CUSTOMER LOYALITY (SURVEI AT JA-IT FASHION KINGS SHOPPING
CENTER BANDUNG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Kelulusan Strata I
Program Studi Manajemen Fakultas EkonomiUniversitas Komputer
Indonesia
Dosen Pembimbing :
Trustorini Handayani, SE., M.SiDisusun Oleh:
Andini Padilah21210097
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
Data Pribadi
Nama
: Andini Padilah
Tempat/ Tanggal Lahir
: Purwakarta, 04 April 1992
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Tubagus Ismail Bawah Gg.Madani 5 No. 38A
No.Hp
: 083816399614
Riwayat Pendidikan
1998-2003
: SDN 8 Purwakarta. ( Lulus )
2003-2006
: SMP Negri 4 Purwakarta. ( Lulus )
2006-2009
: SMA Negri 3 Purwakarta. ( Lulus )
Masih Kuliah di Universitas Komputer Indonesia Bandung, Jurusan
Manajemen S1, Fakultas Ekonomi, Spesialisasi Manajemen Bisnis.
Keahlian Komputer
MS Office ( Ms Word, Ms Visio, Ms Power Point, Ms Acces).
Internet
Pengalaman Bekerja
SPG CARDINAL di Toserba YOGYA
SPG Telkomsel
SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI...ii
SURAT PERNYATAAN...iii
ABSTRAK...iv
ABSTARCT...v
KATA PENGANTAR...vi
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR TABEL...viii
DAFTAR GAMBAR...ix
DAFTAR LAMPIRAN...x
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang...1
1.2Identifikasi Dan Rumusan Masalah...9
1.2.1 Identifikasi Masalah...9
1.2.2 Rumusan Masalah...10
1.3Maksud Dan Tujuan Penelitian...10
1.3.1 Maksud Penelitian...10
1.3.2 Tujuan Penelitian...10
1.4Kegunaan Penelitian...11
1.4.1 Kegunaan Praktis...11
1.4.2 Kegunaan Akademis...11
2.1.1.1 Pengertian Kualitas Produk………...13
2.1.2 Kualitas Pelayanan………...14
2.1.2.1 Pengertian Kepemimpinan Transformasional...14
2.1.3 Loyalitas Pelanggan...16
2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan...16
2.1.3.2 Pengertian Loyalitas Pelanggan...17
2.1.4 Hubungan Antar Variabel ...18
2.1.4.1 Hubungan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan…………...18
2.1.4.2 Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan………19
2.1.4.3 Hubungan Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan...19
2.1.5 Penelitian Terdahulu...21
2.2 Kerangka Pemikiran...24
2.3 Hipotesis...24
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian...26
3.2.3.1 Sumber Data...34
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data...34
3.2.3.3 Teknik Pengumpulan Data...38
3.2.4 Uji Validitas...39
3.2.5 Uji Realibilitas...44
3.2.6 Uji MSI...47
3.2.7 Rancangan Analisis Deskriptif...48
3.2.7.1 Pengujian Hipotesis...52
3.2.7.2 Statistik Uji...53
3.2.7.3 Analisis Kuantitatif...54
3.2.7.4Analisis Regresi Berganda...55
3.2.7.5 Pengujian Hipotesis...57
3.2.7.6 Penarikan Kesimpulan...61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan...28
4.1.1 Sejarah Singkat Ja-it……...28
4.1.2 Struktur Organisasi Ja-it Fashion...29
4.3.1 Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap
Loyalitas Pelanggan Ja-it………...71
4.3.1.1 Analisis Persamaan Regresi Linier Berganda...72
4.3.1.2 Analisis Korelasi...74
4.3.1.3 Analisis Koefisien Determinasi………75
4.3.1.4 Pengujian Hipotesis………..77
4.3.1.4.1 Uji Hipotesis Simultan (Uji F)………..……77
4.3.1.4.2 Uji Hipotesis Parsial (Uji t)………...…79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...84
5.2 Saran...85
DAFTAR PUSTAKA
Nasabah Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri.
Woro Mardikawati (2013). Pengaruh Nilai Pelanggan dan Kualitas Layanan
Terhadap Loyalitas Pelanggan, Melalui Kepuasan Pelanggan Pada Pelanggan Bus
Efisiensi.
Sri Kussujanitun (2011). Pengaruh Pengetahuan Produk, Nilai dan Kualitas yang di
Persepsikan Terhadap Kepuasan Pelanggan Mobil Toyota.
Ike Kusdyah (2012). Persepsi Harga, Persepsi Merk dan Persepsi Nilai dan
Keinginan Pembelian Ulang Jasa Clinic Kesehatan
Ferninda Manopo (2013). Kualitas Pelayanan dan Service Cape Pengaruhnya
Teerhadap KepuasanvKonsumen Pada Hotel Puri Manado.
Dwi Ayani (2010) Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam
Membentuk Loyalitas Pelanggan.
Ni Putu Sawitri (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Pelanggan Tegal Sari di Ubud Bali.
Munjati Munawaroh (2005) Analisis Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
Karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis dalam menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas
Pelanggan Toko Ja-it Fashion Kings Shopping Center Bandung”. Penulisan ini
merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang pada jurusan
Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa hasil penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penulis
miliki. Tanpa saran, dukungan, bantuan, serta bimbingan tidak mungkin skripsi ini
terwujud.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang
setinggi-tingginya. Penulis Ucapkan kepada
1. Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
2. Bapak Eddy Soeryanto Soegoto Selaku Rektor Unikom
3. Ibu Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic Selaku Dekan
4. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si Selaku Kaprodi
5. Ibu Trustorini Handayani, SE., M.Si Selaku Dosen Pembimbing
6. Ibu Windi Novianti, S.E., M.Si Selaku Dosen Wali
7. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si Selaku Dosen Penguji I
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang diberikan oleh
semua pihak sehingga bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
umumnya. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat
membantu pihak-pihak yang membutuhkannya.
Akhir kata semoga Allah SWT.Membalas semua kebaikan dan jasa yang telah
penulis terima, semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
Bandung, 20 Agustus 2014
Andini Padilah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan bisnis di era globalisasi menuntut perusahaan harus mampu
bersikap cepat dan tepat dalam menghadapi persaingan dilingkungan bisnis yang
bergerak sangat dinamis dan penuh dengan ketidakpastian. Tingkat persaingan di
Indonesia sangat ketat, setiap perusahaan berusaha untuk dapat meningkatkan
pangsa pasar dan meraih konsumen baru. Perusahaan dapat menentukan strategi
perusahaan yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan,
sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai. Perusahaan dalam negeri maupun
perusahaan asing berusaha mendirikan usaha bisnis dan menciptakan jenis-jenis
produk yang nantinya akan digemari oleh calon pelanggan, terutama di bidang
fashion.
Berkembangnya pusat-pusat perbelanjaan saat ini di ikuti juga muculnya
tempat-tempat perbelanjaan modern yang salah satunya Kings Shopping Center,
ITC Kebon Kalapa dan Factory Outlet, yang menyediakan kebutuhan produk
pakaian yang sudah menjadi kebutuhan saat ini dan seterusnya salah satunya toko
ja-it fashion yang berlokasi di Kings Shopping Center masih terbilang toko baru
yang menawarkan beberapa produk pakaian seperti long dress, mini dress, blouse,
kemeja,blazer dengan harga yang beragam dan masih bisa terjangkau oleh
pelanggan yang sudah memiliki member, dengan menggunakan member para
pelanggan akan mendapatkan potongan harga sehingga dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan terhadap toko ja-it fashion sehingga setelah pelanggan puas
akan membuat pelanggan akan melakukan pembelian dimasa yang akan datang
atau pembelian berulang pada produk yang sama. Toko ja-it juga mempunyai
kelebihan di banding dengan toko-toko lain karena selain produk yang di kirim
oleh supplier toko ja-it juga memproduksi sendiri produknya seperti T-shirt,
Blouse, kemeja, Tas.
Toko ja-it berusaha menciptakan kepuasan pelanggan yang tinggi dimana
perusahaan meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan pelayanan.
Kepuasan pelanggan merupakan kunci dalam menciptakan loyalitas pelanggan.
Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat
kepuasan pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan loyalitas
pelanggan tapi juga dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan,mengurangi
sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran,
mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan.
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa pelanggan yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja toko ja-it dan harapan-harapannya
sebelum membeli produk toko ja-it tersebut. Pelanggan tentu mengharap dan
harapannya lebih tinggi sebelum membeli produk, agar keinginannya terpenuhi.
Kadang kala yang di inginkan pelanggan tidak sesuai dengan apa yang mereka
dapatkan setelah membeli produk. sukses tidaknya suatu perusahaan dalam
perusahaan dalam menciptakan nilai, dan secara terus menerus berupaya untuk
memperbaikinya. Imbalan dari loyalitas bersifat jangka panjang dan kumulatif.
Sebagai usaha untuk mendapatkan konsumen yang loyal, maka ja-it fashion harus
menyusun strategi yang lebih akurat, di antaranya adalah meningkatkan kualitas
layanan dan kualitas produk serta mengetahui posisi pesaing dan memperkirakan
besarnya pangsa pasar
Tabel 1.1
Kuesioner Awal Y Loyalitas
Pertanyaan
YA TIDAK
Persentase Persentase 1 Saya tidak memiliki keinginan untuk berpindah ke
produk lain yang sejenis
12 18
47% 53%
2 Saya akan terus membeli produk toko ja-it 12 18
47% 53%
3 Saya akan terus menjadi pelanggan toko ja-it 13 17
44% 56%
4 Saya akan menyatakan hal-hal positif mengenai produk ja-it kepada teman-teman
16 14
53% 47%
Berdasarkan survey awal dari 30 responden dari toko ja-it fashion
menunjukan bahwa keinginan pelanggan untuk tidak berpindah ke produk lain
yang sejenis pelanggan menyatakan ya sebesar 47% dan menyatakan tidak sebesar
53%. Pelanggan juga menyatakan akan membeli produk toko ja-it fashion Ya
akan terus menjadi pelanggan toko ja-it sebesar 44% menyatakan ya dan 56%
menyatakan tidak. Lalu pelanggan akan menyatakan hal-hal positif kepada
teman-teman dimana pelanggan meyatakan ya sebesar 53% dan menyatakn tidak sebesar
47%.
Loyalitas merupakan komitmen pelanggan bertahan secara mendalam
untuk melakukan pembelian ulang produk baik barang atau jasa secara konsisten
di masa yang akan datang meskipun pengaruh situasi usaha pemasaran berpotensi
merubah perilaku Terlihat dari hasil wawancara, observasi secara langsung dan
hasil kuesioner awal kurangnya loyalitas pelanggan dimana pelanggan memiliki
keinginan untuk berpindah ke produk lain yang sejenis.
Seperti mengharapkan puas dengan kualitas produk, kualitas produk
adalah suatu bentuk dengan nilai kepuasan yang kompleks. Kualitas produk
didapatkan dengan cara menemukan apa yang di harapkan pelanggan,
meningkatkan nilai produk. Kepuasan pelanggan merupakan bentuk yang berdiri
sendiri dan dipengaruhi oleh kualitas produk. Kemampuan produk ini untuk
memberikan layanan yang terbaik pada pemakainya akan menguatkan kedudukan
atau posisi produk dalam benak konsumen, sehingga memungkinkan konsumen
menjadikan pilihan pertama bilamana akan terjadi pembelian diwaktu yang akan
Tabel 2.1
Kuesioner Awal X1 Kualitas Produk
No Pertanyaan Ya Tidak
Persentasi (%)
Persentasi (%)
1 Produk ja-it nyaman saat digunakan 12 18
40% 60%
2 Produk yang digunakan tidak mudah rusak 13 17
44% 56%
3 Produk ja-it memiliki desain atau bentuk yang menarik
17 13
56% 44%
4 Produk ja-it mudah dalam perawatannya 18 12
60% 40%
Berdasarkan survey awal dari 30 responden dari toko ja-it fashion
menunjukan bahwa Produk ja-it nyaman saat digunakan sebesar 40% pelanggan
menyatakan ya dan 60% pelanngan menyatakn tidak. Pelanggan juga menyatakan
Produk yang digunakan tidak mudah rusak sebesar 44% menyatakan ya dan 56%
menyatakan tidak. Sementara pelanggan menyatakan bahwa Produk jait memiliki
desain dan bentuk yang menarik ya sebesar 56% dan tidak sebesar 44%. Lalu
pelanggan akan menyatakan produk ja-it mudah dalam perawatannya dimana
pelanggan menyatakan ya sebesar 60% dan tidak sebesar 40%.
Kotler dan Amstrong (2003:22) menyatakan bahwa sesuai dengan konsep
terbaik, dan sifat terbaik dan bahwa perusahaan harus mencurahkan tenaganya
untuk melakukan perbaikan produk secara terus menerus. Perusahaan yang
mampu memuaskan pelanggan dan memiliki konsumen yang setia cenderung
mampu bertahan. Dimana terlihat dari hasil kuesioner dan wawancara langsung
terhadap pelanggan, pelanggan merasakan produk ja-it yang kurang nyaman saat
digunakan begitu juga dengan produk yang mudah rusak yang di rasakan
pelanggan yang di akibatkan kualitas produk ja-it.
Kualitas layanan juga dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan secara
langsung dan mempengaruhi loyalitas pelanggan secara tidak langsung melalui
kepuasan. Kualitas layanan mendorong pelanggan untuk komitmen kepada
produk dan layanan suatu perusahaan sehingga berdampak kepada peningkatan
pangsa pasar suatu produk, kualitas layanan sangat krusial dalam
mempertahankan pelanggan dalam waktu yang lama dimana dengan semakin
tingginya tingkat persaingan akan menyebabkan pelanggan menghadapi lebih
banyak alternatife produk dan kualitas yang bervariasi sehinggan pelanggan akan
selalu mencari nilai yang paling tinggi dari beberapa produk. Kualitas yang
Tabel 3.1
Kuesioner Awal X2 Kualitas Pelayanan
Pertanyaan
YA TIDAK
Persentase Persentase
4 Toko ja-it mudah di jangkau 18 12
60% 40%
5 Karyawan ja-it mempromosikan produk dengan baik
14 16
47% 53%
6 Karyawan ja-it dapat memahami keinginan anda 14 16
47% 53%
7 karyawan ja-it berpenampilan rapi dan menarik 12 18
47% 53%
Berdasarkan survey awal dari 30 responden dari toko ja-it fashion
pelanggan menyatakan bahwa toko jait mudah di jangkau pelanggan sebesar 60%
menyatakan ya dan 40% menyatakan tidak. Karyawan mempromosikan produk
dengan baik kepada pelanggan 47% menyatakan ya dan 53% menyatakan tidak.
karyawan ja-it dapat memahami keinginan pelanggan sebesar 47% menyatakan ya
dan 53% menyatakan tidak. Karyawan ja-it berpenampilan rapi dan menarik 47%
menyatakan ya dan 53% menyatakann tidak.
Kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi
utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu expected service dan
perceived service. Kelima dimensi pokok tersebut meliputi (Tjiptono, 2008:223):
(1) Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan
sarana komunikas; (2) Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan; (3) Daya
tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap; (4) Jaminan (assurance),
mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang
dimiliki para staf; bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan; (5) Empati
(empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang
baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan. Dimana
terlihat dari hasil kuesioner dan wawancara langsung terhadap pelanggan,
pelangan merasakan karyawan kurang dalam memproduksikan produk kepada
pelanggan sehingga pelanggan kurang informasi karyawan juga kurang
memahami apa yang di inginkan pelanggan serta penampilan karyawan ja-it yang
kurang menarik dan rapih menyebabkan pelanggan kurang tertarik.
Dengan melihat situasi saat ini yang ada di toko ja-it, permasalahan yang
timbul ialah melihat dari kualitas produk toko ja-it. Toko ja-it sudah
menggunakan berbagai macam strategi dan saat ini yang digunakan adalah obral
besar-besaran toko menekan harga serendah mungkin dan sedikit mengurangi
kualitas produk yang sudah ada sehingga membuat pelanggan tertarik. Tapi semua
itu tidak berjalan dengan baik karena pelanggan saat ini semakin pintar dalam
menilai kualitas produk yang akan dibelinya. pelanggan kecewa karena kualitas
produk yang ada di toko ja-it berkurang, dimana seringnya pelanggan merasakan
ketidak nyamanan dalam memakai produk serta produknya yang mudah rusak.
Begitu juga dengan kualitas pelayanan yang diberikan toko ja-it, karyawan kurang
mengetahui tentang produk yang ditawarkan, sehingga kurangnya informasi yang
diberikan kepada pelanggan menyebabkan pelanggan ragu akan produk yang akan
dibelinya, mengakibatkan pelanggan berfikir lagi dalam membeli dan memilih
membeli produk di toko lain.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan topik Kualitas Produk, Kualitas Layanan,dan Loyalitas
Pelanggan yang terjadi pada toko Ja-it Fashion yang berada di Kings Shopping
Center.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat disimpulkan masalah yang ada di
perusahaan adalah :
Berkurangnya kualitas produk yang di tawarkan toko ja-it sehingga
pelanggan kurang merasa nyaman dalam memakai produk serta
produk yang mudah rusak.
Kurangnya pengetahuan karyawan dalam mempromosikan produk
serta memahami apa yang di inginkan pelanggan dan penampilan
Kurangnya kepuasan yang di dapat oleh pelanggan dengan menilai
kualitas produk dan kualitas layanan yang ada di toko tersebut dan
mengakibatkan pelanggan berpindah ke toko lain
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, untuk memperjelas fokus masalah yang akan
diteliti dalam penelitian ini, penulis menyusun identifikasi masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana Kualitas Produk di toko Ja-it Fashion
2. Bagaimana Kualitas Layanan di toko Ja-it Fashion
3. Bagaimana Loyalitas Pelanggan di toko Ja-it Fashion
4. Bagaimana pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan di toko Ja-it Fashion baik secara parsial dan
simultan.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan
Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Loyalitas Pelanggan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Kualitas Produk di toko Ja-it Fashion
3. Untuk mengetahui Loyalitas Pelanggan di toko Ja-it Fashion
4. Untuk menganalisis Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan di toko Ja-it Fashion baik
secara parsial dan simultan
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Bagi Pimpinan, sebagai informasi memahami dan memotivasi bawahan
agar biasa bekerja dengan baik dan optimal.
2. Bagi Karyawan, sebagai alat bantu untuk memotivasi agar mampu bekrja
secara optimal dan lebih baik.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Untuk menambah wawasan keilmuan di bidang Manajemen Bisnis
terutama Kualitas Produk dan Kualitas layanan terhadap Loyalitas pelanggan.
1.5Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang di ambil sebagai tempat penelitian ditoko Ja-it Fashion yang
bertempat di Kings Shopping Center Bandung terhitung mulai dari Bulan
Tabel 1.4
Jadwal Kegiatan Penelitian dan Penyusunan Skripsi
NO Uraian Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Studi Kepustakaan
3 Observasi Awal
4 Pendaftaran Seminar UP
5 Seminar UP
6 Pengumpulan Data
7 Pengolahan Data
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Kualitas Produk
2.1.1.1 Pengertian Kualitas Produk
Menurut Kotler and Armstrong (2012:283) arti dari kualitas produk adalah “the ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall
durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued
attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya,
hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
Dimensi kualitas produk menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd
(2005:422) terdiri dari : Performance (kinerja) yaitu berhubungan dengan
karakteristik operasi dasar dari sebuah produk. Durability (daya tahan), yang berarti
berapa lama umur produk bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.
Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana
produk memenuhi spesifikasi atau tidak ditemukannya cacat pada produk. Features
(fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi
probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode
waktu tertentu. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan
produk. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari
penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat
kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas
produk yang bersangkutan.
2.1.2 Kualitas Layanan
2.1.2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan
Gronholdt, Martensen dan Kristensen (2000:510) membagi kualitas layanan
dalam dua dimensi kualitas yaitu kualitas hardware dan kualitas humanware.
Kualitas hardware terkait dengan atribut-atribut barang dan jasanya. Sedangakan
kualitas humanware terkait dengan komponen interaksi antara konsumen dengan
pemberi jasa. Hubungan sebab akibat menyatakan; sesungguhnya terdapat banyak
lagi poin-poin tergantung yang lain antar variabel.
McDougall dan Levesque (2000:394) membagi kualitas layanan dalam dua
dimensi yaitu kualitas inti (core quality) dan kualitas hubungan (relational quality).
Kualitas inti didefinisikan sebagai kualitas dasar dari jasa yang dijanjikan akan
diberikan atau ditawarkan. Sedangkan kualitas hubungan terkait dengan bagaimana
kualitas tadi diberikan atau disampaikan.
Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang
kualitas jasa sebagaimana telah dikemukakan oleh Parasuraman et.al. dalam Teja
(2010 ; 15) yaitu dimensi
1) Reliability adalah kemampuan melakukan dan memenuhi kualitas layanan yang
telah dijanjikan secara tepat waktu, akurat, dan dapat dipercaya.
2) Assurance adalah pengetahuan dan sopan santun dari para karyawan serta
kemampuan untuk memberikan rasa aman dan kepercayaan.
3) Tangibles adalah tampilan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan bersih dan
atraktif, hingga alat komunikasi yang digunakan.
4) Responsiveness adalah keinginan dan kemampuan untuk membantu pelanggan dan
memberikan layanan yang tepat dengan memandang setiap pelanggan.
5) Emphaty adalah kemampuan yang dimiliki masing-masing staf untuk melayani
pelanggan dan memahami serta mangantisipasi kebutuhan pelanggan. khususnya
kebutuhan yang bersifat individual.
pelanggan sebagai prioritas.tangibles, reliability, responsiveness, assurance
dan emphaty. Kualitas layanan yang maksimal diharapkan akan tercipta suatu
kepuasan pada diri konsumen. Sedangkan menurut Kotler dalam woro (2013 ; 65)
kepuasan sendiri adalah perasaan seseorang mengenai kesenangan atau kepuasan atau
hasil yang mengecewakan dari membandingkan penampilan produk yang telah
disediakan (atau hasil) yang berhubungan dengan harapan pelanggan.
Menurut Hermawan Kertajaya dalam Teja Endra ET (2010:15), kualitas
kemampuan suatu perusahaan untuk secara konsisten memenuhi keinginan,
kebutuhan, dan harapan pelanggan. Layanan pelanggan yang bagus biasanya akan
menghasilkan kepuasan pelanggan (customersatisfaction).
2.1.3 Loyalitas Pelanggan
2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi spesifik terhadap keseluruhan
pelayanan yang diberikan pemberi jasa, sehingga kepuasan pelanggan hanya dapat
dinilai berdasarkan pengalaman yang pernah dialami saat proses pemberian
pelayanan.
Menurut Kotler (2003:61) kepuasan merupakan perasaan senang ataupun
kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja
(atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Apabila kinerja lebih kecil dari
harapan konsumen akan merasakan tidak puas. Apabila kinerja sama dengan harapan
konsumen akan merasakan puas. Apabila kinerja melebihi harapan, konsumen akan
merasakan sangat puas.
Menurut Rangkuti (2002:30) Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai
respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya
dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian. Salah satu faktor yang
menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa
persepsi kualitas jasa, juga ditentukan oleh kualitas produk, harga, dan faktor-faktor
yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat.
Ketika konsumen merasakan ketidakpuasan, konsumen akan enggan untuk
menggunakan lagi jasa perusahaan tadi. Mereka akan cenderung untuk mencari
perusahaan lain yang mereka anggap akan menawarkan tingkat kepuasan yang
mereka harapkan. Atau dengan kata lain jika tingkat kepuasan yang dirasakan rendah,
maka akan mempengaruhi niat untuk berpindah.
Sedangkan untuk konsumen yang puas, mereka akan cenderung untuk lebih
sering memakai jasa dari perusahaan tadi, maka akan mempengaruhi niat untuk
membeli ulang dan menjadi pelanggan yang loyal.
2.1.3.2 Pengertian Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan merupakan bagian terpenting pada pengulangan
pembelian pada pelanggan menurut Caruana dalam Dwi Aryani (2010:114). Menurut
Reichheld dan Sasser dalam Dwi Aryani (2010:114), loyalitas pelanggan memiliki
korelasi yang positif dengan performa bisnis menurut Beerli dkk dalam Dwi Aryani
(2010:114). Menurut Castro dan Armario dalam Dwi Aryani (2010:114), loyalitas
pelang-gan tidak hanya meningkatkan nilai dalam bisnis, tetapi juga dapat menarik
pelanggan baru menurut Beerli dkk dalam Dwi Aryani (2010:114). Pada jangka
pendek, memperbaiki loyalitas pelanggan akan membawa profit pada penjualan.
Profit merupakan motif utama konsistensi bisnis, karena dengan keuntungan maka
roda perputaran bisnis dari variasi produk dan jasa yang ditawarkan maupun
jangka panjang, memperbaiki loyalitas umumnya akan lebih profitabel, yakni
pelanggan bersedia membayar harga lebih tinggi, penyediaan layanan yang lebih
murah dan bersedia merekomendasikan ke pelanggan yang baru “Managing
Customer” dalam Dwi Aryani(2010:114).
Menurut Lupiyoadi (2001:161) konsumen yang loyal akan menunjukkan
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Repeat : Apabila konsumen membutuhkan produk atau jasa akan membeli produk
tersebut pada perusahaan tersebut.
b. Retention : Konsumen tidak terpengaruh kepada pelayanan yang ditawarkan oleh
pihak lain
c. Refferal : Jika produk atau jasa baik, konsumen akan mempromosikan kepada
orang lain, dan jika buruk konsumen diam dan memberitahukannya pada pihak
perusahaan.
2.1.4 Hubungan Antara Variabel
2.1.4.1Hubungan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan
2.1.4.2 Hubungan Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan
Menurut Parasuraman dalam Tjiptono (2008:95) Mengemukakan bahwa
adanya pengaruh positif dan signifikan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas
Pelanggan dimana Kualitas Pelayanan mempengaruhi Loyalitas, dengan
meningkatkan indikator dari Kualitas Pelayanan seperti tangible, reliability,
responsiveness, assurance dan emphaty akan membuat pelanggan lebih nyaman untuk
menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan
perusahaan. Ikatan inilah yang akan membuat pelanggan menjadi loyal.
2.1.4.3 Hubungan Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan.
Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk, secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Loyalitas Pelanggan. Dengan demikian, jika Kualitas Pelayanan dan
Kualitas Produk mengalami kenaikan maka loyalitas pelanggan juga mengalami
kenaikan. Hal ini mendukung penelitian yang di lakukan oleh Sutrisni dalam Melysa
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Hipotesis
Kualitas Produk
Performance
Durability
Conformance to
Specifications
Features
Reliability Aesthetic
Perceived Quality
Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd
(2005:422)
Kualitas Pelayanan
Tangible
Responsiveness
Reliability
Assurance
Emphathy
Parasuraman dalam Woro Mardikawati (2013:70)
Loyalitas Pelanggan
Repeat
Retention
Referral
2.1.5 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan Penelitian terdahulu dari beberapa jurnal yaitu :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
N0 Nama
Peneliti
Judul Hasil dan Kesimpulan
Persamaan Perbedaan Tahun
1 Rachmad
Hidayat
Pengaruh Kualitas Layanan,
Kualitas Produk
dan Nilai
Nasabah Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas
Nasabah Bank Mandiri
Kualitas layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. 1. Variabel 2. Gambar kerangka pemikiran 3. Hasil penelitian sama-sama memilik pengaruh positif antara kualitas layanan terhadap loyalitas 1.Tempat penelitian 2.Populasi 3.Sample 4.Tahun penelitian 2009
2 Woro
Mardikawati
Pengaruh Nilai Pelanggan dan Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan, Melalui Kepuasan
3 Basrah Saidani
Pengaruh
kualitas produk dan kualitas layanan terhadap kepuasan
konsumen dan minat beli pada Ranch Market
Kualitas produk dan kualitas layanan baik, namun ada beberapa hal yang harus di tingkatkan seperti menerima masukan dari pelanggan dan
menjalankan masukan tersebut
1. 1. Variabel 2.Gambar kerangka pemikiran 3.Hasil penelitian sama-sama memiliki pengaruh positif antara kualitas produk,kuali tas layanan terhadap kepuasan 1. Tempat penelitian 2. Populasi 3. Sample 4. Tahun penelitian 2012
4 Ni Putu
Sawitri
Pengaruh
kualitas layanan terhadap
kepuasan dan loyalitas
pelanggan tegal sari accommodation di ubud Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan 1. Variabel 2. Gambar Kerangka Pemikiran 3. Hasil penelitian sama-sama memiliki pengaruh positif antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas 1. Tempat Penelitian 2. Populasi 3. Sample 4. Tahun Penelitian 2013
5 Dwi Aryani Pengaruh
kualitas layanan terhadap
kepuasan
signifikan terhadap loyalitas terhadap loyalitas pelanggan
6 Suwarni Pengaruh
kualitas produk
dan harga
terhadap
loyalitas melalui kepuasan
konsumen di
kartu prabayar IM3 Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap kepuasan 1. Variabel 2. Gambar kerangka pemikiran 3. Hasil penelitian sama-sama memiliki pengaruh positif antara kualitas prduk terhadap kepuasan 1. Tempat penelitian 2. Populasi 3. Sample 4. Tahun penelitian 2011
7 Feibe Permatasari Karundeng
Kualitas layanan dan kepuasan pengaruhnya terhadap loyalitas
konsumen pada
rumah makan
mawar sharrow wanea manado Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas layanan terhadap loyalitas konsumen 1. Variabel 2. Gambar kerangka pemikiran 3. Hasil penelitian sama-sama memiliki pengaruh positif antara kualitas layanan terhadap loyalitas konsumen 1. Tempat penelitian 2. Populasi 3. Sample 4. Tahun penelitian 2013
8 Teja Endra ET
Kajian hubungan kausal kualitas layanan dengan kepuasan dan loyalitas
pelanggan pada penyedia layanan akses broadband
pengaruh positif antara kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan
2.2 Kerangka Pemikiran
Loyalitas Pelanggan yaitu pelanggan yang berkomitmen terhadap merek atau toko
berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang dan tidak
terpengaruh oleh produk-produk pesaing dan tetap setia memilih produk perusahaan.
Kualitas produk yaitu semua yang bisa ditawarkan dipasar untuk mendapatkan
perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan
atau kebutuhan konsumen. Kualitas Layanan yaitu perilaku produsen terhadap
pelanggan sehingga mengakibatkan pelanggan merasa nyaman atau sebaliknya
dengan pelayanan yang ada di toko tersebut.
2.3 HIPOTESIS
Berdasarkan latar belakang, permasalahan dan kerangka pemikiran maka penulis
dapat menarik suatu hipotesis yaitu Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan
Sesuai dengan kerangka berfikir diatas, maka peneliti mengambil hipotesis atau
dugaan sementara, yaitu :
H1 : Kualitas Produk pada toko Ja-it di Kings Shopping Center Tinggi
H2 : Kualitas Pelayanan pada toko Ja-it di Kings Shopping Center Tinggi
H3 : Loyalitas Pelanggan toko Ja-it di Kings Shopping Center Tinggi
H4 : Kualitas Produk Berpengaruh Terhadap Loyalitas Pelanggan Toko
Ja-it di Kings Shopping Center.
H5 : Kualitas Pelayanan Berpengaruh Terhadap Loyalitas Pelanggan Toko
Ja-it di Kings Shopping Center.
H6 : Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Berpengaruh Terhadap
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2011:32) adalah
Sebagai berikut :
“Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variable tertentu yang di tetapkan untuk di
pelajari dan di tarik kesimpulan”
Adapun pengertian objek penelitian menurut Umar Husein (2005:303)
adalah sebagai berikut :
Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek
penelitian, juga di mana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga di tambahkan
hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Sesuai dengan pengertian di atas bahwa pengertian objek penelitian adalah
sesuatu yang menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah.
Objek penelitian terdiri dari Kualitas Produk (X1) Kualitas Layanan (X2)
Loyalitas Pelanggan (Y) pada toko Ja-it Fashion yang berada di Kings Shopping
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang di gunakan peneliti dalam
mengumpulkan penelitiannya.
1. Metode penelitian menurut Sugiyono (2011:4) adalah sebagai berikut :
“ Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan untuk ditemukan,
dibuktikan dan di kembangkan suatu pengetahuan sehingga pada
gilirannya dapat di gunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah”.Metodologi Penelitian
Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode
penelitian yang sesuai. Pada penelitian ini metode penelitian yang di
gunakan adalah metode survey dengan teknis analisis dan
menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif.
3.2.1` Desain Penelitian
Desain Penelitian merupakam cetak biru yang menentukan pelaksanaan
selanjutnya. Penyusunan desain ini di lakukan setelah kita menentukan topic atau
judul yang akan di laksanakan.
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah di kemukakan, penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2007;24) metode
deskriptif merupakan “ suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia,
suatu objek, suatu kondisi atau system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa
sistematis dan akurat mengenai fakta yang terjadi, dalam hal ini pengaruh kualitas
produk dan kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan.
Menurut sugiyono (2009:13) menjelaskan proses penelitian disampaikan
seperti teori sebagai berikut:
Proses penelitian meliputi :
1. Sumber masalah
2. Rumusan masalah
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
4. Pengajuan hipotesis
5. Metodologi Penelitian
6. Menyusun instrument penelitian
7. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan proses penelitian di atas maka proses penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Rumusan Masalah
Penelitian ini merumuskan masalahnya sebagai berikut :
a. Bagaimana Kualitas Produk toko Ja-it yang berada di Kings
Shopping Center.
b. Bagaimana Kualitas Layanan toko Ja-it yang berada di Kings
Shopping Center.
c. Bagaimana Loyalitas Pelanggan toko Ja-it yang berada di Kings
d. Bagaimana pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan
Terhadap Loyalitas Pelanggan toko Ja-it yang berada di Kings
Shopping Center.
e. Bagaimana pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas
Pelanggan toko Ja-it yang berada di Kings Shopping Center.
f. Bagaimana pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas
Pelanggan toko Ja-it yang berada di Kings Shopping Center.
2. Merumuskan Tujuan
a. Untuk mengetahui Kualitas Produk di Toko Ja-it yang berada di
Kings Shopping Center.
b. Untuk mengetahui Kualitas Layanan di Toko Ja-it yang berada di
Kings Shopping Center.
c. Untuk mengetahui Loyalitas Pelanggan di Toko Ja-it yang berada
di Kings Shopping Center.
d. Untuk menganalisis pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas
Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan di Toko Ja-it yang berada di
Kings Shopping Center.
e. Untuk menganalisis Pengaruh Kualitas Produk terhadap Loyalitas
Pelanggan di Toko Ja-it yang berada di Kings Shopping Center.
f. Untuk menganalisis Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas
3. Desain Penelitian
Gambar 3.1 Desain Penelitian
3.2.2 Operasional Variabel
Menurut Narimawati Umi (2008:30) pengertian operasional variable
adalah sebagai berikut:
“Operasional Variabel adalah proses penguraian variable penelitian ke
dalam sub variable, dimensi, indicator sub variable, dan pengukuran.
Adapun syarat penguraian operasional dilakukan bila dasar konsep dan
Kualitas Produk
(X
1)
Kualitas Layanan
(X
2)
Loyalitas Pelanggan
indikator masing-masing variable sudah jelas, apabila belum jelas secara
konseptual maka perlu di lakukan analisis factor”.
Sesuai dengan judul penelitian yang di ungkapkan oleh penulis yaitu
Pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan terhadap loyalitas
pelanggan. Maka variable yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen yaitu variable bebas yang biasa juga
mempengaruhi variabel lain.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kualitas Produk
(X1), Kualitas Layanan (X2)
Kualitas Produk dan Kualitas Layanan ditentukan dengan skala
ordinal, data-data diperoleh dari hasil wawancara pada pelanggan dan
melalui kuesioner
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependen adalah Variabel terkait yang di pengaruhi atau
mempengaruhi variable lain, dalam penelitian ini yang menjadi
variable dependen yaitu Loyalitas Pelanggan.
Agar lebih jelas indikator tersebut dapat dituangkan dalam table di
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Indikator Skala Ukuran No.
Kuesioner
Skala
Kualitas Produk kemampuan sebuah
produk dalam
memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya
a. Kinerja
b. Daya Tahan
c. Spesifikasi d. Features e. Reliability f. Aesthetic g. Perceived Quality a. Tingkat kesesuaian kinerja produk dengan yang diharapkan pelanggan
b. Tingkat daya tahan produk sesuai dengan yang diharapkan pelanggan c. Tingkat kesesuaian spesifikasi produk dengan yang di inginkan pelanggan d. Tingkat
Perceived Quality dengan yang di inginkan
Kualitas Layanan
upaya pemenuhan
kebutuhan dan
keinginan
pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan a. Tangible b. Reliability c. Responsiveness d. Assurance e. Emphaty a. Tingkat tangible yang diberikan kepada pelanggan sudah sesuai dengan yang diharapkan b. Tingkat realibility yang diberikan oleh karyawan dalam pelayanan c. Tingkat responsivene ss karyawan dalam memberikan pelayanan d. Tingkat kesesuaian assurance dengan yang diharapkan e. Tingkat Emphaty karyawan terhadap pelanggan 1,2 3,4 5,6 7,8 9,10 Ordinal Loyalitas Pelanggan merupakan ukuran yang lebih dapat diandalkan untuk
a. Repeat a. tingkat
keinginan pelanggan
1,2
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1 Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dari berbagai jurnal-jurnal yang dipilih untuk
dijadikan bahan penelitian. Untuk mengetehui Pengaruh Kualitas Produk
dan Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan.
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
Teknik Penentuan data yang dilakukan adalah dengan penggunaan sample.
Hal ini disebabkan oleh beberapa keterbatasan dalam penelitian yang meliput
keterbatasan biaya dan waktu, maka perlu di tarik sejumlah sampel dari populasi.
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2008:96), definisi populasi yaitu sebagai berikut
:”Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
memprediksi
pertumbuhan penjualan dan keuangan
b. Retention
c. refferal
untuk kembali membeli produk b. tingkat
keinginan pelanggan untuk tetap menggunaka n produk c. tingkat
keinginan pelanggan dalam merekomend asikan produk
3,4
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang diambil
oleh peneliti kali ini adalah pada toko Ja-it yang berada di Kings Shopping Center.
Publik di wilayah Bandung. Pemilihan jumlah populasi ini dirasakan cukup
mewakili untuk memberikan data yang diperlukan dalam penelitian pada bulan
April 2014 sebanyak 700 pelanggan.
2. Sampel
Sampel di definisikan Sugiyono (2005:9) sebagai “bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
N
n=
N.e² + 1 Dimana :
n= ukuran sampel
N= ukuran Populasi
e= persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat di tolerir/diinginkan. (Husein Umar, 2000:108)
jumlah populasi yang diteliti adalah sebanyak 700 Pelanggan. Dengan
700
n=
700.(0.1)² + 1 = 87
Jadi kuesioner yang akan dibagikan kepada pelanggan sebanyak 87
pelanggan.
Adapun teknik yang digunakan adalah simple random sampling, yaitu
pengambilan sampel secara acak dari 700 pelanggan sehingga
menghasilkan 87 pelanggan.
Pengertian dari skala ordinal menurut sugiyono (2009;65) adalah sebagai
berikut :
“Skala ordinal adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu lebih atau kurang dari
yang lain. Data yang diperoleh dari pengukuran dengan skala ini disebut dengan
data ordinal yaitu data yang berjenjang yang jarak antara satu dengan data yang
lain tidak sama.”
Dari pengertian di atas tujuan dari penggunaan skala ordinal adalah
memperoleh informasi berupa nilai pada jawaban.Variabel-variabel tersebut
diukur oleh instrument pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang
memenuhi pernyataan-pernyataan skala likert.
Menurut Sugiyono (2009:73) skala likert adalah sebagai berikut :
“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka respomden harus
menggambarkan, mendukung pertanyaan (item posotif) atau tidak mendukung
pernyataan (item negatife). Skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang di
[image:49.595.105.515.319.491.2]ajukan untuk pernyataan positif adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Pilihan Jawaban Kuesioner Positif
Keterangan Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono, 2011
Sedangkan atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang di ajukan untuk pernyataan
Tabel 3.3
Pilihan Jawaban Kuesioner Negatif
Keterangan Skor
Sangat Setuju 1
Setuju 2
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 4
Sangat Tidak Setuju 5
Sumber : Sugiyono, 2011
3.2.3.3 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian lapangan (Field Research), yang di lakukan dengan cara mengadakan
peninjauan pada perusahaan yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer
dan sekunder.
1) Data primer di dapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan (Library Research) yaitu untuk
memperoleh data dengan cara membaca dan mempelajari
buku-buku yang berhubungan dengan pembahansan
penelitian.
2. Studi lapangan (Field Research) yaitu mencari dengan
memperoleh data dari perusahaan yang penulis dengan
a. Observasi, yaitu melakukan pengamatan dan
mempelajari hal-hal yang berhubungan langsung
dengan penelitian secara langsung di lapangan.
b. Wawancara, yaitu dengan mengadakan Tanya jawab
pihak-pihak yang mempunyai kaitan langsung
dengan objek yang di teliti.
c. Kuesioner, yaitu alat penelitian berupa daftar
pertanyaan yang di gunakan untuk memperoleh
keterangan dari sejumlah responden.
Agar peneliti dapat menghasilkan data yang di
percaya maka harus dilakukan tahap analisis dan
pengujian hipotesis. Untuk melakukan sebuah
analisis data dan pengujian hipotesis, terlebih
dahulu peneliti akan menentukan metode apa yang
digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian
dan merancang metode untuk menguji sebuah
hipotesis.
Untuk menilai kuesioner apakah valid dan realibel maka perlu dilakukan uji
validitas dan reabilitas
3.2.4 Uji Validitas
Uji Validitas menurut Idrus(2009:123) Suatu instrument dinyatakan
valid (sah) apabila instrument betul-betul mengukur apa yang
Validitas instrument adalah korelasi produk momen antara skor setiap
butir pertanyaan dengan skor total sehingga disebut sebagai inter
item-total correlation . Validitas merujuk pada kemampuan satu item
(soal/pernyataan) dalam mengukur satu aspek tertentu. Biasanya harga
validitas ditunjukan dengan besarnya harga korelasi. Umumnya satu
item dinyatakan valid jika memiliki harga di atas 0.3 . Meskipun
demikian ada juga pakar yang menyatakan bahwa harga validitas item
dapat sebesar 0.25. Kedua harga ini dapat digunakan sebagai patokan
untuk menyatakan valid atau tidaknya item tersebut (idrus,
2009:130).Selanjutnya Sarjono dan juliantita (2011:45) mengatakan
suatu item dikatakan valid jika corrected item-total correlation (r
hitung) lebih besar dari r table.
Pengujian Validitas digunakan untuk mengukur alat yang di gunakan
Untuk mendapatkan data menurut sugiyono (2009:121) menjelaskan
mengenai validitas sebagai berikut:
“Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid.Valid berarti instrument tersebut dapat di gunakan untuk
mengukur apa yang hendak di ukur”.
Lebih lanjut uji validitas menurut Cooper dalam Narimawati Umi (2010:42)
validitas adalah
“Validity is a characteristic measuraemment concerned with tehe extent
Dari definisi di atas validitas dapat di artikan sebagai suatu karakteristik
dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam
mengukur secara benar apa yang di inginkan peneliti untuk di ukur. Suatu alat
ukur disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya di lakukan untuk
mengukur apa yang seharusnya di ukur. Uji validitas dalam penelitian ini yaitu
untuk menggambarkan variable Pengaruh kualitas produk (X1), Kualitas layanan
(X2) dan loyalitas pelanggan (Y).
Tabel 3.4
Standar penilaian untuk validitas
Validity
Good 0,50
Acceptable 0,30
Marginal 0,20
Poor 0,10
Sumber : Barker et al, 2002:70
Secara teknis valid tidaknya suatu butir pernyataan di mulai berdasarkan
kedekatan jawaban responden pada pernyataan tersebut dengan jawaban
responden pada pernyataan lainnya. Nilai jawaban responden di ukur
menggunakan koefesien korelasi, yaitu melalui nilai korelasi setiap butir
pernyataan dengan total butir pernyataan lainnya. Butir pernyataan dikatakan
valid jika memiliki koefisien korelasi lebih besar atau sama dengan
0,30.Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan rumus korelasi pearson product
Seperti dilakukan pengujian lebih lanjut, semua item pernyataan dalam
kuesioner harus di uji keabsahannya untuk menentukan valid atau tidaknya suatu
item.Uju validasi dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam
kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut maupun
mengungkapkan apa yang di ungkapkan. Uji validitas dilakukan dengan
mengkorelasikan masing pernyataan dengan jumlah skor untuk
masing-masing variable. Teknik korelasi yang di gunakan adalah teknik korelasi
pearsonproduct momen. Untuk memepercepat dan memepermudah penelitian ini
pengujian validitas dilakukan dengan bantuan computer dengan menggunakan
soft SPSS 18.0 for windows dengan metode korelasi untuk mencari koefesien
korelasi antar variable dengan runus sebagai berikut:
∑
∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
(Sumber : Umi Narimawati 2010:42)
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi pearson
X = Skor item pertanyaan
Y = Skor total item pertanyaan
Tabel 3.5
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk
Item Pernyataan Koefisien
Validitas r kritis Kesimpulan
Item Pernyataan 1 0.757 0.30 Valid
Item Pernyataan 2 0.655 0.30 Valid
Item Pernyataan 3 0.656 0.30 Valid
Item Pernyataan 4 0.550 0.30 Valid
Item Pernyataan 5 0.696 0.30 Valid
Item Pernyataan 6 0.578 0.30 Valid
Item Pernyataan 7 0.606 0.30 Valid
Item Pernyataan 8 0.525 0.30 Valid
Item Pernyataan 9 0.793 0.30 Valid
Item Pernyataan 10 0.669 0.30 Valid
Item Pernyataan 11 0.672 0.30 Valid
Item Pernyataan 12 0.328 0.30 Valid
Item Pernyataan 13 0.366 0.30 Valid
Item Pernyataan 14 0.336 0.30 Valid
Tabel 3.6
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan
Item Pernyataan Koefisien
Validitas r kritis Kesimpulan
Item Pernyataan 1 0.808 0.30 Valid
Item Pernyataan 2 0.628 0.30 Valid
Item Pernyataan 3 0.825 0.30 Valid
Item Pernyataan 5 0.725 0.30 Valid
Item Pernyataan 6 0.611 0.30 Valid
Item Pernyataan 7 0.420 0.30 Valid
Item Pernyataan 8 0.482 0.30 Valid
Item Pernyataan 9 0.393 0.30 Valid
Item Pernyataan 10 0.334 0.30 Valid
Tabel 3.7
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Loyalitas (Y)
Item Pernyataan Koefisien
Validitas r kritis Kesimpulan
Item Pernyataan 1 0.617 0.30 Valid
Item Pernyataan 2 0.615 0.30 Valid
Item Pernyataan 3 0.792 0.30 Valid
Item Pernyataan 4 0.871 0.30 Valid
Item Pernyataan 5 0.868 0.30 Valid
Item Pernyataan 6 0.818 0.30 Valid
Pada ketiga tabel di atas terlihat bahwa keseluruhan item pernyataan
memiliki koefisien validitas yang lebih besar atau sama dengan r kritis sebesar 0.30,
sehingga keseluruhan item pertanyaan ini layak digunakan sebagai alat ukur
dalam penelitian selanjutnya (analisis Regresi).
3.2.5 Uji Realibilitas
Menurut Sugiyono (2009:3), reliabiltas adalah :
Selain memiliki tingkat kesahihan (validitas) alat ukur juga harus memiliki
kekonsistenan.Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat
pengumpul data pada dasarnya menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan,
kestabilan, atau kekonsistensian alat tersebut dalam mengungkapkan gejala
tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang
berbeda. Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang sudah
valid, untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila
dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Dalam penelitian
ini, metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Split Half
Method (Spearman-Brown Correlation) Teknik Belah dua. Metode ini
menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek
dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar
(berdasarkan pemilihan genap-ganil). Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
a. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian
dikelompokkan dalam kelompok I dan kelompok II.
b. Skor untuk masing-masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total
untuk kelompok I dan kelompok II.
c. Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II.
Umi Narimawati (2010:44)
d Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan mengunakan rumus
sebagai berikut :
Sumber : UmiNarimawati (2010:44)
Dimana
relibilitas internal seluruh item
korelasi product momem antara belahan pertama dan belahan kedua.
Tabel 3.8
Standar penilaian untuk Reliabilitas
Reability
Good 0,80
Acceptable 0,70
Marginal 0,60
Poor 0,50
Sumber : Barker et al, (2002:70)
Selain valid instrument penelitian juga memiliki keandalan, keandalan
instrument penelitian menunjukan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Hasil pengukuran dapat di percaya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil
yang relative sama, selama aspek yang di ukur dalam diri subyek memang belum
berubah.
Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan metode split-half diperoleh
hasil uji reliabilitas sebagai berikut :
Tabel 3.9
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian
Variabel Koefisien
Reliabilitas rKritis Kesimpulan
Kualitas Produk (X1) 0.852 0.70 Reliabel
Kualitas Pelayanan
(X2) 0.816 0.70 Reliabel
Loyalitas (Y) 0.858 0.70 Reliabel
Hasil Uji reliabilitas menunjukan bahwa kuesioner yang digunakan pada
kedua variable sudah ada karena memiliki koefisien reliabilitas lebih besar dari
0,70.
3.2.6 Uji MSI
Sehubungan dengan penelitian ini yang menggunakan data ordinal seperti
yang dijelaskan dalam operasionalisasi variable sebelumnya, sedangkan
syarat analisis dengan verifikatif uji statistic menggunakan korelasi pearson
minimal berskala interval, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih
dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan
method of successive interval.
Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah
1. Menghitung Frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil
jawaban responden pada setiap pernyataan.
2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan
dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara
membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.
3. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap perrnyataan, dilakukan
perhitungan proporsi kuantitatif untuk setiap pilihan jawaban.
4. Menentukan nilai batas Z (table normal) untuk setiap pernyataan dan
setiap pemilihan jawaban.
5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban
melalui persamaan berikut.
(Dencity at Lower Limit) – (Dencity at Upper Limit) Scale Value =
(Area BelowUpper Limit) – (Area Bellow Lower Limit) Umi Narimawati (2010:47)
Data penelitian yang sudah berkala interval selanjutnya akan di
tentukan pasangan data variable independen dengan variable dependen
serta di tentukan persamaan yang belaku untuk pasangan-pasangan
tersebut. Adapun di dalam proses pengolahan data Msi tersebut,
peneliti menggunakan bantuan program software MSI.
3.2.7 Rancangan Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan skor jawaban
Uma Sekaran (2003:121) diungkapkan bahwa “studi deskriptif dilakukan
untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik
variabel yang diteliti dalam suatu situasi”. Analisis deskriptif dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data kuantitatif dengan
menggunakan alat bantu analisis data statistik, yang bersifat deskriptif.
Analisis data deskriptif digunakan dalam penelitian ini, untuk maksud
mendeskripsikan data pada setiap variabel penelitian terutama untuk
melihat gambaran secara umum tanggapan atau respon responden.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan analisis
kualitatif adalah :
1. Setiap indikator oleh responden, diklasifikasikan dalam lima alternatif
jawaban dengan menggunakan skala ordinal yang menggambarkan
peringkat jawaban, peringkat jawaban setiap indikator diberi skor antara 1
sampai dengan 5.
2. Untuk mendeskripsikan jawaban responden digunakan statistik deskriptif
seperti distribusi frekuensi dan ditambilkan dalam bentuk tabel ataupun
grafik dengan menggunakan software Excel.
3. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel /dimensi
penelitian ini digunakan kriteria penilaian kategori sangat tinggi, tinggi,
cukup tinggi, rendah dan sangat rendah, peneliti juga menghitung skor total
dengan formulasi :
∑
dengan, fi adalah frekuensi responden yang memilih kategori ke i, dan Xi
adalah bobot kategori jawaban ke-i (Xi=1,2,3,4,5). Selanjutnya skor jawaban
ini ditranformasikan ke dalam satuan persentase sehingga dapat dibuat
kategorisasi yang standar. Tranformasi ke bentuk persentase dirumuskan
sebagai berikut :
Dengan lima (5) adalah skor maksimum dari kategori pilihan jawaban dalam
kuesioner, n adalah banyak responden, sedangkan k adalah banyak item.
Untuk kategori standar dari skor total (%) dibuat sebagai berikut :
Skor Minimum (%) = 1/5x 100 = 20%
Skor Maksimum (%) = 5/5 x 100 = 100%
Rentang (%) = 100% - 20% = 80%
Interval (%) = 80%/ 5 = 16 %.
Sehingga diperoleh kategorisasi setiap variabel sebagai berikut :
Tabel 3.10
Kriteria Penilaian Secara Umum
No. Interval Skor Total (%) Kategori
1 20 - 35 Sangat Rendah
2 36 - 51 Rendah
3 52 - 67 Cukup / Sedang
4 68 - 83 Tinggi
5 84 - 100 Sangat tinggi
Analisis deskriptif terhadap variable penelitian dilakukan dengan
menganalisis masing-masing variable penelitian dengan lima alternative
jawabannya disesuaikan dengan konteks berikut ini :
Tabel 3.11
Kriteria Skor Variabel Penelitian
Variabel Skala Rentang Skor Kriteria Akor
Kualitas Produk
1 20-35 Kualitas produk sangat rendah
2 36–51 Kualitas produk rendah
3 52–67 Kualitas produk cukup
4 68 – 83 Kualitas produkl tinggi
5 84 – 100 Kualitas produk sangat tinggi
Kualitas Layanan
1 20 –35 Kualitas layanan sangat rendah 2 36–51 Kualitas layanan rendah
3 52–67 Kualitas layanan cukup
4 68–83 Kualitas layanan tinggi
5 84–100 Kualitas layanan sangat tinggi
Loyalitas Pelanggan
1 20-35 Loyalitas pelanggan sangat rendah
2 36–51 Loyalitas pelanggan rendah
3 52–67 Loyalitas pelanggan cukup
4 68–83 Loyalitas pelanggan tinggi
5 84–100 Loyalitas pelanggan sangat tinggi
Sumber : data 2012,Yurchisin & Johnson, 2004, diola
Selanjutnya setelah dilakukan kategorisasi skor total, dilakukan pengujian
hipotesis untuk membuktikan hipotesis satu sampai dengan delapan. Pengujian
hipotesis ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
penelitian secara populasi dalam kategori Sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah
ataukah sangat rendah. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan
statistik uji rata-rata dengan statistik t-student. Pengujian ini dilakukan untuk
setiap variabel penelitian yang meliputi variabel yaitu Kualitas Produk, Kualitas
3.2.7.1 Pengujian Hipotesis
Selanjutnya berdasarkan hal di atas, maka disusun hipotesis sebagai
berikut :
1. Hipotesis 1
H0 :1 68 kualitas produk tidak tinggi
. H1 :1 > 68 kualitas produk tinggi
2. Hipotesis 2
H0 :2 68 kualitas layanan tidak tinggi
H1 :2 > 68 kualitas layanan tinggi
3. Hipotesis 3
H0 :2 68 loyalitas pelanggan tidak tinggi
H1 :2 > 68 loyalitas pelanggan tinggi
Metode analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik
responden dan variabel penelitian, sedangkan metode verifikatif digunakan untuk
menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji statistik yang relevan.
Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian, maka
digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut:
Keterangan:
n = jumlah sampel
Untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian dapat dilihat
dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal. Skor aktual diperoleh
melalui hasil perhitungan seluruh pendapat responden sesuai klasifikasi bobot
yang diberikan (1, 2, 3, 4, 5). Sedangkan skor ideal diperoleh melalui perolehan
prediksi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah kuesioner dikalikan jumlah
responden.Apabila digambarkan dengan rumus, maka akan tampak seperti di
bawah ini:
Skor aktual
% skor aktual = X 100% Skor ideal
Menurut Umi Narimawati (2007:83-85) selanjutnya hasil perhitungan
perbandingan