• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh antara Diferensiasi Produk dan Diferensiasi Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen serta Dampaknya pada Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pengguna Mobil Honda All New Jazz Pada PT. Arista Auto Lestari Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh antara Diferensiasi Produk dan Diferensiasi Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen serta Dampaknya pada Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pengguna Mobil Honda All New Jazz Pada PT. Arista Auto Lestari Medan)"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH ANTARA DIFERENSIASI PRODUK DAN DIFERENSIASI PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus

Pengguna Mobil Honda All New Jazz Pada PT. Arista Auto Lestari Medan)

TESIS

Oleh

PRISTIYONO 107019005/IM

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS PENGARUH ANTARA DIFERENSIASI PRODUK DAN DIFERENSIASI PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus

Pengguna Mobil Honda All New Jazz Pada PT. Arista Auto Lestari Medan)

TESIS

Oleh

PRISTIYONO 107019005/IM

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

ANALISIS PENGARUH ANTARA DIFERENSIASI PRODUK DAN DIFERENSIASI PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus

Pengguna Mobil Honda All New Jazz Pada PT. Arista Auto Lestari Medan)

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

PRISTIYONO 107019005/IM

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(4)

Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH ANTARA DIFERENSIASI

PRODUK DAN DIFERENSIASI PELAYANAN

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus Pengguna Mobil Honda All New Jazz Pada PT. Arista Auto Lestari Medan)

Nama Mahasiswa : PRISTIYONO

NIM : 107019005

Program Studi : ILMU MANAJEMEN

Menyetujui,

Komisi Pembimbing :

(Prof. Dr. Paham Ginting, MS)

Ketua Anggota

(Dr. Beby Karina. F. Sembiring, SE, MM)

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof. Dr. Paham Ginting, MS) (Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE)

(5)

Telah diuji pada :

Tanggal 17 Juli 2012

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : Prof. Dr. Paham Ginting, MS

Anggota : 1. Dr. Beby Karina. F. Sembiring, SE, MM 2. Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA

(6)

PERNYATAAN Judul Tesis

“ANALISIS PENGARUH ANTARA DIFERENSIASI PRODUK DAN DIFERENSIASI PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus

Pengguna Mobil Honda All New Jazz Pada PT. Arista Auto Lestari Medan)”

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Manajemen

Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil

karya peneliti sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang peneliti lakukan pada bagian-bagian

tertentu dari hasil karya orang lain dalam penelitian tesis ini, telah peneliti

cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika

penelitian ilmiah.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis

ini bukan hasil karya peneliti sendiri atau adanya atau adanya plagiat dalam

bagian-bagian tertentu, peneliti bersedia menerima sanksi pencabutan gelar

akademik yang peneliti sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, Oktober 2012 Peneliti,

(7)

ANALISIS PENGARUH ANTARA DIFERENSIASI PRODUK DAN DIFERENSIASI PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITASKONSUMEN

(Studi Kasus Pengguna Mobil Honda

All New Jazz Pada PT. Arista Auto Lestari Medan) ABSTRAK

Kepuasan konsumen merupakan isu yang kritikal di semua industri baik jasa dan perdagangan. Salah satunya adalah kepuasan konsumen terhadap mobil

jenis hatchback di Indonesia menjadi fenomena baru yang digemari, para

produsen mobil dituntut menyediakan produk mobil jenis hatchback yang sesuai

dengan kebutuhan konsumen, produk yang dimaksud adalah produk yang mampu menyuguhkan desain modern, cerdas dalam pengaturan fitur/interior berkualitas, nyaman dikendarai, konsumsi bahan bakar yang efisien dan ditunjang oleh sistem keamanan yang tinggi. Setiap perusahaan selalu berharap bahwa produknya dapat diterima oleh pasar dan memicu pembelian awal serta dapat memberikan persepsi konsumen yang baik terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Secara umum diferensiasi didefinisikan sebagai upaya perusahaan untuk menciptakan perbedaan diantara para pesaing dalam rangka memberikan nilai lebih kepada konsumen. Perusahaan yang melakukan diferensiasi produk dan diferensiasi pelayanan yang kokoh dipastikan akan memiliki kinerja di atas rata-rata dalam industrinya untuk memberikan kepuasan konsumen yang berujung pada loyalitas konsumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori Manajemen Strategi dan Manajemen Pemasaran yang berkaitan dengan teori strategi diferensiasi produk, diferensiasi pelayanan, kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. Penelitian ini dilakukan di PT. Arista Auto Lestari Medan dengan pendekatan penelitian metode survey, jenis penelitian ini merupakan kombinasi penelitian deskriptif dan penelitian kuantitatif, sedangkan sifat dari penelitian ini adalah eksplanatori (menjelaskan). Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 117 responden dengan

menggunakan teknik analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan

program AMOS dan Statistical Package for the Social (SPSS).

Kata Kunci : Diferensiasi Produk, Diferensiasi Pelayanan, Kepuasan Konsumen dan Loyalitas Konsumen.

(8)

THE ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF PRODUCT DIFFERENTIATION AND SERVICE DIFFERENTIATION ON THE SATISFACTION OF CONSUMERS AND ITS IMPACT

TO THE LOYALTY OF CONSUMERS (A Case Study of the Users of All New Jazz

Honda at PT. Arista Auto Lestari Medan) ABSTRACT

Consumer’s satisfaction is a critical issues in all industries either service or trade industry. One of the customer’s satisfactions is the satisfaction of consumers on the car with hatchback type which has become a new phenomenon in Indonesia. Car producers are required to provide the hatchback-type car with modern design, qualified feature/interior arrangement, comfortable to drive, efficient fuel consumption and supported with a high safety system to meet the need of the consumers. Every company always hopes that its product can be accepted by the market and trigger the initial purchase and the product it produces gets good perception from the consumers. In general, differentiation is defined as an attempt done by a company to create the difference among its competitors in order to be able to give more value to its consumers. The company doing strong product differentiation and service differentiation certainly will have the above-average performance in its industry to provide a loyalty-leading customer’s satisfaction. This theory used Strategic Management and Marketing Management Theories which are related to the theories of product differentiation, service differentiation, customer’s satisfaction and customer’s loyalty. This descriptive quantitative explanatory survey study was conducted in PT. Arista Auto Lestari Medan. The samples for this study were 117 respondents. The data obtained were analyzed through structural equation modeling (SEM) with Amos program and SPSS program. The result of this study showed that the variables used as product differentiation (X1) gad a positive influence on customer’s satisfaction. The variables used as service differentiation (X2) had a positive but insignificant influence on customer’s satisfaction, and customer’s satisfaction (Y1) had positive and significant influence on the variables of consumer’s loyalty (Y2).

(9)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Analisis

Pengaruh antara Diferensiasi Produk dan Diferensiasi Pelayanan Terhadap

Kepuasan Konsumen serta Dampaknya pada Loyalitas Konsumen (Studi Kasus

Pengguna Mobil Honda All New Jazz Pada PT. Arista Auto Lestari Medan)” ini.

Penyusunan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.

Dalam proses penyusunan tesis ini, berbagai pihak telah banyak

memberikan dorongan, bantuan serta masukan sehingga dalam kesempatan ini

penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H., M.Sc., (CTM)., Sp. A

(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE selaku Direktur Sekolah

Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan

sekaligus dosen pembimbing utama yang telah memberikan pengetahuan

dan bimbingan tesis ini.

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA, selaku Sekretaris Program Studi

(10)

sekaligus dosen pembanding yang telah yang telah banyak memberikan

masukan, kritikan dan bimbingan sehingga tesis ini dapat terselesaikan

dengan baik.

5. Ibu Dr. Beby Karina. F. Sembiring, SE, MM selaku anggota dosen

pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan tentang tata cara

penulisan dalam penyusunan tesis ini.

6. Ibu Dr. Yenni Absah, M.Si selaku dosen pembanding yang telah yang

telah memberikan informasi, pengetahuan dan bimbingan sehingga tesis

ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku dosen pembanding yang telah yang

telah memberikan pengetahuan dan bimbingan serta teknik penulisan tesis

yang tepat sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

8. Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu

Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

9. Bapak Budiyono selaku Kepala Cabang PT. Arista Auto Lestari Medan

dan staf Sumber Daya Manusia Ibu Yoan Inanda PT. Arista Auto Lestari

Medan, Supervisor Ibu Dina Rosari dan Sales Executive Bapak Ibu Benny

Andreas Ompusunggu atas segala bantuan dan kemudahan yang diberikan

selama melaksanakan penelitian sehingga tesis ini dapat selesai tepat pada

waktunya.

10.Kedua Orangtua saya Almarhum Ayahanda H. Marman dan Ibunda Hj.

Maryatun dan keluarga besar atas semua kasih sayang dan semangat serta

dukungan moril dan materiil sehingga tesis ini dapat terlaksana dengan

(11)

11.Sahabat dan teman-temanku Sekolah Pascasarjana Ilmu Ekonomi Jurusan

Ilmu Manajemen angkatan tahun 2010 baik reguler dan paralel yang tidak

mungkin saya sebutkan satu persatu, atas segala dukungan, bantuan dan

sarannya sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

12.Kepada semua pihak yang membantu terlaksananya tesis ini, terima kasih

atas dukungan dan doanya selama ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih banyak kekurangan,

oleh karenanya kritik dan saran sangat diharapkan guna menyempurnakan

penulisan tesis ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan

semoga tesis ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, Oktober 2012 Penulis,

(12)

RIWAYAT HIDUP

PRISTIYONO, lahir di Aek Nabara pada tanggal 16 November 1983 anak

bungsu dari enam bersaudara, dari pasangan Ayahanda Alm H. Marman dan

Ibunda Hj. Maryatun.

Menyelesaikan Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 112168 di Aek

Nabara tahun 1996 tamat dan lulus, melanjutkan Pendidikan Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama/Madrasah Tsanawiyah AL-ITTIHAD di Aek Nabara tahun 1999

tamat dan lulus, melanjutkan Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Akhir

(Sekolah Menengah Umum Swasta) di Aek Nabara tahun 2002 tamat dan lulus,

melanjutkan Studi Diploma III Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBBI di Medan

tahun 2006 tamat dan lulus dan Sarjana Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara di Medan tahun 2006-2009. Terakhir melanjutkan pendidikan di

Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 9

2.2 Landasan Teori ... 12

2.2.1 Pengertian Diferensiasi ... 12

2.2.1.1 Diferensiasi Produk ... 14

2.2.1.2 Diferensiasi Pelayanan ... 18

2.2.1.3 Syarat Diferensiasi ... 19

2.2.2 Kepuasan Konsumen ... 20

2.2.2.1 Pengertian Kepuasan Konsumen ... 20

2.2.2.2 Konsep Kepuasan Konsumen ... 22

2.2.3 Loyalitas Konsumen ... 23

2.3 Mekanisme Antar Variabel Penelitian ... 30

2.3.1 Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen ... 30

2.3.2 Pengaruh Diferensiasi Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen ... 31

2.3.3 Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen ... 32

2.3.4 Hubungan Diferensiasi Produk dan Diferensiasi Pelayanan ... 33

2.4 Kerangka Konseptual ... 34

2.5 Hipotesis Penelitian ... 37

(14)

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

3.2 Jenis dan Sifat Penelitian ... 39

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

3.3.1 Populasi ... 40

3.3.2 Sampel ... 40

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.5 Jenis Sumber Data ... 42

3.6 Skala Pengukuran Likert ... 43

3.7 Klasifikasi dan Defenisi Operasionalisasi Variabel ... 43

3.7.1 Klasifikasi Variabel ... 43

3.7.2 Definisi Operasionalisasi Variabel ... 45

3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 46

3.9 Teknik Analisis ... 48

3.10 Pengujian Hipotesis ... 49

3.10.1 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 50

3.10.2 Analisis Structural Equation Modelling (SEM) ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 62

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 62

4.1.2 Struktur Organisasi PT Arista Auto Lestari Medan ... 63

4.2 Hasil Analisis Deskriptif Responden ... 64

4.2.1 Hasil Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 64

4.2.2 Hasil Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 65

4.2.3 Hasil Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 66

4.2.4 Hasil Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 67

4.2.5 Hasil Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Mobil Honda All New Jazz ... 67

4.2.6 Hasil Karakteristik Responden Berdasarkan Seri Mobil ... 68

4.2.7 Hasil Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung ... 69

4.3 Hasil Analisis Deskriptif Variabel ... 70

4.3.1 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Diferensiasi Produk ... 71

4.3.2 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Diferensiasi Pelayanan ... 73

4.3.3 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kepuasan Konsumen ... 75

4.3.4 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Loyalitas Konsumen ... 76

4.4 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 78

4.4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Diferensiasi Produk ... 78

4.4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Diferensiasi Pelayanan ... 79

4.4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepuasan Konsumen ... 80

4.4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Loyalitas Konsumen ... 81

4.4.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Diferensiasi Produk ... 83

(15)

4.4.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kepuasan Konsumen ... 84

4.4.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Loyalitas Konsumen ... 85

4.5 Hasil Uji Asumsi Dalam SEM ... 85

4.5.1 Asumsi Ukuran Sampel ... 85

4.5.2 Asumsi Normalitas Data ... 86

4.5.3 Asumsi Mendeteksi Adanya Outlier ... 87

4.5.4 Asumsi Uji Multikolinearitas (Multicollinearity) ... 88

4.6 Hasil Analisis Model SEM ... 89

4.6.1 Analisis Faktor Konfirmatori Kontruk Eksogen ... 89

4.6.2 Analisis Faktor Konfirmatori Kontruk Endogen ... 91

4.6.3 Model Struktural AnalisisStructural Equation Modelling ... 93

4.7 Hasil Analisis atas Direct Effect, Indirect Effect, dan Total Effect ... 96

4.8 Pembahasan ... 98

4.8.1 Modifikasi Model ... 98

4.8.2 Pengujian Hipotesis Penelitian Hubungan Kausal antara Satu Konstruk dengan Konstruk Lainnya ... 99

4.8.2.1 Hipotesis 1 : Diferensiasi Produk Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kepuasan Konsumen ... 99

4.8.2.2 Hipotesis 2 : Diferensiasi Pelayanan Berpengaruh Positif dan Tidak Signifikan Terhadap Kepuasan Konsumen ... 101

4.8.2.3 Hipotesis 3 : Kepuasan Konsumen Berpengaruh Positif Terhadap Loyalitas Konsumen ... 103

4.8.3 Pengujian Hipotesis Penelitian Korelasi antara Konstruk Eksogen Diferensiasi Produk dengan Diferensiasi Pelayanan ... 105

4.8.3.1 Hipotesis 4 : Hubungan antara Diferensiasi Produk dengan Diferensiasi Pelayanan ... 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 108

5.2 Saran ... 109

(16)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 1.1 Penjualan Mobil Honda All New Jazz

PT Arista Auto Lestari Medan Tahun 2008-2011 ... 2

Tabel 3.1 Skor dalam Skala Likert ... 43

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 45

Tabel 3.3 Variabel Bentukan dan Variabel Terukur ... 46

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Seluruh Variabel Penelitian ... 47

Tabel 3.5 Justifikasi Teori Untuk Model Konseptual Penelitian ... 54

Tabel 3.6 Persamaan Struktural Penelitian ... 56

Tabel 3.7 Indeks Pengujian Kelayakan Model ... 61

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 65

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia ... 65

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 66

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 67

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Mobil Honda . All New Jazz ... 68

Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Seri Mobil Honda All New Jazz... 69

Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung Pada PT. Arista Auto Lestari Medan ... 70

Tabel 4.8 Hasil Indeks Variabel Diferensiasi Produk ... 72

Tabel 4.9 Hasil Indeks Variabel Diferensiasi Pelayanan ... 73

Tabel 4.10 Hasil Indeks Variabel Kepuasan Konsumen ... 75

Tabel 4.11 Hasil Indeks Variabel Loyalitas Konsumen ... 76

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Diferensiasi Produk ... 78

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Diferensiasi Pelayanan ... 79

Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kepuasan Konsumen ... 81

Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Loyalitas Konsumen ... 82

Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Diferensiasi Produk ... 83

Tabel 4.17 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Diferensiasi Pelayanan ... 84

Tabel 4.18 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Kepuasan Konsumen ... 84

Tabel 4.19 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Loyalitas Konsumen ... 85

Tabel 4.20 Hasil Assessment Of Normality ... 86

Tabel 4.21 Hasil Uji Outliers ... 87

Tabel 4.22 Hasil Uji Multikolinearitas (Sample Covariances) ... 88

Tabel 4.23 Hasil Uji Model Konfirmatori Konstruk Eksogen ... 89

(17)

Eksogen ... 90

Tabel 4.25 Hasil Uji Model Konfirmatori Konstruk Endogen ... 92

Tabel 4.26 Hasil Regression Weights Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen ... 92

Tabel 4.27 Hasil Uji Full Model SEM ... 94

Tabel 4.28 Hasil Regression Weights Analisis Structural Equation Modelling ... 95

Tabel 4.29 Hasil Standardized Direct Effect, Indirect Effect, dan Total Effect ... 96

Tabel 4.30 Hasil Nilai Standart Residual Covariance ... 98

Tabel 4.31 Hasil Pengujian Hipotesis Hubungan Kausal ... 99

(18)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 37

Gambar 3.1 Confirmatory Faktor Analysis Diferensiasi Produk ... 50

Gambar 3.2 Confirmatory Faktor Analysis Diferensiasi Pelayanan ... 51

Gambar 3.3 Confirmatory Faktor Analysis Kepuasan Konsumen ... 52

Gambar 3.4 Confirmatory Faktor Analysis Loyalitas Konsumen ... 53

Gambar 3.5 Diagram Alur Penelitian ... 55

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Arista Auto Lestari Medan ... 64

Gambar 4.2 Hasil Analisis Konfirmatori Konstruk Eksogen ... 89

Gambar 4.3 Hasil Analisis Konfirmatori Konstruk Endogen ... 91

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 116

Lampiran 2 Output Uji Validitas dan Reliabilitas 30 Responden

Diluar Sampel ... 122

Lampiran 3 Output-Output Dalam Teknik Analisis Structural Equation

(20)

ANALISIS PENGARUH ANTARA DIFERENSIASI PRODUK DAN DIFERENSIASI PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITASKONSUMEN

(Studi Kasus Pengguna Mobil Honda

All New Jazz Pada PT. Arista Auto Lestari Medan) ABSTRAK

Kepuasan konsumen merupakan isu yang kritikal di semua industri baik jasa dan perdagangan. Salah satunya adalah kepuasan konsumen terhadap mobil

jenis hatchback di Indonesia menjadi fenomena baru yang digemari, para

produsen mobil dituntut menyediakan produk mobil jenis hatchback yang sesuai

dengan kebutuhan konsumen, produk yang dimaksud adalah produk yang mampu menyuguhkan desain modern, cerdas dalam pengaturan fitur/interior berkualitas, nyaman dikendarai, konsumsi bahan bakar yang efisien dan ditunjang oleh sistem keamanan yang tinggi. Setiap perusahaan selalu berharap bahwa produknya dapat diterima oleh pasar dan memicu pembelian awal serta dapat memberikan persepsi konsumen yang baik terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Secara umum diferensiasi didefinisikan sebagai upaya perusahaan untuk menciptakan perbedaan diantara para pesaing dalam rangka memberikan nilai lebih kepada konsumen. Perusahaan yang melakukan diferensiasi produk dan diferensiasi pelayanan yang kokoh dipastikan akan memiliki kinerja di atas rata-rata dalam industrinya untuk memberikan kepuasan konsumen yang berujung pada loyalitas konsumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori Manajemen Strategi dan Manajemen Pemasaran yang berkaitan dengan teori strategi diferensiasi produk, diferensiasi pelayanan, kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. Penelitian ini dilakukan di PT. Arista Auto Lestari Medan dengan pendekatan penelitian metode survey, jenis penelitian ini merupakan kombinasi penelitian deskriptif dan penelitian kuantitatif, sedangkan sifat dari penelitian ini adalah eksplanatori (menjelaskan). Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 117 responden dengan

menggunakan teknik analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan

program AMOS dan Statistical Package for the Social (SPSS).

Kata Kunci : Diferensiasi Produk, Diferensiasi Pelayanan, Kepuasan Konsumen dan Loyalitas Konsumen.

(21)

THE ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF PRODUCT DIFFERENTIATION AND SERVICE DIFFERENTIATION ON THE SATISFACTION OF CONSUMERS AND ITS IMPACT

TO THE LOYALTY OF CONSUMERS (A Case Study of the Users of All New Jazz

Honda at PT. Arista Auto Lestari Medan) ABSTRACT

Consumer’s satisfaction is a critical issues in all industries either service or trade industry. One of the customer’s satisfactions is the satisfaction of consumers on the car with hatchback type which has become a new phenomenon in Indonesia. Car producers are required to provide the hatchback-type car with modern design, qualified feature/interior arrangement, comfortable to drive, efficient fuel consumption and supported with a high safety system to meet the need of the consumers. Every company always hopes that its product can be accepted by the market and trigger the initial purchase and the product it produces gets good perception from the consumers. In general, differentiation is defined as an attempt done by a company to create the difference among its competitors in order to be able to give more value to its consumers. The company doing strong product differentiation and service differentiation certainly will have the above-average performance in its industry to provide a loyalty-leading customer’s satisfaction. This theory used Strategic Management and Marketing Management Theories which are related to the theories of product differentiation, service differentiation, customer’s satisfaction and customer’s loyalty. This descriptive quantitative explanatory survey study was conducted in PT. Arista Auto Lestari Medan. The samples for this study were 117 respondents. The data obtained were analyzed through structural equation modeling (SEM) with Amos program and SPSS program. The result of this study showed that the variables used as product differentiation (X1) gad a positive influence on customer’s satisfaction. The variables used as service differentiation (X2) had a positive but insignificant influence on customer’s satisfaction, and customer’s satisfaction (Y1) had positive and significant influence on the variables of consumer’s loyalty (Y2).

(22)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kepuasan atau kesenangan yang tinggi akan menyebabkan konsumen

berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

preferensi rasional sehingga hasilnya adalah kesetiaan konsumen yang tinggi. Hal

ini sejalan dengan pernyataan dari Tjiptono (2005) bahwa kepuasan konsumen

menjadi fokus penting bagi produsen karena memberikan banyak keuntungan

antara lain : hubungan harmonis antara perusahaan dengan konsumen,

memberikan dasar yang baik bagi terciptanya loyalitas konsumen serta

membentuk suatu rekomendasi dari individu yang satu ke individu lain yang dapat

menguntungkan perusahaan.

Kepuasan konsumen merupakan isu yang kritikal di semua industri baik

jasa dan perdagangan. Salah satunya adalah kepuasan konsumen terhadap mobil

jenis hatchback di Indonesia menjadi fenomena baru yang digemari, para

produsen mobil dituntut menyediakan produk mobil jenis hatchback yang sesuai

dengan kebutuhan konsumen, produk yang dimaksud adalah produk yang mampu

menyuguhkan desain modern, cerdas dalam pengaturan fitur/interior berkualitas,

nyaman dikendarai, konsumsi bahan bakar yang efisien dan ramah lingkungan

serta ditunjang oleh sistem keamanan yang tinggi. Setiap perusahaan selalu

berharap bahwa produknya dapat diterima oleh pasar dan memicu pembelian awal

serta dapat memberikan persepsi konsumen yang baik terhadap produk yang

(23)

Keberhasilan sebuah industri otomotif sangat bergantung dari penilaian

konsumennya, konsumen semakin kritis terhadap apa yang mereka terima dan

harapkan dari sebuah produk. Hal ini terlihat dari meningkatnya data penjualan

mobil hacthback Honda All New Jazz pada PT. Arista Auto Lestari Medan dari

tahun 2008-2011, dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1

Penjualan Mobil Honda All New Jazz PT. Arista Auto Lestari Medan

Tahun 2008-2011 Tahun Jumlah (Unit)

2008 287

2009 340

2010 342

2011 350

Sumber : PT Arista Auto Lestari Medan, Data Diolah (2012)

Tabel 1.1 menunjukkan penjualan unit Honda All New Jazz PT. Arista

Auto Lestari Medan setiap tahunnya dari tahun 2008-2011 meningkat meski tidak

terlalu tinggi, tetapi hal ini menunjukkan tren positif bagi PT. Arista Auto Lestari

Medan selaku dealer resmi mobil Honda, bahwa kesuksesan penjualan produk

karena didukung oleh adanya inovasi dan perubahan terhadap produk yang

disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Menurut Lupiyoadi (2006), mengatakan faktor yang mempengaruhi

kebutuhan dan keinginan konsumen yang berkaitan dengan kepuasan konsumen

adalah kualitas produk. Kepuasan konsumen dapat tercapai ketika suatu produk

memiliki kualitas. Artinya, produk dikatakan berkualitas ketika telah menjalankan

(24)

Perkembangan kebutuhan dan keinginan konsumen yang cukup tinggi dan

diiringi pengetahuan konsumen yang cukup tinggi terhadap suatu produk, serta

didukung dengan semakin banyaknya perusahaan mobil yang memproduksi

produk mobil jenis hatchback dan memasarkannya dipasar yang sejenis

menyebabkan persaingan industri otomotif di Indonesia semakin ketat dan hanya

perusahaan yang melakukan diferensiasi produk yang tepat yang akan mampu

bersaing, merebut dan menguasai pasar. Secara umum diferensiasi didefinisikan

sebagai upaya perusahaan untuk menciptakan perbedaan diantara para pesaing

dalam rangka memberikan nilai lebih kepada konsumen.

Perusahaan yang melakukan diferensiasi yang kokoh dipastikan akan

memiliki kinerja di atas rata-rata dalam industrinya untuk memberikan kepuasan

konsumen yang berujung pada loyalitas konsumen. Umumnya diferensiasi produk

akan mengakibatkan konsumen puas terhadap produk yang ditawarkan, Kartajaya

(2004) dalam bukunya positioning, diferentiation, dan brand menyatakan bahwa

setiap produk yang sukses, dibangun dengan menguatkan positioning,

diferentiation, dan brand. Persepsi konsumen yang positif terhadap produk dapat

diciptakan dengan positioning yang tepat dari produk tersebut.

Selanjutnya Kartajaya (2004), diferensiasi produk adalah : “merancang

seperangkat perbedaan dalam hal konten, konteks dan infrastruktur”. Secara

keseluruhan definisi diferensiasi produk adalah suatu strategi perusahaan untuk

membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing mengenai atribut produk

yang dipandang penting oleh banyak konsumen. Menurut Kotler dan Keller

(2009) mengatakan, rata-rata perusahaan akan kehilangan setengah konsumennya

(25)

tingkat kesetiaan terhadap produk yang tinggi akan kehilangan kurang dari 20%

konsumennya dalam lima tahun. Sehingga loyalitas konsumen pada saat ini lebih

difokuskan kepada jangka waktu konsumen menggunakan produk yang

diterimanya dalam hal ini manfaatnya. Konsep ini menyiratkan bahwa kepuasan

konsumen tidaklah cukup, karena loyalitas konsumen tidak kalah relevannya

untuk dianalisis karena sikap loyalitas dari konsumen akan timbul setelah

konsumen merasakan kepuasan atau ketidakpuasan terhadap produk yang

diterimanya.

Loyalitas yang merupakan bukti konsumen memiliki kekuatan dan sikap

positif atas perusahaan yang pada akhirnya dapat menunjukkan tingkat kesetiaan

dari para konsumen terhadap suatu barang atau jasa merek tertentu tergantung

pada beberapa faktor yaitu: besarnya biaya untuk berpindah ke merek barang atau

jasa yang lain, adanya kesamaan mutu, kuantitas atau pelayanan dari jenis barang

atau jasa pengganti, adanya risiko perubahan biaya akibat barang atau jasa

pengganti dan berubahnya tingkat kepuasan yang didapat dari merek baru

dibanding dengan pengalaman terhadap merek sebelumnya yang pernah dipakai

(Griffin, 2005).

Selain mendiferensiasikan produk fisiknya, perusahaan juga dapat

mendiferensiasikan pelayanannya. Jika produk fisiknya sudah didiferensiasikan,

kunci sukses lainnya terletak pada peningkatan kualitas pelayanan (Kotler dan

Susanto, 2001). Sesuai dengan prinsip perusahaan yang selalu mengutamakan

kepuasan konsumen, PT. Arista Auto Lestari Medan merupakan perusahaan yang

menawarkan penjualan, perawatan, perbaikan dan penyedia suku cadang asli

(26)

yang memudahkan bagi pembeli seperti menyediakan sarana pelayanan penjualan

tunai dan kredit, melayani permintaan bentuk (kelengkapan mobil

mobil/akesoris). Sedangkan pelayanan purna jual bagi pengguna mobil Honda,

selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam pelayanan dengan produk-produk

pelayanan yang inovatif seperti Honda Home Service, servis berkala yang

dilakukan dalam waktu 1 jam dan perbaiki body mobil secara profesional dengan

teknologi yang canggih.

Keberadaan PT. Arista Auto Lestari Medan tidak dapat dipisahkan dengan

Honda, dimana pelayanan jasa PT. Arista Auto Lestari Medan merupakan bengkel

resmi dealer mobil Honda akan menjadi suatu jaminan kualitas pelayanan mobil

Honda. Agar kendaraan merek mobil Honda tetap diminati konsumen, maka PT.

Arista Auto Lestari Medan dituntut untuk terus-menerus meningkatkan

diferensiasi pelayanan secara baik dan sempurna. Diferensiasi pelayanan jasa

bengkel resmi yang baik dari pabrikan pembuat kendaraan juga merupakan suatu

faktor utama yang dipertimbangkan konsumen untuk membeli kendaraan.

Dalam pasar yang tingkat persaingannya cukup tinggi, kepuasan

konsumen dan loyalitas konsumen saling berhubungan. Hal ini dikarenakan dalam

kondisi ini banyak perusahaan yang menawarkan produk dan jasa dimana

konsumen dapat memilih produk dan jasa tersebut dengan produk pengganti dan

cost switching yang sangat rendah. Aspek yang nampak dari suatu pelayanan yang

diberikan terdiri dari semua hal yang dilihat oleh konsumen, dilihat, didengar dan

dirasakan ketika pelayanan diberikan. Perusahaan yang memberikan pelayanan

bermutu tinggi tidak diragukan lagi akan mengungguli pesaing yang kurang

(27)

Salah satu cara utama membedakan sebuah perusahaan jasa adalah

memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaing secara konsisten.

Dalam menempatkan konsumen pada tengah pusaran aktifitas bisnis, diharapkan

perusahaan selalu memperhatikan dan mengutamakan konsumen dalam segala

aktifitas maupun program yang dilakukan. Sehingga konsumen menjadi pihak

yang selalu di dahulukan, dengan harapan akan merasa puas, nyaman, dan

akhirnya menjadi loyal kepada perusahaan.

PT. Arista Auto Lestari Medan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen terutama kaitannya dalam menciptakan kepuasan konsumen, elemen

penting yang harus diperhatikan PT. Arista Auto Lestari Medan adalah

memberikan pelayanan penjualan dan pelayanan purna jual yang lebih baik, lebih

efisien dan lebih efektif. Karena, sebuah perusahaan yang mengedepankan

kualitas pelayanan akan memperoleh profit jangka panjang dan dapat bersaing di

era persaingan bebas.

Kualitas pelayanan yang baik maka dapat menciptakan sebuah kepuasan

dan akhirnya konsumen akan menunjukkan keloyalitasannya sehingga dapat

meningkatkan laba perusahaan. Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan,

maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh

antara Diferensiasi Produk dan Diferensiasi Pelayanan Terhadap Kepuasan

Konsumen serta Dampaknya pada Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pengguna

(28)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa

permasalahan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Apakah diferensiasi produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada

PT. Arista Auto Lestari Medan?

2. Apakah diferensiasi pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen

pada PT. Arista Auto Lestari Medan?

3. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada

PT. Arista Auto Lestari Medan?

4. Apakah ada hubungan antara diferensiasi produk dan diferensiasi

pelayanan?

1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan uraian yang telah dikemukakan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara diferensiasi produk

terhadap kepuasan konsumen pada PT. Arista Auto Lestari Medan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara diferensiasi pelayanan

terhadap kepuasan konsumen pada PT. Arista Auto Lestari Medan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara kepuasan konsumen

terhadap loyalitas konsumen pada PT. Arista Auto Lestari Medan.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan diferensiasi produk dan

(29)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis bagi

pengembangan wawasan dalam bidang manajemen pemasaran dan

manajemen strategi, khususnya dalam mempertahankan dan meningkatkan

kepuasan konsumen dan dampaknya terhadap loyalitas.

2. Hasil penelitian ini dapat menambah referensi bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya mengenai pengaruh diferensiasi produk dan

diferensiasi pelayanan terhadap kepuasan konsumen serta dalam

meningkatkan loyalitas konsumen.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan, referensi atau pembanding dengan metode statistik yang

(30)

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Penelitian Terdahulu

Gillon, Rana dan Thiagarajan (2008), melakukan penelitian yang berjudul

Assessing Product Differentiation Strategy of Supplier Selection for

Manufacturing Firms For Developing a Competitive Advantage”. Studi ini mengevaluasi hubungan antara strategi diferensiasi produk, kinerja organisasi dan

keunggulan kompetitif. Alat analisis yang digunakan adalah structural equation

modelling (SEM) dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan

dari anggota dari Institute of Supply Management (ISM)

dari 337 kuesioner didistribusikan, 294 dikembalikan dengan 280 yang dapat

digunakan. Berdasarkan nilai koefisien jalur, ketiga hipotesis memiliki

korelasi positif yang signifikan dalam hubungan antara ketiga konstruksi.

Gebaur, Gustafsson dan Witell (2011), melakukan penelitian yang

berjudul “Competitive Advantage Through Service differentiation by

Manufacturing Companies”. Tujuan penelitian untuk mengetahui

hubungan antara kompleksitas kebutuhan konsumen, perhatian pada

konsumen, inovasi, diferensiasi pelayanan, dan kinerja bisnis perusahaan yang

membuat transisi pelayanan dari penyedia barang murni menjadi penyedia

pelayanan. Penelitian dilakukan terhadap 332 perusahaan

manufaktur secara empiris menggunakan structural equation modelling

(31)

menyatakan bahwa perusahaan harus berfokus kepada perhatian pada

konsumen dan inovasi dapat meningkatkan

Khan (2012), melakukan penelitian yang berjudul “Impact of Customers

Satisfaction And Customers Retention on Customer Loyalty”. kinerja bisnis.

Tujuan

penelitian ini adalah untuk menguji pentingnya konsumen di masa

depan. Hubungan kepuasan konsumen, dan retensi konsumen terhadap loyalitas

konsumen di industri telekomunikasi Pakistan. Kuesioner didistribusikan

melalui surat elektronik dan dikelola sendiri untuk pengumpulan data dan

analisis regresi linier digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan

konsumen signifikan sementara retensi

konsumen memiliki dampak signifikan pada loyalitas konsumen. Implikasi

dari penelitian ini adalah bahwa perusahaan harus lebih baik mengelola

hubungan mereka dengan konsumen sebagai kebijakan kompetitif di telepon

seluler yaitu pasar. Sisi lemah dari penelitian ini adalah bahwa hal itu terbatas

pada satu industri saja industri telekomunikasi seluler.

Jahanshahi, Gashti, Mirdamadi, Nawaser dam Khaksar (2011), melakukan

penelitian yang berjudul “Study the Effects of Customer Service and Product

Quality on Customer Satisfaction and Loyalty”. Tujuan penelitian ini akan

membahas pertanyaan-pertanyaan berikut yang menjadi semakin penting

untuk manajer dalam industri otomotif: apakah ada hubungan antara pelayanan

konsumen dan kualitas produk dengan kepuasan dan loyalitas konsumen dalam

konteks industri otomotif di India. Hipotesis dari penelitian ini akan dianalisis

(32)

ada korelasi positif yang tinggi antara konstruksi pelayanan konsumen dan

kualitas produk dengan kepuasan konsumen dan loyalitas.

Abdullah dan Rozario (2009), melakukan penelitian yang

berjudul “Influence of Service and Product Quality towards Customer

Satisfaction: A Case Study at the Staff Cafeteria in the Hotel Industry”. Tujuan

utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi atribut yang

mempengaruhi kepuasan konsumen dan hubungan dengan kepuasan konsumen.

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 149 responden. Dari temuan, ada

pengaruh positif yang signifikan hubungan antara tempat/suasana dan kualitas

pelayanan dengan kepuasan konsumen. Namun, meskipun hubungan antara

kualitas makanan dan konsumen kepuasan yang signifikan, itu ke arah

yang negatif.

Isrofiyah (2005), penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Strategi

Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Pembeli Rumah Dengan Lingkungan

Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus : Perumahan Bumi Puncang Gading

Perum Perumnas Regional V). Alat analisis statistik yang digunakan adalah

regresi linear berganda sedangkan sampel sebanyak 100 responden. Berdasarkan

hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang searah antara lingkungan

terhadap keistimewaan produk, kesesuaian produk dan keandalan produk dengan

kepuasan pembeli rumah. Karena kepuasan konsumen pembeli rumah tidak hanya

dipengaruhi kepuasan keistimewaan produk, kesesuaian produk dan keandalan

produk dengan lingkungan sebagai variabel moderating.

Jusup (2002), penelitian yang berjudul "Strategi Diferensiasi Untuk

(33)

"Taman Bukit Hijau" Semarang. Metode alat analisis yang digunakan adalah

structural equation modelling (SEM) dengan menggunakan sampel 113

responden. Berdasarkan h

Sukawati (2007), penelitian yang berjudul “Pengaruh Strategi Diferensiasi

Terhadap Kepuasan Konsumen Pita Maha A Tjampuhan Resort dan Spa di Ubud.

Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana. Denpasar. Alat analisis statistik yang

digunakan regresi linear berganda dengan sampel sebanyak 65 responden. Hasil

penelitian menunjukkan kepuasan konsumen dan keunggulan bersaing

dipengaruhi oleh variabel diferensiasi jasa, diferensiasi layanan dan diferensiasi

citra secara serempak/parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

konsumen.

asil penelitian dari ke tiga hipotesis tersebut ternyata

memang benar bahwa apabila sebuah developer mau melakukan strategi

diferensiasi, yaitu diferensiasi produk, diferensiasi pelayanan maupun diferensiasi

harga, maka akan sangat berpengaruh positif terhadap kemampuan bersaing

berkelanjutan bagi pihak developer itu sendiri pada jangka panjangnya.

Lestari (2005), penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Diferensiasi

Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja

Pemasaran (Studi Kasus TELKOMFlexi Classy Telkom Divre IV Jawa Tengah

dan DIY)”. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi linear berganda

dengan menggunakan sampel sebanyak 100 responden. Hasil analisis

menunjukkan bahwa diferensiasi produk, diferensiasi pelayanan dan diferensiasi

citra terhadap keunggulan bersaing, keunggulan bersaing juga berpengaruh

(34)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Diferensiasi

Menurut Porter, definisi differentiation yang dikutip Kartajaya (2004) “A

firm differentiates is self from its competitors if it can be unique at something that

is valualable to buyers”, Michael Porter menyatakan bahwa perbedaan yang

diciptakan itu harus menciptakan value yang bermakna bagi konsumen. Menurut

Kotler dan Keller (2009), menyatakan ”Diferensiasi adalah tindakan merancang

serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan

dengan tawaran pesaing.” Strategi diferensiasi adalah suatu strategi yang dapat

memelihara loyalitas konsumen dimana dengan menggunakan strategi

diferensiasi, konsumen mendapat nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya.

Strategi diferensiasi yang sukses haruslah strategi yang mampu : (a) menghasilkan

nilai konsumen, (b) memunculkan persepsi yang bernilai khas dan baik serta (c)

tampil sebagai wujud berbeda yang sulit untuk ditiru.

Hal ini menyimpulkan bahwa kunci untuk strategi diferensiasi yang sukses

terletak pada upaya mengembangkan “point of differentiation” terutama dari

perspektif pandangan konsumen daripada perspektif pandangan operasi bisnis.

Diferensiasi tidak dapat dipahami hanya dengan memandang perusahaan secara

keseluruhan, melainkan melalui sejumlah kegiatan spesifik yang dilakukan

perusahaan dan pengaruh kegiatan terhadap konsumen. Potensi “kelincahan

(maneuverability) yang dimiliki berbagai perusahaan dalam melakukan

diferensiasi ditentukan pada perbedaan penawaran pemasaran yang diberikan

(35)

Seberapa jauh para pesaing dalam sebuah industri dapat melakukan

diferensiasi antara satu sama lainnya merupakan salah satu unsur penting dalam

struktur industri. Namun, seringkali perusahaan memandang diferensiasi dari segi

fisik atau praktek pemasaran, bukan sebagai hal yang bisa diciptakan dimana saja

dalam rantai nilai yang ada. Perusahaan harus berpikir menyeluruh mengenai

konsumen akan produk atau jasa perusahaan untuk menemukan inti diferensiasi.

Perusahaan dapat memaksimalkan kinerja intelligence pemasaran (sistem

informasi pemasaran) untuk mencari tahu titik kelemahan pesaing dan

menjadikannya sumber diferensiasi. Perusahaan pun dapat menemukan cara

sendiri untuk mendiferensiasikan tiap-tiap titik kontak yang terjadi ketika

berhubungan dengan konsumen berdasarkan survei intern.

Dapat disimpulkan bahwa diferensiasi merupakan kegiatan merancang

serangakaian keunikan untuk membedakan penawaran produk perusahaan dengan

pesaingnya melalui upaya memberikan keunikan dan nilai tambah bagi konsumen

sehingga perusahaan memperoleh keunggulan bersaing. Keunikan suatu

perusahaan merupakan nilai jual pokok yang menonjolkan kekuatan perusahaan

sehingga membentuk persepsi kualitas yang lebih tinggi dibandingkan pesaing.

2.2.1.1 Diferensiasi Produk

Menurut Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan produk sebagai

anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or

consumption that might satisfy a want or need. It includes physical objects,

services, persons, place, organizations and ideas. Selanjutnya Kotler dan Keller

(2009) menyatakan bahwa penawaran akan suatu produk dapat dibedakan

(36)

1) The core product (core benefit), yaitu produk itu sendiri diperlukan dan dibeli

oleh konsumen

2) The actual product, diindikasikan dengan elemen-elemen pelayanan, seperti

kualitas, rancangan, gaya, merek, warna, kemasan dan beberapa dimensi

layanan fisik yang memberikan manfaat kepada konsumen

3) The augmented product, produk yang sudah dilengkapi unsur pelayanan yang

lebih banyak lagi termasuk jaminan dan manfaat pelayanan, reputasi

perusahaan, manfaat psikologis dari konsumen dan tambahan manfaat

Jadi, pada dasarnya produk adalah sekumpulan nilai kepuasan konsumen

yang komplek. Nilai sebuah produk yang ditetapkan oleh konsumen berdasarkan

manfaat yang akan mereka terima dari produk tersebut.

Diferensiasi produk merupakan cara perusahaan untuk memenangkan

persaingan dengan perusahaan pesaing melalui suatu daya pembeda atau keunikan

produk dan atribut produk lainnya sehingga dipersepsikan sebagai produk yang

memiliki nilai lebih oleh konsumen.

Diferensiasi produk merupakan titik tolak penciptaan diferensiasi karena

produk merupakan faktor utama yang menjadi fokus perhatian konsumen. Produk

perusahaan berperan sebagai penarik minat konsumen. Oleh karena itu

keunggulan produk melalui berbagai penciptaan diferensiasi adalah strategi

terbaik untuk membentuk persepsi kepuasan konsumen akan keunikan produk

yang ditonjolkan. Berikut indikator-indikator diferensiasi produk yang digunakan

dalam penelitian :

(37)

Keragaman bentuk produk merupakan kemampuan produk untuk menjadi

pembeda dengan produk pesaing yang sejenis dalam bentuk, model serta

struktur fisik produk yang unik.

b. Fitur

Keistimewaan produk merupakan suatu versi dasar atau kerangka produk, serta

fisik yang menunjang fungsi dari produk. Kebanyakan produk dapat

ditawarkan dengan berbagai ciri serta keistimewaan. Perusahaan dapat mulai

menambahkan keistimewaan melalui versi produk dan membuat versi lain

dengan menambahkan ciri atau keistimewaan baru.

c. Mutu kinerja

Kinerja mengacu pada tingkat dimana karakteristik dasar produk beroperasi.

Kinerja produk menunjukkan tingkat operasi sifat utama produk. Kebanyakan

perusahaan mulai pada salah satu tingkat kinerja : rendah, biasa, tingi dan

unggul. Mempelajari pengaruh mutu produk dan menemukan korelasi positif

antara mutu produk dan pengembalian investasi. Perusahaan yang

menghasilkan produk bermutu tinggi akan menghasilkan laba yang lebih

banyak karena produk bermutu tinggi memperoleh harga yang tinggi pula,

lebih banyak pembelian ulang, konsumen lebih loyal dan kesan yang lebih

baik. Beberapa perusahaan mengurangi kualitas produknya untuk

mengimbangi kenaikan biaya, dengan harapan konsumen tidak merasakan

adanya pengurangan kualitas produk. Perusahaan lain sengaja mengurangi

kualitas produk untuk meningkatkan laba saat ini.

(38)

Kesesuaian merupakan suatu tingkat dimana semua unit yang diproduksi

identik dan memenuhi spesfikasi sasaran yang dijangkau. Kesesuaian juga

mengukur sejauh mana sifat rancangan dan operasi produk mendekati standar

yang dituju. Hal ini menunjukkan apakah barang yang diproduksi semuanya

sama dan memenuhi spesifikasi atau sebaliknya. Kesesuaian rendah pada

produk menyebabkan konsumen yang tidak memperoleh kinerja produk yang

dijanjikan dan akan kecewa. Salah satu sebab produsen memiliki reputasi

tinggi adalah kesesuaian produk yang tinggi sehingga konsumen puas.

e. Keandalan

Keandalan merupakan suatu ukuran kemungkinan produk tidak akan

mengalami kerusakan atau gagal dalam satu periode waktu tertentu. Konsumen

rela membeli produk dengan harga yang lebih tinggi demi mendapatkan produk

secara handal dan berkualitas. Hal tersebut dilakukan karena secara rasional

konsumen akan menghindari biaya kerusakan yang tinggi serta waktu

perbaikan produk yang lama.

f. Mudah diperbaiki

Mudah diperbaiki merupakan suatu ukuran kemudahan untuk memperbaki

produk yang mengalami kerusakan atau gagal. Idealnya, suatu barang dapat

diperbaiki oleh pemakainya sendiri dengan biaya yang rendah dan cepat.

Apabila produk tersebut tidak dapat diperbaiki sendiri oleh pemiliknua, maka

produk harus memiliki ciri diagnostik, sehingga teknisi dapat memperbaikinya

dari jauh atau memberi petunjuk pada pemakai mengenai cara-cara untuk

memperbaiki barang yang rusak tersebut.

(39)

Gaya mengacu pada bagaimana penampilan produk di mata konsumen.

Keuntungan gaya adalah keunikan produk yang sulit ditiru oleh produk pesaing

dan konsumen biasanya akan memilih produk tersebut walaupun dengan harga

yang lebih mahal. Gaya berkaitan erat dengan kemasan. Kemasan memberikan

kesan pertama pada konsumen dan membuatnya berkata ya atau tidak.

Perusahaan dapat menggunakan kemasan sebagai senjata untuk membedakan

gaya. Namun, produk yang bergaya tinggi tidak selalu berarti memiliki kinerja

produk yang tinggi.

2.2.1.2 Diferensiasi Pelayanan

Menurut Lovelock dan Wright (2002) menyatakan bahwa service as

process and system, artinya bahwa pelayanan atau jasa tidak dapat dijelaskan dari

suatu proses dan sistem. Pelayanan sebagai suatu proses yang mencakup empat

kategori yaitu : people, processing, mental stimuli processing, possession

processing, dan information processing. Keempat kategori ini dibuat berdasarkan

: siapa atau apa yang menerima jasa (apakah itu orang atau kepemilikannya), dan

berdasarkan pada tindakan jasa itu sendiri (apakah tindakan berwujud atau

tindakan tidak berwujud).

Sedangkan pelayanan atau jasa sebagai sistem mencakup tiga tahapan

yang berurutan, yaitu : service operation system (tahap pengolahan input dan

elemen jasa), service delivery system (tahap finalisasi pengolahan elemen jasa)

dan service marketing system (seluruh tahapan kontak dengan konsumen,

termasuk advertising, billing, market research, komunikasi pemasaran). Selain

mendiferensiasikan produk fisik, perusahaan juga ingin dapat mendiferensiasikan

(40)

Bila produk fisik tidak mudah untuk didiferensiasikan, kunci keberhasilan

dalam persaingan terletak pada penambahan pelayanan dengan memberikan value

added kepada konsumen serta meningkatkan kualitasnya. Hal inilah yang menjadi

pembeda utama antara perusahaan-perusahaan jasa. Beberapa diferensiasi

pelayanan yang dapat diciptakan perusahaan adalah sebagai berikut (Kotler dan

Keller, 2009) :

a. Kemudahan pemesanan, mengacu pada seberapa mudah konsumen dapat

melakukan pemesanan ke perusahaan.

b. Pengiriman, mengacu pada seberapa produk atau jasa diserahkan kepada

konsumen. Penyerahan itu mencakup kecepatan, ketepatan, dan perhatian

selama proses pengiriman.

c. Pemasangan, mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat produk

tertentu beroperasi di lokasi yang direncanakan. Kemudahan pemasangan

menjadi titik jual yang sebenarnya, terutama bila pasar sasaran adalah orang

baru.

d. Konsultasi konsumen, mengacu pada memberikan petunjuk kepada konsumen

untuk menggunakan peralatan dari penjual secara tepat dan efisien.

e. Pemeliharaan dan perbaikan pelayanan, merupakan program pelayanan

perusahaan untuk membantu konsumen menjaga produk yang mereka beli

senantiasa dalam kondisi kerja yang baik.

Diferensiasi pelayanan menjadi hal yang tidak kalah penting karena

pelayanan merupakan proses tersampaikannya suatu produk ke tangan konsumen

secara langsung. Kualitas pelayanan sangat menentukan kepuasan konsumen dan

(41)

pelayanan perusahaan sebagai wujud diferensiasi harus diperhatikan hingga detail

yang terkecil. Mulai dari pra pelayanan, proses pelayanan dan pasca pelayanan.

2.2.1.3 Syarat Diferensiasi

Menurut Kartajaya (2004), mengemukakan tiga syarat sebagai acuan

penentuan diferensiasi, yaitu :

1. Sebuah diferensiasi haruslah mampu mendatangkan value ke konsumen.

Produk yang diciptakan boleh berbeda, tapi tentu tidak boleh asal beda.

Perbedaan tersebut harus punya makna dimata konsumen. Semakin kokoh

pula diferensiasi yang dilakukan perusahaan tersebut.

2. Diferensiasi perusahaan haruslah merupakan keunggulan dibandingkan

pesaing. Sebuah diferensiasi akan kokoh jika dapat menciptakan

perbedaan denga pesaing dan perbedaan tersebut mencerminkan

keunggulan bersaing dari produk yang dikeluarkan

3. Agar diferensiasi menjadi kokoh dan suistainable, maka perusahaan harus

memiliki keunikan sehingga tidak dapat di ikuti pesaingnya.

2.2.2 Kepuasan Konsumen

2.2.2.1 Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktek

pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan esensial bagi aktivitas bisnis.

Kepuasan konsumen berkontribusi pada sejumlah aspek krusial seperti terciptanya

loyalitas konsumen, meningkatnya reputasi perusahaan, berkurangnya elastisitas

harga, berkurangnya biaya transaksi masa depan, dan meningkatnya efisiensi dan

produktivitas karyawan. Kepuasan konsumen juga dipandang sebagai salah satu

(42)

Menurut Kotler dan Keller (2009), apakah konsumen merasa puas setelah

melakukan kegiatan pembelian, akan sangat bergantung dari kinerja penawaran

atas produk yang akan dibelinya dalam hubungannya dengan harapan konsumen.

Zeithmal dan Bitner (2000) mendefinisikan kepuasan konsumen adalah respon

pemenuhan terhadap keinginan konsumen.

Dalam persaingan antar industri yang semakin ketat, faktor kepuasan

konsumen menjadi perhatian yang serius. Kepuasan konsumen merupakan aspek

penting dalam rangka bertahan dalam bisnis dan persaingan.

Berikut definisi beberapa ahli tentang kepuasan konsumen :

Menurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa : “kepuasan adalah

perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan

kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan”.

Kepuasan konsumen menjadi suatu visi perusahaan yang harus diwujudkan secara

kontinu dengan menciptakan berbagai misi di setiap aktivitas pemasaran (mulai

dari pemasaran internal, eksternal dan interaktif). Keunggulan bersaing pun

ditentukan oleh seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menciptakan

kepuasan konsumen.

Fakta bahwa menarik konsumen baru jauh lebih mahal daripada

mempertahankan konsumen yang saat ini menjadi salah satu pemicu

meningkatnya perhatian pada kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen

merupakan asset utama yang melandasi kelangsungan bisnis perusahaan di era

modern. Kepuasan konsumen menjadi suatu visi perusahaan yang harus

diwujudkan secara kontinu dengan menciptakan berbagai misi di setiap aktivitas

(43)

dalam menciptakan kepuasan konsumen. Hal ini dikarenakan praktek pemasaran

sudah tidak lagi berfokus pada produk tetapi pada proses penyampaian nilai

konsumen. Kepuasan konsumen memiliki dampak yang sangat penting terhadap

kemajuan bisnis suatu perusahaan.

Berdasarkan pengalaman yang diperolehnya konsumen memiliki

kecenderungan untuk membangun nilai-nilai ekspektasi tertentu yang akan

memberikan dampak bagi konsumen untuk melakukan perbandingan terhadap

kompetitor dari produk yang pernah dirasakannya. Dari beberapa definisi diatas

dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan konsumen

mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan.

Namun, ada kesamaan diantara beberapa definisi diatas, yaitu menyangkut

komponen kepuasan konsumen (harapan dan kinerja/hasil yang dirasakan).

Umumnya harapan konsumen merupakan perkiraan atau keyakinan konsumen

tentang apa yangakan diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu

produk (barang atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi

konsumen terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang diberi

atau pelayanan yang telah dirasakan.

2.2.2.2 Konsep Kepuasan Konsumen

Cutomer satisfaction is a measure of how your organisation's total

product performs in relation to a set of customer requirement. Kepuasan

konsumen adalah “ukuran bagi perusahaan sejauh mana perusahaan dapat

memproduksi untuk memenuhi permintaan konsumen”. Menurut Irawan (2002),

tingkat kepuasan konsumen terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan

(44)

1. Kualitas Produk

Konsumen akan merasa puas apabila mereka membeli dan menggunakan

produk yang berkualitas baik.

2. Kualitas pelayanan

Konsumen merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik

atau yang sesuai dengan harapannya. Kualitas layanan seringkali

mempunyai daya diferensiasi yang lebih kuat dibandingkan dengan

kualitas produk.

3. Emosional

Konsumen yang menggunakan produk yang harganya mahal memiliki

kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasannya bukan karena kualitas dari

produk tersebut tetapi dari social value yang membuat konsumen menjadi

puas terhadap produk tertentu.

4. Harga

Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga

yang relatif murah akan memberikan value yang lebih tinggi kepada

konsumennya. Faktor harga merupakan faktor yang penting bagi

konsumen untuk mengevaluasi tingkat kepuasannya.

5. Biaya

Konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu

membuang uang untuk mendapatkan suatu produk atau jasa akan

cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.

(45)

Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai

suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbil tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari

kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan

kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Sedangkan

konsep loyalitas konsumen lebih menekankan kepada perilaku pembeliannya.

Istilah loyalitas sering kali diperdengarkan oleh pakar pemasaran maupun

praktisi bisnis, loyalitas merupakan konsep yang tampak mudah dibicarakan

dalam konteks sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ketika dianalisis maknanya.

Dalam banyak definisi Hasan (2008) menjelaskan loyalitas sebagai berikut:

1. Sebagai konsep generik, loyalitas menunjukkan kecenderungan konsumen

untuk membeli sebuah produk tertentu dengan tingkat konsistensi yang

tinggi.

2. Sebagai konsep perilaku, pembelian ulang kerap kali dihubungkan dengan

loyalitas merek (brand loyality). Perbedaannya, bila loyalitas merek

mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, perilaku

pembelian ulang menyangkut pembelian merek yang sama secara berulang

kali.

3. Pembelian ulang merupakan hasil dominasi (1) berhasil membuat

produknya menjadi satu-satunya alternatif yang tersedia, (2) yang

terus-menerus melakukan promosi untuk memikat dan membujuk konsumen

membeli kembali merek yang sama.

Loyalitas konsumen merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan

(46)

perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan

mutualisme yang terjalin dalam kurun waktu tertentu.

Menurut Boulding (dalam Hasan, 2008) mengemukakan bahwa terjadinya

loyalitas merek pada konsumen disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan dan

ketidakpuasan terhadap merek tersebut yang terakumulasi secara terus – menerus

disamping adanya persepsi tentang kualitas produk.

Menurut Gremler dan Brown (dalam Hasan, 2008) bahwa loyalitas

konsumen adalah konsumen yang tidak hanya membeli ulang suatu barang dan

jasa, tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan

jasa, misalnya dengan merekomendasikan orang lain untuk membeli.

Griffin (dalam Dharmayanti, 2006) berpendapat bahwa konsumen yang

loyal adalah konsumen yang sangat puas dengan produk atau jasa tertentu

sehingga mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya kepada siapapun

yang dikenal.

Dari berbagai uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi loyalitas

dari pakar yang disebutkan diatas berdasarkan pada dua pendekatan, yaitu sikap

dan perilaku. Dalam pendekatan perilaku, perlu dibedakan antara loyalitas dan

perilaku beli ulang. Perilaku beli ulang dapat diartikan sebagai perilaku konsumen

yang hanya membeli suatu produk secara berulang-ulang tanpa menyertakan

aspek perasaan dan pemilikannya di dalamnya. Sebaliknya loyalitas mengandung

aspek kesukaan konsumen pada suatu produk, ini berarti aspek sikap tercakup

didalamnya.

Loyalitas berkembang mengikuti tiga tahap yaitu : tahap pertama loyalitas

(47)

informasi keunggulan produk atas produk lainnya. Loyalitas kognitif lebih

didasarkan pada karakteristik fungsional, terutama biaya manfaat dan kualitas.

Jika kertiga faktor ini tidak baik, konsumen akan mudah pindah ke produk lain.

Konsumen yang hanya mengaktifkan tahap kognitifnya dapat dihipotesiskan

sebagai konsumen yang paling rentan terhadap perpindahan yang paling karena

adanya rangsangan pemasaran. Tahap kedua loyalitas afektif yaitu sikap

merupakan fungsi dari kognisi pada periode awal pembelian (masa sebelum

konsumsi) dan merupakan fungsi dari sikap sebelumnya ditambah dengan

kepuasan di periode berikutnya (masa setelah konsumsi). Munculnya loyalitas

afektif ini didorong oleh faktor kepuasan yang menimbulkan kesukaan dan

menjadikan objek sebagai preferensi. Kepuasan konsumen berkorelasi tinggi

dengan niat pembelian ulang di waktu mendatang. Pada loyalitas afektif,

kerenta-nan konsumen lebih banyak terfokus pada tiga faktor, yaitu ketidakpuasan dengan

merek yang ada, persuasi dari pemasar maupun konsumen merek lain, dan upaya

mencoba produk lain. Tahap ketiga loyalitas konatif, yaitu konasi menunjukkan

suatu niat atau komitmen untuk melakukan sesuatu. Niat merupakan fungsi dari

niat sebelumnya (pada masa sebelum konsumsi) dan sikap pada masa setelah

konsumsi. Maka loyalitas konatif merupakan suatu loyalitas yang mencakup

komitmen mendalam untuk melakukan pembelian. Terakhir, tahap keempat

loyalitas tindakan, yaitu aspek konatif atau niat untuk melakukan berkembang

menjadi perilaku dan tindakan. Niat yang diikuti oleh motivasi, merupakan

kondisi yang mengarah pada kesiapan bertindak dan keinginan untuk mengatasi

hambatan dalam melakukan tindakan tersebut. Jadi loyalitas itu dapat menjadi

(48)

kemudian loyalitas afektif, dan loyalitas konatif, dan akhirnya sebagai loyalitas

tindakan.

Konsumen yang terintegrasi penuh pada tahap loyalitas tindakan dapat

dihipotesiskan sebagai konsumen yang rendah tingkat kerentanannya untuk

berpindah ke produk lain. Dengan kata lain, loyalitas tindakan ini hanya sedikit

bahkan sama sekali tidak memberi peluang pada konsumen untuk berpindah ke

produk lain. Pada loyalitas konasi dan tindakan, kerentanan konsumen lebih

terfokus pada faktor persuasi dan keinginan untuk mencoba produk lain.

Kesetiaan konsumen adalah aset yang bernilai strategik, maka peneliti

perilaku konsumen tertarik untuk mengembangkan dan memformulasikan konsep

beserta pengukurannya. Masalah pokok yang timbul bagi para peneliti adalah

bagaimana mendefinisikan istilah kesetiaan, apakah istilah tersebut dikaitkan

dengan perilaku konsumen ataukah sikap konsumen.

Berdasarkan definisi tersebut, terdapat empat unsur karakteristik

konsumen.

1) Kesetiaan konsumen dipandang sebagai kejadian non random. Maksudnya

adalah apabila konsumen mengetahui manfaat dari merek-merek tertentu

dan manfaat ini sesuai dengan kebutuhannya, maka dapat dipastikan ia akan

setia terhadap merk tersebut.

2) Kesetiaan terhadap merek merupakan respon perilaku yang ditunjukkan

sepanjang waktu selama memungkinkan. Respon perilaku ini

menggambarkan adanya komitmen atau keterlibatan terhadap merek tertentu

(49)

tersebut memiliki arti penting bagi dirinya, biasanya jenis produk yang

berhubungan dengan konsep diri, maka kesetiaan akan menjadi lebih kuat.

3) Kesetiaan terhadap merek dikarakteristikkan dengan adanya proses

pengambilan keputusan yang melibatkan alternatif alternatif merek yang

tersedia. Konsumen memiliki looked set, yaitu merek-merek tertentu yang

turut diperhitungkan berkaitan dengan keputusan pembelian.

4) Kesetiaan terhadap merek melibatkan fungsi dari proses-proses psikologis

yang menunjukkan bahwa ketika konsumen setia terhadap merek-merek

tertentu, konsumen secara aktif akan memilih merek, terlibat dengan merek

dan mengembangkan sikap positif terhadap merek.

Kini konsep kesetiaan konsumen yang dalam perkembangan awalnya lebih

menitik beratkan pada aspek perilaku, dikembangkan lebih luas lagi dengan

melibatkan dimensi sikap dan perilaku. Pandangan yang mendasarkan hubungan

antara sikap perilaku ini amat bermanfaat bagi pemasar.

a) Pertama, dari segi validitas akan lebih baik, terutama dapat digunakan

untuk memprediksi apakah kesetiaan yang terlihat dari perilaku pembelian

ulang terjadi karena memang sikapnya yang positif (senang) terhadap

produk tersebut ataukah hanya karena situasi tertentu yang memaksanya

(spurious loyalty).

b) Kedua, memungkinkan pemasar melakukan identifikasi terhadap faktor

yang dapat menguatkan atau melemahkan konsisten kesetiaan.

Loyalitas konsumen merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan

(50)

perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan

mutualisme yang terjalin dalam kurun waktu tertentu.

Tingkat loyalitas konsumen menurut Griffin (2005), anta

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.3 Variabel Bentukan dan Variabel Terukur
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait