• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh sholat fardlu terhadap kesehatan mental siswa di MTs Serpong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh sholat fardlu terhadap kesehatan mental siswa di MTs Serpong"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SHOLAT FARDLU TERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA DI MTs SERPONG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Strata 1 Pendidikan Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Disusun oleh : ANIS ROYATIN

102011023539

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

PENGARUH SHOLAT FARDLU TERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA MTs. SERPONG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Disusun oleh: ANIS ROYATIN

102011023539

Di Bawah Bimbingan:

Dra. Zikri Neni Iska, M. Psi NIP. 150275290

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Shalat Fardhu Terhadap Kesehatan Mental Siswa Di MTs. Serpong” telah diujikan pada sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari selasa, 6 Februari 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program Strata Satu (S1) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 6 Februari 2007

Sidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof. Dr. Rosyada, MA Prof. Dr. Aziz Fahrurrozi, MA

NIP. 150231356 NIP. 150202343

Penguji I Penguji II

Sururin M. Ag. Drs. H. Gufran Ihsan, MA

(4)

KATA PENGANTAR

ﺮ ا

ﺮ ا

ا

Segala kesempurnaan pujian hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam yang atas Kuasa dan Pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Sholawat dan salam atas Nabi akhir zaman Muhammad SAW yang karena perjuangannyalah kita dapat memahami ajaran Islam dengan sempurna. Pada mulanya penulis hampir berputus asa dikarenakan banyaknya hambatan yang penulis rasakan dalam melaksanakan tugas ini, namun berkat pertolongan Allah SWT, yang telah membukakan hati hamba-hambaNya yang penyayang, maka semangat penulis bangkit kembali untuk meneruskan perjuangan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sangat menyadari betapa lemah diri ini tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini penulis banyak bersyukur dan tak lupa menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta stafnya.

(5)

dorongan moril maupun materil kepada penulis dengan ikhlas demi keberhasilan penulis.

5. Pimpinan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta stafnya yang telah memberikan kemudahan dalam penggunaan sarana perpustakaan.

6. Bapak Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Serpong Tangerang, ,serta para staf pengajar lainnya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpinnya. Dan tak lupa adik-adik Mts Serpong yang telah banyak membantu dan turut berpartisipasi dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.

7. Kedua orang tuaku Bapak Ibu tercinta dan tersayang yang sangat besar kasih sayangnya yang telah memberikan do’a dan semangatnya serta dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta saudariku Syifa yang selalu memberikan dorongan kepada penulis.

8. Suamiku tercinta yang telah memberi investasi semangat serta kasih sayangnya kepada penulis.

9. Bude, Pakde yang telah berjasa dalam mendidik penulis sejak kecil serta mbah kakung dan mbah putri yang selalu mencurahkan do’anya untuk penulis

(6)

Harapan dan do’a, mudah-mudahan Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik kepada semua yang telah berjasa dalam membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis, dan umumnya bagi para pembaca. Amien.

Jakarta, Januari 2007 M Muharram 1428 H

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 7

1. Pembatasan Masalah ... 7

2. Perumusan Masalah ... 8

C. Metode Penelitian ... 8

D. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 10

A. Landasan Teori... 10

1. Hakikat Sholat Fardlu ... 10

a. Pengertian Sholat Fardlu ... 10

b. Tujuan Sholat Fardlu... 12

c.Macam-macam dan Waktu Sholat Fardlu... 16

d. Rahasia Disyariatkannya Sholat Fardlu ... 19

(8)

a. Pengertian Kesehatan Mental... 22

b. Karakteristik Mental Yang Sehat ... 24

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental ... 28

d. Masalah Kesehatan Mental Pada Anak... 30

3. Pengaruh Sholat dengan Kesehatan Mental... 31

B. Kerangka Berfikir... 33

C. Hipotesa Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN... 35

A. Tujuan Penelitian, Jenis, dan Model Penelitian ... 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

C. Populasi dan Sampling ... 35

D. Instrumen Pengumpulan... 36

E. Teknik Pengolahan Data... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN... 39

A. Gambaran Umum Tentang Objek Penelitian ... 39

a. Sejarah Singkat MTs. Serpong... 39

b. Data Potensi ... 41

c. Keadaan Sarana dan Prasarana... 41

B. Pengolahan Data... 43

C. Analisis Data ... 68

(9)

BAB V PENUTUP ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran-Saran ... 75

(10)

DAFTAR TABEL

1) Kisi-Kisi Pertanyaan ...35

2) Keadaan Siswa Mts Serpong...41

3) Data Keadaan Karyawan...41

4) Sarana Dan Prasarana...43

5) Keadaan Ruang Kelas ...43

6) Skor Nilai Sholat Siswa Mts Serpong...43

7) Daftar Jawaban Angket pengaruh Sholat Terhadap Aktifitas...45

8) Daftar Jawaban Manfaat Sholat ...45

9) Daftar Jawaban Kejujuran...46

10) Daftar Jawaban Waktu Sholat Tiba ...46

11) Daftar Jawaban Derajat Taqwa...47

12) Daftar Jawaban Ketika Nama Allah Disebut...47

13) Daftar Jawaban Daya Fakir...48

14) Daftar Jawaban Tidak Merendahkan Orang Lain...48

15) Daftar Jawaban Amalan Yang Pertama Dihisab ...49

16) Daftar Jawaban Kesabaran...49

17) Daftar Jawaban Memohon Pertolongan...50

18) Daftar Jawaban Mengendalikan Emosi ...50

(11)

20) Daftar Jawaban Pelaksanaan Sholat ...51

21) Daftar Jawaban Filiran Jernih ...52

22) Daftar Jawaban Kewajiban Sholat...52

23) Daftar Jawaban Orang Tua Mengajarkan Cara Sholat ...53

24) Daftar Jawaban Kesadaran Sholat ...53

25) Daftar Jawaban Sholat Tiang Agama ...54

26) Daftar Jawaban Disiplin Waktu...54

27) Daftar Jawaban Nasehat Orang Tua ...55

28) Daftar Jawaban Perasaan Takut...55

29) Daftar Jawaban Perasaan Gelisah ...56

30) Daftar Jawaban Kewajiban Sholat...56

31) Daftar Jawaban Perasaan Tenang ...57

32) Skor Nilai Kesehatan Mental...57

33) Daftar Jawaban Kecemasan ...58

34) Daftar Jawaban Kesabaran...59

35) Daftar Jawaban Pertolongan Allah ...59

36) Daftar Jawaban Keceriaan ...60

37) Daftar Jawaban Optimis...60

38) Daftar Jawaban Bertanggung Jawab...61

39) Daftar Jawaban Sikap Keterbukaan...61

40) Daftar Jawaban Bimbingan...62

(12)

42) Daftar Jawaban Keteguhan ...63

43) Daftar Jawaban kecemasan...63

44) Daftar Jawaban Kejujuran ...64

45) Daftar Jawaban Menahan Amarah...64

46) Daftar Jawaban Kepanikan ...65

47) Daftar Jawaban Rasa Takut ...65

48) Daftar Jawaban Perhatian Orang Tua ...66

49) Daftar Jawaban Sifat Malas ...66

50) Daftar Jawaban Mudah Tersinggung...67

51) Daftar Jawaban Kesedihan...67

52) Daftar Jawaban Cita-cita...68

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Islam, latihan rohani yang diperlukan manusia diberikan dalam bentuk ibadah. Semua ibadah dalam Islam baik dalam bentuk sholat, puasa, zakat, maupun haji, bertujuan untuk membuat rohani manusia tetap ingat kepada Tuhan. Keadaan senantiasa dekat dengan Tuhan dapat mempertajam rasa kesucian yang selanjutnya menjadi rem bagi hawa nafsunya untuk melanggar nilai-nilai moral, peraturan dan hukum yang berlaku.1 Diantara ibadah dalam Islam shalatlah yang membawa manusia kepada sesuatu yang amat dekat kepada Tuhan, bila dihayati.2

Agama bahkan memerintahkan orang tua agar mendidik anak-anaknya untuk sholat dikala mereka telah berusia tujuh tahun dan memukulnya jika mereka tidak mau mengerjakan sholat. Sebagaimana sabda Nabi SAW:

Allah memerintahkan kita semua untuk selalu memelihara shalat, karena sholat adalah amalan yang paling pertama dihisab dari seorang hamba di hari kiamat, apabila sholatnya ditolak maka amalan-amalan yang lainpun ditolak sebagaimana firman Allah:

(

:

ةﺮ ا

)

اﻮﻈ ﺎ

تاﻮ ﱠ ا

ﱠ اوةﺎ

ﻰﻄْ ﻮْا

اﻮ ﻮ و

ﻪﱠ

1

Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fiqih Dakwah, (PT: Mitra cahaya Utama, 2006), cet.ke-I, h. 125

2

(14)

Artinya : “Peliharalah semua shalat (mu) dan (peliharalah) shalat wustha.berdirilah untuk Allah (dalam shalat mu) dengan khusyu’. (Al-Baqarah:238)3

Dengan sholat manusia tidak akan merasa sendirian dalam menghadapi kesulitan, ia tahu bahwa Allah dekat, Ia Maha Tahu dan Maha Penyayang. Seseorang yang khusyu’ dalam sholatnya, merasakan bahwa dirinya sedang berhadapan dengan Allah. Dengan kondisi kejiwaan seperti itu, ia mampu menggungkapkan perasaannya kepada Allah, ia akan berdo’a, memohon dan mengadu kepada Sang Maha Mengerti. Dengan sholat yang khusyu’ itu, segala persoalan yang dihadapinya, yang menghimpit dan menekannya, akan teratasi, jiwanya akan menjadi tenang. Dan sholat adalah terapi yang paling tepat bagi segala penyakit batin dan kejiwaan sehingga otaknya dapat kembali melaksanakan tugasnya.4

Shalat yang sempurna dan dikerjakan denga khusyu’ serta penuh ketundukan kepada Allah dapat membuat hati terang , mendidik jiwa bersih serta mengajarkan kepada manusia tentang bagaimana tatakrama beribadat dan mengerjakan kewajiban-kewajiban terhadap Allah. Shalat juga akan menghiasi dan memperindah seseorang dengan akhlak yang terpuji dan mental yang sehat, seperti sifat jujur, mengemban amanat, memenuhi janji, bersikap adil dan lain sebagainya.5 Konsekwensi logis dari

3

Departemen Agama RI,,Al-Quran Dan Terjemahnya, Juz 1-30, (PT: Karya Insani Indonesia 2004), h. 49

4

Zakiah Daradjat, Sholat Menjadikan Hidup Bermakna, (Jakarta: CV Ruhama, 1995), cet. Ke-6. h.12

5

(15)

kondisi kejiwaan seseorang seperti itu ialah bahwa ia akan terhindar dari sikap bohong, ingkar, dan sifat-sifat tercela.

Maka kiranya jelaslah kebenaran firman Allah mengenai sholat sebagai berikut:

نا

و

ﺮ آا

ﷲا

ﺮآﺬ و

ﺮﻜ او

ءﺎﺸ ا

ﻰﻬ

ة

ا

نﻮ

ﷲا

)

تﻮ ﻜ ا

:

(

Artinya: Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar dan sesungguhnya mengingnat Allah (sholat) adalah (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.6

Pelaksanaan agama dalam kehidupan sehari-hari dapat membentengi orang dari kejatuhan kepada gangguan jiwa dan dapat pula mengembalikan kesehatan jiwa bagi orang yang gelisah. Karena kegelisahan-kegelisahan dan kecemasan-kecemasan yang tidak berujung berpangkal itu, umumnya datang dari ketidakpuasan atau kekecewaan-kekecewaan, sedangkan agama dapat menolong orang untuk menerima kekecewaan sementara dengan jalan memohon ridho Allah dan terbayanglah kebahagiaan yang akan dirasakan dikemudian hari. Sholat, do’a-do’a dan permohonan ampun kepada Allah, semuanya merupakan cara-cara pelegaan batin

6

(16)

yang akan mengembalikan ketenangan dan ketentraman jiwa kepada orang-orang yang melakukannya. 7

Ibadah sholat yang dilakukan dengan baik, berpengaruh bagi orang yang melakukannya. Ibadah yang dikakukannya membawa ketenangan, ketentraman, dan kedamaian dalam hidupnya masing-masing. Manusia yang tenang hatinya, tidak akan goncang dan sedih hatinya ketika ditimpa musibah.8 Sholat adalah kewajiban manusia yang harus dikakukan oleh setiap orang yang sudah menyatakan dirinya sebagai orang mu’min, ibadah sholat sudah dilakukan oleh orang muslim yang konsekwen dengan imannya akan tetapi mereka yang belum merasakan ni’matnya ibadah, mungkin saja mengganggap bahwa sholat merupakan kewajiban yang memberatkan.9

Adapun factor yang menghambat dan menjadi problema dalam menyelenggarakan sholat dengan baik dan benar antara lain factor interen yaitu kurangnya pemahaman akan fungsi dan tujuan sholat mereka menganggap bahwa sholat hanya suatu kewajiban kepada Tuhan tanpa diketahui oleh siapapun, mereka tidak menjadikan sholat sebagai kebutuhan kita akan Allah jalan menuju ketenangan, factor eksternal yaitu pergaulan dan lingkungan siswa berada.

Berpijak dari fenomena yang ada siswa yang tidak melaksanakan sholat akan mudah emosi dan mudah tergoda oleh godaan-godaan amoral yang beragam

7

Zakiah Daradjat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 2001, cet. Ke-16. h. 72

8

Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: CV Karya Mulia, 2005), ed. Ke-2, h.119

9

(17)

bentuknya seperti premanisme, dan tawuran antar pelajar yang banyak merugikan pihak sekolah maupun siswa itu sendiri.

(18)

gangguan kejiwaan, karena sifatnya yang dapat menimbulkan guncangan batin dan ketidak tentraman jiwa atau menurut istilah tazkiyat membawa kepada kebinasaan.10

Akan tetapi kenyataan yang ada sangatlah berbeda dengan apa yang diharapkan siswa sering kali sholat namun mereka tidak juga dapat mencegah kemungkaran atau bahkan mempunyai jiwa yang sehat dengan baik, diantaranya seperti tidak jujur, tidak disiplin, sombong, mudah marah-marah atau kemaksiatan-kenaksiatan yang dilarang agama serta masih banyak yang lainnya. Padahal hubungan antara sholat dengan kesehatan mental telah diketahui dan dirasakan oleh banyak orang, hal ini juga didasarkan pada (QS Al- Mu’minun (40): 1 – 2):

)

نﻮ ﺆ ا

:

-(

نﻮ ﺎﺧ

ه

ﺬ ا

.

نﻮ

ﺆ ا

ا

Artinya : “ Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang- orang yang khusu’ dalam sholatnya”. (QS. Al-Mu’minun (40): 1- 2)11 Sholat adalah ibadah yang didalamnya terjadi hubungan ruhani antara makhluk dan kholiknya. Sholat juga dipandang sebagai munajat berdoa dalam hati yang khusyu’ kepada Allah. Orang yang sedang mengerjakan sholat dengan khusyu’ tidak merasa sendiri. Seolah-olah ia berhadapan dan melakukan dialog dengan Tuhan. Suasana spiritual seperti ini dapat menolong manusia untuk mengungkapkan segala perasaan dan berbagai permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian, ia mendapatkan tempat untuk mencurahkan segala yang ada dalam jiwa dan pikirannya.

10

A.F. Jaelani, Penyucian Jiwa dan Kesehatan Mental, (Jakarta: Amzah 2000) cet. l. h. 82-83

11

(19)

Dengan sholat yang khusyu’ orang akan mendapatkan ketenangan jiwa, karena merasa diri dekat dengan Allah dan memperoleh ampunan -Nya.12

Fenomena inilah yang kemudian menarik penulis untuk melakukan penelitian dalam tugas pembuatan skripsi dengan judul ” PENGARUH SHOLAT FARDLU TERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA DI MTs. SERPONG”

Alasan pemilihan judul

• Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sholat terhadap kesehatan mental

siswa

• Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pelaksanaan siswa dalam menjalankan

ajaran Islam yaitu melaksanakan ibadah sholat sehari-hari.

• Jika melihat kenyataan yang ada khusususnya umat Islam terutama orang

awam, bahwa sholat hanya merupakan suatu perintah menurut hukum Islam semata, tanpa melihat secara lebih jauh bagimana sebenarnya pengaruh sholat bagi kesehatan mental anak. Padahal kesehatan mental penting untuk kehidupannya terutama terhadap kejiwaan anak.

B. Pembatasan dan Perumusan masalah

Agar skripsi ini terarah dan mencapai sasaran yang hendak dibahas sebagaimana dalam judul tersebut, maka penulis memberikan batasan dan perumusan masalah. Adapun pembatasan dan perumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Pembatasan Masalah.

12

(20)

a. Sholat fardlu yang dimaksud disini adalah sholat yang wajib dilakukan siswa sehari semalam lima kali yaitu subuh, zuhur, ashar, maghrib, dan isya’.

b. Kesehatan mental yang dimaksud disini adalah terhindarnya siswa dari gejala gangguan jiwa seperti mudah emosi, merasa tidak tenang, dan tidak nyaman. c. Siswa yang dimaksud disini adalah siswa kelas VIII MTs. Serpong tahun

2005-2006. 2. Perumusan Masalah

a. Ada tidak pengaruh sholat fardlu terhadap kesehatan mental siswa. b. Sejauh mana pengaruh sholat fardlu terhadap kesehatan mental siswa. c. Sholat yang bagaimana yang dapat mensehatkan mental siswa.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian dalam skripsi ini yaitu metode korelasi yang mana terdiri dari dua variabel yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh sholat terhadap kesehatan mental. Adapun variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Sholat adalah variabel (X) sebagai variabel terikat

b. Kesehatan mental adalah (Y) sebagai variabel independent.

(21)

D. Sistematika Penulisan

Sistematika ini untuk mempermudah pembahasan, agar lebih efesien di dalam skripsi ini penulis membaginya menjadi adapun susunannya sebagai berikut:

Bab pertama: Pendahuluan, meliputi pemilihan pokok masalah, pembatasan dan perumusan masalah, metode pembahasan dan sistematika

penyusunan.

Bab kedua: Tinjauan hukum islam tentang sholat, meliputi: pengertian sholat, tujuan sholat, rahasia disyariatkannya sholat pengertian kesehatan mental, karakteristik kesehatan mental yang sehat, pengaruh sholat fardlu terhadap kesehatan mental.

Bab ketiga: Metodologi penelitian, yang terdiri dari jenis atau model penelitian , tempat dan waktu penelitian, teknik penggumpulan data, populasi dan sampling, tujuan penelitian, intrumen penelitian dan tehnik analisa data.

Bab keempat: Merupakan hasil penelitian yang berisikan tentang gambaran umum madrasah yang mencakup sejarah singkat berdirinya mts serpong, keadaan sarana dan prasarana, dan keadaan pengajar dan murid-muridnya, pengumpulan data, pengolahan data, analisa dan interpretasi data.

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESA PENELITIAN

A. Landasan Teori

1. Hakikat Sholat Fardlu a. Pengertian Sholat Fardlu

Sholat menurut bahasa adalah do’a dan pujian. Pengertian ini antara lain terlihat dari firman Allah SWT, dalam surat At-Taubah: 103

ﷲاو

نا

و

)

ا

ﻪ ﻮ

:

(

Artinya :“….Dan doakanlah mereka, karena sebenarnya doamu itu adalah menentramkan mereka. Dan Allah maha mendengar dan maha mengetahui”. (At-taubah: 103)13

Sedangkan yang berarti pujian sebagaimana firman Allah SWT, dalam surat Al-Ahzab: 56

وﻪ ﻜﺋﺎ

نﻮ

ﺒ ا

ﺎﻬ أﺎ

ﺬ ا

اﻮ اء

اﻮ

نإ

ﻪ ا

)

باﺰ ا

:

(

ﻪْ

اﻮ و

ﺎً ْ

Artinya : “Sesungguhnya allah dan para Malaikat-Nya memuji Nabi….” (Al-Ahzab: 56)14

13

Departemen Agama, op.cit. hlm. 273

14

(23)

Sholat menurut istilah ialah suatu ibadah yang mengandung perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam.15 Sedangkan menurut Syahminan Zaini sholat ialah ibadah pokok untuk mengingat Allah dan berdialog dengan-Nya secara khusyu’ guna membentuk jiwa yang anti kejahatan atau senang kebaikan yang dilaksanakan dengan beberapa perbuatan dan beberapa perkataan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.16

Menurut Rifa’t Syauqi Nawawi sholat secara bahasa mengandung do’a, karena memang sebahagian dari rangkaian perbuatan sholat ialah berdo’a, artinya didalamnya banyak pekerjaan sholat itu dipanjatkan do’a kepada Allah SWT.

fardlu adalah: sesuatu yang dibalas dengan pahala bila melakukannya dan mendapat siksa (dosa) bila meninggalkannya, khusus untuk hal-hal yang di tuntut (diperhatikan) oleh syari’ dengan tuntutan wajib, baik ia bagian dari sesuatu atau keseluruhan dari padanya. Misalnya sholat lima waktu, maka melaksanakan sholat tersebut pada waktu-waktunya adalah fardlu dimana orang yang melakukannya mendapatkan pahala dan yang meninggalkannya mendapatkan siksa.17

Dengan memperhatikan definisi-definisi diatas, dapat dikatakan bahwa sholat fardlu adalah suatau kegiatan dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT, yang wajib

15

.Sayid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Bandung: PT Al-Maarif, 1986), cet. Ke-6, jilid I. hlm. 73

16

Syahminan zaini, Sholat Dan Faedahnya Bagi Kehidupan Orang Beriman, (Jakarta: Kalam Mulia, 2004), cet. Ke-3. hlm. 6

17

(24)

dikerjakan dalam sehari semalam lima waktu yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan menggunakan syarat dan rukun pelaksanaannya.

c. Tujuan Sholat fardlu

Allah memerintahkan sholat kepada manusia tentulah ada tujuannya. Tujuan tersebut bukanlah untuk kepentingan sang pencipta melainkan untuk kepentingan manusia itu sendiri, agar dalam hidupnya senantiasa mendapatkan derajat, ketenangan dan kebahagiaan hidup didunia maupun kelak di akhirat.18Sebelum melaksanakan sholat hendaknya terlebih dahulu mengetahui apa sebenarnya tujuan sholat itu. Adapun tujuan sholat adalah:

a. Supaya manusia menyembah hanya kepada Allah semata, tunduk dan sujud kepada-Nya.

)

ﺔﻃ

:

(

ا

ﻪ إ

ﺎ إ

ﺎ أ

ْﺪﺒْ ﺎ

Artinya : “ Tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku”(Thaaha: 14)19 b. Supaya manusia selalu ingat kepada Allah yang memberikan hidup dan

kehidupan.

)

ﺪ ﺮ ا

:

(

Artinya “Dirikanlah Sholat itu untuk zikir kepada-Ku” (Q. S. Ar-Ra’d)

16Rafi’udin, dan Alim Zainudin, S.Terapi kesehatan jiwa melalui Ibadah Sholat, (Jakarta: Restu Ilahi, 2004), hlm. 67

19

(25)

Mengingat Allah akan menghindarkan kita dari segala bentuk kemalasan dan kelesuan, serta rasa tidak tenang dan ketakutan saat melakukan kesalahan dan kelalaian dalam menjalankan kewajiban. Mengingat Allah akan menghapus dan menjauhkan kecemasan serta ketakutan pada diri.

c. Supaya manusia terhindar dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, yang akan mendatangkan kehancuran.

)

تﻮﺒﻜ ا

:

(

نإ

ةﺎ ا

ﻰﻬْ

ءﺎ ْ ْا

ﺮﻜْ ْاو

Artinya : “Sesungguhnya sholat itu, mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar” (Al- Ankabuut: 45)20

d. Supaya memperoleh Derajat Taqwa.

ىﺪه

ر

بﺎ ﻜ ا

ﻚ ذ

)

(

ﺬ ا

ة

ا

نﻮ و

نﻮ

نﻮ

هﺎ زر

ﺎ و

)

(

)

ةﺮ ا

:

-(

Artinya : “kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan sholat..”(Q.S.Al-Baqarah:2-3)

e. Sebagai wujud taatnya Hamba kepada sang Pencipta.21

نوﺪ

ا

او

ﺠ ا

ﺎ و

)

تﺎ راﺬ ا

:

(

Artinya : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”(Q.S.Adz Dzariyat:56)

20

Ibid. 566

21

(26)

f. Supaya manusia dapat bertahan dalam menghadapi kesulitan.

Rahasia sholat yang di jelasakan Al- Quran adalah menjadi tempat perlindungan yang kokoh dalam menghadapi berbagai kesulitan. Allah SWT berfirman (Al- Baqarah: 153)

ﺮ ﺎ ا

ﷲا

نا

ة

او

ﺮ ﺎ

اﻮ

ا

اﻮ اء

ﺬ اﺎﻬ اﺎ

)

ةﺮ ﺒ ا

:

(

Artinya “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang”(Q. S. Al Baqarah: 153)

Sedangkan fungsi Sholat terhadap kesehatan jiwa adalah:

Ibrahim M.A Khouly menyimpulkan enam fungsi sholat yang erat kaitanya dengan kesehatan mental:

a. Fungsi Rohaniyah, dibuktikan dalam pemenuhan hak-haknya sebagai hamba Allah, dengan berusaha keras untuk semakin dekat dengan-Nya dan tuntuk terhadap kekuatan dan keagungan-Nya serta memohon petunjuk-Nya.

(27)

c. Fungsi kejiwaan, karena sholat merupakan sumber keselamatan utama di kala hamba dalam keadaan takut, sumber kekuatan dalam keadaan lemah , sumber harapan dikala ia putus asa.

d. Fungsi social, karena semangat social dalam islam menggema dalam sholat dan menyelunup kedalam jiwa orang yang mengerjakan sholat, sehingga ia menjadi seorang altruistic (tidak egois) yang mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan sendiri.22

Sedangkan menurut Chotibul Umam hikmah sholat fardhu yang lima yang dilakukan pada saat tertentu, dengan persyaratan dan tata cara tertentu pula mengandung hikmah-hiknah yaitu

a. Sholat fardhu sebagai sarana pembentukan kepribadian muslim.

b. Sholat fardhu membina muslim menjadi manusia yang bersih lahir dan batin, sehat jasmani dan rohani.

c. Sholat fardhu mendidik muslim menjadi orang yang dapat membagi waktu dan kesempatan dalam hidupnya.

d. Sholat fardhu sebagai benteng seorang muslim dari kemungkinan keterlibatan dirinya dalam perbuatan dosa.23

Menurut Syahid Tsani rahasia salat dan hikmahnya adalah sebagai berikut: a. Agar manusia ingat kepada Allah.

b. Keterjagaan dari dosa.

22

Ibid, h. 106-108

23

(28)

c. Bertahan dalam menghadapi kesulitan. d. Kunci persatuan.

e. Menumbuhkan kedisiplinan.24

Setelah mengetahui tujuan dan hikmah sholat, diharapkan sholat lima waktu itu dapat dilaksanakan dengan baik dan benar serta ikhlas dan khusuk. Karena dengan begitu maka akan dirasakan faedah dan hikmah yang terdapat dalam sholat.

c. Macam-macam dan waktu shalat fardhu

Shalat fardhu yang dilaksanakan kaum muslimin dalam sehari semalam sebanyak lima kali telah ditentukan waktunya sebagaimana firman Allah , dalam surat An-Nisa ayat 103.

ﺎ ﻮ ﻮ

ﺎ ﺎ آ

ﺆ ا

ﺎآ

ة

ا

نا

)

ءﺎ ا

:

(

Artinya : “ Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman’’. (An-Nisa: 103)

Firman Allah yang lain dalam surat Al-Isra ayat 78 berbunyi:

ة

ا

ا

ا

ﻰ ا

ﺸ ا

كﻮ

نﺎآﺮﺠ ا

ناﺮ

نا

ﺮﺠ ا

ناﺮ و

ادﻮﻬﺸ

)

ءاﺮ ا

:

(

Artinya : “Tunaikanlah shalat (fardhu) pada waktu matahari mulai tergelincir sampai gelap malam begitu pula dengan shalat shubuh , sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan oleh para malaikat”. (Al- Isra: 78).

(29)

Adapun macam-macam dan waktu shalat fardhu yaitu:

a. Zuhur :Shalat zuhur berjumlah empat rakaat, sedangkan waktunya yaitu mulai mulai saat matahari bergeser dari titik kulminasinya, yaitu ketika bayang- bayang seseorang atau benda lainnya yang berdiri tegak lurus sudah mulai condong (di Indonesia ) ke arah timur sampai dengan saat ketika bayang-bayang tersebut sama panjangnya dengan ukuran tinggi badan orang atau panjang benda tali.

b. Ashar :Shalat ashar berjumlah empat rakaat, sedangkan waktunya yaitu mulai dari ketika habis waktu zhuhur, atau panjang baying-bayang seseorang sama dengan ukuran tinggi badannya. Sedangkan akhir waktu Ashar adalah manakala matahari sudah menguning.

c. Maghrib :Shalat maghrib berjumlah tiga rakaat, sedangkan waktunya yaitu mulai dari habisnya waktu sholat Ashar atau setelah matahari terbenam sampai dengan saat mega berwarna merah hilang.

(30)

e. Subuh :Shalat subuh berjumlah dua rakaat, sedangkan waktunya yaitu mulai dari saat terbit fajar dan berakhir dengan saat menjelang terbit matahari.25

Shalat lima waktu merupakan latihan bagi pembinaan kesehatan mental pada anak. Ketaatan anak dalam melaksanakan shalat akan menumbuhkan kebiasaan untuk secara teratur dan terus menerus melaksanakan shalat yang telah ditentukan.

Orang tua sebagai pendidik anak-anaknya maka ia hendaknya mengajarkan dan mencontohkan kepada mereka bagaimana shalat yang baik dan benar yang sesuai dengan syarat dan rukun shalat yang telah ditetapakan. Karena apabila kurang syarat dan rukunnya maka sholatnya itu tidak syah. Adapun yang termasuk dalam syarat sahnya sholat yaitu:

1. Islam.

2. Balig dan berakal. 3. Suci dari hadas.

4. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat dari najis. 5. Menutup aurat.

Untuk laki-laki : antara pusat dan lutut.

Untuk wanita : seluruh anggota badan kecuali wajah dan dua belah telapak tangan.

6. Masuk waktu yang telah ditentukan. 7. Menghadap kiblat.

25

(31)

8. Mengetahui mana yang rukun dan yang sunnah.26 Dan yang termasuk rukun sholat adalah: 1. Niat.

2. Takbiratul ihram.

3. Berdiri tegak bagi yang kuasa. 4. Membaca surat Al-Fatihah. 5. Ruku’.

6. I’tidal. 7. Sujud.

8. Duduk diantara dua sujud. 9. Duduk tasyahud akhir. 10. Membaca tasyahud akhir.

11. Membaca sholawat Nabi pada tasyahud akhir. 12. Membaca salam.

13. Tertib.

d. Rahasia Disyariatkannya Sholat fardlu

Allah yang telah mewajibkan sholat dan menjadikannya sebagai bentuk ketaataan yang paling utama dan wujud pendekatan diri yang paling agung. Sholat adalah media untuk bertemu langsung dengan Allah, untuk mengingaat keagungan-Nya, dan untuk mensyukuru kebesaran nikmat-nikmat-Nya. Adalah rahmat Allah

26

(32)

terhadap hamba-hamba-Nya, kalau Dia mewajibkan sholat hanya lima waktu selama sehari semalam. Hal itu untuk meringankan mereka, mengingatkan orang yang lupa, membersihkan jiwa orang yang takut kepada-Nya, menguatkan kelemahan dan menambah keyakinan.27

Makana sholat wajib bagi kesehatan mental 1. Sholat sebagai obat bagi gangguan kejiwaan.

2. Sholat sebagai pencegah terhadap gangguan kejiwaan.

Dalam pandangan ahli jiwa, ampunan terhadap dosa dan kesalahan, merupakan obat bagi gangguan kejiwaan, karena salah satu penyebab dari gangguan kejiwan adalah merasa bersalah atau berdosa. Orang akan merasa gelisah dan goncang jiwanya apabila ia merasa bersalah atau bersalah pada Tuhan. Sholat wajib yang lima waktu itu mempunyai fungsi pengobatan kejiwaan atau fungsi kuratif terhadap gangguan dan penyakit kejiwaan. Maka kita menemukan fungsi kejiwaan lainnya bagi sholat wajib yang harus dilaksanakan pada waktu yang ditentukan seperti:

Sholat subuh

Sholat subuh waktunya antara terbit fajar dan matahari, setidaknya orang yang melakukan sholat subuh harus bangun pagi kira-kira pukul 04.30 sedang udara pada sat itu segar, sejuk nyaman dan bersih, akan terhirup olehnya dan sangat diperlukan

27

(33)

bagi kesehatan tubuh, terutama paru-paru. Apabila pelaksanaan sholat subuh kita analisis dari segi kejiwaan, batin orang yang bangun tidur itu masih lega, belum menghadapi persoalan, belum ada yang dikeluhkan. Makanya dalam memasuki hari itu setiap orang ingin merasa terjamin ketentraman dan keamanan hidupnya sepanjang hari nanti.

Sholat Ashar

Setelah sholat zuhur orang kembali melaksanakan tugas, sedangkan kemampuan jasmani bekerja disiang hari, dalam udara panas pula. Kesegaran jasmani telah menurun, kemampuan berpikir agak berkurang, sebaliknya emosi mudah terangsang. Oleh karena itu manusia diwajibkan kembali sholat dan menghadap kepada Allah untuk memohon ampun, berdo’a, dan mengadukan serta mengungkapkan perasaan yang tidak menyenangkan.

Sholat Magrib

Dalam kesempatan ini Allah mewajibkan kepada manusia untuk menghadap kepada-Nya guna menunaikan kewajiban pembersihan diri dari berbagai masalah yang menyesak dada, serta memohon ampun atas kekhilafan dan kesalahan dalam perjalanan hidup sehari tadi, dan selanjutnya bersyukur kepada Allah.

Sholat Isya

(34)

agar tidur nyenyak mohonlah perlindungan kepada Allah agar dijaga-Nya selama tidur. Jika orang Islam taat melaksanakan sholat wajib sehari semalam dengan khusyu, insya Allah akan terhindar dari gangguan dan penyakit kejiwaan serta dari stress, dan kegoncangan jiwa.28

2. Kesehatan Mental

a. Pengertian Kesehatan Mental

Jasmani dikatakan sehat apabila energi yang ada mencukupi, daya tahan yang ada mencukupi, memiliki kekuatan untuk menjalankan aktivitas, dan kondisi badan terasa nyaman dan sehat. Dr. kartini kartono mengatakan bahwa orang yang memiliki mental sehat memiliki sifat-sifat khas, antara lain mempunyai kemampuan untuk bertindak secara efesien, memiliki tujuan-tujuan hidup yang jelas, memiliki konsep diri yang sehat, memiliki koordinasi antara segenap potensi dengan usaha-usahanya, memiliki regulasi diri dan integrasi kepribadian dan memiliki batin yang selalu tenang.29

Apabila ditinjau dari etimologi, kata “mental”berasal dari kat latin, yaitu “mens” atau “mentis” artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam bahasa yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental (ilmu kesehatan mental).

28

Zakiah Daradjat, op.cit. hlm. 21-34

29

(35)

Ilmu kesehatan mental juga memiliki beberapa definisi dari para pakar yang ditinjau dari berbagai pandangan dan bidangnya masing-masing. berikut ini merupakan beberapa definisi dari kesehatan mental:

1. Kesehatan Mental adalah terhindarnya seseorang dari gejala jiwa (neurose) dan gejala penyakit jiwa (psychose)

2. Kesehatan Mental adalah adanya kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, orang lain, masyarakat atau lingkungannya.

3. Kesehatan Mental adalah pengetahuan dan perbuatan seseorang untuk mengembangkan potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga menyebabkan kebahagiaan diri sendiri dan orang lain, serta terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa.

4. Kesehatan Mental adalah terwujudnya keharmonisan dalam fungsi jiwa serta terciptanya kemampuan untuk menghadapi permasalahan sehari-hari sehingga merasakan kebahagiaan dan kepuasan dirinya.30

Pengertian kesehatan mental yang dikemukakan oleh Sigmund freud membatasi pengertian kesehatan mental itu pada “rasa tanggung jawab” seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan menurut Marie Jahoda kesehatan mental tidak hanya terbatas kepada absennya seseorang dari gangguan dan penyakit jiwa. Tetapi memiliki sifat atau karakteristik seperti: memiliki sikap kepribadian

30

(36)

terhadap diri sendiri dalam arti ia mengenal dirinya dengan baik, memiliki pertumbuhan, perkembangan dan perwujudan diri.31

Sedangkan menurut Zakiah Daradjat batasan yang tepat adalah yang luas mencakup semua batasan yang pernah ada, yaitu: terhindar dari gangguan dan penyakit kejiwaan, mampu menyesuaikan diri, sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan-kegoncangan biasa, adanya keserasian fungsi-fungsi jiwa (tidak ada konflik) dan merasa bahwa dirinya berharga, berguna dan bahagia, serta dapat menggunakan potensi yang ada padanya seoptimal mungkin.32

Sedangkan pengertian kesehatan jiwa menurut paham ilmu kedokteran pada waktu sekarang adalah satu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis (sesuai) dan memperhatikan semua segi-segi dalam penghidupan manusia dan dalam hubungannya dengan manusia lain.33

b. Karakteristik Mental Yang Sehat

Pada prinsipnya manusia memiliki mental yang sehat, namun karena suatu hal ada sebagian orang yang tidak memiliki mental yang sehat. Orang yang tidak sehat mentalnya mempunyai tekanan-tekana batin. Denagn kondisi tersebut, ia

31

Jalaludin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Kalam Mulia, 1993), cet. Ke-1. hlm. 76

32

Zakiah Daradjat, Islam Dan Kesehatan Mental (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1995), cet. Ke-7, hlm.9

33

(37)

merasa tidak tenang, tidak nyaman, bahkan kepribadiannya menjadi kacau. Kekacauna mental ini disebabkan karena kurangnya kesadaran, memiliki konflik-konflik emosional, tidak berani menghadapi tantangan kesulitan hidup, apalagi hidup di tengah-tengah masyarakat yang tengah mengalami disorganisasi dan disintegrasi sosial. Penyebab lain adalah krisis-krisis yang terjadi di masyarakat, yang menyebabkan seseorang ingin melarikan diri dari realitas hidup. Tidak bagi orang yang memiliki mental yang sehat, mereka memiliki batin yang aman, tenang dan tentram. Bebagai usaha untuk mencapai kebahagiaan dan ketentraman pada hakikatnya bertujuan untuk mencari ketenangan hidup.namun, tidak semua orang mampu mencapai keinginan tersebut, karena adanya rintangan yang membuat seseorang mengalami kegelisahan, kecemasan dan ketidak puasan.

Menurut Al-Quran, jiwa yang tenang ditandai dengan memiliki rasa aman, terbebas dari rasa takut dan sedih di dunia maupun di akhirat. Jadi sifat orang yang jiwanya telah mencapai tingkat muthmainah (tenang) adalah hatinya selalu tentram karena ingat kepada Allah, yakin seyakin-yakinnya terhadap apa yang diyakininya sebagai kebenaran, dan oleh karena itu ia tidak mengalami konflik batin, tidak merasa cemas dan tidak pula takut. Sifat atau kondisi seperti inilah yang oleh Abdullah Yusuf Ali dalam the Meaning of the Glorious Quran disebut sebagai puncak kebahagiaan bagi seseorang mukmin.34

34

(38)

Yang dimaksud dengan prinsip kesehatan mental atau ciri mental yang sehat adalah dasar-dasar yang harus di tegakkan manusia guna mendapatkan kesehatan mental dan terhindarnya dari gangguan kejiwaan. Diantara prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

A. Memiliki gambaran dan sikap yang baik terhadap diri sendiri B. Memiliki keterpaduan atau integrasi diri

C. Memiliki perwujudan diri sebagai proses kematangan diri

D. Berkemampuan menerima orang lalin, melakukan aktifitas sosial, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggal

E. Berminat dalam tugas dan pekerjaan

F. Memiliki agama, cita-cita, dan falsafah hidup G. Pengawas diri

H. Rasa benar dan tanggung jawab.35

Selanjutnya dikemukakan bahwa setiap gangguan dalam perkembangan kesehatan jiwa tersebut diatas yang menjelma sebagai perubahan dalam fungsi jiwa seseorang itu, merupakan gangguan di bidang kejiwaan.

Dipihak lain organisasi kesehatan se-Dunia (WHO, 1959) memberikan criteria jiwa atau mental yang sehat, adalah sebagai berikut:

¾ Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun

kenyataan itu buruk baginya.

35

(39)

¾ Memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya.

¾ Merasa lebih puas memberi dari pada menerima.

¾ Secara relatif bebas dari rasa tegang dan cemas.36

Berkenaan dengan pribadi normal dan mental yang sehat, Dr. Kartini Kartono mengutip principles of abnormal psychology karangan Maslow and Mittleman, yaitu sebagai berikut:

a) Memiliki rasa aman (sense of security) yang tepat, mampu berhubungan dengan orang lain dalam bidang kerja, pergaulan dan dalam lingkungan keluarga.

b) Memiliki penilaian (self evaluation ) wawasan diri yang rasional dengan harga diri yang tidak berlebihan, memiliki kesehatan secara moral, dan tidak dihinggapi rasa bersalah. Selain itu juga dapat menilai prilaku orang laain yang asosial dan tidak manusiawi sebagai gejala prilaku yang menyimpang.

36

(40)

c) Mempunyai spontanitas dan emosional yang tepat.

d) Memiliki dorongan dan nafsu-nafsu jasmaniah yang sehat dan mampu

memuaskannya dengan cara yang sehat, namun tidak diperbudak oleh

nafsunya sendiri.

e) Mempunyai pengetahuan diri yang cukup dengan memiliki motif hidup

yang sehat dan kesadaran tinggi.

f) Memiliki tujuan hidup yang wajar, tepat, dan realitas sehingga bisa

dicapai dengan kemampuaan sendiri serta memiliki keuletan dalam

mengejar tujuan hidupnya agar bermanfaat bagi diri sendiri maupun

bagi masyarakat pada umumnya.37

Berkenaan dengan gangguan kesehatan jiwa pada seseorang adalah: perasaannya yang tidak stabil, mudah tersinggung, rasa rendah diri, dan sedih tidak beralasan.38

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental

Dari beberapa ciri-ciri atau criteria jiwa yang sehat adalah mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri baik dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Penyesuaian diri atau pribadi adalah, penerimaan individu terhadap dirinya, tidak benci, lari, dongkol atau tidak percaya padanya. Kehidupan kejiwaannya ditandai oleh sunyi dari kegoncangan dan keresahan jiwa yang menyertai rasa bersalah, rasa cemas dan tidak puas.

37

Ibid. Yusak Burhanuddin, hlm, 13-14

38

(41)

Keadaan konflik yang umum dalam kehidupan sehari-hari mencakup pula fakta kejiwaan lainnya, yaitu takut dan cemas. Sesungguhnya frustasi, konflik, dan cemas merupakan suatu rangkaian, yang unsur-unsurnya berkaitan satu sama lainnya.39

a. Frustasi

Frustasi merupakan pernyataan sikap seseoranng akibat adanya hambatan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, atau adanya suatu hal yang menghalangi keinginannya.contohnya banyak sekali seperti yang terdapat pada kehidupan kita sehari-hari, contoh yang sederhana sikap seorang anak yang tidak dapat berbuat sekehendak hatinya karena ia harus menaati peraturan orang tuannya. Misalnya, makan, minum, tidur, dan bermain.ada berbagai sikap yang ditunjukkkan oleh seseorang bila menghadapi rasa frustasinya, orang yang sehat mentalnya dapat menerima frustasi itu untuk sementara, sambil menunggu kesempatan yang memungkinkanuntuk mencapai keinginannya.sebaliknya, orang yang tidak mampu menghadapi rasa frustasi itu dengan cara yang wajar. Ia berusaha mengatasinya dengan caranya sendiri, tanpa mempedulikan keadaan sekitarnya misalnya, dengan kekerasan).

b. Konflik

Apabila dalam diri seseorang terdapat dua dorongan atau lebih yang saling bertentangan dan tidak dipenuhi dalam waktu yang bersamaan dapat menyebabkan

39

(42)

adanya konflik jiwa pada seseorang. Konflik jiwa ini dapat dibagi dalam dua kategori yaitu:

a) Pertentangan antara dua hal yang diinginkan tetapi tidak mungkin diambil keduanya.

b) Pertentangan antara dua hal berbeda yang salah satu diantaranya sangat diharapkannya, sementara satu lainnya ingin dihindari.konflik ini terjadi apabila ada dua macam keinginan yang saling bertentangan atau saling menghalangi. c) Pertentangan antara dua hal yang tidak diinginkan, yaitu sama-sama tidak

disenangi jika salah satu dihindari maka harus menghadapi yang lainnya, yang juga tidak diinginkan.

c. Kecemasan

Kecemasan adalah luapan berbagai emosi yang menjadi satu. Kecemasan ini terjadi ketika seseorang sedang menghadapi sesuatu yag menekan perasaan dan menyebabkan pertentangan batin dalam dirinya. Dalam kecemasan terdapat segi yang disadari seperti rasa takut, terkejut, tidak berdaya, rasa dosa atau bersalah, terancam, dan sebagainya. 40

d. Masalah Kesehatan Mental Pada Anak (13-16)

Setelah si anak melalui (umur 12 tahun), berpindah ia dari masa kanak-kanak yang terkenal tenang, mereka memasuki masa goncang, karena pertumbuhan cepat disegala bidang terjadi. Pertumbuhan jasmani yang pada umur sekolah tampak serasi dan seimbang, berubah menjadi goncang dan tidak seimbang dan berjalan sangat

40

(43)

cepat, yang menyebabkan si anak mengalami kesukaran. Pertumbuhan yang paling menonjol terjadi pada umur-umur ini, adalah pertumbuhan jasmani cepat, seolah-olah ia bertambah tinggi dengan kecepatan yang jauh lebih terasa daripada masa kanak-kanak dulu. Tumbuhnya bertambah cepat, akan tetapi tidak serentak seluruhnya, maka terjadilah ketidakseimbangan, gerak dan tubuhnya tampak kurang serasi, misalnya ia tampak tinggi kurus dengan kaki, tangan dan hidung lebih besar daripada bagian tubuh lainnya.

Semua perubahan jasmani cepat itu, menimbulkan kecemasan pada remaja, sehingga menyebabkan terjadinya kegoncangan emosi, kecemasan, dan kekuatiran. Bahkan kepercayaan kepada agama yang telah bertumbuh pada umur sebelumnya, mungkin pula mengalami kegoncangan, karena ia kecewa terhadap dirinya. Maka kepercayaan remaja kepada Tuhan kadang sangat kuat, akan tetapi kadang menjadi ragu dan berkurang, yang terlihat pada cara ibadahnya yang kadang-kadang rajin dan kadang-kadang-kadang-kadang malas. Perasaannya kepada Tuhan terganggu kepada perubahan emosi yang sedang dialaminya. Kadang-kadang ia merasa sangat membutuhkan Tuhan, dan kadang-kadang pula ia kurang membutuhkan Tuhan.41

3. Pengaruh Sholat Fardlu Terhadap Kesehatan Mental

Pada hakekatnya ibadah sholat yang merupakan media bersyukur itu manfaat dan gunanya bukanlah untuk Allah, tetapi untuk kepentingan manusia. Allah tidak memperoleh apa-apa tetapi manusialah yang mendapatkan keuntungan. Manusia

41

(44)

tidak dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keridloan-Nya selama dia kotor jiwa, pikiran dan perbuatannya. Apabila ia ingin bertakarrub dan mendapat keridloan-Nya, haruslah ia membersihkan dirinya dari pekerjaan-pekerjaan tercela dan sifat-sifat jahat.

Apabila manusia meresapkan benar-benar segala bacaan sholat dari awal sampai akhir, niscaya dapat membentuk pikiran dan hatinya sebaik-baiknya. Bacaan-bacaan sholat yang berisi puji-pujian, pengakuan, pengaduan, harapan, doa dan sebagainya itu sebagai penuntun jiwa kearah kebaikan. Kemudian hadirnya hati menyertai kehadiran fisiknya di situ segala fungsi jiwa cipta rasa dan karsa

dikonsentrasikan kepada Allah. Selain itu ada pula yang yang harus ditanamkan yaitu merasa malu, malu akan kekurangan ibadat yang belum memadai, bahkan masih banyak kekurangannya. Untuk itu hendaklah ia merasa malu.

Islam mempunyai pedoman dan landasan pokok dalam memenuhi kebutuhan lahiriyah yang berupa: papan, pangan, sandang, dan lainnya. Demikian pula untuk kebutuhan rohani (jiwa) nya, seperti kebutuhan rasa kasih sayang, rasa harga diri, rasa tentram, dan lainnya. Oleh karena itulah, lewat agama Islam dengan praktek

(45)

kesesatan. Dengan mengingat Allah setiap waktu, maka timbullah dalam dirinya perasaan dekat dan selalu diawasi oleh Allah, sehingga dalam menghadapi

permasalahan hidup senantiasa akan dihadapinya dengan hati yang lapang, sabar, dan tawakkal. Dengan demikian hidup ini dirasakan tenang, tentram, damai, dalam jiwa yang bebas dari beban, sehingga timbullah gairah bekerja dan beribadah yang seimbang yang senantiasa terkontrol oleh sholat.42

Kedudukan spiritual yang terkandung dalam ibadah sholat dapt berpengaruh pada kejiwaan seorang manusia. Kekuatan tersebut dapat membangkitkan harapan-harapan, menguatkan keinginan, meninggikan cita-cita, melahirkan kemampuan yang kadang diluar batas kemampuan akal manusia, tetapi peristiwanya tetap dapat

ditangkap oleh orang yang mengalaminya. Kekuatan itupun memberi rasa tanggung jawab dalam mengemban tugas dan tujuan manusia dalam kehidupan dunia ini dengan baik.43

Ibadah sholat juga memiliki pengaruh besar untuk mengobati perasaan bersalah atau berdosa yang menyebabkan perasaan khawatir dan penyakit jiwa. Hal tersebut dikarenakan sholat dapat menghapus berbagai dosa manusia, mensucikan jiwa dari noda kesalahan, serta membangkitkan jiwa selalu berharap meraih ampunan dan keridhoan Allah SWT.44

42

Rafi’udin, dan Alim Zainudin, op.cit h. 102-103

43

Muhammad ‘Utsman Najati, Psikologi Dalam Perspektif Hadits, (Al-Hadits Wa’lum An-Nafs), (Jakarta: PT. Pustaka Al-Husna Baru, 2004), cet. Ke-I. h. 340

44

(46)

Kerangka Berpikir

Sholat merupakn hubungan ruhani antara makhluk dengan kholiknya, orang yang sedang mengerjakan sholat dengan khusyu tidak merasa sensiri. Sholat

bertujuan agar manusia selalu dekat dengan Allah, sehingga mendorong manusia untuk berusaha dan tidak tergelincir serta terperosok kepada kesesatan. Ibadah sholat memiliki pengaruh besar untuk mengobati perasaan bersalah, gelisah, dan tidak tenang. Adapun yang dimaksuk kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gejala jiwa seperti cemas, adanya konflik, hingga timbul rasa gelisah dan frustasi.

Adapun unsur yang terpenting dalam menentukan corak kepribadian seseorang adalah nilai-nilai agama. Upaya penanganan penderitaan gangguan kejiwaan adalah dengan meneparkan ajaran agama diantaranya sholat lima waktu. Karena sholat yang dilakukan dengan benar dan khusyu membuat pelakunya menjadi tenang dan tentram.

Berdasarkan uraian di atas penulis berkesimpulan bahwa secara umum anak yang melakukan sholatnya dengan baik dan benar maka jiwa atau mentalnya akan baik, karena jiwa atau mental yang sehat akan mempengaruhi gaya hidup yang normal, berkepribadian yang baik hingga dapat tercipta masyarakat yang baik pula.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teori di atas, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

(47)

Ho=Tidak ada pengaruh yang signifikan antara sholat dengan kesehatan mental.

(48)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan, Jenis atau ModelPenelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini secara akademik adalah untuk mengembangkan konsep jiwa yang sehat melalui pelaksanaan sholat. Sedangkan secara umun mengetahui sejauhmana ketekunan anak dalam melaksanakan ibadah sholat sehari-hari. Dan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan sholat dalam membentuk jiwa anak.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Field Research, yaitu penelitian yang dilakukan melalui studi lapangan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Waktu penelitian

Adapun waktu penelitian ini berlangsung dari 15 September sampai tanggal 21 November 2006.

b Lokasi penelitian

(49)

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek yang diteliti baik berupa menusia, hewan, dan tumbuhan, peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian. Sedangkan sample adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki. Mengambil sebanyak 60 sampel dari jumlah populasi murid kelas II yang berjumlah 301 siswa. Dalam hal ini populasi penelitian adalah keseluruhan siswa siswi Mts Serpong. Sedangkan sampelnya adalah murid kelas II.

Tabel 1

Kisi-kisi Quesioner Pengaruh Sholat Fardlu Terhadap Kesehatan Mental

Variabel Indikator Nomor Kewajiban sholat Keutamaan sholat 9,13,16,17,19

Fungsi sholat Preventif

Curative Konstruktif

Mencegah perbuatan keji Memiliki jiwa yang sehat Hikmah sholat

1,3,4,7,12,15,21 2,10,11,22,23,24,25 5,6,8,14,18,20 Kesehatan mental • Pentingnya jujur

• Sabar dalam

menghadapi ujian. • Mengendalikan

emosi.

• Menyesuaikan diri. • Kasih sayang.

6,18 3,4,20 7,8,9,13

(50)

D. Instrumen Pengumpulan Data (IPD)

Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data diantaranya sebagai berikut:

a. Observasi

Yaitu dengan melakukan kunjungan ke Madrasah Tsanawiyah serta mengadakan pengamatan secara langsung terhadap sarana-sarana yang menunjang proses terbentuknya disiplin murid.

b. Wawancara atau Interview

Penulis mengadakan wawancara secara langsung kepada kepala sekolah dan guru pengajar mata pelajaran fikih untuk mendapatkan data yang obyektif dan dapat dipercaya dari para responden.

c. Angket

Yaitu penyebaran sejumlah pertayaan yang disampaikan kepada responden yang pertanyaanya berkisar pada masalah kesehatan mental dan pelaksanaan sholat para murid.

E. Teknik Pengolahan Data

Dalam pengelolaan data yang telah terkumpul melalui angket akan diolah terlebih dahulu melalui langkah-langkah:

(51)

b) Scoring, setelah melalui tahap editing, maka selanjutnya penulis memberikan skor terhadap pertanyaan yang ada pada angket. Pertanyaan positif diberi skor 4,3,2,1, sedangkan pertanyaan yang negative diberi skor sebaliknya.

c) Tabulasi, yaitu angket yang valid diolah kedalam table distribusi frekwensi dan ditentukan presentasenya.

d) Analisa dan interpretasi data.

Setelah pengambilan sample dan pengumpulan data yang diperlukan selesai dilakukan maka data yang terkumpul tersebut, penulis mengolah dan menganalisanya secara kritis.

Rumus yang dipakai untuk penelitian adalah: Rumus total prosentase

P = N F X 100%

Keterangan

P: Prosentase

F: Frekwensi dari jumlah populasi N: Jumlah populasi yang ada Rumus Korelasi Product Moment.

Rumus:

rXY =

(52)

Keterangan

R : Angka indeks korelasi antara variabel X dan Y N : Number of cases

XY: Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y X : Jumlah seluruh skor X

(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum tentang Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat MTs Serpong

Madrasah Tsanawiyah Serpong merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tingkat menengah pertama, yang berstatus ”swasta” di wilayah di kecamatan Serpong, Tangerang pada mulanya sekolah ini berstatus Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP) empat tahun. Tetapi kemudian berubah menjadi madrasah Tsanawiyah, pada tahun 1978, berdasarkan surat keputusan (sk) menteri Agama Republik Indonesia No. 16 tahun 1978, ditetapkan bahwa seluruh Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) empat tahun. Dialihkan menjadi madrasah Tsanawiyah.

Madrasah tersebut dirintis oleh para guru dan tokoh masyarakat di wilayah kecamatan Serpong, pada tahun 1966, yang terdiri dari dr. A. Muhammad Syafii, H. Syukri, Supendi, Sudarman, dan H. Alwani, seluas 14.540 m2. dengan luas bangunan kurang lebih (kl) 250 m2, memiliki 21 ruang belajar masing-masing berukuran kl. 7x8m. bangunan tersebut mula-mula (pada zaman PGAP) berbentuk huruf “I” dibangun tahun 1974M. atas usaha para sponsor dan guru, kemudian berubah menjadi bentuk”L” setelah mendapat tambahan lokal pada tahun 1978.

(54)

berhasil sampai tamat dari kelas satu sampai kelas tiga hampir tidak pernah mencapai 100%. Hal ini dapat dilihat dari daftar penerinaan murid baru dan alumni yang berhasil tamat sejak tahun ajaran 1976-1984.

Madrasah tsanawiyah dibawah naungan yayasan yang bernama Tarbiyatul Islamiyah, adapun tujuan didirikannya madrasah ini adalah:

a. Diterimanya lulusan Madrasah Tsanawiyah di SLTA Negeri dan

sekolah-sekolah tingkat atas yang berkualitas.

b. Terciptanya kehidupan religius dilingkungan madrasah tsanawiyah dan

mampu teraktualisaikan didaerah masing-masing tempat siswa tinggal.

c. Diperolehnya prestasi akademik yang baik.

Madrasah Tsanawiyah Serpong terletak di RT 01 RW 01 desa kecamatan serpong kabupaten DT II Tangerang. Madrasah tersebut terletak disebelah ujung Tangerang Serpong berdampingan dengan sekolah Dasar Negeri Serpong.

Madrasah Tsanawiyah Serpong mempunyai visi untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualias tinggi dalam keimanan dan ketaqwaan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu mengaktualisaikannya dalam masyarakat. Sedang misi yang mereka galakkan adalah:

a. Menyiapakan generasi masa depan yang menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi, mempunyai daya juang tinggi, kreatif, inofatif dan

menjadikan iman dan takwa sebagai landasanya.

b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan professional tenaga

kependidikan sesuai perkembangan dunia pendidikan.

(55)

2. Data Potensi a) keadaan siswa

Tabel 2

Keadaan Siswa MTs Serpong

Kelas Jumlah Siswa tahun Pelajaran

2003\2004 2004\2005 2005\2006

I 232 232 284

II 195 170 301

III 174 208 236

b) Personalia

Data Guru dan karyawan

a. Jumlah guru keseluruhan : 30 orang

b. Guru tetap yayasan : 29 orang

c. Guru tetap bantuan : 1 orang

d. Staf tata usaha : 3 orang

e. Penjaga dan pembantu umum : 2 orang

Tabel 3

Data Keadaan Karyawan atau Pegawai

No Nama Pendidikan Jabatan

1 Ahmad Marjuki Main-Agama Kepala sekolah 2 Aban Naksabandi PGSMTP-Penjas Penjas

3 Abdul Kadir, s. Ag S.I IAIC-PAI B. Indonesia 4 Abdul latif, S. Sos. I S.I IAIN-Usuludin SKI

5 Abdul Rahman D.III-perbankan IPS 6 Abdurrahman, A. Ma D\II-STAI IPS

7 Ahmad Najib, S. Pd.I S.I STAI-PAI Aqidah Akhlak

(56)

9 Cecep Hidayat D.III-Komputer Computer 10 Dedi Setiawan D.III UVN-biologi IPA(biologi) 11 Dra. Sri sulastri S.ISTKIP-BP IPA(Fisika) 12 Drs. Munawar showi S.I IAIN-B.Ind B. Indonesia 13 H. Maryuti, BA SM. UIK Usuludin Quran Hadits 14 L. Kurtubi, S.Pd S.2 UT-biologi IPA(biologi) 15 M. Akhirudin, S.Ag S.I IAIN-B.Arab Fikih

16 Muh. Alwi,S.ag S.I STAI-PAI B.Arab 17 Muhibi, A. Ma D.II STAI-PAI Quran hadits 18 Naim Iskandar STKIP-Mtk Matematika 19 Nani Suhani, S. Pd S.I IKIP-B.Inggris B. Inggris

20 Partiyah STKIP-Mtk Matematika

21 Rahmawati, S.Pd S.I UNIS-IPS IPS

22 Rohilah, S.Pd PGSMTP-Kertakes B. Indonesia

23 Rusdi, BBA STIT-Komputer KTK

24 Sarmuni D.III. Kertakes PPKN

25 Sri Rahayu, S.Pd S.I UNIS-IPS IPA(fisika) 26 Sri Widiarti S.I IKIP-Kertakes KTK 27 Shofiyah Leni, S.Pd S.I UBH-B. Inggris B. Inggris 28 Taufiq Hidayatullah, S.Pd.I S.I IAIN-PAI IPA(biologi) 29 Yakub Idris PGAN-Agama Bahasa Arab 30 Zaenal Abidin, S.Pd.I S.I STAI-PAI PPkn

31 Ahmad Syahrullah, S.pd.I S.I STAI-PAI Tata Usaha 32 M. Ilham Firmansyah SMEA-Perkantoran Tata Usaha 33 Misbahul Anwar S.I STAI-PAI Bahasa Arab

c. Keadaan Sarana dan Prasarana

(57)

Tabel 4

Sarana dan Prasarana

No. Jenis sarana & prasarana Jumlah Keterangan atau kondisi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Gedung milik sendiri Ruang kepala sekolah Ruang tata usaha Ruang belajar Ruang guru Kamar kecil\wc Lapangan olah raga Masjid Satu Satu Satu Empat belas Satu Empat Satu Satu Milik sendiri Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Table 5

Keadaan ruang kelas

kelas Jumlah rombongan Kondisi ruangan

I 7 Baik

II 7 Baik

II 7 Baik

Jumlah 21

B. Pengelolahan data

Data yang akan disajikan dalam skripsi ini adalah data sholat dan penyebara hasil angket kesehatan mental siswa di MTs Serpong. Adapun hasil tabulasi dari data itu akan dipaparkan pada analisis data.

Daftar Nilai X (sholat)

Tabel 6

Skor Nilai Sholat Siswa MTs Serpong

No Responden Nilai No Responden Nilai

1 1 91 31 31 75

2 2 89 32 32 85

(58)

4 4 88 34 34 82

5 5 86 35 35 74

6 6 81 36 36 78

7 7 91 37 37 90

8 8 91 38 38 53

9 9 72 39 39 91

10 10 81 40 40 86 11 11 86 41 41 90 12 12 76 42 42 88 13 13 87 43 43 93 14 14 81 44 44 83 15 15 96 45 45 81 16 16 79 46 46 83 17 17 85 47 47 82 18 18 84 48 48 75 19 19 82 49 49 77 20 20 81 50 50 80 21 21 82 51 51 93 22 22 75 52 52 66 23 23 77 53 53 80 24 24 91 54 54 78 25 25 88 55 55 86 26 26 75 56 56 92 27 27 88 57 57 81 28 28 87 58 58 94 29 29 85 59 59 76 30 30 82 60 60 82

Jumlah 4983

2. Daftar Jawaban Angket sholat

Setelah data tentang sholat melalui angket diperoleh, maka kemudian data tersebut dideskripsikan kedalam bentuk tabel deskriptif dengan menggunakan rumus:

P = N F

X 100%

(59)

1. Daftar jawaban angket sholat siswa untuk pernyataan yang positif Tabel 7

Pengaruh sholat terhadap aktifitas

NO Alternatif Jawaban F P (%)

1 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

6 36 16 2

10 60 26,66

3,33

Jumlah 70 100%

Table diatas menunjukkan pernyataan tentang pengaruh sholat terhadap aktifitas 10% responden sangat setuju, 60% setuju, 26,66% tidak setuju, 3,33% responden sangat tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa sebagian siswa yang melaksanakan sholat dengan baik dan benar merasa berpengaruh terhadap aktifitas mereka seperti tepat waktu dalam berangkat sekolah.

Tabel 8 Manfaat sholat

NO Alternatif Jawaban F P (%)

2 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

8 30 18 4

13,33 50 30 6,66

(60)

Untuk pernyataan tentang manfaat sholat 13,33% responden sangat setuju, 50% setuju, ini menunjukkan sebagian besar siswa merasakan akan manfaat sholat namun 30% siswa tidak setuju. Hal ini dapat dianalisa bahwa manfaat sholat tidak semua orang merasakan kecuali orang yang benar-benar khusuk dalam sholatnya. Meskipun masih ada siswa yang sholatnya hanya dijadikan sebagai kewajiban tidak sebagai kebutuhan hingga tidak memberikan kesan atau pengaruh apapun.

Tabel 9 Kejujuran

NO Alternatif Jawaban F P (%)

3 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

38 19 3 -

63,33 31,66

5 -

Jumlah 70 100%

Dari data diatas siswa MTs menjunjung kejujuran sebagai modal hidupnya 63,33% responden menjawab sangat setuju, 31,66% responden setuju, dan 5% yang tidak setuju. Dapat dilihat bahwa persentase siswa yang menjawab sangat setuju untuk jujur termasuk tinggi. Ini menunjukkan sebagian besar siswa berlaku jujur meskipun masih ada yang belajar untuk bersikap jujur.

Tabel 10 Waktu Sholat Tiba

NO Alternatif Jawaban F P (%)

(61)

B. Setuju C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

36 5 1

60 8,33 1,66

Jumlah 70 100%

Dari data diatas siswa MTs meninggalkan aktifitas ketika waktu sholat tiba usahaini dapat dilihat bahwa 30% responden menjawab sangat setuju, 60% responden setuju, dan hanya 8,33% responden yang tidak setuju. Hal ini dapat menunjukkan bahwa sebagian besar siswa meninggalkan aktifitas ketika waktu sholat tiba.

Tabel 11 Derajat Taqwa

NO Alternatif Jawaban F P (%)

5 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

31 29 - -

51,66 48,33

- -

Jumlah 70 100%

(62)

Tabel 12

Ketika Nama Allah Disebut

NO Alternatif Jawaban F P (%)

6 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

14 34 9 3

23,33 56,66 15

5

Jumlah 70 100%

Untuk pernyataan tentang gemetarlah hatinya ketika disebut nama Allah 23,33% siswa sangat setuju, 56,66% setuju, dan 15% yang tidak setuju. Ini menunjukkan sebagian besar siswa ketika disebutkan nama Allah hatinya gemetar ini menunjukkan hatinya akan tenang dengan menyebut nama Allah.

Tabel 13 Daya Pikir

NO Alternatif Jawaban F P (%)

7 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

16 25 18 1

26 41,66

30 1,66

Jumlah 70 100%

(63)

dua belas siang siswa disibukkan oleh masalah-masalah pelajaran, dan sebagiannya lagi tidak setuju karena mungkin sholatnya dilakukan dengan terburu-buru.

Tabel 14

Tidak Merendahkan Orang Lain

NO Alternatif Jawaban F P (%)

8 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

5 38 15 2

8,33 63 25 3,33

Jumlah 70 100%

Untuk pernyataan tentang tidak merendahkan orang lain 8,33% responden menjawab sangat setuju, 63% setuju, dan 25% tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa sebagian siswa tidak suka merendahkan orang lain atau meremehkan pekerjaan orang lain. Hal ini berarti materi tentang menghargai orang lain disampaikan dan diajarkan oleh guru dengan baik.

Tabel 15

Amalan Yang pertama Kali Dihisab

NO Alternatif Jawaban F P (%)

9 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

41 16 2 1

68,33 26,66 3,33 1,66

(64)

Untuk pernyataan tentang amalan yang pertama kali dihisab 68,33% responden menjawab sangat setuju jika amal yang pertama kali dihisab adalah sholat, 26,66% setuju, dan hanya 1,66% yang menyatakan tidak setuju. Dapat dilihat bahwa persentase siswa yang menjawab sangat setuju tentang amal yang pertama kali dihisab adalah sholat berarti ia paham akan sholat yang ditanamkannya sejak kecil.

Tabel 16 Kesabaran

NO Alternatif Jawaban F P (%)

10 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

37 23 - -

61,66 38,33

- -

Jumlah 70 100%

Tabel di atas menunjukkan untuk pernyataan kesabaran merupakan cara untuk menyikapi cobaan 61,66% responden sangat setuju, 38,33% setuju. Ini menunjukkan semua siswa sabar dalam menghadapi cobaan dari Allah. Dapat dilihat bahwa persentase siswa yang menjawab sangat setuju untuk sabar tinggi.

Tabel 17

Memohon Pertolongan

NO Alternatif Jawaban F P (%)

11 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

45 15 - -

(65)

Jumlah 70 100%

Tabel di atas menunjukkan untuk pernyataan memohon pertolongan hanya kepada Allah 75% siswa sangat setuju, 25% setuju. Dapat dilihat persentase siswa yang menjawab sangat setuju untuk memohon pertolongan hanya kepada Allah dalam kehidupan termasuk tinggi. Ini menunjukkan bahwa siswa selalu memohon pertolongan ketika sedang ada persoalan yang rumit hanya kepada Allah.

Tabel 18 Mengendalikan Emosi

NO Alternatif Jawaban F P (%)

12 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

13 36 7 4

21,66 60 11,66

6,66

Jumlah 70 100%

(66)

Tabel 19 Wajib Sholat

NO Alternatif Jawaban F P (%)

13 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

54 5 1 -

90 8,33 1,66 -

Jumlah 70 100%

Untuk pernyataan tentang wajib sholat jika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan mendapat dosa 90% responden sangat setuju, 8,33% setuju, dan hanya 1,66% yang tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengetahui akan hokum sholat. Namun masih ada siswa yang belum paham akan wajibnya sholat.

Tabel 20 Pelaksanaan Sholat

NO Alternatif Jawaban F P (%)

14 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

16 36 7 1

26,66 60 11,66

1,66

Jumlah 70 100%

(67)

meresapi makna sholat dengan khusu’ dan baik, inilah yang dapat memberikan dampak yang positif bagi pelaku yang mengerjakannya dengan khusu’. Sedangkan yang sebagian melakukan sholat hanya sebagai rutinitas yang harus dikerjakan.

Tabel 21 Pikiran Jernih

NO Alternatif Jawaban F P (%)

15 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

39 21 - -

65 35 - -

Jumlah 70 100%

Untuk pernyataan tentang pikiran yang jernih 65% responden sangat setuju, dan 35% responden yang setuju. Ini menunjukkan bahwa semua siswa memiliki pikiran yang jernih dalam menghadapi segala persoalan. Dapat dianalisa bahwa dalam hidup mereka tidak mudah putus asa karena dalam Islam tidak diperbolehkan dan hanya dengan sholatlah dapat mencapai semua itu.

Tabel 22 Kewajiban Sholat

NO Alternatif Jawaban F P (%)

16 A. Sangat setuju B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

53 7 - -

88,33 11,66

Gambar

Table diatas menunjukkan pernyataan tentang pengaruh sholat terhadap  aktifitas 10% responden sangat setuju, 60% setuju, 26,66% tidak setuju, 3,33%  responden sangat tidak setuju
Tabel 9  Kejujuran   NO  Alternatif Jawaban  F  P (%)  3  A. Sangat setuju  B. Setuju  C
Tabel 11  Derajat Taqwa  NO  Alternatif Jawaban  F  P (%)  5  A. Sangat setuju  B. Setuju  C
Tabel 13  Daya Pikir  NO  Alternatif Jawaban  F  P (%)  7  A. Sangat setuju  B. Setuju  C
+7

Referensi

Dokumen terkait

While we can individually predict the gender based on an individual with a certain height and weight, the entire dataset can be graphed and scored using every data point to

Mengacu kepada latar belakang di atas, penulis membatasi diri pada kajian pemikiran Munawir Sjadzali tentang gagasan yang menyangkut tentang Kedudukan Ahli Waris

11 Dengan kata lain, fatwa adalah pendapat hukum yang tidak mengikat yang dikeluarkan untuk menanggapi persoalan

Semua : Jago datang lagi, kini jago datang lagi untuk raih prestasi semoga Jago juara lagi!. Jago dos Q ia ia ia Ketua :

Aplikasi pada Tata Guna Lahan, yaitu bangunan mengikuti kontur tanah, akses pejalan kaki antar gedung yang aman tanpa adanya jalur pejalan kaki dari bangunan ke

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa warna hijau menunjukan daerah yang dapat dilalui kapal dengan nilai klasifikasi 0.. Warna merah menunjukan daerah yang

Meskipun jumlah spesies dan kelimpahan kumbang koprofagus pada hutan alami dan ketiga sistem agroforestri kakao tidak berbeda nyata (Gambar 2) jika dianalisis berdasarkan

Yang tumbuh bersama senja Kerinduan-kerinduan menyala Bersama detak dalam dada Kenangan tentangmu Rasa untukmu Rindu dirimu Semua menjadi satu Tapi kau tak pernah tahu Tentang