ii
technology had created new technology so called network technology which was developed become internet. Which this internet, the information can be access anywhere from all over the world. In business, internet is needed in collecting data and information process to creating report which needed by company’s executives.
IndosatM2 is one of many companies which running Consumer Broadband business in IP (Internet Protocol) basis and provides content and multimedia services. The implemented business system still has limitation particularly in providing sales and marketing information. Report is still in paper archive basis and the data input process for report still not efficient enough. Moreover, registration process, product ordering and creating receipts still being proceed manually.
Look into those problems, the research methods conducted in this paper are collecting data (by observation, survey and interview), system development methods, and system approach methods. This research is also create a website based information system.
i
Teknologi komunikasi yang telah terintegrasi dengan teknologi komputer telah melahirkan sebuah teknologi baru yaitu teknologi jaringan yang berkembang menjadi internet. Dengan kecanggihan internet inilah skala jangkauan jaringan informasi yang terbentuk dapat mencapai jarak yang luas bahkan lintas negara dan benua. Dalam dunia bisnis, internet kini sangat dibutuhkan dalam proses pengumpulan data dan informasi hingga pembuatan laporan yang seringkali dibutuhkan pemimpin perusahaan
IndosatM2 merupakan salah satu perusahan yang bergerak dalam bidang industri Consumer Broadband berbasis teknologi IP (Internet Protocol) dan layanan content serta multimedia. Sistem yang berjalan dalam ruang lingkup perusahaan masih memiliki keterbatasan dalam hal penyampaian informasi khususnya informasi tentang pelaporan dibidang marketing. Pelaporan yang dibuat masih berbentuk arsip serta penginputan data kedalam laporan masih kurang efesien. Selain itu, pendaftaran, pemesanan barang, penginputan insentif dan pembuatan slip pendapatan masih dilakukan secara manual.
Melihat permasalahan yang ada, maka metode penelitian yang digunakan selama penelitian adalah metode pengumpulan data (yang dilakukan dengan cara observasi, survey dan wawancara), metodologi pengembangan sistem, metode pendekatan system. Dalam penelitian ini dibuat sebuah Sistem Informasi yang berbasis website.
1
1.1 Latar Belakang
Teknologi komunikasi yang telah terintegrasi dengan teknologi komputer telah melahirkan sebuah teknologi baru yaitu jaringan yang kemudian pada tahun 1970-an, para ahli mengembangkannya menjadi internet. Dengan kecanggihan internet inilah skala jangkauan jaringan informasi yang terbentuk dapat mencapai jarak yang luas bahkan lintas negara dan benua. Dalam dunia bisnis, internet kini sangat dibutuhkan entah itu proses pengumpulan data maupun proses informasi yang merupakan dasar yang paling esensial hingga pembuatan laporan yang seringkali dibutuhkan oleh pemimpin perusahaan pada saat-saat tertentu.
Dengan komputer dan fasilitas internet yang menunjang, kita dapat memproses data dimana pun dan dapat mendatangkan manfaat yang banyak. Untuk mendapatkan informasi yang cepat dibutuhkan beberapa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang cocok untuk dapat dimengerti oleh suatu sistem untuk mendapatkan data yang akurat dan tepat guna. Pengumpulan data secara manual masih dianggap terlalu lambat dan kurang efesien jika dibandingkan kemampuan internet yang dapat mengakses data tanpa mengenal waktu dan tempat.
sistem yang berjalan dalam ruang lingkup perusahaan masih memiliki keterbatasan dalam menyampaikan informasi khususnya informasi tentang pelaporan pada divisi canvasser. Dalam proses pendaftaraan, pemesanan produk broadband, pencatatan insentif serta pembuatan laporan pemesanan masih dilakukan secara manual. Perhitungan data insentif dilakukan setelah data dari semua outlet terkumpul. Dengan kata lain sistem yang berjalan masih belum maksimal.
Selama ini tidak ada media untuk membantu dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam perusahaan, sehingga dibutuhkan suatu media yang dapat menjadi solusi agar informasi yang dibutuhkan dapat berdaya guna lebih tepat dan akurat. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba membuat sebuah Sistem Informasi yang berbasis website sebagai bahan tugas akhir dengan judul “SISTEM INFORMASI PEMESANAN PRODUK BROADBAND
PADA PT.INDOSAT MEGA MEDIA (IndosatM2)”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Penulis melakukan pengumpulan data masalah dan mengidentifikasi yang
terjadi pada Divisi Sales and Marketing serta melakukan perumusan masalah dari
hasil pengumpulan data permasalahan.
1.2.1 Identifikasi Masalah
1. Keseluruhan pengolahan data dan pembuatan laporan masih dilakukan secara manual yang masih menggunakan Mic.Excel sehingga proses pengolahannya membutuhkan waktu yang lama. 2. Dalam proses pendaftaraan sebagai outlet, pemesanan produk
broadband serta pencatatan insentif masih dilakukan secara manual.
3. Perhitungan data insentif dilakukan setelah data dari semua outlet terkumpul.
1.2.2 Rumusan Masalah
Dari identifikasi di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem informasi pengolahan data yang sedang berjalan pada divisi sales and marketing.
2. Bagaimana merancang sistem informasi yang sedang berjalan pada divisi sales and marketing.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi yang sedang berjalan pada divisi sales and marketing
1.3 Maksud dan Tujuan
Dalam pembuatan Laporan tugas akhir ini penulis mempunyai beberapa maksud dan tujuan, berikut adalah maksud dan tujuan dari penulis :
Sebagai salah satu syarat untuk kelulusan dalam menempuh Program Diploma Tiga pada Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.
1.3.2 Tujuan
1. Memperbaiki sistem yang manual dengan menggunakan komputerisasi dalam pembuatan laporan sehingga meningkatkan efektifitas dan efesiensi waktu dalam pengerjaan laporan.
2. Perhitungan insentif bisa dilakukan sesuai dengan data outlet yang terkumpul.
3. Mempermudah outlet dalam melakukan pendaftaraan, pemesanan barang hingga pencatatan insentif.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian terbagi menjadi 2 bagian diantaranya sebagai berikut:
1.4.1 Kegunaan Praktis
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Penulis, dengan adanya penelitian dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang sistem informasi berbasis web di dalam suatu perusahaan.
2. Bagi Pembaca, dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan khususnya tentang sistem informasi berbasis website.
3. Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan
pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan
melatih daya fikir dalam mengambil keputusan atas permasalahan
yang ada didalam ruang lingkup penelitian yang dilakukan.
1.5 Batasan Masalah
Sesuai dengan rumusan yang telah dipaparkan, maka batasan yang diberlakukan dalam tugas akhir ini ialah:
1. Bagi outlet yang mendaftar pada website ini sudah dianggap outlet prospek dimana dalam kaca mata canvaser outlet tersebut berpotensi untuk menjual produk im2.
2. Verifikasi dilakukan oleh admin berdasarakan email, alamat outlet serta telepon kantor
4. Dalam pemesanan barang, pemesanan yang sudah dilakukan tidak dapat dibatalkan.
5. Pemesanan yang dilakukan secara online akan diinformasikan kepada dealer melalui email konfirmasi agar dealer dapat mengirimkan pemesanan tersebut.
6. Stok barang diasumsikan selalu tersedia di dealer.
1.6 Lokasi dan Tempat Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di INDOSAT IM2 yang beralamat di Jl. Asia Afrika Gdg. Graha Bumi Putra Lt.2 Suite 206 Bandung
1.6.2 Waktu Penelitian
Tabel 1.1. Tabel Jadwal Penelitian
WAKTU
NO KEGIATAN MARET APRIL MEI JUNI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan
Data
a. Observasi
b. Wawancara
2 Analisis
Kebutuhan Sistem
3 Perancangan
Sistem a. Perancangan
b. Perancangan
Flowmap c. Perancangan
DFD d. Perancangan
Kamus Data 4 Pembuatan
Perangkat Lunak a. Struktur
Program b. Pengkodean 5 Pengujian
8
Pada bab ini penulis akan menguraikan perbandingan antara teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang ditemukan selama melakukan penelitian di PT. Indosat Mega Media (IndosatM2)
2.1. Konsep Dasar Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin di dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi (2005:2) perbandingan antara pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur atau elemen.
“ Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan kepada prosedur dan elemennya. Gerald. J. (1991) pendekatan sistem yang lebih menekankan kepada prosedur didefinisikan bahwa sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan McLeod berpendapat, sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. “ Sebagai contoh sistem informasi pemesanan barang, sistem ini terdiri dari beberapa prosedur misalkan prosedur pendaftaran, prosedur pemesanan barang, serta prosedur pencatatan insentif. Sedangkan contoh dari sistem yang lebih menekankan pada elemen adalah sistem komputer. Sistem komputer merupakan gabungan dari beberapa komponen perangkat keras, sistem operasi dan perangkat lunak.
bagian/komponen/elemen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling terhubung satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
2.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik/sifat-sifat tertentu, menurut Al- Bahra Bin Ladjamudin (2005:4) diantaranya :
a. Komponen (components)
Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem/ subbagian, dimana setiap subsistem tertentu memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batas sistem (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya/dengan lingkungan luarnya. Memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environments)
kelangsungan hidup sistem. d. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antara subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satusubsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.
e. Masukan (input)
Adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan parawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contohnya di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengopersikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (output)
yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan hasil sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah (process)
Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lainnya menjadi keluaran barang jadi. Contoh lainnya sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan lainnya yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan/sasaran, apabila sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran/tujuannya.
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, adapun penjelasan lebih jelasnya menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:6) akan dipaparkan dibawah ini.
system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran/ide-ide yang tidak tampak secara fisik, contoh : sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem Fisik adalah system yang secara fisik dapat dilihat, contohnya sistem komputer, sistem sekolah dan sistem transportasi.
b. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan, contoh : sistem komputer melalui program. Sistem tak tentu adalah sistem yang tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, contohnya sistem arisan.
c. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
d. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia, contoh : sistem perputaran bumi dan tata surya.
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. contoh : sistem komputer dan sistem mobil.
e. Sistem sederhana dan sistem kompleks
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi dua jenis yaitu sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks (misalnya otak manusia).
2.2. Konsep Dasar Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:8) menerangkan bahwa ada beberapa penjelasan tentang deskripsi dari data yaitu :
a. Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi (the description of things and events that we face).
kejadian (transactions) yang terjadi (business data is an organization’s description of things (resources) and events (transactions) that it face). c. Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Dan kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Dalam menganalisis dan merancang suatu sistem harus mengerti terlebih dulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Darimana data dan informasi tersebut, diperoleh darimana dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan? Data merupakan sumber dari informasi, kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
Pengolahan data (data processing) adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan. Untuk memperoleh informasi perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus
informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1. Siklus Informasi
Sumber Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:11) Input Data Proses Pengolahan
Data
1. Input : Tahap ini merupakan proses masukan data kedalam proses komputer melalui alat input (input device).
2. Proses : Tahap ini merupakan proses pengolahan data yang sudah dimasukan, dan dilakukan oleh alat pemroses (processing device), dapat berupa proses perhitungan, perbandingan, pengklasifikasian, pengurutan, pengendalaian atau pencarian data.
3. Output : Tahap ini merupakan proses penampilan hasil dari pengolahan data melalui alat output (output device) yaitu berupa informasi.
Dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi terdapat kutipan dari Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:9) bahwa “ Raymond McLeod (1995) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya.”
2.2.1. Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:11) diantaranya :
1. Relevan (relevancy).
Informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2. Akurat (accuracy).
kelengkapan yang benar-benar dengan jumlah keseluruhan informasi yang dihasilkan pada satu proses pengolahan data tertentu.
3. Tepat waktu (timeliness).
Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak memiliki nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan bagi pengambilan keputusan/tindakan.
4. Ekonomis (economy)
Lebih mengarah kepada biaya, pihak yang menggunakan/ membutuhkan informasi akan mempertimbangkan keuntungan informasi dari segi biaya.
5. Efisien (efficiency)
Informasi yang efisien diharapkan dapat menghasilkan perubahan sistem yang menguntungkan contohnya dari keluaran/ nilai uang atau keluaran/waktu dan mengurangi kesalahan.
6. Dapat dipercaya (reliability)
Suatu informasi harus bisa dipercaya, dari mana/siapa informasi itu diterima. Jadi sistem informasi harus memperhatikan masalah reliabilitasnya.
karena hanya sebagian kecil yang dapat dilakukan oleh alat/mesin untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, sedangkan alat/mesin masih sebagian besar dijalankan oleh manusia.
2.3. Sistem Informasi
Terdapat banyak definisi tentang sistem informasi yang diutarakan oleh beberapa sumber salah satunya Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) :
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Suatu system yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen- komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.
c. Suatu system didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.3.1. Klasifikasi Sistem Informasi
umum dipakai antara lain didasarkan pada level organisasi, area fungsional, dukungan yang diberikan dan arsitektur sistem informasi, adapun penjelasannya sebagai berikut.
1. Sistem informasi menurut level organisasi
Berdasarkan level organisasi, sistem organisasi dikelompokan menjadi :
a. Sistem informasi departemen, adalah sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen.
b. Sistem informasi antarorganisasi, merupakan jenis sistem informasi yang menghubungkan dua organisasi atau lebih. c. Sistem informasi perusahaan, merupakan sistem informasi
yang tidak terletak pada masing-masing departemen melainkan berupa sebuah sistem terpadu yang dapat dipakai oleh sejumlah departemen secara bersama-sama. 2. Sistem informasi fungsional
Sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan. Contohnya sistem informasi penjualan menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran, misalnya berupa dokumen transaksi penjualan.
Berdasarkan dukungan yang tersedia kepada pemakai, sistem informasi yang digunakan pada semua area fungsional dalam organisasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system/TPS) berfungsi menghimpun dan menyimpan informasi transaksi, dipakai oleh orang yang memproses transaksi.
b. Sistem informasi manajemen (management information system/MIS) berfungsi mengkonversi data yang berasal dari TPS menjadi informasi yang berguna untuk mengelola organisasi dan memantau kinerja.
c. Sistem otomasi perkantoran (office automation system/OAS) berfungsi menyediakan fasilitas untuk memproses dokumen maupun pesan-pesan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
d. Sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) berfungsi membantu pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi, model atau perangkat untuk menganalisa informasi.
f. Sistem pendukung kelompok (group support system/GSS) g. Sistem pendukung cerdas (intellegent support system/ISS)
Sebagai catatan EIS, DSS dan MIS digunakan untuk mendukung manajemen, maka ketiga sistem ini sering disebut sebagai sistem pendukung manajemen (management support system/MSS).
4. Sistem informasi menurut arsitektur Klasifikasi menurut arsitektur sistem dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu sistem berbasis mainframe, sistem komputer pribadi dan sistem tersebar atau sistem komputasi jaringan.
2.3.2. Detail Komponen Sistem Informasi
Detail komponen sistem informasi Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:22) terdiri dari :
1. Blok masukan (input block)
Dalam sistem informasi blok masukan meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, dapat berupa dokumen- dokumen dasar.
2. Blok model (model block)
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.
3. Blok keluaran (output block)
4. Blok teknologi (technology block)
Digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok basis data (database block)
Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di hardware komputer dan software yang memanipulasinya.
6. Blok kendali (controls block)
Meliputi masalah pengendalian terhadap operasional sistem yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan/kegagalan sistem.
2.3.3. Perangkat Sistem Informasi
Sistem informasi memiliki lima komponen menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:14) diantaranya :
1. Hardware adalah Sistem informasi modern memiliki perangkat keras seperti komputer, printer dan teknologi jaringan komputer.
2. Software adalah Sistem informasi modern memiliki perangkat lunak untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas yang harus dilakukannya. Software di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu :
2. Aplikasi, seperti MS Office, Photoshop, CorelDraw dll. 3. Utilitas, seperti Anti virus
4. Bahasa pemrograman, seperti Visual Foxpro, Bahasa C dll.
3. Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi, seperti dokumen bukti-bukti transaksi, nota, kuitansi.
4. Procedures merupakan bagian yang berisikan dokumentasi prosedur atau proses-proses yang terjadi dalam sistem. Prosedur dapat berupa buku-buku penuntun operasional seperti prosedur sistem pengendalian intern atau buku penuntun teknis seperti buku manual menjalankan program komputer dan sebagainya. 5. People atau manusia merupakan bagian utama dalam suatu
sistem informasi.
Dari 5 komponen diatas dapat di klasifikasikan sebagai berikut : a. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin
b. Procedures dan People yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.
DATA
Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi Sumber Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:15)
2.4. Prototipe (Prototype)
Dalam buku Pengenalan Sistem Informasi menjelaskan bahwa “ Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat di evaluasi oleh pemakai.“ Abdul Kadir (2003:416).
Menurut Abdul Kadir (2003:416) secara garis besar sasaran prototype adalah sebagai berikut Lucas (2000) :
1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem.
2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang. 3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang
lebih sedikit.
4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.
Pengembangan sistem dengan menggunakan pendekatan model prototype tidak hanya memiliki kelebihan tetapi juga masih mempunyai kelemahan. Menurut Abdul Kadir (2003:418) untuk kelebihan penggunaan prototype dapat dilihat pada Tabel 2.2, sedangkan kelemahannya diuraikan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.1 Kelebihan Prototipe
No. Kelebihan Prototipe
1 Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif.
2 Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan
3 Mempersingkat waktu pengembangan
4 Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototype, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai
5 Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan
6 Menghemat biaya (menurut penelitian, biaya pengembangan dapat mencapai 10% hingga 20% dibandingkan jika menggunakan SLDC tradisional).
Tabel 2.2 Kelemahan Prototipe
No. Kelemahan Prototipe
1 Prototype hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk menggarap prototype.
2 Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkosentrasi pada pengujian dan pembuatan prototype.
4 Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototype, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif.
5 Apabila tidak dikelola dengan baik, prototype menjadi tidak pernah berakhir. Hal ini disebabkan permintaan terhadap perubanahan terlalu mudah untuk dipenuhi.
2.5. Basis Data
Menurut Abdul Kadir (2003:254) bahwa “ Basis Data adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.” Basis data dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas. Prinsip utama basis data adalah pengaturan data arsip. Tujuan utama basis data adalah memberi kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip.
2.5.1. Tujuan Penggunaan Basis Data
Penggunaan basis data dilakukan untuk memenuhi tujuan sebagai berikut :
1. Kecepatan (speed)
Penggunaan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan atau manipulasi data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat. 2. Keakuratan (accuracy)
penerapan aturan atau batasan tipe data, keunikan data dapat diterpakan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidak akuratan pemasukan atau penyimpanan data. 3. Efisiensi ruang penyimpanan (space)
Redudansi dalam basis data pasti akan memerlukan ruang penyimpanan yang besar. Tetapi dalam basis data hal ini dapat diatasi, yaitu dengan memberikan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi.
4. Ketersediaan (availability)
Pertumbuhan data baik dari jumlah atau jenisnya membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Tidak semua data selalu kita butuhkan atau gunakan. Karena itu kita dapat memilah adanya data utama/master/ referensi, data transaksi sampai data histori.
5. Kelengkapan (completeness)
6. Kebersamaan Pemakaian (sharability)
Data di dalam basis data dapat digunakan oleh lebih dari satu orang, oleh karena itu fungsi dari basis data adalah menjaga atau menghindari terhadap munculnya suatu persoalan baru seperti inkonsistensi data.
7. Keamanan (security)
Dalam sistem yang besar maka diperlukan keamanan yang baik, untuk melindungi data-data yang penting. Di sini sistem dapat ditetapkan siapa pemakai yang boleh menggunakan basis data beserta objek di dalamnya.
2.5.2. Komponen Lingkungan Basis Data
Komponen-komponen yang menyusun lingkungan basis data terdiri dari :
1. Perangkat keras (hardware). 2. Sistem operasi (0perating system). 3. Data.
4. Prosedur (Procedures). 5. Orang (user).
2.5.3. SQL (Structured QueryLanguage)
ke tabel, menghapus data pada tabel, mengganti data pada tabel, dan berbagai opersi lainnya.
2.5.4. MySQL
MySQL adalah sebuah program database server yang mampu mengirimkan dan menerima data dengan sangat cepat multiuser serta menggunakan perintah standar SQL (structured query language). MySQL memiliki banyak keistimewaan, salah satunya adalah dapat berperan sebagai client atau sering disebut database client/server, Database server (dapat menghubungkan ke media internet sehingga dapat diakses dari jarak jauh) dan Database client (selain jadi server, melayani permintaan juga dapat melakukan query yang mengakses database pada server) dan sebagainya.
2.6. Jaringan Komputer
“Yang disebut jaringan komputer atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.” Abdul Kadir (2003:346). Node dan link merupakan komponen dari jaringan. Node adalah titik yang dapat menerima input data ke dalam jaringan atau alat cetak lainnya. Link adalah jalur transmisi untuk arus informasi atau data diantara node. Link dapat berupa kabel, microwave system, laser system atau satellite system.
2.6.1. Jaringan Menurut Rentang Geografis
jaringan biasa dibagi menjadi 3 macam, yaitu LAN, MAN dan WAN. a. Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang
mencakup area dalam satu ruangan, satu gedung atau beberapa gedung yang berdekatan. Umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Tapi ada juga yang tidak menggunakan kabel disebut wireless LAN. Kecepatan LAN berkisar dari 10Mbps sampai 1Gbps.
b. Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan yang mencakup area satu kota atau rentang sekitar 10-45 km. Jaringan ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio, tapi ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line).
c. Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang mencakup anatarkota, antarprovinsi, antarnegara dan bahkan antarbenua misalnya jaringan yang menghubungkan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan Internet.
2.6.2. Internet
Koneksi jutaan komputer di internet ditangani dengan menggunakan protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Protokol ini mensyaratkan bahwa setiap komputer di dalam jaringan internet harus memiliki identitas yang unik dinamakan nomor atau alamat IP. Internet memiliki banyak sumber daya salah satunya surat elektronik (e-mail) dan World-Wide Web (www) atau lebih dikenal dengan istilah web.
2.6.3. World-Wide Web (WWW)
Web adalah fasilitas yang menyediakan interface yang saling keterkaitan dan berinteraksi antar jaringan yang sederhana ke sumber daya internet yang sangat besar. Web menggunakan protokol yang disebut HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) yang berjalan pada TCP/IP. Adapun dokumen Web ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language). Dokumen ini diletakkan dalam Web Server (Server yang melayani permintaan halaman Web) dan diakses oleh klien (pengakses informasi) melalui perangkat lunak yang disebut Web Browser atau sering disebut Browser saja.
a. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol level aplikasi untuk sistem informasi hypermedia tersebar. Protokol ini generik dan stateleese yang dapat dimanfaatkan banyak tugas selain untuk hyperteks. HTTP adalah bahasa komunikasi antara web browser dengan web server.
scripting yang berguna untuk menuliskan halaman Web. Pada halaman Web, HTML dijadikan sebagai bahasa script dasar yang berjalan bersama berbagai bahasa scripting pemrograman lainnya
2.7. Bahasa Pemograman Pendukung
Ada beberapa bahasa pemprograman yang digunakan dan mendukung dalam merancang sistem informasi yang berhubungan dengan perancangan system informasi pemesanan produk di PT. IndosatM2 adalah sebagai berikut :
2.7.1 JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang khusus untuk halaman
web agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku
katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah
Bahasa pemrograman berorientasi objek, sedangkan Script adalah
serangkaian instruksi program.
2.7.2 CSS
2.8. Perangkat Lunak Pendukung
Ada beberapa perangkat lunak yang digunakan dan mendukung dalam merancang sistem informasi yang berhubungan dengan perancangan system informasi pemesanan produk di PT. IndosatM2 adalah sebagai berikut :
2.8.1. XAMPP
XAMPP adalah sebuah web server yang digunakan penulis untuk mendukung perancangan web khususnya merancang sistem informasi penjualan pada PT. IndosatM2.
2.8.2. PHP (Personal Home Page)
PHP akronim dari Hypertext prepocessor adalah merupakan bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server- sideembeded scripting). PHP berbeda dengan HTML karena dengan PHP kita tidak langsung menuliskan yang ingin dimuculkan di browser, tetapi kita menuliskan kode yang memerintahkan server untuk meproses dan menghasilkan halaman web yang diinginkan. Dengan menggunakan PHP perawatan suatu web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script PHP, dan kemampuan PHP yang paling diandalkan dan pasti adalah dukungan kepada banyak database.
2.8.3 Macromedia Dreamweaver versi 8.0
mengembangkan aneka website. Salah satu kelebihan dreamweaver versi 8.0 yaitu ruang kerja beserta tools yang tersedia dapat digunakan dengan sangat mudah dan cepat sehingga anda bisa membangun suatu website dengan cepat dan tanpa harus melakukan coding.
2.9 Pemahaman Konsep
Ada beberapa pemahaman yang harus diketahui dalam merancang sistem informasi yang berhubungan dengan perancangan system informasi ini yaitu :
2.9.1 Pengertian Pemesanan
Pemesanan adalah suatu permintaan untuk mengirimkan, menjual, menerima, atau membeli barang dan jasa.
2.9.2 Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan. Siswanto Sutojo mengemukakan bahwa (2005:78)ada beberapa faktor penting yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi produk mereka.
2.9.3 Pengertian Broadband
yaitu DSL dan kabel modem, yang mampu mentransfer 512 kbps atau lebih, kira-kira 9 kali lebih cepat dari modem yang menggunakan kabel telepon standar.
2.9.4 Pemahaman tentang Dealer, Outlet dan Newoutlet
Dealer adalah penyedia jasa produk yang biasanya hanya menawarkan satu macam produk merk saja. Produk yang dijual dealer dapat berupa perangkat keras maupun perangkat lunak sistem. Namun untuk dealer yang bergerak dibidang telekomunikasi tidak hanya menjual satu produk provider saja banyak sekali produk yang mereka pasarkan. Itu pun bagaiman kesepakatan atau kerjasama dealer dan perusahaan telekomunikasi tersebut.
Outlet adalah toko atau tempat penjual yang hanya menjual barang-barang yang merupakan suatu produk tertentu. Seperti produk telekomunikasi dengan merk tertentu, namun tidak menutup kemungkinan satu outlet bisa menjual berbagai macam produk dan berbagai macam merk.
35
3.1
Objek PenelitianPT. Indosat Mega Media merupakan perusahaan salah satu perusahaan
yang bergerak dalam bidang industri Consumer Broadband berbasis teknologi IP
(Internet Protokol) dan layanan konten serta multimedia di Indonesia. Perusahaan
ini menjual suatu produk yang dapat membantu para pemakai dalam mengakses
internet. Internet kini bukan lagi menjadi suatu produk yang hanya dapat diakses
oleh kalangan tertentu saja namun sekarang telah menjadi suatu kebutuhan yang
cukup penting terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan informasi. Untuk
meningkatkan efektifitas kinerja perusahaan dapat dipastikan PT. Indosat Mega
Media membutuhkan system informasi yang handal dan memadai.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Berikut ini akan ditampilkan table sejarah PT. Indosat Mega Media dari awal berdiri perusahaan hingga aktivitas perusahaan di tahun 2007:
Tabel.3.1 Sejarah Perusahaan
Tahun Kejadian
1996
Pt Indosat Mega Media didirikan atas kepemilikan penuh PT.Indosat, yang merupakan operator telekomunikasi internasional terdepan di Indonesia
PT. Indosat mendirikan sebuah anak perusahaan dengan nama PT. Menara Jakarta, dalam rangka pembangunan gedung multimedia tercanggih di area Kemayoran Jakarta.
Berkolaborasi dengan TMII dan YTC (Perusahaan rumah produksi) didirikanlah PT.Yasawirya Indah, untuk mengelola bisnis hiburan di TMII.
2000
Indosat M2 mulai mengoperasikan system TV kabel berlangganan yang dilengkapi internet dari area kelapa gading, dengan kantor pusat di Gedung Sarana Jaya di lantai 4, Jl,Budi Kemuliaan no.1, Jakarta Pusat.
Mengawali kerjasama pemasaran dalam bentuk memasarkan internet pada pelanggan Kabel Vision
2001
Serah terima pengelolaan bisnis Indosatnet dari PT. Indosat kepada Indosat M2. Hal ini membuat Indosat M2 menjadi Penyelenggara Jasa Internet dan Penyelenggara Jaringan Internet terbesar di Indonesia.
2002
Pembukaan jaringan TV kabel bersama rekanan di beberapa kota besar,seperti : Bali,Surabaya, Yogyakarta dan Bandung.
Pembangunan akses radio untuk sambungan local sebesar 3.3 Ghz, untuk mendukung jasa layanan terpadu Indosatnet.
Pada tanggal 5 november 2002, dilakukan peluncuran sambungan IM2 Link (IP-VPN), yang menjadikan IM2 sebagai penyedia jasa IP-VPN pertama di Indonesia Pada tanggal 31 Desember 2002, Indosatcom melakukan merger dengan IndosatM2. Dengan begitu, Indosat M2 mulai mengoperasikan B2B e-commerce dan mendapatkan anak perusahaan baru, yaitu PT. Mediagate Indonesia.
2003
Pelepasan PT.Metra dan PT.Menara Jakarta
Peluncuran nomor akses internet dialup nasional 080988001 dan peluncuran akses Indosat dialup yang sudah dapat diakses dari 180 kota di Indonesia.
Berkolaborasi dengan Satelindo,meluncurkan Indosatnet Mobile Instant. Melalui jasa ini, pelanggan Satelindo dapat mengakses Indosatnet melalui telepon seluler mereka.
Peluncuran IM2 Indosatnet Power Surf, sebuah fitur baru yang berfungsi mempercepat aktivitas menyusuri internet, terutama pelanggan dial up.
2004
Indosat M2 dan BtN (Beyond the Network) menandatangani perjanjian kerjasama dalam implementasi IPVPN internasional berbasis MPLS (Multi Protocol Label Switching). Ini memperluas cakupan jasa IM2 Link tidak hanya di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga sampai ke China, Jepang, Australia bahkan hingga Eropa dan Amerika Selatan.
IM2 meluncurkan tariff baru indosatnet, kartu prabayar IM2, dan Hotspot IM2 di Cilandak Town Square pada tanggal 14 dan 15 Agustus
2005
Promo undian berhadian Surf2Win yang merupakan promo nasional pertama yang dilakukan oleh IM2 diluncurkan. Peluncuran produk baru Internet Dedicated teknologi DVB-RCS melalui satelit yang cocok untuk daerah-daerah terpencil Indosat M2 kembali melakukan terobosan dengan menggelar Hotspot terbesar di Indonesia berlokasi di Cihampelas Walk (CiWalk) Bandung, mal berkonsep terbuka (open air) yang asri dan meyegarkan seluas 3,5 Hektar.
2006 Indosat M2 kembali mendapatkan Call Centre Award 2006 untuk Service Excellence dari Centre for Customer Satisfaction & Loyalty (CCSL)
2007 Debut jaringan teknologi terbaru berbasis ipv6 Indosat M2 digelar dalam ajang APRICOT 2007 27-02-2007
IM2 Raih Peringkat Pertama Call Center Award 2007 (25-04-2007)
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi misi dari PT. IndosatM2 adalah:
3.1.2.1 Visi
1. Memberikan hasil terbaik bagi para stakeholder (pemegang saham, pelanggan, dan karyawan)
2. Menyediakan layanan akses internet yang dapa diandalkan dan terjangkau untuk mendukung implementasi layanan Triple-Play di Indonesia.
3. Mendukung pengembangan jalur informasi dan ilmu pengetahuan di Indonesia melalui penyediaan koneksi internet.
3.1.2.2 Misi
Menjadi perusahaan yang dominan dalam industri Consumer Broadband berbasis teknologi IP (Internet Protocol) dan layanan content serta multimedia di Indonesia.
Pada gambar 2.1 akan ditunjukkan struktur organisasi Indosat Mega Media Area Regional Jawa Barat.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Indosat M2 [ Sumber : Indosat Mega Media ]
3.1.4 Deskripsi Tugas
Tugas Masing-masing bagian dalam struktur organisasi diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Manager
a. Mengontrol semua divisi distruktur organisasi yang tercantum b. Menyetujui setiap program dan berkas-berkas yang diajukan oleh
semua divisi.
2. Asisten Manager Sales Manager
Asman Sales Asman Sales Suport
Canvasser Marketing Finance
& GA
Tekhnikal Support
Custumer Service
a. Membuat dan membantu Koordinator Area membuat program-program untuk membantu penjualan baik Indirect Sales Maupun Direct Sales
b. Menerima laporan perekrutan outlet baru dan laporan pemesanan barang tiap outlet.
c. Menggantikan posisi Manager bila Manager berhalangan. 3. Asisten Manager Sales Suport
a. Menggantikan posisi Manger bila Manager berhalangan.
b. Menampung semua laporan-laporan yang dilaporkan oleh setiap divisi.
4. Canvasser
a. Membuat program penjualan dan program maintenance untuk outlet-outlet reseller.
b. Memperluas territory untuk penyebaran penjualan produk
c. Me-maintain outlet-outlet IM2 dari segi pengumpulan aktivasi perdana hingga pemesanan barang yang dilakukan oleh outlet. d. Mencari outlet-outlet yang prospek dalam menjual produk im2. 5. Marketing
a. Menjual dan memperkenalkan produk-produk melalui event atau secara langsung kepada konsumen.
b. Support Canvasser dalam setiap pembuatan media-media promosi.
a. Menghitung dan mengatur keuangan di dalam perusahaan.
b. Menyediakan budget untuk membiayai semua program yang diajukan oleh semua divisi.
7. Tekhnikal Support
a. Mengatasi semua kendala atau masalah yang terjadi di lapangan terkait dengan jaringan internet.
8. Customer Service
a. Mengatasi keluhan yang diberikan oleh konsumen.
b. Memberikan info kepada setiap pelanggan dan konsumen pengguna produk.
9. Sales Admin
a. Melakukan pencatatan penjualan dan laporan penjualan.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini, metode
pengumpulan data, metode pengembangan system yang digunakan adalah
prototype model metode pendekatan system berorientasi data.
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian meliputi perencanaan dan kajian seperti
observasi wawancara dan analisis data.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan tugas akhir ini pengumpulan data dilakukan
tersebut dapat memberikan gambaran mengenai objek yang sedang diteliti.
3.2.2.1.Sumber data primer
1. Observasi
Observasi adalah suatu pengamatan yang sistematis terhadap objek
yang dituju secara langsung yang dilakukan dengan indera mata.
Adapun tahap metode observasi ini adalah:
a. Pengumpulan data
b. Identifikasi data
c. Pengolahan Data
d. Analisis dan kesimpulan
2. Wawancara
Metode wawancara merupakan Tanya jawab yang dilaksanakan
pewawancara dengan pihak pribadi sumber. Dalam teknis wawancara ini
penyusun berperan sebagai pewawancara.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari
objek penelitian, dengan kata lain penulis memperoleh data dengan
mempelajari data-data dan catatan-catatan yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
1. Studi Pustaka
Melakukan pengumpulan dan pencarian data dari buku yang
menunjang terhadap penulisan tugas akhir ini.
yang ada hubungannya dengan pembahasan yang diteliti, kemudian
menganalisa pernyataan dan teori yang di kemukakan untuk
dijadikan acuan peneliti, serta beberapa website yang erat kaitanya
dengan penelitian yang penulis lakukan
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Adapun metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan
tugas akhir ini antara lain, metode pengembangan system yang digunakan
adalah prototype model, metode pendekatan system berorientasi data.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan adalah metode berorientasi
data, adapun alat bantu yang digunakan adalah flow map, diagram konteks,
data flow diagram, dan kamus data.
3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem
Untuk mempermudah penyusunan laporan dan pembuatan
perangkat lunak maka metode pengembangan sistem yang digunakan
adalah metode paradigma prototype model seperti yang tertera pada
Mengidentifikasikan
1, Pengembangan dan pemakai bertemu
2. Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem
3. Pengembangan mulai membuat Prototype
4. Pemakai menguji Prototype dan memberikan kritikan atau saran
5. Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan
pemakai (user)
6. Pengembangan perampungan sistem dengan masukan terakhir dari pemakai
Gambar 3.2 Mekanisme pengembangan sistem dengan Prototype
Sumber : Abdul Kadir(2003:417)
Adapun penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai
Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah
sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (users) dan
pengembang sistem bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan
sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.
2. Pembuatan Prototype
Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta
kebutuhan-kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun,
pengembang sistem mulai membuat prototype. Pembuatan ini
meliputi:perancangan sistem yang akan dibangun, dan kemudian
diimplementasikan dengan pembuatan coding yaitu menterjemahkan
menjadi sebuah sistem informasi yang diharapkan oleh Users.
3. Pengujian Prototype
Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang
sistem dan Users melakukan pengujian program agar program dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau
masukan bila terdapat kekurangan pada program.
4. Perbaikan Prototype
Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan
modifikasi sesuai dengan masukan atau saran dari user.
5. Mengembangkan Versi Produksi
Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaiakan sistem yang telah
dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai
sistem.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Adapun alat bantu yang digunakan pada tahap analisis dan
perancangan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap),
diagram konteks, diagram alir data (data flow diagram), dan kamus data.
1. Flow Map
Flow map atau bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk penilaian dan
tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol
yang sama dengan yang digunakan di dalam alir sistem yang
Adapun komponen yang digunakan ialah:
1. Dokumen
Menunjukkan dokumen input dan output baik proses manual
maupun komputerisasi.
2. Kegiatan Manual
Menunjukkan pekerjaan yang dilakukan secara manual, contohnya
penandatanganan, pengisian form, dan lain-lain.
3. Proses
Menunjukkan kegitan proses yang dilakukan oleh programmer dari
operasi programmer komputer.
4. Hardisk
Menunjukkan input dan output dengan media penyimpanan
hardisk.
2. Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah DFD yang memperlihatkan sistem sebagai
sebuah proses. Tujuannya adalah memberikan pandangan umum
sistem. Diagram Konteks memperlihatkan sebuah proses yang
berinteraksi dengan lingkungannya. Ada pihak luar atau lingkungan
yang memberi masukan dan ada pihak yang menerima keluaran
sistem.
Diagram Konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem
yang digambarkan ke dalam sebuah proses, dimana di dalamnya
beberapa aliaran data.
3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang
akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan.
1. Kesatuan Luar / Terminator (External Entity)
Kesatuan luar merupakan kesatuan luar di luar lingkungan luar
sistem yang akan memberikan input atau menerima output dari
sistem. Keastuan luar dapat berupa organisasi, orang atau
sekumpulan orang yang berinteraksi dengan sistem. External Entity
disimbolkan ke dalam simbol persegi.
2. Arus Data (Data Flow)
Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data dan
kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang
didapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
Arus data disimbolkan ke dalam simbol garis dengan tanda panah.
3. Proses (Process)
Menunjukkan apa saja yang dilakukan. Setiap proses harus
mempunyaii minimal satu data input dan menghasilkan minimal
satu output. Proses disimbolkan ke dalam simbol lingkaran.
4. Simpanan Data (Data Store)
waktu tertentu. Simpanan disimbolkan ke dalam simbol dua garis.
4. Kamus Data
Kamus data adalah daftar kumpulan elemen-elemen yang tersusun dan
berhubungan dengan sistem yang didefinisikan secara detail dan tepat.
Kamus data dibagi dua yaitu:
1. Kamus Data Elementer
Kamus data elementer merupakan daftar semua data elementer
dalam sistem dan disusun berdasarkan abjad. Isi dari kamus data
elementer meliputi nama atribut, type, length dan constraint.
2. Kamus Data Komposit
Kamus data komposit merupakan semua data bentukan yang terdiri
dari dua atau lebih data elementer.
5. Perancangan Basis Data
Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukan
terhadap banyak ‘user’ dimana masing-masing akan menggunakan
sesuai dengan tugas dan fungsi. Dari Semua operasi masukan dan
keluaran yang berhubungan dengan basis data harus menggunakan
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS), dengan kata lain (DBMS)
sebagai penghubung atas aplikasi dengan basis data itu sendiri. Basis
data merupakan komponen yang penting dalam sistem informasi karna
merupakan dasar dalam penyediaan informasi bagi penggunanya
a. Normalisasi
memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang
tidak memiliki masalah yang biasanya disebut anomali. Anomali
adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang
tidak diharapkan.
Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data
dalam bentuk normal (normal form). Ada beberapa tahapan dalam
pembentukkan normalisasi yaitu:
1. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)
Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang tidak ada
keharusan mengikuti format tertentu, data tidak lengkap atau
terdapat duplikasi.
2. Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF
Bentuk normal satu, yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai
data yang atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.
3. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2 NF
Bentuk normal dua, yaitu bila relasi tersebut merupakan 1NF
dan setiap atribut tergantung penuh pada primary key.
4. Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3 NF
Bentuk normal tiga, yaitu bila relasi merupakan 2NF dan tidak
tergantung secara transitif pada primary key atau pada bentuk
normal tiga ini mencari ketergantungan lain selain primary
key.
Bentuk boyce-codd normal form, yaitu nila relasi telah
memenuhi criteria Boyce-Codd Normal Form (BCNF), jika
setiap determinan adalah suatu candidate key.
b. Tabel Relasi
Relationship dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel.
Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan
sebagai satu kesatuan informasi dalam bentuk query, form atau
report.
Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field
dari dua tabel, biasanya field yang memiliki nama yang sama pada
kedua tabel, dimana field tersebut biasanya merupakan primary key
dari tabel pertama, yang memiliki nilai unique untuk setiap record,
dan menjadi foreign key pada tabel kedua.
1. Relasi satu ke banyak (one-to-many relationship)
Relasi satu ke banyak merupakan bentuk relasi yang paling
banyak ditemui. Pada relasi satu ke banyak, data pada tabel A
dapat memiliki banyak record yang sama pada tabel B, tetapi
data pada tabel B hanya memiliki satu record yang sama pada
tabel A
A B
Gambar 3.3 One to many relationalship menurut Kotller (2000 : 423)
2. Relasi banyak ke banyak (many-to-many relationship)
memiliki banyak record yang sama pada tabel B, dan satu
record pada tabel B dapat juga memiliki banyak record yang
sama pada tabel A. Jenis relasi ini hanya dimungkinkan untuk
membentuk tabel ketiga yang disebut junction tabel, dimana
yang menjadi primary key pada tabel ketiga ini merupakan
gabungan dua field yang merupakan foreign key dari tabel A dan
tabel B.
A B
Gambar 3.4 many- to many relationalship Kotller (2000 : 423)
3. Relasi satu ke satu (one-to-one relationship)
Pada relasi satu ke satu, tiap record dalam tabel A hanya bias
memiliki satu record yang sama pada tabel B, dan begitu pula
sebaliknya. Jenis relasi ini tidak umum, karena kebanyakan
informasi yang memiliki hubungan seperti ini berada dalam satu
tabel.
A B
Gambar 3.5 one-to-one relationalship Kotller (2000 : 423)
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem
tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini
benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang
didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.
Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian
keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang
diharapkan.
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan Interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan kinerja
52
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponenya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Kegiatan analisis sistem yang berjalan dengan menggunakan analisis sistem yang berorientasi pada objek-objek sangat diperlukan oleh sistem yang akan dirancang. Dengan maksud untuk menitikberatkan kepada fungsionalitas sistem yang berjalan dengan tidak terlalu menitikberatkan pada alur proses dari sistem. Selanjutnya dari hasil analisis ini divisualisasi dan didokumentasi dengan perancangan FlowMap, Context Diagram dan Data Flow Diagram (DFD). Pertimbangan dari diagram ini dapat mewakili secara keseluruhan sistem yang berjalan yang dapat dimengerti oleh user.
4.1.1. Analisis Dokumen
1 . Formulir Registrasi Outlet
Nama Dokumen : Formulir Registrasi Outlet
Fungsi : Untuk mengetahui data perekrutan calon outlet baru.
Sumber : Canvaser
Jumlah : 1 rangkap
Periode Pembuatan : Syarat pendaftaran new outlet Item data : kode_member, nama,
jenis_identitas, no_identitas Tempat Tanggal Lahir, alamat, no_hp, email, nama_pemilik_rekening, no_rekening, bank, cabang, nama_newoutlet, alamat_outlet, no_hp_outlet, kode_newoutlet, 2. Kode Outlet
Nama Dokumen : Konfirmasi Pendaftaran Kode Outlet
Fungsi : Sebagai surat pemberitahuan outlet tersebut sudah terdaftar sebagai outlet IM2
Sumber : Canvaser
Jumlah : 1 rangkap
Item data : nama_newoutlet dan kode_newoutlet 3. Laporan Kode New Outlet
Nama Dokumen : Laporan Kode New Outlet Fungsi : Untuk mengetahui outlet yang
sudah terdaftar menjadi new outlet IM2 dalam suatu wilayah.
Sumber : Canvaser
Jumlah : 1 rangkap
Periode Pembuatan : Laporan Kode new Outlet
Item data : kode_newoutlet, nama_newoutlet, tlp, alamat_newoutlet
4 . Form Purchase Order
Nama Dokumen : Form Purchase Order
Fungsi : Untuk mengetahui data pemesanan barang
Sumber : Canvaser
Jumlah : 1 rangkap
Periode Pembuatan : Syarat pemesanan barang
5 .Laporan Purchase Order
Nama Dokumen : Form Purchase Order
Fungsi : Untuk mengetahui data-data pemesanan barang
Sumber : Canvaser
Jumlah : 1 rangkap
Periode Pembuatan : Syarat pemesanan barang Item data : nama_outlet, alamat, pic,
nama_barang, jumlah, rupiah, total_rupiah, pengirimana_barang 6. Form Insentif
Nama Dokumen : Form Insentif
Fungsi : Untuk mengetahui data produk yang diaktivasi
Sumber : Canvaser
Jumlah : 1 rangkap
Periode Pembuatan : Syarat mendapatkan insetif produk Item data : insentif_id, tgl_aktivasi, jenis
produk, CID, SN 7. Kuitansi Slip Pendapatan
Nama Dokumen : Kuitansi Slip Pendapatan
Sumber : Canvaser
Jumlah : 1 rangkap
Periode Pembuatan : Syarat mendapatkan insetif produk Item data : telah_terima_dari, uang_sebanyak,
keperluan, nama_outlet, jumlah
4.1.2. Analisis Flow Map Pendaftaraan Yang sedang Berjalan
Kode new outlet
New Outlet Canvaser Asman Sales
Form Registrasi
Gambar 4.1. FlowMap Diagram Sistem Pendaftaraan yang sedang berjalan Keterangan :
A : Arsip Registrasi Outlet
4.1.3. Analisis Flow Map Pemesanan Barang Yang Sedang Berjalan
Outlet Canvaser Asman Sales
Form insentif Isi Form insentif Isi
Melakukan
Gambar 4.2. FlowMap Diagram Sistem Pemesanan Produk yang sedang berjalan Keterangan :
C : Arsip Form Purchase Order isi D : Arsip data pemesanan
4.1.4. Analisis Diagram Konteks Pendaftaraan Yang Sedang Berjalan
Model diagram konteks menjabarkan tentang aktor-aktor yang terlibat dalam suatu konteks informasi, serta dinamika informasi yang terjadi antar aktor-aktor tersebut. Berikut Kontek Diagram yang menggambarkan sistem informasi pemesanan produk broadband pada PT. IndosatM2.
SISTEM INFORMASI Form Purchase Order, Form Insentif, Slip Pendapatan
Form Purchase Order Isi, Form insentif isi
Laporan kode registrasi outlet, Laporan purchase order
Data pemesanan
Form Registrasi Outlet Isi Form Registrasi Outlet
tidak valid
Gambar 4.3. Diagram Kontek pendaftaraan yang sedang berjalan
4.1.5. Data Flow Diagram Pemesanan Produk dan Insentif Yang
Berjalan
penerima data (output). Aliran data itu perlu diketahui agar si pembuat sistem tahu persis kapan sebuah data harus disimpan, kapan harus ditanggapi (proses), dan kapan harus didistribusikan ke bagian lain. Berikut Data Flow Diagram (DFD)yang menggambarkan sistem informasi pemesanan produk broadband pada PT. IndosatM2 sebagai berikut :
1.0
Form pemesanan barang isi, Form insentif isi
Form pemesanan barang, Form insentif, Slip pendapatan
4.1.6. Analisis Data Flow Diagram Registrasi New Outlet Yang
Sedang Berjalan
1.0 Form registrasi outlet isi
tidak valid F. Registarsi outlet Form
Gambar 4.5. Diagram Flow Diagram Sistem Informasi Registrasi new outlet yang sedang berjalan
4.1.7. Analisis Data Flow Diagram Pemesanan Barang dan Insentif
Yang Sedang Berjalan
penerima data (output). Aliran data itu perlu diketahui agar si pembuat sistem tahu persis kapan sebuah data harus disimpan, kapan harus ditanggapi (proses), dan kapan harus didistribusikan ke bagian lain. Berikut Data Flow Diagram(DFD)yang menggambarkan sistem pemesanan barang dan insentif yang sedang berjalan di Indosat IM2.
2.1