SKRIPSI
Oleh:
FARIDA NIRMALA
NIM. 201010420311035
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
PENGARUH POSISI TEGAK SAAT PROSEDUR IMUNISASI
TERHADAP TINGKAT NYERI PADA BAYI USIA 0-12 BULAN
DI PUSKESMAS DINOYO MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh:
FARIDA NIRMALA
NIM. 201010420311035
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : FARIDA NIRMALA
NIM : 201010420311035
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Pengaruh Posisi Tegak Saat Prosedur Imunisasi Terhadap Tingkat
Nyeri Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Puskesmas Dinoyo Kota Malang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 22 April 2014
Yang Membuat Pernyataan
Farida Nirmala
v
M otto
D oa, Usaha, I khlas, T awakkal
- akan engkau hidup
selamanya. D an beramallah untuk akhiratmu,
vi
P ER SEM BA H A N
Alhamdulillah karya sederhana dan penuh perjuangan ini telah terselesaikan dan akhirnya
gelar sarjana keperawatan telah tersemat (Farida Nirmala S.Kep), maka hasil perjuangan ini
saya persembahkan untuk semua orang yang saya sayangi..
Bapak tercinta (H. Abdul Wahid) yg telah memberikan banyak cinta dan sayangnya
dalam bentuk yg sederhana, tak pernah mengungkapkan cintanya, tapi dia selalu
membuktikan kasih sayangnya untuk anaknya.. Bapak yg selalu memberikan do’a, nasihat
dan mengingatkan dalam kebaikan serta selalu memenuhi semua permintaan anaknya..
Mama tercinta (Hj. Murniati) yg selalu memberikan cinta, perhatian, do’a dan nasehat
serta selalu menerima segala kekurangan saya. Mama yg telah menjadi sosok yg sangat
berarti dan menjadi inspiratif dalam hidup saya.. Karena ketulusan dan pengorbanan
merekalah saya menjadi seperti saat ini.. Karya kecil ini tidak bisa membalas semua
yang telah diberikan.. Trima kasih untuk semuanya,..
Adik saya (Khairul Fata) semoga hal yg baik menjadi contoh dan karya ini bisa menjadi
motivasi untukmu dalam meraih cita- cita. Semua keluarga besar yang selalu mendukung
setiap pilihan saya, memberikan do’a dan perhatiannya..
Buat Sahabat - sahabat tercinta, Ka’ Atma (sahabat sekaligus kakak yang baik, yang
selalu ada kapan saja walaupun suka marah), Dowek (Satu satunya sahabat cowok,
orangnya lucu, baik, dan cerewet), Namira (sahabat yang baik tpi super sibuk kayak
artis), yang terakhir Emy (sahabat dari TK sampai kuliah, dari awal dimalang selalu
bareng, suka telat datang disemua acara). Trima kasih telah mewarnai hari- hari di
Malang.. Semoga kita bertemu lagi ketika sudah sukses nanti.
Buat Ka’ Tina, yg sudah menemani dari pertama ke malang, trima kasih untuk saran,
do’a & bimbingannya selama ini. Semoga sukses dan cepat dapat jodoh.. Trima kasih
sudah menjadi kakak yg baik..
vii
Teman- teman kos Beta 1 (Via, Rika, Meylanda, Pina (Bude), Mba’ Anis, Mba’ Elok,
Mba’ Yasmin, Mba’ Ritma, Mba’ Lisa, mba’ Nisak, Yuli, Opik, Tika, Vika, Ninda,
Farah, dan Umi, trimakasih atas semangat dan
do’anya. Sungguh banyak kenangan
bersama kalian di kos ini..
Teman- teman PSIK A 2010 (Ari, Sofie, Angga, Tary, Ade, Isma, Imam, Citra,
catur, Anggi, Ines, Toriq, Cindy, Gita, Nurjani, Dessy, Dyan, Saudah, Dapit, Arwin,
Amir dan Rini), tdk terasa 3,5 tahun sudah kita lalui bersama, banyak kenangan
bersama kalian di kampus putih tercinta ini. Trima kasih sudah mengenal dan menjadi
teman yang baik selama ini. Semoga kita menjadi sukses dan ilmu yg kita dapatkan
bermanfaat. Amiiin..
Teman- teman PSIK angkatan 2010, trimakasih atas
do’anya.. Semoga kita semua
sukses..
Teman- teman KKN 41 2013 Dampit,, Laskar 31,, 2 bulan bersama kalian memberikan
banyak pengalaman dan pelajaran berharga untuk saya.. Trimakasih juga atas bantuan,
do’a dan sarannya..
Teman- teman Himpunan Mahasiswa Lombok Utara (HIMLU Malang), trima kasih atas
semangat dan
do’anya.. Semoga ikatan silaturrahmi kita semakin erat kedepannya dan
perkumpulan ini terus maju.. amiiin..
Kakak tingkat (ka’ neneng, Mba’ Candra)
dan semua yg tidak bisa disebutkan satu
persatu.. Trimakasih sudah membantu selama skripsi..
Teman- teman SMANTAN 2010 (Suci, Ticha, dan teman- teman lainnya).. semoga
kita semua sukses kedepannya..
Semua yang saya kenal, yang kenal dengan saya dan yang akan saya kenal yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu.. Trima kasih atas do’a yang diberikan..
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh posisi tegak saat prosedur imunisasi terhadap tingkat nyeri pada bayi usia 0-12 bulan di Puskesmas Dinoyo Malang”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan,
arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis
menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
3. Drs Atok Miftachul Hudha, M.Pd sebagai dosen pembimbing I, atas arahan,
bimbingan dan masukan yang sangat membangun.
4. Reni Ilmiasih, M.Kep., Sp.Kep.An yang dengan sabar dan kebesaran hati dalam
membimbing saya untuk mewujudkan skripsi ini.
5. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil
bagi terselesaikannya skripsi ini.
6. Keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan menjadi motivasi bagi
terselesaikannya skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan
ix
8. dr. Bayu Tjahjawibawa, selaku Kepala UPT Puskesmas Dinoyo Malang yang telah
memberi izin dan membantu selama penelitian ini.
9. Bu Wiwin dan semua petugas kesehatan puskesmas Dinoyo, yang telah
membantu selama penelitian ini.
10. Ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan yang telah bersedia menjadi responden
dalam penelitian ini.
11. Teman-teman PSIK A 2010 dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian
skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu- persatu, yang turut
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan dan kesehatan masyarakat.
Malang, April 2014
x
ABSTRAK
Pengaruh Posisi Tegak Saat Imunisasi Terhadap Tingkat Nyeri Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Puskesmas Dinoyo Kota Malang
Farida nirmala1, Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd2,
Reni Ilmiasih, M.Kep.,Sp.Kep.An3
Latar Belakang: Imunisasi pada masa bayi merupakan tindakan yang menimbulkan trauma karena menyebabkan nyeri. Imunisasi diberikan berulang kali, dalam satu tahun bayi mendapatkan imunisasi sebanyak 8 kali. Suatu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri yaitu dengan melakukan menejemen nyeri. Menejemen nyeri terdiri dari menejemen nyeri farmakologi dan non farmakologi. Pengaturan Posisi saat imunisasi adalah salah satu tindakan non farmakologi untuk menurunkan nyeri pada bayi. Posisi tegak saat imunisasi lebih rendah tingkat nyeri dibandingkan posisi terlentang atau yang lainnya.
Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh posisi tegak saat imunisasi terhadap tingkat nyeri pada bayi usia 0-12 bulan.
Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah static grup comparison dengan analisa data t test independent. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah quota sampling dengan sampel penelitiannya yaitu bayi berusia 2-12 bulan yang akan mendapat imunisasi sebanyak 30 responden kelompok intervensi (diposisikan tegak) dan 30 responden kelompok kontrol (tidak diposisikan tegak).
Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor nyeri kelompok intervensi (6,97) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol (8,23) dimana p value 0,000 < α 0,05. Posisi tegak (upright) saat prosedur imunisasi mempengaruhi tingkat nyeri pada bayi usia 0-12 bulan. Faktor yang mempengaruhi perbedaan rata- rata skor nyeri adalah kenyamanan, kecemasan dan susunan otot pada masing- masing posisi.
Kesimpulan: Ada pengaruh posisi tegak saat prosedur imunisasi terhadap tingkat nyeri pada bayi usia 0-12 bulan.
Saran: Pelayanan kesehatan perlu menerapkan manajemen nyeri terutama posisi ketika melakukan tindakan sebagai bentuk penerapan dari atraumatic care pada anak.
Kata kunci: Bayi, Imunisasi, Nyeri, Posisi tegak.
xi
ABSTRACT
Effect Of Upright Position When Procedure Immunization Toward Pain Scale Of Age 0-12 Month Infant In Puskesmas Dinoyo Malang
Farida nirmala1, Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd2,
Reni Ilmiasih, M.Kep., Sp.Kep.An3
Background: Immunization in infants is an action that impact an traumatic syndrome because it can be painful in infants. Immunizations are given repeatedly, in one year infant get immunized of 8 times. An effort made is with pain management of immunization. Pain management there are pharmacological and non-pharmacological. Position when procedure immunization is one of nonpharmacological tools to reduce pain, especially in infants. Upright position when prosedur is lower pain scale than supine or other position.
Purpose: The purpose of this study is to evaluate the effect of upright position when procedure immunization toward pain scale of age 0-12 month infant.
Method: The method used in this study was static grup comparison using data analysis t test independent. The sampling technique use in this study is quota sampling with a sample of research that 0-12 month infant who want to immunization they consist of 30 intervension group respondents (positioned upright) and 30 control group respondents (not positioned upright).
Result: Result of analysis showed that there is intervention group’s mean scores (6,97) are significantly lower than control group’s (8,23) where p value 0,000 < α 0,05. Upright position when procedure immunization effect to pain scale of age 0-12 month infant. Factors that affect the difference average of pain score is comfortable, anxiety and composition of muscle at each position.
Conclusion: Conclusion of this study is there is an effect of upright position when procedure immunization toward pain scale of age 0-12 month infant.
Advice: Health care need to apply pain management especially position when prosedure as a form of the application of atraumatic care in children.
Keyword: Infants, Immunization, Pain, Upright position
xii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ………. i
Lembar Persetujuan ………... ii
Lembar Pengesahan ………... iii
Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ………. iv
Motto ……… v
Lembar Persembahan ……… vi
Kata Pengantar ..……….…………... viii
Abstrak ………. x
Abstract ……… xi
Daftar Isi ………... xii
Daftar Tabel ………... xv
Daftar Gambar ………... xvi
Daftar Lampiran ……… xvii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……… 5
1.3 Tujuan Penelitian ………. 5
1.3.1 Tujuan Umum ……… 5
1.3.2 Tujuan Khusus ……… 5
1.4 Manfaat Penelitian ………... 6
1.5 Keaslian Penelitian ……….. 7
1.6 Batasan Penelitian ……… 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi ………... 10
2.1.1 Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan …….. 10
2.1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak ……….. 10
2.1.2.1 Pertumbuhan bayi usia 0-12 bulan … 10 2.1.2.2 Perkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan.. 12
2.2 Konsep Nyeri Pada Bayi .……….. 18
2.2.1 Pengertian Nyeri ……….. 18
2.2.2 Fisiologi nyeri ………... 18
2.2.2.1 Reseptor nyeri ………. 18
2.2.2.2 Transmisi Nyeri ……….. 21
2.2.2.3 Neuroregulator nyeri ……… 23
2.2.3 Respon Nyeri ……….. 24
2.2.3.1 Respons Fisiologis ……… 24
2.2.3.2 Respons Perilaku ………... 24
2.2.4 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Nyeri …….. 25
2.2.4.1 Faktor Fisiologis ……… 26
2.2.4.2 Faktor Sosial ………. 26
2.2.4.3 Faktor Spiritual ……… 27
2.2.4.4 Faktor Psikologis ………. 27
xiii
2.2.5 Pengkajian Nyeri Pada Bayi ………. 28
2.2.6 Manajemen Nyeri Pada Bayi ………. 34
2.3 Konsep Imunisasi ………. 35
2.3.1 Pengertian Imunisasi ……… 35
2.3.2 Macam- Macam Imunisasi ……… 36
2.3.3 Jenis Imunisasi ……… 36
2.3.4 Jadwal imunisasi ………. 37
2.3.5 Jenis Injeksi Imunisasi ……… 37
2.4 Konsep Posisi Bayi ……… 39
2.4.1 Posisi bayi ……….. 39
2.5 Pengaruh Posisi Tegak Terhadap Tingkat Nyeri ..…… 42
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep ……….. 44
3.2 Hipotesis Penelitian ……… 45
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain penelitian ………. 46
4.2 Kerangka kerja ………. 47
4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ………. 48
4.3.1 Populasi Penelitian ……….. 48
4.3.2 Sampel Penelitian ………. 48
4.3.3 Teknik Sampling ……….. 48
4.4 Variabel Penelitian ……….. 48
4.4.1 Variabel Independen (Variabel Bebas) …. 48 4.4.2 Variabel Dependen (Variabel Tergantung) 49 4.5 Definisi Operasional ……… 49
4.6 Tempat dan Waktu penelitian ……… 49
4.7 Instrumen Penelitian ……….. 49
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ………. 50
4.8.1. Prosedur Penelitian ……… 50
4.8.1.1 Tahap Persiapan ………. 50
4.8.1.2 Tahap Pelaksanaan ………. 51
4.8.1.3 Tahap Pengumpulan Data ………. 51
4.8.2 Pengolahan Data ………. 52
4.9 Analisis Data ……… 53
4.10 Etika Penelitian ……… 54
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Hasil Penelitian ……….. 57
5.1.1 Karakteristik Responden Bayi di Puskesmas Dinoyo 57 5.1.1.1 Karakteristik Responden Kelompok Yang Tidak Diposisikan Tegak ……….. 58
5.1.1.2 Karakteristik Responden Kelompok Posisi tegak ……….. 59
xiv
Yang Diposisikan Tegak ………. 61
5.1.2.3 Perbandingan Skor Nyeri Antara Kelompok Posisi tegak dan Kelompok Yang Tidak Diposisikan Tegak ……….. 62
5.2 Analisa Data ……… 63
5.2.1 Uji Hipotesis (Uji t Independen) ……….. 63
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden ……… 65
6.1.1 Usia ……… 65
6.1.2 Jenis Kelamin ………. 66
6.2 Tingkat Nyeri Pada Kelompok Yang Tidak Diposisikan Tegak ………. 67
6.3 Tingkat Nyeri Pada Kelompok Yang Diposisikan Tegak 69 6.4 Pengaruh Posisi Tegak Saat Imunisasi terhadap Tingkat Nyeri Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Puskesmas Dinoyo.. 71
6.5 Keterbatasan Penelitian ……….. 73
6.6 Implikasi Keperawatan ………... 74
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ………. 76
7.2 Saran ……… 76
DAFTAR PUSTAKA ……… 78
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skala FLACC ………...………..…… 29
Tabel 2.2 Skala CRIES ……….. 30
Tabel 2.3 Skala Neonatal Infant Pain Scale ……… 30
Tabel 2.4 Skala MBPS ……… 32
Tabel 4.1 Pendekatan the static group comparison design ………. 45
Tabel 4.2 Definisi Operasional …………...……….. 48
Tabel 4.3 Rencana Tabulasi Data ………... 52
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Jadwal imunisasi ……… 36
Gambar 2.2 Posisi Horizontal ……… 39
Gambar 2.3 Posisi tegak (upright) ……… 39
Gambar 2.4 Gendongan football ………. 40
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ………... 43
Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian ……… 46
Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Pada Kelompok Yang tidak diposisikan tegak Di Puskesmas Dinoyo Maret 2014 ……… 58
Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Kelompok Yang Tidak Diposisikan Tegak Di Puskesmas Dinoyo Maret 2014 ……… 59
Gambar 5.3 Distribusi Frekensi Responden Berdasarkan Usia Pada Kelompok Posisi tegak Di Puskesmas Dinoyo Maret 2014 . 59 Gambar 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Kelompok Posisi tegak Di Puskesmas Dinoyo Maret 2014 ……… 60
Gambar 5.5 Distribusi Skor Nyeri Responden Pada Kelompok Yang Tidak Diposisikan Tegak Di Puskesmas Dinoyo Maret 2014 ……… 61
Gambar 5.6 Distribusi Skor Nyeri Responden Pada Kelompok Yang tidak diposisikan tegak Di Puskesmas Dinoyo Maret 2014 ……… 62
Gambar 5.7 Perbandingan Skor Nyeri Antara Kelompok Posisi Tegak Dan Kelompok Yang Tidak Diposisikan Tegak Di Puskesmas Dinoyo Maret 2013 ……… 63
Foto 1 Penandatanganan Lembar Kesediaan Menjadi Responden Oleh Orang Tua Bayi ……… 89
Foto 2. Penjelasan Penelitian Dan Meminta Kesediaan Menjadi Responden ………. 89
Foto 3. Pelaksanaan Imunisasi Pada Kelompok Kontrol (Yang Tidak Diposisikan Tegak) ……… 89
Foto 4. Respon Nyeri Pada Kelompok Intervensi (Posisi Tegak) … 89 Foto 5. Respon Nyeri Bayi Pada Kelompok Kontrol (Tidak Diposisikan Tegak) ……….. 89
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian Dari Fikes UMM …… 81
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Dinas Kesehatan ……….. 82
Lampiran 3 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ………… 83
Lampiran 4 Standar Operasional Prosedur (SOP) Posisi Tegak ……... 84
Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ……….. 85
Lampiran 6 Lembar Observasi Skala FLACC ………. 86
Lampiran 7 Hasil Penelitian ……….. 87
Lampiran 8 Hasil Analisis Uji t Independen ………... 88
Lampiran 9 Foto Dokumentasi Penelitian ………. 89
Lampiran 10 Lembar konsultasi ……….. 90
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku
Anonim. 2012. Cara Menggendong Bayi Sesuai Usia. Jakarta: PT. Kompas Cyber Media.
Astuti, Indra Tri. 2011. Studi Komparasi Pemberian ASI dan Larutan Gula Terhadap Respons Nyeri Saat Imunisasi Pada Bayi di Puskesmas Ngesrep Semarang. Tesis tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.
Guyton, Arthur C. 1990. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC.
Hatfield, Nancy T. 2008. Broadribb’s Intoductory Pediatric Nursing (7th ed). Philadelphia:
Wolters Kluwer.
Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Hockenberry, M. J., & Wilson, D. 2009. Wong’s Essentials of Pediatric Nursing. St. Louis Missouri: Mosby elsevier.
Ismanto, Amatus Yudi. 2011. Komparatif Pemberian ASI dan Topikal Anestesi terhadap Respon Nyeri Imunisasi Pada Bayi di Puskesmas Bahu Manado. Tesis tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Indonesia.
James, Susan Rowen & Ashwil, Jean Weiler. 2007. Nursing Care of Children Principles & Practice 3th Ed. ST Louis, Missouri: Elsevier.
Juan, Stephen. 2005. Tubuh Ajaib: Membuka Misteri- Misteri Aneh dan Menakjubkan Tubuh Kita. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Lalani, Amina., & Schneeweiss, Suzan. 2011. Kegawatdaruratan Pediatri. Jakarta: EGC.
Leifer, Gloria. 2011. Introduction to Maternity & Pediatric Nursing 6th Ed. ST Louis, Missouri: Elsevier.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Jakarta. Salemba Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Potter, P.A & Perry, A. G. 2009. Fundamental keperawatan buku 1 edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, P.A & Perry, A. G. 2009. Fundamental keperawatan buku 2 edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.
xix
Price, Debra L & Gwin, Julie F. 2012. Pediatric Nursing An Introductory Text 11th Ed. ST Louis, Missouri: Elsevier.
Santrock, John W. 2011. Masa Perkembangan anak. Jakarta: Salemba Humanika.
Sarimin, Dorce Sisfiani. 2012. efektifitas paket dukungan keluarga (PDK) terhadap respon perilaku nyeri bayi yang dilakukan prosedur imunisasi di RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado. Tesis tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suyanto. 2011. Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Tamsuri, Anas. 2006. Konsep & Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.
Verklan, M.T., & Walden, M. 2010. Core Curriculum for Neonatal Intensive Care Unit. St Louis: Saunders Elsevier.
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Wong, Donna L., Hockenberry, Marilyn., dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong Ed. 6 Vol. 1. Jakarta: EGC.
Sumber internet
BC Centre for Disease Control. 2012. Communicable Disease Control, Immunization Program Section IVB – Reducing Immunization Injection Pain. (Online) http://pediatrics.aappublications.org/. Diakses tanggal 16 November 2013.
Chambers, C.T., Taddio, A., Uman, L.S., & McMurtry, C.M. 2009. Psychological Interventions for Reducing Pain and Distress During Routine Childhood Immunizations: a Systematic Review. Clinical Therapeutics, vol 31. (Online) http://pediatrics.aappublications.org/. Diakses tanggal 17 Januari 2014.
Grunau, E.R., Weinberg, J., & Whitfield, M.F. 2004. Neonatal Procedural Pain and Preterm Infant Cortisol Response to Novelty at 8 Months. Official Journal of The American Academy of Pediatrics, 114, e77. (Online) www.pediatric.org diakses tanggal 25 November 2013.
Hall, R Whit & Anand, K. J. S. 2005. Physiology of Pain and Stress in the Newborn. Official Journal of The American Academy of Pediatrics, 6, e61. (Online) http://neoreviews.aappublications.org. diakses tanggal 13 Februari 2014.
xx
Moshe, Taddio, A., Goldbach, Morton., et. all. 2004. Effects of Age, Gender And Holding on Pain During Immunization. Can J Clin Pharmacol Vol 11(1) e2-e7. (Online) http://pediatrics.aappublications.org/. Diakses tanggal 17 Januari 2014.
Menkes RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 482/Menkes/SK/IV/2010 (Online) Diakses tanggal 7 oktober 2013.
Pieh, C., Altmeppen, A.J., Neumeier, S., Loew, T., Angerer, M., & Lahman, C. (2012). Gender different in outcome of a multimodal pain management program. Journal Pain. 153, 197-202. (Online) www.painjournalonline.com. Diakses tanggal 26 Maret 2014
Royal College of Nursing. 2009. The Recognition and Assessment of Acute Pain In Children, Update of Full Guideline. Clinical Practice Guideline. (Online) http://pediatrics.aappublications.org/. Diakses tanggal 17 Januari 2014.
Rospond, Raylene M. 2008; terj. D. Lyrawati, 2009. Pengkajian Nyeri. (Online) Diakses tanggal 6 Oktober 2013.
Schechter, Neil L., Zempsky, William T., Cohen, Lindsey L., et. all. 2007. Pain Reduction During Pediatric Immunizations: Evidence-Based Review and Recommendations. Official Journal of The American Academy of Pediatrics, 119, e1184. (Online) www.pediatric.org Diakses tanggal 6 Oktober 2013.
Sparks, L.A., Setlik, J., & Luhman, J. 2007. Parental holding and positioning to decress IV distress in young children: A Randomized Controlled Trial. Journal of Pediatrics Nursing, 22(6); 440-447. (Online) www.pediatric.org Diakses tanggal 16 November 2013.
Taddio, A., Appleton, M., Bortulossi, R., et all. 2010. Reducing the pain of childhood
1
1.1 Latar Belakang
Balita adalah anak yang berusia dibawah lima tahun dan lima tahun pertama
kehidupannya merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini
berlangsung sangat pendek dan tidak dapat diulang lagi, masa balita tersebut sebagai
masa keemasan, jendela kesempatan, dan masa kritis (Depkes RI, 2006). Lima tahun
ini menjadi penentu masa depan anak, terutama dalam hal kesehatan. Anak yang
sudah berusia 5 tahun, memiliki masa yang paling penting yaitu pada usia satu tahun
pertama. Pada usia ini, anak lebih rentan terkena suatu penyakit terutama penyakit
menular, karena pada usia ini kekebalan tubuh anak belum berfungsi optimal.
Penyakit yang diderita akan sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Oleh karena
itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk pencegahan penyakit yang menyerang balita.
Upaya pemerintah dalam mencegah penyakit pada balita salah satunya dengan
imunisasi dasar pada satu tahun pertama kehidupan anak. Imunisasi merupakan suatu
upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan pada bayi atau anak,
sehingga terhindar dari penyakit (Depkes, 2000). Tujuan utama kegiatan imunisasi
adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). PD3I merupakan penyakit- penyakit menular
yang sangat potensial menimbulkan wabah dan kematian terutama pada balita.
Sebelum kegiatan imunisasi dipergunakan secara luas di dunia, banyak anak yang
terinfeksi penyakit seperti polio, campak, pertusis, dan difteri yang dapat berdampak
kematian dan kecacatan. Selain itu, imunisasi sebagai upaya dalam mewujudkan
Angka cakupan imunisasi di Indonesia tahun 2008 mencapai 90,5% (Ditjen
PP-PL, Kemenkes RI, 2010). Hasil cakupan imunisasi nasional tahun 2009 BCG
(93,8%), DPT 3 (91,3%), polio (92,4%), campak (91%) (Kemenkes, 2010).
Sementara, hasil cakupan imunisasi jawa timur tahun 2011 BCG (103,4%), DPT 3
(100,41%), polio (91,51%), campak (81,60%) (Dinkes Jawa timur, 2011).
Jadwal imunisasi balita 2011- 2012 yang direkomendasikan oleh Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI) kepada tenaga kesehatan, selama satu tahun pertama,
anak mendapatkan satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT, satu kali
imunisasi campak dan imunisasi hepatitis B sebanyak 3 kali (IDAI, 2010). Sebagian
besar dari imunisasi dasar tersebut dilakukan melalui injeksi vaksin ketubuh anak baik
melalui subkutan maupun intramuskular. Sesuai jadwal imunisasi selama satu tahun
pertama, anak mendapatkan injeksi intramuskular sebanyak kurang lebih 8 kali dan
tindakan tersebut menimbulkan nyeri pada anak.
Persepsi masyarakat bahwa bayi tidak bisa merasakan nyeri adalah kurang
tepat. Bayi memiliki sistem fungsional (reseptor nyeri berupa nosiseptor) dan
anatomis terhadap proses nyeri dipertengahan tiga bulan terakhir usia kehamilan dan
bayi baru lahir cukup bulan (usia gestasi 37 sampai 42 minggu) memiliki sensitivitas
terhadap nyeri yang sama dengan batita dan anak- anak. Selain itu, bayi baru lahir
dengan usia gestasi kurang dari 37 minggu memiliki sensitivitas yang lebih besar
terhadap nyeri daripada bayi baru lahir cukup bulan atau anak- anak yang lebih tua
(Potter & Perry, 2009).
Suntikan untuk vaksinasi merupakan sumber yang paling umum dari nyeri
iatrogenik di masa kecil, injeksi ini diberikan berulang kali pada hampir seluruh bayi,
kanak-kanak dan remaja. Perkiraan orang dewasa yang memiliki rasa takut terhadap
Sekitar 10% dari populasi menghindari vaksinasi dan prosedur jarum lain karena
takut jarum (Taddio, Appleton, Bortulossi et. al, 2010). Anggota keluarga juga
seringkali cukup prihatin dengan nyeri imunisasi yang dirasakan bayinya. Meyerhoff
et all dalam Schechter, et. al (2007) melakukan upaya untuk mengukur perhatian
orang tua mengenai beberapa imunisasi dan kesediaan membayar untuk menghindari
injeksi imunisasi. Menurut survei mereka dari 294 keluarga yang diambil dari sampel
acak dari 26 pusat di seluruh Amerika Serikat, orang tua melaporkan bahwa mereka
akan bersedia membayar rata-rata 57 dolar untuk menghindari 2 injeksi dan hampir
80 dolar untuk menghindari 3 atau 4 injeksi.
Nyeri injeksi yang terlihat sangat kecil dapat menimbulkan penderitaan bagi
anak dan kecemasan bagi orang tuanya. Kenangan negatif yang menyedihkan dan
menyakitkan pada prosedur invasif dimasa kecil dapat menyebabkan kenangan rasa
sakit yang berlebihan dan meningkatkan distress selama prosedur berikutnya
(Kennedy, Luhmann & Zempsky, 2008). Hal ini menggambarkan bahwa rasa nyeri
yang ditimbulkan oleh prosedur imunisasi berdampak pada masa depan dari seorang
anak.
Grunau, Weinberg dan Whitfield (2004) menjelaskan dalam penelitiannya
mengenai respon stress yang dilihat dari respon kortisol pada bayi yang dilakukan
tindakan yang menimbulkan nyeri menunjukkan hasil bahwa sebelum dan sesudah
tindakan terjadi perbedaan respon kortisol. Respon kortisol terjadi peningkatan
setelah tindakan (prosedural) yang menyakitkan pada bayi. Hal ini mengindikasikan
bahwa rasa sakit yang diakibatkan karena imunisasi dapat menimbulkan stress pada
bayi dan dapat berakibat jangka panjang dan jangka pendek seperti yang telah
Salah satu upaya untuk mengurangi dampak tersebut yaitu dengan
mengurangi atau meminimalkan nyeri selama tindakan. Banyak metode dalam
meminimalkan tingkat nyeri, salah satunya dengan pengaturan posisi pasien selama
tindakan. Hockenberry dan Wilson (2009) menjelaskan bahwa beberapa penelitian
mendokumentasikan mengenai beberapa alternatif penatalaksanaan nyeri
nonfarmakologi pada bayi yang dapat digunakan seperti dengan mengatur posisi.
Hasil dari tiga studi yang telah dilakukan, posisi supine mengakibatkan rasa sakit yang
lebih besar daripada posisi tegak atau ditahan oleh orang tua (Taddio, Appleton,
Bortulossi et. al. 2010).
Lacey, Finkelstein dan Thygeson (2008) menjelaskan dalam penelitiannya
mengenai perbandingan kecemasan anak pada posisi supine dan sitting up
menggambarkan hasil bahwa posisi sitting up saat prosedur lebih efektif menurunkan
kecemasan bayi digambarkan dengan tangisan dan pain face scale yang rendah.
Sementara Sparks, Setlik dan Luhman (2007) dalam penelitiannya yang
membandingkan distress, ketakutan dan nyeri antara posisi upright dan flat,
menemukan bahwa tingkat distress, ketakutan dan nyeri pada posisi flat lebih tinggi
dibandingkan dengan posisi upright. Posisi tegak memberikan kenyamanan bagi bayi
saat injeksi sehingga menurunkan kecemasan bayi terhadap prosedur. Kecemasan
yang muncul dapat mempengaruhi respon nyeri pada bayi.
Memberikan posisi yang nyaman pada bayi saat tindakan injeksi merupakan
teknik relaksasi. Kenyamanan dari bayi akan menurunkan kecemasan bayi terhadap
prosedur dan akan menurunkan nyeri yang diakibatkan oleh injeksi. Selain itu, ketika
seorang anak dalam posisi tegak, sangat kecil kemungkinannya bahwa otot paha akan
kedalam otot yang dalam kondisi santai dan bisa mengakibatkan derajat nyeri yang
lebih tinggi (Stephens et. al (1999) dalam Lacey, Finkelstein & Thygeson (2008)).
Berdasarkan fenomena tersebut, penulis bermaksud untuk meneliti lebih
lanjut pengaruh posisi tegak saat prosedur dengan tingkat nyeri injeksi imunisasi pada
bayi usia 0-12 bulan, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam
meminimalisir tingkat nyeri injeksi pada anak dengan murah dan mudah dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat nyeri pada bayi usia 0-12 bulan pada kelompok
kontrol (tidak diposisikan tegak)?
2. Bagaimanakah tingkat nyeri pada bayi usia 0-12 bulan pada kelompok
intervensi (posisi tegak)?
3. Apakah ada pengaruh posisi tegak saat prosedur imunisasi terhadap
tingkat nyeri pada bayi usia 0-12 bulan?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi apakah ada pengaruh posisi tegak saat prosedur
imunisasi terhadap tingkat nyeri pada bayi usia 0-12 bulan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tingkat nyeri pada bayi usia 0-12 bulan yang tidak diposisi
2. Mengidentifikasi tingkat nyeri pada bayi usia 0-12 bulan yang diposisikan
tegak.
3. Menganalisis pengaruh posisi tegak saat prosedur terhadap tingkat nyeri
pada bayi usia 0-12 bulan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.4.1 Institusi pendidikan keperawatan
Bagi institusi pendidikan keperawatan diharapkan dapat memberi
sumbangan pengetahuan baru tentang manajemen nyeri injeksi pada bayi
selama tindakan pemberian imunisasi.
1.4.2 Profesi keperawatan
Sebagai bahan masukan dan sumbangan bagi perawat di lapangan
dalam melakukan tindakan keperawatan yang professional terutama dalam
pemberian imunisasi guna meningkatkan kualitas pelayanan sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang tinggi, khususnya dalam pelayanan
imunisasi pada balita.
1.4.3 Orang Tua Bayi
Bagi orang tua bayi sebagai tambahan informasi dalam memberikan
kenyamanan pada bayi terutama yang berhubungan dengan posisi saat injeksi
imunisasi yaitu posisi tegak.
1.4.4 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan informasi
dan pedoman dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan variabel yang
1.5 Keaslian penelitian
Beberapa penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan
peneliti:
1. Indra Tri Astuti (2011), penelitian tentang studi komparasi pemberian
ASI dan larutan gula terhadap respons nyeri saat imunisasi pada bayi di
Puskesmas Ngesrep Semarang dengan menggunakan metode kuantitatif
dengan menggunakan desain penelitian eksperimen semu. Hasil penelitian
ini terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok
menyusui, kelompok kontrol dengan kelompok larutan gula, dan
kelompok menyusui dengan larutan gula. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian yang dilakukan oleh Indra Tri Astuti adalah variabel dan
tempat penelitiannya, pada penelitian oleh Indra Tri Astuti subjek
penelitiannya adalah bayi di Puskesmas Ngesrep dan variabel
independennya adalah pemberian ASI dan larutan gula sedangkan pada
penelitian ini subjek penelitiannya adalah bayi di Puskesmas Dinoyo dan
variabel independennya adalah posisi tegak
2. Amatus Yudi Ismanto (2011), studi komparatif pemberian ASI dan
topikal anestesi terhadap respon nyeri imunisasi pada bayi di Puskesmas
Bahu Manado dengan menggunakan desain penelitian eksperimen semu.
Hasil penelitian ini respon nyeri bayi pada saat penyuntikan imunisasi
pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dibandingkan pada bayi yang
diberi topikal anastesi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan oleh Amatus Yudi Ismanto adalah variabel dan tempat
penelitiannya, pada penelitian oleh Amatus Yudi Ismanto subjek
independennya adalah pemberian ASI dan topikal anastesi, sedangkan
pada penelitian ini subjek penelitiannya adalah bayi di Puskesmas Dinoyo
dan variabel independennya adalah posisi tegak.
3. Dorce Sisfiani Sarimin (2012), efektifitas paket dukungan keluarga (PDK)
terhadap respon perilaku nyeri bayi yang dilakukan prosedur imunisasi di
RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado dengan menggunakan desain
penelitian quasi eksperimen. Hasil penelitian ini respon nyeri bayi yang
diberikan intervensi PDK lebih rendah dibandingkan dengan kelompok
kontrol. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitianyang dilakukan
oleh Dorce Sisfiani Sarimin adalah variabel dan tempat penelitiannya,
pada penelitian Dorce Sisfiani Sarimin variabel independennya adalah
paket dukungan keluarga (PDK) dan subjek penelitiannya adalah bayi
yang dilakukan prosedur imunisasi di RSUP Prof. Dr. R. D Kandou
Manado, sedangkan pada penelitian ini variabel independennya adalah
posisi tegak dan subjek penelitiannya adalah bayi di Puskesmas Dinoyo.
4. Penelitian Sparks, Setlik dan Luhman (2007) “holding and positioning to
decress IV distress in young children: A Randomized Controlled Trial” yang
membandingkan distress, ketakutan dan nyeri antara posisi upright dan flat,
menemukan bahwa tingkat distress, ketakutan dan nyeri pada posisi flat
lebih tinggi dibandingkan dengan posisi upright. Perbedaan dengan
penelitian oleh Sparks, Setlik dan Luhman adalah subyek penelitiannya.
Sparks, Setlik dan Luhman meneliti pada subyek pemberian injeksi IV
1.6 Batasan Penelitian
Batasan penelitian untuk menghindari luasnya pembahasan dan kajian dalam
penelitian ini, maka peneliti membatasi penelitian pada:
1. Responden yang diteliti adalah bayi usia 2-12 bulan yang terdapat di
Puskesmas Dinoyo
2. Responden bayi yang diteliti mendapatkan injeksi imunisasi intramuskular
oleh petugas imunisasi.
3. Pelaksanaan prosedur injeksi dengan posisi tegak didasarkan pada teori