OLEH :
PRIMA VL GIRSANG 112103023
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : PRIMA VL GIRSANG
NIM : 112103023
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
JUDUL : FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN
PENGHAMBAT PENGUSAHA WANITA DALAM
MENDIRIKAN USAHA SALON DI JALAN JAMIN
GINTING
Tanggal : Juli 2014 KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM NIP. 19741012 200003 2 003
)
Tanggal : Juli 2014 DEKAN
(
NIP. 19560407 198002 1 001
Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA)
NIM : 112103023
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
JUDUL : FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN
PENGHAMBAT PENGUSAHA WANITA DALAM
MENDIRIKAN USAHA SALON DI JALAN JAMIN
GINTING
Medan, Juli 2014
Menyetujui
Dosen Pembimbing
(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM NIP. 19741012 200003 2 003
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih
dan karunia-Nya yang tiada terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan. Sungguh tiada
berkesudahan pemeliharaan dan lawatan Tuhan dalam hidup penulis sehingga
penulis dimampukan melewati masa-masa sulit dalam proses penelitian dan
akhirnya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
Tugas Akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut,
maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul: “FAKTOR-FAKTOR
PENDORONG DAN PENGHAMBAT PENGUSAHA WANITA DALAM
MEMBUKA USAHA SALON DI JALAN JAMIN GINTING”.Dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, baik itu berupa saran maupun bimbingan, dukungan serta doa. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTMH, M.Sc, CTM, SpA(K) selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Ketua Program
Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
dan selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah bersedia meluangkan
waktunya dalam memberikan masukan, saran dan bimbingan kepada penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Ibu Magdalena. L. L Sibarani, SE, M.Si, selaku Sekretaris Ketua Program
Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak/Ibu staff pengajar dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
6. Kepada orang yang paling istimewa, kagumi, dan hormati dalam kehidupan
penulis yang sangat berjasa dalam membesarkan dan membimbing penulis
serta selalu sabar dalam mendidik penulis menjadi anak yang berguna dan
menjadi manusia yang lebih dewasa, buat orang tua penulis papa
tercintaRamdi Girsang dan mamatercintaMaria Indra Yanti Damanik. Kasih
sayang yang diberikan papa dan mama tidak dapat terhitung oleh apapun,
semoga Tuhan senantiasa menyertai papa dan mama.
7. Kepada adik penulis Inggrid Silvya Girsang dan Nadya Yolanda Girsang
terima kasih atas kasih sayangdan dukungannya selama ini..
8. Buatsahabat-sahabat penulisEka Putri juliarni Saragih, Rezeki Tarida
Harahap, Sri Rama Wulan, dan Intan Hutagalung,Terima kasih telah menjadi
teman terbaik penulis selama penulis mengikuti perkuliahan yang selalu ada
disaat suka maupun duka.
9. Buat teman-teman terbaik dan seperjuangan di perkuliahan Posma Tawarikhe
Damanik, Widya Hartati Sihotang, Cristin Yenro Sari dan Enzelia Nelli.
iii
10. Buat teman- teman HIDEAKI stambuk 2011, penulis sangat berterima kasih
karena telah memberikan pengalaman seru di kampus dan membantu penulis
dalam penyelesaian tugas akhir ini dengan lancar.
Dan untuk semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
penulis minta maaf sebab tidak semua menyebutkan satu persatu nama-nama
semuanya dan penulis berjanji akan selalu menyimpan nama kalian didalam
memori, dan penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Namun harapan penulis semoga Tugas Akhir ini
bermanfaat kepada seluruh pembaca. Semoga kiranya Tuhan Yesus selalu
memberkati dan menyertai kita semua.Amin.
Medan, Juli 2014 Penulis,
Prima VL Girsang
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 9
C. Tujuan Penelitian ... 9
D. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PengertianWirausaha... 13
B. Pengelolaan Usaha Salon ... 17
C. Kelebihan Pengelolaan usaha Salon ... 22
D. Kekurangan Pengelolaan usaha Salon ... 25
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. GambaranUmum Usaha Salon ... 26
B. Sejarah Usaha Salon ... 30
1. Sejarah Usaha Salon A ... 30
2. Sejarah Usaha Salon B ... 31
3. Sejarah Usaha Salon C ... 32
4. Sejarah Usaha Salon D ... 33
5. Sejarah Usaha Salon E... 34
C. Gambaran Umum Pengusaha Wanita ... 34
D. Gambaran Umum Pelanggan Salon Kecantikan ... 36
E. Karakteristik Responden……… ... 36
1. Data Pribadi Responden……… ... 36
2. Profil Responden ……… ... 38
F. Pendapat Responden Terhadap Faktor Pendorong ... 39
G. Pendapat Responden Terhadap Faktor Penghambat ... 42
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 45
B. Saran ... 46
v
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman 3.1 Data Pribadi Wanita Pengusaha Salon Kecantikan
Di Jalan Jamin Ginting... 35 3.2 Komposisi Pengusaha Wanita Berdasarkan Data Pribadi ... 37 3.3 Profil Responden Pengusaha Wanita Salon kecantikan
Di Jalan JaminGinting Padang Bulan Medan ... 38
satu pilar utama ekonomi nasional yang medapatkan kesempatan utama, dukungan,
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Usaha mikro merupakan kegiatan usaha yang dapat memperluas lapangan
pekerjaan serta memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat
dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan
masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berperan mewujudkan
stabilitas nasional. Selain itu, usaha mikro adalah salah satu pilar utama ekonomi
nasional yang medapatkan kesempatan utama, dukungan, perlindungan serta
pengembangan yang secara luas sebagai wujud pihak yang tegas kepada
kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa harus mengabaikan peranan usaha besar
dan badan usaha milik pemerintah.
Menurut Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) usaha mikro adalah usaha
yang memiliki kurang dari 5 orang tenaga kerja.Sekarang ini sudah banyak
wanita-wanita di Indonesia yang sudah mampu memasuki lapangan pekerjaan
seperti pekerjaan di bidang kesehatan, perdagangan, keamanan, dan
sebagainya.Kita jumpai pula wanita yang bergerak dibidang bisnis yang lebih
dikenal dengan istilah wanita pengusaha, wanita yang berwirausaha.
Wanita memegang peranan penting dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa
dan bernegara .Salah satu peran wanita yang sering terabaikan adalah adalah
dibidang pengembangan ekonomi.Saat ini, semua bidang usaha terbuka bagi
memperjuangkan hak emansipasi.Pandangan yang tertanam di masyarakat
adalahbahwa pria adalah kepala rumah tangga.Namun kata “ibu rumah tangga”
pada wanita tersebut tidak bisa dianggap enteng. Hasil penelitian Bank Dunia
menyebutkan, meningkatkan porsi wanita untuk memeperoleh pendidikan
menengah sebesar 1% atau sekitar 62 ribu wanita di Indonesia, diproyeksikan
akan terjadi peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 735 juta
dolar Amerika.
Menurut pengamat Manurung, wanita memang sebaiknya memilih bisnis yang
disukainya agar risiko kerugian bisa dikurangi.Hal ini penting karena dalam
berbisnis mereka jadi mengerti benar terhadap bidang usaha yang digelutinya.
Adler yang juga menjabat DirekturInvestasi PT Nikko Securities Indonesia ini
menyarankan wanita dalam memulai bisnis sebaiknya melakukan 3 (tiga)hal,
yaitu berawal dari skala kecil, mau belajar pemasaran, dan mengubah mentalitas
menjadi aktif bersosialisasi.Mengenai lokasiusaha sebaiknya tidak jauh dari
tempat tinggal sehingga waktunya tidak habis di luar rumah dan parawanita itu
Sebaiknya memilih jenis usaha yang tidak jauh dengan aktivitas yang disukainya
seperti salon.
Bidang usaha salon dengan alasan kebutuhan akan jasa kecantikan ini tidak
pernah habis. Terutama wanita yang sedari dulu sudah sangat sadar perlunya
merawat kecantikan dari ujung kaki sampai ujung kepala.Wanita dulu biasa
melakukan perawatan tubuhnya sendiri di rumah dengan ramuan kecantikan
tradisional yang diolah sendiri.Jaman sekarang yang serba praktis ini, wanita tidak
3
siap pakai di toko-toko. Namun, walau banyak alternatif perawatan tubuh yang
dapat dilakukan sendiri di rumah, namun beberapa hal tetap harus dibantu orang
lain misalnya gunting rambut dan blow. Lagipula pada dasarnya wanita senang
dimanjakan, sehingga walaupun bisa mencuci rambut sendiri, luluran, creambath,
facial atau gunting kuku mereka tetap saja jika orang lain yang mengerjakannya.
Layaknya putri raja yang dilayani para dayang, begitulah perasaan wanita di
salon.
Wanita juga berharap penampilan menjadi lebih cantik dengan rambut yang
tertata, baik cuma di-blow biasa, blow variasi , pengeritingan, rebonding atau
disanggul, alis yang dibentuk bak bulan sabit, kuku tangan dan kaki yang lentik
dan berkilat, semua hal tersebut membutuhkan jasa salon sebab sulit dilakukan
sendiri. Datang ke salon juga menjadi lebih menyenangkan sebab jasa perawatan
kecantikannya semakin variatif misalnya pelangsingan, pemutihan kulit, bahkan
perawatan kesehatan seperti refleksi kaki dan back therapy juga ditawarkan. Jasa
salon sudah menjadi bagian hidup wanita, ibaratnya tidak mungkin wanita tidak
ke salon.Bahkan cewek paling tomboy sekalipun memotong rambutnya di salon
bukan?
Bukan hanya wanita, namun pria juga tidak mau ketinggalan.Buat pria yang
peduli dengan penampilannya maka sekedar gunting rambut dan pijat saja tidak
cukup. Pria saat ini juga ingin punya penampilan bak model dan peragawan .
Tampil dengan kulit wajah yang halus, kulit tubuh yang lebih terawat, tidak
terlalu banyak bulu,dankuku yang rapi,”. Tren pria metro seksual memang
Cantik memang dambaan setiap insan wanita namun jika ditelaah dengan
pikiran yang terbuka, kecantikan memiliki makna yang begitu luas.Kecantikan
tidak hanya dilihat dari fisik.Kecantikan bisa pula dilihat dari rasa percaya diri,
keunikan pribadi, dan tidak terpaku pada dimensi visual yang dapat dilihat
mata.Kemudian, kepribadian yang menarik bisa membuat seorang wanita terlihat
cantik dan menarik.Dan kecantikan bisa terpancar dari karakter, perilaku dan
pengetahuan. Banyak wanita yang rela melakukan apa saja agar dapat predikat
cantik. Hal ini wajar baik bagi wanita usia muda, maupun yang sudah berumur
pun akan senang jika mendapat pujian cantik. Merawat tubuh menjadi prioritas
utama dalam rangka mempercantik diri. Dan bicara tentang perawatan tubuh,
seperti perawatan rambut dan wajah, tentu akan erat kaitannya dengan salon
kecantikan
Pangsa pasar usaha salon kecantikan masih sangatlah besar karena jumlah
orang yang tidak punya waktu untuk merawat sendiri kecantikannya akan semakin
besar. Mereka inilah yang membuat potensi pasar usaha salon kecantikan terus
meningkat dari waktu ke waktu.
Faktor-faktor yang mendorong pengusaha wanita dalam membuka usaha:
1. Faktor kemandirian
Sebagai seorang, wanita ada kalanya wanita ini dapat berdiri sendiri tanpa
bantuan oang lain. Hal ini karena wanita ingin menunjukkan jika tanpa laki-lai
dia dapat bertahan hidup dengan keahlian yang dia punya yang direalisasikan
menjadi suatu usaha yang dapat menghasilkan untuk pemenuhan kebutuhan
5
2. Faktor Modal
Dalam pembuatan usaha maka wanita biasanya melihat berapa modal yang
mereka punya untuk membuat suatu usaha.Biasanya semakin banyak
modal yang mereka miliki untuk pembuatan suatu usaha maka semakin
terencana dan matanglah pemikiran untuk pembuatan usaha ini.
3. Faktor Emosional
Faktor emosional yang dimiliki wanita, dapat mempengaruhi dirinya untuk
melakukan sesuatu yang berguna baginya maupun keluarga.hal ini karena
dalam diri seorang wanita meemiliki keinginan untuk berdiri sendiri
maupun untuk bisa mempraktekkan teori-teori yang diikutinya melalui
pendidikan formal maupun informal yang diinginkannya.Selain itu wanita
juga mempunyai keinginan untuk membantu keuangan keluarga yaitu
dengan membuka usaha.
4. Faktor pendidikan
Faktor pendidikan dapat menjadi salah satu faktor yang memotivasi wanita
untuk berwirausaha karena banyak wanita-wanita yang mengikuti
pendidikan informal seperti kursus-kursus yang dapat mengasah
keterampilan mereka.
Faktor-faktor yang menghambat pengusaha wanita dalam membuka usaha:
1. Faktor kewanitaan
Sebagai seorang ibu rumah tangga ada masa hamil dan menyusui
dengan mendelegasikan wewenang tugas kepada
karyawan/pekerja.Tentunya pendelegasian ini mempuyai keuntungan
dan kerugian. Jalannya usaha tidak akan persis sama bila dipimpin oleh
pemilik sendiri.jadi ada dua kemungkinan , lebih baik atau lebih buruk.
2. Faktor sosial dan budaya
Wanita sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab penuh dengan
urusan rumah tangga. Bila anak atau suami sakit, ia harus memberikan
perhatian penuh dan ini akan menggangu aktivitas usahanya. Jalannya
bisnis yang dilakukan oleh seorang wanita tidak sebebas yang
dilakukan laki-laki.Karena ada anggapan umum dan kebiasaan dalam
rumah tangga bahwa suamilh yang memberi nafkah, suami yang
bekerja, maka sulit juga suatu usaha berkembang menjadi usaha yang
besar.
3.Faktor administrasi
Faktor administrasi yang berbelit merupakan suatu faktor yang sangat
menghambat wanita dalam membuka suatu usaha.
Kelebihan perempuan dalam mengelola bisnis :
1. Jaringan: Dibandingkan pria, perempuan memiliki keunggulan dalam hal
jaringan. Perempuan memiliki keunggulan dalam segi jaringan pemasaran, karena
memiliki pergaulan yang luas.Hal ini disebabkan perempuan memiliki
kemampuan sosial dan mudah bergaul, sehingga lebih mudah untuk bisa
7
2. Kreatif: Perempuan dinilai lebih jeli melihat peluang usaha, dan pandai melihat
celah usaha dibandingkan dengan pria. Terkadang hal yang terterpikirkan oleh
para pria dan dinilai merupakan langkah bisnis sepele, justru bisa mendatangkan
keuntungan dan kesuksesan bila dilakukan oleh kaum perempuan.
3. Telaten: Perempuan lebih teliti dalam menjalankan bisnis. Hal-hal detail dalam
bisnis seperti urusan packaging, labeling, atau hal kecil lainnya, sangat dipikirkan
oleh perempuan sehingga membuat produknya menjadi lebih menarik, dan
memiliki daya jual yang tinggi.
4. Tidak mudah putus asa:Dalam berbisnis, perempuan lebih tangguh dan tidak
mudah putus asa ketika mengalami kegagalan. Seringkali ketika menghadapi
masalah PHK, perempuan lebih tangguh dalam mencari cara untuk bisa bertahan
dan mengesampingkan gengsinya untuk memulai usahanya dari bawah dibanding
pria. Banyak pegawai yang akhirnya bisa hidup berkecukupan berkat adanya
bantuan usaha dari istrinya yang punya usaha sampingan di rumah.
Kekurangan perempuan dalam mengelola bisnis :
1. Terlalu banyak pikiran:Ini sepertinya merupakan permasalahan dasar setiap
perempuan. Dedikasinya yang besar pada keluarga membuat para perempuan,
khususnya ibu rumah tangga, memiliki banyak pikiran ketika memutuskan
memulai kegiatan wirausahanya.Banyak perempuan yang berpikir tentang
lainnya.Padahal dengan menjadi pebisnis semua hal bisa diselesaikan dengan
baik, dan waktu yang dimiliki lebih fleksibel dibanding pekerja kantoran.
2. Empati berlebihan: Sifat ini lebih mirip seperti bumerang dalam berbisnis. Di
satu sisi, sifat empati ini bisa membuat para perempuan peka terhadap berbagai
kondisi di sekitarnya.Tak jarang berbagai ide bisnis justru hadir dari keprihatinan
ini, misalnya usaha untuk mengolah limbah kain, limbah plastik, dll.Namun, di
sisi lain, sifat empati ini kadang tumbuh berlebihan.Sifat ini tak jarang membuat
perempuan tidak berpikir rasional dan justru mengutamakan sisi
emosionalnya.Sehingga perempuan yang baru mulai berbisnis atau sudah mampu
menjalankan usaha kerap mengalami berbagai masalah, seperti penipuan
misalnya.
3. Manajemen bisnis: Sampai saat ini, mental perempuan dalam berbisnis belum
setangguh pria. Selain itu pengalaman dalam bidang manajemen bisnis masih
kalah dibanding pria.Para perempuan seringkali ragu dan bimbang ketika
mengambil keputusan yang berhubungan dengan manajemen bisnis.Namun, hal
ini sebenarnya bisa diatasi dengan pengalaman berbisnis dan melalui
sekolah-sekolah formal.
4. Takut gagal: Dibandingkan pria, perempuan masih sering ketakutan untuk
mengambil risiko besar dalam memulai bisnis, dan mengambil langkah untuk
mengembangkan usahanya. Hal ini disebabkan karena adanya banyak hal yang
dipikirkan menyangkut ekonomi keluarga, dan anak-anak.Ini juga menjadi
9
yang wajar.Karena kegagalan ini bisa menjadi cambuk untuk tetap bisa berinovasi
dan berani melangkah maju.Ketakutan untuk gagal membuat para perempuan ini
cenderung untuk berjalan di tempat.
Berdasarkan uraian ini, maka penulistertarik untuk mengetahui faktor-faktor
pendorong tersebut sehingga penulis melakukan observasi yang berjudul
“Faktor-faktor yang Mendorong Dan Menghambat Pengusaha wanita dalam Mendirikan
usaha salon di jalan Jamin Ginting”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka penulis menetapkan masalah sebagai berikut :
1.Faktor-faktor apakah yang mendorong pengusaha wanita mendirikan usaha
salon?
2 Faktor-faktor apakah yang menghambat pengusaha wanita dalam mendirikan
usaha salon?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapaimelalui penelitian ini adalah :
a. Mengetahui faktor-faktor yang mendorongpengusaha wanitauntuk mendirikan
usaha kecil.
b. Mengetahui faktor-faktor yang menghambat pengusaha wanita dalam
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penulis melakukan penelitian ini adalah :
1. Bagi perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pendiri salon yang data digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap upaya-upaya
dalam merancang straegi dan program-program perbaikan kepuasan konsumen
untuk mendorong dan memperkut kualitas layanan.
2.Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangan pemikiran dan informasi bagi akademis dalam memperkaya
pengethuan khususnya mengenai faktor-faktor pendorong dan penghambat
pengusaha wanita dalm membuka usaha salon kecantikan, serta dapat menjadi
bahan masukan bagi mereka yang dapat dijadikan perbandingan bagi peneliti
lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
3. Bagi penulis. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kesempatan untuk
menambah dan memperluas wawasan peneliti sehingga dapat menambah
cakrawala pemikiran dalam bidang usaha kecil khususnya
1.5 Sistematika Penelitian
1.5.1 Lokasi Penelitian
Penulis melakukan Penelitian dan pengumpulan data pada Penelitian di
11
1.5.2 Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis membuat rencana jadwal penelitian
yang dimulai dengan tahap persiapan sampai ke tahap akhir yaitu hasil penelitian.
Penelitian dimulai dari bulan Mei 2014 – Juni 2014
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini, membahas latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan,
manfaat penelitian serta sisematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini Berisi uraian tentang telah penelitian-penelitian sebelumnya dan
landasan teori yang berkenaan dengan masalah dan permasalahanyangdiangkat.
kutipan-kutipan dari penelitian-penelitian yang terdahulu yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
BAB III : PEMBAHASAN
Dalam bab ini, membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis. Penelitian
tersebut dilakukan pada usaha salon-salon yang ada disekitar jalan Jamin ginting
Padang Bulan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat pengusaha
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini, menjelaskan tentang kesimpulan yang merupakan inti dari
pembahasan penelitian dan saran yang merupakan masukan yang membangun
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini, yang penuh tantangan di segala
bidang kehidupan, sepertinya tidak memungkinkan lagi bagi perempuan untuk
tetap berdiam diri, berpangku tangan, duduk diam tanpa harus berbuat banyak
bagi dirinya sendiri dan orang disekelilingnya, khususnya juga bagi keluarganya
bagi yang sudah memilikinya. (alasan faktor utama). Penelitian yang dilakukan
proyek peningkatan peran usaha swasta (private enterprise participation project)
tentang wanita pengusaha di Indonesia pada tahun 2003 menyebutkan, fakta
bahwa wanitamengalami kesulitan administrasi dalam memperoleh pinjaman (17
Maret 2009).
2.1 Pengertian Wirausaha
Wirausaha istilahnya berasal dari bahasa Perancis (Hisrich dan Peters: 2005)
yaitu entrepreneur yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan
arti between takeratau go-between.Sebagai contoh dari pengertian go-betweenatau
perantara yag di maksudkan dalam istilah bahasa Perancis,entrepreneur adalah
pada saat Marcopolo yang mencoba merintis jalur pelayaran ke timur jauh. Dia
setuju untuk menandatangani kontrak untuk menjual barang dari seorang
bagian keuntugan sebesar 22,5% termasuk asuransi. Pemilik modal tidak
menanggung resiko apa-apa
sedangkan si pedagang yang berlayar menanggung resiko besar. Pada saat
pelayaran tiba ditujuan dan barang dagangan djual maka si pemilik modal
menerima keuntungan lebih dari 75% sedangkan si pedagang menerima
keuntungan yang lebih kecil.
Perkembangan teori dan istilah entrepreneur adalah sebagai berikut (Hisrich dan
Peters 2005 : 20) :
1. Abad pertengahan diartikan sebagai aktor atau orang yang bertanggung jawab
dalam proyek produksi besar.
2. Abad 17 di artikan sebagai orang yang menanggung resiko untung rugi dalam
mengadakan kontrak pekerjaan dengan pemerintah dengan menggunakan
fixed price (harga tetap).
3. Tahun 1725, Richard Cantillon menyatakan wirausaha sebagai orang yang
menanggung resiko yang berbeda dengan orang yang memberi modal.
4. Tahun 1797, Bedeau menyatakan wirausaha adalah orang yang menanggung
resiko, merencanakan, superviso, mengorganisasi dan memiliki.
Menurut Zimmerer (2005:3), seorang wirausaha adalah seseorang yang
menciptakan sebuah bisnis dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi
mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengindentifikasi peluang
dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya.para
peneliti telah menghabiskan banyak waktu dan usaha dalam dasawarsa terakhir ini
15
Walaupun penelitian ini berhasil mengindentifikasi beberapa karakteristik yang
cenderung terlihat padawirausahawan , tak ada satupun kajian ini yang berhasil
memisahkan ciri-ciri yang di butuhkan untuk mencapai keberhasilan.
Profil kewirausahaan yaitu (Zimmerer 2003:3) :
a) Menyukai tanggung jawab
Wirausahawan merasa bertanggung jawab secara pribadi atas hasil perusahaan
tempatmereka terlibat. Mereka lebih menyukai dapat mengendalikan
sumber-sumber daya mereka sendiri dan menggunakan sumber-sumber-sumber-sumber daya tersebut
untuk mencapai cita-cita yang telah di tetapkan sendiri’
b) Lebih menyukai resiko menengah
Wirausahawan bukanlah seorang pengambil resiko liar , melainkan orang
yang mengambil resiko yang di perhitungkan .Tak seperti penjudi, seorang
wirausahawan jarang berjudi. Wirausahawan melihat sebuah bisnis dengan
tingkat pemahaman resiko pribadinya. Mereka biasanya mengambil peluang
didaerah yang sesuai dengan pengetahuan ,latar belakang dan pengalamannya
yang akan meningkatkan kemungkinan keberhasilannya.
c) Keyakinan atas kemampuan mereka untuk berhasil
Wirausahawan biasanya memiliki banyak keyakinan atas kemampuannya
untuk berhasil.Mereka cenderung optimis terhadap peluang keberhasilan dan
optimisme biasanya berdasarkan kenyataan.Salah satunya penelitian dari
National federation of Independent Bussines (NFIB) menyatakan bahwa
sepertiga dari wirausahawan menilai peluang berhasil mencapai 100%.
mengapakebanyakkan wirausaha yang berhasil juga pernah gagal dalam bisnis
sebelum berhasil’
d) Hasrat untuk mendapatkan umpan balik langsung
Wirausahawan ingin mengetahui sebaik apa mereka bekerja dan terus menerus
mencari pengukuhan.
e) Tingkat energi yang tinggi
Wirausahawan lebih energetik dibandingkan orang kebanyakan.Energy ini
merupakan faktor penentu mengingat luar biasanya bisnis yang di perlukan
untuk mendirikan suatu perusahaan.Kerja keras dalam waktu yang lama
merupakan suatu yang biasa.
f) Orientasi ke depan
Wirausahawan memiliki indra yang kuat dalam mencari peluang. Mereka
melihat kedepan dan tidak mempersoalkan apa yang telah dikerjakan kemarin
melainkan lebih mempersoalkan apa yang di kerjakan besok. Bila manajer
tradisional memperhatikan pengelolaan sumber daya yang ada, wirausahawan
lebih tertarik mencari dan memanfaatkan peluang.
g) Ketrampilan mengorganisasi
Membangun perusahaan “dari nol” dapat dibayangkan seperti
menghubungkan potongan-potongan sebuah gambar besar. Para wirausahawan
mengetahui cara pengumpulan orang-orang yang tepat untuk menyelesaikan
suatu tugas.penggabungan orang dan pekerjaan secara efektif memungkinkan
17
Faktor penghambat dan juga sebagai pendorong pertumbuhan wirausaha di
Indonesia yaitu :
a. Ukuran nilai sosiokultur yang berlaku dimasyarakat.ukuran baik dan buruk di
masyarakat.
b. Kehidupan ekonomi seperti kebijakan pemerintah,praktik bisnis, struktur
pasar.
Hambatan sistem sosial yang dapat dikategorikan dalam hambatan budaya
yaitu :
1. Anggapan masyarakat yang rendah terhadap kegiatan dunia usaha.
2. Sikap yang kompromistis dan kurang
3. ambisius serta senang tergantung.
4. Keluarga besar kerabat besar
5. Tidak berani mengambil resiko dan lebih suka akan hasil cepat.
6. Nepotisme(mendahulukan perusahaan keluarga)
7. Feodalisme dan semangat priyayi
Analisis kebutuhan perkembangan pengelolaan usaha sangat dibutuhkan
dalam mendukung kinerja peningkatan usaha. Dengan manajemen pengelolaan
usaha salon yang baik dan tepat akan mendukung tercapainya tujuan suatu instansi
atau perusahaan.
2.2 Pengelolaan Usaha Salon.
Pengelolaan merupakan suatu usaha yangdilakukan oleh orang untuk
mencapai tujan tertentu.Definisi pengelolaan oleh para ahli terdapat perbedaan –
yang berbeda-beda.Ada yang meninjau pengelolaan dari segi fungsi, benda,
kelembagaan dan yang meninjau pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Berikut ini
adalah pendapat dari beberapa ahli yakni Menurut Harsoyo (2000) pengelolaan
adalah suatu istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung arti serangkaian
usaha yang bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan segala potensi yang
dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah
direncanakan sebelumnya.Menurut Suryana (2008) pengelolaan adalah suatu
rangkai kegiatan yang berintikan perencanaan,pengorganisasian pengerakan dan
pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Setelah ide memulai usah muncul, maka langkah pertama yang harus
dilakukan adalah membuat perencanaan. Perencanaan usaha adalah suatu cetak
biru tertulis (blueprint) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha,
operasional usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin
diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolanya.
Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan
perencanaan,pengorganisasian,penggerakan dan pengawasan yang bertujuan
menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.Keberhasilan seseorang dalam
mengolah usaha salon tentu sangat bervariasi. Perbedaan ini dipengaruhi oleh
tingkat pengetahuan pengusaha tentang cara mengelola usaha. Kepekaan
pengusaha harus benar –benar dimiliki oleh seorang pengusaha dalam
19
dapat bergantung pada taraf kehidupan sosial –ekonomi masyarakat pada
umumnya. Ketika kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan dan
pendidikan terpenuhi maka kebutuhan untuk mepercantik penampilan diri pun
akan mengalami peningkatan.Suatu usaha salon kecantikan yang berhasil
merupakan suatu perpaduan antara keterampilan di bidang tatarias dengan
keterampilan dibidang pengelolaan usaha. Kemampuan manajemen ini sering
diabaikan oleh pengusaha bila akan membuka usaha.
Menurut Kusumadewi (2001)mengatakan bahwa salon kecantikan adalah
sarana pelayanan umum untuk kesehatan rambut, kulit dan bahan dengan
perawatan kosmetik secara manual, preparative, aparatif, dan dekoratif yang
modern maupun tradisional tampa tindakan operasi (bedah).Usaha salon
merupakan salah satu jenis usaha di bidang tata rias.
Usaha ini biasanya di kelola oleh pemilik salon ditambah satu atau dua orang
karyawan.Usaha salon sebagai usaha jasa yang melayani perawatan, memperbaiki
dan meningakatkan penampilan seseorang dalam hal ini memiliki sifat –sifat
khusus yang dimiliki yakni mempunyai hubungan langsung atau perorangan yang
memberikan jasa dengan yang menggunakan jasa pelanggan tidak dapat melihat
atau merasakan jika belum terpenuhi atau memakai jasa tersebut.
Salon kecantikan menyediakan layanan umum yang berkaitan dengan
kesehatan kulit, wajah estetika, perawatan kaki, aromaterapi, bahkan meditasi,
terapi oksigen, mandi lumpur, dan tak terhitung layanan lainnya.
Salon sebagai tempat untuk memperindah dan mempercantik tubuh, dengan
perawatan yang baik dan bersih, maka dengan sendirinya terbentuk tubuh yang
sehat.Macam –Macam Usaha Salon Kecantikan
A. .Jenis-Jenis Salon Kecantikan(Maria Goreti Sukasti)
Berdasarkan pelayanan, salon kecantikan dibedakan menjadi :
a. Salon kecantikan rambut;
b. Salon kecantikan kulit;
c. Kombinasi salon kecantikan sebagaimana dimaksud pada salon a dan salon b.
d. Berdasarkan bahan kosmetik salon kecantikan dibedakan menjadi :
e. Salon kecantikan modern;
f. Salon kecantikan tradisional;
g. Kombinasi salon kecantikan sebagaimana dimaksud pada salon a dan salon b.
B.Berdasarkan jenis kosmetik salon kecantikan dibedakan menjadi :
a. Salon yang menggunakan 1 jenis (produk pabrik) kosmetik;
b. Salon yang menggunakan lebih dari 1 jenis (produk pabrik) kosmetik;
c. Salon yang menggunakan kosmetika buatan sendiri.
Persaingan salon dewasa ini membuat usaha harus ditekuni dan dikelola
dengan serius karena salah satu kuncikeberhasilan usaha terletak pada kualitas
pelayanan (service).Tarif mahal atau murah tidak lagi menjadi ukuran konsumen
dalam menggunakan jasa perawatan salon kecantikan sebab konsumen lebih
mengutamakan kualitas pelayanan yang diperolehnya.Harga mahal belum tentu
berkualitas dan memberikan kepuasan bagi konsumen begitu pula
21
mampu membuat konsumen betah maka kondisi inilah yang disebut dengan
pelayanan yang berkualitas.
Pelanggan menilai kondisi fisik suatu salon kecantikan dengan melihat adanya
tata ruang salon yang rapi, kebersihan pada seluruh ruangan salon, kebersihan
pada semua peralatan salon, peralatan salon menggunakan teknologi yang
canggih, tempat parkir yang tersedia luas bagi kendaraan pelanggan yang
berkunjung di salon, kapster berpenampilan seragam dengan rapi, dan suhu udara
ruangan Air Conditioner (AC) berfungsi dengan baik.(Suketi : 2009)
Berbagai jenis perawatan dalam usaha salon kecantikan sebagai berikut :
1. Perawatan preparatif adalah perawatan kecantikan dengan menggunakan
bahan kosmetik seperti krem pelembab, susu pembersih, penyegar, shampo,
cat rambut, lotion penyubur rambut.
2. Perawatan aparatif adalah perawatan kecantikan kulit/rambut dengan
menggunakan peralatan listrik.
3. Perawatan dekoratif adalah perawatan kecantikan dengan tata rias wajah
(make up) dan rambut seperti make up sehari-hari, make up foto, make up
panggung, dan make up film.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Pengelolaan Usaha Salon
Menurut Zimmerer (2003) menjelaskan bahwa : Strategi pemasaran yang
(1). Tempat yang strategis baik dalam memilih tempat usaha salon tersebut berada
pada area yang ramai, banyak dikunjungi orang, kendaraan lewat dan mudah
dijangkau.
(2)Perijinan. Izin usaha harus ada agar usaha berjalan lancar.Paling tidak harus
permisi kepada lingkungan sekitar.
(3)Modal yang cukup untuk keperluan modal awal dan modal kerja.
(4) Tenaga ahli, seperti hairstylist dan kapster yang berpengalaman.
(5) Melaksanakan strategi pemasaran yang efektif, antara lain: harga yang
kompetitif, penawaran variasi jasa, promosi usaha.Dalam mengembangkan
usaha salon kecantikan tidak lepas dari masalah –masalah dalam pemilihan
lokasi usaha, mengenal konsumen/pelanggan, menentukan SDM/pekerja
salon, pemilihan produk (jasa dan kosmetika) yang akan ditawarkan,
penentuan harga, pemilihan penggunaan cara promosi dan fasilitas dan
tentunya masih banyak masalah yang lainnya. Kompleksnya masalah yang
dihadapi merupakan faktor yang mempengaruhi kelebihan dan kekuranga
pengelolaanusaha salon kecantikan.
2.3.1 Kelebihan Pengelolaan Usaha
Kelebihan dalam pengelolaan usaha salon mempunyai pengaruh dalam
keberhasilan perencanaan usaha salon.Keberhasilan suatu usaha menurut
Zimmerer (2003) ditandai dengan memiliki kelebihan dalam pengelolaan usaha
23
a. Tempat yang strategis.
Pemilihan lokasi usaha adalah hal yang utama yang perlu dipertimbangkan.
Lokasistrategi menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan
keberhasilan suatu
usaha. Memilih tempat usaha salon tersebut berada pada area yang ramai, banyak
dikunjungi orang, kendaraan lewat dan mudah dijangkau.
b. Perijinan.
Izin usaha harus ada agar usaha berjalan lancar.Izin usaha salon kecantikan adalah
izin untuk membukausaha serta menjalankan usaha komersial yang ruang lingkup
kegiatannya menyediakan fasilitas dan sarana untuk memotong, menata rambut,
merias muka dan merawat kulit dengan bahan kosmetika.
c. Modal.
Menyediakan modal yang cukup untuk keperluan modal awal membuka usaha
(perijinan, inventaris kantor seperti meja, kursi dan peralatan salon kecantikan
seperti hairdryer, alat pelurus rambut, dan lain-lain) dan modal kerja untuk
membayar biaya operasional selama perusahaan belum menghasilkan keuntungan.
Biaya operasional antara lain meliputi listrik, telepon, gaji karyawan, kas kecil,
serta modal pembelian bahan kosmetik seperti creambath, shampoo, conditioner,
dan lain-lain.
d. Tenaga ahliatau sering disebut sebagai Sumber Daya Manusia.
Kepekaan pengusaha harus benar –benar dimiliki oleh seorang pengusaha dalam
perkembangan usaha salon yang dimikinya.Perkembangan bisnissalon kecantikan
umumnya. Ketika kebutuhan dasar seperti makanan,pakaian, perumahan dan
pendidikan terpenuhi maka kebutuhan untuk mepercantik penampilan diri pun
akan mengalami peningkatan.Suatu usaha salon kecantikan yang berhasil
merupakan suatu perpaduan antara keterampilan di bidang tata rias dengan
keterampilan dibidang pengelolahan usaha.
Kemampuan manajemen ini sering diabaikan oleh pengusaha bila akan
membuka usaha. Menganalisa dari kebutuhan dan keinginan konsumen
(pelanggan) atas jasa dan produk yang dihasilkan dapat diketahui dari riset pasar
dalam memproduksi kebutuhan konsumen dengan memperhatikan situasi pasar.
Dengan demikian keberhasilan suatu usaha untuk mendapatkan laba melalui
penjualan dan laba melalui kepuasan konsumen akan dapat diwujudkan.
Riset pasar adalah sarana untuk mengumpulkan informasi yang menjadi dasar
perencanaan pasar.Riset ini mencakup kegiatan sistematis dalam pengumpulan
data, analisa data dan interprestasi data yang berkaitan dengan perusahaan,
pelanggan, dan pesaing suatu perusahaan.
Menurut (Agus :2000) menyatakan segmentasi pasar adalah upaya
mengelompokkan konsumen yang mempunyai tanggapan yang relatif sama
terhadap stimulus pemasaran. Asumsi segmentasi pasar adalah orang yang
memiliki karateristik, kebutuhan ataupun keinginan yang sama, maka relatif akan
mempunyai respon yang sama.Salahsatu tujuan utama riset pasar adalah
mengidentifikasi segmen pasar yaitu sekelompok pelanggan tertentu yang
25
Kebanyakan ahli pemasaran berpendapat bahwa kesalahan pemasaran yang
terbesar yang dilakukan bisnis kecil adalah gagal menentukan dengan jelas pasar
sasaran yang akan dilayaninya.
Menurut Longenecker (2003) dkk menjelaskan pemasaran adalah pertukaran
produk dan jasa dengan uang. Oleh karena itu tantangan pertama dalam
pemasaran adalah melakukan pengesetan dan mengidentifikasi kebutuhan
konsumen (pelanggan) akan produk dan jasa yang dapat dikembangkan oleh
perusahaan. Konsep pemasaran merupakan filosofi bisnis yang menjaga bahwa
kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah melalui penentuan target pasar dan
memberikan barang atau jasa yang dibutuhka pelanggan secara efisien
dibandingkan dengan yang dilakukan pesaing.
2.3.2 Kekurangan pengelolaan usaha
Keberhasilan atau kegagalan suatu usaha sangat tergantung dengan pengusaha
yang dijalankan menuju keberhasilan dalam pencapaian suatu usaha, sedangkan
yang menjadi kekurangan adalah faktor kegagalan yakni :
a. Tidak kompeten dalam hal manajerial.
Tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan
faktor utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
b. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, mengkordinasi,
c. Kurang dalam mengendalikan keuangan.Kekeliruan dalam pemeliharaan
aliran kas yakni pengeluaran maupun pemasukan akan menghambat
operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
d. Gagal dalam perencanaan.
e. Lokasi yang kurang memadai.
Hal ini mengakibatkan perusahaan sulit beroperasi karena kurang efisien.
f. Kurangnya pengawasan dalam peralatan.
Penggunaan peralatan perusahaan secara tidak efisien dan efektif.
g. Ketidakmampuan dalam menggunakan fasilitas.
h. Tingkat pendidikan
Cantik memang dambaan setiap insan wanita namun jika ditelaah dengan
pikiran yang terbuka, kecantikan memiliki makna yang begitu luas.Kecantikan
tidak hanya dilihat dari fisik.Kecantikan bisa pula dilihat dari rasa percaya diri,
keunikan pribadi, dan tidak terpaku pada dimensi visual yang dapat dilihat
mata.Kemudian, kepribadian yang menarik bisa membuat seorang wanita terlihat
cantik dan menarik.Dan kecantikan bisa terpancar dari karakter, perilaku dan
pengetahuan.
Jika ditanya apakah seorang wanita ingin selalu tampak terlihat cantik?Tampil
anggun dan menawan adalah harapan setiap wanita. Banyak wanita yang rela
melakukan apa saja agar dapat predikat cantik. Hal ini wajar baik bagi wanita usia
muda, maupun yang sudah berumur pun akan senang jika mendapat pujian cantik.
27
bicara tentang perawatan tubuh, seperti perawatan rambut dan wajah, tentu akan
erat kaitannya dengan salon kecantikan.
Pangsa pasar usaha salon kecantikan masih sangatlah besar karena jumlah
orang yang tidak punya waktu untuk merawat sendiri kecantikannya akan semakin
besar. Mereka inilah yang membuat potensi pasar usaha salon kecantikan terus
meningkat dari waktu ke waktu.Namun menggeluti bisnis salon kecantikan dalam
era sekarang, ternyata tidaklah mudah.Di samping, dituntut menguasai
keterampilan dan mutu pelayanan terhadap konsumen harus bagus, yang paling
penting adalah suatu perencanaan bisnis yang matang.
Oleh karena itu, para wanita menjadi sangat tertarik utuk membuka usaha
salon kecantikan sendiri sebab Salon merupakan salah satu bisnis yang banyak
dikunjungi oleh masyarakat dikalangan atas, menengah ataupun kalangan
bawahsekarang ini, salon sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi
sebagai tempatperawatan dan kecantikan tubuh.
Dari sinilah terdapat nilai penting dalam pengelolaan SDM yang baik akan
menimbulkan dampakpositif bagi perusahaan seperti: kinerja karyawan yang
baik,sebagai sarana promosi tersendiri, peningkatan pendapatan
perusahaan.Mengingat dalam usaha salon,karyawan penting Untukberhubungan
langsung dengan konsumen dan karyawanharus memilikipengalaman,kemampuan
dan keahlian tertentu yang tidakdidapatkan dalam waktu yang singkat.
Pangsa pasar usaha salon kecantikan sangatlah besar karena jumlah orang
yang tidak punya waktu untuk merawat sendiri kecantikannya akan semakin
meningkat dari waktu ke waktu.Hal ini juga mendasari semakin
29
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1Gambaran Umum Usaha Salon
Usaha salon merupakan usaha usaha yang melayani konsumen dalam
perawatan maupun tata rias rambut dan muka.Bisnis salon saat ini benar-benar
sudah menjamur, tidak saja dikota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya,
Yogyakarta, Medan, Palembang, Aceh.Perkembangan bisnis Salon di Medan
sendiri terutama di jalan Jamin Ginting Padang bulan mulai mengalami
peningkatan sejak 5 tahun belakangan ini. Ini dikarenakansalon merupakan ladang
bisnis yang menguntungkan, mereka menganggap makin ke depan bisnis salon
dan kecantikan semakin maju.
Karena sekarang ini, salon sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus
dipenuhi sebagai tempat perawatan dan kecantikan tubuh.Usaha salon saat ini
sudah sangat menjamur dimana-mana.Dan pastinya semakin ramai saja, baik oleh
pengunjung atau pengusaha baru di bidang salon kecantikan.Peluang usaha di
bidang ini sangat menjanjikan dan pastinya sangat diminati oleh pengusaha awam,
ataupun seseorang yang ingin mengembangkan keterampilan dibidang kecantikan.
Karena usaha salon kecantikan itu tahan banting, dan mempunyai keuntungan
yang lumayan besar.Untuk tampil cantik seorang wanita tidak segan-segan
mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk perawatan tubuhnya. Bahkan para
1. Sejarah usaha Salon A
Usaha salon A adalah usaha mikro yang bergerak di bidang jasa perawatan
kecantikan. Salon ini didirikan oleh Ibu S.L mulai pertengahan tahun 2007.
Usaha salon A ini berlokasi dijalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan.
Usaha ini beliau kelola bersama keluarga dan memiliki 2 orang pegawai.Salon
ini menyediakan berbagai macam perawatan kecantikan.
Jam operasional usaha Salon A setiap harinya buka jam 10.00 sampai jam
20.00. Tarif yang ditawarkan oleh Salon A di sangat disesuaikan karena
konsumen utama di salon A adalah mahasiswa.
Visi dan misi usaha salon A
Visi
a. Menjadi pilihan yang dapat diandalkan oleh konsumen.
b. Mengutamakan kepuasaan pelanggan
Misi
Memberikan pelayanan dan perawatan kecantikan wajah, tubuh serta rambut
yang terbaik kepada pelanggan dengan dukungannuansa kekeluargaan,
31
2.Sejarah Usaha Salon B
Usaha salon B adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa perawatan
kecantikan.Usaha salon B ini didirikan oleh Ibu FA, mulai beroperasi pada
tanggal 18 Januari 2009.Usaha salon B berlokasi di jalan Jamin Ginting Padang
Bulan Medan.Dalam menjalankan usaha ini beliau memiliki 3 orang karyawan.
Selain menyediakan jasa perawatan salon kecantikan , usaha salon B juga menjual
alat alat kosmetik seperti lipstick, bedak.
Jam operasional Usaha salon B setiap harinya dibuka jam 08.00 sampai
jam20.00. kriteria pelanggan terbanyak adalah kalangan mahasiswa dan ibu rumh
tangga.
Visi dan misi usaha Salon B Visi
Menjadikan usaha salon ini menjadi berkembang dan menjadi usaha salon yang
besar.
Misi
a. Menggunakan produk dan cara perawatan kecantikan tradisional Indonesia
3.Sejarah Usaha Salon C
Usaha Salon C adalah usaha usaha mikro yang bergerak di bidang jasa
perawatan kecantikan.Usaha salon C didirikan oleh Ibu SG, mulai beroperasi pada
bulan Maret 2009. Usaha salon C ini berlokasi di Jalan Jamin Ginting padang
Bulan,Medan. Dalam menjalankan usaha ini beliau memiliki dua orang
karyawan.Selain menyediakan jasa perawatan kecantikan, Salon C juga
menyediakan rias pengantin dan rias wisuda.
Jam operasional usaha salon C adalah dibuka jam 10.00 sampai jam 20.00.
tarif yang ditawarkan oleh usaha salon C sangat terjangkau oleh kalangan
mahasiswa. Tarif disesuaikan karena pelanggan terbanyak salon C adalah
mahasiswa, ibu rumah tangga dan masyarakat umum.
Visi dan misi Usaha Salon C Visi
a. Menjadi salon terbaik dalam bidang pelayanan
b. Dapat mengembangkan usaha yang dikelola
Misi
a. Menjadi salah satu salon favorit dikalangan mahasiswa, ibu rumah tangga,
dan masyarakat umum.
33
4.Sejarah Usaha Salon D
Usaha Salon D adalah usaha usaha mikro yang bergerak di bidang jasa
perawatan kecantikan.Usaha salon D didirikan oleh Ibu PL, mulai beroperasi pada
bulan September 2010. Usaha salon D berlokasi di jalan Jamin Ginting Padang
Bulan,Medan. Dalam menjalankan usaha ini beliau memiliki satu orang
karyawan.Selain menyediakan jasa perawatan kecantikan, salon D juga menjual
alat alat perawatan kecantikan seperti hair mask, conditioner.
Jam operasional usaha salon D setiap hari biasanya mulai jam 08.00 sampai
jam 20.00. Tarif yang ditawarkan oleh salon D relative terjangkau.Kriteria
pelanggan terbanyak adalah kalangan mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum.
Visi dan misi usaha salon D Visi
a. Menjadi salon terbaik dalam bidang pelayanan
b. Dapat mengembangkan usaha yang dikelola
Misi
a. Terus - menerus melakukan inovasi terhadap kualitas pelayanan demi
kepuasan pelanggan.
b. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan
5.Sejarah Usaha Salon E
Usaha Salon D adalah usaha usaha mikro yang bergerak di bidang jasa
perawatan kecantikan.Usaha salon ini didirikan oleh ibu Ginting mulai beroperasi
pada bulan Januari 2009 dengan 2 orang karyawan.Salon ini merupakan salah satu
salon yang yang mempunyai pelanggan yang memiliki loyalitas tinggi.Hal ini
dapat dilihat dari observasi yang dilakukan langsung oleh penulis.salon ini tetap
ramai dikunjungi oleh para pelanggan walaupun tidak ada acara besar.
Jam operasional usaha salon D setiap hari biasanya mulai jam 08.00 sampai
jam 20.00.
Visi dan misi usaha salon E Visi
a. Menjadi salon terbaik dalam bidang pelayanan
b. Dapat mengembangkan usaha yang dikelola
Misi
a. Terus - menerus melakukan inovasi terhadap kualitas pelayanan demi
kepuasan pelanggan.
b. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan
35
3.2Gambaran Umum Pengusaha Wanita
Para pengusaha salon kecantikan di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan
memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut meliputi
status,usia dan pendidikan. secara umum gambarannya dapat dilihat pada hasil
penyebaran kuisioner,wawancara dan observasi yang dilakukan untuk penulisan
tugas akhir ini.seperti dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1
Data pribadi wanita pengusaha salon kecantikan di jalan Jamin Ginting
No Nama Responden Umur Status Pendidikan
Terakhir
Sumber : Hasil penelitian 2014 (data diolah)
Pengusaha wanita di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan ini didominasi
pengusaha yang berumur diatas 25 Tahun.Pendidikan terakhir mereka sebagian
besar adalah tamat SMU dan SMK. Sebelum membuka usaha salon,wanita
informal lainnya. ada juga yang memang mempunyai hobi melakukan perawatan
kecantikan. Hal ini menunjukkan latar belakang para pengusaha salon kecantikan
ini berbeda-beda.
3.2 Gambaran Umum Pelanggan Salon Kecantikan di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan,Medan.
Pelanggan yang datang kesalon kecantikan di jalan Jamin Ginting Padang
Bulan ini beraneka ragam. Sebagian besar mereka adalah mahasiswi yang datang
kesalon untuk memotong rambut,creambath, facial dan melakukan perawatan
kecantikan yang lain. Ibu-ibu rumah tangga juga datang kesalon kecantikan untuk
perawatan rambut, serta perawatan wajah.Mereka juga datang ke salon kecantikan
pada saat ada acara-acara tertentu yang mewajibkan undangannya datang dengan
rambut disanggul atau disasak.
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Analisis data dilakukan dalam dua kelompok yaitu Analisis responden dan
analisis faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pengusaha wanita dalam
membuka usaha salon.Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada
37
a.Data pribadi responden
Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha wanita salon kecantikan
di jalan Jamin Ginting Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi
responden yang terdiri dari usia,status dan pendidikan terakhir.
Profil aktivitas responden yang terdiri dari jumlah pekerja dan lamanya
berwirausaha.
Tabel 3.2
Komposisi Pengusaha Wanita Berdasarkan Data Pribadi
No Uraian
Sumber : Hasil penelitian 2014 (data diolah)
Tabel 3.2 menjelaskan bahwa jika dilihat dari segi usia,pengusaha wanita di jalan
Jamin Ginting Padang Bulan Medan berusia antara 25-45 tahun masih tergolong
menikah.Pengusaha wanita di jalan Jamin Ginting sebagian besar merupakan
tamatan SMU/SMK .
b.Profil Responden
Profil responden memberikan gambaran mengenai daya tahan responden
untuk tetap eksis dan berkembang serta jumlah pekerja yang dimiliki oleh
responden.
Tabel 3.3
Profil responden pengusaha wanita salon kecantikan di
Jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan
NO URAIAN KATEGORI JUMLAH RESPONDEN
NOMINAL
Sumber : Hasil Penelitian 2014 (data diolah)
Pada Tabel 3.3 Jumlah pekerja yang dimiliki oleh masing-masing responden
beraneka ragam jumlahnya. Responden yang memiliki jumlah pekerja 1 orang ada
39
1. Analisis Deskriptif
Dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
mendorong pengusaha wanita dalam membuka usaha salon, dan faktor-faktor
yang menghambat pengusaha wanita dalam membuka usaha salon.
a. Pendapat responden terhadap faktor-faktor pendorong
Matrik jawaban untuk pertanyaan faktor apa aja yang mendorong pengusaha
wanita dalam membuka usaha salon :
Pemilik salon A :
1. Untuk kesenangan dan hobi
2. Untuk menjadi mandiri secara finansial
3. Dorongan dari keluarga dan suami
4. Mendapat tanggapan yang positif dari keluarga dan masyarakat umum
Pemilik Salon B:
1. Untuk kesenangan dan hobbi
2. Untuk menjadi mandiri secara finansial
3. Dukungan dari keluarga, suami dan kerabat
Pemilik Salon C :
2. Untuk menjadi mandiri secara finansial
Pemilik Salon D :
1. Mempunyai fleksibilitas untuk mengatur pekerjaan dan tugas rumah
tangga
2. Untuk mendukung ekonomi keluarga
3. Kondisi keuangan rumah tangga
Pemilik Salon E :
1. Untuk kesenangan dan hobi
2. Mempunyai fleksibilitas untuk mengatur pekerjaan dan pekerjaan rumah
tangga.
3. Dukungan dari keluarga dan kerabat
Berdasarkan hasil jawaban diatas, faktor yang paling mendukung kelima
pengusaha wanita tersebut membuka usaha salon adalah :
1.Untuk kesenangan dan Hobi
Wanita cenderung memilih yang sesuai dengan hobi wanita-wanita lain pada
umumnya.Yaitu hobi merawat tubuh, merawat wajah dan merawat rambut.Hal ini
terbukti karena semakin meningkat dan berkembangnya salon salon di jalan Jamin
Ginting Paang Bulan, Medan.
2. Dorongan suami,keluarga dan kerabat
Selain hobi, faktor pendukung selanjutnya wanita membuka usaha adalah karena
41
emosional yang perasaannya mudah tersentuh dan mengharukan. Dukungan dari
orang-orang terdekat akan membuat pengusaha wanita menjadi lebih termotivasi
dan lebih semangat menjalankan usaha.
3. Untuk menjadi mandiri secara finansial
Sebagai seorang wanita, adalah kalanya wanita ingin berdiri sendiri tanpa bantuan
orang lain. Termasuk ingin mandiri secara finansial. Hal inilah yang mendorong
wanita berupaya mengandalkan diri dan berupaya membuka suatu usaha tanpa
harus bergantung lagi kepada suami atau keluarga dan berani menghadapi
tantangan-tantangan yang akan dihadapinya menjadi seorang wanita yang
mempunyai usaha sendiri.
4. Mempunyai fleksibilitas untuk mengatur pekerjaan dan tugas rumah
tangga.
Wanita yang bijak adalah wanita yang mampu memanajemen waktu.Mempunyai
fleksibiltas dalam mengatur pekerjaan dan tugas rumah tangga adalah membuat
dan mengatur jadwal agar dapat mengatur dan memprioritaskan pekerjaan tanpa
harus mengabaikan tugas rumah tangga.
5. Mendapat tanggapan positif dari masyarakat setempat.
Hal penting yang mendorong wanita dalam membuka usaha adalah tanggapan dari
masyarakat setempat. Disinilah wanita pengusaha menjadi wanita produktif sebab
lingkungan yang positif akan menjadikan seseorang menjadi mandiri. Wanita
akan lebih termotivasi untuk mengembangkan usaha, memberi contoh yang positif
, mempunyai sopan santun, bertutur kata yang baik dan itu akan mempertahankan
tersebut. Sebab usaha yang dijalankan bisa lancar karena dukungan positif yang
diberikan orang-orang terdekat.
b. Pendapat responden terhadap faktor-faktor penghambat
Matrik jawaban untuk pertanyaan faktor apa aja yang menghambat pengusaha
wanita dalam membuka usaha salon :
Pemilik salon A:
1. Kesulitan mencari menemukan pekerja/karyawan yang terampil.
Pemilik salon B:
1. Kesulitan mendapatkan modal usaha
2. Kesulitan menemukan pekerja/karyawan yang terampil
3. Kesulitan mendapatkan izin atau lisensi.
Pemilik Salon C :
1. Terbatasnya keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki
2. Kesulitan menemukan pekerja/karyawan yang terampil
3. Kesulitan mempuyai izin dan lisensi
Pemilik Salon D :
43
2. Kesulitan menemukan pekerja/karyawan yang terampil
3. Kesulitan mendapatkan ijin/lisensi
Pemilik Salon E :
1. Kesulitan mendapatkan modal awal
2. Kesulitan menemukan pekerja/karyawan yang terampil
Berdasarkan hasil jawaban diatas, faktor yang paling mendukung kelima
pengusaha wanita tersebut membuka usaha salon adalah :
1. Kesulitan mendapatkan modal awal
Usaha memang tidak dapt berjalan lancar jika tidak ada modal.Faktor inilah
yang menjadi faktor terbesar bagi seorang wanita dalam membuka suatu
usaha.Kurangnya akses ke layanan pinjaman mempersulit wanita
mendapatkan modal usaha. Padahal banyak cara untuk mendapatkan pinjaman
modal usaha,misalnya dengan mengajukan pinjaman ke bank, atau ke koperasi
yang memiliki bunga yang renda
menjual sebagian aset untuk menambah modal awal tanpa harus memikirkan
bunga pinjaman.
2. Kesulitan menemukan pekerja/karyawan yang terampil
Sulitnya menemukan pekerja yang terampil juga menghambat wanita dalam
membuka usaha salon.Sebab dalam membuka usaha salon kecantikan sangat
dibutuhkan karyawan yang terampil dan tekun untuk memberikan pelayanan
yang baik kepada konsumen.Sebab telah bermunculan salon-salon dengn
3. Kesulitan mendapatkan izin atau lisensi
Sulitnya mendapatkan izin atau lisensi dari pemerintah sangat menghambat
pengusaha wanita dalam membuka usaha.Untuk mendapatkan izin tersebut
pengusaha wanita harus mengikuti aturan dan tahapan tertentu yang
diberlakukan. Jika semua unsur dan prosedur telah dipenuhi maka usaha akan
mendapat izin dari Pemerintah setempat. Unsur dan prosedur yang ditetapkan
Pemerintah terkadang berbelit-belit.hal ini lah yang menghambat wanita
dalam membuka usahanya,sehingga ada beberapa usaha yang dijalankan tanpa
mendapatkan izin dari Pemerintah.
4. Terbatasnya keterampilan dan pengetahuan yang anda miliki
Untuk membuka usaha salon kecantikan, seorang wanita harus terampil dan
memiliki pengetahuan yang luas.Pendidikan formal seorang wanita secara
tidak langsung akan sangat mempengaruhi jalannya suatu usaha. Untuk
mengatasi hal tersebut wanita yang akan membuka usaha salon kecantikan
bisa mengikuti kursus-kursus dan pendidikan informal lainnya agar usaha
45
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Penelitian mengenai Analisis faktor-faktor yang mendorong dan
menghambat pengusaha wanita dalam membuka usaha salon (studi kasus pada
pengelola salon kecantikan di jalan Jamin Ginting) ini menghasilkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Wanita cenderung memilih usaha yang sesuai dengan hobi wanita tersebut,
salon adalah salah satu alternatif karena wanita suka merawat tubuh dan
dan rambut wanita itu sendiri. Ini terbukti dari banyakna salon salon baru
yang berkembang dijalan Jamin Ginting Padang Bulan.
2. Faktor mandiri secara finansial, kondisi keuangan rumah tangga,
mempunyai fleksibilitas untuk mengatur pekerjaan dan tugas rumah
tangga,mendapat tanggapan positif dari masyarakat secara serentak
mendukung pengusaha wanita membuka wirausaha salon kecantikan di
jalan Jamin Ginting Padang Bulan,Medan.
3. Faktor yang menghambat wanita dalam berwirausaha adalah sulitnya
mendapatkan modal awal.kurangnya akses kelayanan pinjaman ini
membuat wanita menjadi terbatas ruang geraknya.
4. Sulitnya mendapatkan karyawan yang terampil membuat wanita
pengusaha harus lebih ekstra dalam bekerj,belajar lebih banyak untuk
5. Faktor sulitnya mendapat izin dari pemerintah juga menghambat
pengusaha wanita membuka usaha baru.
B.Saran
Adapun saran yang akan disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Para calon pengusaha wanita hendaknya memulai usaha baru dari hobi
pengusaha wanita itu sendiri, agar timbul kecintaan pada usaha yang akan
pengusaha wanita buat dan tidak cepat bosan terhadap pekerjaan tersebut.
2. Bagi para pengusaha wanita disarankan untuk memulai suatu usaha baru tidak
hanya salon kecantikan untuk dapat memperoleh suatu keuntungan maupun untuk
melatih diri sendiri menjadi mandiri serta menciptakan lapangan kerja baru bagi
orang lain tanpa takut akan kegagalan. Karena kegagalan sesungguhnya
merupakan awal dari kesuksesan
3. Para pengusaha wanita tidak perlu takut untuk memulai suatu usaha hanya
karena tidak memiliki modal yang banyak maupun kurangnya pengetahuan yang
dimiliki. Karena usaha tersebut dapat dimulai dengan usaha yang sangat kecil
yang tidak membutuhkan modal yang sangat besar, serta dari hobi sehingga tidak
memerlukan pendidikan formal yang sangat tinggi melainkan karena keahlian
yang dimiliki oleh wanita pengusaha itu sendiri.Sebab keahlian masih dapat
47
4. Para pengusaha wanita hendaknnya memiliki fakor-faktor internal lain yang
dapat memotivasi pengusaha wanita tersebut untuk dapat lebih mengembangkan
usahanya.
5. Para pengusaha wanita sebaiknya membangun motivasi diri yang kuat untuk
memulai suatu usaha, agar semua hambatan dan tantangan yang akan dijalani
membuat pengusaha wanita semakin termotivai untuk mencapai keberhasilan
2.1Gambaran Umum Usaha Salon
Usaha salon merupakan usaha usaha yang melayani konsumen dalam
perawatan maupun tata rias rambut dan muka.Bisnis salon saat ini benar-benar
sudah menjamur, tidak saja dikota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya,
Yogyakarta, Medan, Palembang, Aceh.Perkembangan bisnis Salon di Medan
sendiri terutama di jalan Jamin Ginting Padang bulan mulai mengalami
peningkatan sejak 5 tahun belakangan ini. Ini dikarenakansalon merupakan ladang
bisnis yang menguntungkan, mereka menganggap makin ke depan bisnis salon
dan kecantikan semakin maju.
Karena sekarang ini, salon sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus
dipenuhi sebagai tempat perawatan dan kecantikan tubuh.Usaha salon saat ini
sudah sangat menjamur dimana-mana.Dan pastinya semakin ramai saja, baik oleh
pengunjung atau pengusaha baru di bidang salon kecantikan.Peluang usaha di
bidang ini sangat menjanjikan dan pastinya sangat diminati oleh pengusaha awam,
ataupun seseorang yang ingin mengembangkan keterampilan dibidang kecantikan.
Karena usaha salon kecantikan itu tahan banting, dan mempunyai keuntungan
yang lumayan besar.Untuk tampil cantik seorang wanita tidak segan-segan
mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk perawatan tubuhnya. Bahkan para
30
1. Sejarah usaha Salon A
Usaha salon A adalah usaha mikro yang bergerak di bidang jasa perawatan
kecantikan. Salon ini didirikan oleh Ibu S.L mulai pertengahan tahun 2007.
Usaha salon A ini berlokasi dijalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan.
Usaha ini beliau kelola bersama keluarga dan memiliki 2 orang pegawai.Salon
ini menyediakan berbagai macam perawatan kecantikan.
Jam operasional usaha Salon A setiap harinya buka jam 10.00 sampai jam
20.00. Tarif yang ditawarkan oleh Salon A di sangat disesuaikan karena
konsumen utama di salon A adalah mahasiswa.
Visi dan misi usaha salon A
Visi
a. Menjadi pilihan yang dapat diandalkan oleh konsumen.
b. Mengutamakan kepuasaan pelanggan
Misi
Memberikan pelayanan dan perawatan kecantikan wajah, tubuh serta rambut
yang terbaik kepada pelanggan dengan dukungannuansa kekeluargaan,
2.Sejarah Usaha Salon B
Usaha salon B adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa perawatan
kecantikan.Usaha salon B ini didirikan oleh Ibu FA, mulai beroperasi pada
tanggal 18 Januari 2009.Usaha salon B berlokasi di jalan Jamin Ginting Padang
Bulan Medan.Dalam menjalankan usaha ini beliau memiliki 3 orang karyawan.
Selain menyediakan jasa perawatan salon kecantikan , usaha salon B juga menjual
alat alat kosmetik seperti lipstick, bedak.
Jam operasional Usaha salon B setiap harinya dibuka jam 08.00 sampai
jam20.00. kriteria pelanggan terbanyak adalah kalangan mahasiswa dan ibu rumh
tangga.
Visi dan misi usaha Salon B Visi
Menjadikan usaha salon ini menjadi berkembang dan menjadi usaha salon yang
besar.
Misi
a. Menggunakan produk dan cara perawatan kecantikan tradisional Indonesia
32
3.Sejarah Usaha Salon C
Usaha Salon C adalah usaha usaha mikro yang bergerak di bidang jasa
perawatan kecantikan.Usaha salon C didirikan oleh Ibu SG, mulai beroperasi pada
bulan Maret 2009. Usaha salon C ini berlokasi di Jalan Jamin Ginting padang
Bulan,Medan. Dalam menjalankan usaha ini beliau memiliki dua orang
karyawan.Selain menyediakan jasa perawatan kecantikan, Salon C juga
menyediakan rias pengantin dan rias wisuda.
Jam operasional usaha salon C adalah dibuka jam 10.00 sampai jam 20.00.
tarif yang ditawarkan oleh usaha salon C sangat terjangkau oleh kalangan
mahasiswa. Tarif disesuaikan karena pelanggan terbanyak salon C adalah
mahasiswa, ibu rumah tangga dan masyarakat umum.
Visi dan misi Usaha Salon C Visi
a. Menjadi salon terbaik dalam bidang pelayanan
b. Dapat mengembangkan usaha yang dikelola
Misi
a. Menjadi salah satu salon favorit dikalangan mahasiswa, ibu rumah tangga,
dan masyarakat umum.
4.Sejarah Usaha Salon D
Usaha Salon D adalah usaha usaha mikro yang bergerak di bidang jasa
perawatan kecantikan.Usaha salon D didirikan oleh Ibu PL, mulai beroperasi pada
bulan September 2010. Usaha salon D berlokasi di jalan Jamin Ginting Padang
Bulan,Medan. Dalam menjalankan usaha ini beliau memiliki satu orang
karyawan.Selain menyediakan jasa perawatan kecantikan, salon D juga menjual
alat alat perawatan kecantikan seperti hair mask, conditioner.
Jam operasional usaha salon D setiap hari biasanya mulai jam 08.00 sampai
jam 20.00. Tarif yang ditawarkan oleh salon D relative terjangkau.Kriteria
pelanggan terbanyak adalah kalangan mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum.
Visi dan misi usaha salon D Visi
a. Menjadi salon terbaik dalam bidang pelayanan
b. Dapat mengembangkan usaha yang dikelola
Misi
a. Terus - menerus melakukan inovasi terhadap kualitas pelayanan demi
kepuasan pelanggan.
b. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan
34
5.Sejarah Usaha Salon E
Usaha Salon D adalah usaha usaha mikro yang bergerak di bidang jasa
perawatan kecantikan.Usaha salon ini didirikan oleh ibu Ginting mulai beroperasi
pada bulan Januari 2009 dengan 2 orang karyawan.Salon ini merupakan salah satu
salon yang yang mempunyai pelanggan yang memiliki loyalitas tinggi.Hal ini
dapat dilihat dari observasi yang dilakukan langsung oleh penulis.salon ini tetap
ramai dikunjungi oleh para pelanggan walaupun tidak ada acara besar.
Jam operasional usaha salon D setiap hari biasanya mulai jam 08.00 sampai
jam 20.00.
Visi dan misi usaha salon E Visi
a. Menjadi salon terbaik dalam bidang pelayanan
b. Dapat mengembangkan usaha yang dikelola
Misi
a. Terus - menerus melakukan inovasi terhadap kualitas pelayanan demi
kepuasan pelanggan.
b. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan