• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA MENGAKSES MEDIA PADA PENYANDANG TUNA NETRA Studi Pada Penyandang Tuna Netra di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POLA MENGAKSES MEDIA PADA PENYANDANG TUNA NETRA Studi Pada Penyandang Tuna Netra di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI MEMBANGUN PERSONAL BRANDING MELALUI

MEDIA SOSIAL

(Studi pada Profesional Pengguna Twitter)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :

Muhammad Yasin

NIM: 09220428

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAAN

Nama : MUHAMMAD YASIN

NIM : 09220428

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : STRATEGI MEMBANGUN PERSONAL BRANDING MELALUI MEDIA SOSIAL

(Studi pada Profesional Pengguna Twitter)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan LULUS

Pada Hari : Selasa

Tanggal : 30 Juli 2013

Tempat : Ruang 609

Mengesahkan,

Dekan FISIP UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji :

1. Drs. Farid Rusman, M.Si ( )

2. Zen Amirudin, S.Sos ( )

3. Dr. Muslimin Machmud, M.Si ( )

(3)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat

serta salam dicurahkan atas junjungan Nabi Muhammad SAW. atas

terselesaikannya tugas akhir ini. Dengan kerja keras dan dukungan dari banyak

pihak, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan studi di Konsentrasi Jurnalistik dan

Studi Media, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkatan tahun 2009 ini.

Dengan terselesaikannya skripsi berjudul “Membangun Personal Branding Melalui Media Sosial (Studi pada Profesional Pengguna Twitter)” maka selesai sudah masa studi Strata 1 peneliti. Walaupun masih banyak kekurangan

dan kelemahan di penelitian ini. Maka peneliti berharap bisa di jadikan acuan

untuk penelitian berikutnya yang berguna bagi perkembangan Ilmu Komunikasi.

Karya Ilmiah ini berisikan tentang strategi yang dilakukan para profesional

dalam membangun personal branding di media sosial. Objek penelitian yang

dipilih adalah Twitter yang saat ini menjadi trend dan digunakan banyak orang.

Selanjutnya dilakukan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Hasil analisis

tersebut untuk menemukan strategi. Terkait dengan kesimpulan adalah strategi

yang didapat dari subjek dalam memanfaatkan Twitter untuk membangun

personal branding.

Penulis selaku manusia biasa menyadari bahwa karya ilmiah ini masih

terdapat kekurangan karena keterbatasan wawasan serta literatur dari penulis,

maka penulis mengharapkan adanya masukan-masukan yang bersifat membangun

guna menambah wawasan penulis dalam menyusun karya-karya selanjutnya.

Malang, 22 Juli 2013

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

2.1.3. Definisi Strategi ... 14

2.1.4. Komponen-Komponen dalam Strategi ... 15

2.1.5. Rumusan Komprehensif Tentang Strategi ... 17

2.1.6. Tingkat-Tingkat Strategi ... 19

2.1.7. Prinsip-Prinsip untuk Mensukseskan Strategi ... 22

2.1.8. Langkah-Langkah Strategi Komunikasi ... 24

2.2. Personal Branding ... 26

2.2.1. Definisi Personal Branding ... 26

2.2.2. Hukum Personal Branding ... 27

2.2.3. Elemen-Elemen dalam Personal Branding ... 32

2.2.4. Karakteristik Personal Branding ... 33

2.2.5. Dimensi Utama Pembentuk Personal Branding ... 35

2.2.6. Cara Membangun Personal Branding di Twitter... 36

2.2.7. Cara Membangun Online Personal Branding... 38

2.3. Media Sosial ... 39

2.3.1. Definisi Media Sosial ... 39

2.3.2. Pertumbuhan Media Sosial ... 40

2.3.3. Pemahaman Media Sosial ... 41

2.3.4. Alasan Media Sosial Menjadi Penting ... 42

2.3.5. Alasan Orang Menggunakan Media Sosial ... 43

2.4. Profesional ... 43

2.4.1. Definisi Profesional ... 43

2.4.2. Sifat-Sifat Pelaku Profesi ... 44

2.4.3. Sikap Seorang Profesional ... 45

(5)

2.4.5. Ciri-Ciri Profesional ... 51

BAB 3. METODE PENELITIAN ... 53

3.1. Pendekatan Penelitian ... 53

3.2. Tipe dan Dasar Penelitian ... 53

3.3. Tempat Penelitian... 54

3.4. Subjek Penelitian ... 55

3.5. Metode Pengumpulan Data ... 56

3.6. Teknik Analisis Data ... 59

3.7. Uji Keabsahan Data... 61

BAB 4. GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ... 62

4.1. Pengertian Twitter ... 62

4.10. Kelebihan Twitter... 74

BAB 5. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ... 75

5.1. Identitas Subjek Penelitian ... 77

5.2.1. Konsistensi Membuat dan Pengelolaan Tweet ... 80

5.2.1.1. Tujuan Membuat Tweet Setiap Hari ... 80

5.2.1.2. Dominasi dan Alasan Memilih Topik Tweet ... 86

5.2.1.3. Cara Mengelola Pesan ... 91

5.2.2.Konsistensi Melakukan dan Pengelolaan Kultweet... 95

5.2.2.1. Tujuan Melakukan Kultweet Setiap Minggu ... 95

5.2.2.2. Konsistensi Pemilihan Tema Sesuai Profesi ... 99

5.2.2.3. Dominasi dan Alasan Memilih Tema Kultweet .. 105

5.2.2.4. Cara Menyusun Pesan dalam Kultweet ... 109

5.2.3. Perencanaan dan Persiapan Tweet dan Kultweet ... 115

5.2.4. Metode Penataan Profil Twitter ... 119

(6)

5.2.5. Waktu Efektif untuk Membuat Tweet dan Kultweet ... 131

5.2.6. Target Sasaran ... 137

5.2.6.1. Cara Memperhatikan Target Sasaran ... 142

5.2.6.2. Permintaan Tema Pembahasan dari Target ... 140

5.2.7. Relasi Antar Pengguna Twitter ... 144

5.2.7.1. Kriteria Tweet yang Di-retweet ... 146

5.2.7.2. Alasan Me-retweet ... 149

5.2.8. Media ... 152

5.2.8.1. Alasan Memilih Twitter ... 152

5.2.8.2. Cara Mempromosikan Akun Twitter ... 156

5.2.9. Manfaat Membangun Personal Branding di Twitter ... 159

BAB 6. PENUTUP ... 164

6.1. Kesimpulan ... 164

6.2. Saran ... 166

6.2.1. Saran Akademis ... 166

6.2.2. Saran Praktis ... 167

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Draf Wawancara Penelitian... 172

2. Hasil Wawancara ... 174

3. Capture Balasan Email dari Subjek ... 200

4. Data Calon Subjek... 202

5. Hasil Dokumentasi Profil Twitter Subjek ... 205

6. Hasil Observasi Tweet Subjek ... 208

7. Hasil Observasi Retweet Subjek ... 213

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1. Blueprint Awal Twitter ... 64

4.2. Desain Logo Awal Twitter ... 67

4.3. Desain Logo Error Twitter ... 67

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Persentase Pertumbuhan Situs Jejaring Sosial ... 70

(10)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:

Anwar Arifin. 1984. Strategi Komunikasi. Bandung: Armico.

Bungin, B. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup.

Daryanto. 2010. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Didik Aprianto. 2012. Pengaruh Tipe Kepribadian Terhadap Kinerja Karyawan

Pada Perusahaan Roti “Mandiri” Wonogiri. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Panji Adhi Prasetia. 2008. Analisis Efektivitas Media Promosi The Botol Sosro dan The Sariwangi. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Diki Andeas. 2010. Why Did The Chicken Browse The Sosial Media. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Dominikus Juju dan Mata Maya Studio. 2009. Twitter. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.

Efendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: CV. Mandar Maju.

Elvinaro Ardianto. 2010. Metode Penelitian untuk Public Relations, Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Everett M. Rogers. 1986. Communications Technology: TheNew Media in Society.

Hafied Cangara.2013. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Gusriana Rasyida. 2011. Pemaknaan Komunitas Blogger Terhadap Youtube Sebagai Media Ekspresi. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

(11)

Indra Sanjaya. 2009. The Twitter Hand Book. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Isnani Dzuhrina. 2013. Personal Branding di Era WEB 2.0. Naskah Orasi Ilmiah.

Jalalludin Rakhmat. 2002. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

J. Winardi. 2008. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Lakein. 1997. Keberhasilan Menguasai Waktu Dengan Hidup, edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Tangga.

Leila Paramita. 2006. Konsistensi Bupati dalam Merealisasikan Program Strategis Pembangunan. Skripsi. Ilmu Pemerintahan. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Macan, T. H. Shanani, C. Dibboye, R. L. dan Philip, A. P. 1990. College

student’s time management: correlation with academic perfoemance and

stress. Journal of Education Psychology, 82 (4), 760-768.

Madcoms. 2010. Facebook, Twitter, dan Plurk dalam Satu Genggaman. Yogyakarta: Penerbit ANDI dengan MADCOMS.

Mc. Kenzi, A. (1989). Time For Succes. New York: Mc. Graw Hill.

Muslimin. 2004. Hubungan Masyarakat dan Konsep Kepribadian. Malang: UMM Press.

_______. 2011. Komunikasi Tradisional. Yogyakarta: Buku Litera.

Panji Adhi Prasetia. 2008. Analisis Efektivitas Media Promosi The Botol Sosro dan The Sariwangi. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Roestiyah. 1989. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara.

Salusu, J. 2006. Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit. Jakarta: PT Grasindo.

Schmitt, P. E. 1992. The Winning Edge Maximing Succes in Collage. New York: Mc. Graw Hill.

(12)

_______. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suprayogo, Imam dan Tobroni. 2003. Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Surya Oktaviana. 2007. Hubungan Minat Karir Dengan Penentuan Pilihan Karir Pada Remaja. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Tasmara T. 1987. Komunikasi Dakwah. Jakarta: CV Gaya Media Pratama.

Teguh Wahyono. 2006. Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang IT. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Usman Thoyib. 1998. Perdagangan Eceran, Cetakan Ke Satu. Yogyakarta: Ekonisia.

Winarni. 2003. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. UMM Pers: Malang.

Yohan Jati Waloeyo. 2010. Twitter Best Social Networking. Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta denan ELCOM.

Yulius Andre Pudyastomo. 2009. Twitter; Facebook mah Kuno!. Yogyakarta: Mediakom.

Oscar Yulius. 2009. Akses Cepat Menguasai Twitter dan Plurk. Jakarta: Jalur Mas Media.

Sumber Non Buku:

Aditya Wardhana. (2012). Perekrutan Karyawan via Media Sosial Meningkat 10

(13)

Asmari. (2012). Cara Membangun Online Personal Branding. Diambil 21 Maret 2013, dari http://asmarie.blogdetik.com/2012/01/09/6-cara-membangun-online-personal-branding/

Ciljian. (2012). 13 Cara Membangun Personal Branding. Diambil 18 Februari

2013, dari

http://www.kaskus.co.id/thread/508cc40be474b4aa63000005/13-cara-membangun-personal-branding-di-twitter-serba-13

Dede Wiweka. (2012). Manfaat dan Dampak Positif Twitter. Diambil 14 Januari 2013, dari http://dedewiweka.com/manfaat-dan-dampak-positif-twitter.html#

Dede Wiweka. (2012). Mengenal Makna Logo Twitter. Diambil 26 Januari 2013, dari http://dedewiweka.com/mengenal-makna-logo-twitter.html#

Dede Wiweka. (2012). Perkembangan Twitter. Diambil 13 Januari 2013, dari http://dedewiweka.com/perkembangan-twitter.html#

Dian Noeh Abubakar. (2011). Personal Brand untuk Startup. Diambil 25 Maret 2013, dari http://diannoeh.wordpress.com/2011/10/04/personal-brand-untuk-startup-bagian-dua/Gerry. (2012). Sejarah Media Sosial. Diambil 27 Oktober 2012, dari http://dedewiweka.com/mengenal-twitter-sebagai-jejaring-sosial.html

Robel, Dede. (2012). Personal Branding. Diambil 26 Februari 2013, dari http://dedesovrobel.wordpress.com/2012/11/23/personal-branding/

(14)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Brand tidak hanya milik suatu perusahaan atau produk saja. Di luar

sana banyak sekali yang membutuhkannya, termasuk dalam kehidupan

pribadi seseorang pun sering disadarkan tentang betapa pentingnya

memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

Personal branding dalam kehidupan sosial sudah menjadi daya tarik

tersendiri karena berhubungan dengan usaha individu untuk mendapatkan

citra baik dari khalayak. Sebagaimana hakikatnya, personal branding

merupakan suatu cara untuk mengenalkan kepada orang banyak tentang

karakter pribadi seseorang, bidang yang menjadi keahlian dan ketertarikan,

serta hal-hal khusus seperti gaya berkomunikasi baik lewat ucapan, tulisan

dan bahasa tubuh yang pada akhirnya bertujuan untuk membentuk persepsi

positif pada setiap orang yang bertemu dan mengamati kita.

Personal Branding adalah suatu proses membingkai diri layaknya

sebuah merek yang akan dipromosikan kepada target market dengan unsur

kemasan yang tertata dan menarik, yang di dalamnya berisi kepribadian,

keahlian, dan konsistensi. Hal ini menjadi penting karena akan membentuk

karakter seseorang yang berbeda dari yang lain, sehingga memudahkan

langkah untuk bersaing dalam karir dan lebih mudah memikat perhatian

(15)

2 digunakan dan didiskusikan dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Tom

Peter pada tahun 1997. Peter Montoya, pengarang buku “The Brand

Called You” dalam Dede Robel (2012), mengatakan bahwa kunci personal

branding adalah mengetahui bagaimana seseorang dipersepsikan oleh

orang lain. Sederhannya, personal branding adalah cara seseorang

“mengatur” persepsi orang lain terhadap Anda. Melalui personal brand

kredibilitas seseorang akan semakin kuat dan terlihat dalam pandangan

masyarakat. Sebab dengan memiliki personal brand seseorang akan dinilai

memiliki kemampuan terhadap suatu bidang yang dapat memberi manfaat

untuk khalayak. Terdapat empat parameter personal branding seperti yang

dikutip dari kicauan Twitter Akademi Berbagi Jogya (@akberjogya)

berikut ini: “4 parameter personal branding: Karakter (aktivitas), Eksis,

Love to share dan Popular (banyak teman, sahabat dan klien).”

Banyak strategi dalam membangun personal branding, namun

yang saat ini mengalami pergeseran menuju kemudahan adalah dengan

memanfaatkan media sosial. Teknologi komunikasi mengalami kemajuan

yang pesat di abad 21 ini. Everett M. Rogers (1986: 12) dalam bukunya

Communication Technology; The New Media in Society, mengemukakan

tentang empat era komunikasi yang dialami oleh manusia, yaitu Era Tulis,

Era Media Cetak, Era Media Telekomunikasi dan Era Media Komunikasi

Interaktif. Saat ini manusia sedang menjalani era keempat, yaitu Era

Media Komunikasi Interaktif. Hal ini terbukti dengan lahirnya beragam

(16)

3 lebih luas pada penggunanya untuk berkomunikasi secara aktif tanpa

batasan jarak. Media baru ini lebih dikenal dengan istilah media sosial.

Sebut saja Facebook sebagai platform jejaring sosial, Twitter yang

mempertemukan pengguna, komunitas, ahli dan sponsor dalam sebuah

interaksi sosial, Blog sebagai rumah yang berisi segala macam content

membanggakan tentang pribadi, Linkedin juga membantu seseorang untuk

menyusun biodata digital yang luas jangkauannya dan dapat diperbaharui

setiap saat serta masih banyak jenis media sosial lainnya.

Masyarakat kini telah akrab dengan berbagai jejaring sosial. Hal ini

dikarenakan ada kemudahan untuk mengaksesnya, melalui handphone tiap

individu sudah dapat berinteraksi dengan akun pribadinya dan

mengekspresikan diri dengan berbagai fitur. Salah satunya adalah Twitter

yang menjadi objek dalam penelitian ini. Twitter dipilih dalam penelitian

ini karena sekarang terus mengalami pertumbuhan, seperti dikutip Anita Li

(2013), dari situs Mashable berikut ini:

Twitter kini merupakan platform media sosial pertumbuhan paling cepat, mengalahkan Facebook dan Google+, ungkap studi dari Global Web Index, dimana angka pengguna aktif di Twitter kini tumbuh 40% dari Q2 hingga Q4 2012 tersebut sama saja dengan angka 288 juta pengguna bulanan aktif. Pada Juli 2009, Twitter hanya memiliki 35,47 juta pengguna bulanan. Semenjak itu, Twitter telah mengalami pertumbuhan sebesar 714%. Secara keseluruhan 21% populasi internet dunia kini aktif menggunakan Twitter tiap bulannya.

Di lain sisi, alasan peneliti menggunakan Twitter sebagai bagian

dari media sosial untuk membangun personal branding karena

(17)

4 yang dirilis oleh WeAreSocial cabang Singapura, dijelaskan bahwa

penetrasi internet di Asia pada tahun 2012 mengalami peningkatan dari 24

persen tahun lalu menjadi 27 persen tahun ini. Pengguna internet di Asia

saat ini berjumlah 1,03 milyar dari total populasi 3,8 milyar. Sementara

itu, pengguna jejaring sosial dan telepon seluler adalah 21 persen dan 82

persen dari total populasi. Dari segi jumlah, pengguna internet di

Indonesia berada di peringkat keempat dengan persentase 22% atau

sebanyak 55 juta jiwa di bawah China (538 juta), India (121 juta) dan

Jepang (101 juta).Selanjutnya, dari 248.645.000 populasi di Indonesia, 22

persen adalah pengguna internet dan sebanyak 18 persen merupakan

pengguna sosial networking (Andi Baso Djaya, 2012). Dari data tersebut

tidak menutup kemungkinan bahwa semakin lama aktivitas manusia akan

semakin bergantung pada internet. Maka dari itu, peneliti turut

menyesuaikan dengan kecanggihan teknologi sekarang melalui akses

internet, Twitter dipilih dalam penelitian ini mengikuti perkembangan

zaman dan gaya hidup yang semakin modern.

Dalam suatu rencana yang hendak dicapai sudah selayaknya

seseorang membuat strategi agar apa yang ingin dicapai terlaksana sesuai

harapan. Melalui strategi maka orang akan membuat cara-cara yang

terencana dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kondisi

sekitarnya. Hal ini akan mampu mengantarkan seseorang pada tujuannya

secara jelas. Untuk itu, penelitian ini akan melihat strategi seperti apa yang

(18)

5 Twitter sehingga mampu menuai kesuksesan dalam karirnya. Beberapa

keberhasilan nyata para profesional dalam membangun personal brand di

Twitter adalah mendapatkan tawaran sebagai brand ambassador,

dipercaya menjadi pembicara sesuai keahlian mereka, meningkatkan

kredibilitas, menjadi terkenal dan mempunyai banyak relasi serta

mendatangkan keuntungan berupa finansial.

Era yang serba instan kini berangsur telah menggusur cara-cara

yang tidak praktis lewat kemunculan Twitter. Seperti halnya orang atau

instansi tidak perlu lagi berdagang atau mempromosikan barang dan

jasanya dengan keliling dari tempat ke tempat, cukup dengan Twitter yang

target audiensnya lebih masif dan menjangkau semua tempat tanpa biaya

akomodasi. Begitupun perusahaan yang kini mulai melakukan

penyeleksian calon karyawan via Twitter. Mulai dari pengumuman

lowongan hingga mengamati kepribadian, kemampuan, dan keunggulan

seseorang cukup dilihat dari track record-nya di Twitter. Tidak dapat

dihindari bahwa manfaat dari personal brand akan menguntungkan

seseorang dalam dunia kerja maupun kehidupan pribadinya. Apabila

personal brand sudah terbentuk maka akan mudah bagi individu untuk

menang dalam persaingan, karena personal brand akan memperlihatkan

keunggulan dan keunikan seseorang yang berbeda dibanding

kompetitornya. Maka personal brand adalah hal penting yang harus

dibangun dan tidak dapat dipisahkan dari karir seseorang jika ingin

(19)

6 Terdapat fenomena menarik yang memperkuat penelitian ini, yang

mana di era teknologi komunikasi sekarang telah banyak perusahaan

melakukan seleksi terhadap calon karyawan dengan melihat data diri,

kelakuan, karakter, track record dan aktivitasnya lewat jejaring sosial.

Berdasarkan survei dari Jobvite dalam Social Recruitment Survey, 2012,

membuktikan bahwa 7 dari 10 perusahaan sukses memperoleh kandidat

pegawai melalui media sosial. Hasil dari survei tersebut menunjukkan

Twitter sebagai media sosial yang digunakan untuk rekuitmen karyawan

mengalami peningkatan, dari 45 persen pada tahun 2010 menjadi 54

persen di tahun 2012. Selain itu, perbandingan orang yang mempunyai

media sosial akan lebih mudah diterima oleh perusahaan menunjukkan

angka 1 banding 7 dari pada yang tidak mempunyai media sosial

persaingannya sama dengan 1 banding 100 (Aditya Wardhana, 2012).

Tapi yang saat ini terjadi, berdasarkan pengamatan peneliti masih

banyak orang yang menggunakan Twitter hanya sebagai media ekspresi

diri lewat tweet yang tidak terkontrol, sehingga terkesan frontal, pamer,

dan tidak benefit. Padahal, tidak hanya mereka yang menikmati apa yang

dipublikasikan di Twitter, sangat banyak orang yang melihat bahkan

mengikuti apa yang sedang dilakukannya di social networking tersebut.

Alhasil, masyarakat akan mendeskripsikan karakter orang tersebut sesuai

dengan tampilan dan aktivitasnya di Twitter. Tidak hanya itu, apa yang

pernah mereka publish suatu saat nanti akan menjadi track record yang

(20)

7 mereka posting adalah sesuatu yang bernilai negatif, seperti foto yang

tidak sopan atau berbagai tweet yang menyinggung SARA karena akan

menciptakan persepsi buruk dari orang lain tentangnya. Berdasarkan

survei dari Jobvite dalam Social Recruitment Survey, 2012, yang ditulis

Aditya Wardhana (2012) dalam blognya menyatakan bahwa ada beberapa

posting-an yang tidak disukai oleh perusahaan, yakni tweet tentang

kegiatan yang sedang mengkonsumsi drugs secara ilegal (78%), tweet

terkait masalah seksual (66%), tweet kata-kata yang tidak senonoh atau

menyinggung SARA (61%), tweet yang terdapat kesalahan tata bahasa

(54%) dan foto yang tidak sopan (47%).

Dari uraian di atas, maka alasan peneliti memilih tema ini karena

berawal dari rasa prihatin terhadap penggunaan media sosial khususnya

Twitter yang hanya dijadikan sebagai alat penyampai pesan yang tidak

bermanfaat. Misalnya kicauan tentang curahan hati, pelampiasan

kemarahan dengan kata-kata kasar dan tidak sopan, aktivitas yang bersifat

pamer, dan tweet yang menyudutkan pihak lain. Namun ada pula orang

beranggapan bahwa Twitter adalah akun pribadinya sehingga mempunyai

hak untuk melakukan apa saja. Untuk itu, peneliti menganggap perlu

melakukan penelitian yang lebih spesifik dan terarah mengenai strategi

yang digunakan para profesional dalam membangun personal branding di

Twitter. Sehingga diharapkan dari strategi tersebut mampu memberi

(21)

8 menggunakan Twitter untuk berbagi informasi yang bermanfaat.

Sebagaimana pernyataan Isnani Dzuhrina (2013: 2) berikuti ini:

(22)

9 1.2. Rumusan Masalah

Membangun personal branding mempunyai banyak cara. Di era

media komunikasi interaktif saat ini menggunakan media sosial adalah

strategi yang tepat. Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan

peneliti adalah “Bagaimana strategi para profesional dalam membangun

personal branding melalui Twitter?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas dan agar

penelitian ini nantinya lebih terarah, maka perlu ditetapkan tujuan

penelitian. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana strategi para profesional dalam membangun personal branding

melalui media sosial (Twitter).

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan kegunaan baik

secara akademis maupun praktis dapat diperoleh dalam penelitian ini.

Kegunaan tersebut meliputi:

1. Kegunaan Akademis

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam ranah

komunikasi, khususnya dalam kajian Public Relations dan Jurnalistik

sebagai temuan baru tentang penggunaan media sosial untuk

(23)

10 ini juga dapat bermanfaat sebagai bahan rujukan untuk penelitian

selanjutnya yang sejenis.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman secara

menyeluruh tentang strategi membangun personal branding melalui

media sosial. Sehingga orang dapat mencontoh dan menggunakan

strategi tersebut untuk membangun personal branding yang positif via

Twitter. Selanjutnya, mampu mengedukasi mengenai bagaimana

Referensi

Dokumen terkait

Upaya yang telah dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju belum maksimal dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pengembangan

kesamaan sangat kecil dari 8 jenis pisang mas Perbedaan yang dimiliki pisang mas obat dengan pisang mas yang lain adalah Warna batang bagian luar, warna batang

Pemantauan karang di Perairan PLTU Paiton pada tahun 2010-2012 oleh Muzaki & Saptarini (2010) menunjukkan bahwa penutupan presentase karang hidup di sekitar kanal water

Hasilnya diperoleh konsep Ka'bani - Mawinne yang memperjelas esensi rumah tradisional Sumba di Kampung Tarung yaitu sebagai rumah ‘pemali’ atau rumah sakral yang tidak bisa

maupun wide-area network (WAN), banyak komputer terhubung satu dengan lainnya untuk melayani user..  Dalam hal pelayanan

1.. Instrumen Instrumen Penilaian Penilaian 1. Penilaia Penilaian Sikap : Lemb n Sikap : Lembar observ ar observasi saat dis asi saat diskusi kelompo kusi kelompok dan dis k

Pembelajaran dilanjutkan dengan memgumpulkan setiap kelompok untuk persentasi hasil pengamatan yang mereka lakukan, ditambah dengan sesi diskusi tanya jawab antar kelompok,

Dari jumlah tersebut, hanya 38 diantar anya yang merupakan Aedes sp., sementara sisanya adalah nyamuk dari genus dan spesies lain, bahkan beberapa kali ditemukan serangga lain