• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN PENGUJIAN KUAT LENTUR TERHADAP PELAT BETON PRACETAK BERONGGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESIMPULAN DAN SARAN PENGUJIAN KUAT LENTUR TERHADAP PELAT BETON PRACETAK BERONGGA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

51 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Rata – rata beban maksimum yang mampu diterima oleh pelat setelah diuji adalah 2016,83 kg, sedangkan rata – rata beban maksimum pelat hasil analisis teori adalah 2885,5 kg.

2. Beban yang dihasilkan pada batas defleksi yang diijinkan pada PL1, PL2, dan PL3 adalah 1726,66 kg, 2220,26 kg dan 2103,56 kg.

3. Nilai tegangan lentur pelat hasil pengujian secara berurutan mulai dari PL1, PL2, dan PL3 adalah 2,152 MPa, 2,768 MPa, dan 2,622 MPa, sedangkan hasil secara analisis secara berurutan adalah 3,502 MPa, 3,696 MPa, dan 3,593 MPa.

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hal – hal yang perlu diperhatikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :

(2)

2. Tumpuan sendi pelat ketika proses pengujian harus diperhatikan baik –

baik, jangan menimbulkan beda tinggi pada kedua tumpuan tersebut

karena dapat mempengaruhi pembacaan data lendutan.

3. Hasil pembacaan manometer dan strainometer kurang akurat dikarenakan sistem bacaannya menggunakan cara manual yang kurang

bisa mendetail.

4. Sebelum melakukan pengujian, harus dipastikan bahwa semua alat

harus dicek secara benar sesuai dengan posisi dimana kita ingin

(3)

53

Murdock, L. J dkk., 1986, Bahan dan Praktek Beton, Erlangga, Jakarta.

Nawy, E.G., 1990 Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar, Penerjemah Ir. Bambang Suryoatmono, M.sSc., Penerbit Eresco, Bandung.

Nawy, E.G., Tavio, dan Kusuma B, 2010, Beton Bertulang (Sebuah Pendekatan Mendasar) Jilid I. ITS, Surabaya.

Oentoeng, 1999, Konstruksi Baja, Erlangga, Surabaya.

Panitia Pembaharuan Peraturan Beton Bertulang Indonesia, 1971, Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971 N-2), Lembaga Penjelidikan Masalah Bangunan.

Siahaan, H., 2014, Pengaruh Penggunaan Baja Profil Siku terhadap Kuat Lentur Balok, Tugas Akhir Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.

SNI 03 – 1974 – 1990, 1990, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton, Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

SNI 03 – 4431 – 1997, 1997, Metode Pengujian Kuat Lentur Beton dengan Balok Uji, Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

SNI 03 – 2834 – 2000, 2000, Tata Cara Pembuatan Rencana Beton Normal, Puslitbang Teknologi Permukiman, Jakarta.

Spiegel, L., dan Limbrunner, G., 1991, Desain Baja Struktural Terapan, Penerjemah Suryoatmojo, B., Penerbit Eresco, Bandung.

Tandianto, 2000, Pengujian Kuat Lentur Beton Bertulangan Bambu Ganda dengan Pasak Bambu Tunggal, Tugas Akhir Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.

Tjokrodimuljo, 1992, Teknologi Beton, Nafiri, Yogyakarta.

Umbara, V. L., 2006, Kuat Lentur Beton Ringan Styrofoam dengan Tulangan Baja, Tugas Akhir Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.

(4)

Telp: ( 0274) 487711 Fax : ( 0274) 487748

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

54

LAMPIRAN I PENGUJIAN BAHAN

PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN PASIR Bahan : Pasir Alam

Asal : Clereng

Di periksa : 7 November 2014

Nomor Pemeriksaan I

A Berat Contoh Kering 500 gram

B Berat Contoh Jenuh Kering Permukaan ( V-W) 178

C Berat Keluar Oven (A) 482,13 gram

D Bulk Spesific Grafity = ሺ஺ሻ

ሺ௏ሻିሺௐሻ 2,712

E Bulk Spesific Grafity SSD = ሺ஻ሻ

ሺ஻ሻିሺ஼ሻ 2,812

F Apparent Spesific Grafity = ሺ஺ሻ

ሺ௏ିௐሻିሺହ଴଴ି஺ሻ 3,001

G Penyerapan (Absorption) = ሺହ଴଴ሻିሺ஺ሻ

ሺ஺ሻ ݔͳͲͲΨ 3,701%

Yogyakarta, Maret 2015 Mengetahui

(5)

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

55

PEMERIKSAAN KANDUNGAN LUMPUR DALAM PASIR

I. Waktu Pemeriksaan: 6 November 2014

II. Bahan

a. Pasir kering tungku, Asal : Clereng, Berat: 100 gram

b. Air jernih asal : LSBB Prodi TS FT-UAJY

III. Alat

a. Gelas ukur, ukuran: 250 cc

b. Timbangan

c. Tungku (oven), suhu dibuat antara 105-110oC

d. Air tetap jernih setelah 6 kali pengocokan

e. Pasir+piring masuk tungku tanggal 6 November 2014 jam 12.30 WIB

IV. Sketsa

V. Hasil

Setelah pasir keluar tungku tanggal 7 November 2014 jam 12.30 WIB

a. Berat piring+pasir = 160,7 gram

b. Berat piring kosong = 61,7 gram

c. Berat pasir = 99 gram

Yogyakarta, Maret 2015 Mengetahui

Dinar Gumilang Jati S.T.,M.Eng (Ka Lab.Struktur dan Bahan Bangunan) Air 12 cm

Pasir 100 gram

Kandungan Lumpur = 100%

(6)

Telp: ( 0274) 487711 Fax : ( 0274) 487748

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

56

PEMERIKSAAN KANDUNGAN ZAT ORGANIK DALAM PASIR

I. Waktu Pemeriksaan: 6 November 2013

II. Bahan

a. Pasir kering tungku, Asal: Kali Progo, Volume: 120 cc

b. Larutan NaOH 3%

III. Alat

Gelas ukur, ukuran: 250cc

IV. Sketsa

V. Hasil

Setelah didiamkan selama 24 jam, warna larutan di atas pasir sesuai dengan

warnaGardner Standard ColorNo. 8.

Yogyakarta, Maret 2015 Mengetahui

Dinar Gumilang Jati S.T.,M.Eng (Ka Lab.Struktur dan Bahan Bangunan) 200 cc

120 gr

NaOH 3%

(7)

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

57

PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN SPLIT

Bahan : Batu Pecah (Split)

Asal : Clereng

Diperiksa : 6 November 2014

Nomor Pemeriksaan I

A Berat Contoh Kering 500 gram

B Berat Contoh Jenuh Kering Permukaan (SSD) 505 gram

C Berat Contoh Dalam Air 293,5 gram

D Berat Jenis Bulk

)

E BJ Jenuh Kering Permukaan (SSD)

)

F Berat Jenis Semu (Apparent)

)

G Penyerapan (Absorption) x 100% )

Yogyakarta, Maret 2015 Mengetahui

(8)

Telp: ( 0274) 487711 Fax : ( 0274) 487748

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

58

LAMPIRAN II

DATA PENGUJIAN KUAT TARIK BAJA

Baja Tulangan P6

Diameter = 5,73 mm

Luas = 25,787 mm2

Beban Maksimum =1350 kgf

Tegangan Leleh = 361,404 MPa

Tegangan Maksimum = 513,575 MPa

Baja Tulangan P8

Diameter = 7,74 mm

Luas = 47,051 mm2

Beban Maksimum = 2630 kgf

Tegangan Leleh = 385,717 MPa

Tegangan Maksimum = 548,344 MPa

Yogyakarta, Maret 2015 Mengetahui

(9)

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

59

LAMPIRAN III

PERENCANAAN ADUKAN UNTUK BETON NORMAL

(SNI 03-2834-2000)

A. Data Bahan

1. Bahan Agregat halus (pasir) : Clereng, Yogyakarta.

2. Bahan Agregat kasar : Clereng, Yogyakarta.

3. Jenis semen : Holcim (Tipe 1)

B. Data Specific Gravity

1. Specific grafityagregat halus (pasir) : 2,812 g/cm3. 2. Specific grafityagregat kasar (krikil) : 2,4 g/cm3. 3. Absorptionagregat halus (pasir) : 3,701 % 4. Absorptionagregat kasar (krikil) : 1 % C. Hitungan

1. Kuat tekan beton yang disyaratkan (fc’) pada umur 28 hari. fc’= 20 MPa.

2. Menentukan nilai devisiasi standar berdasarkan tingkat mutu

pengendalian pelaksanaan campuran.

3. Nilai margin ditentukan sebesar 7 MPa.

4. Menetapkan kuat tekan beton rata-rata yang direncanakan

fc’=fc’+M= 20 + 7 = 27 MPa.

5. Menentukan jenis semen

Jenis semen kelas I (PC).

(10)

Telp: ( 0274) 487711 Fax : ( 0274) 487748

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

60 a) Agregat halus : pasir alam.

Direncanakan golongan 2.

b) Agregat kasar : batu pecah

7. Menetapkan faktor air – semen, berdasarkan jenis semen yang dipakai

dan kuat tekan rata-rata silinder beton yang direncanakan pada umur

tertentu.

Perkiraan Kekuatan Tekan (MPa) Beton dengan Faktor Air Semen, dan Agregat Kasar yang Biasa Dipakai di Indonesia

(Sumber : SNI 03-2834-2000 : Tabel 2)

Berdasarkan tabel 2 SNI 03-2834-2000 didapat kuat tekan 37 MPa, Dari

titik kekuatan tekan 37 MPa tarik garis datar hingga memotong garis

tengah yang menunjukan faktor air semen 0,50. Sedangkan dengan cara

yang sama untuk kuat rencana beton yang ditetapkan untuk rencana mix

designDidapatkan sebesar faktor air semen 0,55.

8. Menetapkan faktor air semen maksimum.

Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum Untuk Berbagi Macam Pembetonan dalam Lingkungan Khusus

Lokasi Jumlah Semen minimum Per m3

beton (kg)

Nilai Faktor Air Semen Maksimum

Beton di dalam ruang bangunan : a. Keadaan keliling

non-korosif

(11)

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

61 b. Keadaan keliling korosif

disebabkan oleh kondensasi atau uap korosif

325 0,52

Beton diluar ruangan bangunan : a. tidak terlindung dari hujan dan

terik matahari langsung

325 0,60

b. terlindung dari hujan dan terik matahari langsung

275 0,60

Beton masuk kedalam tanah : a. mengalami keadaan basah dan

kering berganti-ganti

325 0,55

b. mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah

Lihat Tabel 5 Beton yang kontinu berhubungan:

a. Air tawar

b. Air laut Liahat Tabel 6

(Sumber : SNI 03-2834-2000 : Tabel 4)

Berdasarkan tabel 4 SNI 03-2834-2000, untuk beton dalam ruang

bangunan sekeliling non-korosif fas maksimum 0,6. Dibandingkan

dengan no.7, dipakai terkecil. Jadi digunakan fas 0,55.

9. Menetapkan nilai “slump”

Jenis konstruksi pelat, berdasarkan SK SNI T-15-1990-03 digunakan

nilai slumpdengan nilai maksimum 150 mm dan minimum 75 mm.

10. Ukuran butiran maksimum (krikil) adalah 10 mm.

(12)

Telp: ( 0274) 487711 Fax : ( 0274) 487748

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

62

Perkiraan Kadar Air Bebas (kg/m3) yang Dibutuhkan Untuk Beberapa Tingkat Kemudahan Pengerjaan Adukan Beton

(Sumber : SNI 03-2834-2000 : Tabel 3)

a) Ukuran butir maksimum 10 mm.

b) NilaiSlump75-150 mm.

c) Agregat halus berupa batu tak di pecah, maka Wh = 225

d) Agregat kasar berupa batu pecah, maka Wk= 250

ܹ ൌଶܹ௛൅ଵܹ௞

dengan : Whadalah perkiraan jumlah air untuk agregat halus

Wkadalah perkiraan jumlah air untuk agregat kasar

ܹ ൌʹ͵ ൈ ʹʹͷ ൅ͳ͵ ൈ ʹͷͲ ൌ ʹ͵͵ǡ͵͵͵݇݃

12. Menghitung berat semen yang diperlukan :

a) Berdasarkan tabel 4 SNI 03-2834-2000, diperoleh semen minimum

275 kg.

b) Berdasarkan fas= 0,55. Semen per m3beton = ஺

௙ೌೞ ൌ

ଶଷଷǡଷଷଷଷ ଴ǡହହ

(13)

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

63

Dipilih berat semen yang paling besar. Digunakan berat semen 424,242

kg.

13. Penyesuaian jumlah air atau fas.

fas rencana= 0,55

fas mak>fas rencana

0,6 > 0,55 ………. oke

14. Perbandingan agregat halus dan kasar

a) Ukuran maksimum 10 mm.

b) NilaiSlump75 mm –150 mm

c) fas 0,55.

d) Jenis gradasi pasir no. 2.

Diambil proporsi pasir = 53 %.

15. Berat jenis agregat campuran :

= ௉

ଵ଴଴ൈ ܤ݆ܽ݃ݎ݁݃ܽݐ݄݈ܽݑݏ ൅ ௄

ଵ଴଴ൈ ܤ݆ܽ݃ݎ݁݃ܽݐ݇ܽݏܽݎ

ͳͲͲ ൈ ʹǡͺͳʹ ൅ͷ͵ ͳͲͲ ൈ ʹǡͶͲͲͶ͹

ൌ ʹǡ͸ͳ͸

dimana :

P = % agregat halus terhadap agregat campuran

K = % agregat kasar terhadap agregat campuran

16. Berat jenis beton

(14)

Telp: ( 0274) 487711 Fax : ( 0274) 487748

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

64 17. Berat agregat campuran

= berat tiap m3–keperluan air dan semen = 2325–(233,333 + 424,242)

= 1667,424 kg

18. Menghitung berat agregat halus

berat agregat halus = % berat agregat halus x keperluan agregat

campuran

= 53% x 1667,424 kg

= 875,398 kg

19. Menghitung berat agregat kasar

berat agregat kasar = % berat agregat kasar x keperluan agregat

campuran

= 47% x 1607,0593 kg

= 792,027 kg

Kebutuhan Bahan Susun Adukan Beton Normal :

a) Semen = 424,242 kg/m3

b) Pasir = 875,398 kg/m3

c) Krikil = 792,027 kg/m3

(15)

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

65

LAMPIRAN IV

DATA PENGUJIAN SILINDER BETON

Benda Uji

Nilai Slump

(cm)

Diameter

d (mm)

Umur Beton (hari)

F

(kN)

fc'

(MPa)

SB 1 11,2 149,61 28 440 25,029

SB 2 10,4 151,11 28 500 27,880

SB 3 12,5 150,73 28 470 26,340

Yogyakarta, Maret 2015 Mengetahui

(16)

Telp: ( 0274) 487711 Fax : ( 0274) 487748

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

66

LAMPIRAN V

TABEL BEBAN, MOMEN, DAN DEFLEKSI PELAT

Tabel Beban, Momen, dan Defleksi PL 1

No. Beban (P)

3 713 1,37 160,43

4 1047 1,64 235,58

5 1381 2,59 310,73

6 1714 3,55 385,65

7 1726,66 3,75 388,50

8 2048 5,89 460,80

Tabel Beban, Momen, dan Defleksi PL 2

No. Beban (P)

3 713 0,96 160,43

4 1047 1,31 235,58

5 1381 1,79 310,73

6 1714 2,49 385,65

7 2048 3,24 460,80

8 2220,26 3,75 499,56

(17)

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

67

Tabel Beban, Momen, dan Defleksi PL 3

No. Beban (P) (kg)

Defleksi (δ) (mm)

Momen (M) (kgm)

1 0 0,00 0,00

2 380 0,69 85,50

3 713 0,76 160,43

4 1047 0,99 235,58

5 1381 1,89 310,73

6 1714 2,95 385,65

7 2048 3,59 460,80

8 2103,56 3,75 473,30

9 2381 6,60 535,73

Keterangan :

= Data pada retak pertama

= Data pada lendutan maksimum

(18)

Telp: ( 0274) 487711 Fax : ( 0274) 487748

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

68

LAMPIRAN VI

PERHITUNGAN PELAT BETON PRACETAK BERONGGA PL 1

1. Diketahui :

a) Dimensi pelat :

1) Tebal pelat = 120 mm

2) Lebar atas pelat = 200 mm

3) Lebar bawah pelat = 110 mm

4) Panjang pelat (lu) = 900 mm

5) Selimut beton = 10 mm

6) fc' = 25,029 MPa

b) Dimensi tulangan longitudinal :

1) P6

a. Diameter = 5,73 mm

b. fy = 361,4044 Mpa

c. fu = 513,5747 Mpa

2) P8

a. Diameter = 7,74 mm

b. fy = 385,7171 MPa

c. fu = 548,3438 MPa

c) Momen Inersia (I)

Momen yang didapatkan berdasarkan analisis dari AutoCAD 2014

(19)

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

69 d) Perhitungan

Defleksi (δ

)

secara analisis

δ

=

ଶସ଴

δ

=

ଽ଴଴

ଶସ଴

δ =͵ǡ͹ͷ݉݉

Modulus retak (fr)

݂௥ ൌ Ͳǡ͹ ൈ ඥ݂௖ᇱ

݂௥ ൌ Ͳǡ͹ ൈ ඥʹͷǡͲʹͻ ൌ ͵ǡͷͲʹܯܲܽ

Momen maksimum secara analisis

݂ݎ ൌܯܿܫ

ܯ ൌ݂ݎܫܿ

ܯ ൌ͵ǡͷͲʹݔͳͳͻ͵ͳ͸͸͸͸ǡ͸͸͸͹͸͸ǡͳͲ͵Ͷ

ൌ ͸͵ʹͳͳͳͳǡͷ͹ʹܰ݉݉

ൌ ͸ǡ͵ʹͳ݇ܰ݉

Beban Maksimum secara analisis

ܯ ൌͳͶ ܲܮ

ܲ ൌ ሺͶݔܯሻȀܮ

ܲ ൌ ሺͶݔ͸ǡ͵ʹͳሻȀͲǡͻ

(20)

Telp: ( 0274) 487711 Fax : ( 0274) 487748

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

70

PERHITUNGAN PELAT BETON PRACETAK BERONGGA PL 2

1. Diketahui :

a) Dimensi pelat :

1) Tebal pelat = 120 mm

2) Lebar atas pelat = 200 mm

3) Lebar bawah pelat = 110 mm

4) Panjang pelat (lu) = 900 mm

5) Selimut beton = 10 mm

6) fc' = 27,880 MPa

b) Dimensi tulangan longitudinal :

1) P6

a. Diameter = 5,73 mm

b. fy = 361,4044 Mpa

c. fu = 513,5747 Mpa

2) P8

a. Diameter = 7,74 mm

b. fy = 385,7171 MPa

c. fu = 548,3438 MPa

c) Momen Inersia (I)

Momen yang didapatkan berdasarkan analisis dari AutoCAD 2014

(21)

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

71 d) Perhitungan

Defleksi (δ

)

secara analisis

δ

=

ଶସ଴

δ

=

ଽ଴଴

ଶସ଴

δ =͵ǡ͹ͷ݉݉

Modulus retak (fr)

݂௥ ൌ Ͳǡ͹ ൈ ඥ݂௖ᇱ

݂௥ ൌ Ͳǡ͹ ൈ ඥʹ͹ǡͺͺͲ ൌ ͵ǡ͸ͻ͸ܯܲܽ

Momen maksimum secara analisis

݂ݎ ൌܯܿܫ

ܯ ൌ݂ݎܫܿ

ܯ ൌ͵ǡ͸ͻ͸ݔͳͳͻ͵ͳ͸͸͸͸ǡ͸͸͸͹͸͸ǡͳͲ͵Ͷ

ൌ ͸͸͹ͳʹͺͳǡ͸ͷͻܰ݉݉

ൌ ͸ǡ͸͹ͳ݇ܰ݉

Beban Maksimum secara analisis

ܯ ൌͳͶ ܲܮ

ܲ ൌ ሺͶݔܯሻȀܮ

ܲ ൌ ሺͶݔ͸ǡ͸͹ͳሻȀͲǡͻ

(22)

Telp: ( 0274) 487711 Fax : ( 0274) 487748

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

72

PERHITUNGAN PELAT BETON PRACETAK BERONGGA PL 3

1. Diketahui :

a) Dimensi pelat :

1) Tebal pelat = 120 mm

2) Lebar atas pelat = 200 mm

3) Lebar bawah pelat = 110 mm

4) Panjang pelat (lu) = 900 mm

5) Selimut beton = 10 mm

6) fc' = 26,340 MPa

b) Dimensi tulangan longitudinal :

1) P6

a. Diameter = 5,73 mm

b. fy = 361,4044 Mpa

c. fu = 513,5747 Mpa

2) P8

a. Diameter = 7,74 mm

b. fy = 385,7171 MPa

c. fu = 548,3438 MPa

c) Momen Inersia (I)

Momen yang didapatkan berdasarkan analisis dari AutoCAD 2014

(23)

Websit e: w w w .uj y .ac.id Em ail: ft ek nik@m ail.uaj y .ac.id

73 d) Perhitungan

Defleksi (δ

)

secara analisis

δ

=

ଶସ଴

δ

=

ଽ଴଴

ଶସ଴

δ =͵ǡ͹ͷ݉݉

Modulus retak (fr)

݂௥ ൌ Ͳǡ͹ ൈ ඥ݂௖ᇱ

݂௥ ൌ Ͳǡ͹ ൈ ඥʹ͸ǡ͵ͶͲ ൌ ͵ǡͷͻ͵ܯܲܽ

Momen maksimum secara analisis

݂ݎ ൌܯܿܫ

ܯ ൌ݂ݎܫܿ

ܯ ൌ͵ǡͷͻ͵ݔͳͳͻ͵ͳ͸͸͸͸ǡ͸͸͸͹͸͸ǡͳͲ͵Ͷ

ൌ ͸Ͷͺͷ͵͸͸ǡ͸ͳ͵ܰ݉݉

ൌ ͸ǡͶͺͷ݇ܰ݉

Beban Maksimum secara analisis

ܯ ൌͳͶ ܲܮ

ܲ ൌ ሺͶݔܯሻȀܮ

ܲ ൌ ሺͶݔ͸ǡͶͺͷሻȀͲǡͻ

Gambar

TABEL BEBAN, MOMEN, DAN DEFLEKSI PELAT
Tabel Beban, Momen, dan Defleksi PL 3

Referensi

Dokumen terkait

caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien rawat inap di Rumah. Sakit PKU

ditentukan dengan mencari jarak Euclid terpendek antara data terhadap centroid-centroid (titik tengah) wilayah yang bersangkutan. b) Pengklasifikasian data yang berada di

[r]

Penulis akan membuat sebuah aplikasi pencarian dengan menggunakan metode text mining yang mampu mengolah dokumen yang berbeda serta mencari informasi penting didalamnya

Bertitik tolak dari masalah-masalah di atas, maka guru mata pelajaran Teknik Otomotif harus selalu berupaya mencari solusi untuk memperbaiki proses pembelajaran dan

Begitu juga dengan uji F didapatkan hasil F hitung lebih besar dari F tabel yang artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara desain pekerjaan dan

[r]

[r]