• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hirarki Pengaruh Dalam Talkshow Sarah Sechan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hirarki Pengaruh Dalam Talkshow Sarah Sechan"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Destri Lantika Asti NIM: 1110051000005

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)

i Hirarki pengaruh merupakan teori yang menjelaskan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi isi media. Biasanya teori ini digunakan dalam penelitian isi berita, namun pengaruh pada konten hiburanpun tidak luput dari faktor yang ada dalam hirarki pengaruh. Tidak terkecuali dengan Net yang merupakan televisi swasta yang baru muncul dua tahun terakhir ini. Melalui program talkhsow Sarah Sechan, Net menyuguhkan tema-tema yang menarik pada setiap episodenya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka munculah pertanyaan: bagaimana hirarki pengaruh dalam talkshow Sarah Sechan? Apakah faktor-faktor tersebut memengaruhi konten dalam talkhsow Sarah Sechan?

Isi media dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dan luar media tersebut. Seperti faktor dari individu pekerja media, faktor rutinitas media, faktor organisasi, faktor ekstra media, dan faktor ideologi yang dianut oleh media tersebut.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh dari observasi non-partisipatoris, wawancara, dan analisis dokumen.

Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori Hirarki Pengaruh yang diperkenalkan oleh Pamela J Shoemaker dan Stephen D. Reese. Teori ini mengemukakan tentang faktor-faktor yang memengaruhi isi media. Di mana isi media dipengaruhi oleh lima level faktor, yaitu level individu, level rutinitas media, level organisasi, level ekstra media, dan level ideologi.

Berdasarkan temuan yang ada, dari level individu talkshow Sarah Sechan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan pekerja sedangkan latar belakang agama hanya memengaruhi pada momentum tertentu saja. Level rutinitas media, dipengaruhi oleh kegiatan produksi, yang menyangkut deadline, dan standar layak tayang. Pada level organisasi pemilik media memberikan kontribusi ide pada awal pembentukan program, selebihnya segala kebijakan diserahkan pada penganggung jawab program masing-masing. Level ekstra media , pemerintah, teknologi dan iklan memengaruhi konten talkshow. Pada level terakir, yakni ideology pragmatis dan led kapitalis memengaruhi isi media. Di mana Net melalui talkshow Sarah Sechan berusaha memberikan tayangan yang mendidik untuk masyarakat namun tetap pada orientasi profit bisnis media.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa isi talkshow Sarah Sechanpun tidak terlepas dari lima level yang telah dijelaskan diatas. Namun, Net dengan

talkshow Sarah Sechan berusaha memberikan tayangan alternatif disaat

banyaknya program televisi lain menyeragamkan programnya.

(5)

ii Tiada kata yang patut diuntaikan selain ucapan Syukur Alhamdulillah terhadap kuasa Allah yang sungguh tak ternilai dalam penyusunan skripsi ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan kesabaran yang selalu diberikan Allah SWT. Shalawat dan salam tak henti-hentinya dipanjatkan pada Rosulullah Saw dalam setiap doa penulis, tiada lain untuk mempermudah dalam penyelesaian skripsi ini.

Rasa sulit dan penat bercampur aduk saat pelaksanaan penulisan ini, namun pada akhirnya menjadi suatu kebanggaan karena telah dapat merampungkan pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kedua orang tua terbaik di dunia, Bapak H. Supriatna S.E dan Ibu Hj. Neti Setiawati yang menjadi alasan penyemangat utama penulis dalam menghadapi kendala selama penulisan ini. Terimakasih atas segala dukungan moril dan materil yang tak pernah putus dicurahkan pada penulis. Berjuta-juta terima kasih untuk mamah dan papah. Terimakasih kepada Kaka Chintia Mardiana untuk semangat dan segala saran yang telah diberikan, serta terima kasih untuk Septrianda adik penulis atas waktu dan tenaganya.

Dengan segala keterbatasan, skripsi yang mengkaji isi media ini akhirnya bisa terselesaikan. Skripsi ini mulai disusun karena ketertarikan penulis pada dunia media terutama broadcasting. Akhirnya penulis mencoba menggunakan teori isi media yang biasanya digunakan dalam program berita kedalam sebuah program talkshow.

Terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

(6)

iii M.Si. yang sangat perhatian dan pengertian terhadap mahasiswanya.

3. Ibu Siti Nurbaya, M.Si. selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberikan masukan dan selalu sabar dalam membimbing penulis.

4. Seluruh dosen dan karyawan FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Khususnya pak Fatoni yang selalu sabar mengarahkan mahasiswa dalam menyelesaikan administrasi.

5. Komunitas ichi: Ema, Paula, Kiwe, Dinah, Vina, Dwita, Elly, Inda, Bilah, Talita, Tania, Dini dan Ding.

6. Seluruh teman-teman KPI angkatan 2010 yang sama-sama berjuang dalam memberantas kebodohan, khusunya KPI A yang sudah memberikan pengalaman berharga dan banyak kenangan manis dan lucu selama masa perkuliahan. Senang mengenal kalian ichi/icho.

7. Santika Permata, Produser Associate Sarah Sechan, dan seluruh karyawan Net yang membantu penulis dalam mengumpulkan data selama penelitian.

8. Teman roomate sekaligus senior penulis ka Lia yang selalu setia menjadi teman terbaik penulis.

9. Rekan-rekan LAPMI yang memberikan banyak pengetahuan baru. Ka Akmal, ka Huluk, Tanto, Putri, Nuna, Choir, Daus, dan rekan lainnya.

Terimakasih untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Mohon maaf jika dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, segala proses yang dilakukan selama penelitian merupakan pengetahuan yang berharga bagi penulis. Maka dari itu dengan hadirnya skripsi ini, semoga dapat memberikan hal yang baru pada dunia penelitian komunikasi, khusunya di UIN Jakarta.

Jakarta, 2 September 2014

(7)

iv

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... vi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Kegunaan Penelitian... 5

E. Tinjauan Pustaka... 6

F. Metodologi Penelitian... 6

G. Sistematika Penulisan... 10

BAB II KERANGKA TEORI A. Hirarki Pengaruh... 11

B. Konsep Program Siaran... 17

1. Pengertian Program Siaran... 18

2. Jenis Program Siaran... 19

3. Programming: Strategi Merancang Program... 22

C. Konsep Talkshow... 25

D. Hijab dalam Islam... 29

BAB III GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Net Televisi... 32

B. Gambaran Umum Talkshow Sarah Sechan... 38

C. Gambaran Umum HijUp.com... 47

BAB IV ANALISIS HIRARKI PENGARUH DALAM TALKSHOW SARAH SECHAN PADA SEGMEN HIJUP.COM A.Level Individu... ... 49

B.Level Rutinitas Media... 52

C.Level Organisasional... 56

D.Level Eksta Media... 58

(8)

v B. Saran... 71

(9)

vi

Tabel.2 Program-program Net... ... 37

Tabel.3 Data tim Sarah Sechan...……….. 52

Tabel.4 Commercial break talkshow Sarah Sechan...………... 61

Tabel.5 Iklan belt in dalam talkshow Sarah Sechan...………... 61

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Hierarki Pengaruh isi Media……….... 11

Gambar 2. Jenis Program Televisi………... 21

Gambar 3. Logo Net………... 35

Gambar 4. Logo Sarah Sechan………... 40

[image:9.595.100.499.122.615.2]
(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Talkshow merupakan suatu program interaktif atau dialog dimana

broadcasting televisi menghadirkan seorang tokoh dibidang politik,

kesehatan, ekonomi, psikologi yang berkaitan dengan tema talkshow

tersebut.1 Konsep talkshow memberikan informasi secara ringan agar mudah

dicerna oleh para penonton. Sama halnya dengan Sarah Sechan program ini

hadir dengan mengusung konsep acara yang ceria dan fleksibel sehingga baik

penonton dan narasumber bisa ikut membaur dalam obrolan. Obrolan yang

dikembangkan biasanya mengangkat sisi kemanusiaan. Feature semacam ini

bisa dikategorikan dengan news feature yaitu sisi lain dari suatu berita

staright news yang biasanya lebih menekankan pada sisi human interest dari

suatu berita.2

Sarah Sechan merupakan program talkshow yang menghadirkan konsep

yang unik yang berbeda dari talkshow lain yang ada di Indonesia. Seperti

kebanyakan talkshow lain yang memiliki co-host untuk mendampingi host

utamanya, Sarah Sechan justru memaksimalkan host utama untuk lebih

menggali informasi. Bahkan talkshow yang ada saat ini cenderung lebih

menonjolkan co-host yang lebih dari dua. Dan tentu ini berdampak pada

informasi yang digali kurang efektif, tidak jarang sampai informasi utamanya

1

Eva Arifin, Broadcasting to be Broadcaster, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 64. 2

Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir (Jakarta, Kencana, 2010) h. 26

(11)

tidak tersampaikan. Kebanyakan humor dan pertanyaan yang kurang fokus

menjadi sebab informasi tersebut tidak tersampaikan secara jelas.

Namun Sarah Sechan hadir dengan mengusung konsep acara yang unik

karena menampilkan banyak narasumber di setiap segmennya. Ini membuat

program tersebut menjadi lebih variatif dan terkesan tidak monoton. Biasanya

dari satu segment dengan segment lainnya saling berkaitan dengan tema yang

dibawakan. Banyak bintang tamu yang dihadirkan mampu menginspirasi

masyarakat dengan kisahnya yang sangat menyentuh. Terlebih dengan

suasana ceria dan humoris Sarah Sechan sebagai presenter, membuat acara ini

semakin menarik.

Dengan nama program seorang presenternya sendiri tentu membuat

acara ini menjadi milik Sarah Sechan yang tidak bisa digantikan oleh orang

lain. Ini merupakan suatu identitas program talkshow yang dibawakannya

tersebut, menjadi identitas Sarah Sechan sendiri. Terlebih dengan gaya tulisan

Sarah Sechan yang terkesan mengekor Oprah Winfrey Show yang

merupakan sebuah talkshow dari Amerika yang sangat terkenal.

Karena televisi menjadi medium favorit dengan keunggulannya yang

dapat dinikmati secara audio visual, maka televisi menjadi barang yang wajib

dimiliki disetiap rumah. Banyaknya informasi yang didapat masyarakat dari

televisi dengan perkembangan jaman akhirnya televisipun merambah ke

setiap rumah, bahkan sampai pelosok. Sifat televisi yang audio visual

(12)

Net singkatan dari News and Entertainment Television merupakan salah

satu stasiun televisi baru yang hadir dengan berbagai inovasi program dan

konsep acara yang menarik. Termasuk salah satu programnya Sarah Sechan.

Pada awalnya Net tv merupakan televisi spacetoon yang lebih banyak

memberikan porsi tayangan bagi anak-anak berupa kartun. Kemudian Net tv

mengambil alih frekuensinya sebagai stasiun televisi baru di Indonesia.

Berbagai kategori acara disuguhkan untuk memuaskan keinginan penonton,

seperti Net music, Net entertainment, Net kids, Net sport, Net magazine, Net

Documentary, dan Net Information. Terbukti dengan suguhan acara yang

kreatif dan unik tidak memerlukan waktu lama bagi stasiun televisi ini untuk

menyedot perhatian masyarakat.

Menurut data dari AC Nielsen mayoritas penduduk Indonesia berada

pada golongan d atau SES C. Sedangkan Net Tv mengambil segmentasi pasar

golongan A-B.3 NET, untuk data di tanggal yang sama (21 Mei 2014),

tertinggi diraih program The Comment, dengan rating 0,4 dan share 1,8. Di

bawah The Comment, kami menemukan 5 program yang ratingnya

0,3: Totally Spies Undercover, Roary The Racing Car, Tetangga Masa

Gitu, Sarah Sechan, dan Tonight Show. Masing-masing program mendapat

share 2,5 / 2,4 / 1,5 / 1,3 / 1,6.4

Berdasarkan data tersebut, meskipun Net merupakan televisi baru

yang belum lama mengudara, namun pencapaian rating pada ke lima program

3

http://prezi.com/s83rxvrfcpjh/segmentasi-pasar-media-massa-pada-pt-net-mediatama-indonesi/ diakses tgl 11 September 2014, pk. 21.56

4

(13)

Net tersebut termasuk talkshow Sarah Sechan telah membuktikan

eksistensinya di masyarakat. Bagaimanapun dalam dunia televisi, rating

merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam menentukan keberlangsungan

program tersebut.

Tidak hanya itu Net mengajak penonton untuk ikut serta dalam setiap

program Net melalui aspirasi. Aspirasi penonton ini disampaikan melalui

website dengan kode tertentu yang tertera disetiap program Net. Sama halnya

dengan apa yang dikemukakan Roger Fidller bahwa teknologi-teknologi

“definisi tinggi” dan “interaktif” akan sepenuhnya merevitalisasi medium ini

dan membawanya ke suatu zaman keemasan.5 Televisi akan menyesuaikan

diri dan terus berkembang, seperti yang dilakukan Net tv dengan selogannya

Televisi Masa kini. Selain itu banyak program yang disuguhkan Net memiliki

konsep yang berbeda dari konsep acara lainnya. Sebagai contoh pada program

Sarah Sechan.

Dari sekian banyak tema yang diangkat dan konsep yang dibuat, tentu

akan melibatkan beberapa pihak. Seperti tim kreatif atau bahkan pimpinan

Net Tv sendiri. Ini merupakan faktor yang memengaruhi bagaimana konsep

talkshow tersebut bisa terbentuk sampai saat ini. Berdasarkan latar belakang

diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Hirarki Pengaruh dalam Talkshow Sarah Sechan

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

5

(14)

Penulis dalam hal ini akan membatasai permasalahan pada segmen

HijUp.com. Karena HijUp.com ini masih belum diketahui banyak orang,

serta pertama kali ditayangkan di televisi dalam talkshow Sarah Sechan.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah

a. Bagaimana hirarki pengaruh dalam talkshowSarah Sechan?

b. Bagaimana level internal dan eksternal memengaruhi HijUp.com?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui bagaimana

hirarki pengaruh dalam talkshow Sarah Sechan.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa kegunaan yang terdiri dari aspek

teoritis (keilmuan) dan praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

pengembangan pengkajian di bidang komunikasi massa, terutama pada

kajian media yang membahas mengenai hirarki pengaruh.

2. Secara praktis kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

a. Memberikan informasi dan referensi bagi para khalayak dengan

program talkshow yang inspiratif.

(15)

E. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada perpustakaan

Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negri syarif Hidayatullah Jakarta, ada beberapa skripsi

yang fokusnya sama, yaitu tentang produksi program televisi pada salah satu

televisi swasta mengenai program talkshow, serta penelitian mengenai hirarki

pengaruh. Namun belum ada satupun yang mengambil tentang hirarki

pengaruh dalam program Sarah Sechan di Net TV.

Dan skripsi yang menginspirasi penulis untuk memfokuskan penelitian pada “Analisis Program Sarah Sechan di Net TV” yaitu skripsi

Halimatus Sa‟diyah 108051000001 sebagai mahasiswa Komunikasi dan

Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, pada tahun 2012 Dengan judul “Hierarki Pengaruh

Dalam Proses Penyeleksian Berita : Studi Pada Kebijakan Redaksi Liputan 6

SCTV

Serta penelitian mengenai “Produksi Program 811 (Eight Eleven)

Show di Metro TV” oleh Nila Lestari 207051000521sebagai mahasiswa

Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tahun 2011.

F. Metodologi Penelitian a. Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif merupakan

(16)

informasi yang terdapat dalam masalah yang diteliti. Dengan kata lain

secara praktek menggambarkan suatu kondisi dalam proses bagaimana

suatu tema dalam talkshowSarah Sechan di produksi.

b. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat subjek yang merupakan faktor utama dalam

menentukan hasil dari penelitian yaitu semua pengisi acara serta

crew-crew yang bekerja dalam program Sarah Sechan, sedangkan objek dari

penelitian yaitu program Sarah Sechan di Net tv.

c. Analisis Data

Analisis data adalah pencarian atau pelacakan pola-pola. Analisis

data kualitatif adalah pengujian sistemik dari sesuatu untuk menetapkan

bagian-bagiannya, hubungan antar kajian, dan hubungan terhadap

keseluruhannya (Spradley, 1980).6 Sementara Bogdan dan Biklen (2007)

menyatakan bahwa analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan

secara sistemik hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang

dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang

dikumpulkan dan memungkinkan untuk menyajikan apa yang ditemukan.7

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan paradigma

konstruktivis. Menurut Guba, Jika “realitas” hanya dapat dilihat melalui jendela teori, maka itu hanya dapat dilihat sama melalui jendela nilai.

Banyak pengkonstruksian dimungkinkan.8 Dengan demikian peneliti akan

terjun langsung ke dalam masalah penelitian serta meninjau kembali apa

6

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h.210

7

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik, h.210

8

(17)

yang akan diteliti. Karena peneliti hanya memandang sebuah berita dari

apa yang telah dikemas.

d. Pengambilan Data

Penelitian kualitatif ini memanfaatkan diri peneliti sendiri sebagai

instrumen utama untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan

berbagai cara, sebagai berikut:

1. Observasi merupakan cara peneliti untuk mendapatkan data dengan

terlibat langsung dalam kegiatan yang akan diteliti. Observasi atau

pengamatan dapat didefinisikan sebagai „perhatian yang terfokus

terhadap kejadian, gejala, atau sesuatu.9 Menurut Kartono (1980:142)

pengertian observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang

fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan

pencatatan.10 Peneliti disini akan mengikuti kegiatan syuting Sarah

Sechan sekaligus melakukan wawancara untuk mengetahui proses

produksi termasuk proses dalam penentuan tema untuk program Sarah

Sechan.

2. Mencari data baik elektronik maupun online terkait dengan program

talkshow Sarah Sechan. Ini merupakan cara peneliti agar penelitian ini

mendapatkan sumber tidak hanya dari pihak Net sendiri, namun

membandingkan dengan sumber dari luar.

3. Wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

9

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta, Rajawali Pers, 2012) h.37

10

(18)

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.11 Wawancara yang akan

dilakukan adalah wawancara semiterstruktur, dimana jenis wawancara

ini termasuk dalam kategori in-dept interview, yang dalam

pelaksanaannya lebih bebas serta untuk menemukan permasalahan

secara lebih terbuka, sehingga pihak yang diwawancarai dapat

mengemukakan pendapat dan ide-idenya.12 Teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara dialog (face to face atau calling) untuk

mengetahui informasi yang mendalam dengan pihak Net. Wawancara

ini akan dilakukan dengan produser program Sarah Sechan serta tim

kreatif program ini. Dimana kedua tokoh ini merupakan orang-orang

yang mengetahui apa saja yang akan disuguhkan dalam setiap episode

dalam Sarah Sechan.

4. Dokumentasi merupakan salah satu metode penelitian kualitatif dengan

melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek

atau orang lain tentang subjek. Pengamatan berperan serta dan

wawancara mendalam dapat pula dilengkapi dengan analisis dokumen

seperti otobiografi, memoar, catatan harian, surat-surat pribadi, catatan

pengadilan, berita koran, artikel majalah, brosur, buletin, dan

foto-foto.13 Dalam penelitian ini dokumen berbentuk surat-surat, catatan

harian serta foto sebagai bukti otentik bahwa peneliti telah

melaksanakan penelitian.

11

Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: Rosdakarya, 2007) h. 186

12

Sugiyono, Memahamai Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.73

13

(19)

G. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai hal-hal yang

diuraikan dalam penelitian ini, maka peneliti membagi sistematika

penulisan ke dalam lima bab, sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas: latar belakang masalah, batasan dan rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi

penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, dan

teknik analisis data.

BAB II Kerangka Teori

Bab ini membahas tentang: teori hirarki pengaruh, level individu, level

rutinitas media, level organisasi, level ekstra media, dan level ideologi,

program talkshow, dan hijab dalam Islam

BAB III Gambaran Umum

Bab ini membahas: sejarah singkat Net Tv, logo dan tagline Net, visi dan

misi Net, dewan direksi dan dewan komisaris Net, Program-program Net,

sejarah program Sarah Sechan, logo dan tagline Sarah Sechan.

BAB IV Analisis

Bab ini membahas mengenai teori dan hasil temuan peneliti.

BAB V Penutup

(20)

11

KERANGKA TEORI

A. Hirarki Pengaruh

Teori ini diperkenalkan oleh Pamela J Soemaker dan Stepen D. Reese,

yang menjelaskan mengenai pengaruh terhadap isi media oleh pengaruh

internal maupun eksternal. Shoemaker dan Reese membagi kepada beberapa

level pengaruh isi media. Yaitu pengaruh dari individu pekerja media

(individual level), pengaruh organisasi media (organizational level), pengaruh

dari luar media (outside media level), pengaruh rutinitas media (media

routines), dan pengaruh ideologi (ideology level).1

Sedangkan menurut James W Tankard teori hirarki pengaruh ini

memanfaatkan karya Herbert Gans dan Todd Gitlin yang mengusulkan lima

kategori utama pengaruh isi media, yaitu pengaruh dari pekerja media secara

individu, pengaruh rutinitas media, pengaruh organisasi terhadap isi media,

pengaruh terhadap isi dari luar organisasi media, dan pengaruh ideologi.2

1

Pamela J Shoemaker and Stephen D Reese, eBook Mediating The Message (New York, Lonman Publisher: 1996) h. 60

2

(21)
[image:21.595.100.511.91.593.2]

Gambar 1.

Hirarki Pengaruh Isi Media

Dengan mengusulkan lima kategori utama pengaruh isi media, yaitu:3

1. Pengaruh dari Pekerja Media Secara Individu

Diantara pengaruh-pengaruh ini adalah karakteristik pekerja

komunikasi, latar belakang professional dan kepribadian, sikap pribadi dan

peran-peran profesional.4 Pada tingkat individu dari pekerja media,

karakteristik individu (seperti gender, etnis, dan orientasi seksual), latar

belakang serta pengalaman pribadinya (seperti pendidikan, agama dan

status sosial ekonomi orang tua) tidak hanya membentuk sikap, nilai dan

kepercayaan pribadi individu, namun mengarahkan latar belakang dan

3

Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, Ed. 5 Cet.2, (Jakarta: Kencana, 2007), h.227

4

Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, Ed. 5 Cet.2, h.227

Ideology Level

Extra Media Level

Organizational Level

Media Routine Level

(22)

pengalaman profesionalnya. Pengalaman professional ini akan membentuk

peranan dan etika profesionalnya. Peran etika professional ini memiliki

efek langsung terhadap isi media massa, sedangkan sikap, nilai dan

kepercayaan pribadi mempunyai efek tidak langsung, karena bergantung

kepada kedudukan individu sendiri dalam organisasi media yang

memungkinkannya untuk mengesampingkan nilai professional dan atau

rutinitas organisasi. dengan kata lain seorang jurnalis memiliki orientasi

nilai tertentu dalam berhadapan dengan realitas yang sedang terjadi.5

2. Pengaruh Rutinitas Media

Apa yang diterima media massa dipengaruhi oleh praktik-praktik

komunikasi sehari-hari communicator/ orang penghubung, termasuk

deadline/batas waktu dan kendala waktu lainnya, kebutuhan ruang dalam

penerbitan, struktur piramida terbalik untuk menulis berita, nilai berita,

standar objektivitas, dan kepercayaan reporter pada sumber-sumber

berita.6

Rutinitas media berasal dari kendala yang menyangkut tiga tahap,

melalui pertanyaan-pertanyaan berikut ini, (1) apa yang akan diterima oleh

konsumen (penonton), (2) mampukah media mengolah suatu produksi, (3)

dan produk apa yang tersedia dari sumber.7 Ini merupakan gambaran

dimana rutinitas media dibentuk oleh tiga tahapan tersebut. Meskipun

5

Pamela J Shoemaker and Stephhen D Reese, eBook Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, (New York, USA: Longman Publishers, 1996), h. 61

6

Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, Ed. 5 Cet.2, h.227

7

(23)

demikian rutinitas media bergantung sesuai dengan kebutuhan media

tersebut.

3. Pengaruh Organisasi Terhadap Isi

Organisasi media memiliki beberapa tujuan, dan menghasilkan uang

sebagai salah satu yang paling umum digunakan. Tujuan-tujuan organisasi

media ini bisa berdampak pada isi melalui berbagai cara.8 Pada tingkat

organisasi media, yang menjadi focus adalah tujuan organisasi media,

tujuan dan kebijakan organisasi merupakan kekuatan tersendiri yang tidak

dapat diletakkan. Jadi, pemberitaan media bukanlah sebuah hasil kerja

yang bersifat perseorangan, melainkan kerja kelompok yang menunjukan

aspek kolektivitas. Tujuan lainnya seperti memproduksi content yang

berkualitas, melayani publik dan mendapatkan pengakuan professional

dibangun mengikuti tujuan mencari keuntungan. Kekuatan organisasi

tertinggi dipegang oleh pemilik yang menetapkan kebijakan serta

melaksanakannya. Pengaruh pemilik atas konten media telah menjadi

perhatian penting dalam media berita 9.

4. Pengaruh Terhadap Isi dari Luar Organisasi Media.

Pengaruh-pengaruh ini meliputi kelompok-kelompok kepentingan

yang melobi untuk mendapatkan persetujuan (atau menentang) jenis-jenis

isi tertentu, orang-orang yang menciptakan pseudoevent untuk

mendapatkan liputan media, dan pemerintah yang mangatur isi secara

8

Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, Ed. 5 Cet.2, h.22

9

(24)

langsung dengan undang-undang pencemaran nama baik dan

ketidaksopanan.10

Pada tingkat ekstramedia, faktor-faktor yang mempengaruhi content

media antara lain sumber-sumber informasi yang disajikan isi media

(seperti kelompok kepentingan dalam masyarakat), sumber-sumber

pendapatan media (seperti pengiklan dan khalayak) serta intuisi sosial

lainnya (seperti pemerintah). Hal ini berarti berbagai kekuatan dan juga

kekuasaan (power) dari pihak luar (outsider) sangat memengaruhi kerja

media. Kekuatan dalam pengertian ini bukan terbatas pada persoalan

politik saja yang terkesan represif dan serba membatasi, seperti kekuasaan

Negara misalnya. Tetapi juga kekuatan lain yang boleh menjadi sifat

intimidatif (demonstrasi dan ancaman penduduk dari kelompok sosial

tertentu yang merasa dirugikan oleh pemberitaan), ekonomi-politik

(kepentingan financial dan permodalan dari pemilik media), maupun yang

berkaitan dengan persoalan profit (pemasang iklan dan selera

masyarakat).11

Media penyiaran adalah tempat untuk beriklan, pemasaran waktu

siaran (airtime) merupakan sumber pendapatan utama bagi media

penyiaran.12 Mendirikan dan mengorganisasikan media massa butuh biaya

mahal. Peralatan dan fasilitas membutuhkan investasi besar. Harus ada

dana untuk gaji. Media cetak harus membeli berton-ton kertas. Stasiun

televisi harus membayar rekening listrik yang selangit. Untuk menutup

10

Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, Ed. 5 Cet.2, h.227

11

Pamela J. Soemaker dan Stephen D. Reese, eBook Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, , h.210

12

(25)

biaya ini, media massa menjual produknya dengan dua cara. Mereka

memperoleh pendapatan dengan menjual produk langsung ke audien

massa, seperti industry film, rekaman music, dan buku. Atau mereka

meraih pendapatan dari pengiklan yang memasang iklan untuk audien

massa yang disediakan oleh media, seperti yang dilakukan koran, majalah,

radio dan televisi. Singkatnya media massa beroperasi dalam lingkungan

kapitalis. Dengan sedikit pengecualian, mereka berusaha mendapatkan

banyak uang.13

5. Pengaruh Ideologi

Ideologi menggambarkan fenomena tingkat masyarakat. Yang asasi

bagi ideologi di Amerika Serikat adalah “kepercayaan dalam sistem

ekonomi kapitalis, kepemilikan pribadi, pencapaian laba dengan

wiraswasta untuk kepentingan pribadi, dan pasar bebas”. Ideologi yang

menyeluruh ini mungkin memengaruhi isi media massa dengan banyak

cara.14Sebagai agama, televisi juga memiliki preferensi nilai dan

pemihakan ideologinya tersendiri. Sebagai perpanjangan dari gurita

kapitalisme, nilai terpentingnya adalah komersial sedangkan daya

hidupnya adalah “pasar”15

Teori-teori klasik tentang ideologi diantaranya mengatakan bahwa

ideologi dibangun oleh kelompok yang dominan dengan tujuan untuk

13

Jhon Vivian, Teori Komunikasi Massa Edisi Delapan, (Jakarta: Kencana, 2008), h.20 14

Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, Ed. 5 Cet.2, h.227

15

(26)

memproduksi dan melegitimasi dominasi mereka.16 Salah satu strategi

utamanya adalah dengan membuat kesadaran pada khalayak bahwa

dominasi itu diterima secara taken for granted. Disini, menurut Van Dijk,

dapat menjelaskan fenomena apa yang disebut sebagai “kesadaran palsu”,

bagaimana kelompok dominan memanipulasi ideologi kepada kelompok

yang tidak dominan melalui kampanye disinformasi (seperti agama

tertentu yang menyebabkan suatu kerusuhan, orang kulit hitam selalu

bertindak criminal), melalui control media, dan sebagainya.17

Media massa merupakan organisasi sosial yang secara internal

memiliki standar kualitas penilaian, struktur, dan hirarki dalam

menjalankan mekanisme kerjanya. Mekanisme serta pilihan politik

representasi yang dijalankan media memberi penegasan bahwa secara

intra-organisasi, media pasti bersikap aktif dan bahkan penuh kontradiksi

serta konflik didalamnya. Sementara secara ekstra-organisasi, media

bersifat interdependen karena saling mempengaruhi dengan berbagai

institusi sosial lain di luar dirinya.18

B. Konsep Program Siaran

Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya diproduksi oleh

stasiun televisi yang bersangkutan. Di Amerika sebuah stasiun televisi tidak

memproduksi sendiri semua proram siarannya. Mereka hanya membeli atau

memesan dari production company yakni kalau di Indonesia lebih dikenal

16

Eriyanto, Analisis Wacana: pengantar analisis teks media, (Yogyakarta: LKis Yogyakarta, 2001), h.13

17

Eriyanto, Analisis Wacana: pengantar analisis teks media, h.13 18

(27)

dengan sebuatan production house. Cara seperti ini akan dapat lebih

menguntungkan kedua belah pihak.19

1. Pengertian Program Siaran

Kata program berasal dari bahasa Inggris programme atau program,

yang berarti acara atau rencana. Undang-undang Penyiaran Indonesia tidak

menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah siaran

yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan

dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan

dalam dunia penyiaran di Indonesia daripada kata “siaran” untuk mengacu

kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan

stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensinya.20

Sedangkan menurut Hidajanto Djamal, program siaran dapat

didefinisikan sebagai satu bagian atau segmen dari isi siaran radio ataupun

televisi secara keseluruhan. Sehingga memberikan penggertian bahwa,

dalam siaran keseluruhan terdapat beberapa program yang diudarakan.21

Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat

audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran

apakah radio atau televisi. Program dapat disamakan atau dianalogikan

dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual

kepada pihak lain, dalam hal ini audien dan pemasang iklan. Dengan

19

Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h.7

20

Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 199

21

(28)

demikian, program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka

bersedia mengikutinya.22

2. Jenis Program

Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program

yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada

dasarnya apa saja bisa disajikan program untuk ditayangkan di televisi

selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak

bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku.

Berbagai jenis program tersebut dapat dikelompokan menjadi dua bagian

besar berdasarkan jenisnya yaitu:23

1. Program informasi (berita)

2. Program hiburan (entertainment).

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak

audien. Daya tarik program ini adalah informasi yang dijual kepada

audien. Informasi yang disajikan tidak harus program berita dimana

presenter membacakan berita, tetapi segala bentuk penyajian informasi

termasuk talkshow (perbincangan). Program informasi dibagi menjadi dua

bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).24

a. berita kekerasan (hard news) adalah segala informasi penting dan atau

menarik yang harus segera disiarkan oleh media. Dalam hal ini berita

22

Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi,h.200 23

Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 208 24

(29)

keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk yaitu: straight news,

features, dan infotainment.25

b. berita lunak (soft news) adalah segala informasi yang penting dan

menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) nemun tidak

bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini

ditayangkan pada suatu program tersendiri di luar program berita.

Program yang termasuk kategori berita lunak ini adalah :current

affair, magazine, documenter,dan talkshow. 26

Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang

terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat

secara lengkap dan mendalam. Batasannya adalah bahwa selama isu yang

dibahas masih mendapat perhatian khalayak, maka current affair dapat

disajikan. Contohnya program yang menyajikan berita tsunami atau gempa

bumi.27

Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan

namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan

durasi yang lebih panjang. Magazine lebih menekankan kepada aspek

menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya.28

Documenter adalah program informasi yang bertujuan untuk

pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya

25

Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.210 26

Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.211 27

Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Kencana, 2008),h. 27 28

(30)

program TV

informasi

hard news

(straight news, fetaures, infotainment)

soft news

(current affair, magaziness, talk show, documentary) hiburan Musik drama (sinteron, film cartoon) permainan quiz ketangkasan reality show hidden camera competition show relationship show

fly on the wall

mistik

pertunjukan

(sulap, lawak, tarian dll)

program documenter yang menceritakan mengenai suatu tempat,

kehidupan atau sejarah seorang tokoh dan sebagainya.29

Talkshow adalah program yang menampilkan satu atau beberapa

orang untuk membahas suatu topic tertentu yang dipandu oleh seorang

pembawa acara (host). Mereka yang diundang adalah orang-orang yang

berpengalaman langsung dengen peristiwa atau topic yang

diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah

[image:30.595.99.507.228.665.2]

dibahas.30

Gambar 2. Jenis Program Televisi31

29

Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.28

30

Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 28 31

(31)

3. Programming : Strategi Merancang Program

Programming atau lengkapnya broadcast programming adalah

pengorganisasian program radio atau televisi dalam periode harian,

mingguan, atau dalam periode satu bulanan. Programming dalam bahasa

Indonesia adalah penjadwalan program yang akan diudarakan (to be

aired), jadi sinonim programming adalah scheduling. Lembaga penyiaran

pada umumnya menggunakan strategi, yaitu secara rutin mengganti ulang

penjadwalan ini untuk teteap „merebut‟ perhatian pendengar dan

pemirsanya (audience) dengan hadirnya program-program yang

terbarukan. Terdapat 10 macam strategi dalam merancang program yang

digunakan oleh hampir semua stasiun penyiaran di dunia, yaitu:32

1. Dayparting, adalah satu langkah dalam perencanaan yang membagi

setiap hari dalam beberapa slot waktu yang dinilai cocok dan pas

untuk diudarakan. Program ini sangat mempertimbangkan target

audiensi tertentu pada slot waktu tersebut, misalnya pagi, siang, sore,

atau malam hari.

2. Theming, adalah penentuan tema tertentu yang diudarakan pada saat

khusus seperti hari liburan, atau menentukan satu minggu dengan

tema tertentu seperti pada program “Discovery Channels dengan

Animal Week”

3. Stripping, adalah penayangan program sindikasi (program berjaringan

yang ditayangkan tidak langsung, atau merupakan delay-programme)

32

(32)

jenis series setiap hari dalam seminggu. Tahapan ini biasanya

dilakukan pada minggu-minggu pertama secara khusus.

4. Stacking, adalah satu teknik yang digunakan untuk memengaruhi

audiensi dengan cara mengelompokan bersama beberapa program

dengan tema yang mirip dalam rangka melihat (sweep) penonton

selama penayangan satu program dengan program berikutnya.

5. Counterprogramming, adalah langkah perancangan satu program

tandingan terhadap satu program yang berhasil dari stasiun penyiaran

lain pada satu periode tayang tertentu dengan tujuan menarik audiensi

dari stasiun pesaing tersebut.

6. Bridging, digunakan bila satu stasiun penyiaran mencoba mencegah

audiensi untuk berpindah kanal dalam satu jeda waktu (the main

evening breaks- waktu jeda pada malam hari yang digunakan untuk

melepas lelah sambil minum the. Merupakan kebiasan budaya orang

barat), dimana semua stasiun penyiaran berhenti dengan programnya.

7. Tentpoling, adalah langka perencanaan slot waktu bagi program acara

yang baru, sebelum dan setelah satu program unggulan yang

mempunyai audiensi cukup besar. Penempatan program baru ini akan

membuat audiensi berkesempatan melihat cuplikannya, sehingga

diharapkan audiensi ini tetap tune-in ke kanal bersangkutan.

8. Hammocking, adalah langkah perencanaan slot waktu yang mirip

dengan tentpoling, tetapi satu program baru atau show tersebut

ditempatkan diantara dua program unggulan yang mempunyai

(33)

9. Crossprogramming, adalah pemilihan jenis program berikut dalam

urutan jadwalnya dari penayangan satu program, yang mempunyai

relevansi tema. Langkah ini dapat diperoleh dengan cara mengevaluasi

jalan cerita dari dua episode atau dua program yang berbeda.

10. Hotswitching, adalah penentuan jeda komersial yang tepat oleh

programmer pada satu program sedemikian rupa, sehingga tidak

menyebabkan audiensi mengubah kanal yang ditonton berpindah ke

kanal televisi yang lain untuk menghindari jeda komersial tersebut.

Menurut Vane-Gross dalam bukunya Programming for Tv, Radio

and Cable, tidak peduli dengan tujuannya (mendapatkan audien, prestise,

penghargaan dan sebagainya) atau daya tariknya (informasi atau hiburan),

maka setiap program yang ditayangkan stasiun televisi memiliki dua

bentuk, yaitu dominasi format dan dominasi bintang.33

a. Dominasi format (format-dominat) ini, konsep acara merupakan kunci

keberhasilan program. Pemain dipilih untuk memenuhi persayaratan

dari inti cerita yang hendak di bangun. Sebagaimana dikatakan

Vane-Gross: The concept pf the shows is the key to its success; performers

are selected to fulfill the requirements of the core idea. (konsep dari

suatu pertunjukan adalah kunci keberhasilan; pemain dipilih untuk

memenuhi persyaratan dari inti ide cerita).

b. Dominasi bintang (star-dominant). Dalam ungkapan Vane-Gross

dikatakan: The star is the key ingredient; a format is a designed around

33

(34)

the skills of the lead performer (pemain adalah unsur kunci; format

program dirancang berdasarkan keahlian pemain utamanya.

C. Konsep Talkshow

Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat menayangkan

berbagai program hiburan seperti film, music, kuis, talkshow, dan

sebagainya.34

1. Pengertian Talkshow

Talkshow merupakan suatu program interaktif atau dialog dimana

broadcasting televisi menghadirkan seorang tokoh dibidang politik,

kesehatan, ekonomi, psikologi yang berkaitan dengan tema talk show

tersebut.35 Konsep Talkshow memberikan informasi secara ringan agar

mudah dicerna oleh para penonton. Obrolan yang dikembangkan biasanya

mengangkat sisi kemanusiaan. Feature semacam ini bisa dikategorikan

dengan news feature yaitu sisi lain dari suatu berita staright news yang

biasanya lebih menekankan pada sisi human interest dari suatu berita.36

2. Jenis Talkshow

Menurut Bernard M Timbridge berdasarkan waktu penayangannya,

talkshow dapat dibedakan menjadi tiga subgenre utama, yaitu:37

1. The Late Night Entertainment Talk Show

Jenis ini merupakan jenis yang menghadirkan selebriti, bisa juga orang

lain, dan mereka duduk berdekatan.

2. The Daytime Audience-Participation show

34

Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.2 35

Eva Arifin, Broadcasting to be Broadcaster, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 64. 36

Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 26 37

(35)

Format acara ini diciptakan oleh Phil Donahue pada 1967, di Ohio

yang terinspirasi dari radio call-in show. Ketika diterapkan di televisi,

penonton memenuhi studio karena ingin berdialog langsung dengan

pakar atau selebriti. Berbeda dengan host lain, Donahue tampil

berkeliling untuk lebih akrab terhadap penonton lain.

3. The Early Morning News Talk Magazine Show

Format acara talkshow ini adalah tayang sebelum tengah hari.

Subgenre talkshow ini hadir berubah-ubah setiap tahunnya sesuai

tuntutan industry hiburan.

Jika dilihat dari gayanya, talkshow dibedakan menjadi dua tipe utama,

yaitu:38

1. Light Entertainment

Ada jenis talkshow yang dimulai dengan acara

mewawancarai selebriti, seperti bintang film atau politisi. Dalam

acara seperti ini, pemandu acara duduk di belakang sebuah meja

dan mewawancarai tamu acara tersebut. acara ini selalu memiliki

atmosfer posistif, nyaman, ceria, dan disiarkan pada malam hari.

Pertunjukan lain yang tergolong light entertainment

menitikbaratkan pada unsur sensasi dan drama. Mereka

menampilkan orang-orang yang tidak dikenal sebagai tamu dengan

permasalahan mereka yang sering kali controversial. Para tamu

duduk didepan podium, sedangkan host berdiri diantara penonton

yang hadir di studio. Para penonton juga memiliki kesempatan

38

(36)

untuk mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Acara ini

cenderung riuh, bahkan tidak jarang diwarnai dengan

tindak-kekerasan.

2. Serious Discussion

Acara talk show seperti ini lebih spesifik jika ditinjau dari

materinya. Isinya berkonsentrasi pada topic khusus di bidang

politik atau sosial, atau pada seseorang yang sedang menjadi

incaran berita pada waktu itu. Dalam acara yang sedang trend saat

itu, faktor keseriusan dengan pendekatan jurnalistik tetap

dipertahankan, namun ditambahkan unsur pribadi yang lebih

mudah diadopsi khalayak penonton.

Membuat acara siaran berarti membuat konsep acara yang akan

disuguhkan kepada audien. Menurut Pringle-Starr-McCavitt (1991) dalam

bukunya Electronic Media Management, fungsi utama bagian program

dapat dirumuskan sebagai berikut:39

1. The production or acquisition of content that will appeal to targeted

audiences (memproduksi dan membeli atau akuisisi program yang

dapat menarik audien yang dituju)

2. The scheduling of programs to attract the desired audience

(menyusun jadwal penayangan program atau scheduling program

untuk menarik audien yang diinginkan)

39

(37)

3. The production of public service and promotional announcements and

local commercials (memproduksi layanan publik dan promosi serta

produksi iklan local)

4. The production or acquisition of other programs to satisfy the public

interest (produksi dan akuisisi program-program lainnya untuk

memuaskan ketertarikan publik)

5. The generation of a profit for the stations owners (menciptakan

keuntungan bagi pemilik media penyiaran)

Bagian pengelola program siaran harus mempertimbangkan empat

hal ketika merencanakan program siaran yang terkait dengan:40

1. Product, artinya materi program yang dipilih haruslah yang bagus dan

diharapkan akan disukai audien yang dituju.

2. Price, artinya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi atau

membeli program sekaligus menentukan tarif iklan bagi pemasang

iklan yang berminat memasang iklan pada program bersangkutan.

3. Place, artinya kapan waktu siaran yang tepat bagi program itu.

Pemilihan waktu siar yang tepat bagi suatu program akan sangat

membantu keberhasilan program bersangkutan.

4. Promotion, artinya bagaimana memperkenalkan dan kemudian

menjual acara itu sehingga dapat mendatangkan iklan dan sponsor.

Persaingan bisnis media harus dapat menyajikan

informasi-informasi yang dibutuhkan masyarakat. Masyarakat butuh informasi-informasi yang

40

(38)

cepat dan bersifat global sehingga informasi yang disajikan harus concise

karena waktu yang dimiliki sangatlah terbatas, namun tetap informasi

harus informative dan memberikan makna. Cara penyajian informasi harus

berbeda, yaitu harus ringkas, cepat, dan padat. Pendekatannya harus

berbasis teknologi, cara penyajiannya harus dinamis, dan harus ditopang

dengan penyajian data yang bersifat visual thinking. Sehingga bisnis media

harus mampu mengadopsi informasi regional bahkan global, dengan

bersifat dinamis dan modern di dukung sentuhan teknologi.41

D. Hijab dalam Islam

Perintah Allah mengenai hijab (jilbab) yang terkandung didalam al

Qur‟an selalu diawali dengan kata kata wanita yang beriman, menunjukan

betapa asasinya kedudukan hijab bagi wanita-wanita mukminah.42 Hijab

dalam ajaran Islam menanamkan suatu tradisi yang universal dan

fundamental untuk mencabut akar akar kemerosotan moral, dengan menutup

pintu pergaulan bebas.43

Hijab berasal dari bahasa Arab ( ), artinya sama dengan tabir

atau dinding/penutup. Pengertian yang dimaksud dari hijab atau tabir disini

adalah tirai penutup atau sesuatu yang memisahkan/membatasi baik berupa

tembok, bilik, korden, kain dan lain lain.44 Sedangkan menurut Husein

41

Andi Fachrudin, Dasar-Dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing. (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,2012), h.186

42

Husein Shahab, Jilbab Menurut Al Qur’an dan As Sunnah, cet sepuluh, (Bandung: Mizan, 199 lima), h.9

43

Husein Shahab, Jilbab Menurut Al Qur’an dan As Sunnah, cet sepuluh, h.18 44

(39)

Shahab hijab sesuai dengan makna harfiahnya adalah pemisah, dalam

pergaulan antara laki-laki dan wanita.45

Dalam surah Al-Nuur ayat 31 Allah memerintahkan wanita untuk

berjilbab.

Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka

menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah

mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari

padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain ke dadanya....”

(Q.S al-Nuur:31)46

Secara makna syariat, aurat adalah bagian tubuh yang haram dilihat,

dan karena itu harus ditutup. Khusus bagi muslimah, auratnya adalah semua

bagian tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangannya.47 Hijab terdiri dari

tiga komponen, yaitu pakaian rumah (al-tsaub), kerudung (khimar), dan

jilbab.48 Dalam arti yang lebih luas, hijab bukan hanya pakaian semata, tapi

45

Husein Shahab, Jilbab Menurut Al Qur’an dan As Sunnah, cet sepuluh, h.18

46

Al-Quran Surah Al-nuur ayat 31

47

Felix Siauw, Yuk, Berhijab, (Bandung: Mizan, 2013), h. 55

48

(40)

bisa dimaknai sebagai cara muslimah menampakan diri di depan publik atau

identitas muslimah.49

Sementara menurut beberapa pakar menyebutkan beberapa alasan

mengapa kemudian muncul perintah bagi wanita untuk memakai pakaian

tertutup. Pertama adalah alasan filosofis, dimana kecenderungan ke arah

kerahiban dan perjuangan melawan kenikmatan dalam rangka melawan nafsu

manusiawi.50 Alasan kedua ialah alasan keamanan, dimana pada masa lalu

penguasa sering kali merampas harta melainkan seorang istri. Alasan ketiga

adalah alasan ekonomi, dimana adanya dugaan bahwa lelaki mengeksploitasi

wanita dengan menugaskan mereka melakukan berbagai aktivitas untuk

kepentingan lelaki.51

Filsafat dibalik hijab bagi wanita dalam Islam adalah bahwa wanita

harus menutup tubuhnya di dalam pergaulannya dengan laki laki yang

menurut hukum agama bukan muhrim nya, dan bahwa dia tidak boleh

memamerkan dirinya.52 Hijab di dalam Islam berakar pada sebuah masalah

yang lebih umum dan mendasar. Yaitu, ajaran Islam bertujuan membatasi

seluruh bentuk pemuasan seksual hanya pada lingkungan keluarga dan

perkawinan di dalam ikatan pernikahan, sehingga masyarakat hanya

merupakan sebuah tempat untuk bekerja dan beraktivitas.53

49

Felix Siauw, Yuk, Berhijab, h. 96

50

M. Quraish Shihab, Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah, (Jakarta: Lentera Hati, 2004), h. 42

51

M. Quraish Shihab, Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah, h. 45 52

Murtadha Muthahhari, Hijab Gaya Hidup Wanita Islam cet keempat, (Bandung: Mizan, 1990), h.13

53

(41)
[image:41.595.102.516.209.612.2]

32

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Net Televisi

NET. (singkatan dari News and Entertainment Television) adalah sebuah stasiun televisi berjaringan di Indonesia yang resmi diluncurkan pada

26 Mei 2013. NET mengggantikan siaran terestial Spacetoon yang sebagian

sahamnya telah diambil alih oleh Grup Indika. Berbeda dengan Spacetoon

yang acaranya ditujukan untuk anak-anak, program-program NET. ditujukan

kepada keluarga dan pemirsa muda. Selain melalui jaringan terestrial, NET.

juga menyiarkan kontennya melalui saluran komunikasi lain seperti jejaring

sosial danYoutube.1

Tidak butuh waktu lama bagi Net untuk bersaing dengan stasiun televisi

lain yang sudah lama mengudara. Program program yang diusung Net pun

sangat variatif, sehingga semua penonton dapat menikmati tayangan Net

sesuai dengan genre dan rangge usianya. Tidak hanya itu visualisasi Net yang

menggunakan teknologi yang cangih mampu memanjakan mata kita dengan

keapikan kamera dalam pengambilan gambar dari sudut yang baik. Net

merupakan televisi pertama di Inodenasia yang menggunakan Teknologi full

high definition. Sehingga gambar yang disajikan memiliki resolusi yan tajam

dan bersih.

Program Grand Launching NET. ditayangkan secara langsung pada

tanggal 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB dan disiarkan secara streaming

1

(42)

melalui Youtube dan website resmi NET. Acara Grand Launching ini

menampilkan penyanyi internasional seperti Carly Rae Jepsen, Taio Cruz dan

juga didukung oleh beberapa artis dalam negeri seperti Agnes Monica,

Maudy Ayunda, Noah, Raisa, Kahitna, Dewa 19, Andien, Ungu, Reza

Rahardian, Andi Rianto dan banyak lagi.

NET. memulai masa siaran percobaan selama satu pekan yang terhitung

sejak Sabtu, 18 Mei 2013 sampai menjelang program Grand Launching

Media Revolution yang disiarkan secara live pada Minggu, 26 Mei 2013

pukul 19.00 WIB. di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat.

Masa siaran percobaan NET. disiarkan mulai dari pukul 05.00 WIB - 24.00

WIB tanpa ada iklan komersial. Setelah selesai masa siaran percobaan, jam

tayang NET. diperpanjang dari pukul 04.00 WIB - 26.00 WIB. Akan tetapi,

khusus selama bulan suci Ramadhan siaran NET. menjadi 24 jam nonstop.

Seluruh program-program dari Spacetoon Indonesia dirombak menjadi

yang maju dan lebih modern, akan tetapi NET. tetap menayangkan enam

program kartun unggulan dari Spacetoon yang disiarkan setiap harinya mulai

pukul 13.00 WIB-16.00 WIB dengan nama "NET. Playground" atau

"NETOON"

PT Netmediatama merupakan bagian kelompok usaha dari INDIKA

GROUP yang bergerak dibidang energy dan sumber daya dibawah bendera

Indika Energy tbk. Meskipun demikian berdirinya INDIKA dimulai dari

sebuah visi untuk membangun usaha di bidang media hiburan dan teknologi

informasi. INDIKA merupakan singkatan dari Industri Multimedia dan

(43)

dibidang event organizier, promotor, broadcast equipment, production house

dan radio. Dengan kemajuan teknologi informasi meyakini bahwa konten

hiburan dan informasi akan semakin terhubung, lebih memasyarakat, lebih

mendalam, lebih pribadi dan lebih mudah diakses dimanapun, menjadi

semangat lahirnya PT Netmediatama.2

Pada tahun 2012, PT Net Mediatama Indonesia (NET.) ingin

membangun sebuah stasiun TV yang membawakan sebuah revolusi media

yang maju dan lebih modern yang diprakasai oleh Wishnutama (mantan

Direktur Utama Trans TV) dan Agus Lasmono (CEOGrup Indika dan pernah

menjabat sebagai Komisaris Independen SCTV). Pada pertengahan Maret

2013, PT Net Mediatama Indonesia mengakuisisi saham kepemilikan dari PT

Televisi Anak Spacetoon (Spacetoon) yang sebagian sahamnya dialih

oleh Grup Indika sebesar 95% dari saham kepemilikan Spacetoon. Sesaat

setelah akuisisi saham kepemilikan Spacetoon ke NET., akhirnya pada Sabtu,

18 Mei 2013, siaran Spacetoon di jaringan terrestrial menghilang dan

digantikan oleh NET. yang memulai siaran perdananya dengan menggunakan

frekuensi milik Spacetoon di seluruh mantan jaringan frekuensi Spacetoon di

Indonesia.3

2

www.netmedia.co.id diakses pada tanggal 29 Maret 2014 pk.17.15 3

(44)
[image:44.595.102.512.76.611.2]

Gambar. 3 Logo Net Tv4

Dengan logo yang simple namun menarik, Net menampilkan

kesederhanaan melalui titik kecil di akhir tulisan Net. Yang memiliki makna

bahwa berawal dari titik kecil kemudian menimbulkan satu getaran

kesekitarnya. Dengan getaran yang positif, yang memberikan efek positif pula

kesekitarnya. Artinya dimanapun Net berada, akan memberikan sesuatu yang

positif. Oleh karena itu setiap konten yang ada dalam Net merupakan

konten-konten yang positif.5

Dalam buku hukum penyiaran lembaga penyiaran dibagi kedalam tiga

bentuk. Pertama lembaga penyiaran publik yang merupakan lembaga

penyiaran yang didirikan oleh Negara, bersifat independen, tidak komersial,

serta berfungsi untuk memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.

Kedua lembaga penyiaran swasta, yaitu lembaga yang bersifat komersial,

yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau

televisi. Ketiga lembaga penyiaran komunitas dimana lembaga ini didirikan

4

Wikipedia.org diakses pada tanggal 2 Mei 2014 pk,22.15 WIB 5

(45)

oleh komunitas tertentu dan tidak komersial serta dengan keterbatasan daya

pancar, jangkauan wilayah, dan untuk kepentingan komunitasnya.6

Dari ketiga bentuk lembaga penyiaran tersebut, Net termasuk pada jenis

kedua yaitu lembaga penyiaran swasta. Dimana ciri paling menonjol adalah

Net mendapatkan sumber pembiayaan untuk penyiaran dari iklan dan usaha

lain. Seperti yang telah disinggung diatas, bahwa Net merupakan anak dari

perusahaan INDIKA GROUP yang bergerak dibidang energy dan sumber

daya dibawah bendera Indika Energy tbk.

Seperti perusahaan lainnya Net memiliki visi misi dalam menjalankan

organisasi perusahaan media tersebut. Dengan visi untuk membangun sebuah

perusahaan media yang menarik yang membuat kontribusi positif bagi

kehidupan masyarakat Indonesia. (To build an exciting media enterprise that

creates positive contributions to the life of Indonesian people)7 dengan

beberapa misi, diantaranya:

Mision :

a. To produce creative, entertaining and engaging top - quality contents

through multiple platforms. (Untuk menghasilkan kreatif, menghibur

dan menarik atas - kualitas isi melalui berbagai platform.)

b. To provide our stakeholders with innovative media to reach emerging

audience. (Untuk memberikan stakeholder dengan media inovatif

untuk menjangkau khalayak yang muncul)

6

Judhariksawan, Hukum Penyiaran, (Jakarta: Rajagrafindo, 2010)

7

(46)

c. To attract, develop and retain the best talents within the industry.

(Untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan bakat-bakat

[image:46.595.101.493.196.577.2]

terbaik dalam industri)8

Tabel. 1

Dewan Komisaris dan Direksi Net Tv

Nama Jabatan

Agus Lasmono Chairman

Wishnutama Chief Excecutive Officer

Deddy Sudarijanto Deputy CEO

Kurnia Chief Finance Officer

Azuan Syahril Chief Operating Officer

Roan Y Anpira Kepala Divisi

Muhamad Iksan Kepala Departemen I

Yuliarti Kepala Departemen II

Edi Wijcaksono Kepala Departemen III

Program-program Net

Net membagi programnya dalam beberapa kategori program, yaitu:

Tabel. 2

Program-program Net

no Kategori program

1 NETOON: code lyoko, daigunder, dragon force, dragon warior,

8

(47)

shelldon, totally spies

2 Informasi: Entertainment News, Indonesia Morning show, NET

10, NET 12, NET 17, NET 24, NET 5

3 Documenter: Indonesia Bagus, Lentera Indonesia

4 Majalah tv: dSIGN, Chefs Table, Fast & Curios, ILook, Queen at

home, Weekend List

5 Hiburan: Ini Talkshow , Keluarga Masa Kini, Tetangga Masa

Gitu?, Sarah Sechan, The Comments, Tonight Show, We Sing for

You, Korean Blockbuster Movie

6 Music: Break Out, Music Everywhere, BBC Radio 1st Big

Weekend, Gebyar BCA

7 Olaharga: X Games, Net Sport, Home of Badminton9

B. Gambaran Umum Talkshow Sarah Sechan

Sarah Sechan merupakan salah satu acara talkshow yang ada di Net tv.

Berawal dari suatu cita-cita perubahan kemudian melahirkan konsep acara

yang informatif namun dikemas dengan ringan. Konsep talkshow yang dibuat

menuntut hostnya untuk interaktif dan pandai mengulik sisi lain seseorang.

Host harus mampu menguasi acara, tanpa co host, tanpa gimmick dan

lainnya. Karena itu host harus berkarakter kuat. Tim kemudian memikirkan

nama nama host yang mumpuni di Indonesia. Kemudian nama nama yang

9

(48)

disulkan digodok kembali, sampai akhirnya semua criteria menggarah pada

Sarah Sechan.10

Akhirnya Sarah Sechan didaulat menjadi host dengan membawakan

acara talkshow dengan namanya sendiri. Kepiawaian Sarah Sechan yang

membuat talkshow ini menjadi hidup merupakan salah satu daya

tariknya.Meskipun ada awalnya ketika bertemu dengan Sarah Sechan dan

menawarkan konsep tersebut, dia terkejut. Namun, setelah diyakinkan,

akhirnya dia (Sarah Sechan) mau.

Mengenai alasan acara tersebut dinamai Sarah Sechan, Yossi

menegaskan, tidak ada judul yang lebih ear catching selain nama hostnya.

Karena dalam bahasa sunda nama Sarah Sechan sama dengan ngariung alias

nggumpul.11

Dengan sebab Net belum memiliki talkshow yang casual dan untuk

genre penonton perempuan, akhirnya di rancanglah talkshow sarah sechan.

Dengan membahas sisi lain bintang tamu yang belum pernah diangkat di

talkshow manapaun. Dikemas lebih mendalam secara feminim dan berada

dijam perempuan, dengan asumsi bahwa pemeganggg remot tv pada jam itu

adalah perempuan.12

10

http://www.riaupos.co/33665-berita-talk-show-net.-tv-coba-tampil-beda.html diakses pada tanggal 113 April 2014 pk.14.30

11

http://www.riaupos.co/33665-berita-talk-show-net.-tv-coba-tampil-beda.html diakses pada tanggal 113 April 2014 pk.14.30

12

(49)
[image:49.595.170.465.130.261.2]

Gambar. 4 Logo Sarah Sechan

Program talkshow Sarah Sechan ini memiliki kesamaan dengan talkshow

Amerika, kombinasi antara Oprah Winfrey dan Ellen Show. Namun talkshow di

Net ini lebih mendekati konsep Ellen Show dari segi konsep serta kemiripan dari

masing-masing hostnya. Dengan rambut pendek dan pembawaan host yang

ringan. Sedangkan Oprah Winfrey lebih terkesan humanis dibanding Sarah

Sechan yang lebih banyak porsi entertaint. Meskipun talkshow ini terkesan

mereplika kedua talkshow Amerika tersebut, namun konten yang dihadirkan oleh

Sarah Sechan memang mengangkat konten-konten lokal.

Namun dalam wawancara, baik produser maupun tim kreatif menampik bahwa Sarah

Sechan mengikuti atau mereplika talkshow Oprah Winfrey yang telah sukses di Amerika

tersebut. Mereka menegaskan bahwa kemiripan yang ada hanya kebetulan semata.

Meskipun demikian mereka lebih senang jika kemiripan tersebut disebut sebagai

referensi, bukan mengekor.13

Sama halnya dengan produser Sarah Sechan, Santika Permata. Menurutnya logo

talkshow yang dipandu Sarah Sechan ini hanya merupakan signature hostnya semata.

13

(50)

Agar terlihat lebih simple namun tetap menarik perhatian penontonnya. Selain itu

talkshow ini tidak memiliki tagline seperti kebanyakan talkshow lain.14

Struktur Organisasi Dalam Program Talkshow Sarah Sechan

Penggarah Produksi : Wishnutama

Penanggung jawab

Gambar

Tabel.1  Dewan Komisaris dan Direksi Net Tv....................................
Gambar 1. Hirarki Pengaruh Isi Media
Gambar 2. Jenis Program Televisi31
GAMBARAN UMUM
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan, yaitu : Komunikasi, Komunikasi Massa, Surat Kabar, Berita, Analisis Isi, dan Kajian tentang Kekerasan

Pengaruh yang memengaruhi dalam isi berita pindah keyakinan Deddy Corbuzier akan dibahas dalam lima poin yaitu pengaruh individu pekerja media Detikcom, pengaruh pekerja

Tampilan dan konten secara bersama-sama berpengaruh terhadap efektivitas promosi melalui webiste apabila tampilan di dalam website menarik tetapi isi konten didalam website

Dengan demikian dapat disimpulkan dari hasil penelitian dan teori yang digunakan bahwa ada pengaruh konten Vlog terhadap pembentukan sikap Mahasiswa Ilmu

Kinerja karyawan di dalam perusahaan tidak luput dalam pelatihan dan disiplin kerja oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan

Kinerja karyawan di dalam perusahaan tidak luput dalam pelatihan dan disiplin kerja oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan

Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa kalimat yang mengandung unsur Personal Branding dalam isi berita Jokowi pada harian umum Solopos adalah sebanyak 1064

Apabila telah di pahami bahwa yang dimaksud para pihak dalam kontrak adalah subjek hukum perdata, maka timbul pertanyaan apakah mungkin pemerintah yang tidak biasanya