• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN TERJADINYA PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSU DOKTER SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN TERJADINYA PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSU DOKTER SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2009"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

GAMBARAN TERJADINYA PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN

PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSU DOKTER SAIFUL ANWAR MALANG

PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2009

Oleh:

HAPPY INDRA PRADANA 07020035

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

GAMBARAN TERJADINYA PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN

PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSU DOKTER SAIFUL ANWAR MALANG

PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2009

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh:

HAPPY INDRA PRADANA 07020035

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

LEMBAR PENGESAAHAN HASIL PENELITIAN GAMBARAN TERJADINYA PENYAKIT JANTUNG KORONER

PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSU DOKTER SAIFUL ANWAR MALANG

PERIODE 1 JANUARI-31 DESEMBER 2009

Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal: 17 Maret 2011 Pembimbing I

dr. Isbandiah, Sp.PD

Pembimbing II

dr. Thontowi Djauhari NS, M.Kes

Mengetahui, Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

Karya Tulis Akhir oleh Happy Indra Pradana ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Pada hari Kamis Tanggal 17 Maret 2011

Tim Penguji

dr. Isbandiah, Sp.PD ,Ketua

dr. Thontowi Djauhari NS, M.Kes ,Anggota

dr. Nanang Mardiraharjo, Sp. THT-KL ,Anggota

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wataala yang telah melimpahkan rahmat, rahim, serta hidayahNya kepada kita semua, sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan besar Rasulullah shalallah alaihi wassalam, beserta keluarga, sahabat, serta kaum muslimin yang senantiasa mengikuti beliau. Alhamdulillah penulis telah berhasil menyelesaikan tugas akhir yang berjudul gambaran terjadinya penyakit jantung koroner pada penderita hipertensi dengan penderita diabetes melitus di RSUD. DR. Saiful Anwar Malang, periode 1 januari 2009-31 desember 2009.

Ucapan terima kasih tidak lupa saya peruntukkan untuk semua pihak yang ikut berperan dalam terselesaikannya tugas akhir ini diantaranya,

1. dr. Irma suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Malang.

2. dr. Isbandiah, Sp. PD, selaku pembimbing 1 saya yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukan untuk membimbing saya, serta ilmu beliau yang telah diberikan kepada saya dengan ikhlas InsyaAllah, semoga Allah senantiasa merahmati beliau serta keluarga beliau.

3. dr. Thontowi Djauhari NS, M.Kes selaku pembimbing 2 saya yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukan untuk membimbing saya serta senantiasa memberikan nasehat-nasehatnya kepada saya untuk bisa menjadi lebih baik, semoga Alah merahmati beliau serta keluarga beliau. 4. dr. Nanang Mardiraharjo, Sp. THT-KL selaku penguji saya yang dengan

sabar dan teliti dalam memberikan masukan serta koreksi dalam penulisan tugas akhir ini, Semoga ilmu beliau diberikan balasan oleh Allah subhanahu wataala.

(6)

6. Staf TU, mas jamil, pak yono, bu romlah yang terut membantu dalam hal kemudahan administrasi yang diperlukan.

7. Direktur RSU. DR. Saiful Anwar Malang yang telah memberikan ijin penelitian.

8. Staf poli penyakit dalam, staf rekam medik RSSA, bu sunarti, pak yoyok, serta pak agung yang dengan sabar membantu dalam mencarikan data yang hendak diteliti.

9. Serta masih banyak lagi pihak yang turut membantu dalam terselesaikannya tugas akhir ini yang tidak mungkin di sebutkan satu persatu atas kontribusi yang telah diberikan.

Penulis menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini, oleh karena itu kritik dan saran senantiasa penulis harapkan dari para pembaca sekalian.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,

(7)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ……….. i

LEMBAR PENGUJIAN ...………. ii

KATA PENGANTAR ……..………. iii

ABSTRAK ………...………. v

ABSTRACT ………. vi

DAFTAR ISI ………. vii

DAFTAR TABEL ……… x

DAFTAR DIAGRAM ………... x

DAFTAR GAMBAR………. xi

DAFTAR SINGKATAN ……….. xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……….. 1

1.2 Rumusan Masalah……….. 5

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum……….. 5

1.3.2 Tujuan Khusus………. 5

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik ….………. 5

(8)

1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat ……….. 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Jantung Koroner 2.1.1 Definisi Penyakit Jantung Koroner ..………. 7

2.1.2 Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner ……….. 7

2.1.3 Patogenesis Penyakit Jantung Koroner ……….. 8

2.1.4 Gejala Klinis Penyakit Jantung Koroner ………... 16

2.1.5 Diagnosa Penyakit Jantung Koroner……….. 17

2.2 Hipertensi Sebagai Faktor Resiko penyakit jantung koroner ………. 20

2.3 Mekanisme kerusakan vaskuler pada hipertensi………. 22

2.4 Patofisiologi DM Sebagai Resiko Penyakit Jantung Koroner ……… 26

2.5 Disfungsi Endotel Pada Penderita DM ………... 26

2.6 Pengaruh DM terhadap Metabolisme Lipoprotein ………. 27

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ……….. 29

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ……… 29

3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian ……… 29

3.3.1 Populasi Penelitian ……… 29

3.3.2 Sampel Penelitian ………. 29

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ……… 30

3.3.4 Kriteria Inklusi dan eksklusi ………. 30

(9)

3.4 Instrumen Penelitian ………. 32

3.5 Prosedur Penelitian ………... 32

3.6 Alur penelitian ………. 33

3.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ……….. 34

3.8 Penyajian Data ……….. 34

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Distribusi Tempat Dirawat Penderita Hipertensi dan DM yang Menderita PJK. ………...………... 33

BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi karakteristik Usia dan Jenis Kelamin Penderita Hipertensi dan diabetes melitus yang Menderita Penyakit Jantung Koroner …… 39

5.2 Deskripsi Karakteristik Tingkat Pendidikan, Pekerjaan, Tempat Tinggal Dan Tempat Dirawat Penderita Hipertensi dan diabetes melitus yang Menderita Penyakit Jantung koroner ……… 42

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan ……… 41

6.2 Saran ……….. 41

(10)

DAFTAR TABEL Table 2.1 Faktor Resiko Aterosklerosis Koroner.

Tabel 4.1 Karakteristik Penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus yang Menderita PJK.

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Penderita Hipertensi dan DM yang Menderita PJK.

Diagram 4.2 Distribusi Usia Penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus yang Menderita PJK.

Diagram 4.3 Distribusi Tingkat Pendidikan Penderita Hipertensi dan DM yang Menderita PJK.

Diagram 4.4 Distribusi Pekerjaan Penderita Hipertensi dan DM yang Menderita PJK.

Diagram 4.5 Distribusi Tempat Tinggal Penderita Hipertensi dan DM yang Menderita PJK.

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Injuri Endotel Menyebabkan Penetrasi Lipid dan Sel Inflamasi. Gambar 2.2 Perubahan Pembuluh Darah pada Aterosklerosis.

Gambar 2.3 Peran Angiotensin II dalam Proses Patobiologi yang Komplek yang Nampak pada Perkembangan dan Progresi Penyakit Vaskuler. Gambar 2.4 Hubungan Antara Hipertensi dan Aterosklerosis: Peran dari U-II

Sebagai Vasokonstriktor Kuat. Gambar 4.1 Alur Penelitian Peneliti.

(12)

DAFTAR SINGKATAN

ABPM : Ambulatory Blood Pressure Monitoring.

ACE : Angiostensin Converting Enzyme

ADH : Antidiuretik Hormone

AGE : Advance Glycosilation Endproduct

AST : Aspartat Aminotransferase

AT1-R : Angiotensin II Type 1 Receptor

CAD : Coronary Arthery Disease

CK : Creatine Kinase

CKMB : Creatine Kinase Myocardia Band

DM : Diabetes Melitus

EKG : Elektrokardiografi

ET-1 : Endotelin-1

GP1 : Prostaglandin

HDL : High Density Lipoprotein

ICAM-1 : Intercellular Adhesion Molecules-1

IL : Interleukin

IMA : Infark Miokard Acute

IMT : Index Massa Tubuh

LAM : Leucosyte Adhesion Molecule

LDL : Low Density Lipoprotein

MCP-1 : Monosit Chemotactic Protein

MCSF : Macrofag Colony Stimulating Factor

(13)

MMP : Matrix Metalloproteinase

NADPH : Nikotinamid Adenin Dinukleotida Pospat NIDDM : Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus

NOS : Nitrix Oxide Syntease

PAF : Platelet-Activating Factor

PAI-1 : Plasminogen Activator Inhibitor-1

PDGF : Platelet-Derived Growth Factor

PJK : Penyakit Jantung Koroner

RAGE : Receptor for Advanced Glycation Endproduct

RAS : Renin Angiotensin System

ROS : Reactive Oxygen Species

SMC : Smooth Muscle Cell

SOD : Superokside Desmutase

SR : Scavenger Receptor

TGF- β1 : Transforming Growth Factor- Β 1

TG : Trigliserida

TNF : Tumor Necrotizing Factor

tPA : Tissue Plasminogen Activator

TXA2 : Tromboksan

UT : Urotensin

VAT : Ventricle Activating Time

VSMC : Vascular Smooth Muscle Cells

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Allison TG, 2007, Coronary Artery Disease, In: Joseph G Murphy, Margareth A Lloyd, et al, Mayo Clinic Cardiology, 3rd edn, Mayo Clinic Scientific Press and informa healtcare, USA, pp.687-688.

Alwi I, 2006, Infark Miokard Akut, In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 3, 4th edn, Balai Penerbitan IPD FK-UI, Jakarta

American Heart Association (AHA) – Scientific Position, 2007, Risk factors and Coronary Heart Disease, AHA Scientific Position.

Andari TN, 2001, karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Jalan di RSU. Pirnadi Medan Tahun 2001, skripsi, FKM USU Medan.

Antman EM, Braunwald, 2000, Myocardial Infarction,13th edn ,vol 4, Principles of internal Medicine, Mc.Graw-Hill Companies, New York, pp. 2060-2080.

Anwar B, 2004, Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.

Barras F, 1994, Mencegah Serangan Jantung dengan Menekan Kolesterol, PT.Gramedia Utama, Jakarta.

Bursnide, Jhon W, 1997, Diagnostik Fisik, cetakan V, Jakarta, EGC, pp. 243. Brown CT, 2005, Penyakit Jantung Koroner, Patofosiologi, In: Huriawati

Hartanto, Natalia Susi, Pita Wulansari dkk, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, 6th edn, vol. 1,EGC, Jakarta,pp:577-610.

Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, 2003, The Sevent Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure: National High Blood Pressure Education Program Coordinating Committee, JAMA, 2560-2570.

Christophe B, Nicolas L, Eugene P, et all, 2003, Influence of Diabetes Mellitus on Heart Failure Risk and Outcome, Cardiovascular Diabetology, Centre Hospitalier Universitaire de Little.

Chawley IS, Walter PF, Hurst JW, 1995, Penyakit Jantung Koroner Aterosklerotik, in: huriawati H, Widayanti D, Penyakit Kardiovaskular, EGC, Jakarta, pp: 1-5.

(15)

Departemen Kesehatan RI, 2003, Survei Kesehatan Nasional 2001: Laporan Studi Mortalitas 2001: Pola Penyakit Penyebab Kematian di Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.

Dzau VJ,2001, Tissue Angiotensin and Pathobiology of Vascular Disease, a Unifying Hypothesis. Hipertension, pp. 1047.

El-harizah Q, 2009, Perbedaan Rata-Rata Tingkat Resiko Penyakit Jantung Koronerpada Penderita Hipertensi dan Merokok dengan Hipertensi Dan Dislipidemia di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari-Desember 2008, Skripsi, Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammahdiyah Malang.

Flak E, Fuster V, 2001, Atherosclerosis and it’s Determinants. In: Fuster V, et. al, 10th edn, McGraw-Hill Med Publ. Div. International Edition, New York, Vol 1, pp.1065.

Frye RL, David R, Holmes, 2007, Diabetes Mellitus and Coronary Artery Disease, In: Joseph G Murphy, Margareth A Lloyd, et al, Mayo Clinic Cardiology, 3 rd edn, Mayo Clinic Scientific Press and informa healtcare, USA, pp: 735-737.

Garas S, Zafari AM, 2002, Myocardial Infarction, viewed 30 Agustus 2006, http://www.emedicine.com/MED/topic 1567.htm

Guang HZ, 2002, Gaya Hidup Warga Usia Pertengahan Dan Usia Lanjut Serta Pengaruhnya Terhadap Kesehatan, perkumpulan pancaran hidup, Jakarta. Harrison D, 2003, Role Of Oxidative Stress in Atheroslerosis , in: Am.J Cardiol,

91 (supp) 7A- 11A

Harun S, 1996, Infark Miokard Akut, In: H,M Sjaifoellah Noer, Sarwono Waspadji, A. Muin Rahman, dkk, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, EGC, pp. 1098-1105.

Irawan B, 2002, Disfungsi Endotel pada Diabetes Mellitus. Dalam : Naskah lengkap Konggres Nasional V PERSADIA dan PIT PERKENI, In: Djokomoeljanto R, dkk, Badan Penerbit UNDIP, Semarang, pp. 183-193 Jawaharlal WB, Senaratne, Green FR, 2000, Pathobiology of Atherosclerosis in

Oxford Textbook of Surgery, In: Peter J. Morris,William C. Wood, et al. 2 ndedn, Vol. 3, Oxford press, US.

Jhon S, Schmieder RE, 2000, Impaired Endothelial Function in Arterial Hypertension And Hypercholesterolemia: Potential Mechanisms and Differences, Hypertensi: pp. 1432-1438.

(16)

Diabetes,in: Christopher S, Richard P, Donahue, Diabetes Care, Vol. 28, USA, 1916-1921.

Kabo P, 2008, Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner: Kesaksian Seorang Ahli Jantung Dan Ahli Obat, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kaplan, Norman M, 1994, Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Penatalaksanaan Praktis Faktor-Faktor Resiko,EGC, Jakarta.

Karim S, 2006. Ekg Dan Penanggulangan Beberapa Penyakit Jantung Koroner Untuk Dokter Umum, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia, Jakarta, pp. 141-149.

Kurnia R, 2007, Karakteristik Penderita Hipertensi yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatra Barat Tahun 2002-2006, skripsi, FKM-USU, Medan.

Libby P, 2005, Prevention and Treatment of Atherosclerosis, in: Kasper DL, et al, Harrison’s Principles of Internal Medicine, The McGraw-Hill Companies, 16th Ed, Vol. II, US, 1430 – 1434.

Massie BM, Amidon TM, 1998. Heart, In: Tierney ln: McPhee SJ, Papadakis MA, et al, current Medical Diagnostic & Treatment, 37 th edn, Apleton & Lange, New Jersey, pp. 373-383.

Matter F, 2004, Coronary Heart Disease (Atherosclerotic Coronary Artery Disease; Ischemic Heart Disease), in current medical diagnosis & treatment, 43 th edn, Appleton & lange, McGraw-Hill.

Mughni A, 2007, Pengaruh Puasa Ramadhan Terhadap Faktor-Faktor Risiko Aterosklerosis: Studi pada Profil Lipid, Gula Darah, Tekanan Darah dan Berat Badan, Tesis, Universitas Diponegoro Semarang.

Nababan D, 2008, Hubungan Faktor Resiko dan Karakteristik Penderita dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSU. Dr.pirngadi Medan Tahun 2008, Tesis, USU

Panggabean MM, 2006, Penyakit Jantung Hipertensi, In: Sudoyo Aw, Setiyohadi B, Alwi I, et al, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 3, edisi ke-empat, Balai Penerbitan IPD FK-UI, Jakarta, pp. 1639-1647.

Pohan AR, 2003, Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002-2006. Skripsi, Universitas Sumatera Utara.

(17)

Rachmat M, Asri CA, Budhi S, 1995, Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Jantung Koroner pada Pasien Rawat Inapdi Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, akademi gizi Jakarta, FKUI, jurnal kardiologi/ vol XXI no. 3 juli- September 1996.

Sargowo D, 1993, Pencegahan Primer dan Sekunder Penyakit Jantung Koroner, Medika press, pp. 37-46.

Sargowo D, 2009, Deteksi dan Penanganan Terkini Penyakit Jantung Koroner (Acute Coronary Syndrome), FKUB, Malang.

Schoenberger JA, 1991, Dokter dan Pendidikan Masyarakat bagi Pencegahan, in: petrus andrianto, Pencegahan Penyakit Jantung Koroner, EGC, Jakarta, pp: 185-187.

Schwarz B, Bischpf HP, Kunze M, 1991, Overweight And Coronary Risk Factors Results from a Western Austrian Survey. Soz Prevent Med, pp. 322

Shahab A, 2006, Komplikasi Kronik DM: Penyakit Jantung Koroner, In: Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi dkk, Ilmu Penyakit Dalam, jilid 3, Edisi ke-empat, Balai Penerbit IPD FK-UI, Jakarta, pp.1894-1896. Sherwood l, 2001, Fisiologi Jantung, In: beatricia, I Santoso dkk, Fisiologi

Menusia dan Sel ke System, EGC, Jakarta, pp. 288-291.

Silbernagl S, Lang F, 2003, Teks Dan Atlas Berwarna Patofisiologi, EGC, Jakarta, pp.236.

Siregar A, Fazidah, dkk, 2005, Analisis Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner Penderita Rawat Jalan Rumah Sakit Dokter Pirngadi Medan, majalah info kesehatan masyarakat.

Siswono, 2003, Hipertensi dan PJK (http://www.gizi.net/cgi-n/berita/fullnews.cgi? Newsid 1063004544.85658 Diakses 25 februari 2011).

Supriyono M, 2008, Faktor-Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Kelompok Usia < 45 Tahun (Studi Kasus di RSUP DR. Kariadi dan RS Telogorejo Semarang), tesis, universitas diponegoro semarang.

Sylvia A, Price, Lorraine M. dkk, 1994, Patofisiologi – Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 528-556.

(18)

Thaler MS, 2000, Satu-Satunya Buku EKG Yang Anda Perlukan: Aritmia, edisi ke-dua, Hipocrates, Jakarta, pp. 95-128

Watanabe T, Kanome T, Miyazaki A, 2006, Relationship Between Hypertension and Atherosclerosis : from a viewpoint of most poten vasoconstrictor human urotensin ii . Current hypertension Review,pp. 237-246.

Wijaya A, 2000, Forum diagnosticum: Parameter Biokimia Untuk Syndrome Koroner Akut, prodia diagnostics educational services, Bandung.

Williams CL, Carter BJ, Eng A, 1980, The “Know Your Body “ Program: a Developmental Approach to Health Education and Disease Prevention. Prev med 371-383.

(19)

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab 48% kematian akibat penyakit kardiovaskuler pada tahun 1998 di Amerika Serikat. (data dari center for medicine and prevention national center for health statistics, and

American hearth association) (Brown, 2005).

Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada tahun 2005 sedikitnya 17,5 juta atau setara dengan 30,0 % kematian diseluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), 60 % dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung adalah penyakit jantung koroner (PJK) (Supriyono, 2008).

Di Indonesia, penyakit jantung juga cenderung meningkat sebagai penyebab kematian. Data survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 1996 menunjukkan bahwa proporsi penyakit ini meningkat dari tahun ke tahun sebagai penyebab kematian. Tahun 1975 kematian akibat penyakit jantung hanya 5,9 %, tahun 1981 meningkat sampai dengan 9,1 %, tahun 1986 melonjak menjadi 16 % dan tahun 1995 meningkat menjadi 19 %. Sensus nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa kematian karena penyakit kardiovaskuler termasuk penyakit jantung koroner adalah sebesar 26,4 %,) dan sampai tahun 2003 PJK juga merupakan penyebab utama kematian dini pada sekitar 40 % dari sebab kematian laki-laki usia menengah. (Departemen Kesehatan RI, 2003).

(20)

2

Penemuan pada penelitian didapatkan tingginya prevalensi pada faktor resiko PJK antara pria dan wanita dalam masyarakat. Lebih dari tiga-perempat dari sampel memiliki paling sedikit satu faktor risiko utama (hipertensi, hiperkolesterolaemia, diabetes, merokok atau obesitas) dengan prevalensi lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria dan lebih dari sepertiga memiliki dua faktor resiko, dengan prevalensi lebih besar pada wanita dibandingkan pria. (Schwarz, dkk, 1991).

Berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa diabetes melitus adalah sebagai faktor resiko PJK, dimana penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyulit makrovaskuler pada penderita DM, menyebabkan kesakitan dan kematian utama pada pasien DM (baik tipe I maupun tipe II) adalah (Shahab, 2006).

Diagnosis diabetes tipe II "berbanding lurus" dengan diagnosis PJK berdasarkan karya Hafner yang dikutip oleh Frye tahun (2007) yang menunjukkan tingkat ketahanan hidup yang sama pada pasien tanpa diabetes dengan infark miokard acut (IMA) dan orang-orang dengan diabetes tetapi tidak mengalami (infark miokard acut) IMA. The Heart Association Amerika menunjukkan bahwa kejadian diabetes tipe II berbanding lurus dengan PJK, tidak hanya faktor risiko untuk penyakit. Screening untuk penyakit arteri koroner sekarang direkomendasikan untuk pasien tanpa gejala diabetes tipe II dengan dua atau lebih faktor risiko, meskipun studi ini menunjukkan terlalu konservatif (Frye, dkk, 2007).

(21)

3

hipertensi sekitar 14,3% dan meningkat menjadi sekitar 39% pada tahun 1985 sebagai penyebab penyakit jantung di Indonesia (Panggabean, 2006).

Hipertensi dikenal sebagai salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Sekitar seperempat jumlah penduduk dewasa menderita hipertensi, dan insidennya lebih tinggi di kalangan Afriko-Amerika setelah usia remaja. Penderita hipertensi tidak hanya beresiko menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti saraf, ginjal, dan pembuluh darah. Makin tinggi tekanan darah makin tinggi resikonya (Brown, 2005).

Penelitian Framingham yang dikutip oleh supriyono (2008) menunjukkan left ventrikel hypertrophy (LVH) akan meninggikan PJK 4 – 5 kali pada penderita usia lanjut. (Supriyono, 2008). Risiko terjadinya PJK pada pasien dengan non insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM) adalah dua hingga empat kali lebih

tinggi daripada populasi umum dan tampaknya tidak terkait dengan derajat keparahan atau durasi diabetes, mungkin karena adanya resistensi insulin dapat mendahului onset gejala klinis 15 – 25 tahun sebelumnya. Penderita dengan diabetes melitus berisiko lebih besar (200%) untuk terjadinya cardiovasculair diseases dari pada individu yang tidak diabet (Jian, 2005).

Orang yang memiliki 1 faktor resiko saja akan meningkatkan 2-4 kali prevalensi PJK, kombinasi dari dari 2 faktor resiko meningkat 9 kali dan bila melibatkan 3 faktor resiko naik menjadi 16 kali untuk terkena PJK (Sargowo,

1993). Atas dasar permasalahan dan fakta tersebut diatas, maka dilakukanlah

(22)

4

menderita hipertensi dan diabetes melitus mendapatkan perhatian lebih agar resiko terjadinya PJK dapat ditekan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu apakah terdapat perbedaan terjadinya PJK pada penderita Hipertensi dengan terjadinya PJK pada penderita diabetes melitus?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan terjadinya PJK pada penderita hipertensi dengan terjadinya PJK pada penderita diabetes melitus.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui prevalensi penyakit jantung koroner pada penderita hipertensi dalam kurun waktu 1 januari-31 desember 2009.

b. Mengetahui prevalensi penyakit jantung koroner pada penderita diabetes melitus dalam kurun waktu 1 januari-31 desember 2009.

c. Mengetahui distribusi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, dan tempat dirawat penderita hipertensi yang menderita penyakit jantung koroner.

d. Mengetahui distribusi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, dan tempat dirawat penderita diabetes melitus yang menderita penyakit jantung koroner.

(23)

5

a. Penelitian ini diharapkan menjadi titik awal serta sumber bagi penelitian selanjutnya.

b. Melalui penelitian ini peneliti dapat menerapkan dan memanfaatkan ilmu yang didapat selama pendidikan dan menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat penelitian ilmiah.

1.4.2 Manfaat Klinis

a. Penelitian ini dapat memberikan informasi atau masukan adanya perbedaan terjadinya PJK pada penderita hipertensi dengan penderita diabetes melitus.

b. Diharapkan juga nantinya dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk lebih memperhatikan komplikasi-komplikasi yang bisa disebabkan oleh pesien yang menderita hipertensi dan diabetes melitus.

1.4.3 Manfaat bagi masyarakat

a. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit jantung koroner pada penderita hipertensi dengan penderita diabetes melitus. b. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang beberapa faktor resiko

Referensi

Dokumen terkait

Maulida, 2007.Insidensi Penderita Akne vulgaris menurut Distribusi Umur, Jenis Kelamin dan Bulan Kunjungan di Poliklinik Kulit dan Kelamin BRSD Kepanjen Malang Periode

PERBEDAAN INTAKE SERAT, NATRIUM, DAN ANTIOKSIDAN ANTARA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN PENYAKIT JANTUNG.. NON KORONER PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD Dr MOEWARDI

Gambar 6.11 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Tekanan Darah di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 Berdasarkan gambar 6.11 diatas dapat diketahui

terjadinya PJK pada DM, maka peneliti ingin meneliti hubungan kadar HDL pada pasien diabetes melitus Tipe 2 dengan kejadian penyakit jantung koroner melalui

PERBEDAAN INTAKE KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK, DAN KOLESTEROL ANTARA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN PENYAKIT JANTUNG NON KORONER PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD Dr MOEWARDI..

kelompok subjek kontrol non penderita jantung koroner merupakan masyarakat yang.. tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner, baik laki-laki

Kesimpulan dari penelitian ini adalah usia tua merupakan kelompok umur terbanyak menderita penyakit jantung koroner, sebagian besar berjenis kelamin laki – laki,

Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas seksual pada penderita jantung koroner yaitu sering merasa lelah saat berhubungan dan tidak ada gelaja penyakit jantung koroner yang