• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Perubahan Iklim Terhadap Manusia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Dampak Perubahan Iklim Terhadap

Manusia

Email Artikel ini ke Teman Anda

Sebuah artikel menarik yang terbit di Sunday Times, 11 Maret 2007, mengulas buku Six Degrees: Our Future on A Hotter Planet, tulisan ilmiah jurnalis Mark Lynas yang diterbitkan oleh HarperCollins, dan menyabet penghargaan bergengsi Royal Society Science Books Prize.1 Dalam buku itu, Mark Lynas,

memaparkan apa yang akan terjadi setiap suhu udara naik 1ºC hingga 6ºC. Badan Perubahan Iklim PBB, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), telah memperingatkan bahwa bila emisi gas rumah kaca dibiarkan terus bertambah seperti tingkat sekarang ini, maka suhu permukaan Bumi pada akhir abad 21 akan naik dari 1,1ºC menjadi 6,4ºC.2

Sinyal Merah

(2)

Suhu Udara Naik 1ºC

Laut yang mulai kehilangan lapisan es di atasnya akan menyerap panas lebih banyak dan mempercepat pemanasan global; air tawar lenyap dari sepertiga permukaan Bumi; daerah dataran rendah di pesisir pantai akan diterjang banjir.

Suhu Udara Naik 2ºC

Eropa menerima paparan panas yang tinggi; hutan-hutan rusak karena terbakar; tanaman-tanaman yang stres, bukannya menyerap karbon, mulai melepaskan karbon yang pernah diserapnya ke atmosfer; sepertiga spesies di dunia terancam punah.

Suhu Udara Naik 3ºC

Karbon yang dilepaskan oleh tanaman dan tanah di Bumi mempercepat pemanasan global; matinya hutan hujan Amazon; angin topan dahsyat menghantam kota-kota pinggir laut; kelaparan di Afrika.

Suhu Udara Naik 4ºC

Mencairnya lapisan es yang tak terkendali mengakibatkan pemanasan global tak dapat dihentikan; sebagian besar wilayah Inggris tidak dapat dihuni lagi karena terbenam banjir; wilayah Mediterania ditinggalkan penduduknya.

Suhu Udara Naik 5ºC

(3)

Suhu Udara Naik 6ºC

Kehidupan di Bumi berakhir akibat badai besar, banjir bandang, bola api hidrogen sulfida dan metana berputar-putar cepat melintas di seluruh dunia dengan kekuatan bom atom; hanya jamur yang dapat bertahan hidup.

Bagaimanakah dengan dampak pemanasan global menurut badan iklim PBB? Rata-rata suhu udara global menurut laporan IPCC telah meningkat sebesar 0,6ºC dari tahun 1850 hingga tahun 2000. Dalam laporan “Climate Change Report 2007”, IPCC mengetengahkan berbagai dampak pemanasan global berdasar tingkat kenaikan suhu dan akan semakin parah dengan bertambahnya suhu udara. Berikut ini ulasannya:2

Persediaan Pangan Terancam

Kenaikan suhu udara 1-2ºC akan menyebabkan produktivitas sereal merosot di belahan Bumi bagian selatan. Kenaikan suhu udara di atas 4ºC akan menurunkan produksi pangan di seluruh dunia.

Kesehatan Memburuk

Kenaikan suhu udara di atas 1ºC akan mengancam kondisi kesehatan sebagai akibat kekurangan gizi, penyakit diare, penyakit karena infeksi, kekeringan, panas tinggi, dan sebab-sebab lain.

Persediaan Air Menipis

(4)

kualitas air yang semakin menurun. Naiknya air laut akan memperluas pengasinan air tanah sehingga menurunkan persediaan air tawar bagi daerah-daerah di pesisir pantai. Ratusan juta orang akan menghadapi kekurangan air.

Perpindahan Penduduk dan Konflik

Stres yang disebabkan oleh meningkatnya kekeringan, kekurangan air, dan banjir di daerah aliran sungai maupun di pesisir pantai akan memaksa penduduk mencari tempat tinggal baru, baik itu di dalam negaranya sendiri maupun memasuki negara lain. Hal ini dapat memicu konflik dan ketegangan antara penduduk lama maupun baru.

Kepunahan Spesies Daratan

Kenaikan suhu hingga 1ºC akan merusak banyak ekosistem, seperti yang sudah mulai terlihat sekarang. Kenaikan suhu di atas 1ºC akan menyebabkan 20-30% spesies terancam punah. Kenaikan suhu di atas 4ºC akan menyebabkan kepunahan hampir semua spesies di seluruh dunia.

Rusaknya Ekosistem Laut

Kenaikan suhu hingga 1ºC akan meningkatkan pemutihan karang. Kenaikan suhu dari 1-2ºC akan menyebabkan sebagian besar karang mengalami pemutihan. Kenaikan suhu di atas 2ºC akan menyebabkan matinya terumbu karang secara besar-besaran.

Rusaknya Ekosistem Air Tawar

(5)

hangat berpindah menuju daerah kutub. Kenaikan suhu dari 2ºC hingga 3ºC menyebabkan siklus hidrologis bertambah besar, lebih banyak kekeringan, dan juga banjir. Sementara itu, kepunahan banyak spesies air tawar, perubahan struktur danau secara besar-besaran, meningkatnya pengasaman danau dapat terjadi pada kenaikan suhu di atas 4ºC.

Pengasaman Laut

Pengasaman laut sudah mulai terjadi, dan akan semakin bertambah dengan naiknya konsentrasi CO2 di atmosfer.

Pelepasan Metana dan Karbondioksida

Suhu yang semakin memanas akan menyebabkan pelepasan metana dan karbondioksida dari lapisan es kutub, tanah gambut, tanah rawa, dan laut.

Mencairnya Lapisan Es Greenland

Sekarang ini lapisan es di Kutub Utara sudah mulai mencair. Kenaikan suhu di atas 1ºC hingga 4ºC akan mencairkan sebagian besar es dan air laut akan naik setinggi 2-7 meter selama berabad-abad hingga ribuan tahun. Kenaikan suhu di atas 4ºC akan menyebabkan es mencair hampir seluruhnya.

Mencairnya Lapisan Es Antartika Barat

Hilangnya beting es di beberapa tempat pada kenaikan suhu hingga 1ºC sudah terlihat. Kenaikan suhu di atas 2ºC akan menyebabkan sebagian wilayah es Antartika Barat mencair dan air laut akan naik setinggi 1,5-5 meter selama berabad-abad hingga ribuan tahun.

(6)

Angin topan kategori 4-5 akan meningkat dengan kenaikan suhu hingga 2ºC dan dampaknya akan semakin berat dengan naiknya air laut. Kenaikan suhu di atas 2ºC semakin meningkatkan intensitas angin topan dan banyak jiwa terancam.

Banjir Bandang

Banjir bandang di banyak tempat akan makin sering terjadi akibat meningkatnya intensitas hujan. Banjir juga akan semakin sering terjadi di daerah dataran rendah.

Gelombang Panas

Stres panas dan gelombang panas semakin meningkat dengan naiknya suhu hingga 2ºC. Di atas suhu 2ºC, frekuensi gelombang panas akan meningkat dengan cepat dan mengakibatkan kematian, gagal panen, matinya tunas baru pepohonan, kebakaran hutan, dan kerusakan ekosistem.

Kekeringan

Kenaikan suhu udara hingga 2ºC menyebabkan kekeringan semakin sering dijumpai. Diperkirakan frekuensi dan intensitas kekeringan di wilayah ekuator semakin meningkat. Sementara itu, kenaikan suhu udara di atas 2ºC, akan menyebabkan kekeringan ekstrim meningkat dari 1% menjadi 30%.

Kebakaran

(7)

bagian utara setelah mencairnya lapisan es.

IPCC juga memproyeksikan berbagai

dampak pemanasan global yang akan

dialami oleh penduduk di beberapa

benua sebagai berikut:

Afrika

Naiknya suhu udara hingga 1ºC akan menyebabkan puluhan juta orang menderita kekurangan air dan terancam oleh penyebaran penyakit malaria. Di atas 2ºC, ratusan juta orang lagi di Afrika akan menderita kekurangan air, risiko terkena malaria semakin bertambah di dataran tinggi, merosotnya hasil panen, dan rusaknya banyak ekosistem.

Asia

Dengan suhu yang semakin meningkat, sekitar 1 miliar penduduk akan menderita akibat menyusutnya produksi pertanian, berkurangnya persediaan air, dan meningkatnya peristiwa cuaca yang ekstrim (badai, banjir, dan kekeringan).

Amerika Latin

(8)

lenyap secara besar-besaran khususnya di Amazon.

Ada beberapa dampak pemanasan global lain yang belum dipaparkan di atas, akan tetapi, bencana ini semakin sering kita temui di berbagai tempat di seluruh dunia.

Gempa Bumi, Gunung Meletus, Tsunami, dan Tanah Longsor

Seorang ahli geologi, Bill McGuire dari Hazard Research Center di University College London, menuturkan bahwa gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, dan tanah longsor, adalah malapetaka lain yang timbul akibat perubahan iklim.4 Menurut beliau, ada dua penyebabnya.

(9)

letusan periodik Gunung Pavlof di Alaska yang meletus setiap musim dingin ketika permukaan air laut lebih tinggi. McGuire sendiri melakukan penelitian yang dimuat pada jurnal Nature pada tahun 1997 mengenai kaitan antara naiknya permukaan air laut dengan aktivitas letusan gunung berapi di Mediterania selama 80.000 tahun terakhir, dan menemukan bahwa ketika air laut naik secara tiba-tiba, makin banyak letusan gunung berapi yang terjadi, dengan peningkatan drastis sebesar 300%!

Penelitian McGuire ini memperkuat hasil penelitian Dr. Thomas J. Chalko, M.Sc., Ph.D, kepala bagian geofisika dari Scientific E Research P/L, Melbourne, Australia, yang mengemukakan bahwa pemanasan global menyebabkan ketidakseimbangan termal interior Bumi. Akibatnya, gunung-gunung berapi menjadi aktif dan meletus lebih kuat. Aktivitas gempa bumi di seluruh dunia sekarang lima kali lebih banyak daripada 20 tahun yang lalu. Penelitian membuktikan sifat merusak gempa bumi meningkat dengan pesat dan beliau menyatakan bahwa tren ini akan terus berlanjut, kecuali masalah pemanasan global diatasi secara menyeluruh.5

Saya ingin menambahkan pembahasan mengenai dampak pemanasan global ini menurut laporan “Stern Review on the Economics of Climate Change”6 sebagai bahan

(10)

pemanasan global menurut kenaikan suhu udara setiap 1 derajatnya. Berikut ini sedikit ulasannya.

Suhu Udara Naik 1 ºC

 Beberapa gletser kecil di Andes menghilang seluruhnya dan mengancam persediaan air bagi 50 juta orang.

 Kenaikan moderat hasil panen sereal di wilayah beriklim sedang.

 Setidaknya 300.000 orang setiap tahunnya meninggal karena penyakit akibat perubahan iklim (terutama diare, malaria, dan kekurangan gizi), akan tetapi ada pengurangan angka kematian pada saat musim dingin di wilayah yang lebih tinggi (Eropa Utara, AS).

 Lapisan es di belahan bumi utara mencair dan menyebabkan kerusakan jalan-jalan dan bangunan-bangunan di sebagian Kanada dan Rusia.

 Setidaknya 10% spesies darat akan punah, 80%

terumbu karang rusak, termasuk Terumbu Karang Great Barrier terbesar di dunia yang terletak di timur laut Australia.

 Arus Teluk melemah.

Suhu Udara Naik 2 ºC

(11)

yang rentan, seperti Afrika bagian Selatan dan Mediterania.

 Hasil panen merosot tajam di wilayah-wilayah tropis (5-10% di Afrika).

 40-60 juta lebih orang menderita malaria di Afrika.

 Sekitar 10 juta orang lebih menderita banjir setiap tahunnya.

 15-40% spesies terancam punah; spesies Kutub Utara, misal beruang kutub dan karibau, kemungkinan besar bisa punah.

 Lapisan es Greenland mulai mencair tak terkendali.

Suhu Udara Naik 3 ºC

 Di Eropa Selatan, kekeringan hebat terjadi sekali setiap 10 tahun; 1-4 miliar orang lebih menderita kekurangan air, sementara 1-5 miliar orang di tempat lain menderita banjir.

 150-550 juta orang kelaparan

 1-3 juta orang lebih mati karena kekurangan gizi; penyakit seperti malaria tersebar luas ke wilayah-wilayah baru.

(12)

 20-50% spesies terancam punah, termasuk di sini, 25-60% mamalia, 30-40% burung, dan 15-70% kupu-kupu di Afrika Selatan; hancurnya Hutan Amazon.

 Bencana akibat cuaca yang berubah semakin meningkat, runtuhnya Lapisan Es Antartika Barat.

Suhu Udara Naik 4 ºC

 Persediaan air menyusut 30-50% di Afrika bagian Selatan dan Mediterania.

 Suhu udara yang bertambah panas menyebabkan lenyapnya gletser-gletser Himalaya dan mempengaruhi jutaan orang di China dan India.

 Panen merosot 15-35% di Afrika dan di seluruh lumbung produksi pangan dunia (misalnya di sebagian Australia).

 80 juta orang lebih menderita malaria di Afrika.

 7-300 juta orang lebih di pesisir pantai menderita banjir setiap tahunnya.

 Lenyapnya separuh wilayah tundra di Kutub Utara; hutan hujan Amazon mati; menyusutnya lapisan es menyebabkan naiknya air laut setinggi 7 meter.

Suhu Udara Naik Di Atas 5 ºC

(13)

dan menimbulkan bahaya besar pelepasan karbon dioksida dari permukaan tanah dan pelepasan metana dari lapisan es di Kutub Utara maupun dari dasar laut. Kenaikan suhu udara global ini akan setara dengan pemanasan global yang pernah terjadi pada Zaman Es terakhir dan, bila suhu Bumi sampai memanas 6ºC, dampaknya di luar perkiraan manusia. Kiamatkah? Silakan Anda sendiri yang menjawabnya.

Ancaman Punahnya Kehidupan di Bumi

Salah satu dampak pemanasan global adalah mencairnya lapisan es di Kutub Utara. Berdasarkan data dari citra satelit terbaru, ilmuwan iklim NASA, Jay Zwally berkata bahwa lapisan es di Kutub Utara kemungkinan besar lenyap pada akhir musim panas 2012, lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.7 IPCC telah

memperingatkan bahwa mencairnya lapisan es di Kutub Utara ini memicu laju pemanasan global yang semakin cepat.8 Kenapa

bisa begitu? Hal ini disebabkan lapisan es putih di Kutub Utara berfungsi seperti cermin, ia memantulkan 80% panas matahari kembali ke angkasa. Bila tidak ada lapisan es ini, maka panas matahari akan langsung diserap oleh lautan. Laut yang panas akan mengakibatkan pencairan es yang lebih banyak lagi. Tetapi, bahaya tidak berhenti di situ saja.

(14)

bahwa 1.672 miliar metrik ton karbon terkurung di bawah lapisan es dan jumlah ini dua kali lipat dari 780 miliar ton karbon yang ada di atmosfer saat ini.9

Ancaman serius juga berasal dari endapan hidrat metana yang tersimpan di dasar laut. Endapan ini terdapat di seluruh pinggir benua dan terlepas bila laut menjadi panas. Dengan hilangnya lapisan es yang mengakibatkan 90% panas matahari langsung masuk ke dalam lautan, endapan metana ini bisa terlepas dari dasar laut.

Belum lama ini di bulan September 2008 para ilmuwan Arktik menemukan bukti nyata bahwa jutaan ton metana ini mulai terlepas dari dasar laut Arktik.14 Mereka menemukan sejumlah

area yang berbuih di lautan karena gas metana meruap dari dasar laut. Tak berapa lama kemudian ditemukan kembali ratusan gelembung metana yang meruap dari dasar laut di daerah Svalbard di Arktik.15

Catatan sejarah menunjukkan bahwa metana yang terlepas dalam jumlah besar dari dasar laut memanaskan Bumi hingga

7ºC 55 juta tahun yang lalu dan menyebabkan kepunahan masal serta terganggunya iklim Bumi selama 100.000 tahun, menurut ketua peneliti Gavin Schmidt dari NASA.10 Jauh sebelum itu,

kehidupan di Bumi pun pernah punah akibat ledakan gas metana dari dasar laut 251 juta tahun lalu.11 Menurut Dr. Gregory Ryskin,

(15)

Gigaton = 1 miliar ton) terkumpul dalam air di dasar lautan dalam tekanan tinggi. Ledakan gas metana memiliki daya ledak 10.000 kali lebih kuat daripada ledakan seluruh senjata nuklir di dunia. Banjir lautan api raksasa dari laut itulah yang menyebabkan waktu 1 tahun pernah terjadi dalam sejarah Bumi.12 Tiga belas

(16)

cepatnya perubahan iklim bisa terjadi.”

PBB sendiri juga telah menyebutkan bahwa mencairnya lapisan es merupakan “kartu liar” yang secara dramatis bisa memperparah pemanasan global dengan melepaskan gas rumah kaca secara besar-besaran.13 Dalam laporan UNEP Year Book

2008, disebutkan bahwa, “…Kita mungkin akan mencapai ambang batas yang sulit untuk diprediksikan secara tepat, tetapi melewati ambang batas itu bisa membawa akibat serius secara global. Metana yang terlepas secara besar-besaran ke dalam atmosfer, yang berasal dari lapisan es yang mencair dan endapan methana hidrat di laut, akan membawa perubahan tak terduga dalam pola iklim yang mungkin tidak dapat diubah. Kita tidak boleh melewati ambang batas ini. Pemanasan global yang disebabkan oleh aktivitas manusia harus diatasi untuk membantu kita menghindari akibat semacam ini sepenuhnya.” (t.a)

Sumber Acuan:

Email Artikel ini ke Teman Anda

(17)

Download Buku - Gratis

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan dengan pengujian regresi logistik menghasilkan bahwa variabel opini audit memiliki pengaruh dalam artian opini audit mampu menerima ketepatan

Saat ini saya sedang melakukan penelitian tugas akhir atau skripsi yang mana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan, persepsi kemudahan,

Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan tentang menarche dengan kesiapan menghadapi menarche dini pada siswi kelas IV-V SD Muhammadiyah

PENILAIAN AUTENTIK OLEH GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DALAM KURIKULUM 2013 DI.. MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KUNIR

Konsep dalam penelitian ini adalah entertainment- education dalam drama radio, sehingga terdapat dua variabel di dalamnya: pertama, unsur hiburan (entertainment) dan

Dia melompat ke buaya berikutnya, “Dua.” Dan buaya berikutnya, “Tiga.” Kancil terus melompat sampai ia tiba di sisi lain sungai. “Berapa banyak?”

Kriteria yang harus dimiliki oleh seorang calon karyawan, dalam pendidikan minimal harus SMA/SMK dan sederajat, Kecakapan dalam komunikasi dan pengambilan tindakan

Menurut Agus Harianto (2018) salah satu mantan security Mall Kings Bandung telah bekerja selama 6 tahun, tepat pada hari Senin 23 Juni 2014 kira-kira 23.00 WIB