• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Pendorong Dan Penghambat Pengusaha Wanita Dalam Membuka Usaha Salon Di Jalan Jamin Ginting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor-Faktor Pendorong Dan Penghambat Pengusaha Wanita Dalam Membuka Usaha Salon Di Jalan Jamin Ginting"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH :

PRIMA VL GIRSANG 112103023

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : PRIMA VL GIRSANG

NIM : 112103023

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN

PENGHAMBAT PENGUSAHA WANITA DALAM

MENDIRIKAN USAHA SALON DI JALAN JAMIN

GINTING

Tanggal : Juli 2014 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM NIP. 19741012 200003 2 003

)

Tanggal : Juli 2014 DEKAN

(

NIP. 19560407 198002 1 001

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA)

(3)

NIM : 112103023

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN

PENGHAMBAT PENGUSAHA WANITA DALAM

MENDIRIKAN USAHA SALON DI JALAN JAMIN

GINTING

Medan, Juli 2014

Menyetujui

Dosen Pembimbing

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM NIP. 19741012 200003 2 003

(4)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih

dan karunia-Nya yang tiada terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan. Sungguh tiada

berkesudahan pemeliharaan dan lawatan Tuhan dalam hidup penulis sehingga

penulis dimampukan melewati masa-masa sulit dalam proses penelitian dan

akhirnya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

Tugas Akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah

satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut,

maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul: “FAKTOR-FAKTOR

PENDORONG DAN PENGHAMBAT PENGUSAHA WANITA DALAM

MEMBUKA USAHA SALON DI JALAN JAMIN GINTING”.Dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak, baik itu berupa saran maupun bimbingan, dukungan serta doa. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTMH, M.Sc, CTM, SpA(K) selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Ketua Program

Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(5)

dan selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah bersedia meluangkan

waktunya dalam memberikan masukan, saran dan bimbingan kepada penulis

dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Magdalena. L. L Sibarani, SE, M.Si, selaku Sekretaris Ketua Program

Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak/Ibu staff pengajar dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

6. Kepada orang yang paling istimewa, kagumi, dan hormati dalam kehidupan

penulis yang sangat berjasa dalam membesarkan dan membimbing penulis

serta selalu sabar dalam mendidik penulis menjadi anak yang berguna dan

menjadi manusia yang lebih dewasa, buat orang tua penulis papa

tercintaRamdi Girsang dan mamatercintaMaria Indra Yanti Damanik. Kasih

sayang yang diberikan papa dan mama tidak dapat terhitung oleh apapun,

semoga Tuhan senantiasa menyertai papa dan mama.

7. Kepada adik penulis Inggrid Silvya Girsang dan Nadya Yolanda Girsang

terima kasih atas kasih sayangdan dukungannya selama ini..

8. Buatsahabat-sahabat penulisEka Putri juliarni Saragih, Rezeki Tarida

Harahap, Sri Rama Wulan, dan Intan Hutagalung,Terima kasih telah menjadi

teman terbaik penulis selama penulis mengikuti perkuliahan yang selalu ada

disaat suka maupun duka.

9. Buat teman-teman terbaik dan seperjuangan di perkuliahan Posma Tawarikhe

Damanik, Widya Hartati Sihotang, Cristin Yenro Sari dan Enzelia Nelli.

(6)

iii

10. Buat teman- teman HIDEAKI stambuk 2011, penulis sangat berterima kasih

karena telah memberikan pengalaman seru di kampus dan membantu penulis

dalam penyelesaian tugas akhir ini dengan lancar.

Dan untuk semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

penulis minta maaf sebab tidak semua menyebutkan satu persatu nama-nama

semuanya dan penulis berjanji akan selalu menyimpan nama kalian didalam

memori, dan penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan. Namun harapan penulis semoga Tugas Akhir ini

bermanfaat kepada seluruh pembaca. Semoga kiranya Tuhan Yesus selalu

memberkati dan menyertai kita semua.Amin.

Medan, Juli 2014 Penulis,

Prima VL Girsang

(7)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PengertianWirausaha... 13

B. Pengelolaan Usaha Salon ... 17

C. Kelebihan Pengelolaan usaha Salon ... 22

D. Kekurangan Pengelolaan usaha Salon ... 25

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. GambaranUmum Usaha Salon ... 26

B. Sejarah Usaha Salon ... 30

1. Sejarah Usaha Salon A ... 30

2. Sejarah Usaha Salon B ... 31

3. Sejarah Usaha Salon C ... 32

4. Sejarah Usaha Salon D ... 33

5. Sejarah Usaha Salon E... 34

C. Gambaran Umum Pengusaha Wanita ... 34

D. Gambaran Umum Pelanggan Salon Kecantikan ... 36

E. Karakteristik Responden……… ... 36

1. Data Pribadi Responden……… ... 36

2. Profil Responden ……… ... 38

F. Pendapat Responden Terhadap Faktor Pendorong ... 39

G. Pendapat Responden Terhadap Faktor Penghambat ... 42

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 46

(8)

v

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman 3.1 Data Pribadi Wanita Pengusaha Salon Kecantikan

Di Jalan Jamin Ginting... 35 3.2 Komposisi Pengusaha Wanita Berdasarkan Data Pribadi ... 37 3.3 Profil Responden Pengusaha Wanita Salon kecantikan

Di Jalan JaminGinting Padang Bulan Medan ... 38

(9)

satu pilar utama ekonomi nasional yang medapatkan kesempatan utama, dukungan,

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Usaha mikro merupakan kegiatan usaha yang dapat memperluas lapangan

pekerjaan serta memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat

dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan

masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berperan mewujudkan

stabilitas nasional. Selain itu, usaha mikro adalah salah satu pilar utama ekonomi

nasional yang medapatkan kesempatan utama, dukungan, perlindungan serta

pengembangan yang secara luas sebagai wujud pihak yang tegas kepada

kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa harus mengabaikan peranan usaha besar

dan badan usaha milik pemerintah.

Menurut Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) usaha mikro adalah usaha

yang memiliki kurang dari 5 orang tenaga kerja.Sekarang ini sudah banyak

wanita-wanita di Indonesia yang sudah mampu memasuki lapangan pekerjaan

seperti pekerjaan di bidang kesehatan, perdagangan, keamanan, dan

sebagainya.Kita jumpai pula wanita yang bergerak dibidang bisnis yang lebih

dikenal dengan istilah wanita pengusaha, wanita yang berwirausaha.

Wanita memegang peranan penting dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa

dan bernegara .Salah satu peran wanita yang sering terabaikan adalah adalah

dibidang pengembangan ekonomi.Saat ini, semua bidang usaha terbuka bagi

(11)

memperjuangkan hak emansipasi.Pandangan yang tertanam di masyarakat

adalahbahwa pria adalah kepala rumah tangga.Namun kata “ibu rumah tangga”

pada wanita tersebut tidak bisa dianggap enteng. Hasil penelitian Bank Dunia

menyebutkan, meningkatkan porsi wanita untuk memeperoleh pendidikan

menengah sebesar 1% atau sekitar 62 ribu wanita di Indonesia, diproyeksikan

akan terjadi peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 735 juta

dolar Amerika.

Menurut pengamat Manurung, wanita memang sebaiknya memilih bisnis yang

disukainya agar risiko kerugian bisa dikurangi.Hal ini penting karena dalam

berbisnis mereka jadi mengerti benar terhadap bidang usaha yang digelutinya.

Adler yang juga menjabat DirekturInvestasi PT Nikko Securities Indonesia ini

menyarankan wanita dalam memulai bisnis sebaiknya melakukan 3 (tiga)hal,

yaitu berawal dari skala kecil, mau belajar pemasaran, dan mengubah mentalitas

menjadi aktif bersosialisasi.Mengenai lokasiusaha sebaiknya tidak jauh dari

tempat tinggal sehingga waktunya tidak habis di luar rumah dan parawanita itu

Sebaiknya memilih jenis usaha yang tidak jauh dengan aktivitas yang disukainya

seperti salon.

Bidang usaha salon dengan alasan kebutuhan akan jasa kecantikan ini tidak

pernah habis. Terutama wanita yang sedari dulu sudah sangat sadar perlunya

merawat kecantikan dari ujung kaki sampai ujung kepala.Wanita dulu biasa

melakukan perawatan tubuhnya sendiri di rumah dengan ramuan kecantikan

tradisional yang diolah sendiri.Jaman sekarang yang serba praktis ini, wanita tidak

(12)

3

siap pakai di toko-toko. Namun, walau banyak alternatif perawatan tubuh yang

dapat dilakukan sendiri di rumah, namun beberapa hal tetap harus dibantu orang

lain misalnya gunting rambut dan blow. Lagipula pada dasarnya wanita senang

dimanjakan, sehingga walaupun bisa mencuci rambut sendiri, luluran, creambath,

facial atau gunting kuku mereka tetap saja jika orang lain yang mengerjakannya.

Layaknya putri raja yang dilayani para dayang, begitulah perasaan wanita di

salon.

Wanita juga berharap penampilan menjadi lebih cantik dengan rambut yang

tertata, baik cuma di-blow biasa, blow variasi , pengeritingan, rebonding atau

disanggul, alis yang dibentuk bak bulan sabit, kuku tangan dan kaki yang lentik

dan berkilat, semua hal tersebut membutuhkan jasa salon sebab sulit dilakukan

sendiri. Datang ke salon juga menjadi lebih menyenangkan sebab jasa perawatan

kecantikannya semakin variatif misalnya pelangsingan, pemutihan kulit, bahkan

perawatan kesehatan seperti refleksi kaki dan back therapy juga ditawarkan. Jasa

salon sudah menjadi bagian hidup wanita, ibaratnya tidak mungkin wanita tidak

ke salon.Bahkan cewek paling tomboy sekalipun memotong rambutnya di salon

bukan?

Bukan hanya wanita, namun pria juga tidak mau ketinggalan.Buat pria yang

peduli dengan penampilannya maka sekedar gunting rambut dan pijat saja tidak

cukup. Pria saat ini juga ingin punya penampilan bak model dan peragawan .

Tampil dengan kulit wajah yang halus, kulit tubuh yang lebih terawat, tidak

terlalu banyak bulu,dankuku yang rapi,”. Tren pria metro seksual memang

(13)

Cantik memang dambaan setiap insan wanita namun jika ditelaah dengan

pikiran yang terbuka, kecantikan memiliki makna yang begitu luas.Kecantikan

tidak hanya dilihat dari fisik.Kecantikan bisa pula dilihat dari rasa percaya diri,

keunikan pribadi, dan tidak terpaku pada dimensi visual yang dapat dilihat

mata.Kemudian, kepribadian yang menarik bisa membuat seorang wanita terlihat

cantik dan menarik.Dan kecantikan bisa terpancar dari karakter, perilaku dan

pengetahuan. Banyak wanita yang rela melakukan apa saja agar dapat predikat

cantik. Hal ini wajar baik bagi wanita usia muda, maupun yang sudah berumur

pun akan senang jika mendapat pujian cantik. Merawat tubuh menjadi prioritas

utama dalam rangka mempercantik diri. Dan bicara tentang perawatan tubuh,

seperti perawatan rambut dan wajah, tentu akan erat kaitannya dengan salon

kecantikan

Pangsa pasar usaha salon kecantikan masih sangatlah besar karena jumlah

orang yang tidak punya waktu untuk merawat sendiri kecantikannya akan semakin

besar. Mereka inilah yang membuat potensi pasar usaha salon kecantikan terus

meningkat dari waktu ke waktu.

Faktor-faktor yang mendorong pengusaha wanita dalam membuka usaha:

1. Faktor kemandirian

Sebagai seorang, wanita ada kalanya wanita ini dapat berdiri sendiri tanpa

bantuan oang lain. Hal ini karena wanita ingin menunjukkan jika tanpa laki-lai

dia dapat bertahan hidup dengan keahlian yang dia punya yang direalisasikan

menjadi suatu usaha yang dapat menghasilkan untuk pemenuhan kebutuhan

(14)

5

2. Faktor Modal

Dalam pembuatan usaha maka wanita biasanya melihat berapa modal yang

mereka punya untuk membuat suatu usaha.Biasanya semakin banyak

modal yang mereka miliki untuk pembuatan suatu usaha maka semakin

terencana dan matanglah pemikiran untuk pembuatan usaha ini.

3. Faktor Emosional

Faktor emosional yang dimiliki wanita, dapat mempengaruhi dirinya untuk

melakukan sesuatu yang berguna baginya maupun keluarga.hal ini karena

dalam diri seorang wanita meemiliki keinginan untuk berdiri sendiri

maupun untuk bisa mempraktekkan teori-teori yang diikutinya melalui

pendidikan formal maupun informal yang diinginkannya.Selain itu wanita

juga mempunyai keinginan untuk membantu keuangan keluarga yaitu

dengan membuka usaha.

4. Faktor pendidikan

Faktor pendidikan dapat menjadi salah satu faktor yang memotivasi wanita

untuk berwirausaha karena banyak wanita-wanita yang mengikuti

pendidikan informal seperti kursus-kursus yang dapat mengasah

keterampilan mereka.

Faktor-faktor yang menghambat pengusaha wanita dalam membuka usaha:

1. Faktor kewanitaan

Sebagai seorang ibu rumah tangga ada masa hamil dan menyusui

(15)

dengan mendelegasikan wewenang tugas kepada

karyawan/pekerja.Tentunya pendelegasian ini mempuyai keuntungan

dan kerugian. Jalannya usaha tidak akan persis sama bila dipimpin oleh

pemilik sendiri.jadi ada dua kemungkinan , lebih baik atau lebih buruk.

2. Faktor sosial dan budaya

Wanita sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab penuh dengan

urusan rumah tangga. Bila anak atau suami sakit, ia harus memberikan

perhatian penuh dan ini akan menggangu aktivitas usahanya. Jalannya

bisnis yang dilakukan oleh seorang wanita tidak sebebas yang

dilakukan laki-laki.Karena ada anggapan umum dan kebiasaan dalam

rumah tangga bahwa suamilh yang memberi nafkah, suami yang

bekerja, maka sulit juga suatu usaha berkembang menjadi usaha yang

besar.

3.Faktor administrasi

Faktor administrasi yang berbelit merupakan suatu faktor yang sangat

menghambat wanita dalam membuka suatu usaha.

Kelebihan perempuan dalam mengelola bisnis :

1. Jaringan: Dibandingkan pria, perempuan memiliki keunggulan dalam hal

jaringan. Perempuan memiliki keunggulan dalam segi jaringan pemasaran, karena

memiliki pergaulan yang luas.Hal ini disebabkan perempuan memiliki

kemampuan sosial dan mudah bergaul, sehingga lebih mudah untuk bisa

(16)

7

2. Kreatif: Perempuan dinilai lebih jeli melihat peluang usaha, dan pandai melihat

celah usaha dibandingkan dengan pria. Terkadang hal yang terterpikirkan oleh

para pria dan dinilai merupakan langkah bisnis sepele, justru bisa mendatangkan

keuntungan dan kesuksesan bila dilakukan oleh kaum perempuan.

3. Telaten: Perempuan lebih teliti dalam menjalankan bisnis. Hal-hal detail dalam

bisnis seperti urusan packaging, labeling, atau hal kecil lainnya, sangat dipikirkan

oleh perempuan sehingga membuat produknya menjadi lebih menarik, dan

memiliki daya jual yang tinggi.

4. Tidak mudah putus asa:Dalam berbisnis, perempuan lebih tangguh dan tidak

mudah putus asa ketika mengalami kegagalan. Seringkali ketika menghadapi

masalah PHK, perempuan lebih tangguh dalam mencari cara untuk bisa bertahan

dan mengesampingkan gengsinya untuk memulai usahanya dari bawah dibanding

pria. Banyak pegawai yang akhirnya bisa hidup berkecukupan berkat adanya

bantuan usaha dari istrinya yang punya usaha sampingan di rumah.

Kekurangan perempuan dalam mengelola bisnis :

1. Terlalu banyak pikiran:Ini sepertinya merupakan permasalahan dasar setiap

perempuan. Dedikasinya yang besar pada keluarga membuat para perempuan,

khususnya ibu rumah tangga, memiliki banyak pikiran ketika memutuskan

memulai kegiatan wirausahanya.Banyak perempuan yang berpikir tentang

(17)

lainnya.Padahal dengan menjadi pebisnis semua hal bisa diselesaikan dengan

baik, dan waktu yang dimiliki lebih fleksibel dibanding pekerja kantoran.

2. Empati berlebihan: Sifat ini lebih mirip seperti bumerang dalam berbisnis. Di

satu sisi, sifat empati ini bisa membuat para perempuan peka terhadap berbagai

kondisi di sekitarnya.Tak jarang berbagai ide bisnis justru hadir dari keprihatinan

ini, misalnya usaha untuk mengolah limbah kain, limbah plastik, dll.Namun, di

sisi lain, sifat empati ini kadang tumbuh berlebihan.Sifat ini tak jarang membuat

perempuan tidak berpikir rasional dan justru mengutamakan sisi

emosionalnya.Sehingga perempuan yang baru mulai berbisnis atau sudah mampu

menjalankan usaha kerap mengalami berbagai masalah, seperti penipuan

misalnya.

3. Manajemen bisnis: Sampai saat ini, mental perempuan dalam berbisnis belum

setangguh pria. Selain itu pengalaman dalam bidang manajemen bisnis masih

kalah dibanding pria.Para perempuan seringkali ragu dan bimbang ketika

mengambil keputusan yang berhubungan dengan manajemen bisnis.Namun, hal

ini sebenarnya bisa diatasi dengan pengalaman berbisnis dan melalui

sekolah-sekolah formal.

4. Takut gagal: Dibandingkan pria, perempuan masih sering ketakutan untuk

mengambil risiko besar dalam memulai bisnis, dan mengambil langkah untuk

mengembangkan usahanya. Hal ini disebabkan karena adanya banyak hal yang

dipikirkan menyangkut ekonomi keluarga, dan anak-anak.Ini juga menjadi

(18)

9

yang wajar.Karena kegagalan ini bisa menjadi cambuk untuk tetap bisa berinovasi

dan berani melangkah maju.Ketakutan untuk gagal membuat para perempuan ini

cenderung untuk berjalan di tempat.

Berdasarkan uraian ini, maka penulistertarik untuk mengetahui faktor-faktor

pendorong tersebut sehingga penulis melakukan observasi yang berjudul

“Faktor-faktor yang Mendorong Dan Menghambat Pengusaha wanita dalam Mendirikan

usaha salon di jalan Jamin Ginting”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka penulis menetapkan masalah sebagai berikut :

1.Faktor-faktor apakah yang mendorong pengusaha wanita mendirikan usaha

salon?

2 Faktor-faktor apakah yang menghambat pengusaha wanita dalam mendirikan

usaha salon?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapaimelalui penelitian ini adalah :

a. Mengetahui faktor-faktor yang mendorongpengusaha wanitauntuk mendirikan

usaha kecil.

b. Mengetahui faktor-faktor yang menghambat pengusaha wanita dalam

(19)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penulis melakukan penelitian ini adalah :

1. Bagi perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

pendiri salon yang data digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap upaya-upaya

dalam merancang straegi dan program-program perbaikan kepuasan konsumen

untuk mendorong dan memperkut kualitas layanan.

2.Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

sumbangan pemikiran dan informasi bagi akademis dalam memperkaya

pengethuan khususnya mengenai faktor-faktor pendorong dan penghambat

pengusaha wanita dalm membuka usaha salon kecantikan, serta dapat menjadi

bahan masukan bagi mereka yang dapat dijadikan perbandingan bagi peneliti

lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Bagi penulis. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kesempatan untuk

menambah dan memperluas wawasan peneliti sehingga dapat menambah

cakrawala pemikiran dalam bidang usaha kecil khususnya

1.5 Sistematika Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Penulis melakukan Penelitian dan pengumpulan data pada Penelitian di

(20)

11

1.5.2 Waktu Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis membuat rencana jadwal penelitian

yang dimulai dengan tahap persiapan sampai ke tahap akhir yaitu hasil penelitian.

Penelitian dimulai dari bulan Mei 2014 – Juni 2014

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini dapat diuraikan sebagai

berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, membahas latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan,

manfaat penelitian serta sisematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini Berisi uraian tentang telah penelitian-penelitian sebelumnya dan

landasan teori yang berkenaan dengan masalah dan permasalahanyangdiangkat.

kutipan-kutipan dari penelitian-penelitian yang terdahulu yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini, membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis. Penelitian

tersebut dilakukan pada usaha salon-salon yang ada disekitar jalan Jamin ginting

Padang Bulan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat pengusaha

(21)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, menjelaskan tentang kesimpulan yang merupakan inti dari

pembahasan penelitian dan saran yang merupakan masukan yang membangun

(22)

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini, yang penuh tantangan di segala

bidang kehidupan, sepertinya tidak memungkinkan lagi bagi perempuan untuk

tetap berdiam diri, berpangku tangan, duduk diam tanpa harus berbuat banyak

bagi dirinya sendiri dan orang disekelilingnya, khususnya juga bagi keluarganya

bagi yang sudah memilikinya. (alasan faktor utama). Penelitian yang dilakukan

proyek peningkatan peran usaha swasta (private enterprise participation project)

tentang wanita pengusaha di Indonesia pada tahun 2003 menyebutkan, fakta

bahwa wanitamengalami kesulitan administrasi dalam memperoleh pinjaman (17

Maret 2009).

2.1 Pengertian Wirausaha

Wirausaha istilahnya berasal dari bahasa Perancis (Hisrich dan Peters: 2005)

yaitu entrepreneur yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan

arti between takeratau go-between.Sebagai contoh dari pengertian go-betweenatau

perantara yag di maksudkan dalam istilah bahasa Perancis,entrepreneur adalah

pada saat Marcopolo yang mencoba merintis jalur pelayaran ke timur jauh. Dia

setuju untuk menandatangani kontrak untuk menjual barang dari seorang

(23)

bagian keuntugan sebesar 22,5% termasuk asuransi. Pemilik modal tidak

menanggung resiko apa-apa

sedangkan si pedagang yang berlayar menanggung resiko besar. Pada saat

pelayaran tiba ditujuan dan barang dagangan djual maka si pemilik modal

menerima keuntungan lebih dari 75% sedangkan si pedagang menerima

keuntungan yang lebih kecil.

Perkembangan teori dan istilah entrepreneur adalah sebagai berikut (Hisrich dan

Peters 2005 : 20) :

1. Abad pertengahan diartikan sebagai aktor atau orang yang bertanggung jawab

dalam proyek produksi besar.

2. Abad 17 di artikan sebagai orang yang menanggung resiko untung rugi dalam

mengadakan kontrak pekerjaan dengan pemerintah dengan menggunakan

fixed price (harga tetap).

3. Tahun 1725, Richard Cantillon menyatakan wirausaha sebagai orang yang

menanggung resiko yang berbeda dengan orang yang memberi modal.

4. Tahun 1797, Bedeau menyatakan wirausaha adalah orang yang menanggung

resiko, merencanakan, superviso, mengorganisasi dan memiliki.

Menurut Zimmerer (2005:3), seorang wirausaha adalah seseorang yang

menciptakan sebuah bisnis dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi

mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengindentifikasi peluang

dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya.para

peneliti telah menghabiskan banyak waktu dan usaha dalam dasawarsa terakhir ini

(24)

15

Walaupun penelitian ini berhasil mengindentifikasi beberapa karakteristik yang

cenderung terlihat padawirausahawan , tak ada satupun kajian ini yang berhasil

memisahkan ciri-ciri yang di butuhkan untuk mencapai keberhasilan.

Profil kewirausahaan yaitu (Zimmerer 2003:3) :

a) Menyukai tanggung jawab

Wirausahawan merasa bertanggung jawab secara pribadi atas hasil perusahaan

tempatmereka terlibat. Mereka lebih menyukai dapat mengendalikan

sumber-sumber daya mereka sendiri dan menggunakan sumber-sumber-sumber-sumber daya tersebut

untuk mencapai cita-cita yang telah di tetapkan sendiri’

b) Lebih menyukai resiko menengah

Wirausahawan bukanlah seorang pengambil resiko liar , melainkan orang

yang mengambil resiko yang di perhitungkan .Tak seperti penjudi, seorang

wirausahawan jarang berjudi. Wirausahawan melihat sebuah bisnis dengan

tingkat pemahaman resiko pribadinya. Mereka biasanya mengambil peluang

didaerah yang sesuai dengan pengetahuan ,latar belakang dan pengalamannya

yang akan meningkatkan kemungkinan keberhasilannya.

c) Keyakinan atas kemampuan mereka untuk berhasil

Wirausahawan biasanya memiliki banyak keyakinan atas kemampuannya

untuk berhasil.Mereka cenderung optimis terhadap peluang keberhasilan dan

optimisme biasanya berdasarkan kenyataan.Salah satunya penelitian dari

National federation of Independent Bussines (NFIB) menyatakan bahwa

sepertiga dari wirausahawan menilai peluang berhasil mencapai 100%.

(25)

mengapakebanyakkan wirausaha yang berhasil juga pernah gagal dalam bisnis

sebelum berhasil’

d) Hasrat untuk mendapatkan umpan balik langsung

Wirausahawan ingin mengetahui sebaik apa mereka bekerja dan terus menerus

mencari pengukuhan.

e) Tingkat energi yang tinggi

Wirausahawan lebih energetik dibandingkan orang kebanyakan.Energy ini

merupakan faktor penentu mengingat luar biasanya bisnis yang di perlukan

untuk mendirikan suatu perusahaan.Kerja keras dalam waktu yang lama

merupakan suatu yang biasa.

f) Orientasi ke depan

Wirausahawan memiliki indra yang kuat dalam mencari peluang. Mereka

melihat kedepan dan tidak mempersoalkan apa yang telah dikerjakan kemarin

melainkan lebih mempersoalkan apa yang di kerjakan besok. Bila manajer

tradisional memperhatikan pengelolaan sumber daya yang ada, wirausahawan

lebih tertarik mencari dan memanfaatkan peluang.

g) Ketrampilan mengorganisasi

Membangun perusahaan “dari nol” dapat dibayangkan seperti

menghubungkan potongan-potongan sebuah gambar besar. Para wirausahawan

mengetahui cara pengumpulan orang-orang yang tepat untuk menyelesaikan

suatu tugas.penggabungan orang dan pekerjaan secara efektif memungkinkan

(26)

17

Faktor penghambat dan juga sebagai pendorong pertumbuhan wirausaha di

Indonesia yaitu :

a. Ukuran nilai sosiokultur yang berlaku dimasyarakat.ukuran baik dan buruk di

masyarakat.

b. Kehidupan ekonomi seperti kebijakan pemerintah,praktik bisnis, struktur

pasar.

Hambatan sistem sosial yang dapat dikategorikan dalam hambatan budaya

yaitu :

1. Anggapan masyarakat yang rendah terhadap kegiatan dunia usaha.

2. Sikap yang kompromistis dan kurang

3. ambisius serta senang tergantung.

4. Keluarga besar kerabat besar

5. Tidak berani mengambil resiko dan lebih suka akan hasil cepat.

6. Nepotisme(mendahulukan perusahaan keluarga)

7. Feodalisme dan semangat priyayi

Analisis kebutuhan perkembangan pengelolaan usaha sangat dibutuhkan

dalam mendukung kinerja peningkatan usaha. Dengan manajemen pengelolaan

usaha salon yang baik dan tepat akan mendukung tercapainya tujuan suatu instansi

atau perusahaan.

2.2 Pengelolaan Usaha Salon.

Pengelolaan merupakan suatu usaha yangdilakukan oleh orang untuk

mencapai tujan tertentu.Definisi pengelolaan oleh para ahli terdapat perbedaan –

(27)

yang berbeda-beda.Ada yang meninjau pengelolaan dari segi fungsi, benda,

kelembagaan dan yang meninjau pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Berikut ini

adalah pendapat dari beberapa ahli yakni Menurut Harsoyo (2000) pengelolaan

adalah suatu istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung arti serangkaian

usaha yang bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan segala potensi yang

dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah

direncanakan sebelumnya.Menurut Suryana (2008) pengelolaan adalah suatu

rangkai kegiatan yang berintikan perencanaan,pengorganisasian pengerakan dan

pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Setelah ide memulai usah muncul, maka langkah pertama yang harus

dilakukan adalah membuat perencanaan. Perencanaan usaha adalah suatu cetak

biru tertulis (blueprint) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha,

operasional usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin

diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolanya.

Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan

perencanaan,pengorganisasian,penggerakan dan pengawasan yang bertujuan

menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.Keberhasilan seseorang dalam

mengolah usaha salon tentu sangat bervariasi. Perbedaan ini dipengaruhi oleh

tingkat pengetahuan pengusaha tentang cara mengelola usaha. Kepekaan

pengusaha harus benar –benar dimiliki oleh seorang pengusaha dalam

(28)

19

dapat bergantung pada taraf kehidupan sosial –ekonomi masyarakat pada

umumnya. Ketika kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan dan

pendidikan terpenuhi maka kebutuhan untuk mepercantik penampilan diri pun

akan mengalami peningkatan.Suatu usaha salon kecantikan yang berhasil

merupakan suatu perpaduan antara keterampilan di bidang tatarias dengan

keterampilan dibidang pengelolaan usaha. Kemampuan manajemen ini sering

diabaikan oleh pengusaha bila akan membuka usaha.

Menurut Kusumadewi (2001)mengatakan bahwa salon kecantikan adalah

sarana pelayanan umum untuk kesehatan rambut, kulit dan bahan dengan

perawatan kosmetik secara manual, preparative, aparatif, dan dekoratif yang

modern maupun tradisional tampa tindakan operasi (bedah).Usaha salon

merupakan salah satu jenis usaha di bidang tata rias.

Usaha ini biasanya di kelola oleh pemilik salon ditambah satu atau dua orang

karyawan.Usaha salon sebagai usaha jasa yang melayani perawatan, memperbaiki

dan meningakatkan penampilan seseorang dalam hal ini memiliki sifat –sifat

khusus yang dimiliki yakni mempunyai hubungan langsung atau perorangan yang

memberikan jasa dengan yang menggunakan jasa pelanggan tidak dapat melihat

atau merasakan jika belum terpenuhi atau memakai jasa tersebut.

Salon kecantikan menyediakan layanan umum yang berkaitan dengan

kesehatan kulit, wajah estetika, perawatan kaki, aromaterapi, bahkan meditasi,

terapi oksigen, mandi lumpur, dan tak terhitung layanan lainnya.

(29)

Salon sebagai tempat untuk memperindah dan mempercantik tubuh, dengan

perawatan yang baik dan bersih, maka dengan sendirinya terbentuk tubuh yang

sehat.Macam –Macam Usaha Salon Kecantikan

A. .Jenis-Jenis Salon Kecantikan(Maria Goreti Sukasti)

Berdasarkan pelayanan, salon kecantikan dibedakan menjadi :

a. Salon kecantikan rambut;

b. Salon kecantikan kulit;

c. Kombinasi salon kecantikan sebagaimana dimaksud pada salon a dan salon b.

d. Berdasarkan bahan kosmetik salon kecantikan dibedakan menjadi :

e. Salon kecantikan modern;

f. Salon kecantikan tradisional;

g. Kombinasi salon kecantikan sebagaimana dimaksud pada salon a dan salon b.

B.Berdasarkan jenis kosmetik salon kecantikan dibedakan menjadi :

a. Salon yang menggunakan 1 jenis (produk pabrik) kosmetik;

b. Salon yang menggunakan lebih dari 1 jenis (produk pabrik) kosmetik;

c. Salon yang menggunakan kosmetika buatan sendiri.

Persaingan salon dewasa ini membuat usaha harus ditekuni dan dikelola

dengan serius karena salah satu kuncikeberhasilan usaha terletak pada kualitas

pelayanan (service).Tarif mahal atau murah tidak lagi menjadi ukuran konsumen

dalam menggunakan jasa perawatan salon kecantikan sebab konsumen lebih

mengutamakan kualitas pelayanan yang diperolehnya.Harga mahal belum tentu

berkualitas dan memberikan kepuasan bagi konsumen begitu pula

(30)

21

mampu membuat konsumen betah maka kondisi inilah yang disebut dengan

pelayanan yang berkualitas.

Pelanggan menilai kondisi fisik suatu salon kecantikan dengan melihat adanya

tata ruang salon yang rapi, kebersihan pada seluruh ruangan salon, kebersihan

pada semua peralatan salon, peralatan salon menggunakan teknologi yang

canggih, tempat parkir yang tersedia luas bagi kendaraan pelanggan yang

berkunjung di salon, kapster berpenampilan seragam dengan rapi, dan suhu udara

ruangan Air Conditioner (AC) berfungsi dengan baik.(Suketi : 2009)

Berbagai jenis perawatan dalam usaha salon kecantikan sebagai berikut :

1. Perawatan preparatif adalah perawatan kecantikan dengan menggunakan

bahan kosmetik seperti krem pelembab, susu pembersih, penyegar, shampo,

cat rambut, lotion penyubur rambut.

2. Perawatan aparatif adalah perawatan kecantikan kulit/rambut dengan

menggunakan peralatan listrik.

3. Perawatan dekoratif adalah perawatan kecantikan dengan tata rias wajah

(make up) dan rambut seperti make up sehari-hari, make up foto, make up

panggung, dan make up film.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Pengelolaan Usaha Salon

Menurut Zimmerer (2003) menjelaskan bahwa : Strategi pemasaran yang

(31)

(1). Tempat yang strategis baik dalam memilih tempat usaha salon tersebut berada

pada area yang ramai, banyak dikunjungi orang, kendaraan lewat dan mudah

dijangkau.

(2)Perijinan. Izin usaha harus ada agar usaha berjalan lancar.Paling tidak harus

permisi kepada lingkungan sekitar.

(3)Modal yang cukup untuk keperluan modal awal dan modal kerja.

(4) Tenaga ahli, seperti hairstylist dan kapster yang berpengalaman.

(5) Melaksanakan strategi pemasaran yang efektif, antara lain: harga yang

kompetitif, penawaran variasi jasa, promosi usaha.Dalam mengembangkan

usaha salon kecantikan tidak lepas dari masalah –masalah dalam pemilihan

lokasi usaha, mengenal konsumen/pelanggan, menentukan SDM/pekerja

salon, pemilihan produk (jasa dan kosmetika) yang akan ditawarkan,

penentuan harga, pemilihan penggunaan cara promosi dan fasilitas dan

tentunya masih banyak masalah yang lainnya. Kompleksnya masalah yang

dihadapi merupakan faktor yang mempengaruhi kelebihan dan kekuranga

pengelolaanusaha salon kecantikan.

2.3.1 Kelebihan Pengelolaan Usaha

Kelebihan dalam pengelolaan usaha salon mempunyai pengaruh dalam

keberhasilan perencanaan usaha salon.Keberhasilan suatu usaha menurut

Zimmerer (2003) ditandai dengan memiliki kelebihan dalam pengelolaan usaha

(32)

23

a. Tempat yang strategis.

Pemilihan lokasi usaha adalah hal yang utama yang perlu dipertimbangkan.

Lokasistrategi menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan

keberhasilan suatu

usaha. Memilih tempat usaha salon tersebut berada pada area yang ramai, banyak

dikunjungi orang, kendaraan lewat dan mudah dijangkau.

b. Perijinan.

Izin usaha harus ada agar usaha berjalan lancar.Izin usaha salon kecantikan adalah

izin untuk membukausaha serta menjalankan usaha komersial yang ruang lingkup

kegiatannya menyediakan fasilitas dan sarana untuk memotong, menata rambut,

merias muka dan merawat kulit dengan bahan kosmetika.

c. Modal.

Menyediakan modal yang cukup untuk keperluan modal awal membuka usaha

(perijinan, inventaris kantor seperti meja, kursi dan peralatan salon kecantikan

seperti hairdryer, alat pelurus rambut, dan lain-lain) dan modal kerja untuk

membayar biaya operasional selama perusahaan belum menghasilkan keuntungan.

Biaya operasional antara lain meliputi listrik, telepon, gaji karyawan, kas kecil,

serta modal pembelian bahan kosmetik seperti creambath, shampoo, conditioner,

dan lain-lain.

d. Tenaga ahliatau sering disebut sebagai Sumber Daya Manusia.

Kepekaan pengusaha harus benar –benar dimiliki oleh seorang pengusaha dalam

perkembangan usaha salon yang dimikinya.Perkembangan bisnissalon kecantikan

(33)

umumnya. Ketika kebutuhan dasar seperti makanan,pakaian, perumahan dan

pendidikan terpenuhi maka kebutuhan untuk mepercantik penampilan diri pun

akan mengalami peningkatan.Suatu usaha salon kecantikan yang berhasil

merupakan suatu perpaduan antara keterampilan di bidang tata rias dengan

keterampilan dibidang pengelolahan usaha.

Kemampuan manajemen ini sering diabaikan oleh pengusaha bila akan

membuka usaha. Menganalisa dari kebutuhan dan keinginan konsumen

(pelanggan) atas jasa dan produk yang dihasilkan dapat diketahui dari riset pasar

dalam memproduksi kebutuhan konsumen dengan memperhatikan situasi pasar.

Dengan demikian keberhasilan suatu usaha untuk mendapatkan laba melalui

penjualan dan laba melalui kepuasan konsumen akan dapat diwujudkan.

Riset pasar adalah sarana untuk mengumpulkan informasi yang menjadi dasar

perencanaan pasar.Riset ini mencakup kegiatan sistematis dalam pengumpulan

data, analisa data dan interprestasi data yang berkaitan dengan perusahaan,

pelanggan, dan pesaing suatu perusahaan.

Menurut (Agus :2000) menyatakan segmentasi pasar adalah upaya

mengelompokkan konsumen yang mempunyai tanggapan yang relatif sama

terhadap stimulus pemasaran. Asumsi segmentasi pasar adalah orang yang

memiliki karateristik, kebutuhan ataupun keinginan yang sama, maka relatif akan

mempunyai respon yang sama.Salahsatu tujuan utama riset pasar adalah

mengidentifikasi segmen pasar yaitu sekelompok pelanggan tertentu yang

(34)

25

Kebanyakan ahli pemasaran berpendapat bahwa kesalahan pemasaran yang

terbesar yang dilakukan bisnis kecil adalah gagal menentukan dengan jelas pasar

sasaran yang akan dilayaninya.

Menurut Longenecker (2003) dkk menjelaskan pemasaran adalah pertukaran

produk dan jasa dengan uang. Oleh karena itu tantangan pertama dalam

pemasaran adalah melakukan pengesetan dan mengidentifikasi kebutuhan

konsumen (pelanggan) akan produk dan jasa yang dapat dikembangkan oleh

perusahaan. Konsep pemasaran merupakan filosofi bisnis yang menjaga bahwa

kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah melalui penentuan target pasar dan

memberikan barang atau jasa yang dibutuhka pelanggan secara efisien

dibandingkan dengan yang dilakukan pesaing.

2.3.2 Kekurangan pengelolaan usaha

Keberhasilan atau kegagalan suatu usaha sangat tergantung dengan pengusaha

yang dijalankan menuju keberhasilan dalam pencapaian suatu usaha, sedangkan

yang menjadi kekurangan adalah faktor kegagalan yakni :

a. Tidak kompeten dalam hal manajerial.

Tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan

faktor utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.

b. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, mengkordinasi,

(35)

c. Kurang dalam mengendalikan keuangan.Kekeliruan dalam pemeliharaan

aliran kas yakni pengeluaran maupun pemasukan akan menghambat

operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.

d. Gagal dalam perencanaan.

e. Lokasi yang kurang memadai.

Hal ini mengakibatkan perusahaan sulit beroperasi karena kurang efisien.

f. Kurangnya pengawasan dalam peralatan.

Penggunaan peralatan perusahaan secara tidak efisien dan efektif.

g. Ketidakmampuan dalam menggunakan fasilitas.

h. Tingkat pendidikan

Cantik memang dambaan setiap insan wanita namun jika ditelaah dengan

pikiran yang terbuka, kecantikan memiliki makna yang begitu luas.Kecantikan

tidak hanya dilihat dari fisik.Kecantikan bisa pula dilihat dari rasa percaya diri,

keunikan pribadi, dan tidak terpaku pada dimensi visual yang dapat dilihat

mata.Kemudian, kepribadian yang menarik bisa membuat seorang wanita terlihat

cantik dan menarik.Dan kecantikan bisa terpancar dari karakter, perilaku dan

pengetahuan.

Jika ditanya apakah seorang wanita ingin selalu tampak terlihat cantik?Tampil

anggun dan menawan adalah harapan setiap wanita. Banyak wanita yang rela

melakukan apa saja agar dapat predikat cantik. Hal ini wajar baik bagi wanita usia

muda, maupun yang sudah berumur pun akan senang jika mendapat pujian cantik.

(36)

27

bicara tentang perawatan tubuh, seperti perawatan rambut dan wajah, tentu akan

erat kaitannya dengan salon kecantikan.

Pangsa pasar usaha salon kecantikan masih sangatlah besar karena jumlah

orang yang tidak punya waktu untuk merawat sendiri kecantikannya akan semakin

besar. Mereka inilah yang membuat potensi pasar usaha salon kecantikan terus

meningkat dari waktu ke waktu.Namun menggeluti bisnis salon kecantikan dalam

era sekarang, ternyata tidaklah mudah.Di samping, dituntut menguasai

keterampilan dan mutu pelayanan terhadap konsumen harus bagus, yang paling

penting adalah suatu perencanaan bisnis yang matang.

Oleh karena itu, para wanita menjadi sangat tertarik utuk membuka usaha

salon kecantikan sendiri sebab Salon merupakan salah satu bisnis yang banyak

dikunjungi oleh masyarakat dikalangan atas, menengah ataupun kalangan

bawahsekarang ini, salon sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi

sebagai tempatperawatan dan kecantikan tubuh.

Dari sinilah terdapat nilai penting dalam pengelolaan SDM yang baik akan

menimbulkan dampakpositif bagi perusahaan seperti: kinerja karyawan yang

baik,sebagai sarana promosi tersendiri, peningkatan pendapatan

perusahaan.Mengingat dalam usaha salon,karyawan penting Untukberhubungan

langsung dengan konsumen dan karyawanharus memilikipengalaman,kemampuan

dan keahlian tertentu yang tidakdidapatkan dalam waktu yang singkat.

Pangsa pasar usaha salon kecantikan sangatlah besar karena jumlah orang

yang tidak punya waktu untuk merawat sendiri kecantikannya akan semakin

(37)

meningkat dari waktu ke waktu.Hal ini juga mendasari semakin

(38)

29

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1Gambaran Umum Usaha Salon

Usaha salon merupakan usaha usaha yang melayani konsumen dalam

perawatan maupun tata rias rambut dan muka.Bisnis salon saat ini benar-benar

sudah menjamur, tidak saja dikota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya,

Yogyakarta, Medan, Palembang, Aceh.Perkembangan bisnis Salon di Medan

sendiri terutama di jalan Jamin Ginting Padang bulan mulai mengalami

peningkatan sejak 5 tahun belakangan ini. Ini dikarenakansalon merupakan ladang

bisnis yang menguntungkan, mereka menganggap makin ke depan bisnis salon

dan kecantikan semakin maju.

Karena sekarang ini, salon sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus

dipenuhi sebagai tempat perawatan dan kecantikan tubuh.Usaha salon saat ini

sudah sangat menjamur dimana-mana.Dan pastinya semakin ramai saja, baik oleh

pengunjung atau pengusaha baru di bidang salon kecantikan.Peluang usaha di

bidang ini sangat menjanjikan dan pastinya sangat diminati oleh pengusaha awam,

ataupun seseorang yang ingin mengembangkan keterampilan dibidang kecantikan.

Karena usaha salon kecantikan itu tahan banting, dan mempunyai keuntungan

yang lumayan besar.Untuk tampil cantik seorang wanita tidak segan-segan

mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk perawatan tubuhnya. Bahkan para

(39)

1. Sejarah usaha Salon A

Usaha salon A adalah usaha mikro yang bergerak di bidang jasa perawatan

kecantikan. Salon ini didirikan oleh Ibu S.L mulai pertengahan tahun 2007.

Usaha salon A ini berlokasi dijalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan.

Usaha ini beliau kelola bersama keluarga dan memiliki 2 orang pegawai.Salon

ini menyediakan berbagai macam perawatan kecantikan.

Jam operasional usaha Salon A setiap harinya buka jam 10.00 sampai jam

20.00. Tarif yang ditawarkan oleh Salon A di sangat disesuaikan karena

konsumen utama di salon A adalah mahasiswa.

Visi dan misi usaha salon A

Visi

a. Menjadi pilihan yang dapat diandalkan oleh konsumen.

b. Mengutamakan kepuasaan pelanggan

Misi

Memberikan pelayanan dan perawatan kecantikan wajah, tubuh serta rambut

yang terbaik kepada pelanggan dengan dukungannuansa kekeluargaan,

(40)

31

2.Sejarah Usaha Salon B

Usaha salon B adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa perawatan

kecantikan.Usaha salon B ini didirikan oleh Ibu FA, mulai beroperasi pada

tanggal 18 Januari 2009.Usaha salon B berlokasi di jalan Jamin Ginting Padang

Bulan Medan.Dalam menjalankan usaha ini beliau memiliki 3 orang karyawan.

Selain menyediakan jasa perawatan salon kecantikan , usaha salon B juga menjual

alat alat kosmetik seperti lipstick, bedak.

Jam operasional Usaha salon B setiap harinya dibuka jam 08.00 sampai

jam20.00. kriteria pelanggan terbanyak adalah kalangan mahasiswa dan ibu rumh

tangga.

Visi dan misi usaha Salon B Visi

Menjadikan usaha salon ini menjadi berkembang dan menjadi usaha salon yang

besar.

Misi

a. Menggunakan produk dan cara perawatan kecantikan tradisional Indonesia

(41)

3.Sejarah Usaha Salon C

Usaha Salon C adalah usaha usaha mikro yang bergerak di bidang jasa

perawatan kecantikan.Usaha salon C didirikan oleh Ibu SG, mulai beroperasi pada

bulan Maret 2009. Usaha salon C ini berlokasi di Jalan Jamin Ginting padang

Bulan,Medan. Dalam menjalankan usaha ini beliau memiliki dua orang

karyawan.Selain menyediakan jasa perawatan kecantikan, Salon C juga

menyediakan rias pengantin dan rias wisuda.

Jam operasional usaha salon C adalah dibuka jam 10.00 sampai jam 20.00.

tarif yang ditawarkan oleh usaha salon C sangat terjangkau oleh kalangan

mahasiswa. Tarif disesuaikan karena pelanggan terbanyak salon C adalah

mahasiswa, ibu rumah tangga dan masyarakat umum.

Visi dan misi Usaha Salon C Visi

a. Menjadi salon terbaik dalam bidang pelayanan

b. Dapat mengembangkan usaha yang dikelola

Misi

a. Menjadi salah satu salon favorit dikalangan mahasiswa, ibu rumah tangga,

dan masyarakat umum.

(42)

33

4.Sejarah Usaha Salon D

Usaha Salon D adalah usaha usaha mikro yang bergerak di bidang jasa

perawatan kecantikan.Usaha salon D didirikan oleh Ibu PL, mulai beroperasi pada

bulan September 2010. Usaha salon D berlokasi di jalan Jamin Ginting Padang

Bulan,Medan. Dalam menjalankan usaha ini beliau memiliki satu orang

karyawan.Selain menyediakan jasa perawatan kecantikan, salon D juga menjual

alat alat perawatan kecantikan seperti hair mask, conditioner.

Jam operasional usaha salon D setiap hari biasanya mulai jam 08.00 sampai

jam 20.00. Tarif yang ditawarkan oleh salon D relative terjangkau.Kriteria

pelanggan terbanyak adalah kalangan mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum.

Visi dan misi usaha salon D Visi

a. Menjadi salon terbaik dalam bidang pelayanan

b. Dapat mengembangkan usaha yang dikelola

Misi

a. Terus - menerus melakukan inovasi terhadap kualitas pelayanan demi

kepuasan pelanggan.

b. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan

(43)

5.Sejarah Usaha Salon E

Usaha Salon D adalah usaha usaha mikro yang bergerak di bidang jasa

perawatan kecantikan.Usaha salon ini didirikan oleh ibu Ginting mulai beroperasi

pada bulan Januari 2009 dengan 2 orang karyawan.Salon ini merupakan salah satu

salon yang yang mempunyai pelanggan yang memiliki loyalitas tinggi.Hal ini

dapat dilihat dari observasi yang dilakukan langsung oleh penulis.salon ini tetap

ramai dikunjungi oleh para pelanggan walaupun tidak ada acara besar.

Jam operasional usaha salon D setiap hari biasanya mulai jam 08.00 sampai

jam 20.00.

Visi dan misi usaha salon E Visi

a. Menjadi salon terbaik dalam bidang pelayanan

b. Dapat mengembangkan usaha yang dikelola

Misi

a. Terus - menerus melakukan inovasi terhadap kualitas pelayanan demi

kepuasan pelanggan.

b. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan

(44)

35

3.2Gambaran Umum Pengusaha Wanita

Para pengusaha salon kecantikan di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan

memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut meliputi

status,usia dan pendidikan. secara umum gambarannya dapat dilihat pada hasil

penyebaran kuisioner,wawancara dan observasi yang dilakukan untuk penulisan

tugas akhir ini.seperti dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1

Data pribadi wanita pengusaha salon kecantikan di jalan Jamin Ginting

No Nama Responden Umur Status Pendidikan

Terakhir

Sumber : Hasil penelitian 2014 (data diolah)

Pengusaha wanita di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan ini didominasi

pengusaha yang berumur diatas 25 Tahun.Pendidikan terakhir mereka sebagian

besar adalah tamat SMU dan SMK. Sebelum membuka usaha salon,wanita

(45)

informal lainnya. ada juga yang memang mempunyai hobi melakukan perawatan

kecantikan. Hal ini menunjukkan latar belakang para pengusaha salon kecantikan

ini berbeda-beda.

3.2 Gambaran Umum Pelanggan Salon Kecantikan di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan,Medan.

Pelanggan yang datang kesalon kecantikan di jalan Jamin Ginting Padang

Bulan ini beraneka ragam. Sebagian besar mereka adalah mahasiswi yang datang

kesalon untuk memotong rambut,creambath, facial dan melakukan perawatan

kecantikan yang lain. Ibu-ibu rumah tangga juga datang kesalon kecantikan untuk

perawatan rambut, serta perawatan wajah.Mereka juga datang ke salon kecantikan

pada saat ada acara-acara tertentu yang mewajibkan undangannya datang dengan

rambut disanggul atau disasak.

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Analisis data dilakukan dalam dua kelompok yaitu Analisis responden dan

analisis faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pengusaha wanita dalam

membuka usaha salon.Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada

(46)

37

a.Data pribadi responden

Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha wanita salon kecantikan

di jalan Jamin Ginting Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi

responden yang terdiri dari usia,status dan pendidikan terakhir.

Profil aktivitas responden yang terdiri dari jumlah pekerja dan lamanya

berwirausaha.

Tabel 3.2

Komposisi Pengusaha Wanita Berdasarkan Data Pribadi

No Uraian

Sumber : Hasil penelitian 2014 (data diolah)

Tabel 3.2 menjelaskan bahwa jika dilihat dari segi usia,pengusaha wanita di jalan

Jamin Ginting Padang Bulan Medan berusia antara 25-45 tahun masih tergolong

(47)

menikah.Pengusaha wanita di jalan Jamin Ginting sebagian besar merupakan

tamatan SMU/SMK .

b.Profil Responden

Profil responden memberikan gambaran mengenai daya tahan responden

untuk tetap eksis dan berkembang serta jumlah pekerja yang dimiliki oleh

responden.

Tabel 3.3

Profil responden pengusaha wanita salon kecantikan di

Jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan

NO URAIAN KATEGORI JUMLAH RESPONDEN

NOMINAL

Sumber : Hasil Penelitian 2014 (data diolah)

Pada Tabel 3.3 Jumlah pekerja yang dimiliki oleh masing-masing responden

beraneka ragam jumlahnya. Responden yang memiliki jumlah pekerja 1 orang ada

(48)

39

1. Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

mendorong pengusaha wanita dalam membuka usaha salon, dan faktor-faktor

yang menghambat pengusaha wanita dalam membuka usaha salon.

a. Pendapat responden terhadap faktor-faktor pendorong

Matrik jawaban untuk pertanyaan faktor apa aja yang mendorong pengusaha

wanita dalam membuka usaha salon :

Pemilik salon A :

1. Untuk kesenangan dan hobi

2. Untuk menjadi mandiri secara finansial

3. Dorongan dari keluarga dan suami

4. Mendapat tanggapan yang positif dari keluarga dan masyarakat umum

Pemilik Salon B:

1. Untuk kesenangan dan hobbi

2. Untuk menjadi mandiri secara finansial

3. Dukungan dari keluarga, suami dan kerabat

Pemilik Salon C :

(49)

2. Untuk menjadi mandiri secara finansial

Pemilik Salon D :

1. Mempunyai fleksibilitas untuk mengatur pekerjaan dan tugas rumah

tangga

2. Untuk mendukung ekonomi keluarga

3. Kondisi keuangan rumah tangga

Pemilik Salon E :

1. Untuk kesenangan dan hobi

2. Mempunyai fleksibilitas untuk mengatur pekerjaan dan pekerjaan rumah

tangga.

3. Dukungan dari keluarga dan kerabat

Berdasarkan hasil jawaban diatas, faktor yang paling mendukung kelima

pengusaha wanita tersebut membuka usaha salon adalah :

1.Untuk kesenangan dan Hobi

Wanita cenderung memilih yang sesuai dengan hobi wanita-wanita lain pada

umumnya.Yaitu hobi merawat tubuh, merawat wajah dan merawat rambut.Hal ini

terbukti karena semakin meningkat dan berkembangnya salon salon di jalan Jamin

Ginting Paang Bulan, Medan.

2. Dorongan suami,keluarga dan kerabat

Selain hobi, faktor pendukung selanjutnya wanita membuka usaha adalah karena

(50)

41

emosional yang perasaannya mudah tersentuh dan mengharukan. Dukungan dari

orang-orang terdekat akan membuat pengusaha wanita menjadi lebih termotivasi

dan lebih semangat menjalankan usaha.

3. Untuk menjadi mandiri secara finansial

Sebagai seorang wanita, adalah kalanya wanita ingin berdiri sendiri tanpa bantuan

orang lain. Termasuk ingin mandiri secara finansial. Hal inilah yang mendorong

wanita berupaya mengandalkan diri dan berupaya membuka suatu usaha tanpa

harus bergantung lagi kepada suami atau keluarga dan berani menghadapi

tantangan-tantangan yang akan dihadapinya menjadi seorang wanita yang

mempunyai usaha sendiri.

4. Mempunyai fleksibilitas untuk mengatur pekerjaan dan tugas rumah

tangga.

Wanita yang bijak adalah wanita yang mampu memanajemen waktu.Mempunyai

fleksibiltas dalam mengatur pekerjaan dan tugas rumah tangga adalah membuat

dan mengatur jadwal agar dapat mengatur dan memprioritaskan pekerjaan tanpa

harus mengabaikan tugas rumah tangga.

5. Mendapat tanggapan positif dari masyarakat setempat.

Hal penting yang mendorong wanita dalam membuka usaha adalah tanggapan dari

masyarakat setempat. Disinilah wanita pengusaha menjadi wanita produktif sebab

lingkungan yang positif akan menjadikan seseorang menjadi mandiri. Wanita

akan lebih termotivasi untuk mengembangkan usaha, memberi contoh yang positif

, mempunyai sopan santun, bertutur kata yang baik dan itu akan mempertahankan

(51)

tersebut. Sebab usaha yang dijalankan bisa lancar karena dukungan positif yang

diberikan orang-orang terdekat.

b. Pendapat responden terhadap faktor-faktor penghambat

Matrik jawaban untuk pertanyaan faktor apa aja yang menghambat pengusaha

wanita dalam membuka usaha salon :

Pemilik salon A:

1. Kesulitan mencari menemukan pekerja/karyawan yang terampil.

Pemilik salon B:

1. Kesulitan mendapatkan modal usaha

2. Kesulitan menemukan pekerja/karyawan yang terampil

3. Kesulitan mendapatkan izin atau lisensi.

Pemilik Salon C :

1. Terbatasnya keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki

2. Kesulitan menemukan pekerja/karyawan yang terampil

3. Kesulitan mempuyai izin dan lisensi

Pemilik Salon D :

(52)

43

2. Kesulitan menemukan pekerja/karyawan yang terampil

3. Kesulitan mendapatkan ijin/lisensi

Pemilik Salon E :

1. Kesulitan mendapatkan modal awal

2. Kesulitan menemukan pekerja/karyawan yang terampil

Berdasarkan hasil jawaban diatas, faktor yang paling mendukung kelima

pengusaha wanita tersebut membuka usaha salon adalah :

1. Kesulitan mendapatkan modal awal

Usaha memang tidak dapt berjalan lancar jika tidak ada modal.Faktor inilah

yang menjadi faktor terbesar bagi seorang wanita dalam membuka suatu

usaha.Kurangnya akses ke layanan pinjaman mempersulit wanita

mendapatkan modal usaha. Padahal banyak cara untuk mendapatkan pinjaman

modal usaha,misalnya dengan mengajukan pinjaman ke bank, atau ke koperasi

yang memiliki bunga yang renda

menjual sebagian aset untuk menambah modal awal tanpa harus memikirkan

bunga pinjaman.

2. Kesulitan menemukan pekerja/karyawan yang terampil

Sulitnya menemukan pekerja yang terampil juga menghambat wanita dalam

membuka usaha salon.Sebab dalam membuka usaha salon kecantikan sangat

dibutuhkan karyawan yang terampil dan tekun untuk memberikan pelayanan

yang baik kepada konsumen.Sebab telah bermunculan salon-salon dengn

(53)

3. Kesulitan mendapatkan izin atau lisensi

Sulitnya mendapatkan izin atau lisensi dari pemerintah sangat menghambat

pengusaha wanita dalam membuka usaha.Untuk mendapatkan izin tersebut

pengusaha wanita harus mengikuti aturan dan tahapan tertentu yang

diberlakukan. Jika semua unsur dan prosedur telah dipenuhi maka usaha akan

mendapat izin dari Pemerintah setempat. Unsur dan prosedur yang ditetapkan

Pemerintah terkadang berbelit-belit.hal ini lah yang menghambat wanita

dalam membuka usahanya,sehingga ada beberapa usaha yang dijalankan tanpa

mendapatkan izin dari Pemerintah.

4. Terbatasnya keterampilan dan pengetahuan yang anda miliki

Untuk membuka usaha salon kecantikan, seorang wanita harus terampil dan

memiliki pengetahuan yang luas.Pendidikan formal seorang wanita secara

tidak langsung akan sangat mempengaruhi jalannya suatu usaha. Untuk

mengatasi hal tersebut wanita yang akan membuka usaha salon kecantikan

bisa mengikuti kursus-kursus dan pendidikan informal lainnya agar usaha

(54)

45

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Penelitian mengenai Analisis faktor-faktor yang mendorong dan

menghambat pengusaha wanita dalam membuka usaha salon (studi kasus pada

pengelola salon kecantikan di jalan Jamin Ginting) ini menghasilkan kesimpulan

sebagai berikut :

1. Wanita cenderung memilih usaha yang sesuai dengan hobi wanita tersebut,

salon adalah salah satu alternatif karena wanita suka merawat tubuh dan

dan rambut wanita itu sendiri. Ini terbukti dari banyakna salon salon baru

yang berkembang dijalan Jamin Ginting Padang Bulan.

2. Faktor mandiri secara finansial, kondisi keuangan rumah tangga,

mempunyai fleksibilitas untuk mengatur pekerjaan dan tugas rumah

tangga,mendapat tanggapan positif dari masyarakat secara serentak

mendukung pengusaha wanita membuka wirausaha salon kecantikan di

jalan Jamin Ginting Padang Bulan,Medan.

3. Faktor yang menghambat wanita dalam berwirausaha adalah sulitnya

mendapatkan modal awal.kurangnya akses kelayanan pinjaman ini

membuat wanita menjadi terbatas ruang geraknya.

4. Sulitnya mendapatkan karyawan yang terampil membuat wanita

pengusaha harus lebih ekstra dalam bekerj,belajar lebih banyak untuk

(55)

5. Faktor sulitnya mendapat izin dari pemerintah juga menghambat

pengusaha wanita membuka usaha baru.

B.Saran

Adapun saran yang akan disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Para calon pengusaha wanita hendaknya memulai usaha baru dari hobi

pengusaha wanita itu sendiri, agar timbul kecintaan pada usaha yang akan

pengusaha wanita buat dan tidak cepat bosan terhadap pekerjaan tersebut.

2. Bagi para pengusaha wanita disarankan untuk memulai suatu usaha baru tidak

hanya salon kecantikan untuk dapat memperoleh suatu keuntungan maupun untuk

melatih diri sendiri menjadi mandiri serta menciptakan lapangan kerja baru bagi

orang lain tanpa takut akan kegagalan. Karena kegagalan sesungguhnya

merupakan awal dari kesuksesan

3. Para pengusaha wanita tidak perlu takut untuk memulai suatu usaha hanya

karena tidak memiliki modal yang banyak maupun kurangnya pengetahuan yang

dimiliki. Karena usaha tersebut dapat dimulai dengan usaha yang sangat kecil

yang tidak membutuhkan modal yang sangat besar, serta dari hobi sehingga tidak

memerlukan pendidikan formal yang sangat tinggi melainkan karena keahlian

yang dimiliki oleh wanita pengusaha itu sendiri.Sebab keahlian masih dapat

(56)

47

4. Para pengusaha wanita hendaknnya memiliki fakor-faktor internal lain yang

dapat memotivasi pengusaha wanita tersebut untuk dapat lebih mengembangkan

usahanya.

5. Para pengusaha wanita sebaiknya membangun motivasi diri yang kuat untuk

memulai suatu usaha, agar semua hambatan dan tantangan yang akan dijalani

membuat pengusaha wanita semakin termotivai untuk mencapai keberhasilan

(57)

2.1Gambaran Umum Usaha Salon

Usaha salon merupakan usaha usaha yang melayani konsumen dalam

perawatan maupun tata rias rambut dan muka.Bisnis salon saat ini benar-benar

sudah menjamur, tidak saja dikota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya,

Yogyakarta, Medan, Palembang, Aceh.Perkembangan bisnis Salon di Medan

sendiri terutama di jalan Jamin Ginting Padang bulan mulai mengalami

peningkatan sejak 5 tahun belakangan ini. Ini dikarenakansalon merupakan ladang

bisnis yang menguntungkan, mereka menganggap makin ke depan bisnis salon

dan kecantikan semakin maju.

Karena sekarang ini, salon sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus

dipenuhi sebagai tempat perawatan dan kecantikan tubuh.Usaha salon saat ini

sudah sangat menjamur dimana-mana.Dan pastinya semakin ramai saja, baik oleh

pengunjung atau pengusaha baru di bidang salon kecantikan.Peluang usaha di

bidang ini sangat menjanjikan dan pastinya sangat diminati oleh pengusaha awam,

ataupun seseorang yang ingin mengembangkan keterampilan dibidang kecantikan.

Karena usaha salon kecantikan itu tahan banting, dan mempunyai keuntungan

yang lumayan besar.Untuk tampil cantik seorang wanita tidak segan-segan

mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk perawatan tubuhnya. Bahkan para

(58)

30

1. Sejarah usaha Salon A

Usaha salon A adalah usaha mikro yang bergerak di bidang jasa perawatan

kecantikan. Salon ini didirikan oleh Ibu S.L mulai pertengahan tahun 2007.

Usaha salon A ini berlokasi dijalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan.

Usaha ini beliau kelola bersama keluarga dan memiliki 2 orang pegawai.Salon

ini menyediakan berbagai macam perawatan kecantikan.

Jam operasional usaha Salon A setiap harinya buka jam 10.00 sampai jam

20.00. Tarif yang ditawarkan oleh Salon A di sangat disesuaikan karena

konsumen utama di salon A adalah mahasiswa.

Visi dan misi usaha salon A

Visi

a. Menjadi pilihan yang dapat diandalkan oleh konsumen.

b. Mengutamakan kepuasaan pelanggan

Misi

Memberikan pelayanan dan perawatan kecantikan wajah, tubuh serta rambut

yang terbaik kepada pelanggan dengan dukungannuansa kekeluargaan,

(59)

2.Sejarah Usaha Salon B

Usaha salon B adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa perawatan

kecantikan.Usaha salon B ini didirikan oleh Ibu FA, mulai beroperasi pada

tanggal 18 Januari 2009.Usaha salon B berlokasi di jalan Jamin Ginting Padang

Bulan Medan.Dalam menjalankan usaha ini beliau memiliki 3 orang karyawan.

Selain menyediakan jasa perawatan salon kecantikan , usaha salon B juga menjual

alat alat kosmetik seperti lipstick, bedak.

Jam operasional Usaha salon B setiap harinya dibuka jam 08.00 sampai

jam20.00. kriteria pelanggan terbanyak adalah kalangan mahasiswa dan ibu rumh

tangga.

Visi dan misi usaha Salon B Visi

Menjadikan usaha salon ini menjadi berkembang dan menjadi usaha salon yang

besar.

Misi

a. Menggunakan produk dan cara perawatan kecantikan tradisional Indonesia

(60)

32

3.Sejarah Usaha Salon C

Usaha Salon C adalah usaha usaha mikro yang bergerak di bidang jasa

perawatan kecantikan.Usaha salon C didirikan oleh Ibu SG, mulai beroperasi pada

bulan Maret 2009. Usaha salon C ini berlokasi di Jalan Jamin Ginting padang

Bulan,Medan. Dalam menjalankan usaha ini beliau memiliki dua orang

karyawan.Selain menyediakan jasa perawatan kecantikan, Salon C juga

menyediakan rias pengantin dan rias wisuda.

Jam operasional usaha salon C adalah dibuka jam 10.00 sampai jam 20.00.

tarif yang ditawarkan oleh usaha salon C sangat terjangkau oleh kalangan

mahasiswa. Tarif disesuaikan karena pelanggan terbanyak salon C adalah

mahasiswa, ibu rumah tangga dan masyarakat umum.

Visi dan misi Usaha Salon C Visi

a. Menjadi salon terbaik dalam bidang pelayanan

b. Dapat mengembangkan usaha yang dikelola

Misi

a. Menjadi salah satu salon favorit dikalangan mahasiswa, ibu rumah tangga,

dan masyarakat umum.

(61)

4.Sejarah Usaha Salon D

Usaha Salon D adalah usaha usaha mikro yang bergerak di bidang jasa

perawatan kecantikan.Usaha salon D didirikan oleh Ibu PL, mulai beroperasi pada

bulan September 2010. Usaha salon D berlokasi di jalan Jamin Ginting Padang

Bulan,Medan. Dalam menjalankan usaha ini beliau memiliki satu orang

karyawan.Selain menyediakan jasa perawatan kecantikan, salon D juga menjual

alat alat perawatan kecantikan seperti hair mask, conditioner.

Jam operasional usaha salon D setiap hari biasanya mulai jam 08.00 sampai

jam 20.00. Tarif yang ditawarkan oleh salon D relative terjangkau.Kriteria

pelanggan terbanyak adalah kalangan mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum.

Visi dan misi usaha salon D Visi

a. Menjadi salon terbaik dalam bidang pelayanan

b. Dapat mengembangkan usaha yang dikelola

Misi

a. Terus - menerus melakukan inovasi terhadap kualitas pelayanan demi

kepuasan pelanggan.

b. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan

(62)

34

5.Sejarah Usaha Salon E

Usaha Salon D adalah usaha usaha mikro yang bergerak di bidang jasa

perawatan kecantikan.Usaha salon ini didirikan oleh ibu Ginting mulai beroperasi

pada bulan Januari 2009 dengan 2 orang karyawan.Salon ini merupakan salah satu

salon yang yang mempunyai pelanggan yang memiliki loyalitas tinggi.Hal ini

dapat dilihat dari observasi yang dilakukan langsung oleh penulis.salon ini tetap

ramai dikunjungi oleh para pelanggan walaupun tidak ada acara besar.

Jam operasional usaha salon D setiap hari biasanya mulai jam 08.00 sampai

jam 20.00.

Visi dan misi usaha salon E Visi

a. Menjadi salon terbaik dalam bidang pelayanan

b. Dapat mengembangkan usaha yang dikelola

Misi

a. Terus - menerus melakukan inovasi terhadap kualitas pelayanan demi

kepuasan pelanggan.

b. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan

Gambar

Tabel 3.1 Data pribadi wanita pengusaha salon kecantikan di jalan Jamin Ginting
Tabel 3.2 Komposisi Pengusaha Wanita Berdasarkan Data Pribadi
Tabel 3.3
Tabel 3.1 Data pribadi wanita pengusaha salon kecantikan di jalan Jamin Ginting
+3

Referensi

Dokumen terkait