• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penambahan CMC Terhadap Mutu Mie Instan Yang Disubstitusi Dengan Tepung Ubi Jalar (Ipomoea Batatas, L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Penambahan CMC Terhadap Mutu Mie Instan Yang Disubstitusi Dengan Tepung Ubi Jalar (Ipomoea Batatas, L.)"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENAMBAHAN CMC TERHADAP MUTU MIE

INSTAN YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG UBI

JALAR

(Ipomoea batatas,

L.)

RIZKA

SYAHPUTRA

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2005

(2)

PENGARUH PENAMBAHAN CMC TERHADAP MUTU MIE

INSTAN YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG UBI

JALAR (Ipomoea batatas,

L)

SKRIPSI

Oleh:

RIZKA SYAHPUTRA

0003050421 TEKNOLOGI PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTASPERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2005

(3)

PENGARUH PENAMBAHAN CMC TERHADAP MUTU MIE

INSTAN YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG UBI

JALAR

(Ipomoea hatatas,

L.)

SKRIPSI

Oleh:

RIZKA SYAHPUTRA

0003050421 TEKNOLOGI PERTANIAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana di Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2005

(4)

Tanggal Lulus : 25 Juni 2005

Dr. Ir. Elisa Julianti, M.Si.

Ketua

Judul Skripsi

Nama

Nim

Jurusan

Program Studi

Pengaruh Penambahan CMC terhadap MutuMie

Instan yang Disubstitusi dengan Tepung Ubi Jalar

(Ipomoea batatas,

L)

Rizb

Syahputra

000305042

Teknologi Pertanian

Teknologi Hasil Pertanian

Disetujui Oleh :

Komisi Pembimbing

(5)

ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN CMC TERBADAP MUTU MIE INSTAN

YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG UBI JALAR

(Ipomoea batatas,

L)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh penambahan

CMC dan substitusi tepung ubi jalar terhadap sifat fisikokimia dan sensori

dari mie

instan.

Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)

faktorial 5x3, terdiri dari 2 faktor dengan 2 ulangan. Faktor I : substitusi tepung ubi

jalar terhadap tepung terigu (8), terdiri dari 5 taraf, yaitu ; 8) 0%,82 10%,8320%,84

30%, 8

540%

dan Faktor II ; Konsentrasi CMC (E), terdiri dari 3 taraf

yaitu;

E)

0%,

Ez0,25

%,

E3 0,50

%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh substitusi tepung ubi jalar

terhadap tepung terigu berbeda sangat nyata dalam kadar protein, daya serap air,

wama, aroma, tekstur dan rasa mie instan, serta berbeda tidak nyata terhadap

kehilangan padatan akibat pemasakan dan berbeda nyata terhadap kadar air mie

instan.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi CMC

berbeda sangat nyata terhadap kadar protein, kadar air, daya serap air, kehilangan

padatan akibat pemasakan dan berbeda tidak nyata terhadap warna, aroma, rasa

dan

tekstur mie instant.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kombinasi kedua faktor

berbeda tidak nyata terhadap semua parameter mutu mie instan yang diamati. Dan

untuk menghasilkan mie instan dengan mutu yang baik digunakan substitusi tepung

ubi jalar terhadap terigu 20% dan konsentrasi CMC 0,50%.

Kata Kunci:

Mie Instan, Tepung Ubi Jalar, Tepung Terigu, Daya Serap Air,

Kehilangan Padatan Akibat Pemasakan.

(6)

RINGKASAN

RIZKA SYAHPUTRA, Pengaruh Penambahan CMC terhadap Mutu Mie

Instan yang Disubstitusi dengan Tepung Ubi JaIar

(Ipomoea batatas,

L).

Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Ir. Elisa Julianti, M.Si sebagai ketua komisi

pembimbing dan Ir.

A.

H. Sulaiman, M.Sc sebagai anggota komisi pembimbing.

PeneIitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung ubi

jaIar terhadap tepung terigu

(Ipomoea batatas,

L) dan penambahan CMC terhadap

sifat fisikokimia dan sensori dari mie instan.

Model peneIitian yang digunakan adaIah Rancangan Acak Lengkap (RAL)

faktoriaI dengan

2

ulangan. Faktor I : substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung

terigu (S) dengan

5 tarafyaitu : S\

=

0%, S2

=

10%, S3

=

20%, S4

=

30%, S5

=

40%. Sedangkan faktor II : konsentrasi CMC (E) dengan 3 taraf yaitu : E\

=

0,00%, E

2 =

0,25%, E

3 =

0,50%. Parameter yang diamati adalah kadar protein,

kadar air, daya serap air, kehilangan padatan akibat pemasakan, organoleptik

warna, rasa, aroma dan tekstur.

Basil anaIisa secara statistik memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Kadar Protein

Substttus] tepung ubi jalar terhadap tepung terigu

berpengaruh

sangst nyata

(P

< 0,01) terhadap kadar protein. Kadar protein tertinggi diperoleh pada

substitusi

0% yaitu sebesar 10,77% dan terendah diperoleh pada substitusi 40%

yaitu sebesar

7,63%

u

(7)

JlI

Konsentrasi CMC berpengaruh sangat nyata (P

<

0,01) terhadap kadar

protein. Kadar protein tertinggi diperoleh pada konsentrasi CMC 0,5% yaitu sebesar

9,66 %, sedangkan yang terendah pada konsentrasi 0% yaitu sebesar 8,98 %.

Interaksi Substitusi tepung ubi jalar dengan tepung terigu dan konsentrasi

CMC berpengaruh tidak nyata (P

> 0,05) terhadap kadar protein.

2. Kadar Air

Substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu berpengaruh nyata (0,01

<

P

<

0,05) terhadap kadar air. Kadar air tertinggi diperoleh

pada

substitusi 40% yaitu

sebesar 8,77 % dan terendah diperoleh pada substitusi 0% yaitu sebesar 7,86%.

Konsentrasi CMC berpengaruh sangat nyata

(P

<

0,01) terhadap

kadar

air.

Kadar air tertinggi diperoleh pada konsentrasi 0,50% yaitu sebesar 8,96 %, sedangkan

yang terendah pada konsentrasi 0% yaitu sebesar 7,41 %.

Interaksi substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu dan Konsentrasi

CMC berpengaruh tidak nyata

(P

>

0,05) terhadap

kadar

air.

3. Daya Serap Air (DSA)

Substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu berpengaruh sangat nyata

( P

<

0,01) terhadap DSA. DSA tertinggi diperoleh

pada

substitusi 40% yaitu sebesar

192,30% dan terendah diperoleh pada substitusi 0% yaitu sebesar 151,57%.

Konsentrasi CMC berpengaruh sangat nyata

(P

<

0,01) terhadap DSA. DSA

tertinggi diperoleh pada konsentrasi 0,5% yaitu sebesar 182,44%, sedangkan yang

terendah

pada

konsentrasi 0% yaitu sebesar 166,20 %.

Interaksi substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu dan konsentrasi

CMC berpengaruh tidak nyata (P

>

0,05) terhadap DSA.

(8)

IV

4. Kehilangan Padatan Akibat Pemasakan

(KP

AP)

Substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu berpengaruh tidak nyata

(P

>0,05) terhadap KPAP. KPAP tertinggi diperoleh pada substitusi 0% yaitu sebesar

10,55 % dan terendah diperoleh pada substitusi 40% yaitu sebesar 9,32%.

Konsentrasi CMC berpengaruh sangat nyata

(p

<

0,01) terhadap KPAP.

KPAP tertinggi diperoleh pada konsentrasi CMC 0% yaitu sebesar 10,88%,

sedangkan yang terendah pada konsentrasi CMC 0,5% yaitu sebesar 9,19 %.

Interaksi substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu dan konsentrasi

CMC berpengaruh tidak nyata (P

>

0,05) terhadap KPAP.

5. Warna

Substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu berpengaruh sangat nyata

( P

<

0,01) terhadap warna. Warna tertinggi diperoleh pada substitusi 0% yaitu

sebesar 4,60 dan terendah diperoleh pada substitusi 40% yaitu sebesar 2,15.

Konsentrasi CMC berpengaruh tidak nyata

(p

>0,05) terhadap warna. Warna

tertinggi diperoleh pada konsentrasi CMC 0% yaitu sebesar 3,21, sedangkan yang

terendah pada konsentrasi CMC 0,5% yaitu sebesar 3,11.

Interaksi substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu

dan

konsentrasi

CMC berpengaruh tidak nyata (P

>

0,05) terhadap

warna.

6. Aroma

Substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu berpengaruh sangat nyata

(P

<

0,01) terhadap aroma. Aroma tertinggi diperoleh pada substitusi 40% yaitu

sebesar 4,63 dan terendah diperoleh pada substitusi 0%

yaitu

sebesar 3,42.

(9)

v

Konsentrasi CMC berpengaruh tidak nyata

(P

>

0,05) terhadap aroma.Aroma

tertinggi diperoleh pada konsentrasi CMC 0,5% yaitu sebesar 4,10, sedangkan yang

terendah pada konsentrasi CMC 0% yaitu sebesar 3.,97.

Interaksi substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu dan konsentrasi

CMC berpengaruh tidak nyata (P

>

0,05) terhadap aroma.

7.

Rasa

Substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu berpengaruh sangat nyata

(P

<

0,01) terhadap rasa. Rasa tertinggi diperoleh pada substitusi 20% yaitu sebesar

4,53 dan terendah diperoleh pada substitusi 0% yaitu sebesar 3,47.

Konsentrasi CMC berpengaruh tidak nyata

(P

>

0,05) terhadap rasa.

Rasa

tertinggi diperoleh pada konsentrasi 0,5% yaitu sebesar 3,96, sedangkan yang

terendah pada konsentrasi 0% yaitu sebesar 3,88.

Interaksi substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu dan konsentrasi

CMC berpengaruh tidak nyata

(P

>

0,05) terhadap rasa.

8.

Tekstur

Substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu berpengaruh sangat nyata

(P

<

0,01) terhadap tekstur. Tekstur tertinggi diperoleh pada substitusi 0% yaitu

sebesar 3,35 dan terendah diperoleh pada substitusi 40% yaitu sebesar 2,97.

Konsentrasi CMC berpengaruh tidak nyata (P

>

0,05) terhadap tekstur.

Tekstur tertinggi diperoleh pada konsentrasi CMC 0,5% yaitu sebesar 3,48,

sedangkan yang terendah pada konsentrasi 0% yaitu sebesar 3,00.

Interaksi substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung terigu dan konsentrasi

CMC berpengaruh tidak nyata

(P

>

0,05) terhadap Tekstur.

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)

Referensi

Dokumen terkait

Judul Penelitian : Pengaruh Substitusi Tepung Ubi Jalar Oranye (Ipomoea batatas L.) terhadap Kadar Beta karoten dan Komposisi Proksimat pada Biskuit..

Mutu hedonik nugget keong tutut menunjukkan bahwa substitusi tepung ubi jalar dengan tepung terigu dan tepung tapioka tidak memberikan pengaruh nyata (p&gt;0,05) terhadap

Tepung Sup Krim Instan dari Tepung Ubi Jalar Kuning Fermentasi pada Berbagai Perlakuan (atas) dan Sup Krim Instan dari Tepung Ubi Jalar Kuning Fermentasi pada Berbagai

Tabel 11.Angka TBA Bubuk Bumbu Mie Instan Pada Kemasan Kontrol dan yang Dikemas dengan Film Berbasis Tepung Karaginan dan CMC Selama Penyimpanan ASLT ...34.

Sedangkan daya putus mie instan pembanding memiliki nilai daya putus lebih tinggi dibanding semua daya putus mie instan dengan penambahan tepung bekatul. Hal ini

Dari keempat sampel menunjukkan hasil yang menurun, seharusnya semakin banyak penambahan tepung ubi jalar dan tepung millet kadar protein pada flake mengalami

Hal ini menunjukkan mie yang diproses dengan penambahan tepung atau pati kasava mampu menghasilkan mutu yang sama dengan mie yang dihasilkan dari 100% tepung terigu dan

Pengaruh Fermentasi Alami pada Chips Ubi Jalar Ipomoea batatas terhadap Sifat Fisik Tepung Ubi Jalar Terfermentasi.. Jurnal Pangan dan