• Tidak ada hasil yang ditemukan

Esensi dan Eksistensi UU No.1 Tahun 1974 Terhadap Poligami: Studi Kasus di KUA Kecamatan Rumpin-Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Esensi dan Eksistensi UU No.1 Tahun 1974 Terhadap Poligami: Studi Kasus di KUA Kecamatan Rumpin-Bogor"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

(StulVi kasus di Kantor Urusan Agama Kccamatan Rumpin Kabupaten Bogor)

Oleh:

TA.JUN NASR OH QURHI

.J URUSAN AL AKHW AL ASY AHSIYY AH

PROGRAM STUDI PERADILAN AGAMA

FAKULTAS SYARl'AH DAN HUKUM

UIN SY ARIF HIDAY A TULLAH

(2)

( Si11di kasus di Kanlor linio:111 [|セZQQャャ。@ Kccamalan Rumpin Kabupatcn Bogor)

SKRll'SI

Diajuknn kcpada Fnkullas Synri'ah clan Hukurn Untuk Mernenuhi Salah Satu Syarat Mcncnpai Gc1<1r Sarjnna Hukurn Islam

Olch:

TAIUN NASROII QURHI NJM. 102044125022

Di

l5:1wah

13irnbingan

Drs. Ase S 'arifuclin H. SH NIP. 150 268 783

JURUSAN AL AKHWAL ASYAHSIYYAH

PROGRAM STUDI PERADILAN

AGA!\1A

FAKULfASSYARl'AH DAN HUKUM

UIN SYARIF I-IIDA YATULLAH JAKARTA

(3)

telah cliujikan clalam Siclang Munaqasah Fakultas Syari'ah clan 1-lukum U JN Syarif 1-1 iclayatullah Jakarta, pacla tanggal I 8 Juli 2006.

Sckretaris

skripsi ini telah cliterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sai:jana 1-lukum Islam

pacla Jurusan Ahwal Syakhsiyyah

Jakarta, 28 Juli 2006

Mengesahkan

Prof. D1'. 1-1. M. AMIN SUMA.Sl-1.,MA.,M.M NIP 150210422

PANITIA UJIAN

: Prof.DR.1-1.M .Am in Suma.SH .,MA.,M

.f\d-f"::'.7

.

... · · · ··)

NIP 150 210 422 ·

: Drs. Ascp Syarifuddin 1-1. SH NIP. I 50 268 783

l'ernbimbing : Drs. Asep Syarifoddin H. SH NIP. 150 268 783

{.

...

)

l'cnguji I : Prof.DR.I-I. 1-!asanuclclin AF,.MA NIP. 150050917

(4)

sclalu ada di seliap langkah dan hcmbusan nafos semua manusia. Dialah yang 111engctahui semua isi hati rnanusia, hanya orang yang berbaik hati clan saleh yang akan menjadi kekasib-Nya, setiap jiwa yang diciptakan akan kernbali kt'pacla-Nya, entah esok lusa, sore nanti bahkan saat ini jika Dia berkehendak maka tak ada satu jiwa pun yang bisa terlepas. Sernoga kita di berikan usia.yang panjang clalam keadaan irnan clan taqwa yang selalu berada di jalan-Nya.

Shalawat clan salam semoga senantiasa tercurahka11 kepacla Kholifatu!

. I iu111 nabi Muhammad SAW. Penuntun jalan menuju keabaclian yang hakiki agar

111emperoleh taman surgawi.

1-liclup hanya sekumpulan jiwa dan raga, jika setiap manusia mampu mengisinya hidup akan terasa berarti namun ingatlah akan kcmatian yang tak acla seorangpun bisa mngetahuinya.

Seiring dengan pembuatan skripsi yang berjuclul ESENSI DAN EKSISTENSI UNDANG-UNDANG NO.I TAHUN 1974 TERHADAP

(5)

kcs<1baran.

llntuk selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhonnat:

I. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, MH,SH,M.M. selaku Dekan Fak ul las S yari ·ah clan Hukurn UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta.

lbunda Dra. Hj. 1-lalimah Ismail se!aku Ketua Jurusan clan Bapak Ors. Asep Syarifuclclin H,SH,MH. Selaku Sekertaris Jurusan sekaligus sebagai Dosen Pernbimbing penulis. Terima kasih atas solusi clan waktu yang tersedia untuk penulis.

セ@ Seluruh Dasen Fakultas sケ。イゥセ。ィ@ dan I-Iukun1. Se1noga jasa-jasa yang

lelah cliberikan kepacla penulis clapat menjacli bukti nilai ibaclah untuk hari

ken1udian.

-l. Seluruh staf petugas Perpusatkaan Syariah clan Perpustakaan UtamaJdrnsusnya Bapak Juhri clan kawan-kawan yang selalu berseclia rnelayani penulis, sehingga terselesainya penulisan skripsi ini.

). Seluruh staf Kantor Urusan Agama (KUA) clan kantor Carnal Kecamatan Rumpin yang telah membantu clalam penyelesaian skripsi ini.

(6)

8. The big my family kakanda Subana S.pd, Suwardi, Neneng Sunani dan kerabat lainnya yang seJalu 111e111berikan motivasi.

lJ. J\mciia lndriani Q. the dream f()l' my imaginary, special soul motivator." Sedalam permata yang kupandang walau sesaat kini menghilang aku akan tetap berdiri tegar rnenanti hingga waktu luang".

I 0. 'l«:nwn-tcman Bmjo, sebagai basecamp communication yang selalu

111enjadi ajang canda-tawa.

Dcngan tutus. dalam pcngabdian kini penulis pcrsembahkan skrpsi 1J11

untuk semua, semoga dapat dijadikan sebagai bahan Ilrnu Pengetahuan dan bcrrnanfaat untuk se!ama-larnanya.

Jakarta, l 0 Juli 2006

(7)

KATA PENGANTAR ... . DAFTAR ISi

BA.B I PENDAHULUAN

A. Latar Bclakang Masalah

13. l'crnbatasan dan Perumusan Masalah C. Metoclologi Penelitian

D. Sisternatika Penulisan

BAB 11 TIN.JAUAN TEORITIS TENT ANG POLIGAMI

A. Pengertian dan Dasar Hukurn Poligami ... . B. Sejarah sosio-kultural Poligami

C. Poligami menurut 1-Iukum lslarn

JV

IO

11

12

14

18

21

I . Syarnt-syarat Poligarni . . . ... 25

2. Batasan Poligami

r'

l'oligarni menurul Perunclang-undangan BAB Ill TEMUAN I-IASIL PENELITIAN

A. Konclisi Um um Kee. Rump in ... . I . Letak Geografis

Kepencludukan

29

32

40

40

41

(8)

N''· 1 Tahun 1974 di Kee. Rum pin . . . 64 E. Praktek poligarni yang tercatat setelah lahirnya UU No. 1

Talrnn 1974 di Kee. Rump in . . . .. 70 F. Faktor-faktor yang rnenyebabkan terjadinya praktek poligami

di Kee. Rum pin

BAB IV pャセnutup@

A. Kesimpulan

75

77 B. Saran-saran . . . .. 79

DAFTAR PUSTAKA ... ... ... ... 82

(9)

A. Latar Bclakang

l'o!igami merupakan salah satu ketentuan syariat Islam yang dijelaskan didalam al- Qur'an surat An-Nisa Ayat 3, jika dipandang secara sepintas orang akan 111eng1ra bahwa [slam adalah sebagai pelopor yang mernasyarakatkan poligami. [\1dahal poligami dalam pandangan Islam merupakan pintu darurat yang hanya dig11nakan se\vaktu-\vaktu.

l'erlu digaris b<iwahi, bahwa Islam bukanlah yang pertama kali membolehkan poligami. sebaliknya adalah agama yang pcrlama kali mengatur sistem poligami. Islam rnenetapkan syarat-syarat clan jumlah isteri, semcntara umat sebelum !slam clan yang lain sangat keterlaluan dalam menentukan jumlah isteri 1. Sebagaimana

llrrnan Allah SWT dalam sural an-Nisa ayat 3.

LLセQ@

セ@

セ@

セオL@

c,

1Y$iu

セャGNゥ[ゥQQ@

isセ@

1

3

1,_.,,·;',

\j\ ;,..,._;

ul3

'.t'.c,:i\

C::1;L

Ci .

l

セゥNZZs@

.. I

1i..:J

\Jl '·'· · '·

G . G'.

セ|AI@ ·.v

r

..

.J -

Y

Y- セ@ U,

t

,_)_J .J セM

(1: t\,.W I)

iIセ@

\j\

セGNZゥゥセZNL@

Artinya:

Apahilo lwmu khawotir tidak dapol berlaku adil pada (hak-hak) anak yalim tersebut (ka/au kamu mengawininya), ma/w kawinlah wanita-wanila !lain) yang kamu senangi, dua. tiga a/au empal. Kemudian ji/w kamu takut 1idok akun dapol ber/aku adil. maka (kowinlah) seorang saja, atau

(10)

huduk yung lwmu miliki yang demikian ilu ada/ah lebih dekat kepada tidak

her/ma/ aniaya. (Q.S an-Nisa/4:3)

Pada dasarnya setiap kehidupan manusia baik yang bersifat ubudiyyah ataLt rnuamalah, baik agama Islam atau agama non Islam selalu menggunakan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di masyarakat, sehingga esensi adanya hukurn tersebut sebagai fasilitas dalam menyelesaikan konflik. Islam merupakan agama yang memberi clan menebar rahmat bagi kehidupan alam semesta, clan sa!ah satu bentuk rahmat yang di bawanya adalah ajaran tentang perkawinan. l'crkawinan rnerupakan aspek penting dalam ajaran Islam. Di dalam al-Qur'an di.i umpai tidak kurang clari 80 ayat yang berbicara soal perkawinan baik yang rnernakai kata nikah maupun yang menggunakan kata zawwqja. Keseluruhan ayat tersebut memberikan tuntunan kepada manusia bagaimana seharusnya menjalani pcrkawinan agar dapat menjadi jembatan yang mengantarkan manusia laki-!aki clan perempuan rnenuju kehidupan sakinah yang di ridhai Allah.

Kedatangan !:;lam menyempurnakan tata earn perkawinan dari sifat-sifat kebinatangan, serta berusaha menempatkannya pacla kedudukan yang mulia guna 111engatur hubungan antara laki-!aki dan perempuan sebagai makhluk yang mulia clan utama, c\ibancling rnakhluk Tuhan lainnya.

(11)

sckali hiclu:) mereka, mereka terbelenggu clalam sebuah traclisi yang menghinakan

'

lh111

inenyesatkan.-Mcngcnai rnasalah menikahi wanita lebih clari seorang atau 「ゥ。ウセ@ clisebut

pnligwni bukanlah· masalah barn, banyak orang yang salah paham tentang

poligami. Mereka beranggapan bahwa poligami itu barn clikenal setelah Islam clatang, mereka berpenclapat lslamlah yang membawa clan mengajarkan pcnnasalahan poligami tersebut. Bahkan acla yang secara ekstrim berpenclapat bahwa jika bukan karena Islam, poligami ticlak clikenal clalam sejarah manusia. l'cndapat clemikian sangatlah keliru, karena selama berabacl-abacl sebelum kedalangan Islam, manusia di berbagai belahan clunia telah mengenal clan rnempraktekkan poligami.

Islam ticlak melarang clan juga tidak menclorong berpoliganii, hanya memperbolehkan clengan satu syarat yaitu henclaknya ticlak melebihi clari empat orang istcri clan mampu berbuat aclil. Ketika lahirnya Islam, cliantara orang arab ada yang memiliki banyak isteri sarnpai sepuluh orang, kemuclian nab! memerintahkannya untuk mernilih ernpat orang isterinya atau rnentalaknya. Islam mensyaratkan pacla orang yang kawin lebih clari satu, agar dapat berbuat aclil clalarn rnemberi nalkah terrnasuk memperlihatkan keramahan clan perkataan. Allah 111engir1gatkan betapa beratnya syarat-syarat tersebut. Dalam surat An-Nisa ayat

129 ;\llah SWT. Berfirman :

'Abdullah Nasih Ulwan, Hikmah Poligami dalam Islam, (Jakarta: Studio Press, 1997),

(12)

:. It

I

1 . '"· I Qセ@ "'' . . •

x

I.

"'I . . . . I

1 ,·_ ··J. • •

t

I ' ' ,.. ,. . .

.rj

U-" セ@ Ll!l セNIBM y j f-Wl..l.l

U:H

y,... I.) j'.).h1.,,1 U'

Artinya:

Dan kamu sekali-kali !idak akan dapal berlaku adil dian/ara

isteri-isteri11111, 11•1tlaup1111 kamu sangal ingin berbua/ demikian, karena itu

janganlah kamu ler/alu cenderung kepada yang kamu cintai, sehingga kamu biarkan yang lain lerkatung-kalimg Dan jika kamu mengadakan perbaikan da111neme!ihara diri, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang (QS an-Nisa/4: 129)

Sebagai con(()h di Jazirnh Arab sencliri jauh sehelum keclatangan Islam, 111asyarakalnya tclab mempraktekkan poligarni, bahkan dalam jumlah yang tak lerbatas. Orang-orang Arab Jahiliyah biasa rnenikahi sejumlah besar wanita clan menganggap mereka sebagai barang milik. Bahkan dalam sebagian besar kasusnya, ia bukanlah bagai perkawinan karena wanita itu dapat dibawa, climiliki, clan dijual sekchenclak hati. Perkembangan poligami dalarn sejarah manusia mengikuti pola

pandangan n1asyarakat terhadap kaun1 \:Vanita. I(etika tnasyarakat n1en1andang

kc·dudukan clan derajat perempuan hina, poligami menjadi suhur, sebalik.nya pacla mas1 arakat yang rnemanclang kecludukan clan derajat wanita terhonnat, maka puligami pun berkurang. Jacli, perkembangan poligarni mengalami pasang-surut 111c·ngikuti tinggi-rendahnya kecluclukan dan derajat wanita di mata masyarakat.

(13)

kernudian melakukan perubahan radikal yang disesuaikan dengan petunjuk kandungan ayat.

Langkah pertama yang clilakukan aclalah membatasi jumlah bilangan istri yang boleh dinikahi hanya terbatas pada empal orang wanita saja, yang kemudian rnuncul perdebatan mengenai batasan jumlah istri tersebut. Namun, satu. ha! yang pasti poligami hai]ya boleh dilakukan mengikuti jumlah yang sudah· menjadi kesepakatan para ulama berclasarkan ijtihacl clari ketentuan Al-Qur'an clan Sunnah, clan tidak clalam jumlah yang tanpa terbatas.

Karena hukum Islam tidak mengatur teknis clan bagaimana pelaksanaannya agar poligami dapat clilaksanakan manakala mernang cliperlukan clan tic!ak merugikan scrta ticlak terjacli kesewenang-wenangan terhaclap isteri malm hukurn Islam di Indonesia perlu mengatur clan rnerincinya. Narnun Undang-undang No. I tahun 1974 mcngatur bahwa seorang suami berpoligami atau beristeri 1.ebih clari ·;atu diperbolehkan apabila dikehenclaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan clan rnendapatkan izin dari pengaclilan.

Tetapi jika pihak isteri ticlak memberikan izin kepacla suammya maka langkah selanjutnya aclalah siclang, sehingga jika clalam kriteria syarat-syarat untuk berpoligami terpenuhi, seorang suami clapat melangsungka.r1 perkawinannya 、・ョァセュ@ persetujuan pengaclilan. karena kurangnya pemahaman masyarakat tcrhadap peraturan perundang-undangan yang telah diberlakukan oleh pemerintah maka rnenimbulkan kurangnya kesadaran rnasyarakat akan pentingnya hukum. i'<>ligami adalah suatu kenyataan yang sering. teiillQi ditengah-tengah niasyarakat

(14)

ケセュァ@ tingkat pendiclikannya renclah, sehingga lemah terhaclap kesaclaran hukum clan banyak suarni yang melanggar peraturan atau undang-unclang tentang izin terhaclap poligami. Artinya banyak yang berpoligami tanpa seizin isterinya yang. pertama, yang clengan senclirinya ticlak mendapat izin clari pejabat pemerintah yang berwenang sehingga perkawinannya yang keclua clikenal clengan poligami di bawah Langan. Dan perkawinan yang clilakukan clengan isteri yang keclua, ketiga atau keempat yang clilakukan tanpa izin clari Pengaclilan Agama atau Pengaclilan Negeri 111aka perkawinannya itu tidak mempunyai kekuatan hukum, clan implikasi tersebut akan merugikan pihak perempuan climata hukum karena jika konflik clalam rumah tangga perempuan yang dipoligami di bawah tangan tersebut tidak dapat !Uenuntut hciknya di pengadilan karena perkawinannya ticlak clicatatkan. Prinsip awal adanya perkawinan yaitu untuk membentuk keluarga yang tentram clan damai sehingga tujuan perkawinan clapat dipertahankan untuk selama-lamanya.

Adanya poligami, setiap orang akan berasumsi bahwa hubungan clalam kei uarga ticlak akan mencapai keharmonisan yang utuh clan mengira bahwa suami telah melakukan diskrirninatif terhaclap isteri pertamanya, maka eksistensi UU

(15)

I-Iukurn merupakan sarana untuk mencapai keadilan dengan menuntut hak yang utuh dan mengatur kehidupan manusia secara teratur. Namun dari itu dalam hubungan rumah tangga pun tidak luput dari aturan hukum yang telah clikodifikasikan melalui Kompilasi I-Iukum Islam dan Undang-unclang No. I Tahun l 974 yang mengatur lmbungan manusia secara agamis. Dengan demikian untuk rnencapai kesempurnaan clalam menggapai rumah tangga yang sakinah, mawadah, warahmat clibutuhkan rasa saling kasih sayang yang tulus dan kejujuran

sesa111anya.

Dengan me] ihat fenomena pad a masyarakat Kecamatan Rump in Kabupaten Bogor, banyak poligami yang te1jadi sehingga mungkin ada faktor-faktor yang menjacli suami terinspirasi karena alasan-alasan tertentu yang menjadi dasar suami ingin rnenikah lagi. Banyak poligami yang clilakukannya itu masih kurang memenuhi persyaratan yang diatur oleh UU No. I Tahun 1974 seperti clalam hal rnernberikan nallrnh antara isteri-isterinya dan bahkan ada juga yang poligaminya itu dilakukan secarn liar, kcrena melihat bahwa jika poligami itu clilakukan secara 1·esi111 melalui pehgadilan akan lama prosesnya clan banyak persyaratan-IJl'rsyaratannya. Tetapi disamping itu banyak yang melakukan poligami secara Le rang-terangan dan tercatat.

(16)

banyak rezeki. Narnun rnengingat karena wilayah kecamatan Rumpin itu rnasih Lernwsuk masyarakat yang mayoritas perekonomiannya termasuk menengah dibanclingkan dengan wilayah kecamatan yang ada di sekitarnya. Walaupun rnayoritas mata pencahariannya sebagai petani, tetapi mereka sadar al<ian suatu hukurn yang berlaku baik pidana atupun perdata. sehingga dari segi kehidupan bermasyarakat pun mempunyai dasar pecloman hiclup yaitu " Silih asah silih asih silih asuh" yang artinya saling berbagi penclapat saling menyayangi clan saling

rnen1aga.

Peraturan perclata khususnya UU No. I Tahun 1974. mengatur jalan yang rnembawa masyarakat untuk hiclup tentrarn clarnai clan sentosa. Sehingga di clalam peraturan tersebut menganclung banyak esensi untuk meraih suatu keaclilan clan rndindungi hak-hak secara aclil. Ticlak hanya pihak instansi yang mengetahui subswnsi dari unclang-unclang perkawinan itu, tetapi masyarakat JUga clapat rnemahami fungsi keberaclaan unclang-unclang tersebut. Karena secara tidak langsung perkawinan poligarni yang clilakukan secara tercatat oleh masyarakat Rum pin merupakan suatu gambaran aclanya ketaatan terhadap hukum.

(17)

pcndidikan rendah, .apakah menjadi faktor kurang adanya kesadaran terhadap VU

Nn. I Tahun 1974.

Meliliat hal tersebut pene!itian 1111 sangat penting, karena dengan penelitian

Lersebut akan menjawab masalah-masalah yang dipertanyakan dan belum jelas fokta sebenarnya akan terungkap, sehingga suatu pernyataan dapat clipertanggung .iawabkan secara ilmiah.

Dari deskripsi permasalahan diatas, penulis mencoba mengambil suatu balrnsan rnengenai poligami dengan judul " Escnsi clan Eksistcnsi UU No.l Tahun 1974 Implilrnsinya Tehadap Poligami di Kccamatan Rum pin":

B. Pcmbatasan clan Pcrumusan Masalah

Mengingat cukup luasnya pembahasan mengenai perrnasalahan cliatas, maka penulis berrnaksud menspesifikasikannya dengan memfokuskan bahasan ini hanya sebatas kepada bagaimana ke-efektifan UU No.I Tahun 1974 di tengah-tengah masyarakat Kecamatan Rumpin yang melakukan poligami clan bagaimana syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang henclak melakukan poligami.

Dengan melihat kriteria permasalahan cliatas, maka penulis mencqba untuk 111eru111uskan beberapa permasalahan clalam tulisan ini, yaitu sebagai berikut:

I. Bagaimana status poligami yang te1jacli di Kecamatan Rumpin-Bogor? 2. Bagaimana pengaruh lahirnya UU No. I Tahun 1974 terhaclap poligami di

(18)

3. Bcrapa jumlah poligami yang tc1jadi sebelum lahirnya Undang-undang perkawinan (1971-1974) dan setelah lahirnya Undang-undang perkawinan ( 1975-2006) di Kecamatan Rumpin?

4. Faktor-foktor apa yang menycbabkan te1jadinya poligami di Kecamatan Rumpin ?

C. Tl!juan dan Manfaat Penelitian

Dengan banyaknya kasus poligami yang te1jadi di Kecamatan Rumpin, penulis terinspirasi untuk mengadakan penelitian tentang ha! tersebut bese11a alasan-alasan dalam melakukan poligami.

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut :

I. Mengetahui Jatar belakang poligami yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Rumpin clan bagaimana perseps1 orang yang berpoligami Ierhmlap Jahirnya UU No. I Tahun 1974.

' Mengetahui pengaruh lahirnya UU No. I Tahun 1974 terhadap poligami di Kecamatan Rumpin.

:l. Mcngetahui jumlah poligami yang tercatat sejak sebelum clan setelah lahirnya llU No. I Tahun 1974.

4. Mcngetahui faktor-faktor yang memotivasi suami berpoligami di kecamatan Rum pin.

(19)

Adapun kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut :

I. Penulis berharap mengetahui fungsi adanya UU No. I Tahun 1974 terhadap poligami.

2. Penulis berharap dengan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi para pihak yang ingin mcngetahui implikasi poligami.

3. Sebagai pengembangan ilmu bagi penulis, khususnya ilmu hukum dalam ruang lingkup perkawinan.

D. Mctodologi Penclitian

Usaha yang .dilakukan oleh penulis untuk mengumpulkan data, maka dilakukan dua jcnis penclitian yang digunakan aclalah metode LibratyResearch

atau rnetocle yang menggunakan kajian kepustakaan, yai.tu clengan cara penulis 111cmbaca, menelaah, clan rnenelusuri buku-buku, majalah, artikel yang acla korelasinya clengan tema poligami.

Selain metocle kepustakaan, penulis lebih memfokuskan untuk melakukan pcnelitian lapangan atau Field Researsh, yaitu penulis clatang langsung ke lokasi yang mcnjadi objek penelitian yaitu Pejabat instansi terkait Kecamatan Rumpin-13ugor dan relevansi orang-orang yang melakukan poligami.

I. Sumbcr Data yang di gunakan adalah :

(20)

yang berpoligami di Kecamatan Rumpin-Bogor clan melihat Buku Besar Catalan Nikah yang terclapat di KUA.

b. Data sekuncler, yaitu data yang diperoleh clm·i literatur-literatur kepustakaan sepcrti buku-buku, kitab UU perkawinan clan sumber lainnya yang relevan clan yang ada korelasinya clengan materi skripsi ini.

' Pemilihan Kasus

l'enggunaan kasus diwilayah Kecamatan Rumpin clalam hal lni untuk rnenghcmat waktu, biaya dan tenaga. Disarnping itu wilayah penelitian tersebut ticlak terlalu jauh dari tempat tinggal penulis, dan banyak praktek poligami yang terjacli. Konclisi seperti ini akan menunjang kelancaran clan keberhasilan bagi kelangsungan penelitian.

3. Langkah Pengumpulan Data

Pengumpulan data clilakukan dengan berbagai metocle yaitu :

a. Wawancara clengan pihak terkait, seperti kepala keluarga yang beFpoligami mengenai status poligami terhaclap keluarga, tokoh masyarakat Rumpin tentang poligami diwilayahnya dan wawancara clengan kepala KUA tentang

UU No. 1/1974. clan eksistensinya.

b. Stucli Dokumentasi yang cliprioritaskan terhaclap pencatatan perkawinan poligami yang terdapat dalam buku besar catatan nikah clan studi clokumentasi putusan pengadilan agama tentang permintaan 1z111 berpoligami.

(21)

Seluruh data yang diperoleh kemudian dianalisa dan disusun secara sistematis dan untuk selanjutnya dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif analisis 1aitu suatu teknik. analisa yang diperoleh dari basil pengamatan di 'tapangan kcmuclian menganalisanya clengan berpedoman pada sumber-sumber tertulis.

Aclapun teknik penulisan yang cligunakan dalam laporan penulisan irn berclasarkan · buku pccloman penulisan

Skripsi. Tes is dan Disertasi

terbitan UIN ./ akarta Press, tahun 2002 clengan menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan

(EYD).

E. Sistcmatika Pcnulisan

Laporan penelitian tentang esensi clan cksistensi UU No. l Tahun 1974 di l(cc,1111ala11 Rurnpin.-13ogor clitulis berdasarkan sisternatika dibawah ini:

BAB I : Berisi Pendahuluan secara umurn tentang Poligami, yang membahas Lentang Latar belakang masalah, Perurnusan clan Pembatasan masalah, Tujuan dan kegunaan, Metoclologi penelitian dan Sisternatika penulisan.

BAB II : Tinjauan teoritis tentang poligarni yang membahas Definisi dan Dasar Hukurn Poligami, Sejarah Sosio-Curtural Poligami, Poligami dalam hukum Islam, Syaral dan Batasan Poligarni, Poligarni Menurut UU No. I Tahun 1974

BAB lll : Ternuan 1-Iasil Penelitian, yang di clalarnnya terdapat Kondisi um um Kecarnatan . Rurnpin, poligami yang te1:jadi sejak sebelum dan setelah lahirnya UU No. l Tahun 1974 dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya poligami di Kecamatan Rumpin-Bogor.

(22)

A. Pengcrtian Poligami

Menurut bahasa, poligami berasal clari kata "Poli" yang artinya banyak, dan "(Jami" yang berarti pasangan. Seclangkan menurut istilah, poligami aclalah seurang laki-laki yang memiliki isteri lebih clari セ[。エオ@ isteri pacla waktu bersarnaan. 1 Dalam Kanms Umum Bahasa Indonesia clisebutkan bahwa pengertian poligami aclalah "lkatan perkawinan yang salah satu pihak memiliki atau mengawini beberapa lawan jenisnya clalam waktu yang bersamaan clan berpoligarni aclalah menjalankan atau melakukan poligami."2

Bibit Suprapto mengatakan juga bahwa: kata poligami berasal clari bahasa ) unani. clari kata Poly yang artinya banyak clan Game in yang artinya kawin. Maka po\igami adalah perkawinan yang banyak.

Dengan dernikian poligarni clapat c!ikatakan perkawinan yang tak terbatas. Term ini sebenarnya punya makna iunum, yaitu memiliki dua orang atau Jebih isteri clalam waktu bersarnaan.

1

Departe111cn Pendidikan clan J(ebudayaan Kcunus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pus1aka. 1999), h. 799

(23)

;\dapun kebalikan dari benluk pcrkawinan scpcrti ini adalah 111011oga1111

) aitu pcrkawinan dirnana suami hanya memiliki satu isteri.3

Scmentara dalam Islam, kebolehan poligami sering dirujuk pada dasar lrnkurn yang diambil adalah surat an-Nisa ayat 3

..• - ""L..J.l\ -.

·.ti

wlb

Gi

I .'...<'.\J

-tt:J\

.

I

1,.,,·9'1

\j\ '·'"·

··1·

セ@

.

r

.

セ@ ls" .. セ@ .J - セ@

u,3

·:.i\

セZZゥ@

·.

t'.G,:i\

l.::1;L,

Gi •

I

セゥNLLNヲ@

'

I

Qセ@

ul ·

·"9..:;.,

'·LS . G' -

L::.iLr;

cs-l

- ("""'"" ..

3 - セ@ Y- セ@ - U,

t

.

.)3 3

(i:i\.,,WI )l)J.j

\j\

Artinya:

Apabila kamu khmvatir tidak dapal ber/aku adil pada (hak-hak) anak yatirn /ersebut (kalau kamu mengawininya), maka kawinlah wanila-wanita (lain) yang kamu senagi dua, tiga atau empat. Kemudianjika kamu khawatir tidak dapat berlaku adil maka kawinlah satu saja, atau budak-budak yang kamu miliki yang demikian itu adalah lebih dekcll kepada tidak berbuat

aniaya (Q.S an-Nisa/4:3)

Mayoritas orang meyakini bahwa ayat ini membawa kepada anjui·an untuk poligami, berdasarkan kaidah ushul fiqh" al-ashlu Iii amr Ii al-wujub" (asal dari pcrintah itu wajib).

Sebagaimana pada Q.S an-Nisa ayat 3 tersebut membolehkan poligami dengan bersyarnt secara lebih khusus menunjukkan kepada keadilan yang harus clilakukan pada anak-anak yatim yaitu ayat ini diturunkan ketika perang uhud pada saat masyarakat muslim dibebankan dengan banyaknya anak yatim, janda

· ·

(24)

44.

scrw tawanan perang, perlakuan ini diatur dengan prinsip-prinsip kemanusiaan clan keadilan yang. besar4

l'aclahal kalau cli amati dalam asbab nuzul ayat tersebut, berkaitan dengan pcmeliharaan harta anak yatim. Para mufassir seperti Al·· Tahthawi dalam Mizan,

al-.Jashash bahkan at-Thabary, menyebutkan bahwa ayat ini merupakan !anjutan clari ayat scbclumnya yaitu surat an-Nisa Ayat 2 :

Artinya:

Dan berikanlah kepada anak yatim (yang sudah ba/ig) harta mereka, ja11ga11 kam111i1enukar yang baik dengan yang buruk danjangan kamu makan harla mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-lindakan menukar

adalah dosa besar (Q.S an-Nisa/4: 2)

Menurut Al-Tahthawi, dahulu masyarakat Arab jahiliah menghabiskan waktunya untuk perang akibatnya banyak anak perernpuan kehilangan bapaknya clan menjadi yatim. Oleh karena itu bagi orang yang kuat clan berani, mereka mengambil anak yatim perempuan clan hartanya untuk di pelihara. Kemuclian setelah balig, mereka mengawininya clan mencampuri serta memakan hartanya 1api tidak berlaku adil terhaclapnya. Babkan mungkin mengusir setelah 1)1emakan hartanya sebingga yatim perempuan tersebut menjadi terlantar. Unttlk itu al-Qur' an clatang clalam konclisi tersebut clengan pelarangan melakukan kedzalima'n pada anak yatim clan hartanya,

(25)

Pacla sisi lain, seperti yang cliriwayatkan oleh Al-Bukhari clari Urwah bin Zubair ses(mgguhnya clia pernah bertanya kepacla Aisyah tentang firman Allah : la! u Aisyah berkata: Hai anak sauclaraku si yatim ini beracla di bawah perwaliannya clan hartanya tercampurkan menjacli satu. Wali itu tertarik kepacla harta clan kecantikan wajah si yatim lalu ia henclak mengawininya. Tetapi cara ini ticlak aclil mengenai pemberian maskawin untuk yatimnya, ticlak memberinya seper,i yang cliberikan kepacla wanita lain. Maka berbuat clemikian itu clilarang, karena tidak acla keaclilan. Paclahal mereka terbiasa memberi maskawin yang linggi. Begitulah peristiwa ayat terse but, lalu mereka clisuruh mengaw1111 perempuan yang cocok clengan rnereka selain anak yatim itu.5

Karen Amstrong clalam bukunya

Jvfuhammad Sang Nabi,

mengemukakan bahwa ha! tersebut clatang ketika setelah kekalahan clalam perang uhucl. Pacla waktu ilu sekitar 65 orang muslim tewas dengan meninggalkan isteri-isteri clan anak perempuannya clan sauclara perempuan lainya yang memerlukan perlinclungan. Para wali mereka banyak yang tak cerrnat clalam pengelo)aan harta anak yatim tersebut bahkan sebagian dari mereka membiarkan perempuan-perernpuan itu ticlak menikah agar ia tetap menguasai harta bencla.

D<:tlam konclisi seperti ini · al-Qur'an sangat memperhatikan clengan membolehkan poligami sebagai cara penyelesaiannya6

セ@ !\hnrad J(uzari, /\1ikah Sebagai Perikatan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995 ), cetk.e

I. 11. I 65

(26)

Mengingat dengan banyaknya wanita yang terlantar pada waktu itu akibat peperangan dan mereka membutuhkan perlindungan untuk menjaga anak wanita clan harta-bartanya dan bersamaan dengan itu masyarakat arab jahiliah mempunyai fikiran yang curang untuk menguasai harta anak yatim tersebut. Maka al-Qur'an turun dengan memberikan kebolehan dengan batas dan syanlt yang ditentukan.

B.

Sejarah Sosio-Cultural Poligami

Sebenarnya poligami sama tuanya dengan sttiarah kehidupan umat mam·.;ia, yaitu jauh sebelum agama Islam clatang. Bangsa-bangsa terclahulu seperti Yahudi memperbolehkan penganutnya berpoligami, bahkan tanpa batas tertentu.

13entuk poligami pun beragam. Ada seorang laki-laki ュセューオョケ。ゥ@

bcberapa isleri. Ada lagi seorang laki-laki mempunyai isteri simpanan, clisamping bcberapa isteri yang sudah ada. Demikian juga halnya clengan bangsa Ibrani, Cicilia dan bangsa Arab, telah terbiasa clengan poligami. Dengan clemikian tidak bcnar tuduhan yang di alamatkan kepada agama Islam yang melahirkan poligami.

Pada bangsa-bangsa yang tidak beragama Islam pun, poligami berlaku seperti cli Afrika. India, Cina clan Jepang. Sebenarnya agama Kristen juga tidak mdarang poligami, sebab di dalam lnjil ticlak acla satu ayat pun yang tegas mclarang poligami.

(27)

sehagian terbesar. bangsa Eropa penyembah berhala, yang kemuclian clidatangi cileh agarna Kristen, adalah orang,orang Yunani clan Romawi yang terlebih clahulu telah rnernpunyai kebiasaan yang melarang poligami. Setelah mereka rncmeluk agama Kristen, kebiasaan clan aclat-istiaclat nenek moyang mereka tetap dipertahankan clalam agama barn ini .

.lacli, sistem monogami yang mereka jalankan bukanlah berasal clari agarna l(risten. le ta pi merupakan warisan agama berhala (paganisme ). Kemudian Gereja 111engarnbil alih paham yang berkembang dalam masyarakat clan akhirnya melarnng poligami clan dinyatakan sebagai aturan agama.

Sebagai bandingan dapat clikemukakan, bahwa di Indonesia pun masih ki ta tenrnkan paham-paham yang ada dalam agama Hindu clan Buclha, diamalkan oleh sebagian umat Islam yang mereka anut. Tradisi nenek moyang masih rnelekat, walaupun masih memeluk lslam.7

Poligami telah lama lahir, tidak hanya dalam agama Islam yang membolehkan dan mengajarkan ketentuan-ketentuan khusus persyaratan clalam mel akukan poligami tetapi juga pacla agarna lain pun sama. Hal ini merupakan betapa poligarni itli eksis di tengah-tengah kehiclupan beragam pemeluk agama. Seperti yang telah clibenarkan oleh syariat Islam bahwa poligarni berfungsi:

I . Untuk mendapatkan keturunan bagi suarni yang subur clan isteri manclul.

7

(28)

Untuk rnenjaga keutuhan ke!uarga tanpa menceraikan isteri, sekalipun istri tidak dapat rnenjalankan fungsinya sebagai islri, atau ia rnendapat cacat badan alau penyakit yang tidak dapat disernbuhkan.

:l. Untuk rnenyelarnatkan suarni yang 1-lypersex dari perbuatan zina dan krisis akhlak lainnya.

4. Untuk rnenyelamatkan kaurn wanita dari krisis akhlak yang tinggal dinegara/masyarakal yang jumlah wanitanya lebih banyak dari kaurn prianya.

:i. Sebagai jalan untuk menyalurkan dorongan seksual yang berlebihan dari kaum laki-laki secara sah.

Schubungan dengan pernyataan di atas, Mustin Al-Jahrani rnenyatakan :

"Allah SWT telah memberikan kekuatan dalam bidang seksual kepada seorang lelaki sehingga dapat tet:iadi seorang suami tidak merasa puas hanya seorang isteri untuk menyalurkan libido seksualnya, apa!agi isterinya sedang haicl clalarn waktu yang cukup panjang. Dalarn konclisi seperti ini untuk rnenyalurkan libido seksual dengan baik, suarni rnelakukan poligami."8 :\dapun tujuan poligami untuk laki-laki clan perempuan dilihat clalam ha! :

I. Mengurangi jumlah penceraian bagi suami-isteri yang tidak dikaruniai anak. schingga suami dapat rnengharapkan kelahiran anak dari isteri yang lain tanpa merusak hubungan dengan isteri pertama.

') Dirnungkinkan isteri 「・イォ・ー。ゥセェ。ョァ。ョ@ sehingga terpaksa suarni menempuh

jalan berpoligami.

8 j|セオャsゥョ@

A!-Jahrani, Poliga111i dan Berbagai Persepsi, (Jakarta: Genia lnsan Press, 1996),

(29)

3. l(adang-l(adang suan11 1ng111 111e111iliki banyak keturt1na11 sedru1gkan

anak-anaknya hanya seclikit, sehingga 1a mengawini wanita lain. Hal itu sesuai clengan keinginan Rasulallah untuk memperbanyak umat.

4. Seorang isteri yang clitinggal mati suaminya seclangkan isteri tersebut memiliki banyak anak, maka clalam ha! ini Islam menclorong laki-laki menikah dengan jancla tersebut.

5. Poligami memberikan kesempatan kepacla perawan tua clan jancla, paclahal i,a 1ng111 sekali menikah. Lebih baik ia menikah clengan laki-laki yang sudah beristri clari pacla ia tidak sama sekali menikah. 9

Kriteria diatas merupakan lanclasan utama tujuan poligami yang berdasarkan syariat Islam demi kemashlahatan clan ketentrarnan JIWa manusia. Karena agama menuntun setiap umatnya untuk mencan kernashlahatan disamping ibaclah clan mempertimbangkan nilai-nilai komanusiaan demi mencapai kebahagiaan di clunia clan akhirat.

C. Poligami Menurut Hukmn Islam

Sewaklu Islam clatang, poligami suclah umum dilakukan orang. Bahkan poligami kala itu merupakan poligami clalam bentuknya yang mutlak tanpa batas. Kenrndian Islam mencari sintesa yaitu suatu panclangan yang tidak berlebihan clan ticlak pula inelampaui batas. Islam ticlak memhiarkan poligami dalam bentuknya yang mutlak atau membuangnya sama sekali. Tetapi Islam

''Abdullah Nashih Ulwan, /-fikmah Poligami Dalc1111 /sla111, (Jakarta: Studio Press, 1997),

(30)

rnembatasinya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Sehingga poligami clengan segala ketentuannya clapat menjacli rahmat kepada setiap orang clan dapat rnenjaga keutuhan rumah tangga dan rnasyarakat. Mengapa Islam tidak melarang poligami? jawabannya, jika Islam melarang poligami, maka akan menimbulkan clampak negatif yang cukup fatal terhadap kaum wanita, kehidupan rumah tangga clan masyarakat yang sulit diatasi. Satu-satunya cara yang clapat dilakukan aclalah memperkecil dampak negatif itu, clengan memberikan beberapa ketentuan dan etika Islam yang berkaitan clengan poligami.

Praktek poligami Rasulallah merupakan po!igami clalam perspektif Islam karena Rasulal!ah adalah panutan yang ditiru oleh umatnya. Ticlak sedikit pula orang Islam yang keliru memahami praktek poligami n&.bi. Ada anggapan, nabi berpoligami clengan tujuan memuaskan nafsu seksualnya seperti kebanyakan

'

yang clilakukan oleh orang-orang pacla umumnya. Paclahal clari isteri-isteri Rasul, hanya Aisyah yang masih gaclis ketika di nikahi, selainnya acla!ah para janda tua. Maka dari itulah kekeliruan ini hams diluruskan, karena poligami na.bi sering dijaclikan dalil pe1i1benaran bagi kebolehan poligami dalam masyarakat muslim.

(31)

Habibah. Zainab binti Zashy, Zainab binti Khuzaimah, Juairiyah binti Harits. dan Saliyyah binti Huyay.

Dr. Abbas Akkad menerangkan sebagai berikut: Poligami sampai sernbilan orang merupakan suatu hal yang bersifat khususiyah bagi nabi. Poligarni clemikian suclah clilakukan nabi sebelum adanya hukum taqyicl yang membatasi ernpat orang isteri bagi semua muslim, selain nabi. Karena khususiyah itu eral kaitannya sebagai clakwah nabi.

Dcngan clemikian clapat clikatakan bahwa motivasi yang ュ・ョ、。ウ。セᄋゥ@ setiap perkawinan nabi Muhammad adalah "lslamisasi" yang merupakan tugas utama nabi. Ekspresi clakwah tercennin clalam segala kreatifitas nabi, baik berupa perkataan 111aupun perbuatan. Dari motivasi diatas, terbawa pula rnotivasi lain, scperti pol itik sosial kemanusiaan clan akhlak yang kesemuanya _clapat clilakukan dcngan cara bcrdakvvrth.

Dalarn al-Qur'an, poligarni dibatasi hanya sampai empat dalarn waktu bersarnaan clan 111engharuskan adanya keadilan terhadap isteri-isterinya.

Dalam hal ini l111am Mustafa Al-Maraghi berpendapat :

セ@

':J

セ@

'(.).,:ii

y.ll

0,H ;;

I ...9L..i.JI ...9 J.WI

セ@

セBBG@

_p.

セ@

cillj

\...9Tb"·,,,,·',

u\S

Gセ@

':J...9

o..lyj

':J

j セ|NNャNZZNN|@ セ|@

J,_.,

.it

I

セ@

_)

/-i

LJ-o ...9 ,

""-!

4-J

La)

セ@

セ@ ⦅IMセ@

W

セ@

セ⦅INjsI@

...9

1).:0.,W

ul

N「セ@

uy.!b·',.,,"1

セ@

J.WI ':JI

セ@

lLセア@

セ@

cill.:0

(32)

cJI

0;!-!3

セ@

c:ill:i

"11

Ui;;.

|セS@

セセi@

o.J\.'.;I

セG[AS@

Lill\S.:.i

..

4..J ·:

.

セ@ L·· ..

';!

3t

Lb::i.ui..o

r.

. J..,lS.ll J.WI

.

Artinya:

"meskipun kalian sangat ingin berlaku adil diantara keclua isteri clan memberikan kesamaan cliantara mereka tanpa cenclerung kepacla salah salu diantara mereka tanpa mengurangi yang lain, sekali-kali kaiiati ticlak akan dapat melakukannya, andaikan kalian clapat membuatnya ridla dengan perlakuan kalian itu. Oleh karena itu Allah SWT memaafkan kalian dalam ha! ini. Keadilan yang di bebankan Allah kepada kalian di sesuaikan clengan kemampuan kalian clengan syarat henclaknya kalian berusaha semaksimal mungkin untuk clapat menegakkan keaclilan itu, scbab faktor lerbesar yang menclorong kalian untuk cenclerung ini ticlak lain ac\alah kecenclerungan jiwa clan hati yang tic\ak c\apat di kuasai oleh seseorang juga ticlak clapat menguasai pengaruh··pengaruhnya yang alami alas dasar ini Allah memberikan keringanan kepacla kalian clan menjelaskan bahwa keadilan yang sempurna tidak dapat kalian tegakkan dan tidak menjadi bcban bagi kalian."10

Tujuan utama dalam perkawinan Islam adalah untuk menciptakan suatu kelumga yang sejahtera dimana suami clan isteri serta anak-anaknya hiclup clalam kedanrnian, kasih sayang, keharmonisan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam al-Qur'an clan dicontohkan al.eh Rasul.

Para ulama fiqh berpenclapat bahwa aclil terhadap para isteri ac\alah clalam ha! mernberikan nafkah hiclup, selain berupa makan clan minum, meliputi juga

(33)

pakaian dan rurnah linggal. Sebab orang hiclup perlu rumah untuk berleduh, pakaian untuk menutupi aurat.11

Secara umurn panclangan Islam terhaclap poligami terbuka untuk orang yang mampu melakukannya, tetapi sebaliknya, jika orang itu ticlak akan marnpu untuk mernberi nalkah atau keaclilan, rnaka Islam melarangnya karena clengan poligarni lidak akan mcndatangkan kemaslahatan. Lain halnya dengan poligami

! ang clicontobkan· oleh Rasulallah yang rnemang acla unsur politik yang. rnungkin hanya berlaku pada rnasa Jalu, seperti Rasulallah harus menikahi Urnrnu Salamah. karena rnelalui pernikahannya, Rasulallah SAW juga berhasil rnereclam perrnusuhan gembong kabilah Arab. Ini merupakan cerminan clari esensi poligami Rasulallah untuk kernaslahatan.

l. Syarat-syarat poligami

Dengan aclanya poligami, bukan berarti kebebasan sepenuhnya ada pada pihak laki-laki, ha! ini harus rnemperhatikan hak isteri, selain itu poligaini bukan lagi masalah suami sernata, tetapi pihak pernerintah pun ikut serta dalam mengatur jalannya poligami. Karena jika ticlak acla izin Pengaclilan Agamn, perkawinan itu clianggap liar. Dengan clemikian, persyaratan poligami harus :

I. i\cla pcrsetujuan isteri Marnpu berlaku aclil

3. Ada kemampuan untuk menjarnin kehiclupan.

11 Hun1aidi Tata Paguarsa,

(34)

Kenyataan pada masyarakat Indonesia khususnya pada daerah yang tingkat perekonomiannya tinggi khususnya atau yang tingkat ekonominya rendah sekalipun sering te1jadi poligami, mereka menganggap bahwa 'poligarni mcrupakan jalan untuk mencari dan mengumpulkan kekayaan, karena banyak セュ。ォ@ keluyaan pun akan bertarnbah, pemikiran sepe11i ini masih melekat pada masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah, lebih berbahaya lagi seorang laki-laki yang mempunyai seorang isteri, tetapi mempunyai wanita-wanita simpanan (tidak kawin secara sah), atau memilih wanita-wanita yang bebas lepas seperti wanita tuna susila.

Agar tidak te1jadi perselisihan dalam rumah tangga, maka Islam 111cnganjurka11 pada pihak suami yang henclak melakukan poligami agar mcnclapat persetuj uan clari isteri. Mengenai keaclilan clalam poligami, seorang suami harus mampu untuk merealisasikannya agar ticlak te1jadi kecemburuan antar isteri-isterinya.

Kaum laki-laki harus memelihara isteri-isterinya clengan earn yang aclil. lmplikasinya jelas langsung clan benar. Para isteri harus cliperlakukan dengan cara yang sebaik-baiknya. Bahkan bila seorang laki-laki sudah merasa bosan dcngan isterinya atau ticlak menyukainya lagi, c!ia ticlak cliperbolehkan

.

'
(35)

salah seorang diantara mereka, tetapi secara lahiriah dia harus memperlakukan semuanya secara baik tanpa meninggalkan sama sekali salah seorang diantara keduanya. Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam surat an-Nisa ayat 19

Artinya:

Dan janganlah kamu linggalkan dia (istcrirnu) sama sekali clan kamu biarkan dia terombang-arnbing tidak menentu (Q.S an-Nisa/4: 19).

Karena itu laki-laki tidak boleh menyatakan kecenderungan cintanya kepada salah seorang di antara mereka secara mencolok sehingga menimbulkan kecernburtian clan sakit hati clan kemudian menimbulkan pennusuhan di antara para isteri itu.

Berdasarkan hal tersebut, para ulama telah menetapkan persyaratan berikut dibawah ini bila seorang laki-laki ingin menikah lebih dari seorang isteri cliantaranya:

Dia barns . rnemiliki kemampuan clan kekayaan yang cukup untuk 111e111biayai berbagai kebutuhan para isteri yang dinikahinya.

Dia hams memperlakukan isterinya semua dengan adil, setiap isteri di perlakukan secara sama dalarn memenuhi hak mereka. 12

Jika suami khawatir ia akan berbuat zalim clan tidak mampu memenuhi semua hak mereka, maka ia haram melakukan poligami. Bila ia hanya sanggup

12

(36)

mcmenuhi hak-hak isterinya hanya tiga orang, rnaka ia haram menikahi isteri untuk yang keen1patnya.

Dalam hal ini maka keaclilan yang bersifat naluri terhaclap isteri-isteri yang lainnya harus cliperhatikan sebab cinta itu beracla clalam genggaman Allah tetapi manusia yang rnenjalankannya. Sebagaimana Haclits nabi SAW.

, "c '\ • . GNNNセi|@

,

'.c

0

.1\.:Jj \.tj.1.:>,

t....A>

\.tj.1.:>, .

l\..ihl\

.l..J •

I\ \

\.tj.1.:>,

c.r , (..)-'W (...}/_,)'... c.r ,

'I'

•r.r-'

• .,,.

_J-:

F...9

.y.k.

iii

I

セセi@

ul

<IS

ゥャャAセNI@

O.J:!yli wr:I

(fo-

LT[セ@

&:

セ@

&...,4AJ\

f'.J-:!

S?-4-

($_fa.'lil u.J.l Wl.1.:>.I

セi@

JW

ut:il,)-41

.<\..l

..::.WLS

U-0 :

jセ@

iセ@

( .l.j\.l_J-:\ O\.j.))

J,ll4

セNNNY@

Artinya:

Telah menceritakan kepacla kami Abu Walicl Thayalisiy, telah menceritakan kepacla kami Hamam, telah menceritakan kepacla kami Qataclah dari Nadhir bin Anas clari Basyir bin Nahik dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya Nabi SAW bercq[)(\a : Barang siapa yang rnernpunyai clua orang isteri, lalu memberatkan kepada salah satunya, maka ia akan clatang pacla Bari Kiamat dengan. bahunya miring (HR. Abu Daucl).

Hadits tersebut sebagai clalil, sesungguhnya wajib alas suami penyamaan anlara beberapa isterinya clan hararn baginya cenclerung kepada salah satu isterinya.

Suami harus berlaku aclil terhaclap isteri-isterinya clalam hal urusan pangan, pakaian, tempat tinggal, giliran masing-masing isteri clan lainnya yang bersifat kebenclaan, tanpa membeclakan isteri yang kaya dengan isteri yang miskin, yang berasal clari keturunan tinggi clengan yang berasal clari keturunan bawah. Jika rnasing-rnasing isteri mempunyai anak yang jumlahnya berbecla, atau jumlahnya

(37)

s<1111<1 tetapi biaya pendiclikannya berbeda, tentu saja dalam ha! ini seorang suam1 lwrus rnampu 111enjadi pertirnbangan dala111 rnemberikan keadilan agar tidak te1:jadi kc·eemburuan terhadap isteri-isteri yang lain.

2. Batasan Poligami

Sebagaimana telah dijelaskan diatas, bahwa dalam poligami harus dapat berlaku aclil, karena keadilan merupakan syarat utama dalam poligami. Begitu pun dcngan batas istcri yang dipoligami hanya sampai empat orang saja. I-Jal ini merupakan ketentuan yang diatur dalam al-Qm"an dan Sunah.

Al-Qur'an tidak melarang poligami tctapi hanya meluruskan dan membatasi pciligarni yang biasa dilakukan orang. Batasan yang diberikan al-Qur'an mencakup dua hal.

Pertama, batasan yang bersifat ォオ。ョエゥエ。エゥヲセ@ yaitu bahwa poligami tidak dibenarkan lebih clari empat orang isteri. Batasan kuantitatif ini menjadi syarnl sahnya nikah. Barang siapa mengawini wanita untuk dijadikan isteri yang kelima alau ke enam dan seterusnya, maka perkawinannya dipandang tidak sah dan mesti dii'asakh.

(38)

Poligami hanya diperbolehkan empat orang isteri saJa. Sebagaimana llaclits Nabi SAW.

rJL....

(.P

c.S.Jh>j.ll

(.P

セ@

(.P

セNjNヲッ@

6/\

セ@

(.P O.ip

\1i.1.:i..

Nャセ@

\1i.1.:>.

セTjQセ@

Z[セ@

fa

.u.J

F'

セQ@

セ@

ul

セ@

6!1

C.P

セQᆬ@

6!

olsJ )

セ@

セI@

セ@

ul

F..9

.yk.

セi@

セ@

セi@

O.JA\j

セ@

セ|ェ@

14 ( c.S

:i...

Jill

Artinya:

Telah Menceritakan kepacla kami Hannad, telah menceritakan kepada kami ;1bcluh c\ari Said bin Abi Arubah dari Muamar, dari al- Zuhri dari Salim bin ;\bclullah clari lbnu Umar, bahwasannya Ghailan al-Tsaqafiy ·masuk Islam clan ia merniliki sepuluh orang isteri pacla masa jahiliyah, maka masuk Islam ( isleri-islerinya) besertanya, malrn nabi SAW memerin1ahkan kepaclanya untuk rncrnilih empal orang dari mereka (isleri-isteriya). (HR.At- Turmudzi ).

1-laclits diatas menjelaskan seorang suami hanya boleh menikahi empat orang wanita saja. ltupun clengan catatan harus menjaga keaclilan clan kesejahteraan clalam keluarga. Aclapun hikmah clengan dibatasi empat orang isteri aclalah agar seorang isteri sekurang-kurangnya clalam empat malam menclapat salt! kali giliran. dan clisisi lain clikhawatirkan akan te1jacli aniaya clal[\m rumah Langga sehingga akan membawa clampak negatif clalam perkawinan.

Selain itu, jika Islam melarang poligami maka akan timbul dampak negatif yang cukup fatal terhadap kaum wanita, kehiclupan rumah tangga clan

masyaarakat yang sulit cliatasi. Satu-satunya cara untuk memperkecil clampak negatif itu, clengan cara memberikan beberapa ketentuan clan batasan dalam poligami. Dalam al-Qur'an Surat al-Baqarah ayat 185 Allah Berfirman:

1

(39)

-13

( \ Ao: \-'

\o .-;

.11 ) - ·

0· . :

11 '- t .

セ@

'

1.r -·

0

'.11 '- t . jjj1 , '

Y":'-' セ@ セ@ .. .-):!

.J

Y"":i" セ@ .o,i.J;l

Artinya:

AlJah menghendaki kemurahan bagimu dan Allah tidak menghendaki kesulitan bagimu.(Q.S al-Bagarah/2: 185)

Ayat diatas diketahui bahwa Allah tidak akan melarang sesuatu yang cliperlukan dalam keadaan terpaksa, atau sesuatu yang menarik kemaslahataq, baik kemaslahatan umum maupun kemaslahatan khusus. artinya Allah tidak akan rnemberikan kesulitan diluar kemampuan dan kemaslahatan bagi manusia karena manusia mempunyai kodrat yang berbeda, misalnya ada laki-laki yang memiliki daya seknya tinggi sehingga ticlak cukup hanya seorang isteri atau ia ingin rnendapatkan keturunan yang banyak. 15 Hal ini lebih mulia melakukan poligami daripacla harus mencari jalan lain yang ticlak sejalan dengan syariat Islan\.

Semakin banyak seorang laki-laki mempunyai isteri maka semakin berat beban yang akan ia hadapi baik beban berupa materi maupun moriL Karena seorang suami adalah kepala dalam keluarga sehingga harus mampu menjadikan keluarganya selamat dari segala bahaya agar mencapai kebahagiaan clan keharmonisan c\alam rumah tangga.

(40)

D. l'oligami Mcnurut Pcrundang-undangan

Manusia sebagai makhluk yang berakal, maka mereka dibebani rasa langgung jawab sebagai kewajiban yang merupakan suatu kompensasi dari ha!-ha! yang mereka miliki dan manusia sebagai subjek hukum selain itu kehidupan rnanusia cliatur oleh syariat agama dan cliatur oleh hukurn-hukum yang mengatur

prikehiclupan manusia itu sencliri.

Sebagai makhluk yang sempurna, manusia mernpunyai kewajiban dan langgung jawab .lebih berat, ticlak hanya yang bersifat umum, hal-hal yang berhubungan clengan seksualitas antara keclua insan yang berlainanjenis haruslah cliatur clalam suatu hukum yang disebut clengan hukum perkawinan. Hukum inilah yang mengatur seluk beluk ikatan antara laki-laki dan perempuan baik jasmani maupun rohani agar hubungan mereka teratur clan tidak menjacli liar, clan cliikuti oleh suatu tai1ggung jawab clan menghonnati harkat, martabat dan

nilai-.

1 · I . 16

111 a1 ce1Y1anus1aan.

Dari segi yuridis konstitusional di Indonesia tentang perkawinan cliatur dalarn unclang-unclang perkawinan No. I Tahun 1974 cla!am pasal l yang rnenyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir clan batin antara seorang pria clan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia clan kekal berclasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

J ;zv,z '"

! .,,, i セ@'i'

(Jakarta: Bulan Bintang,

f

956), h. 562

1

(41)

Masalah perkawinan tidak terlepas clari masalah hubungan seksualitas anlura laki-laki clengan perempuan, karena perkawinan merupakan lembaga yang mengatur hubungan seksual secara sah clan halal.

Sebagaimana ketentuan yang cliatur clalam UU No.I Tahun ! 974 tentang pcrlrnwinan menjelaskan :

I. Hak Melakukan Perbuatan Hukum

Mengenai pihak-pihak yang diatur di dalam UU No. l Tahun 1974 selain sua1111 ticlak clijelaskan . .Jika suami yang henclak melakukan poligami harus menclapatkan persetujuan isteri-isterinya tetapi hal ini tidak menjacli kewajiban unluk suami apabila isteri/isteri-isterinya ticlak mau clirnintai izin persetujuan. Sebagaimana yang tercantum clalam pasal 5 ayat 2 yang berbunyi :

Pcrsetujuan yang climaksucl pacla ayat ( 1) huruf a pasal ini ticlak di per[ ukan bagi .seorang suarni apabila isteri/isteri-isi:erinya ticlak rnungkin diminlai persetujuannya, atau apabila ticlak acla kabar clari isterinya selama sekurang-kurangnya clua tahun atau karena sebab-sebab lainnya yang perlu mc·nclapat penilaian clari hakim pengaclilan.

(42)

perrnohonan agar didengar kehendak persetujuan atau keberatan rnengenai

I . " 17

penno 1onan 1tu.

Mengenai 1jersetujuan dalam hal poligami tersebut, maka tidak hanya rnenjacli kewenangan instansi pemerintah tetapi juga harus mempertimbangkan bagaimana pihak yang bersangkutan (isteri) mengeluarkan hak-haknya.

Dalarn melakukan perbuatan hukum, laki-laki clan perempuan mempunyai keduclukan yang sama, begitu pula clalam kehiclupan rumah tangga. Hal ini diatur cl a lam unclang-unclang No. I Tahun 1974 Bab VI Pasal 3 l., yang berbunyi sebagai bcri kut :

a. Hak clan kecludukan isteri aclalah seimbang clengan hak clan kvcluclukan suami dalam kehiclupan rumah tangga clan pergaulan hiclup bersama clalam 111asyarakat.

h. Masing-masing pihak berhak melakukan perbuatan hukum.

c-. Suarni adalah kcpala kcluarga dan istcri aclalah ibu rumah tangga.18

Dalam hubungan scksualitas seorang laki-Jaki sering merasa ticlak acla puasnya schingga timbul rasa jemu terhadap isterinya clan menginginkan pasangan yang baru, clalam keaclaan seperti ini faktor internal clan eksternal yang lerdapal pada clirinya biasanya lemah, memang tingginya kc;saclaran terhaclap agama sangat menentukan sehingga ticlak te1jerumus pada perbuatan yang tercela. Banyak laki-laki yang berniat ingin poligami baik secara terang-terangan cllau tanpa scpengatahuan isterinya atau biasa disebut nikah dibawah tangan. l'oligami seperti ini clapat clibenarkan menurut syariat Islam namun tidak clijamin keabsahannya menurut hukum perkawinan yang berlaku.

セ@ Hazairin, Ti11/a11an 1\1/engenai Undang-undang Perka1vi11an, (Jakarta: Tintan1as, 1986 ), h. 39

1

(43)

Sebelum unclang-unclang perkawinan clikoclifikasikan masalah monogam1 rnerupakan suatu masalah yang banyak cliperhitungkan. Terlebih lagi ketika suatu rancangan unclang tentang perkawinan cliusulkan untuk menjacli unclang-undang. Masalah ini menjacli suatu perbincangan .yang ramai diantara masalah lainnya. Kemuclian monogami menjacli asas clalam suatu perkawinan clengan sualu pengecualian yang clitujukan kepacla orang yang menurut hukurn atau agarna mengizinkan seorang suami boleh beristeri lebih clari seorang.19 •

Arso Sastroatmojo, mengatakan bahwa seperti juga perceraian, maka poligami merupakan momok yang clitakuti oleh kaurn wanita. Pelaksanaan pol igami tan pa peraturan yang ketat telah menimbulkan akibat-akibat yang serius dalam rumah tangga. Relasi antara isteri tua clan mucla menjacli tegang sementara lrnbungan antara anak-anak yang berlainan ibu menjurus kepacla pertentangan apabila seorang bapak telah meninggal clunia.

::iyarat-syarat melakukan poligami

proseclur poligami telah cliatur clalam UU Perkawinan clan peraturan lai rnya. Pasal 40 PP No.9 Tahun 1975 menyebutkan" Apabila suami bermaksucl untuk beristeri lebih clari seorang, maka ia wajib mengajukan permohonan secara tenulis kepacla pengaclilan".

Dalam KHI diatur yaitu pacla pasal 56 :

I . suami yang henclak beristeri Iebih clari satu orang harus menclapat izin dari Pengaclilan Agama.

(44)

pengajuan permohonan izin climaksucl pacla ayat (I) clilakukan menurut tata cm-a sebagaimana cliatur clalam Bab Vlll PP No. 9 Tahun 1975.

3. perkawinan yang clilakukan clengan isteri keclua, ketiga atau keempat tanpa izin clari Pengaclilan Agama, ticlak mempunyai kekeuatan hukum.

Sementara pacla pasal 57 KHI menjelaskan: Pengaclilan Agania hanya memberikan izin kepacla seorang suami yang akan beristeri lebih clari seorang apabila:

a. lsteri ticlak clapat menjalankan kewajiban sebagai isteri.

b. lstcri menclapat cacat baclan atau penyakit yang tidak dapat clisembuhkan. c. lsteri ticlak clapat melahirkan keturunan.20

Pengaclilan Agama setelah menerima permohonan izin poligami kemuclian memeriksa :

a. Ada atau ticlaknya alasan yang memungkinkan suami untuk kawi\1 lagi. b. Ada atau iiclaknya persetujuan clari isteri, baik persetujuan lisan maupun

tertulis. Apabila persetujuan itu merupakan persemjuan lisan ha! itu hams cliucapkan di clepan siclang pengaclilan.

c. Ada atau ticlaknya kemampuan suami untuk menpmm keperluan hiclup isteri-isteri clan anak-anaknya clengan memperhatikan:

I. Surat keterangan mengenai penghasilan yang di tandatangani oleh benclahara tempat bekeija atau,

11. Surat keterangan pajak penghasilan atau,

'o Departen1en Agan1a R.I.,Kon1pilasi !-!11kun1 /s/cun dan Peradilan Agan1a, (Jakarta: Direktorat

(45)

Jll. Surat keterangan lain yang dapat diterima oleh pengadilan. Lihat juga pasal 5 ayat (I) UU Perkawinan dan pasal 58 ayat (I) KHI.

lJalarn ayat (2) pasal 58 KHI ditegaskan :

Dcngan tidak mengurangi ketentuan pasal 41 huruf b PP No.9 Tahun 1975. persetujuan isteri atau isteri-isteri dapat diberikan secara tertulis atau dengan lisan, tetapi sekalipun telah ada persetttjuan tertulis, persetujuan m1 clipertegas dengan persetujuan lisan isteri pada sidang Pengadilan Agama.

Setelah permohonan tersebut lengkap, maka pengac\ilan melakukan perneriksaan mengenai hal tersebut. Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 Pasal .+2 mengatur :

l. Pengadilan hams mernanggil dan mendengar isteri yang bersangkutan. 2. Pemeriksaan pengadilan clilakukan oleh hakim selambat,]ambatnya 30

(tiga puluh) hari setelah diterimanya surat perrnohonan serta

lampiran-lampirannya. ·

Apabila karena sualLt hal lain seperti si isteri atau isteri-isteri tic\ak mungkin diminta persetujuannya atau ticlak c\apat menjadi pihak dalam pe1janjian,

lJ ndang-unc\ang Perkawinan pasal 5 ayat (2) menegaskan :

Persctujuan yang dimaksud phda ayat (I) buruf a pasal ini ticlak cliper!ukan bagi seorang suami apabila isteri atau isteri-isterinya clan ticlak dapat rnenjacli .11ihak clalarn pe1:janjian, atau apabila ticlak acla kabar clari isteri-isterinya sekurang-kurangnya (2) clua tahun, atau karena sebab-sebab lainnya yang perlu rnenclapat penilaian dari hakim pengaclilan (lihat juga pasal 58 ayat 30 Kl-II)

(46)

berupa izin untuk beristeri lebih dari seorang (pasal 43 PP No. 9 Tahun 1975) . .ladi pada clasarnya pengadilan dapal rnernberi izin kepada seorang suarni untuk beristeri lebih clari seorang apabila dikehendaki oleh pihak-pihak yang bcrsangkutan (pasal 3 ayat (2) UU No. 1 Tahun 1974).

Dalam ha! isteri tidak mau memberikan persetttjuan clan permohpnan izin untu1, beristeri atas salah satu alasan yang diatur dalam pasal 55 ayat (2) dan 57. l'engadilan Agama dapat menetapkan pemberian izin setelah memeriksa dan m·:ndengar isteri-isteri yang bersangkutan di persidangan Pengaclilan Agama, clan terhadap penetapan ini isteri atau suami dapat mengajukan banding atau kasasi (pas al 5 9 KI-II).

Apabila keputusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap izin pengadilan ticlak diperoleh, rnaka menurut ketentuan pasal 44 PP No._ 9 Tahun 1975, Pegawai Pencatat Nikah dilarang untuk melakukan pencatatan perkawinan scorang suami yang akan beristeri lebih clari seorang sebelum adanya 1zm pengadilan seperti yang climaksud clalam pasal 43 (PP No. 9 Tahun 1975).21

Sebagaimana lazimnya sesuatu yang cliawali dengan permohonan clari pihak yang berkepentingan diberikan suatu penetapan, bukanlah suatu putusan . .lacli jclas bahwa pemberian izin untuk berpoligami aclalah berupa permohonan, 1m1ka izin tersebut clituangkan clalarn bentuk penetapan. Dalam ha! ini jika isteri tidak hwlir clalam persiclangan, sernentara clalam lampiran permohonan .telah ada

セ Q@

Richvan Syahroni, Perkawinan dan Penceraian Bagi PNS, (Jakarla: Pl'. Melton Putra, !986),

(47)

persetujuan secara tertulis clan alasan yang clikemukakan oleh pemohon tela6 cukup, maka pengaclilan clapat menetapkan tentang pemberian izin untuk beristeri

lagi.

Keticlak hacliran seorang isteri dalam sidang pemeriksaan patut cliduga istcri mempunyai kelemahan secara psykologis ha! tersebut tidak mau di bicarakan cliclepan orang lain atau karena malu.

Dalam ha! isteri ticlak mau memberikan izin atau persetujuan clan pcnn.ihonan untuk poligami berclasarkan pasal 55 (a) clan 57 telah cukup, maka l'cngaclilan Agama dapat menetapkan tentang pemberian izin setelah niemeriksa da11 mendengar isteri clipersiclangan. Dalam penetapan ini isteri atau suami clapat mengajukan banding atau kasasi.

(48)

I. Letak Geografis

Secara geografis wilayah Kecamatan Rumpin rnerupakan wilayah yang terletak pada pernbangunan Bogor Barat rnemiliki tanah dataran rendah yang dikelilingi oleh pegunungan yang tinggi terrnasuk beberapa_ perkebunan dan pesawahan. Pegunungan yang biasa dipakai banyak orang untuk berwisata yaitu pegunungan Menara bahkan sering ABRI melakukan latihan rutin di Gunung Su ling yang rnerniliki ketinggian beda dari gummg yang ada di Kabupat«n Bogor. Dan tiap tahun di Kecamatan Rurnpin selalu ada yang rnelakukan shuting film. Selain indahnya pegunungan,di wilayah tersebut memiliki kelernbaban dengan suhu rata-rata 30 C. sehingga pesawahan yang terhampar luas menjadikan masyarakat kaya akan pertanian, berbagai rnacam pertanian yang digarap seperti padi. jagung kacang-kacangan dan lainnya. Setiap tahunnya LSM rnendapatkan bantuan berupa bahan-bahan untuk perkebunan dan pupuk dari pemerintah setempat yang dibagikan pada masyarakat.

(49)

Rumpin berada clitengah-tengah wilayah kecamatan yang lain sehungga sering clilinta:. i setiap orang yang hendak melakukan pe1jalanan keluar wilayah.

Disisi lain, Kecamatan Rumpin merupakan salah satu kecamatan yang kaya akan basil alam diantaranya basil perkebunan clan pesawahan hal ini menunjukan aclanya kemakmuran dalam sanclang pangan clan papan, sehingga masyarakat l(ecamatan Rumpin dapat menjaclikan lahan tersebut sebagai fasilitas untuk mcnghiclupi anak clan keluarganya.ticlak sedikit orang luar claerah yang 'membeli lanah untuk hiclup selamanya di Kecamatan Rumpin, karena disamping strategis areanya, harga tanahnya masih murah hal ini membuat orang dari luar kecamatan Rum pin ingin merasakan bagaimana hiclup di lingkungan itu.

Jalanan yang ada di Kecamatan Rumpin dapat menghubungkan antar kabupaten secara alternatif seperti kabupaten Sukabumi, kabupaten Tangerang, Sa wangan disamping itu alat transportasi sudah ramai clan jauh dari polusi. Karena di Kecamatan Rumpin belum acla pabrik yang mempunyai skala polusi yang tinggi. Dalam hal perbatasan terhaclap kecarnatan lain, kecamatan Rumpin mcrupakan pusal perekonomian seperti tanaman jati, kelapa, cokelat, karet clan lain

sehagainya.

2. Kepencluclukan

(50)

11ilay;1h 6:\8 Ha. Jumlah RT 21 clan RW 5. Desa Ciboclas luas wilayah 914 I-Ia . . lumlah RT 28 clan RW 6. Desa Rabak luas wilayah 1.554 Ha. Jumlah RT 35 clan R W 5. Desa Kp. Sawah luas wilayah 650 Ha. Jumlah RT 42 clan 7. Desa Rumpin lu;1s wilayah 478 Ha. Jurnlah RT 27 clan RW 4. Desa Cipinang luas wilayah 997 Ha . .lumlah RT 38 clan RW 7. Desa Sukasari luas wilayah 855 Ha. Jumlah RT 37 dan R W 8. Desa Tamansari luas wilayah 997 Ha. Jumlah RT 24 clan RW I 0. Desa Sukarnulya luas wilayah 1.070 Ha. Jumlah RT 37 clan RW 8. Desa Kertajaya luas wilayah 603 Ha. Jurnlah RT 22 clan RW 10. Desa Mekarsari luas wilayah 580 Ha . .lumlah RT 27 clan RW 5. 1

Data mengenai clesa yang terclapat di wilayah Ke:camatan Rumpin dap<i.t di I ihat pacla label berikut.

Tabcl 1.

Dcsa dan Luas Wilayah di Kccamatan Rumpin

NO NAMADESA LUAS WILA Y AH JUMLAllIRT JUMLAH

(Ha) RW

I 1 LEUWIBATU 1.442 21 6

セ@ CIDOKOM 972 33 9

-··--· .

' GO BANG 638 21 5

0

4 CIBODAS 914 28 6

5 RAB AK 1.554 35 5

6 KP. SA WAH 650 42 7

1

(51)

7 RUMPIN 478 27 4.

'

ZMセQMMMMMMMMMMᄋiMMMMMMMMKMMMMMMMMMKMMMMMMM

! 8 CiPlNANG

997

38 7

I

1-9--

セセセkasari@

855

37 8

i

I 0 TAMANSARI

I

997

24

10

i

11 SUKAMULYA 1.070 37 8

QMMセ@

-I

12 KERTAJA y A 603 22 10

ゥMMMMMMMMMMMMMセQMMMMMMMMQMMMMMMMMMQMMMMMMMMMセ@

I

I

13 MEKARSARI 580 27 5

: ! + + +

-[ .JUMLAH 11.750 342 90

Surnber : Data Monografi Kee. Rumpm

Pada urnumnya kelompok masyarakat yang terdapat di Kecamatan Rumpin mempunyrn berbagai lahan pesawahan atau pegunungan sehingga walau pcnclucluknya beke1ja di luar claerah, tapi untuk becocok tanam tidak pernah lertinggal. Mengingat hal ini maka walau banyak penduduk lain yang berusaha untuk membeli lahan pertanian namun mereka mampu untuk mempertahankannya sehingga clapat cliabaclikan hingga turun pacla anak cucunya.

Perkembangan jumlah penclucluk yang lahir terus meningkat. Dari tahun lse tahun orang yang transmigrasi terus bertambah, karena melihat claerah ini masih kosong sehingga orang tertarik untuk mengisinya. Dan memiliki cuaca yang sejuk yailu berkisar antara 30 C.

(52)

lrnlarnannya selesai bercocok tanam atau bertani sehingga tidak mentelantarkan lahan yang ada.

Ditinjau dari faktor ekonomi, masyarakat Kecamatan Rumpin rata-rata pengusaha rnenengah, antara pengusaha kecil dan besar seimbang namun mayoritas penuuduk tersebut mata pencahariannya sebagai Buruh tani dengan jumlah 12.172 orang. Disarnping itu dari tahun ke tahun semakin banyak para pelajar di daerah itu ya11g bersekolah untuk melanjutkan ke jeqjang atas pada kota-kota besar, seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta dan kota lainnya dari sini terlihat bahwa adanya kualitas penclidikan yang tinggi di Kecamatan Rumpin walau disisi lain jumlah rnta-rata tingkat pendidikannya tamatan SD. Dengan demikian ha! ini menjadi suatu kebanggaan bagi pemerintah seternpat.

Tabcl 2.

Pcnduduk Berdasarkan Mata Pcncaharian

NO MATA PENCAHARIAN JU ML AH

l Petani Pengt,;arap 938 Orang

2 Buruh Tani 12. l 72 Orang

QMMセMMp・ョァオウ。ィ。@

Besar l I Orang

4 Pengusaha Menengah 42 Orang

5 Pengusaha Kecil 11 Orang

6 Pengrajin 628 Orang

- · - - - + - - - !

(53)

8 B uruh Bangunan 369 Orang

9 Buruh Pertambangan 1.421 Orang

IO Buruh Perkebunan 1.337 Orang

11 Perdagangan l .892 Orang

12 Pengernudi 269 Orang

----·-セMMMMMMMMᄋ@

-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 302 Orang

14 TNI/POLRI

セ@

27 Orang

Gambar

Sarana Tabel 5. Kcaga1naHn
Tabel 6. Sarana Pcndidikan
Tabel 7. Pcnduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Usia laki-laki clan pcrcmpuan Tabel 8. yang berpoligami
+4

Referensi

Dokumen terkait

Selain berkontribusi secara bisnis, perusahaan seharusnya juga berkontribusi secara sosial melalui implementasi Corporate Social Responsibility (CSR). Banyak pengertian tentang

Penelitian Fathul (2013:11), dengan judul penerapan strategi pembelajaran PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite, review ) untuk meningkatkan motivasi

Oktorina dan Wedari (2015) menemukan pengaruh positif signifikan antara kepemilikan manajerial dengan fee audit dimana semakin tinggi kepemilikan manajerial perusahaan

Pengemulsi Syubhat, tergantung kepada status kehalalan asam stearat dalam pembuatannya, bisa berasal dari tanaman (halal) atau hewan (haram jika berasal dari babi atau hewan

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis deskriptif, maka pemahaman konsep peserta didik MTsN 1 Jeneponto pada kelas kontrol yang tidak diajar melalui

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel sehingga pemberian pakan (rumput dan eceng gondok) dengan berbagai perlakuan (fermentasi

Tabel 3 pada analisis ragam menunjukkan pemberian jerami dengan berbagai perlakuan (fisik, kimia, biologi dan kombinasi) dalam pakan domba memberikan pengaruh yang tidak berbeda