• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Antrian Pelayanan Pasien Di Puskesmas Rantang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Sistem Antrian Pelayanan Pasien Di Puskesmas Rantang Medan"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PASIEN DI PUSKESMAS

RANTANG MEDAN

SKRIPSI

RIZKA RAHMI ZEBUA

090823030

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PASIEN DI PUSKESMAS

RANTANG MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

RIZKA RAHMI ZEBUA

090823030

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PASIEN DI

PUSKESMAS RANTANG MEDAN

Kategori : SKRIPSI

Nama : RIZKA RAHMI ZEBUA

Nomor Induk Mahasiswa : 090823030

Program Studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN

MATEMATIKA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NIP 196410141991031004 NIP 195312181980031003

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

(4)

PERNYATAAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PASIEN DI PUSKESMAS RANTANG MEDAN

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Agustus 2011

(5)

PENGHARGAAN

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis juga menyadari keterlibatan berbagai pihak yang telah membantu demi penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Drs. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si. dan Drs. Open Darnius, M.Sc. sebagai dosen pembimbing pada penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi ini

2. Drs. Gim Tarigan, Msi dan Drs. Ujian Sinulingga, M.Si sebagai dosen komisi penguji atas masukan dan saran yang telah diberikan demi perbaikan skripsi ini

3. Prof. Dr. Tulus M.Si dan Dra. Mardiningsih M.Si sebagai ketua dan sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU

4. Drs. Pengarepan Bangun, M.Si sebagai Pelaksana Ekstensi Matematika FMIPA USU 5. Dr. Sutarman M.Sc sebagai Dekan FMIPA USU

6. Semua Dosen dan Pegawai FMIPA USU

7. Suami tersayang Ahmad Syukran Zebua, SE atas semangat untuk terus melangkah dan hidup ke arah yang lebih baik

8. Orang tua tercinta Marwan Effendi Zebua dan Rabiatul Asma Harefa yang telah membesarkan penulis dengan cinta dan kasih sayang serta memberikan dukungan secara moril

9. Saudara penulis : Bang Irfan, Bang Ardi, Bang Hasan, Bang Rian, Kak Aini, Kak Liyan, Kak Melly, Kak Hafni, Ahmad Deswan dan Masyita yang selalu memberikan motivasi 10.Seluruh rekan-rekan Matematika stambuk 2009 yang selalu memberi dukungan.

(6)

ABSTRAK

(7)

ABSTRACT

(8)
(9)

2.4 Struktur Dasar Model Antrian 9

2.5 Pola Kedatangan dan Pola Pelayanan 10

2.5.1 Pola Kedatangan 10

2.5.2 Lama Pelayanan 11

2.6 Uji Kesesuaian 12

2.7 Terminologi dan Notasi 13

2.8 Analisis Rumus yang Digunakan 14

Bab 3 PEMBAHASAN 16

3.1 Analisa Data 16

3.1.1 Uji Chi Square Terhadap Kedatangan Pasien 19

3.1.1 Uji Chi Square Terhadap Waktu Pelayanan Pasien 22

3.2 Hasil Perhitungan Berdasarkan Analisis Dengan Menggunakan Teori Antrian 22

Bab 4 KESIMPULAN DAN SARAN 25

4.1 Kesimpulan 25

4.2 Saran 26

Daftar Pustaka 27

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rangkuman Data Keadaan Puskesmas Minggu I (Pukul 09.00-11.00) 17

Tabel 3.2 Rangkuman Data Keadaan Puskesmas Minggu II (Pukul 09.00-11.00) 17

Tabel 3.3 Rangkuman Data Keadaan Puskesmas Minggu III (Pukul 09.00-11.00) 17

Tabel 3.4 Data Rata-rata Waktu Pelayanan Pasien (dalam menit) Minggu I 18

Tabel 3.5 Data Rata-rata Waktu Pelayanan Pasien (dalam menit) Minggu II 18

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Single Channel Single Phase 9

Gambar 2.2 Single Channel Multiple Phase 9

Gambar 2.3 Multiple Channel Single Phase 10

Gambar 2.4 Multiple Channel Multiple Phase 10

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 a. Data Penelitian Pasien Poli Umum Puskesmas Rantang Medan 28 b. Data Penelitian Pasien Poli Gigi Puskesmas Rantang Medan 28 Lampiran 2 Data Penelitian Per Interval Waktu 1 jam Poli Umum Puskesmas

Rantang Medan 29

Lampiran 3 Data Penelitian Per Interval Waktu 1 jam Poli Gigi Puskesmas

Rantang Medan 30

Lampiran 4 Hasil Uji Chi Square Kedatangan Pasien Poli Umum Puskesmas

Rantang Medan 31

Lampiran 5 Hasil Uji Chi Square Kedatangan Pasien Poli Gigi Puskesmas

Rantang Medan 32

Lampiran 6 Hasil Uji Chi Square Waktu Pelayanan Pasien Poli Umum Puskesmas

Rantang Medan 33

Lampiran 7 Hasil Uji Chi Square Waktu Pelayanan Poli Gigi Puskesmas

Rantang Medan 34

(13)

ABSTRAK

(14)

ABSTRACT

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Salah satu fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang sering terjadi adalah fenomena

penungguan. Fenomena ini biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi

kapasitas yang tersedia untuk penyelenggaraan pelayanan itu. Hal ini dapat dilihat ketika terjadi

baris tunggu dari konsumen, komponen atau sistem yang sedang menunggu pelayanan, karena

pada saat itu bagian pelayanan sedang melayani yang lainnya, sehingga tidak mampu melayani

pada saat tersebut.

Menunggu di dalam matematika terapan dapat diidentikkan dengan suatu proses

antrian. Dalam kehidupan sehari-hari selalu dihadapkan pada persoalan tentang antrian, baik

skala kecil maupun skala besar yang membutuhkan penyelesaian serta solusi yang optimal.

Dalam model-model antrian, kedatangan pelanggan dan waktu pelayanan diringkaskan dalam

distribusi probabilitas yang umumnya disebut sebagai distribusi kedatangan (arrival

distributiony) dan distribusi waktu pelayanan (service time distribution).

Pelopor penyusunan teori antrian adalah A. K Erlang, seorang insinyur Denmark pada

tahun 1909. Ia bekerja di sebuah perusahaan telepon dan melakukan percobaan yang melibatkan

fluktuasi permintaan sambungan telepon serta pengaruhnya pada peralatan telepon switching.

Sebelum Perang Dunia II studi awal sudah berkembang di lingkungan antrian yang lebih umum.

Antrian dapat ditemui pada beberapa fasilitas pelayanan umum di mana masyarakat atau

(16)

proses pelayanan berlangsung. Contohnya antrian mobil-mobil yang memasuki tempat usaha

pencucian mobil dengan tujuan untuk dicuci mobilnya, antrian para nasabah di bank untuk

mendapatkan pelayanan dari para teller, antrian para pelanggan di suatu swalayan untuk

melakukan pembayaran di kasir. Antrian juga diterapkan di perusahaan-perusahaan atau

lembaga-lembaga yang begerak dalam bidang jasa, untuk menciptakan kedisplinan waktu dan

juga menciptakan kerja yang efektif. Begitu juga dengan Puskesmas, pasien yang datang

langsung dapat mendaftar dan kemudian menunggu sampai dipanggil namanya untuk dilayani.

Puskesmas merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang berfungsi melayani pasien.

Pasien yang datang berharap untuk dilayani secepat mungkin, namun karena keterbatasan

pelayanan yang ada di Puskesmas dan banyaknya pasien, menyebabkan terlalu lama menunggu

sehingga membuat para pasien menjadi bosan. Dengan demikian penulis melakukan penelitian

secara sistematis untuk menganalisis antrian di Puskesmas Rantang Medan serta

memodelkannya. Sehingga pada akhirnya masalah antrian dapat dikurangi atau bahkan dapat

dicegah sehingga dapat memuaskan pasien dan menciptakan kedisplinan dalam puskesmas dan

memberikan pelayanan yang optimal.

Dari uraian di atas, penulis mengangkat permasalahan ini sebagai judul skripsi yaitu

“Analisis Sistem Antrian Pelayanan Pasien di Puskesmas Rantang Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan Puskesmas Rantang Medan pada umumnya

selalu terjadi antrian panjang, sehingga menyebabkan keluhan para pasien dalam menunggu

untuk mendapatkan pelayanan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan diamati dan

(17)

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian adalah :

a. Penelitian dilakukan di Puskesmas Rantang Jl. Rantang No. 37 Medan, selama 3 minggu

yaitu 2 minggu pada awal bulan April 2011 dan 1 minggu pada awal bulan Mei 2011 pada

pukul 09:00 – 11:00 WIB.

b. Penelitian difokuskan kepada pasien poli umum dan pasien poli gigi.

c. Permasalahan hanya mencakup kedatangan, pelayanan, disiplin antrian dan jumlah fasilitas

pelayanan yang tersedia.

Selain batasan masalah di atas, adapun langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian

untuk pengambilan data yaitu mencatat setiap waktu kedatangan pasien, waktu mulai

mendapatkan pelayanan dan waktu selesai pasien mendapatkan pelayanan. Pencatatan lama

waktu-waktu tersebut digunakan alat bantu stopwatch. Kemudian data yang diperoleh disajikan

dalam bentuk tabel agar lebih mudah dipahami.

1.4Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem antrian yang paling tepat digunakan

pada Puskesmas Rantang Medan yang dapat menghindarkan antrian panjang terutama dalam

waktu tertentu sehingga dapat memuaskan pasien, menciptakan kedisplinan dan adanya

pelayanan yang optimal pada Puskesmas Rantang Medan.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Sebagai penerapan teori yang diperoleh selama kegiatan perkuliahan ke dalam praktek

(18)

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan mengurangi antrian untuk

peningkatan pelayanan pada Puskesmas Rantang Medan.

1.6Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan sebagai acuan yang digunakan oleh penulis menjadi landasan teori

dalam penulisan skripsi ini yang dikutip dari buku-buku teori antrian.

Berikut adalah tinjauan pustaka yang digunakan oleh penulis :

1. Aminuddin, S.Si (2005), dalam bukunya yang berjudul “Prinsip-Prinsip Riset Operasi”

dikatakan bahwa apabila waktu pelayanan bersifat acak, kita harus mendapatkan

distribusi probabilitas yang paling sesuai untuk menggambarkan perilakunya. Biasanya

jika waktu pelayanan acak, analisis antrian menggunakan distribusi probabilitas

eksponensial.

2. Dra. Fien Zulfikarijah, M.M (2004), dalam bukunya yang berjudul “Operation Research”

dikatakan bahwa bila suati sistem memiliki fasilitas pelayanan lebih dari jumlah optimal,

ini berarti membutuhkan investasi modal yang berlebihan. Akan tetapi, apabila

jumlahnya kurang dari optimal, maka hasilnya adalah tertundanya pelayanan.

3. Richard Bronson, Hans J. Woskaprik (1982), dalam bukunya yang berjudul “Teori dan

Soal-Soal Operation Research” dikatakan bahwa suatu proses antrian (queue process)

adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu

fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam satu baris (antrian) jika semua pelayanan

sibuk dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut. Sebuah sistem antrian adalah suatu

himpunan pelanggan, pelayanan dan suatu aturan yang mengatur kedatangan pada

pelanggan dan pemrosesan masalahnya.

4. Robert V. Hogg dan Elliot A. Tanis (1977), dalam bukunya yang berjudul “Probability

and Statistical Inference” dikatakan bahwa variabel random X akan berdistribusi uniform

jika fungsi PDF sama dalam konstan dalama interval [a,b].

(19)

1.7Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah melakukan observasi

pada Puskesmas Rantang Medan selama 18 hari. Pengumpulan data berkenaan dengan

kedatangan, waktu mulai dilayani dan waktu selesai dilayani pada pasien dengan menggunakan

metode observasi yaitu mengukur waktu yang dibutuhkan untuk melayani seorang pasien dengan

memakai stopwatch dan menghitung jumlah kedatangan selama satu unit waktu. Dalam

penelitian ini satuan waktu yang dipilih adalah 1 jam.

Setelah hasil observasi data diperoleh kemudian dilakukan analisa data dengan

mengasumsikan kedatangan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan berdistribusi

Eksponensial dengan menguji kebenarannya dilakukan statistic uji Chi Square. Kemudian dari

hasil analisis diperoleh rata-rata kedatangan dan rata-rata pelayanan pasien pada poli umum dan

poli gigi yang digunakan untuk menetukan rata pasien dalam antrian dan sistem serta

(20)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1Teori Antrian

Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris

penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu fenomena yang

biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk

menyelenggarakan pelayanan itu. Keputusan-keputusan yang berkenaan dengan jumlah kapasitas

ini harus dapat ditentukan, walaupun sebenarnya tidak mungkin dapat dibuat suatu prediksi yang

tepat mengenai kapan unit-unit yang membutuhkan pelayanan akan datang dan atau berapa lama

waktu yang diperlukan untuk menyelenggarakan pelayanan itu.

Suatu proses antrian (queueing process) adalah suatu proses yang berhubungan dengan

kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu

baris (antrian).

Sebuah sistem antrian adalah suatu proses kelahiran-kematian dengan suatu populasi

yang terdiri atas pelanggan yang sedang menunggu mendapatkan pelayanan atau pelanggan yang

sedang dilayani. Suatu kelahiran terjadi apabila seorang pelanggan tiba di suatu fasilitas

pelayanan, sedangkan apabila pelanggannya meninggalkan fasilitas tersebut maka terjadi suatu

(21)

2.2Sistem Antrian dan Disiplin Antrian 2.2.1 Sistem Antrian

Sebuah sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayanan dan suatu aturan yang

mengatur kedatangan pada pelanggan dan pemrosesan masalahnya. Pelanggan yang tiba dapat

bersifat tetap atau tidak dapat untuk memperoleh pelayanan. Apabila pelanggan yang tiba dapat

langsung masuk ke dalam sistem pelayanan maka pelayanan tersebut langsung dilayani,

sebaliknya jika harus menunggu maka mereka harus membentuk antrian hingga tiba waktu

pelanggan.

Berdasarkan uraian di atas, maka sistem antrian dapat dibagi menjadi 2 komponen, yaitu :

1. Antrian yang memuat langganan atau satuan-satuan yang membutuhkan pelayanan

(pembeli, nasabah, pasien dan lain-lain)

2. Fasilitas pelayanan yang memuat pelayanan dan saluran pelayanan (loket bioskop dan

penjual karcis, bank dan teller, dan lain-lain)

2.2.2 Disiplin Antrian

Disiplin antrian adalah aturan di mana para pelanggan dilayani, atau disiplin pelayanan (service

discipline) yang memuat urutan (order) para pelanggan menerima layanan. Aturan pelayanan

menurut urutan kedatangan dapat didasarkan pada :

1. Pertama datang pertama dilayani atau First Come First Served (FCFS) merupakan suatu

peraturan pelanggan yang pertama datang itulah yang pertama dilayani. Contohnya dapat

dilihat pada antrian di loket penjualan karcis kereta api.

2. Terakhir datang pertama dilayani atau Last Come First Served (LCFS) merupakan antrian

yang datang paling akhir adalah yang dilayani paling awal. Contohnya pada sistem bongkar

(22)

3. Pelayanan dalam urutan acak atau Service In Random Order (SIRO) merupakan pelayanan

dilakukan secara acak, tidak dipersoalkan siapa yang lebih dulu tiba. Contohnya pada arisan,

di mana pelayanan dilakukan berdasarkan undian (random).

4. Pelayanan berdasarkan prioritas atau Priority Service (PR) yaitu pelayanan didasarkan pada

prioritas khusus. Contohnya dalam suatu pesta di mana tamu-tamu yang dikategorikan VIP

akan dilayani lebih awal.

2.3Komponen Dasar Model Antrian

Komponen dasar antrian bergantung pada faktor-faktor berikut :

a. Distribusi Kedatangan

Kedatangan pelanggan ke dalam sistem selalu menurut proses Poisson, yaitu banyaknya

pelanggan yang datang sampai pada waktu tertentu mempunyai distribusi Poisson. Hal ini

benar apabila kedatangan langganan secara random pada kecepatan kedatangan rata-rata.

b. Mekanisme Pelayanan

Mekanisme pelayanan adalah jumlah susunan stasiun yang terdiri dari satu atau lebih

stasiun pelayanan disusun seri atau parallel, gabungan atau sirkuler. Suatu model

pelayanan disebut tunggal apabila sistem hanya mempunyai satu stasiun pelayanan dan

model pelayanan disebut ganda apabila stasiun pelayanan lebih dari satu.

c. Kapasitas Sistem

Kapasitas sistem adalah jumlah maksimum pelanggan, mencakup yang sedang dilayani

dan yang berada dalam antrian yang dapat ditampung oleh fasilitas pelayanan pada saat

yang sama. Sebuah sistem yang tidak membatasi jumlah pelanggan di dalam fasilitas

pelayanannya memiliki kapasitas tak terhingga, sedangkan suatu sistem yang membatasi

jumlah pelanggan memiliki kapasitas berhingga.

d. Sumber Pemanggil

Dalam fasilitas pelayanan, yang berperan sebagai sumber pemanggilan dapat berupa

(23)

calling source) apabila jumlah pelanggan kecil dan sumber pemanggilan tidak terbatas

(infinite calling source) di mana jumlah pelanggan cukup besar.

2.4Struktur Dasar Model Antrian

Unit-unit (langganan) yang memerlukan pelayanan diturunkan dari suatu sumber input

memasuki sistem antrian dan ikut dalam antrian. Dalam waktu-waktu tertentu, anggota antrian

ini dipilih untuk dilayani. Pemilihan ini didasarkan pada suatu aturan tertentu yang disebut

disiplin pelayanan.

Berdasarkan sifat penelitiannya dapat diklasifikasikan fasilitas-fasilitas pelayanan

dalam susunan saluran dan tahapan yang akan membentuk suatu struktur antrian yang

berbeda-beda. Istilah saluran menunjukkan jumlah jalur untuk memasuki sistem pelayanan. Sedangkan

istilah tahapan berarti jumlah stasiun-stasiun pelayanan, di mana para pelanggan harus

melaluinya sebelum pelayanannya dikatakan lengkap.

Ada empat model struktur antrian dasar yang terjadi dalam sistem antrian, yaitu :

1. Single channel single phase

kedatangan

pelanggan

antrian pelayanan

Gambar 2.1 Single channel single phase

2. Single channel multiple phase

kedatangan

pelanggan

antrian pelayanan

(24)

3. Multiple channel single phase

kedatangan

pelanggan

antrian

pelayanan

Gambar 2.3 Multiple channel single phase

4. Multiple channel multiple phase

kedatangan

pelanggan

antrian

pelayanan

Gambar 2.4 Multiple channel multiple phase

2.5Pola Kedatangan dan Lama Pelayanan 2.5.1 Pola Kedatangan

Salah satu cara menentukan distribusi probabilitas adalah memberikan sebuah variabel untuk

menguji hasil out-comenya. Distribusi probabilitas harus dicatat, tidak selalu menjadi basis

dalam pengamatan. Seringkali managerial mengestimasi berdasarkan keputusan dan pengalaman

yang digunakan untuk membuat sebuah distribusi dari variabel tersebut. Dan distribusi itu sendiri

dapat berupa data empiris atau berdasarkan bentuk yang diketahui seperti Uniform, Normal,

(25)

tidak saling mempengaruhi. Probabilitas tepat terjadinya x kedatangan dalam distribusi Poisson

dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

keterangan :

: peluang bahwa ada x kedatangan

: variabel acak diskrit menyatakan banyaknya kedatangan per satuan waktu

λ : rata-rata kedatangan per satuan waktu e : bilangan Navier (e = 2,71828)

2.5.2 Lama Pelayanan

Lama pelayanan dihitung sejak kedatangan pelanggan dalam sistem antrian sampai selesai

pelayanan yang bisa berupa konstan maupun acak. Apabila waktu pelayanan didistribusikan

secara acak, maka harus didapat distribusi probabilitas yang paling sesuai untuk menggambarkan

perilakunya. Biasanya jika pelayanan acak, analisis antrian menggunakan distribusi

Eksponensial. Ini bisa dilakukan dengan membandingkan sampel waktu pelayanan yang

sebenarnya dengan waktu pelayanan yang diharapkan berdasarkan rumus Eksponensial berikut :

(2)

keterangan :

P(t) : probabilitas waktu antar kedatangan yang berurutan

t : waktu lamanya pelayanan per satuan waktu

(26)

2.6Uji Kesesuaian

Uji kesesuaian atau kecocokan dari distribusi empirik terhadap distribusi teoritis dilakukan

dengan uji Chi Square. Uji ini membandingkan kelompok frekuensi yang diamati dengan

kelompok frekuensi yang diharapkan. Frekuensi yang diharapkan ternyata timbul dari suatu

dugaan atau hipotesis. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah :

: Ada hubungan antara distribusi teoritis dengan distribusi aktual

: Tidak ada hubungan antara distribusi teoritis dengan distribusi aktual

Terima jika dan dalam hal lain ditolak, dengan taraf nyata

dan nilai Degree of Freedom ) yang dapat diperoleh dari table

Chi Square.

Nilai statistik uji ( ) digunakan rumus:

dengan :

: banyaknya pasien yang diamati pada baris i kolom j

: banyaknya pasien yang diharapkan pada baris i kolom j

b : jumlah baris

k : jumlah kolom

Nilai dapat dicari dengan rumus :

dengan :

(27)

Demikian misalnya didapat :

dan seterusnya.

Jelas bahwa

2.7 Terminologi dan Notasi

Terminologi dan notasi yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut :

a. Keadaan sistem adalah banyaknya pelanggan pada sistem

b. Panjang antrian adalah jumlah pelanggan yang menunggu pelayanan

Notasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

n = jumlah pelanggan dalam sistem antrian

= probabilitas bahwa tepat n pelanggan dalam sistem antrian pada saat t

s = jumlah pelayanan pada sistem antrian

λ = rata-rata kedatangan dalam satuan waktu = rata-rata pelayanan dalam satuan waktu

= probabilitas masa sibuk

= rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem

= rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian

= rata-rata waktu yang dihabiskan seorang pelanggan dalam sistem

= rata-rata waktu yang dihabiskan seorang pelanggan dalam antrian

Untuk kemudahan dalam memahami karakteristik suatu sistem antrian digunakan

notasi Kendal Lee, notasi standar yang digunakan ditulis:

( a / b /c ) ; ( d / e / f )

Notasi tersebut adalah unsur-unsur dasar dari model antrian sebagai berikut :

(28)

b = distribusi pelayanan

c = jumlah fasilitas pelayanan (s = 1, 2, …, ∞ )

d = disiplin pelayanan

e = jumlah pelanggan maksimum dalam sistem

f = ukuran sumber pemanggilan

Notasi a dan b untuk distribusi kedatangan dan keberangkatan mempunyai kode sebagai

berikut :

M = Distribusi kedatangan Poisson atau distribusi pelayanan Eksponensial

D = Waktu pelayanan konstan

= Distribusi waktu pelayanan Erlang dengan parameter k.

Notasi d digunakan untuk aturan pelayanan dengan kode :

- FCFS

- LCFS

- SIRO dan

- PR

2.8Analisis Rumus yang Digunakan

Dalam melakukan perhitungan, penulis mengambil acuan dengan rumus yang digunakan dalam

pemecahan persoalan yang ditemukan pada Puskesmas Rantang Medan, antara lain sebagai

berikut :

1. Menentukan probabilitas masa sibuk

Ketika λ menyatakan tingkat rata-rata kedatangan per satuan waktu dan µ menyatakan tingkat rata-rata pelayanan per satuan waktu di mana λ > µ menyertai sebagai asumsi maka

(29)

2. Menentukan probabilitas semua pelayan menganggur

Tingkat kesibukan sistem paling sibuk adalah 100 % dan jika tingkat kedatangan λ dan

semakin kecil pada tingkat pelayanan µ yang tidak berubah maka tingkat kesibukan akan

menurun. Dengan demikian, peluang sistem yang sedang kosong sangat tergantung pada

penggunaan fasilitas pelayanannya. Secara matematik dituliskan :

Secara umum merupakan peluang waktu menganggur berlaku untuk semua sistem

pelayanan baik dalam sistem pelayanan tunggal maupun sistem pelayanan ganda. Bila

seorang yang berada dalam sistem, maka suatu pelayanan akan sibuk maka dinyatakan

dengan rumus:

3. Rata-rata jumlah pasien dalam antrian

4. Rata-rata jumlah pasien dalam sistem

5. Rata-rata waktu menunggu dalam antrian

(30)

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1Analisa Data

Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan

diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya dilakukan uji Chi Square.

Hipotesis tentang kedatangan pasien Puskesmas Rantang Medan dalam penelitian ini sebagai

berikut :

: Kedatangan pasien Puskesmas Rantang Medan berdistribusi Poisson

: Kedatangan pasien Puskesmas Rantang Medan tidak berdistribusi Poisson

Hipotesis tentang waktu pelayanan pasien Puskesmas Rantang Medan dalam penelitian ini

sebagai berikut :

: Waktu pelayanan pasien Puskesmas Rantang Medan berdistribusi Eksponensial

(31)

Dari pengumpulan data di Puskesmas Rantang Medan maka diperoleh jumlah kedatangan pasien

dan rata-rata waktu pelayanan pasien sebagai berikut :

Tabel 3.1 Rangkuman Data Keadaan Puskesmas Minggu I (Pukul 09.00-11.00)

Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Tabel 3.2 Rangkuman Data Keadaan Puskesmas Minggu II (Pukul 09.00-11.00)

Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Tabel 3.3 Rangkuman Data Keadaan Puskesmas Minggu III (Pukul 09.00-11.00)

(32)

Tabel 3.4 Data Rata-rata Waktu Pelayanan Pasien (dalam menit) Minggu I

Tabel 3.5 Data Rata-rata Waktu Pelayanan Pasien (dalam menit) Minggu II

Hari/

Tabel 3.6 Data Rata-rata Waktu Pelayanan Pasien (dalam menit) Minggu III

(33)

3.1.1 Uji Chi Square Terhadap Kedatangan Pasien

Kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson. Untuk meyakinkan bahwa kedatangan

pasien berdistribusi Poisson, maka dilakukan uji Chi Square. Dari data hasil penelitian,

kedatangan pasien per interval waktu satu jam (lampiran 2 dan 3) selanjutnya data digunakan

untuk melakukan uji kedatangan pasien.

a. Hasil uji Chi Square terhadap kedatangan pasien poli umum

Pada lampiran 4 terlihat bahwa jumlah pasien yang datang selama penelitian (36 jam) adalah

417 pasien sehingga rata-rata kedatangan dapat dihitung.

pasien setiap jam

pasien per menit

Untuk menghitung banyaknya pasien poli umum yang diharapkan pada waktu 09.00-10.00

WIB maka digunakan rumus (4), sehingga:

hingga seterusnya dan dengan cara yang sama dihitung juga banyaknya pasien poli umum

(34)

sampai seterusnya hingga diperoleh banyak pasien yang diharapkan pada baris ke-18 dan

kolom ke-2.

Setelah diperoleh nilai-nilai harapan diatas, maka nilai pada masing-masing waktu untuk

pasien poli umum dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

(35)

Nilai pada waktu 10.00-11.00 WIB adalah :

Sehingga total nilai adalah 1,879 + 2,099 = 3,978

Dari tabel Chi Square pada lampiran 8 diperoleh χ2

(0,05;17) adalah 27,59. Dengan demikian

maka Ho diterima artinya kedatangan pasien berdistribusi Poisson.

b. Hasil uji Chi Square terhadap kedatangan pasien poli gigi

Dengan cara perhitungan di atas maka hasil uji Chi Square terhadap kedatangan pasien poli

gigi juga dapat diperoleh. Pada lampiran 5 terlihat bahwa jumlah pasien yang datang selama

penelitian adalah 169 pasien sehingga rata-rata kedatangan (λ) sebesar 4,694 pasien setiap

(36)

Dari tabel Chi Square pada lampiran 8 diperoleh χ2

(0,05;17) adalah 27,59. Dengan demikian

maka Ho diterima artinya kedatangan pasien berdistribusi Poisson.

3.1.2 Uji Chi Square Terhadap Waktu Pelayanan Pasien

Dari data penelitian pada lampiran 6 dan 7 maka didapatkan data waktu pelayanan yang akan

diuji dengan dengan uji kebaikan suai Chi Square.

a. Hasil uji Chi Square terhadap waktu pelayanan pasien poli umum

Dengan cara perhitungan pada kedatangan pasien poli umum di atas maka hasil uji Chi

Square terhadap waktu pelayanan pasien poli umum juga dapat diperoleh. Pada lampiran 6

terlihat bahwa jumlah rata-rata waktu pelayanan pasien selama penelitian adalah 5,658 menit

untuk setiap pasien. Sehingga laju pelayanan rata-rata (μ) adalah 0,177 pasien per menit.

Sedangkan untuk nilai adalah 0,334+0,319=0,6520. Dari tabel Chi Square pada

lampiran 8 diperoleh χ2

(0,05;17) adalah 27,59. Dengan demikian maka Ho

diterima artinya waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial.

b. Hasil uji Chi Square terhadap waktu pelayanan pasien poli gigi

Pada lampiran 7 terlihat bahwa jumlah rata-rata waktu pelayanan pasien selama penelitian

adalah 6,137 menit untuk setiap pasien. Sehingga laju pelayanan rata-rata (μ) adalah 0,163

pasien per menit. Sedangkan untuk nilai adalah . Dari tabel

Chi Square pada lampiran 8 diperoleh χ2(0,05;17) adalah 27,59. Dengan demikian

(37)

3.2Hasil Perhitungan Berdasarkan Analisis Dengan Menggunakan Teori Antrian

Berdasarkan hasil analisis terhadap tingkat kedatangan dan waktu pelayanan, model antrian di

Puskesmas Rantang Medan adalah model antrian dengan pola kedatangan Poisson dan waktu

pelayanan Eksponensial. Dengan diperolehnya nilai dan maka nilai-nilai yanag lain dapat

dicari sebagai berikut :

a. Probabilitas masa sibuk

pasien per menit

b. Probabilitas semua pelayan menganggur

(38)

pasien per menit

d. Rata-rata jumlah pasien dalam sistem

pasien per menit

e. Rata-rata waktu menunggu dalam antrian

11,552 menit

f. Rata-rata waktu menunggu dalam sistem

(39)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem antrian pada Puskesmas Rantang Medan adalah (M/M/1); (FCFS/∞/∞), yaitu

kedatangan pasien berdistribusi Poisson, waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial dengan

jumlah pelayanan satu pada masing-masing poli, disiplin antrian adalah pasien yang pertama

datang yang pertama dilayani serta kapasitas pelayanan dan sumber kedatangannya tidak

terbatas.

2. Dari hasil analisis data pada waktu kedatangan pasien dan waktu pelayanannya diperoleh

rata-rata kedatangan (λ) = 0,271 pasien per menit, rata-rata pelayanan (µ) = 0,340 pasien per

menit, probabilitas masa sibuk ( = 0,797, probabilitas semua pelayanan menganggur ( =

0,203, rata-rata jumlah pasien dalam antrian ( = 3,131 pasien per menit, rata-rata jumlah

pasien dalam sistem ( = 3,928 pasien per menit, rata-rata waktu menunggu dalam sistem

(40)

4.2 Saran

Tingkat kedatangan pasien dan kecepatan pelayanan untuk selalu dianalisa, sehingga dapat

ditentukan kebijakan untuk mengantisipasi antrian yang terjadi demi memberikan pelayanan

yang baik bagi pasien.

Waktu tunggu dan waktu pelayanan pasien merupakan salah satu tolok ukur mutu

pelayanan kesehatan. Lamanya waktu tunggu dan waktu pelayanan dianggap salah satu

penyebab pasien enggan datang lagi ke Puskesmas. Dari hasil analisis di atas maka sebaiknya

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2005. Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Jakarta : Erlangga

Assauri, S. 1984. Teknik dan Peramalan. LPFE UI, Jakarta.

Djauhari, Maman. 1997. Statistika Matematika. Bandung : Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, ITB.

Lukas Setia Admaja, Ph.D. 2009. Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : Penerbit

Andi.

Mulyono, S. 2002. Riset Operasi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia.

Richard Bronsons, Ph.D. 1983. Theory and Problems of Operations Research. McGraw – Hill.

Setiawan, Agus. 2003. Analisis Antrian Tunggal dengan Saluran Ganda untuk suatu

Pengambilan Keputusan pada sebuah Bank. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Siagian, P. 1987. Penelitian Operasional Teori dan Praktek. Jakarta : Universitas

Indonesia – PRESS.

Sudjana, 2005. Metoda Statistika Edisi Enam. Bandung : Tarsito.

Taha, Hamdy A. 1997. Riset Operasi Jilid Dua. Jakarta : Binarupa Aksara.

Wospakrik, Hans J.1996. Teori dan Soal-soal Operations Research. Bandung:

Erlangga.

V. Hogg. Robert. A. Tanis, Elliot. 1997. Probability and Statistical Inference. New Jersey.

07458 : Simon and Schuster/A. Viacom Company.

Zulfikarijah, Fien. 2004. Operation Research. Edisi Pertama Cetakan Kedua. Malang:

(42)

Lampiran 1

a. Data Penelitian Pasien Poli Umum Puskesmas Rantang Medan

b. Data Penelitian Pasien Poli Gigi Puskesmas Rantang Medan

(43)

Lampiran 2

Data Penelitian Per Interval Waktu 1 jam Poli Umum Puskesmas Rantang

Hari

(44)

Lampiran 3

Data Penelitian Per Interval Waktu 1 jam Poli Gigi Puskesmas Rantang

(45)

Lampiran 4

Hasil Uji Chi Square Kedatangan Pasien Poli Umum Puskesmas Rantang Medan

(46)

Lampiran 5

Hasil Uji Chi Square Kedatangan Pasien Poli Gigi Puskesmas Rantang Medan

(47)

Lampiran 6

Hasil Uji Chi Square Waktu Pelayanan Pasien Poli Umum Puskesmas Rantang Medan

(48)

Lampiran 7

Hasil Uji Chi Square Waktu Pelayanan Pasien Poli Gigi Puskesmas Rantang Medan

(49)

Gambar

Gambar 2.2 Single channel multiple phase
Gambar 2.3 Multiple channel single phase
Tabel 3.1 Rangkuman Data Keadaan Puskesmas Minggu I (Pukul 09.00-11.00)
Tabel 3.4 Data Rata-rata Waktu Pelayanan Pasien (dalam menit) Minggu I

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan.. Selanjutnya untuk rata-rata jumlah pasien dalam antrean sebanyak 12 pasien dan peluang server menganggur sebesar 0,073.. Selanjutnya untuk rata-rata jumlah pasien

Model Antrian M/M/c merupakan model antrian dimana waktu antar kedatangannya terdistribusi eksponensial dengan parameter  (rata-rata laju kedatangan), waktu

Dalam skripsi ini akan menganalisis model antrian pada Terminal Berlian khususnya Berlian Barat dengan menghitung probabilitas waktu sibuk, probabilitas waktu

Atau jika pasien yang sudah terdaftar pada database login ke website dan meminta nomor antrian, maka pasien tersebut akan mendapatkan nomor antrian satu (1).. Jika pasien baru

RSU bagi masyarakat Kota Semarang untuk mendapatkan pelayanan, pelayanan pendaftaran bahwa ant sistem antrian di loket pendaftar dilakukan merupakan metode pe tingkat

Data yang digunakan untuk analisis sistem antrian adalah jumlah rata-rata kedatangan per jam dan jumlah pelayanan rata-rata per/jam sehingga diketahui nilai utilitas atau kesibukan

Sistem yang dibangun dapat menangani proses pelayanan pasien mulai dari pendaftaran pasien, pendaftaran antrian pada poli umum dan gigi, pemanggilan antrian sampai pada

Dalam skripsi ini akan menganalisis model antrian pada Terminal Berlian khususnya Berlian Barat dengan menghitung probabilitas waktu sibuk, probabilitas waktu