KARYA TULIS AKHIR
GAMBARAN TERJADINYA PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN
PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSU DOKTER SAIFUL ANWAR MALANG
PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2009
Oleh:
HAPPY INDRA PRADANA 07020035
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
GAMBARAN TERJADINYA PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN
PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSU DOKTER SAIFUL ANWAR MALANG
PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2009
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
HAPPY INDRA PRADANA 07020035
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
LEMBAR PENGESAAHAN HASIL PENELITIAN GAMBARAN TERJADINYA PENYAKIT JANTUNG KORONER
PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSU DOKTER SAIFUL ANWAR MALANG
PERIODE 1 JANUARI-31 DESEMBER 2009
Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal: 17 Maret 2011 Pembimbing I
dr. Isbandiah, Sp.PD
Pembimbing II
dr. Thontowi Djauhari NS, M.Kes
Mengetahui, Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
Karya Tulis Akhir oleh Happy Indra Pradana ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Pada hari Kamis Tanggal 17 Maret 2011
Tim Penguji
dr. Isbandiah, Sp.PD ,Ketua
dr. Thontowi Djauhari NS, M.Kes ,Anggota
dr. Nanang Mardiraharjo, Sp. THT-KL ,Anggota
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,
Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wataala yang telah melimpahkan rahmat, rahim, serta hidayahNya kepada kita semua, sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan besar Rasulullah shalallah alaihi wassalam, beserta keluarga, sahabat, serta kaum muslimin yang senantiasa mengikuti beliau. Alhamdulillah penulis telah berhasil menyelesaikan tugas akhir yang berjudul gambaran terjadinya penyakit jantung koroner pada penderita hipertensi dengan penderita diabetes melitus di RSUD. DR. Saiful Anwar Malang, periode 1 januari 2009-31 desember 2009.
Ucapan terima kasih tidak lupa saya peruntukkan untuk semua pihak yang ikut berperan dalam terselesaikannya tugas akhir ini diantaranya,
1. dr. Irma suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Malang.
2. dr. Isbandiah, Sp. PD, selaku pembimbing 1 saya yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukan untuk membimbing saya, serta ilmu beliau yang telah diberikan kepada saya dengan ikhlas InsyaAllah, semoga Allah senantiasa merahmati beliau serta keluarga beliau.
3. dr. Thontowi Djauhari NS, M.Kes selaku pembimbing 2 saya yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukan untuk membimbing saya serta senantiasa memberikan nasehat-nasehatnya kepada saya untuk bisa menjadi lebih baik, semoga Alah merahmati beliau serta keluarga beliau. 4. dr. Nanang Mardiraharjo, Sp. THT-KL selaku penguji saya yang dengan
sabar dan teliti dalam memberikan masukan serta koreksi dalam penulisan tugas akhir ini, Semoga ilmu beliau diberikan balasan oleh Allah subhanahu wataala.
6. Staf TU, mas jamil, pak yono, bu romlah yang terut membantu dalam hal kemudahan administrasi yang diperlukan.
7. Direktur RSU. DR. Saiful Anwar Malang yang telah memberikan ijin penelitian.
8. Staf poli penyakit dalam, staf rekam medik RSSA, bu sunarti, pak yoyok, serta pak agung yang dengan sabar membantu dalam mencarikan data yang hendak diteliti.
9. Serta masih banyak lagi pihak yang turut membantu dalam terselesaikannya tugas akhir ini yang tidak mungkin di sebutkan satu persatu atas kontribusi yang telah diberikan.
Penulis menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini, oleh karena itu kritik dan saran senantiasa penulis harapkan dari para pembaca sekalian.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ……….. i
LEMBAR PENGUJIAN ...………. ii
KATA PENGANTAR ……..………. iii
ABSTRAK ………...………. v
ABSTRACT ………. vi
DAFTAR ISI ………. vii
DAFTAR TABEL ……… x
DAFTAR DIAGRAM ………... x
DAFTAR GAMBAR………. xi
DAFTAR SINGKATAN ……….. xii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……….. 1
1.2 Rumusan Masalah……….. 5
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum……….. 5
1.3.2 Tujuan Khusus………. 5
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik ….………. 5
1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat ……….. 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Jantung Koroner 2.1.1 Definisi Penyakit Jantung Koroner ..………. 7
2.1.2 Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner ……….. 7
2.1.3 Patogenesis Penyakit Jantung Koroner ……….. 8
2.1.4 Gejala Klinis Penyakit Jantung Koroner ………... 16
2.1.5 Diagnosa Penyakit Jantung Koroner……….. 17
2.2 Hipertensi Sebagai Faktor Resiko penyakit jantung koroner ………. 20
2.3 Mekanisme kerusakan vaskuler pada hipertensi………. 22
2.4 Patofisiologi DM Sebagai Resiko Penyakit Jantung Koroner ……… 26
2.5 Disfungsi Endotel Pada Penderita DM ………... 26
2.6 Pengaruh DM terhadap Metabolisme Lipoprotein ………. 27
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ……….. 29
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ……… 29
3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian ……… 29
3.3.1 Populasi Penelitian ……… 29
3.3.2 Sampel Penelitian ………. 29
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ……… 30
3.3.4 Kriteria Inklusi dan eksklusi ………. 30
3.4 Instrumen Penelitian ………. 32
3.5 Prosedur Penelitian ………... 32
3.6 Alur penelitian ………. 33
3.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ……….. 34
3.8 Penyajian Data ……….. 34
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Distribusi Tempat Dirawat Penderita Hipertensi dan DM yang Menderita PJK. ………...………... 33
BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi karakteristik Usia dan Jenis Kelamin Penderita Hipertensi dan diabetes melitus yang Menderita Penyakit Jantung Koroner …… 39
5.2 Deskripsi Karakteristik Tingkat Pendidikan, Pekerjaan, Tempat Tinggal Dan Tempat Dirawat Penderita Hipertensi dan diabetes melitus yang Menderita Penyakit Jantung koroner ……… 42
BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan ……… 41
6.2 Saran ……….. 41
DAFTAR TABEL Table 2.1 Faktor Resiko Aterosklerosis Koroner.
Tabel 4.1 Karakteristik Penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus yang Menderita PJK.
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Penderita Hipertensi dan DM yang Menderita PJK.
Diagram 4.2 Distribusi Usia Penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus yang Menderita PJK.
Diagram 4.3 Distribusi Tingkat Pendidikan Penderita Hipertensi dan DM yang Menderita PJK.
Diagram 4.4 Distribusi Pekerjaan Penderita Hipertensi dan DM yang Menderita PJK.
Diagram 4.5 Distribusi Tempat Tinggal Penderita Hipertensi dan DM yang Menderita PJK.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Injuri Endotel Menyebabkan Penetrasi Lipid dan Sel Inflamasi. Gambar 2.2 Perubahan Pembuluh Darah pada Aterosklerosis.
Gambar 2.3 Peran Angiotensin II dalam Proses Patobiologi yang Komplek yang Nampak pada Perkembangan dan Progresi Penyakit Vaskuler. Gambar 2.4 Hubungan Antara Hipertensi dan Aterosklerosis: Peran dari U-II
Sebagai Vasokonstriktor Kuat. Gambar 4.1 Alur Penelitian Peneliti.
DAFTAR SINGKATAN
ABPM : Ambulatory Blood Pressure Monitoring.
ACE : Angiostensin Converting Enzyme
ADH : Antidiuretik Hormone
AGE : Advance Glycosilation Endproduct
AST : Aspartat Aminotransferase
AT1-R : Angiotensin II Type 1 Receptor
CAD : Coronary Arthery Disease
CK : Creatine Kinase
CKMB : Creatine Kinase Myocardia Band
DM : Diabetes Melitus
EKG : Elektrokardiografi
ET-1 : Endotelin-1
GP1 : Prostaglandin
HDL : High Density Lipoprotein
ICAM-1 : Intercellular Adhesion Molecules-1
IL : Interleukin
IMA : Infark Miokard Acute
IMT : Index Massa Tubuh
LAM : Leucosyte Adhesion Molecule
LDL : Low Density Lipoprotein
MCP-1 : Monosit Chemotactic Protein
MCSF : Macrofag Colony Stimulating Factor
MMP : Matrix Metalloproteinase
NADPH : Nikotinamid Adenin Dinukleotida Pospat NIDDM : Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
NOS : Nitrix Oxide Syntease
PAF : Platelet-Activating Factor
PAI-1 : Plasminogen Activator Inhibitor-1
PDGF : Platelet-Derived Growth Factor
PJK : Penyakit Jantung Koroner
RAGE : Receptor for Advanced Glycation Endproduct
RAS : Renin Angiotensin System
ROS : Reactive Oxygen Species
SMC : Smooth Muscle Cell
SOD : Superokside Desmutase
SR : Scavenger Receptor
TGF- β1 : Transforming Growth Factor- Β 1
TG : Trigliserida
TNF : Tumor Necrotizing Factor
tPA : Tissue Plasminogen Activator
TXA2 : Tromboksan
UT : Urotensin
VAT : Ventricle Activating Time
VSMC : Vascular Smooth Muscle Cells
DAFTAR PUSTAKA
Allison TG, 2007, Coronary Artery Disease, In: Joseph G Murphy, Margareth A Lloyd, et al, Mayo Clinic Cardiology, 3rd edn, Mayo Clinic Scientific Press and informa healtcare, USA, pp.687-688.
Alwi I, 2006, Infark Miokard Akut, In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 3, 4th edn, Balai Penerbitan IPD FK-UI, Jakarta
American Heart Association (AHA) – Scientific Position, 2007, Risk factors and Coronary Heart Disease, AHA Scientific Position.
Andari TN, 2001, karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Jalan di RSU. Pirnadi Medan Tahun 2001, skripsi, FKM USU Medan.
Antman EM, Braunwald, 2000, Myocardial Infarction,13th edn ,vol 4, Principles of internal Medicine, Mc.Graw-Hill Companies, New York, pp. 2060-2080.
Anwar B, 2004, Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
Barras F, 1994, Mencegah Serangan Jantung dengan Menekan Kolesterol, PT.Gramedia Utama, Jakarta.
Bursnide, Jhon W, 1997, Diagnostik Fisik, cetakan V, Jakarta, EGC, pp. 243. Brown CT, 2005, Penyakit Jantung Koroner, Patofosiologi, In: Huriawati
Hartanto, Natalia Susi, Pita Wulansari dkk, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, 6th edn, vol. 1,EGC, Jakarta,pp:577-610.
Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, 2003, The Sevent Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure: National High Blood Pressure Education Program Coordinating Committee, JAMA, 2560-2570.
Christophe B, Nicolas L, Eugene P, et all, 2003, Influence of Diabetes Mellitus on Heart Failure Risk and Outcome, Cardiovascular Diabetology, Centre Hospitalier Universitaire de Little.
Chawley IS, Walter PF, Hurst JW, 1995, Penyakit Jantung Koroner Aterosklerotik, in: huriawati H, Widayanti D, Penyakit Kardiovaskular, EGC, Jakarta, pp: 1-5.
Departemen Kesehatan RI, 2003, Survei Kesehatan Nasional 2001: Laporan Studi Mortalitas 2001: Pola Penyakit Penyebab Kematian di Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Dzau VJ,2001, Tissue Angiotensin and Pathobiology of Vascular Disease, a Unifying Hypothesis. Hipertension, pp. 1047.
El-harizah Q, 2009, Perbedaan Rata-Rata Tingkat Resiko Penyakit Jantung Koronerpada Penderita Hipertensi dan Merokok dengan Hipertensi Dan Dislipidemia di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari-Desember 2008, Skripsi, Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammahdiyah Malang.
Flak E, Fuster V, 2001, Atherosclerosis and it’s Determinants. In: Fuster V, et. al, 10th edn, McGraw-Hill Med Publ. Div. International Edition, New York, Vol 1, pp.1065.
Frye RL, David R, Holmes, 2007, Diabetes Mellitus and Coronary Artery Disease, In: Joseph G Murphy, Margareth A Lloyd, et al, Mayo Clinic Cardiology, 3 rd edn, Mayo Clinic Scientific Press and informa healtcare, USA, pp: 735-737.
Garas S, Zafari AM, 2002, Myocardial Infarction, viewed 30 Agustus 2006, http://www.emedicine.com/MED/topic 1567.htm
Guang HZ, 2002, Gaya Hidup Warga Usia Pertengahan Dan Usia Lanjut Serta Pengaruhnya Terhadap Kesehatan, perkumpulan pancaran hidup, Jakarta. Harrison D, 2003, Role Of Oxidative Stress in Atheroslerosis , in: Am.J Cardiol,
91 (supp) 7A- 11A
Harun S, 1996, Infark Miokard Akut, In: H,M Sjaifoellah Noer, Sarwono Waspadji, A. Muin Rahman, dkk, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, EGC, pp. 1098-1105.
Irawan B, 2002, Disfungsi Endotel pada Diabetes Mellitus. Dalam : Naskah lengkap Konggres Nasional V PERSADIA dan PIT PERKENI, In: Djokomoeljanto R, dkk, Badan Penerbit UNDIP, Semarang, pp. 183-193 Jawaharlal WB, Senaratne, Green FR, 2000, Pathobiology of Atherosclerosis in
Oxford Textbook of Surgery, In: Peter J. Morris,William C. Wood, et al. 2 ndedn, Vol. 3, Oxford press, US.
Jhon S, Schmieder RE, 2000, Impaired Endothelial Function in Arterial Hypertension And Hypercholesterolemia: Potential Mechanisms and Differences, Hypertensi: pp. 1432-1438.
Diabetes,in: Christopher S, Richard P, Donahue, Diabetes Care, Vol. 28, USA, 1916-1921.
Kabo P, 2008, Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner: Kesaksian Seorang Ahli Jantung Dan Ahli Obat, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kaplan, Norman M, 1994, Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Penatalaksanaan Praktis Faktor-Faktor Resiko,EGC, Jakarta.
Karim S, 2006. Ekg Dan Penanggulangan Beberapa Penyakit Jantung Koroner Untuk Dokter Umum, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia, Jakarta, pp. 141-149.
Kurnia R, 2007, Karakteristik Penderita Hipertensi yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatra Barat Tahun 2002-2006, skripsi, FKM-USU, Medan.
Libby P, 2005, Prevention and Treatment of Atherosclerosis, in: Kasper DL, et al, Harrison’s Principles of Internal Medicine, The McGraw-Hill Companies, 16th Ed, Vol. II, US, 1430 – 1434.
Massie BM, Amidon TM, 1998. Heart, In: Tierney ln: McPhee SJ, Papadakis MA, et al, current Medical Diagnostic & Treatment, 37 th edn, Apleton & Lange, New Jersey, pp. 373-383.
Matter F, 2004, Coronary Heart Disease (Atherosclerotic Coronary Artery Disease; Ischemic Heart Disease), in current medical diagnosis & treatment, 43 th edn, Appleton & lange, McGraw-Hill.
Mughni A, 2007, Pengaruh Puasa Ramadhan Terhadap Faktor-Faktor Risiko Aterosklerosis: Studi pada Profil Lipid, Gula Darah, Tekanan Darah dan Berat Badan, Tesis, Universitas Diponegoro Semarang.
Nababan D, 2008, Hubungan Faktor Resiko dan Karakteristik Penderita dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSU. Dr.pirngadi Medan Tahun 2008, Tesis, USU
Panggabean MM, 2006, Penyakit Jantung Hipertensi, In: Sudoyo Aw, Setiyohadi B, Alwi I, et al, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 3, edisi ke-empat, Balai Penerbitan IPD FK-UI, Jakarta, pp. 1639-1647.
Pohan AR, 2003, Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006. Skripsi, Universitas Sumatera Utara.
Rachmat M, Asri CA, Budhi S, 1995, Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Jantung Koroner pada Pasien Rawat Inapdi Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, akademi gizi Jakarta, FKUI, jurnal kardiologi/ vol XXI no. 3 juli- September 1996.
Sargowo D, 1993, Pencegahan Primer dan Sekunder Penyakit Jantung Koroner, Medika press, pp. 37-46.
Sargowo D, 2009, Deteksi dan Penanganan Terkini Penyakit Jantung Koroner (Acute Coronary Syndrome), FKUB, Malang.
Schoenberger JA, 1991, Dokter dan Pendidikan Masyarakat bagi Pencegahan, in: petrus andrianto, Pencegahan Penyakit Jantung Koroner, EGC, Jakarta, pp: 185-187.
Schwarz B, Bischpf HP, Kunze M, 1991, Overweight And Coronary Risk Factors Results from a Western Austrian Survey. Soz Prevent Med, pp. 322
Shahab A, 2006, Komplikasi Kronik DM: Penyakit Jantung Koroner, In: Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi dkk, Ilmu Penyakit Dalam, jilid 3, Edisi ke-empat, Balai Penerbit IPD FK-UI, Jakarta, pp.1894-1896. Sherwood l, 2001, Fisiologi Jantung, In: beatricia, I Santoso dkk, Fisiologi
Menusia dan Sel ke System, EGC, Jakarta, pp. 288-291.
Silbernagl S, Lang F, 2003, Teks Dan Atlas Berwarna Patofisiologi, EGC, Jakarta, pp.236.
Siregar A, Fazidah, dkk, 2005, Analisis Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner Penderita Rawat Jalan Rumah Sakit Dokter Pirngadi Medan, majalah info kesehatan masyarakat.
Siswono, 2003, Hipertensi dan PJK (http://www.gizi.net/cgi-n/berita/fullnews.cgi? Newsid 1063004544.85658 Diakses 25 februari 2011).
Supriyono M, 2008, Faktor-Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Kelompok Usia < 45 Tahun (Studi Kasus di RSUP DR. Kariadi dan RS Telogorejo Semarang), tesis, universitas diponegoro semarang.
Sylvia A, Price, Lorraine M. dkk, 1994, Patofisiologi – Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 528-556.
Thaler MS, 2000, Satu-Satunya Buku EKG Yang Anda Perlukan: Aritmia, edisi ke-dua, Hipocrates, Jakarta, pp. 95-128
Watanabe T, Kanome T, Miyazaki A, 2006, Relationship Between Hypertension and Atherosclerosis : from a viewpoint of most poten vasoconstrictor human urotensin ii . Current hypertension Review,pp. 237-246.
Wijaya A, 2000, Forum diagnosticum: Parameter Biokimia Untuk Syndrome Koroner Akut, prodia diagnostics educational services, Bandung.
Williams CL, Carter BJ, Eng A, 1980, The “Know Your Body “ Program: a Developmental Approach to Health Education and Disease Prevention. Prev med 371-383.
1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab 48% kematian akibat penyakit kardiovaskuler pada tahun 1998 di Amerika Serikat. (data dari center for medicine and prevention national center for health statistics, and
American hearth association) (Brown, 2005).
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada tahun 2005 sedikitnya 17,5 juta atau setara dengan 30,0 % kematian diseluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), 60 % dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung adalah penyakit jantung koroner (PJK) (Supriyono, 2008).
Di Indonesia, penyakit jantung juga cenderung meningkat sebagai penyebab kematian. Data survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 1996 menunjukkan bahwa proporsi penyakit ini meningkat dari tahun ke tahun sebagai penyebab kematian. Tahun 1975 kematian akibat penyakit jantung hanya 5,9 %, tahun 1981 meningkat sampai dengan 9,1 %, tahun 1986 melonjak menjadi 16 % dan tahun 1995 meningkat menjadi 19 %. Sensus nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa kematian karena penyakit kardiovaskuler termasuk penyakit jantung koroner adalah sebesar 26,4 %,) dan sampai tahun 2003 PJK juga merupakan penyebab utama kematian dini pada sekitar 40 % dari sebab kematian laki-laki usia menengah. (Departemen Kesehatan RI, 2003).
2
Penemuan pada penelitian didapatkan tingginya prevalensi pada faktor resiko PJK antara pria dan wanita dalam masyarakat. Lebih dari tiga-perempat dari sampel memiliki paling sedikit satu faktor risiko utama (hipertensi, hiperkolesterolaemia, diabetes, merokok atau obesitas) dengan prevalensi lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria dan lebih dari sepertiga memiliki dua faktor resiko, dengan prevalensi lebih besar pada wanita dibandingkan pria. (Schwarz, dkk, 1991).
Berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa diabetes melitus adalah sebagai faktor resiko PJK, dimana penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyulit makrovaskuler pada penderita DM, menyebabkan kesakitan dan kematian utama pada pasien DM (baik tipe I maupun tipe II) adalah (Shahab, 2006).
Diagnosis diabetes tipe II "berbanding lurus" dengan diagnosis PJK berdasarkan karya Hafner yang dikutip oleh Frye tahun (2007) yang menunjukkan tingkat ketahanan hidup yang sama pada pasien tanpa diabetes dengan infark miokard acut (IMA) dan orang-orang dengan diabetes tetapi tidak mengalami (infark miokard acut) IMA. The Heart Association Amerika menunjukkan bahwa kejadian diabetes tipe II berbanding lurus dengan PJK, tidak hanya faktor risiko untuk penyakit. Screening untuk penyakit arteri koroner sekarang direkomendasikan untuk pasien tanpa gejala diabetes tipe II dengan dua atau lebih faktor risiko, meskipun studi ini menunjukkan terlalu konservatif (Frye, dkk, 2007).
3
hipertensi sekitar 14,3% dan meningkat menjadi sekitar 39% pada tahun 1985 sebagai penyebab penyakit jantung di Indonesia (Panggabean, 2006).
Hipertensi dikenal sebagai salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Sekitar seperempat jumlah penduduk dewasa menderita hipertensi, dan insidennya lebih tinggi di kalangan Afriko-Amerika setelah usia remaja. Penderita hipertensi tidak hanya beresiko menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti saraf, ginjal, dan pembuluh darah. Makin tinggi tekanan darah makin tinggi resikonya (Brown, 2005).
Penelitian Framingham yang dikutip oleh supriyono (2008) menunjukkan left ventrikel hypertrophy (LVH) akan meninggikan PJK 4 – 5 kali pada penderita usia lanjut. (Supriyono, 2008). Risiko terjadinya PJK pada pasien dengan non insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM) adalah dua hingga empat kali lebih
tinggi daripada populasi umum dan tampaknya tidak terkait dengan derajat keparahan atau durasi diabetes, mungkin karena adanya resistensi insulin dapat mendahului onset gejala klinis 15 – 25 tahun sebelumnya. Penderita dengan diabetes melitus berisiko lebih besar (200%) untuk terjadinya cardiovasculair diseases dari pada individu yang tidak diabet (Jian, 2005).
Orang yang memiliki 1 faktor resiko saja akan meningkatkan 2-4 kali prevalensi PJK, kombinasi dari dari 2 faktor resiko meningkat 9 kali dan bila melibatkan 3 faktor resiko naik menjadi 16 kali untuk terkena PJK (Sargowo,
1993). Atas dasar permasalahan dan fakta tersebut diatas, maka dilakukanlah
4
menderita hipertensi dan diabetes melitus mendapatkan perhatian lebih agar resiko terjadinya PJK dapat ditekan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu apakah terdapat perbedaan terjadinya PJK pada penderita Hipertensi dengan terjadinya PJK pada penderita diabetes melitus?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan terjadinya PJK pada penderita hipertensi dengan terjadinya PJK pada penderita diabetes melitus.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui prevalensi penyakit jantung koroner pada penderita hipertensi dalam kurun waktu 1 januari-31 desember 2009.
b. Mengetahui prevalensi penyakit jantung koroner pada penderita diabetes melitus dalam kurun waktu 1 januari-31 desember 2009.
c. Mengetahui distribusi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, dan tempat dirawat penderita hipertensi yang menderita penyakit jantung koroner.
d. Mengetahui distribusi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, dan tempat dirawat penderita diabetes melitus yang menderita penyakit jantung koroner.
5
a. Penelitian ini diharapkan menjadi titik awal serta sumber bagi penelitian selanjutnya.
b. Melalui penelitian ini peneliti dapat menerapkan dan memanfaatkan ilmu yang didapat selama pendidikan dan menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat penelitian ilmiah.
1.4.2 Manfaat Klinis
a. Penelitian ini dapat memberikan informasi atau masukan adanya perbedaan terjadinya PJK pada penderita hipertensi dengan penderita diabetes melitus.
b. Diharapkan juga nantinya dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk lebih memperhatikan komplikasi-komplikasi yang bisa disebabkan oleh pesien yang menderita hipertensi dan diabetes melitus.
1.4.3 Manfaat bagi masyarakat
a. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit jantung koroner pada penderita hipertensi dengan penderita diabetes melitus. b. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang beberapa faktor resiko