaran, ruangan, dan keadaan keluar. Di dalam laporan kunjungan pasien rawat inap terdiri dari :

a. Tanggal Masuk b. Nomor Rekam Medis c. Nama Pasien

(58)

i. Jenis Pembayaran

Untuk format tampilan laporan kunjungan pasien rawat inap yang telah dirancang adalah sebagai berikut:

Gambar 3.5 Laporan Bulanan Rekapitulasi Kunjungan Pasien Rawat Inap c. Laporan Tahunan Rekapitulasi Data Penyakit

Rekapitulasi laporan data penyakit merupakan laporan mengenai data jumlah kasus per tahun yang diperoleh dari masing-masing unit rawat jalan dan rawat inap. Di dalam laporan penyakit terdiri dari :

a. Nomor

b. Nama Penyakit c. Jumlah kasus

(59)

Gambar 3.19 Rekapitulasi Laporan Penyakit Tertinggi 3.5 Fase Implementasi

Tahap implementasi sistem (implementation system) merupakan tahap meletakkan sistem agar sistem siap untuk dioperasikan. Menurut Nugroho (2008) yang mengutip pendapat Hartono (1999), tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi. Pada tahap implementasi ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan sebagai berikut:

3.5.1 Uji Coba Sistem

Pengujian sistem dilaksanakan di Laboratorium Komputer Departemen Kependudukan dan Biostatistika FKM USU. Setelah sistem diuji coba, lalu dilakukan pemasangan sistem di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil.

3.5.2 Instalasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

(60)

rawat jalan di rumah sakit tersebut. Setelah itu dilakukan instalasi perangkat lunak pada komputer tersebut.

3.5.3 Sosialisasi Sistem

Setelah sistem diuji coba dengan berhasil, maka dilakukan sosialisasi sistem kepada petugas rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil tentang cara penggunaannya.

3.6 Fase Pemakaian

(61)

BAB IV

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ACEH SINGKIL

4.1 Sejarah Umum Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil

Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil mulai dibangun secara bertahap sejak tahun 2000 sampai dengan sekarang ini, dimana sumber dana pembangunan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) TK I dan TK II, Asia Development Bank (ADP), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Badan Rehabilitas Rekonstruksi Aceh dan Nias (BRR).

Sampai dengan saat ini pembangunan fisik yang telah selesai dilaksanakan sudah mencapai 85% dari total keseluruhan yang direncanakan sedangkan pembangunan non fisik berupa sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti Alat Kesehatan dan perabotan baru mencapai 45% sehingga dalam hal ini perlu perhatian yang serius dari berbagai pihak yang terkait agar pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dapat terwujud secara optimal

4.2 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil 4.2.1 Visi

Dalam membuat Visi RSUD Aceh Singkil dengan berpedoman pada Visi Kabupaten Aceh Singkil. Visi RSUD Aceh Singkil adalah “Terwujudnya pelayanan kesehatan prima melalui pendekatan kemandirian lokal yang Islami menuju masyarakat Aceh Singkil yang sehat dan sejahtera”

4.2.2 Misi

(62)

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan Islami.

2. Meningkatkan kepuasan pengguna jasa Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil. 3. Menciptakan lingkungan Rumah Sakit yang bersih, asri dan nyaman menuju

pelayanan yang prima dan profesional. 4.2.3 Tujuan

Sebagai penjabaran dari visi RSUD Aceh Singkil, maka tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan dan mengembangkan pelayanan kesehatan

2. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pelayanan kesehatan 4.2.4 Sasaran

Dengan 3 strategi dalam upaya mencapai visi RSUD Aceh Singkil “Terwujudnya pelayanan kesehatan prima melalui pendekatan kemandirian lokal yang Islami menuju masyarakat Aceh Singkil yang sehat dan sejahtera” dengan misi : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan Islami, meningkatkan kepuasan pengguna jasa Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil dan menciptakan lingkungan Rumah Sakit yang bersih, asri dan nyaman menuju pelayanan yang prima dan profesional, maka sasaran RSUD Aceh Singkil yang akan dicapai pada akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya mutu pelayanan dan kesehatan yang prima.

Gambar

Tabel 2.1 Ciri-Ciri Kemampuan Komputer dan Kemampuan Manusia
Tabel 2.2 Simbol flowchart
Tabel 2.2 Lanjutan
Gambar 3.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Komputerisasi Rekam Medis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Baturetno ini memiliki fasilitas untuk pengolahan data pasien, data dokter, data bidan, data perawat,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi pegawai terhadap kualitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil, Metode yang digunakan dalam

Pasien yang dirawayat di Ruang Rawat Inap Ginekologi Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh di Tahun 2017 sebanyak 1.587 orang pasien yang terbagi menjadi kelompok

 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit berbasis web yang telah dihasilkan pada perancangan ini dapat digunakan untuk mengelola data pasien rawat jalan, rawat inap,

Jumlah kunjungan pasien rawat inap selama tahun 2009 sampai dengan 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun diambil berdasarkan data RL-1 yang berisi tentang formulir

Hasil dari pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap ini terdiri dari tiga sub sistem, yaitu sub sistem input (data identitas pasien, data identitas

Bagian administrator dapat melakukan pendaftran pasien baru, pendaftran rawat inap, rawat jalan dan mengelola data pembayaran pasien sedangkan bagian yang diakses oleh

Jumlah kunjungan pasien rawat inap selama tahun 2009 sampai dengan 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun diambil berdasarkan data RL-1 yang berisi tentang formulir